PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Sang
terdiam melihat Eu Ddeum yang mencium Ha Ri, sambil memegang buku harian Ha Ri
akhirnya memilih untuk pergi. Ha Ri yang masih shock akhirnya mendorong Eu
Ddeum sambil mengumpat kalau sudah gila. Eu Ddeum bingung bertanya Apa? Kenapa?
“Kau
menyukaiku dan aku menyukaimu. Aku menciummu agar kau merasa bersemangat.” Ucap
Eu Ddeum
“Apa
maksudmu? Jika kau mabuk, sebaiknya pulang dan tidur saja. Apa kau gila? Hei!
Sebaiknya kau kemari.” Ucap Ha Ri. Eu Ddeum pun bergegas pergi mengucapkan Selamat
malam!
“Astaga.
Sulit dipercaya... Astaga. Bagaimana bisa dia...”kata Ha Ri marah
“Astaga.
Dia bukan main. Beraninya dia menempelkan bibirnya di bibirku begitu saja. Aku
belum dicium selama sepuluh tahun. Sepuluh tahun! Sudah sepuluh tahun... Tunggu,
kurasa bukan sepuluh tahun.”kata Ha Ri sambil mengosok gigi lalu teringat
sesuatu.
Ia
bertemu dengan Yi Sang saat mabuk lalu dengan sangat berani untuk menciumnya.
Dan mengingat kembali ucapan Yi Sang saat bertemu kembali “Tapi itu sangat
menyinggung setelahnya.” Ha Ri tak mengerti apa maksud ucapanya.
“Apa Kau
tidak ingat?” tanya Yi Sang. Ha Ri pun akhirnya mengingat kalau pernah mencium
Yi Sang saat mabuk.
Sementara
di rumah, Yi Sang terlihat bingung bertanya pada patung batu kesayanganya,
apakah harus membacanya atau tidak. Tapi
menurutnya Membaca ini tidak sopan. Ia pikir kalau akan tersinggung jika seseorang memeriksa
ponselnya.
“Tapi
Haruskah aku mengintip? Sekali saja? Benar. Aku boleh membacanya, bukan? Mari
kita lihat.”kata Yi Sang menyakinkan diri.
Ia
melihat hasil fotonya lalu tulisan Ha Ri [Kandidat ketiga untuk Donor Sperma,
Han Yi-sang] tapi diberi coretan yang besar.
Ia pun melihat dibagian [Kandidat pertama Donor Sperma, Choi Kang
Eu-ddeum] dan memiliki bintang tiga, sementara Ia hanya mendapatkan bintang
satu dan Jae Young mendapatkan bintang dua.
Ha Ri tak
bisa tidur karena memikirkan tentang ciumanya dengan Yi Sang yang tak pernah
diingatnya. Ia hanya menarik rambutnya dengan wajah frustasi.
Sementara
dirumah, Yi Sang akan mengambil bajunya dan melihat gantungan baju dengan
gambar segitiga, lalu mengingatkan kalau hanya mendapatkan satu bintang. Ia pun
membuang gantungan baju lalu bergegas berganti pakaian.
Jae Young
menatap ke arah rumah Ha Ri seperti sengaja menunggu didepan rumah.
“Do-ah,
bersenang-senanglah hari ini di tempat penitipan anak dengan temanmu..” ucap
Jae Young pada anaknya dalam kereta. Ha Ri pun keluar dari rumah.
“Kau mau
berangkat kerja?” tanya Jae Young. Ha Ri menganguk. Jae Young bertanya apakah
ada rencana akhir pekan ini
“Bisa
bantu soal pesta ulang tahun pertama Do-ah? Kita tidak akan mengadakan pesta.
Aku hanya ingin memotret. Aku butuh studio bayi. Jika tahu yang bagus,
rekomendasikan.” Ucap Jae Young. Ha Ri menganguk mengerti.
“Mari
berbelanja dan membeli makanan lezat. Haruskah kita minta ibumu menjaga Do-ah
dan pergi ke bioskop?” kata Jae Young. Ha Ri langsung menyetujuinya tanpa
berpikir
“Benarkah?
Kau serius, bukan? Kita harus menonton film apa? Aku ingin menonton film
romantis. Sesuatu yang manis.” Kata Jae Young. Ha Ri menyetujuinya.
“Kau
tidak dengarkan, bukan?” kata Jae Young. Ha Ri membenarkan juga. Akhirnya Jae
Young pun berteriak marah. Ha Ri pun tersadar dan terlonjak kaget.
“Ada apa
lagi sekarang? Kubilang jangan memacari pria yang menyusahkanmu. Jangan menjadi
salah satu wanita yang hanya mencintai satu pria dan menunggunya. Lihat
sekelilingmu. Pilih pria yang memiliki semua keinginanmu.” Ucap Yi Sang. Ha Ri
mengerti.
“Hidupmu
juga penuh dosa.” Kata Ha Ri lalu berjalan pergi. Jae Young bingung bertanya
Apa maksudnya penuh dosa.
“Aku
terlahir kembali. Aku tidak akan lagi membuat Do-ah kelaparan. Bukan begitu,
Do-ah?” kata Jae Young lalu mendorong kereta.
Yi Sang
mengemdikan mobilnya, lalu melihat peringatan [Penyeberangan 50 meter di depan]
dengan bentuk segitiga. Ia pun hanya bisa menghela nafas, lalu pergi ke
minimarket dan melihat bentuk segitiga kimbap dirak.
“Kau
tidak punya gimbap kotak?” keluh Yi Sang akhirnya sampai di kantor.
Tuan Nam
menawarkan snack pada Yi Sang, Yi Sang mengeluh menatap snack bentuk segitiga.
Sementara
Ha Ri masih terlihat kebingungan. Yeon Ho mengajak makan siang. Ha Ri pikir Apa
gunanya makan. Yeon Ho heran dengan sikap Ha Ri menurutnya mereka harus
meredakan pengar dan mengajaknya pergi saja pada anggota lainya.
“Mau
pesan apa? Ayo makan yang berkuah. Apa Kau sungguh tidak ikut?” kata Yeon Ho
“Aku
harus makan jika ingin hidup.” Kata Ha Ri akhirnya ikut keluar membawa
dompetnya.
Mereka
pun makan sup pegar, Hyo Joo pun
membahas kalau Ha Ri akan menjadi kepala
editor. Yeon Ho pikir akan memanggil Kepala Editor Jang. Sementara Ha Ri sedang
memaikirkan Dia tidak akan menuntutnya.
Yeon Ho bingun mendengar bertanya “Apa yang gurih?”
Di TV “Wanita
berusia 30-an yang mencium dan melecehkan teman dekatnya secara seksual dilaporkan
oleh temannya, korban, dan diinterogasi polisi. Korbannya dalam kondisi sangat
stres karena wanita itu.”
“Nona Im,
bukankah sangat jarang seorang wanita ditangkap karena pelecehan seksual?”
tanya Pembaca berita
“Benar...
Wanita ini beralasan bahwa dia pikir semua pria suka saat wanita memulai kontak
lebih dahulu. Mengejutkan bahwa dia memiliki pandangan yang salah soal kontak
fisik. Kata si wanita.
Ha Ri
menonton berita dan mengingat saat mencium Yi Sang dan merasa “Hidup yang penuh
dosa.” Saat itu Tuan Nam datang dengan Yi Sang, Ha Ri menatap Ha Ri dengan
wajah panik
Pemilik
memberitahu kalau udah penuh. Tuan Nam pikir akan makan nanti Ha Ri bergegas
pergi karena sudah selesai jadi bisa duduk dikursinya, lau bergegas pergi. Yeon Ho bingung karena Ha Ri tidak makan sama
sekali. Yi Sang menatap kearah Ha Ri seperti menghindarinya. Yeon Ho pun
bingung dengan tagihannya.
Ha Ri
terlihat gugup sampai didepan gedung, saat itu Eu Ddeum datang tertunduk
meminta maaf pada Ha Risoal kemarin. Ha Ri pun mengeluh karena Eu Ddeum
melakukan itu padanya. Eu Ddeum tahu kalau Ha ri bilang menyukainya.
“Aku dengar
kau dan Nona Park bicara di perpustakaan.” Kata Eu Ddeum
“Aku
membuatmu salah paham. Maafkan aku.Aku bicara soal donor sperma.” Ucap Ha Ri
“Tidak, jangan
minta maaf. Maafkan aku. Aku terlalu banyak minum kemarin.” Ucap Eu Ddeum
“Tidak
apa-apa. Aku hanya bisa menyalahkan diriku. Aku juga melakukan kesalahan. Aku
harus mengakhiri hidupku.” Kata Ha Ri mengeluh kesal
“Terima
kasih, Nona Jang!” uacp Eu Ddeum bahagia mengejar Ha Ri
[Episode 8. Mungkin, Ini Kesalahpahaman,
Kekeliruan, atau Cinta?]
Di
restoran, Eu Ddeum melambaikan tangan saat Yi Sang masuk dan juga Jae Young.
Ketiganya kembali duduk bersama, Jae Young megaku tidak tahu Pak Han bergabung
dengan mereka dan bertanya Apa hari ini ada acara khusus.
“Kita
bertemu lagi.” Ucap Yi Sang lalu melihat Jae Young “Dua bintang.” dan juga Eu
Ddeum yang mendapatkan 3 bintang.
“Semuanya...
Boleh aku bicara santai?” kata Eu Ddeum. Keduanya langsung menolaknya.
“Kau bilang
ini berkaitan dengan Ha-ri. Beri tahu kami.” Ucap Jae Young tak ingin berbasa
basi
“Sebenarnya,
aku membuat kesalahan besar kepada Nona Jang.” Akui Eu Ddeum. Jae Yong ingin
tahu Kesalahan apa
“Caraku
menyatakan perasaanku salah.” Kata Eu Ddeum. Jae Young tak mengerti ucapan Eu
Ddeum
“Begitu
rupanya. Kau pasti mengacau. Apa Kau meminjam uang darinya, tapi tidak bisa
melunasinya?” ucap Jae Young
“Kurasa
aku menyukai Nona Jang.” Akui Eu Ddeum. Keduanya terlihat kaget mendengarnya.
“Hei,
Anak Muda... Apa maksudmu, "Kurasa"?” kata Jae Young heran. Eu Ddeum
pikir Kata "suka" terlalu santai dan Kata "menghormati"
terlalu serius jadi merasa di antaranya.
“Kenapa kau
ingin menyatakan perasaanmu padanya? Dia hanya akan memarahimu habis-habisan.”
Ucap Yi Sang
“Aku
melakukannya saat mabuk. Dia marah habis-habisan. Tapi aku ingin mengulanginya
dengan benar. Jadi, aku ingin mendengar saran kalian. Kita sekutu..” Kata Eu
Ddeum
“Tidak,
kita bukan sekutu.” Ucap Yi Sang. Jae Young berbisik kalau mencobanya.
“Ha-ri
suka perhatian. Kenapa kau tidak menyiapkan acara di Myeongdong yang bisa
dilihat semua orang? Siapkan buket besar juga.” ucap Jae Young. Eu Ddeum
langsung menuliskan pada catatanya.
“Buket
satu juta bunga.”kata Yi Sang. Eu Ddeum menulisnya tapi terlihat bingung.
“Ya,
selain itu... Jangan lewatkan penampilanmenyanyi dan menari. Melihat
perawakanmu... Lakukan tarian breakdance.” Kata Jae Young. Eu Ddeum bingung
mendengar kata Breakdance?
“Tari
topeng Bongsan sedang tren tahun ini. Populer di Hongdae belakangan ini.” Ucap
Yi Sang. Jae Young memuji Yi Sang yang cerdas.
“Kusarankan
kau menyiapkan alat musik... Kkwaenggwari?” kata Jae Young. Yi Sang pikir Kastanet,
Jae Young pikir Kerincing, Yi Sang menyarankan Ajaeng. Jae Young merasa Pilihan
itu bagus.
“Jika
memungkinkan, saksofon. Kedengarannya hebat.” Kata Jae Young
“Semuanya...
Aku mengambil jurusan saksofon saat kuliah.” Ucap Eu Ddeum bangga. Jae Young
pun memuji bisa “Serenade saksofon.”
“Orang
akan merekam ini dan viral di internet. Ha-ri akan menyukainya. Maka, dia ingin
tinggal bersamamu.” Kata Jae Young. Yi Sang tiba-tiba berbisik.
“Bagaimana
jika hasilnya keren?” bisik Yi Sang. Jae Young pun merasa tidak memikirkan itu
karena Ha-ri terkadang menyukai hal-hal aneh.
“Eu-ddeum..
Jika menyatakan perasaanmu tanpa memikirkan perasaan orang, kau akan
menempatkan mereka di posisi sulit. Ha-ri orang seperti itu.” Kata Jae Young
mengalihkanya.
“Aku
tahu. Kurasa Nona Jang tertarik padaku hanya karena aku punya banyak sperma.”
Ucap Eu Ddeum. Keduanya tak percaya kalau Eu Ddeum punya banyak
“Ya.
Sepuluh kali lebih banyak daripada pria biasa” kata Eu Ddeum. Yi Sang kaget dan
bertanya apakah Ha-ri juga tahu itu
“Ya. Aku
bilang akan memberinya spermaku, tapi sepertinya dia dilema.” Kata Eu Ddeum
polos.
Jae Young
tak percaya kalau Eu Ddeum itu Raja Sperma yang legendaris? Dan Yi Sang pun
tahu kalau itu sebabnya ada dua bintang.
[Dachae
Media]
Ha Ri
akan keluar, Eu Ddeum menghampirinya dilobby
karean ada yang ingin ditanyakan. Ia lalu bertanya Antara tarian topeng
Bongsan dan tarian breakdance, mana yang disukainya. Ha Ri bingung, tiba-tiba
Eu Ddeum menanyakan hal itu.
“Aku berencana
untuk belajar menari. Menurutmu mana yang lebih baik?” kata Eu Ddeum mencari
alasan.
“Pilih
yang kau suka. Aku tidak suka keduanya.” Kata Ha Ri lalu melangkah pergi.
“Rupanya
kau tidak suka keduanya. Tapi Kenapa tiba-tiba aku merinding?” kata Eu Ddeum
dan terlihat Yi Sang menatap dingin dari depan pintu.
Eu Ddeum
pergi ke ruangan Ha Ri bertanya Lagu apa yang disukainya, Ha Ri bingung untuk
kedua kalinya. Eu Ddeumm mengaku berencana untuk berlatih lagu jadi ingin tahu
lagu favorit Ha Ri. Ha Ri menjawab
Nyanyikanlah lagu yang Eu Ddeum suka.
“Aku
tidak punya... Tapi Kenapa tiba-tiba aku kedinginan? Dingin sekali.” ucap Eu
Ddeum dan Yi Sang mengintip dari balik dinding seperti tak suka Ha Ri didekati
pria muda.
Eu Ddeum
melihat Ha Ri yang mau pulang dan berkembali bertanya Antara saksofon alto dan
saksofon soprano, mana yang lebih disukainya.
Ha Ri akhirnya memperingatakan Jika merencanakan sesuatu karena merasa
bersalah, tolong jangan lakukan.
“Aku
tidak bisa melihat apa pun sekarang.” Tegas Ha Ri. Eu Ddeum pun meminta maaf
karena membuat kesalahan besar, jadi...
“Kurasa aku
harus pergi secepat mungkin.” Ucap Ha Ri. Eu Ddeum pun mempersilahkan.
“Tapi Kenapa
tengkukku tiba-tiba sakit?” kata Eu Ddeum dan tanpa sadar Yi Sang sudah menatap
dingin dilantai atas, seperti menusuk kulit Eu Ddeum dengan matanya.
Tuan Nam
sedang sibuk didepan komputer melihat
hasil foto, So Yoon melihat buku diary dan memastikan kalau ini milik Nona
Jang. Tuan Nam pikir seperti itu dan sudah di sana sejak kemarin dan berpikir
Ha Ri lupa membawanya.
“Berikan
kepadanya.” Kata Tuan Nam, So Yoon menganguk mengerti dan saat itu Yi Sang
diam-diam mendengarnya.
Flash Back
Yi Sang
kebingungan ingin mengembalikan buku diary Ha Ri, lalu mencoba untuk
menyelipkan pada tempat minuman. Tapi Ia berpikir kalau menaruh dimeja saja
agar bisa langsung terlihat dan So Yoon akhirnya bisa melihat buku Ha Ri dan
mengembalikanya.
“Kau membaca
kolom Nona Jang, bukan? Bagaimana dia akan hamil?” tanya Hyo Joo mulai
membahasnya.
“Bagaimana
aku tahu hal yang tidak kalian ketahui?” kata Tuan Nam Soo Yoon pikir Sepertinya
ada seseorang.
“Kalau begitu,
kita harus membantunya. Ha-ri tidak pandai menggoda.” Kata Tuan Nam. Yi Sang
diam-diam mendengarnya
“Pak Nam,
jangan memberi saran kencan.” Kata Hyo Joo. Tuan Nam menegaskan Dahulu cukup
populer di kalangan wanita saat masih muda.
“Mulai
lagi. "Saat aku masih muda". Keluh So Yoon. Hyo Joo tahu kalau
menyuruh Ha Ri tulis surat yang berbunyi, Mari bertemu di depan air
mancur"
“Kau
pikir aku mahasiswa dari tahun 1970-an? Jika menyukai seseorang, kau harus
jujur dan mengatakannya.” Kata Tuan Nam
“Tidak...
Jangan bertindak saat merayu seseorang. Buatlah orang itu bertindak.” Kata Hyo
Jo
“Bagaimana
caranya?”tanya So Yoon dan Mereka kaget
melihat Yi Sang yang mengintip dari balik layar komputer.
“Kau
benar-benar membuatku takut.” Keluh Hyo Jo. Yi Sang meminta maaf mengaku belum
pernah melihat orang lain makan.
Ha Ri
memberitahu tiga model anak di atas permainan agar turun dari perosotan tapi
yang lain meminta agar tetap berdiri dan tersenyum. Yi Sang siap dengan kamera
tapi tatapnya mengarah pada Ha Ri. Ha Ri pun bingung dengan tatapan Yi Sang
“Dia
bilang akan bersikap kasar untuk mengakhirinya, tapi kenapa menatapku
seolah-olah ingin membunuhku?” kata Ha Ri heran.
Tapi Yi
Sang terus menatap Ha Ri sambil mengingat yang dikatakan Hyo Joo di studio
“Kau
harus menunjukkan bahwa kau tertarik pada orang itu dengan tindakan. Cukup untuk
membuat mereka memikirkanmu. Jika kau menunjukkannya secara langsung, itu akan
menjadi bumerang.”
Akhirnya
Ha Ri berdiri disamping Yi sang, memberitahu Di potongan berikutnya, seorang
anak akan bergantung terbalik dengan wajah ceria... Yi Sang memotong bertanya
Kenapa Ha Ri enggan menatapnya saat bicara da membuatnya merasa terganggu.
“Aku
tidak nyaman menatapmu.” Kata Ha Ri lalu merapihkan rambutnya ke belakang
telinga.
“Apa Kau
mencoba terlihat cantik?” kata Yi Sang mengoda. Ha Ri bingung Kenapa ia
dianggap mencoba terlihat cantik
“Apa
karena Aku merapihkan rambutku ke belakang telinga?” kata Ha Ri heran. Yi Sang
membenarkan
“Bukan
begitu... Aku menyiah rambutku ke belakang telingaku karena terjatuh. Lihat.
Aku hanya menyiah rambutku. Aku tidak mencoba terlihat cantik.” Ucap Ha Ri
“Kau
sangat jelas merayuku. Jangan lakukan ini.” Ucap Yi Sang. Ha Ri tak mengerti
maksud Yi Sang.
“Apa dia
trauma? Aku hanya menyiah rambutku.” Kata Ha Ri heran.
Keduanya
makan bersama dalam diam, tatapan Ha Ri mengarah pada bibir Yi Sang dan
mengingatkan saat di tengah ilalang ingin menciumnya, tapi Yi Sang memalingkan
wajahnya.
“Ternyata
rayuanku membuatnya tidak nyaman dan tidak menyukaiku. Dia pasti sangat
terkejut.” Gumam Ha Ri terus menatap ke arah Yi Sang.
Yi Sang
tak nyaman langsung menutup wajahnya dengan tanganya.
“ Dia
bahkan tidak mau aku melihatnya.” Gumam Ha Ri sedih dan langsung makan cabai
dengan cepat tanpa sadar.
Ha Ri
merasa kepedesan di dalam mobil mencoba mencari sesuatu. Yi Sang yang
melihatnya bergumam tahu kalau Ha Ri tidak bisa makan makanan pedas tapi
Kenapa... Lalu mengingat kembali yang dikatakan Hyo Joo agar bisa mendapatkan
pacar.
“Berbisiklah
saat bicara. Saat kau berbicara dengan lembut, orang-orang pasti mendekat untuk
mendengarkan. Maka, wajah kalian berdekatan, bukan? Lalu jantungmu mulai
berdebar secara alami.” Ucap Hyo Jo
Ha Ri
masih terlihat sangat kepedesan, Yi Sang berpikir kalau Ha Ri sedang berbisik
dan meminta agar Bicaralah lebih keras. Ha Ri mengaku kalau hanya bilang makanannya pedas. Yi Sang
pun heran dengan cara bernapas Ha Ri
yang aneh.
“Kau
harus makan permen seperti itu?” keluh Yi Sang. Ha Ri pikir Yi Sang mau makan
permen.
“Maaf aku
tidak menawarkan.” Ucap Ha Ri. Yi Sang menjerit menolaknya.
“Jika
terus melakukan itu, kau akan berada dalam bahaya. “ kata Yi Sang.
“Begini, aku
tidak tahu permen sangat berbahaya.” Ucap Ha Ri heran.
[Ahli
Urologi Moon Soo]
Yi Sang
berbaring mengaku sangat tidak sehat.
Dokter Moon pikir Yi Snag sangat sehat
dan Yi Sang tahu akan sakit jika menahan diri jadi menyarankan agar Jangan
menahan diri. Yi Sang pikir sudah memberitahu Dokter Moon kalauwanita itu
menginginkan bayi.
“Awalnya
dia tidak menarik, tapi sepertinya aku salah.” Ucap Yi Sang dengan tatapan
Kosong. Dokter Moon bingung.
“Dokter,
aku tidak berharap banyak. Menjadi agak lumayan sudah cukup bagiku. Apa itu
mungkin?”kata Yi Sang.
[Dachae
Media]
Eu Ddeum
di depan mejanya berpikir harus belajar cara menari breakdance dan mengingat
ucapan Jae Young kalau Nona Jang suka perhatian. Hyo Joo diam- diam melihat
dari kejauhan bertanya-tanya Kenapa Eu
Ddeum serius, Apa ada masalah?
“Hei, kau
sedang apa?” tanya So Yoon. Hyo Jo mengaku Bukan apa-apa dan mengikutinya.
So Yoon
kembali ke ruangan dengan banyak barang. Ha Ri bertanya apakah Soo Yoon datang
dari studio. Soo Yoon mendengarnya. Ha Ri pun ingin tahu Bagaimana dengan Pak
Han. So Yoon menjawab kalau Yi Sang hendak pergi lalu melihat Ha Ri makan
sesuatu dan bertanya.
“Ini
Ginseng... Aku butuh energi.” Kata Ha Ri santai menghabiksan makanan
jellynya.
“Aku
tidak bisa selalu mendompleng padamu. Jadi, aku akan berbagi informasi denganmu.
Jika kau ingin menggoda pria...” kata Hyo Joo yang langsung disela Ha Ri
“Hei...
Aku akan keluar.” Kata Ha Ri memberikan makanan Jellynya. Hyo Jo mengeluh kalau
Ha Ri mencoba membungkamnya dengan ini.
“Dia membuat
penilaian cepat yang tidak pantas kau dengarkan.” Kat Soo Yoon. Hyo Jo hanya
bisa melonggo.
Ha Ri
pergi ke studio, Tuan Nam heran Ha Ri
tak ada pemotretan tapi kenapa datang. Ha Ri mengaku datang hanya untuk
memeriksa latar karean harus bersiap sebelumnya lalu melihat Tuan Nam seeperti
akan pergi. Tuan Nam mengatakan akan ke rumah sakit.
“Tidak ada
orang lain di studio, bukan?” ucap Ha Ri memastikan. Tuan Man mengaku tidak tahu keberadaan Yi-sang.
“Kunci
saja pintunya saat kau pergi.” kata Tuan Nam. Ha Ri menganguk mengerti.
Ha Ri
pikir akan bergegas, lalu pergi dan mencari sesuatu. Ia melihat bagian backdop
dan merasa tidak suka warna ini. Ia mencari dibalik dinding dan bingung Kenapa
ini tidak terbuka, tapi papan malah akan jatuh ke arahnya.
Tiba-tiba
seseroang menahan papan agar tak jauh darinya, Ha Ri pun terkejut dan kaget
melihat Yi Sang yang menahan dengan tanganya. Ia yang gugup langsung mendorong
Yi Sang agar menjauh, Yi Sang kaget merasakan sakit dibagian dadanya.
“Maaf, maksudku,
terima kasih... Maafkan aku.. Apa Kau baik-baik saja?” ucap Ha Ri merasa tak
enak hati.
“Ya, aku
baik-baik saja.” Ucap Yi Sang dan akan pergi. Ha Ri tiba-tiba mengajak bicara
Yi Sang.
“Tunggu. Aku
ingat sekarang.” Kata Ha Ri. Yi Sang tak mengerti maksudnya.
“Saat
kali pertama melihatmu, aku bersikap keterlaluan. Akhirnya aku mengerti
alasanmu merasa tidak nyaman.” Kata Ha Ri
“Baiklah”
ucap Yi sang. Ha Ri heran melihat Yi Sang hanya berkomentar begitu saja.
“Apa Aku
perlu mengatakan hal lain? Semua itu sudah berlalu.” Kata Yi Sang gugup.
“Tapi kau
merasa tidak nyaman. Kau bisa menuntutku dan aku tidak bisa mengatakan apa pun.”ucap
Ha Ri
“Rasa tak
nyamannya tidak separah itu hingga ingin menuntutmu. Pada hari itu, aku sudah
merasa terguncang.”kata Yi Sang. Ha Ri mengerti.
“Sebenarnya,
itu sedikit menghangatkan hatiku.” Akui Yi Sang. Ha Ri pun heran kenapa kini
merasa semuanya rumit.
“Saat
itu, aku bisa kembali dan perasaanku sudah selesai, tapi bukan begitu lagi
situasinya di antara kita berdua meski waktunya sangat singkat. Ha-ri, tapi benarkah
kau memandangku secara romantis sebagai pria?” kata Yi Sang. Ha Ri terlihat
bingung.
Do Ah
sedang ada dikamar, Ha Ri makan cornflake untuk sarapan lalu bertanya-tanya “Secara
apa lagi aku bisa memandangnya?” tentang pertanyaan Yi Sang kemarin. Ia lalu
tergangu dengan terikan ae Young dari dari depan pintu.
“Hei, kau
harus bersiap berangkat kerja.” Teriak Jae Young. Ha Ri pun mengeluh kalau Jae
Young itu menyebalkan sekali.
**
Jae Youn
berbicara dengan Do Ah suka sup daging
sapi dan memberitahu kalau Gurunya akan memberi sup itu hari ini. Ia pun
terlihat bahagia melihat Ha Ri yang keluar dari rumah. Keduanya pun berjalan bersama, jae Young
langsung meminta Ha Ri memikirkanlah.
“Pria
mana di Korea yang mau mendonorkan spermanya seperti itu? Kecuali dia orang
aneh.” Ucap Jae Young
“Einstein
pernah berkata, "Akal sehat adalah kumpulan prasangka yang didapat pada
usia 18 tahun." Jangan sebut prasangkamu akal sehat dan bilang kau benar.
Pasti ada orang yang mendekat dengan niat baik. Jangan menghakimi.” Ucap Ha Ri
“Aku memahami
pikiran dan perasaanmu, tapi aku hanya bertanya, apakah ini realistis? Serta
kenapa dari semua orang...” ucap Jae Young yang langsung disela
“Kenapa
kau mengomeliku padahal aku mengantar Do-ah hari ini?” keluh Ha Ri mendorong
kereta Ha Ri
“Apa standarmu?”
tanya Jae Young. Ha Ri bingung standar apa. Jae Young ingin tahu Standar
pemilihan donor Ha Ri.
“Yang
sepertinya bisa menghamiliku dalam sekali coba.” Kata Ha Ri. Jae Young pikir
bagaimana Ha Ri bisa mengetahuinya.
“Apa Penglihatanmu
ultra dan bisa menerawang celana pria?” ejek Jae Young
“Aku
mencari pemuda sehat yang tidak merokok atau minum-minum.” Kata Ha RI
“Dan
Eu-ddeum orangnya? Jadi, kau memilih Eu-ddeum? Apa Di antara para kandidatmu,
aku ada dalam daftar?” kata Jae Young
“Lantas,
kau mau melakukannya?” tanya Ha Ri. Jae Young terlihat bingung.
“Aku agak
konservatif. Tapi Kenapa aku harus melakukan itu? Kau dan aku bisa menikah
saja.”kata Je Young
“Aku
sangat membencimu.. Ayo, Unnie Jae-young.. Aku membencinya.” Ucap Ha Ri
mengejek dan berjalan pergi.
“Kenapa
dia terus memanggilku begitu? Benarkah dia menganggapku saudarinya? Kau harus
Camkan kata-kataku. Kau akan memanggilku, "sayang"... "Cintaku,
Jae-young". Kau akan memanggilku begitu.” Kata Jae Young yakin.
Teman
dokter Jae Young kaget mendengar
Inseminasi buatan di rumah menurutnya itu tidak mustahil Tapi tidak ada
jaminan akan berhasil. Ia piki kalau teman Jae Young harus menikah jadi Kenapa
dia melakukan itu. Jae Young rasa menemukan donor sperma pasti lebih mudah
daripada mencari pria.
“Kau
bilang, Menemukan donor mudah?” keluh temanya,
Jae Young juga berpikir seperti itu
“Dia
pikir donor sperma seperti donor darah.” Kata Jae Young. Temanya pikir teman
Jae Young itu tidak suka pria Atau dia tidak tertarik pada pria. Jae Young
ingin menjawab tapi temanya menyelar.
“Aku
sudah tahu jawabannya. Apa Dia punya uang?”kata temanya. Jae Young memikirkan
tentang uang.
“Dia
tidak bisa diharapkan.” Komentar temanya. Jae Young menegaskan temanya ini bisa
menanggung hidup pria tanpa masalah.
“Dia juga
cantik... Dia sangat cantik dan manis.” Kata Jae Young. Temanya pun ingin tahu
Lantas, apa masalahnya.
“Tidak
ada masalah dengannya. Alih-alih menikahi sembarang pria. mungkin itu lebih
baik.” Jelas Jae Young, temanya pun ingin tahu kelanjutanya.
“Memikirkan
dia menikahi pria lain membuatku merasa aneh. Tapi jika dia melahirkan anak
orang lain, aku tidak akan bisa memperbaikinya dan itu membuatku sedih.” Jelas
Jae Young
“Kenapa
Kau ingin memperbaikinya? Apa Kau ingin memacarinya?”tanya temanya.
“Kau
harus memacarinya sekarang. Kenapa? Dia terlalu cantik untuk menanggung duda
beranak satu?” kata Temanya.
“Apa
salahnya menjadi duda? Aku datang dengan putri yang cantik.” Kata Jae Young
bangga
Itu
pendapatmu.” Ejek temanya lalu pamit pergi . Dan saat itu mantan istri Jae
Young menatap dari kejauhan. Jae Young akan pergi lalu melihat Ibu Do Ah
didepanya.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar