PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Kang Bae
dan Yeo Rin berjalan bersama dengan wajah gugup. Kang Bae pun menawarkan diri
untuk membawakan belanjanya. Yeo Rin menolaknya lalu bertanya Kang Bae pergi ke
arah mana karena tinggal menyeberang dan
naik bus dan pamit pergi.
“Aku baru
ingat. Aku kebetulan mendapat tiket gratis menonton bioskop dan aku harus
gunakan hari ini. Tunggu, kebetulan ada dua tiket.” Ucap Kang Bae
“
Bagaimana ini? Haruskah aku yang kebetulan berada di sini menemanimu?” ucap Yeo
Rin tersenyum. Kang Bae pun senang mendengarnya.
Kang Bae
membawakan popcorn dan minum memberitahu kalau berondong karamel habis. Yeo Rin
tak peduli lalu bertanya Film apa yang mereka tonton. Kang Bae menjawab Film
laga, “Legenda dalam Pengasingan.” Sepertinya Yeo-rin akan suka.
“Aku tak
suka film seperti itu.” Ucap Yeo Rin. Kang Bae melonggo bingung.
“Lalu Film
seperti apa yang kau suka?” tanya Kang Bae. Yeo Rin menunjuk poster didepanya
dengan judul film “PASANGAN ASAM URAT”
Seorang
pria dan wanita berjalan di arah berlawan, keduanya tersenyum bahagia lalu tak
sengaja bertabrakan tapi keduanya terlihat kesakitan karena asam urat. Mereka
pun akhirnya kencan dan sang pria ingin memeluk wanitanya.
Tapi sang
wanita menjerit kesakitan karena asam urat, Keduanya pun kencan ditempat lain
dan si pria ingin mencium siwanita, Si wanita menjerit kesakitan. Si pria
bingung karena napasku menyakiti pacarnya.
“Angin
saja menyakiti kita jika asam urat. Apa kita... bisa terus saling mencintai?
Padahal kita saling mencintai. Apa kita tak bisa mendekat? Lebih baik kita
berpisah. Aku tak bisa lagi melihatmu kesakitan karena aku.” Ucap Si pria
Semua
orang yang menonton tertawa, tapi Kang Bae dan Yeo Rin menangis menontonya dan
mereka berbagi tissue bersama.
“Katanya
film komedi romantis, tapi aku tak mengerti apa yang lucu. Ini kali pertama aku
menonton film sesedih ini. Akhir filmnya pun tragis.”kata Kang Bae.
“Sepertinya
aku mengerti perasaan mereka saat berpisah.” Ucap YeoRin
“ Walau
mereka tahu rasa sakit pasangannya, mereka tak bisa melakukan apa-apa. Itu
sesuatu yang menyiksa.” Kata Kang Bae
“Ternyata
jatuh cinta pada seseorang itu sulit. Mencintai adalah hal yang paling sulit untuk
dilakukan.” Ungkap Yeo Rin.
Temanya
tak percaya kalau Yeo Rin menonton film
dengannya. Yeo Rin menceritakan kalau Kang bae ada tiket gratis, jadi, sayang
untuk dibuang. Temanya tak percaya mendenagrnya, dan yakin kalau Kang Bae itu
menyukai Yeo Rin lalu terlihat di ponselnya Yeo Ri- [PESAN BARU DARI HAN
KANG-BAE]
“Apa Tak
mau cek pesannya?” tanya temanya. Yeo Rin mengeluh agar membiarkan saja karena malas.
“Lucu
sekali. Bila kau malas, bagaimana kau hidup? Bila kau malas, bagaimana kau
makan dan bernapas?” ucap Temanya.
“Bukan
itu maksudku. Dia bilang tak merasakan apa pun. Dia ingin menjadi partner
tariku karena nyaman denganku.”kata Yeo Rin
“Tak
merasakan apa pun? Luar biasa. Coba untuk lebih dekat dengan pria itu . Apa Kau
tak ingat pengalamanmu? Ketika kau mulai menyatakan cinta kepada pria di
dekatmu, mereka langsung panik dan lari darimu.” Ucap temannya.
Flash Back
Yeo Rin
memberikan coklat pada seorang pria dan pria itu langsung kabur, begitu juga
pria yang lainya. Ia pun sedih melihat
pria yang pergi menjauh darinya.
“Ada pria yang pulang lewat jalan
lain karena tak ingin bertemu denganmu. Kalau tak salah Min-su? Dia bahkan
sampai pindah sekolah. Karena kau membuat pria takut dengan mengajak mereka
kencan kau disebut "Perisak Kencan".
Yeo Rin
yang sudah lulus sekolah bersandar dibahu pacarnya, tapi saat itu pacarnya
terlihat ketakutan dan langsung berdiri. Yeo Rin bingung melihat tingkah
pacarnya. Sang pria menyuruh Yeo Rin
Pergi dari hadapannya dan Jangan muncul lagi di depannya.
“Tunggu
dulu! Coba beri tahu alasanmu menolakku. Apa alasannya?” tanya Yeo Rin bingung
“Aku hanya
takut padamu. Setiap kau menyentuhku, aku merasa ketakutan. Entahlah, aku
sangat takut padamu!” ucap Si pria berlari ketakutan.
“Anehnya,
semua pria yang kusuka selalu saja lari</i> ketika mereka bersentuhan
denganku. Mereka melihatku seperti monster. Cukup sudah perlakuan itu. Aku tak
ingin terluka lagi.” Ucap Yeo Rin
“Maka,
dengarkan aku! Ketika semua berusaha lari darimu, pria ini tak merasakan apa
pun. Bukankah ini kemajuan besar? Bukankah ini hal paling romantis dalam
hidupmu? Ini jelas takdir.” Kata temanya menyakinkan
“Lupakan
saja tentang itu. Aku tak tertarik lagi pada hubungan percintaan dan cinta. Aku
hanya ingin berolahraga.” Kata Yeo Rin
“Hentikan,
dan baca pesan ini.” Ucap temanya. Yeo Rin ingin membiarkan saja.
Kang Bae
terlihat gugup terus menatap ponsel sambil membereskan mej. Wol Ju menyurh Kang
Bae agar , berhenti menatap ponselnya. Kang Bae tetap menatapnya. Wol Ju ingin
tahu apakah Kang Bae Menunggu pesan dari seseorang.
“Tidak.
Dia masih belum baca pesanku.” Kata Kang Bae. Wol Ju ebrtanya apakah Pesan yang
kau kirim ke Yeo-rin.
“Benar. Kukira
hari ini semua berjalan baik. Apa aku berbuat salah?” kata Kang Bae bingung
“Mungkin
saja dia belum ada waktu. Itu lebih baik daripada tak dibalas.” Kata Wol Ju
“Dia
membaca pesanku!” kata Kang Bae bahagia dan menungunya, Wol Ju pun tahu kalau
Yeo Rin hanya membacanya. Kang Bae hanya bisa menatap sedih.
Sa Kyung
dan suaminya menunggu disebuah restoran berpikr kalau Mereka telat, Saat
seorang pria dan wanita datang dengan dua anak mereka. Ibunya pun meminta agar
dua anak itu memberikan salam. In Ho pun menyapa dua keponakannya.
“Apa
kabar, Si-hu dan Yu-ra? Kau ingat Paman? Kau tak ingat rupanya.” Ucap In Ho
dengan senyuman bahagia. Saat itu Su Kyung seperti sedih karena In Ho terlihat
sangat dekat dengan anak-anak.
Keduanya
akhirnya pulang, In Ho mengangkat telp dar ibunya. Sang ibu mengaku menelepon karena
tak ada kabar dari anaknya. In Ho meminta maaf belakangan ini sangat sibuk dan
menanyakan kabar ibunya. Sang ibu mengaku kalau ia dan ayahnya biasa saja.
“Bagaimana
Su Kyung?” tanya ibunya, saat Su Kyung akan menjawab ibu mertuanya sudah
menyela.
“Untuk
apa aku bertanya? Dia pasti sedang sakit hatinya. Ayahmu tahu kalian sudah
menutup rekening untuk pembuahan in vitro, jadi, dia minta ibu mengirimimu
uang. Belikan semua makanan sehat untuk Su-gyeong dengan uang itu dan coba
lagi.” Ucap Ibu In Ho
“Aku
sudah bilang...”kata In Ho dan ibunya kembali menyela kalau mereka harus coba lagi.
“Walau
banyak orang hidup baik tanpa anak sekarang ini, tapi suami istri haruslah
punya anak...” kata Ibu In Ho
“Bu, aku
sedang menyetir, jadi, nanti aku telepon lagi.”kata In Ho menyudahi. Su Kyung
pun hanya bisa menahan rasa sedihnya.
In Ho
memijat kaki istrinya mengingat saat Saat baru menikah, Su Kyung sering pulang
kerja dengan kaki bengkak lalu memijat kakimnya dan keadaan selalu berakhir
memanas. Ia merasa Kakinya saat ini
masih seindah dulu.
“Karena
aku ingat masa itu...” ucap In Ho akan menyelinap masuk kedalam selimut.
“Kau mau
apa? Apa gunanya? Aku tetap saja tak bisa hamil.” Ucap Su Kyung sudah tak
percaya diri.
“Bagaimana
bisa kau berkata begitu?” kata In Ho hern. Su Kyung membahas Siang tad
“Saat kau
bicara dengan anak-anak itu, aku merasa bersalah. Karena aku, kau tak bisa
menjadi ayah. Jika aku tak ada...” kata Su Kyung
“Omong
kosong macam apa itu?” kata In Ho. Su Kyung merasa bersalah pada orang tua In
Ho hingga tak bisa menghadapi mereka.
“Mengapa
kau bersalah? Apa tak punya anak adalah kesalahan? Apa Tanpa anak, hidup kita
tak berarti? Kalau begitu, apa rasa cintaku untukmu tidak ada artinya sama
sekali?” teriak In Ho
“Aku
masih tak bisa menyerah! Aku sangat menderita sampai ingin mengakhiri pernikahan
kita. Bila hidup sendiri, aku tak perlu pusing memikirkan hal ini!”balas Su
Kyung akhirnya keluar dari rumah.
Su Kyung
berjalan tanpa tujuan lalu mengingat kartu nama yang diberikan Wol Ju. Akhirnya
Ia duduk menatap hidangan didepannya,
Wol Ju pikir kalau Suk Kyung tak suka dakgangjeong. Su Kyung mengaku
suka dan itu adalah makanan kesukaannya dengan suaminya.
“Kami
sering makan ini dulu. Namun, setelah proses perawatan, aku tak boleh makan ini.Aku
Sudah lama tak makan.” Kata Su Kyung
“Begitu
rupanya. Kau benar, makananmu itu penting. Itu pasti sangat sulit dilakukan.”
Kata Wol Ju
“Aku
mencoba makan sehat. Aku bahkan ganti sampo hingga pasta gigi ke produk dengan
bahan baku aman.” Cerita Su Kyung
“Kau
pasti perfeksionis. Tak heran kau juga mengajariku menari dengan sangat
mendetail.” Kata Kang Bae.
“Aku sangat
percaya bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Namun, ada yang tak bisa
didapat dengan itu. Karena kesal, aku terus melukai perasaan suamiku.” Ungkap
Su Kyung
“Sebenarnya,
aku baru bertengkar dengannya.” Akui Su Kyung. Kang Bae menyuruh Su Kyung makan
sebelum dingin.
“Tunggu
sebentar... Mengapa kalian seperti amatir? Tidakkah kalian tahu bahwa
dakgangjeong lebih enak bila dimakan saat dingin? Sirop yang mendingin akan
membuat tepung mengeras. Dengan itu, ayam akan lebih renyah, juga manis.” Ucap
Wol Ju. Su Kyung baru mengetahuinya.
“Hidup
juga seperti itu. Apa pun yang membuatmu menderita saat ini, semua pasti akan
mereda dan lewat dari kehidupan kita. Bila bertahan sampai saat itu, kita yang
lemah pun akan menjadi lebih kuat daripada sekarang. Bagaimana bila kau
melepaskannya hingga semua mereda?” kata Wol Ju
“Kau
benar... Hingga semua mereda... Astaga. Aku keluar rumah tanpa memberi tahu
suamiku. Aku telepon dia dulu.” Kata Su Kyung
“Tak
usah. Lebih baik kau bawa ini pulang dan makan bersama suamimu. Ini pas dimakan
saat di rumah nanti.” ucap Wol Ju
“Dia
benar. Sudah larut, aku antar sampai ke rumahmu.” Kata Kang Bae.
Wol Ju
pun meminta Manager Gwi agar cepat membungkusnya dan memberikan wine
mengaku Ini anggur yang dibuat sendiri
dengan bokbunja adi anggur spesial. Ia menyuruh Su Kyung minumlah dan tidur
nyenyak, Tak usah pikirkan apa pun.
“Ini
terlihat sangat berharga. Terima kasih. Aku akan menikmatinya.” Kata Su Kyung
tersenyum bahagia.
Di rumah
terlihat botol [ANGGUR SSANGGAP] Keduanya duduk bersama, sambil minum Wine. In
Ho mengaku tadi khawatir tapi ternyata istrinya membeli anggur dan juga ayam,
lalu Su Kyung minta maaf soal tadi karena Bicaranya sudah keterlaluan.
“Tidak,
aku yang salah... Tak seharusnya aku memintamu menyerah secepat ini.” Ucap In
Ho
“Jangan
berkata begitu. Bila aku boleh jujur, mengobrol dan makan enak denganmu sangat
membahagiakan. Namun, sudah lama aku melupakannya. Maafkan aku.” Kata Su Kyung
In Ho
merasa tak masalah lalu mengusap kepala istrinya dan mereka melakukan love
shot.
Manager
Gwi tak percaya kalau Wol Ju sungguh ingin mencurinya lalu mengeluh dengan
tingkah rekan kerjanya. Ia menegaskan kalau bekas kepala detektif Kepolisian
Alam Baka dan mengajaknya untuk ikut kegiatan ilegal ini
“Aku tak
bisa.” Kata Manager Gwi. Wol Ju pikr Manager Gwi tak usah ikut bila tak mau.
“Aku bisa
mencuri itu sendiri.” Kata Wol Ju. Manager Gwi pun ingin tahu alasanya.
“Apa
sebenarnya alasanmu sampai membantu dia seperti ini? Katakan.”kata Manager Gwi
duduk ingin mendengarnya.
“Aku
pernah mencintai seorang pria. Aku hanya ingin menikah dengannya, punya anak
dengannya, dan menikmati kebahagiaan biasa dengannya, tapi tak bisa. Pria itu
bukanlah pria biasa.” Akui Wol Ju
“Aku
juga. Walau aku akhirnya mati tanpa mewujudkan itu, aku mengerti perasaan
Su-gyeong. Aku mengerti perasaan ingin melahirkan dan membesarkan anak yang
mirip dengan orang yang kau cintai.”kata Wol Ju
“Aku
memahami rasa putus asanya, dan betapa berharga harapannya. Karena itu, aku mau
melakukannya.” Ucap Wol Ju. ManagerGwi mengaku tak tahu itu.
“Aku
mengerti. Aku bersikap emosional dan irasional. Aku tak minta kau memahamiku.
Bagaimanapun, yang memahamiku di Dunia Nyata dan Alam Baka hanyalah ibuku. Aku
hanya minta jangan hentikan aku.” Kata Wol
Ju
“Ayo
pergi..Orang yang memahamimu sekarang ada dua.” Kata Manager Gwi.
Kang Bae
datang kembali, Manager Gwi mengajak untuk pergi. Kang Bae bingung kemana akan
pergi. Manager Gwi menjawab Ke tempat
yang bagus jadi meminta Kang Bae agar cepat bersiap.
Mereka
bertiga masuk rumah Samsin, lalu akan melewati kamarnya tapi saat itu ponsel
Manager Gwi berdering. Manager Gwi buru-buru mematikanya dan Samsin terbangun
tapi tak membuka matanya dan langsung tidur lagi.
Tiba-tiba
terdengar bunyi dari Samsin, ketiganya langsung menutup hidung karena bau
kentut Samsin yang sangat menyengat. Mereka pun bergegas pindah keruangan lain
dan setengah pingsan karena menahan nafas.
“Bau
sekali. Baunya seburuk senjata pemusnah massal.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju pun
heran Sebenarnya apa yang dimakannya.Mereka pun bergegas masuk ruangan.
“Apa itu
kapsul mimpi sebelum lahir?” tanya Manager Gwi. Wol Ju membenarkan.
“Tak usah
ambil banyak, ambil satu saja untuk Su-gyeong.” Kata Wol Ju mulai menyalakan,
tapi saat itu alarm menyala. Semua panik, Manager Gwi bisa langsung
mematikannya.
“Kang-bae,
cepat periksa apakah Samsin terbangun.”kata Wol Ju. Kang Bae mengeluh karena
Kamar itu bau. Wol Ju menyuruh Kang Bae pergi. Kang Bae pun tak bisa
menolaknya.
Wol Ju
mencoba mengambilnya tapi tak berhasil, Manager Gwi pun ikut mencobanya. Kang
Bae pun melihat Samsin yang tertidur lalu memita agar cepat karena Samsim akan
segera bangun, Wol Ju mengeluh Seharusnya aku lebih sering berlatih permainan
ini.
“Hei,
cobalah.” Ucap Wol Ju. Kang Bae mengaku tak pernah bermain ini Wol Ju frutasi
menendang mesin dan akhirnya bergoyang.
“Ada tiga
kapsul yang keluar! Kita berhasil. Mana tasnya?” jerit Wol Ju bahagia dan
mengajak untuk segera keluar. Saat itu tanpa sadar mereka meninggalkan kartu
nama KEDAI MISTIS
Mereka
pun pergi ketepi sungai, Wol Ju heran karena So Kyung seharusnya sudah datang
tapi Mengapa belum sampai. Kan Bae pikir So Kyung harus tidur agar bisa masuk
ke Dunia Mimpi.Manager Gwi pikr Apa anggur itu terlalu lemah
“Kau tambahkan
banyak ssanggapju?” kaat Manager Gwi.Wol Ju ju Sepertinya terlalu banyak
bokbunja
“Pantas
saja. Kau berantakan sekali tadi.”ucap Manager Gwi. Wol Ju khawatir karena Sebentar lagi Samsin akan bekerja.
“Menurutmu
dia tahu?” tanya Wol Ju khawatir.
Samsin
terbangun dengan bunyi alarm, lalu bergegas masuk ke dalam ruangan mimpinya Ia
pun berpikir kalau mesinnya rusak dan perlu diperbaiki. Ia memeriksa semua sisi
lalu menemukan sebuah kartu nama dilantai.
“Kupon
Kedai Mistis? Wol-ju. Kau ini...” ucap Samsin marah.
Kang Bae
akhirnya melihat Su Kyung berjalan tanda sudah tidur dan akhirnya datang. Wol
Ju memberkan kapsul pada Manager Gwi agar bisa melemparnya. Manager Gwi
bingung. Wol Ju menyuruh agar segera
melemparnya. Manager Gwi pun melempar kesungai.
Akhirnya
kapsul berubah menjadi bunga teratai, Mereka pun bergegas bersembunyi. So Kyung
meliha bunga teratai yang Cantik sekali lalu berusaha mengambilnya.Tapi arus
air malah menghayutkanya, Ketiganya mengeluh kalau So Kyung yang tak bisa
menangkapny
“Nona
Wol-ju... Masih ada lagi.” Kata Kang Bae. Wol Ju pun menyuruh Kang Bae agar
melemparnya.
“Baiklah.
Tunggu, aku yang lempar?” ucap Kang Bae bingung. Wol Ju mengeluh agar Kang Bae
segera melemparnya dan kali ini berbuah jadi harimau.
“Lompat
dan serang wanita itu saat dia lewat sini. Hei! Kemari dan cobalah lompat ke
arahnya.”ucap Wol Ju memanggil seekor harimau.
“Ia
sedang bengong.” Kata Kang Bae. Wol Ju pikir Macan itu sedang kenyang rupanya.
“Tentu
saja ia kenyang. Aku dengar dari penjaga. Mimpi sebelum lahir tentang macan
sepertinya sangat populer. Hodori, macan itu, baru saja menyerang 17 orang
kemarin malam. Ia sedang kelelahan.” Kata Manger Gwi
“Pantas
saja ia sama sekali tak bergerak. Sial. Waktunya benar-benar tak pas.”ucap Wol
Ju kesal saat itu Kang Bae melihat So Kyung berjalan bahkan tak melihat mereka.
Akhirnya
Wol Ju melempar kapsul yang terakhir dan tiba-tiba Manager Gwi duduk disamping
Wol Ju dengan pakain rapih dan juga buah persik besar didepan mereka. Kang Bae
pun terlihat bingung. So Kyung sudah
mengunakan hanbok lengkap.
“Ayah,
Ibu. Terimalah hormatku ini.” Kata So Kyung membungkuk. Manager Gwi pun
memberikan selamat pada Menantunya.
“Hiduplah
bahagia dengan suamimu dan jangan bertengkar.” Kata Wol Ju dan sudah siap
memberikan buahnya
“Tunggu.
Ini bukan waktunya kita seperti ini. Cepat pegang kain ini.” Ucap Kang Bae. Wol
Ju akan melemparnya tapi saat itu Samsin datang langsung menangkapnya. Semua
hanya bisa melonggo.
“Kalian
benar-benar membuat masalah. Ini tak bisa diberikan dengan mudah. Kau membuatku
sangat panik.” ucap Samsin. Wol Ju tak patah semangat menyuruh agar menangkap
Samsin.
Ketiganya
pun saling mengejar Samsin, Buahnya sempat ada ditangan Wol Ju tapi diambil
kembali oleh Samsin. Manager Gwi pun berhasil mengambilnya, Samsin langsung
menarik rambutnya. Ketiga pun terus
mencoba mengambil buah terakhir.
Akhirnay Kang Bae berhasil memegang buahnya.
Samsin
mencoba menghalanginya, So Kyung datang sudah siap dengan kain yang
menampungnya. Kang Bae pun langsung melemparnya dan masuk ked dalam kain, Semua
berteriak bahagia. Kang Bae pun bahagia karena berhasil melemparnya.
“Dasar
pembuat onar.” Ucap Samsin yang kelelahan menatap sinis.
In Ho dan
Sa Kyung keluar dari klinik AHLI GINEKOLOGI, wajah mereka tersenyum bahagia. In
Ho pun terus memegang perut Sa Kyung karena akhirnya bisa hamil. Wol Ju dkk pun
melihat dari kejauhan ikut tersenyum.
“Samsin tentu
sering merasakan hal ini. Pekerjaannya terasa benar-benar berguna.” Ucap
Manager Gwi
“Benar
juga. Rasanya aneh. Semoga bayi itu dapat berkembang baik dan tumbuh dengan
sehat nantinya.” Ucap Wol Ju
“Dia
tentu akan bertumbuh baik. Dia adalah buah persik. Itu hampir direbut, tapi pada
akhirnya ditangkap ibunya. Bayi itu akan luar biasa.” Kata Manager Gwi
“Lemparan
terakhirku penentu segalanya, 'kan?” kata Kang Bae bahagia. Manager Gwi
mengeluh kalau Kang Bae tak bisa lakukan itu tanpa operan darinya.
“Kalian
bicara apa? Ini semua terjadi karena aku menjambak rambut Samsin. Astaga.” Kata
Wol Ju
“Dengar.
Buah persik menggelinding ke arahku dan aku mengambilnya. Melangkah seperti
ini. Kakiku menari seperti ini. Lihat.” Kata Manager Gwi tak mau kalah.
“Setiap
orang punya luka yang sakit bila disentuh sedikit saja.” Gumam Kang Bae menatap
Wol Ju dan Manager Gwi yang terlihat
bahagia.
Wol Ju
mengaku pernah mencintai seorang pria dan alasannya ada dunia selama 500 tahun
Itu karena membunuh 100.000 orang.
“Kita ingin menunjukkan luka yang
ingin kita tutupi ketika melihat orang yang memiliki luka sama dengan kita. "Aku
tahu. Aku juga merasakan sakit itu. Jadi, kau bisa menangis di depanku."
“Saat kita menunjukkan diri kita
yang sesungguhnya dan mereka melakukan hal yang sama, kita mulai saling
mengenal sedikit demi sedikit.”
Kang Bae
pun mengingat saat menangis bersama dengan Yeo Rin tanpa memperdulikan yang
lainya. Wol Ju dan Manager Gwi masih sibuk menari dengan wajah bahagia karena
misi mereka berhasil.
Kang Bae
tiba-tiba melihat sesuatu didepan kedai mengeluarkan sebuah barang dan bertanya
Siapa mereka. Manager Gwi dan Wol Ju pun bingung menatap kedai seperti sedang
dibongkar. Mereka pun menghampiri petugas yang membawa barang.
“Apa yang
kalian lakukan?. Jangan ambil ini. Mengapa dibongkar?”ucap Wol Ju heran.
“Izin
kalian dicabut.” Kata Manager Yeom datang.Wol Ju marah bertanya Siapa yang
bilang dan merasa tetap saja ini kelewatan.
“Benar.
Beri kami kesempatan.” Kata Manager Gwi. Manager Yeom tak percaya kalau mereka
minta kesempatan.
“Kalian
pikir bisa kubiarkan begitu saja? Ini perintah Yeomradaewang. Karena melawan
peraturan surga mencuri kapsul mimpi, memberi anak pada seorang wanita, menurut
Pasal 3 UU Pemeliharaan Kehidupan dan Pencurian Khusus, Kedai Mistis yang
dikelola oleh Wol-ju akan dicabut izin usahanya tanpa batas waktu.” Ucap
Manager Yeom. Wol Ju pun tak bisa berkata-kata.
Bersambung
ke episode 7
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar