PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Wol Ju
dkk akhirnya datang ke rumah Sang Chul. Wol Ju memeriksa bagia kotak surat
karena berpikir ada kunci. Tapi Manager Gwi melihat Pintunya terbuka. Mereka
masuk ke dalam rumah dan panik melihat Sang Chul sudah tergeletak dilantai.
“Apa dia
sudah meninggal?” tanya Wol Ju. Manager Gwi melihat Sang Chul masih hidup, tapi
sekarat.
“Apa dia
bisa selamat?” tanya Wol Ju. Manager Gwi memeriksa kalau Usianya tinggal
beberapa menit lagi.
“Tak bisa
begini. Aku harus segera masuk dan mencari petunjuk.” Kata Wol Ju nekat.
“Ini
bahaya. Kau bisa tak keluar bila dia mati. Kita akan terperangkap di Dunia
Mimpi selamanya.” Jelas Manager Gwi
“Ini mungkin
kesempatan terakhir menemukan putra Hyeon-ok. Aku harus melakukannya.” Ucap Wol
Ju.
Manager
Gwi berteriak menyadarkanya, lalu mengatakan kalau akan ikut. Kang Bae pun
ingin ikut. Tapi Manager Gwi menyuruh Kang Bae agar tetap diluar dan mengawasi
Sang Chul.
“Bila
kondisinya mulai memburuk, cepat panggil kami. Paham?” kata Manager Gwi. Wol Ju
mengerti dan meminta agar berhati-hati
Jun U
sedang bermain ditaman melihat Sang Chul yang datang dengan memanggilnya Paman.
Sang Chul bertanya Apa yang Jun U lakukan di sini, Sang Chul mengaku sedang
menunggu teman-temannya. Sang Chul melihat sekeliling.
“Teman-temanmu
tak datang hari ini. Apa Kau tak mau ke tempat bagus dan bermain bersama
paman?” kata Sang Chul merayu
“Tidak.
Aku lebih baik pulang ke rumah dan bermain dengan Ibu.” Kata Jun U
“Dengan
ibumu? Lagi? Apa Kau tahu ibumu menderita karenamu?” ucap Sang Chul marah
mencengkram tangan Jun U
“Kau
menyakitiku. Hentikan!” jerit Jun U, Wol Ju dan Manager Gwi melihat dari
kejauha menahan amarah
“Aku bisa
dapatkan Hyeon-ok bila kau tidak ada... Kau...” kata Sang Chul marah mengangkat
Jun U lalu melemparnya.
Saat itu
kepala Jun U terbentur dan langsung tak sadarkan diri. Wol Ju mengumpat marah
ingin mendekat tapi Manager Gwi menahanya. Sang Chul pu mencoba menyadarkan Jun
U tapi tak bergerak, wajahnya pun panik.
Tiba-tiba
terjadi badai dunia mimpi, Wol Ju dan Manager Gwi tak bisa berdiri tegak.
Tendengar suara Kang Bae memberitahu kalaua agar Cepat kembali karena Situasinya
berbahaya, tubuh Sang Chul terlihat terus bergetar.
“Sang-cheol
akan segera meninggal. Ayo kita keluar.” Ucap Manager Gwi mengajak pergi.
“Kita
harus tahu apa yang dia lakukan pada Jun-u.” Ucap Wol Ju tetap ingin pergi.
Sang Chul
membawa Jun U didepan pintu gerbang yang tak sadarkan diri, lalu
meninggalkanya. Wol Ju mengumpat marah dan mencoba berjelan mendekat, badai
kembali datang tanpa Sang Chul akan meninggal. Manager Gwi menariknya untuk
pergi.
“Tunggu!
Kita harus lihat nama panti asuhan ini.” Ucap Wol Ju terus melawan arah angin
membuka papan nama dan melihat nama [DURI]
Keduanya
akhirnya kembali. Kang Bae bisa mengucap syukur dan memastika mereka berdua tak
terluka, Manager Gwi menganguk dan memastikan Kang Bae juga baik-baik saja, Wol
Ju terlihat sangat marah melihat Sang Chul.
“Manusia
ini menelantarkan Jun-u yang terluka dan tak sadar di depan panti asuhan.” Ucap
Wol Ju
“Astaga...Bagaimana
dia bisa melakukan itu?” kata Kang Bae tak percaya.
“Aku tak
tahu siapa yang mengambil nyawanya, tapi aku akan melakukannya sendiri jika dia
belum mati”Kata Wol Ju.
“Tapi kita
tahu nama panti asuhannya. Jun-u bisa ditemukan setelah telepon mereka.” Kata
Manager Gwi
“Syukurlah.Namun,
bukankah orang seperti iniharusnya membayar kesalahannya dulu?” ucap Kang Bae
“Tuhan
tahu semua tindakannya. Dosa yang tak ditebus di dunia ini akan dia tebus
dengan menyakitkan di neraka.” Ucap Wol Ju.
SWALAYAN
KAPEUL
Kang Bae
menganti pakaian dan saat menutup pintu loker melihat hantu yang ada didepanya.
Ia mencoba untuk mengubrisnya, tapi si hantu malah makin mendekat dan tahu
kalau Kang bae ternyata melihatnya. Kang Bae panik tak bisa memakai
kacamatanya.
“Jangan
mendekatiku. Jangan seperti ini!” kata Kang Bae ketakutan.
“Ayo main
bersamaku. Aku akan baik padamu.” Ucap si hantu. Kang Bae makin ketakutan, tapi
tiba-tiba ada yang menarik si hantu dan berubah menjadi bola bergelinding ke
arah Kang Bae.
Kang Bae
melihat Manager Yeom yang datang menyelamatnya, Manager Gwi pun menolong Kang
Bae untuk bangun dan menanyakan kabarnya. Kang bae pun mengucapkan terimakasih,
Manager Yeom mengaku sudah menduga jadi sengaja memeriksa.
“Garam
takkan membantumu sama sekali. Kita harus segera menyembuhkannya. Melihat perasaan
orang yang disembunyikan adalah hal yang menyiksa. Kebenaran? Itu hanya terdengar
baik. Terkadang, kebenaran bisa lebih jelek dan buruk.” Kata Manager Yeom
“Benar. Banyak
orang yang menipu orang lain untuk kepentingan sendiri. Karena itulah aku takut
berhubungan dengan orang lain.” Kata Kang Bae
“Orang
lain pun pasti takut denganmu.” Komentar Manager Yeom. Kang Bae bingung ada yang Takut dengannya
“Setiap
orang memiliki sisi jahat. Keegoisan dan kejelekan yang tak bisa ditunjukkan
kepada orang lain. Mereka coba untuk menyembunyikan sisi jahat mereka, tapi kau
terus saja mengeluarkannya.Tentu saja mereka takut padamu.” Ucap Manager Yeom
“Jadi,
kami saling takut. Namun, aku kini banyak berubah pikiran karena Nona Wol-ju
dan Manager Gwi. Aku melihat banyak orang yang tulus merindukan dan mencemaskan
orang lain. Lalu setelah masalah mereka selesai, mereka terlihat bahagia dan berterima kasih. Aku
bisa lihat mereka tulus.” Cerita Kang bae
“Apa
Semua karena Wol-ju dan Manager Gwi? Bagaimana kalau mereka sedang memanfaatkan
dan menipumu?” ucap Manager Gwi
“Itu tak
mungkin terjadi.” Kata Kang Bae, Manager Gwi tahukalau Sentuhan Kang Bae tak
bekerja pada mereka sehingga tak tahu perasaan mereka.
“Bagaimana
bisa percaya?” kata Manager Yeom. Kang Bae tetap percaya pada mereka.
“Aku
sudah bilang, 'kan? Setiap orang punya sisi jahat.” Kata Manager Yeom seperti
mencoba menghasut.
Wol Ju
gugup menunggu sesuatu, lalu menerima telp dengan wajah bahagia. Manager Gwi
datang, Wol Ju emmebritahu Panti asuhan baru menelepo dan Mereka menemukan Jun-u,
Dia ada di Amerika Serikat dan akan kembali kenari. Manager Gwi pikri Bagus
sekali.
“Namun,
aku tak bisa begitu senang sebab hatiku berat karena Kang-bae. Saat Kang-bae
datang, ayo jujur padanya dan biarkan dia berhenti kerja.” Ucap Manager Gwi
khawatir.
“Beri aku
waktu. Setelah kita bisa menghubungi Jun-u, aku akan kunjungi Samsin lagi.”
Kata Wol Ju. Kang Bae akan masuk mendengarkan pembicaraan keduanya.
“Dia
bilang tak bisa memberitahumu. Kalau memang kita berhasil mengetahui informasi
reinkarnasi sinabar, bagaimana dengan cinta tulus itu? Siapa pun orangnya, kita
tak ada waktu untuk menjodohkan mereka. Bila terus mengulur waktu, kau sama
saja dengan menipu Kang-bae.”jelas Manager Gwi
“Aku akan
mengurusnya. Jadi, jangan beri tahu apa pun soal ini.” Kata Wl Ju.
“Masalahnya
bukan tentang menyembunyikan ini. Bila kita tak bisa menyembuhkannya, dia harus
berhenti bekerja di sini. Maksudku...” kata Manager Gwi.
“Apa kau
bilang? Tak ada cara untuk menyembuhkanku?” kata Kang Bae akhirnya masuk dengan
wajah penuh amarah. Wol Ju mencoba menjelaskan.
“Kenapa
kalian panik? Aku seperti memergoki kalian.”kata Kang Bae marah.Wol Ju mencoba
menenangkan tapi Kang Bae makin marah.
“Kalian sedang
bercanda denganku, 'kan? Kau bisa menghilangkan kemampuanku ini, 'kan?” kata
Kang Bae marah
“Begini,
itu...yang kami pikirkan dulu.” Kata Wol Ju. Kang Bae memastikan Apa tak ada
cara lain.
“Nona
Wol-ju, cepat katakan. Bukankah kau bilang bisa sembuhkan aku?” kata Wol Ju
marah
“Maaf,
Kang-bae... Ternyata tak bisa... Sungguh tak bisa.”ucapWol Ju merasa bersalah.
“Jadi,
selama ini kau hanya menipu dan memanfaatkanku. Atau kau hanya memanfaatkanku karena
kau membutuhkanku?”kata Kang Bae marah.
Manager
Gwi menenangkan Kang Bae agar duduk,
Kang Bae menghempaskanya dan mengingatkan kalau Wol Ju benci orang yang
memanfaatkan orang lain dan menurutnya mereka semua dengan teman-temanya bahkan
percaya pada Wol Ju.
“Aku
percaya bahwa kalian... berbeda.” Kata Kang Bae marah dan langsung berlari
keluar tenda.
Wol Ju
hanya bisa terdam, Kang Bae berlari dengan kencang. Manager Gwi mengejarnya
tapi Kang Bae sudah pergi menjauh. Diam-diam Manager Gwi melihat dari kejauhan
terlihat sangat senang karena bisa menghasutKang-bae.
-SWALAYAN
KAPEUL-
Yeo Rin
mengintip dari balik jendela dan tak melihat Kang Bae dibelakang meja. Jin Dong
tiba-tiba datang lalu berkomentar Bila hari ini mencari Kang-bae lagi, dan
memberitahu kalau dia izin sakit lagi. Yeo Rin kaget kalau Kang Bae izin sakit
lagi
“Apa
penyakitnya parah?” tanya Yeo Rin panik. Jin Dong menyindir Menurutnya,
seseorang membuatnya sangat sakit hati sehingga sistem imunnya melemah karena
stres.
“Siapa
yang menanyakan pendapatmu? Kau bahkan tak tahu kondisi tepatnya. Rekan macam
apa kau ini?” kata Yeo Rin kesal
“Lain
kali, akan kutemani dia ke rumah sakit, mendapatkan surat dokter, dan
memberikannya padamu. Teman kerja seharusnya seperti itu, 'kan? Ya.” Ucap Jin
Dong sinis
“Menyebalkan.
Kenapa dia tak pergi dan memeriksanya? Dia menjadi sering sakit. Dia membuatku
cemas.” Kata Yeo Rin lalu berjalan pergi.
Kang Bae
duduk sendiri di tepi sungai seperti sedang memancing. Manager Gwi akhirnay
duduk agar jauh dan langsung meminta maaf
dan mengaku kalau Masalah ini terjadi karena kesalahannya juga. Kang Bae
pikir Mungkin ia memang harus seperti ini.
“Aku
harus hidup seperti ini. Keinginan hidup seperti orang biasa adalah ambisi yang
terlalu besar.” Ucap Kang Bae. Manager Gwi ingin bicara tapi disela.
“Aku tak
apa... Dimanfaatkan dan dibuang seperti ini. Aku sudah terbiasa.” Kata Kang
Bae.
Flash Back
Saat
dipanti asuhan, seorang guru tahu kalau ada satu kursi kosong di kelasnya dan
menyuruh agar mengmbil Han Kang-bae ke kelasnya saja karena benci dia. Kang Bae
mendengar dari belakang pintu. Guru lain mengaku juga benci dengan Kang Bae.
“Tiap
kali bersamanya, aku selalu salah bicara dan merasa ngeri. Apa dia dikutuk?”
ucap Si guru satu
“Benar
juga. Mungkin karena itu dia dibuang orang tuanya. Astaga, dia mengerikan.”
Kata Guru lainya. Kang Bae hanya diam karena nasibnya jadi anak buangan.
Seorang
wanita memberitahu Kang Bae kalau akan tinggal dengan ayah dan ibu jad akan buatkan
makanan lezat di rumah. Ayahnya pu memberikan mainan dan bertanya apakah Kang
Bae menyukainya, Kang Bae mengaku suka. Sang ibu pun mengelus kepala Kang Bae.
“Jika
punya anak, dia akan lebih sering di rumah. Dia sangat sering berlagak lajang.”
Ucap si ibu berkata jujur.
“Apa? Apa
yang kau bicarakan di depan anak kecil?” kata si ayah menutup telinga Kang Bae
dan membuatnya berkata jujur.
“Untuk
apa punya anak? Dia bahkan bukan darah dagingku? Aku bertahan denganmu karena
warisan keluargamu. Tunggu saja. Dalam beberapa tahun, uangmu kuambil dan kau
kuceraikan.” Ucap Si pria
“Ternyata
itu perasaanmu sebenarnya.” Kata si wanita marah. Si pria pun tak mengelaknya.
Kang Bae hanya bisa melihat keduanya yang saling adu mulut,
“Anak
yang Dikutuk. Itu namaku dulu. Siapa yang mau merawat anak mengerikan dan tak
menyenangkan? Semua orang datang dan utarakan perasaannya, lalu membenciku. Aku
juga manusia yang ingin bersandar saat lelah dan menceritakan masalahku.”
Ungkap Kang Bae
“Kenapa
aku tak bisa begitu? Kenapa?” ucap Kang Bae. Manager Gwi menegaskan Akan
mendengarnya dengan Wol Ju juga.
“Benar...
Kalian berdua adalah satu-satunya yang kupercaya dan tempat mengobrol. Aku
bahkan berpikir, ini rasanya punya keluarga. Meski penglihatan spiritualku tak
bisa ditutup, kukira akan bahagi jika bisa bersama denganmu dan Nona Wol-ju.”
Ungkap Kang Bae.
“Kang-bae...
Untuk masalahmu, bagaimanapun, kami akan mencari cara. Jadi, sampai saat itu...”
ucap Manager Gwi
“Tidak...
Tak akan kulakukan. Aku tak mau percaya hanya untuk kecewa dan terluka. Silakan
pergi... Aku mohon jangan mencariku lagi.” Kata Kang Bae. Manager Gwi pun tak
bisa berkata apa-apa.
Samsin
ketakutan meminta Wol Ju agar bisa tenang,
karena pasti tahu berapa banyak kapsul mimpi di dalam sini. Wol Ju
dengan pemukul baseball mengaku tak peduli ada berapa kapsul dalam mesin itu
jadi meminta agar mengatakan sinabar bereinkarnasi menjadi siapa.
“Kalau
tidak, akan kurusak semua dan pergi ke neraka!” kata Wol Ju. Samsin tak percaya
kalau Wol Ju yakin mau ke neraka
“Aku
gantung diri di Pohon Keramat. Pergi ke neraka adalah hal sepele.” Kata Wol Ju
tak takut
“Bila kau
bersedia ke neraka untuk ini, akan kuberi tahu. Tapi...” kata Samsin.
Manager Gwi
mengelap sendok heran Apa yang membuat Samsin tiba-tiba berubah pikiran, karena
dia bilang itu rahasia. Wol Ju hanya duduk terdiam dengan tatapan kosong,
Manager Gwi memanggilnya sampai akhirnya Wol Jul tersadar setelah dipangil dua
kali.
“Kenapa
Samsin berubah pikiran?” tanya Manager Gwi. Wol Ju pikir Dia pasti kasihan pada
Kang-bae.
“Kalau
begitu, kenapa sangat lama? Dia membuatku frustrasi.” Kata Mangaer Gwi
“Dia
pasti akan hubungi kita. Tunggu saja. Aku ke rumah sakit dulu.” Ucap Wol Ju
yang terlihat banyak pikiran.
“Kenapa?”
tanya Manager Gwi. Wol Ju memberitahu kalau Jun-u ternyata sakit parah jadi langsung
dirawat setelah tiba.
“Astaga.
Kenapa akhir-akhir ini hanya ada berita buruk?” keluh Manager Gwi
“Namun,
ini adalah hari ibu bertemu putranya. Itulah yang penting.” Jelas Wol Ju.
-UNIVERSITAS
DAEHAN RS DONGTAN SEONGDONG-
Wol Ju
berjalan dengan Nyonya Park, terlihat tangan Nyonya Park ragu membuka pintu
kamar rawat. Akhirnya Wol Ju memegang tangan Nyonya Park menyakikan. Nyonya
Park pun menangis melihat anaknya yang sudah besar tapi terbaring dirumah
sakit.
“Jun-u,
ini ibu... Jun-u, ibu... Maaf ibu terlambat menemukanmu. Maaf karena ibu
kehilanganmu. Maaf... karena memberikanmu tubuh yang lemah. Ibu... Ibu minta
maaf atas segalanya.” Kata Ibu Jun U terus menangis. Wol Ju menatap sambil
menahan tangisnya.
“Mulai
kini, ibu akan selalu di sampingmu. Ibu... Ibu akan selalu ada di sisimu.
Maaf... Putraku, terima kasih dan maaf... Jun-u, maafkan ibu. Semua karena ibu.”
Ungkap Ibu Jun u
“Aku
iri... Setidaknya kau bisa melihat wajah putramu. Aku... bahkan tak pernah
lihat wajah anakku.” Ungkap Wol Ju sedih saat keluar ruangan.
Saat itu
telpnya berdering, Samsin menelp. Wol Ju pun ingin tahu , siapa sinabar.
Samsin
pergi menemui Kang Bae di ruang tunggu, Kang Bae bingung kenapa datang ke
tempat kerjanya. Samsin langsun terkesima melihat Kang bae sungguh tampan. Kang
bae terlihat bingung, Samsin pun menyadarkan diri agar mengingat tujuanya
datang.
“Kau tak
ingin memberi kapsul mimpi, 'kan?” ucap Kang Bae. Samsin mengingat kalau ingin
berbicara soal Wol-ju.
“Tak ada yang
bisa kukatakan tentangnya.” Kata Kang bae marah. Samsin mengaku tak minta Kang
Bae bicara.
“Dengarkan
saja... Wol-ju tak cukup egois untuk memanfaatkan seseorang hanya agar tak
masuk neraka. Tak seperti kelihatannya, dia hangat dan loyal. Lebih tepatnya, dia
terbiasa mengorbankan dirinya.” Ucap Samsin.
"Mengorbankan"?”
kata Kang Bae tak percaya, Samsin membenarkan.
“Alasan
dia melakukan ini selama 500 tahun adalah untuk menyelamatkan roh anaknya.” Kata
Samsin
"Anaknya"?
Apa Bibi Wol-ju punya anak?” kata Kang Bae kaget. Samsin membenarkan.
“Anak
yang dia bahkan tak dia ketahui.” Kata Samsin menceritakan kejadia masa lalu
Wol Ju.
Flash Back
Wol Ju
yang sangat marah berjalan ke tempat pohon keramat dan langsung gantung diri,
saat itu pohon langsung bereaksi dengan mengeluarkan cahaya yang terang.
“Lima
ratus tahun yang lalu, Wol-ju mengalami ketidakadilan dan akhirnya gantung diri
di Pohon Keramat. Namun, dia tak tahu bahwa dia membunuh dua nyawa lain
sekaligus. Yang satu adalah Pohon Keramat. Yang lain adalah anak yang dikandungnya.
“Karena
nasib buruk, kesedihan Pohon Keramat masuk ke jiwa janin itu. Karena ini, anak
itu ditakdirkan hidup dalam kemalangan selama beribu-ribu tahun hingga dendam
Pohon Keramat terbayar.”
Wol Ju
melihat catatan dosanya, dengan tangan yang bergetar dan baru tahu kalau sedang mengandung anaknya. Nyonya Yeon
membenarkan dan heran karena Wol Ju yang masih mau pergi ke Neraka Kepunahan. Wol
Ju pikir Anak itu tak bersalah.
“Dia
hanya bayi malang yang bahkan belum sempat lahir ke Dunia Nyata, tapi sudah
kuhabisi nyawanya. Kenapa kau begitu kejam pada bayi yang bernasib begini karena
bertemu ibu yang buruk?” ucap Wol Ju
“Seperti
katamu, itu hanya karma. Bagaimana? Aku bisa membuatmu tercabik-cabik, dan
hilang selamanya sesuai keinginanmu.” Kata Nyonya Yeom
“Tidak...
Jangan lakukan itu, Yeomradaewang. Kau bilang 100.000 orang? Akan kulakukan.
Aku... akan terima hukuman itu.” Ucap Wol Ju.
“Untuk menyelamatkan
jiwa anaknya, Wol-ju menggantikan Pohon Keramat dan membantu menyelesaikan masalah
100.000 orang.” Cerita Samsin. Kang Bae pun baru mengetahuinya.
“Karena
itu, dia mengambil semua risiko itu. Itu sebab Weol-ju selalu bersemangat untuk
menolong masalah yang terkait anak-anak.” Jelas Samsin.
“Aku percaya
perasaannya lebih hancur dibandingkan ibu Jun-u yang kehilangan anak selama 15
tahun karena dia tak bisa bertemu selama 500 tahun.” Ungkap Samsin. Kang Bae
sedih mengaku tak tahu.
“Alasan aku
memberi tahu rahasia Weol-ju yang Managaer Gwi dan Manager Yeom tak tahu karena baru kali ini terjadi. Ini kali pertama
aku melihat Wol-ju sangat peduli pada manusia.” kata Samsin
“Dia
mengkhawatirkanku?” ucap Wol Ju tak
percaya, Samsin mengeluarkans sebuah surat.
"Kontrak
pemindahan dosa"? Apa ini?” tanya Kang Bae bingung.
Flash Back
Samsin
pikir bisa memberitahu hal yang ingin diketahui Wol Ju tapi Sebagai gantinya,
Wol Ju harus bersedia bertanggung jawab karena telah membocorkan rahasia. Wol
Ju pun ingin tahu apa yang akan terjadi padanya.
“Kau akan
kehilangan kesempatan untuk reinkarnasi dan harus ke Neraka Kepunahan. Ini
kontraknya.” Ucap Samsin. Wol Ju melihat surat KONTRAK PEMINDAHAN DOSA
“Untunglah
masih ada cara untuk membantu.” Ucap Wol Ju. Samsin memastikan keputusan Wol
Ju.
“Kau akan
dapat kesempatan reinkarnasibila target 100.000-mu tercapai. Apa Kau mau
menyia-nyiakan kesempatan itu?” ucap Samsin
“Aku tak
pernah ingin reinkarnasi. Lalu... Ini bukan sia-sia karena aku bisa menepati
janjiku pada Kang-bae.” Kata Wol Ju. Samsin tak percaya mendengarnya.
“Apa kau
akan langsung memberi tahu setelah kuteken?” tanya Wol Ju. Samsin mengatakan
tak bisa langsung.
“Akan ada
proses penyaringan internal, tapi kau berjanji akan ke Neraka Kepunahan, jadi,
aku yakin akan lolos.” Ucap Samsin.
Wol Ju
membaca surat [AKU, WEOL-JU, AKAN MENYERAHKAN KESEMPATAN REINKARNASI SETELAH
MEMBERESKAN DENDAM 100.000 ORANG DAN BERJANJI AKAN LANGSUNG KE NERAKA KEPUNAHAN]
dan sempat terdiam.
“Apa kini
kau takut setelah harus menekennya?” kata Samsin, Wol ju mengaku tidak dan langsung
memberikan tanda tangan.
Kang Bae
yan mendengarnya merasa tak percaya kalau Wol Ju mau melakukan itu untuknya. Samsin
pikir Kang Bae sekarang sudah paham kalau ia itu orang yang sangat berharga
bagi Wol-ju.
“Kemungkinan
besar dia takkan bisa memberi tahu caranya padamu. Seperti kau lihat, itu
rahasia. Karena itu, aku datang. Kupikir kalian harus berdamai lebih dulu agar
Wol-ju bisa membantu memperbaiki keadaanmu.” Jelas Samsin
“Tidak.
Ini tak boleh terjadi. Aku tak apa-apa hidup seperti ini. Jadi, tolong cabut
kontrak ini. Tak bisa kubiarkan dia ke neraka tanpa bisa reinkarnasi.” Kata Kang
Bae panik
“Astaga,
ini tak bisa diubah. Aku hanya bisa bantu sampai di sini. Kini kalian urus
sendiri.” Ucap Samsin.
Manager Gwi
bertemu dengan Manager Yeom di minimarket merasa beruntung karena mreka datang
lebih cepat karean Bila terlambat lima
menit, maka dia pasti sudah wafat.
“Jika
begitu, ibu dan putranya tak bisa bertemu dan satu kasus hilang. Itu bisa
menjadi masalah.” Kata Manager Gwi
“Dalam
lima menit, kalian dapat info yang diperlukan.” Ucap Manager Yeom sedih
“Soal Joo
Sang-cheol. Sepertinya dia tidak dibunuh oleh manusia.” bisik Manager Gwi.
Manager Yeom pura-pura tak mengerti.
“Sepertinya
dia dibunuh arwah jahat yang kabur itu. Apa
Aku perlu mencari tahu?” kata Manager Gwi
“Tidak.
Jangan cemaskan itu. Kini yang terpenting adalah Wol-ju. Bila tak mencapai
100.000 orang, dia akan langsung dibawa ke Neraka Kepunahan.” Kata Manager Yeom
mencoba mengalingkan pembicaran.
“Benar. Jika
dia coba menghalangi kami?” ucap Manager Gwi. Manager Yeom heran karena Manager
Gwi yang berpikir begitu.
“Ini
kebetulan. Aku akan cari tahu soal kematian Joo Sang-cheol, jadi, kau pergi
saja.” Kata Manager Yeom menyakinakn
“Baik.
Kupercayakan padamu... Tapi Manager Yeom
Kenapa kau tak makan mi instan?” kata Manager Gwi heran.
“Apa aku
harus makan mi instan?” tanya Manager Yeom heran. Manager Gwi pikir Ini kali
pertamaku melihat tak makan mi instan di toserba.
“Aku tadi
sudah makan. Mungkin karena itu. Kurasa tadi aku sudah memakannya.” Kata Manager
Yeom gugup,
Manager
Gwi mengerti dan akhirnya langsung bergegas pergi. manager Yeom terlihat kesal
langsung meremas air mineral seperti menutupi kebohonganya dan amarahnya.
Wol Ju
sedang ada di kedai dan kaget melihat Kang Bae yang datang mengaku baru saja
akan menemuinya. Kang Bae mengeluh Wol Ju yang harus melakukan itu. Wol Ju tak
mengerti apa maksudnya. Kang Bae memceritakan kalau Samsin tadi datang ke
swalayan.
“Aku juga
sudah lihat... kontrakmu.” Kata Kang Bae. Wol Ju kesal karena Samsin itu sungguh
bermulut besar.
“Dia
menakutiku dengan berkata itu rahasia.” Ucap Kang Bae sedih dan merasa
bersalah.
“Lalu?
Kau datang kemari karena merasa tersentuh?” ejek Wol Ju. Kan Bae pikir tak
perlu hilangkan kemampuannya bila harus ke neraka.
“Itu tak
perlu... Aku sudah hidup selama 500 tahun, jadi, aku tak perlu ada di sini
lagi.” Kata Wol Ju
“Bila benci
dunia, pergilah ke surga. Kenapa meneken kontrak seperti itu?” kata Kang Bae
"Surga"?
Aku? Dengan Temperamen seperti ini?” kata Wol Ju merasa tak pantas untuk pergi
ke surga
“Bagaimanapun,
kau tak boleh ke neraka. Mari cari cara lain.Akan kulakukan apa pun untuk
membantu.” Kata Kang Bae
“Yang
bisa kau lakukan adalah membantuku menyelesaikantarget 100.000 orang,
menyembuhkanmu, dan membantuku agar aku bisa pergi dengan penuh percaya diri.
Mohon bantuannya, Han Kang-bae.” Kata Wol Ju.
Kang Bae
mengingat yang dikatakan Samsin “Alasan dia melakukan ini selama 500 tahun adalah
untuk menyelamatkan roh anaknya.” Lalu denga sangat yakin akan membantu Wol Ju.
“Bagus!
Kini kau hanya perlu mendengarkanku. Selain itu, kau harus rahasiakan kontrak
ini dari manager Gwi dan Manager Yeom.
Kita tak ada waktu untuk berdebat dengan mereka soal ini. Apa Kau
mengerti?” ucap Wol Ju. Kang Bae menganguk mengerti.
“Apa yang
harus kulakukan dahulu?” tanya Kang Bae. Wol Ju memberitahu Pertama, pergilah beli telur karena kehabisan
telur.
Saat itu
Manager Gwi datang kaget melihat Kang Bae dan bertanya Apa yang terjadi. Kang Bae hanya mengaku
kalau sudah kembali. Wol Ju terlihat gugup takut Kang Bae memberitahu
rahasianya. Kang Bae memperlihatkan dompet untuk membeli telor.
“Namun,
aku dengar Jun-u sakit.” Kata Kang Bae. Manager Gwi memberitahu Karena itu,
Hyeon-ok dites untuk transplantasi ginjal.
“Tingkat
sukses anggota keluarga tinggi, jadi, tunggu saja. Putranya hampir mati, tapi
dia akhirnya bisa melihatnya setelah menunggu 15 tahun. Bukankah ini semacam
takdir Tuhan?” kata Manager Gwi
"Takdir
Tuhan". Apa aku juga bisa bertemu ibuku? Aku tak ingin berpikir aku
dibuang oleh orang tuaku. Siapa tahu? Mungkin saja orang tuaku saat ini sedang
mencariku. Bila membenci mereka tanpa alasan, makaaku merasa bersalah.” Kata Kang
Bae.
Keduanya
menunggu lampu merah, tiba-tiba seorang hantu wanita dibelakang melihat
keduanya sangat bahagia.
“Aku
akhirnya bertemu denganmu, Yang Mulia.” Ucap si wanita. Kang Bae dan Manager
Gwi menengok ketika dipanggil Yang mulia.
Bersambung
ke episode 10
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar