PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 17 Januari 2017

Sinopsis Hwarang Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ah Ro membawa beberapa barang dan juga buku, Saat itu Moo Myung datang langsung membantu membawanya. Ah Ro pikir masih bisa melakukanya dan meminta agar mengembalikanya. Moo Myung tak peduli memilih untuk membawa semua barang ke bagian tabib. Sebelum pergi Ah Ro berbicara pada Moo Myung.
“Bagaimana jika aku bilang tidak bisa?Kalau aku bilang kau tidak boleh ... Menjadi kakakku?” ucap Ah Ro
“Tidak akan ada yang berubah, apapupun itu mau kau Suka atau tidak, aku akan hidup sebagai Kakakmu.” Kata Moo Myung
“Bohong... Kau bilang ingat semua yang tidak aku ingat dan tanyakan sesuatu yang tidak aku ingat.Kau penuh dengan kebohongan.Semuanya bohong.” Ucap Ah Ro
“ Dia katakan, "Adikku terbakar,  Dia terluka. Dia tersenyum hari itu. Dia menangis. Dia cantik."Aku dengar cerita itu berulang ulang.” Cerita Moo Myung, Ah Ro ingin tahu nama asili Moo Myung.
“Sun Woo satu satunya nama yang ku'punya, Aku tidak pernah punya nama lain” ungkap Moo Myung tak ingin memberitahu nama aslinya.
“Melihatmu membuat aku merasa menyedihkan. Aku membenci diriku sendiri dan merasa jijik sendiri. Jadi tinggalkan aku.Aku tidak ingin melihat wajahmu” ungkap Ah Ro lalu menangis setelah Moo Myung meninggalkan ruangan. 

Woo Reuk memainkan alat musik petik di malam hari, Ah Ro berjalan keluar dengan masih dengan wajah sedih, diam-diam Moo Myung melihat dari kejauhan dengan wajah khawatir di atas tembok.
Wi Hwa dan anak buahnya duduk di pinggir danau melihat kalau malam yang baik untuk minum-minum. Assistantnya setuju lalu menanyakan alasan mengajaknya untuk minum bersama. Wi Hwa memberitahu kalau Putri Sook Myung untuk melindungi Hwarang-nya, lalu mengajak bersulang.

Putri Sook sudah duduk di dalam kamarnya, membuka sepatunya dan menatap ke arah kakinya, seperti tak percaya melihat kakinya. Teringat kembali saat Moo Myung menyelamatkan dari ular berbisa dan menghalanginya saat akan membunuhnya karena bukan kesalahannya lahir dengan mempunyai racun, seperti perkataan itu saat mendalam untuknya
Ho Kong berbicara pada anaknya kalau tidak boleh mengecewakan Tuan Park, kalau Hwarang tidak boleh tampil di Perayaan itu. Ban Ryu terdiam menerima pesan dari ibunya. 


Ah Ro dan Soo Yun didepan pagar, Soo Yun ingin memastikan kalau Ban Ryu  masih hidup, karena dirinya merasa sangat gugup. Ah Ro masih memperlihatkan wajah sedihnya. Soo Yun menceritakan  sekarang anak-anak kecil berbicara tentang . Ban Ryu menyentuh dadanya dengan mengumpat kesal. Ah Ro pikir itu yang membuat Soo Yun terkenal.
“Yah.. memang hanya beberapa anak-anak yang tahu, tapi Bukan itu masalahnya, Bagiku ini sangat serius. Apa ada obat yang membuat seseorang menjadi lupa?” Ucap Soo Yun, Ah Ro pikir kalau memang ada akan meminumnyalalu Soo Yun tersadar dengan wajah temanya yang sedih.
“Dia bukan kakakku,  tapi aku juga berharap dia kakakku Dia bukan kakakku, tapi dia bersikeras menjadi kakakku. Jadi aku membencinya.” Cerita Ah Ro, Soo Yun yakin kalau bukan  cerita baru dan ingin tahu lebih banyak. 

Woo Reuk mulai mengajarkanya tentang tarian memberitahu  Tari mengungkapkan alam dengan tubuh seperti Angin berhembus. hujan turun. Matahari terbit. Sama seperti sungai dan aliran laut, sehingga mereka kalian harus bergerak dan bisa merasakan serta Kalian memahami kelembutan untuk mengekspresikannya melalui tarian.
Mereka semua mulai peregangan, Moo Myung jerit kesakitan saat harus duduk berhadapan dengan Maek Jong dan saling berpegangan, Ban Ryu mengangkat kaki di pundak Soo Ho juga menjerit karena tubuhnya yang tak lentur. Soo Ho makin menarik kaki Ban Ryu agar bisa bertahan dengan posisinya, Maek Jong juga melakukan karena harus membenci seorang yang membuat adinya menangis, lalu berpikir dirinya yang harus cemburu. 

Yeo Wool melihat Han Sung yang duduk dimeja mereka bertanya kenapa duduk bergabung dengan mereka,  Han Sung memberitahu kalau Tuan  Wi Hwa yang menyuruhnya duduk bersama dengan mereka. Yeo Wool lalu berkomentar pada Ban Ryu yang ternyata menari dengan cukup baik
“Aku terkejut melihat bakat terpendam.” Kata Yeo Wool. Ban Ryu menyuruh Yeo Wool tutup mulut dan makan saja. Soo Ho tiba-tiba memberikan nasi di mangkuk Maek Joong
“Apa nasinya sudah cukup? Ketika aku memberikan makanan kepada seseorang, itu tandanya ada kesepakatan besarKau lebih baik tidak lemah karena kau sakit.” Ucap Soo Ho yang perhatian.
Maek Jong binggung tapi teringat sebelumnya, Yeo Wool melihat kalau han Sung yang poloskelihatannya baik baik saja. Maek Jong akhirnya berpura-pura terbatuk mengaku sedikit batuk.
“Aku harus melakukannya dengan baik tidak perduli apapun Aku berencana untuk menunjukkan kesetiaan ku yang mendalam Pada Ratu, Jadi tolong kerja samanya” perintah Soo Ho pada semua temanya. Semua hanya diam.
“Kau bilang Loyalitas? Apa kau yakin ?” goda Yeo Wool. Soo Ho seperti berusaha menyangkalnya dan kembali makan, seperti tak ingin ada yang tahu tentang perasaannya pada ratu. 

Wi Hwa terlihat bahagia kalau akhirnya hasil kerja keras mereka  yang dekat, lalu bertanya apakah mereka siap untuk menghibur orang-orang. Semua berteriak menjawab ya tuan.
“Tunjukkan kepada Ratu dan bangsawan bahwa rakyat, tidak boleh dikesampingkan hanya dengan pedang dan kuas. Dan meriahkan ibukota dengan musik dan tari, dengan menghibur rakyat akan menentukan kalian lulus atau gagal. Apa kalian mengerti?” ucap Wi Hwa, semua menjawab mengerti.
Soo Ho duduk terlihat kesal karena tak melihat Ban Ryu dalam ruangan untuk persiapaan pementasan. 

Ban Ryu melamun mengingat pesan ayahnya agar  tidak boleh mengecewakan Tuan Park.  Ah Ro tiba-tiba datang, langsung bertanya apakah perasaanya pada Soo Yun itu sungguh sungguh dan mengaku kalau tidak menyukai sikap Ban Ryu tapi temanya sangat menyukainya.
“Tapi, jika perasaanmu tidak sungguh sungguh, maka Aku akan merobek ini. Aku akan menyampaikan hal yang sama padanya.” Ucap Ah Ro memperlihatkan amplop didepanya, Ban Ryu terlihat binggung menentukan pilihanya. 

Akhirnya Ban Ryu membaca surat yang dituliskan Soo Yun seperti berbicara sendiri padanya.
“Aku tidak bisa menunggu hari lain dan mengirimkan surat lagi untukmu. Besok di perayaan, Aku akan melihatmu menari di barisan paling depan Jangan stres dan tunjukkan kemampuanmu Aku akan selalu menunggu ... dan melihat kemampuanmu”
Ban Ryu yang membaca surat dari Soo Yun bisa tersenyum tapi membuatna makin bimbang dengan pilihanya. 

Soo Ho dkk berlatih tarian pedang, Wi Hwa terlihat bahagia karena anak didiknya. Putri Sook datang dengan seorang dayang, Wi Hwa memperkenalkan Putri Sook Myung yang akan tinggal di Rumah Hwarang untuk sementara waktu serta mengajarkan mereka.
“Tuan putri, apa yang bisa kau lakukan?” ucap anak buah Ban Ryu seperti tak percaya dengan kemampuan Putri Sook
Putri Sook membawa pedang berjalan dan memperlihtkan tarian pedang dengan bisa salto lalu akhirnya pedang berada tepat di leher anak buah Ban Ryu, memberitahu kalau kemampuanya Sesuatu seperti itu.
“Aku dengar kemampuan ini... adalah pengenalan Hwarang untuk ibukota. Kalian tidak boleh membuat kesalahan. Apa kalian mengerti?” ucap Putri Sook. Semua pun terdiam. 

Di tempat Joo Ki, semua wanita sibuk mempersiapkan riasanya, salah seorang menyuruh mereka bersolek  secantik mungkin karena mungkin akan kehilangan keindahan pada anggota Hwarang yang lebih indah daripada wanita karena Okta akan mendapat kebanggaannya lagi, Soo Yun juga bersiap diri untuk Ban Ryu.
Tuan Park memastikan pada Ho Kong kalau Ban Ryu akan melakukan pekerjaan dengan baik, Ho Kong piki Jangan khawatir, karena sebelumnya Ban Ryu menolak untuk bergabung Hwarang bahkan harus gemetar dengan penghinaan dan kemarahan membayangkan menari untuk Ratu.
“Kita harus memberikan rakyat dari ibukota  pertunjukan yang bagus selama perayaaan itu Kita dan Hwarang akan terhibur melihat Ratu kebingungan. Aku khawatir Ratu mungkin pingsan saat melihatnya.” Ungkap Tuan Park yang dibantu oleh Ho Kong memasakan cincin pada jarinya. 

Ah Ro melamun lalu melihat Maek Jong yang datang, dengan ketus bertanya kenapa datang ke tempatnya. Maek Jong pikir tak ada alasan lain selain merindukanya.  Ah Ro terdiam menndengarnya, Maek Jong merasa tak ada yang salah karena mencoba untuk menjadi sejujur mungkin
“Kau bilang tidak bisa tidur kemarin. Kau harus tidur dengan baik sekarang, Sama seperti lelucon yang kau buat” ucap Ah Ro
“Bagaimana jika aku masih tidak bisa tidur? Apa kita bisa tidur bersama?” goda Maek Jong ingin duduk didekat Ah Ro
“Jangan berani-berani mencoba mendekat, maka  jarumku mungkin lebih cepat dari kehendakku.” Ancam Ah Ro sudah mengambil jarum akupuntur,Maek Jong pun memilih duduk dengan berjarak.
“Kau datang menyaksikan pertunjukan malam ini, kan?” ucap Maek Jong memastikan
Ah Ro mengaku tak tahu, Maek Jong menyuruh agar Ah Ro datang karena berencana menari untuk Ah Ro kalau tak datang maka  mungkin akan kesepian. Karena menurutnya Rakyat itu hanya Ah Ro seorang jadi  Ah Ro harus  datang lalu keluar ruangan. Ah Ro yang mendengarnya merasa membuatnya sakit kepala. 

Ah Ro kembali tak sengaja bertemu dengan Moo Myung lalu berani mendekatkan dengan menegaskan kalau ia bukan kakaknya, tapi membiarkan Moo Myung menjadi Sun Woo  karena kejahatan bagi rakyat yang menyembunyikan petani
“Aku baik-baik saja, tapi ayahku ... Aku merasa kasihan dengan ayahku yang menghabiskan seluruh hidupnya hanya mencari kakakku” kata Ah Ro penuh rasa amarah, Moo Myung menatap Ah Ro dan mulai mengelus rambutnya dengan lembut.
“ Kenapa rambutmu seperti ini? Kau akan datang malam ini, kan?” ucap Moo Myung,  Ah Ro memilih untuk pergi sambil mengomel kalau Moo Myung menyentuhnya padah bukan kakak dan tak berarti apa-apa untuknya. 


Tuan Ahn memeriksa tangan Ratu untuk mastikan keadanya. Ratu memberitahu tidak bisa menunjukkan kelemahanku pada para bangsawan dan rakyatnya. Tuan Ah mengatakan  tidak akan mudah untuk menyembunyikan itu terlalu lama jadi meminta agar mencarit tempat yang jauh dari orang orang  dan bernapas dengan nyaman bahkan hanya untuk sesaat.
Pelayan datang membawakan secangkir teh, Ratu ingin meminumnya dan melihat tatapan Tuan Ahn, lalu kembali menaruh cangkirnya menolak merasa tidak perlu teh dan  tidak akan minum hari ini. Akhirnya pelayan pun membawa keluar cangkir tehnya. 

Pengawal masuk memberitahu Anggota Hwarang sudah meninggalkan Rumah Hwarang, Ratu Ji Soo mengerti Pengawal memberitahu akan mempersiapkannya lalu keluar dari ruangan. Ratu Ji Soo dan Tuan Ahn kembali hanya berdua dalam kamar.
“Apa pendapatmu tentang permohonanku  untuk memulainya?” tanya Ratu Ji Soo
“Nanti malam udaranya dingin, Kuharap kau memakai pakaian hangat.” Pesan Tuan Ahn seperti tak ingin membahas permohonan Ratu lalu keluar ruangan. 

Semua anggota sedang berganti pakaian, Maek Jong dan Moo Myung hanya melamun. Beberapa orang berlatih mengingat gerakanya. Ban Ryu hanya duduk diam belum berganti pakaian, Moo Myung melihatnya seperti merasakan sesuatu yang dipikirkan oleh temanya. Soo Ho dkk sibuk melatih gerakan tangan dengan benar. Ban Ryu akhirnya memilih keluar dari tenda Hwarang. 

Semua rakyat sudah siap melakukan pertunjukan, begitu juga para bangsawan dan petinggi kerajaan. Kang Sung datang menemui Tuan Park dan Ho Kong, yang lainya sempat berbisik kenapa teman Ban Ryu menghampiri Tuan Park.
“Pertunjukan malam ini akan sangat menghibur, jadi Nikmati acaranya.” Ucap Tuan Park, Kang Sung mengangguk mengerti lalu pamit pergi. 

Ah Ro berdiri agak jauh dari tenda merasa penasaran apakah Moo Myung sudah siap, tapi menurutnya sudah pasti siap dan merasa tak perlu peduli. Ketika akan pergi, Yeo Wool melihat Ah Ro bertanya apa yan sedang dilakukanya.  Ah Ro terlihat kebingungan. Yeo Wool memberitahu kalau merkea sangat sibuk jadi meminta agar datang membantu mereka, Ah Ro ingin menolak tapi Yeo Wool sudah menariknya lebih dulu.
 Yeo Wool masuk ke tenda hwarang memberitahu kalau membawa orang yang bisa membantu mereka semua. Moo Myung dan Maek Jong kaget kalau Ah Ro yang akan membantu para pria tampan.  Ah Ro meminta mereka memberitahu kalau memang membutuhkan bantuan karena kaan membantunya.
“Nona Ah Ro.... Aku tidak bisa mengikat ini. Tolong ikatkan” ucap Han Sung, Ah Ro pun membantunya dengan mengikat ban pinggang.
Maek Jong tak tahan melihat Ah Ro yang dekat dengan pria memilih untuk keluar tenda, begitu juga Moo Myung  Soo Ho bertanya kemana Moo Myung malah pergi. Moo Myung mengaku ada janji, Soo Ho bingung mereka ada janji di tempat seperti ini. Moo Myung meminta agar mereka jangan bicara pada mereka lebih dulu. Ah Ro hanya terdiam dengan tatapan sedih karena Moo Myung pergi meninggalkanya. 

Ban Ryu pergi ke bagian alat-alat musik yang akan digunakan untuk perayaan lalu mengeluarkan sebuah pisau, saat itu Moo Myung lewat melihat Ban Ryu yang berdiri sendirian, bertanya apa yang dilakukan di sana. Ban Ryu menyembunyikan pisau dalam balik bajunya, Moo Myung memberitahu kalau Semua orang mencarinya.
“Aku pikir kita sepakat untuk tidak memperhatikan satu sama lain. Apakah kau ingin perhatianku lagi?” sindir Ban Ryu,  Moo Myung memilih untuk pergi meninggalkanya.
Perayaan sudah dimulai, Tuan Park seperti duduk dengan nyaman. Ratu Ji Soo duduk disamping Putri Sook merasakan kepala sakit, Putri Sook nampak khawatir,  Ratu Ji Soo pun merasa perlu istirahat sejenak. Pelayanya ingin mengantar, Ratu Ji Soo menolak meminta pengawalnya saja yang mengantarnya. 

Wi Hwa dan Woo Reuk melihat semua anggota Hwarang sudah berganti pakaian, dengan senyuman bahagia mereka terlihat tampan. Lalu berdiri didepan semua anak didiknya, bertanya apakah mereka siap untuk bersenang-senang malam ini. Mereka kompak menjawab siap.
“Aku menyesal harus mengatakan ini  tapi ada dua orang yang menghilang dari tenda”ucap Yeo Wool. Soo Ho mengumpat kesal melihatnya.
“Apa ini yang disebut pertanda buruk ‘kan?” bisik Han Sung, Moo Myung hanya diam menghela nafas. 

Ban Ryu duduk diam diluar tenda seperti galau memikirkan nasibnya, karena ingin menuruti perintah ayahnya tapi perasanya tertuju pada Soo Yun yang ingin melihat penampilanya. Ah Ro sedang membalut tangan anggota Hwarang yang terluka,  menurutnya pasti akan melakukannya dengan baik, karena berlatih sampai melukai tangannya. Han Sung datang dengan nafas terengah-engah sudah bisa menduga kalau orang itu tak ada didalam tenda.
“Siapa yang kau cari?” tanya  Ah Ro, Han Sung memberitahu  sedang mencari Ji Dwi and Ban Ryu.
“Kalau kita tidak menemukan mereka, maka kita semua akan gagal.” Kata Han Sung, Ah Ro melotot kaget mengetahui mereka akan gagal tapi akhirnya mengubah pendapatnya kalau tak akan peduli kalau mereka gagal atau tidak dan tak ada hubunganya denganya. Han Sung malah dibuat binggung melihat tingkah Ah Ro. 

Pengawal berjaga-jaga didepan tenda, Pa Oh datang menghampiri memperkenalkan namanya. Pengawal memberitahu kalau Ratu sedang menunggu. Maek Jong bertemu dengan ibunya di dalam tenda, merasa sudah tahu kalau itu ide ibunya.
Sementara Ah Ro mencari kemana perginya Maek Jong, lalu melihat sosok Maek Jong dalam tenda. Maek Jong tak percaya kalau ibunya  harus mengirim Sook Myung ke Rumah Hwarang. Ah Ro melihat wanita yang duduk didepanya adalah Ratu Ji Soo dan mulutnya melonggo
“Raja ada di Rumah Hwarang. Kenapa putri tidak bisa?” kata Ratu Ji Soo, Maek Jong terlihat marah memanggil ibunya.
Ah Ro makin kaget karena Maek Jong memanggil Ratu dengan panggilan Ibu. Ratu memberikan pilihan kalau Maek Jong  tidak suka Sook Myung berada di Hwarang rumah, maka bisa pergi dari sana. Menurutnya Seorang raja yang menari bagi rakyat seperti menghancurkan martabat Raja.

“Tidak ada yang tahu aku seorang Raja, jadi mengapa itu penting? Kalau ibu tidak akan memberikan tahta, maka Aku juga tidak bisa menjadi raja” tegas Maek Jong
Ah Ro makin kaget mengetahui kalau Maek Jong adalah raja Jinheung. Saat itu pengawal langsung membekap mulut Ah Ro pergi dari tenda. 
Ratu yakin anaknya ingin tahu alasan mengirim Sook Myung. Lalu menjelaskan kalau Dalam garis tradisi, Sook Myung akan menjadi  pengantinnya. Maek Jong menolak,  karena akan memilih pengantinnya sendiri.
 “Apa kau masih tidak bisa mendapatkannya? Apa yang kau inginkan adalah tidak relevan.” Ucap Ratu Ji Soo, Maek Jong memilih untuk keluar dari tenda. 

Pertunjukan tari lainya  masih berlangsung, semua rakyat terlihat sangat terhibur. Tuan Park ingin tahu hasilnya, Ho Kong yakin berjalan dengan baik. Dua angggota hwarang, masuk ke tenda peralatan tak percaya melihat semua alat musik mereka rusak. 

Ratu duduk melihat Ah Ro yang pingsan berbaring didepanya, memastikan kalau Ah Ro adalah putri Tuan Ahn Ji. Pengawal membenarkan, Ratu ingin tahu apa yang dilihat Ah Ro sebelumnya. Pengawalnya merasa kalau Ah Ro mendengar percakapan dengan raja dan ratu. Ratu terlihat sangat marah menarik pedang seperti siap membunuh Ah Ro.
Bersambung ke episode 10

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Jadi sebenrnya putri sook myung itu adik raja jin heung atau bukan ya? Bingung saya

    BalasHapus