PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 19 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN
CEO Kim sudah menunggu dibawahjembatan sungai Han, melihat Ma Sung datang berkomentar kalau Ma Sung pasti mencintai Sungai Han sambil mengeluh kalau menyuruhnya datang ke sini lagi dan berpikir kalau ingin memeriksa sesuatu yang lain.
“Aku ingat sesuatu.. Kita saling bertatapan di Hainan tiga tahun lalu. Aku melihat Min Hyung Joon juga.” Kata Ma Sung
“Entah, aku tidak ingat.” Kata CEO Kim tak ingin mengakuinya.
“Cafe "Mors sola.Sampai kematian memisahkan kita." Apa Kau tidak ingat toko tato dengan bendera merah?” ucap Ma Sung. CEO Kim mengaku ingat.
“Lalu, apa yang kau lihat?” tanya CEO Kim. Ma Sung malah balik bertanya menurut CEO Kim apa yang dilihat.
“Tidak masalah apa pun yang kau lihat, coba buatlah pernyataan. Karena kau memiliki masalah ingatan.” Ucap CEO Kim mengejek.
“Jaksa mana menurutmu yang akan percaya jika pernyataanku sangat rinci? Kau membunuh Min Hyung Joon, kan?” kata Ma Sung yakin. CEO Kim pun hanya bisa diam.
“Jika kau curiga seperti itu, buktikanlah jika kau bisa.” Tantang CEO Kim
“Tunggu saja. Aku akan ingat semuanya... Aku berjanji.” Tegas Ma Sung
“Gong Ma Sung, Berapa banyak yang kau ingat?” gumam CEO Kim mulai panik. 


Ma Sung mengemudikan mobilnya, Sek Yang sedang panik menerima telp dari Ma Sung ingin tahu kedaaan bosnya. Ma Sung merasa tahu satu hal dengan pasti kalau Kim Bum Soo sedang merencanakan sesuatu, karena Tak ada banyak waktu jadi harus segera ingat.
“Apa Maksudmu, toko yang kau sebut kemarin?” tanya Sek Yang
Aku dalam perjalanan ke rumah sakit. Sampai nanti.” kata Ma Sung. Sek Yang mengerti.
Ma Sung mencoba mengingat dengan apa yang ada dalam otaknya, yaitu sebuah tempat bernama “Mors Sola.” Ia yakin kalau harus masuk ke dalam toko itu. Tapi melihat benderanya, membuatnya tak bisa masuk ke dalam.
Sek Yang melihat Ma Sung kembali ke rumah sakit, dengan wajah kesakitan lalu menanyakan kedaaanya. Ma Sung mengaku  baik–baik saja. Sek Yang pikir kalau sekarang tak begitu, karena Ma Sung  tak cukup makan selama berhari–hari.
“Ayo kita pergi.” Ucap Sek Yang. Ma Sung bertanya kemana mereka akan pergi. 


Keduanya duduk didepan sebuah restoran, Sek Yang memberitahu kalau  Babi asam manis direstoran ini terkenal. Ma Sung merasa sedang tak ingin makan dengan wajah kesal karena Gi–bbeum akan diinterogasi oleh seorang jaksa penuntut, tapi Sek Yang maah membawanya ke sebuah restoran.
“Kau sudah tak makan selama berhari–hari. Bagaimana jika kau pingsan? Dan untuk sesekali, ayo kita makan yang kuinginkan.” Ucap Sek Yang masuk dalam restoran.
“Baiklah, ayo kita makan.” Ucap Ma Sung pasrah, Sek yang pun akan mencarikan meja.
Ma Sung masuk ke dalam sebuah tempat dan sebuah lonceng berbunyi, tiba-tiba ingatanya kembali datang. Saat masuk ke cafe di China ada lonceng yang sama ketika masuk. Ia terdiam mencoba mengingatnya. Sek Yang memanggil karena Ma Sung hanya diam saja. 

Sek Yang bertanya apa yang ingin dimakan bosnya. Ma Sung menjawab “Jajangmyeon.”  Sek Yang mengeluh padahal tadi sudah mengatakan menu babi asam manis yang paling enak, akhirnya memilih untuk memesankan makanan untuk merkea saja.
“ Pak... Kami pesan babi asam manis dan sayuran.” Ucap Sek Yang memesan makan dengan Pelayan yang memberikan secangkir teh.
“Pak, teh apa ini?” tanya Ma Sung seperti merasakan sesuatu.
“Teh kelapa yang diseduh dari daun kelapa. Aromanya tak biasa, 'kan?” kata pelayan.
“Dari mana kau mendapatkannya?” tanya Ma Sung. Si pelayan pikir itu karena ini khas dari Hainan di China.
“Kau bilang Hainan?” kata Ma Sung mengingat waktu masuk ke restoran mencium teh yang sama, tapi tak mengingat apapun.
Wajahnya semakin penasaran, ingatan apa tiga tahun yang lalu dan hilang dalam otaknya. Sek Yang melihat wajah Ma Sung bertanya ada apa. Ma Sung menutupi kalau tak ada yang terjadi. 


Gi Bbeum bertemu dengan CEO Jang dan Jae Min dikantor. CEO Jang memberitahu kalau sudah menelepon Pengacara Kang yang membantu tiga tahun lalu jadi mereka bisa makan siang dengannya dan membahas hal ini.
“Di Kantor Jaksa Penuntut... Tapi Dari mana narkoba itu berasal? Ini amat membuat frustasi. Belakang leherku sakit.” Kata CEO Jang mulai frustasi.
“Tuan Jang... Terima kasih banyak, tapi aku pikir lebih baik kau minta Pengacara Kang untuk tak datang. Aku bisa mengatasi ini sendiri.” Ucap GI Bbeum.
“Kau Pergilah dengannya. Dia yang menelepon duluan dan berkata kali ini ada yang mencurigakan. Bahkan Dia akan memberi kita diskon.” Ucap CEO Jang menyakinkan.
“Aku belajar banyak waktu itu dan Kau mengenalku. Kini aku lebih kuat jadi  bisa mengatasi ini.” Kata Gi Bbeum yakin
“Tapi dengan pewakilan hukum...” ucap CEO Jang khawatir. Tapi Gi Bbeum menyakinkan kalau akan baik–baik saja dan bisa melakukan ini jadi meminta CEO Jang percaya saja. CEO Jang pun akhirnya memilih untuk mengerti.
“Kami memercayaimu. Tapi.. Di mana Gi–joon? Keluarga seharusnya bersatu pada saat seperti ini.” Keluh CEO Jang. Jae Min pikir kalau akan menelpnya.
“Tidak, tak perlu... Kita lebih baik tanpanya.” Kata CEO Jang merasa Ki Joon malah membuat kesal. 


Ki Joon pergi ke kantor ibunya,  mengumpat kesal karena  Sunwoo Group tak ada koneksi dengan Kantor Jaksa Penuntut menurutnya itu tak mungkin. Tapi Manager pikir itu mungkin karena  Dahulu, Direktur Gong meminta  untuk tak berpihak dengan kekuatan politik.
“Jadi, dia melarang adanya hadiah, uang suap, atau bahkan sumbangan hukum. Aku tak yakin apa kau tahu atau tidak, tapi sejak UU anti–suap dan korupsi diberlakukan, bingkisan hari raya pun...” ucap Manager.
“Berhenti. Aku sudah muak...Ini Pemilihan waktu yang buruk.” Keluh Ki Joon kesal.
“Presiden Gong... Sebaiknya dia tahu tentang ini atau tidak?” ucap Manager melihat Ki Joon yang pergi meninggalkan ruanganya.


Ma Sung mencoba mengingat semuanya, yaitu Tirai merah, Teh kelapa, Cangkir teh berbunga. Tapi tak bisa juga mengingat semuanya, akhirnya memilih untuk bertemu dengan Dokter Yoon kembali diruanganya. Dokter Yoon masuk melihat masuk langsung berkomentar sinis.
“Kupikir kau akan berhenti meminta bantuanku.” Sindir Dokter Yoon
“Akhir–akhir ini, aku kehilangan selera makan. Aku tak yakin apa ini hanya sementara atau sebuah gejala abnormal dari otakku.” Cerita Ma Sung
“Kau lebih tahu dari siapa pun apa yang menyebabkannya.” Balas Dokter Yoon tak ingin membahasnya.
“Dokter... Kau bilang ada beberapa hal yang tak bisa kita raih dengan kerja keras dan tekad. Tapi aku yakin telah berhasil sejauh ini karena kerja keras dan tekadku. Dan Serta ada sebuah memori yang harus kuingat. Aku ingin kau menghipnotisku lagi.” Ungkap Ma Sung
“Jika ini tentang memori dari tiga tahun lalu, seperti yang kau tahu, kita sudah banyak mencobanya. Kau juga tahu bahwa hipnotis tak berhasil padamu untuk sesaat.” Komentar Dokter Yoon tanpa menatap Ma Sung.
“Aku telah mengalami penglihatan ganda, jadi, ada banyak yang telah berubah.” Ucap Ma Sung
“Ini terlalu berbahaya.” Ucap Dokter Yoon. Ma Sung memohon bantuan karena Tak ada waktu lagi.
“Apa ini karena gadis itu? Apa kau membahayakan dirimu karena gadis itu?” komentar Dokter Yoon. Ma Sung hanya bisa terdiam. 



Dokter Yoon duduk di ruang hipnotis memberitahu kalau ada hal yang perlu diingat Ma Sung bahwa kondisinya sekarang jauh lebih buruk daripada sebelumnya. Dan menstimulasi otak dengan menghipnotisnya bisa menyebabkan masalah dalam sistem komando.
“Seperti yang pernah kukatakan, semua indramu akan melemah. Kau akan makin kesulitan untuk makan. Serta jauh lebih cepat daripada sebelumnya, gejala dan hal buruk akan mulai terjadi. Apa Kau tak keberatan dengan itu?” ucap Dokter Yoon.
“Aku hanya mempercepat yang tak bisa dihindari.” Komentar Ma Sung
“Kau merelakan peluangmu untuk memperlambat perkembangan.” Ucap Dokter Yoon.  Ma Sung mengaku sudah tahu.
“Apa melindungi Gi–bbeum sepadan dengan merelakan semua itu?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung tak menjawab memilih untuk langsung menidurkan dirinya ditempat tidur. 

Ma Sung masih tertidur, Dokter Yoon membawa Nyonya Gong memberitahu kalau Ma Sung  masih belum sadar dan Masih dalam kondisi tak sadarkan diri, jadi Nyonya Gong bisa mengambil jeda sebentar. Ia memberitahu aklau Pikiran Ma Sung  seperti seorang anak yang tak berdosa.
“Apa yang dia katakan?” tanya Nyonya Gong masih menatap sinis keponakanya.
“Untuk kini, di tingkat konsentrasi yang luar biasa, semua memorinya selaras dengan Joo Gi–bbeum.” Jelas Dokter Yoon.
“Kenapa dia menyukai gadis itu yang tak memiliki latar belakang yang pantas? Apa ada cara untuk memengaruhi tindakannya setelah dia sadar?” tanya Nyonya Gong
“Tak ada. Tapi kita bisa memberinya sejenis impresi samar.” Jelas Dokter Yoon. Nyonya Gong mengatakan ingin mencobanya.
“Tapi Aku tak menyarankannya, mengingat kondisinya. Stimulasi apa pun pada otaknya tak ideal, baik itu kuat atau lemah.” Jelas Dokter Yoon. 
Nyonya Gong mulai mendekati Ma Sung sambil berkata kalau melihat semua yang dilakukan membuat hatinya hancur. Ia menganggap Ma Sung itu gagal mempertahankan martabat seorang CEO dan tak mengerti kenapa Ma Sung  menghancurkan istana yang didirikan selama ini hanya demi seorang wanita.
Saat Nyonya Gong akan pergi, Suara Ma Sung memanggil bibinya. Nyonya Gong kaget melihat sosok Ma Sung saat masih kecil, Ma Sung meminta pada bibinya agar  Jangan membencinya. Nyonya Gong panik.
“Aku menyukaimu, Bibi... Aku juga menyukai Ki–joon dan Dokter Yoon,  Tapi... Kenapa kau membenciku? Aku menyukaimu, Bibi.” Ucap Ma Sung sambil menangis.
“Tidak, aku tak menyukaimu. Karena kau adalah anak yang amat nakal.” Kata Nyonya Gong. Ma Sung menangis dalam tidurnya lalu akhirnya terbangun dan melihat tak ada siapapun. 



CEO Jang, Jae Min mengantar Gi Bbeum sampai ke kantor jaksa. Gi Bbeum mengucapkan terimakasih. CEO Jang seperti tak bisa membiarkan Gi Bbeum pergi sendiri. Tapi Gi Bbeum mengaku bisa melakukan karena  Ini bukan kali pertama bagiya.
“Akan kuantar kau ke dalam, nanti Kau akan kesulitan.” Ucap CEO Jang khawatir.
“Tidak, Pak... Aku justru akan lebih mencolok jika diantar. Jadi Biar aku sendiri saja.” Kata Gi Bbeum akhirnya melangkah pergi lalu kembali membalikan badanya.
“Tuan Jang, Jae–min, maafkan aku untuk semua yang telah kalian alami. Sampai jumpa setelah interogasi.” Ucap Gi Bbeum melambaikan tangan, CEO Jang dan Jae Min pun terdiam lalu masuk ke dalam mobil.
Gi Bbeum sudah berdiri di depan kantor kejaksaan, teringat kembali saat itu wartawan menyerbu pertanyaan padanya karena dianggap sebagai pembunuh “Apa motivasi pembunuhanmu?Apa itu tak disengaja atau sudah direncanakan? Apa yang akan kau katakan kepada mendiang Hyung–jun?”
“Aku merindukanmu, Gong Ma Sung.” Ucap Gi Bbeum akan masuk kantor kejaksaan yang sepi. Tapi tiba-tiba beberapa hatters datang dan langsung melempar Gi Bbeum.
Gi Bbeum mencoba menutup wajahnya, saat itu seseorang datang melindungi dengan badanya saat telur mentah akan mengenai Gi Bbeum. Ma Sung meminta maaf karena sedikit terlambat. Gi Bbeum tak percaya kalau Ma Sung datang menyelamatkanya.
“Jangan khawatir... Aku akan melindungimu mulai sekarang.” Ucap Ma Sung mengajak Gi Bbeum masuk.
“Siapa dia? Kau mau ke mana?” teriak para hatters yang akan menyerbu Gi Bbeum sampai ke dalam gedung tapi saat itu sebuah mobil datang ke lobby.
“Hai, gadis–gadis.. Apa Kalian ingin tanda tanganku?” ucap Ki Joon, Semua binggung siapa pria yang ada didepanya.
“Apa Kalian tak tahu? Aku aktor terkenal, Ki–joon.” ucap Ki Joon bangga. Semua berteriak kesal karena Gi Bbeum dan Ma Sung sudah bisa masuk gedung.
“Ini Lumayan, Seong Ki–joon... Kau amat keren.” Komentar Ki Joon bangga dengan dirinya. 



Gi Bbeum menahan Ma Sung merasa tak enak hati karena telah merusak jasnya, dan ingin tahu alasanya ikut datang ke kantor kejaksaan.  Ma Sung meminta Gi Bbeum agar Jangan khawatir karena ingat semuanya. Gi Bbeum binggung ingin tahu apa yang dingatnya.
“Percayalah dan katakanlah yang sebenarnya. Mulai sekarang, aku akan melindungimu.” Ucap Ma Sun menyakinkan Gi Bbeum. 

Gi Bbeum pun sudah ada dikantor jaksa mulai menginterogasi, Jaks membahas tentang Kematian Min Hyung–jun dari tiga tahun lalu,. Jadi akan mendengarkan pernyatannya. Gi Bebum mengangguk mengerti dan merasa sudah siap.
Sementara di ruangan lain, CEO Kim kaget melihat Ma Sung ada dalam ruangan lalu bertanda kenapa ada dikantor kejaksaan. Ma Sung yang melambaikan tangan mengaku akan memberikan pernyataan.   CEO Kim kaget mendengarnya.
“Dia datang dengan sukarela sebagai saksi dalam kasus Min Hyung–jun. Jadi Silakan duduk.” Ucap Jaksa. CEO Kim terlihat sinis.
“Kau tahu bahwa kehadiran secara sukarela... amat dihargai di persidangan, 'kan? Serta jika ditambah dengan pernyataan akurat, maka tak ada jalan keluar, 'kan?” ucap Ma Sung yakin
“Benar. Jika pernyataan itu kuat di persidangan. “ ucap Jaksa 



Di ruang Gi Bbeum, Jaksa melihat dengan membandingkan dengan tiga tahun lalu, pernyataan Gi Bbeum tak berubah. Gi Bbeum membenarkan karena tak membunuh Min Hyung Jun dan tak pernah membeli narkoba apa pun.
“Sekarang tergantung pada seberapa akurat dan sah pernyataan saksi itu.” Kata Jaksa
“Jika saksi memberikan pernyataan yang mendetail, bisakah aku membersihkan namaku?” ucap Gi Bbeum tak yakin.
“Jangan terlalu berharap. Banyak orang berbohong kepada jaksa penuntut, dan bahkan di persidangan, setelah bersumpah. Ini tergantung pada seberapa konsisten dan mendetail pernyataan itu, juga seberapa konkrit buktinya.” Jelas Jaksa. Gi Bbeum mulai khawatir. 


CEO Kim memberitahu jaksa kalau Ma Sung itu mengaku memiliki sebuah penyakit jadi tak mungkin bisa mempercayai sebuah pernyataan dari seseorang yang bermasalah dengan memorinya. Ma Sung pikir kalau itu amat tak adil menyerang kelemahannya.
“Jika pernyataannya mendetail dan konsisten, kami akan memercayainya.” Ucap Jaksa. CEO Kim terlihat mulai panik.
“Aku akan memberikan pernyataan yang mendetail dan konsisten. Jadi, dengarkan dengan saksama. Aku ingat semuanya.” Ucap Ma Sung yakin.
“Apa Kau ingat?” tanya CEO Kim mengejek, Tiba-tiba Ma Sung merasakan pandanganya mulai kabur dan kepalanya terasa sakit.

“Gong Ma Sung, Apa Memorimu memudar secara tiba–tiba?” ejek CEO Kim. Ma Sung akhirnya meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar. Jaksa Pun mempersilahkanya.  CEO Kim mengeluh karena sedang sibuk tapi Ma Sun malah mengulur-ngulur waktu. 

Ma Sung terlihat kesal sendiri karena sekarang malah terjadi. Di rumah Sek Yang memanggil Ma Sung tak tak melihatnya berpikir kalau masih tidur. Ia lalu melihat buku yang ada diatas meja melihat apa yang digambar oleh Ma Sung kali ini.
“Aku tak ingat, bagaimana aku bisa di sini... Ayolah... Kau ingat semuanya kemarin. Bertahanlah.. sedikit lebih lama lagi.” Gumam Ma Sung mencoba mengingat semuanya dan menatap tatto ditanganya. 

Flash Back
Ma Sung masuk ke cafe dengan tirai merah dan juga lonceng saat masuk, sempat mencium bau teh yang disediakan dengan cangkir ukiran. Saat itu pria berkepala botak dan bertubuh tambun melayani Ma Sung saat membuat tatto.
Di sisi meja lainya, terdengar suara Myung Jung ebrtanya paakh sudah  menemukan Joo Gi Bbeum. Tuan Kim mengaku sudah lalu pria itu memberikan sebuah bungkusan,
“Aku sudah mengurungnya disuite hotel. Jadi Percayalah.” Ucap CEO Kim
“Aku tak mempercayai Kim Bum–soo.” Ucap Myung Jun
“Joo Gi–bbeum sulit untuk diajak bekerja sama. Jadi Buat dia tidur dulu. Hyung–jun, semoga beruntung dengannya malam ini Lalu kau bekerja untukku.” Kata CEO Kim memberikan obat tidur.
Ma Sung mengingat semuanya, saat dihipnotis oleh Dokter Yoon lalu mengambar semua detail pada bukunya diatas meja. 


Ma Sung menceritakan semuanya kalau itulah pernyataannya. CEO Kim menyindir kalau mereka tak bisa membuktikn kalau Ma Sung bisa saja mengarangnya dan Tak ada bukti. Ma Sun merasa kalau sudah tahu akan bilang seperti itu.
“Jadi, aku bekerja keras untuk mengingat kembali memoriku. Lalu aku menggambar wajah dari pemilik toko tato itu.” Kata Ma Sung
“Kau Bilang Wajah pemilik toko tato itu?” ucap CEO Kim mulai panik. Ma Sung akan mengeluarkan sesuatu tapi terlihta kebingungan.
“Apa? Memorimu menghilang? Apa Kau tak ingat di mana kau menyimpannya?” ejek CEO Kim. 

Saat itu Sek Yang mengetuk pintu,  masuk ke dalam ruangan kalau itu gambar wajah si brengsek dalam ingatanya. Ma Sung memberikan senyuman bahagia lalu meminta Sek Yang menunggu diluar. Sek Yang pun memberikan jempol sebagai tanda pujian.
“Ini tato yang unik dengan banyak detail. Aku hampir tewas saat mencoba mengingat detail toko itu.” Kata Ma Sung
“Aku mengerti. Tato di belakang leher adalah ciri yang cukup berbeda.” Komentar Jaksa
“Ini omong kosong, Pak.” Ucap CEO Kim mencoba mengelak.
“Tuan Kim, tampaknya kita punya sebuah pernyataan baru. Kami akan menginvestigasi keakuratannya. Tapi kini kau adalah tersangka baru kami dan harus menginvestigasi kasus ini dari sudut pandang baru... Tuan Kim... Tolong Buang permen karetmu.” Ucap Jaksa. Tuan Kim mendengus kesal

“Pak, suasana hatiku buruk karena dia mengejek memoriku. Jadi Bisa aku melakukan sebuah tes?” ucap Ma Sung. Jaksa pun mempersilahkan.
“Kim Bum Soo... Ini yang kau lakukan kepada Gi–bbeum tiga tahun lalu. Pertama, kau melanggar UU Manajemen Narkotika. Kedua, kau merencanakan percobaan pemerkosaan. Ketiga, penghancuran barang bukti. Keempat, pencemaran nama baik. UU pembatasannya belum berakhir.” Kata Ma Sung
“Lalu Insiden narkoba dan pembunuhan ini terjadi di luar negeri. Jadi, China bisa meminta ekstradisi tersangka, 'kan?” ucap Ma Sung. Jaksa membenarkan dan memuji Ma Sung yang sudah tahu banyak.
“Satu hal lagi... Bukan hanya dakwaan kriminal, tapi kewajiban kerugian yang masih harus dibayar Gi–bbeum. Kau harus membayar semua itu. Aku akan mengurasmu hingga kau tak punya sepeser pun.” Tegas Ma Sung. CEO Kim hanya bisa diam saja. 


Di depan kantor jaksa, Gi Bbeum menanyakan keadaan Ma Sung yang menunggu bersama dengan Sek Yang. Ma Sung meminta Sek Yang menunggu dimobil. Gi Bebum ingin tahu tentang interogasinya?
“Mereka akan mencari penjual narkoba setempat itu dan menginvestigasinya.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum kaget mendengarnya.
“Tiga tahun lalu, aku menyaksikan Kim Bum–soo dan Min Hyung–jun membeli narkoba. Jadi Aku memberi tahu jaksa penuntut semua itu.” Jelas Ma Sung
“Bagaimana kau bisa ingat semua itu?” kata Gi Bbeum. Ma Sung memberitahu Jawabannya ada di tatto pada tanganya.
“Apa Bunga sawwort gunung ini?” tanya Gi Bbeum terlihat binggung. Ma Sung membenarkan.
“Setelah kita berpisah hari itu, aku pergi ke toko tato. Aku kebetulan mendengar Kim Bum–soo dan Min Hyung–jun. Lalu Aku mengikuti mereka untuk menjauhkanmu dari bahaya. Tapi aku mendapat kecelakaan.” Cerita Ma Sung 

Flash Back
Setelah Ma Sun mengetahui CEO Kim dan Hyung Jung menrencanakan yang jahat pada Gi Bbeum mencoba mencegah dengan mengikuti keduanya. Hyung Jun merasakan ada yang mengikutinya, CEO Kim sempat melirik dan melihat sosok Ma Sung.
Akhirnya CEO Kim menyuruh mereka untuk berpisah saja, Ma Sung akan mengikuti CEO Kim malah tertabrak mobil.  Gi Bbeum sedang menunggu Ma Sung terkejut dengan sepeda yang ada didekatnya, lalu syalnya pun terjadi dan itu sama persis dengan kejadian saat Ma Sung tertabrak. 
“Aku gagal mencegah kemalangan yang menimpamu. Kurasa itu sebabnya aku menangis setiap melihat ini. Kurasa hatiku hancur setiap memikirkan ketidakbahagiaanmu. Maafkan aku karena amat terlambat.” Ungkap  Ma Sung
“Tidak... Kenapa kau harus meminta maaf? Aku yang seharusnya meminta maaf... Maafkan aku... Aku sama sekali tak tahu. Jika bukan karena aku,maka kau takkan terluka... Maafkan aku untuk itu.” Ucap Gi Bbeum sambil menangis.
“Jangan menangis.. Semua sudah berakhir... Ini semua benar–benar sudah berakhir.” Kata Ma Sung memeluk Gi Bbeum yang menangis. Ma Sung pun ikut meminta maaf. 



Berita di TV “Bintang Hallyu, Min Hyung–jun, tewas di luar negeri pada 2015 dan investigasi pembunuhannya dibuka kembali jaksa penuntut. Tuan Kim, CEO agensi Min saat itu, mencoba melakukan pemerkosaan dan terlibat narkoba.
Keluarga Joo menonton berita dari ponsel kalau Tuan Kim akan dipanggil oleh polisi.  CEO Jang yang menonton terlihat marah denga Tuan Kim yang ternyata memang jahat.
“Berdasarkan pernyataan seorang saksi baru,. warga setempat Hainan, Chau Sing, diidentifikasi, seorang penjual narkoba yang menjalankan toko tato. Dia didakwa untuk menjual narkoba yang digunaka pada kematian Min, dan ditangkap oleh kepolisian setempat.”
Pria tambun berkepala plontos pun sudah ditangkap, lalu polisi memastikan dengan tatto yang dibuat oleh Ma Sung ada dibagian belakang dan gambar yang dibuat Ma Sung sama persis.
“Mantan agen Min, Tuan Kim akan segera dipanggil untuk dakwaan percobaan pemerkosaan dan kasus narkoba.”
Tuan Kim yang ada diruangan dengan pengacara hwang terlihat marah. Dokter Yoon membaca berita "Penyataan Saksi Mengakibatkan Penangkapan Setempat" lalu bertanya-tanya apakah itu seorang saksi dan berpikir kalau itu adalah Ma Sung.
“Joo Gi–bbeum yang diinvestigasi sebagai tersangka akan dibebaskan dari semua dakwaan.”
Ja Rang membaca komentar pada berita online “Kim Bum Soo, Pembunuh. Aku lega bahwa Joo Gi–bbeum telah dibersihkan namanya. Semua yang terbaik untuk Gi–bbeum." Semua senang karena nama Gi Bbeum benar–benar telah dibersihkan.
“Ada banyak sekali komentar... Selamat...” ucap Ja Rang lalu memeluk kakaknya dengan Tuan Joo yang juga ikut senang.



Di ruang tunggu, Min Chul melihat berita Gi Bbeum pun ikut senang. Ha Im pikir kalau tak bisa bekerja untuk Tn. Kim sekarang dan bertanya apakah Min Chul ingin ikut denganya. Mi Chul bertanya kemana.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Capcay & Dimsum  

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar