PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 20 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 14 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN 

CEO Kim datang ke rumah sakit menyapa Dokter Yoon di depan Lobby,  Dokter Yoon tak tahu siapa pria itu. Akhirnya Keduanya bertemu di ruangan Dokter Yoon. Dokter Yoon melihat kartu nama Kim Bum Soo, CEO Jeguk Entertainment.
“Aku menontonmu di berita mengenai kematian Min Hyung Jun” ucap  Dokter Yoon sinis.
“Astaga... Aku sedikit kurang beruntung  dan sedang dalam kesulitan. Jadi, aku datang menemuimu sebelum ditangkap.” Kata CEO Kim dengan tawa mengejek.
“Kau datang ke orang yang salah. Kurasa kita tak punya urusan.” Ucap Dokter Yoon.
“Tiga tahun lalu, aku ada di Hainan. Saat Gong Ma–seong ditabrak, aku kebetulan ada di TKP. Apa Sekarang kita punya urusan?” kata CEO Kim
“Jadi, kau menyaksikan kecelakaan Direktur Gong. Lalu kenapa? Itu tiga tahun yang lalu.” Ucap Dokter Yoon merasa tak hubungannya.
“Kecelakaan itu bukan tabrak lari.” Kata CEO Kim yakin. Dokter Yon bertanya Bagaimana CEO Kim tahu itu bukan tabrak lari
“Aku melihat seseorang di TKP sedang menelepon dan Sedang bicara denganmu.” Ucap CEO Kim. Dokter Yoon berpura-pura tak mengerti maksudnya.
“Dia memang tak menyebut nama lengkapmu.. Tapi dia berkata "Dokter Yoon.".. Dokter Yoon.” Ucap CEO Kim
Dokter Yoon masih tetap santai dengan berkomentar kalau CEO Kim yang menuduhnya menyewa seseorang untuk membunuh Ma Sung, menurutnya tak ada yang mempercayai omong kosong itu. CEO Kim mendekat memperlihatkan foto dari pria suruhan Dokter Yoon.
“Seharusnya kau membungkamnya. Orang–orang seperti ini sama sekali tak setia. Mereka merespons terhadap uang.” Ucap  CEO Kim mengejek.
“Apa rencanamu?” tanya Dokter Yoon berusaha tetap santai.
“Baiklah. Gong Ma Sung adalah saksi baru dalam kasus Min.. Dia ingat semuanya dan aku mungkin akan dipenjara. Apa Kau pikir bisa bebas padahal kita sama–sama penjahat?” ejek CEO Kim. Dokter Yoon marah menyuruh CEO Kim agar menutup mulutnya.
“Kau ingin Ma Sung tewas agar bisa mengambil alih rumah sakit ini dan yang baru. Kecemburuan dan rasa iri yang kau rasakan untuknya,. bukankah ini peluangmu untuk membalas dendam?” kata CEO Kim
“Apa yang kau inginkan?” tanya Dokter Yoon. CEO Kim tahu kalau Dokter Yoon itu punya otak tumpul.
“Seorang kutu buku sepertimu tak mungkin merencanakan ini sendirian. Aku ingin bertemu Presiden Gong... Aku tahu dia ada di balik ini.” Kata CEO Kim. Dokter Yoon hanya bisa diam saja. 

CEO Kim pergi menemui Nyonya Gong mengetahui kalau Sunwoo Group bernilai 20 triliun won jadi ia pun ingin tetap mengendalikannya tanpa memedulikan sang keponakan. Nyonya Gong dengan tatapan dingin ingin tahu apa yang diinginkan CEO Kim.
“Aku akan langsung saja... Aku tak mau dipenjara atau kehilangan perusahaanku.” Ucap CEO Kim
“Seluruh negeri ini tertarik pada kasus ini. Satu tindakan gegabah hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah. Lalu kau akan lebih kesulitan untuk keluar dari masalah. Jadi Masuk penjaralah untuk saat ini. Aku akan melindungimu dan akan membayarmu dengan memuaskan.” Kata Nyonya Gong.
“Seratus miliar won.” Ucap CEO Kim. Dokter Yoon mengumpat kalau ini keterlaluan.
“Kalian akan kehilangan semua jika aku buka mulut. Seratus miliar won tak ada artinya bagi kalian. Kalian berdua akan dipenjara dan kehilangan semuanya, bahkan 20 triliun won itu.” Kata CEO Kim
“Kau Bawakan buktinya dulu. Lalu aku akan memberimu 100 miliar won.” Ucap Nyonya Gong menyetujuinya.
“Baiklah. Aku suka ketegasanmu... Kita sepakat.” Kata CEO Kim. 


CEO Kim mengemudikan mobilnya, menerima telp dari "Pengacara Hwang" yang ingin tahu kelanjutanya. Ia menceritakan  sudah menjatuhkan bomnya Tapi butuh jaminan. Pengacara Hwang bingung apa itu jaminan.
Sementara di ruangan Nyonya Gong terlihat dingin, Dokter Yoon ingin tahu apa yan akan mereka lakukan. Nyonya Gong meminta agar Dokter Yoon memeriksa semua yang dikatakan CEO Kim lalu transfer uangnya kepadanya.
“Bajingan sepertinya akan selamanya mengganggu kita bahkan setelah dibayar.” Ucap Dokter Yoon khawatir
“Tepat sekali... Setelah dia membawakan buktinya, singkirkan dia, dan pastikan dia tewas di dalam penjara.” Ucap Nyonya Gong licik. Dokter Yoon hanya bisa terdiam. 


Ma Sung sedang ada di ruangan melihat nama CEO Kim yang menelpnya,  CEO Kim mengatakan ingin bertemu. Ma Sung bertanya Apa mereka  masih punya urusan yang belum selesai dengan nada sinis. CEO Kim mengeluh Ma Sung, karena semua orang berpikir mereka tak punya urusan dengannya.
“Bahkan dokter Yoon.” Ucap CEO Kim. Ma Sung kaget CEO Kim menyebut nama CEO Kim.
“Aku baru bertemu Dokter. Yoon Hong Jun. Aku tadinya ingin langsung</i> mendatangi kantormu. Tapi ada terlalu banyak mata yang mengawasiku. Jadi Menurutku, kita punya alasan untuk bertemu. Akan kutunggu di tempat terakhir kita bertemu.” Ucap CEO Kim 

Ma Sung datang dibawah jembatan sungai Han sambil menyindir CEO Kim yang masih bebas berkeliaran saat akan segera dipanggil polisi, bahkan belum segera ditangkap. CEO Kim pikir kalau Tak buruk karena masih berkeliaran.
“Apa masih ada yang belum terselesaikan? Kenapa kau menemui dr. Yoon?” tanya Ma Sung tak ingin berlama-lama.
“Aku sudah memikirkannya dengan matang. Surat perintah penangkapanku bisa saja ditolak. Walaupun kemungkinannya cukup rendah. Bahkan jika aku berakhir di penjara, aku hanya akan dikurung selama beberapa tahun.” Kata CEO Kim
“Tapi apa yang akan terjadi kepada Joo Gi–bbeum sementara itu?” ucap CEO Kim. Ma Sung tak mengerti meminta CEO Kim agar mengatakan yang sebenarnya saja.
“Aku tak tahu bagaimana kondisimu saat ini, tapi misalkan otakmu benar–benar sudah rusak Atau bagaimana jika kau meninggal?” kata CEO Kim. Ma Sung melonggo mendengarnya.
“Ini... Aku meledakkan sebuah bom agar kau bisa membersihkannya. Jika sesuatu terjadi kepadaku, Gi–bbeum juga takkan lolos dengan baik–baik saja. Jadi Ambillah.” Kata CEO Kim lalu berjalan pergi memberikan MP3 pada Ma Sung. 

 Ma Sung mendengarnya MP3, suara Nyonya Gong terdengar “Seluruh negeri ini tertarik pada kasus ini. Satu tindakan gegabah hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah. Lalu kau akan lebih kesulitan untuk keluar dari masalah. Masuk penjaralah untuk saat ini. Aku akan melindungimu dan akan membayarmu dengan memuaskan.”
Flash Back
Ma Sung tertabrak mobil tergeletak di jalan dengan darah yang mengalir dijalan. Saat itu Ma Sung seperti bisa mendengar ada seseorang yang melapor kalau sudah mengerjakan.
Dokter Yoon ada di korea menerima laporan lalu memberitahu Nyonya Gong kalau baru saja terjadi.
Ma Sung mendengarkan kembali suara Nyonya Gong “Bawa buktinya dulu.< Lalu aku akan memberimu 100 miliar won.” Kepala Ma Sung kembali merasakan sakit, ingatan kembali datang.
“Kau lebih mengenal penyakitmu daripada orang lain.” Ucap Nyonya Gong, Ma Sung tak percaya kalau ternyata bibinya sudah mengetahuinya.
“Kau koma selama setahun. Bagaimana aku bisa tak tahu?” kata Nyonya Gong.
Ma Sung seperti kembali melihat kecelakaanya 3 tahun yang lalu di Hainan, CEO Kim melihat tergeletak dijalan. Lalu sesorang yang melaporkan pada Dokter Yoon kalau itu sudah terjadi. 

Lalu Ma Sung pergi menemui Dokter Yoon ingin memastikan  kalau pasti tahu ada di Hainan. Dokter Yoon mengaku tak tahu dan terkejut saat mendengar kecelakaan itu Karena ternyata Ma Sung  ada di Hainan, bukan Vladivostok. Ma Sung seperti sangat Shock.
“Aku tak menyukaimu. Kau adalah kerabat yang tak bisa kusingkirkan. Jangan menyalahkanku. Ini adalah takdir kita.” Ucap Nyonya Gong
Ma Sung hanya bisa menangis ternyata selama ini yang membuatnya celaka adalah bibinya dan orang yang paling dekat denganya.


Ma Sung menemui Dokter Yoon mengaku kalau Penglihatan ganda mengganggunya jadi melupakan hal yang baru saja terjadi dan kehilangan nafsu makan sejak lama.  Dokter Yoon ingin tahu apa yang terjadi karena Ma Sung yang berhenti memberitahu detail seperti itu.
“Kau tahu kondisiku tanpa aku harus memberitahumu dan Kau tahu betapa takutnya aku karena kau adalah dokterku.” Ucap Ma Sung
“Ini tak seperti dirimu, Kau harus rileks... Kau takkan menurun dengan mudah... Aku akan membantumu hingga akhir.” Kata Dokter Yoon.
“Apa Kau serius dengan ucapanmu?” tanya Ma Sung ragu, Dokter Yoon menyakinkanya.
“Dokter... Kau pernah bilang, dokter yang baik tak berbohong kepada pasiennya. Agar aku bisa berpamitan, katakanlah yang sebenarnya kepadaku.” Ucap Ma Sung. Dokter Yoon memastikan hal itu.
“Apa ada yang menemuimu?” tanya Dokter Yoon, Ma Sung mengaku tak ada.
Dokter Yoon melihat kembali berkas "Rencana Persiapan Pembangunan Cabang RS Sunwoo" lalu mengingat yang dikatakan Ma Sung “Agar aku bisa berpamitan,. katakanlah yang sebenarnya kepadaku.” Seperti merasakan kalau Ma Sung menutupi sesuatu. 




Sutradara Gi mengeluh pada CEO Jang mengelak kalau  tak memintanya datang dan audisi, menurutnya Seluruh negeri ini tahu Gi Bbeum aktris yang hebat. CEO Jang terlihat bangga karena selama ini direndahkan oleh Sutradara Gi.
“Bagaimanapun juga, terima kasih telah menelepon.” Ucap CEO Jang. Sutradara Gi pun meminta maaf dengan kejadian sebelumnya.
“Aku meneleponmu dengan tiba–tiba... Terima kasih telah datang.” Kata Sutradara Gi.
“Tak apa–apa. Aku harus meraih peluang yang ada.” Kata Gi Bbeum. CEO Jang pikir kalau Sutradara Gi punya calon lain untuk peran itu
“Apa Kau melihat artikel itu? Gadis itu... Dia merepotkan proses produksi dan sebagainya. Karakter ini harus bernyanyi sambil bermain gitar, Ini Mungkin karena ini peran kecil. Tapi dia tak berlatih dan tampak tak tertarik.” Kata Sutradara Gi
“ Kau tahu aku amat tak suka aktor yang seperti itu. Aku tak ingin dia lip–synch atau merusak filmnya. Tapi Gi–bbeum, kau bisa melakukan keduanya.” Ucap Sutradara Gi membanggakan Gi Bbeum.
“Ya. Aku tak masalah dengan keduanya.”kata Gi Bbeum. CEO Jang bertanya apakah Sutradara Gi akan memberinya peran tanpa audisi
“Jika menuruti kemauanku, maka aku akan melakukan itu. Tapi babak akhir audisi adalah besok. Perusahaan produksi ingin Gi–bbeum melakukan audisi sebelum memberinya peran, Agar mereka bisa bilang telah menyeleksinya. Apa Kau bisa?” ucap sutradara Gi
“Kami mengalami masalah di setiap audisi.” Kata CEO Jang khawatir.
“Tenanglah... Anggap saja sebagai formalitas.” Ucap Sutradara Gi
“Ini bukan formalitas. Aku ingin diakui dan diterima karena keahlianku. Jadi Aku akan membawa gitarku besok.” Kata Gi Bbeum penuh semangat. 


Gi Bbeum pergi ke tempat penyimpan barang-barangnya lalu mengeluarkan gitar yang bertuliskan "Gi–bbeum" dan membawanya turun. Tuan Joo heran melihat anaknya yang mengeluarkan gitar dan bertanya untuk apa. Gi Bbeum pikir sudah pasti Untuk bernyanyi.
“Bernyanyi? Untuk siapa? Apa untuk Dia? Apa Akhirnya dia membuatmu bernyanyi?” ucap Tuan Joo dengan wajah bahagia pamit pergi karena  akan membuang sampah daur ulangnya.

Ma Sung duduk dimeja kerjanya kembali mendengar suara CEO Kim “Sunwoo Group bernilai 20 triliun won. Bahkan aku pun ingin tetap mengendalikannya tanpa memedulikan sang keponakan.” Lalu Nyonya Gong bertanya apa ang di inginkan CEO Kim sekarang.
 “Seratus miliar won.” Kata CEO Kim. Nyonya Gong meminta agar CEO Kim untuk membawakan bukti.
Pesan dari Gi Bbeum masuk memberitahu kalau ada audisi besok. Ma Sung membalas karena menurutnya sangat mendadak sekali jadi tak bisa menghias jala Gi Bbeum dengan bunga.
“Kau sudah menghias kehidupanku.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung pun berharap agar Gi Bbeum beruntung dan meminta agar menelpnya kalau sudah selesai.
Ma Sung terdiam melihat semua catatan di sekeliling kamar kerjanya, semua masih tertata rapih dan foto-foto agar bisa mengingatnya. Lalu ia menangis karena semua yang dilakukan tiga tahun itu disebabkan oleh bibinya sendiri. 
Sek Yang kembali ke rumah tapi tak melihat Ma Sung dalam rumah, lalu berpikir kalau Ma Sung marah jadi menghilang setiap pagi. Ia berjalan ke ruangan kerja dan menemukan sebuah mp3 yang ditinggalkan Ma Sung. Semantara Ma Sung menunggu bibinya direstoran yang sebelumnya didatangi dengan Gi Bbeum


“Kenapa kau meminta bertemu di tempat seperti ini?” ucap Bibi Gong sinis.
“Aku ingin makan denganmu. Jadi Cicipi makanannya. Aku sadar kita tak pernah makan berdua saja. Tempat berusia 40 tahun ini menyajikan makanan yang terasa seperti masakan ibu. Aku tak tahu karena tak pernah makan masakan ibuku.” Kata Ma Sung sambil memasukan banyak garam ke dalam supnya. 
Nyonya Gong terdiam seperti kasihan tapi bersikap acuh, Ma Sung meminta bibinya agar mulai mencoba makananya.  Nyonya Gong tetap diam. 

Sementara Gi Bbeum menunggu untuk dipanggil audisi, dan banyak yang ikut tapi namanya belum juga dipanggil. Wajahnya terlihat panik karena selama ini selalu gagal untuk audisi.
“Ma Sung..  Aku akan berhasil dalam audisi ini dan membuatmu bahagia.” Gumam Gi Bbeum yakin.
Nyonya Gong melihat Ma Sung mulai minum soju dan ingin tahu apa yang akan dikatakan keponakannya.  Ma Sung mengaku kalau sudah tahu semuanya. Nyonya Gong balik bertanya apa yan diketahui Ma Sung.
“Alasan aku mengalami kecelakaa tiga tahun lalu. Tapi Kau tak perlu khawatir Besok, aku akan lupa. Tapi aku ingin menanyakanmu satu hal dan aku ingin sebuah jawaban.” Ucap Ma Sung. Nyonya Gong mempersilahkan Ma Sung menanyakan saja.
“Seluruh hidupku, ada kalanya saat aku takut kepadamu, tapi tak pernah sekalipun aku membencimu. Bagiku, kau adalah ayah dan ibuku. Tapi apa diriku bagimu? Apa artinya diriku hingga kau amat membenciku hingga menginginkan kematianku?” kata Ma Sung dengan mata berkaca-kaca
“Seorang kerabat yang tak bisa kusingkirkan yang membuatku muak. Karena satu baris dalam surat wasiat, maka aku kehilangan semuanya dari seorang keponakan Peraturan aneh keluarga kita itu amat membuatku muak. Jadi itu Cukup untuk menginginkan kematianmu.”akui Nyonya Gong
“Kau bilang, Cukup untuk menginginkan kematianku? Kalau begitu, itu benar. Kau memang mencoba membunuhku.” Kata Ma Sung tak percaya
“Ma Sung.. Seorang manusia dengan mata yang sedih seperti matamu biasanya memiliki hidup yang sulit. Semua itu adalah takdir... Seperti ayahmu.” Kata Nyonya Gong, Ma Sung tak habis pikir Nyonya Gong tega mengatakan hal itu.
“Dengarkan aku baik–baik... Lupakan yang terjadi hari ini. Dengan Membeberkan kebenarannya takkan membuat semuanya bahagia. Lalu Jangan memberi tahu Ki–joon... Dia menyukai dan amat mengagumimu.” Kata Nyonya Gong memperingati.
“Apa dia bisa bertahan jika mengetahui kebenarannya? Jika kau memberitahunya, maka kau takkan mati dengan tenang karena memikirkan apa yang akan terjadi kepada Joo Gi–bbeum. Kau kehilangan indra perasamu, maka Waktumu sudah dekat.” Kata Nyonya Gong
“Jika kau tewas pada hari itu dengan orang tuamu, maka kau takkan mengalami penderitaan hidup yang kau alami.” Kata Nyonya Gong lalu berjalan pergi.
Ma Sung tak habis pikir dengan sikap Nyonya Gong yang sangat muak dengan dirinya, padahal mereka bersaudara. Sementara Gi Bbeum akhirnya di panggil Ma Sung untuk audisi.  Gi Bbeum pun menyanyi dengan dukuangan dari Jae Min dan CEO Jang, sedangkan Ma Sung seperti sedang merasakan kesedihan yang mendalam. 

Gi Bbeum menelp Ma Sung menanyakan keberadaanya, tapi Ma Sung balik bertanya keberadaan Gi Bbeum sekarang. Gi Bbeum mengatakan  Dalam perjalanan pulang setelah audisi dan berpikir untuk mampir ke rumahnya. Ma Sung  menolak karena sedang tak di rumah.
“Gi–bbeum, kenapa kau terus menyulitkanku?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum binggung karena menyulitkan Ma Sung
“Pertama, karena awalnya kau tak menyukaiku. Kini karena aku amat merindukanmu.” Ungkap Ma Sung dengan nada sedih
“Kau tak terdengar bahagia.” Komentar Gi Bbeum. Ma Sung mengelak kalau Suasana hatinya sedang amat bahagia.
“Aku akan mendatangimu. Jadi Kau di mana?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku Jauh dari rumah.
“Tapi aku merindukanmu.”Akui  Ma Sung. Gi Bbeum pikir mereka bisa bertemu kalau memangmerindukannya.
“Kita akan bertemu kapan pun kita mau untuk saling bertemu dan melakukan apa pun yang kita mau.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung setuju.
“Aku amat ingin menemuimu, tapi pada saat seperti ini, biasanya ada alasan kita tak seharusnya bertemu.” Ucap Ma Sung
“Ada sesuatu yang ingin kulakukan untukmu.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung piki besok saja dan pengelihatan mulai menghilang.
“Jangan besok Aku ingin berbagi kepadamu energi yang kurasakan hari ini. Akan kulakukan sekarang, jadi Jangan ditutup teleponnya. Aku akan membuatmu menjadi penggemarku dalam tiga menit.” Kata Gi Bbeum dengan penuh semangat membuka gitarnya 


Ma Sung mulai jatuh lemah, tapi matanya bisa melihat Gi Bbeum yang duduk sambil memainkan gitarnya, lalu kenangan tentang Gi Bbeum terulang dalam pikiranya saat mengajak berkencan untuk satu musim. Gi Bbeum mengeluh Ma Sung yang amat egois.
“Apa kau seperti ini kepada semua wanita?” ucap Gi Bbeum marah.
Semua kenangan seperti terlintas dipikiran Ma Sung, saat saling berpelukan, ciuman, berjalan pulang setelah menginap dirumah Gi Bbeum, mengoda Gi Bbeum yang ingin melihat isi laptopnya, memberikan ciuman saat Gi Bbeum datang dengan mabuk. Mereka juga berciuman saat Gi Bbeum meminta maaf karena sudah berkencan dengan Ki Joon. Dan Gi Bbeum yang membisikan kalau mencintai Ma Sung.
“Ma Sung, bagaimana? Apa Kau mendengarnya?” tanya Gi Bbeum selesai menyanyi. Ma Sung sudah tergeletak tak sadarkan dir.
“Ma Sung...Kau sedang apa? Di mana kau? Apa kau di sini? Aku mendengar sesuatu.” kata Gi Bbeum merasakan ada suara bergema.
Gi Bbeum akhirnya melihat Ma Sung yang berdiri tak jauh darinya, lalu mencoba membangunkan Ma Sung yang tergeletak dijalan. Ma Sung tetap diam.
Bersambung ke episode 15

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Capcay & Dimsum  

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


3 komentar:

  1. Mereka akhirnya nikah kan yaaaaaa hepi ending kan yaaaa😢😢😢😢

    BalasHapus
  2. ga sabar nunggu lanjutannya... gomawo

    BalasHapus
  3. Terimakasih mbak...
    Semangat ya...
    Di nanti sinopsis brikut nya😊😊

    BalasHapus