PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Sam Kyu yang bangga dengan dirinya yang diperebutkan oleh dua wanita berjalan pulang. Saat anak buah Eun Hee berjalan mendekatinya dan langsung memberika pukulan kalau tak pernah mendengarkan ucapanya. Sam Kyu binggung siapa pria yang tiba-tiba memukulnya.
“Aku bilang padamu untuk memecat Jae Bok. kenapa kau tidak melakukannya?”ucap Si pria dan Sam Kyu pun kena pukul tanpa henti. 

Won Jae mencuci pakaian saat itu Jae Bok datang bertanya apakah  temanya sudah selesai mencuci pakaian. Won Jae mengangguk kalau hanya  mencuci celana dalam karena Sekarang sudah punya pacar, jadi butuh pakaian dalam yang bagus.
“Lihatlah setelah kau bertempur seperti anjing dengan Hye Ran” ejek Jae Bok
“Cinta harus dimenangkan, Lalu Apa Hae Wook ngompol lagi?” tanya Won Jae. Jae Bok mengatakan kalau tidak untuk malam ini.
“Dia pasti suka berada dengan ayahnya dan Jung Hee baik dengan anak-anak..” Komentar Won Jae dan ingin membantu temanya mencuci dengan mesin cuci. Jae Bok tahu Jung Hee memang orang yang baik 
“Dia dulunya sangat baik, Apa yang terjadi padanya? ” Komentar Won Jae 

Jung Hee dan Eun Hee pulang bersama, Jung Hee pun meminta maaf karena telah membuat Eun Hee menunggu lama hari ini. Eun Hee mengaku kalau Tidak masalah dan menyakinkan kalau baik-baik saja hari ini serta sudah berusaha keras untuk bersikap normal.
“Terima kasih telah mencoba.” Ucap Jung Hee. Eun Hee mengaku senang karena menerima pujian dari Jung Hee dan Jung Hee pun pamit lebih dulu naik ke lantai atas.
“mandilah dengan santai dan Bersantai di bak mandi.” Kata Eun Hee. Jung Hee mengangguk dan melangkahkan kaki naik ke lantai atas. 

Jung Hee berada di lantai atas mengingat saat makan makan, kalau Eun Hee tahu kalau Na Mi menggunakan Tanda tangan persetujuan sebagai alasanuntuk datang ke kantor. Akhirnya ia mencoba menelp Tuan Oh Se Kyu
“Bagaimana cara untuk memeriksa bug?” kata Jung Hee mengunakan telp di ruangan kerjanya. 

Sementara Eun Hee di kamar mengingat ucapan Jung Hee "Terima kasih Karena sudah mencoba" lalu dengan tatapan psikopatnya kalau dirinya itu mencintai Jung Hee hanya untuk mendengar berterima kasih padanya. Ia mengambil sebuah tas yang berisi guntingan kemeja
“Berapa lama aku harus mencoba? Mengapa aku harus mencoba? Kenapa aku... bukan orang yang paling berharga bagimu? Kenapa bukan aku?” kata Eun Hee melampiaskan amarahnya dengan mengunting boneka Hae Wook. 

Jung Hee dalam kamar menerima pesan “Kami telah menemukan bug didalam telepon Anda.” Lalu dengan wajah penih amarah kalau Eun Hee yang sudah menyadapnya.
Eun Hee masih mengunting bonek dan terdengar bunyi ketukan pintu, dengan wajah panik buru-buru membereskan semuanya dan memasukan ke dalam tas serta berusaha untuk bersikap biasa.  Jung Hee masuk kamar, Eun Hee pun bertanya apakah Jung Hee membutuhkan sesuatu mengaku sangat lelah dan baru saja ingin tidur.
“Apa Kau tidak ganti baju?” sindir Jung Hee melihat Eun Hee masih mengunakan gaun. Eun Hee mengaku baru saja ingin menganti bajunya.  Jung Hee tiba-tiba mendekat dan langsung menaruh tangan di leher Eun Hee seperti ingin mencekiknya, Eun Hee panik.
“Aku kesana kemari tapi aku merindukan wajahmu” akui Jung Hee berbohong dengan memegang wajah Eun Hee. Eun Hee tak percaya Jung Hee bisa mengatakan itu padanya.
“Kau baru saja melihat ku, tapi kau sudah merindukanku?” kata Eun Hee malu-malu. Jung Hee mengaku tak mengerti karena Tiba tiba Aku merindukannya, lalu melihat ada luka dibagian tangan Eun Hee.
“Apa yang terjadi dengan tanganmu?” tanya Jung Hee sedikit panik.
Eun Hee mengaku kalau tadi  membuka sesuatu jadi kena sobekan. Jung Hee memberikan kecupan di kening Eun Hee seperti mencoba menahan emosi mengucapkan Selamat malam. Eun Hee terdiam seperti tak percaya menerima perhatian dari Jung Hee lalu memeluknya dengan erat. 


Jae Bok mempersiapkan diri untuk berkerja  lalu menatap tas hitam  yang dipilih Bong Goo sebelumnya, senyuman pun terlihat. Hye Ran masuk kama melihat Jae Bok yang akan pergi kerja dan melihat tas Jae Bok yang bagus.
“Itu hadiah dari Pengacara kang, kan?” ucap Hye Ran, Jae Bok mengatakan kalau mengaku itu bukan hadiah.
“ Apanya yang bukan?  Ketika seorang pria memberikan wanita tas, dia pasti menginginkan sesuatu. Ini Cocok untukmu” goda Hye Ran . Jae Bok menegaskan bukan seperti itu dan berusaha menyangkalnya lalu pergi dengan memanggil anaknya untuk pergi sekolah. Hye Ran yang melihatnya mengaku iri pada Jae Bok. 

Jung Hee sedang berada di kamar, Eun Hee datang akan memilihkan pakaian. Jung Hee mencari sesuatu di lemarinya bertanya apakah Eun Hee itu melaundry kemeja garis-garis biru kesukaanya. Eun Hee melotot terlihat panik, lalu berpura-pura mencarinya dengan mengusulkan kemeja yang lainya. 

Jae Bok dan Bong Goo terdiam melihat Sam Kyu yang terbaring di  rumah sakit dengan penuh luka. Jae Bok heran yang terjadi pada Sam Kyu seperti merasa kasihan. Bong Goo pun menduga sesuatu.  Sam Kyu yang kesakitan meminta agar mereka jangan banyak tanya dan Jangan meminta sesuatu.
“Ini terjadi karena aku, kan?” kata Jae Bok, Sam Kyu mengelak  kalau bukan karena Jae Bok.
“Benar kan karena dia. Apa permintaan yang kau tolak sampai sampai dia melakukan ini padamu? Beritahu kami.” Kata Bong Goo marah. Sam Kyu malah menanyakan keadaan Na Mi apakah baik-baik saja.

Flash Back
Sam Kyu yang sudah babak belur ditarik rambutnya oleh anak buah Eun Hee. Si pria meminta agar Sam Kyu memberitahu Kang Bong Goo untuk menjaga adiknya Jung Na Mi agar dibawah kendalinya karena sudah ada di didalam daftar target selanjutnya. Jae BOk dan Bong Goo kaget mendengar cerita Sam Kyu dan saling menatap tak pecaya. 


Jae Bok dan Bong Goo berjalan bersama, Bong Goo terlihat sangat marah. Jae Bong langsung menahan sebelum masuk restoran meminta agar bicara berdua saja dengan Na Mi.  Bong Goo pun tak menolak karena emosinya masih tinggi.
“Situasi seperti ini..sepertinya terlihat akrab.. Betul kan?” ucap Jae Bok saat datang menghampiri Na Mi.
Teringat kembali saat pertemuan pertama mereka di restoran, Jae Bok menyindir Na Mi yang seharusnya berdiri untuk menghormati orang yang lebih tua. Akhirnya Jae Bok pun duduk berhadapan dengan Na Mi
“Kau tahu kalau kau masih berhutang padaku kan, merayu suamiku, menyakiti aku dan menghancurkan keluarga kami.”kata Jae Bok, Na Mi tertunduk meminta maaf.
“Jadi bayar kembali utangmu dengan cara,  Jangan berpikir tentang balas dendam pada Lee Eun Hee. Lupakan semuanya dan lanjutkan hidupmu.” Kata Jae Bok. Na Mi tak percaya Jae Bok bisa berkata seperti itu.
“Berjanjilah untuk membayar kembali hutangmu” tegas Jae Bok. Na Mi hanya diam ternyata semua tingkahnya diketahui oleh Jae Bok. 
Jae Bok dan Na Mi keluar dari restoran melihat Bong Goo yang sudah menunggu. Na Mi kaget melihat kakaknya yang datang juga lalu mengoda keduanya yang selalu bersama-sama dan berpikir kalau sedang berkencan. Bong Goo pun meminta Jae Bok pergi lebih dulu. Jae Bok pun meninggalkan kakak adik agar bisa bicar bersama. 


Keduanya duduk di taman, Bong Goo memanggil nama adiknya “Na Mi” Sementara Na Mi kaget dengan sikap kakaknya karena selama ini selalnu memanggilnya "Jung Na Mi, Brengsek ini," Bong Goo dengan wajah serius mengatakan Mulai sekarang, akan jadi Oppa yang sesungguhnya. Na Mi heran dengan perkataan Bong Goo yang tak seperti biasanya.
“Karena itu...Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya lagi. Berhenti dari perusahaan itu dan lakukan sesuatu yang lain. Kalau kau tidak ada kerjaan, maka datanglah bekerja dengan kami” ucap Bong Goo
“Bagaimana aku bisa melakukan itu? Nyonya Sim itu disana” kata Na Mi

“Apapun itu. Aku khawatir sesuatu akan terjadi padamu Jika sesuatu terjadi lagi ... Apa kau tahu ... bagaimana perasaanku ketika aku berpikir kau sudah mati?” ucap Bong Goo, Na Mi seperti tak percaya Bong Goo ternyata memang mengkhawatirkanya.
“Jadi jangan lakukan sesuatu yang berbahaya. “ pinta Bong Goo lalu tiba-tiba muak membicarakannya dan bergegas pergi mengaku sangat sibuk.  Na Mi langsung menarik tanganya.
“Oppa.. Apa kau benar-benar akan jadi Oppaku yang sebenarnya?” kata Na Mi menyakinkan. Bong Goo mengeluh dengan Na Mi yang tidak percaya. Na Mi terlihat bahagia dan meminta agar digendong oleh Bong Goo untuk naik kuda-kudaan. Bong Goo pun kembali mengomel tapi dengan tanda sayang. 


Tuan Oh datang memberikan detail dokumen real estate Lee Eun Hee dan itu apabila ketua sakit dan meninggal.. Jung Hee menyela kalau  tidak tertarik karena hanya ingin merawat perusahan istrinya, lalu menyuruhnya pergi dan mengucapkan terimakasih.
Ibu Jung Hee menelp anaknya, Jung Hee kaget mengetahui tentang apartemeny. Ibu Jung Hee bercerita kalau melihatnya dengan Eun Hee kemarin dan betapa menyenangkan itu, lalu bertanya apakah Eun Hee tak memberitahukanya.
“Tidak, dia bukan tipe orang yang suka membual tentang hal-hal seperti itu.” Kata Jung Hee
“Tentu saja. Eun Hee itu baik, orang yang bijaksana.” Ungkap Ibu Jung Hee kali ini memuji. Eun Hee yang sedang melakukan jogging bisa mendengar pujian dari Ibu Jung Hee tentangnya, senyuman pun terlihat sangat lebar.
Jung Hee terburu-buru membuka amplop lalu merasakan tanganya yang sakit, dan teringat kembali saat melihat tangan Eun Hee yang terluka. Eun Hee mengaku membuka sesuatu.

Sementara Eun Hee sedang melakukan Jogging dengan wajah bahagia, Nyonya Choi sedang berkonsultasi dengan dokter menceritakan Gejala-gejalanya telah memburuk akhir-akhir ini dan Eun Hee sering tidak bisa mengendalikan kemarahannya.
“Eun Hee harus dirawat dan menerima perawatan ... sebelum penyakitnya mendapat luar kendali.” Kata Dokter.
Eun Hee berhenti berlari mengingat cerita Jung Hee kalau Jung Na Mi datang ke kantor hari ini dan melihat ponselnya dengan titik merah yang bergerak, wajahnya panik melihat Jung Hee yang pulang ke rumah lalu bertanya-tanya kenapa tiba-tiba pulang. 


Jung Hee berteriak masuk ke rumah dengan memanggil Eun Hee, karena tak ada sahutan akhirnya berusaha masuk kamar dengan mengunakan kawat. Eun Hee panik dan terus berlari mencoba menghalangi Jung Hee sebelum masuk kamarnya.
Jung Hee mencari ke bagian lemari betapa terkejutnya melihat kain kemeja kesukaan sudah di gunting-gunting, padahal sebelumnya Eun Hee mengaku tak tahu dan berpura-pura mencarinya. Lalu ia pun melihat boneka Hae Wook yang sudah digunting-gunting.
Eun Hee langsung masuk kamar dan berpura-pura bertanya kenapa pulang disiang hari. Jung Hee memegang boneka milik anaknya, Eun Hee kaget karena Jung Hee bisa menemukanya. Jung Hee terlihat marah dengan Eun Hee yang mengambil dan melakukan itu pada anaknya. 

“Aku hanya ... Aku terluka... Aku sangat iri dengan Hae Wook” akui Eun Hee yang pernah melihat Jung Hee memeluk Hae Wook  dengan memujinya cantik.
“Aku sangat cemburu dengannya” akui Eun Hee. Jung Hee makin marah mengetahui alasan cemburu.
“Apa masuk akal orang dewasa cemburu dengan anak anak? Apa kau tidak ingat mengapa aku meninggalkan Moon Eun Kyung? Apa kau tidak ingat kau melakukan ini lagi?” kata Jung Hee benar-benar marah berjalan pergi.

Eun Hee langsung menarik tangan dan meminta maaf pada Jung Hee, Jung Hee menyuruh Eun Hee diam karean tahu kalau Boneka itu hal yang paling berharga bagi Hae Wook dan mengambilnya, padahal tahu kalau Hae Wook, yang paling dicintainua. Eun Hee terus mencoba meminta maaf, Jung Hee yang benar-benar marah tak peduli lagi.
“Aku tidak bisa hidup seperti ini. Aku tidak bisa hidup dengan ...Moon Eun Kyung yang menakutkan. Aku tidak bisa!” ucap Jung Hee marah mendorongnya, tapi Eun Hee tak mau melepaskan tanganya.
“Tidak, tidak, Jung Hee... Aku bukan Moon Eun Kyung.. Aku bukan Moon Eun Kyung lagi.” Kata Eun Hee mencoba meyakinkan.
“Kau memang Moon Eun Kyung... Kau belum berubah sama sekali. Kau masih Moon Eun Kyung... Aku tidak bisa hidup seperti ini... Aku tidak bisa hidup dengan Moon Eun Kyung yang menakutkan... Aku tidak bisa!” teriak Jung Hee benar-benar muak dan pergi. 

Jung Hee pergi dengan mobilnya dan tiba-tiba berhenti dan langsung muntah, seperti menahan amarah selama ini. Sementara Eun Hee duduk sendirian dikamar teringat kembali saat Jung Hee mengatakan kalau tidak bisa hidup dengan Moon Eun Kyung yang menakutkan.
“Aku akan menjadi lebih baik. Aku benar-benar ... ingin menjadi baik.” Kata Eun Hee mengeluarkan banyak obat-obatan sambil menangis, lalu melihat ponsel yang disadap untuk Jung Hee berdering dan Na Mi yang menelpnya. 

Na Mi mengeluh Jung Hee yang lama sekali mengangkatnya lalu meminta maaf karena menelpnya lagi dan berjanji kalau ini untuk terakhir kaliny. Ia pun memberitahu kalau akan pergi tapi tetap mencintai Jung Hee dari lubuk hatinya.
“Na Mi... Haruskah kita kabur saja? Haruskah aku meninggalkan semuanya .. dan melarikan diri bersamamu?” kata Jung Hee terlihat sangat frustasi
“Oppa. Apa terjadi sesuatu?” kata Na Mi binggung  
“Kau sekarang dimana?Aku merindukanmu.” Akui Jung Hee sambil menahan tangisanya. Eun Hee mendengarnya kembali terlihat sangat marah. Jung Hee pun meninggalkan semuanya dari jam tangan, ponsel, pulpen, dompet dan juga kunci mobil dan bergegas pergi. 

Na Mi memoles bibirnya dengan lipstik dan sudah menyiapkan makanan diatas meja, Eun Hee juga sudah memasang antik seperti siap-siap untuk pergi. Bong Goo menelp adiknya menanyakan keberadaanya, Na Mi mengaku kalau baru saja akan pulang dan bertanya balik keberadaan kakaknya.
“Aku mengemudi di Seoul dari pertemuan di Gwangju. Apa ada sesuatu yang kau inginkan untuk makan malam? Ayo kita makan.” Ucap Bong Goo
“Kenapa kau ini? Makanlah di rumah. Aku membuat ‘kan makan malam yang enak” kata Na Mi bangga. Bong Goo tak percaya Na Mi membuatkan makanan untuknya.
“Mengemudilah dengan hati - hati.” Pesan Na Mi lalu mengucapkan pada Bong Goo terimakasih karena sudah menjadi Oppa yang sebenarnya.
“Terlalu cepat untuk berterima kasih padaku,  Aku akan melihat apa yang kau lakukan, dan aku akan menarik perkataanku kalau kau berperilaku buruk. Sudah dulu, brengsek!” kata Bong Goo lalu menutup telpnya. Na Mi tersenyu mendengarnya karena kakaknya yang berkata buruk tapi memberikan perkataan lebih. 

Na Mi dan Jung Hee saling bertatapan dengan wajah sedih, diam-diam anak buah Jae Bok melihat dari kejauhan. Keduanya pun bertemu di sebuah cafe, Jung Hee pun bertanya apakah Na Mi benar-benar akan pergi. Na Mi menceritakan aklau berencana untuk pergi ke pinggiran kota di suatu tempat,mendapatkan pekerjaan paruh waktu, dan mencari tahu apa yang akan di lakukan.
“Apa kau butuh bantuanku?” tanya Jung Hee, Na Mi pikir tak perlu

“Oppa. kau kelihatan sangat lelah. Aku berharap Oppa akan bahagia, Bukan seperti ini. Aku berharap kau benar benar Bahagia” kata Na Mi dengan memegang tangan Jung Hee. Keduanya pun saling bertatapan. Dibalik pohon Eun Hee melihatnya dengan tatapan dingin. 


Jae Bok menerima telp Na Mi, Na Mi ingin tahu kalau dirinya sekarang sedang bersama seseorang, didepanya terlihat Eun Hee yang sedang berjalan. Jae Bok panik merasa Na Mi itu sudah gila dan menyuruhnya. Na Mi pikir tak ada alasan untuk pergi.
“Ini kesempatan yang baik. Aku akan mengganggu sedikit demi sedikit  dan mendapatkan bukti  Kalau dia itu orang gila.” Ucap Na Mi
“Itu berbahaya. Pergilah dari sana” ucap Jae Bok panik
“Jangan khawatir. Aku mati hanya sekali.” Kata Na Mi
Jae Bok yang panik menanyakan kebenaraan Na Mi sekarang, Na Mi tak memberitahu dan langsung menutup telpnya.  Jae Bok kebinggungan yang harus dilakukan, lalu menelp Bong Goo seperti memberitahu tentang Na Mi.
Jae Bok dan Bong Goo mengemudikan mobil sambil mencoba menelp Na Mi tapi tak diangkat. Bong Goo mengumpat marah pada Na Mi yang selalu bertindak sendirian lalu mengemudikan mobilnya lebih cepat.

Na Mi dan Eun Hee akhirnya berhenti di dekat taman. Eun Hee membahas kalau Na Mi dan Bryan berkencan itu hanya bohong. Na Mi dengan nada mengejek kalau Eun Hee pasti sudah tahu dari awal. Eun Hee mencoba menahan emosi dengan bertanya  apa yang dibicarakan dengan Jung Hee.
“Sudah kuduga.. Kau sedang mengawasi kami” ejek Na Mi, Eun Hee ingin tahu apa yang mereka bicarakan
“Ahjumma terlalu mencekiknya. Uang dan ketenaran yang bagus, tapi dia ingin meninggalkan semuanya dan kabur bersamaku. Karena itu aku menyetujuinya, Lagipula Dia sudah bercerai jadi aku bilang ayo kita lari bersama-sama. Aku juga berhenti dari perusahaan. Aku bilang dengannya, dan ia mengatakan ingin melakukan hal yang sama. Dia merasa buruk dengan anak-anaknya, tetapi dia bilang akan menyelesaikannya dan datang padaku” ucap Na Mi sengaja ingin membuat Eun Hee marah dan memperlihatkan sifat aslinya.

“Benarkah? Jadi begitu saja” ucap Eun Hee tenang. Na Mi binggung karean sisi kegilaan Eun Hee yang tidak keluar
“Selamat tinggal.. hiduplah dengan baik.” Ucap Eun Hee, Na Mi pun juga berpesan agar Eun Hee hiduplah dengan baik lalu membalikan badan.
Eun Hee tiba-tiba langsung memukul kepala Na Mi dengan tas, Na Mi kaget menerima pukulan dan berusaha menahanya, Eun Hee tak bisa mengontrol emosi terus memukulnya. Na Mi melihat Eun Hee ternyata memang benar-benar gila.
Seperti Eun Hee sudah tak bisa menahan emosi dan langsung mendorong Na Mi sekita tenaga. Na Mi langsung jatuh terpelanting dari batas jalan. Eun Hee panik melihat Na Mi yang jatuh dengan luka dibagian kepala. 


Jae Bok sampai ditaman mencoba menghubungi Na Mi tapi tak diangkat, lalu berlari masuk ke taman sambil memanggilnya. Na Mi bisa melihat dengan mata buram Eun Hee dengan gaunya berada di pembatas jalan dan akhirnya tak sadarkan diri.
Eun Hee berjalan mendekati Na Mi, berusaha untuk memegangnya tapi seperti sudah tak bernyawa. Bong Goo berusaha menelp Na Mi sambil mengemudi dan mengomel karena tak mengangkat ponselnya. Eun Hee yang panik berusaha kabur dengan membawa ponsel Na Mi.
Jae Bok terus berjalan dengan menelp Na Mi yang tak mengangkat telpnya, lalu melihat tas milik Na Mi lalu kaget melihat tubuh Na Mi yang tergeletak di bawah. Ia pun berlari mendekatinya tapi dibuat lemas karena Na Mi seperti sudah tak bernyawa. Eun Hee berusaha kabur sambil menelp dan membalikan badan seperti ketakutan bertemu dengan seseorang.
Bersambung ke episode 17

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


4 komentar:

  1. aq seneng bgt baca sinopsis disini. oia, cm ngingetin aj, ceritanya sgt menegangkan&seru. lanjut terus y sinopsis ms perfect nya. makasi

    BalasHapus
  2. Sampe episode brpa sih.. Ak fkir cm 16..

    BalasHapus
  3. keren banget si ms perfect inii...

    BalasHapus
  4. ini film seriously keren banget,, tiap ending episodenya selalu bikin penasaran..

    BalasHapus