PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 04 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ma Sung dan Gi Bbeum berjalan dengan wajah malu-malu. Saat itu tak sengaja bertemu dengan Ki Joon dan Ha Im bersama para manager. Ki Joon curiga Apa yang terjadi dan Kenapa wajah Ma Sung memerah. Gi Bbeum mengelak.
“Kupikir ini kemping Star Entertainment... Gong Ma Sung, apa yang kau lakukan di sini? Hei... Joo Gi Bbeum, Apa kau mengundangnya?” kata Ha Im sinis.
“Tidak, lalu kenapa kau disini?” ucap Gi Bbeum. Ma Sung pikir Ki Joon yang mengundangnya.
“Tidak, dia masuk tanpa izin... Keamanan di sini tidak bagus.” Keluh Ki Joon.
“Aku datang karena kau tidak mengangkat teleponmu.” Tegas Ha Im
“Jadi, dia ada di sini karenamu.” Ejek Ma Sung. Ki Joon kesal mendengarnya.
“Apa kau lupa sopan santunmu? Kau harus menyapaku dengan benar... Lakukan dengan baik.” Ucap Ha Im. Gi Bbeum pun membungkuk dengan sopan.
Tapi Ha Im tak terima meminta Gi Bbeum mengikutinya. Gi Bbeum dengan wajah cemberut mengikutinya. Ma Sung hanya diam menatapnya, Ki Joon panik berpikir kalau kakak sepupunya harus menghentikannya
“Kemasi semuanya dari sini.” Kata Ma Sung. Ki Joon mengeluh karena mereka harus berkemas
“Semua orang pergi dalam 30 menit. Tidak ada yang diizinkan di sini.” Ucap Ma Sung 
“Apa Kau ingin kami pulang? Ini Baru saja dimulai sekarang.” Kata Ki Joon. 


Kedua pergi ke pinggir danau, Ha Im menegaskan kalau pikir Gi Bbeum Keliru jika ia sudah menyerah pada Ma Sung. Gi Bbeum menegaskan Tidak ada hubungannya dengannya. Ha Im tak bisa terima karena Gi Bbeum yang selalu bersama Ma Sung.
“Apa Kau menggodanya lagi?” ucap Ha Im sinis.
“Kau selalu mencoba untuk berkelahi denganku. Kau pasti merasa sangat khawatir tentang sesuatu atau kau takut kalah.” Jelas Gi BBeum. Ha Im terlihat kaget.
“Aku tahu karena aku pernah di posisimu. Jangan khawatir tentang apa yang tidak bisa kau miliki. Bersyukurlah atas apa yang kau miliki. Itu adalah sukacita terbesar dalam hidup.” Nasehat Gi Bbeum. Ha Im hanya terdiam.
“Mereka bilang kita tidak diijinkan berada di sini. Ayo pergi.” Ajak Gi Bbeum
“Apa hubunganmu dengan Sung Ki Joon? Dia mengaku kalau dia menyukaimu.” Kata Ha Im seperti cemburu
“Apa kau tidak menyadari betapa cantiknya dirimu?” tanya Gi Bbeum. Ha Im mengaku tahu.
“Lain kali, jangan menyia-nyiakan jadwalmu untuk mengikutinya. Kita tidak ada hubungannya, tidurlah dengan nyaman.” Jelas Gi Bbeum berjalan perg. Ha Im mengeluh  Gi Bbeum itu berulah lagi sekarang.


Ma Sung ingin tahu  Lee Ha Im mengikuti Ki Joon sampai ke sini dan yakin sepupunya itu suka Lee Ha Im juga. Ki Joon menegaskan kalau  tidak menyukai Ha Im tapi menyukai Joo Gi Bbeum. Ma Sung dengan bangga memberitahu kalau Joo Gi Bbeum menyukainya
“Aku tidak suka sikap Lee Ha Im... Dia lumayan juga. Tapi bukan tipeku.” Komentar Ma Sung
“Entahlah. Dia menyebalkan... Dia menakutkan, aku tidak suka.” Kata Ki Joon kesal
“Jadi, kau tidak menyukainya, tapi dia terus mengganggumu?” ucap Ma Sung. Ki Joon bertanya apa yang akan dilakukan Ma Sung.
“Aku akan menyelamatkanmu. Apa ibumu tahu tentang wanita menakutkan yang mengganggumu?” kata Ma Sung mengeluarkan ponselnya.
Ki Joon panik meminta Ma Sung tak melakukanya,  Ma Sung meminta agar Ki Joon mengaku saja kalau memang menyukai Ha Im dan tak ada yang salah dengan hal itu. Ki Joon terdiam,  Ma Sung sudah bisa mengerti, Ki Joon menegaskan kalau tak menyukai Ma Sung. 


Ha Im menyuruh Min Chul agar membawa Ki Joon sekarang. Ki Joon dkk sedang memasukan barang ke mobil. Min Chul mendekati Ha Im agar masuk ke mobil itu. Ki Joon bingung, Min Chul memohon karena Jika  tidak masuk ke mobil itu, maka ia akan mati.
“Kau tidak boleh mati sekarang... Ki Joon kau pergi sana.” Kata Ma Sung dengan nada mengejek
“Tidak, aku tidak bisa kesana. Aku lebih baik mati.” Ucap Ki Joon. Ma Sung menyuruh dua manager bergerak.
Akhirnya dua manager menarik Ki Joon untuk pergi, Ki Joon berteriak kalau tak mau ikut tapi dua pria sudah mendorongnya masuk ke dalam mobil.

Ki Joon terlihat kesal masuk ke dalam mobil,  Ha Im menyuruh Ki Joon bersikap Biasa saja, karena Orang pikir ia menculiknya. Ki Joon pikir kalau  Semua orang melihat dan sudah membuatnya begitu jelas. Ha Im tak peduli menyuruh kenakan sabuk pengamannya.
“Ya ampun, serius... Kau benar-benar keterlaluan.” Kata Ki Joon tak bisa menolak memasang sabuk pengamanya.
“Ini bagaimana cara memakainya?”rengek Ha Im seperti mencari perhatian. Ki Joon tanpa merasakan apapun membantunya. Ha Im seperti merasakan sesuatu saat Ki Joon berada didekatnya. 


Gi Bbeum pikir kalau candaan Ma Sung sedikit keterlaluan Ma Sung pikir  ia yang menjodohkannya dengan bintang top dan tak sepupu yang lebih baik daripada dirinya. Gi Bbeum pikir Ma Sung bisa ikut dengan Ki Joon juga bersama dengan Ha Im.
“Kenapa aku bersama mereka ketika aku bisa bersana wanita cantik ini?” kata Ma Sung mengoda. Gi Bbeum hanya tersipu malu mendengarnya.
“Awasi aku dalam perjalanan. Aku tidak boleh tertidur.” Pesan Ma Sung
“Bagaimana aku harus mengawasimu?” tanya Gi Bbeum
“Ada banyak cara, Seperti Kita bisa mengobrol... Hal yang kita lakukan sebelumnya juga bagus.” Kata Ma Sung ingin mencium Gi Bbeum kembali.
Tapi Jae Min datang akan membantu mengangkat semua barang ke bagasi. Ma Sung mengeuh Jae Min tidak pengertian sama sekali karena menganggunya. 



Min Chul membawakan makanan di pemberhentian ke dalam mobil dan pamit untuk ke kamar kecil. Ki Joon terlihat bahagia makan toppoki dan sosis yang ditusuk seperti sate, wajahnya terlihat bahagia karena makanan sangat lezat.
“Bagaimana bisa makanan selezat ini? Apa Menurutmu itu lezat?”keluh Ha Im sinis
“Apa Menurutmu ini tidak enak?” balas Ki Joon sinis, Ha Im pun tak berkata-kata lagi
“Aku ingin mengatakan sesuatu. Boleh kukatakan sekarang?” kata Ki Joon, Ha Im pikir tak masalah katakan saja, wajahnya seperti berharap yang lain.
“Belikan ikan... yang pedas.” Ucap Ki Joon. Ha Im berteriak marah menyuruh untuk Beli sendiri. 

Min Chul baru keluar dari toilet melonggo tak percaya melihat Ha Im turun dari mobil, membelai kue ikan dengan kacamata hitamnya. Ki Joon dengan wajah bahagia menerima kue ikan dalam bentuk sate, lalu membahs kalau sepertina pernah bertemu sebelumnya.
“Firasatku mengatakan begitu.” Kata Ki Joon. Ha Im pikir Ki Joon itu “Player”
“Jika aku “player”, kau akan membelikanku satu lagi?” ejek Ki Joon. Ha Im mengumpat kalau Ki Joon akan mati ditanganya.
“Aku tidak akan mati.” Tegas Ki Joon lalu menyodorkan makana agar Ha Im mau mencobanya.
“Aku tidak makan itu. Makan semuanya.”kata Ha Im kesal, Ki Joon pun merasa tidak akan memberi makannya. 

Jae Min membantu menurunkan CEO Jang yang masih mabuk,  Gi Bbeum mencoba membantu tapi Jae Min akan membawa CEO pulan jadi Gi Bbeum  tinggal di mobil. Gi Bbeum menolak karena sulit sendiri jadi akan ikut juga. Jae Min pikir Gong Ma Sung sendirian di mobil jadi meminta Gi Bbeum di mobil saja.
“Dia bilang, tidak boleh tidur, tapi dia malah tertidur.” Komentar Gi Bbeum melihat Ma Sung yang tidur lelap lalu menarik selimut dan tak sengaja ada tatto di bagian dadanya.
Akhirnya Gi Bbeum sampai rumah, berpesan agar mereka pulang dengan selamat. Ma Sung pun masih tetap tertidur dengan lelap. 

Jae Min dan Sek Yang membantu membawa Ma Sung masuk rumah. Setelah sampai depan rumah, Sek Yang akan bertanggung jawab dengan bosnya, Jae Min heran melihat Ma Sung yang  sangat nyenyak, bahkan tidak minum dan tak bergerak sama sekali.
“Ini masalah yang lebih besar. Dia akan bertransformasi.” Kata Sek Yang. Jae Min binggung apa maksudnyaTransformasi
“Ah, ada sesuatu” ucap Sek Yang lalu Jae Min pamit akan pergi sekarang. Sek Yang pun mengucapkan Terima kasih.
Sek Yang mencoba membangukan Ma Sung tapi Ma Sung seperti orang mati yang masih bernafas. Ia berpikir kalau Ma Sung akan tidur diluar rumah. Esok paginya, Ma Sung kaget melihat Sek Yang sudah ada disampinganys seperti seorang kekasih saling berpegangan dan bersadar.
“Apa ini? Kenapa aku tidur di sini? “ jerit Ma Sung panik
“Aku harus tahu kodenya.” Kata Sek Yang. Ma Sung pun tak bisa mengelak. 


Akhirnya Ma Sung menuliskan seperti diagram lingkaran,  menuliskan [Cek Daftar lokasiku tiga tahun lalu...] Ia mulai dari Neurologi Rumah Sakit Hainan, lalu 3:00 siang Hingga jam 5:00 sore. Ditemukan staf Joo Gi Bbeum
[Jam 5 sore - Sampai jam 6:00 malam Gi Bbeum mengamen, tampak cantik, matahari terbenam]
[Mencium Gi Bbeum di tangga. Setuju bertemu satu jam kemudian.]
Ia mengingat semua dari ingatan, saat Gi Bbeum mengajaknya berlari dari Managernya karena belum mau meninggalkan Ma Sung. Lalu mereka berciuman ditanga.
“Satu jam kemudian, tak apa? Ayo bertemu lagi di sini.” Ucap Gi Bbeum dengan wajah bahagia. Ma Sung mengatakan akan menunggu.
“Jika tepat sesudah matahari terbenam, itu sekitar jam 6:00 sampai jam 7 malam.” Gumam Ma Sung lalu menuliskan [Jam 6 malam Sampai jam 7 malam.]
Ia kembali lagi mengingat semua kenangan yang datang tentang Gi Bbeum dan duduk didepan meja kerjanya.
“Kenyataan aku ingat ini berarti aku melupakan sesuatu yang lain. Apa yang aku lupakan?”gumam Ma Sung penasaran.


Ma Sung pergi menemui Dokter Yoon ingin tahu saat Hari kecelakaanm, Apa ingat waktu yang tepat dari kecelakaannya. Dokter Yoon mengaku tak yakin menurutnya mungkin jam 8:00 malam.
“Lokasi kecelakaan itu tidak dekat alun-alun, kan?” kata Ma Sung menyakinkan.
“Mungkin tidak...Tampaknya itu terjadi saat kau sedang berjalan-jalan.” Ucap  Dokter Yoon.
“Apa yang terjadi dalam satu jam itu?”gumam Ma Sung penasaran.
“Kenapa tiba-tiba bertanya? Apa Kau ingat sesuatu?” tanya Dokter Yoon curiga
“Tidak, aku hanya penasaran. Aku akan pergi.” Ucap Ma Sung lalu keluar ruangan. Dokter Yoon seperti merasakan sesuatu. 

Ma Sung tak percaya Sek Yang kalau ingin melihat semua foto yang ada diatas meja. Sek Yang ingat dengan ucapan Ma Sung kalau  ingin melihat semua toko dan tanda di dekat lokasi kecelakaan bahkan meminta untuk membawa semuanya.
“Apa kau baru saja mengambil gambar apa saja dan membawanya masuk?” keluh Ma Sung
“Ini bukan semuanya. Coba Lihatlah... Kenapa kau tiba-tiba ingin gambar lokasi kecelakaan?” tanya Sek yang
“Mungkinkah,Aku ingat bertemu dengan Joo Gi Bbeum.” Kata Ma Sung
“Apa kau ingat kecelakaan itu juga?” tanya Sek Yang
“Tidak, aku tidak ingat satu jam sebelum kecelakaan. Aku berada di alun-alun menunggu Gi Bbeum dan aku melihat sesuatu. Aku tidak tahu apa itu. Itu bisa dihubungkan dengan kecelakaan atau mungkin tidak.” Jelas Ma Sung
Sek Yang sebuah foto kalau itu restoran bintang Michelin lalu mengejek bosnya pergi ke restoran yang bagus dan berpikir kalau pergi makan di sana, Ma Sung mengeluh dengan sikap Sek Yang sudah berani menindas karena akhir-akhir ini terlalu lembek padana dan menyuruh segera keluar saja. 

Gi Bbeum memilih pakaian, karean Ini adalah peran wanita yang lebih tua. Jadi lebih baik mengeriting rambut, lalu mengunakan celana di pasar seperti Ahjumma pada umumnya. Nan Joo pikir Gi Bbeum berpakaian  yang rapih Karena ini adalah audisi,
“Apa Kau tidak kecewa? Ini peran kecil tanpa visi.” Ucap Nan Joo
“Kenapa aku kecewa? Ini kesempatan yang sangat bagus. Aku akan bekerja sangat keras dan Memastikanku mendapatkan bagian ini.” Kata Gi Bbeum dengan penuh semangat.
“Ini terlihat terlalu trendi untukku.”ucap Nan Joo memilihkan pakaian.
“Apa Kau tahu? Gong Ma Sung ingat yang terjadi tiga tahun lalu.” Cerita Gi Bbeum
“Apa dia pura-pura tidak tahu selama ini?” pikir Nan Joo. Gi Bbeum merasa tidak berpikir begitu.
“Lalu apa itu?” pikir Nan Joo. Gi Bbeum merasa tidak tahu tapi Ayahnya sering melupakan sesuatu juga.
“Itu adalah efek dari meminum anggur beras. Apa Gong Ma Sung lupa karena alkohol juga?” ejek Nan Joo
“Siapa yang mempedulikan itu Yang penting dia mengingatnya.” Komentar Gi Bbeum
“Apa dia keluar menemuimu saat itu? Kenapa dia membuatmu menunggu kemarin?”tanya Nan Joo
“Sepertinya ada alasannya dan ada sesuatu yang terjadi. Aku akan menunggu sampai dia memberitahuku apa itu.” Pikir Gi Bbeum
“Dia terlalu memiliki banyak rahasia. Hei, apa menurutmu dia bertransformasi menjadi hulk setiap malam?” ejek Nan Joo.
Gi Bbeum hanya tertawa, lalu teringat saat melihat tatto yang ada dibadan Ma Sung. 



Ma Sung kembali ke rumah, kepalanya merasakan sesuatu lalu mencoba masuk tapi passwordnya salah dan beberapa kali juga salah.  Akhirnya Ia menelp Sek Yang bertanya apakah mengubah kode pintu depan. Sek yang mengatakan kalau Ma Sung yang sudah mengubahnya. Ma Sung terlihat binggung.
“Kenapa kau terus melupakan sesuatu? Kau membuatku khawatir.” Ucap Sek Yang. Ma Sung ingin tahu apa passwordnya.
“Kau tidak pernah memberitahuku apa itu. Itu sebabnya kita tidur di luar tadi malam.’ Jelas Sek Yang kesal
“Apa Kau tidak tahu? Bagaimana ini? Aku harus masuk ke dalam.” Ucap Ma Sung
“Kau hanya memberiku petunjuk. Joo Gi Bbeum.” Kata Sek Yang
Ma Sun mencoba mencari keyword Gi Bbeum di ponselnya, lalu berpikir  pasti hari ulang tahunnya tapi ternyata salah.

Gi Bbeum menerima telp dari Ma Sung, Ma Sung langsung mengeluh  Profil Gi Bbeum  semuanya palsu. Gi Bbeum bingung apa maksudnya. Ma Sung menjelaskan Tinggi, berat, usia, tidak ada yang benar. Gi Bbeum mengaku semua orang mengubahnya sedikit.
“Kenapa kau menggali informasiku?” tanya Gi Bbeum yang ikut marah
“Bukan itu yang penting sekarang. Aku tidak bisa masuk ke rumahku sekarang. Jadi Kesinilah sebentar.” Kata Ma Sung
“Aku harus mempersiapkan audisi, jadi aku harus fokus.” Ucap Gi Bbeum akan langsung menutup telp.
“Lagi, lagi...Jangan ditutup. Aku akan membantu audisimu. Jadi Tolong ke sini sekarang. Kalau tidak, aku harus tidur Di luar lagi. Mengerti?” kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung karena Ma Sung yang akan Tidur di luar. 

Ma Sung menunggu di depan rumah seperti kesal karena Gi Bbeum yang tak datang juga. Gi Bbeum datang, Ma Sung mengeluh Gi Bbeum yang datang lama sekali. Gi Bbeum seperti tak percaya kalau Ma Sung yang benar-benar tidak tahu kode rumahnya.
“Kau tidak bercanda 'kan?”ucap Gi Bbeum, Ma Sung pikir tak ada alasan untuk bercanda.
“Aku sudah menunggu hampir satu jam. Apa kau pikir aku mengatakan itu hanya untuk melihatmu? Apa Itu sebabnya kau lari?” ucap Ma Sung sinis.
“Jika pintumu rusak, kau harus memanggil tukang reparasi. Kenapa kau memanggilku?”keluh Gi Bbeum
“Sekretaris Yang sudah memanggilnya.” Ucap Ma Sung lalu mengajak segera ke depan pintunya.
"Tempatkan wajahmu di sana... Wajahmu di sana...” kata Ma Sung. Gi Bbeum  menurut menaruh wajahnya di depan kunci.
“Itu tidak membaca irismu... Apa itu?.. Ah, lagu... Aktivasi suara. Nyanyikan sebuah lagu.” Ucap Ma Sung
“Apa Kau gila? Kenapa aku bernyanyi?” ucap Gi Bbeum binggung
“Tidak ada yang berhasil, jadi Nyanyikan satu bait saja.” Kata Ma Sung yakin
“Tidak, jangan lakukan itu... Tidak bisakah kita memecahkannya dengan ini?” kata Gi Bbeum menolak untuk menyanyi.
Ma Sung mengeluh Gi Bbeum itu pelit,  padahal Hanya meminta bernyanyi satu baris. Ma Sung menatap Gi Bbeum dan berpikir kalau sudah tahu kodenya. Akhirnya pintu terbuka, Gi Bbeum kaget ternyata pintu terbuka dan ingin tahu Apa yang baru saja ditekan. Ma Sung mengoda kalau itu 5959 dan mengajak Gi Bbeum masuk. 


Gi Bbeum dengan wajah malu mengatakan harus pulang sekarang saat masuk rumah. Ma Sung mengejek Gi Bbeum yang malu-malu padahal Ini bukan pertama kalinya datang ke rumahnya.
“Apa kau berpikir yang aneh-aneh?” goda Ma Sung, Gi Bbeum menyangkalnya.
“Tunggu sebentar. Aku akan berganti pakaian.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum duduk disofa menagakan kalau hanya berlatih untuk audisi.
Tiba-tiba pandanganya mengarah pada ruang kerja yang selama ini tak boleh didekatinya.  Gi Bbeum pun berani membuka pintu lalu melihat papan tulis yang dituliskan note dan juga ditempel foto, wajahnya melongo tak percaya.
“Dia benar-benar membuat jurnal... September, Agustus, Juli, Juni... Mei, April, Maret, Februari.” Ucap Gi Bbeum berjalan melihat buku jurnal berjejer rapi.
“Oh, itu bagian depan rumahku.” Ucap Gi Bbeum melihat gambar yang dibuat Ma Sung lalu kaget melihat foto yang ada disamping gambar. 

“Apa yang kau lakukan di ruang kerjaku?” tanya Ma Sung sudah berganti baju.
“Maaf, tapi... Bukankah ini tangga tempat kita seharusnya bertemu? Apa kau menungguku hari itu?” ucap Gi Bbeum
“Aku takkan mengatakan kalau aku menunggu... Karena kita tidak bisa bertemu.” Jelas Ma Sung
“Kenapa kita akhirnya tidak bertemu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengoda kalau seorang wanita cantik kebetulan lewat. Gi Bbeum tak percaya.
“Aku tidak bisa menunggu.. Karena Aku mengalami kecelakaan.” Akui Ma Sung. Gi Bbeum panik bertanya Kecelakaan apa.
“Apa itu terjadi saat menungguku?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku tidak
“Itu agak jauh dari tempat kita seharusnya bertemu. Aku tidak ingat bagaimana kecelakaan itu terjadi... Joo Gi Bbeum, bukan karenamu.” Kata Ma Sung menyakinkan.
“Kenapa kau tidak memberitahuku selama ini?” tanya Gi Bbeum merasa bersalah.
“Karena kau mungkin salah paham. Coba Lihat ekspresimu sekarang.” Ejek Ma Sung
Gi Bbeum ingin tahu keadaan Ma Sung dan apakah ada efek sampingnya. Ma Sung berpura-pura kepalanya terasa sakit.  Gi Bbeum hanya diam, Ma Sung pikir kalau tidak bisa membodohi Gi Bbeum  lagi dan mengaku kalau baik-baik saja, seperti yang dilihatnya.
“Aku ingin lebih tahu banyak keadaanmu.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung mengendong Gi Bbeum dan mendudukan diatas meja, lalu bertanya  Apa yang ingin diketahuinya.
“Aku tidak bermaksud melihat itu... Di mobil...” ucap Gi Bbeum tentang tato dalam tubuh Ma Sung
“Apa Kau melihat di bawah bajuku? Kau sangat licik.” Keluh Ma Sung. Gi Bbeum mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Apa ada hubungannya dengan kecelakaan itu?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku bukan.
“Sekarang, ayo latihan untuk audisi. Jika kau tidak cepat keluar, aku benar-benar ingin melakukan sesuatu yang lain.” Goda Ma Sung mengajak Gi Bbeum keluar. 



Gi Bbeurm bertanya Bagaimana Ma Sung akan membantu audisinya. Ma Sung mengaku  tidak pernah gagal ujian dalam hidupnya jadi Percayalah. Gi Bbeum menegaskan Audisi berbeda dengan belajar untuk ujian, tahu kan Ma Sung menegaskan Apapun masalahnya, ini adalah tes yang coba dilewati.
“Jika kau mendapatkannya kali ini, maka kau harus mentraktirku. Ayo kita lakukan ini seperti sungguhan.” Kata Ma Sung mengajak mulai.
"Apa yang kau rencanakan? Dokter memberitahumu untuk tidak berlebihan. Aku baik-baik saja.. Tidak sulit bagiku sama sekali... Apa kau ingin mati lebih awal? Kenapa kau membuat hal-hal begitu sulit bagiku?"kata Gi Bbeum mulai membaca naskah.
"Aku...Aku khawatir kau akan meninggalkanku. Aku takut setengah mati."kata Ma Sung seperti terbawa perasaan.
"Bagaimana bisa kau tersenyum sekarang? Apa Kau pikir itu menghiburku? " ucap Gi Bbeum berkaca-kaca
"Semua orang akhirnya mati dan harus mengucapkan selamat tinggal. Apa Kau tahu  yang tidak bisa kau lakukan di akhir hidupmu? Menyia-nyiakan hari ini." Kata Ma Sung
"Apa Kau ingin bekerja sampai mati dan mengucapkan selamat tinggal padaku?"ucap Gi Bbeum 
"Aku harus memenuhi hidupku hari ini. Jadi mengucapkan selamat tinggal padamu akan sedikit kurang menyedihkan." Kata Ma Sung lalu mengatakan “CUT” 
Ma Sung pikir kalau akting Joo Gi Bbeum sudah lulus lalu membaca naskkah kalau kan mulai menari waltz yang indah. Ia menyuruh Gi Bbeum agar berdiri, karena dinaskah harus melakukan waltz. Gi Bbeum berdiri dan terlihat binggung.
Ma Sung menyuruh Gi Bbeum naik ke kakinya, Gi Bbeum enggan. Ma Sung menekan kalau dinaskah akan melakukan waltz adi harus lebih dekat. Gi Bbeum naik ke atas kaki Ma Sung bertanya apakah  pernah melakukan waltz sebelumnya. Ma Sung mulai melangkahkan kakinya dan terlihat keduanya berlatih dengan saling berpelukan dengan wajah bahagia. 

Di dalam sebuah gallery,  Tiga bibi Ma Sung berdiri menatap lukisan yang besar. Bibi tambun berkomentar  kakak tertua mereka terlalu serakah dan tidak tahu bagaimana CEO Kang, kalau Dia tidak akan menerima Ki Joon daripada Ma Sung.
“Kita harus berpura-pura mencoba. Jika tidak, Eropa, Asia Tenggara, dan bahkan Sunwoo Produce akan dibawa pergi.” Kata Bibi yang lain.
“Sejujurnya, menyingkirkan kita bukan apa yang diinginkan kakak tertua. Bahkan jika kita semua bergabung bersama, maka kita tidak bisa melawan Ma Sung, kan?” ucap bibi satunya. 

Saat itu seorang wanita datang, ketiganya menyapa dengan ramah.  Direktur Kang sambil menanyakan keadaanya. Direktur Kang bertanya Bagaimana mungkin mereka bertiga bersama di sini hari ini. Bibi Ma Sung mengaku mereka ingin melihat seni dan bertemu dengan Direktur Kang juga.
“Kami ingin mendiskusikan Ma Sung denganmu.” Ucap Bibi Ma Sung. Direktur Kang menganguk mengerti.
“Ketua Gong sangat senang mendengar tentang Song Hwa. “ ungkap bibi Ma Sung ingin menjodohkan keponakanya.
“Tentang itu... Karena kau membesarkannya, aku ingin berbicara dengan bebas.Orang-orang memberitahuku bahwa Dirpus Gong adalah orang baik. Jadi, aku tertarik padanya untuk Song Hwa. Namun, aku sudah mulai mendengar beberapa hal aneh belakangan ini.” Ucap Direktur Kang dengan nada sinis.
“Apa maksudmu, hal-hal aneh?” tanya Bibi Ma Sung.
“Dirpus Gong mengencani wanita. Kalian tahu itu, kan?” kata Direktur Kang. Ketiga bibi Ma Sung kaget mendengarnya. 


Semua pergi menemui Direktur Gong kalau saat sedang dalam perjalanan bisnis, Ma Sung berada di TV dan ada keributan besar jadi mereka kaget mendengar info hari ini.
“Ternyata, Ma Sung dan Ki Joon menyukai gadis yang sama.” Kata bibi Ma Sung dengan nada sinis. Nyonya Gong tak mengerti maksudnya.
“Ma Sung bertemu dengannya ketika dia di TV dan Ki Joon bertemu dengannya di sebuah pesta. Dia menghabiskan semalaman dengan gadis itu... Apa yang harus kita lakukan dengan mereka?” kata Bibi gemuk binggung
“Ki Joon selalu seperti itu, tapi Ma Sung tidak pernah membuat masalah. Kekacauan macam apa ini? Bagaimana kalau dia hamil? Akan ada perubahan pada penggantinya.”kata bibi yang lain panik.
“Direktur Museum Kim bisa menyerang. Kami bahkan tidak bisa memanggil Joon.” ucap Bibi lain juga khawatir.
“Kalian lebih baik menemui gadis itu.” Kata Nyonya Gong, ketiganya terlihat binggung. 

CEO Kim masuk lokasi syuting dan langsung menampar Min Chul, semua berteriak kaget termasuk Ha Im yang sedang duduk menunggu. CEO Kim sangat marah pada Min Chul, lalu berteriak agar menghentkan semua aktifitasnya dan menyuruh Ha Im untuk ikut denganya.
“Kau tidak mengikuti jadwalmu. Kau mau kemana? Apa kau dengan si brengsek itu?” ucap CEO Kim marah. Ha Im ingin tahu siapa yang dimaksud.
“Odd Ball! Apa kau bersamanya kemarin juga? Kalian berdua tidak...” kata CEO Kim panik
“Jadi bagaimana jika aku bersamanya? Apa masalahnya?” tanya Ha Im seperti tak peduli.
“Kau mempermalukan diri sendiri dengan Gong Ma Sung. Apa yang salah denganmu, hah? Apa kau tahu berapa banyak kontrak iklan yang hilang?” kata CEO Kim geram
“Aku Lee Ha Im.. Ayahku adalah seorang pemimpin perusahaan yang sukses juga. Kenapa kau bereaksi berlebihan karena kehilangan beberapa kontrak?” keluh Ha Im
“Jangan bicara sembarangan. Kau mungkin agak kaya tapi bukan dari konglomerat besar. Apa ayahmu akan berhenti bekerja karena satu skandal murah?” ucap CEO Kim mengancam. Ha Im mulai panik.
“Aku memperingatkanmu... Ha Im, ini adalah industri yang sangat dingin. Jika orang-orang bosan denganmu, maka mereka tidak akan melihatmu. Misimu adalah untuk membuat banyak pria berpikir bisa menjalin hubungan denganmu.” Tegas CEO Kim
“Kau bilang Kencan? Siapa pun bisa melakukan itu! Kau akan keluar secepatnya sesudah memiliki skandal kencan. Sesudah kau kehilangan popularitas, apa kau tahu betapa menyedihkannya itu? Kau akan melakukan apa pun untuk merangkak kembali. Jika kau tidak ingin menjadi seperti Joo Gi Bbeum Sebaiknya, jaga sikapmu.” Tegas CEO Kim. Ha Im hanya bisa terdiam. 
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar