PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Mereka
pun sampai diparkiran swalayan dan menyuruh Manager Gwi pun untuk mengikutinya.
Tuan Jang dalam tubuh Pimpian pun duduk nyaman dibelakang, Sek memberikan
dokumen cabang luar negeri yang diminta.
Tuan Jang
bingung tapi akhirnya menganguk mengerti dan melihat KONTRAK PENJUALAN
EKSKLUSIF seperti tak mengerti dan beralasan akan membaca nanti saja.
“Astaga,
menjadi pimpinan itu melelahkan.” Keluh Tuan Jang lalu melihat sesuatu saat
berhenti di lampu merah.
Flash Back
Tuan Jang
mengeluh pada temanya Jangan begitu dan meminta agar meminjam uang karena Kali
ini benar-benar butuh. Temanya
bertanya Untuk apa dan menebak Agar Tuan
Jang bisa berjudi lagi. Tuan Jang mengelak kalau Bukan begitu!
“Cheol-gu
mengamuk dan berkata akan bunuh aku bila tak membayar hari ini.” Ucap Tuan Jang
“Hei... Sampai
kapan kau akan hidup seperti ini? Kau selalu pinjam uang untuk judi atau kabur
karena tak bisa bayar. Apa Kau hidup seperti ini?” kata temanya.
“Apa Kau
tak mau membantu teman? Hanya kau yang bisa kupercaya.” Kata Tuan Jang.
“Tepat
sekali! Sial... Untuk kali ini saja aku berikan uang tabunganku... Baiklah.”
Ucap temanya.
Saat itu
temanya menerima telp dan sedikit menjauh dan mengaku kalau tak seperti itu.
Tuan Jang keluar dari toko dan melihat preman yang akan menagih hutangnya. Ia
pun berteriak marah mengumpat temanya itu pengkhianat. Temanya memanggil Tuan
Jang, tapi Tuan Jang berlari kabur dan akhirnya tertabrak mobil
“Benar,
aku mati karena kau... Dasar pengkhianat. Apa Kau pikir aku akan diam begitu
saja?” gumam Tuan Jang dan meminta agar
Hentikan mobilnya di depan sana setelah melihat gambar diri saat
terjatuh dijalan.
Di toko
buah, semua baran dilempar begitu saja. Temanya meminta agar mereka bisa
menghentikanya sambil menangis. Tapi semua preman tak peduli masih terus
mengacak-ngacak toko dan meminta agar membayar hutangnya.
“Kerja
bagus.” Ucap Tuan Jang memberikan bayaran pada rentenir. Si pria pun
mengucapkan Terima kasih.
“Namun,
bagaimana kau bisa tahu tentangku?” tanya si rentenir. Tuan Jang bingung lalu
mengejek kalau pria itu pasti merasa tersanjung
“Tentu
saja! Ke depannya, silakan panggil kami.” Kata si rentenier. Tuan Jang yang
angkuh menyuruh agar Lebih rendah.
“Menunduk
rendah lebih lagi.” Perintah Tuan Jang. Rentenier pun menurut dan Tuan Jang
memberikan imbalan uang.
“Mulai kini,
kau harus sapa aku begini. Dasar preman tak tahu adat.” Kata Tuan Jang lalu
beranjak pergi.
Wol Ju
yang melihatnya terlihat sangat marah, Manager Gwi pikir harus bertindak. Wol Ju menahanya berpikir sepertinya
terjadi sesuatu.
Mereka
akhirnya berkumpul sambil makan, Kang Bae mengartikan kalau mereka tak tahu apa
yang akan terjadi nanti. Manager Gwi membernark karena saat punya uang dan
kekuasaan, maka bisa melakukan apa pun yang diinginkan.
“Kasihan
pemilik kedai buah itu.” Ucap Manager Gwi. Kang Bae pun tahu Padahal Pimpinan sangat baik.
“Bila begini,
dia bisa jadi penjahat. Lihat saja pagi ini. Pasti dia amat ingin keluar dari
alam bawah sadar.” Kata Kang Bae.
“Bila
rohnya tak kuat, dia takkan bisa melawan roh yang merasuki. Kita hentikan
sebelum lepas kendali. Kita harus membuatnya minum ssanggapju.” Kata Wol Ju
“Kita
buka kedai di depan rumahnya?” tanya Kang Bae. Manager Gwi memberitahu kalau
Kedai mereka masih belum ada.
“Izin
kita masih ditarik hingga masalah ini beres. Dan Kau harus pergi, 'kan?” kata
manager Gwi
“Benar.
Aku ada latihan terakhir untuk lomba tari besok.” Kata Kang Bae lalu bergegas
pergi.
Semua
berlatih diatas pangung, termasuk Kang Bae dan juga Yeo Rin.Seung Ho tiba-tiba
datang memberitahu kalau pimpinan membawa cemilan Agar besok berjalan lancar,
semua pun menyapanya.
“Kalian
berlatih dengan sangat keras. Bagus sekali. Ini camilannya. Silakan dinikmati.”
Kata Pimpinan. Semua pun mengucapkan Terima kasih. Kang bae melihatnya tahu
kalau didalamnya ada Tuan Jang.
“Bagaimana
ini? Ini mungkin kesempatanku. Haruskah kusentuh?” gumam Kang Bae gugup
“Pak... Permintaan
apa yang kami dapat tahun ini?” tanya Seung Ho. Tuan Jang terlihat bingung
“Tahun
lalu, pesta ayam karyawan. Dua tahun lalu, wisata orang tua karyawan. Sebenarnya,
semua lebih menantikan meminta sesuatu darimu daripada mendapat hadiah uang.”
Kata Seung Ho
“Benar.
Kita juga harus melakukan itu tahun ini... Silakan berlatih dan Silakan
dimakan.” Kata pimpinan.
Kang Bae
membawakan cemilan, Manager Gwi senang karena Mereka beri camilan setelah
berlatih tari lalu bertanya apakah Pimpinan akan mengabulkan permintaannya.
Sung Jae membenarkan. Manager Gwi pun ingin tahu rencana Kang Bae.
“Rencanaku
sangat mudah. Aku hanya perlu juara pertama besok. Setelah menang, aku akan
minta Pimpinan untuk minum denganku Kami kembali ke rumahku. Bagaimana?.” Kata
Kang bae.
“Itu ide
bagus.” Ucap Manager Gwi dan Wol Ju pun setuju dan menyuruh Kang bae agar cepat
latihan lagi.
“Benar,
'kan? Baik, aku pasti bisa! Semangat!” kata Kang Bae mengambil cemilan dan
yakin akan jadi Juara pertama!
“Itu mudah
diucapkan, tapi apa dia bisa?” kata Manager Gwi setelah Kang Bae pergi. Wol Ju
menegaskan kalau mereka tinggal membuatnya berhasil.
Kang Bae
mulai berlatih, Yeo Rin mengajak untuk
istirahat sebentar. Karena bisa pingsan sebelum pentas. Kang Bae menolak
karenatak boleh istirahat bila ingin juara pertama. Yeo Rin pun heran Kang
Bae yang tiba-tiba berusaha keras
“Apa
karena aku?” tanya Yeo Rin berbisik. Kang Bae bertanya apa yang dikatakan. Yeo
Rin mengaku Bukan apa-apa.
“Astaga.
Ada apa denganku? Aku seperti terobsesi pada diri sendiri. Memalukan.” Gumam
Yeo Rin
“Ini
karena aku juga ingin juara pertama. Ini semua untuk orang spesialku.” Kata
Kang Bae
“Dia sedang
membicarakanku, 'kan? Astaga, membingungkan. Apa dia sedang tarik ulur?” gumam
Yeo Rin
“Aku
sudah ingat semua gerakanku. Mau coba lakukan bersama?” kata Kang Bae penuh
semangat. Yeo Rin pun mulai berlatih.
Saat itu
posisi Yeo Rin ada dibawah melihat Kang Bae yang memegangnya dari atas. Tapi
tatapan mengarah pada bibi Kang Bae dan teringat dengan ucapan temanya “Cium
saja dia sebelum kau menyukainya. Cium dia.” Tapi saat itu Kang Bae menariknya
untuk berdiri.
“Yeo-rin,
kali ini aku tak salah sekali pun 'kan?” kata Kang Bae. Yeo Rin membenarkan
dengan wajah gugup memujinya kalau itu Kerja bagus.
Anak buah
Manager Yeom memberitahu kalau Untuk hari ini, semua roh sudah diantar ke Alam
Baka. Manager Gwi pun memujinya sudah Kerja bagus lalu mengeluh Karena tak ada
kedai, jadi harus beli makanan dan
panaskan sendiri.
“Mengapa
Wol-ju harus melanggar hukum? Kau Jangan melanggar hukum.” Kata Manager. Anak
buahnya menganguk mengerti.
“Pak, apa
kau sudah lihat profil roh jahat yang kabur?”kata Anak buahnya.
“Benar.
Ada masalah itu. Aku sampai lupa karena terlalu banyak urusan. Jangan anggap
enteng dia. Dia menghilang begitu saja. Para petugas kasus ini kesulitan
menemukannya.” Ucap Manager Yeom
Anak
buahnya memperlihatkan tabnya, Manager
Gwi terdiam melihat PROFIL ROH JAHAT [NAMA: KIM WON-HYUNG, WAFAT: 30 NOVEMBER
1520] seperti merasakan sesuatu.
Dipanggung
sudah mulai bersiap-siap. Manager Gwi melihat botol minuma ditanganya
bertanya-tanya Haruskah sampai seperti ini. Ia lalu berpikir Namun, tak ada
cara lain agar bisa menang lombanya. Akhirnya Ia berubah menjadi pasangan Nona
Kim dengan memasukan serbuk.
“Nona
Kim! Minum ini dulu agar kita bisa menang.” Kata ManagerG Gwi yang menyamar.
“Pasanganku
memang yang terbaik... Ahh Benar juga. Kau sudah ingat gerakanmu? Ayo kita
coba.”kata Nona Kim akhirnya tak meminumnya. Manager Gwi bingung
“Kau
kemarin mengacau. Tunjukkan padaku.” Ucap kata Nona Kim. Manager Gwi meminta
agar Minum saja ini dulu.
“Minuman
tak penting. Kuminum setelah aku cek. Cepat tunjukkan.” Kata Nona Kim. Akhirnya
Manager Gwi pun terpaksa berlatih.
Sementara
Wol Ju masuk ke ruang ganti dan melakuakn sesuatu pada kostum peserta. Manager
Gwi yang kelelahan akhirnya menyerah dan langsung mengambil minum, dan tersadar
kalau itu minuman yang sudah berikan pencahar.
Seung Ho
akhirnya akan mulai Lomba Tari Pasangan Swalayan Kapeul. Peserta pun mulai
memperlihatkan tampilan diatas pangung, tapi karena semua pakaian diberikan
sesuatu oleh Wol Ju, ada pasangan yang memiliki bau ketek sampai celananya
melorot.
Wol
Ju tersenyum bahaia karena rencananya
berhasil dan bertanya-tanya kemana Manager Gwi. Manager Gwi sedang ada ditoilet
menahan sakit perut tapi kembali masuk dan mengeluarkan semua isinya. Akhirnya pasangan
Nona Kim pun menari sangat lincah diatas panggung.
“Apa? Mengapa
ibu itu terlihat segar? Apa yang dilakukan manager Gwi?” keluh Wol Ju heran
“Apa ini?
Mereka berdua menari dengan sangat hebat.” Keluh Yeo Rin mengintip dari
belakang pangung.
“Ada apa?”
tanya Kang Bae. Yeo Rin memberitahu kalau
Tim itu sungguh hebat.
“Kurasa
kita tak bisa menang. Apa kita harus menyerah?” kata Yeo Rin sedih. Kang Bae
akhirnya menatap Yeo Rin sambil memegang bahunya.
“Hidup
itu peperangan mental. Kita tak bisa raih apa pun bila takut. Kita tunjukkan
yang kita persiapkan sebaik mungkin. Semangat.”kata Kang Bae. Yeo Rin pun
terlihat tenang.
Akhirnya
Kang Bae dan Yeo Rin turun diatas panggung menampilkan tarian yang sangat
bagus. Jin Dong pun berkomentar kalau
Seksi sekali. Semua memberikan tepuk tangan, Wol Ju berpikir Kang Bae salah
makan juga karena bisa menari sebagus itu.
“Khasiat
obat sekarang sepertinya makin hebat.. Sial... Gawat. Tunggu.” Kata Manager Gwi
yang sudah keluar akhirnya kembali masuk lagi.
“Pasangan
yang memenangkan lomba ini..Apa Ingin tahu hasilnya? Baiklah, aku juga ingin
tahu hasilnya. Pemenangnya adalah... Selamat kepada Han Kang-bae dan Kang
Yeo-rin!” ucap Seung Ho.
Kang Bae
menjerit bahagia dan langsung memeluk Yeo Rin, keduanya melompat-lompat bahagia
tanpa sadar kalau mereka berpelukan dan ketika tersadar langsung menjauh. Seung Ho memberitahu kalau Pimpinan akan
memberikan hadiahnya.
“Selamat
kepada kalian berdua.” Kata Pimpinan dan Kang bae serta Yeo Rin memegang papan HADIAH,
2.000.000 WON
“Lomba
Tari Swalayan Kapeul punya tradisi. Ini saatnya Pimpinan mengabulkan permintaan
kalian. Pertama-tama, Kang Yeo-rin.”kata Seung Ho
“Aku saat
ini masih bekerja sebagai karyawan kontrak. Aku ingin bekerja di sini hingga
aku mati!” ucap Yeo Rin
“Kau tak
bisa di sini hingga kau mati. Tapi aku suka sikapmu. Karyawan tetap? Itu mudah
untukku. Sepakat.” Ucap Pimpinan. Yeo Rin pun tersenyum bahagia.
“Kalau
begitu, Han Kang-bae. Apa permintaanmu?” tanya Seun Ho. Kang Bae terlihat
gugup.
“Aku...
ingin minum bersamamu, Pak. Apa boleh di rumahku saja?” kata Kang Bae gugup.
“Minum
bersama? Itu tidak sulit bagiku. Bagus!” kata Tuan Jang memberikan kode minum
soju. Kang Bae pun mengucapkan Terima kasih.
“Han
Kang-bae. Kau memang berani.” Komentar Yeo Rin bahagia dan saat itu Manager Gwi
tiba-tiba datang bertanya Apa yang terjadi?
“Kau
mengagetkan saja... Ada apa denganmu?” tanya Yeo Rin heran , Manager Gwi
memberitahu Banyak hal yang terjadi setelah pintu terlarang terbuka. Yeo Rin
bingung.
Akhirnay
mereka berkumpul dirumah Kang Bae. Wol Ju memberitahu Karena Pak Presiden
datang, jadi menyiapkan bossam spesial untuknya. Tuan Jang berkomentar Ini
terlihat enak. Wol Ju melihat tangan Manager Gwi siap makan dan meminta paman
tahan rasa laparnya.
“Kita
taruh kimci di atas daun dan dagingnya. Taruh seperti ini. Terakhir, ambil
sedikit udang asin dan bungkus. Bungkus dengan rapi dan makan dalam sekali
lahap.” Kata Tuan Jang
“Kau tahu
sekali cara memakan ini, Pak. Dia tahu cara makan bossam” kata Wol Ju memuji
“Dagingnya
meleleh dalam mulutku. Bibi Kang-bae benar-benar pintar memasak.” Kata Tuan
Jang
“Benar,
Pak... Pak, aku tuangkan segelas untukmu.” Kata Kang Bae menuangkan minuman.
“Aku
sangat merasa terhormat. Namun, mengapa anak muda sepertimu tinggal di tempat
seperti ini? Kau harus bermimpi besar. Saat seusiamu, aku tidak hidup seperti
ini. Bagaimana kau hidup?” kata Tuan Jang tak jadi minum.
“Hidup
itu hanya sekali. Bagaimana bisa tinggal di tempat lebih baik bila terus
bekerja di swalayan? Jangan bekerja terlalu keras. Langsung saja. Kau harus
bermimpi menghasilkan banyak uang.” Kata Tuan Jang
"Menghasilkan
banyak uang"? Aku sebenarnya sangat tertarik dengan hal itu. Bagaimana
caranya supaya terwujud?” tanya Kang Bae tertarik
“Omong
kosong. Bahkan untuk bossam yang kalian makan sekarang, kau harus pilih daging
berlemak pas dan hilangkan baunya, lalu rebus dagingnya sambil terus memeriksa daging
dan menyesuaikan apinya.” Ucap Wol Ju dengan nada tinggi.
“Kita
harus sungguh memperhatikan tiap langkah. Tanpa kerja keras, kau tak bisa
memakan bossam ini. Kau bilang Langsung saja? Omong kosong apa itu. Jika
mengejar uang mudah, kau akan terlibat masalah. Bukan begitu, Pak?” kata Wol
Ju.
“Benar.
Kau benar sekali. Kau bisa bermasalah.”ucap
Tuan Janbg tak bisa berkata-kata
“Pak
Pimpinan dan aku memang cocok. Apa Kita harus minum?”ucap Wol Ju. Akhirnya Tuan
Jang pun mulai minum dan langsung tertidur.
Tuan Jang
yang terjatuh setelah tertabrak mobil tiba-tiba terbangun dan melihat ada uang 50.000
WON dan mengambilnya. Ia pun berjalan menemukan uang kembali lalu
bertanya-tanya Siapa yang menjatuhkan semua ini dan akhirnya naik ke sebuah
gedung karena uang berserakan.
“Aku bertemu
Jang Bok-su di kedai buah saat ingin menagih utang. Saat melihat wajahku, dia
seperti melihat malaikat maut dan kabur. Pemilik kedai buah itu juga sangat
hebat. Dia mau saja membayar utang temannya. Komentar rentenir. Tuan Jang
mendengarnya kaget.
“Benar
juga...Dia bayar semua bunganya tanpa terlambat dan minta agar kita tak mengganggu
Bok-su. Dia berkata aku yang membuat Bok-su ketagihan judi dengan meminjamkan
uang. Menurutnya, aku hancurkan hidup Bok-su.” Kata teman rentenir.
Tuan Jang
menangis tak percaya kalau selama ini ternyata temanya sangat baik bahkan
membayarkan hutangnya.
“Dia dulu
orang yang baik dan rajin.” Komentar yang lain. Akhirnya Tuan Jang pun berjalan
pergi.
Di toko,
seorang wanita marah pada temanya karena Ini karena Bok-su lagi dan sudah berulang
kali, lalu mengeluh pada sikap teman tuan Jang itu. Temanya pikir wanita itu
tahu alasan kalau Tuan Jang.. Si wanita kesal mengaku tahu.
“Sepuluh
tahun yang lalu, Bok-su membayar operasi Ibu dengan uang deposit rumahnya.
Namun, ini sudah keterlaluan. Lihat bagaimana kau hidup kini.” Ucap si pria
dengan wajah kesal. Tuan Jang mendengarnya.
“Uang
yang kau kumpulkan untuk kuliah, uang hasil jual truk untuk bisnis, dan kini
uang tabungan untuk pernikahan kita? Sampai kapan kau mau seperti ini?” keluh
si wanita
“Baiklah,
aku yang akan mengakhirinya.” Kata Teman Tuan Jang berjanji.
“Hiduplah
selamanya untuk membereskan masalah Bok-su.” Ucap si wanita marah. Tuan Jang
pun bisa menatap dari kejauhan dan merasa bersalah.
“Bagaimana?
Hidup temanmu satu-satunya juga hancur. Apa Masih berpikir hidup adalah
jackpot?” kata Wol Ju akhirnya datang
“Biarkan
aku bicara dengannya.”ucap Tuan Jang. Wol Ju pikir Untuk apa. Tuan Jang pikir ingin
minta maaf.
“Aku tak
tahu dia sampai... Aku mengacaukan kedai buahnya karena tak tahu... Tunggu... Aku
akan bangun. Ini mimpi, 'kan? Jadi, aku akan bangun, lalu akan kulebarkan kedai
buahnya. Akan kubelikan truk dan biarkan dia belajar lagi.” Kata Tuan Jang
mencoba memukul wajahnya.
“Kau
masih belum sadar juga. Itu bukan uangmu. Itu uang Pimpinan. Apa temanmu akan
senang bila kau menolongnya dengan uang orang lain? Itu hanya akan memperburuk
keadaan.” Tegas Wol Ju
“Lalu,
aku harus bagaimana?” tanya Tuan Jang. Wol Ju heran Tuan Jang masih bertanya.
“Lakukan
saja yang bisa kau lakukan. Naik dan terima hukumanmu sekarang. Walau kali ini
kau akan menerima C dan bukan B, pihak surga pasti akan menolong temanmu dengan
cara mereka sendiri. Bukankah dia hidup dengan baik?” kata Wol Ju
“Apa kau
yakin? Kalau begitu, aku kembali. Aku akan kembali.” kata Tuan Jang. Wol Ju
pikir kalau Tuan Jang masih belum siap.
“Apa?
Mengapa?” tanya Tuan Jang bingung. Wol Ju memberitahu kalau harus tinggalkan
semua.
“Siapa
yang membawa uang ke Alam Baka?” kata Wol Ju. Akhirnya Tuan Jang membuang
semuanya kedalam tong sampah.
Kang Bae
dan Yeo Rin duduk bersama, lalu Kang Bae berkomentar kalau mereka Kjuara
pertama karena Yeo-rin. Yeo Rin pikir kalau Kang Bae juga sudah bekerja keras.
Kang Bae lalu bertanya Di mana timnya akan makan bersama dengan uangnya. Yeo
Rin melamun melihat bibir Kang Bae.
“Jin-dong
terus menyebutkan daging sapi Korea kepadaku. Kami selalu makan nasi berkuah,
tapi karenamu, kami bisa makan daging sapi Korea. Apa daging sapi Korea seenak
itu?” ucap Kang Bae lalu melihat Yeo Rin hanya menatapnya.
“Yeo-rin...
Yeo-rin...” panggil Kang Bae. Yeo Rin pun tersadar bertanya apa yang dikatakan.
“Di mana
tim keamanan akan makan malam?” tanya Kang Bae. Yeo Rin mengaku tak tahu dan
merasa akan segera diputuskan.
“Aku...benar-benar
menyukainya. Walau ini terdengar aneh, rasanya seperti mimpi bagiku bisa melakukan
sesuatu bersama orang lain. Terima kasih.” Kata Kang Bae.
Tiba-tiba
Yeo Rin memberanikan diri mendekati Kang Bae dan langsung menciumnya. Kang Bae
pun bingung memegang bibirnya dengan yeo Rin yang bergegas pergi.
Seorang
pria berlari keatap gedung dengan sebuah pedang, lalu melihat Min Hyung sudah
ada didekatnya. Keduanya pun mulai bertarung dan akhirnay si arwah pun
tercekik. Ia pun heran Bagaimana bisa roh jahat sekuat ini
“Apa kau
pikir aku mengelilingi negeri karena kabur? Aku sibuk memakan semua energi roh
jahat di tanah Joseon. Itu sebabnya aku butuh waktu lama” kata Min Hyung
akhirnya berhasil mengambil roh jahat ke dalam tubuhnya.
“Ini
belum cukup... Tunggu aku sebentar lagi. Giliranmu akan segera tiba.” Kata Min
Hyung dengan wajah penuh dendam.
Sementara
Manager Gwi bahagai mulai membuka botol soju lalu menuangkan dan mengajak
minum, mengaku padahal juga ingin
melihat Kang-bae menari dan hanya dengar mereka berdua sangat hebat. Kang Bae
yang masih mengingat ciuman dengan Yeo Rin hanya tersenyum sendiri.
Manager
Gwi menyadarkanya, Kang Bae pun minum tapi kembali tersenyum membayangkan
ciumanya tadi. Manager Gwi pikir Kang Bae sungguh kehilangan fokus.
“Apa
terjadi sesuatu antara kau dan Yeo-rin?” tanya Manager Gwi curiga.
“Tidak!
Tak ada apa-apa! Astaga, aku menumpahkannya.” Kata Kang Bae gugup.
“Aku
hanya bertanya kemungkinannya. Mengapa kau sampai menumpahkannya?” keluh
Manager Gwi
“Benar juga.
Ingat preman rentenir itu? Kulaporkan dia ke polisi dan dia ditahan. Pemilik
kedai buah mendapat uangnya kembali, dan kembali berpacaran dengan kekasihnya.”
Cerita Manager Gwi
“Baguslah.
Kalian berdua memang hebat dalam hal ini.” Kata Kang Bae Wol Ju mengeluh kalau
Kang Bae juga berperan besar.
“Benar
juga. Itu karena aku memenangkan lomba.” Kata Kang Bae. Manager Gwi pun
mengakuinya.
“Bila
nanti kau naik ke atas dan disidang untuk reinkarnasi, aku yakin kau akan dapat
Level A untuk kehidupan selanjutnya.”kata Manage Gwi yakin
“Tapi Apa
dosa yang kulakukan di kehidupan sebelumnya hingga harus menderita saat ini?
Apa aku membunuh orang?” kata Kang Bae heran
“Membunuh
dapat Level C. Kau akan jadi serangga.” Kata Manager Gwi. Kang Bae pikir Mungkin itu lebih baik.
“Hei.
Bila lahir menjadi serangga, kau takkan bertemu aku, juga Manager Gwi .Kita tak
bisa minum bersama seperti ini. Apa Kau suka itu?” tanya Wol Ju
“Tentu
saja tidak. Bila tak ada Nona Wol-ju dan Manager Gwi, Astaga, aku pasti mati bosan. Kalian tak tahu
betapa aku kesepian saat kalian tak ada.” Kata Kang Bae.
Manager
Gwi pun mengodanya sambil memegang pipi Kang Bae. Wol Ju pikir Begitu mereka selesaikan
empat kasus lagi, kedai ini akan hilang dan takkan bertemu lagi. Manager Gwi
pikir sudah membayangkan betapa sedihnya Kang Bae nanti.
“Benar.
Kalian tak bisa tinggal setelah selesai? Aku akan terus bekerja di sini.” Kata
Kang bae.
“Hei,
ketika target terpenuhi,penyakitmu akan sembuh total. Jadi, kau harusnya
bersama pacarmu. Jadi Untuk apa bekerja? Kau layak menikmati hidupmu lebih dari
orang lain. Mengerti?” kata Wol Ju
“Benar.
Saat itu, kau sama sekali tak akan berusaha mengingat hidupmu sebelumnya. “
kata Manager Gwi
“Namun,
bila kau mengurusi itu nanti, tolong cari tahu untukku.” Kata Kang Bae.
“Itu
dilarang... Lagi pula, itu sama sekali tak membantumu. Kau lihat Jang Bok-su,
'kan?” kata Manager Gwi
“Dilahirkan
kembali dengan memori kehidupan sebelumnya adalah yang terburuk. Kau menjalani
hidup yang sudah pernah kau jalani. Kau tak mungkin hidup normal. Menurutku,
Pancuran Lupa adalah layanan terbaik yang disediakan Alam Baka untuk manusia.”
jelas Wol Ju
Manager
Yeom pergi ke atap dan melihat tempat terakhir Won Hyung dengan pedang yang tertinggal
“Kau
pasti banyak menderita selama 500 tahun terakhir. Amarah, juga dendammu. Aku
akan membantu mengakhiri rasa sakitmu. Datanglah kepadaku, Won-hyung.” Ucap Manager
Yeom.
Kang Bae
memberikan permen agar mereka sadar Lalu, ke ronde kedua.. Tapi semua masih mabuk,Wol Ju pikir mereka harus
karaoke untuk ronde kedua. Kang Bae pikir akan pulang saja melihat Wol Ju yang
menarik dengan gaya memalukan.. Manager Gwi menahan Kang Bae pergi.
“Tarian
ini sangat terkenal di Alam Baka. Tak usah khawatir. Kau akan kubawa sampai neraka.
Dasar menyebalkan.” Ucap Manager Gwi.
“Selamat
datang kembali!” sapa Manager Gwi bahagia. Manager Gwi langsung memeluknya.
“Bagus!
Waktunya tepat! Tahu seberapa besar aku merindukan kalian?” kata Manager Yeom
ingin memberikan pelukan pada Wol Ju
“Mana
mungkin kau rindu kami.” Keluh Wol Ju membalikan tangan manager Yeom pada
pipinya dengan wajah kesal.
“Aku serius.
Kau tahu berapa banyak uang yang kuhabiskan di toserba saat kedaimu tak ada?
Aku rindu, Kedai Mistis.” Kata Manager Yeom
“Tentu
saja kau rindu tempat ini. Mulai kini, kau harus bayar saat makan di sini.” Ucap
Wol Ju
“Hei, aku
pelanggan tetap selama 500 tahun!”jerit Manager Yeom kesal . Manager Gwi memberitahu
kalau mau ke ronde kedua dan mengajaknya ikut saja.
Ketiganya
pun berjalan dengan wajah bahagia kalau akan pergi ke tempat yang bagus dan
Makan makanan enak. Manager Yeom menatap ketiganya, Kang Bae memanggil Manager
Yeom agar cepat ikut denganya. Tapi Manager Yeom terlihat menatap dingin pada
ketiganya seperti akan membalas dendam.
Bersambung
ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar