PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 04 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Eun Hee dan Jung Hee minum Wine bersama, dengan sengaja Eun Hee memutar musik dan mengajak Jung Hee berdansa. Saat suasana mulai panik, terdengar suara berisik. Jung Hee pikir itu istrinya yang datang. Eun Hee menatap sinis karena ternyata Jae Bok datang.
Tapi yang datang bukan Eun Hee, Hye Ran datang dengan mabuk dan duduk di ruang tengah. Jung Hee panik melihat Hye Ran malah duduk diruang tengah, Hye Ran mengaku kalau sangat jengkel jadinya minum sangat banyak.

“Tidak kusangka kalian bercerai. Aku masih tidak habis pikir. Jung Hee,, apa kau lupa betapa kau mencintai Jae Bok? Dan Bisa-bisanya itu hilang begitu saja. Ini tidak mungkin.” Ucap Hye Ran mabuk, Eun Hee datang melihat Hye Ran yang mabuk
“Apa kau  Pemilik rumah?” ucap Hye Ran menunjuk ke arah Eun hee.
“ Jung Hee.. Apa kau betapa palsunya Pemilik rumah ini?  Dia berlagak baik dan ramah. Dia terlalu baik sampai orang-orang tidak nyaman. Dasar palsu.” Kata Hye Ran mengumpat
Jung Hee tak enak hati mengajak Hye Ran agar naik saja dan Tidur di kamar Jae Bok. Hye Ran menolak karena sudah lama tidak menemui Jung Hee dan minum bersama karena  bisa merayakan kembalinya bekerja, Jung Hee akhirnya menyetujuinya dan mengajak Hye Ran naik. Eun Hee makin sinis karena rencananya gagal. 



Won Jae menerima telp berpura-pura kaget dan merasa kalau Hye Ran pasti sangat jengkel dengan keadaan Jae Bok. Lalu berbohong kalau Jae Bok sedang tidur. Jae Bok berdiri meliirik temanya yang sedang menelp. Won Jae pikir mereka tidak bisa melakukan apa-apa sekarang dan menyuruh agar menikmati malam dengan Hye Ran lalu menutup telpnya.
“Hye Ran tetap nekat melakukannya. Aku bisa gila.. dan  kenapa dia melakukannya? Padahal Sudah kubilang jangan.” Ucap Jae Bok kesal
“Aku tahu kau menyukainya.” Kata Won Jae, Jae Bok pun mengajak minum. Won Jae seperti biasa memilih untuk meminum Wiski. 

Hye Ran dan Jung Hee minum bersama di ruangn makan, Jung Hee menolak ketika diminta minum, Saat itu akhirnya Jung Hee pun tak sadarkan diri dengan tertidur dimeja. Hye Ran dengan senyuman bahagi membuang soju pada baskom agar tak mabuk. Eun Hee diam-diam melihatnya terlihat sangat marah karena dikerjai oleh teman Jae Bok. 

Nyonya Choi sedang berbicara dengan anak buahnya, Tiba-tiba Istri Tuan Park mengenali Nyonya Choi dan langsung menyapanya. Keduanya terlihat bahagia karena sudah lama tak bertemu. Nyonya Choi masih mengenal nama temanya itu Soo Bong Hee
“Ini Sudah 30 tahun. Senang bisa bertemu denganmu. Apa dia kekasihmu?” goda Bong Hee melihat Pria yang duduk didepanya Nyonya Choi
“Bukan... Dia asisten pribadiku.” Akui Nyonya Choi sedikit gugup.

Keduanya akhirnya bertemu disebuah cafe, Bong Hee memuji Nyonya Choi yang semakin cantik menurutnya uang sangat berguna dan mendengar kabar kalau sudah menjadi kaya dan menanyakan tentang putrinya, apakah sudah baikan Nyonya Choi terlihat sedikit marah dan bertanya memangnya apa dengan putrinya.
“Kata siapa dia tidak sehat dan Kabarnya, dia sedang menjalani perawatan gangguan mental.” Ucap Bong Hee sedikit menyindir
“Apa?!! Kabarnya kau bekerja mati-matian dan punya banyak gedung sekarang, tapi kau masih sama bodohnya seperti dulu” balas Nyonya Choi sinis
“Aigoo. Kau sama sekali belum berubah. Setidaknya, aku bukan pelayan siapa pun.” Ucap Bong Hee.Nyonya Choi hanya bisa menghela nafas. 

Na Mi mimpi buruk teringat kembali saat Nyonya Choi mendorong dan menarik rambutnya lalu terpeleset ditangga. Lalu menjerit ketakutan saat Bong Goo ingin membangunkanya. Bong Goo bertanya apakah Na Mi  Mimpi buruk
“Oppa.. Aku takut.... Aku sangat ketakutan selama ini” ucap Na Mi sambil menangis, Bong Goo pun mau tak mau memeluk adik tirinya.
“Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa selamat?” tanya Bong Goo 

Flash Back
Seorang dokter melihat Na Mi yang sudah di dalam meja mayat, Na Mi membuka mata si dokter bertanya apakah sudah siuman. Saat itu Na Mi melihat sosok Bryan yang datang.
Bong Goo memeluk adiknya meminta adiknya agar jangan menangis lagi dan  akan membalasnya. Na Mi tertidur dipelukan kakaknya terlihat lebih nyenyak. Bong Goo rasa Orang yang mengira uang bisa membeli segalanya dan menghancurkan hidup orang-orang, maka ia tidak akan memaafkan mereka.

Jae Bok mengantar anaknya dan tak lupa agar bisa  Bersenang-senanglah di sekolah. Jin Wook turun mobil berpikir kalau sibuk lagi hari ini, Jae Bok membenarkan kalau  harus pergi Perjalanan Dinaas dan akan pulang lebih awal.
“Itu..tentang Eun Hee Ahjumma....” kata Jin Wook, Jae Bok bertanya ada ada dengan tetangga di lantai bawah.  Jin Wook memilih untuk tak membahasnya memilih untuk pamit pergi. Jae Bok pun memberikan semangat pada anaknya.Sementara Eun Hee sibuk berdandan dikamarnya.  

Won Jae menelp, Jae Bok memberitahu akan pergi ke Gangneung untuk keperluan dinas. Won Jae heran harus pergi lagi, Jae Bok juga tak mengerti karena Presdirnya setiap hari menugaskan keluar. Won Jae memberitahu bahwa Anak-anak ada loka-karya hari ini. Jae Bok kaget karena tak mengetahuinya.
“Che Ri baru saja mengabariku pagi ini. Aku ada seminar, jadi tidak bisa ikut. Bagaimana denganmu? Apa Kau akan pergi?” ucap Won Jae
“Aku juga tidak bisa ikut dan tidak pernah bisa keluar karena pekerjaan.” Kata Jae Bok sedih 

Di dalam kelas
Guru memberitahu kalau tema kali ini "kelas Memasak Bersama Ibu" dan  Ibunya Koo Jin Wook yang akan mengajarkanya. Eun Hee masuk dengan senyumanya, semua anak terkesima dengan kecantikan Eun Hee. Che Ri melihat Eun Hee yang datang langsung menatap sinis pada Jin Wook.
“Hei, Koo Jin Wook. Kenapa kau melakukan ini?” ucap Che Ri tak percaya
“Aku tidak bilang kalau dia ibuku.” Kata Jin Wook membela diri
Eun Hee menyapa dan mengaku sebagai ibunya Jin Wook. Serta akan mengajarkan cara membuat Sandwich yang cantik. 

Jae Bok mengemudikan mobilnya, teringat kembali saat Jin Wook memastikan kalau dirinya sibuk dan membahas tentang Eun Hee.  Eun Hee dengan senyumanya mengajarnya cara membuat sandwich dengan memotong bagian kulit roti saat itu, Eun Hee langsung masuk kelas. Jin Wook dan Eun Hee kaget. Che Ri tersenyum melihatnya.
“Maaf aku terlambat.” Ucap Jae Bok, Guru binggung bertanya siapa yang datang.
“Aku ibunya Jin Wook, Aku baru tahu soal loka-karyanya. Aku tidak tahu ada orang lain yang berpura-pura jadi..ibunya Jin Wook.” Ucap Jae Bok menyindir lalu memuji kerjanya Eun Hee yang bagus dan menyuruhnya pergi.
Akhirnya ia meminta agar memberikan celemek, dan mengajarnya anak-anak membuat sandwich dengan ibunya Jin Wook yang asli, Ia mengatakan kalau tak perlu memotong pinggirannya seperti ini karena kalau sudah dimakan dan sampai di perut, akan sama saja. Eun Hee menatap dingin karena rencananya kembali gagal. 

Jae Bok pun berbicara dengan Eun Hee menanyakan alasan tak memberitahu. Eun Hee beralasa kalau Jae Bok pasti sibuk. Jae Bok pikir itu masalahnya. Eun Hee menceritakan kalau Jin Wook kecewa karena Jae Bok tidak pernah datang ke sekolahnya jadi merasa kasihan..
“Kalau kau merasa kasihan.. Lalu bagaimana perasaanku sebagai ibunya? Apa yang akan dirasakan seorang ibu saat sedang bekerja keras untuk anak-anaknya, tapi tidak bisa datang ke sekolah? Kudengar, kau mengecek jadwal loka-karya dengan bertanya kepada ibu siswa lain? Apa kau tidak waras? “ ucap Jae Bok kesal, Eun Hee mengatakan kalau Mereka menelepon ke rumah.
“Kau berlagak seperti ibunya hari ini. Lalu Lain kali, kau mau berlagak seperti apa? Apa ingin menjadi Istrinya Koo Jung Hee?!! Lee Eun Hee.. Akan ku perjelas.. Jangan bertindak kelewatan terhadap anakku lagi. Aku tidak akan mengizinkannya. Apa Kau mengerti?” tegas Jae Bok lalu berjalan pergi.
“Apa  Kau tidak bisa mengizinkannya? Apa yang akan kau lakukan?” kata Eun Hee mengejek. 


Jae Bok bertemu dengan anaknya, Jin Wook membela diri kalau Jae Bok sebelumnya berkata kalau sibuk. Jae Bok pikir tetap saja Jin Wook seharusnya memberi tahu. Jin Wook pun hanya bisa meminta maaf.
“Ibu memahami perasaanmu, tapi.. bagaimana perasaanmu.. Kalau ibu membawa anak lain dan bilang, "Ini anakku"?  Pastinya Kecewa.. Yah.. Ibu merasa kecewa sekarang.. Tapi tahukah apa yang lebih merisaukan? Kenyataan kalau aku masih sangat menyayangimu.” Ungkap Jae Bok
“Lalu bagaimana dengan Ayah? Apa Ibu juga menyayangi dia?” tanya Jin Wook.
Jae Bok terdiam mengalihkan  dengan akan bertemu nanti maka dan meminta agar Jangan bolos kelas persiapanny dan mengungkapkan perasaanya. 

Eun Hee bertemu dengan Sam Kyu kalau Perusahaan mereka akan mengadakan Pesta Perayaan dan Ada tiga undangan. Sam Kyu bertanya apakah ia meminta untuk hadir bersama pegawainya. Eun Hee mengangguk, Sam Kyu pikir  Jung Hee bekerja di perusahaan ini. Jadi pasti Jae Bok tidak akan mau ikut.
“Itulah sebabnya.. temukan solusinya. Bagaimana menurutmu?” kata Eun Hee.
“Tapi Omong-omong, bolehkah aku bertanya kenapa kau meminta kami hadir?” kata Sam Kyu
“Aku ingin Jae Bok melihat hal yang menyenangkan dan juga akan mengajak seseorang Untuk melihat seberapa berharganya orang itu nanti” kata Eun Hee menatap kearah meja.
Sam Kyu berpikir kalau itu maksudnya Bong Goo dan bukan dirinya, Eun Hee pikir Semua orang punya perannya masing-masing lalu memberikan bayaran dan memperingatkan agar Jangan serakah. Sam Kyu hanya bisa melonggo melihat isi uang. 

Bong Goo heran melihat undangan Pesta Perayaan. Jae Bok tahu kalau Suaminya bekerja disana.  Sam Kyu mengaku sudah mengetaahui dan mengenal seseorang bagian PR Jadi  mendapatkan tiga undangan. Bong Goo heran mereka akan menjalin relasi di sana.
“Bukankah ini sangat sempurna? Kita bisa mencari calon klien dan melihat cara kerja tim hukum mereka. Kau tahu alih daya, kan?” ucap Sam Kyu,  Jae Bok langsung menyetujui mereka akan pergi.
“Ide bagus. Kita bisa menggunakan hal yang bisa kita dapatkan. Jae Bok sangat cerdas dan keren.” Ucap Sam Kyu senang karena rencananya berhasil dan mengejek si Bong Goo bodoh lalu meminta agar memastika kalau penampilan mereka juga keren karena bisnis.

Bong Goo mengajak Jae Bok ke toko tas, Jae Bok binggung kenapa mereka harus datang kesana.  Bong Goo menjelaskan mereka harus berpenampilan menarik kalau ingin berbisnis dan menurutnya tas yang digunakan Jae Bk itu kuno sekali. Lalu memilih salah satu tas. Jae Bok menolak karena tidak menginginkannya.
Bong Goo menyuruh Jae Bok agar memegangnya karena ia ingin memilih untuknya. Jae Bok mencoba tas didepan kaca dengan wajah bahagia, Bong Goo bisa tersenyum melihatnya. 

Manager Cho kembali memarahi Jun Hee yang tidak berkerja dengan becus, saat itu Direktur Ho memanggilnya lalu berisik.  Jung Hee masuk ruangan melihat Eun Hee dengan beberapa pakaian digantung. 

Eun Hee mengingatkan soal Pesta Perayaan nanti malam, jadi meminta agar memilih pakaian yang ingin dikenakan.  Jung Hee binggung.
“Sudah kubilangkan.. Aku ingin membuatmu jadi pria terhebat. Inilah langkah pertamanya. Tapi sebagai gantinya kau harus berjanji kepadaku.. Apa... kau mau melakukannya?” ucap Eun Hee penuh rencana liciknya. 

Sam Kyu mengajak Hye Ran untuk ikut pesta, Tapi Hye Ran jual mahal berpikir kenapa harus ikut.  Saat itu Jae Bok datang dengan Bong Goo heran melihat temanya yang datang. Hye Ran mengaku  kalau Sam Kyu mendesakku untuk ikut. Sam Kyu yakin Makanan di pesta itu  pasti luar biasa. Eun Hee mengeluh Sam Kyu itu pelit. Mereka berempat pun masuk ballroom.
Pembaca acara memberitahu  akan memulai Pesta Perayaan Konstruksi SJ dengan meresmikan kepala direktur barunya, yaitu CEO Lee Eun Hee yang akan mempersembahkan sertifikat pertemuannya. Semua kaget meihat Eun Hee ternyata CEO di SJ.  Bong Goo pun tahu kalau Eun Hee itu itu putrinya CEO.

Eun Hee pun mulai memberikan sambutan, Jae Bok hanya diam saja. Bong Goo pun mengartikan dengan Jung Hee yang dipekerjakan kembali.  Nama Jung Hee dipanggil sebagai Direktur baru dengan tatanan rambut yang berbeda naik keatas panggung.
Hye Ran makin kaget tak percaya kalau itu Jung Hee, suami temanya menjadi seorang kepala direktur. Mereka pun mendengarkan pidato dari  Direktur Koo Jung Hee. Jae Bok terus menatap ke arah panggung tanpa bicara.
“Terutama, aku akan mengucapkan terima kasih kepada CEO Lee Eun Hee Aku akan membuat Konstruksi SJ menjadi perusahaan konstruksi terbaik. Nantikan saja dan Tolong kerja samanya” ucap Jung Hee dengan percaya diri. Manager Cho juga hanya bisa melonggo.
Na Mi melihat dari belakang Jung Hee berdiri diatas panggung dengan Eun Hee saling menatap. Jung Hee dan Eun Hee saling berjabat tangan dengan Direktur lainya. Bong Goo berpikir kalau Jung Hee itu  Cinderella pria. Sam Kyu berkomentar kalau keduanya sangak serasi. Jae Bok hanya diam saja. 


Jae Bok baru saja masuk toilet, Hye Ran berlari memberitahu kalau Pemilik rumah itu Memberikan Jung Hee pekerjaan dan menaikkan jabatannya dan mereka akan segera menikah. Jae Bok kaget mendengarnya.
“Sudah berapa lama mereka berpacaran sampai mereka mau menikah?” ucap Jae Bok
“Katanya gosip itu sudah tersebar di perusahaan ini.”kata Hye Ran, Jae Bok pikir kalau Hye Ran bercanda.
“Dia belum melupakan mantan suaminya. Ini Aneh sekali.” Ucap Jae Bok yakin
“Lalu kenapa dia membantu dan menaikkan jabatannya?” tanya Hye Ran, Jae Bok memilih untuk pergi. Hye Ran pun mengikutinya. 

Na Mi keluar dari pintu kamar mandi dibuat kaget mengetahui Jung Hee akan menika menurutnya itu sangat tega. Bryan tiba-tiba datang melihat Na Mi yang berkeliaran. Na Mi mengaku tidak takut kepadanya dan menyuruh agar menculik atau membunuhnya saja, lalu mencoba mengalihkan dan ingin kabur.
Bryan pun sudah bisa tak ditipu menarik Na Mi memperingatakan agar Jangan bersikap bodoh karena sedang mengadakan pesta hari ini. 

Eun Hee menyapa semua tamu, Saat itu Jae Bok datang menghampiri. Keduanya akhirnya berbicara di luar ruangan,  Jae Bok ingin tahu alasan Eun Hee membantu Koo Jung Hee. Eun Hee malah mengejek Jae Bok yang  tidak tahu alasannya.
“Karena aku menyukai dia.” Akui Eun Hee, Jae Bok tak percaya mendengarnya tapi Eun Hee menyakinkan.
“Sejak kapan?” tanya Jae Bok, Eun Hee mengaku tak tahu 

Jung Hee menyapa semua direktur, saat itu Manager Cho ingin mejabat tangan tapi karena sakit hati memilih untuk tak mengubrisnya. Di luar Ballroom, Eun Hee mengaku tidak tahu entah sejak kapan tapi hanya menyukai Koo Jung Hee.
“Apa itu sebelum kami bercerai Atau kau berniat merebut dia setelah kami bercerai?” kata Jae Bok
“Aku sudah tertarik dengannya sebelum kalian bercerai. Tapi aku tidak bisa merebut suami orang lain. Tapi...mungkin bisa dibilang, aku semakin bersemangat setelah kalian bercerai. Kenapa? Apa aku.. Tidak boleh menyukai Koo Jung Hee?” Akui Jae Bok. Jung Hee melihat keduanya yang bicara serius.
“Bukankah kau bilang masih mencintai Cha Kyung Woo. Aku pernah menanyakan hal ini di ruang audiomu.” Ucap Jae Bok

“Aku tidak pernah mengatakan kalau aku masih mencintai.. mantan suamiku.” Kata Eun Hee.
Jae Bok mengingat sebelumnya mengatakan didepan kantornya “ Aku masih mencintainya..Sekarangpun, tapi Dialah orang yang telah berubah.” Eun Hee mengaku kalau mengatakan "Dia." Jae Bok benar-benar tak percaya.  Jung Hee melihat Eun Hee lalu mendekatinya.
“Selamat atas kenaikan jabatanmu, Koo Jung Hee” ucap Jae Bok pada suaminya.  Jung Hee pun mengucapkan terima kasih.
“Jung Hee.. Aku ingin memperkenalkanmu kepada orang-orang.” Kata Eun Hee merangkul lengan Jung Hee. Jae Bok melihatnya dan langsung berlari menghentkan jalan keduanya.

“Oh, tidak boleh.. Kau bertanya apa kau tidak boleh menyukai dia kan. Aku jawab tidak boleh. Kau tidak boleh menyukai Koo Jung Hee.” Ucap Jung Hee, Jung Hee tak percaya mendengar perkataan istrinya.  Eun Hee pun ingin tahu alasanya.
“Koo Jung Hee mantan suamiku, dan akan selalu menjadi ayah dari anak-anakku. Meski kami sudah mengajukan surat perceraian, dia tetap menjadi temanku selamanya. begitu seterusnya Jadi, dia harus tetap sehat dan baik-baik saja. Makanya itu , tidak boleh.” Kata Jae Bok, Eun Hee pun ingin tahu alasan kenapa tak boleh.
“Apa kau tahu alasanya?  Karena kau psikopat.” Tegas Jae Bok, Eun Hee melotot kaget. Bong Goo sedari tadi melihatnya hanya tersenyum.
Bersambung ke episode 11

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

                                                                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar