PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 11 Oktober 2018

Sinopsis Devilish Joy Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN
Ma Sung dan Sek Yang berdiri di depan sebuah toko seperti menunggu seseorang. Sek Yangs eperti tak yakin ucapan Ma Sung karena menurutnya "Sohwakhang" adalah tren sekarang. "Kebahagiaan kecil tapi pasti." Ma Sung pikir karena dirinya kaya jadi  pasti memberikan "Kebahagiaan besar dan pasti."
“You have swag!” goda Sek Yang sambil memukul perut bos-nya layaknya teman. Ma Sung langsung menatap sinis.
“Oh, aku minta maaf.” Kata Sek Yang. Ma Sung mengeluh Sek Yang itu gila.
“Kau bilang, Sedikit tapi kebahagiaan tertentu? Menyenangkan. Namun, terkadang mereka mungkin suka kebahagiaan besar. Apa aku benar atau salah?” ucap Ma Sung. Sek Yang pikir itu benar.

Ma Sung melihat seseorang dan langsung menarik Sek Yang kesamping toko untuk bersembunyi. Sek Yang binggung Kenapa mereka bersembunyi. Ma Sun menegsakan kalau itu adalah kejutan.  Saat itu Sa Rang sudah ada dibelakang keduanya dan menepuk pundak keduanya.
Ma Sung dan Sek Yang kaget, lalu berusaha santai dengan Ma Sung menyapa adik iparnya. Di sebuah toko make up, terlihat banyaka tas belanja berjejer. Sa Rang ingin tahu apa itu.
“Ini milikmu.” Ucap Ma Sung. Sa Rang tak percaya kalau itu miliknya. Ma Sung membenarkanya.
“Jangan berbohong.” Kata Sa Rang. Ma Sung meminta Sek Yang agar menunjukan. Sek Yang memperlihatkan struk belanja yang panjang.
“Aku tidak berbohong.” Tegas Ma Sung. Sa Ran mulai percaya ingin tahu alasan Ma Sung memberika itu padanya.
“Apa kau akan mengambilnya lagi?” tanya Sa Rang seperti tak ingin kecewa
“Ini Adalah bermanfaat untuk membuat seseorang bahagia. Kau terluka karena orang dewasa. Aku menyesal dan minta maaf.” Kata Ma Sung. Sa Rang binggung kenapa Ma Sung meminta maaf.
“Ya... Kau dapat membagikannya kepada teman-temanmu dan Katakan padanya jika kau membutuhkan lebih banyak. Kau harus Belajar dengan giat. Dan jangan beritahu kakakmu, mengerti? Apa Kau akan berjanji?”  mkata Ma Sung.
Mereka pun melingkarkan jari kelingking, Sa Rang pun terlihat bahagia melihat semua make up yang menurutnya luar biasa.  Ma Sung pun ikut senang melihatnya. 



Ja Rang selesai mengantar pesanan ayam, lalu duduk di pinggir trotoar sambil membaca buku, tiba-tiba sebuah bayangan menghalangi sinar matahari, Saat mengangkat kepalanya ternyata Ma Sung sengaja menutupi sinar matarhari kearahnya.
“Apa kau Sibuk?” tanya Ma Sung ramah. Ja Rang bertanya apakah Ma Sung datang untuk makan ayam. Ma Sung mengelengkan kepala
“Aku banyak berpikir tentang apa yang akan membantumu. Memberimu pekerjaan tidak akan banyak membantu. Jadi Aku mendukung masa depanmu dengan hatiku.” Ucap Ma Sung memberikan sebuah amplop
Ja Rang binggung apa itu, Ma Sung meminta Ja Rang membuka saja. Ja Rang kaget kalau itu adalah  surat pernyataan “Penerimaan Kuliah Akademi”, dan memastikan kalau Ma Sung memberikannya kepadanya. Ma Sung membenarkan. Ja Rang ingin tahu alasanya.
“Karena kebahagiaanmu, kebahagiaanku juga.” Ucap Ma Sung. Ja Rang binggung mendengarnya.
“Maksudku, kakakmu akan bahagia, ketika kau bisa belajar. Maka, aku akan bahagia.” Ucap Ma Sung
“Tidak... Aku tidak bisa menerimanya begitu saja.” Kata Ja Rang
“Jika kau merasa tidak nyaman, kau dapat membayarku kembali nanti. Dan jangan beri tahu kakakmu, mengerti?” tegas Ma Sung. Ja Rang pun mengucapkan terima kasih.


Gi Bbeum berada dalam bus wajahnya sedih mengingat yang dikatakan Nyonya Gong “Apa keluargamu merasa dipermalukan? Aku yakin mereka membencimu kerena mengembalikannya. Kemiskinan membuatmu kehilangan harga dirimu. Itulah wajah kemiskinan sebenarnya.”
“Apa kau tidak tahu hidupnya akan sengsara jika wanita sepertimu menempel pada Ma Sung?” ucap Nyonya Gong sinis. 

Saat itu lagu yang dinyanyikan Gi Bbeum diputar dalam bus, Gi Bbeum teringat saat itu para penumpan mengeluh kalau itu menganggu jadi meminta agar mematikan musiknya.
“Kenapa mereka memainkan lagu Joo Gi Bbeum?” teriak si pria marah
Gi Bbeum panik meminta supir bus agar menurunkan volume, tapi penumpang dibagian belakang meminta menaikkan volume, karena penggemar Joo Gi Bbeum. Semua penumpang terlihat bahagia bahkan mengoyangkan tangan dan badan saat mendengarkan lagu Gi Bbeum.
Wajah bahagia Gi Bbeum tak bisa ditutupi, senyuman lebar. 

Flash Back
Ma Sung dan Gi Bbeum duduk diatas tangga, Ma Sung bertanya pda Gi Bbeum kapan merasa paling bahagia. Gi Bbeum menjawab kalau itu Ketika keluarganya bahagia Dan ketika Ma Sung bahagia. Ma Sung meminta Gi Bbeum untuk Jangan membicarakan orang lain.
“Jadi Kapan kau merasa paling bahagia?” ucap Ma Sung. Gi Bbeum memikirkan dirinya yang merasa paling bahagia.
“Ketika aku membanggakan diriku sendiri. Aku tidak tahu apakah hari itu akan datang.” Ucap Gi Bbeum.
Sek Yang menunggu di trotoar merekam video saat bus Gi Bbeum lewat terlihat seperti ada musik yang keluar.  Di rumah Ma Sung menerima pesan dari Gi Bbeum “Ma Sung, aku benar-benar bahagia” wajah Ma Sung pun ikut senang karena semua rencananya berhasil. 

Sa Rang duduk dikamar, Gi Bbeum pulang langsung memeluk erat adiknya memuji kalau adiknya sangat menggemaskan. Sa Rang heran dengan tingkah kakaknya berpikir baru bertemu penggemarnya di jalan. Gi Bbeum membenarkan dan menurutnya Luar biasa.
“Apa Kau masih memiliki penggemar?” ejek Sa Rang
“Sepertinya kau baik-baik saja sekarang, karena kau berbicara kepadaku.” Balas Gi Beum. Sa Rang mengaku tak marah pada kakaknya.
“Apa Kau yakin tidak marah? Kau sangat baik. Aku minta maaf.” Ucap Gi Bbeum kembali memeluk adiknya dengan erah. Sa Rang mengelu kakaknya itu  menjijikan.
“Aku sangat bahagia hari ini. Aku berharap setiap hari seperti hari ini. Lalu Dimana ayah?” tanya Gi Bbeum
“Dia ada di luar. Apa Kau tidak melihatnya? Dia melihat kaktus.” Kata Sa Rang. Gi Bbeum binggung ayahnya yang melihat kaktus. 

Tuan Joo terdiam melihat tananam didepanya.
Flash Back
Ma Sung datang ke rumah Gi Bbeum melihat Tuan Joo sedang ada dihalaman, Tuan Joo ingin tahu kenapa Ma Sung datang. Ma sung mengaku  untuk meminta maaf dengan apa yang dilakukan bibinya lalu memberikan tanaman kaktus.
“Sudahkah kau melihat sebuah kaktus berbunga?” ucap Tuan Joo. Ma Sung mengaku belum.
Tuan Joo terdiam melihat tanaman yang diberikan Ma Sung lalu menuliskan pada sebuah kertas “Kebahagiaan Ma Sung -Devilish Joy”
Ma Sung duduk diam dia ruangan kerjanya, menuliskan pada jurnalnya  [Kelainan otak berpengalaman saat menulis jurnal] lalu mengingat kembali yang dikatakan Tuan Joo “Pernahkah kau melihat kaktus berbunga?” Ma Sung mengaku belum.
 “Kaktus juga berbunga... Itu hal yang sulit. Itulah kenapa lebih berharga dan indah.” Ucap Tuan Joo.
Ma Sung menatap pohon kaktus dirumah yang mengeluarkan tunas. Esok paginya Sa Rang berangkat sekolah dengan bahagia, lalu mengeluh melihat tanaman disampingnya, tapi setelah itu tersenyum memperbaiki tulisan untuk Ma Sung diatas pot yang miring. 



CEO Kim memberikan sesuatu pada temanya.  Si pria binggung apa maksudanya itu. CEO Kim memberitahu kalau itu dompet Joo Gi Bbeum. Yang gunakan tiga tahun lalu. Si pria seperti tak yakin kalau  itu milik Joo Gi Bbeum. CEO Kim memperlihatkan foto Gi Bbeum
“Kenapa itu muncul sekarang?” tanya si pria binggung.
“Kau perlu bukti baru, jika kau ingin menyelidiki kembali kasus tersebut. Ini Sulit untuk mendapatkan dompet yang sama. Bahkan Untuk membuatnya lebih sulit, apa yang seharusnya ada di dalam?” kata CEO Kim yakin.
“Apa alasannya melakukan ini untuk Joo Gi Bbeum?” tanya Jaksa.
“Jika dia tidak akan dibersihkan dari dosa, maka Aku akan benar-benar habis.” Ucap CEO Kim. Si pria tak mengerti apa maksudnya.
“Gong Ma Sung...” ucap CEO Kim. Priabinggung dan berpikir kalau itu adalah Saksi.
“Kau bilang dia tidak ingat.” Kata si pria mulai panik.
“Aku tidak bisa melupakan cara dia menatapku. Sepertinya dia ingat sesuatu. Sudah tiga tahun sejak Hyung Jun meninggal. Ayo buat masalah besar pada hari kelahiran Hyung Joon minggu depan. Persiapkan cerita yang bagus.”perintah CEO Kim. Si pria hanya bisa menghela nafas.
“Seorang jaksa penuntut umum memiliki punggungku. Aku akan memperkenalkanmu.” Kata CEO Kim. Si pria menatap foto saat Gi Bbeum membawa tasnya. 


Ma Sung menatap foto CT Scan kepalanya, wajahnya terlihat bingung. Sek Yang menelp memberitahu Rapat darurat dijadwalkan minggu depan dan Mereka ingin mengungkapkan masalah kesehatan Ma Suk lalu  memecatmu sebagai direktur.
“Apa kau tahu akan hal itu?” tanya Sek Yang. Ma Sung mengaku tak tahu.
“Sepertinya Presdir memerintahkan Dr. Yoon dengan perubahan pada penggunaan Desa Penyembuhan. Mereka ada di ruang rapat sekarang.” Jelas Sek Yang. 

Dokter Yoon memberikan presentasi kalau akan menyingkirkan ruang hijau di sekitar Desa Penyembuhan dan membangun lebih banyak bangunan. Ia pikir kalau Seluruh area akan terbentuk sebagai klaster medis jadi meminta agar berHati-hati periksa kebutuhan medis dan profitabilitas.
Saat itu Ma Sung masuk ruangan dengan wajah penuh amarah. Dokter Yoon pun hanya bisa terdiam melihatnya. Keduanya akhirnya bertemu diruangan lain. Dokter Yoon meminta Ma Sung agar Jangan salah paham padanya karena Presdir memerintahkan untuk melakukannya.
“Apa pendapatmu?” tanya Ma Sung yang sudah tahu trik kotor Dokter Yoon.
“Mereka ingin memperluas ukuran rumah sakit. Trendnya adalah membangun rumah sakit cabang. Kau tidak dapat melanjutkan pekerjaan yang mementingkan azaz bermanfaat selamanya.” Ucap Dokter Yoon.
“Seseorang harus melakukan pekerjaan amal. Kalau tidak, orang miskin tidak akan bisa ter-urus dan mati kesakitan.” Balas Ma Sung
“Kau masih pantang menyerah seperti tiga tahun lalu.” Komentar Dokter Yoon.
“Desa Penyembuhan adalah hal yang paling berharga dari kekayaan dan kekuatan yang kumiliki. Kupikir kau bergabung denganku.” Ucap Ma Sung terdengar kecewa.
“Desa Penyembuhan tanpa mu akan kehilangan maknanya.” Komentar Dokter Yoon. Ma Sung sangat marah mendengarnya.
“Kau tahu apa yang akan terjadi padamu. Lalu Siapa yang akan menjalankan rencana ningratmu? Apa Aku? Aku hanya seorang karyawan. Kecuali kau mengubah pikiran Direktur Desa Penyembuhan akan hilang.” Ucap Dokter Yoon menyadarkan Ma Sung
“Aku tidak akan pernah membiarkan mereka mengubah fungsi bangunan.” Tegas Ma Sung
Dokter Yoon tak percaya mendengarnya ingin tahuu cara Ma Sung akan melindungi rencananya, karena Mereka sudah memutuskan untuk mengubah fungsi gedung, karena Presdir tidak akan berubah pikiran. Ia memberitahu kalau Ma Sung yang akan dipecat di rapat dewan Karena kami akan mengungkapkan rekam medisnya.
“Sejak kapan kau berdiri di dipihaknya?” ucap Ma Sung menahan amarah
“Aku tidak berada di pihak siapa pun. Pemikiranku tentang Desa Penyembuhan sudah berubah. Apa Kau tahu  yang tidak dapat kau lakukan dengan keinginan dan upaya manusia.” tegas Dokter Yoon lalu berjalan pergi. Ma Sung hanya bisa menghela nafas panjang. 


Ma Sung hanya bisa terdiam di ruang tengah, Sek Yang melihat wajah Ma Sung mengingatkan kala Semuanya akan berakhir, jika Ma Sung dipecat di rapat dewan, jadi Apa Ma SUng akan kehilangan Desa Penyembuhan begitu saja.
“Bagaimanapun, aku tidak akan kehilangan itu.” Ucap Ma Sung. Sek Yang ingin tahu apakah Ma Sung memiliki ide.
“Wah.... Frustasinya... Ada apa ini? Jangan lakukan ini padaku.” Jerit Sek Yang panik melihat laptopnya mati. Ma Sung bertanya ada apa.
“Ini untuk acara amal Desa Penyembuhan... Sial, aku kehilangan segalanya!” jerit Sek Yng kesal.
“Tetap tenang... Lalu Kapan acara amal?” tanya Ma Sung. Sek Yang menjawab itu lusa
“Ayo Bangun dan buat presentasi.” Ucap Ma Sung. Sek Yang mengeluh masih tetap berbaring.
“ini Untuk membuat semua orang bahagia.” Ucap Ma Sung melihat Sek Yang hanya diam saja dan menyuruhnya untuk membuat file presentasi.
Sek Yang menolak karena tidak bisa. Ma Sung mulai melipat laptopnya karena Sek Yang tak bisa ingin melemparnya. Sek Yang langsung duduk tegak akan melakukan dan fokus membuat presentasi sampai akhirnya jatuh lelah.
“Mr. Kent... Aku baru saja mengirim proyek baru ke surelmu. Aku akan membahas detail ketika aku menemuimu di acara pengumpulan dana untuk Desa Penyembuhan.” Ucap Ma Sung berbicara dengan bahasa inggris pada temanya. 


Nan Joo datang memanggil Gi Bbeum yang terlihat bahagia dan merasa ada yang Aneh, karena temanya itu tampak seperti sekarat kemarin tapi sekarang tampak seperti sedang dalam suasana hati yang baik, lalu menduga Sesuatu yang baik terjadi.
“Aku berterima kasih kepada seseorang, Aku bermimpi indah kemarin.” Ucap Gi Bbeum. Nan Joo penasaran mimpi apa.
“Aku bisa memutar balik waktu tiga tahun. Itu mimpi yang indah.” Ungkap Gi Bbeum.
Ma Sung menelp Gi Bbeum untuk memesan kaos acara amal untuk Desa penyembuhan. Gi Bbeum pikir bisa dilakukan dan ingin tahu berapa banyak. Ma Sung memesan sebanyak 50 biji, Gi Bbeum bertanya Apa ada desain khusus ata kata-kata yang ingin digunakan.
“Aku akan menyerahkannya padamu. Tapi, kau harus mengantarkannya langsung.” Kata Ma Sung. Gi Bbeum binggung kalau  harus mengantarkannya.
“Acara akan diadakan lusa, jadi Berpakaian bagus.” Perintah Ma Sung, Gi Bbeum heran kenapa ia harus berpakaian bagus, tapi akhirnya menyetujuinya. 

Ki Joon mengangkat telp Ma Sung dengan nada kesal. Ma Sun meminta Ki Joon agar datanglah ke acara amal lusa. Ki Joon merasa tidak suka acara itu dan tidak punya uang juga. Ma Sung meminta agar Ki Joon datang saja karena Ada sesuatu yang perlu dikatakan pada sepupunya itu.
“Katakan saja sekarang. Kau bisa kesini dan bicaralah langsung.” Ucap Ki Joon. Ma Sung menegaskan kalau  Ini masalah penting.
“Kenapa aku harus ke sana?” keluh Ki Joon, Ma Sung pun tak peduli menutup telpnya.
Ma Sung melihat foto waktu masih kecil melihat foto Ha Im yang masih terlihat chubby dengan dirinya yang ada dibelakang. 

Gi Bbeum memberikan souvenir kaos yangs udah dibungkus pada setiap tamu yang datang. Ha Im melihat Gi Bbeum dengan sini bertanya kenapa datang. Gi Bbeum pun dengan sinis bertanya balik Siapa yang mengundang ke acara ini.
“Gong Ma Sung mengundangku... Apa Kau di sini bekerja paruh waktu?” ucap Ha Im meremehkan
“Ini suvenir... Ambilah.” Gi Bbeum ramah, Tapi Ha Im yang sinis menyuruh Gi Bbeum mengambil saja lalu berjalan pergi. Gi Bbeum mengeluh Ma Sung yang mengundang Ha Im. 

Acara Desa Penyembuhan, terlihat sudah banyak orang yang datang. Ha Im melihat Ki Joon duduk dengan wajah tersenyum dengan para wanita bule, dengan bangga dirinya sebagai seorang aktor. Ha Im berteriak memanggil Ki Joon.
“Aku tidak membelikanmu pakaian agar kau bisa tersenyum dengan wanita lain.” Ucap Ha Im marah.
“Kenapa kau di sini? Apa Kau mengikutiku?” tanya Ki Joon kaget.
“Gong Ma Sung mengirimiku undangan.” Ucap Ha Im. Ki Joon tak percaya kalau Ma Sung yang mengundang Ha Im.
“Kenapa kau mengundangnya?” tanya Ki Joon melihat Ma Sung yang datang.
“Ini tentang kalian berdua.” Kata Ma Sung. Ha Im bingung denganya yang dikatakan Ma Sung.
“Apa Maksudmu kau mengatakan dia adalah takdirku?” tanya Ha Im.
“Apa kau ingat mencium seorang anak kecil pada hari ulang tahunku ketika kita masih kecil?” kata  Ma Sung. Ki Joon terlihat kesal.  Ha Im mengingat tentang Anak kecil. 


Flash Back
Ma Sung merayakan ulang tahun dengan teman-temanya, setelah menyanyikan lagu ulang tahun teman-teman Ma Sung memberikan hadiah tapi Ki Joon yang masih kecil mengambil semua hadiahnya. Ki Joon melihat Ha Im yang diam menyuruh segera memberikan Ma Sung hadiah.
“Ini hadiahku, Ma Sung.” Ucap Ha Im yang duduk disebelah Ki Joon. Ma Sung pun mengucapkan terimakasih.
Ki Joon pun mengambil kado milik Ha Im ingin tahu isinya. Ha Im menolaknya dan keduanya saling tarik menarik sampai akhirnya tak sengaja Ha Im memberikan kecupan di pipi Ki Joon. Ki Joon terlihat kesal mengelap pipinya lalu menangis dipelukan Ma Sung. 

“Oh, anak kecil yang lucu itu!  Apa Itu kau?”goda Ha Im. Ki Joon menyangkalnya.
“Kenapa kau melakukan ini padaku?” keluh Ki Joon marah pada sepupunya.
“Bagaimanapun, aku mengundang untuk dukunganmu. Semoga berhasil!” goda Ma Sung setelah Sek Yang memberitahu kalau seseorang akan datang.
“Apa Sung Ki Joon adalah takdirku?” ucap Ha Im seperti tak percaya, Ki Joon yang kesal mengikuti Ma Sung.
Ma Sung menyapa Mr. Kent lalu memperkenalkan Ki Joon sebagai sepupunya  yang lebih tertarik pada hiburan daripada manajemen. Mr Kent memuji seperti Ki Joon yan sangat karismatik. Ki Joon terlihat malu berkomentar kalau Mr Kent memiliki mata yang bagus dan ingin tahu siapa pria itu. 

“Dia adalah CEO Kent Industries, perusahaan M & A yang kuat. Tiga tahun yang lalu dia menyumbangkan kekayaan melalui putrinya, Joy Kent. Aku teman sekaligus dokter lamanya.” Ucap Ma Sung
“Apa Kau dokternya? Apa dia sakit?” tanya Ki Joon tak percaya. Ma Sung memberitahu Mr Kent itu Demensia.
“Dia terlihat baik-baik saja.” Pikir Ki Joon tak percaya.
“Dia juga mengambil alih merek perhiasan Kosmopolitan, Royal Cinthy, tahun ini. Jadi, dia mencari model baru.” Jelas Ma Sung
“Oh, Apa itu sebabnya kau mengundangku ke sini? Sebagai seorang model?” ucap Ma Sung penuh semangat.
“Bukan kau... Aku ingin memperkenalkan Joo Gi Bbeum.” Kata Ma Sung bangga. Ki Joon binggung Ma Sung memilih Gi Bbeum
“Oh, apa kau melihat portofolio yang aku kirimkan kepadamu?” tanya Ma Sung. Mr Kent mengaku sudah melihatnya menurutnya wanita adalah gadis yang sangat cantik.


Saat itu Gi Bbeum masuk ke dalam ruangan, Ma Sung pun memanggilnya lalu memperkenalkan pada Mr Kent kalau Gi Bebum orang yang ingin diperkenalkan begitu juga sebaliknya. Gi Bbeum pun dengan canggung menyapa Mr Kent mengunakan bahasa inggris.
“Suatu kehormatan bertemu denganmu. Jika itu adalah rekomendasi dari Mr. Gong tidak ada pilihan lain.” Ucap Mr Kent.
“Kenapa dia bilang begitu?” bisik Gi Bbeum binggung. Mr Kent menyuruh Gi Bbeum agar ambil saja hadiahnya. Gi Beum binggung apa maksudnya Hadiah.
“Dia ingin kau menandatangani kontrak sebagai model perhiasan.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum tak percaya kalau akan jadi model.
“Ma Sung, bisakah kau menerjemahkan untukku?” ucap Gi Bbeum, Ma Sung terlihat binggung.
“Terima kasih atas tawaranmu. Tapi, aku punya banyak anti-fans. Aku tidak ingin menimbulkan masalah bagimu.” Ucap Gi Bbeum.
Ma Sung tak percaya mendengarnya, Mr Kent yang tak mengertiingin tahu apakah ada masalah. Ma Sung mengaku tak dan dan meminta waktu untuk bicara dengan Gi Bbeum lalu ingin tahu alasanya.
“Terima kasih sudah memberiku kesempatan. Tapi, aku akan bertahan sedikit lagi. Aku akan membuat comeback dengan usahaku sendiri. Sesudah membersihkan namaku, dan ketika tidak memiliki banyak anti-fans, maka tolong perkenalkanku padanya lagi.” Jelas Gi Bbeum.
“Akhiri bicara dengannya dan Aku akan berada di luar.” Ucap Gi Bbeum lalu keluar dari ruangan tak lupa mengucapkan terimakasih. 


Ma Sung mengikuti Gi Bbeum keluar dari ruangan langsung meminta maaf karena berpikir membuatnya merasa tidak nyaman. Gi Bbeum mengaku tidak tapi menurutnya itu tergesa-gesa.
“Aku bertemu anggota fan clubku di bus terakhir kali. Apa kau mempekerjakan mereka?” ucap Gi Bbeum, Ma Sung mengelak.
“Hatiku berdebar. Aku sangat senang hari itu. Aku memiliki waktu yang membahagiakan. Jadi aku memutuskan. Aku ingin membersihkan namaku dengan benar, maka aku akan membuat comeback. Jika, kebetulan, ada orang yang masih mendukungku, maka Aku akan melakukan yang terbaik untuk mereka.” Kata Gi Bbeum, Ma Sung tersenyum.
“Kau bilang kepadaku untuk datang ke sini, Apa karena ini?” tanya Gi Bbeum. Ma Sung mengaku Ini adalah salah satunya dan itu tadi adalah permulaan.

Ma Sung naik keatas panggung dengan kacamata hitam yang sudah disiapkan oleh Sek Yang. Ma Sung mengucapkan Terima kasih sudah datang ke acara amal Desa penyembuhan dan sangat menghargainya. Ia pikir  Sebelum  memulai acara, ingin memberitahu sesuatu. Mr Kent menatap Ma Sung seperti memberikan kekuatan.
“Setiap tahun, ribuan orang kaya memberi sumbangan. Sebagian besar uangnya yang diberikan tidak disumbangkan untuk membantu orang yang tidak mampu. Karena itu, kita tidak bisa mengharapkan hasil yang baik kecuali kita mengubah cara menyumbang.” Ucap Ma Sung. Gi Bbeum serius mendengarnya.
“Tiga tahun yang lalu, aku berencana untuk membuat Desa Penyembuhan untuk membantu orang-orang tidak mampu yang menderita demensia. Penggunaan kekayaan yang paling berharga adalah mewariskannya kepada masyarakat Dengan itu dalam pikiran aku ingin mengambil kesempatan ini untuk berjanji kepadamu..” Kata Ma Sung
“Segera, aku akan mengembalikan 90 persen dari propertiku kepada masyarakat. Dan, jika aku mendapat penyakit atau meninggal dalam kecelakaan aku akan menyumbangkan semua @propertiku ke Desa Penyembuhan.” Ucap Ma Sung
Semua yang mendengar tak percaya kalau Ma Sung akan menyumbangkan semuanya. Wartawan ingin tahu apakah  ada alasan untuk membuat pengumuman ini. Ma Sung mengaku  menderita kondisi khusus dari kecelakaan mobil tiga tahun lalu.
“Bisakah kau memberitahu kami nama penyakitmu?” tanya wartawan.
“Ini disebut Cinderella amnesia, Jenis kehilangan ingatan jangka pendek.” Kata Ma Sung. Ki Joon terlihat kaget begitu juga yang lain.
Bersambung ke episode 12

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Putri Tidur & Steak  

Cek My You Tube Channel "Review Drama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar