PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 26 April 2017

Sinopsis Queen Of Mystery Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Flash Back
Tuan Cha minum dan masih sadar melihat temanya yang sudah tertidur karena mabuk. Lalu memastikan kalau temanya sudah tidur setelah itu sengaja memutar jam dinding lebih lama, keluar dari rumah membeli minuman di minimarket.

Lalu kembali ke rumah melihat istrinya yang ada di kamar, kejadian pembunuhan pun terjadi. Tuan Cha kembali ke bengkel memundurkan jam dan membangunkan temanya dan mengajak untuk minum kembali. 


Teman Tuan Cha benar-benar tak percaya, sambil mencengkram badan Tuan Cha yang tega membunuh istrinya sendiri.  Tuan Cha dengan tatapan dingin merasa tak khawatir dengan ucapan Seol Ok yang Bukan petugas polisi.
“Kau tidak membunuh Myung Hee, 'kan? Katakan padaku. Kau tidak melakukan ini brengsek. Katakan apa yang terjadi.” Ucap Teman Tuan Cha yang mulai panik
“Kenapa kau membunuh Myung Hee? Apa Ny. Lee melakukan sesuatu sehingga harus mati? Apa karena dia tidak akan mati bahkan setelah mendaftarkan diri dalam tiga asuransi jiwa? Apa kau... membunuh dia karena kau frustasi? Tapi kenapa harus begitu?” kata Seol Ok dengan mata berkaca-kaca
“Dia pantas mati! Dia seorang psiko narkoba! Dia sampah!” teriak Tuan Cha tak bisa menahan emosi sambil mengambil
Wan Seung langsung melompat menangkap Tuan Cha sebelum kabur dan memborgolanya atas pembunuhan Lee Myung Hee  dan memanggil petugas agar meminta bantuan dan Tuan Cha pun dibawa keluar dari ruang interogasi. 


Suami Seol Ok sudah ada di depan kantor polisi seperti ingin menjemput. Sementara di ruangan interogasi teman Tuan Cha jatuh lemas mengetahui yang terjadi. Seol Ok heran dengan teman Tuan Cha yang  Tidak tahu ini akan terjadi. Teman Tuan Cha binggung.
“Kau tahu dia menyiksanya. Tapi kau menutup mata... Meskipun dia seperti saudara perempuan bagimu.” Ucap Seol Ok
“Aku tidak berpikir dia akan membunuhnya.” Kata teman Tuan Cha
“Kau pikir tidak masalah dipukul... Selama dia tidak membunuhnya. Dasar Oppa yang hebat. Apa itu membuatmu merasa lebih baik? Kau juga seorang penyerang. Aku harap kau menyesal selama hidupmu. ” Kata Seol Ok marah. Teman Tuan Cha hanya bisa menangis. 

Seol Ok keluar dari ruang interogasi melihat sudah jam 12 lewat, Wan Seung menyuruh Seol Ok pulang karena sudah sampai tengah malam. Seol Ok pun berjalan keluar ingin mengambil ponsel yang dititipkanya. Wan Seung menahanya ingin tahu cara Seol Ok bisa menduga Cha Yong Chool  pembunuhnya.
“Aku punya firasat. Aneh rasanya dia melaporkannya sebagai perampokan. Tidak ada yang terluka dan tidak ada mayat... Di TKP.” Kata Seol Ok
“Temannya yang melaporkan perampokan itu.” Ucap Wan Seung
“Cha Yong Chool adalah yang pertama..Yang mengatakan ada perampokan.” Kata Seol Ok 

Flash Back
Teman Tuan Cha  menelp polisi, lalu Tuan Cha dengan cepat mengatakan kalau ada Perampokan. Akhirnya Teman Tuan Cha yang berbicara di telp kalau rumah Tuan Cha ada perampokan.
“Dia membuat temannya menelpon polisi, Jadi kami tidak mencurigainya.’ Kata Wan Seung dengan Seol Ok berjalan membawa ponselnya kalau sudah tahu alasanya.
“Itu mudah bagi petugas polisi seperti kami.” Kata Wan Seung 

Suami Seol Ok terlihat gelisah menunggu didepan kantor, saat ingin merokok petugas menegurnya karena dilarang merokok di kantor polisi. Akhirnya Ho Chul menelp Seol Ok, Seol Ok baru keluar kaget melihat suaminya ada didepan kantor dan buru-buru bersembunyi dibalik pintu. Wan Seung berdiri dibelakang melihatanya.
“Pergilah temui suami Jaksa-mu. Kenapa kau bersembunyi disini?” ejek Wan seung
“Aku lagi mencoba mencari alasan. Dia benci saat aku terlibat dengan polisi.” Kata Seol Ok
“Kenapa kau begitu takut padanya? Apa dia kasar padamu di rumah? Kenapa kau hidup seperti ini?” keluh Wan Seung
“Aku tidak menderita seperti yang kau kira. Aku hanya tidak ingin menimbulkan masalah bagi keluargaku.” Ucap Seol Ok membela diri
Wan Seung menyimpulkan kalau Itulah sebabnya Seol Ok  sering berbohong pada keluarganya. Seol Ok pikir Berkata jujur tidak selalu berjalan dengan baik, menurutnya Keluarga adalah kesatuan yang erat, Jadi lebih baik tidak membenci satu sama lain dan Sedikit pertimbangan jauh lebih baik.
“Jadi, ahjumma... Apa kau nyaman?” tanya Wan Seung
“Jika keluargaku nyaman, akupun begitu.” Komentar Seol Ok lalu menanyakan keadaan Wan Seung yang terluka karena Tuan Cha yang melempar kursi.
“Ini bukan apa-apa.” Kata Wan Seung melihat sedikit tanganya terluka. Seol Ok menyuruh Wan Seong mengobati kalau memang terluka kalau orang bisa mati akibat tetanus setiap tahun.

Ponsel Seol Ok kembali berdering, Wan Seung yang jengah langsung mengambil ponsel dan mengangkatnya. Seol Ok panik ketika mendengar Wan Seung mengaku sebagai Detektif Ha Kantor Polisi Seodong. Seol Ok makin panik, Wan Seun berbisik kalau Seol Ok itu tidak bisa hidup seperti ini selamanya.
“Ny. Yoo Seol Ok terlibat dalam sebuah kasus., itu kasus pembunuhan. Dia melihat tersangka dan sedang memberikan keterangan saksi. Aku minta maaf dan tahu itu terlambat, Tapi ini sangat mendesak.” Ucap Wan Seung, Seol Ok sedikit lega mendengar alasan Wan Seung
“Iya. Aku tidak membiarkannya menjawab teleponnya. Aku minta maaf, Jaksa Kim. Aku akan segera membebaskannya, jadi dia bisa pulang.” Ucap Wan Seung lalu menutup telp dan mengembalikan ponsel pada Seol Ok.

Seol Ok merasa tak enak hati karena Wan Seung seharusnya tidak perlu melakukan itu. Wan Seung mengaku tidak ingin melihat Seol Ok berbohon jadi menyuruhnya pergi karena suaminya sedang menunggu. Seol Ok ingin bicara, Wan Seung dengan percaya diri merasa kalau Seol Ok pasti ingin berterima kasih.
“Aku menang jadi Penuhi janjimu.” Ucap Seol Ok menangih
“Kau menemukannya karena aku membantumu. Kau harusnya berterima kasih padaku.” Komentar Wan Seung
“Tidak bisakah kau menepati janjimu?” kata Seol Ok. Wan Seung pikir bertaruh dengan kepalanya. Seol Ok pikir itu pun bisa.
“Ahjumma, aku terkenal dengan  penampilan kerenku. Aku bahkan syuting iklan.” Kata Wan Seung bangg
“Aku merasa kasihan pada petugas wanita disini. Betapa buruknya lingkungan kerja ini.”ejek Seol Ok
Wan Seung menyuruh Seol Ok Pulang saja ke rumah.Seol Ok berjalan pergi. Saat itu Wan Seung sadar kalau minta maaf dengan Jaksa Kim, dan merasa sangat menyesal padahal sangat membencinya, dan  membuatnya makin stres.

Seol Ok berjalan ke parkiran melihat Kakek Cha yang duduk menatapnya di kantor polisi setelah dibebaskan, tapi tatapanya terlihat menyedihkan. Seol Ok berusaha tak mengubrisnya dengan berjalang menghampiri suaminya dan merangkul lenganya.
“Apa Detektif Ha berarti bagimu? Julukannya adalah hidung anjing.” Keluh Jaksa Kim
“Dia tidak seburuk itu dan agak baik juga.” Kata Seol Ok membela
“Aku harus mengajukan keluhan.” Ucap Jaksa Kim kesal
“Dia diturunkan jabatannya dan dikirim ke cabang, jadi Biarkan saja dia” ucap Seol Ok
“Aku tahu dia akan membuat masalah.” Keluh Jaksa Cha Seol Ok menceritakan Pacar Wan Seung  akan menikah dengan orang lain.
Dari kejauhan Wan Seung melihat keduanya berjalan seperti pasangan yang cukup serasi dengan nada mengejek. Teman Detektif lain melihat Wan Seung yang berdiri didepan pintu langsung bertanya dan mengatakan 80 persen. Wan Seung pikir 80 % tidak akan terjadi dan tidak cukup lalu keluar dari kantor. 

Seol Ok didalam mobil terlihat gelisah memikirkan kakek Cha dan saat berada di samping jalan melihat Kakek Cha sudah tak ditempatnya duduk, akhirnya Seol Ok memutuskan kalau harus kembali karena perlu memeriksa sesuatu dan bergegas turun dari mobil. 

Sementara Wan Seung masuk ke mobil sambil mengoceh sendiri kalau  kakek itu tidak membunuhnya Tapi kenapa dia begitu aneh. Menurutnya Firasatnya tidak pernah salah. Saat akan mengemudikan mobilnya tiba-tiba dikejutkan dengan kakek Cha yang sudah berdiri didepan mobilnya dan langsung keluar mobil sambil mengumpat si kakek yang sudah gila.
“Aku membunuhnya. Aku benar-benar melakukannya. Itu semua salahku.” Ucap Si kakek Cha sambil berlutut
“Aku tahu dia anakmu, tapi dia  melakukan pembunuhan.” Ucap Wan Seung merasa kakek Cha ingin menutupi kesalahan anaknya.
“Tolong percayalah, Pak.” Kata kakak Cha, temannya datang bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
Saat itu juga petugas Park menelp, dengan suara kaget lalu meminta Dong Gi agar membawa kakek Cha masuk ke kantor polisi. Saat itu Seol Ok datang, Wan Seung binggung karena sebelumnya Seol Ok tadi sudah pulang dengan suaminya.
“Apa karena dia membuang mayatnya?” tanya Seol Ok melihat kakek Cha yang dibawa masuk ke kantor polisi.
“Hasil otopsi sudah keluar.” Kata Wan Seung, Seol Ok benar-benar kaget. 


“Dia tidak meninggal antara  jam 11.30 sampai 01.00 pagi. Lee Myung Hee terbunuh sekitar jam 3 pagi.” Kata petugas Park memberitahu tentang hasil otopis
“Itu berarti suaminya tidak membunuh dia.” Ucap Wan Seung.  Seol Ok masih tak yakin dengan hasil otopsi.
“Otopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah tenggelam.” Kata Petugas Park
“Dia ditikam dan Kau menemukan darah di jendela dan dalam mobil.” Ucap Seol Ok masih tak percaya
“Dia ditikam dan berdarah, tapi dia meninggal karena masuk air ke paru-parunya. Kami menemukan plankton di  paru-parunya dan organnya” jelas Petugas Park
Seol Ok melihat laporan otopsi dan menyimpulkan kalau Nyonya Lee  masih hidup ketika Mereka melemparkannya ke sungai, tapi ia yakin mereka mengira Nyonya Lee sudah meninggal.

Di ruang interogasi
Kakek Cha bersama Wan Seung duduk di dalam ruangan dan Seol Ok menunggu diluar. Wan Seung bertanya apakah Kakek Cha tahu kalau Nyonya Lee itu masih hidup, Kakek Cha mengangguk.
Flash Back
Tuan Cha dan istrinya membawa Nyonya Lee yang di anggap sudah meninggal dengan mobil, saat itu Tuan Cha melihat kain pembungkus bergerak.  Istri Tuan Cha melihat tangan suaminya yang darah, Tuan Cha yang melirik ke belakang tersadar dan berusaha menghindari truk yang berjalan didepanya. Akhirnya darah pun mengalir ke kursi karena guncangan.
Seol Ok tak tahan akhirnya masuk ke ruang interogasi, mengatakan  Ada choran di kulkas, Lidah sapi, garam, biji bunga matahari jadi Ada yang menderita radang sendi dan tahu pasti itu Kakek Cha.
“Kami juga menganggap dia keluarga.”ucap Tuan Cha sambil menangis
“Jika dia membunuh anakmu, maukah kau... Menyembunyikan tubuh dan melemparkannya ke sungai?” kata Seol Ok ikut menangis

Istri Tuan Cha berada didepan pintu kaget mendengarnya seperti tak percaya kalau sebenarnya Nyonya Lee itu masih hidup dan melemparkannya ke Sungai dingin  dan membeku. Tuan Cha mengaku  tidak punya pilihan dan melakukannya untuk Hee Chul.
“Apa yang akan dia lakukan, Jika mengetahui ayahnya adalah pembunuh?” ucap Tuan Cha membela diri, saat itu Hee Chul datang menatap kakek dan neneknya seperti tak percaya dengan keadaanya sekarang. 



Flash Back
Seol Ok yang masih remaja dengan pakaian hitam mengejar detekti meraa kalau semuanya pasti salah. Tapi Detektif yakin kalau kejadian ini adalah bunuh diri.
“Ahjussi, mengapa orang tuaku bunuh diri? Ada yang membunuh mereka. Tolong... Tolong cari tahu siapa yang melakukannya.” Ucap Seol Ok memoho
“Kami 99,9 persen yakin itu adalah bunuh diri.” Kata Detekti dengan nada tinggi
“Ini bukan 100 persen!” kata Seol Ok, Tapi detektif tak peduli memilih untuk pergi meninggalkanya. Seol Ok hanya bisa menjerit histeris mengetahui kedua orang tuanya dianggap bunuh diri. 

Seol Ok berjalan dengan wajah lesu, Wan Seung membahas tentang  kesepakatan mereka. Seol Ok pikir Wan Seung itu  benar karena ia baru saja bermain
“Seorang ibu rumah tangga yang  berusaha menjadi detektif... “ kata Seol Ok
“Kau tidak seutuhnya salah.” Ucap Wan Seung merasa mengerti dengan perasaan Seol Ok yang sedih
“0,01 persen salah tetaplah salah. Itu bisa mengubah hidup seseorang.” Ucap Seol Ok sedih
“Kau 'kan menangkap si pembunuh.  Ini tidak seperti dirimu.” Ucap Wan Seung

Seol Ok berkata Pasal 27 Ayat 4 Konstitusi "Bahkan jika kau membiarkan 10 pencuri pergi, Kau tidak boleh menangkap satu  orang yang tidak berdosa." Wan Seung menyakinkan kalau Terdakwanya mengaku bersalah dan itulah tugas polisi jadi Seol Ok sudah membantu dan kalau bukan karena Seol Ok maka kasusnya akan  berakhir sebagai perampokan saja.
Wan Seung mengumpat kesal pada Cha Yong Chool. Seol Ok pikir Walaupun demikian, Tuan Cha bukan pembunuh lalu berjalan pergi. Wan Seung merasa kalau Seol Ok  pergi seperti ini, maka Petugas Hong akan mengunyahnya. Seol Ok meminta Wan Seung mengatakan pada Joon Oh  kalau berterima kasih atas semuanya Dan pada Wang Seung karena sudah Terima kasih telah memberikan ekstra 20 menit.


Ho Chul kembali ke kantor polisi melihat Seol Ok yang keluar dengan wajah lesu, lalu memastikan keadaanya. Seol Ok berjanji kalau Mulai sekarang, tidak akan terjadi apa-apa.

Dirumah Seol Ok bersama ibu mertua, adik ipar dan istrinya makan buah bersama sambil menonton TV, terlihat senyuman bahagia dari semuanya. Wan Seung pulang ke rumah melihat rumahnya yang gelap karena tak ada lampu yang meneranginya.
Ia pun masuk dan membuka kulkas lalu duduk bersandar, menatap bungkus obat dari Seol Ok dengan pesan “Pakai ini bahkan jika tidak mau. Nanti akan kena tetanus.”
Flash Back
Seol Ok membersihkan tangan Wan Seung yang terluka dengan sigap, lalu menaruh bungkus obat di jaketnya dengan memastikan kalau  lukanya tidak kena tetanus. Wan Seung tak peduli dan berjalan keluar dari apotik.
Wan Seung tak ingin terkena tetanus lalu mengoleskan obat dan  berbaring sambil menatap ke arah samping, seperti berbicara Seol Ok yang menyuruhnya tidak terluka, terlihat foto dirinya dengan seseorang.

Flash Back
Wan Seung yang masih muda berteriak memanggil Hyun Soo dalam gedung yang kosong. Seorang wanita berbaring dengan luka, Wan Seung pun menemukanya dan meminta agar Hyun Soo bangun dan tetap bersamanya tapi Hyun Soo seperti tak tahan. 
Wang Seung pun berjalan bergandengan seperti pasanga kekasih dibawah guguran bunga sakura. Wang Seung pun menatap foto ingin tahu kaan Hyuk Soo akan pulang dan Berapa lama harus menunggu dan akan menemukannya.
“Aku tidak akan mati sampai melakukannya. Apa kau mendengarku, Hyun Soo? Apa kau mendengarku? Aku merindukanmu.” Kata Wan Seung yang sudah berdiri jembatan sungai Han. Saat itu telp masuk ke tempat Tuan Cha.
“Hyung, kau jangan tidak bersemangat, oke? Aku tidak akan menyerah saat ini.  Aku akan berjuang!” ucap Dong Gi, Wan Seung yang mendengarnya langsung pergi. 

Seol Ok dan Nyonya Park makan bersama, Seo Ok menanyakan  komentar sup buatanya.  Nyonya Cha mengaku kalau Rasanya lumayan enak sekarang lalu menanyakan keberadaan anaknya. Seol Ok mengatakan kalau suaminya pergi dan menawarkan untuk mengambil minum.
“Aku menempuh jalan yang sama setiap  hari dan tidak pernah melihat seorang pencuri. Kenapa kau selalu mendapat masalah? Bagaimana kau bisa melihat pembunuhan?” ucap Nyonya Park heran
“Aku tidak tahu. Itu keluar saja dipikiranku da tidak akan terjadi lagi.” Kata Seol Ok
Ponselnya berdering Ho Chul menelp dan Seol Ok pun berjalan ke ruangan kerja mencari Amplop kertas kuning Di rak buku di samping meja dan saat menemukanya tiba-tiba saja ia menangis tersedu-sedu. 

Seol Ok pergi ke Kantor Kejaksaan dan dikagetkan saat melihat Wan Seung terlihat sangat marah mencengkram kerah baju suaminya di tangga menuju gedung kejaksaan.
“Kau bilang Pencurian biasa? Itu Jang Do Jang. Apa kau membaca filenya? Apa kau mabuk? Apa kau mendapatkan beasiswa dari Ha And Jung?” ucap Wan Seung marah
“ Aku pikir aku salah dengar. Apa kau mencurigai seorang Jaksa?” sindir Jaksa Kim. Wan Seung sudah siap memberikan pukulan kalau Jaksa Kim yang tidak bisa menyangkalnya, Seol Ok berteriak memanggil suaminya.
Bersambung ke episode 6

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar