PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 25 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

 “Siapa... kau sebenarnya?” tanya Wol Ju. Manager Gwi bingung bertanya apa maksudnya
“Siapa kau sebenarnya?” kata Wol ju. Manager Gwi makin tak mengerti dan ingin tahu Ada apa dengannya. Wol Ju menenangkan diri mengambil minum dan terdiam sejenak
“Apa kau tadi salah makan, Wol-ju?” tanya Manager Gwi. Wol Ju masih saja tetap diam.
“Wol-ju... Ada apa? Kau membuatku takut.” Kata Manager Gwi. Wol Ju mengaku tak ada apa-apa dan tak ingin membahasnya.
“Kau mengagetkanku. Lalu Di mana belanjaanmu? Apa Kau tak jadi belanja? Mentimun, wortel, dan sayuran sudah habis semua. Kalau begitu, aku akan beli... Aku akan membelinya.” Ucap Manager Gwi akhirnya keluar kedai. Wol Ju hanya bisa duduk diam. 


Manager Gwi bertemu dengan Kang Bae, Kang Bae merasa bersyukur mendengarnya karena Wol Ju takkan ke neraka lalu memeluk Manager Gwi mengucapkan Terima kasih banyak. Manager Gwi pun bertanya apakah Kang Bae tak lihat Wol-ju, karena tadi ke swalayan.
“Kami tadi bertemu, tapi...Dia melihatku dan Yeo-rin, lalu pergi begitu saja.” Ucap Kang Bae. Manager Gwi bingung kalau Wol Ju yang pergi Begitu saja. 

Di kedai sedang banyak pelanggan, Wol Ju sibuk memasak sementara Manager Gwi dan Kang Bae melayani tamu yang memesan soju. Wol Ju membanting udon dimangkuk yang membuat keduanya terkejut dan saling berbisik.
“Kenapa dia?” bisik Kang Bae. Manager Gwi mengelengkan kepala karena juga tak tahu.
“Cepat sajikan telurnya.” Teriak Wol Ju kesal, Keduanya kaget dan buru-buru mengambil piring dengan wajah bingung. 

Kang Bae memberikan minum pada Manager Gwi, Manager Gwi memberikan kode agar Kang Bae mengajak bicara Wol Ju yang sedang duduk sendirian. Kang Bae tak berani tapi Manager Gwi memaksa, akhirnya Kang Bae mendekati Wol Ju
“Apa Nona sakit hari ini?” tanya Kang Bae. Wol Ju menjawab tidak dengan nada sinis.
“Baik. Nona mencemaskan sesuatu...” ucap Kang Bae yang langsung disela oleh Wol Ju menjawab tidak
“Namun, mengapa murung di hari bahagia ini?” kata Kang Bae. Wol Ju tak terima dianggap Hari bahagia?
“ Benar! Manager Gwi sudah menyelamatkanmu dari Neraka Kepunahan. Manager Gwi benar-benar sangat setia kawan. Dia bertanggung jawab dan pintar cari solusi. Keren, 'kan? Tidakkah kau harus buat makanan enak untuknya? “ ucap Kang Bae
“Hei, kau membuatnya seperti ini hal besar... Dan itu benar. Namun, menyebutku seperti itu? Tapi itu Memang keren.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju tak bergeming
“Sejak beberapa hari lalu, bukankah kita ingin makan mi dingin lobak?” kata Manager Gwi. Kang Bae menganguk. Manager Gwi pikir Itu terdengar enak.
“Kang-bae, apa kau sudah menyentuh tamu hari ini?” ucap Wol Ju menyindir
“Aku tak bisa karena terlalu banyak orang.” Kata Kang Bae. Wol Ju mengingatkan kalau Hanya empat hari lagi hingga tenggatnya.
“Kita masih perlu menyelesaikan dua kasus” ucap Wol Ju. Kan Bae pun hanya bisa meminta maaf.
“Aku sebar kupon yang masih tersisa. Silakan mengobrol.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju menatap sinis.
Nona, apa Manager Gwi melakukan kesalahan? Apa itu? Salah memilah sampah? Ahh.... Dia pasti membuang tulang ayam dengan sampah makanan. Padahal Sudah sering kuingatkan...” ucap Kang bae.
“Diam! Kau juga keluar!” kata Wol Ju sinis. Kang Bae pun bergegas mengambil jaket karena Dingin sekali di luar.


Akhirnya Kang Bae dan Manager Gwi berjalan bersama, Kang Bea merasa Wol Ju hari ini sangat aneh dan bertanya Apa kalian sedang bertengkar. Manager Gwi mengeluh kaau tak mungkin bisa melawan Wol Ju karena tentu dalam waktu singkat rata dengan tanah. Kang Bae membenarkan.
 “Dia terus seperti itu sejak kembali dari swalayan tadi siang. Apa tadi terjadi sesuatu?” kata Manager Gwi
“Tadi siang? Nona Wol-ju mendengarku mengucapkan kata-kata manismu kepada Yeo-rin. Apa terlalu menggelikan?” cerita Kang bae. Manager Gwi bingung apa maksudnya Kata-kata manis
"Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu." Kata-kata itu sangatlah berguna. Yeo-rin tampaknya suka.” Cerita Kang Bae
“Tunggu. Kau tak memberitahunya, 'kan? Apa Kau beri tahu Wol-ju aku yang ajari itu?” kata Manager Gwi
“Apa maksudmu? Tentu saja kuberi tahu. Aku jelas mengatakan, Managaer Gwi , guru cintaku, yang mengajari kata-kata manis itu.Memangnya Ada apa?” kata Kang Bae melihat wajah Manager Gwi yang langsung terdiam.  Manager Gwi hanya bisa menarik nafas panjang.  


Samsin menuangkan wine ke dalam mangkuk, Wol Ju mengeluh kalau ini benar-benar kelewatan dan tak habis pikir Manager Gwi datang ke sisinya dan berpikir untuk berada di sisinya. Samsin mengeluh kalau Wol Ju itu harus mengatakan pada Manager Gwi tapi malah datang menemuinya.
“Benar juga. Aku tak bisa berkata apa pun saat melihat wajahnya. Tak tahu apa dan berapa banyak yang harus kukatakan. Walau banyak yang ingin kukatakan hingga hatiku terasa akan meledak, aku tak bisa berkata apa pun. Apa karena aku sangat membencinya?” kata Wol Ju
“Mungkin juga karena dialah orang yang sangat kau rindukan.” Ucap Samsin. Wol Ju tak percaya mendengarnya.
“Tidak. Maksudku... Bukankah rasa benci dan cinta seperti dua sisi koin?” kata samsin tak ingin Wol Ju marah
“Omong kosong... Semua perasaanku berujung benci untuk dia. Alu Apa kau juga tahu akan hal ini? Bahwa Manager Gwi adalah dia?” kata Wol Ju
“Tidak! Aku tak tahu.” Kata Samsin menyangkal dengan wajah gugup. Wol Ju mengeluh kalau lelah dengan takdir buruk ini.
“Satu-satunya cara mengakhirinya adalah meninggalkan Dunia Nyata.” Kata Wol Ju. Samsin pun hanya bisa terdiam saja. 



Teman Yeo Rin heran pergi ke tempat pakaian pria padahal  Pakaian wanita lorong yang lain. Yeo Rin mencoba memilih pakaian. Temanya mengeluh kalau Yeo Rin yang sedang pamer kalau punya pacar, Yeo Rin mengaku  Bukan begitu tapi ingin membalas hadiah dari Kang-bae.
“Kalau begitu, Apa sudah memilih?” tanya temannya. Yeo Rin meminta temanya agar bantu memilih yang lebih baik.
“Dia pasti sangat manis dengan ini. Namun, dia akan terlihat sangat keren dengan baju ini.” Komentar temanya dengan jaket kaos dan jins
“Bagaimana ini? Dua-duanya cocok dikenakan Kang-bae.” Kata Yeo Rin bingung. 

Kang Bae dengan senyuman bahagia akhirnya datang dengan jaket jins dan bertemu dengan Yeo Rin bertanya tentang pendapatnya. Yeo Rin menganguk mengaku kalau Kang Bae tampak tampan. Kang Bae bingung bertanya tentang bajunya.
“Ya, kau sangat tampan.” Kata Yeo Rin yang sangat terkesima. Akhirnya Kang Bae tak ingin membahasnya.
“Kita ke sini untuk makan siang, tapi ini seperti berkencan.” Ucap Kang bae. Yeo Rin pikir seperti itu juga.
“Aku merasa aneh sejak berpacaran denganmu. Waktu masuk kerja seperti saat pulang, begitu juga sebaliknya. Kini aku lebih senang di tempat kerja daripada di rumah.” Ungkap Yeo Rin.
“Benarkah? Sejak kapan? Tapi Ini masalah besar.”kata Kang Bae. Yeo Rin bingung kenapa jadi masalah.
“Itu hanya akan makin parah. Kau akan segera tak bisa tidur karena ingin segera masuk kerja. Aku tahu karena sudah mengalaminya.” Goda Kang bae. Yeo Rin hanya bisa tertawa mendengarnya.


Keduanya berjalan kembali, Kang Bae melihat jam tanganya kalau Masih ada 20 menit lagi jadi mengajaknya untuk jalan-jalan. Yeo Rin setuju lalu melihat tangan Kang Bae dan ingin memegangnya, tapi terdengar suara marah “Tidak! Jangan gandeng dia!”
Yeo Rin kaget dan langsung melepasnya, Kang Bae bingung Ada apa. Yeo Rin mengaku Tidak ada apa-apa dan mencoba agar tetap tenang. Keduanya berjalan lagi dan Yeo Rin pun kembali mencoba agar memegang tangan Kang Bae tapi kembali mendengar suara teriakan “Menjauh darinya!”
“Kau tak apa, Yeo-rin?” tanya Kang Bae melihat Yeo Rin seperti ketakutan. Yeo Rin akhirnya memilih untuk pamit pergi. Kang  Bae bingung dengan sikap Yeo Rin. 

Manager Gwi berdiri didepan kedai seperti ragu untuk masuk karena Wol Ju sudah tahu tentang jati dirinya. Ia pun memilih untuk pergi dan saat itu Wol Ju keluar membawa sapu dan langsung bertanya Mau ke mana. Manager Gwi berpura-pura melihat cuaca.
“Ternyata kau tahu.”kata WolJu. Manager Gwi berpura-pura bertanya tahu apa. Wol Ju mengaku sudah tahu.
“Maaf.” Kata Manager Gwi. Wol Ju bertanya Apa ini menyenangkan. Manager Gwi mengaku tak bisa berkata apa-apa.
“Apa Karena itu kau mengamatiku? Di kehidupanku sebelumnya, aku naif dan percaya kau akan melindungiku. Kini aku memintamu untuk terus membantuku menyelesaikan 100.000 kasus. Aku pasti sangat memalukan.” Ungkap Wol Ju marah
“Kau pasti berpikir aku bukan apa-apa tanpamu.”kata Wol Ju. Manager Gwi mengaku bukan seperti itu.
“Aku datang untuk membantumu.” Akui manager Gwi. Wol Ju ta percaya karena Wol Ju dulu tak membantu jadi kenapa sekarang begitu
“Apa kau senang mempermainkanku seperti ini?” kata Wol Ju marah. Manager Gwi mengaku salah paham.
“Maaf bila aku tak menjelaskan lebih awal, tapi...” kata Manager Gwi dan langsung disela oleh Wol Ju.
“Karenamu aku mati dan dihukum selama 500 tahun. Apa itu remeh untukmu? Apa Mereka yang mati adalah salah paham bagimu? Aku bahkan melihat kau menggunakan baju pengantin. Apa Itu juga salah paham?” kata Wol Ju kesal
“Bukan begitu.” Kata Manager Gwi. Wol Ju tak percaya karena menurutnya seperti itu.
“Hidupku selesai pada saat itu, jadi, apa yang harus kutahu? Aku bisa terima kau yang menikahi orang lain karena keinginan orang tuamu. Waktu kita ternyata hanya mimpi. Itulah yang kupercayai.” Kata Wol Ju
“Mengapa kau buat aku percaya pada janji-janjimu, lalu kau injak perasaanku?” kata Wol Ju. Manager Gwi menenangkan Wol Ju.
“Kenapa kau bunuh aku? Apa dosaku sebesar itu? Apa kesalahan ibuku? Setidaknya... Setidaknya kau berusaha menghentikannya. Harusnya kau selamatkan ibuku! Apa kau puas setelah merebut semua dariku? Aku yang tak punya tempat untuk bersandar.” Teriak Wol Ju
“Sebenarnya, tak hanya aku. Aku... Aku...”ucap Wol Ju yang tak bisa menahan emosi hanya bisa menangis.
“Benar. Aku memang ingin menyelamatkan jiwa yang tak bisa kuselamatkan dulu. Kau boleh marah dan memakiku. Tapi tunggu hingga targetmu tercapai. Biarkan aku di sisimu sampai saat itu.” Kata Manager Gwi
“Mengapa kau tetap sama setelah 500 tahun berlalu? Untuk orang terhormat sepertimu, kau mengira hidup seseorang adalah tugas penting. Karena kini kau datang ke sisiku, apa aku harus banyak berterima kasih kepadamu? Memang kau siapa? Memang kalian siapa?” teriak Wol Ju
“Aku mohon... Semua yang kau tahu bukanlah seluruh kebenarannya. Kali ini, percaya padaku dan...” kata Manager Gwi tapi Wol Ju sudah dulu menamparnya.
“Keluar... Jangan pernah muncul lagi... Kau dan Ratu sama saja bagiku.” Kata Wol Ju marah. Manager Gwi akhirnya pergi keluar kedai dan menenangkan diri dipingir danau. 

Seung Ho pulang lebih dulu, menyampaikan Selamat bekerja sif malam. Kang Bae pun mengucapkan salam juga dan melihat Yeo Rin berjalan pulang dan bergegas membereskan mejanya, tapi saat itu Jin Dong datang dengan wajah panik.
“Kang-bae, tolong aku sebentar... Nenekku sepertinya sedang sakit. Bisakah kau menggantikanku lembur hari ini?” ucap Jin Dong
“Baiklah, cepat cek nenekmu.” Kata Kang Bae, Jin Dong pun mengucapkan terimakasih dan berjanji akan menggantikannya nanti. Kang Bae pun hanya bisa menghela nafas panjang karena tak bisa mengajak bicara Yeo Rin. 

Yeo Rin berjalan pulang mengingat saat berusaha memegang tangan Kang Bae dan mendengar suara seseorang yang marah  Tidak! Jangan gandeng dia! Menjauh darinya!.” Ia pun bertanya-tanya apa itu dan suara apa itu, karena jelas mendengarnya tadi.
Ia meliha ada kedai dan akhirnya masuk kedai, tak percaya meihat Wol Ju ada didalam. Wol Ju pun jg kaget melihat Yeo Ri bertanya ada ada datang ke kedai. Yeo Rin mengaku sedang lewat sini dan ingin minum soju. Wol Ju pu menyuruh Yeo Rin agar duduk saja.
“Tapi Apa ini markas CIA? Apa ini seperti bentuk penyamaran?” kata Yeo Rin. Wol Ju pikirAnggap saja seperti itu.

Akhirnya Wol Ju membawakan soju, Yeo Rin terus meminum tapa henti. Wol Ju pikir Yeo Rin suka minum. Yeo Rin merasa Soju terasa manis hari ini. Wo Ju pikir Alkohol akan terasa manis bila hidup makin pahit tapi ia heran Yeo Rin merasa soju terasa manis padahal baru saja berpacaran
“Apa Kang-bae berulah? Apa Dia tak sadar situasi?”tanya Wol Ju heran.
“Masalahnya ada padaku, bukan di Kang-bae.” Akui Yeo Rin. Wol Ju pun ingin tahu Ada apa
“Sebenarnya tadi siang aku ingin menggandeng lengan Kang-bae saat aku mendengar suara. "Tidak! Jangan gandeng dia!" Aku jelas mendengar suara dalam kepalaku. Perasaanku menjadi aneh.” Cerita Yeo Rin
“Omong kosong macam apa ini?” kata Wol Ju tak percaya lalu teringat dengan ucapan Samsin “Dia banyak menderita di kehidupan sebelumnya.”
“Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi Aku ingin terus berada di sisi Kang-bae, tapi mungkin aku ditakdirkan tak bisa berpacaran.” Ucap Yeo Rin sedih
“Itu bukan kesalahanmu.” Kata Wol Ju. Yeo Rin bingung mendengarnya. Saat itu terdengar suara barang jatuh seperti tendang, Wol Ju terlihat kesa pamit untuk keluar dari kedia.
Yeo Rin sudah menghabiskan satu botol, dan melihat ada botol minuman yang terlihat mencolok diatas meja. Wol Ju yang ada diluar kedai mengumpat marah karena ada yang menjatuhkan papanya.
“Kau tak perlu menendangnya... Hentikan.,, Tak heran istrimu muak padamu.. Apa Kau mau mati?.. Pulang saja jika sudah minum banyak.” Teriak Wol Ju marah dan langsung memperbaikinya tulisan KEDAI MISTIS. 


Wol Ju akhirnya kembali masuk ke dalam kedai dan bingung melihat ada nenek dengan pakaian hanbook lalu bertanya “Siapa kau? Apa kau lihat gadis yang duduk di sini?” si wanita terlihat marah merasa Wo Ju itus dang bicara Omong kosong.
“Kau berkata padaku bahwa itu omong kosong, 'kan?” ucap Arwah yang ada ditubuh Yeo Rin. Wol Ju tak percaya kalau ada arwah ditubuh Yeo Rin.
“Jadi, ini alkohol yang membuka pintu ke Dunia Mimpi... Ya, karena dia meminumnya, aku bebas menguasainya.” Ucap si wanita
“Berarti kau adalah sinabar?” kata Wol Ju. Si wanita membenarkan dengan wajah sinis bertanya apa ada masalah
“Tunggu, kau tetap saja roh biasa. Mengapa seenaknya masuk Dunia Mimpi? Ini adalah wilayahku... Wahh.. Kau suka sekali dengan siput laut rupanya.” Ucap Wol Ju kesal
“Siput laut ini sangatlah kenyal. Omong-omong, kenapa kau terus mencampuri hidupku...” ucap Si wanita
“Maksudku, hidup Kang Yeo-rin?  Apa yang kulakukan?” kata Yeo Rin. Si wanita mengeluh kalau Wol Ju terus menjodohkan dia dengan Han Kang-bae
“Dia bukan orang yang perlu dijodohkan oleh siapa pun.” Ucap si wanita sinis
“Mereka memang saling suka dan aku hanya bantu sedikit. Namun, mengapa kau meneriakinya hingga mereka tak bisa berpegangan tangan?” keuh Wo Ju
“Aku benar-benar benci dengan pria... Aku berhasil mengusir semua pria di sekitar Kang Yeo-rin,tapi tak berhasil dengan Kang-bae. Aku tak punya pilihan selain memperingatkan Yeo-rin.” Akui si wanita
“Kau bicara seperti dia dipaksa berpegangan tangan. Dengar. Aku tak tahu kau punya masalah apa, tapi biarkan mereka berpacaran.” Kata Wol Ju
“Tidak boleh.” Ucap si wanita marah. Wol Ju heran ingin tahu alasan.  Si wanita berpikir Berpacaran itu...
“Maksudku, laki-laki... menakutkan bagiku.” Akui si wanita. 


Flash Back
Arwah yang menunggu batu digua keluar dari tempatnya dengan wajah bahagia berpikir kalau bisa berkeliling sebentar. Ia pun keluar saat malam karena tak mungkin ada yang bisa mengenainya.
“Sebagai roh yang selalu ada di gua, aku selalu penasaran akan dunia luar. Karena itu aku menyamar menjadi wanita dan pergi ke desa. Aku menjadi objek spiritual dan diam-diam sembuhkan orang sakit, serta mengusir roh jahat lain.”
Si wanita berjalan dan melihat Won Hyung yang berjalan berpapasan dengannya. Ia pun langsung terkesima dengan ketampananya.
“Lalu aku bertemu seorang pria dan langsung jatuh cinta padanya.” 

Si wanita akhirnya memberikan serpihan pada Won Hyung mengaku Hari ini membawakan untuknya, karena tahu kekuatan luar biasanya, jadi batu ini dijual mahal. Won Hyun menyakinkan kalau pasti akan menggunakannya untuk membantu yang sakit dan miskin.
“Aku senang bila itu dapat membantumu.” Kata Si wanita tersenyum bahagia. 

Wol Ju mendengar cerita si berkomentar kalau Situasinya benar-benar mendukung. Si waita meminta gar Wol Ju agar mendengarkan dulu sampai akhir karena Pria itu perlahan menunjukkan watak aslinya ketika tak lagi menemuinya.
Flash Back
Won Hyung datang ke gua membawa palu yang besar. Si wanita langsung keluar dari balik batu, melarang agar tak melakukanya dan ingin tahu Bagaimana caranya tahu tempat ini lalu menduga kalau sengaja mengikutinya.
“Aku datang mencarimu karena tak bisa menemukanmu. Bagian batu yang selama ini kau berikan kepadaku masih tak cukup untukku.” Kata Won Hyung
“Sinabar adalah diriku. Bila kau hancurkan ini, aku akan menghilang.” Ucap Si wanita. Won Hyun tak pecaya mendengarnya tapi seperti tak peduli.
“Tapi itu... bukanlah masalahku. Saat ini aku membutuhkan banyak uang untuk tentara dan senjata.” Akui Won Hyung
“Tentara dan senjata? Apa kau ingin membelot? Bukankah kau bilang sinabar untuk yang sakit dan miskin?” kata si wanita kaget.
“Perdamaian warga hanya bisa diraih dengan raja yang tepat. Sepertinya tak ada masa depan dengan raja saat ini. Maka, raja yang ada lebih baik diganti demi masa depan warga.” Ucap Won Hyung
“Tidak! Kau tak boleh gunakan batu ini untuk tujuan itu! Tidak!” ucap wanita sinabar mencoba menghalaginya. Tapi Won Hyung lebih kuat langsung mendorongnya. Wanita sinabar pun hanya bisa melihat Won Hyung mengunakan palunya. 


“Astaga... Semua ternyata berakhir pedih. Kini kau paham alasanku tak ingin berpacaran. Itu alasan yang kuat. Kau dan aku ternyata sama-sama tak bisa memilih pria yang tepat. Perebutan takhta. Manusia yang rakus akan kekuasaan lebih menakutkan dari roh jahat.” Ungkap Wol Ju
“Apa Hidupmu juga rusak karena pria?” tanya si wanita. Wol Ju membenarkan.
“Hidupku bahkan sangatlah hancur. Karena seorang pria, aku harus menderita selama 500 tahun.” Ungkap Wol Ju
“Kita tak bisa bersikap baik  pada orang berengsek itu. Mereka membuat kita berharap banyak, tapi akhirnya menusuk dari belakang.” Kata siwanita marah
“Itu masih tak seberapa. Ada yang selalu di sisi kita untuk mengamati rasa sakit yang kita alami dari segala sisi.” Ungkap Wol Ju
“Apa? Ada orang seperti itu?” kata si wanita tak percaya. Wol Ju mengaku malas  menjelaskannya.
“Namun, mengapa kau tiba-tiba tak menemui pria itu? Mungkin karena itu dia datang ke gua.” ucap Si Wol Ju
“Begini... Ada hal aneh yang membuatku tak nyaman sehingga aku menjaga jarak dengannya.” Cerita Si wanita. Wol Ju ingin tahu  Hal aneh sepert i apa.
“Saat aku berkeliling desa di suatu malam, pria itu keluar dari sebuah rumah.” Cerita si wanita. 


Flash Back
Si wanita melihat Won Hyung keluar rumah dengan mengunakan penutup wajahnya. Wol Ju yang mendengar ceritanya berpikir pria itu berselingkuh. Si wanita mengeluh bukan itu tapi si Won Hyung memakai penutup wajah dan membawa pedang.
“Apa ini? Apa pria itu juga merampok?” kata Wol Ju panik. Si wanitahu  Rumah itu terlalu sederhana untuk dirampok oleh seseorang.
“Melihat dia membunuh dukun dan membakar rumah itu, pasti ada yang dia inginkan.” Kata Si wanita
“Apa Kau bilang "dukun"?” kata Wol Ju kaget. Si wanita membenarkan.
“Dia dukun hebat yang sering mengunjungiku. Dia dan putrinya berakhir tragis. Putrinya gantung diri tak lama setelah itu.” Ungkap si wanita. Wol Ju mulai berkaca-kaca mendengarnya.
“Apakah nama pria itu... adalah Kim Won-hyung?” ucap Wol Ju. Si wanita kaget kaau Wol Ju mengenalnya. 


Manager Gwi berjalan menaiki tangga dan bertemu dengan polisi yang sedang berjaga, dan bertanya apa ada yang bisa dibantu. Manager Gwi bingung mengaku tak ada. Saat itu seorang polisi menghampiri mengaku detektif Kepolisian Metropolitan Seoul.
“Apa kau sedang mencari Shin Ji-hye?” tanya polisi. Manager Gwi membenarkan dan bertanya balik Apa ada masalah.
Akhirnya manager Gwi datang bertemu dengan Tuan Kim merasa dugaanya benak dan sudah pernah bilan sebelumnya kalau Roh jahat ini berusaha menghalangi merka agar menyelesaikan target. Tuan Kim yang masih dirasuki hanya diam saja.
“Dengar. Dia membunuh orang-orang yang perlu atau bisa membantu menuntaskan dendam. Roh ini bergerak sambil mengamati kami. Beri tahu aku siapa roh jahat itu sebenarnya.” Kata Manager Gwi marah. Tuan Kim seperti baru tersadar dari lamunan.
“Atau aku akan tanya pada Kematian.” Kata manager Gwi bergegas pergi. Tuan Kim langsung menariknya mnyuruh duduk saja.
“Mengapa kau sangat tak sabar?” keluh Tuan Kim. Manager Gwi pikir sudah pastiTentu saja tak sabar.
“Dia bisa saja membunuh klien kami berikutnya.” Kata Manager Gwi kesa. Tuan Kim menyakinkan kalau itu tak akan terjadi.
“Kemarin roh jahat itu sudah kutangkap dan kuserahkan ke neraka.” Kata Tuan Kim berbohong. Manager Gwi seperti sedikit tak percaya.
“Benar. Jadi, kau tak perlu khawatir lagi.” Ucap Manager Gwi menyakinkan.
“Kau biasanya selalu memintaku untuk mengurus roh-roh jahat di sekitar. Namun, kau bereskan sendiri sekarang? Ada apa, Manager Yeom? Siapa roh jahat itu sebenarnya?” kata Manager Gwi penasaran
“Dia adalah Won-hyung.” Akui Tuan Kim. Manager Gwi membenarkan lalu memastikan namanya Kim Won-hyung
“Benar, dia adalah Won-hyung. Dia lari dari neraka untuk membalas dendam pada kalian.” Akui Tuan Kim
“Kalau begitu, kau seharusnya langsung memberitahuku.”keluh Manager Gwi
“Walau berdosa besar, dia tetap putraku. Bagaimana bisa aku melihat putraku dibunuh sampai dua kali? Ini adalah karma untukku. Aku harus membereskannya sendiri. “ kata Tuan Kim
“Maaf. Bila aku lebih cepat menangkapnya, nyawa Ratu pasti bisa diselamatkan. Sungguh disayangkan. Hanya dia yang bisa menunjukkan kehidupan lalu Wol-ju. Bukankah kau melakukan ini untuk meluruskan kesalahpahaman?” ungkap Tuan Kim.
Manager Gwi hanya diam saja, Tuan Kim akhirnya keluar dari cafe dan tersenyum bahagia bertanya-tanya “Siapakah target selanjutnya?” dengan tawa bahagia. 



Teman Yeo Rin memuji temanya yang terlihat masih pusing dan bertanya Di mana  minum sebanyak itu semalam. Yeo Rin mengaku Di sbuah kedai. Tapi tak ingat caranya pulang. Temanya pikir Pacar Yeo Rin  pasti mengantarnya pulang.
“Kau sudah berani mabuk rupanya karena percaya dengan Kang-bae.” Ejek temanya.
“Aku minum sendiri tadi malam.”akui Yeo Rin. Temanya heran Yeo Rin yang  minum sendiri?
“Kau sangat senang saat membelikan baju untuknya. Kini sudah bertengkar?” kata temanya. Yeo Rin mengaku bukan seperti itu. 

Kang Bae berjalan di lorong, dan tak sengaja bertemu dengan Yeo Rin di lorong. Keduanya sempat saling beradu jalan dan terlihat canggung, sampai akhirnya keduanya duduk di ruang tunggu pengawai. Suasana hanya terdiam saja sampai akhirnya Yeo Rin berani bicara.
“Aku punya trauma dengan sentuhan, 'kan? Kurasa ini karena trauma itu. Aku masih agak takut untuk bersentuhan.” Akui Yeo Rin. Kang Bae bisa mengerti.
“Aku ingin cuti setengah hari untuk ke dokter. Sepertinya aku lebih baik bila konsultasi.” Kata Yeo Rin
“Apa Mau kutemani?” tanya Kang Bae. Yeo Rin menolak karena lebih baik sendiri.
“Kalau begitu, telepon aku setelah selesai. Aku akan pulang cepat.” Kata Kang Bae. Yeo Rin bingung ingin tahu alasanya menelp. Kang Bae mengaku Tak ada alasan.
“Aku hanya ingin bersamamu sebentar saja.” Akui Kang Bae.Yeo Rin setuju keduanya terihat bahagia.
“Bagaimanapun, jangan salah paham atas kejadian kemarin.” Kata Yeo Rin. Kang Bae mengeluh kalau dianggap salah paham
“Mari kita bergerak perlahan. Aku akan menunggu sampai kau bisa menerimaku sepenuhnya. Sebelum bertemu denganmu, aku sudah menunggu selama 27 tahun. Menunggu sedikit lagi tak masalah bagiku.” Kata Kang Bae.
“Bila kau ke kedai hari ini, tolong sampaikan rasa terima kasihku kepada Agen Wol-ju.” Ucap Yeo Rin
“Apa? Kau pergi ke Kedai Mistis?” ucap Kang Bae kaget. Yeo Rin mengaku Sebenarnya mampir dalam perjalanan pulang kemarin.
“Namun, aku tak sadarkan diri di sana. Sepertinya Agen Wol-ju mengantarku pulang.” Cerita Yeo Rin
“Kalau begitu, apa kau minum alkohol dari botol berbentuk seperti ini?” tanya Kang Bae memastikan
“Ternyata karena alkohol itu. Pantas rasanya sangat kuat. Hanya sekali minum, aku langsung tak sadar.” Akui Yeo Rin. 


[KEDAI MISTIS]
Wol Ju berjalan mondar mandir diruangan teringat yang ducapakan Wol Ju sebelumnya mengaku “Ini dari luka yang kudapat saat bertarung di area rumahmu tadi. Saat kembali dari pengejaran, rumahmu telah dibakar habis. Dan ibumu...”
“Aneh sekali... Dia berkata ada perkelahian di rumahku.” Kata Wol Ju.
Lalu si penunggu Sinabar mengaku tentang Won Hyung “Melihat dia membunuh dukun dan membakar rumah itu, pasti ada yang dia inginkan.”
“Apa sinabar salah lihat? Jadi, Won-hyung merencanakan kudeta melawan Yang Mulia, temannya sendiri? Apa yang sebenarnya terjadi?” ucap Wol Ju penasaran.
***
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar