PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 11 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Kang Bae berlari ke tempat warung tenda tapi kosong, lalu berteriak memanggi Wo Ju dan tak sahutan. Ia memanggil Manager Gwi juga tetap tak ada sahutan juga.  Wol Ju dan Manager Gwi sedang ada di alam baka.
“Yeomraedaewang, aku tahu aku salah. Aku mengakui itu. Namun, bukankah setiap orang bisa membuat kesalahan kecil selama bekerja?”kata Wol Ju memberikan penjelasan.
“Kesalahan kecil? Karena aku banyak membantumu, kau ternyata memandang enteng hukum surga. Aku lelucon bagimu?” Kata Nyonya Yeom marah. Wol Ju mengaku bukan.
 “Anak yang sudah diberikan kepada orang tuanya takkan aku tarik kembali.” kata Nyonya Yeom.
“Terima kasih.” Ucap Manager Gwi langsung mengajak Wo Ju untuk membungkuk.
“Namun, kasus ini tak akan dihitung dalam targetmu.” Kata Nyonya Yeom, Wol Ju berteriak tapi Manager Gwi pun menyela “Baik!”
“Tentu saja... Itu adil, karena kami berbuat curang.” Kata Manager Gwi menghalangi Wol Ju agar tak menyela.
“Wol-ju dan Guibanjang, kalian dihukumpelayanan masyarakat selama 120 jam di Alam Baka. Sampai kalian selesai, Kedai kami sita.” Kata Nyonya Yeom
“Tunggu... Tenggat waktuku makin dekat. Dicambuk 100 kali atau beberapa hari di Neraka Minyak, akan lebih singkat tetapi lebih efektif.” Kata Wol Ju kesal
“Aku selalu ingin sampaikan ini. Kau selalu kemari seperti gadis yang datang ke toko es krim. Bagaimana bisa seenaknya memilih hukumanmu sendiri? Apa harus memberi 31 pilihan hukuman di depanmu untuk kau pilih?” kata Nyonya Yeom
“Tentu tidak! Tidak perlu seperti itu. Wanita ini hanya agak kaget dengan situasi yang ada, sehingga otaknya tak bisa bekerja dengan baik. Kami akan jalani itu. Benar, 'kan?” ucap Manager Gwi mulai menenangkan.
** 



[PEMERINGKAT REINKARNASI]
Dalam sebuah ruangan, tiga hakim memanggil Byun Tae-sik memberitahu memberi racun ke banyak orang selama beberapa tahun. Tuan Byun mengelak memberikan racun karena  hanya menjual beberapa barang yang sudah kedaluwarsa saja.
“Kau beri lilin pada buah agar terlihat berkilau. Pada saat pembuatan roti, kau tambahkan pewarna tar agar warna roti terlihat menarik. Jika itu bukan racun, lalu apa?” ucap si hakim. Tuan Byun pun tak bisa berkata-kata
“Karena alasan yang telah disebutkan, level reinkarnasi Byun Tae-sik kami nilai di Level C.” Kata Hakim
“Apa itu Level C?” tanya Tuan Byun. Wol Ju menjawab Level A itu manusia, B itu hewan, dan C itu serangga.
“Serangga? Kalian akan menjadikanku serangga? Dasar gila. Mana ada serangga sebesar aku?” teriak Tuan Byun
“Mengapa kau marah-marah di depan anggota komite seperti ini? Ayo Berdiri tegap...  Berdiri di sana.” Ucap Manager Gwi akhirnya membuat Tuan Byun tertelungkup.
“Sebagai seseorang di industri makanan, aku tak bisa ampuni perbuatannya. Tidakkah dia harus dibuat makan kotoran seumur hidup agar sadar?” kata Wol Ju
“Sepertinya masuk akal.” Ucap Hakim akhirnya memberitahu  Byun Tae-sik akan bereinkarnasi menjadi kumbang kotoran dan mengetuk palu. 

“Kalian telah menjadi pemadam kebakaran yang sangat berjasa selama ini. Kalian masuk ke pusat perbelanjaan yang terbakar dan berhasil menyelamatkan 300 orang. Kematian kalian perlu dihormati sepenuhnya.” Ucap Hakim
“Level A. Tak diragukan lagi. Beri tahu apa yang kalian inginkan saat reinkarnasi nanti. Kami akan wujudkan keinginan kalian.” Ucap Hakim
“Terima kasih, Pak. Namun, kami semua hanya ingin menjadi angin yang sejuk. Agar bisa membuat yang berkeringat merasa sejuk, menjadi angin segar cukup untuk kami.”kata Ketua Pemadam
“Kalian layak menikmati hidup. Menjadi angin mungkin tak sepadan.” Komentar Wol u
“Benar... Bila kerja sama tim kalian sebagus ini... Bagaimana dengan menguasai dunia sebagai badai?” ucap Manager Gwi. Semua bingung
“ Bagaimana jika kalian bereinkarnasi sebagai grup pria beranggotakan tujuh orang? Baramseonyeondan. BLS! Bagaimana menurut kalian?” kata Manager Gwi
“Terdengar bagus. BLS. Hebat! Tujuh pemadam kebakaran ini akan reinkarnasi menjadi Baramseonyeondan. Reinkarnasi diterima.” Kata Hakim 


[PANCURAN LUPA]
Akhirnya keduanya masuk ruangan lain, Wol Ju pun mengantar lalu meminta Byun Tae-sik masuk lebih dulu. Tuan Byun terlihat gugup memastikan Bila keluar dari ruangan ini nanti, apa  sungguh akan melupakan semuanya. Wol Ju bertanya balik.
“Ada apa? Apa kau takut?” kata Wol Ju. Tuan Byun membenarkan kalau sedikit takut.
“Kau tak perlu takut. Dalam beberapa detik, kau akan sepenuhnya melupakan hal yang kau takutkan. Cepat masuk. Kita tak ada waktu.” Kata Wol Ju. Akhirnya Tuan Byun masuk kotak dan langsung disemprot dengan  banyak asap lalu keluar.
“Apa kau masih takut?” tanya Wol Ju, Tuan Byun yang sudah lupa terlihat bingung tak mengerti yang dikatakan Wol Ju. Wol Ju pun meminta 7 petugas pemadam. 

***
Manager Gwi didapur mengeluh karena memikirkan Kang-bae karena selalu mencuci piring bersama di kedai, Apa dia baik-baik saja di sana. Ia pun memastikan kalau Kang bae tak mungkin menangis sendiriankarena merindukan mereka.
“Dia pasti sedang sibuk dengan lomba tarinya saat ini. Dia tak mungkin ingat kita. Kita harus segera kembali ke Dunia Nyata. Ini sudah tiga hari, jadi, sudah 27 jam. Kapan kita bisa menyelesaikan 120 jam?” ucap Wol Ju mengeluh
“Benar juga. Kita harus segera kembali karena waktu kita pun tak banyak.  Ini masalah besar.” Ucap Manager Gi
“Ini bukan masalahmu. Sekalipun target 100.000 gagal terpenuhi, kau bisa kembali ke Kepolisian Alam Baka. Aku akan langsung ke neraka.” Ucap Wol Ju
“Jangan begitu. Kau tak boleh lupa bahwa kau sudah membantu 99.995 orang sejauh ini. Bukankah itu bisa memberikan kelonggaran untukmu nanti? Maksudku, kau bisa memohon untuk reinkarnasi Level C nanti.” kata Manager Gwi duduk menemani Wol Ju
“Jujur, aku merasa iri dengan mereka yang bereinkarnasi. Mereka bisa memulai hidup baru dan lupakan kehidupan lalu. Dengan rasa sakit dari kehidupan lalu, aku hidup selama 500 tahun. Jika bisa, aku mau masuk Pancuran Lupa dan melupakan semuanya.” Ungkap Wol Ju sedih
“Apa kehidupanmu sesulit itu sampai kau ingin melupakan segalanya?” tanya Manager Gwi penuh arti
“Benar. Aku ingin melupakan segalanya. Itu karena aku tak bahagia.” Kata Wol Ju sedih
“Oh.. Begitu rupanya... Segalanya? Apa tak ada kenangan manis sedikit pun dari kehidupan sebelumnya?” tanya Manager Gwi
“Tidak ada sedikit pun... Tunggu, tidak juga... Ada ibuku.” Akui Wol Ju. Manager Gwi bingung Wol Ju menjawab ibunya.
“Benar. Bila aku tak punya kenangan tentangnya, aku tak akan bisa bertahan. Aku sangat bahagia bisa menjadi anaknya. Apa ibuku juga senang? Sepertinya dia mengalami banyak kesulitan karena aku menjadi anaknya.” Ucap Wol Ju memikirkanya.
“Tidak. Aku yakin tidak seperti itu. Aku yakin ibumu pasti sangat bahagia memilikimu menjadi anaknya.” Kata Manager Gwi
“Bagaimana kau tahu?”ucap Wol Ju.  Manager Gwi gugup berpikir kalau anggap saja tahu.
“Sudah 500 tahun ibuku tak melihatku. Entah dia ingat wajahku atau tidak.” Kata Wol Ju 
“Kau tak pernah tahu. Mungkin saja ibumu kini berada di sisimu dan terus mendampingimu.” Ucap Manager Gwi yakin. Wol Ju  tak percaya menyuruh Manager Gwi membereskan bekas minumnya karena akan bersihkan perpustakaan.



Wol Lu berjalan melihat di rak, CATATAN REINKARNASI TAHUN 1800-AN lalu tak percaya kalau Ini semua daftar nama reinkarnasi karena Banyak sekali dan debunya. Akhirnya Ia membaca sebuah catatan dengan senyuman bahagia.
“Aku tahu Putri Pyeong-gang akan baik-baik saja. Dia membuat On Dal yang bodoh menjadi jenderal, dan kini dia pengajar sukses di Daechi-dong.” ucapWol Ju melihat catatan
“Astaga. Nona U-reong yang sangat pintar memasak, akhirnya punya restoran di Cheondam-dong. Ternyata mereka tetap melakukan keahlian mereka.” Komentar Wol Ju dan mengingat yang dikatakan Manager Gwi
“Kau tak pernah tahu. Mungkin saja ibumu kini berada di sisimu dan terus mendampingimu.”  Ia pun mencoba melihat CATATAN REINKARNASI
“Semua ini adalah mereka yang bernama Kim? Kapan aku bisa menemukannya? Data Zaman Joseon harus segera dikomputerisasi.” Komentar Wol Ju lalu berjalan dan matanya melihat sesuatu.
Ia melihat [CATATAN REINKARNASI KELUARGA KERAJAAN JOSEON] tanganya ingin menyentuhnya tapi ragu karena kenangan buruk dengan pangeran.
Akhirnya Ia melihat dari RAJA SUNJONG, PANGERAN JEONGAN YI HON lalu mengingat kenangan saat memegang tangan pangeran untuk menyembuhkanya.
Mereka pun diam-diam menjalin hubungan, menikmati bulan purnama diatas jembatan. Pangeran pun melukiskan wajahnya, mereka pun menimati makan malam bersama dengan Pangeran yang menyuapinya. Terakhir kali pangeran memeluknya.
“Percayalah padaku. Apa pun yang terjadi, aku akan melindungimu.” Ucap Pangeran. Tapi nasib Wol Ju berbeda dengan yang dijanjikan pangeran dulu.
Lamunan Wol Ju tersadar dengan Manager Gwi yang memanggilya, Wol Ju bertanya ada apa sambil buru-buru menaruh buku didalam rak. Manager Gwi memberitahu kalau  Nyonya Yeom mencari merkea. Wol Ju mengerti akan ke sana. Manager Gwi menyuruhnya agar cepat.



[SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN! SWALAYAN KAPEUL]
Jin Dong heran melihat Kang Bae termenung dan bertanya Ada apa, Mengapa seperti ini. Kang Bae mengaku mencemaskan seseorang. Jin Dong mengejek dengan sikap temanya lalu menyimpulkan kalau benar-benar suka padanya.
“Sebentar lagi kau akan bertemu dia. Apa Tak bisa menunggu?” kata Jin Dong.
“Apa? Apa maksudmu? Kau bicarakan siapa?” tanya Kang Bae bingung. Jin Dong pikir sudah jelas.
“Orang yang baru saja datang.” Kata Jin Dong melihat Yeo Rin yang datang menemui Kang Bae. 

Yeo Rin bertanya apakah Kang Bae Sudah selesai bekerja dan mengajak untuk bicara sebentar. Akhirnya keduanya duduk di ruangan karyawan. Yeo Rin pun bertanya alasan Kang-bae,tak datang latihan kemarin, bahkan tak jawab teleponnya.
“Maaf. Aku pergi ke suatu tempat untuk mengecek sesuatu.” Ucap Kang Bae penuh misteri
“Mengapa jawabanmu tak jelas seperti itu? Kau pergi ke mana dan untuk apa?” keluh Yeo Rin
“Maaf. Beberapa hari ini aku merasa tak nyaman.”ucap Kang Bae yang sedih karena kehilangan Wol Ju dan Manager Gwi
“Baik. Maaf. Aku baca pesanmu tapi tertidur sebelum sempat membalasnya. Aku berpikir untuk membalas pesanmu setelah bangun.” kata Yeo Rin. Kang Bae terlihat binggung. Yeo Rin heran dengan tatapan Kang Bae.
“Benar juga. Kemarin kau sempat hanya membaca pesanku. Aku tak sengaja melakukannya, tapi... Aku benar-benar lupa.” Ungkap Kang Bae.
“Apa? Kalau begitu, kenapa...” tanya Yeo Rin heran. Kang Bae akhirnya mengaku tak bisa latihan karena urusannya dengan CIA hari ini lalu bergegas pergi. 


Kang Bae kembali ke tempat biasa warung tenda buka tapi masih tetap kosong, wajahnya sedih karena sudah tiga hari. Ia pun mengingat saat terakhir kali mereka pergi ke pesta olahraga arwah lalu Manager Gwi juga membantunya saat mengosok pungungnya.
“Nona Wol-ju, Manager Gwi... Kalian baik-baik saja, 'kan? Apa kalian makan dengan baik? Tolong beri tahu aku lewat mimpi. Aku akan tunggu kalian juga malam ini.” Gumam Kang Bae sedih. 

Sementara di kamar, teman Yeo Rin berkomentar Sepertinya pria itu sangat pintar dalam tarik ulur hubungan dan Kang Bae benar-benar hebat. Yeo Ri pikir Kang Bae tak terlihat sehebat itu. Temanya tak setuju menurutnya itu Tidak mungkin.
“Dia mengajakmu menonton lebih dulu, dan kirim pesan lebih dulu setelahnya. Lalu, dia pura-pura tidak tahu apa pun walau itu belum lama? Melihat caranya membuat api dan mundur perlahan, dia bukan pria biasa.” Komentar temanya.
“Membuat api? Kau pikir aku kayu kering.” Keluh Yeo Rin. Temanya pikir Yeon Rin  memang seperti kayu kering.
“Kau Kering sampai ke intinya. Bila di umurmu kau masih belum pernah berpacaran dan mencium pria, berarti lebih kering daripada Gurun Sahara, 'kan?” ucap temanya.
“Itu bukan salahku. Bila aku mulai suka seseorang, dia pasti lari.Lalu Aku harus bagaimana?”kata  Yeo Rin
“Maka, lakukan sebelum kau mulai suka... Ciuman... Ciuman yang dalam. Kau bisa lakukan sebelum suka.” Kata temanya.
“Bagaimana bisa seperti itu?” keluh Yeo Rin, Temanya pikir  Jika tak begini, Yeo Rin  tak akan pernah bisa melakukan apa pun dengan pria.
“Melihat tingkah lakumu sekarang, kau sepertinya akan suka dengannya. Artinya, permainan selesai.” Kata temanya,
“Yang benar saja. Aku menyukai Han Kang-bae?” kata Yeo Rin menyangkal.
“Karena itu, lakukan sebelum kau menyukainya. Cium saja dia.” Ucap Temanya. Yeo Rin mengeluh menyuruh temanya diam dan jangan bicara Omong kosong. 


Diatas meja, Manager Gwi melihat banyak macam kue diatas meja, Wol Ju bertanya Apa maksud dari semua ini. Nyonye Yeom pikir Pengabdian kepada masyarakat sangat sulit karena pasti mulai kecapaian jadi menyiapkan ini.
“Aku mencium sesuatu.” Kata Wol Ju. Nyonya Yeom mengeluh Bau apa, karean baru saja membeli ini.
“Bau ancaman dan persuasi untuk tutup mulut. Bukan begitu?” kata Wol Ju. Nyonya Yeom mengaku Tidak seperti itu.
“Aku ingin minta sedikit bantuan pada kalian.”kata Nyonya Yeom. Wol Ju memastikannya.
“Bantuan... Bantuan.” Kata Nyonya Yeom mengulang. Manager Gwi tak percaya kalau Nyonay Yeom butuh bantuan mereka.
“Jadi, begini... Aku melakukan semacam kesalahan.” Kata Nyonya Yeom. Wol Ju pikir sudah menduga dan mengajak bicara. Nyonya Yeom mengingatnya dan terlihat kesal sendiri. 


Flash Back
Nyonya Yeom berjalan dan melihat dua lift [NERAKA AVICI, NERAKA KUALI MINYAK] lalu memastikan pada penjaga kalau Semua baik. Setelah itu berjalan menuruni tangga dan pesan masuk dengan nada yang menyeramkan
“Yeomradaewang! Apa Kau tak bisa bekerja dengan benar? Bagaimana bisa kau belum menangkap roh jahat yang kabur?”
“Maafkan aku, Kaisar Giok. Aku segera bereskan.” Balas Nyonya Yeom membungkuk ketakutan.
“Kau selalu berkata seperti itu. Aku bosan. Kau ingin berhenti bekerja?” balas Kaisar Giok. Nyonya Yeom panik
“Tentu tidak. Aku akan bekerja lebih keras.” Balas Nyonya Yeom
“Yang benar saja. Apa dia pikir mudah untuk mengurusi neraka? Tabiatnya benar-benar sangat jelek.” Keluh Nyonya Yeom dan meneriman pesan yang lainya.
“Kudengar kau dimarahi karena roh jahat.” Tulis Samsik, Nyonya Yeom senang karena  Samsin memang yang paling mengerti perasaannya
[DIA MEMBUATKU GILA.. SI BERENGSEK TEMPERAMENTAL...] tapi saat itu Nyonya Yeom menabrak seseorang.
Seorang penjaga terlihat ikut panik memastikan apakah rusak. Nyonya Yeom ingin marah tapi melihat pria tampan ia pun luluh, Si pria meminta maaf karena tidak melihat ke depan dengan baik. Nyonya Yeom mengaku Tak apa karena itu bisa saja terjadi jadi mempersilahkan pergi.
“Kaisar Giok sialan...” tulis Nyonya Yeom dan ternyata mengirimkan pesan pada [KAISAR GIOK] dan kembali terdengar teriakan marah
“Astaga. Rupanya aku sudah gila. Mengapa aku kirim ke Kaisar Giok? Matilah aku. Aku bisa dipecat bila begini. Bagaimana ini?” ucap Nyonya Yeom panik dan mencoba menenangkan diri.
“Tunggu sebentar... Santai saja... Jangan panik dan tenangkan pikiranmu...Baik.” ucap Nyonya Yeon dan mencoba mengetik "Pak, bukan begitu. Aku pasti kehilangan akal sehat sesaat..."
“Bateraiku habis!” jerit Nyonya Yeom bergegas mencari colokan dan tak melihat penjaga lalu mengeluh penjaga harus patroli sekarang.
Ia ingin melepaskan salah satu kabe dan mengeluh banyak sekali kabelnya, saat itu pun ia melepas salah satu kabel yang mengalir pada “PANCURAN LUPA” 


Saat itu diruangan, seorang pria menatap pancuran dan berpikir seharusnya berdiri di dalam saja. Akhirnya Ia masuk karena tak ada aliran listrik jadi tak berfungsi lalu bertanya-tanya apakah sudah selesai lalu keluar ruangan.
“Apa kau sudah selesai? Maaf, tadi aku ke toilet sebentar.”tanya seorang petugas, Si pria berakting peluka dan mengaku sudah.
**
“Jadi, dia akhirnya pergi kembali ke Dunia Nyata tanpa dihapus ingatannya. Lalu, tiba-tiba dia menghilang. Apakah kalian bisa mencoba untuk mencari roh itu?” ucap Nyonya Yeom
“Kalau begitu, kau bisa minta pertolongan resmi ke kepolisian...”kata manager Gwi
“Apa kau gila? Aku sudah sangat disorot karena roh jahat itu. Bila kasus ini ketahuan, habislah aku. Aku berharap supaya kasus ini dapat diselesaikan diam-diam.” kata Nyonya Yeom
“Apa syaratnya?” tanya Wol Ju. Nyonya Yeom bingung syarat apa. Wol Ju mengeluh Nyonya Yeom yang pura-pura tak tahu.
“Apa Kau memanggilku yang berbisnis selama 500 tahun tanpa syarat? Tunggu sebentar... Apa bisnis kita juga dihentikan karena masalah ini?” kata Wol Ju. Manager Gwi tak percaya mendengarnya.
“Tidak. Aku tak seperti itu... Itu benar-benar bukan maksudku, tapi akhirnya semua terjadi bersamaan.” Kata Nyonya Yeom menyangkal
“Untuk menutupi kesalahan, eksekutif tinggi menyalahgunakan kekuasaan dan sengaja memanggil karyawan Alam Baka. Aku tak bisa membiarkan ini. Aku akan laporkan ini segera kepada Kaisar Giok!” ucap Wol Ju akan pergi.
“Tunggu! Mari kita bicarakan ini sambil duduk.” Kata Nyonya Yeom Manager Gwi pun mengajak Wol Ju agar bicara bersama.
“Aku akan membuka lagi Kedainya. Layanan masyarakat? Tak perlu.” Kaat Nyonya Yeom
“Kau punya nomor Kaisar Giok, 'kan? Berikan ponselmu.” Kata Wol Ju, Manager Gwi siap mengeluarkan ponselnya.
“Tunggu. Ini akan kuhitung menjadi satu kasus... Sepakat?” ucap  Nyonya Yeom. Wol Ju pun dengan senyuman sepakat.
“Lalu, perpanjangan tenggatnya sepuluh hari.” Kata Wol Ju. Nyonya Yeom mulai berpikir. Wol Ju pikir Lupakan bila tak mau.
“Baiklah. Itu adalah jalan terbaik.” Ucap Nyonya Yeom. Wol Jun pun senang hati dan bertanya Orang seperti apa dia.



Tuan Jang telihat mulai berjudi dan kalah lalu marah sambil membalikan meja.
[Subjek, Jang Bok-su. -Tujuan hidupnya adalah mendapat jackpot. Untuk sumber uangnya, dia ambil uang dari keluarga dan temannya.]
Tuan Jang pun mengambil uang lalu bertemu dengan temanya, dan melihat preman datang ditoko temanya langsung mengumpat kalau temanya pengkhianat. Ia pun berlari menghindari dari kejaran preman.
“Bok-su akhirnya meninggal karena kecelakaan saat dikejar rentenir.” 

Tiga hakim mulai berdiskusi, Menurutnya Tuan Jang benar-benar berengsek dan berpikir kalau dengan Level B. Hakim yang lain mengeluh kalau itu terlalu bagus jadi berpikir kalau Level C. Tuan Jung mengeluh pada hakim.
“Aku tanya padamu. Apa aku memukul dan membunuh orang lain? Aku hanya mencuri uang dari orang lain saja.” Kata Tuan Jang marah dan ingin membalikan meja tapi mejanya sangat berat.
“Baiklah. Aku akan tenang duduk di sini. Aku sudah berencana untuk membayar kembali semua uang itu. Satu kemenangan saja. Bila bermain sekali lagi, aku bisa kembalikan uang dan dapat sisa.”kata Tuan Jang
“Lihat dia. Dia masih belum menyadari kesalahannya. Beri saja dia Level C.”keluh Hakim yang lain.
“Mari kita tenang dulu... Ayo berdiskusi untuk ini.” Ucap Ketua Hakim. Tuan Jung ingin mendengar. Ketua Hakim menyuruh mundur dan mulai berdikusi.
“Inilah keputusan komite. Kandidat reinkarnasi, Jang Bok-su, karena kau telah merugikan orang lain selama hidup hingga melukai hati banyak orang sedalam-dalamnya, di kehidupan berikutnya kau dihukum untuk memberi kebahagiaan untuk orang lain. Level B. Kau akan bereinkarnasi menjadi ayam.” Kata Ketua Hakim
“Apa maksudmu ayam yang sering kita makan?” tanya Tuan Jang kaget.
***
Tuan Jang yang tak lupa dengan ingatan akhirnya pergi ke kandang ayam dan melihat ada Telur-telur dan Mereka akan menjadi keluarganya. Ia pun mengumpat kesal lalu menjerit didepan pintu karena meeka bisa menggorengnya menjadi makan malam
“Aku bisa mengubah hidupku sepenuhnya jika bukan karena orang itu. Baiklah. Hidupku juga sudah berantakan.” Ucap Tuan Jang tapi saat itu pemilik kandang masuk.
“Astaga, lihat ini... Hari ini kalian bertelur kembali... Kerja bagus.” Kata Pemilik kandang mengambil telur tapi saat berbalik malah tergelincir dan jatuh tak sadarkan diri.
“Ada apa dengannya? Pak... Apa dia mati?” ucap Tuan Jang memastkan kalau si pria masih bernapas dan mungkin pingsan
“Lebih baik aku berada di tubuh orang tua daripada ayam goreng. Benar, 'kan?” kata Tuan Jang akhirnya masuk ke tubuh si pria. 


Akhirnya Tuan Jang masuk melihat sekeliling rumah yang tampak mewah, Seorang pelayan mengeluh karena ia saja yang mengambil telurnya. Tuan Jang hanya tersenyum, tapi si pelayan bingung bertanya di mana telurnya. Tuan Jang memikirkan alasanya.
“Mereka masih belum bertelur rupanya.” Kata Tuan Jang. Si pelayan pun tak yakin dan merasa Aneh sekali.
“Makanan sudah kusiapkan, Pak Pimpinan.” Kata Pelayan. Tuan Jang tak percaya kalau dipanggil "Pimpinan"

Kang Bae kembali melihat tempat biasa Wol Ju berjualan, wajahnya bahagia karena ada warung tenda tanda kalau mereka kembali. Ia bergegas masuk dan kaget ternyata bukan Wol Ju. Si bibi memberitahu kalau mereka belum buka jadi bisa Kembali nanti malam.
“Sial, tempat kita sudah diambil rupanya... Mereka tahu saja tempat yang bagus.” Ucap Wol Ju melihat ada warung lain ditempat biasanya.
Kang Bae yang keluar dengan wajah sedih mendengar suara Wol Ju dan langsung membalikan adanya. Ia pun berteriak memanggil Wol Ju dan Manager Gwi. Keduanya pun melambaikan tangan.
“Mengapa kalian baru datang sekarang?” ucap Kang Bae memeluk erat Manager Gwi
“Astaga. Apa Kau khawatir?”tanya Manager Gwi. Kang Bae mengeluh kalau itu pasti.
“Aku kira kalian dibawa ke neraka panas dan tubuh kalian tercerai-berai, atau digoreng di minyak panas...” ucap Kang Bae dan langsung disela teriaka Wol Ju.
“Hei! Beraninya kau bicara hal buruk di pagi hari.” Keluh Wol Ju. Manager Gwi setuju.
“Bagaimana bisa digoreng di minyak? Kejahatan kami tak separah itu. Kang-bae, kau yang tampak kurang baik.” Ucap Manager Gwi
“Aku semalaman khawatir hingga tak tidur karena takut tak bisa bertemu kalian.” Akui Kang Bae
“Ternyata kau sampai tak bisa tidur karena kami. Kau harusnya makan yang baik. Tak ada yang bisa dibanggakan selain tubuhmu. Lihat betapa tirus pipimu. Bagaimana ini? Aku harus merebuskan daging. Memang tak ada yang berjalan dengan baik tanpa aku. Sungguh melelahkan.” Ucap Wol Ju bangga
“Kalian sungguh kembali, 'kan? Tak akan ditangkap lagi?” tanya Kang Be memastikan
“Kami harus bergerak lebih dulu untuk tahu apa kami akan sungguh kembali.” ucap Wol Ju
“Apa itu? Katakan saja. Semua kulakukan.” Kata Kang Bae dengan penuh semangat. 




Ketiganya berdiri disebuah jalan, Wol Ju memberitahu Ini rumahnya kalau Roh kabur itu harusnya lahir sebagai telur di sana. Manager Gwi tak percaya kalau Dia memelihara ayam. Wol Ju memberitahu kalau Hobi pemilik rumah ini sangatlah ramah lingkungan.
“Bila tak bisa menangkapnya, kita harus bekerja sukarela lagi. Maka, secara realistis, tak ada waktu lagi untuk penuhi target 100.000 kasus.” Ucap Wol Ju
“Karena itu, kau ingin kita mencari petunjuk apa pun dari rumah ini, 'kan?” tanya Kang Bae . Wol Ju membenarkan
Dan saat itu Tuan Jang keluar dengan tubuh pimpinan lalu masuk ke dalam mobil. Saat mobil pergi, ketiganya mencoba untuk acuh membalikan badan. Tapi saat itu Kang bae mengingat kalau pria itu pimpinan swalayan tempat kerjanya. Wol Ju tak percaya mendengarnya.
Wol Ju pun langsung menyuruh agar Manager Gwi untuk Berubah jadi Pimpinan. Manager Gwi pun langsung bersiap. Kang Bae menahanya., Manager Gwi mengeluh menyuruh diam karena Kang Bae menghabiskan tenaganya.  Kang Bae melihat ada kurir datang dari PASAR SEGAR


Keduanya menjadi kurir masuk ke dalam kandang ayam, Kang Bae terlihat ketakutan. Tapi manager Gwi seperti bisa bicara dengan ayam mulai mengajak bicara bertanya apakah sibuk dan ingin menanyakan sesuatu.  Kang Bae melonggo bingung melihat tingkah Manager Gwi.
“Hari ini kondisinya tak baik. Mereka tak mau bicara. Coba sentuh mereka.” Kata Manager Gwi
“Aku? Astaga. Apa sentuhanku berguna pada ayam?” kata Kang Bae. Manager Gwi menyuruh agar mencobanya karena Tak ada ruginya.
“Ayo Cepat, sebelum ketahuan.” Kata Manager Gwi. Akhirnya Kang Bae memberanikan diri memegang ayam  dengan mensugesti dirinya kalau pasti bisa.
Manager Gwi mulai bicara dan langsung dibalas dengan suara kokokan ayam. Kang Bae hanya bisa melonggo heran

Wol Ju tak percaya kalau Dia masuk ke tubuh pimpinan Swalayan Kapeul. Manager Gwi memberitahu kalau Ayam jantan rumah ini melihat dengan matanya sendiri. Kang Bae pun bertanya pank bertanya apa Pimpinan meninggal.
“Tidak, dia hanya dirasuki saja. Pemilik roh sebenarnya terkunci di alam bawah sadar.” Kata Wol Ju
“Biasanya aku bisa keluarkan roh dengan beberapa pukulan saja. Namun, apa dia mau keluar?” ucap Manager Gwi
“Untuk saat ini, kita dekati Pimpinan saat sedang sendiri.” Kata Wol Ju.
**
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar