PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Kang Bae
berlari ke tempat warung tenda tapi kosong, lalu berteriak memanggi Wo Ju dan
tak sahutan. Ia memanggil Manager Gwi juga tetap tak ada sahutan juga. Wol Ju dan Manager Gwi sedang ada di alam
baka.
“Yeomraedaewang,
aku tahu aku salah. Aku mengakui itu. Namun, bukankah setiap orang bisa membuat
kesalahan kecil selama bekerja?”kata Wol Ju memberikan penjelasan.
“Kesalahan
kecil? Karena aku banyak membantumu, kau ternyata memandang enteng hukum surga.
Aku lelucon bagimu?” Kata Nyonya Yeom marah. Wol Ju mengaku bukan.
“Anak yang sudah diberikan kepada orang tuanya
takkan aku tarik kembali.” kata Nyonya Yeom.
“Terima
kasih.” Ucap Manager Gwi langsung mengajak Wo Ju untuk membungkuk.
“Namun,
kasus ini tak akan dihitung dalam targetmu.” Kata Nyonya Yeom, Wol Ju berteriak
tapi Manager Gwi pun menyela “Baik!”
“Tentu
saja... Itu adil, karena kami berbuat curang.” Kata Manager Gwi menghalangi Wol
Ju agar tak menyela.
“Wol-ju
dan Guibanjang, kalian dihukumpelayanan masyarakat selama 120 jam di Alam Baka.
Sampai kalian selesai, Kedai kami sita.” Kata Nyonya Yeom
“Tunggu...
Tenggat waktuku makin dekat. Dicambuk 100 kali atau beberapa hari di Neraka
Minyak, akan lebih singkat tetapi lebih efektif.” Kata Wol Ju kesal
“Aku
selalu ingin sampaikan ini. Kau selalu kemari seperti gadis yang datang ke toko
es krim. Bagaimana bisa seenaknya memilih hukumanmu sendiri? Apa harus memberi
31 pilihan hukuman di depanmu untuk kau pilih?” kata Nyonya Yeom
“Tentu
tidak! Tidak perlu seperti itu. Wanita ini hanya agak kaget dengan situasi yang
ada, sehingga otaknya tak bisa bekerja dengan baik. Kami akan jalani itu. Benar,
'kan?” ucap Manager Gwi mulai menenangkan.
**
[PEMERINGKAT
REINKARNASI]
Dalam
sebuah ruangan, tiga hakim memanggil Byun Tae-sik memberitahu memberi racun ke
banyak orang selama beberapa tahun. Tuan Byun mengelak memberikan racun
karena hanya menjual beberapa barang yang
sudah kedaluwarsa saja.
“Kau beri
lilin pada buah agar terlihat berkilau. Pada saat pembuatan roti, kau tambahkan
pewarna tar agar warna roti terlihat menarik. Jika itu bukan racun, lalu apa?”
ucap si hakim. Tuan Byun pun tak bisa berkata-kata
“Karena
alasan yang telah disebutkan, level reinkarnasi Byun Tae-sik kami nilai di
Level C.” Kata Hakim
“Apa itu
Level C?” tanya Tuan Byun. Wol Ju menjawab Level A itu manusia, B itu hewan, dan
C itu serangga.
“Serangga?
Kalian akan menjadikanku serangga? Dasar gila. Mana ada serangga sebesar aku?”
teriak Tuan Byun
“Mengapa
kau marah-marah di depan anggota komite seperti ini? Ayo Berdiri tegap... Berdiri di sana.” Ucap Manager Gwi akhirnya
membuat Tuan Byun tertelungkup.
“Sebagai
seseorang di industri makanan, aku tak bisa ampuni perbuatannya. Tidakkah dia
harus dibuat makan kotoran seumur hidup agar sadar?” kata Wol Ju
“Sepertinya
masuk akal.” Ucap Hakim akhirnya memberitahu
Byun Tae-sik akan bereinkarnasi menjadi kumbang kotoran dan mengetuk
palu.
“Kalian
telah menjadi pemadam kebakaran yang sangat berjasa selama ini. Kalian masuk ke
pusat perbelanjaan yang terbakar dan berhasil menyelamatkan 300 orang. Kematian
kalian perlu dihormati sepenuhnya.” Ucap Hakim
“Level A.
Tak diragukan lagi. Beri tahu apa yang kalian inginkan saat reinkarnasi nanti. Kami
akan wujudkan keinginan kalian.” Ucap Hakim
“Terima
kasih, Pak. Namun, kami semua hanya ingin menjadi angin yang sejuk. Agar bisa
membuat yang berkeringat merasa sejuk, menjadi angin segar cukup untuk kami.”kata
Ketua Pemadam
“Kalian
layak menikmati hidup. Menjadi angin mungkin tak sepadan.” Komentar Wol u
“Benar...
Bila kerja sama tim kalian sebagus ini... Bagaimana dengan menguasai dunia sebagai
badai?” ucap Manager Gwi. Semua bingung
“ Bagaimana
jika kalian bereinkarnasi sebagai grup pria beranggotakan tujuh orang? Baramseonyeondan.
BLS! Bagaimana menurut kalian?” kata Manager Gwi
“Terdengar
bagus. BLS. Hebat! Tujuh pemadam kebakaran ini akan reinkarnasi menjadi
Baramseonyeondan. Reinkarnasi diterima.” Kata Hakim
[PANCURAN
LUPA]
Akhirnya
keduanya masuk ruangan lain, Wol Ju pun mengantar lalu meminta Byun Tae-sik
masuk lebih dulu. Tuan Byun terlihat gugup memastikan Bila keluar dari ruangan
ini nanti, apa sungguh akan melupakan
semuanya. Wol Ju bertanya balik.
“Ada apa?
Apa kau takut?” kata Wol Ju. Tuan Byun membenarkan kalau sedikit takut.
“Kau tak
perlu takut. Dalam beberapa detik, kau akan sepenuhnya melupakan hal yang kau
takutkan. Cepat masuk. Kita tak ada waktu.” Kata Wol Ju. Akhirnya Tuan Byun
masuk kotak dan langsung disemprot dengan
banyak asap lalu keluar.
“Apa kau
masih takut?” tanya Wol Ju, Tuan Byun yang sudah lupa terlihat bingung tak
mengerti yang dikatakan Wol Ju. Wol Ju pun meminta 7 petugas pemadam.
***
Manager
Gwi didapur mengeluh karena memikirkan Kang-bae karena selalu mencuci piring
bersama di kedai, Apa dia baik-baik saja di sana. Ia pun memastikan kalau Kang bae
tak mungkin menangis sendiriankarena merindukan mereka.
“Dia
pasti sedang sibuk dengan lomba tarinya saat ini. Dia tak mungkin ingat kita. Kita
harus segera kembali ke Dunia Nyata. Ini sudah tiga hari, jadi, sudah 27 jam. Kapan
kita bisa menyelesaikan 120 jam?” ucap Wol Ju mengeluh
“Benar
juga. Kita harus segera kembali karena waktu kita pun tak banyak. Ini masalah besar.” Ucap Manager Gi
“Ini
bukan masalahmu. Sekalipun target 100.000 gagal terpenuhi, kau bisa kembali ke
Kepolisian Alam Baka. Aku akan langsung ke neraka.” Ucap Wol Ju
“Jangan
begitu. Kau tak boleh lupa bahwa kau sudah membantu 99.995 orang sejauh ini. Bukankah
itu bisa memberikan kelonggaran untukmu nanti? Maksudku, kau bisa memohon untuk
reinkarnasi Level C nanti.” kata Manager Gwi duduk menemani Wol Ju
“Jujur,
aku merasa iri dengan mereka yang bereinkarnasi. Mereka bisa memulai hidup baru
dan lupakan kehidupan lalu. Dengan rasa sakit dari kehidupan lalu, aku hidup
selama 500 tahun. Jika bisa, aku mau masuk Pancuran Lupa dan melupakan
semuanya.” Ungkap Wol Ju sedih
“Apa
kehidupanmu sesulit itu sampai kau ingin melupakan segalanya?” tanya Manager
Gwi penuh arti
“Benar.
Aku ingin melupakan segalanya. Itu karena aku tak bahagia.” Kata Wol Ju sedih
“Oh.. Begitu
rupanya... Segalanya? Apa tak ada kenangan manis sedikit pun dari kehidupan
sebelumnya?” tanya Manager Gwi
“Tidak
ada sedikit pun... Tunggu, tidak juga... Ada ibuku.” Akui Wol Ju. Manager Gwi
bingung Wol Ju menjawab ibunya.
“Benar. Bila
aku tak punya kenangan tentangnya, aku tak akan bisa bertahan. Aku sangat
bahagia bisa menjadi anaknya. Apa ibuku juga senang? Sepertinya dia mengalami
banyak kesulitan karena aku menjadi anaknya.” Ucap Wol Ju memikirkanya.
“Tidak.
Aku yakin tidak seperti itu. Aku yakin ibumu pasti sangat bahagia memilikimu
menjadi anaknya.” Kata Manager Gwi
“Bagaimana
kau tahu?”ucap Wol Ju. Manager Gwi gugup
berpikir kalau anggap saja tahu.
“Sudah
500 tahun ibuku tak melihatku. Entah dia ingat wajahku atau tidak.” Kata Wol
Ju
“Kau tak
pernah tahu. Mungkin saja ibumu kini berada di sisimu dan terus mendampingimu.”
Ucap Manager Gwi yakin. Wol Ju tak
percaya menyuruh Manager Gwi membereskan bekas minumnya karena akan bersihkan
perpustakaan.
Wol Lu
berjalan melihat di rak, CATATAN REINKARNASI TAHUN 1800-AN lalu tak percaya
kalau Ini semua daftar nama reinkarnasi karena Banyak sekali dan debunya.
Akhirnya Ia membaca sebuah catatan dengan senyuman bahagia.
“Aku tahu
Putri Pyeong-gang akan baik-baik saja. Dia membuat On Dal yang bodoh menjadi
jenderal, dan kini dia pengajar sukses di Daechi-dong.” ucapWol Ju melihat
catatan
“Astaga.
Nona U-reong yang sangat pintar memasak, akhirnya punya restoran di
Cheondam-dong. Ternyata mereka tetap melakukan keahlian mereka.” Komentar Wol
Ju dan mengingat yang dikatakan Manager Gwi
“Kau tak
pernah tahu. Mungkin saja ibumu kini berada di sisimu dan terus mendampingimu.”
Ia pun mencoba melihat CATATAN
REINKARNASI
“Semua
ini adalah mereka yang bernama Kim? Kapan aku bisa menemukannya? Data Zaman
Joseon harus segera dikomputerisasi.” Komentar Wol Ju lalu berjalan dan matanya
melihat sesuatu.
Ia
melihat [CATATAN REINKARNASI KELUARGA KERAJAAN JOSEON] tanganya ingin
menyentuhnya tapi ragu karena kenangan buruk dengan pangeran.
Akhirnya
Ia melihat dari RAJA SUNJONG, PANGERAN JEONGAN YI HON lalu mengingat kenangan
saat memegang tangan pangeran untuk menyembuhkanya.
Mereka
pun diam-diam menjalin hubungan, menikmati bulan purnama diatas jembatan.
Pangeran pun melukiskan wajahnya, mereka pun menimati makan malam bersama
dengan Pangeran yang menyuapinya. Terakhir kali pangeran memeluknya.
“Percayalah
padaku. Apa pun yang terjadi, aku akan melindungimu.” Ucap Pangeran. Tapi nasib
Wol Ju berbeda dengan yang dijanjikan pangeran dulu.
Lamunan
Wol Ju tersadar dengan Manager Gwi yang memanggilya, Wol Ju bertanya ada apa
sambil buru-buru menaruh buku didalam rak. Manager Gwi memberitahu kalau Nyonya Yeom mencari merkea. Wol Ju mengerti
akan ke sana. Manager Gwi menyuruhnya agar cepat.
[SEMOGA
HARIMU MENYENANGKAN! SWALAYAN KAPEUL]
Jin Dong
heran melihat Kang Bae termenung dan bertanya Ada apa, Mengapa seperti ini.
Kang Bae mengaku mencemaskan seseorang. Jin Dong mengejek dengan sikap temanya
lalu menyimpulkan kalau benar-benar suka padanya.
“Sebentar
lagi kau akan bertemu dia. Apa Tak bisa menunggu?” kata Jin Dong.
“Apa? Apa
maksudmu? Kau bicarakan siapa?” tanya Kang Bae bingung. Jin Dong pikir sudah
jelas.
“Orang
yang baru saja datang.” Kata Jin Dong melihat Yeo Rin yang datang menemui Kang
Bae.
Yeo Rin
bertanya apakah Kang Bae Sudah selesai bekerja dan mengajak untuk bicara
sebentar. Akhirnya keduanya duduk di ruangan karyawan. Yeo Rin pun bertanya
alasan Kang-bae,tak datang latihan kemarin, bahkan tak jawab teleponnya.
“Maaf.
Aku pergi ke suatu tempat untuk mengecek sesuatu.” Ucap Kang Bae penuh misteri
“Mengapa
jawabanmu tak jelas seperti itu? Kau pergi ke mana dan untuk apa?” keluh Yeo
Rin
“Maaf.
Beberapa hari ini aku merasa tak nyaman.”ucap Kang Bae yang sedih karena
kehilangan Wol Ju dan Manager Gwi
“Baik.
Maaf. Aku baca pesanmu tapi tertidur sebelum sempat membalasnya. Aku berpikir
untuk membalas pesanmu setelah bangun.” kata Yeo Rin. Kang Bae terlihat
binggung. Yeo Rin heran dengan tatapan Kang Bae.
“Benar
juga. Kemarin kau sempat hanya membaca pesanku. Aku tak sengaja melakukannya,
tapi... Aku benar-benar lupa.” Ungkap Kang Bae.
“Apa?
Kalau begitu, kenapa...” tanya Yeo Rin heran. Kang Bae akhirnya mengaku tak
bisa latihan karena urusannya dengan CIA hari ini lalu bergegas pergi.
Kang Bae
kembali ke tempat biasa warung tenda buka tapi masih tetap kosong, wajahnya
sedih karena sudah tiga hari. Ia pun mengingat saat terakhir kali mereka pergi
ke pesta olahraga arwah lalu Manager Gwi juga membantunya saat mengosok pungungnya.
“Nona
Wol-ju, Manager Gwi... Kalian baik-baik saja, 'kan? Apa kalian makan dengan
baik? Tolong beri tahu aku lewat mimpi. Aku akan tunggu kalian juga malam ini.”
Gumam Kang Bae sedih.
Sementara
di kamar, teman Yeo Rin berkomentar Sepertinya pria itu sangat pintar dalam
tarik ulur hubungan dan Kang Bae benar-benar hebat. Yeo Ri pikir Kang Bae tak
terlihat sehebat itu. Temanya tak setuju menurutnya itu Tidak mungkin.
“Dia mengajakmu
menonton lebih dulu, dan kirim pesan lebih dulu setelahnya. Lalu, dia pura-pura
tidak tahu apa pun walau itu belum lama? Melihat caranya membuat api dan mundur
perlahan, dia bukan pria biasa.” Komentar temanya.
“Membuat api?
Kau pikir aku kayu kering.” Keluh Yeo Rin. Temanya pikir Yeon Rin memang seperti kayu kering.
“Kau
Kering sampai ke intinya. Bila di umurmu kau masih belum pernah berpacaran dan
mencium pria, berarti lebih kering daripada Gurun Sahara, 'kan?” ucap temanya.
“Itu
bukan salahku. Bila aku mulai suka seseorang, dia pasti lari.Lalu Aku harus
bagaimana?”kata Yeo Rin
“Maka, lakukan
sebelum kau mulai suka... Ciuman... Ciuman yang dalam. Kau bisa lakukan sebelum
suka.” Kata temanya.
“Bagaimana
bisa seperti itu?” keluh Yeo Rin, Temanya pikir
Jika tak begini, Yeo Rin tak akan
pernah bisa melakukan apa pun dengan pria.
“Melihat
tingkah lakumu sekarang, kau sepertinya akan suka dengannya. Artinya, permainan
selesai.” Kata temanya,
“Yang
benar saja. Aku menyukai Han Kang-bae?” kata Yeo Rin menyangkal.
“Karena
itu, lakukan sebelum kau menyukainya. Cium saja dia.” Ucap Temanya. Yeo Rin
mengeluh menyuruh temanya diam dan jangan bicara Omong kosong.
Diatas
meja, Manager Gwi melihat banyak macam kue diatas meja, Wol Ju bertanya Apa
maksud dari semua ini. Nyonye Yeom pikir Pengabdian kepada masyarakat sangat
sulit karena pasti mulai kecapaian jadi menyiapkan ini.
“Aku
mencium sesuatu.” Kata Wol Ju. Nyonya Yeom mengeluh Bau apa, karean baru saja
membeli ini.
“Bau
ancaman dan persuasi untuk tutup mulut. Bukan begitu?” kata Wol Ju. Nyonya Yeom
mengaku Tidak seperti itu.
“Aku
ingin minta sedikit bantuan pada kalian.”kata Nyonya Yeom. Wol Ju
memastikannya.
“Bantuan...
Bantuan.” Kata Nyonya Yeom mengulang. Manager Gwi tak percaya kalau Nyonay Yeom
butuh bantuan mereka.
“Jadi,
begini... Aku melakukan semacam kesalahan.” Kata Nyonya Yeom. Wol Ju pikir
sudah menduga dan mengajak bicara. Nyonya Yeom mengingatnya dan terlihat kesal
sendiri.
Flash Back
Nyonya
Yeom berjalan dan melihat dua lift [NERAKA AVICI, NERAKA KUALI MINYAK] lalu
memastikan pada penjaga kalau Semua baik. Setelah itu berjalan menuruni tangga dan
pesan masuk dengan nada yang menyeramkan
“Yeomradaewang!
Apa Kau tak bisa bekerja dengan benar? Bagaimana bisa kau belum menangkap roh
jahat yang kabur?”
“Maafkan
aku, Kaisar Giok. Aku segera bereskan.” Balas Nyonya Yeom membungkuk ketakutan.
“Kau selalu
berkata seperti itu. Aku bosan. Kau ingin berhenti bekerja?” balas Kaisar Giok.
Nyonya Yeom panik
“Tentu
tidak. Aku akan bekerja lebih keras.” Balas Nyonya Yeom
“Yang benar
saja. Apa dia pikir mudah untuk mengurusi neraka? Tabiatnya benar-benar sangat
jelek.” Keluh Nyonya Yeom dan meneriman pesan yang lainya.
“Kudengar
kau dimarahi karena roh jahat.” Tulis Samsik, Nyonya Yeom senang karena Samsin memang yang paling mengerti
perasaannya
[DIA
MEMBUATKU GILA.. SI BERENGSEK TEMPERAMENTAL...] tapi saat itu Nyonya Yeom
menabrak seseorang.
Seorang
penjaga terlihat ikut panik memastikan apakah rusak. Nyonya Yeom ingin marah
tapi melihat pria tampan ia pun luluh, Si pria meminta maaf karena tidak
melihat ke depan dengan baik. Nyonya Yeom mengaku Tak apa karena itu bisa saja
terjadi jadi mempersilahkan pergi.
“Kaisar
Giok sialan...” tulis Nyonya Yeom dan ternyata mengirimkan pesan pada [KAISAR
GIOK] dan kembali terdengar teriakan marah
“Astaga.
Rupanya aku sudah gila. Mengapa aku kirim ke Kaisar Giok? Matilah aku. Aku bisa
dipecat bila begini. Bagaimana ini?” ucap Nyonya Yeom panik dan mencoba
menenangkan diri.
“Tunggu
sebentar... Santai saja... Jangan panik dan tenangkan pikiranmu...Baik.” ucap
Nyonya Yeon dan mencoba mengetik "Pak, bukan begitu. Aku pasti kehilangan
akal sehat sesaat..."
“Bateraiku
habis!” jerit Nyonya Yeom bergegas mencari colokan dan tak melihat penjaga lalu
mengeluh penjaga harus patroli sekarang.
Ia ingin
melepaskan salah satu kabe dan mengeluh banyak sekali kabelnya, saat itu pun ia
melepas salah satu kabel yang mengalir pada “PANCURAN LUPA”
Saat itu
diruangan, seorang pria menatap pancuran dan berpikir seharusnya berdiri di
dalam saja. Akhirnya Ia masuk karena tak ada aliran listrik jadi tak berfungsi
lalu bertanya-tanya apakah sudah selesai lalu keluar ruangan.
“Apa kau
sudah selesai? Maaf, tadi aku ke toilet sebentar.”tanya seorang petugas, Si
pria berakting peluka dan mengaku sudah.
**
“Jadi,
dia akhirnya pergi kembali ke Dunia Nyata tanpa dihapus ingatannya. Lalu,
tiba-tiba dia menghilang. Apakah kalian bisa mencoba untuk mencari roh itu?”
ucap Nyonya Yeom
“Kalau
begitu, kau bisa minta pertolongan resmi ke kepolisian...”kata manager Gwi
“Apa kau
gila? Aku sudah sangat disorot karena roh jahat itu. Bila kasus ini ketahuan,
habislah aku. Aku berharap supaya kasus ini dapat diselesaikan diam-diam.” kata
Nyonya Yeom
“Apa
syaratnya?” tanya Wol Ju. Nyonya Yeom bingung syarat apa. Wol Ju mengeluh
Nyonya Yeom yang pura-pura tak tahu.
“Apa Kau
memanggilku yang berbisnis selama 500 tahun tanpa syarat? Tunggu sebentar...
Apa bisnis kita juga dihentikan karena masalah ini?” kata Wol Ju. Manager Gwi
tak percaya mendengarnya.
“Tidak.
Aku tak seperti itu... Itu benar-benar bukan maksudku, tapi akhirnya semua
terjadi bersamaan.” Kata Nyonya Yeom menyangkal
“Untuk
menutupi kesalahan, eksekutif tinggi menyalahgunakan kekuasaan dan sengaja
memanggil karyawan Alam Baka. Aku tak bisa membiarkan ini. Aku akan laporkan
ini segera kepada Kaisar Giok!” ucap Wol Ju akan pergi.
“Tunggu!
Mari kita bicarakan ini sambil duduk.” Kata Nyonya Yeom Manager Gwi pun
mengajak Wol Ju agar bicara bersama.
“Aku akan
membuka lagi Kedainya. Layanan masyarakat? Tak perlu.” Kaat Nyonya Yeom
“Kau
punya nomor Kaisar Giok, 'kan? Berikan ponselmu.” Kata Wol Ju, Manager Gwi siap
mengeluarkan ponselnya.
“Tunggu.
Ini akan kuhitung menjadi satu kasus... Sepakat?” ucap Nyonya Yeom. Wol Ju pun dengan senyuman
sepakat.
“Lalu,
perpanjangan tenggatnya sepuluh hari.” Kata Wol Ju. Nyonya Yeom mulai berpikir.
Wol Ju pikir Lupakan bila tak mau.
“Baiklah.
Itu adalah jalan terbaik.” Ucap Nyonya Yeom. Wol Jun pun senang hati dan
bertanya Orang seperti apa dia.
Tuan Jang
telihat mulai berjudi dan kalah lalu marah sambil membalikan meja.
[Subjek,
Jang Bok-su. -Tujuan hidupnya adalah mendapat jackpot. Untuk sumber uangnya, dia
ambil uang dari keluarga dan temannya.]
Tuan Jang
pun mengambil uang lalu bertemu dengan temanya, dan melihat preman datang
ditoko temanya langsung mengumpat kalau temanya pengkhianat. Ia pun berlari
menghindari dari kejaran preman.
“Bok-su
akhirnya meninggal karena kecelakaan saat dikejar rentenir.”
Tiga
hakim mulai berdiskusi, Menurutnya Tuan Jang benar-benar berengsek dan berpikir
kalau dengan Level B. Hakim yang lain mengeluh kalau itu terlalu bagus jadi
berpikir kalau Level C. Tuan Jung mengeluh pada hakim.
“Aku
tanya padamu. Apa aku memukul dan membunuh orang lain? Aku hanya mencuri uang dari
orang lain saja.” Kata Tuan Jang marah dan ingin membalikan meja tapi mejanya
sangat berat.
“Baiklah.
Aku akan tenang duduk di sini. Aku sudah berencana untuk membayar kembali semua
uang itu. Satu kemenangan saja. Bila bermain sekali lagi, aku bisa kembalikan
uang dan dapat sisa.”kata Tuan Jang
“Lihat
dia. Dia masih belum menyadari kesalahannya. Beri saja dia Level C.”keluh Hakim
yang lain.
“Mari
kita tenang dulu... Ayo berdiskusi untuk ini.” Ucap Ketua Hakim. Tuan Jung
ingin mendengar. Ketua Hakim menyuruh mundur dan mulai berdikusi.
“Inilah
keputusan komite. Kandidat reinkarnasi, Jang Bok-su, karena kau telah merugikan
orang lain selama hidup hingga melukai hati banyak orang sedalam-dalamnya, di
kehidupan berikutnya kau dihukum untuk memberi kebahagiaan untuk orang lain. Level
B. Kau akan bereinkarnasi menjadi ayam.” Kata Ketua Hakim
“Apa
maksudmu ayam yang sering kita makan?” tanya Tuan Jang kaget.
***
Tuan Jang
yang tak lupa dengan ingatan akhirnya pergi ke kandang ayam dan melihat ada
Telur-telur dan Mereka akan menjadi keluarganya. Ia pun mengumpat kesal lalu
menjerit didepan pintu karena meeka bisa menggorengnya menjadi makan malam
“Aku bisa
mengubah hidupku sepenuhnya jika bukan karena orang itu. Baiklah. Hidupku juga
sudah berantakan.” Ucap Tuan Jang tapi saat itu pemilik kandang masuk.
“Astaga,
lihat ini... Hari ini kalian bertelur kembali... Kerja bagus.” Kata Pemilik
kandang mengambil telur tapi saat berbalik malah tergelincir dan jatuh tak
sadarkan diri.
“Ada apa
dengannya? Pak... Apa dia mati?” ucap Tuan Jang memastkan kalau si pria masih
bernapas dan mungkin pingsan
“Lebih
baik aku berada di tubuh orang tua daripada ayam goreng. Benar, 'kan?” kata
Tuan Jang akhirnya masuk ke tubuh si pria.
Akhirnya
Tuan Jang masuk melihat sekeliling rumah yang tampak mewah, Seorang pelayan
mengeluh karena ia saja yang mengambil telurnya. Tuan Jang hanya tersenyum,
tapi si pelayan bingung bertanya di mana telurnya. Tuan Jang memikirkan
alasanya.
“Mereka
masih belum bertelur rupanya.” Kata Tuan Jang. Si pelayan pun tak yakin dan
merasa Aneh sekali.
“Makanan
sudah kusiapkan, Pak Pimpinan.” Kata Pelayan. Tuan Jang tak percaya kalau
dipanggil "Pimpinan"
Kang Bae
kembali melihat tempat biasa Wol Ju berjualan, wajahnya bahagia karena ada
warung tenda tanda kalau mereka kembali. Ia bergegas masuk dan kaget ternyata
bukan Wol Ju. Si bibi memberitahu kalau mereka belum buka jadi bisa Kembali
nanti malam.
“Sial,
tempat kita sudah diambil rupanya... Mereka tahu saja tempat yang bagus.” Ucap
Wol Ju melihat ada warung lain ditempat biasanya.
Kang Bae
yang keluar dengan wajah sedih mendengar suara Wol Ju dan langsung membalikan
adanya. Ia pun berteriak memanggil Wol Ju dan Manager Gwi. Keduanya pun
melambaikan tangan.
“Mengapa
kalian baru datang sekarang?” ucap Kang Bae memeluk erat Manager Gwi
“Astaga. Apa
Kau khawatir?”tanya Manager Gwi. Kang Bae mengeluh kalau itu pasti.
“Aku kira
kalian dibawa ke neraka panas dan tubuh kalian tercerai-berai, atau digoreng di
minyak panas...” ucap Kang Bae dan langsung disela teriaka Wol Ju.
“Hei!
Beraninya kau bicara hal buruk di pagi hari.” Keluh Wol Ju. Manager Gwi setuju.
“Bagaimana
bisa digoreng di minyak? Kejahatan kami tak separah itu. Kang-bae, kau yang
tampak kurang baik.” Ucap Manager Gwi
“Aku semalaman
khawatir hingga tak tidur karena takut tak bisa bertemu kalian.” Akui Kang Bae
“Ternyata
kau sampai tak bisa tidur karena kami. Kau harusnya makan yang baik. Tak ada
yang bisa dibanggakan selain tubuhmu. Lihat betapa tirus pipimu. Bagaimana ini?
Aku harus merebuskan daging. Memang tak ada yang berjalan dengan baik tanpa
aku. Sungguh melelahkan.” Ucap Wol Ju bangga
“Kalian
sungguh kembali, 'kan? Tak akan ditangkap lagi?” tanya Kang Be memastikan
“Kami
harus bergerak lebih dulu untuk tahu apa kami akan sungguh kembali.” ucap Wol
Ju
“Apa itu?
Katakan saja. Semua kulakukan.” Kata Kang Bae dengan penuh semangat.
Ketiganya
berdiri disebuah jalan, Wol Ju memberitahu Ini rumahnya kalau Roh kabur itu
harusnya lahir sebagai telur di sana. Manager Gwi tak percaya kalau Dia
memelihara ayam. Wol Ju memberitahu kalau Hobi pemilik rumah ini sangatlah
ramah lingkungan.
“Bila tak
bisa menangkapnya, kita harus bekerja sukarela lagi. Maka, secara realistis,
tak ada waktu lagi untuk penuhi target 100.000 kasus.” Ucap Wol Ju
“Karena
itu, kau ingin kita mencari petunjuk apa pun dari rumah ini, 'kan?” tanya Kang
Bae . Wol Ju membenarkan
Dan saat
itu Tuan Jang keluar dengan tubuh pimpinan lalu masuk ke dalam mobil. Saat
mobil pergi, ketiganya mencoba untuk acuh membalikan badan. Tapi saat itu Kang
bae mengingat kalau pria itu pimpinan swalayan tempat kerjanya. Wol Ju tak
percaya mendengarnya.
Wol Ju
pun langsung menyuruh agar Manager Gwi untuk Berubah jadi Pimpinan. Manager Gwi
pun langsung bersiap. Kang Bae menahanya., Manager Gwi mengeluh menyuruh diam
karena Kang Bae menghabiskan tenaganya.
Kang Bae melihat ada kurir datang dari PASAR SEGAR
Keduanya
menjadi kurir masuk ke dalam kandang ayam, Kang Bae terlihat ketakutan. Tapi
manager Gwi seperti bisa bicara dengan ayam mulai mengajak bicara bertanya
apakah sibuk dan ingin menanyakan sesuatu.
Kang Bae melonggo bingung melihat tingkah Manager Gwi.
“Hari ini
kondisinya tak baik. Mereka tak mau bicara. Coba sentuh mereka.” Kata Manager
Gwi
“Aku? Astaga.
Apa sentuhanku berguna pada ayam?” kata Kang Bae. Manager Gwi menyuruh agar
mencobanya karena Tak ada ruginya.
“Ayo Cepat,
sebelum ketahuan.” Kata Manager Gwi. Akhirnya Kang Bae memberanikan diri
memegang ayam dengan mensugesti dirinya
kalau pasti bisa.
Manager
Gwi mulai bicara dan langsung dibalas dengan suara kokokan ayam. Kang Bae hanya
bisa melonggo heran
Wol Ju
tak percaya kalau Dia masuk ke tubuh pimpinan Swalayan Kapeul. Manager Gwi
memberitahu kalau Ayam jantan rumah ini melihat dengan matanya sendiri. Kang
Bae pun bertanya pank bertanya apa Pimpinan meninggal.
“Tidak,
dia hanya dirasuki saja. Pemilik roh sebenarnya terkunci di alam bawah sadar.”
Kata Wol Ju
“Biasanya
aku bisa keluarkan roh dengan beberapa pukulan saja. Namun, apa dia mau
keluar?” ucap Manager Gwi
“Untuk
saat ini, kita dekati Pimpinan saat sedang sendiri.” Kata Wol Ju.
**
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar