PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 12 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Jung Hee ada diruangan, Sek memberitahu kalau kedatangan tamu. Bong Goo langsung masuk dengan memuji ruangan Jung Hee yang bagus. Jung Hee pun bertanya apa lagi datang menemuinya. Bong Goo meminta maaf dengan memperlihatkan foto yang terbakar dan sudah melihatnya.
“Apa Kau membuntutiku? Apa Ini perintah Jae Bok?” ucap Jung Hee panik
“ Tenanglah... Aku belum memberi tahu dia. Tapi kenapa kau bilang tak mengenal Eun Kyung? Kau sungguh mengenal dia dan Semua ini ada di lantai tiga. Kenapa kau berbohong? Aku penasaran akan hal itu.” Ucap Bong Goo

“Apa Kau mengancamku? Itua Tidak masalah. Lakukan saja sesukamu. Beri tahu Jae Bok jika itu maumu! Lakukan saja sesukamu!” kata Jung Hee tak takut.
“Apakah Aku sungguh boleh memberitahunya?” ucap Bong Goo berdiri dari sofa.
“Kau sendiri tidak akan pernah bisa mengatakan ini. Kau tahu alasanya,  Karena kau menyukai Jae Bok.” Ucap Jung Hee.
Bong Goo menyangkalkanya kalau Jung Hee salah tapi Jung Hee merasa ragu. Bong Goo tak mengubrisnya memilih untuk pergi dengan kembali berkomentar ruangan kerja Jung Hee yang bagus. 


Bong Goo berjalan di lorong mengingat ucapan Jung Hee “Karena kau menyukai Jae Bok.” Lalu terdiam sejenak. Saat masuk ruangan melihat ruangan yang gelap dan berpikir kalau Mati lampu. Tiba-tiba Sam Kyu dan Jae Bok keluar dengan menyanyikan selamat ulang tahun untuk Bong Goo.
Bong Goo menyalakan lampu seperti tak suka karena merasa sangat malu, Sam Kyu mengomel Bong Goo itu perusak suasana padahal Jae Bok merencanakan ini untuknya. Bong Goo mengaku tidak pernah merayakan ulang tahunnya.

“Bukankah itu alasanmu ingin makan bersama hari ini? Kau sudah jelas minta diperhatikan.” Ejek Jae Bok lalu mengajak mereka untuk duduk bersama.
“Hei.. Kapan aku minta diperhatikan?” ucap Bong Goo mengeluh. Sam Kyu memberitahu kalau Jae Bok membuatkan sup rumput laut.  Jae Bok mengaku tergesah-gesah membuatnya jad tak tahu apakah rasanya enak atau tidak.
“Astaga. Aku tidak suka sup rumput laut.” Keluh Bong Goo, Sam Kyu pun ingin memakan saja. Bong Goo langsung mengambilnya sambil mengeluh kalau hanya membuatnya sedikit.
Akhirnya Bong Goo ingin makan sup rumput laut, Jae Bok pikir Bong Goo itu  pasti sangat tidak menyukainya. Bong Goo makan sup rumput laut dengan mata berkaca-kaca dan Bong Goo bisa melihatnya. 


Saat itu masuk si wanita Chaebol yang mengeluh karena Bong Goo tak bisa hubungi. Bong Goo kaget wanita yang dikencaninya datang tiba-tiba ke kantornya. Si wanita menuduh Bong Goo berkencann dengan Jae Bok maka menolak panggilannya.
“Kalian bersama siang dan malam, bahkan dia juga berkunjung ke apartemenmu. Kalian tampak bahagia.” Ucap Si wanita. Jae Bok binggung tiba-tiba dituduh berkencan.
“Kami bersama karena urusan pekerjaan.”tegas Jae Bok merasa tak ada hubungan dengan Bong Goo.
“Aku telah menyelidikimu. Kau juga sudah bercerai. Apa kau berniat menggoda dia karena kini kau sudah bercerai?” kata si wanita sewot. Jae Bok memberitahu kalau Ini tempat kerja. Bong Goo akhirnya memaksa si wanita untuk menariknya keluar ruangan.
“Apa kau tahu, Pakaian, jam tangan, dan mobilnya, semua itu pemberianku! Hei, apa kau kaya? Apa yang bisa kamu berikan kepada dia?” ucap Si wanita
“Kau seharusnya malu karena mengagungkan uang.” Balas Jae Bok, Bong Goo sudah tak tahan menarik paksa si wanita agar keluar. 

Eun Hee duduk didalam mobil dengan senyumanya mengingat pertemuanya dengan Won Jae.
Flash Back
“Aku menikmati perbincangan kita. Kurasa kita bisa lebih akrab kelak. Bagaimana? Maukah kau terbuka kepadaku?” ucap Won Jae, Eun Hee pun setuju dengan memanggil Won Jae “Unnie” karena teman dari Jae Bok.
Sementara Eun Hee yang duduk di dalam mobil mengumpat Won Jae itu Wanita jalang karena berani menyuruhnay terbuka padanya lalu meminta Ke arah Hannam-dong.
Ia bertemu dengan seseorang agen properti berjalan di halaman merasa sangat menyukainya, Si pria bertanya ada berapa banyak keluarga yang akan tinggal. Eun Hee mengatakan kalau hanya akan tinggal dengan suaminya. 

Bong Goo masuk ke dalam ruangan terlihat gugup lalu duduk sambil meminta maaf soal sebelumnya, karena wanita tadi memang pemarah.Jae Bok pikir tak perlu meminta maaf karena itu akanurusan pribadinya. Bong Goo pikir memang benar, tak perlu meminta maaf.
“Aku hanya meminta maaf sebagai basa-basi.. Yahh... Begitulah aku.” Kata Bong Goo bangga. Jae Bok sudah tahu tanpa memalingkan wajahnya dari layar komputer.
“Kau tahu, kan? Coba Lihatlah ini. Aku berkencan dengan wanita kaya dan menamai kontak berdasarkan kekayaan mereka. Inilah aku dan ini jumlah kekayaan mereka setelah dipotong pajak. Bukankah ini luar biasa? Wanita itu mempunyai 7,8 juta dolar. Dia yang paling kaya.” Ucap Bong Goo memperlihatkan ponselnya.
“Aku tahu itu memang tipemu... dasar Kau Malang sekali.” Ejek Jae Bok, Bong Goo pikir siapa yang seharusnya bilang malang
Jae Bok hanya menatap Bong Goo. Seperti Bong Goo salah tingkah dan merasa kalau harus segera bergabung dengan divisi hukum SJ, lalu bergegas pergi dengan memasukan semua berkas ke dalam tasnya. Jae Bok terus menatap Bong Goo yang keluar dari ruangan.
Ia mengingat saat Bong Goo yang mengatakan kalau ada di pihaknya bahkan membuatnya nyaman saat menangis dibahunya gara-gara Kyung Woo yang menyakiti perasaanya, seperti hatinya sedang gundah. 


Hye Ran menelp Sam Kyu karena tak datan hari ini ke tempat gym. Sam Kyu mengaku sakit. Won Jae yang ada disampingnya diam-diam menguping. Hye Ran bertanya apakah sudah minum obat, lalu menyuruh agar beristirahat.
Won Jae pun bertanya apakah Sam Kyu sakit. Hye Ran membenarkanya karena terkena flu tapi akan segera sembuh serta sehat. Hye Ran pun juga yakin seperti itu. 

Sam Kyu duduk merenung mengingat ucapan Jae Bok “Aku tahu kau orang baik. Kuharap kau akan terus bersikap baik kepadaku.” Lalu merasa menyesal dengan sikapnya pada Jae Bok.  Seseorang mengetuk pintu, Sam Kyu langsung berpura-pura sedang duduk membaca buku.
Won Jae masuk, Sam Kyu kaget melihat Won Jae yang datang. Won Jae mengaku tak sengaja lewat dan ingin memberi Jae Bok tumpangan. Sam Kyu memberitahu kalau Jae Bok sudah pulang lebih dulu. Won Jae lalu melihat Sam Kyu yang sakit dan mengeluarkan banyak keringat, Sam Kyu mengaku hanya  sedang sedikit flu. 

Akhirnya Won Jae membuatkan kompres dan menaruhnya di kepala Sam Kyu, dan bertanya apakah tinggal di ruangan kerjanya. Sam Kyu mengaku  punya tempat tinggal, tapi karena masih banyak penelitian dan beberapa proyek yang menumpuk jadi menginap di kantor. Won Jae memegang kompresan, Sam Kyu tiba-tiba memegang tangan Won Jae.
“Tanganmu lembut sekali.” Ucap Sam Kyu mengoda, Won Jae panik saat Sam Kyu ingin mendekat tapi dirinya merasa tak berdaya dan ingin jatuh ke pelukannya.
Tiba-tiba terdengar suara dari luar,  Won Jae panik mendengar suara temanya dan tak ingin salah paham tentang mereka. Akhirnya Sam Kyu menutupi Won Jae dibalik selimut dibelakang punggungnya. 

Hye Ran masuk menyapa Sam Kyu tapi dibuat heran melihat mantan pacarnya itu terengah-engah. Sam Kyu berusaha terbatuk, mengaku sedang flu berat dan demam. Won Jae yang ada dibalik selimut terlihat tegang. Hye Ran pun memberikan obat, tiba-tiba saat duduk merasan mencium bau sesuatu, seperti  aroma Won Jae.
“Apa maksudmu Profesor Kim memiliki aroma?” kata Sam Kyu berusaha mengelak
“Ada parfum yang dia sombongkan. Dia menyemprotkannya di depanku. Parfum edisi terbatas. Itulah yang aku cium sekarang,  Aromanya sangat familier.” Kata Hye Ran terus mencari dan langsung menarik selimut.
Won Jae pun kaget karena persembunyianya di ketahui, Hye Ran tak percaya melihat keduanya lalu berpikir kalau menjalin hubungan. Won Jae menyangkal begitu juga Sam Kyu merasa hubungan tak seperti itu. Won Jae sinis karena Sam Kyu tak mengangapnya, hanya main-main saja. 

Na Mi berkerja menerima pesan dari Jung Hee “Na Mi, ayo kita bicara. Aku di kedai kopi biasanya.”  Akhirnya Na Mi sampai di cafe dan duduk dengan wajah bahagia melihat pesan yang dikirimkan Jung Hee. Eun Hee berjalan dari belakang ingin memukul Na Mi sambil mengumpat Wanita jalang. Saat itu Bryan bisa menahanya, Na Mi kaget begitu juga Eun Hee.
“Bagaimana Kakak bisa tahu kami berpacaran?” ucap Bryan, Na Mi binggung dan Bryan pun memperkenakan Eun Hee pada Na Mi sebagai kakaknya.

“Ini kekasihku, Jung Na Mi. Dia kakakku, orang yang paling kucintai di dunia ini.” Ucap Bryan, Eun Hee seperti tak yakin keduanya sedang berkencan.
“Aku Sudah bilang. Ibu juga tahu.” Kata Bryan. Na Mi pun menyakinan dengan memeluk Bryan kalau mereka berkencan dan berharap agar bisa lebih akrab lagi.
“Bersikap baiklah kepada kekasihku. Jangan menjadi kakak ipar yang jahat.” Kata Bryan.
Eun Hee akhirnya keluar dari cafe dengan wajah cemberut, lalu melirik pada adiknya. Bryan dan Na Mi saling berpelukan dengan memperlihatkan kemesraan mereka. Setelah Eun Hee pergi, Bryan melepaskan pelukan memberitahu Na Mi kalau sudah memperingatikan agar jangan bertindak semaunya.
“Kukira itu Jung Hee.” Ucap Na Mi. Bryan menyindir Cinta Na Mi yang tidak pernah pudar.
“Coba Lihatlah. Kakakku adalah orang yang mengerikan” keluh Na Mi
“Jika terus terkena jebakannya,maka kau sungguh bisa mati. Dan aku tidak akan bisa menghentikannya.” Tegas Bryan memperingatkan Na Mi agar bisa berhati-hati. 
Eun Hee duduk di dalam mobil terlihat kesal dengan Bryan karena harus Na Mi yang jadi pacarnya. Sementara Jung Hee sedang berada dalam mobil mengingat ucapan Jae Bok kalau Hae Wook sangat ingin bertemu dengan ayahnya lalu meminta sopir agar mampir ke suatu tempat lebih dahulu.

Di rumah
Won Jae dan Hye Ran saling duduk berseberangan dan melirik sinis. Jae Bok bertanya apakah mereka bertengkar lagi. Won Jae mengejek kalau Hye Ran itu bukan lawan yang sepadan untuk bertengkar. Hye Ran membalas dengan mengaku dirinya yang  terlalu rendah dibandingkan dengan Profesor Kim, ternyata diam-diam tergila-gila kepada kekasih orang lain. Jae Bok pun binggung bertanya siapa.
“Apa kau terobsesi pada mantan kekasihmu seperti si pemilik rumah?” ucap Hye Ran. Won Jae tak suka dianggap seperti pemilik rumah tapi Hye Ran dengan sinis meraa kalau Won Jae itu seperti tiruannya.
“Hei. Kamu ingin bergulat?” kata Won Jae menantang, Hye Ran pun mulai mengingat rambutanya merasa tak takut.

Jae Bok heran melihat keduanya seperti anak kecil yang bertengkar dan berusaha untuk merelainya. Che Ri datang memberitahu kalau Jung Hee datang. Keduanya langsung berhent. Won Jae kaget bertanya kenapa datang. Hye Ran malah berpikir kalau Jung Hee salah alamat.
Hae Wook melihat ayahnya yang datang langsung menghampirinya dengan wajah bahagia,  Jin Wook hanya diam melihat ayahnya seperti tak begitu senang. Jae Bok melihatnya. Jung Hee pun memanggil anak sulungnya, Jin Wook pun akhirnya mau meraih tangan ayahnya. 


Jung Hee membacakan dongeng untuk anaknya dan melihat hanya Hae Wook yang tertidur, sementara Jin Wook terdiam dengan wajah cemberut.
“Hae Wook, ayah pasti akan sukses dan membahagiakan hidupmu. Ayah akan membesarkanmu seperti seorang putri.” Gumam Jung Hee lalu menyuruh Jin Wook juga tidur.
“Ayah, sampai kapan aku harus tinggal di sini? Ini sangat tidak nyaman. Di sini banyak orang dan aku tidak punya kamar sendiri.” Keluh Jin Wook yang harus berbagi kamar.
“Maafkan ayah, Jin Wook.” Kata Jung Hee memegang tangan ayahnya.  Saat itu Jae Bok melihat kedekatan anak dengan ayahnya. Hye Ran memanggil Jae Bok untuk mengikutinya. 

Di depan pintu
Eun Hee datang mengaku karena Won Jae yang ingin bertemu denganya maka ingin bicara juga dengan Jae Bok. Won Jae dengan senyumanya merasa senang melihat Eun Hee yang datang ke rumahnya lalu mengajaknya masuk. Won Jae dan Hye Rn duduk di meja makan sementara Eun Hee dan Jae Bok duduk diruang tengah.
“Aku ingin memberikan kabar terkini soal prosesnya. Ini tiket pesawatku ke Kanada. Aku akan pergi pada Sabtu malam.” Ucap Eun Hee memberikan sebuah amplop diatas meja.
“Apa Kau akan bilang apa kepada Jung Hee?” tanya Jae Bok, Eun Hee mengaku kalau mengatakan ingin berlibur.
“Dia pasti akan curiga jika aku tiba-tiba bilang ingin pergi.” Kata Eun Hee memberikan alasan.
“Aku menunggumu berkata jujur. Selama bertahun-tahun, kau terobsesi kepada dia. Aku penasaran, apakah sungguh kau bisa pergi dengan mudahnya. Bisakah kupegang kata-katamu?” ucap Jae Bok tak yakin. Eun Hee meminta agar Jae Bok bisa mempercayainya. 

Jung Hee keluar dari kamar kaget melihat Eun Hee yang datang. Eun Hee panik buru-buru mengambil tiket dan menyembunyikanya, lalu mengaku kalau datang mengunjungi teman Jae Bok yang sedang duduk di meja makan menurutnya sekarang akrab.
Hye Ran ingin mengelak, tapi Won Jae mengaku kalau memang sekarang akrab. Jung Hee memberitahu Jae Bok kalau anak- anak sudah tidur jadi akan pulang. Jae Bok mengerti, Eun Hee dengan santai merangkul lengan Jung Hee keluar dari rumah.
“Kau butuh pelipur lara.” Ucap Hye Ran pada temanya
“Tidak perlu. Kini aku sudah terbiasa.” Kata Jae Bok merasa sudah tak peduli. 


Eun Hee menarik tangan Jung Hee masuk rumah dengan mata tertutup, lalu menyuruhnya membuka mata. Jung Hee melonggo kaget melihat kamar yang luas dengan tempat tidur yang besar. Eun Hee mengaku kasihan melihat Jung Hee yang tidur di kamar sempit itu lalu bertanya apakah menyukainya. Jung Hee mengaku kalau kamarnya itu bagus, seperti terlihat sedikit terpaksa.
“Aku akan mendekorasi rumah baru kita menjadi lebih bagus lagi.” Ucap Eun Hee. Jung Hee kaget mendengarnya.
“Ya. Aku menemukan rumah yang sangat bagus. Rumah untuk kita berdua.” Kata Eun Hee, Jung Hee pikir rumahnya yang sekarang ini sudah bagus.
“Tidak... Rumah itu akan menjadi tempat tinggal kita setelah menikah. Kita harus membuka lembaran baru di rumah yang baru. Kau akan memulai hidup baru.” Kata Eun Hee. Jung Hee seperti tak enak hati.
“Rasanya seperti mimpi saat berpikir bahwa kini kamu milikku. Ini sungguh terasa seperti mimpi.” Ucap Eun Hee memeluk erat Jung Hee. Ia pun bergumam kalau  tidak bisa meninggalkan Jung Hee. 

Bong Goo minum di bar dengan seorang wanita, dengan gayanya  lalu memuji wanita yang duduk sampingnya sangat cantik dan menanyakan usianya, Si wanita menjawab 24 tahun. Bong Goo pun memegang rambut si wanita dengan memujinya mengunakan shampo yang mahal.
“Apa profesi ayahmu? Maksudku.. Apa pekerjaannya? Sepertinya aku pernah bertemu dengan ayahmu. Kau mirip dengan dia, kan?” ucap Bong Goo mengoda, Si wanita yang melihat Bong Goo seperti pria matre memilih untuk pergi.
Bong Goo terdiam mengingat ucapan Jae Bok kalau tahu tipe wanita yang disukainya itu adalah wanita kaya, lalu mengejeknya sebagai pria yang Malang sekali. Jae Bok pun juga memberikan suprise dengan mengucapkan selamat ulang tahun.  Bong Goo pun terlihat uring-uringan sendiri dengan perasaanya. 

Eun Hee pergi ke tempat baju pengantin dan memilih salah satu gaun yang terlihat sangat cocok di badanya, wajahnya tersenyum sumringah. Diam-diam Sam Kyu melihatnya dari luar. Eun Hee pindah ke toko perhiasan memilih sepasang cincin pernikahan lalu keluar. Sam Kyu pun berani mendatangi pegawai yang melayani Eun Hee.
“Bolehkah aku tahu apa yang dipesan oleh wanita tadi? Dia tunanganku, aku ingin mengejutkan dia.” Ucap Sam Kyu. Pegawai itu pun langsung memperlihatkan cincin yang dipilih Eun Hee.

Jae Bok kaget mendengar kabar yang diberikan Sam Kyu,  Sam Kyu pun meminta Jae Bok agar tak memberitahu Eun Hee kalau ia yang memberitahu,bahkan Eun Hee sudah menemukan rumah untuk tempat tinggal setelah menikah dengan memperlihatkan surat kepemilikan rumah. 

Jae Bok pun menelp Jung Hee yang mendengar kabar dari Eun Hee kalau  akan pindah rumah. Jung Hee mengaku Tidak sekarang, tapi Eun Hee yang mencari rumah untuk tempat tinggal setelah mereka menikah.
“Aku ingin kamu datang ke rumah itu sekarang juga Ke rumah Eun Hee.” Kata Jae Bok
“Apa Ada masalah? Aku sedang sangat sibuk saat ini.” Kata Jung Hee.
“Ini soal anak-anak dan sangat mendesak. Datanglah sekarang juga.” Tegas Jae Bok 

Jae Bok membereskan semua berkasnya lalu pamit pada  Sam Kyu kalau  akan pulang lebih awal. Sam Kyu melihat Bong Goo baru masuk memberikan kode. Jae Bok melihat Bong Goo langsung pamit pergi. Bong Goo ingin bertanya tapi Jae Bok memilih untuk segera keluar. 

Ketiganya pun duduk bersama, Eun Hee mengaku kalau ingin memberitahu Jae Bok kalau sedang mencari rumah karena merasa kesal dan dengan begitu akan merasa lebih baik. Jae Bok menegaskan kalau Inilah yang tidak bisa dimaafkan.
“Memanfaatkan simpati seseorang dan menusuk dia dari belakang.” Ucap Jae Bok, Eun Hee panik merasa bukan seperti itu.
“Apa Kau tahu dia telah setuju untuk pergi ke Kanada pekan ini? Bukan liburan, tapi selamanya.” Kata Jae Bok, Jung Hee kaget mendengarnya.
“Aku berniat memberi tahu dia sehari sebelum keberangkatanku. Aku belum sempat memberi tahu dia.” Ucap Eun Hee terlihat makin panik dan ingin menutupi kebohonganya.
“Berhentilah berpura-pura. Aku tidak akan tertipu lagi.” Kata Jae Bok mengelurkan lembaran kerja. Eun Hee mencoba mengambil tak ingin Jung Hee melihatnya.

Jung Hee melihat artikel "Suaranya memanjakan jiwaku" dengan wajah Eun Kyung. Jae Bok pun bertanya apakah Jung Hee mengingatnya,  dan memberitahu kalau Eun Hee adalah Moon Eun Kyung. Penggemarnya yang akhirnya menjadi penguntit. Jung Hee terlihat benar-benar shock dengan mata berkaca-kaca.
“Jung Hee... Aku berniat memberitahumu, tapi belum sempat. Aku tidak bermaksud berbohong.” Ucap Eun Hee
Jae Bok akhirnya mutar kembali suara  kembali memohon pada Jae Bok kalau akan pergi dan meninggalkan segalanya. Eun Hee benar-benar panik, wajah Jung Hee bergetar. Jae Bok memberitahu kalau Moon Eun Kyung, Wanita yang menguntit dan menyiksanya adalah Eun Hee.
“Dia mengubah wajah dan namanya, terobsesi kepadamu selama bertahun-tahun, dan akhirnya datang kepadamu. Dia membeli hatimu dengan uang dan menghancurkan keluarga kita berkeping-keping. Inilah Moon Eun Kyung. Jadi Buka matamu, Jung Hee.” Tegas Jae Bok pada mantan suaminya.
“Aku akan pergi... Akan kutepati janjiku. Aku... Aku hanya terlalu mencintai Jung Hee sehingga aku bersikeras. Kumohon maafkan aku.” Kata Eun Hee meminta maaf pada keduanya.
“Eun Hee... Tutup mulutmu... Setiap ucapanmu hanyalah dusta. Jadi, tolong tutup mulutmu. Dan kini, enyahlah dari kehidupan keluargaku. !!!” teriakJae Bok benar-benar tak bisa menahan emosinya, Jung Hee sempat kaget melihat istrinya yang berteriak.  
Bersambung episode 15

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

1 komentar:

  1. saya ssuuukaaaaa sekali drama korea ini.. saking sukanya rela telat berangkat kerja cuma nunggu rerun-nya tayang pagi pagi.. dan sy ngikutin.. cuma sedihnya, tinggal 2 eps lg, channel KBS World-nya hilang.. sy harap admin dsini cepat update sinopsis.. krn sy penasaran sekali... pliiissszzz

    BalasHapus