PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Dokter
Ahn sudah pindah ke rumah, lalu membuka kotak paket dan melihat sandal karet bertuliskan
[KEPALA RESIDEN] lalu membaca surat yang ditulis oleh Song Hwa.
“Hadiah
pindah rumah dan naik pangkat.Dokter Ahn Chi-hong, saat ini pun kau sudah
bekerja cukup baik. Aku selalu mendukungmu. Satu, kurangi rasa gugup berlebih
saat operasi. Kini jantungmu harus sekuat baja.
“Dua,
fokus kendalikan pendarahan saat operasi tumor otak. Kesuksesan operasi
bergantung padanya. Tiga, manfaatkan gambar dan video berpengaruh kuat untuk bahan
presentasi konferensi. Wajib berlatih! Salam, Chae Song-hwa.”
Dokter
Ahn hanya bisa terdiam teringat saat pertama kali menyatakan perasanya pada Song
Hwa.
Flash Back
Song Hwa
tak percaya kalau Dokter Ahn suka padanya. Dokte Ahn membenarkan kalau suka
pada Song Hwa dan ingin menyatakan perasaan, tetapi tak temukan waktu yang
tepat lalu meminta maaf. Song Hwa tak percaya mendengarnya.
“Jangan...
Hei, jangan lakukan itu. Ada apa denganmu?” ucap Song Hwa
“Itu
bukan sesuatu yang bisa kukendalikan. Aku tidak bisa memerintah hatiku untuk
suka atau berhenti menyukaimu. Kalau begitu, aku permisi. Sampai jumpa.” Kata Dokter
Ahn lalu keluar ruangan.
Dokter Ahn
berdiri didepan ruangan terlihat gugup membawa bunga, akhirnya ia memberikana
diri masuk ke dalama ruangan Song Hwa dan mengangi bunga didalam vas dengan
pemberian darinya.
Song Hwa
tersenyum melihat Hong Bo dan Yun Bok menurutnya itu Manis sekali karena dulu
juga begitu sambil memijat kakinya. Dokter Ahn hanya bisa tertunduk lalu
menatapnya. Song Hwa pu meminta maaf karena merasa tak sopan. Mata Dokter Ahn tertuju pada sepatu Song Hwa
yang sudah usang.
Song Hwa
makan jajangmyeon tak percaya kalau Jung won itu Besok juga bekerja dan
memujinya kalau ia itu pekerja keras. Jung Won pikir Sejak kapan mereka libur
Natal lalu bertanya pada Jung Won Apa tak bertemu “Bidulgi” karena besok natal.
“Bidulgi
pergi ke suatu tempat. Aku pun kerja sebentar. Hei... Apa Kau tak bawa oleh-oleh?”
tanya Jun Wa pada Ik Jun. Ik Jun mengeleng.
“Suk-hyung,
kau bagaimana? Apa Sudah kau putuskan?” tanya Ik Jun. Jung Won bertanya mengenai
apa dan Memutuskan apa dengan wajah bingung.
“Kau
juga. Kita bicara nanti.” kata Ik Jun dan meminta agar Suk Hyung mengatakan
saja.
“Kenapa?
Keluarganya ada masalah lagi?” tanya Jun Won penasaran. Song Hwa
memberitahu Ayah Suk-hyung mewasiatkan agar
dia mengambil alih perusahaan. Dua temanya menjerit tak percaya.
“Lantas
kau akan berhenti jadi dokter? Cepat katakan! Katakanlah, Beruang Berengsek!”
rengek Ik Jun mengoyang-goyangkan badan Suk Hyung.
“Kukatakan
bila kau melepaskanku... Untuk apa aku bekerja di sana? Aku sudah menolak dan
menyerahkannya ke manajer profesional.” Kata Suk Hyung. Jung Won memujinya
begitu juga Song Hwa merasa Suk Hyung tak perlu melakukannya.
“Menurutku,
tak ada salahnya mencoba jadi presdir di pertengahan akhir hidupmu.” Kata Jun
Wan. Ik Jun pikir itu salah
“Salah
apanya? Kapan bisa dipanggil "Presdir"? Coba dahulu. Kau bisa kembali
bila gagal.” Kata Jun Wan
“Itu
buang-buang waktu... Waktuku terlalu berharga. Aku ingin hidup... sambil
melakukan apa yang kusuka dan kuinginkan sekarang juga. Itu alasan aku ingin
main band. Kalian... kumanfaatkan.” Kata Suk Hyung
Semua
sempat terdiam mendengarnya, lalu tertawa mereka pikir Suk Hyung Jangan
bercanda dan Omong kosong. Jun Won pikir Suk Hyung itu salah makan jad bisa Tidak
masuk akal. Ik Jun pun tak percaya dengan si beruang. Semua pun tertawa melihat
sikap Suk Hyung.
Song Hwa
memecahkan telur lalu meminumnya, Ik Jun bertanya kenapa Song Hwa memakan telur
mentah. Song Hwa mengaku kalau akan menyanyi sebait dan langsung mencoba pita
suara.
Mereka
pun menyanyi bergantian, dengan Ik Jun lalu Jun Wan dan akhirnya Song Hwa
walaupun masih tetap fals,tapi latihan mereka berjalan dengan sangat baik.
[ 24
DESEMBER 2019 - PUKUL 11.20]
Jung Won
masuk ke dalam ruangan PICU, Dokter Jang menatap Jung Won dengan wajah gugup. Akhirnya Jung Won keluar dan kaget melihat yang datang.
Ibu Ji Hyeon meminta anaknya ucapkan salam dan mengatakan "Terima kasih sudah
menyelamatkanku, Dokter." Ji Hyeon membungkuk dan langsung berlari memeluk
Jung Won.
“Ji-hyeon,
perutmu tak sakit lagi? Apa Baik-baik saja?” tanya Jung Won. Ji Hyeon mengaku tidak
sakit sama sekali.
“Anak
pintar... Hari ini bukan jadwal rawat jalan, kenapa kemari?” tanya Jung Won.
“Hari ini
malam Natal. Kau orang yang paling ingin kami temui di Malam Natal.” Ucap Ibu
Ji Hyeon. Jung Won terharu mengucapkan Selamat Natal juga pada Ji-hyeon.
Jun Wan
memberitahu pasienya Sudah membaik dan meminta agar Datanglah ke IGD kapan pun jika
terasa demam atau tidak nyaman. Ia pun pamit dan akan bertemu saat rawat jalan
dua pekan lagi karena akan lepas benangnya saat itu. Orang Tua pasien pun mengucapkan Terima kasih.
“Nak,.. apa
yang paling ingin kau lakukan begitu ke luar rumah sakit? Ayah beri apa pun
yang kau mau. Kau hampir tiada. Apa pun akan ayah lakukan.”ucap Sang ayah.
“Kimchi-jjigae.
Aku mau makan kimchi-jjigae buatan Ibu.” Kata Sang anak dengan senyuman. Mereka
tak percaya anaknya hanya meminta itu.
“Ya. Aku
mau makan di rumah. Itu yang paling ingin kulakukan.” Kata sang anak. Ibunya
pun juga merasakan hal yang sama.
Ik Jun
masuk ke ruangan Tuan Lee yang sedang makan memberitahu kalau Besok bisa
pulang. Ik Jun tak percaya mendengarnya. Ik Jun memberitahukalau Rumah sakit
sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk Tuan Lee jadi bisa keluar besok.
“Terima
kasih... Semua ini berkatmu, Dokter.” Kata Tuan Lee menahan rasa harunya. Ik
Jun tersenyum
“Dong-ju...
Selamat Natal.” Ucap Ik Jun. Dong Jun masih sibuk bermain, ibunya hanya bisa
tersenyum
“Ada satu
hal lagi yang ingin kusampaikan. Selamat Natal.” Ucap Ik Jun mengoda lalu
keluar dari ruangan.
Ik Jun memberikan
Pertanyaan dilorong pada juniornya, Apa indikasi transplantasi lever. Hong Do
menjawab Gejala gagal lever kronis, gagal lever akut, kanker lever, dan
lain-lain. Ik Jun membenarkan, lalu tak percaya kalau Hong Do itu sudah belajar.
“Ya.
Kurasa kau akan bertanya hari ini.” Ucap Hong Do. Ik Jun memujinya menurutnya Dokter harus banyak belajar.
“Pasien
tidak hidup karena keramahtamahan. Aku akan terus beri satu pertanyaan. Jika salah,
esoknya kuberi dua.” Kata Ik Jun. Hong Do pun tersenyum bahagia.
Di ruangan
Suk Hyung, seorang suami menangis. Suk Hyung pikir Ini berita baik jadi Kenapa
menangis. Sang Suami mengaku merasa bersalah kepada istrinya karena Selama ini
dia menderita beban mental, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
“Dokter,
bisa tolong kau ulang lagi?”kata sang istri yang sebelumnya frustasi karena
kehamilanya.
“Masa kekhawatiran
persalinan prematur kini sudah berlalu. Janin pun berkembang baik dengan berat
1,5 kilogram. Sampai saat ini kondisinya stabil. Kemungkinan besar aman sampai
masa hamil tua. Kini kau boleh beraktivitas ringan seperti ibu hamil lain, jangan
hanya berbaring.” Jelas Suk Hyung.
Si istri
hanya bisa menangis haru dan mengucapkan terimakasih. Dokter Chu pun ikut
terharu karena tahu perjuangan pasangan ini.
Suk Hyung pikir mereka Ksudah bertahan sampai titik ini.
Jung Won
pun ikut menyanyi sambil menabuh drumnya, seperti kembali mengungkap perasanya.
[25
DESEMBER 2019 -PUKUL 18.30]
Jun Wan
mencari gunting kuku di ruangannya lalu mencari dilaci Suk Hyung dan tatapan
terdiam seperti melihat sesuatu. Akhirnya Ia keluar dari ruangan karena petugas
memberitahu kalau Ada paket untuknya. Jung Won merasa tak sedang menunggu
paket.
“ Ya... Ternyata
paket yang dikembalikan.” Kata Petugas.
Jun Wan
duduk terdiam di ruangan melihat kotak yang seharusnya untuk Ik Sun tertulis
[RETUR - PENERIMA TAK DIKENAL] Wajahnya kebingungan karena berpikir Ik Sun tak
mau menerima hadiahnya, akhirnya ia pun keluar dari ruangan.
Jung Won
sedang memakai jasnya, mendengar suara ketukan pintu. Ia pun bertanya siapa.
Dokter Jang menjawab ia yang datang. Akhirnya keduanya pun berdiri berhadapan
dalam diam. Akhirnya Jung Won bicara lebih dulu apa apa menemuinya.
“Dokter
Ahn. Aku... Dokter, aku... suka padamu.” Ucap Dokter Jang memberanikan diri.
Jung Won hanya bisa terdiam.
“Maafkan
aku... Kenapa aku menangis? Maafkan aku... Maaf... Aku tahu aku lancang.” Ucap
Dokter Jang terus terunduk sambil menangis
“Tak
bisakah kau tetap bekerja di rumah sakit, dan jangan menjadi pastor? Kumohon
tetap di sampingku, alih-alih di samping Tuhan, Dokter. Mohon maaf... Maaf,
Dokter.” Ucap Dokter Jang.
Jung Won
yang sedari tadi hanya diam saja, akhirnya mendekati Dokter Jang. Ia mengelus
kepala Dokter Jang dan akhirnya menjawab dengan memberikan ciuman pada Dokter
Jang.
Flash Back
Ik Jun
bertanya Sejak kapan Dokter Jang suka Jung Won. Dokter Jang pikir sudah jelas.
Ik Jun menduga Cinta pandangan... Dokter Jang tersenyum mengaku Sejak kali pertama mereka bertemu.
“Aku
jatuh cinta... pada pandangan pertama.” Kata Dokte Jang.
Di
ruangan, senior memberikan Dokter Jang roti dan susu untuknya. Dokter Jang pun
mengucapkan Terima kasih dan mulai makan. Dua dokter pun membahas kalau ada
dokter spesialis baru hari ini, mereka tahu kalau itu dari Pusat Medis Kangwoon
“Dokter
spesialis Bedah Anak.”kata Dokter pertama. Dokter kedua berkomentar Dokter spesialis Bedah Anak yang
amat langka itu.
“Konon
dia biasa operasi dan mengobati pasien sendirian. Jadi, tak perlu khawatir
urusan Bedah Anak. Lain kali pilih operasiku...” ucap si dokter dan senior lagi
datang.
“Perkenalkan,
Semuanya! Dokter spesialis Bedah Ana yang resmi bekerja hari ini, Ahn Jung-won.”
Ucap Senior.
“Senang
bertemu kalian.” Sapa Jung Won. Saat itu Dokter Jang terpesona melihat Jung Won
dengan mulut berlepotan krim.
“Dia
dokter residen Bedah Umum satu-satunya, Jang Gyeo-ul.” Kata Senior. Jung Won
pun mengulurkan tangan.
“Mohon
bantuanmu. Aku Ahn Jeong-won.” Kata Jung Won. Dokter Jang pun menjabatnya
terlihat gugup. Jung Won pun menyapa dua
senior lainya, sementara Dokter Jang terdiam seperti merasa jantungnya berdegup
dengan kencang.
Ik Jun
memberitahu kalau Gyeo-ul ada di IGD sekarang. Dokter Chu yang mendengarnya
kaget dan ingin tahu kenapa. Ik Jun memberitahu Sekarang sudah membaik setelah
disuntik tapi ia merasa Dokter Jang itu mengalami anafilaksis karena OAINS.
“Wajahnya
bengkak 30 menit setelah minum obat menstruasi, lalu sesak napas. Dia pingsan
perlahan seperti di film.” Kata Ik Jun
“Astaga!
Aku pergi dahulu.” Kata Dokter Chu panik. Ik Jun memberitahu kalau Dokter Jang
itu sudah jauh membaik dan Mungkin dia sedang tidur.
"City
Hall Subway Station" cocok untuk besok, 'kan?” kata Ik Jun. Suk Hyung
membenarkan kalau Lagu Zoo bagus.
“Malam
ini aku harus berlatih.” Kata Ik Jun, Saat itu Jung Won hanya terdiam akhirnya
berdiri.
“Tolong
bereskan punyaku. Aku pergi dahulu.”kata Jung Won lalu bergegas pergi. Ik Jun
dan Suk Hyung hanya bisa melonggo bingung.
Di depan
ruangan IGD, Jung Won kebingungan mondar mandir didepan pintu. Saat itu seorang
perawat melihat Jung Won berpikir kalua kemari karena Dokter Jang Gyeo-ul, lalu
memberitahu kalau sudah jauh membaik dan mengajaknya masuk.
“Tidak
perlu. Aku harus pergi karena ada panggilan.” Ucap Jung Won berpura-pura
menatap ponselnya. Perawat pun menganguk mengerti
“Tunggu..
Tolong titip... Dokter Jang Gyeo-ul.”kata Jung Won. Perawat menganguk mengerti.
Song Hwa
memberitahu kalau Orang yang lebih bahagia melihat orang lain makan dengan
bahagia adalah Jung Won. Jung Won menyangkal seperti itu. Song Hwa menegaskan
kalau Jung Won seperti itu dan menyimpulkan kalau keputusannya itu bagus.
“Menetaplah
di rumah sakit dan selamatkan lebih banyak nyawa.” Ucap Song Hwa.
“Jangan
bilang yang lain dahulu. Ada orang yang ingin kuberi tahu lebih dahulu.” Kata Jung
Won dengan senyuman
“Musim
dingin tiba. Musim dingin yang kita tunggu tiba.” Kata Song Hwa membuka jendela
ruangan.
Jun Wan
membuka laci Jung Won terdiam, wajahnya tersenyum bahagia karena semua
peralatan pastor temanya sudah tak ada. Ia pun tahu kalau Jung Won tak ingin
lagi menjadi pastor.
Di
ruangan, Jung Won menatap Dokter Jang yang baru saja menyataka perasanya,
akhirnya ia kembali mencium dengan diluar terlihat salju yang turun makin
deras. Keduanya pun berpelukan seperti tanggal 25 desember menjadi hari jadian
mereka.
Suk Hyung
baru keluar ruangan membaca pesan dari ponselnya [Dokter Yang, aku Min-ha. Apa
malam ini kau ada janji? Jika tidak, mari makan di restoran steik depan rumah
sakit. Pukul 19.30. Jangan merasa terpaksa. Kau boleh tidak datang.
[Aku bisa
makan dengan teman yang tinggal dekat sini jika kau tak bisa. Meski begitu,
kuharap kau datang.]
Suk Hyung
membalas [MAAF, MAKANLAH DENGAN TEMAN-TEMANMU, SELAMAT NATAL] Tapi akhirnya
menghapusnya dengan menuliskan [MAAF. MAKANLAH DENGAN TEMAN-TEMANMU] Ia terdiam
karena melihat nama yang menelp di
ponselnya.
Ia
melihat nama YOON SIN-HYE yaitu mantan istrinya dan langsung bergegas keluar
rumah sakit sambil mengangkat telpnya.
[THE END
– Sampai Jumpa di Season 2 Tahun Depan]
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar