PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 16 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Eun Hee tak bisa menahan emosi ingin mengambil ponsel dari tangan Jae Bok. Jae Bok memperingatkan Eun Hee kalau Semakin marah akan lebih buruk untuknnya. Eun Hee tak peduli ingin terus mengambil ponsel dari tangan Jae Bok.
“Berhenti. Jangan lakukan ini. Eun Hee, hentikan!” ucap Jung Hee akhirnya berdiri didepan Eun Hee. Tapi Eun Hee tetap tak mau mendengar bahkan menyikut dada Jung Hee
Jae Bok panik menanyakan keadaan ayah dari anak-anaknya  , Eun Hee mencari kesempatan dan langsung merampas ponsel lalu kabur. Jae Bok pun mengejarnya, Jung Hee berusaha menahan karena pasti berbahaya. Hae Wook keluar rumah, melihat ayahnya langsung menghampirinya. Jung Hee pun tak bisa mengejar keduanya. 

Jae Bok berteriak mengejar Eun Hee menyuruhnya berhenti bahkan mengumpat sebagai penyihir untuk mengembalikan ponselnya. Eun Hee tak bisa berlari cepat dengan heelsnya, Jae Bok akhirnya bisa menarik baju dan mengambil kembali ponselnya dari tangan Eun Hee.
“Apa Menurut mu... itu bisa dijadikan bukti ?” kata Eun Hee menantang. Jae Bok tahu kalau ini saja tidak cukup.
“Mulai sekarang aku akan mengumpulkannya satu per satu. Bukti untuk ke pengadilan. Karena itu.. Sering seringlah kau bertingkah sama seperti yang kau lakukan hari ini.” Ucap Jae Bok. Eun Hee pun hanya diam saja. 

“Eun Hee, apa kau tahu...yang kau lakukan ini akan menghalangiku.. untuk mendapatkan hak asuh anak-anak? Kenapa kau melakukannya?” kata Jung Hee akhirnya bertemu Eun Hee kembali didepan mobil
“Aku melakukannya karena kau berbohong padaku dan itu membuatku marah.” Ucap Eun Hee
Jung Hee menegaskan kalau itu bukan alasan untuk menggunakan kekerasan lalu menuduhnya kalau kembali menjadi Moon Eun Kyung lagi. Eun Hee panik dengan mengelaknya dengan mengatakan kalau situasi.  Jung Hee makin marah mendengarnya.
“Apa kau menjadi Eun Kyung dan Eun Hee tergantung situasi? Bagaimana bisa aku hidup dengan kepribadian ganda ?” ucap Jung Hee marah, Eun Hee terlihat menahan amarah dianggap memiliki kelainan jiwa. Jung Hee pun mengajak pulang
“Kau duluan saja..aku mau cari udara segar dulu” ucap Eun Hee terlihat merajuk. Jung Hee pun tak peduli memilih untuk masuk mobil lebih dulu. Eun Hee terdiam seperti tak percaya Jung Hee membiarkan sendirian. 


Jae Bok dkk melihat video yang tersimpan di ponsel saat Eun Hee menampar Jung Hee. Keduanya menjerit tak percaya melihatnya. Hye Ran pikir keadaannya berbahaya dan lebih baik tinggal bersama mereka saja. Jae Bok pikir  tidak punya waktu untuk itu.
“Bagaimanapun juga, ini membuatku khawatir.. Kalau dia mulai menggunakan kekerasan, itulah berita buruknya” ucap Won Jae
“Kau benar. bagaimana kalau dia makin parah” kata Hye Ran panik, Jae Bok hanya bisa terdiam melihatnya. 

Eun Hee masuk rumah, Nyonya Choi menyapanya dan menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Eun Hee bertanya Apakah Koo Jung Hee sudah kembali. Nyonya Choi langsung memegang lengan anaknya meminta agar  Bersikap rasional. Eun Hee kembali sinis menyuruh ibunya agar melepaskan tanganya.
“Aku pikir kau percaya diri. Apa kau mau merusaknya?” ucap Nyonya Choi. Eun Hee tak peduli dengan ibunya dan langsung pergi.
Jung Hee memainkan musik sekeras-kerasnya, Eun Hee mengetuk pintu  meminta agar Jung Hee membuka pintu. Jung Hee membuka pintu dengan tatapan sinis. Eun Hee akhirnya meminta maaf mengaku kalau itu kesalahannya. 

“Aku ingin sendiri.” Ucap Jung Hee ingin menutup pintunya. Eun Hee panik dan menahanya.
“Aku akan mencoba dan tidak akan pernah marah seperti itu lagi. Maaf aku karena memukulmu. Aku sangat menyesal. Aku ... aku tidak tahu mengapa aku melakukannya.” Ucap Eun Hee dengan wajah panik
“Eun Hee, kau harus ingat ini...  Kau tidak boleh kembali menjadi Eun Kyung lagi... Aku tidak bisa melihat itu terjadi.” Kata Jung Hee dengan menatap kearah mata Eun Hee
“Tidak, aku tidak akan kembali... Aku tidak pernah akan kembali menjadi Eun Kyung. Aku bukan wanita jahat  yang terobsesi dan gila karena mu lagi.” Kata Eun Hee menyakinkan
“Baiklah. Mari kita coba sedikit lebih keras....Eun Hee, Kau bisa melakukannya... Kau bisa menjadi lebih baik.” Kata Jung Hee seperti memaafkanya. Eun Hee langsung memeluk Jung Hee mengucapkan terimakasih karena sudah memaafkannya. 


Jae Bok duduk diam mengingat kejadian sebelumnya saat Eun Hee menyikut dada Jung Hee, lalu ia terlihat panik dan Jung Hee mencoba menahanya karena berbahaya mengejar Eun Hee.
“Apa kau khawatir denganku?” ucap Jae Bok mengingat sikap Jung Hee sebelumnya saat itu ponselnya berdering. Jung Hee menelpnya.
“Apa Hae Wook sudah tidur?” tanya Jung Hee. Jae Bok membenarkan. Jung Hee menanyakan apakah anaknya tak ngompol lagi. Jae Bok menjawab tidak untuk hari ini. Jung Hee pun mengucap syukur.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Jung Hee Jae Bok. mengaku baik-baik saja dan bertanya balik.
“Apa sesuatu terjadi padamu?” tanya Jae Bok, Jung Hee mengaku tak ada dan meminta maaf atas kejadian tadi.
“Kau tentu sudah tahu betapa menakutkannya dia. Yang pasti berhati hatilah” kata Jae Bok. Jung Hee mengerti walaupun terlihat sedikit khawatir.
Sebelum tertidur Jung Hee menatap foto keluarganya dan terlihat sedih karena keadaan mereka harus berpisah. Saat ingin meminum teh yang dibawakan Eun Hee, Ia memilih untuk membuangnya di pot tanaman agar Eun Hee merasa minuman sudah habis diminum. 


Jae Bok menasehati anaknya agar Jangan mengikuti orang asing , Hae Wook mengerti dan melambaikan tangan pada ibunya. Diam-diam anak buah Eun Hee mengamati dari kejauhan.
Eun Hee yang ada di dalam mobil bertanya  apakah ia pergi ke tempat penitipan anak. Anak buahnya mengaku kalau sudah sampai. Eun Hee menatap ke arah luar jendela tersenyum lebar seperti memiliki rencana lagi. 

Ibu Jung Hee baru keluar apartement dikagetkan dengan Eun Hee yang sudah ada didepan rumah lalu mengeluh Eun Hee yang datang lagi. Eun Hee bertanya apakah ibu Jung Hee akan pergi dan menurutnya itu bagus.
“Kita punya sesuatu yang penting untuk dilakukan hari ini.” Kata Eun Hee. Ibu Jung Hee binggung bertanya apa Sesuatu yang penting.
“Tentang apartemen 192m², Aku berpikir untuk mengubah nama suratnya hari ini. Ibu harus membawa KTP dan materai” ucap Eun Hee. Ibu Jung Hee terlihat shock 

Jung Hee baru bertemu dengan beberapa petinggi melakukan rapat dan memuji proposal buatanya sangat menarik, Bryan datang menghampirinya dengan menyindir kalau sepertinya berada dalam semangat tinggi sekarang ini.
“Apa kau pikir orang itu benar-benar menyukai proposalmu? Kau itu Cinderella. Mereka harus baik denganmu” ejek Bryan
“Bryan.... Bukankah kau seharusnya lebih sopan denganku? Aku akan segera menikahi kakakmu” kata Jung Hee
“Kau bilang Nikah? Sekarang Dengar, Ahjussi Cinderella.. Aku tidak akan pernah mempercayaimu, Kau beruntung mendapatkan kakakku, Karena itu baiklah dengannya. Kalau kau membuat dia menangis, Kau tahu kan akibatnya?” ucap Bryan mengancam dan pergi. 
Jung Hee mengeluh dengan perkataan Bryan yang tak ingin membuatnya menangis, merasa kalau ia malah yang merasa kesal lalu mengumpat marah.

Jung Hee masuk ke dalam ruangan kaget melihat Na Mi yang sudah ada diruangan dan bertanya bagaimana caranya bisa masuk. Na Mi dengan senyuman mengaku butuh sesuatu untuk ditandatangani dengan memberikan berkas. Jung Hee membuka berkas dan melihat note bertuliskan “Oppa, Bagaimana kalau kita makan malam hari ini?” sama seperti yang dilakukan Na Mi saat berselingkuh dengan Jae Bok.
“Apa kau Setuju?” tanya Na Mi, Jung Hee menegaskan kalau Na Mi jangan melakukan ini. 

Sementara Ibu Jung Hee sudah memberikan cap sebagai tanda kepemilikan apartement dari Eun Hee di kantor real estate. Sementara Eun Hee sedikit menyingkir dengan alasan sadap dari ponsel bisa mendengar ucapan Jung Hee.
“Jangan Salah paham Jung Na Mi. Aku tidak goyah lagi” ucap Jung Hee menolaknya
Ibu Jung Hee melihat Eun Hee sedang berdiri menjauh langsung memanggilnya, agar bisa memberikan capnya. Eun Hee pun dengan senyuman mendekati ibu mertuanya.
Hae Wook asik bermain boneka kelinci Bbo Bbi ditaman lalu salah satu temanya memanggil untuk bermain seluncuran. Hae Wook pun meninggalkan bonekanya di bangku dan berlari mengikuti temanya, saat kembali tak melihat bonekanya di atas bangku.

Jae Bok bergegas saat mengetahui dari guru Hae Wook kalau anaknya  ngompol. Hae Wook terdiam dalam ruangan saat melihat ibunya datang, Jae Bok pun langsung memeluk anaknya yang terlihat sedih.
“Aku yakin Bbo bbi-ku ada di bangku tapi dia menghilang.” Cerita Hae Wook sambil menangis.
“Hae Wook..ibu akan membelikan satu lagi yang mirip dengannya” ucap Jae Bok menenangkan istrinya
“Tidak mau, itu tidak mirip dengan Bbo Bbi Cari bbo bbi-ku.” Ucap Hae Wook sambil menangis. Jae Bok meminta anaknya agar  tak menangis dan akan mencarinya.
Jung Hee tiba-tiba datang dengan senyuman membawa sebuah boneka kalau  menemukanya Boneka Bbo Bbi nya. Hae Wook pun menangis di pelukan ayahnya. Jae Bok sedikit kaget melihat Jung Hee datang menemui anaknya. 

Jae Bok terlihat kesal karena Won jae itu malah  menelepon Koo Jung Hee padahal hanya meminta nasihat dari temanya. Won Jae menjelaskan kalau Jung Hee adalah obat terbaik untuk Hae Wook dan Sekarang bukan waktunya untuk mementingkan keegoisan sebagai seorang wanita. Jae Bok memandang Hae Wook bisa sedikit tenang dengan ayahnya.
“Dia punya mata dan telinga yang sama dan punya telinga yang panjang 8cm seperti Bbo Bbi.” Ucap Jung Hee mencoba memberikan kepercayaan kalau itu boneka yang sama tapi Hae Wook tahu itu bukan boneka miliknya.

Akhirnya Mereka pun membawa Hae Wook pulang. Jae Bok memberitahu kalau pengasuh nya akan segera datang jadi meminta Jung Hee tetap berada dirumah sampai pengasuhnya datang.
“Tapi Bagaimana kalau Lee Eun Hee datang lagi?” tanya Jae Bok khawatir
“Itu tidak akan terjadi. Kalau dia datang, aku akan menghentikannya.” Ucap Jung Hee
Jae Bok akan pergi, Jung Hee memanggilnya merasa kalau tinggal dirumah temanya itu tak nyaman dan menyusulkan untuk menyewakan apartemen untuk mantan istrinya. Jae Bok menyindir Jung Hee yang benar-benar punya banyak uang sekarang.
“Apa kau pikir aku akan menerima hal seperti itu? Apa kau sudah tidak pandai menilai?” ucap Jae Bok sinis
“Aku khawatir dengan anak-anak.” Kata Jung Hee
“ Hatiku hancur karena Hae Wook, aku mau bekerja. tidak bisa kau lihat itu?  Aku berusaha keras sekarang. Jangan menghinaku lagi.” Kata Jae Bok marah dan pergi meninggalkanya.
Saat Eun Hee mengirimkan pesan “Jung Hee. Bagaimana kalau kita kencan malam ini? Ayo kita ke tempat yang romantis Jam 7 nanti” Jung Hee pun langsung menyetujuinya. 


Eun Hee memberitahu anak buahnya kalau akan ke Blue Moon malam ini Jam 7 nanti dan memBooking semuanya. Anak buahnya mengerti dengan membawa boneka kelinci milik Hae Wook yang berhasil diambilnya.
“Lalu, Kenapa Shim Jae Bok masih bekerja di kantor itu?”kata Eun Hee sinis, Anak buahnya pun mengatakan akan mengurusnya. Nyonya Choi dengan nampan obat melihat anaknya yang merencanakan sesuatu.
“Kenapa dengan Shim Jae Bok?” tanya Nyonya Choi mendekati anaknya. Eun Hee mengejek ibunya apakah benar-benar tak mengetahuinya.
“Dia harus jadi pengangguran dan menderita. Supaya kita mendapatkan hak asuh” ucap Eun Hee
“Apa kau serius mau membesarkan mereka? Apa kau sanggup melakukannya?” tanya Nyonya Choi yang tahu dengan kejiwaan anaknya.
“Entahlah, Aku akan memikirkannya nanti. Kita bisa mengirim mereka ke luar negeri atau membuangnya.” Kata Eun Hee santai, Nyonya Choi pun memberikan obat untuk anaknya. 

Jung Hee mencoba memperlihatkan boneka kelinci yang baru dibelinya dengan menyakinkan kalau itu boneka Bbo Bbi baru. Hae Wook tetap sedih karena kehilangan Bbo Bbi. Jung Hee menyakinkan kalau itu boneka kelinci yang hilang.
“Aku Bbo Bbi yang baru. Jadi kau harus mencintaiku” kata Jung Hee mengikuti suara seperti boneka. Hae Wook pun bisa tersenyum menerima boneka dari ayahnya.
Jung Hee melihat jam tanganya dan mengingat dengan janji dengan Eun Jee jam 7 malam untuk makan malam romantis. Ia pun pamit pergi pada anaknya karena pengasuhnya juga sudah datang dan meminta agar bermainlah dengannya. Hae Wook merangkul tangan ayahnya meminta agar tak pergi. 

Eun Hee menyewa satu restoran hanya untuk dirinya sendiri, lalu duduk dengan senyuman manis menunggu calon suaminya. Jung Hee menelp, Eun Hee pun bertanya keberadanya.  Jung Hee mengatakan kalau sedang bersama Hae Wook sekarang.
“Dia sedang tidak enak badan sekarang. Aku pikir aku harus tinggal bersamanya hari ini.” Ucap Jung Hee
“Aku akan menunggumu, kalau begitu” kata Eun Hee mencoba menahan amarahnya. Jung Hee pikir mereka  mengubah rencananya besok dan akan pergi ke suatu tempat yang lebih bagus.
“Datanglah.. Aku akan menunggu.” Ucap Eun Hee menutup telpnya. Jung Hee berteriak memanggilnya, saat itu Hae Wook melihat ayahnya yang baru selesai bicara di telp. 

Jae Bok kaget mengetahui Jung Hee masih ada dirumah dan menyuruhnya pergi karena takut kalau nanti Eun Hee kembali datang ke rumah Won Jae. Jung Hee sdauh menidurkan anaknya meminta Jae Bok tak perlu khawatir dan akan mengurusnya lalu menutup telpnya.
Setelah menutup telpnya Jae Bok memikirkan Jung Hee yang masih ada dirumah. Bong Goo yang mendengarnya langsung mengajak mereka pulang.  Jae Bok pikir tak mungkin bisa pulang karena punya banyak pekerjaan. Bong Goo pikir mereka bisa kerja lembur di tempat Jae Bok dan menganggapnya sebagai perjalanan bisnis.
Jae Bok menolak menyuruh Bong Goo kembali berkerja saja. Bong Goo masukan semua berkas mengejeknya kalau tak perlu jadi seorang pekerja keras dan mengajaknya pergi. 

Eun Hee duduk sendirian dalam restoran mencoba menahan amarah dengan menatap pisau dan garpu di depanya. Ia harus bisa mengontrol emosi dalam diri. Pegawai menanyakan apakah ingin hidangan pembuka.
Jae Bok akhirnya kembali pulang dan menanyakan keberadaan Hae Wook.  Jung Hee mengatakan Hae Wook sudah tidur di dalam kamar dan sinis melihat Bong Goo yang ikut datang sambil mengumpat kalau Bong Goo sangat mencurigakan
“Kami di sini untuk bekerja. Jangan salah paham” tegas Jae Bok
“Direktur.. Kau bertanya terakhir kali kalau aku menyukainya/tidak, kan?” kata Bong Goo dan mengakui kalau merasa seperti itu dengan memegang tangan Jae Bok. Jae Bok menarik tanganya dan pergi.
“ Apa kau serius?” ucap Jung Hee dengan tatapan sinis, Bong Goo dengan yakin kalau dirinya sangat serius.
“Kenapa? Apa tidak boleh aku menyukainya? Kau bahkan sudah bertunangan. Dasar Kau tak tahu malu.” Ejek Bong Goo. Jung Hee panas mendengarnya.
“Kau bisa pergi sekarang. Kami harus bekerja.” Kata Jae Bok, Jung Hee seperti tak ingin pergi meninggalkan mereka berdua. 


Jung Hee mengemudikan mobilnya teringat kembali dengan ucapan Bong Goo sambil memegang tangan Jae Bok “Apa tidak boleh aku menyukainya?” lalu mengumpat Bong Goo sudah gila dan memilih untuk menelp Eun Hee memberitahu  sedang dalam perjalanan pulang.
“Bagaimana dengan makan malam?” tanya Eun Hee. Jung Hee mengatakan kalau sudah makan dengan Hae Wook.
“Kalau begitu kau harus makan lagi. Ayo makan bersama ku” kata Eun Hee menahan emosinya mendengar nama Hae Wook
“Baiklah..aku akan pulang sekarang.” Ucap Jung Hee. Eun Hee menolak menyuruh Jung Hee datang ke restoran tempat mereka sebelumnya.
“Apa kau menungguku dari tadi?” kata Jung Hee kaget,  Eun Hee mengingatkan kalau sudah mengatakan akan menunggunya. 

Jae Bok mendorong Bong Goo keluar dari rumah, Bong Goo mengeluh padahal masih banyak pekerjaan. Jae Bok pikir Sudah cukup karena mereka bisa menyelesaikan sisanya sendiri sendiri jadi lebih baik pulang saja.
“Kenapa kau mendorongku? Kau merasa canggung, kan?” goda Bong Goo, Jae Bok mengelak dan menyuruh Bong Goo pergi saja.
“Aku serius dengan Apa yang aku katakan pada Jung Hee sebelumnya” akui Bong Goo.
“Hei... Keponakan...Kalau kau terus seperti ini, pamanmu akan marah, Jadi Pulang ke rumah.” Kata Jae Bok
“Kau pasti menyukainya.” Goda Bong Goo lalu pamit pergi. Jae Bok pun hanya diam saja. 

Jae Bok kembali ke dalam rumah teringat kembali dengan perkataan Bong Goo sambil memegang tanganya. “Direktur.. Kau bertanya terakhir kali padaku apa aku menyukainya, kan? Dan Sekarang Sepertinya begitu” lalu Bong Goo yang memeluknya ketika hatinya hancur oleh perkataan cinta pertamanya.
“Kenapa dia mengatakan sesuatu yang aneh dan membuatku bingung?” keluh Jae Bok
Lalu teringat kembali saat Bong Goo tahu dirinya yang lelah dan berpikir terjadi sesuatu padanya sampai akhirnya datang ke rumah. Bong Goo juga memberikan perhatian dengan mengusap air matanya. Jae Bok sempat tersenyum seperti merasakan kembali ada pria yang memberikan perhatian padanya.
“Hei... Apa yang aku pikirkan? Aku punya banyak masalah belakangan ini Sadarlah , Shim Jae Bok... Dia seperti keponakanmu. Bong Goo itu keponakanmu. Aku..... hanya pamannya.” Ucap Jae Bok menyadarkan diri tak boleh jatuh cinta dengan Bong Goo. 

Jung Hee masuk restoran tak percaya melihat Eun Hee yang masih duduk diam menunggunya. Eun Hee bertanya Apa Jung Hee bersenang senang dengan Hae Wook. Jung Hee mengangguk walaupun terlihat canggung.  
“Dia pasti senang berada bersama ayahnya, Hae Wook sangat lucu.” Ungkap Eun Hee dengan senyuman lebarnya. Jung Hee sempat tak percaya melihat sikap Eun Hee yang tenang. Mereka pun makan steak bersama.
“Aku berharap dia bisa tinggal bersama kita secepatnya Aku akan jadi ibu yang baik untuknya” ungkap Eun Hee.
“Terima kasih karena memujinya. Oh iya.. Jung Na Mi datang ke kantor hari ini.” Kata Jung Hee berusaha untuk jujur.
“Apa Untuk tanda tangan persetujuan?” kata Eun Hee yang sudah mengetahuinya dari alat sadap. Jung Hee binggung.

“Bagaimana kau tahu dia menggunakan itu sebagai alasan untuk datang ke kantor?” tanya Jung Hee merasa aneh.
“Aku tahu sedikit bagaimana bekerja di perusahaan. Bukankah orang pergi ke Ruangan direktur utama untuk mendapat tanda tangan persetujuan?” kata Eun Hee mencoba menutupi rasa gugupnya.
“Jung Na Mi ...tidak punya alasan untuk mendapatkan persetujuanku  karena kami berada di departemen yang berbeda.” Ucap Jung Hee. Eun Hee berpura-pura mengangguk mengerti
“Aku bilang karena takut kau mencari tahu di kemudian hari. Yang jelas, aku pastikan dia mengerti dan menyuruhnya pergi.” Cerita Jung Hee. Eun Hee pun mengucapkan terimakasih karena sudah menceritakan padanya


Sam Kyu dan Won Jae kembali mengikuti pilates di kelas Hye Ran. Won Jae yang tak biasa olah raga mengeluh sambil berbaring karena tak bisa mengangkat tubuhnya. Sam Kyu kasihan dengan memangginya “Profesor Kim.” Won Jae memberitahu kala Tidak ada lagi "profesor".
“Mulai sekarang panggil aku "Won Jae "” ucap Won Jae. Sam Kyu pun menurut dengan meminta agar Won Jae berbaring lalu mencoba menarik dua tanganya.
Hye Ran yang melihat keduanya langsung terbakar api cemburu langsung menarik dua tangan temanya sambil berpikir kalau Won Jae itu seperti burung yang ingin terbang. Won Jae menjerit kesakitan meminta agar dilepaskan. Hye Ran beralasan kalau Won Jae perlu melakukannya untuk meregangkan otot.
“Hei! Kau sengaja melakukannya kan?” teriak Won Jae marah
“Beraninya kau bertindak lemah di hadapannya, Dasar.” Balas Hye Ran, Sam Kyu mencoba menghentika keduanya
“Tolong jangan lakukan ini. Aku akan membeli bir dingin, jadi ayo kita pergi setelah ini” kata Sam Kyu menengahi keduanya. 

Won Jae dan Hye Ran saling menatap sinis, Sam Kyu pun membawa bir dari minimarket, dan juga makanan ringannya yaitu cumi-cumi dan kacang. Hye Ran mengejek Sam Kyu yang pelit karena hanya membeli makanan cemilan itu. Sementara Won Jae memuji Sam Kyu itu cukup romantis dengan makanan itu. 
Hye Ran tak ingin bertengkar mengajak agar mereka segera minum bir saja dan mulai mabuk. Won Jae menyuruh Hye Ran agar Mulai sekarang menjauhlah dari Sam Kyu dan Jangan muncul saat mereka berkencan lagi.  Hye Ran membalas kalau Won Jae itu bukan siapa-siapa yang memintanya untuk datang atau tidak.
“Kau tanya Aku? Aku pacarnya. Kalau kau muncul saat kami berkenca. Aku tidak akan membiarkanmu lagi” kata Won Jae mengancam. Hye Ran pun menantang apa yang akan dilakukan Won Jae padanya.

“Pindah dari rumahku” ucap Won Jae, Hye Ran langsung setuju. Won Jae seperti tak yakin Hye Ran langsung setuju begitu saja. Hye Ran pikir kalau Won Jae itu hanya menakut-nakutinya.
“Kalau begitu.. aku akan jujur ​​juga. Aku.. tidak bisa menyerah pada orang ini.” Akui Hye Ran
“Kalau begitu..... Kau ingin makan apel yang sudah kau kunyah dan kau buang ...tapi kenapa?” keluh Won Jae
“Saat itu aku terlalu dewasa. Aku baru sadar ... Betapa manis dan lezatnya apel..Yang sudah ku kunyah dan kubuang.” Ucap Hye Ran. Won Jae tak bsai menerima menyuruh Hye Ran agar pergi menjauh darinya. Keduanya pun pergi sambil kejar-kejaran meninggalkan Sam Kyu sendirian.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar