PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 01 Juni 2020

Sinopsis Hospital Playlist Episode 12 Part 4

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Dokter Ahn sudah pindah ke rumah, lalu membuka kotak paket dan melihat sandal karet bertuliskan [KEPALA RESIDEN] lalu membaca surat yang ditulis oleh Song Hwa.
“Hadiah pindah rumah dan naik pangkat.Dokter Ahn Chi-hong, saat ini pun kau sudah bekerja cukup baik. Aku selalu mendukungmu. Satu, kurangi rasa gugup berlebih saat operasi. Kini jantungmu harus sekuat baja.
“Dua, fokus kendalikan pendarahan saat operasi tumor otak. Kesuksesan operasi bergantung padanya. Tiga, manfaatkan gambar dan video berpengaruh kuat untuk bahan presentasi konferensi. Wajib berlatih! Salam, Chae Song-hwa.”
Dokter Ahn hanya bisa terdiam teringat saat pertama kali menyatakan perasanya pada Song Hwa. 

Flash Back
Song Hwa tak percaya kalau Dokter Ahn suka padanya. Dokte Ahn membenarkan kalau suka pada Song Hwa dan ingin menyatakan perasaan, tetapi tak temukan waktu yang tepat lalu meminta maaf. Song Hwa tak percaya mendengarnya.
“Jangan... Hei, jangan lakukan itu. Ada apa denganmu?” ucap Song Hwa
“Itu bukan sesuatu yang bisa kukendalikan. Aku tidak bisa memerintah hatiku untuk suka atau berhenti menyukaimu. Kalau begitu, aku permisi. Sampai jumpa.” Kata Dokter Ahn lalu keluar ruangan. 

Dokter Ahn berdiri didepan ruangan terlihat gugup membawa bunga, akhirnya ia memberikana diri masuk ke dalama ruangan Song Hwa dan mengangi bunga didalam vas dengan pemberian darinya.
Song Hwa tersenyum melihat Hong Bo dan Yun Bok menurutnya itu Manis sekali karena dulu juga begitu sambil memijat kakinya. Dokter Ahn hanya bisa tertunduk lalu menatapnya. Song Hwa pu meminta maaf karena merasa tak sopan.  Mata Dokter Ahn tertuju pada sepatu Song Hwa yang sudah usang.


Song Hwa makan jajangmyeon tak percaya kalau Jung won itu Besok juga bekerja dan memujinya kalau ia itu pekerja keras. Jung Won pikir Sejak kapan mereka libur Natal lalu bertanya pada Jung Won Apa tak bertemu “Bidulgi” karena besok natal.
“Bidulgi pergi ke suatu tempat. Aku pun kerja sebentar. Hei... Apa Kau tak bawa oleh-oleh?” tanya Jun Wa pada Ik Jun. Ik Jun mengeleng.
“Suk-hyung, kau bagaimana? Apa Sudah kau putuskan?” tanya Ik Jun. Jung Won bertanya mengenai apa dan Memutuskan apa dengan wajah bingung.
“Kau juga. Kita bicara nanti.” kata Ik Jun dan meminta agar Suk Hyung mengatakan saja.
“Kenapa? Keluarganya ada masalah lagi?” tanya Jun Won penasaran. Song Hwa memberitahu  Ayah Suk-hyung mewasiatkan agar dia mengambil alih perusahaan. Dua temanya menjerit tak percaya.
“Lantas kau akan berhenti jadi dokter? Cepat katakan! Katakanlah, Beruang Berengsek!” rengek Ik Jun mengoyang-goyangkan badan Suk Hyung.
“Kukatakan bila kau melepaskanku... Untuk apa aku bekerja di sana? Aku sudah menolak dan menyerahkannya ke manajer profesional.” Kata Suk Hyung. Jung Won memujinya begitu juga Song Hwa merasa Suk Hyung tak perlu melakukannya.
“Menurutku, tak ada salahnya mencoba jadi presdir di pertengahan akhir hidupmu.” Kata Jun Wan. Ik Jun pikir itu salah
“Salah apanya? Kapan bisa dipanggil "Presdir"? Coba dahulu. Kau bisa kembali bila gagal.” Kata Jun Wan
“Itu buang-buang waktu... Waktuku terlalu berharga. Aku ingin hidup... sambil melakukan apa yang kusuka dan kuinginkan sekarang juga. Itu alasan aku ingin main band. Kalian... kumanfaatkan.” Kata Suk Hyung
Semua sempat terdiam mendengarnya, lalu tertawa mereka pikir Suk Hyung Jangan bercanda dan Omong kosong. Jun Won pikir Suk Hyung itu salah makan jad bisa Tidak masuk akal. Ik Jun pun tak percaya dengan si beruang. Semua pun tertawa melihat sikap Suk Hyung. 



Song Hwa memecahkan telur lalu meminumnya, Ik Jun bertanya kenapa Song Hwa memakan telur mentah. Song Hwa mengaku kalau akan menyanyi sebait dan langsung mencoba pita suara.
Mereka pun menyanyi bergantian, dengan Ik Jun lalu Jun Wan dan akhirnya Song Hwa walaupun masih tetap fals,tapi latihan mereka berjalan dengan sangat baik. 

[ 24 DESEMBER 2019 - PUKUL 11.20]
Jung Won masuk ke dalam ruangan PICU, Dokter Jang menatap Jung Won dengan wajah gugup. Akhirnya Jung Won keluar dan kaget melihat yang datang. Ibu Ji Hyeon meminta anaknya ucapkan salam dan mengatakan "Terima kasih sudah menyelamatkanku, Dokter." Ji Hyeon membungkuk dan langsung berlari memeluk Jung Won.
“Ji-hyeon, perutmu tak sakit lagi? Apa Baik-baik saja?” tanya Jung Won. Ji Hyeon mengaku tidak sakit sama sekali.
“Anak pintar... Hari ini bukan jadwal rawat jalan, kenapa kemari?” tanya Jung Won.
“Hari ini malam Natal. Kau orang yang paling ingin kami temui di Malam Natal.” Ucap Ibu Ji Hyeon. Jung Won terharu mengucapkan Selamat Natal juga pada Ji-hyeon.


Jun Wan memberitahu pasienya Sudah membaik dan meminta agar Datanglah ke IGD kapan pun jika terasa demam atau tidak nyaman. Ia pun pamit dan akan bertemu saat rawat jalan dua pekan lagi karena akan lepas benangnya saat itu. Orang Tua  pasien pun mengucapkan Terima kasih.
“Nak,.. apa yang paling ingin kau lakukan begitu ke luar rumah sakit? Ayah beri apa pun yang kau mau. Kau hampir tiada. Apa pun akan ayah lakukan.”ucap Sang ayah.
“Kimchi-jjigae. Aku mau makan kimchi-jjigae buatan Ibu.” Kata Sang anak dengan senyuman. Mereka tak percaya anaknya hanya meminta itu.
“Ya. Aku mau makan di rumah. Itu yang paling ingin kulakukan.” Kata sang anak. Ibunya pun juga merasakan hal yang sama. 

Ik Jun masuk ke ruangan Tuan Lee yang sedang makan memberitahu kalau Besok bisa pulang. Ik Jun tak percaya mendengarnya. Ik Jun memberitahukalau Rumah sakit sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk Tuan Lee jadi bisa keluar besok.
“Terima kasih... Semua ini berkatmu, Dokter.” Kata Tuan Lee menahan rasa harunya. Ik Jun tersenyum
“Dong-ju... Selamat Natal.” Ucap Ik Jun. Dong Jun masih sibuk bermain, ibunya hanya bisa tersenyum
“Ada satu hal lagi yang ingin kusampaikan. Selamat Natal.” Ucap Ik Jun mengoda lalu keluar dari ruangan. 

Ik Jun memberikan Pertanyaan dilorong pada juniornya, Apa indikasi transplantasi lever. Hong Do menjawab Gejala gagal lever kronis, gagal lever akut, kanker lever, dan lain-lain. Ik Jun membenarkan, lalu tak percaya kalau  Hong Do itu sudah belajar.
“Ya. Kurasa kau akan bertanya hari ini.” Ucap Hong Do. Ik Jun memujinya  menurutnya Dokter harus banyak belajar.
“Pasien tidak hidup karena keramahtamahan. Aku akan terus beri satu pertanyaan. Jika salah, esoknya kuberi dua.” Kata Ik Jun. Hong Do pun tersenyum bahagia. 

Di ruangan Suk Hyung, seorang suami menangis. Suk Hyung pikir Ini berita baik jadi Kenapa menangis. Sang Suami mengaku merasa bersalah kepada istrinya karena Selama ini dia menderita beban mental, tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
“Dokter, bisa tolong kau ulang lagi?”kata sang istri yang sebelumnya frustasi karena kehamilanya.
“Masa kekhawatiran persalinan prematur kini sudah berlalu. Janin pun berkembang baik dengan berat 1,5 kilogram. Sampai saat ini kondisinya stabil. Kemungkinan besar aman sampai masa hamil tua. Kini kau boleh beraktivitas ringan seperti ibu hamil lain, jangan hanya berbaring.” Jelas Suk Hyung.
Si istri hanya bisa menangis haru dan mengucapkan terimakasih. Dokter Chu pun ikut terharu karena tahu perjuangan pasangan ini.  Suk Hyung pikir mereka Ksudah bertahan sampai titik ini.

Jung Won pun ikut menyanyi sambil menabuh drumnya, seperti kembali mengungkap perasanya.
[25 DESEMBER 2019 -PUKUL 18.30]
Jun Wan mencari gunting kuku di ruangannya lalu mencari dilaci Suk Hyung dan tatapan terdiam seperti melihat sesuatu. Akhirnya Ia keluar dari ruangan karena petugas memberitahu kalau Ada paket untuknya. Jung Won merasa tak sedang menunggu paket.
“ Ya... Ternyata paket yang dikembalikan.” Kata Petugas.
Jun Wan duduk terdiam di ruangan melihat kotak yang seharusnya untuk Ik Sun tertulis [RETUR - PENERIMA TAK DIKENAL] Wajahnya kebingungan karena berpikir Ik Sun tak mau menerima hadiahnya, akhirnya ia pun keluar dari ruangan. 

Jung Won sedang memakai jasnya, mendengar suara ketukan pintu. Ia pun bertanya siapa. Dokter Jang menjawab ia yang datang. Akhirnya keduanya pun berdiri berhadapan dalam diam. Akhirnya Jung Won bicara lebih dulu apa apa menemuinya.
“Dokter Ahn. Aku... Dokter, aku... suka padamu.” Ucap Dokter Jang memberanikan diri. Jung Won hanya bisa terdiam.
“Maafkan aku... Kenapa aku menangis? Maafkan aku... Maaf... Aku tahu aku lancang.” Ucap Dokter Jang terus terunduk sambil menangis
“Tak bisakah kau tetap bekerja di rumah sakit, dan jangan menjadi pastor? Kumohon tetap di sampingku, alih-alih di samping Tuhan, Dokter. Mohon maaf... Maaf, Dokter.” Ucap Dokter Jang.
Jung Won yang sedari tadi hanya diam saja, akhirnya mendekati Dokter Jang. Ia mengelus kepala Dokter Jang dan akhirnya menjawab dengan memberikan ciuman pada Dokter Jang. 


Flash Back
Ik Jun bertanya Sejak kapan Dokter Jang suka Jung Won. Dokter Jang pikir sudah jelas. Ik Jun menduga Cinta pandangan... Dokter Jang tersenyum mengaku  Sejak kali pertama mereka bertemu.
“Aku jatuh cinta... pada pandangan pertama.” Kata Dokte Jang. 

Di ruangan, senior memberikan Dokter Jang roti dan susu untuknya. Dokter Jang pun mengucapkan Terima kasih dan mulai makan. Dua dokter pun membahas kalau ada dokter spesialis baru hari ini, mereka tahu kalau  itu dari Pusat Medis Kangwoon
“Dokter spesialis Bedah Anak.”kata Dokter pertama. Dokter kedua  berkomentar Dokter spesialis Bedah Anak yang amat langka itu.
“Konon dia biasa operasi dan mengobati pasien sendirian. Jadi, tak perlu khawatir urusan Bedah Anak. Lain kali pilih operasiku...” ucap si dokter dan senior lagi datang. 
“Perkenalkan, Semuanya! Dokter spesialis Bedah Ana yang resmi bekerja hari ini, Ahn Jung-won.” Ucap Senior.
“Senang bertemu kalian.” Sapa Jung Won. Saat itu Dokter Jang terpesona melihat Jung Won dengan mulut berlepotan krim.
“Dia dokter residen Bedah Umum satu-satunya, Jang Gyeo-ul.” Kata Senior. Jung Won pun mengulurkan tangan.
“Mohon bantuanmu. Aku Ahn Jeong-won.” Kata Jung Won. Dokter Jang pun menjabatnya terlihat gugup.  Jung Won pun menyapa dua senior lainya, sementara Dokter Jang terdiam seperti merasa jantungnya berdegup dengan kencang. 


Ik Jun memberitahu kalau Gyeo-ul ada di IGD sekarang. Dokter Chu yang mendengarnya kaget dan ingin tahu kenapa. Ik Jun memberitahu Sekarang sudah membaik setelah disuntik tapi ia merasa Dokter Jang itu mengalami anafilaksis karena OAINS.
“Wajahnya bengkak 30 menit setelah minum obat menstruasi, lalu sesak napas. Dia pingsan perlahan seperti di film.” Kata Ik Jun
“Astaga! Aku pergi dahulu.” Kata Dokter Chu panik. Ik Jun memberitahu kalau Dokter Jang itu sudah jauh membaik dan Mungkin dia sedang tidur.
"City Hall Subway Station" cocok untuk besok, 'kan?” kata Ik Jun. Suk Hyung membenarkan kalau Lagu Zoo bagus.
“Malam ini aku harus berlatih.” Kata Ik Jun, Saat itu Jung Won hanya terdiam akhirnya berdiri.
“Tolong bereskan punyaku. Aku pergi dahulu.”kata Jung Won lalu bergegas pergi. Ik Jun dan Suk Hyung hanya bisa melonggo bingung. 
Di depan ruangan IGD, Jung Won kebingungan mondar mandir didepan pintu. Saat itu seorang perawat melihat Jung Won berpikir kalua kemari karena Dokter Jang Gyeo-ul, lalu memberitahu kalau sudah jauh membaik dan mengajaknya masuk.
“Tidak perlu. Aku harus pergi karena ada panggilan.” Ucap Jung Won berpura-pura menatap ponselnya. Perawat pun menganguk mengerti
“Tunggu.. Tolong titip... Dokter Jang Gyeo-ul.”kata Jung Won. Perawat menganguk mengerti. 



Song Hwa memberitahu kalau Orang yang lebih bahagia melihat orang lain makan dengan bahagia adalah Jung Won. Jung Won menyangkal seperti itu. Song Hwa menegaskan kalau Jung Won seperti itu dan menyimpulkan kalau keputusannya itu bagus.
“Menetaplah di rumah sakit dan selamatkan lebih banyak nyawa.” Ucap Song Hwa.
“Jangan bilang yang lain dahulu. Ada orang yang ingin kuberi tahu lebih dahulu.” Kata Jung Won dengan senyuman
“Musim dingin tiba. Musim dingin yang kita tunggu tiba.” Kata Song Hwa membuka jendela ruangan. 

Jun Wan membuka laci Jung Won terdiam, wajahnya tersenyum bahagia karena semua peralatan pastor temanya sudah tak ada. Ia pun tahu kalau Jung Won tak ingin lagi menjadi pastor.
Di ruangan, Jung Won menatap Dokter Jang yang baru saja menyataka perasanya, akhirnya ia kembali mencium dengan diluar terlihat salju yang turun makin deras. Keduanya pun berpelukan seperti tanggal 25 desember menjadi hari jadian mereka. 

Suk Hyung baru keluar ruangan membaca pesan dari ponselnya [Dokter Yang, aku Min-ha. Apa malam ini kau ada janji? Jika tidak, mari makan di restoran steik depan rumah sakit. Pukul 19.30. Jangan merasa terpaksa. Kau boleh tidak datang.
[Aku bisa makan dengan teman yang tinggal dekat sini jika kau tak bisa. Meski begitu, kuharap kau datang.]
Suk Hyung membalas [MAAF, MAKANLAH DENGAN TEMAN-TEMANMU, SELAMAT NATAL] Tapi akhirnya menghapusnya dengan menuliskan [MAAF. MAKANLAH DENGAN TEMAN-TEMANMU] Ia terdiam karena melihat nama yang  menelp di ponselnya.
Ia melihat nama YOON SIN-HYE yaitu mantan istrinya dan langsung bergegas keluar rumah sakit sambil mengangkat telpnya.
[THE END – Sampai Jumpa di Season 2 Tahun Depan]

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar