PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Hyo Joo
melihat meja “Tim Humas Choi Kang Eu-ddeum” dan terlihat kosong. Saat itu
seorang pria datang bertanya alasan
datang. Hyo Joo kaget dan terlihat bingung. Tuan Kim pikir kalau mirip Chow
Yun-fat. Hyo Joo bingung.
“Kurasa
dia tidak tahu siapa itu.” Ucap Tuan Kim. Hyo Joo pun bertanya Apa Eu-ddeum
belum datang
“Dia
langsung ke Cheonwang. Pak Park bermain kotor. Mereka tidak bertemu atau
menjawab telepon saat dalam situasi buruk.” Kata Tuan Kim
“Kau menyuruh
Eu-ddeum mengurus itu?”kata Hyo Joo heran. Tuan Kim tak pikir Apa yang salah
dengan itu
“Kau
pikir dia bisa menyelesaikan semuanya? Dia terlalu lembut. Omong kosong.” Kata
Hyo Joo kesal lalu berjalan pergi. Tuan Kim bingung dengan yang dilakukan Hyo
Joo.
Hyo Joo
akhirnya menelp Eu Ddeum, sementara Eu Ddeum
sedang duduk diruangan. Hyo Joo bertanya apakah Eu Dddeum akan menunggu
di sana. Eu Ddeum pikir itu harus karenaini pekerjaannya. Hyo Joo berteriak
marah menyuruh Eu Ddeum agar Cepat kembali
“Ada apa?”
tanya Eu Ddeum bingung. Hyo Joo beralasan Ada banyak pekerjaan di sini.
“Kami
kewalahan mengurus pekerjaan.... Cepat kembali.” ucap Hyo Joo kesal.
Yeon Ho
melihat Hyo Jo bertanya Siapa itu? Apakah Eu-ddeum?. Hyo Joo membenarkan kalau
Eu Ddeum masih di Cheonwang menurutnay dia itu terlalu naif jadi Mereka tidak
akan menemuinya dan hanya duduk dan menunggu.
“Kenapa
Eu-ddeum yang dikirim ke sana? Omong-omong, bukankah ini keterlaluan?” ucap Hyo
Joo keesal
“Yeon-ho,
apa proposal produk pakaian Cheonwang sudah siap?” tanya Ha Ri. Yeon Ho pun
mencarinya.
Eu Ddeum
duduk diruangan dan beberapa orang datang bertanya apakah ada rapat di sini karena mereka sduah pesan
tempat pukul 11.00 hari ini. Eu Ddeum mengeleng dan menjawab kalau mereka bisa
menempatinya lalu keluar ruangan
“Kami menerima
proposal dari Pak Park. Aku tidak melihat ada masalah dengan itu.” Kata Ha Ri
berjalan dilorong. Si pria menganguk mengerti.
“Eu-ddeum?”
kata Ha Ri melihat Eu Ddeum menunggu sambil berdiri. Eu Ddeum kaget melihat Ha
Ri yang datang.
“Aku
melihat masalah di sini. Apa Tidak apa-apa jika kalian menyuruh pegawai kami
berdiri saja?” ucap Ha Ri
“Bukannya
kami menyuruhnya berdiri saja...” kata Si pegawai panik. Eu Ddeum pun hanya
terdiam
“Pemagang
diintimidasi oleh bos mereka dan mengingat kembali kesalahan mereka dari hari
itu, menghukum diri dan bertanya apa mereka harus mundur. Bahkan mesin fotokopi
berharga di kantor. Jangan memperlakukan manusia seperti ini.” Ucap Ha Ri
“Maafkan
aku. Aku tidak bisa menjagamu karena sibuk.” Kata si pegawai. Eu Ddeum mengaku Tidak
apa-apa.
“Kau memberi
kami pekerjaan karena memercayai kami, bukan? Kami juga yakin memiliki dasar
kepercayaan yang solid dengan perusahaanmu. Mari tetap berhubungan baik. Aku
akan menelepon Pak Park sekarang.” Kata Ha Ri.
Si pria
pun menyambung telp pada Tuan Park lalu memberikan pada Ha Ri.
“Halo, aku
Jang Ha-ri dari "The Baby". Aku datang untuk membahas pasta gigi.
Sepertinya kau sibuk. Aku ingin bicara dengan Direktur. Atau lebih baik lagi, haruskah
aku menemui Pimpinan?” ucap Ha Ri. Dua pria yang ada didepanya terlihat kaget
dan bingung.
Ha Ri
berjalan sendirian dan melihat seorang wanita turun dari mobil langsung memeluk
Yi Sang karean sangat merindukanya. Yi Sang pun melihat Si wanita yang terlihat
sukses. Ha Ri tak percaya kalau itu Yi dan Seseorang tampak sangat senang.
“Kau
sudah kaya sekarang.” Ucap Yi Sang. Si wanita mengaku sudah bekerja keras.
“Apa Kabarmu
baik?” tanya Si wanita. Yi Sang pikir seperti itu dan bisa tersenyum.
“Dia
tersenyum? Dia memeluk? Bagaimana saat dia menghindari ciumanku?” ucap Ha Ri
tak percaya melihatnya.
“Aku
sangat gugup kembali bekerja setelah sekian lama.” Kata si wanita.
“Kau
tampak jauh lebih lembut. Mungkin karena sekarang kau seorang ibu.” Ucap Yi
sang. Si wanita itu pun senang menerima pujianya.
“Kau
tampak hebat.” Puji Yi Sang. Tiba-tiba terdengar suara gelas dibanting diatas
meja. Yi Sang kaget dan melihat Ha Ri sedang minum.
“Astaga.
Aku tidak melihatmu di sana... Setelah makan, aku punya kebiasaan minum jus
segar.” Ucap Ha Ri menatap Yi Sang
“Dia Jang
Ha-ri dari "The Baby". Kau tahu siapa dia, bukan? Dia Nona Kang
Hyo-ju.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun menyapa
Nona Kang Hyo-ju.
“Aku kolega
Pak Han yang sangat akrab. Kami sangat nyaman dengan satu sama lain. Kami ingin
kau tampil di majalah kami.” Kata Ha Ri
“Ide
bagus” ucap Nona Kang. Ha Ri pun mempersilahkan keduanya lanjutkan percakapan
mereka, Yi Sang memberitahu kalau Yi Sang sangat ceria.
“Aku dapat
tawaran untuk pemotretan. Tapi itu membuatku sangat gelisah. Aku melahirkan dua
bayi, kau tahu aku yakin orang akan bilang bahwa tubuhku kendur dan aku makin
tua. Aku takut dengan ini.” Kata Nona Kang
“Astaga...
Kenapa kau gelisah? Kau tetap bintang papan atas, bahkan sebagai seorang
ibu.”kata Yi Sang
“Aku akan
meminta ini darimu. Bisakah kau memotretku?” kata Nona Kang memegang tangan Yi
Sang. Ha Ri melihatnya.
“Kau
tidak perlu memintaku. Suatu kehormatan bisa bekerja denganmu.” Ucap Yi sang
gugup
“Kau tahu
aku sangat menyukaimu. Bisakah kau melakukannya sekali ini saja? Aku sangat
ingin kau memotretku. Kau sudah menjadi fotograferku sejak aku muda. Kau tahu
tubuhku dan sudut yang cocok untukku. Kau tahu semua tentangku.” Ucap Nona Kang
“Kau
tampak cantik di setiap sudut.” Kata Yi sang dan Ha Ri tak percaya Yi sang
disentuh oleh tanganya oleh seorang wanita.
Ha Ri
berjalan dengan Yi Sang berkomentar kalau sangat dekat dengan Kang Hyo-ju. Yi
Sang mengaku memotretnya sejak dia debut jadi cukup dekat. Ha Ri pikri Standar
Yi Sang pasti tinggi karena bekerja
dengan aktris.
“Secara
pribadi, wanita cantik dengan tubuh kecil yang suka bermain-main adalah
tipeku.” Ucap Yi Sang
“Wanita
cantik? Apa Dia juga suka bermain-main? Kau tidak perlu menentukan kualitas
hingga aku tidak perlu membuat batasan di antara kita. Kurasa kau tidak
memandangku secara romantis.” Kata Ha Ri kesal
“Aku juga
sama. Seperti bunga sakura yang beterbangan, perasaanku padamu seringan bulu.
Tidak lebih dari itu. Lihat? Bahkan saat menatapmu, aku tidak merasakan apa
pun. Aku sangat nyaman di dekatmu..” Ucap Ha Ri kesal
“Ini
tidak nyaman bagiku. Aku berusaha merasa nyaman di dekatmu karena aku harus
berada di dekatmu.” Ucap Yi Sang
“Kurasa
kau benar-benar tidak ingin menemuiku. Kalau begitu, aku akan mencoba bekerja
dengan Sang-hee saja.” Kata Ha Ri
“Aku
harus berada di dekatmu meskipun tidak nyaman.” Kata Yi Sang menatap dari
kejauhan.
Ha Ri
duduk meliha buku harian dan mencoret [Kandidat ketiga untuk Donor Sperma, Han
Yi-sang] Saat itu Eu Ddeum datang. Ha Ri meminta Eu-ddeum, pastikan
menghabiskan pasta giginya dalam tiga bulan dan juga ia ingin mempercepat tenggat untuk promosi itu.
“Sampai
kapan waktu kita? Tapi Kenapa kau menatapku seperti itu?” ucap Ha Ri heran
“Aku
sudah memikirkan ini. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Aku bisa memahami
perkataanmu saat membaca kolommu.” Ucap Eu Ddeum memegang buku Ha Ri. Ha Ri panik
“Bagiku,
kau wanita yang sangat keren. Dan akulah orang yang kau cari. Akan kuberikan
kepadamu.” Ucap Eu Ddeum. Ha Ri bingung
“Bukankah
itu alasanmu menjadi Wanita Sperma? Kau tidak akan mengalaminya jika punya
donor sperma. Tentu, aku tahu kau butuh sperma untuk hamil. Tapi saat melihatmu
dipermalukan seperti itu, aku tidak bisa diam saja saat aku punya banyak
sperma.” Ucap Eu Ddeum bangga.
“Kita
bisa berhenti membicarakan itu sekarang.” Kata Ha Ri panik melihat sekeliling
“Rupanya
kau pemalu. Bagaimana dengan ini? Kenapa kita tidak memakai julukan berbeda
untuk sperma? Seperti Sigap atau Semangat?” ucap Eu Ddeum
“Aku
lebih benci julukan itu. Mari hentikan ini. Berhenti.” Kata Ha Ri panik
“Tunggu.
Kenapa? Kau bilang waktumu tidak banyak.” Kata Eu Ddeum. Ha Ri pikir ini tidak
benar. Eu Ddeum bingung memanggil Ha Ri.
Akhirnya
Ha Ri pergi keluar ruangan duduk di lobby melihat hasil foto Yi Sang seperti
sangat sedih karena perasaanya ditolak. Saat itu So Yoon dan Yeon Ho datang
membawakan kopi. Saat itu Yi Sang datang akan naik mobil melihat Ha Ri dengan
senyuman dari balik jendela.
KLINIK
DOKTER YUN
Perawat
memanggil Jae Young kalau akan pergi sekarang lalu memberitahu kalau dapat
karangan bunga. Jae Young melihat pengirimnya [Asisten Profesor Seo Jeong-won
dari Bedah Kardiotoraks] wajahnya langsung menahan amrah.
“Hei...
Di mana Do-ah? Aku bisa mengantarnya pulang.” Ucap Nyonya Lee datang
“Aku
sudah bilang akan menjemputnya terlambat hari ini. Aku akan membersihkan ini dan
menjemputnya.” Kata Jae Young
"Seo
Jeong-won"? Bukankah dia mantan istrimu?” kata Nyonya Lee melihat karangan
bunga.
“Apa aku
harus melaporkan ini ke kantor distrik untuk membuangnya?” kata Jae Young
“Sayang
sekali. Kenapa kau melakukan itu? Ini mahal.” Ucap Nyonya Lee
“Meski
Anda membongkarnya, aku akan tahu siapa pengirimnya.” Kata Jae Young
“Dia
mengirimnya untuk menyiksamu. Dia ingin kau memikirkannya setiap kali melihat
ini. Kenapa tidak bisa lepas? Aku harus benar-benar membuangnya agar dia tidak
pernah mengulangi ini.” Ucap Nyonya Lee mencoba melepaskan namanya
“Lihat
sikapnya. Wanita yang cantik dan pintar bisa sangat jahat.” Ejek Nyonya Lee dan
saat itu seorang wanita datang. Jae Young terdiam melihat sosok mantan istrinya
yang datang. Nyonya Lee pun bergegas untuk pergi ke toko Yeong-ok buka
Jeong Won
duduk didalam ruangan dengan Jae Young kalau mereka harus merencanakan pesta
ulang tahun pertama Do-ah. Ia memberitahu tahu Pusat konvensinya tampak bagus
jadi bisa mengundang sekitar 100 tamu ke pesta.
“Orang
tuamu akan datang dari Amerika?” tanya Jeong Won. Jae Young pikir kalau merkea
bercerai
“Setelah
ditetapkan aku menerima tunjangan anak darimu, kita selesai. Apa? Kau tidak mau
memberiku tunjangan anak? Kalau begitu, jangan.” Kata Jae Young
“Ambil
tunjangan anaknya. Mari kita rencanakan pestanya bersama. Aku ibunya.” Ucap
Jeong Won
“Kini dia
ke tempat penitipan. Baru kurang dari sebulan, tapi dia akrab dengan anak-anak
lain. Dia juga makan dengan lahap, Saat kucampur nasi ke sup daging sapi, dia
bisa menghabiskan makanannya.” Cerita Jae Young
“Awalnya,
dia bilang "Aya". Tapi kini, dia bisa bilang "Ayah". Tapi
dia tidak bisa bilang "Ibu". Seharusnya tanyakan kondisinya dahulu.
Jika kau ibunya, kau harus bertanya apa dia sakit, apa dia makan banyak, atau
apa dia tidur nyenyak.” Ucap Jae Young marah
“Kau harus
mengkhawatirkannya dahulu. Kau bukan ibu Do-ah. Aku akan urus pesta ulang
tahunnya.” Ucap Jae Young
“Aku
sudah baik-baik saja. Aku kembali karena ingin menjadi lebih baik. Aku selalu mencintaimu.” Kata Jeong Won
“Kau
selalu egois... Aku bodoh telah memilihmu daripada Ha-ri.” Kata Jae Young.
Jeong Won pikir Wanita itu menghalangi mereka.
“Tidak...
Kaulah yang menghalangi aku dan Ha-ri.” Kata Jae Young
Nyonya
Lee sibuk menaruh makanan diatas meja. Jae Young keluar kamar mandi dengan Do
Ah yang baru selesai mandi. Nyonya Lee pikir Jae Young harus makan dan akan
mengurus Do Ah. Jae Young menolaknya karena makan siang banyak dan masih
kenyang.
“Satu suap
saja.” Kata Nyonya Lee khawatir. Jae Young mengaku Tidak perlu dan akan beristirahat lalu masuk
kamar dengan Do Ah.
“Meski
begitu saling membenci, mereka harus membiarkan bayi itu mendapatkan cinta
ibunya.” Ucap Ibu Ha Ri.
Jae Young
merawat anaknya memuji tampak sangat cantik setelah mand da mengucapkan Terima
kasih sudah tumbuh dengan baik meskipun ayahnya tidak sempurna. Ia pu mengaku
kalau mereka merasa tersesat saat ditinggalkan berdua.
“Tapi
kita belajar bahwa kita bisa melakukannya sendiri. Sekarang ayah, Nenek Ok-ran,
dan Bibi Ha-ri akan lebih mencintaimu. Kau akan baik-baik saja tanpa seorang
ibu. Kau dan ayah... Mari kita pertahankan. Mengerti?” ucap Jae Young pada
anaknya.
Eu Ddeum
datang menyapa semuanya mengaku datang untuk memeriksa ukuran katalog kecil di
dalam buku jadi bisa memeriksa meja Nona Jang. Yeon Ho pun mempersilahkan dan
bertanya pakah Perusahaan menginginkan ukuran tertentu dan apa Berbeda dari
katalog sebelumnya?
“Ya, kudengar
mereka juga memberi tahu Nona Jang, tapi dia tidak di sini.” Kata Eu Ddeum. Hyo
Joo memasang kupingnya
“Coba
periksa buku catatannya.” Ucap Yeon Jo, Eu Ddeum mencari buku catatan tapi saat
itu Ha Ri datang.
“Aku juga
dapat surelnya. Aku akan meneruskannya padamu.” Kata Eu Ddeum lalu bergegas
pergi.
“Semuanya,
kami punya kabar baik, Tingkat berlangganan meningkat sebanyak 0,1 persen
Mungkin berkat kolom Nona Jang. Ada kabar yang lebih baik.” Kata Nyonya Shim
berdiri. Semua ingin tahu apa itu.
“Apa Kita
mendapat penghargaan?” tanya Yeon Ho penasaran. Nyonya Shim membenarkan kalau
akan memberinya penghargaan.
“Aku akan
berhenti... Aku pergi.”kata Nyonya Shim. Hyo Joo langsung menjerit bahagia.
Yeon Ho langsung memperingatinya. Nyonya Shim pun pamit pergi sambil memukul
baju Hyo Joo dengan tasnya. Hyo Joo hanya bisa tertunduk. Yeon Ho pikir Ini
benar-benar memotivasi.
Mereka
pun pergi ke restoran topoki dan saat itu ada Tuan Nam dan Yi Sang sedang
makan, Yi Sang dan Ha Ri saling melirik tapi seolah tak saling peduli. Tuan Nam
tak percaya mereka juga ingin makanan pedas. Yeon Ho mengaku penggemar berat
tteokbokki.
“Kenapa
kalian ingin makanan pedas? Siapa yang membuat kalian stres?” tanya Tuan Nam
“Bu Shim
akan berhenti.” Ucap Yeon Ho, Tuan Nam tak percaya dan ingin tahu alasanya.
Yeon Ho
mengaku tidak tahu Nyonya Shim sangat setia. Ha Ri pikir Hanya Yeon Joo yang
tidak tahu. Hyo Joo pikir hanya Ha Ri yang tahu jadi memujinya. So Yoon pikir
Nyonya Shimmembencinya.
“Ha-ri,
kau pasti sedih.” Ucap Nyonya Nam. Yeon Ho pikir Ha Ri terlihat hampir pingsan.
“Ini
sempurna. Pedas dan lezat.” Kata Ha Ri yang kepedesan dengan terus minum
“Aku
turut sedih mendengar bayi Bu Shim sakit. Selamat menikmati.” Kata Tuan Nam
membayar makanan.
Ha Ri
melihat Yi Sang mengambil air minum. Yi Sang pun dengan santai menaruh air
diatas meja sambil berkata kalau sudah mengunggah potongan B dari model bayi
kemarin di Cloud. Mereka pun mengucapka Terima kasih.
“Foto-foto
itu akan menjadi biaya model. Para ibu akan menyukainya.” Kata Yeon Ho dan Yi
Sang pun berjalan pergi. Ha Ri pun
berlari keluar mengejar Yi Sang. Tuan Nam pun meninggalkan keduanya.
“Apa yang
kau lakukan? Kau membuat batasan. Jangan melewati batas. Menyatakan perasaanmu
padaku dan tidak bertindak juga menyakitiku. Berhentilah membuatku bingung.” ucap
Ha Ri
“Aku
serius denganmu dan itu bukan keputusan mudah bagiku. Aku ceroboh.” Kata Yi
Sang
“Tidak
ada lain kali untuk kita.” Ucap Ha Ri. Yi Sang menyimpulkan ini akan
gagalkarena masalahnya sendiri.
“Aku
tidak ingin kau berpikir kaulah masalahnya. Jika tidak bisa bertanggung jawab, aku
harus mencegah diriku ingin lebih. Kupikir aku harus melakukan itu untuk
menghormatimu.” Kata Yi Sang
“Kau
hanya tidak begitu menyukaiku.” Ucap Ha Ri, Yi Sang pikir Jika harus tidak
sopan untuk akhiri ini, maka akan berusaha lalu meminta maaf dan berjalan pergi
Ha Ri terdiam
mengingat ucapan Yi Sang “Jika harus tidak sopan untuk akhiri ini, aku akan
berusaha” Yeon Ho datang bertanya apakah sudah selesai. Ha Ri mengaku Hampir.
Yeon Ho lalu mengeluh tidak percaya Bu Shim berhenti karena bayinya.
“Kurasa
aku tidak bisa menangani bayi yang sakit. Aku senang memutuskan untuk tidak
punya anak.” Kata Yeon Ho
“Yeon-ho...
Apa kau tidak akan pernah berubah pikiran?” kata Ha Ri
“Kita
bersenang-senang. Kenapa berubah pikiran? Tidak ingin mengorbankan hidup kita
demi anak adalah satu hal. Secara realistis, uang adalah masalah terbesar.” Kata
Yeon Ho
“Kau harus
membayar biaya sekolah anak sampai mereka lulus kuliah, punya tabungan untuk
saat mereka menikah, dan kau akan sangat tua saat membesarkan anakmu dan
membeli rumah.”ungkap Yeon Ho
“Kau
tidak akan punya apa pun untuk dirimu sendiri. Menyuruh kita punya bayi padahal
kita tidak tertarik adalah pelanggaran.” Kata Yeon Ho
“Aku
mengerti maksudmu.”ucap Ha Ri. Yeon Ho pun bertanya Bagaimana dengan pria itu
“Rayu
saja dan nikahi dia.”kata Yeon Ho. Ha Ri mengaku merasa takut karena dia
bersedia.
“Aku juga
merasa tidak enak. Mungkin karena dia terlalu muda. Dia sangat ceria. Dia tidak
bijaksana.”kata Ha Ri
“Apa?
Eu-ddeum?” kata Yeon Ho menebak. Ha Ri pikri temanya sangat pintar, meminta
agar Jangan beri tahu siapa pun.
“Kukira
itu Pak Han.” Ucap Yeon Ho. Ha Ri menegaskan bukan dia dan merasa Eu-ddeum
terlalu muda.
“Masalahnya,
aku terlalu tua. Kenapa menua begitu menyedihkan? Aku tidak tahu apa-apa lagi.
Aku bahkan tidak tahu harus bilang apa kepada Eu-ddeum.” Ucap Ha Ri
Saat itu
diam-diam sedaritadi, Eu Ddeum mendengar percakapan keduanya terlihat panik dan
berpikir yang harus dilakukan.
Di bar,
Yi Sang menatap ke arah Ha Ri, Ha Ri sempat melihatnya tapi mencoba acuh.
Sementara Eu Ddeum pun menatap Ha Ri dan Hyo Joo menatap Eu Ddeum. Yeon Ho lalu
berdiri bertanya Untuk apa mereka di sini. Semua menjawab Pesta perpisahan
untuk Bu Shim!
“Kalian
terdengar terlalu bersemangat. Bu Shim, kau pasti kecewa melihat mereka begitu
senang. Mari dengar apa yang ingin kau katakan.” Kata Yeon Joo
“Mau
kutarik surat pengunduran diriku?” kata Nyonya Shim. Yeon Joo pun tak ingin
memaksanya
“Kami
telah menyiapkan hadiah besar untukmu agar kau bisa meninggalkan kami dengan
senang. Hadiahnya datang!” kata Yeon Jo. Akhirnya Ha Ri memberikan pada Nyonya
Shim.
Nyonya
Shim melihat majalah dengan cover wajahnya "The Baby" Ha Ri mengaku
mereka sudah membuat ini dengan artikel berharga yang kau tulis jadi bisa
jadikan ini portofolio saat mencari pekerjaan lain. Nyonya Shim pun mengucapkan
Terima kasih.
“Kenapa
kita menjadi sangat sedih? Bernyanyi!” kata Yeon Ho daan semua orang juga
setuju. Tapi Nyonya Shim denga tatapan sinisnya meminta mereka agar Berhenti.
Akhirnya
mereka pun minum, Ha Ri mencari seseorang dan akhirnya keluar dari bar. Eu
Ddeum terlihat setengah mabuk melihat Ha Ri yang pergi, sementara Hyo Joo
menarik gelas Eu Ddeum agar tak minum lagi.
Ha Ri datang ke ruangan melihat Nyonya Shim sedang membereskan
barang-barangnya.
“Sudah
kuduga kau akan kemari. Siapa yang pergi dari pesta perpisahan untuk berkemas
di kantor?” ucap Ha Ri
“Aku
tidak mau datang besok.” Kata Nyonya Shim. Ha Ri pikir Nyonya Shim terlalu malu
untuk berterima kasih sebelum pergi
“Datanglah
ke kantor besok. Ayo makan siang bersama dan kami harus berpamitan dengan
pantas.”kata Ha Ri
“Aku
terlalu malas. Uruslah sisanya, semuanya terdengar sangat mabuk.”kata Nyonya Shim
“Aku
tidak mau. Aku akan mengurusmu saja.” Kata Ha Ri. Nyonya Shim menegaskan Kebaikan
adalah penyakit.
“Jangan
baik pada semua orang saat menjadi kepala editor Kau harus kejam saat
diperlukan.” Ucap Nyonya Shim
“Entah
apa aku boleh menempati posisi itu.” Kata Ha Ri. Nyonya Shim menegaskanTelepon
jika tidak boleh.
“Aku akan
datang sambil gendong anakku.” Kata Nyonya Shim Ha Ri berkomentar kalau Nyonya
Shim terdengar meyakinkan.
“Apa Kau
tidak ikut?” kata Nyonya Shim. Ha Ri pun membawa kotak membawakan untuk Nyonya
Shim.
Ha Ri
membawakn kotak milik Nyonya Shim ke mobil kembali memastikn kalau benar-benar
akan pergi seperti ini dan berpikir berpamitan dengan tim, karean Ini kali
terakhirnya. Nyonya Shim mengeluh kalau Ha Ri ingin memeluk mereka dan menangis
“Bukankah
sangat memalukan jika kita bertemu lagi?”kata Nyonya Shim. Ha Ri pikir benar
juga dan langsung memeluk Nyonya Shim.
“Aku akan
merindukanmu!” ucap Ha Ri. Nyonya Shim keasl tapi Ha Ri terus memukulnya dan
mengucapkan Terima kasih untuk semuanya.
Keduanya
menangis sambil berpelukan,Seorang pria datang bertanya apakah menelepon sopir.
Nyonya Shim langsung mendorong Ha Ri menjauh. Keduanya pun saling melambaikan
tangan.
Didepan bar
semua orang sudah mabuk, Yi Sang mencoba membawa semua pria untuk pulang. Ha Ri
pun mencoba menolong wanita yang mabuk agar menaiki taksi. Setelah Itu ia
melihat Eu Ddeum duduk sendirian,saat itu tasnya jatu dan barang-barangnya
berantakan.
Ia
buru-buru membereskan barang-barangnya, lalu membawa Eu Ddeum. Yi Sang
membantunya, menyuruh Ha Ri harus pulang lebih dahulu dan akan Tuan Nam dkk. Ha
Ri menolak menyuruh Yi Sang saja yang mengurus mereka.
“Jangan
lakukan itu kepada nenekku.” Ucap Eun Ddeum mendorong Yi Sang untuk pergi lalu
mengatakan pada Yi Sang ada yang ingin dikatakan...
“Eu-ddeum,
kau tahu siapa aku, bukan?” kata Ha Ri. Eu Ddeum menjawab kalau Ha Ri adalah
bibinya. Ha Ri memukulnya, Eu Ddeum pun bisa melihat Ha Ri sebagai Nyonya Jang.
Ha Ri pikir kalau Eu Ddeum sadar lalu mengajak pergi.
“Aku
tidak biasanya seperti ini... Aku memanggil taksi untuknya. Aku akan menunggu
di sana. Urus situasi di sini.” Ucap Ha Ri pada Yi Sang yang sibuk mengurus
Tuan Nam dkk.
“Ada yang
ingin kukatakan kepadamu. Bisakah kau mendengarkanku?” ucap Eu Ddeum. Ha Ri pun
membawa Eu Ddeum ke halte bus. Yi Sang selesai mengantar pulang dan menemukan
buku Ha Ri.
“Aku
mengerti perasaanmu. Pasti sulit bagimu untuk diam saja. Kau menyukai juniormu
yang 12 tahun lebih muda. Kenapa kau tua?” kata Eu Ddeum.
“Tua? Apa
kau gila?” kata Ha Ri kesal. Eu Ddeum pikir Jangan terlalu memikirkannya dan ia
sudah memikirkannya.
“Kenapa
taksinya lama sekali?” keluh Ha Ri. Eun Ddeum pikir Sekarang bukan itu yang penting.
“Aku
tampak berantakan.” Kata Ha Ri melihat wajahnya dicermin. Eu Ddeum pikir kalau
Ha Ri berusaha tampak cantik untuknya.
“Tidak
mungkin.... Aku juga ingin terlihat tampan untukmu.” Kata Eu Ddeum. Ha Ri mengeluh dengan taksinya.
Saat itu
Eu Ddeum berlutut didepan Ha Ri dan langsung menciumnya. Ha RI kaget dan Yi
Sang pun terdiam melihat Eu Ddeum yang mencium Ha Ri saat membawakan buku.
Bersambung
ke episode 8
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar