PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 12 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jae Bok berlari masuk ke lorong, Jung Hee kaget dan Eun Hee pun tak menyangka Jae Bok bisa tahu, lalu dengan nada bahagia memberitahu kalau  Hari ini, mereka akan bertunangan dan berpikir Jae Bok sengaja datang untuk memberikan selamat lalu mengajak Jung Hee segera masuk ke dalam ballroom.
“Jangan terlibat dengannya, Jangan....” ucap Jae Bok menahan tangan Jung Hee yang dipegang oleh Eun Hee. Jung Hee kaget meminta agar Jae Bok bisa tenang.
“Aku bukan bilang kau tidak boleh bertunangan, Tapi jangan dengan dia.”kata Jae Bok mempertegas.
“Jae Bok, jangan lakukan ini. tolong berikan kami restu” ucap Jung Hee
“Ada sesuatu yang harus kau lihat. Kalau kau melihatnya maka Kau tidak akan mau bertunangan dengannya” ucap Jae Bok
“Kau datang ke pertunanganku, apa yang kau lakukan?” ucap Eun Hee sinis, Jae Bok dengan ketus menyuruh Jae Bok diam saja. Jae Bok pun mengajak Jung Hee segera pergi saja. 
Jae Bok menahan Jung Hee dengan menatapnya menyakinkan pasti mempercayainya, Jung Hee mengangguk. Jae Bok pun meminta Jung Hee agar bisa mendengarnya dan menurutnya kalau memang ingin  bertunangan, maka Lakukanlah beberapa hari lagi
“Kalau kau masih ingin melakukannya setelah kau mendengarkanku, maka Lakukanlah” ucap Jae Bok, Jung Hee seperti kebingunan. Eun Hee menatap sinis.
“Aku ibu dari anak-anak kita, jadi dengarkan aku... ini Demi anak-anak kita. Percayalah kepadaku. tolong!” ucap Jae Bok dengan tatapan mata tulus.
“Eun Hee... Kita tunda saja pertunangannya” kata Jung Hee memutuskanya. 


Jae Bok menceritakan semuanya, Jung Hee merasa tak percaya. Jae Bok meminta agar Jung Hee pergi dan memeriksanya sendiri dan mengajak agar bicara dirumah denganya. Eun Hee datag agar bisa pergi denganya. Jae Bok melirik sinis
“Jangan bilang dia tidak boleh melakukan ini, Seperti kau menghancurkan pertunanganku” ucap Eun Hee.
“Eun Hee Ayo kita pergi. Kita bicara dirumah saja” kata Jung Hee tak ingin membuat Eun Hee kecewa. 

Keduanya pun berjalan, Eun Hee ingin tahu apa yang dibicarakan Jung Hee dengan Jae Bok tadi. Jung Hee sedikit gugup menceritakan kalau itu tentang Hae Wook kalau Takut anak mereka akan melihat Foto hari ini.
“Jae Bok khawatir kalau itu terlalu dini untuk anak-anak. Itulah yang dia katakan.” Ucap Jung Hee, Eun Hee seperti percaya tapi dari tatapan terlihat sedikit curiga. Di belakang Nyonya Choi diberik kode agar melakukan sesuatu. 

Bong Goo berjalan di parkiran tak percaya mendengar kalau Eun Hee menempelkan semua foto Jung Hee di dinding.  Dan mengartikan kalau Eun Hee dan ibunya itu penguntit untuk Jung Hee dan pikir mereka  harus cepat pulang kerumah
“Bagaimana kalau dia melakukan sesuatu?”ucap Bong Goo khawatir. Jae Bok yakin kalau mereka tidak akan bisa
“Tolong kau carikan Bong Hee untukku” ucap Jae Bok mengingat istri Tuan Park yang mengenal Nyonya Choi saat datang mengantar Hye Ran.  Bong Goo pun setuju akan akan mencarinya

Nyonya Choi sudah sampai rumah lebih dulu kaget melhat Won Jae dan semua anak mereka ada di lantai tiga, berteriak marah dengan yang mereka lakukanya. Won Jae menjelaskan  Hae Wook sedang menggambar sekarang sebagai pengobatan untuknya.
“Kenapa dia melakukannya di sini?” ucap Nyonya Choi marah
“Oh, rupanya anda tidak tahu. Kita bisa memaksimalkan efek dari bermain psikoterapi dengan penggabungan musik dan seni. Tapi, Darimana anda dengan berpakaian seperti ini?” ucap Won Jae menyindir. Nyonya Choi menyuruh semua untuk segera turun.
“Kami harus berlatih. Ini PR” ucap Jin Wook tak peduli.

Eun Hee mengemudikan mobilnya dalam diam, dengan tatapan dingin menginjak gas. Jung Hee yang melihatnya merasa kalau Eun Hee pasti marahh dan meminta maaf lalu menjelaskan kalau Sebenarnya, cukup mengganggu kalau mereka bertunangan secara rahasia Terutama karena anak-anak dan untuk selanjutnya, kita tetapkan tanggal baru dan lakukan lagi.
“Ini selalu tentang anak-anak.” Keluh Eun Hee kesal semakin mengemudikan mobil lebih kencang. 

Sementara Nyonya Choi berusaha agar mereka segera turun,  Waon jae mengejek Nyonya Choi yang kuat dan berpikir kalau sering olahraga. Ae Bok datang. Jin Wook memangil ibunya yang kembali. Jae Bok langsung menyindir Nyonya Choi yang datang lebih cepat. Nyonya Choi pun sempat kaget melihat Jae Bok.
“Tapi bagaimana ini? Kau punya tamu.” Ucap Jae Bok dengan nada menyindir. Nyonya Choi panik memikirkan siapa tamunya itu.
“Ahjumoni kau akan di-hukum.” Kata Jae Bok. Nyonya Choi pun makin tegang mendengarnya. 

Saat turun, Ibu Jung Hee terlihat kesal bertanya-tanya apa yang terjadi. Nyonya Choi dengan sinis kalau  Mantan istrinya datang ke upacara pertunangan dan pasti mereka terkejut. Ibu Jung Hee pun memarahi Jae Bok yang datang ke pesta pertunangan anaknya.
“Aku sudah katakan dengan Ibu. Aku punya alasan” ucap Jae Bok, Ibu Jung Hee mengeluh sinis.
“Ayo bicara di sana. Ini tidak akan jadi ide yang baik membiarkan anak-anak mendengarnya.” Kata Jae Bok, Ibu Jung Hee pun mengajak agar Nyonya Choi pergi bersama.
“Tapi Kenapa Eun Hee belum sampai?” kata Jae Bok
“Entahlah. Mungkin mereka melanjutkan pertunangannya” ucap Nyonya Choi bergegas pergi karena Ibu Jung Hee sudah memangillnya. 

Eun Hee masih terus mengemudikam mobilnya dengan kecepatan tinggi seolah-olah tak peduli. Jae Bok berusaha menelp tapi ponselnya tak aktf. Jung Hee berusaha menenangkan Eun Hee dan ingin mengangkat telp, tapi Eun Hee langsung merampas dan membuang ponsel Jung Hee.

“Aku pikir kau ingin menikah dan hidup bahagia. Apa kau tidak mau menikah denganku? Apa kau tidak ingin hidup bahagia denganku? Ada banyak yang harus aku lakukan. Aku punya mimpi. Aku ingin kau untuk membantuku. Kau mau membantuku, kan? Kau berjanji untuk mengubahku jadi Pria yang keren” ucap Jung Hee.
Eun Hee menatap Jung Hee seperti tak percaya mendengarnya, saat itu bunyi suara klakson truk. Jung Hee berteriak dan langsung membanting stir agar tak terjadi kecelakaan.  Keduanya pun selamat hanya masuk ke dalam lahan kosong.
“Apa Kau tulus? Apa kau sungguh ingin hidup bahagia denganku?” ucap Eun Hee, Jung Hee mengangguk. Lalu keduanya pun berpelukan dan Eun Hee mengucapkan terimakasih dengan mata berkaca-kaca. Jung Hee pun terlihat ada perasaan ragu. 


Jae Bok berusaha terus menelp ponsel suaminya, tapi tak diangkat. Won Jae mengetahui cerita Eun Hee merasa pasti memang seorang pasien jiwa  yang harus dirawat di rumah sakit.  Lalu bertanya apakah keduanya tak mengangkat ponselnya. Jae Bok mengangguk karena keduanya tak mengangkat telp darinya. 

Keduanya keluar dari mobil, dengan berdiri saling menatap. Jung Hee bertanya lebih dulu apakah tak masalah untuk Jae Bok untuk bertunangan di sini. Eun Hee dengan senyuman merasa tak masalah yang penting bersama Jung Hee Tidak peduli dimanapun mereka berada.
“Eun He... Terimalah cintaku.” Ucap Jung Hee melamar Eun Hee. Keduanya pun saling bertukar cincin. Eun Hee terlihat bahagia bisa bertunangan dengan Jung Hee yang selama ini diimpikanya.
“Aku mencintaimu, Jung Hee.. Selama-lamanya.... Bahkan setelah aku mati.” Ungkap Eun Hee. 

Jung Hee sampai dirumah dengan Eun Hee menyuruhnya masuk dan berisitrahat. Jae Bok turun tangga dengan sinis berpikir mantan suaminya itu akan pulang cepa. Eun Hee dengan bangga mengatakan kalau tadi melakukan upacara pertunangan. Jae Bok seperti sudah bisa menebaknya dengan melihat dua cincin yang melingkar di jari masing-masing.
“Bagaimana dengan anak-anak?” tanya Jung Hee khawatir. Jae Bok memberitahu kalau Mereka sedang tidur siang.
“Kemana kalian berdua menghilang?” tanya Ibu Jung Hee menemui keduanya, Jung Hee kaget ibunya masaih ada dirumah.
“Bagaimana aku bisa pulang ketika kalian berdua sulit dihubungi?” kata Ibu Jung Hee.
Jung Hee pun ingin melihat Hae Wook, Jae Bok memberitahu kalau Hae Wook terus mencarinya. Jung Hee pun menaiki tangga, tiba-tiba memegang tangan Jung Hee saat menaiki tangga. Jung Hee pun sempat binggung karena Jae Bok berani meraih tanganya. 

Eun Hee ingin pergi lantai tiga juga. Jae Bok dan Ibunya langsung menahan Eun Hee yang akan pergi.  Ibu Jung Hee mangataakn Ada sesuatu yang perlu aku bicarakan. Jae Bok pikir akan pergi ke lantai 3 dulu. Ibu Jung Hee meminta waktu Hanya satu menit.
Sementara Jung Hee menerima note yang diberikan Jae Bok saat menaiki tangga “Pergilah ke lantai tiga ruang kerja. Sekarang juga.”  Jae Bok terlihat tegang akhirnya menyuruh Eun Hee agar bicara dengan Ibu Jung Hee yang sedari tadi sudah menunggunya. Ibu Jung Hee pun mengajak Eun Hee untuk bicara dikamar.
Nyonya Choi ingin naik ke lantai tiga, Jae Bok menahanya dengan memberitahu kalau Jung Hee sudah di lantai tiga dan tahu apa artinya. Jung Hee masuk ke lantai tiga dan melihat ke arah tempat fotonya ditempat seperti tak menemukan sesuatu. 

Ibu Jung Hee masuk kamar Jae Bok memuji kalau kamarnya seperti sebuah ruangan ratu dan bisa masuk kedalam karena keduanya akan menikah. Eun Hee tak ingin berlama-lama menanyakan yang ingin dibicarakan oleh ibu Jung Hee.
“Yang ingin ku katakan.... Ini adalah Daftar anggota keluarga. Kami punya keluarga besar. Ada banyak orang dewasa yang harus kau kenal Aku harus memberikan daftar ini terlebih dahulu, jadinya kau bisa mempersiapkannya” ucap ibu Jung Hee. Eun Hee sedikit kaget melihat deretan nama penuh dalam selembark kertas A4.
Jung Hee masuk ke lantai tiga dan melihat ke arah tempat fotonya ditempat seperti tak menemukan sesuatu. 
“Aku akan menjelaskan masing-masing dari mereka untukmu Pertama adalah anak tertua, Nenek kami.” Ucap ibu Jung Hee.
“Ibu, Aku akan pastikan jadi orang yang terbaik untuk semua orang.” Kata Eun Hee panik karena takut Jung Hee bisa melihat semuanya. Ibu Jung Hee menarik Eun Hee agar duduk kembali.
“Ini Tidak semuanya tentang uang. Orang ini... suka pakaian. Orang ini suka perhiasan, dan ...” ucap Ibu Jung Hee dan Eun Hee tak bisa mendengarnya karena panik. 


Jae Bok naik ke lantai atas melihat Jung Hee baru turun lalu bertanya apakah sudah melihatnya. Jung Hee seperti tak mengerti. Jae Bok pikir Jung Hee tahu sekarang kalau Eun Hee itu penguntit bahkan ibunya juga ikut ambil bagian.
“Mereka akan menggila demi memikatmu. Itu sebabnya mereka berusaha membunuh Na Mi.” Kata Jae Bok berpikir Jung Hee sudah melihatnya. Jung Hee berkomentar malah tak mengerti dengan kata-kata Jae Bok
“Bagaimana kau bisa mengatakan itu setelah kau melihat foto-fotonya? Eun Hee penguntit keluarga kita” kata Jae Bok, Jung Hee mengejek Jae Bok itu  sedang menghayal dan bertanya apa maksudnya foto. Jae Bok pun langsung menarik Jung Hee ke  lantai atas. 

Jae Bok masuk ruangan melonggo kaget karena papan yang dilihatnya tadi kosong, Jung Hee pun bertanya melihat apa maksudnya karena mencari keseluruh ruangan. tapi tidak ada apapun. Jae Bok pun yakin tadi melihatnya Foto Jung Hee saat perguruan tinggi dan foto keluarga mereka dan Foto Konser juga.
“Astaga. Kenapa fotoku ada disini?” ucap Jung Hee. Jae Bok memastikan lagi kalau Jung Hee tak melihat apapun.
“Apa yang salah denganmu? Apa kau tidak salah lihatkan?” ucap Jung Hee menyindi,Jae Bok benar-benar binggung kenapa semua foto-foto itu malah menghilang. 

Ibu Jung Hee masih menjelaskan tentang keluarganya, yang sedikit sulit untuk diberikan hadiah. Eun Hee benar-benar gelisah lalu mengatakan pada ibu Jung Hee akan melihatnya nanti dan bergegas pergi ke lantai atas. Jae Bok masih terus mencari-cari.
“Jae Bok, Kau kenapa?kau membuatku khawatir” ucap Jung Hee. Jae Bok seperti masih penasaran dan mencoba mencarinya.
Eun Hee datang seperti panik. Jae Bok pun bertanya tentang foto, tapi tak melanjutkanya menurutnya pasti Eun Hee akan bersikap seolah-olah tak tahu. Jung Hee pun akhirnya bertanya pada Eun Hee apakah  sebelumnya ada foto disana. Eun Hee pun tak mau mengaku. Jung Hee pun mengeluh pada pengelihatan Jae Bok. 

Eun Hee menemui ibunya bertanya apakah Bukan ibunya yang mengambil foto foto di lantai atas. Nyonya Choi mengelengkan kepala,  karena Anak-anak dan teman Jae Bok menghalangi jalannya jadi  tidak bisa masuk dan bertanya Apa foto-fotonya menghilang?
“Apa ada orang lain yang datang?” tanya Eun Hee binggung.  
“Hanya ibunya Jung Hee.”ucap Nyonya Choi. Eun Hee pun memikirkan siapa lagi yang mengambil semua foto-foto itu. 

Jae Bok duduk sambil mengambil sebotol soju, mengingat kembali saat sikap Jung Hee yang turun dari lantai tiga terlihat tenang. Lalu mengejek Jae Bok yang sedang menghayal, bahkan merasa khawatir dengan melihat tingkahnya seperti curiga pada Eun Hee.
Jung Hee pun menanyakan pada Eun Hee apakah ada foto di dinding, Eun Hee pun bersikap seolah-olah tak mengerti.
“Siapa yang peduli? Dia kan orang asing sekarang” ucap Jae Bok menenangkan dirinya. 

Eun Hee masuk kamar meraba papan yang sudah kosong tanpa foto Jung Hee, lalu masuk ke kamar seberang melihat Jung Hee yang sedang tertidur.
Jung Hee bermimpi saat bernyanyi melihat sosok Eun Hee yang menonton konsernya. Lalu ketika membuka mata sepert Eun Kyung dengan rambut keriting ada didepanya, dan ia pun kaget. Eun Hee bertanya apakah Jung Hee mimpi buruk dengan memberikan sapu tanganya karena berkeringat. Jung Hee mengelaknya, lalu melihat saputangan dengan inisial K&H, mengingatkan pada seseorang yang memberikan sapu tangan yang sama dan merasa Ini terlihat tidak asing

“Itu bisa saja terjadi, Ketika rasanya seperti ... Kau pernah mengalami sesuatu sebelum kau melakukannya seperti dejavu” ucap Eun Hee lalu ingin membahas kejadia sebelumnya, tapi mengurungkan niatnya.
“Sangat menyenangkan di ruangan ini.. Rasanya seperti mimpi. Kalau ini mimpi, Aku tidak ingin bangun.” Ucap Jung Hee dengan ruangan studioa yang di impikanya.
“Ini bukan mimpi dan Kalau memang ini mimpi. Aku akan memastikan ... kalau kau tidak pernah terjaga dari mimpi itu. Selama-lamanya.” Kata Eun Hee. 


Bong Goo kaget mengetahui Foto-fotonya menghilang padahal sebelumnya memberitahu kalau teman Jae Bok yang menjaga pintunya. Jae Bok juga merasa aneh. Bong Goo pun ingin tahu reaksi Jung Hee saat mengatakan foto yang dimiliki Eun Hee.
“Dia pikir aku gila karena foto itu tidak ada di sana. Eun Hee semakin lama dan semakin mencurigakan.” Ucap Jae Bok lalu teringat sesuatu memberikan sebuah foto agar bisa menganalisis itu.  Bong Goo binggung bertanya apa foto itu.

“Ini foto yang sebelumnya aku dapatkan” kata Jae Bok yang mengingat saat Eun Hee mengaku kalau hidupnya itu disiksa oleh Kyung Woo.
“Itu terlalu mencurigakan. Jadi Bisakah kau mencari tahu apakah ini memar sungguhan/bukan?” kata Jae Bok. Bong Goo pun yakin bisa membantunya.
Saat itu Sam Kyu datang, Bong Goo buru-buru memasukan foto ke dalam jasnya. Sam Kyu mengaku kalau tidak mengganggu mereka berdua lagi. Jae Bok pun mengingatkan kalau Sam Kyung pun punya perasaan bersalah padanya.  


Flash Back
Bong Goo yang marah besar langsung memukul Sam Kyu yang berbohong padanya. Ia benar-benar tak percaya Sam Kyu bisa melakukan hal itu walaupun menyukai uang tetap tak boleh melakukan hal ini, seperti bukan manusia yang punya hati nurani. Jae Bok datang menghentikanya.
“Aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Dia mengatakan hanya merencanakan sebuah acara...” Ucap Sam Kyu saat datang ke ruang resepsi.
Sam Kyu benar-benar tak tahu tentang pertunangan, Ponsel Bong Goo berdering terlihat nama “ 7,8 Juta” Jae Bok pun bertanya apa maksudnya itu. Bong Goo tak menjawab hanya memuji Jae Bok yang punya penglihatan yang bagus lalu bergegas pergi. Si wanita 7.8 juta mengeluh dengan Bong Goo yang tak mengangkat telp seperti sedang menghindarinya. 


Eun Hee berolah raga mengeliling komplek, mengingat kembali saat melihat semua fotonya sudah hilang dan memikirkan siapa yang mengambilnya. Ia yakin kalau Pasti Bryan melakukannya untuk menyelamatkannya. Ia pun mengingat kembali saat melakukan pertunangan berdua membuatnya sangat bahagia bersama dengan Jung Hee. 

Papan Nama Koo Jung Hee sebagai direktur, Sementara Jung Hee menatap keluar jendela mengingat kembali saat masuk ruanga lantai 3 sendirian.  Ia melihat semua fotonya yang dimiliki oleh Eun Hee bahkan sampai foto keluarganya bersama anak dan istrinya.
“Moon Eun Kyung.” Ucap Jung Hee terlihat penuh amarah
Flash Back
Jung Hee dan Eun Hee naik mobil bersama dan Eun Hee terlihat sangat tergila-gila dengan Jung Hee mengemudikan mobil dan meminta agar mengatakan hanya akan mencintai Eun Hee selamanya.
“Aku harus melakukannya dan tidak bisa berhenti di sini. Kau harus melakukannya Koo Jung Hee. Jangan berhenti.” Ucap Jung Hee dengan penuh amarah pada dirinya. 
Jae Bok sedang beristirahat kaget melihat Jung Hee yang menelpnya lebih dulu karena tak seperti biasanya. Jung Hee terlihat sangat marah dengan Eun Hee,  lalu dengan senyumanya mengaku kalau saat bekerja dan kepikiran tentang Euni Hee. Eun Hee tersipu malu mendengarnya.
“Eun Hee...Terima kasih telah memberikan aku kekuatan... Karena memberiku sayap.” Ucap Jung Hee.
“Tak perlu... Aku berterima kasih padamu... Karena mencintaiku” kata Eun Hee.

“Aku akan menjadi baik dan berhasil. Aku akan jadi orang yang ditakuti semua orang dan diinginkan semua orang. Aku berjanji...dan juga.. aku akan jadi ayah yang baik untuk anak-anakku, Jin Wook and Hae Wook. Seorang ayah yang sukses. Ayah yang bisa dibanggakan.” Kata Jung Hee. Eun Hee sempat bahagia mendengarnya tapi mendengar nama dua anak Jun Hee membuatnya cemberut.
“Eun Hee... Kau akan membantuku, kan?” ucap Jung Hee. Eun Hee pun dengan senang hati akan membantunya dan akan melakukan yang terbaik. Jung Hee pun mengucapkan terimakasih. 

Jin Wook pulang kerumah mengeluh Kapan  menyelesaikan PR kelompok. Che Ri pikir mereka bisa Kerjakan perlahan-lahan saja dan ia sebagai orang yang lebih tua akan membantunya. Jin Wook mengejek Che Ri yang bangga dengan panggilan kakak sambil naik ke atas lebih dulu.
Che Ri melihat kamar Eun Hee dan mencoba masuk ternyata tak dikunci, lalu melihat dibagian meja rias. Lalu melihat coklat berpikir Eun Hee  sangat menyukai cokelat  dan mengambilnya.  Tiba-tiba dari belakang seperti ada orang yang berjalan ke arah Che Ri, Jin Wook kaget melihat Che Ri yang tiba-tiba berbalik dan merasa takut.
“Kenapa kau yang takut?” ucap Che Ri, Jin Wook pun bertanya apa yang dilakukan Che Ri dalam kamar Eun Hee. Che Ri mengaku hanya melihat-lihat.
“Keluar. Dia tidak akan menyukainya.” Kata Jin Wook mengajak pergi. Che Ri pikir tak masalah karena si Ahjumma"Enyahlah"  itu bahkan tidak ada di ruangan. Jin Wook tak peduli menarik Che Ri agar segera keluar saja.
Bersambung ke Part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


Tidak ada komentar:

Posting Komentar