PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 31 Januari 2017

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 17 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS

Na Ri yang tidur diantara dua orang pria yang menyukainya berpikir kaalu mereka sebaiknya bertiga tinggal bersama saja. Hwa Shin dan Jung Won langsung bangun dari tempat tidur karena kaget. Na Ri akhirnya memutuskan lebih baik mereka tak perlu membahasnya kalau memang keduanya tak menginginkanya.
Aku hanya merasa akan baik kalau kita bertiga tinggal bersama.” Kata Na Ri, Kedua pria itu langsung membalikan badan diatas tempat tidurnya.
“ Sudahlah... Lupakan..”kata Na Ri, keduanya akhirnya kembali memiringkan badan ke arah Na Ri dan saling berpandangan sinis. 

Perawat yang sedang berjaga sedang asyik makan burger, seperti pemberian dari Jung Won agar bisa tidur satu kamar. Na Ri melihat keduanya lalu turun dari tempat tidurnya dan memberikan ciuman di pipi Jung Won. Hwa Shin langsung duduk diatas tempat tidurnya dengan mata melotot marah.
Hanya aku yang boleh berinisiatif untuk  kontak fisik. Kalian mengerti?!!” ucap Na Ri, Hwa Shin protes karena Na Ri mencium Jung Won. Na Ri medekati Hwa Shin memberikan ciuman di pipi juga agar adil.
Hanya aku yang boleh melakukannya dan Ini satu-satunya aturan bagi kita untuk tinggal bersama.” Tegas Na Ri
Hei...  Kau pikir kita ini apa? Apa Hanya kau yang boleh melakukannya?” ucap Hwa Shin protes
Jika kalian melanggar aturan, kalian harus keluar.  Orang itu harus menyerah.” Kata Na Ri
Jung Won mengusulkan mereka untuk tinggal dirumahnya saja, Hwa Shin bertanya apakah Jung Won percaya diri dengan hal itu. Jung Won mengaku bisa menahan dirinya, Na Ri pun bertanya apa Hwa Shin sekarang. Hwa Shin bertanya apabila ia menolak mereka tidak akan tinggal bersama. 

Di luar rumah sakit, suara petir mengelegar dan turun huja deras di sertai angin kencang, beberapa payung harus terbang dan rusak karena angin yang sangat kencang. Perkiraan cuaca memberitahu dimalam hari angin kencang, begitu pula hujan yang deras.
Na Ri seperti merasakan hal yang sama lalu ia pergi ke bagian perawat meminta obat penghilang rasa sakit. Perawat bertanya dimana bagian sakitnya, Na Ri menunjuk dadanya.
Hwa Shin duduk diatas tempat tidurnya teringat kembali kata-kata Na Ri saat tertidur diantara mereka berdua Di sisi lain, kalian berdua mungkin tidak menyukaiku lagi setelah kita tinggal bersama. Kalian mungkin akan lelah setelah tinggal bersama selama sebulan.
Apakah dia berencana putus dari kita?” ucap Hwa Shin
Sementara Jung Won mengingat kata-kata Na Ri Dan, jika salah satu dari kalian kehilangan ketertarikan padaku dan memilih keluar Atau mungkin aku yang justru keluar karena lelah pada kalian.
Aku rasa, dia berencana putus dengan kita.” Komentar Jung Won

Hwa Shin  Tak percaya Na Ri mengatakan hal seperti itu menurutnya Juniornya itu sudah tidak waras. Jung Won pikir Na Ri ingin move on. Hwa Shin rasa Na Ri ingin mengakhiri demi kebaikan semuanya. Jung Won melihat pada kenyataan mereka berdua bersahabat jadi  pasti mengganggunya.
Karena siapa pun yang dia pilih, dia pasti akan menghancurkan persahabatan kita.” Ucap Jung Won
Siapa yang tinggal bersama hanya untuk diputuskan? Ini Gila.” Kata Hwa Shin
Mengatakan bahwa kita sebaiknya tinggal bersama adalah kegilaan itu sendiri. Apa itu masuk akal?” balas Jung Won menatap temanya.
Tidak perlu melakukannya.” Kata Hwa Shin menolak tapi Jung Won ingin tetap melakukanya.
Aku tidak bisa bersama seseorang yang berencana mengakhiri hubungan. Aku tidak mau melakukanya. Dia tidak akan mengencani kita berdua. Setelah tinggal bersama, dia akan mengatakan tidak menyukai kita berdua. Dia sudah menentukan pilihan.” Ucap Hwa Shin
Ayo lakukan saja. Ayo kita penuhi apa pun yang dia inginkan. Kita lakukan untuk dirinya. Mungkin, dia memang ingin begitu, tapi belum tentu berakhir seperti itu.” kata Jung Won dewasa. 


Na Ri akhirnya mendapatkan obat dari Perawat,  Perawt bertanya apakah pencernaan Na Ri terganggu. Na Ri pikir seperti itu karena seperti  memakan sesuatu yang tidak dinginkan. Perawat penasaran bertanya apakah itu rasanya lezat
Itu cara paling cepat untuk mengakhirinya. Jalan pintas untuk kami semua mengambil keputusan. Aku akan mencoba yang terbaik.” Kata Na Ri, Si perawat hanya bisa tersenyum bisa mengerti dengan masalah Na Ri. 

Pagi Hari di Rumah Sakit Taeyang
Hwa Shin terbangun melihat Na Ri yang tertidur dengan memegang tanganya, lalu sedikit mengangkat badanya ingin memegang kepala Na Ri. Tapi saat itu tangan Jung Won memegangnya, menyuruh agar menahanya degan mengingatkan kalau Na Ri tidak ada kontak fisik dari mereka berdua.
Dalam sebulan, aku akan menikahinya.” Ucap Jung Won percaya diri
Aku akan menyelesaikannya dalam 10 hari.” Tegas Hwa Shin membaringkan tubuhnya karena tak bisa menyentuh Na Ri . 

Dokter Geum mengetuk pintu kamar memanggil Nenek pada Hwa Shin kalau akan masuk ke ruanganya, salah seorang pasien pun masuk dan ruangan Hwa Shin sudah tertutup tirai.  Dokter Geum melonggo dari balik tirai menanyakan pada Nenek dengan keadaanya sekarang.
Berapa lama lagi... aku tidak bisa menggunakan lenganku dan tetap seperti ini?” ucap Hwa Shin dengan suara nenek.
Nenek, kau boleh pulang sekarang. Dan Soal lenganmu, hanya sampai hari ini. Mulai besok, kau boleh menggerakkannya sedikit demi sedikit.” Kata Dokter, Hwa Shin bertanya apakah memang hari ini juga.
Minta Nona Pyo Na Ri untuk membantumu, hanya sampai hari ini. Oke?” kata Dokter Geum, Hwa Shin mengeluh karena harus berhubungan dengan Na Ri lagi. 

Direktur Oh satu lift bersama dengan Sung Sook dan juga Ja Young lalu tiba-tiba bertanya apakah mereka ingin menonton film bersamanya. Sung Sook binggung bertanya apakah itu dirinya, Ja Young heran kenapa harus mereka yang diajak.
Lagi pula, kau hanya memiliki dua tiket.” Kata Sung Sook melihat dua tiket.
Siapa pun dari kalian... Terserah saja.” Ucap Direktur Oh tak peduli
“Kau bilang Siapa pun? Tidak seorang pun ingin mendengar kata itu.” keluh Sung Sook
Direktur Oh pun tak ingin membahasnya lagi, Sung Sook bertanya apakah Direktur Oh marah, Direktur Oh dengan wajah cemberut menyuruh keduanya diam saja. Sung Sook tahu kalau istri dan anak Direktur Oh  tinggal di luar negeri, jadi mudah marah. Saat pintu lift terbuka, Direktur Oh menyuruh keduanya untuk keluar saja. 

Gil Hae berlari ingin masuk ke dalam lift,Direktu Oh kaget melihat juniornya itu tiba-tiba masuk. Gil Hae hanya bisa tertawa,  Direktur Oh kembali mengajak Gil Hae untuk menonton Film denganya. Gil Hae kaget. Direktu Oh memperlihatkan tiket ditanganya.
“Judul filmnya "Maukah kau tetap di sisiku?"” ucap Gil Hae melihatnya  Direktur Oh merasa kalau Judulnya agak berlebihan.
Kenapa juga aku harus menonton film denganmu?” kata Gil Hae heran lalu memegan dua tiket nonton ditanganya. 

Na Ri kembali datang ke rumah sakit, saat masuk ke dalam tirai Hwa Shin sedang mengunakan bra setelah operasi dan ia pun langsung buru-buru menutup tirai menunggu diluar. Na Ri memberitahu Ijin keluarnyasudah diproses, Hwa Shin bisa pulang sekarang.
“Apa Kau sudah selesai berpakaian? Apakah tidak sulit memakai baju hanya dengan satu tangan?” ucap Na Ri khawatir
Entahlah. Jangan bicara padaku.” Kata Hwa Shin ketus berusaha untuk memakaian kemejanya.
“Apa Kau tidak mau kubantu?” tanya Na Ri
Aku sedang memakai celana dalam.” Ucap Hwa Shin sedang berusaha mengancing kemejanya.
Jangan gunakan lenganmu hanya karena kau frustasi. Nanti Kau akan dirawat lagi jika melakukannya. Jadi Pelan-pelan saja, oke?” pesan Na Ri
Hwa Shin mencoba memakai kaos kakinya bertanya apakah  Jung Won sudah pergi. Na Ri membenarkan, Hwa Shin mengeluh kalau sungguh tidak ingin mereka bertiga tinggal bersama lalu bertanya   Apakah satu bulan cukup. Na Ri pikir itu waktu yang cukup. Hwa Shin menegaskan  akan menyelesaikannya dalam 10 hari.

Jung Won dan Na Ri berbelanja kebutuhan untuk dirumah, keduanya seperti pasangan yang baru menikah dan ingin membeli semua peralatan rumah. Na Ri membeli setumpuk handuk, lalu sandal di dalam rumah Satu wanita dan dua pria. Setelah itu membeli satu bungkus tissue toilet berpikir satu saja sudah cukup. Jung Won pikir lebih baik ambil satu lagi. 
Satu pasti sudah cukup.” Kata Na Ri
Jangan membeli hanya untuk sebulan. Kau mungkin akan tetap tinggal di sana setelahnya.” Ucap Jung Won percaya diri, Na Ri ingin protes tapi Jung Won lebih dulu mendorong trolly belanjanya. 

Jung Won mengajak ke kantor agar mereka bisa minum teh lebih dulu. Saat itu Nyonya Kim sudah ada di lantai atas dengan mengendong kucing kesayanganya. Jung Won mengajak Na Ri untuk duduk lalu menyapa ibunya karena tahu pasti ada di kantornya. Na Ri binggung menyapa ibu Jung Won yang pernah menamparnya.
Aku akan menikahi Na Ri.” Ucap Jung Won lalu memeluk Na Ri dan mencium pipinya, Na Ri kaget tiba-tiba Jung Won mengatakan hal itu pada ibunya.
Aku tidak akan menyerah soal pernikahanku, baik karena Ibu maupun temanku. Jelas Jung Won
Ibunya nampak binggung, Jung Won pun bertanya pada Na Ri apakah mau menikah denganya. Na Ri pun hanya diam saja dan Nyonya Kim menatap Na Ri seperti ingin tahu jawabanya. 

Na Ri keluar dari toko dengan  wajah kesal, karena sudah mengatakan akan memutuskan setelah tinggal bersama nanti, menurutnya Jung Won itu keterlaluan,  melakukan hal seperti ini. menurutnya Jung Won itu  terlalu percaya diri akan mendapatkan apa pun yang diinginkan karena kaya raya atau semacamnya.
Itu sebabnya, aku bertanya apakah kau mau menikah denganku atau tidak.” Kata Jung Won berjalan mundur
Bahkan jika aku menjadi Ibumu,  maka aku juga akan merasa gila. Bagaimana pandangannya terhadapku sekarang? Apa kau selalu maju ke depan Tanpa melihat sekelilingmu?” ucap Na Ri kesal
Kau menakutkan saat sedang marah.” Komentar Jung Won mengodanya.

Na Ri menyuruh Jung Won minggir dari hadapanya,  Jung Won merasa  Na Ri membangkitkan sisi kompetitif dan pemberontak dalam dirinya jadi karena itu sangat menyukainya menurutnya lebih baik Na Ri Berteriaklah, menyumpah,  berkata kejam dan merasa nyaman dengannya. Na Ri mendorong Jung Won untuk minggir karena bisa jatuh terus berjalan mundur.
Bawalah kartu kreditku dengan Tidak ada batasan penggunaannya.” Kata Jung Won memberikan kartunya, Na Ri memilih untuk pergi, Jung Won menariknya.
Aku suka melihat wanitaku menghabiskan uangku. Aku tidak bisa membelikannya meski menginginkan Jadi, biar kuberikan saja uangku. Ayo kita bertengkar karena kau membeli tas dari tempat lain dan hal-hal semacam itu. Ada banyak makanan lezat selain jajjangmyun. Aku akan membiarkanmu merasakan semuanya.” Kata Jung Won
Tidak ada yang lebih lezat dibanding jajjangmyun.” Ucap Na Ri akan kembali pergi, Jung Won kembali menahanya.

Aku harus tahu kebiasaan belanja calon istriku jadi Kau bisa membawanya. Aku tidak mengerti kenapa kau bisa menyukaimu saat kau bahkan tidak mengijinkanku membelanjakan uangku untukmu.” Kata Jung Won memberikan kartu kreditnya.
Na Ri akhirnya mengambilnya lalu berjalan pergi setelah itu membuang kartu kreditnya ditumpukan kardus, Jung Won hanya tersenyum melihat tingkah Na Ri. Sek Cha yang mengikuti dibelakangnya mengambil kembali kartu kredit yang dibuang Na Ri. 

Sung Sook sedang duduk di dalam ruangan siaran, Gil Hae mendekatinya  dengan mengajak untuk pergi menonton film. Sung Sook heran  Kenapa semua orang terobsesi menonton film akhir-akhir ini. Gil Hae memperlihatkan tiket nontonya, Sung Sook melihat judulnya adalah  "Maukah kau tetap di sisiku?"


Na Ri mememasak telur gulung untuk adiknya dan juga beberapa masakan lainya,  dengan menyimpanya didalam kulkas. Setelah itu menuliskan pesan di depan kamar adiknya.
Maaf, Chi Yul, aku akan tinggal di dorm selama beberapa waktu. Jangan mencuci pakaian dan Letakkan saja di binatu. Aku akan datang di akhir pekan dan juga sudah membuatkanmu banyak makanan. Pastikan kau makan, mengerti? -Dari Na Ri.-
Na Ri pun pergi dengan lebih dulu menjemur semua pakaian adiknya di luar rumah. 

Na Ri sudah duduk di meja siaran, Direktur Oh dan Gil Hae masuk menyapa semua kru yang bertugas untuk berita pagi. Reporter Park datang sambil mengeluh Berat sekali harus datang pagi-pagi melepaska otot-otot dilehernya, melihat Seniornya sudah ada diruangan langsung menyapanya lebih dulu dan duduk di meja siaran, Na Ri pun menyapa seniornya dengan ramah.
Lihat gaya berpakaian mereka belakangan ini, Terlihat familiar.” Komentar Direktur Oh pada Reporter Park, Hwa Shin datang memberikan laporan pada Direktur Oh.
“Sunbaenim, Aku tahu... Bukan karena kameranya, tapi agaknya pakaianmu...” komentar Na Ri melihat pakaian Reporter Park yang berantakan.
“Hei... Kau pikir kau siapa? Memangnya Siapa kau, pegawai kontrak, berani mengomentari pakaian dari pembaca berita utama?!!” ejek Repoter Park, Na Ri hanya bisa tertunduk meminta maaf.
Kenapa juga aku akhirnya siaran denganmu? Aku tidak beruntung.” Keluh Reporter Park, Na Ri pun hanya bisa meminta maaf, Hwa Shin melihat dari kejauhan seperti mengetahui Na Ri seperti sedang ditindas oleh seniornya di meja siaran. 

Hwa Shin kembali ke mejanya melihat beberapa surat untuknya dan menemukan sebuah surat undangan (Kami akan menikah - Jung Min Ho dan Hong Soo Young) Tiba-tiba Sung Sook datang mengambil surat undangan dan menyebut nama Hong Soo Young.  
Kenapa seorang wanita harus mengirim undangan pernikahan pada  mantan kekasihnya?” tanya Hwa Shin binggung
“Dia pikir akan berkata "Aku akan menikah. Apa kau kecewa?"” kata Sung Sook
“jadi Haruskah aku kecewa?” kata Hwa Shin seperti tak merasakan apapun, Sung Sook hanya bisa mengangkat bahunya lalu pergi, Hwa Shin tak pecaya mantan pacarnya itu mengirimkan undangan padanya. 

Jung Won menuruni tangga tokonya melihat undangan dari Soo Young, Sek Cha bertanya siapa wanita yang bernama Soo Young. Jung Won bertanya  Kenapa seorang wanita mengirim undangan pernikahan pada mantan kekasihnya. Sek Cha pikir si wanita akan berkata  "Aku akan menikah, berengsek!
Hwa Shin duduk didalam ruangan siaran dengan partner Hye Won, teringat kembali dengan kata-kata Sung Sook kalau Soo Young berpikir “Apa kau kecewa?" Hye Won yang duduk disampingnya terlihat bingung, Sementara Jung Won duduk di dalam mobil memikikrkan kata-kata Sek Cha kalau menganggap dirinya itu "Berengsek"?

Hwa Shin dan Hye Won selesai membawakan berita malam, Na Ri membawa kopernya dan Hwa Shin sudah menunggunya lalu membawa koper ke bagasi menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil. Na Ri melihat koper ada didalam bagasi mobil Hwa Shin juga lalu masuk ke dalam mobil bersama-sama.
Apakah Reporter Park jahat padamu?” tanya Hwa Shin, Na Ri menyangkalnya, Hwa Shin bertanya kembali untuk meyakinkan, Na Ri mengaku Reporter Park itu baik padaku.
Katakan padaku kalau dia sampai tidak menghormati atau jahat padamu.” Tegas Hwa Shin lalu bertanya apakah mereka akan berangkat sekarang pergi ke tempat penghukuman mereka.
Reporter Lee... Bagaimana kalau gosip menyebar Bahwa seorang wanita tinggal dengan dua pria?” kata Na Ri khawatir
Itu tidak akan lebih buruk dibanding kabar seorang pria menderita kanker payudara. Kita bertiga dalam satu atap selama sebulan. Aku tidak bisa melakukannya dan  tidak menginginkannya. Ayo kita akhiri secepatnya. ”  Tegas Hwa Shin dan Na Ri pun mengerti. 

Keduanya sampai di rumah Jung Won dengan sambut oleh si pemilik rumah. Na Ri mendongakan kepalanya melihat rumah Jung Won yang sangat tinggi dan tak sebanding dengan rumahnya. Hwa Shin melirik sinis pada temanya yang bisa membanggakan rumahnya pada Na Ri
“Aku akan membayar sewa dan Ini untuk sebulan. Kau punya tiga kamar, kan?” ucap Na Ri memberikan amplop sebagai bayaranya.
Aku akan menerima uangnya karena kau bersikeras. Lalu Bagaimana denganmu?” kata Jung Won menyindir temanya. Hwa Shin berkata  akan mengirim ke rekening Jung Won
Ada dua kamar di lantai atas,  dan sebuah tempat tidur di lantai satu. Tapi, ruang terbuka. Jadi,  Na Ri bisa gunakan salah satu ruangan di lantai atas, dan aku akan menggunakan yang satunya. Sementara Kau tidur di lantai satu.” Kata Jung Won membagi kamar
“Jadi  Kalian berdua akan berada di lantai atas dan bersama? Dan kau membiarkan aku tidur di ruang terbuka? Kau ingin aku tinggal di lantai satu sehingga tidak memiliki privasi, begitukah maumu? ” ucap Hwa Shin tak percaya dan langsung menolaknya.
Kau kan memang selalu tidur di sana, karena kau menyukainya. Jadi Kau bisa tidur di sana sekarang” kata Jung Won
Hwa Shin tetap menolaknya, Jung Won menegaskan kalau ini adalah rumahnya, Hwa Shin membalas baginya ini bukan rumahnya maupun rumah temannya tapi ini  adalah area perang jadi lebih baik biarkan si wanita yang memutuskan siapa yang akan tinggal bersamanya di lantai atas.

“Hei... Apa Kalian harus bertengkar di saat kita baru pindah? Lalu, berapa kali kalian akan bertengkar selama kita tinggal bersama? Apa yang sebenarnya kalian inginkan?” ucap Na Ri kesal melihat keduanya.
Hwa Shin mengajak Na Ri untuk mendekat karena harus memutuskan. Na Ri pun memilih untuk pergi. Hwa Shin bertanya apakah Jung Won lebih  percaya diri, Jung Won rasa temanya itu sedang bercanda padanya sekarang.


Flash Back
Hwa Shin dan Jung Won duduk dalam restoran dengan pakaian SMA mereka, dua orang wanita duduk didepanya, seperti keduanya sedang melakuan kencan buta. Soo Young yang terlihat cantik memperkenalkan dirinya dan yang satu lagi bernama Ae Gyo.
Keduanya pun menyapa Soo Young, Hwa Shin berkomentar pada Ae Gyo kalau nama keluarga itu Song, Song Hye Gyo dengan nada mengejek. Jung Won pun mempersilahkan mereka memilih apakah topi atau kacamata. Soo Young memilih topi dan menatap Hwa Shin seperti berharap itu miliknya, matanya melotot kaget melihat Jung Won yang memakain topi pilihanya dengan bangga.
Ayo kita kencan terpisah.” Ucap Jung Won mengulurkan tanganya, Soo Young tak bisa menolak pergi keluar restoran tapi menatap ke arah Hwa Shin dengan wajah sedih. Hwa Shin akhirnya bersama dengan Ae Gyo memakai kacamata harry potternya. 

Keduanya main di arena ombak, dengan duduk bersebelahan dengan Soo Young. Soo Young memegang tangan Jung Won meminta Jangan melepaskanya. Jung Won pun meminta agar mempercayainya, saat itu Soo Young melihat tangan Hwa Shin ada disebelahnya dan mengengamnya juga, Hwa Shin sempat kaget dan membalas dengan mengenggam tangan Soo Young dengan erat.
Pemainan di mulai, Ae Gyo akhirnya terlempar karena tak dipegang oleh Hwa Shin, lalu Jung Won pun terpelas bergulingan di lantai mencoba untk berdiri sementara Soo Young masih berpegangan dengan Hwa Shin agar tak terjatuh dengan wajah ketakutan.
Hey, yang berkacamata... Kau seharusnya memegangi kekasihmu.” Ucap pria dari pengeras suara. Jung Won terlembar kesana kemari seperti sedang mengepel lantai. 
Hey, kalian berdua.... Murid SMU Yang berkacamata.  Apa hubungan kalian berdua?” ucap si pria, Jung Won melihat Soo Young yang berpeganga erat pada Hwa Shin sementara ia akhirnya duduk disisi lain melihat keduanya berpelukan.
Permainan ini menggunakan tekanan sentrifugal dan gravitasi. Kau tidak akan pernah jatuh, jangan takut.” Kata Hwa Shin pada Soo Young

Soo Young mengerti dengan memeluk erat leher Hwa Shin agar tak terjatuh, Si pria yang mengatur mesin ombak membuat gerakan seperti melompat-lompat dengan kencang. Soo Young terus bergerak sampai akhirnya jatuh dipangkuan Hwa Shin.
“Hei... Apa yang terjadi? Kalian masih berstatus pelajar  tapi aku tidak bisa menjatuhkan mereka.” Ucap si pria melihat Hwa Shin tak jatuh. Permaina pun berputar lagi sementara diseberang Jung Won terlihat menahan amarah melihat Soo Young ada di pakuan Hwa Shin.
Saat pergerakan melingkar, kau membutuhkan inti pertahanan yang kuat. Akan lebih baik kau menggunakanku sebagai pegangan.” Ucap Hwa Shin memberikan saran, Soo Kyung berbisik mengucapkan terimakasih.
Hwa Shin tersenyum bahagia, saat itu kembali terjadi lompatan dan Soo Young jatuh dari tempat duduknya, Hwa Shin mencoba menahanya, Si pria dari pengeras suara meminta agar tak melepaskanya. Tangan Soo Young akhirnya terlepas, Hwa Shin membuka jaket agar menutupi rok Soo Young yang pendek.
Jung Won menarik Soo Young agar kembali duduk dengan memeluknya erat di bangku,  Hwa Shin tak bisa berbuat apa-apa saat melihat Soo Young ada di pelukan Jung Won sekarang. 


Saat musim dingin dengan salju yang turun, Soo Young berdiri didepan sebuah rumah. Hwa Shin keluar rumah melihat Soo Young sempat kaget lalu berkata Jung Won tidak tinggal di sini. Soo Young hanya tersenyum, akhrinya Jung Won mendekat bertanya bagaimana dengan tes yang Soo Young lakukan.
Aku mendapat skor 393” Kata Hwa Shin, Soo Young tak percaya memujinya itu sangat keren sekali.
Aku akan masuk ke Universitas Nasional Seoul.” Ucap Hwa Shin bangga.
Impianku adalah mencium murid Universitas Nasional Seoul.” Kata Soo Young blak-blakan, Hwa Shin sempat terdiam mendengarnya.
Aku kira topi baseball itu milikmu. Itu sebabnya, aku memilihnya. Tapi Rupanya bukan. Sebenarnya Aku lebih menyukaimu. Mereka bilang, jika ciuman pertama dilakukan pada hari pertama salju turun, maka cinta pertamamu akan berhasil. Itu sebabnya aku kemari. ” Kata Soo Young
Kemarin juga turun salju.” Kata Hwa Shin, Soo Young pikir lebih baik ia pergi saja.
Hwa Shin menahanya agar Soo Young tak pergi, lalu menatapnya dan Soo Young sudah siap menutup matanya, akhirnya Hwa Shin memberikan ciuman untuk Soo Young dibawah salju yang turun. 

Topi dan kacamata berada diatas meja dengan posisi yang sama, Jung Won meminta agar Na Ri memilihnya sekarang. Na Ri menatap keduanya dan memilih topi, Hwa Shin terlihat sangat kecewa dan Jung Won pun dengan bangga mengambil topi lalu memakainya.
Sudah kubilang, aku yang akan memakai lantai atas.” Ucap Jung Won
“Apa Kau menggunakan kacamata?” ucap Na Ri tak percaya meminta agar mencoba memakainya sekarang karena benar-benar tidak tahu.
Kau bilang bahwa memiliki cinta sepihak padaku sekian lama. Tapi kau bahkan tidak pernah melihatku menggunakan kaca mata? Aku menggunakannya berkali-kali di ruang editing, dan aku sering memakainya. Cinta sepihak macam apa itu ?!!” keluh Hwa Shin kesal
Aku benar-benar tidak tahu kalau kau memakai kaca mata.” Komentar Na Ri, Jung Won mengandeng tangan Na Ri agar segera naik ke lantai atas saja.
Hwa Shin kesal harus tinggal di lantai satu karena Tidak ada pintu membuatnya Tidak ada privasi dan seperti ikan dalam akuarium. Lalu ingin mengulingkan meja tapi ternyata berat akhirnya terpaksa menerima harus tidur di kamar lantai bawah. 

Na Ri memeluk bantal dengan gelisah duduk di atas tempat tidurnya, Jung Won mengetuk pintu melonggo bertanya apakah ia boleh  masuk, Na Ri menganguk, Jung Won duduk bersandar di rak tahu kalau Nari pasti Terasa aneh karena ini malam pertama di ruangan yang berbeda.
Bisakah kau benar-benar menikahiku?” tanya Na Ri, Jung Won pikir Na Ri itu meragukannya.
Kau terlihat takut pada Ibumu.” Komentar Na Ri, Jung Won merasa Na Ri sekarang sedang mengoloknya.
Kau terlihat akan mematuhi Ibumu.Jika kita menikah, aku harap hanya perlu memilikimu, Bukan uang ataupun keluargamu. Hanya... dirimu.” Ungkap Na Ri dengan senyuman bahagia.
Apakah itu artinya kau lebih menyukaiku dibanding Hwa Shin?” kata Jung Won, Na Ri tak bisa menjawabnya. 

Hwa Shin duduk sambil meminum bir, Jung Won datang ikut duduk sambil membawa birnya dan membahas Hwa Shin pasti  mendapat undangan pernikahannya juga,  Hwa Shin mengangguk lalu bertanya apakah Jung Won akan datang, Jung Won pikir untuk apa ia datang.
Soo Young... juga mengencanimu, kan?” kata Hwa Shin, Jung Won membenarkan
Jadi, benar bahwa dia mengencani kita berdua.” Keluh Hwa Shin, JunG Won penasaran siapa suaminya Hwa Shin menegaskan akan datang.
“Apa Kau masih memiliki perasaan padanya?” ejek Jung Won, Hwa  Shin mengatkan akan mengajak Na Ri bersamanya.

Sudah jelas dia diam-diam mengencani kita berdua selama setahun, aku ingin bertanya siapa yang lebih dia sukai Tepat di depan Na Ri.” Jelas Hwa Shin
Jung Won pikir Apa untungnya melakukan itu. Hwa Shin percaya diri kalau  Soo Young akan mengatakan bahwa itu dirinya, menurutnya akan sangat berguna untuk Na Ri mendengar kata-kata seseorang yang mengencani mereka berdua 20 tahun lalu, jadi mereka harus membantu Na Ri menghemat waktu.
Bagaimana kalau dia menyebutkan namaku?” ucap Jung Won percaya diri
Sudah kubilang, aku percaya diri.” Balas Hwa Shin, Jung Won mengumpat Hwa Shin tak perlu sebodoh itu jadi lebih baik tidur saja.
Kita bertiga sudah terlanjur menjadi bodoh. Aku akan memberitahukan padamu apa yang Soo Young dan Na Ri bicarakan di sana.” Kata Jung Won percaya diri. 


Bbal Gang datang menemui Kim Rak direstoran bertanya  Kenapa ingin bertemu denganya. Kim Rak mengeluarkan sesuatu dari kaleng bekas pasta merasa harus memberikan kertas pada Bbal Gang sekarang. Bbal Gang terlihat binggung.
Ayahmu memberikan itu padaku sebelum dia meninggal. Awalnya, aku cemas dan memutuskan merahasiakannya dulu, tapi kurasa sekarang aku bisa memberikannya padamu. Kedua Ibumu tidak mengetahui tentang surat ini. Jadi Kau yang mengambil keputusan. Secara pribadi, aku merasa keduanya layak.” Kata Kim Rak, Bbal Gang terdiam melihat surat yang ditinggalkan oleh ayahnya. 

Bbal Gang pulang kerumah melihat dua ibunya, lalu menatap Ja Young teringat kembali surat dari ayahnya “Bang Ja Young akan membesarkan Ppal Gang.” Saat itu Sung Sook melihat tatapan anaknya bertanya ada apa. Bbal Gang langsung mengatakan tak ada apa-apa dan masuk ke dalam kamar. Sung Sook dan Ja Young menatap binggung. 
Sung Sook masuk ke dalam kamar anaknya memberitahu kalau memiliki tike nonton film dan mengajak agar nonton bersamanya. Bbal Gang melihat judulnya ("Maukah kau tetap di sisiku?") dan akhirnya langsung menyetujuinya,  dan mereka bertemu di bioskop saja. Sung Sook terlihat tak percaya dengan senyuman sumringah.
Bbal Gang menyakinkan ibunya kalau akan menonton bersama, Sung Sook keluar dari kamar dikagetkan dengan Ja Young sudah ada didepan pintu. Ja Youn menatap sedih Bbal Gang merasa anaknya lebih memilih Sung Sook dibanding dirinya sekarang.
bersambung ke part 2 
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar