PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Gi Bbeum menuliskan jurnal kembali “Saat kita gagal melindungi orang yang kita sayangi, maka berharaplah, menunggu, dan teruslah mencintai. Seperti itu saja, hari ini dan besok, aku akan menunggu dan hidup seperti ini saja hingga kita bertemu lagi.”
Gi Bbeum lalu melihat buku jurnal yang ditulis Ma Sung, melihat kalau pacarnya itu melakukan banyak hal. Tapi ada yang heran Kenapa Ma Sung tak menulis tentangnya. 

Akhirnya Gi Bbeum menelp Ki Joon, membahas tentang Jurnal Ma Sung yang sedikit aneh, karena menulis jurnal setiap hari selama tiga tahun, tapi tak pernah menyebut Gi Bbeum. Ki Joon mengejek Gi Bbeum yang membaca jurnal Ma Sung.
“Tidak, aku... Aku hanya membacanya karena penasaran.” kata Gi Bbeum panik.
“Tak apa–apa. Aku juga pasti akan membacanya. Apa Dia benar–benar tak menyebutmu? Tak mungkin, coba Baca dengan perlahan.” Kata Ki Joon.
“Aku membaca setiap halamannya dan dia tak menulis tentangku.” Ucap Gi Bbeum
“Apa Dia tak menulis tentangmu di jurnal lain?”kata Ki Joon. Gi Bbeum pikir kaau itu Jurnal khusus tentangnya maka dimana Kira–kira jurnal itu. 

Sek Yang berjalan ditepi danau berteriak kalau sudah terlambat jadi harus bergegas. Saat itu Ma Sung sedang ada ditepi danau sambil membaca jurnalnya. Sek Yang mengeluh kalau sudah memberitahu sesi konsultasi Ma Sung itu penting.
“Jangan membuatku mencarimu... Kau bukan anak kecil.” Omel Sek Yang. Ma Sung mengeluh Sek Yang yang selalu mengomel.
“Buku itu menyenangkan hingga aku lupa waktu.” Kata Ma Sung. Sek Yang ingin tahu buku apa. Ma Sung memperlihatkan jurnal yang bertuliskan "Keributan Ma–seong, Gi–bbeum"
“Kau membaca buku itu kemarin. Apa Kau tak ingat?” ucap Sek Yang heran.
“Apa Aku juga membaca ini kemarin? Aku tak ingat.” Kata Ma Sung
“Itu sebabnya jangan terlambat untuk pengobatanmu..Tunggu... Apa Kau tahu siapa aku?” kata Sek Yang ingin memastikan.
“Yang... Woo... Jin? Kepala Divisi Perencanaan.” Kata Ma Sung berusaha mengingatnya.Sek Yang bahagia memuji Ma Sung lulu dan mengajaknya pergi karnea  sudah terlambat.


Ma Sung mengaku telah jauh lebih baik Tapi merasa kondisinya masih buru karena buku yang ada ditanganya, tak bisa mengingatnya. Dokter Yoon duduk di depanya meminta Ma Sung untuk Jangan tergesa–gesa, karena Saat merka bertemu setahun lalu di Baltimore, bahkan tak bisa mengingat namanya.
“Hanya mendengar itu saja membuatku takut.” Ungkap Ma Sung. Dokter Yoon pun mengerti kalau Itu memang menakutkan.
“Untungnya, memorimu kembali dengan cepat. Memori jangka pendekmu meningkat dari satu menjadi 10 menit, lalu menjadi satu jam.Kini kau kembali ke kondisimu seperti empat tahun lalu.” Kata Dokter Yoon
“Terkadang aku ingat momen dari masa kecilku. Tapi aku tak banyak ingat tentang momenku di Korea. Siapa yang kutemui dan apa yang kulakukan dulu. Jadi Seperti apa diriku dulu?” ucap Ma Sung penasaran.
“Kau pintar, pengertian,dan romantis. Apa Kau penasaran?” tanya Dokter Yoon.
“Penasaran, tapi juga takut. Jika saja aku melupakan sesuatu yang amat berharga.” Ungkap Ma Sung
“Apa pun yang kau ingat, tulislah atau gambarlah.” Saran Dokter Yoon. Ma Sung berjanji akan melakukan.
“Beberapa pasien akan segera tiba ke Desa Penyembuhan. Dan Jauh lebih lama dari rencanamu. Tapi kini setelah kita siap, kita bisa menyambut para tamu.” Ungkap Dokter Yoon terihat bahagia.
Ma Sung ingin tahu Saat Dokter Yoon menemukannya di Baltimore setahun yang lalu, apa itu sebuah kebetulan. Dokter Yoon mengaku tadinya akan tinggal di AS setelah berhenti lalu Kebetulan saja  menemukan Ma Sung dalam perjalanannya.
“Aku hampir meninggal saat itu. Kenapa kau tak menyerah atas diriku?” unkap Ma Sung
“Apa yang ingin kau ketahui?” tanya Dokter Yoon. Ma Sung merasa ada sesuatu antara mereka berdua.
“Apa Karena aku adalah doktermu?” goda Dokter Yoon. Ma Sung pikir  Dokter Yoon memang dokternya.
“Jadi Boleh aku pergi ke Seoul nanti?” tanya Ma Sung. Dokter  Yoon menganguk memperbolehkanya. Ma Sung pun pamit pergi.
“Suatu hari kelak, dia akan ingat semuanya.” Ungkap Dokter Yoon melihat buku jurnal yang dituliskan Ma Sung sebelum melupakan semuanya. 



Ma Sung membeli banyak buku di toko buku lalu memberikan pada Sek Yang untuk membawanya dan bertanya apakah Berat. Sek Yang mengaku tidak walaupun tumpukan buku sudah menutupi wajahnya. Ma Sung pikir harus beli lebih banyak.
“Apa Kau akan membaca semua ini?” tanya Sek Yang.Ma Sung mengangguk. Mereka pun makan direstoran yang pernah didatangi sebelumnya.
“Aku selalu berpikir begitu, tapi ini amat aneh. Kau tak ingat yang lainnya, tapi ada yang dipelajari.” Ucap Sek Yang
“Memoriku tak terhapus. Aku hanya bermasalah untuk mengingatnya. Otakku ingat semuanya.” Jelas Ma Sung
“Kalau begitu, Apa kau tak ingat, tapi masih merasakannya? Bagaimana dengan tempat ini?” tanya Sek Yang
“Ini lezat sekali. Bagaimana kau tahu tempat ini? Alih–alih bekerja, kau telah...” kata Ma Sung yang langsung disela oleh Sek Yang
“Membuatmu makan... Apa Kau tak ingat tempat ini?” kata Sek Yang. Ma Sung tak ingat mereka  pernah datang ke restoran itu.
“Lupakan saja. Makanlah.. Makan semua yang kau mau” ucap Sek Yang menahan amarahnya.
“Bisakah kau lepaskan pangkatmu saat ada di tempat umum?Apa kau mempromosikan posisimu?” keluh Ma Sung
“Ini tak hanya berarti aku Kepala Divisi Perencanaan, tapi aku bisa membahayakan hidupku untuk mendapatkan ini.” Tegas Sek Yang
Ma Sung membahas Se Yang telah empat tahun mengenalnya, jadi merasa hal spesial tentang Sek Yang. Sek Yang ingin tahu  Contohnya. Ma Sung menegaskan yang Pertama, tak suka jabatan "Direktur Yang" Sek Yang ingin tahu alasanya dan ingin tahu apa yang dipilih. 
“Aku pikir "Tuan Yang" terdengar lebih baik daripada "Direktur Yang". Yang jauh lebih baik lagi adalah "Woo–jin" saja,terdengar lebih ramah. Kau bukan keluarga, kekasih, atau apa pun.” Ungkap Ma Sung
“Astaga, aku merinding.” Kata Sek Yan kebingungan karena Ma Sung mengulang ucapanya dulu dan kembali makan.


Keduanya keluar dari restoran, Sek Yang memegang perutnya berpikir sudah salah makan. Ma Sung melihat Sek Yang sedang sakit. Sek Yang mengeluh kalau semua salah Ma Sung jadi akan mengambil obat dan meminta agar menunggu di suatu tempat. Ma Sung binggung
“Aku takkan lama. Kau membawa ponselmu, 'kan?” kata Sek Yang, Ma Sung mengeluarkan ponselnya.
“Kenapa ini salahku? Kau Jangan lama–lama... Cepat.” Kata Ma Sung melihat Sek Yang sudah pergi.

Ma Sung berjalan dan lewat cafe yang sebelumnya sering didatangi Gi Bbeum, lalu memesan minuman dan tak sengaja melihat poster Gi Bbeum bertuliskan "Jagalah Lingkungan" tapi tak mengingat apapun. Tiba-tiba ingatanya datang sebuah tangga. 

Ia mengingat pesan Dokter Yoon “Apa pun yang kau ingat, tulislah atau gambarlah.” Ma Sung akhirnya mengambil tissue dan mulai mengambar yang ada dalam ingatanya. Pelayan datang memberitahu kalau  meja ini milik orang lain jadi meminta duduk di tempat lain.
“Apa ini milik orang lain?” tanya Ma Sung. Pelayan membenarkan kalau meja ini sudah dipesan dengan memberikan tanda di atas meja.
Ma Sung melihat tulisan "Si Bodoh" lalu menerima telp kalau Tak ada di mobil dan akan segera pergi dan tak melihat tulisan di meja "Tolong jangan duduk di sini. Ini adalah kursi Joo Gi–bbeum." Lalu bergegas pergi  menuju mobil.
***
Ma Sung pergi ke arah kiri jalan, dan saat itu Gi Bbeum datang masuk ke dalam restoran melihat ada segelas minuman yang ditinggalkan. Pelayan datang ingin membersihkan mejanya. Gi Bbeum melihat tissue yang digambar dan ingat kalau itu tangga tempat pertama kali berciuman dengan Ma Sung di Hainan.
“Apa Ada seseorang yang duduk di sini?” tanya Gi Bbeum pada pelayan
“Seorang pria.” Jawab pelayan. Gi Bbeum ingin tahu bagaimana cirinya.
“Dia Tinggi dan tampan. Lalu Kubilang meja ini dipesan dan dia pergi.” Kata pelayan. Gi Bbeum bergegas keluar dari cafe mencoba mencari Ma Sung tapi tak melihatnya. 


Ma Sung sudah ada di dalam mobil mengaku kalau ada yang aneh. Sek Yang ingin tahu Apa terjadi sesuatu. Ma Sung menceritakan Kafe yang tadi didatangi, kalau diminta untuk pindah karena kursi yang diduduki adalah milik orang lain.
“Pasti seorang pria bodoh Membelinya agar kekasihnya terkesan. Bukankah itu sudah jelas?” ucap Ma Sung
“Kurasa aku pernah dengar itu.” Komentar Sek yang, Ma Sung pikir itu norak dan membosankan.
“Itu selalu terjadi di drama. Drama merusak orang dan Semua orang menjadi konyol.” Ejek Ma Sung kesal
“Aku mengerti sekarang.” Ungkap Sek Yang mengejek. Ma Sung binggung. Sek  Yang tak membahasnya lagi.
“Semua drama memang seperti itu. Seharusnya kau membaca buku, daripada menonton drama.” Keluh Ma Sung. Sek Yang hanya bisa tersenyum

Gi Bbeum kembali ke rumah melihat foto yang disimpan dirak dan memastikan kalau itu gambar yang sama  dan itu diHainan. Akhirnya Ia bertemu dengan Nan Joo memberitau kalau keduanya ditempat yang sama jadi  Ma Sung mungkin saja ke Hainan.
“Gambar ini sama persis dengan foto ini... Ini tak mungkin sebuah kebetulan.” Kata Gi Bbeum penuh semangat.
“Apa yang kau harapkan?” tanya Nan Joo. Gi Bbeum pikir kalau itu Ma Sung yang datang.
“Kau bilang sudah melupakannya, tapi ternyata masih merindukannya. Kau Berhentilah ke kafe itu, karena hanya mendapat pemikiran yang konyol.lalu Berhentilah melihat itu.” Keluh Nan Joo.
“tapi Kurasa aku benar.” Kata Gi Bbeum, Nan Joo menyuruh Gi Bbeum agar membaca naskahnya. 

Dokter Yoon melihat papan nama diatas meja "Direktur Eksekutif, Seong Ki–joon" mengaku sudah dengar, tapi pemandangan didepanya tampak asing. Ki Joon mengaku Setiap hari terasa asing baginya dan masih coba membiasakan diri.
“Lalu Bagaimana ibumu?” tanya Dokter Yoon. Ki Joon memberitahu ibunya tetap di rumah.
“Dia bekerja seumur hidupnya dan kini mengurung diri. Seperti dipenjara. Tapi Dia harus membayar perbuatannya kepada Ma Sung Bagaimana Desa Penyembuhan?” tanya Ki Joon
“Kita akan siap membukanya bulan ini.” Kata Dokter Yoon. Ki Joon yakin Ma Sung pasti akan senang.
“Itu baru terselesaikan setelah kau mengambil alih.” Komentar Ki Joon bangga.
“Aku diberi kesempatan yang hebat. Jadi Aku amat bersyukur.” Ungkap Dokter Yoon.
“Katakan itu kepada Ma Sung saat kau menemuinya lagi.” Kata Ki Joon.Dokter Yoon pikir itu pasti dikatakan.  Ki Joon ingin tahu alasan Dokter Yoon datang ke kantornya, Dokter Yoon pikir sudah saatnya.


Ma Sung memperlihatkan gambarnya pada Dokter Yoon, lalu Dokter Yoon memberitahu kalau itu Hainan. Ma Sung ingin tahu kenapa tempat ini tiba–tiba muncul dalam pikirannya. Dokter Yoon pikir kalau pasti ada alasannya dan itu adalah memori terbaru yang Ma Sung ingat sendiri.
“Prognosisnya bagus. Apa Ada gejala lain?” tanya Dokter Yoon.
“Saat berada di Seoul,. aku melihat wajah seorang wanita dan merasa agak aneh.” Ungkap Ma Sung. Dokter Yoon ingin aneh bagaimana.
“Aku melihat fotonya dan merasa berbunga–bunga. Aku masih bermasalah dalam mempertahankan memori. Mungkinkah aku mencintai seseorang?” ucap Ma Sung
“Tentu saja.” Kata Dokter Yoon, Sek Yang masuk memberitahu kalau ada tamu untuknya. Ma Sung pun meminta Ma Sung untuk ikut denganya. Ma Sung binggung kenapa harus ikut. Dokter Yoon mengatakan kalau itu tamu untuknya. 


Ki Joon sudah menunggu di bawah tangga, wajahnya terlihat gelisah, teringat kembali yang dikatakan Dokter Yoon.   “Dia memiliki memori masa kecilnya, tapi tak bisa ingat apa pun dari tahun–tahun terakhir ini. Jika dia tak segera mengenalimu, jangan terkejut.”
“Aku tak peduli... Aku hanya ingin melihatmu... Aku akan meninjumu dulu, lalu...” kata Ki Joon dan kaget melihat Ma Sung menuruni tangga lalu seperti tak mengingatnya memilih untuk membalikan badany.
“Galileo...  Seong Ki–joon... Bagaimana kabarmu?” ucap Ma Sung, Ki Joon langsung berlari memeluk erat Ma Sung.
“Aku terkejut... Kupikir kau tak mengenaliku dan aku takut. Kenapa kau menakutiku?” ucap Ki Joon
“Jangan menangis... Maafkan aku.” Kata Ma Sung. Ki Joon mengumpat kesal pada Ma Sung 

Ki Joon berdiri di depan sungai han, Ha Im datang memanggil Ki Joon memarahinya karena tak menjawab telepon dan SM dan meminta datang.  Ki Joon menjawab kalau meminta Ha Im datang untuk menghiburnya. Ha Im mengancam akan membunuhnya jika bercanda.
“Maaf, tapi jangan bertanya. Ini rahasia.” Kata Ki Joon dengan kacamata hitamnya ingin terlihat serius.
“Apa Kau bahkan takkan memberitahuku? Kau harus Katakan atau kita putus.” Ancam Ha Im.
“Kenapa kau terus mengancamku? Aku takkan putus denganmu.” Keluh Ki Joon melepaskan kacamatanya. Ha Im meminta Ki Joon agar mengatakan dalam hitungan ketiga.
“Aku bertemu sepupuku.” Ucap Ki Joon. Ha Im kaget apakah itu yang dimaksud. Gong Ma Sung dan tak percaya kalau dia masih hidup.
“Selama ini,dia ada di Desa Penyembuhan.”jelas Ki Joon. Ha Im hean Kenapa itu dirahasiakan dan apakah Gi–bbeum tak tahu
“Tidak. Dia tak bisa mengingatnya.” Kata Ki Joon. Ha Im pikir kalau Walaupun begitu, mereka harus bertemu.
“Itu Tak lama lagi... Aku benci tragedi... Ayo... Peluk aku.” Rengek Ki Joon, Ha Im pun memberikan pelukan lalu mengelus punggung Ki Joon agar jangan menangis lagi. 


Gi Bbeum berjalan dengan pemandangan pohon yang terlihat rindang dan seperti hutan.  Jae Min memberitahu Gi Bbeum kalau Tempat ini masih belum dibuka jadi tak bisa syuting Tapi mereka memberi izin khusus untuk drama Gi Bbeum. Gi Bbeum hanya diam saja.
“Apa Kau tak suka di sini?” ucap Jae Min. Gi Bbeum ingat pernah kemari Dengan Tn. Jang, Gi–joon, dan Ma Sung.
“Kupikir kau tak ingat.” Kata Jae Min, Gi Bbeum hanya diam saja seperti mengingatkan dengan Ma Sung.
“Gi–bbeum... Kami akan rekaman dengan drone. Kami ingin mendapat gambar semua pemandangan alam ini. Kau mungkin akan kesepian, jadi  silakan berjalan–jalan lebih dulu” ucap sutradara. Gi Bbeum menganguk mengerti.
“Sore ini akan hujan, jadi Cepatlah.” Kata sutradara pada ass-nya. Gi Bbeum pun berjalan sendiri. 
Gi Bbeum berjalan ke taman dengan menatap air mancur dan teringat ucapan Ma Sung sebelumnya.
“Jika kau berdiri di sini, ini akan membawamu kembali ke momen paling bahagiamu.” Jelas Ma Sung
“Kapan kau merasa paling bahagia?”tanya Gi Bbeum.
“Setiap momen yang kuhabiskan denganmu.” Ucap Ma Sung 



Saat itu Gi Bbeum melihat sosok pria yang dikenalnya berada dibalik air mancur lalu berjalan ke arah yang berlawanan, Tapi mereka akhirnya saling bertemu dan Gi Bbeum tak percaya melihat Ma Sung ada depanya.
“Ini adalah air mancur memori. Jika kau berdiri di sini, ini akan membawamu kembali ke momen paling bahagiamu. Mungkin itu bisa membantumu paham.” Ucap Ma Sung dan melihat Gi Bbeum hanya diam saja.
“Maaf telah mengganggu.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum langsung menanyakan keadaan Ma Sung.
“Apa Kau mengenalku?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum pikir itu Mungkin.
“Apa Kita pernah bertemu?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum menjawab kalau itu dulu sekali.
“Maaf, aku tak ingat, karena Aku memiliki sebuah masalah.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum pikir tak masalah
“Tak apa–apa, bahkan jika kau tak mengingatku.” Ungkap Gi Bbeum tapi Ma Sing merasa tak seperti itu.
“Apa aku adalah bagian dari memori yang buruk?” tanya Ma Sung melihat Gi Bbeum yang berkaca-kaca
“Aku hanya terkejut... Kau adalah tipe idealku... Itu sedikit mengejutkan.” Ungkap Gi Bbeum. Ma Sung pikir mereka baru saja bertemu.
“Memang baru sebentar,. tapi aku yakin sudah jatuh cinta kepadamu. Aku Joo Gi–bbeum.” Gi Bbeum. Ma Sung seperti terbiasa mendengar nam Joo Gi–bbeum.
“Senang bertemu denganmu, Gong Ma–seong.” Kata Gi Bbeum. Ma Sung pun melihat buku jurnalnya "Keributan Ma–seong, Gi–bbeum"
Saat itu ingatanya datang, saat hujan turun Gi Bbeum mengungkapkan perasaaanya “Aku mencintaimu... Aku mencintaimu, Ma Sung, Kau harus Ingat itu. Jangan lupa.” Dan Ma Sung pikir Gi Bbeum Jangan khawatir karena takkan meninggalkannya sendirian.
“Aku puntakkan melupakanmu lagi.” Ucap Ma Sung, saat itu juga Ma Sung mengingat semuanya.
Hujan turun semakin deras, Ma Sung memanggil nama Gi Bbeum dan mereka saling berpelukan dengan erat. Lalu saling menatap dan melakukan ciuman dibawa hujan sama seperti sebelumnya, seperti kali ini melampiaskan kerinduan karena tak bertemu selama satu tahun. 
Gi Bbeum sudah duduk dengan gaun pengantin dan buket bunga, Nan Joo merapihkan pakaian sambil bertanya apakah Gi Bbeum tak lelah karena terus saja tersenyum karena Ini pernikahan keempat bulan ini.
“Tidak. Setiap kalinya selalu menyenangkan. Gaun apa yang akan kukenakan minggu depan?” Kata Gi Bbeum penuh senyuman sumringah.
“Apa Kau akan menikah lagi?” tanya Nan Joo heran
“Ma Sung tak bisa ingat pernikahan kami. Aku akan menikah dengannya hingga dia ingat.” Jelas Gi Bbeum. Nan Joo bertanya-tanya Apa Ma Sung akan ingat minggu ini. 

Sek Yang bersama dengan Ma Sung menempelkan masker agar tampak lebih tampan, lalu bertanya apakah memang benar–benar tak ingat pernikahan minggu lalu. Ma Sung mengaku tidak dan mengeluh Sek yang berpikir dirinya itu sedang bercanda
“Lalu minggu sebelumnya? Atau sebelumnya?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku Begitu juga dengan minggu–minggu sebelumnya.
“Kalau begitu, apa kau tak ingat wajah mempelaimu?” tanya Sek Yang
“Kenapa tidak? Apa Kau pernah melihat wanita secantik itu?” kata Ma Sung bangga. Sek Yang mendengarnya ketakutan karena mengingat Gi Bbeum tapi tak ingat kalau menikah minggu sebelumnya. 

Sementara di gereja, Ki Joon mengaku  tahu orang yang menikah empat kali, tapi hanya Ma Sung menikah empat kali dalam sebulan. Ha Im tahu kalau Setiap minggu, Ma Sung melamar dan menikahi Gi Bbeum  dan Melihat mereka membuatnya ingin menikah juga.
“Apa yang kau kenakan hari ini? Orang akan mengira kaulah yang selebriti” keluh Ha Im.
“Aku memang selebriti.. Kini setelah Ma–seong kembali, aku juga akan kembali menjadi bintang Hallyu.” Kata Ki Joo penuh semangat.
“Apa Kau akan kembali berakting? Bagaimana dengan menikahiku?” kata Ha Im
“Kau bisa ke Hollywood dan menjadi sukses. Kita bisa menikah saat aku punya jutaan penggemar.” Kata Ki Joon. Ha Im berteriak marah.
“Sudah lama kau tak mengatakan itu.” Ungkap Ki Joon bahagia. 
Saat didepan altar, Ja Rang memberitahu kalau  Sebuah agensi menginginkannya. Sa Rang tak percaya dengan penampilan kakaknya ada yang tertarik lalu mereka pun duduk. Sek Yang menyambut tamu yang diundang.
“Aku benar–benar penasaran. Apa mereka bertingkah seperti pasangan baru menikah setiap malam?” bisik CEO Jang. Jae Min dan Min Chul berpikir juga seperti itu dengan wajah tersipu malu. 


Sek Yang memanggil kedua mempelai untuk masuk, Gi Bbeum dan Ma Sung masuk dengan wajah bahagia. Sek Yang pikir merek sudah tiga kali menikah jadi bisa melakukan saja karena pasti sudah tahu urutanya. Gi Bbeum dan Ma Sung saling menatap.
“Terima kasih telah menunggu.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum membalas mengucapkan Terima kasih  Ma Sung yang telah kembali.
“Aku mencintaimu, Joo Gi–bbeum.” Kata Ma Sung
“Aku jauh lebih mencintaimu, Gong Ma Sung” ungkap Gi Bbeum.
Keduanya pun berciuman dengan Ma Sung yang medekat lebih dulu, Ki Joon yang melihat terlihat malu ingin menutup matanya. Gi Bbeum akhirnya membalas Ma Sung dengan berjinjit mencium Ma Sung. 

Keduanya duduk di kursi gereja, Gi Bbeum bertanya apakah Ma Sung membaca jurnalnya lagi, Ma Sun mengaku terasa berbeda setiap kali membacanya dan tahu itu cerita tentang mereka berdua. Gi Bbeum membenarkan.
“Ya. Aku menulis jurnal setiap hari sejak kau pergi untuk memberitahumu perasaanku selagi menunggumu. Aku tahu hari ini akan datang. Aku merasa terharu.” Akui Gi Bbeum
“Kenapa? Apa aku amat mempesona?” goda Ma Sung. Gi Bbeum mengaku Ma Sung yang amat sangat mempesona.
“Mari kita pergi dan menikmati malam pertama kita” kata Ma Sung. Gi Bbeum mengeluh Ma Sun itu sudah gila.
“Tentu saja, aku tergila–gila kepadamu.” Ungkap Ma Sung
“Memorimu terhapus setiap hari, tapi kenapa kau selalu mengatakan hal manis seperti itu?” kata Gi Bbeum heran.
“Memoriku tak terhapus. Aku hanya bermasalah mengingatnya kembali. Apa Kau tahu insting? Ini adalah insting.” Ucap Ma Sung lalu mencium Gi Bbeum.
“Kita menulis dan mengingat setiap hari dan menghabiskan setiap hari seakan itu cinta pertama kita. Semoga hari normal yang asing dan damai itu akan kami alami kelak.”
THE END
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Dreaming



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

9 komentar:

  1. Harus bagaimana....
    Apakah senang karena ma sung masih hidup....
    Atau sedih krn setiap hari kehilangan ingatannya....

    BalasHapus
  2. Salut bt jo gi Bbeum utk cintany yg tanp lelah mnggu n mnjga ma seong...love forever.. Gomawa bt sinopsisny..

    BalasHapus
  3. Ngakak :v Bingung, antara ngarepin jodoh pikun (yg muda) tapi romantis/ normal tapi ngeselin. Wkwkwk..
    Makasih banyak min yg udh nulis sinopsis ini. Semoga sukses ya.. aminnn.. semangat!!!

    BalasHapus
  4. Ada yg tau gak itu ada ost yg pake english sering muncul tp gak masuk list soundtrack,, gak tau jdulnya ap.. ad yg bisa bantu?

    BalasHapus
  5. Pengantin pikun yang romantis,ending yang mbahagiakan,makasih buat yang nulis,semangat

    BalasHapus
  6. Ending yang membahagikan meski pikun,makasih buat yang nulis,semangat

    BalasHapus
  7. Baru tau ada drama ini pas ngepoin drama2 yg prnh diperanin choi jin hyuk.. Ku suka krn happy ending, cmn yg bikin geregetnya itu, dia nulis jurnal tiap hari, tp ga ingat sama sekali kalo dia udh menikah keempat kalinya 😄😄😄
    Gi beum sabar bgt yak 😅

    BalasHapus