PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 21 Juni 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Jae Young mengaku sangat ketakutan. Ha Ri mengoda bertanya apakah ia menakuti Yi Sang, karena tidak bisa membiarkannya bersenang-senang. Yi Sang mengaku Bertengkar seperti ini membuat merkea terasa seperti pasangan. Aku suka.
“Waktu kita bahkan sedikit untuk mencintai, apalagi bertengkar.” Ucap Ha Ri
“Apa Kau mau berlibur bersama? Selama ini kita bekerja keras. Ayo rehat.” Kata Yi Sang. Ha Ri bertanya apakh Dua hari?
“Apa itu terlalu singkat? Mau pergi selama tiga hari?” kata Yi Sang mendengar komentar Ha Ri
“Tentu saja, aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu, tapi kita harus bekerja. Bukankah dua malam terlalu lama?” kata Ha RI
 “Apa yang kau pikirkan? Mari lakukan apa pun yang kau inginkan. Pembersih toilet yang kau bawa ke rumahku...”ucap Yi Sang ingin mengeluarkan amplop dari sakunya.
“Pembersih toilet... Aku harus memberanikan diri untuk itu. Aku melakukannya karena kau tampak tidak tegas. Aku bukan orang yang asal masuk ke rumah orang.” Ucap Ha ri marah
“Bukan itu maksudku. Aku berniat menunjukkan...” kata Yi Sang yang kesusahan. Ha Ri tak ingin membahasnya.
“Pembersih toiletnya berfungsi dengan baik, bukan? Jangan ikuti aku.” Kata Ha Ri marah.
“Tunggu... Aku ingin mengajakmu pergi ke hotel.. Ahh. Kenapa ini tersangkut?” ucap Yi Sang bingung melihat Ha Ri yang pergi. 


“Kenapa dia harus membahas pembersih toilet? Dan Dia tidak mengikutiku.. Wah... Kurasa aku harus pulang.” Ucap Ha Ri kesal melihat ke arah belakang.
Dirumah, Yi Sang frustasi merasa sudah membuat kesalahan. Ia berpikis sudah membuatnya terlihat seperti wanita aneh. Ia mengirimkan pesa tapi berpikir  tidak terdengar tulus jadi Jangan lewat pesan teks.
Ia pun menuliskan surat untuk Ha Ri “Sekali lagi, aku sungguh menyesal. Aku mencintaimu”   lalu menatapnya dengan wajah bangga karena  Sekarang harus mengirim pesan teks.

Ha Ri di rumah menatap ponselnya seperti berharap Yi Sang menelpnya, tapi berpikir kalau ia meneleponnya dahulu. Ia mengubah pendirian kaalu bisa menelp Yi Sang lebih dulu, tapi saat itu pesan Yi Sang datang.
“Sebagai pacarmu, aku sungguh minta maaf karena membuatmu terkesan murahan. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, aku akan melakukan yang terbaik. Sekali lagi, aku sungguh menyesal. Aku mencintaimu.”
Ha Ri tersenyum melihat tulisan tangan Yi Sang dan langsung membalasnya “Aku juga mencintaimu.” 

Ha Ri akan masuk ke gedung, tiba-tiba tumpukan kardus akan jatuh ke arahnya. Ia pun menjerit ketakutan menutup wajahnya, tiba-tiba Eu Dddeum datang dan langsung menahan kardus dengan bahunya yang lebar. Ha Ri melonggo kaget karena Eu Ddeum menyelamatkanya.
“Jangan melupakan momen ini saat aku menyelamatkan nyawamu. Momen ini dan ingatan ini.” Ucap Eu Ddeum menatap jam tanganya seperti ingin dikenang.
“Kenapa meremehkanku?” ucap Ha Ri sinis. Eu Ddeum pun langsung membungkuk meminta maaf. Ha Ri melangkah pergi, tapi Eu Ddeum memanggilnya. 

Keduanya duduk di lobby, Eu Ddeum gugup mengaku  Sesekal  ingin terlihat sebagai pria bagi Ha Ri, karena Ia pikir Ha RI tampak keren baginya. Ia merasa Ha Ri  tampak lemah, jadi, ingin melindunginya, tapi Ha Ri  juga sangat kuat  ingin menjadi seperti Ha Ri
“Kurasa itu sebabnya aku ingin membuatmu terkesan. Tapi sekarang, aku tidak mau lagi membuatmu terkesan. Aku hanya ingin melihat... Aku hanya ingin melihatmu baik-baik saja.” Kata Eu Ddeum
“Aku baik-baik saja. Kau juga sangat menghiburku, Eu-ddeum. Kau keren.” Puji Ha Ri
Eu Ddeum pun langsung mengucapkan Terima kasih. Ha Ri pun melangkah pergi. Eu Ddeum melihat cincin yang masih disimpanya dan terlihat sangat bahagia. 

Jae Young datang ke tempat penitipan anak karena lupa membawa obat Do-ah jadi meminta Tolong agar memberikan padanya. Si guru menganguk mengerti lalu memberitahu kalau Do-ah menumpahkan jus di selimut. Jae Youn melihat kalau itu bukan milik Do-ah.
“Ibunya Do-ah yang membawanya.” Kata si guru. Jae Young kaget kalau Jeong Won datang ke tempat Do Ah.
“Dia datang beberapa hari lalu membawa pakaian dan mainan Do-ah. Dia menjaga Do-ah cukup lama sebelum pergi.” ucap Si guru.

Jae Young terlihat marah keluar dari tempat penitipan anak lalu menelp Jeong Won.
“Hei.. Temui Do-ah. Jangan temui dia kapan pun kau mau karena itu akan membuatnya bingung. Tentukan hari dan waktu untuk bertemu dengannya. Tapi jangan terlalu berharap.” Ucap Jae Young dengan tegas 


Yi Sang berbicara di telp tentang voucher mengingapnya tersedia hanya di akhir pekan ini. Akhirnya ia memutuskan akan memesan tempat lalu menutup telpnya.  Tuan Nam mendengarnya bertanya apakah ia dan  dan Ha-ri akan ke suatu tempat di akhir pekan ini. Yi Sang menganguk.
“Kalian mau ke mana? Tempat yang bagus?” tanya Tuan Nam penasaran. Yi Sang mengatakan tidak akan memberitahu
“Hei, beri tahu aku.” Kata Tuan Nam merengek. Yi Sang mengeluh Tuan Nam yang sangat tertarik.
Di depan mereka tiba-tiba So Yoon mengeluh dengan sang pacar kalau  i akan pergi ke lokakarya akhir pekan ini. Sang pacar mengingatkan kalau dapat tiket bioskop gratis dan berpikir kalau So Yoon tidak bisa pergi saja. So Yoon merasa tak bisa karena harus ikut lokakarya perusahaan.
“Nona Jang sangat antusias merencanakan acaranya. Aku juga harus pergi dan berpura-pura antusias.” Ucap So Yoon dan mengajaknya pacarnya pergi. Yi Sang dan Tuan Nam hanya bisa melongo mendengarnya.
“Kenapa kau memesan tempat padahal tidak tahu jadwalnya?” kata Tuan Nam. Yi Sang merasa vouchernya itu sayang sekali.
“Pergilah dengan istrimu dan bersenang-senanglah.” Kata Yi Sang memberikan vouchernya.
“Aku tidak bilang ingin menerimanya, tapi terima kasih. Kau pria yang hebat. Kau akan sukses.” Puji Tuan Nam. Yi Sang pun hanya bisa mengucapkan Terima kasih. Tuan Nam pun melihat hanya dari undanganya terlihat mewah.

Sementara didalam ruangan, Ha Ri memberitahu kalau mereka tidak bisa pergi karena situasi keuangan perusahaan buruk. Hyo Joo bertanya Apa lokakarya itu dibatalkan. Ha Ri membenarkan. Yeon Ho tak percaya karena tim lain pergi ke lokakarya dan Hanya mereka yang tidak pergi.
“Bukankah kita sedang didiskriminasi? Ada rumor majalah kita akan dihentikan dan perusahaan membatalkan lokakarya kita.  Benarkah majalah kita akan dihentikan?” kata HyoJoo
“Kita harus mencegah itu terjadi. Pikirkan tentang sebuah acara yang bisa menunjukkan bahwa kita masih mampu... Bekerjalah.” Ucap Ha Ri. Semua pun kembali ke mejanya. 


Yi Sang bertemu seseorang disebuah ruangan, dan ingin tahu adapa. Si Pria memberitahu kalau ini Iklan es krim dan Kesepakatannya batal, karena  Mereka bilang fotografer senior sulit dan mahal. Yi Sang piir Hasil fotonya bagus jadi tidak apa-apa.
“Sebagai gantinya, kita punya iklan cetak untuk kopi. Tapi kau harus memotret akhir pekan ini. Kau bisa?” kata Si pria dengan senyuman lebar.
“Akhir pekan ini?” kata Yi Sang lalu mengingat yang dikatakan So Yoon “Kami akan ke lokakarya akhir pekan ini.< Nona Jang sangat antusias merencanakan acaranya”
“Tentu. Aku harus bekerja akhir pekan ini.”kata Yi Sang karena tak mungkin bisa bersama dengan Ha Ri. 

Tuan Nam menelp istrina mengajak untuk menghabiskan akhir pekan romantis dan Hanya mereka berdua. Sang istri seperti menolaknya karena dan kerjaanya. Tuan Nam mengeluh kalau istrinya lebih baik ikut komite orang tua lebih penting daripada menghabiskan waktu dengannya.
“Maksudku bukan hanya akhir pekan ini.” Ucap Tuan Nam. Hyo Joo datang mengangetkan Tuan Nam
Tuan Nam yang memegang jus langsun menyiram  baju Hyo Joo, Hyo Joo menjerit. Tuan Nam pun panik akhirnya menutup telp dan meminta maaf pada Hyo Joo. Hyo Joo mengeluh kalau ini mengerikan dan bajunya edisi terbatas dari Balencian.
“Astaga... Aku akan membayar biaya cucinya.” Ucap Tuan Nam memberikan tisseu. Hyo Joo memberitahu kalau bajunya sangat mahal.
“Kalau begitu, bisakah kita menganggapnya impas dengan ini?”kata Tuan Nam akhirnya memberikan tiket hotel pada Hyo Joo. Hyo Joo dengan wajah kesal pu mengambilnya.

Hyo Joo melihat Eun Ddeum yang menunggu lift lalu bergegas menutupi noda dibajunya dan mengoda dengan voucher ditanganya. Eu Ddeum yang bingung hanya menyapanya lalu masuk ke dalam lift. Hyo Joo dengan wajah gugup menatap Eu-ddeum.
“Bagaimana pengarmu?” tanya Eu Ddeum. Hyo Joo mengaku baik-baik saja.
“Eu-ddeum. Aku tidak bisa memberitahumu karena malu. Terima kasih sudah melindungiku di divisi patroli.” Ucap Hyo Joo
“Ada banyak orang mabuk. Lebih dari apa pun, aku khawatir kau akan mengacau di sana. Itu sebabnya aku menemanimu.” Kata Eu Ddeum. Hyo Joo pun menahan emosi.
“Pokoknya, terima kasih banyak... Jadi, ini... Kupon untuk hotel liburan. Jika kau tidak punya teman, aku bisa...” ucap Hyo Joo yang langsung disela oleh Eu Ddeum
“Terima kasih. Orang tuaku akan menyukai ini.”kata Eu Ddeum lalu bergegas keluar dari lift. Hyo Joo kembali menahan amarahnya.
“Kenapa dia tiba-tiba membahas orang tuanya? Seharusnya tidak kuberikan padanya. Sial. Sayang sekali.” keluh Hyo Joo. 

Eu Ddeum kembali ke meja kerjanya, seorang pegawai memintanya unuk mendapatkan persetujuan untuk berkas. Eu Ddeum pun pergi menemui Tuan Kim. Tuan Kim terlihat sedang menelp istrinya sambil meminta maafmengaku sebagai suami buruk yang melupakan hari jadi pernikahan mereka.
“Aku tidak bisa mengajakmu ke luar negeri. Tapi setidaknya aku harus mengajakmu ke restoran bagus. Kau selalu sibuk melakukan pekerjaan rumah. Tapi aku tidak melakukan apa pun untuk membantumu. Sayang, maafkan aku.” Ucap Tuan Kim
Eu Ddeum yang mendengarnya merasa kasihan dan kembali ke meja mengambil voucher. Tuan Kim pikir Tahun depan akan..  Eu Ddeum langsung memberikan vouchernya karena harus mengajak istrinya ke sana.

“Aku tidak percaya dia memberiku ini.. "Nohseonjae"? Tempat apa ini?” ucap Tuan Kim bahagia. 
Yeon Ho melihat Tuan Kim di ruang santai langsung memanggilnya, denganw wajah kesal memberitahu kalau Laporan penjualannya berantakan lagi, ia merasa kalau Tim Humas bisa berusaha lebih baik. Tuan Kim tak percaya kalau terjadi lagi.
“Ini sudah sering terjadi. Ini melelahkan.” Kata Yeon Ho. Tuan Nam mengerti akan memeriksanya lagi.
“Direktur belum tahu, bukan?” kata Tuan Kim. Yeon Ho pikir akan memberitahunya.
“Hei!.. Kenapa kau melakukan itu? Astaga... Ini Voucher . Pergilah ke sana dengan suamimu. Ini hotel liburan. Mewah sekali.” kata Tuan Kim menyongok
“Kau tidak bisa terus memberiku ini.” Keluh Yeon Ho, tapi Tuan Kim tak peduli meminta agar Yeon Ho bisa menerimanya.
“Dan jangan beri tahu Nona Jang.” Ucap Tuan Kim panik. Yeon Ho memperingatkan kalau Hanya kali ini. Tuan Kim pun mengucapkan Terima kasih.


Yeon Ho melihat voucher dan langsung memberikan pada Ha Ri sebagai bayaran karena menginap di rumahnya. Ha Ri bingung. Yeon Ho mengaku sudah dipesan untuk akhir pekan ini jadi Ha Ri bisa Pergi dengan Pak Han. Ha Ri memikirkan tentang Akhir pekan ini dan melihat vouchernya. 

Ha Ri baru keluar dari gedung kaget melihat Jae Young sudah menunggu didepan mobil dan bertanya apa ini. Jae Young mengaku membeli mobil baru dan menyuruh Ha Ri masuk. Ha Ri pun masuk ke dalam mobil. Sementara Yi Sang di studio sedang mengedit foto Ha Ri.
“Kenapa tiba-tiba membeli mobil?” tanya Ha Ri. Jae Young pikir  Do-ah sudah besar.
“Aku bisa mengajaknya ke berbagai tempat sekarang. Haruskah aku menjemputmu saat kau bekerja lembur?” kata Jae Young
“Kau tidak perlu mencemaskanku.” Ucap Ha ri. Jae Young mengaku mencari rumah di dekat kliniknya.
“Apa Kau akan pindah?” tanya Ha Ri. Jae Young pikir  harus kembali ke hidupknya dan Kondisi klinik sudah membaik.
“Kini aku bisa menjaga Do-ah sendiri. Aku bahkan membuatkan makanan bayi untuknya.”kata Jae Young bangga. Yi Sang hanya tersenyum mengejek
“Kau mungkin menganggapku anak cengeng yang dahulu kau pukuli saat SD. Tapi aku pria yang baik dan terhormat.” Kata Jae Young
“Kau hidup seolah-olah menyerah setelah menjual rumahmu dan mobilmu. Aku serasa menyaksikan evolusi Australopithecus menjadi manusia. Aku sangat bangga padamu.” Kata Ha Ri
“Aku harus menjalani hidup yang laya sambil membahagiakan orang yang kusayangi. Aku akan berburu rumah di akhir pekan ini. Apa Mau ikut denganku? Aku butuh bantuanmu.” Kata Jae Young
“Apa Kau mau ke sana? Namanya Nohseonjae. Kurasa hotel ini cukup mewah. Aku sangat ingin pergi, tapi kau harus pergi. Ajak Jeong-won dan Do-ah akhir pekan ini...” ucap Ha Ri
“Ha-ri... Aku memintamu membantuku mencari rumah. Ibumu bisa menjaga Do-ah akhir pekan ini. Mari kita makan dan melihat-lihat rumah. Dengarkan yang harus kukatakan. Aku ingin memberitahumu tentang kehidupan yang ingin kujalani di masa depan.” Kata Jae Young
“Kita berteman. Kenapa tidak? Tapi mari bicara nanti.” kata Ha Ri. Jae Young tetap mengajak bicara akhir pekan ini.
Saat itu Yi Sang mengirimkan pesan “Kau sudah pulang?< Aku akan menunggumu di taman.” Akhirnya Ha Ri meminta Jae Young agar menurunkan didepan karena ada rencana

Yi Sang sudah menunggu, Ha Ri pun bergegas menghampiri dengan wajah bahagia. Yi Sang berkomentar kalau mereka  jarang bertemu belakangan ini. Ha Ri pikir Sudah lama mereka tidak bertemu karena terlalu sibuk dan bertanya Apa kegiatannya akhir pekan ini.
“Aku ada pemotretan akhir pekan ini.” Ucap Yi Sang.Ha Ri kaget Yi sang kerja di akhir pekan
“Aku ingin mengajakmu berkencan.” Kata Ha Ri. Yi Sang pikir Ha Riada lokakarya akhir pekan ini.
“Sudah dibatalkan.” Kata Ha Ri. Yi Sang kaget dan ingin tahu alasanya padahal Seharusnya tidak dibatalkan
“Tidak. Bukan begitu. Itu sudah terjadi... Aku punya kupon hotel gratis. Kurasa kita tidak bisa pergi.” ucap Ha Ri
“Kupon hotel? Di mana?” tanya Yi Sang kaget. Ha Ri mengeluh karena Yi Sang bahkan tidak bisa pergi.
“Kau pikir aku akan memberitahumu bahwa nama hotelnya Nohseonjae, di 17 Bongseong-ro, Japyeong, Provinsi Gyeonggi?” kata Ha Ri
“Apa Kupon itu ada padamu? Coba kulihat.” Ucap Yi Sang tak percaya kalau memang itu sudah berjodoh untuknya. Ha Ri memperlihatkan kuponya.dan melihat wajah sumirngah Yi Sang bertanya Ada apa.
“Kita harus pergi ke sini. Aku akan pergi, sekalipun pemotretanku selesai malam.” Ucap Yi sang
“Kita tidak perlu pergi.” ucap Ha Ri. Tapi Yi Sang merasa mereka akan pergi meski tidak bisa jadi meminta Ha Ri agar menunggu. Ha Ri tak percaya kalau Yi Sang menyanggupinya. 


Pagi Hari yang cerah, Ha Ri sudah bersiap-siap dan memilih bajunya. Sementara Yi Sang pergi ke studio dengan senyuman bahagia. Seluru pegawainya pun menyapa Yi Sang dan mengupcakan Terima kasih sudah datang jauh-jauh.

Seorang pria memanggil seorang pria berumban dengan kaki yang sedikit pincang mengaku sudah mengemas makanan untuk dicicipi. Si pria mengelu kalau temanya itu  bisa mengemas banyak, tapi hanya mengemas sedikit. Si pria memilik toko merasa Ini mungkin cukup banyak saat mulai makan.
“tapi mau kuambilkan lagi?” tanya si pria. Pria uban pun merasa tak perlu seperti hanya mengodanya dan mengucapkan Terima kasih.
“Selain itu... Ha-ri masih bekerja di sana?” kata si pria uban. Pria pemilik toko terlihat bingung dan mengaku tidak tahu kabarnya.

Sang suami bergegas masuk kedalam toko dengan wajah panik. sang istri pun bertanya apakah pria uban itu sudah pergi. Si suami menganguk. Sang istri ingin tahu rencnan pria uban yang muncul tiba-tiba setiap kali kmulai melupakannya?
“Kenapa dia tiba-tiba menanyakan tempat Ha-ri bekerja?”kata si suami. Istrinya panik takut suaminya memberitahunya.
“Aku ingin berpura-pura tidak tahu, tapi dia pintar. Kurasa mungkin karena dia berjudi.” Kata si pria
“Jadi, kau memberitahunya?”jerit si wanita. Si pria mengaku  hanya bilang bahwa dia mungkin bekerja di tempat kerjanya selama ini.
“Kenapa kau memberitahunya? Bagaimana jika Ok-ran tahu? Bagaimana jika dia marah dan mengusir kita dari toko ini?” jerit si istri
“Mungkin seharusnya aku bilang dia berimigrasi.” Kata si suami lalu panik melihat Nyonya Lee yang datang

Nyonya Lee meminta agar membungkuskan roti untuknya, si wanita terlihat kebingungan.  Nyonya Lee pikir keduanya takut kalau tak membayar lalu dengan nada kesal berkata kalau akan membayarnya dan memperingatkan kalau mereka membayar sewa tepat waktu.
“Aku banyak pikiran belakangan ini.” Ucap Nyonya Lee. Si wanita pun bertanya apa ada masalah.
“Ha-ri punya dua pria. Yang satu dokter dan satunya fotografer. Mereka berdua sukses dan tampan. Siapa yang harus kupilih?” ucap Nyonya Lee bingung
“Lihat itu... Sekarang kau pamer.. Entah apa kami harus ikut memilih atau mengatakan bahwa kami iri.” Ucap Si pria
“Kami bisa membantumu memilih. Ini hebat!” kata si wanita dan keduanya mencoba sama-sama tertawa mengurangi rasa tegang.
“Beri tahu aku berapa nomor Ha-ri.” Ucap si pria beruban datang lagi ke toko kue. Nyonya Lee terdiam melihat sang mantan suami yang datang mencari Ha Ri. Duanya pun bingung dengan keadaan didepanya.


Di klinik,  Jae Young sudah selesai praktek pamit pergi pada perawat. Ha Ri berjalan sendirian menikmati suasana sangat segar karena banyak pohon tinggi seperti hutan.
Jae Young mengirimkan pesan “Ha-ri, ayo melihat rumah. Aku di kafe dekat rumah kita. Aku akan menunggu” Ha Ri menatapnya lalu membalasnya “Jae-young, aku tidak akan pergi. Jangan menungguku.”
Di studio, Seorang pira mengeluh kalau mereka bisa memesan dua kali dan memint agar cepat datang. Yi Sang mendengarnya lalu bertanya apakah modelnya tidak datang.
Si manager mengaku baru saja menyelesaikan sesinya di pinggiran kota jadi meminta agar menunggu sebentar lagi dan akan segera datang. Yi Sang mengeluh kalau sudah menunggu selama tiga jam.
“Bukankah menurutmu kita harus menunda pemotretannya?”kata Yi Sang menahan emosi
“Selamatkan aku kali ini saja. Sangat sulit menemukan waktu yang pas untuknya dan agensi menginginkan foto sebelum iklan itu dirilis. Mereka ingin foto-fotonya pada akhir hari ini. Tolong selamatkan aku, sekali ini saja. Aku juga punya anak di rumah.” Ucap si pria memohon. 


Ha Ri akhirnya melihat villa yang sudah disewa oleh Yi Sang lalu memeriksa dalamnya dengan wajah sumringah. Yi Sang menelp Ha Ri, Ha Ri bertanya apakah Yi Sang sudah selesai karena ia baru saja tiba. Yi Sang memberitahu kalau sepertinya pemotretan akan berakhir larut malam.
“Mungkin akan selesai pagi-pagi. Aku tidak mau kau sendirian.” Ucap Yi Sang tak enak hati
“Aku akan baik-baik saja. Bukan ide buruk jika aku menghabiskan waktu sendirian jika kau berhalangan.” Kata Ha Ri santai
“Aku akan ke sana setelah selesai. Maafkan aku.” Ucap Yi Sang. Ha Ri menegaskan kalau akan menunggu.

Akhirnya Yi Sang menyelesai foto shot dengan cepat, si pria sempat sibuk merapihkan pakaian, wajah Yi Sang kesal karena seharusnya bisa cepat selesai. Di cafe Jae Young tetap berharap Ha Ri datang ke tempatnya, tapi tak kunjung datang.
Ha Ri duduk di teras menikmati malam dan melihat pesan dari Yi Sang, dengan senyuman bahagia melihat video gambar dirinya. Jae Young tak bisa lagi menahan emosi akhirnya menelp Ha Ri.
“Di mana kau?” tanya Jae Young. Ha Ri menjawab kalau  sedang berlibur dan menunggu Yi Sang.
“Apa Kau sendirian? Dia akan datang atau tidak? Apa Kau menunggu sendirian dan dia mungkin tidak akan datang?” ucap Jae Young dengan nada tinggi
“Entah dia datang atau tidak, itu tidak penting. Yang penting adalah aku menunggunya.” Tegas Ha Ri
“Ha-ri, aku akan menjemputmu. Aku akan mengantarmu pulang.” Ucap Jae Young. Ha Ri mengeluh dengan sikap Jae Young yang berlebihan.
“Kenapa kau menunggu? Kenapa menunggu padahal tidak tahu dia akan datang atau tidak? Dia bahkan tidak bisa memberimu jawaban pasti. Kenapa kau menunggu?” ucap Jae Young marah
“Karena aku mau. Tidak masalah karena aku ingin menunggu.” Kata Ha Ri
Jae Young akhirnya bergegas menaiki mobil untuk menyusul Ha Ri. Yi Sang akhirnya selesai pemotretan dan langsung bergegas melesat pergi dengan mobilnya. Jae Young akhirnya datang ke tempat villa yang didatangi Ha Ri.
Ha Ri membuka pintu dengan senyuman, wajah Yi Sang terlihat meminta maaf karena datang terlambar. Ha Ri hanya bisa tersenyum dan mengajaknya masuk.
Jae Young terdiam didalam mobil karena melihat Yi Sang sudah datang ke tempat Ha Ri. Tapi hatinya seperti tak bisa terima begitu saja, tak ingin Ha Ri dengan Yi Sang. Ia pun turun dari mobil akan mengetuk pintu, tapi terlihat ragu untuk mengetuknya.
Bersambung ke episode 13


Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar