PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 10 April 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 14 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Gook Doo melepaskan tembakan tapi Tuan Kim tak mau menyerah begitu saja dengan kekuatanya tetap menginjam gasnya dan kabur. Gook Doo kembali masuk mobil mengejar Tuan Kim saat dengan jarak yang cukup dekat. Tuan Kim melihat sebuah mobil didepanya yang ingin ditabrak, ia pun langsung membanting stir dan mobil pun masuk ke dalam danau.
Gook Doo panik turun dari mobil, melihat Mobil sudah mulai masuk ke dalam danau. Dengan senternya mencoba untuk mencari sosok Tuan Kim berada dalam air. 

[Episode 14 - Sebuah Pertempuran Terbuka.]

Akhirnya Polisi datang, Semua pun mencoba mengangkat mobil dari dalam danau. Ketua Yook yang melihatnya merasa pasti menyeramkan sekali, lalu bertanya dengan tubuh Tuan Kim apakah sudah keluar dari air. Detektif Kim menjawabmasih belum ditemukan.
“Apa dia jatuh dari ketinggian setinggi itu? Kalau akhirannya akan begini. Kenapa juga dia repot-repot kabur?” keluh Ketua Yook, Gook Doo hanya diam saja di pinggir danau.
“Hei, Detektif In Gook Doo... Kenapa wajahnya seperti itu? Berhenti bersikap serius. Kasus ini akan ditutup sekarang.” Tegur Ketua Yook pada Gook Doo, lalu meminta agar mereka mencari secara menyeluruh.  Gook Doo  menerima pesan dari Min Hyuk “Aku yang akan mengantar Bong Soon.”

Tuan Do mondar mandir di dalam rumah dengan wajah gelisah. Bong Ki pulang melihat ayahnya yang gelisah, bertanya kenapa belum tidur. Tuan Do memberitahu kalau  Bong Soon keluar rumah tapi belum pulang. Tuan Do bertanya apakah sudah menelpnya.  Tuan Do mengataka kalau ponselnya dimatikan. 

Bong Soon tertidur lelap disofa bawah tahan, Min Hyuk menatap Bong Soon yang tertidur didepanya lalu mengambil ponsel. Tuan Do mengangkat telp dari anaknya langsung memarahi karena sudah malam tapi belum pulang.
“Ini.. Aku Ahn Min Hyuk... Maaf aku baru bisa menelpon..Bong Soon bersama denganku sekarang.” Ucap Min Hyuk
“Oh, Apa dia ada bersamamu? Ini Sudah malam dan dia masih belum pulang. Aku khawatir.” Ungkap Tuan Do
“Aku minta maaf, harusnya aku menelponmu dulu. Bong Soon sedang tidur nyenyak.” Kata Min Hyuk
Tuan Do bertanya apakah terjadi sesuatu dengan nada khawatir, Min Hyuk membenarkan tapi menenangkan kalau Bong Soon baik-baik saja sekarang dan menawarkan untuk bicara. Tuan Do pikir tak perlu membangunkan anaknya dan mempercayai Min Hyuk.  Min Hyuk pun meminta agar Tuan Do tak perlu khawatir. 

Bong Ki memberikan sekaleng bir untuk anaknya, lalu bertanya apakah kakaknya itu  bersama dengan Presdir Ahn. Tuan Do membenarkan dan diminta agar tidak perlu khawatir. Bong Ki pun berpikir kalau mereka menjalin hubungan serius dan melihat Min Hyuk itu terlihat seperti pria yang baik.
“Kau bilang "Pria yang baik?" Bagi kita, dia adalah penyelamat. Hati Bong Soon selalu sakit. Sejak dia kecil, dia tidak pernah bersikap cepat tanggap atau pintar. Karena kekuatan khusus itu, aku selalu khawatir, dia bisa saja mengalami kesulitan. Aku selalu gugup ketika dia tidak ada di rumah. Bagaimana jika dia terluka? Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Seperti kejadian ini... Jika bukan karena dia... Aigoo.” Ucap Tuan Do benar-benar khawatir
“Ayah, apa Ayah tahu kenapa aku memutuskan untuk jadi dokter? Itu karena Bong Soon, Aku ingin melakukan penelitian tentang rahasia kekuatan khusus.. Aku ingin tahu mengapa ini terjadi pada keluarga kita. Bong Soon ingin menjalani kehidupan yang normal. Aku ingin membantunya.” Ungkap Bong Ki
“ Bong Ki... Bong Soon.. Apa Menurutmu dia bisa menjalani kehidupan normal?” kata Tuan Do, Bong Ki pikir itu  mungkin sulit.
“Itu yang membuatku khawatir dan Aku selalu mengkhawatirkannya.” Ungkap Bong Ki, Tuan Do yang mendengarnya merasa anaknya bungsunya itu terdengar seperti seorang kakak. Bong Ki dengan bangga kalau ia adalah “Oppa” 


Bong Soon membuka mata melihat Min Hyuk yang berbaring disampingnya dengan wajah saling menatap, tanganya ingin menyentuh pipi Min Hyuk yang sedang tertidur, tapi diurungkan niatnya dan akan bangun. Tiba-tiba Min Hyuk menariknya dan Bong Soon pun berbaring dilenganya, Bong Soon melihat Min Hyuk yang membuka matanya.
“Kumohon, tataplah aku” ucap Min Hyuk. Bong Soon mengaku sudah menatapnya sekarang dengan mata berkaca-kaca.

“Kumohon, cintailah aku.” Kata Min Hyuk, Bong Soon mengaku sudah jatuh cinta pada Min Hyuk.
“Kau seperti kacang yang mungil. Aku bisa menyimpanmu dalam hatiku. Tapi sepertinya tidak ada aku dalam hatimu.” Kata Min  Hyuk, Bong Soon mengatakan kalau Min Hyuk ada dalam hatinya.
“Aku mencintaimu.” Kata Min Hyuk, Bong Soon berkaca-kaca mendengarnya, lalu mendekap Min Hyuk dengan erat begitu juga sebaliknya. 


Nyonya Hwang masuk kamar anaknya, memanggil Bong Soon tapi tak melihatnya dikamar. Ia pun langsung berpikir anaknya yang tak pulang dan terjadi yang diinginkanya, lalu turun melihat Bong Ki baru selesai mandi.
“Hei, Bong Ki. Kakakmu akhirnya menginap semalam.” Ucap Nyonya Hwang
“Dia bersama Presdir Ahn.. Ayah menelponnya semalam. Tapi sepertinya ada sesuatu yang terjadi.” Ucap Bong Ki
“Memangnya, apa yang terjadi?” tanya Nyonya Hwang, Bong Ki mengaku tidak tahu.
Saat itu Kyung Shim menelp Nyonya Hwang, Nyonya Hwang yang tak tahu menahu mengatakan kalau Sudah lama tidak mendengar kabar dan tak menelp. Kyung Shim hanya bisa menangis di telp. Nyonya Hwang panik kenapa menangis dan berpikir kalau sakit. 


Min Hyuk terbangun dari tidurnya dan panik saat tak melihat Bong Soon ada disampingnya. Bong Soon sudah ada di dapur mengambil sebutir apple dan ingin memeras dengan kekuatanya seperti dulu tapi semua kekuatanya hilang. Min Hyuk melihat dari kejauhan dan langsung mendekatinya.
“Bagaimana dengan Kyung Shim?” tanya Bong Soon.
“Dia baik-baik saja. Jangan khawatir. Katanya, dia tidak ingin berada di rumah sakit. Dia akan ke rumahmu setelah ia pulih.” Ucap Min Hyuk, Bong Soon pun bisa mengucap syukur.
“Omong-omong, apa kau... Kau tidak pernah mendengarkanku. Aku tahu, kau tidak mendengarkanku. Tapi, kau menakjubkan. Sudah kubilang, jangan ke sana sendirian. Aku sangat marah, tapi akan kucoba untuk menahannya.” Ucap Min Hyuk
“Maafkan aku. Aku ingin pulang ke rumah. Aku ingin bertemu Kyung Shim.” Kata Bong Soon. Min Hyuk setuju lalu mengambil apel dan memotongnya lalu membuatkan jus dan diberikan pada Bong Soon.
“Bukankah katamu, makan apel di pagi hari membuatmu sehat?” kata Min Hyuk, Bong Soon terdiam melihat Min Hyuk yang membuatkan jus untuknya. 


Gook Doo ingin membuat laporan tapi merasa ragu. Ketua Yook masuk menanyakan pada anak buahnya apakah Mayatnya masih belum ditemukan. Detektif lain membenarkan dan akan menelpon lagi nanti. Ketua Yook memanggil Gook Doo bertanya apakah sudah selesai menulis laporan kejadian. Gook Doo mengatakan sedang dikerjakan.
“Omong-omong... Na Kyung Shim mengatakan Presdir Ahn datang untuk menyelamatkannya. Tapi buatku, itu sedikit tabu dan tak masuk akal.” Ucap Ketua Yook
“Aku akan mengurusnya.” Ucap Gook Dook, Ketua Yook setuju. 

Dirumah
Nyonya Hwang panik karena baru mengetahui  Kyung Shim berada dalam bahaya besar dan heran kenapa Bong Soon tidak bilang. Bong Ki memberitahu kalau si pelaku akan membunuh Kyung Shim kalau melapor ke polisi.
Saat itu Kyung Shim kembali ke rumah, Nyonya Hwang pun langsung memeluknya karena pasti sangat terkejut dan sangat menakutkan. Kyung Shim pun menangis dipelukan Nyonya Hwang yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Nyonya Hwang pun meminta maaf.
Akhirnya Kyung Shim duduk bersama, Bong Ki pun memberikan minuman pada temanya. Nyonya Hwang tahu kalau Kyung Shim pasti ketakutan dan ibunya tahu dan masih belum menelp. Kyung Shim bisa mengetahui keadaan ibunya.
“Pelakunya mengancamnya. Katanya, jika dia mengatakan pada siapa pun maka nyawaku akan terancam.” Ucap Kyung Shim
“Polisi mengatakan kau harus di rawat rumah sakit. Apa Kau yakin ingin di rumah saja?” kata Bong Ki
“Aku tidak ingin ke rumah sakit.” Kata Kyung Shim merasa tak nyaman, Nyonya Hwang melihat Kyung Shim yang kurus dan ingin memberikan makan karena sudah memasak
“Aku ingin kembali ke Busan sekarang.” Kata Kyung Shim menolak, Nyonya Hwang mengizinkan Kyung Shim pergi kalau sudah makan jadi menunggu dikamar saja untuk beristirahat. 


Bong Soon diantar pulang oleh Min Hyuk, lalu membahas petugas kemanann yang terluka karena dirinya,  Min Hyuk meminta Bong Sook Jangan khawatir karena keadanya akan membaik, serta akan mengurus semuanya. Bong Soon mengangguk mengerti.
“Kau harus perhatikan Kyung Shim.” Kata Min Hyuk. Bong Soon pun turun dari mobil
“Dan Kau juga harus memperhatikanku.” Ucap Min Hyuk seperti mengodanya, Bong Soon tersenyum lalu mengangguk dan menutup pintu mobil. 

Bong Soon masuk kamar melihat temanya langsung memeluknya dan mengetahui Pasti sulit sekali lalu bertanya apakah si pelaku sering menyakitinya dan membuatnya kelaparan, serta pasti sangat ketakutan. Kyung Shim mengaku dirinya itu orang yang kuat. Bong Soon menyetujuinya.
“Aku menabung untuk membelikan pakaian yang bagus. Dress yang ingin kau beli... Aku akan membelikanmu Dress itu, Kyung Shim.” Cerita Bong Soon sambil menangis.
“Bong Bong, apa kau baik-baik saja?” ucap Kyung Shim tahu Bong Soo mengaku baik-baik saja. Kyung Shim pun melihat saat sebelumnya seperti Bong Soon tak kuat melawan Tuan Kim.
“Aku...Aku kehilangan kekuatanku. Aku memang berharap kehilangan kekuatanku selama ini. Tapi sekarang, saat aku benar-benar sudah kehilangan kekuatanku... Rasanya aneh.” Akui Bong Soon

Kyung Shim pun sedikit khawatir mendengarnya, Bong Soon mengaku tak masalah, selama Kyung Shim baik-baik saja, maka ia juga baik-baik saja lalu menyuruh temanya agar berbaring kembali.
“Aku akan pergi ke Busan dan merindukan Ibuku.” Kata Kyung Shim
“Dia pasti sangat mengkhawatirkanmu. Kau harus terus disana saja. Aku akan datang mengunjungimu.” Kata Bong Soon
“Gook Du sudah mengirim detektif tambahan ke sini. Mereka akan mengantarku pulang.” Ucap Kyung Shim, Bong Soon pun mengucap syukur.  
“Ibumu sedang sibuk memasak sup tulang daging sapi untukku.” Kata Kyung Shim, Bong Soon pun meminta Kyung Shim makan sebelum pergi. 


Semua pun makan bersama, Nyonya Hwang mengaku lega karena  Detektif sedang dalam perjalanan untuk mengantarmu pulang lalu menyuruh Kyung Shim segera makan. Ia lalu memukul Bong Soon memarahinya karena tak mengatakan hal ini. Bong Soon yang kehilangan kekuatnya merasakan tubuhnya kesakitan. Tuan Do dan Bong Ki melonggo binggung, Bong Soon pu memilih untuk duduk di ruang tengah.
“Ibu, Bong Soon... Dia kehilangan kekuatannya.” Kata Kyung Shim. Semua kaget mendengarnya. Bong Soon duduk diam menahan rasa sedihnya. 

Bong Soon memeluk temanya sebelum pergi lalu meminta agar menelp kalau sampai dirumah, Lalu melambaikan tangan pada temanya yang diantar pulang dengan mobil polisi. Nyonya Hwang melihat anaknya kembali masuk rumah dan mengajaknya bicara, Tuan Do mendengarkan keduanya yang berbicara di ruang makan sementara ia duduk diruang tengah.
“Bong Soon. Tidak apa-apa.. Kau akan terbiasa., Kau bisa hidup seperti yang lainnya. Saat pertama kali kekuatanmu hilang... Mungkin kau akan merasa tidak nyaman dan mungkin kau merasa kosong. Kau akan seperti itu untuk sementara waktu.
“Apa kau tahu apa hal pertama yang aku lakukan setelah aku kehilangan kekuatanku? Aku mengangkat besi. Aku mulai mengangkat yang paling enteng dan mulai dari awal. Aku melakukan aktifitas seperti biasa. Aku mencoba untuk kembali ke kehidupan sehari-hariku Dan aku pura-pura baik-baik saja.” Cerita Nyonya Hwang, Bong Soon seperti tak percaya ibunya bisa memberikan nasehat yang menyejukan hati.
“Kau bisa hidup seperti itu... Seperti yang lainnya.  Mulai sekarang aku akan menjagamu, Bong Soon. Apa kau tahu kenapa aku selalu memanjakan Bong Ki?” ucap Nyonya Hwang memegang tangan Bong Soon.

“Karena anak perempuan di keluarga kita yang mendapatkan kekuatan itu semua anak laki-laki di keluarga kita begitu lemah. Pamanmu juga begitu, Bong Ki selalu sakit saat ia kecil. Aku merasa sangat bersalah. Mulai sekarang, aku akan melakukan yang terbaik untuk menjagamu, juga.” Kata Nyonya Hwang
Bong Soon seperti terharu mendengarnya, Nyonya Hwang pun membahas tentang hubungan Bong Soon dengan Menantu Ahn. Bong Soon merengek agar ibunya jangan bertanya lagi. Nyonya Hwang makin mengodanya kenapa tak boleh menanyakan hal itu.

Bong Soon akan naik ke bus, karena banyak yang ingin naik tak sengaja tubuhnya terdorong, karena kekuatan baru saja hilang tubuhnya seperti sangat lemah. Ia tersenggol dan jatuh saat akan naik bus. Saat itu ia pun bergumam dalam hati.
“Aku bukan seseorang yang istimewa lagi. Mulai sekarang, aku harus berlatih untuk hidup seperti orang biasa. Sekarang, aku tidak bisa keluar larut malam” gumam Bong Soon mengingat bisa melawan orang-orng yang menganggunya apabila pulang malam.
“Sekarang, aku tidak bisa melindungi orang lain.” Gumam Bong Soon, mengingat saat masih sekolah membantu seorang nenek yang membawa gerobak kardus bahkan dibuat binggung karena tak merasa berat.
“Aku tidak dapat membantu orang lain seperti biasanya. Do Bong Soon benar-benar menjadi orang yang biasa.” Gumam Bong Soon meyakinkan diri. 



Bong Soon masuk ke lobby melihat karakter pahlawan wanitanya seperti hilang semua harapanya, lalu masuk ke dalam ruangan melihat Min Hyuk belum ada di ruangan dan duduk di mejanya.
Ia teringat kembali ucapan ibunya “Apa kau tahu apa hal pertama yang aku lakukan setelah aku kehilangan kekuatanku? Aku melakukan aktifitas seperti biasa. Aku mencoba untuk kembali ke kehidupan sehari-hariku. Aku pura-pura baik-baik saja.”
Bong Soon membenarkan  kalau akan Berpura-pura seperti baik-baik saja lalu melihat karakter gamesnya dan melihat kalung yang diberikan Min Hyuk lalu berpikir akan memberikan kalung juga pada gambarnya.
Min Hyuk mengirimkan pesan “Aku sudah ke rumah sakit. Sepertinya petugas keamanan itu akan baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir.” Bong Soon pun mengucap syukur. 
Agari dan Hyun Do pamit pulang pada Kwang Do, Bong Ki sedang melepaskan perban dibagian bokong. Kwang Bok pikir kalau memang ada serangga yang masuk ke dalam bokongnya, Bong Ki melihat kalau balutan perban terjebak di bokongnya. Hwang Bok menjerit kesal
“Aku ingin pulang juga! Do Bong Soon!” teriak Kwang Bok sampai wajahnya memerah.

Tuan Do memperlihatkan gelang ditanganya paa Sek Gong kalau ditanganya itu sumpit yang dibuat gelang oleh Do Bong Soon bahkan akan dibuatkan kalung juga nanti. Sek Gong tak mengubrinya keluar dari ruangan, Bong Soon baru saja keluar ruangan.Tuan Do memanggilnya dengan sinis dan mengajaknya ke ruang pantry.
“Kau pergi ke ruang pasokan dan bawakan 10 kardus kertas A4 ke kantorku seperti waktu itu. Aku kehabisan kertas.” Ucap Tuan Do, Bong Soon pun tak melawan. Tuan Do pun berteriak menyuruh Bong Soon agar pergi segera berlari.
“Presdir Ahn... Aku akan menunjukkan sesuatu yang sangat mengejutkan jadi Ikut aku.” Ucap Tuan Do mengajak Sek Gong juga.
Ketiga berada di ruangan peralatan, Bong Soon sedang kesusahan memindahkan kardus berisi kertas. Tuan Do binggung melihat Bong Soon yang terlihat sangat lemah padahal sebelumnya bisa mengangkat 10 kardus dengan dua tanganya.
“Berhenti bersikap malu-malu.” Sindir Tuan Do, Min Hyuk pun langsung menarik Bong Soon pergi. Sek Gong pun mengeluh pada Tuan Do yang menyuruh Bong Soon melakukanya dan membantu membawakan kertas untuk Tuan Do. 


Min Hyuk memarahi Bong Soon karena sudah menyuruhnya agar  beristirahat di rumah tapi sekarang malah bekerja. Bong Soon memberitahu kalau Kyung Shim sudah pergi ke Busan dan tidak punya aktifitas di rumah jadi harus bekerja.
“Aku sudah bekerja keras, untuk mendapatkan pekerjaan ini.” Ungkap Bong Soon.
“Kyung Shim baik-baik saja sekarang Dan bajingan itu meninggal. Kita juga harus berkencan seperti pasangan yang lain. Karena pacarku sangat spektakuler, kita tidak pernah bisa berkencan seperti yang lainnya. Kita bisa merencanakan sesuatu dan berkencan seperti orang biasa sekarang.” Ucap Min Hyuk
“Sekarang, aku bukan lagi orang yang istimewa.” Ungkap Bong Soon, Min Hyuk tahu lalu bertanya apakah keadaanya baik-baik saja. Bong Soo pikir harus mengatakan sejujurnya kalau merasa tak baik. 

“Tapi Ibu bilang, aku akan segera membaik.” Ucap  Bong Soon
“Hei, Do Bong Soon... Aku katakan ini sebelumnya. Bagiku tidak masalah apakah kau punya kekuatan atau tidak. Aku ingin kau bahagia. Selama kau bahagia, itu sudah cukup bagiku. Sekarang, aku bisa membawakan barang-barang berat dan bekerja kasar. Percayalah pada “Oppa”. Aku akan membukakan botol selai untukmu.” Ucap Min Hyuk bangga

Bong Soon mengejak Min Hyuk yang menganggap dirinya “Oppa”. Min Hyuk mengatakan kalau ia memang lebih tua dari Bong Soon. Bong Soon tahu kalau mereka itu seumur. Min Hyuk kaget lalu berpikir kalau Gook Doo yang memberitahu lalu mengumpat kesal karena itu alasanya tidak pernah percaya polisi. Bong Soon tak percaya mendengarnya padahal hanya asal tebak, ternyata mereka seumur.
“Aku masih "Oppa" buatmu. Aku lebih dewasa dalam setiap aspek kehidupan. Oke?” ucap Min Hyuk

“Presdir Ahn... Boleh aku berbicara informal padamu? Kita seperti itu saja, karena kita seumuran.” Ucap Bong Soon
Min Hyuk mengeluh mendengarnya tapi kalau memang Bong Soon mengingikan akan mengizinkanya. Bong Soon pun berani memanggil nama “Min Hyuk” dengan nada mengoda, lalu mengubahnya memanggil “Presdir Ahn” Min Hyuk tersenyum mendengarnya, mereka pun kejar-kejaran, Bong Soon pun berani mengajak Min Hyuk dengan gayanya untuk pergi. Min Hyuk mengaku kalau jantungnya berdebar ketika Bong Soon berbicara banmal.
Bersambung ke part 2


 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar