PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Sang
mengirimkan pesan [Aku sudah dengar dari Su-cheol. Haruskah aku ke sana?] Ha Ri
membalas [Jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku tidak takut menyebabkan
masalah karena ada kau.] Sementara Yi Sang sedang ikut kelas kerajinan kulit.
“Melihat
kau menikmati hobimu pada siang hari kerja, kurasa kau tidak bekerja di
kantor.” Komentar Nyonya Lee pada Yi Sang
“Aku
fotografer lepas. Aku memotret.” Ucap Yi Sang. Nyonya Lee memuji Pekerjaan yang
keren.
“Apa yang
membuatmu ingin belajar kerajinan kulit?” tanya Nyonya Lee. Yi Sang
mengaku ingin mencoba hal yang belum
pernah dilakukan.
“Aku
juga. Aku punya banyak daftar hal yang kulewatkan saat masih muda. Di usiaku,
tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali hobi kita.” Kata Nyonya Lee
“Aku
memulai ini karena hidupku membosankan. Kukira aku harus menemukan makna di
suatu tempat agar bisa bertahan hidup.”akui Yi Sang
“Kau
masih muda. Bagaimana kita bisa sepikiran? Apa Kau sudah menikah?” tanya Nyonya
Lee penuh semangat. Yi Sang menjawab Belum.
“Astaga.
Bagus... Aku kenal seorang wanita yang merupakan ahli waris sebuah gedung. Apa Kau
ingin bertemu dengannya?” ucap Nyonya Lee ingin menjodohkan pada Ha Ri
“Aku
punya pacar yang lebih keren dan cantik daripada ahli waris. Kami baru mulai
berpacaran, tapi aku ingin bersikap baik kepadanya dan merebut hatinya agar dia
lekat denganku. Itu tujuanku sekarang.” Ucap Yi Sang penuh semangat. Nyonya Lee
mengerti sambil menahan rasa kecewanya.
“Seharusnya
kau berpura-pura sudah berpasangan. Kenapa menjadi pria misterius dengan
cerita?” ucap Nyonya Lee kesal.
Ha Ri
memberikan surat pengunduran diri. Tuan Joo terlihat marah sambil mengeluh
kalau ini tidak bertanggung jawab. Ha Ri
mengingatkan kalau Sudah 30 tahun sejak "The Baby" diterbitkan kali
pertama dan ia menangani separuh salinannya, bahkan Setiap salinan.
“Aku
tahu. Itu sebabnya aku menghargaimu. Tapi ini masalah yang berbeda. Aku juga
melakukan tugasku. Aku tidak berkutik meski kau kecewa. Itu sebabnya kusarankan
kau pindah ke majalah lain. Bekerjalah di departemen saat ini sampai ada
pembukaan lain, lalu Pindahlah saat itu.” Kata Tuan Joo
“Aku
harus berhenti karena kau menilai aku tidak memenuhi syarat menjadi kepala
editor.” Kata Ha Ri
“Jika kau
tiba-tiba berhenti, siapa yang akan membuat majalah? Bagaimana mereka akan
melakukannya?” kata Tuan Joo marah
“Kau
melakukan penunjukan karena mengira aku tidak bisa berhenti. Kenapa kau
memanfaatkan cintaku pada pekerjaanku?” sindir Ha Ri
“Dengar...
Jika aku menyinggungmu, kau harus memberitahuku apa yang kau inginkan. Kita
harus bernegosiasi. Kenapa kau berlebihan?” keluh Tuan Joo
“Menjadi kepala
editor tak bisa menyogokku. Pak, aku melakukan ini bukan karena marah. Selain
skandal yang kutimbulkan, fakta bahwa aku bukan seorang ibu adalah alasan untuk
penolakanku.” Tegas Ha Ri
“Jika aku
menjadi contoh, juniorku yang lajang dan kompeten juga akan menderita.
Setidaknya aku harus melawan.” Tegas Ha Ri
“Maksudmu,
evaluasi keseluruhannya tidak adil?” ucap Tuan Joo marah
“Nilailah
aku hanya berdasarkan kompetensi dan karakterku. Jika tetap belum memenuhi
syarat, maka aku akan segera pergi.” kata
Ha Ri menantang.
Yi Sang
berlari memanggil Nyonya Lee karena tahu Pergelangan tangannya sakit, dan membeli
satu lagi saat membelinya untuk dirinya sendiri. Nyonya Lee tak percaya percaya
melihat Yi Sang yang perhatian dan langsung mengucapkan Terima kasih. Yi Sang pun pamit pergi,
“Dia
wanita yang beruntung.” Komentar Nyonya Lee yang tak tahu pacar dari Yi sang
anaknya sendiri.
“Aku
pesan dua es Americano.” Ucap Ha Ri datang ke cafe. Kasir bertanya Kopi apa yang diinginkan
“Aku mau
Yirgacheffe.” Kata Ha Ri. Saat itu Ha Ri datang muji pilihan Ha Ri yang bagus.
Keduanya
duduk bersama, Ha Ri bertanya Ada apa dengan koyok itu, apakah Yi Sang terluka.
Yi Sang mengaku bukan apa-apa lalu memuji yang dilakukan Ha Ri itu bagus. Ha Ri
mengaku ingin berhenti setelah menyerahkan surat pengunduran diri.
“Ini
Bukan apa-apa. Seharusnya aku melakukan ini lebih awal.” Ucap Ha Ri. Yi Sang
pikir itu Bagus.
“Aku
tidak punya tempat tujuan. Mungkin aku terbawa suasana Bagaimana dengan masalah
berikutnya? Bisakah para gadis bertahan? Aku hanya tidak punya anak. Aku
memenuhi syarat untuk pekerjaan ini.” Ucap Ha Ri kesal. Yi Sang membenarkan.
“Kenapa
aku harus menerima cacian dan hinaan ini? Mereka yang rugi.” Ucap Ha Ri. Yi
Sang menyetujuinya.
“Para
gadis khawatir akan menjadi aku. Jika dipecat, aku akan menjadi contoh yang
tidak mereka inginkan.” Kata Ha Ri sedih.
Saat itu
Yi Sang memperlihatkan sesuatu pada tanganya, Ha Ri bingung apa itu. Yi Sang
memberikan sebuah gantungan kunci dari bahan kulit menbagku tidak menemukan ini
di jalan.
“Ini yang
pertama bagiku, tapi aku membuat ini dengan tulus seperti pakar sejati.” Kata
Yi Sang bangga
“Apa Kau
yang membuatnya?” tanya Ha Ri tersenyum bahagia. Yi Sang membenarkan dan Ha Ri
melihat tulisan “You’re Right” seperti Yi Sang sangat mendukungnya.
Jae Young
memeriksa pasien tapi terdengar pasiennya mengeluh dengan yang dilakukan Jae
Young. Jae Young tersadar salah menaruh stetoskopnya di dahi ibu pasien. Ia
langsung meminta maaf mengaku Sepertinya sedang sakit kepala, jadi... dan
akhirnya memeriksa bayi dalam pangkuan ibunya.
Sang bayi
sempat menangis tapi Jae Young bisa menenangkanya dan memeriksanya.
Jae Young
melamun dalam ruangan, Perawat bertanya apakah Jae Young tidak akan menjemput
Do-ah karena Ini sudah cukup larut. Jae Young teringat dengan anaknya dan
melihat ponselnya sudah banyak miss call, lalu bergegas pergi
“Yun
Jae-young, ada apa denganmu?” keluh Jae Young berlari untuk menjemput Do Ah.
“Maafkan
aku. Aku sibuk bekerja. Di mana Do-ah?” ucap Jae Young saat sampai ditempat
penitipan
“Karena
tidak bisa menghubungimu, kami menelepon neneknya. Dia baru saja menjemputnya.”
Kata ibu guru. Jae Young memikirkan
Nenek Do Ah lalu pamit pergi sambil meminta maaf.
Nyonya
Lee sudah mendorong kereta Do Ah, Jae Young berlari mengejarnya, sambil meminta
maaf mendorong kereta anaknya. Nyonya Lee pikir Jae Young punya banyak pasien
jadi Tidak apa-apa karena membawa kereta bayi agar bisa mengantarnya pulang.
“Berada
di rumah sakit tidak baik untuk bayi. Dia tidak bisa redakan hawa
dinginnya.”kata Nyonya Lee
“Aku
selalu merepotkanmu dan Do-ah. Maafkan aku.” Ucap Jae Young tak enak hati.
“Entah
apa aku bisa menjaga bayimu beberapa tahun lagi, tapi aku bisa apa? Aku merasa
kasihan padamu dan Do-ah.” Kata Nyonya Lee
“Bukan
ini yang kuinginkan. Aku selalu menyesal setelah melewatkan peluang.” Kata Jae
Young sedih
“Kau ayah
tunggal. Kau tidak boleh lemah. Jika kau tidak mengendalikan diri, aku tidak
akan menjaga Do-ah.” Tegas Nyonya Lee
“Benar.
Terima kasih untuk semuanya, Bi Ok-ran.” ucap Jae Young dan Nyonya Lee menyuruh
Jae Young agar pergi.
Ha Ri
gugup didepan meja kerjanya dan Hyo Joo
berpikir Tuan Joo tidak akan meneleponnyada jadi memang ingin Ha Ri
berhenti sejak awal, Yeo Joo memastikan kalau Ha Ri tadi bicara seolah ingin
berhenti. Ha Ri membernarkan
“Seseorang
harus berani mati agar bisa hidup.” Tegas Ha Ri. Yeon Joo pikir Ha Ri mungkin
akan mati.
“Kurasa
kita akan segera punya kepala editor baru.”kata Hyo Joo. Yeon Joo pu mengeluh
karena Ha Ri mengubah sikapnya.
“Kau
seharusnya meminta maaf seperti dahulu.” Kata Yeon Joo. Ha Ri pikir akan
berhenti saja.
“Dia
pelit. Aku akan berhenti.” Ucap Ha Ri. Yeon Joo mengeluh memikirkan nasib
mereka semua. Saat itu telp berdering dan Ha Ri angsung mengangkat telpnya.
Yeon Joo
akhirnya berkumpu di ruangan membahas Tuan Joo yang ingin ha Ri mengembalikan
para pembaca "The Mom" Ha Ri tahu kalau Pimpinan sangat memedulikan
respons pembaca dan Ia bisa jadi kepala editor lagi jika kembalikan pembaca
yang pergi.
“Kurasa
pada dasarnya, dia memintamu untuk berhenti. Benar, bukan?” kata Hyo Joo. So
Yoon pikir seperti itu.
“Hei.. Lebih
baik menyelesaikan masalah dahulu daripada menjaga posisi melawan pembaca. Dia
tidak yakin dengan keterampilan perencanaan kontenmu. Kenapa tidak buktikan?”
ucap Yeon Joo
“Kau
pintar. Ada sesuatu yang kupikirkan, tapi aku tidak yakin apakah akan
berhasil.” Kata Ha Ri dengan senyuman bahagia. Yeon Joo pun penasaran.
Mereka
mulai merencanakan sesuatu, Ha Ri memberitahu kalau ini akan seperti kompetisi.
Yeon Joo pun mengajukan pertanyaan dan mereka terus membuat sesuatu agar bisa
menarik lagi pembaca. Ha Ri diluar sendirian sementara tiga juniornya dalam
ruangan.
Yeon Joo
mengeluh So Yoon itu bodoh, Ha Ri yang penasaran ingin mengetahuinya. Yeon Joo
langsung menutup dengan koran karena harus merahasiakannya!
Disebuah
ruangan, Ha Ri duduk dengan gugup spanduk bertuliskan [Kalahkan Kepala
Jurnalis, Jang Ha-ri!] Yeon Jooo gugup karena belum datang. Sementara Jae Young
sibuk memakaikan topi untuk Do Ah tapi DO Ah menariknya
“Ayolah...
Apa Kau tidak mau? Kenapa? Kau lebih cantik saat pakai ini. Ayah ingin kau
memakai ini. Do-ah, kau tampak cukup percaya diri dengan penampilanmu.” Ucap
Jae Young sudah siap untuk foto dengan anaknya.
“Tunggu
sebentar. Mari kita telepon pemecah masalah. Dia sedang apa, ya?” kata Jae
Young mengeluarkan ponselnya lalu menuliskan pesan [Pemotretan Do-ah tidak
berjalan lancar. Datanglah sepulang bekerja.]
Ha Ri
gugup dan tersenyum saat melihat beberapa ibu-ibu akhirnya datang ke ruangan.
Mereka pun mempersilahkan semua ibu-ibu untuk duduk. Yeon Joo memberitahu
kalau Pertanyaan berikut soal kiat
pengasuhan dan tingkat kesulitannya sangat mudah.
“Apa
kalian Lihat hadiah di sini? Pada dasarnya, kami memberikan ini secara gratis.
Jadi "Kalahkan Jang Ha-ri" dimulai sekarang.” Ucap Yeon Joo. Ha Ri
pun bersemangat.
“Baiklah.
Ini pertanyaan pertama... Tebak merek botol bayi ini.” Kata Yeon Joo
memperlihatkan sebuah gambar.
“Aku
tahu. Nana.” Kata Ha Ri dengan cepat. Tapi ibu didepan menjawab "Mom's
Meal Fat Bottle". Yeon Joo membenarkan dan Ha Ri mendapatkan pukulan
dengan palu plastik. Si ibu pun mendapatkan banyak hadiah.
“Berikutnya
adalah kuis lagu. Dengarkan lagunya baik-baik dan tebak judulnya. Ayo Putar
lagunya.” Ucap Yeon Joo
“Aku
tahu! Itu Pororo!” kata Ha Ri cepat. Yeon Joo ingin tahu Musim apa Si ibu menjawab Musim Kedua. Ha Ri
pun kembali mendapatkan pukulan dan ibu mendapatkan hadiah lagi.
“Kami punya
dua jenis bubur yang mirip. Tebak mana yang untuk bayi lebih muda.” Ucap Yeon
Joo. Ha Ri dengan cepat menjadi, Yeon Joo membenarkan tapi si ibu sudah menutup
kepalanya dengan panci saat Ha Ri akan memukul.
“Tebak
berapa usia bayi ini.” Kata Yeon Joo memperlihatkan foto seorang bayi. Ha Ri
menjawab 12 bulan. Yeon Joo pun membenarka tapi si ibu sudah menutup kepalanya
lebih dulu dan Ha Ri kembali tak bisa
memukul dengan palu mainan.
Acara [Kalahkan
Kepala Jurnalis, Jang Ha-ri!] akhirnya sukses.
Jae Young
sedang membujuk Do Ah kalau Ini hampir selesai dan berpikir anaknya merindukan
Bibi Ha-ri lalu mengaku kalau ia juga merindukannya. Saat itu terdengar suara
ketukan sepatu menaiki tangga, Jae Young pikir Ha ri yang datang wajahnya
tersenyum bahagia.
Tapi
ternyata Jeong Won yang terlihat kaget begitu juga Jae Young. Fotographer pun
bertanya Ada yang bisa dibantu. Jeong Won mengaku sebagai ibunya Do-ah. Jae
Young pun melihat Do Ah memilih bola dan berpikir anaknya ingin jadi pesepak
bola
“Bergabunglah
dengan mereka. Mari kita mengambil foto keluarga.” Ucap fotographer karena
sudah membuat set untuk “Ulang tahun pertama” Jeong Won pun duduk gugup duduk
disamping Jae Young.
“Ha-ri
memberitahumu?” ucap Jae Young sinis. Jeong Won memberitahu kalau Ha ri
menelepon kantornya.
“Dia
tidak bilang apa pun dan memberiku alamat ini.” Kata Jeong Won. Jae Young
mempersilahkan Jeong Won pergi setelah foto ini.
“Aku
tidak mau menyakiti Do-ah.” Kata Jae Young akhirnya memberikan Do Ah pada
ibunya. Jeong Won gugup dan akhirnya mereka foto dengan wajah tegang.
Ha Ri
duduk didepan ibu-ibu yang sudah membawa banyak hadiah, lalu bertanya apakah
mereka bersenang-senang. Semua menganguk. ha Ri pikir Setelah bekerja di
perusahaan majalah bayi selama 15 tahun, jadi bisa menebak berapa usia bayi hanya
dengan melihat foto bayi.
“Meski
aku tidak punya pengalaman dalam mengasuh anak, alasanku menantang kalian, para
ibu, karena kami ingin menunjukkan kekuatan dan kelemahan kami. Anggaplah karya
kami sebagai buku panduan dan teman untuk membesarkan anak, area keahlian tanpa
jawaban yang benar.” Ucap Ha Ri melihat salah satu ibu.
Ia ingat
saat itu sang ibu dengan ketus berkata “
Kau wanita yang mencoba membeli sperma secara ilegal, bukan? Kenapa kau
melakukan itu? Di mana akal sehatmu?” dan saat itu semua pembaca majalah mereka
mulai menurun.
“Kau mungkin
berpikir aku tidak pantas bekerja untuk "The Baby" karena kehidupan
pribadiku. Tapi karena kalian marah kepadaku sebagai ibu dan membaca artikelku,
lalu memahami keinginanku untuk menjadi seorang ibu, aku memutuskan ingin
menjadi reporter yang lebih baik dan ibu yang lebih baik.” Ucap Ha Ri
“Aku
bertemu dengan banyak ibu dalam 15 tahun terakhir dan itu membuatku makin ingin
menjadi ibu. Aku akan terus belajar dan berbagi. Jadi, tolong kembalilah.
Kumohon! Kumohon.” Kata Ha Ri. Beberapa ibu-ibu hanya saling berpandangan.
Ha Ri
mencari sesuatu digudang lalu merasakan sesuatu yang merinding ditubuhnya.
Tiba-tiba melihat mata yang menyeramkan dibagian rak belakang, Ha Ri yang panik
ketakutan langsung melempar mainan.
Eu-ddeum sambil menahan sakit kalau itu tadi ia yang ada dirak belakang.
“Kenapa
kau mengintip seperti itu? Kukira kau pencuri.”keluh Ha Ri mengatur nafasnya.
“Maaf
karena aku menakutimu.” Ucap Eu Ddeum. Ha Ri bertanya juniornya itu terkena
lemparan apa?
“Wajahmu
tidak terkena lemparan? Kenapa kau terus dipukuli olehku?” keluh Ha Ri. Eu
Ddeum mengaku Sama sekali tidak sakit dan bertanya balik pada Ha Ri.
“Aku
tidak bisa memukul orang, meski mereka pantas. Aku akan berusaha menjadi orang
baik yang tidak pantas dipukul.”keluh Ha Ri. Eu Ddeum hanya bisa meminta maaf.
“Aku
sungguh tidak memahamimu. Kau sangat menyebalkan, tapi menurutku kau tidak
menyebalkan. Aku tidak tahu kenapa.” Keluh Ha Ri
“Apa kau
akan menyukaiku jika aku hanya melakukan hal baik? Nona Jang, bisa ulurkan
tanganmu? Aku bisa membaca telapak tangan.” Kata Eu Ddeum lalu melihat telapak
tanganya.
“Apa yang
kau lakukan? Untuk apa ini?” keluh Ha Ri melihat Eu Ddeum memasukan lubang
gunting dijarinya.
“Hanya karena
penasaran. Kau tahu saat ingin melakukan sesuatu? Tidak ada alasan.” Kata Eu
Ddeum. Ha ri tak percaya Eu Ddeum ingin melakukan tiba-tiba
“Singkirkan
ini dari jariku. Kenapa kau menguji ini padaku? Untuk siapa ini?” ucap Ha Ri
akhirnya duduk disamping Eu Ddeum
“Maaf, aku
hanya perlu menyelesaikannya. Apa ini muat?” kata Eu Ddeum mencoba memasukan
bentuk lubang yang seukuran tangan Ha Ri
“Kau akan
mencoba semua itu padaku?”keluh Ha Ri. Eu Ddeum meminta maaf dan berjanji kalau
ini yang terakhir.
Ia pun
bahagia melihat ada lubang yang cocok dengan tangan Ha Ri. Sementara Ha Ri
merasa Eu Ddeum itu sangat aneh.
“Aku
memikirkan tentang orang lain menginginkan keinginanmu dan aku tidak bisa
melihat itu terjadi. Aku ingin membaginya karena kau orangnya. Tapi... Aku
tidak bisa lagi berbagi.” Kata Eu Ddeum. Ha Ri tak banyak berkomentar.
Jae Young
menekan bel rumah, Ha Ri menyuruh masuk karena pintunya tak dikunci. Akhirnya
Jae Youn masuk dan melihat Ha Ri didapur. Ha Ri pikir Eun-young yang datang.
Jae Young marah karena Ha Ri ikut campur dengan menelepon Jeong-won.
“Aku
melakukannya demi Do-ah. Aku tidak ingin dia tumbuh dan melihat foto-foto itu, lalu
memikirkan bagaimana ibunya meninggalkannya saat kecil. Apa Kau begitu membenci
Jeong-won?” ucap Ha Ri
“Tidak...
Aku lebih membencimu.” Kata Jae Young. Ha Ri hanya bisa mengeluh mendengarnya.
“Kenapa
kau jahat sekali? Sebentar lagi usiamu 40 tahun. Kau bersikap kekanak-kanakan.”
Ucap Ha Ri.
Jae Young
merasa Ha Ri bisa menakutiku seperti in dan inginia rujuk dengan Jeong-won. Ha
Ri menegaskan Itu urusan Jae Young. Jae Young menegaskan kalau benci Ha Ri memacari Han Yi Sang.
Eun Young
masuk rumah dan melihat suasana yang tegang lalu bertanya ada apa dan berpiki
mereka bertengkar lagi. Ha Ri menjawab tidak. Eun Young mengeluh keduanya agar
bisa berhenti bertengkar.
Akhirnya
mereka minum dengan selera yang berbeda, Eun Young mengeluh dengan sikap mereka
seperti ini lagi. Jae Young mengau hanya marah jadi meminta agar memakluminya
dan meminta maaf. Eun Young pun ingin menceritakan sesuatu.
“Kau tahu
aku bilang kepada kakakku tentang bagaimana aku memergoki suaminya selingkuh? Kakakku
tidak mau menemuiku lagi.”cerita Eun Young. Ha Ri heran dan ingin tahu
alasanya.
“Dia tahu
semuanya, tapi pura-pura tidak tahu. Tapi karena aku, dia tidak bisa lagi
berlagak tidak tahu. Dia terus menangis. Dia tidak bisa hidup tanpanya. Dia
tidak bisa bercerai karena anak-anak.” Cerita Eun Young
“Saat anak-anak
berada dalam masalah, perceraian tidak bisa memisahkan pasangan sepenuhnya. Aku
tahu kau kesal melihat mantan istrimu, tapi aku senang karena berpacaran lagi
setelah sepuluh tahun. Mungkin kau kesal, tapi biarkan kunikmati momen ini.” Kata
Ha Ri pada Jae Young
“Kenapa
harus menyebalkan baginya? Itu Bagus, Ha-ri! Kukira kau akan menua dan tubuhmu
kendur sendirian. Lupakan anak-anak dan berpacaran saja. Jangan menikah. Aku sangat
penasaran pria luar biasa macam apa yang kau pacari.”Ucap Eun Young
“Pikiranmu
akan kacau. Aku merindukannya karena kita membicarakan dia.” Kata Ha Ri
tersenyum bahagia.
“Jagalah
hatimu. Jangan memberikan hatimu, terluka, dan menangis semalaman. Jagalah
baik-baik.” Kata Jae Young
“Bagaimana
kau bisa menjaga hati saat jatuh cinta? Kau tidak bisa mengukur dan hanya
memberikan sejumlah cinta. Kenapa kau berasumsi kami akan putus?”keluh Ha Ri
kesal
“Kau
selalu seperti itu. Kau terluka, kembali melajang. Kau terluka dan kembali
lagi.” Kata Jae Young. Ha Ri mengeluh Jae Young benar-benar berandal.
Eun Young
dan Jae Young pun berpisah di depan pintu. Eun Young bertanya apa tidak mau
menemui Ha-ri lagi. Jae Young terlihat bingung. Eun Young ingin tahu Apa yang
diinginkan Jae Young saat menatap Ha-ri seperti itu dan menurutnya Jika tahu
Jae Young menyukainya, maka Ha-ri enggan menemuinya lagi.
“Apa yang
kulakukan? Apa yang bisa kulakukan, saat kau mencegahku menatapnya?” ucap Jae
Young pasrah
“Kau
sangat menyukainya? Dia sangat senang berpacaran untuk kali pertama dalam
sepuluh tahun. Kau benar-benar tidak terlihat. Kau bahkan tidak bisa berteman
dengannya jika seperti ini.”tegas Eun Young. Jae Young hanya bisa diam saja.
Ha Ri
mengajak bermain Do Ah dengan mainan yang diberikan oleh Jeong Won. Nyonya Lee
berkomentar kalau Jeong Won itu tetap ibunya karena memilih hadiah yang bagus.
Ha Ri pikir kalau pemainan itu Menarik sekali, Jae Young menatap dalam Ha Ri.
Flash Back
Eun Young
memberitahu Meski hubungan Hari dan pria itu tidak berhasil, maka tidak akan
mendatangi Jae Young. Ia Pikir Jika Jae Young ingin terus menemuinya lebih baik
lupakan sebelum Ha Ri menyadarinya.
Jae Young
hanya bisa menatap Ha Ri dan harus memendam perasanya.
Ha Ri
masuk ke dalam kamar terlihat sangat lelah mengambil ponselnya dan berpikir
untuk teleponan. Yi Sang baru selesai mandi dengan senyuman menelp Ha Ri. Ha Ri
langsung mengangkatnya mengaku meneleponnya tepat waktu.
“Kau tahu
aku merindukanmu?” ucap Ha Ri. Yi Sang pikir kalau ia yang lebih merindukannya.
“Siapa
yang menang? Kau atau "The Mom"?” tanya Yi sang. Ha ri mengaku sering
dapat pukulan di kepala dan Kepalanya hampir berlubang.
“Astaga.
Seharusnya aku ada di sana untuk meniup lukanya untukmu.” ucap Yi Sang yang
berbaring diatas tempat tidur.
“Jadi Ke
mana tujuan kita berikutnya?Ada kedai tteokbokki di dekat rumahku. Kau
tertarik? Tteokbokki-nya lezat.” kata Ha
Ri.
Yi Sang
duduk ditaman sendirian, lalu melihat seorang ibu yang duduk ditaman dengan
anaknya.
Flash Back
Dokter
Moon bertanya apakah Yi Sang akan baik-baik saja karena Saat itu ia juga
kesulitan. Yi Sang yakin bisa mengatasinya kali ini. Dokter Moon memberitahu
kalau Yi Sang harus menyuntik hormon dua kali sepekan lebih dari tiga bulan.
“Karena
kau tidak bisa ke kantorku setiap pekan,maka aku akan mengajarimu menyuntik
diri sendiri. Seperti yang kau tahu, kau mungkin gagal mendapatkan hasil yang
kau inginkan.”kata Tuan Moon
“Jika tak
berhasil setelah tiga bulan, akan kulakukan selama enam bulan. Akan kulakukan
setahun jika gagal. Akan kucoba sampai bisa.” Ucap Yi sang yakin
“Apa Kau
memberi tahu pacarmu soal ini?” tanya Dokter Moon. Yi Sang pikir Seharusnya
begitu.
“Aku akan
memberitahunya.” Ucap Yi Sang seperti sangat yakin mau menjalani semuanya demi
Ha Ri.
Semua
berkumpu didepan komputer, Yeon Joo berharap agar cepat masuk. Ha Ri pun
terlihat gugup lalu mendegar suara dari [Komunitas ke-10 "The Mom"]
Akhirnya ibu Ji Yul masuk dan berurutan ibu yang lainya pun masuk.
Semua langsung
berteriak bahagia, karena akhirnya mereka semua berhasil kalau "The
Mom" sudah kembali. Tuan Joo akhirnya datang, Ha Ri pun memberitahu kalau “The
Mom” sudah kembali. Tuan Joo mengaku melihat videonya.
“Pimpinan
juga melihatnya dan ingin bertemu denganmu.” Kata Tuan Joo dengan nada dingin
“Dia
mengatakan hal khusus?” tanya Ha Ri. Tuan Joo pikir Ha Ri bisa Lihat saja
nanti.
“Kecuali
ada masalah khusus, semua akan baik-baik saja. Bagus, Nona Jang.” Ucap Tuan Joo
akhirnya tersenyum. Mereka bersorak karena panggilan Ha Ri berubah.
“Mari
kita sudahi dan pulang. Terima kasih. Ini semua berkat kalian.” Ucap Ha Ri .
Mereka pun mengucapkan Selamat!
“Kita
harus merayakan dengan apa?” kata Yeon Joo dan Hyo Joo pikir Sushi!
Ha Ri
duduk di bangkunya melihat gantungan kunci yang diberikan Yi Sang, seperti
bahagia karena tulisan “You’re Right” membuat yakin dengan pilihanya. Sementara
Yi Sang duduk sendiri sambil menonton video saat Ha Ri bermain dengan ibu-ibu
lalu tertawa bahagia.
Ha Ri
menelp menanyakan keberadaan Yi Sang, Yi Sang mencari Ha Ri lalu melambaikan
tangan. Ha Ri pun menghampiri Yi Sang lalu duduk disampingnya dengan senyuman
bahagia.
“Aku
merasa luar biasa hari ini. Karena merasa senang, aku memikirkanmu sepanjang
hari dan makin merindukanmu. Jadi, kurasa aku harus memberitahumu hari ini.” Kata
Ha Ri penuh semangat dan aura bahagia.
“Aku
mencintaimu.” Ucap Ha Ri tak bisa menutupi rasa bahagia. Yi Sang gugup meremas
tanganya diatas celana.
“Aku juga
mencintaimu... Ha-ri.” Akui Yi Sang tanpa ragu lagi. Ha Ri pun tersenyum lalu
bersandar dibahu Yi Sang.
Nyonya
Lee terlihat gugup karenaHa-ri belum pulang dan bertanya apda Jae Young apakah
sudah dapat kabar darinya. Jae Young pikir Nyonya Lee khawatir Ha Ri mungkin harus hidup tanpa
anak. Nyonya Lee mengaku cemas dia harus hidup sendirian.
“Bi
Ok-ran, jika Ha-ri punya anak dan membesarkan bayi itu sendirian, Apa kau tidak
keberatan?” tanya Jae Young
“Tidak
ada ibu yang mau putrinya menjadi ibu tunggal. Kuharap dia bertemu pria baik dan
punya anak bersama. Dia bilang mungkin tidak bisa hamil. Setidaknya dia bisa
lakukan itu.” Kata Nyonya Lee
“Bi
Ok-ran, mungkin sebaiknya aku tinggal bersamamu.”ucap Jae Young. Nyonya Lee
kaget mendengarnya.
“Kita bisa
tinggal bersama seperti ini. Lagi pula, aku sudah melakukannya.” Ucap Jae
Young. Nyonya Lee hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke episode 10
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar