PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 18 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Wol Ju dkk akhirnya datang ke rumah Sang Chul. Wol Ju memeriksa bagia kotak surat karena berpikir ada kunci. Tapi Manager Gwi melihat Pintunya terbuka. Mereka masuk ke dalam rumah dan panik melihat Sang Chul sudah tergeletak dilantai.
“Apa dia sudah meninggal?” tanya Wol Ju. Manager Gwi melihat Sang Chul masih hidup, tapi sekarat.
“Apa dia bisa selamat?” tanya Wol Ju. Manager Gwi memeriksa kalau Usianya tinggal beberapa menit lagi.
“Tak bisa begini. Aku harus segera masuk dan mencari petunjuk.” Kata Wol Ju nekat.
“Ini bahaya. Kau bisa tak keluar bila dia mati. Kita akan terperangkap di Dunia Mimpi selamanya.” Jelas Manager Gwi
“Ini mungkin kesempatan terakhir menemukan putra Hyeon-ok. Aku harus melakukannya.” Ucap Wol Ju.
Manager Gwi berteriak menyadarkanya, lalu mengatakan kalau akan ikut. Kang Bae pun ingin ikut. Tapi Manager Gwi menyuruh Kang Bae agar tetap diluar dan mengawasi Sang Chul.
“Bila kondisinya mulai memburuk, cepat panggil kami. Paham?” kata Manager Gwi. Wol Ju mengerti dan meminta agar berhati-hati 


Jun U sedang bermain ditaman melihat Sang Chul yang datang dengan memanggilnya Paman. Sang Chul bertanya Apa yang Jun U lakukan di sini, Sang Chul mengaku sedang menunggu teman-temannya. Sang Chul melihat sekeliling.
“Teman-temanmu tak datang hari ini. Apa Kau tak mau ke tempat bagus dan bermain bersama paman?” kata Sang Chul merayu
“Tidak. Aku lebih baik pulang ke rumah dan bermain dengan Ibu.” Kata Jun U
“Dengan ibumu? Lagi? Apa Kau tahu ibumu menderita karenamu?” ucap Sang Chul marah mencengkram tangan Jun U
“Kau menyakitiku. Hentikan!” jerit Jun U, Wol Ju dan Manager Gwi melihat dari kejauha menahan amarah
“Aku bisa dapatkan Hyeon-ok bila kau tidak ada... Kau...” kata Sang Chul marah mengangkat Jun U lalu melemparnya.
Saat itu kepala Jun U terbentur dan langsung tak sadarkan diri. Wol Ju mengumpat marah ingin mendekat tapi Manager Gwi menahanya. Sang Chul pu mencoba menyadarkan Jun U tapi tak bergerak, wajahnya pun panik. 



Tiba-tiba terjadi badai dunia mimpi, Wol Ju dan Manager Gwi tak bisa berdiri tegak. Tendengar suara Kang Bae memberitahu kalaua agar Cepat kembali karena Situasinya berbahaya, tubuh Sang Chul terlihat terus bergetar.
“Sang-cheol akan segera meninggal. Ayo kita keluar.” Ucap Manager Gwi mengajak pergi.
“Kita harus tahu apa yang dia lakukan pada Jun-u.” Ucap Wol Ju tetap ingin pergi. 
Sang Chul membawa Jun U didepan pintu gerbang yang tak sadarkan diri, lalu meninggalkanya. Wol Ju mengumpat marah dan mencoba berjelan mendekat, badai kembali datang tanpa Sang Chul akan meninggal. Manager Gwi menariknya untuk pergi.
“Tunggu! Kita harus lihat nama panti asuhan ini.” Ucap Wol Ju terus melawan arah angin membuka papan nama dan melihat nama [DURI]

Keduanya akhirnya kembali. Kang Bae bisa mengucap syukur dan memastika mereka berdua tak terluka, Manager Gwi menganguk dan memastikan Kang Bae juga baik-baik saja, Wol Ju terlihat sangat marah melihat Sang Chul.
“Manusia ini menelantarkan Jun-u yang terluka dan tak sadar di depan panti asuhan.” Ucap Wol Ju
“Astaga...Bagaimana dia bisa melakukan itu?” kata Kang Bae tak percaya.
“Aku tak tahu siapa yang mengambil nyawanya, tapi aku akan melakukannya sendiri jika dia belum mati”Kata Wol Ju.
“Tapi kita tahu nama panti asuhannya. Jun-u bisa ditemukan setelah telepon mereka.” Kata Manager Gwi
“Syukurlah.Namun, bukankah orang seperti iniharusnya membayar kesalahannya dulu?” ucap Kang Bae
“Tuhan tahu semua tindakannya. Dosa yang tak ditebus di dunia ini akan dia tebus dengan menyakitkan di neraka.” Ucap Wol Ju. 


SWALAYAN KAPEUL
Kang Bae menganti pakaian dan saat menutup pintu loker melihat hantu yang ada didepanya. Ia mencoba untuk mengubrisnya, tapi si hantu malah makin mendekat dan tahu kalau Kang bae ternyata melihatnya. Kang Bae panik tak bisa memakai kacamatanya.
“Jangan mendekatiku. Jangan seperti ini!” kata Kang Bae ketakutan.
“Ayo main bersamaku. Aku akan baik padamu.” Ucap si hantu. Kang Bae makin ketakutan, tapi tiba-tiba ada yang menarik si hantu dan berubah menjadi bola bergelinding ke arah Kang Bae. 

Kang Bae melihat Manager Yeom yang datang menyelamatnya, Manager Gwi pun menolong Kang Bae untuk bangun dan menanyakan kabarnya. Kang bae pun mengucapkan terimakasih, Manager Yeom mengaku sudah menduga jadi sengaja memeriksa.
“Garam takkan membantumu sama sekali. Kita harus segera menyembuhkannya. Melihat perasaan orang yang disembunyikan adalah hal yang menyiksa. Kebenaran? Itu hanya terdengar baik. Terkadang, kebenaran bisa lebih jelek dan buruk.” Kata Manager Yeom
“Benar. Banyak orang yang menipu orang lain untuk kepentingan sendiri. Karena itulah aku takut berhubungan dengan orang lain.” Kata Kang Bae
“Orang lain pun pasti takut denganmu.” Komentar Manager Yeom. Kang  Bae bingung ada yang Takut dengannya
“Setiap orang memiliki sisi jahat. Keegoisan dan kejelekan yang tak bisa ditunjukkan kepada orang lain. Mereka coba untuk menyembunyikan sisi jahat mereka, tapi kau terus saja mengeluarkannya.Tentu saja mereka takut padamu.” Ucap Manager Yeom
“Jadi, kami saling takut. Namun, aku kini banyak berubah pikiran karena Nona Wol-ju dan Manager Gwi. Aku melihat banyak orang yang tulus merindukan dan mencemaskan orang lain. Lalu setelah masalah mereka selesai,  mereka terlihat bahagia dan berterima kasih. Aku bisa lihat mereka tulus.” Cerita Kang bae
“Apa Semua karena Wol-ju dan Manager Gwi? Bagaimana kalau mereka sedang memanfaatkan dan menipumu?” ucap Manager Gwi
“Itu tak mungkin terjadi.” Kata Kang Bae, Manager Gwi tahukalau Sentuhan Kang Bae tak bekerja pada mereka sehingga tak tahu perasaan mereka.
“Bagaimana bisa percaya?” kata Manager Yeom. Kang Bae tetap  percaya pada mereka.
“Aku sudah bilang, 'kan? Setiap orang punya sisi jahat.” Kata Manager Yeom seperti mencoba menghasut. 




Wol Ju gugup menunggu sesuatu, lalu menerima telp dengan wajah bahagia. Manager Gwi datang, Wol Ju emmebritahu Panti asuhan baru menelepo dan Mereka menemukan Jun-u, Dia ada di Amerika Serikat dan akan kembali kenari. Manager Gwi pikri Bagus sekali.
“Namun, aku tak bisa begitu senang sebab hatiku berat karena Kang-bae. Saat Kang-bae datang, ayo jujur padanya dan biarkan dia berhenti kerja.” Ucap Manager Gwi khawatir.
“Beri aku waktu. Setelah kita bisa menghubungi Jun-u, aku akan kunjungi Samsin lagi.” Kata Wol Ju. Kang Bae akan masuk mendengarkan pembicaraan keduanya.
“Dia bilang tak bisa memberitahumu. Kalau memang kita berhasil mengetahui informasi reinkarnasi sinabar, bagaimana dengan cinta tulus itu? Siapa pun orangnya, kita tak ada waktu untuk menjodohkan mereka. Bila terus mengulur waktu, kau sama saja dengan menipu Kang-bae.”jelas Manager Gwi
“Aku akan mengurusnya. Jadi, jangan beri tahu apa pun soal ini.” Kata Wl Ju.
“Masalahnya bukan tentang menyembunyikan ini. Bila kita tak bisa menyembuhkannya, dia harus berhenti bekerja di sini. Maksudku...” kata Manager Gwi. 


“Apa kau bilang? Tak ada cara untuk menyembuhkanku?” kata Kang Bae akhirnya masuk dengan wajah penuh amarah. Wol Ju mencoba menjelaskan.
“Kenapa kalian panik? Aku seperti memergoki kalian.”kata Kang Bae marah.Wol Ju mencoba menenangkan tapi Kang Bae makin marah.
“Kalian sedang bercanda denganku, 'kan? Kau bisa menghilangkan kemampuanku ini, 'kan?” kata Kang Bae marah
“Begini, itu...yang kami pikirkan dulu.” Kata Wol Ju. Kang Bae memastikan Apa tak ada cara lain.
“Nona Wol-ju, cepat katakan. Bukankah kau bilang bisa sembuhkan aku?” kata Wol Ju marah
“Maaf, Kang-bae... Ternyata tak bisa... Sungguh tak bisa.”ucapWol Ju merasa bersalah.
“Jadi, selama ini kau hanya menipu dan memanfaatkanku. Atau kau hanya memanfaatkanku karena kau membutuhkanku?”kata Kang Bae marah.
Manager Gwi menenangkan Kang Bae agar duduk,  Kang Bae menghempaskanya dan mengingatkan kalau Wol Ju benci orang yang memanfaatkan orang lain dan menurutnya mereka semua dengan teman-temanya bahkan percaya pada Wol Ju.
“Aku percaya bahwa kalian... berbeda.” Kata Kang Bae marah dan langsung berlari keluar tenda.
Wol Ju hanya bisa terdam, Kang Bae berlari dengan kencang. Manager Gwi mengejarnya tapi Kang Bae sudah pergi menjauh. Diam-diam Manager Gwi melihat dari kejauhan terlihat sangat senang karena bisa menghasutKang-bae.


-SWALAYAN KAPEUL-
Yeo Rin mengintip dari balik jendela dan tak melihat Kang Bae dibelakang meja. Jin Dong tiba-tiba datang lalu berkomentar Bila hari ini mencari Kang-bae lagi, dan memberitahu kalau dia izin sakit lagi. Yeo Rin kaget kalau Kang Bae izin sakit lagi
“Apa penyakitnya parah?” tanya Yeo Rin panik. Jin Dong menyindir Menurutnya, seseorang membuatnya sangat sakit hati sehingga sistem imunnya melemah karena stres.
“Siapa yang menanyakan pendapatmu? Kau bahkan tak tahu kondisi tepatnya. Rekan macam apa kau ini?” kata Yeo Rin kesal
“Lain kali, akan kutemani dia ke rumah sakit, mendapatkan surat dokter, dan memberikannya padamu. Teman kerja seharusnya seperti itu, 'kan? Ya.” Ucap Jin Dong sinis
“Menyebalkan. Kenapa dia tak pergi dan memeriksanya? Dia menjadi sering sakit. Dia membuatku cemas.” Kata Yeo Rin lalu berjalan pergi. 


Kang Bae duduk sendiri di tepi sungai seperti sedang memancing. Manager Gwi akhirnay duduk agar jauh dan langsung meminta maaf  dan mengaku kalau Masalah ini terjadi karena kesalahannya juga. Kang Bae pikir Mungkin ia memang harus seperti ini.
“Aku harus hidup seperti ini. Keinginan hidup seperti orang biasa adalah ambisi yang terlalu besar.” Ucap Kang Bae. Manager Gwi ingin bicara tapi disela.
“Aku tak apa... Dimanfaatkan dan dibuang seperti ini. Aku sudah terbiasa.” Kata Kang Bae.
Flash Back
Saat dipanti asuhan, seorang guru tahu kalau ada satu kursi kosong di kelasnya dan menyuruh agar mengmbil Han Kang-bae ke kelasnya saja karena benci dia. Kang Bae mendengar dari belakang pintu. Guru lain mengaku juga benci dengan Kang Bae.
“Tiap kali bersamanya, aku selalu salah bicara dan merasa ngeri. Apa dia dikutuk?” ucap Si guru satu
“Benar juga. Mungkin karena itu dia dibuang orang tuanya. Astaga, dia mengerikan.” Kata Guru lainya. Kang Bae hanya diam karena nasibnya jadi anak buangan. 


Seorang wanita memberitahu Kang Bae kalau akan tinggal dengan ayah dan ibu jad akan buatkan makanan lezat di rumah. Ayahnya pu memberikan mainan dan bertanya apakah Kang Bae menyukainya, Kang Bae mengaku suka. Sang ibu pun mengelus kepala Kang Bae.
“Jika punya anak, dia akan lebih sering di rumah. Dia sangat sering berlagak lajang.” Ucap si ibu berkata jujur.
“Apa? Apa yang kau bicarakan di depan anak kecil?” kata si ayah menutup telinga Kang Bae dan membuatnya berkata jujur.
“Untuk apa punya anak? Dia bahkan bukan darah dagingku? Aku bertahan denganmu karena warisan keluargamu. Tunggu saja. Dalam beberapa tahun, uangmu kuambil dan kau kuceraikan.” Ucap Si pria
“Ternyata itu perasaanmu sebenarnya.” Kata si wanita marah. Si pria pun tak mengelaknya. Kang Bae hanya bisa melihat keduanya yang saling adu mulut, 


“Anak yang Dikutuk. Itu namaku dulu. Siapa yang mau merawat anak mengerikan dan tak menyenangkan? Semua orang datang dan utarakan perasaannya, lalu membenciku. Aku juga manusia yang ingin bersandar saat lelah dan menceritakan masalahku.” Ungkap Kang Bae
“Kenapa aku tak bisa begitu? Kenapa?” ucap Kang Bae. Manager Gwi menegaskan Akan mendengarnya dengan Wol Ju juga.
“Benar... Kalian berdua adalah satu-satunya yang kupercaya dan tempat mengobrol. Aku bahkan berpikir, ini rasanya punya keluarga. Meski penglihatan spiritualku tak bisa ditutup, kukira akan bahagi jika bisa bersama denganmu dan Nona Wol-ju.” Ungkap Kang Bae.
“Kang-bae... Untuk masalahmu, bagaimanapun, kami akan mencari cara. Jadi, sampai saat itu...” ucap Manager Gwi
“Tidak... Tak akan kulakukan. Aku tak mau percaya hanya untuk kecewa dan terluka. Silakan pergi... Aku mohon jangan mencariku lagi.” Kata Kang Bae. Manager Gwi pun tak bisa berkata apa-apa. 


Samsin ketakutan meminta Wol Ju agar bisa tenang,  karena pasti tahu berapa banyak kapsul mimpi di dalam sini. Wol Ju dengan pemukul baseball mengaku tak peduli ada berapa kapsul dalam mesin itu jadi meminta agar mengatakan sinabar bereinkarnasi menjadi siapa.
“Kalau tidak, akan kurusak semua dan pergi ke neraka!” kata Wol Ju. Samsin tak percaya kalau Wol Ju yakin mau ke neraka
“Aku gantung diri di Pohon Keramat. Pergi ke neraka adalah hal sepele.” Kata Wol Ju tak takut
“Bila kau bersedia ke neraka untuk ini, akan kuberi tahu. Tapi...” kata Samsin. 


Manager Gwi mengelap sendok heran Apa yang membuat Samsin tiba-tiba berubah pikiran, karena dia bilang itu rahasia. Wol Ju hanya duduk terdiam dengan tatapan kosong, Manager Gwi memanggilnya sampai akhirnya Wol Jul tersadar setelah dipangil dua kali.
“Kenapa Samsin berubah pikiran?” tanya Manager Gwi. Wol Ju pikir Dia pasti kasihan pada Kang-bae.
“Kalau begitu, kenapa sangat lama? Dia membuatku frustrasi.” Kata Mangaer Gwi
“Dia pasti akan hubungi kita. Tunggu saja. Aku ke rumah sakit dulu.” Ucap Wol Ju yang terlihat banyak pikiran.
“Kenapa?” tanya Manager Gwi. Wol Ju memberitahu kalau Jun-u ternyata sakit parah jadi langsung dirawat setelah tiba.
“Astaga. Kenapa akhir-akhir ini hanya ada berita buruk?” keluh Manager Gwi
“Namun, ini adalah hari ibu bertemu putranya. Itulah yang penting.” Jelas Wol Ju. 

-UNIVERSITAS DAEHAN RS DONGTAN SEONGDONG-
Wol Ju berjalan dengan Nyonya Park, terlihat tangan Nyonya Park ragu membuka pintu kamar rawat. Akhirnya Wol Ju memegang tangan Nyonya Park menyakikan. Nyonya Park pun menangis melihat anaknya yang sudah besar tapi terbaring dirumah sakit.
“Jun-u, ini ibu... Jun-u, ibu... Maaf ibu terlambat menemukanmu. Maaf karena ibu kehilanganmu. Maaf... karena memberikanmu tubuh yang lemah. Ibu... Ibu minta maaf atas segalanya.” Kata Ibu Jun U terus menangis. Wol Ju menatap sambil menahan tangisnya.
“Mulai kini, ibu akan selalu di sampingmu. Ibu... Ibu akan selalu ada di sisimu. Maaf... Putraku, terima kasih dan maaf... Jun-u, maafkan ibu. Semua karena ibu.” Ungkap Ibu Jun u

“Aku iri... Setidaknya kau bisa melihat wajah putramu. Aku... bahkan tak pernah lihat wajah anakku.” Ungkap Wol Ju sedih saat keluar ruangan.
Saat itu telpnya berdering, Samsin menelp. Wol Ju pun ingin tahu , siapa sinabar. 

Samsin pergi menemui Kang Bae di ruang tunggu, Kang Bae bingung kenapa datang ke tempat kerjanya. Samsin langsun terkesima melihat Kang bae sungguh tampan. Kang bae terlihat bingung, Samsin pun menyadarkan diri agar mengingat tujuanya datang.
“Kau tak ingin memberi kapsul mimpi, 'kan?” ucap Kang Bae. Samsin mengingat kalau ingin berbicara soal Wol-ju.
“Tak ada yang bisa kukatakan tentangnya.” Kata Kang bae marah. Samsin mengaku tak minta Kang Bae bicara.
“Dengarkan saja... Wol-ju tak cukup egois untuk memanfaatkan seseorang hanya agar tak masuk neraka. Tak seperti kelihatannya, dia hangat dan loyal. Lebih tepatnya, dia terbiasa mengorbankan dirinya.” Ucap Samsin.
"Mengorbankan"?” kata Kang Bae tak percaya, Samsin membenarkan.
“Alasan dia melakukan ini selama 500 tahun adalah untuk menyelamatkan roh anaknya.” Kata Samsin
"Anaknya"? Apa Bibi Wol-ju punya anak?” kata Kang Bae kaget. Samsin membenarkan.
“Anak yang dia bahkan tak dia ketahui.” Kata Samsin menceritakan kejadia masa lalu Wol Ju. 
Flash Back
Wol Ju yang sangat marah berjalan ke tempat pohon keramat dan langsung gantung diri, saat itu pohon langsung bereaksi dengan mengeluarkan cahaya yang terang.
“Lima ratus tahun yang lalu, Wol-ju mengalami ketidakadilan dan akhirnya gantung diri di Pohon Keramat. Namun, dia tak tahu bahwa dia membunuh dua nyawa lain sekaligus. Yang satu adalah Pohon Keramat. Yang lain adalah anak yang dikandungnya.
“Karena nasib buruk, kesedihan Pohon Keramat masuk ke jiwa janin itu. Karena ini, anak itu ditakdirkan hidup dalam kemalangan selama beribu-ribu tahun hingga dendam Pohon Keramat terbayar.” 


Wol Ju melihat catatan dosanya, dengan tangan yang bergetar  dan baru tahu kalau  sedang mengandung anaknya. Nyonya Yeon membenarkan dan heran karena Wol Ju yang masih mau pergi ke Neraka Kepunahan. Wol Ju pikir Anak itu tak bersalah.
“Dia hanya bayi malang yang bahkan belum sempat lahir ke Dunia Nyata, tapi sudah kuhabisi nyawanya. Kenapa kau begitu kejam pada bayi yang bernasib begini karena bertemu ibu yang buruk?” ucap Wol Ju
“Seperti katamu, itu hanya karma. Bagaimana? Aku bisa membuatmu tercabik-cabik, dan hilang selamanya sesuai keinginanmu.” Kata Nyonya Yeom
“Tidak... Jangan lakukan itu, Yeomradaewang. Kau bilang 100.000 orang? Akan kulakukan. Aku... akan terima hukuman itu.” Ucap Wol Ju. 

“Untuk menyelamatkan jiwa anaknya, Wol-ju menggantikan Pohon Keramat dan membantu menyelesaikan masalah 100.000 orang.” Cerita Samsin. Kang Bae pun baru mengetahuinya.
“Karena itu, dia mengambil semua risiko itu. Itu sebab Weol-ju selalu bersemangat untuk menolong masalah yang terkait anak-anak.” Jelas Samsin.
“Aku percaya perasaannya lebih hancur dibandingkan ibu Jun-u yang kehilangan anak selama 15 tahun karena dia tak bisa bertemu selama 500 tahun.” Ungkap Samsin. Kang Bae sedih mengaku tak tahu.
“Alasan aku memberi tahu rahasia Weol-ju yang Managaer Gwi dan Manager Yeom tak tahu  karena baru kali ini terjadi. Ini kali pertama aku melihat Wol-ju sangat peduli pada manusia.” kata Samsin
“Dia mengkhawatirkanku?” ucap Wol Ju  tak percaya, Samsin mengeluarkans sebuah surat.
"Kontrak pemindahan dosa"? Apa ini?” tanya Kang Bae bingung. 

Flash Back
Samsin pikir bisa memberitahu hal yang ingin diketahui Wol Ju tapi Sebagai gantinya, Wol Ju harus bersedia bertanggung jawab karena telah membocorkan rahasia. Wol Ju pun ingin tahu apa yang akan terjadi padanya.
“Kau akan kehilangan kesempatan untuk reinkarnasi dan harus ke Neraka Kepunahan. Ini kontraknya.” Ucap Samsin. Wol Ju melihat surat KONTRAK PEMINDAHAN DOSA
“Untunglah masih ada cara untuk membantu.” Ucap Wol Ju. Samsin memastikan keputusan Wol Ju.
“Kau akan dapat kesempatan reinkarnasibila target 100.000-mu tercapai. Apa Kau mau menyia-nyiakan kesempatan itu?” ucap Samsin
“Aku tak pernah ingin reinkarnasi. Lalu... Ini bukan sia-sia karena aku bisa menepati janjiku pada Kang-bae.” Kata Wol Ju. Samsin tak percaya mendengarnya.
“Apa kau akan langsung memberi tahu setelah kuteken?” tanya Wol Ju. Samsin mengatakan tak bisa langsung.
“Akan ada proses penyaringan internal, tapi kau berjanji akan ke Neraka Kepunahan, jadi, aku yakin akan lolos.” Ucap Samsin.
Wol Ju membaca surat [AKU, WEOL-JU, AKAN MENYERAHKAN KESEMPATAN REINKARNASI SETELAH MEMBERESKAN DENDAM 100.000 ORANG DAN BERJANJI AKAN LANGSUNG KE NERAKA KEPUNAHAN] dan sempat terdiam.
“Apa kini kau takut setelah harus menekennya?” kata Samsin, Wol ju mengaku tidak dan langsung memberikan tanda tangan. 


Kang Bae yan mendengarnya merasa tak percaya kalau Wol Ju mau melakukan itu untuknya. Samsin pikir Kang Bae sekarang sudah paham kalau ia itu orang yang sangat berharga bagi Wol-ju.
“Kemungkinan besar dia takkan bisa memberi tahu caranya padamu. Seperti kau lihat, itu rahasia. Karena itu, aku datang. Kupikir kalian harus berdamai lebih dulu agar Wol-ju bisa membantu memperbaiki keadaanmu.” Jelas Samsin
“Tidak. Ini tak boleh terjadi. Aku tak apa-apa hidup seperti ini. Jadi, tolong cabut kontrak ini. Tak bisa kubiarkan dia ke neraka tanpa bisa reinkarnasi.” Kata Kang Bae panik
“Astaga, ini tak bisa diubah. Aku hanya bisa bantu sampai di sini. Kini kalian urus sendiri.” Ucap Samsin. 

Manager Gwi bertemu dengan Manager Yeom di minimarket merasa beruntung karena mreka datang lebih cepat karean  Bila terlambat lima menit, maka dia pasti sudah wafat.
“Jika begitu, ibu dan putranya tak bisa bertemu dan satu kasus hilang. Itu bisa menjadi masalah.” Kata Manager Gwi
“Dalam lima menit, kalian dapat info yang diperlukan.” Ucap Manager Yeom sedih
“Soal Joo Sang-cheol. Sepertinya dia tidak dibunuh oleh manusia.” bisik Manager Gwi. Manager Yeom pura-pura tak mengerti.
“Sepertinya dia dibunuh arwah jahat yang kabur itu. Apa  Aku perlu mencari tahu?” kata Manager Gwi
“Tidak. Jangan cemaskan itu. Kini yang terpenting adalah Wol-ju. Bila tak mencapai 100.000 orang, dia akan langsung dibawa ke Neraka Kepunahan.” Kata Manager Yeom mencoba mengalingkan pembicaran.
“Benar. Jika dia coba menghalangi kami?” ucap Manager Gwi. Manager Yeom heran karena Manager Gwi yang berpikir begitu.
“Ini kebetulan. Aku akan cari tahu soal kematian Joo Sang-cheol, jadi, kau pergi saja.” Kata Manager Yeom menyakinakn
“Baik. Kupercayakan padamu... Tapi Manager Yeom  Kenapa kau tak makan mi instan?” kata Manager Gwi heran.
“Apa aku harus makan mi instan?” tanya Manager Yeom heran. Manager Gwi pikir Ini kali pertamaku melihat tak makan mi instan di toserba.
“Aku tadi sudah makan. Mungkin karena itu. Kurasa tadi aku sudah memakannya.” Kata Manager Yeom gugup,
Manager Gwi mengerti dan akhirnya langsung bergegas pergi. manager Yeom terlihat kesal langsung meremas air mineral seperti menutupi kebohonganya dan amarahnya. 


Wol Ju sedang ada di kedai dan kaget melihat Kang Bae yang datang mengaku baru saja akan menemuinya. Kang Bae mengeluh Wol Ju yang harus melakukan itu. Wol Ju tak mengerti apa maksudnya. Kang Bae memceritakan kalau Samsin tadi datang ke swalayan.
“Aku juga sudah lihat... kontrakmu.” Kata Kang Bae. Wol Ju kesal karena Samsin itu sungguh bermulut besar.
“Dia menakutiku dengan berkata itu rahasia.” Ucap Kang Bae sedih dan merasa bersalah.
“Lalu? Kau datang kemari karena merasa tersentuh?” ejek Wol Ju. Kan Bae pikir tak perlu hilangkan kemampuannya bila harus ke neraka.
“Itu tak perlu... Aku sudah hidup selama 500 tahun, jadi, aku tak perlu ada di sini lagi.” Kata Wol Ju
“Bila benci dunia, pergilah ke surga. Kenapa meneken kontrak seperti itu?” kata Kang Bae
"Surga"? Aku? Dengan Temperamen seperti ini?” kata Wol Ju merasa tak pantas untuk pergi ke surga
“Bagaimanapun, kau tak boleh ke neraka. Mari cari cara lain.Akan kulakukan apa pun untuk membantu.” Kata Kang Bae
“Yang bisa kau lakukan adalah membantuku menyelesaikantarget 100.000 orang, menyembuhkanmu, dan membantuku agar aku bisa pergi dengan penuh percaya diri. Mohon bantuannya, Han Kang-bae.” Kata Wol Ju.
Kang Bae mengingat yang dikatakan Samsin “Alasan dia melakukan ini selama 500 tahun adalah untuk menyelamatkan roh anaknya.” Lalu denga sangat yakin akan membantu Wol Ju.
“Bagus! Kini kau hanya perlu mendengarkanku. Selain itu, kau harus rahasiakan kontrak ini dari manager Gwi dan Manager Yeom.  Kita tak ada waktu untuk berdebat dengan mereka soal ini. Apa Kau mengerti?” ucap Wol Ju. Kang Bae menganguk mengerti.
“Apa yang harus kulakukan dahulu?” tanya Kang Bae. Wol Ju memberitahu  Pertama, pergilah beli telur karena kehabisan telur.


Saat itu Manager Gwi datang kaget melihat Kang Bae dan bertanya  Apa yang terjadi. Kang Bae hanya mengaku kalau sudah kembali. Wol Ju terlihat gugup takut Kang Bae memberitahu rahasianya. Kang Bae memperlihatkan dompet untuk membeli telor. 


 Manager Gwi berjalan dengan Kang Bae mengaku senang karena kembali. Ia pun dengan sangat yakin kalau Wol Ju pasti temukan cara. Kang Bae membenarkan dan mengaku lega, akhirnya Hyeon-ok bisa bertemu putranya dan semua selesai dengan baik.
“Namun, aku dengar Jun-u sakit.” Kata Kang Bae. Manager Gwi memberitahu Karena itu, Hyeon-ok dites untuk transplantasi ginjal.
“Tingkat sukses anggota keluarga tinggi, jadi, tunggu saja. Putranya hampir mati, tapi dia akhirnya bisa melihatnya setelah menunggu 15 tahun. Bukankah ini semacam takdir Tuhan?” kata Manager Gwi
"Takdir Tuhan". Apa aku juga bisa bertemu ibuku? Aku tak ingin berpikir aku dibuang oleh orang tuaku. Siapa tahu? Mungkin saja orang tuaku saat ini sedang mencariku. Bila membenci mereka tanpa alasan, makaaku merasa bersalah.” Kata Kang Bae.
Keduanya menunggu lampu merah, tiba-tiba seorang hantu wanita dibelakang melihat keduanya sangat bahagia.
“Aku akhirnya bertemu denganmu, Yang Mulia.” Ucap si wanita. Kang Bae dan Manager Gwi menengok ketika dipanggil Yang mulia.
Bersambung ke episode 10

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar