PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 05 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Ki Joon masuk ruang syuting menyapa semua krum memperkenalkan diri sebagia  aktor tenar, Sung Ki Joon. Sutradara tak membalas uluran tangan Ki Joon menyuruh Asisten sutradara untuk bersiap-siap dan memberikan naskah.
“Kita akan langsung syuting segera setelah kau siap.” Ucap Sutradara.
Ha Im terlihat cemburu melihat Ki Joon yang terlihat berbicara ramah pada wanita lainya. Ki Joon dengan bangga sebagai  aktor yang mendalami peran. Min Chul memberikan naskah pada Ha Im.
“Apa Naskahnya diganti?” tanya Ha Im binggung, Min Chul memberitahu kalau Mereka baru saja mengubahnya.
“Kau harus lakukan adegan ciuman sebentar.” Bisik Min Chul. Ha Im kaget kalau akan ada Adegan ciuman.
“Cut, cut! Sutradara, hari ini moodku kurang, tolong lewatkan adegan ini. Kita akan lewatkan adegan ini.” Ucap Ha Im terlihat  marah keluar ruangan. Ki joon kaget kalau akan dilewatkan lalu berlari mengejar Ha Im.

“Ha Im yang membuatnya kemari, kenapa seperti itu?” tanya Jae Min binggung.
“Ini Bisa kurasakan... Garis cinta sedang melambung naik sekarang.” Ungkap Min Chul keduanya. 


Ki Joon mengejar Ha Im mengeluh merusaknya dibanding memberi bantuan, lalu malah melewatkannya. Ha Im berkomentar kalau Ki Jon itu payah dalam berakting, Ki Joon dengan bangga sebagai aktor yang mendalami peran. Ha Im menyuruh Ki Joon agar mencoba.
“ Dalam naskah "Dia menarik wajahnya dan menciumnya dengan lembut." Ayo Gunakan bakat aktingmu padaku.” Kata Ha Im.
Ki Joon binggung lalu mencoba mendekat memejamkan mata untuk mencium Ha Im, tapi seperti ragu padahal hanya tinggal beberapa centi saja.
“Aku sedang tidak dalam mood yang tepat.” Kata Ki Joon. Ha Im berpikir kalau Ki Joon tidak menyukainya.
“Aku cuma...” kata Ki Joon bingung dan tiba-tiba Ha Im menarik bajunya lalu memberikan ciuman lalu pergi. Ki Joon makin binggung, melonggo sambil memegang bibirnya. 

Nyonya Gong menandatangi surat, Seketarinya memberitahu kalau baru saja mendengarnya dari Ketua Kang dari TN Group. Nyonya Gong ingin tahu Kapan Song Hwa dan Ki Joon bisa bertemu. Sek binggung memberitahu kalau Ketua Kang berkata ingin putrinya bertemu dengan Tn. Gong secara khusus.
“Apa Kau sudah mencari tahu yang kuminta?” tanya Nyonya Gong. Sek menjawab sudah lalu memberika berkasnya.
Nyonya Gong membaca semua “Data pribadi Joo Gi Bbeum” dengan teliti. 

Gi Bbeum berlatih dialog, pesan dari Ma Sung datang “Untuk membalas hadiah gajahmu, kau ingin pergi nonton?” Wajah Gi Bbeum bahagia membacanya, menyetujui ajakan Ma Sung untuk nonton dan makan malam juga.
“Apa Makan malam juga? Ide bagus.”kata Ma Sung dan wajahnya sumringah sambil memeluk boneka yang diberi oleh Gi Bbeum.
Saat itu ponselnya berdering, Ma Sung berharap kalau itu bukan dari Sekretaris Yang. Dengan wajah kesal Ma Sung bertanya kenapa lagi menelpnya, Sek Yang memberitahu kalau Ketua Gong ingin menemuinya hari ini. Ma Sung terlihat kaget. 

Ma Sung dan Ki Joon duduk di depan Ketua Gong dalam retsoran. Nyonya Gong berkomentar Ma Sung terlihat lebih kurus dan berpikir kalau punya masalah. Ma Sung mengaku kalau tidak terjadi apa-apa. Ki Joon mengeluh ibunya yang hanya gembira melihat Ma Sung saja.
“Ma Sung, aku sudah menyiapkan pertemuanmu dengan Song Hwa besok, temuilah dia.” Kata Nyonya Gong
“Aku sudah memberitahumu perasaanku.” Komentar Ma Sung menolak.
“Demi masa depan perusahaan tidak ada hal yang paling efektif selain penyatuan keluarga. Untuk mewujudkannya, kita perlu pernikahan finansial. Kita harus genggam TN Group. Jika kau tidak menyukainya,maka temui Song Hwa dan jual Ki Joon padanya.” Saran Nyonya Gong
“Kenapa ibu menjualku?” keluh Ki Joon marah. Nyonya Gong menegaskan kalau harus mewujudkannya, apapun yang terjadi.
“Aku paham maksudmu. Jadi Aku akan menemuinya.” Kata Ma Sung
“Kalian berdua sedang membuat rencana busuk, kan? Apa Kau menjual putramu demi uang? Aku harus melaporkannya pada polisi.” Keluh Ki Joon dengan wajah kesal
“Tutup mulutmu dan makan.” Tegas Nyonya Gong marah. Ki Joon menyela kalau tak mungkin bisa menutup mulutnya kalau mau makan.
“Ini penghinaan!” teriak Ki Joon kesal memilih untuk keluar, Nyonya Gong akhirnya tak bisa menahan amarahnya langsung mengumpat. 



Nan Joo memberitahu dengan mengebu-gebu kalau ini Hollywood dan Di LA, Gilbert dikenal sebagai asisten Sutradara, Proyek terbarunya film "La La Land." Dan Itu benar-benar film terkenal. Gi Bbeum heran kenapa orang terkenal itu ingin mengaudisinya.
“Hei, orang sepertimu sebaiknya bekerja di luar negeri. Tidak ada prasangka dan audisinya dilakukan secara blind test.” Kata Nan Joo. Gi Bbeum terlihat bingung
“Kurasa aku harus mencobanya. Kapan itu?” tanya Gi Bbeum. Nan Joo memberitahu kalau itu besok
“Apa aku harus pergi besok?” tanya Gi Bbeum ragu. Nan Joo menegaskan kalau harus pergi besok.
“Kau harus ambil peluang itu selagi dia berada di Korea.” Jelas Nan Joo. Gi Bbeum merasa kalau keadaan ini gawat. 


Ma Sung gelisah di rumahnya karena tak mungkin bisa bertemu dengan Gi Bbeum.Sementara Gi Bbeum juga kebingungan yang harus dikatkan pada Ma Sung apakah harus menghubunginya, setelah ragu beberapa saat akhirnya akan menghubungi lebih dulu. Tiba-tiba nama [Gonggalppang] muncul lebih dulu, Gi Bbeum pun mengangkatnya.
“Ya, kau sedang apa?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum mengaku tak sedang melakukan apapun lalu bertanya balik.
“ Aku juga sedang tak melakukan apapun” ucap Ma Sung ragu. Keduanya akhirnya mengatakan “Mengenai besok...” lalu Ma Sung menyuruh Gi Bbeum yang lebih dulu bicara.
“Aku harus bertemu dengan guru Sa Rang... Maafkan aku.” Ucap Gi Bbeum tak enak hati.
“Tak apa, aku mendadak punya urusan penting juga.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum seperti bisa sedikit bernafas lega.
“Ah, kalau begitu... kita ketemuan lain waktu” ucap Gi Bbeum. Ma Sung pun setuju akan jumpa lain waktu.

Gi Bbeum sudah mengunakan baju putih berjalan di lapangan Golf, berpikir Mungkin karena ass sutradara dari luar negeri. Jadi ingin bertemu di lapangan golf. Lalu bertanya pada temanya apakah datang untuk audisi, juga. Si wanita membenarkan.
“Apa Kau tahu dia dimana?” tanya Gi Bbeum. Si wanita menunjuk seorang pria sedang bermain golf dengan wanita lainya. 

Ma Sung juga ada di lapangan Golf, bertanya Sang Hwa menanyakan alasan ingin bertemu dilapangan golf. Song Hwa mengaku bisa berkencan dengan Ma Sung setelah bermain golf.
“Kalau kita sepakat pacaran, aku akan meminta bertemu ditempat lain lagi.” Kata Song Hwa. Ma Sung pikir itu Tidak masalah dan mulai memainkan stick golfnya. 

Sementara Ass Sutradara menjelaskan saat tentang audisi aktor di Hollywood yang paling penting, bahkan sempat bertanya apakah mereka sudah punya paspor dan hanya Gi Bbeum yang memilikinya.
“Aku akan beri penjelasan dengan mudah. Saat aku membuat film "La La Land," kenapa menurut kalian aku mengaudisi Ryan Gosling? Itu bukan karena dia tampan. Tapi, dia punya stamina bagus.” Jelas Ass Sutradara menyakinkan.
“Saat kita bernafas... Aku ingin kalian menemukan energi alami. Kumpulan energi itu di perut kalian. Biarkan sumber energi berkumpul secara alami di perut kalian.” Kata Ass sutradara.
Mereka pun mengikuti gerakan Ass Sutradara yang melompat sambil menepuk perut untuk mulai mengeluarkan nafas, karen butuh banyak energi di perut.

Ma Sung dan Song Hwa berjalan bersama, Song Hwa berkomentar kalau Jika TN dan Sunwoo menjadi besan, maka keuangan dunia akan berubah dan Itu akan jadi hadiah terbaik untuk anak-anak mereka kelak, menurutnya itu menyenangkan.
“Aku tidak bisa menikah karena hiburan. Dan Juga, hal yang paling kubenci adalah warisan kekayaan.” Ungkap Ma Sung
“Apa Kau tak akan menikah denganku?” tanya Song Hwa kaget.
“Seharian ini aku sudah mengatakannya dan akhirnya kau sadar. Tidak, aku tidak akan menikah denganmu dan aku sudah kencan dengan seseorang.” Kata Ma Sung
“Apa mungkin... Kudengar kau berciuman di Odd Ball. Apa kau berkencan dengan Joo Gi Bbeum?” kata Song Hwa tak percaya
“Bagus isu cepat menyebar di kalangan kita, kan? Jadi, hubungan kita sudah dibereskan. Diluar kewajiban, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Bagaimana menurutmu Ki Joon?” tanya Ma Sung
“Ki Joon?.. Oh, dia mengganggu.” Keluh Song Hwa. Ma Sung bersyukur mendengarnya.
“Dia lebih suka wanita yang lebih tua dibanding wanita muda. Kalau begitu Sunwoo dan TN tidak akan terlibat melalui pernikahan. Jadi Mari hentikan permainannya disini.” Kata Ma Sung santai. 


Gi Bbeum bersemangat melompat untuk mendapatkan energi, Ass Sutradara meminta Gi Bbeum si gadis kuat paling belakang maju ke depan, Gi Bbeum akan berjalan ke depan, Ass Sutradara pikir mereka seharusnya pergi piknik hari ini adji ingin seseorang memesan hotel.
“Ah... bagaimana kalau kau saja yang pesan, gadis mungil?” ucap Ass Sutradara. Saat itu Gi Bbeum dan  Sutradara saling menatap dan mereka sama-sama tersadar.
Gi Bbeum langsung menarik rambut dan jenggot Ass Sutradara, ternyata Tuan Kim yang membuat dirinya makin dihujat oleh seluruh netizen korea. Akhirnya Tuan Kim pun mengangkat tangan seperti tahanan dan semua wanita pun pergi dengan wajah kesal.
“Gilbert, asisten sutradara "La La Land" di Hollywood? Wahhh.. Benar-benar, aku bisa gila. Apa Kau benar sutradara Kim Byung Tae yang ku kenal?” kata Gi Bbeum marah
“Nama Inggrisku Gilbert.” Ucap Tuan Kim membela diri, Gi Bbeum tak percaya kalau Tuan Kim mengaudisi Ryan Gosling. Tuan Kim mengaku itu hanya keinginannya saja.
“Dan Emma Stone? Apa dia melakukan semua ini? Itu juga bohong, kan? Kau merekam semua hal buruk, Direktur. Bahkan Kau menyebarkannya di Internet. Apa kau tahu yang telah aku alami?” ucap Gi Bbeum marah sambil memukul Tuan Kim.
“Hei, Gi Bbeum... Kau semakin kuat saja sejak terakhir bertemu.” Ungkap Tuan Kim. Gi Bbeum menyuruh Tuan Kim mengangkat tanganya karena berbuat salah. 

 
Saat itu tak sengaja Song Hwa dan Ma Sung melihat dari kejauhan, Gi Bbeum sedang memukul Tuan Kim. Ma Sung datang ebrtanya apa yang dilakukanya, Gi Bbeum terlihat kaget melihat Ma Sung di depanya.
“Aku sungguh menyesal memintamu pesan hotel.” Ucap Tuan Kim,  Gi Bbeum langsung menendang dan menyangkalnya.
“Kami kencan karena dijodohkan. Tapi Kalian berdua tampak seperti pasangan berselingkuh.” Kata Song Hwa
“Hotel? Apa yang dibicarakannya?” ucap Ma Sung marah, Gi Bbeum mengaku kalau Ma Sung salah paham. Ma Sung bertanya salah paham darimana.
Keduanya berjalan bersama, Ma Sung menyindir kaalu lapangan Golf itu sekolah adiknya. Gi Bbeum menyindir kalau urusannya itu adalahkencan perjodohan. Ma Sung menegaskan kalau itu tak beda dengan Gi Bbeum yang dilakukan tadi.
“Ini Benar-benar berbeda. Aku datang menemui sutradara untuk mencari nafkah.” Tegas Gi Bbeum
“Kenapa kau menemui sutradara di lapangan golf? Dan hotel?” komentar Ma Sung. Gi Bbeum yang marah akhirnya mengumpat Ma Sung itu mesum lalu bergegas pergi. Ma Sung tak terima dianggap Mesum.
“Siapa yang seharusnya marah disini? Konyol sekali.” kata Ma Sung tak mengejar Gi Bbeum. 

Sa Rang sibuk mencoba lipstik, pengawai itu tahu kalau Sa Rang  hanya mencobanya lagi dan tidak membelinya, Sa rang beralasan kalau Tidak ada yang disukai waranya. Si pegawai pikir bukan karena tidak suka,  tapi mungkin saja tidak punya uang.
“Aku punya banyak uang.” Ucap Sa Rang yakin, saat itu Nyonya Gong masuk dengan pelayannya.
“Selamat datang, Nyonya. Apa kau mencari sesuatu yang khusus?” sapa pegawai.
“Apa kau Sa Rang?” ucap Nyonya Gong, Sa Rang menatap Nyonya Gong dan langsung memanggilnya “Ibu” 

Beberapa slice cake diatas meja,  Sa Rang menikmati ice chocolate. Nyonya Gong dengan ramah bertanya apakah ia mirip ibunya. Sa Rang mengaku tidak bahkan mungkin saja tidak mirip dengannya. Nyonya Gong kaget dan bertanya kenapa tadi memanggilnya ibu.
“Aku berulang membayangkan ibuku datang dan mencariku saat aku kecil. Jadi Tanpa kusadari aku keceplosan.” Jelas Sa Rang. Nyonya Gong kaget mendengarnya.
“Apa kau memakai alat bantu pendengaran? Maksudku, aku keceplosan... Selain itu Aku tidak akan menerimanya.” Ucap Sa Rang melihat tas berisi alat make up
“Ambilah, aku memberimu itu karena kau cantik.” Kata Nyonya Gong memuji.
“Aku tahu kalau aku cantik... Tapi, itu akan menjatuhkanku kalau aku menerimanya. Sekarang Aku akan berhenti makan.” Ucap Sa Rang yang mempunyai harga diri.
“Kalau begitu, apa sebaiknya aku buang saja? Aku tidak membutuhkannya, jadi kurasa akan membuangnya.” Kata Nyonya Gong
“Jika kau membuangnya, Aku bisa mengambilnya, kan?” ucap Sa Rang. Nyonya Gong memperbolehkanya. 

Ja Rang baru pulang mengantar ayam, bosnya bertanya apakah Ja Rang punya saudara sukses. Ja Rang mengelengkan kepala,Bosnya menceritakan kalau sudah terima pesanan ayam senila satu juta won, itu atas nama Ja Rang. Ja Rang bingung dan kaget dan seorang pria berjas duduk melambaikan tangan.
“Siapa kau? Kau mengenalku, Pak?” tanya Ja Rang binggung. Si pria memastikan kalau yang didepanya Ja Rang dan menyuruhnya duduk. Ja Rang ragu, tapi pria itu menyurh agar Ja Rang tak perlu khawatir.
“Ayahku yang sudah meninggal suka memakan ayam yang kau antar pesanannya. Aku cuma mengingat mendiang ayahku. Aku sangat bersyukur.” Kata Si pria
“Jadi Katamu ayahmu suka ayam yang kuantar pesanannya?” ucap Ja Rang. Si pria membenarkan.
“Lalu Kapan beliau wafat?” tanya Ja Rang. Si pria menjawab Tahun lalu.
“Aku baru bekerja disini tiga bulan.” Ucap Ja Rang. Si pria ketahuan berbohong, lalu mengaku kalau ayahnya meninggal bulan lalu.

Tuan Joo sedang melipat baju yang sudah kering, terdengar suara bertanya apa ada orang dirumah, lalu bayangan hitam masuk dari arah pintu. Tuan Joo melonggo melihat yang datang CEO Gong dari Sunwoo Group.
“Apa yang membuat CEO Sunwoo Group datang kerumahku?” tanya Tuan Joo binggung
“Apa kau bertanya karena sungguh tidak tahu Atau karena kau terbiasa hidup miskin sehingga tidak punya kesadaran?” komentar Nyonya Gong sinis.
“Aku tak pernah membayangkan akan seburuk ini. Seorang manusia menghirup nafas dan tinggal ditempat seperti ini... Wah. Sungguh luar biasa dan mencengangkan. Aku bisa melihat apa yang diinginkan Joo Gi Bbeum.” Ungkap Nyonya Gong angkuh.
“Apa yang sudah dilakukan Gi Bbeum?” tanya Tuan Joo binggung
“Putrimu tidak tahu tempatnya. Kudengar dia menghabiskan waktu bersama Ma Sung. Aku yakin itu sudah jelas dia Cuma mengincar harta.” Kata Nyonya Gong lalu merasakan bau yang aneh.
"Kemiskinan tidak membuat seseorang menangis. Kemiskinan berarti dibandingkan dengar mereka yang tidak miskin, Hartamu cuma segenggam lebih sedikit dari mereka. Setengah dari ruang hati selalu kosong. Karena tempat itu disimpan untuk di isi dengan cinta." Kata Tuan Joo, saat Nyonya Gong akan menyela, Tuan Joo terus berbicara.
"Mereka yang mencintai tidak takut pada kemiskinan." Ucap Tuan Joo. Nyonya Gong berkomentar kalau Kemiskinan menyebar diseluruh penjuru rumah ini.
"Menjadi miskin" puisi oleh Ahn Do Hyun.” Kata Tuan Joo, Nyonya Gong tak percaya kalau tadi yang dikatakan Tuan Joo adalah puisi
“Kau wanita bodoh yang tidak tahu satu bait puisi.” Ejek Tuan Joo. Nyonya Gong tak terima dianggap Wanita bodoh
“Ya... Kau tidak tahu apa itu cinta... Kau tidak tahu betapa indahnya cinta itu. Kau orang buruk yang merenggut hati anak-anak.” Komentar Tuan Joo . Nyonya Goo mencoba menahan amarah
 “Ya, keluar dari aroma rumah ini. Jadi... Keluar sekarang juga.” Ucap Tuan Joo melempar kaos kaki.  Nyonya Gong menjerit dan akan pergi pergi menghindar tapi kembali lagi masuk.
“Kau punya putri termuda yang cuma tertarik pada riasan. Lalu Putra menyedihkan yang tak akan punya pekerjaan layak seumur hidupnya. Ditambah Hutang sejumlah jutaan won. Jadi Jangan harap bisa menikah. Dan Seorang putri yang akan menderita karena hutang dan menua. Kau tak punya satupun anak yang normal.” Sindir Nyonya Gong. Tuan Joo menahan amarah.
“Yang Lebih buruknya lagi, Seorang ayah yang bahkan tak punya rumah. Dia seorang pengangguran tukang mabukyang dulunya mantan preman jalanan. Betapa buruknya kau sampai harus beri kemiskinan pada anak-anakmu?” kata Nyonya Gong melempar kartu bank
“Disana ada cukup uang yang bisa kau gunakan selama sisa hidupmu. PIN-nya adalah ulang tahun putrimu. Gunakan uang itu demi anak-anakmu selama sekali hidupmu.” Ucap Nyonya Gong dengan mata merendahkan.
Tuan Joo menahan amarahnya, Nyonya Gong mengejek Puisi tentang Cinta, lalu bertanya apakah Tuan Joo pernah lihat anak-anaknya tertawa belakangan ini, menurutnya dengan memakai uang dan tertawa dan itu yang seharusnya didapatkan anak-anak lalu keluar dari rumah. Tuan Joo hanya bisa terdiam. 




Ja Rang membuka kotak ayam diatas meja, Sa Rang sibuk melihat banyak alat make up heran dengan banyak ayam diatas meja. Ja Rang menceritakan pelanggan aneh datang hari ini, lalu punya alasan gila. Ia tak peduli lagi meminta agar mereka makan sebelum kakaknya datang.
“Lagipula kebanyakan. Seperti apa rasanya?” komentar Sa Rang. Ja Rang pun menanya balik kenapa banyak sekali make up yang dimiliki adiknya.
“Ini? Wanita paruh baya kaya membuangnya.” Cerita Sa Rang. Ja Rang tak percaya kalau wanita itu membuang riasan
“Joo Sa Rang, apa yang akan kau lakukan kalau sampai ketahuan Noona?” kata Ja Rang panik. 

Saat itu Gi Bbeum masuk rumah bartanya Apa yang tidak boleh diketahuinya. Ja Rang mencoba menyembunyikan ayam tapi kakaknya sudah datang. Gi Bbeum melihat alat make up dan juga ayam diatas meja, Sa Rang hanya terdiam.
“Aku bertanya padamu... Apa ini, Joo Sa Rang?” tanya Gi Bbeum
“Aku memungutnya karena seseorang membuangnya. Aku tidak menerimanya.” Cerita Sa Rang
“Siapa yang membuang semua ini? Apa kau gelandangan? Kenapa kau pungut? Apa seseorang memberikannya padamu? Siapa yang kasih? Ayo Kembalikan.” Kata Gi Bbeum panik
“Kenapa aku tak boleh terima? Nyonya itu sudah berikan padaku.” Ucap Sa Rang. Ja Rang kaget kalau itu Nyonya yang memberikan.
“Siapa nyonya itu yang berikan ini semua padamu?” tanya Gi Bbeum. Ja Rang pun ingin tahu.
“Ibu akan melakukannya... Ibu teman-temanku membelikan barang semacam ini saat SMP. Kenapa cuma aku saja yang tak punya ibu? Orang yang tak pernah melihat wajah ibu hanya aku. Aku orang yang tak pernah punya kesempatan memanggil "ibu". Wah... Entahlah, hidupku hancur. Enyah!” ucap Sa Rang kesal dan memilih untuk pergi masuk kamar.
“Hei... Apa kau bekerja paruh waktu dibanding belajar?” keluh Gi Bbeum
“Kurasa aku bisa mencari uang dan belajar juga.” Kata Ja Rang. Gi Bbeum tak percaya pada dua adiknya yang membangkang.
“Kau meminta dipukul... Sudah kubilang belajar, bukan bekerja.” Keluh Gi Bbeum.
“Kau lebih baik cari ayah, kurasa seseorang datang kerumah hari ini.” Kata Ja Rang. Gi Bbeum binggung siapa yang datang. 


Tuan Joo seperti sedikit mabuk pergi ke atm lalu ingin mengambil uang dengan nominal yang ingin ditarik, dan menekan 10 juta won. Wajahnya seperti tak percaya kalau isinya mungkin lebih.
Gi Bbeum berlari melihat ayahnya duduk didepan toko sambil minum-minum, lalu mengajak makan untuk pulang. Tuan Joo mengaku kalau Ada banyak hal yang ingin dilakukan untuk anak-anaknya. Gi Bbeum binggung ayahnya berbicara yang berbeda.
“Aku ingin membayar hutang putriku dan menghentikan Ja Rang dari bekerja. Aku ingin membelikan Sa Rang pakaian baru. Aku ingin membelikannya sepatu baru juga.” Kata Tuan Joo sedih. Gi Bbeum ikut sedih mendengarnya.
 “Aku tidak ingin menjadi pria pemabuk yang suka puisi. Jika aku menutup mata sekali saja, aku bisa melakukan semua itu pada kalian.” Ungkap Tuan Joo
“Ngomong-ngomong, Apa bibi Gong Ma Sung datang kerumah hari ini? Kau tidak menerima apapun darinya, kan?” kata Gi Bbeum.
Tuan Joo mengeluarkan kartu dari saku bajunya. Gi Bbeum mengeluh karena ayahnya malah menerimanya. Tuan Joo mengatakan Itu uang yang bisa dipakai untuk seluruh hidup anaknya dan uang yang bisa membuatnya tertawa.
“Jika kau menerima ini...” kata Tuan Joo mengeluarkan tas. Gi Bbeum panik apa itu isinya.
“Bukan apa-apa... itu Punyaku.” Kata Tuan Joo, Gi Bbeum menarik ingin melihatnya dan kaget ternyata isinya adalah sepatu yang dilepaskan oleh ayahnya.
“Segala hal yang disebut cinta... Demi cinta Gi Bbeum... Demi untuk cinta sialan!” jerit Tuan Joo.
Gi Bbeum pulang ke rumah membasuh kaki ayahnya yang kotor. Tuan Joo pun sudah tertidur lelap setelah mabuk. 


Ma Sung mencoba menelp tapi tak diangkat, Sek Yang pikir kalau Ma Sung berantem dengan Joo Gi Bbeum lagi. Ma Sung menyangkal dan mencoba terus menelp. Sementara Gi Bbeum  sibuk memasukan semua make up ke dalam tas. Sa Rang melarang agar tak memasukanya.
“Kau dimana?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum menjawab dirumah dengan tangan sibuk memasukan alat make up.
“Apa Kau masih marah?” tanya Ma Sung. Gi Bbeum dengan nada ketus mengaku tidak. Tapi Ma Sung tahu kalau Gi Bbeum masih marah.
“Berikan riasanku. Nyonya kaya itu tidak memakainya. Dia membuangnya. Ada apa denganmu? Kenapa kau merampas milikku? Dasar Sungguh, Gonggalppang terburuk!” teriak Sa Rang kesal
Ma Sung binggung namanya yang dipanggil, bertanya kenapa jadi yang terburuk. Gi Bbeum kembali bicara ditelp kalau harus ke suatu tempat, nanti dihubungi lagi lalu telp ditutup. 

Ma Sung binggung apa maksud Sa Rang Merampas, lalu Nyonya kaya. Sek Yang pikir kalau mungkin bibi Ma Sung itu  pergi menemui Joo Gi Bbeum. Menurutnya Nyonya Gong itu bisa melakukan apapun mungkin lebih.
“Pergilah ke kantor dan cari tahu. Lalu Turunkan aku disini, aku akan menyebrang jalan dan cari taksi.” Kata Ma Sung dengan wajah terlihat tegang. 

Seorang pria masuk ke dalam mobil bertanya  Ada apa mendadak meminta bertemu ditempat parkiran. CEO Kim membahas  Mengenai kasus tiga tahun lalu dan bertanya apa penyelidikan ulang mungkin dilakukan. Si pria bertanya apakah maksudnya. Kasus Min Hyung Joon
“Kenapa kau ingin dilakukan penyelidikan ulang?” tanya si pria
“Joo Gi Bbeum harus dihukum.. Joo Gi Bbeum, kuharap kau bertemu haters.” Ucap CEO Kim mengebu-gebu.
“Jaksa telah membersihkan nama Joo Gi Bbeum dari kecurigaan tiga tahun lalu. Jadi, mereka memutuskan untuk tidak menuntut. Dia divonis tidak bersalah. Ini Sungguh mustahil membuka ulang kasusnya dan menghukumnya.Tapi, jika melakukan itu kita butuh bukti.” Jelas si pria.
“Aku bisa membuat buktinya.” Ungkap Tuan Kim yakin, temanya meminta agar Tuan Kim  Jangan ceroboh.
“Apa yang akan kau lakukan kalau saksi baru muncul?” ucap Si pria khawatir.
“Ada saksi.” Kata Tuan Kim. Si pria ingin tahu siapa yang orang itu. 


Ma Sung turun dari mobil, Sek Yang meminta agar menghubunginya kalau terjadi sesuatu. Akhirnya Ma Sung menyeberang jalan, tapi tiba-tiba kepalanya kembali merasakan sakit, beberapa orang.
Sementara di dalam mobil, Si pria ingin tahu Apa saksi itu melihat wajahnya. Tuan Kim yakin kalau Ma Sung melihatnya bahkan Mata mereka berpapasan Tapi, pria itu tidak akan pernah mengingatnya.
Saat itu Ma Sung kembali mengingat kembali yang terjadi dimalam hari, saat mengikuti seseoang dan melihat itu yakin adalah wajah Kim Bum Soo.
Bersambung ke episode 11
Review Terius Behind Me Episode 1-2 
Review Terius Behind Me Episode 3-4 
Review The Third Charm Episode 1 
Review The Third Charm Episode 2

Cek My Wattpad... Kang Daniel 

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


6 komentar:

  1. Ya ampun tn kim ini masih jahat aja...

    BalasHapus
  2. Kakak tau gak backsong di ep 6 waktu masung buka pintu masuk taman tuh punya siapa yc??? Ada yg tau??

    BalasHapus
  3. si kim ini bikin gregetaaan...

    BalasHapus
  4. kapan episode 11 nya min..kira2..penasaran..mau tau supaya semangat nunggunya

    BalasHapus
  5. Seruuuu......semangattt ya💪💪💪

    BalasHapus
  6. Katanya episode 11 kamiis..ini dah sabtu kok blm ada

    BalasHapus