PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Manager
Yeom melihat KEDAI MISTIS 99.998 lalu dengan senyuman bahagia bergumam kalau Dua
kasus lagi dan dia akan...
Flash Back
“Walau
aku membuat onar, apa kau tak mengerti perasaanku yang ingin disayang olehmu?
Apa Ayah sungguh tak mengerti?” kata Won Hyung memegang tangan sang ayah.
Manager
Yeom pun seperti percaya dengan anaknya, saat itu juga Won Hyung menyerang
ayahnya dengan memberikan semua kekuatan jahat yang dimilikinya. Ia pun bisa
merasuki tubuhnya ayahnya dan tersenyum bahagia.
Manager
Yeom bahagia keluar dari kedai, tapi tak percaya kalau Wol Ju tak takut pergi
ke neraka. Tapi Ia pikir Takkan membiarkan Wol Ju pergi semudah itu.
“Apa dia
bisa meninggalkan orang yang dia rindukan begitu saja? Aku tak sabar ingin
menyaksikan hal yang menyayat hati.” Kata Manager Yeom bahagia.
Wol Ju
sibuk mencari tempat untuk membuka kedai barunya, saat itu Manager Gwi melihat
dari kejauhan menahan amarahnya. Wol Ju melihat Manager Gwi yang datang ingin
tahu pendapatnya karena Banyak orang yang lewat sini. Manager Gwi menatap
dingin.
“Ada apa?
Apa Kang-bae mendapat pelanggan? Baiklah, ayo kembali.”kata Wol Ju akan
bergegas pergi. Manager Gwi menahanya.
“Apa kau
gila? Kenapa meneken kontrak seperti itu?” kata Manager Gwi marah. Wol Ju
mengeluh Kang Bae yang akhirnya tak bisa menjaga rahasia.
“Lagi
pula, kau akan ke neraka. Apa gunanya memecahkan kasus dan membuka kedai?” kata
Manager Gwi marah
“Tenanglah...
Kang-bae dan Pohon Keramat itu adalah kesalahanku. Aku harus menebusnya.” Ucap
Wol Ju
“Kau terus
membicarakan Pohon Keramat!” teriak manager Gwi marah
“Kita tak
tahu. Mungkin saja karena dendam Pohon Keramat itu, seseorang... hidup
menderita.” Ucap Wol Ju
“Lupakan
itu. Jangan pecahkan kasus hingga temukan cara batalkan kontrak.” Kata Manager
Gwi
“Mengapa
kau berlebihan? Memang kau siapa?” balas Wol Ju. Manager Gwi menjawab kalau ia adalah
manajer kedai.
“Benar.
Kau manajer yang seharusnya fokus pada tujuan kedai, yaitu memecahkan 100.000
kasus. Apa pedulimu aku berakhir di surga atau neraka?” kata Wol Ju
“Ikuti
saja perkataanku. Aku tak bisa membiarkanmu berakhir di Neraka Kepunahan.”
Tegas Manager Gwi
“Astaga.
Ada apa denganmu? Apa Kau menyukaiku?” ejek Wol Ju. Manager Gwi menatap Wol Ju
“Apa Kau
tahu alasanku menjadi detektif selama 500 tahun dan apa yang kulalui untuk
berada di sini? Aku tak akan menyerah.” Tega Manager Gwi
“Kau
benar-benar detektif elite. Kenapa? Kau cemas ini akan merusak catatan
karirmu?” teriak Wol Ju mengikuti Manager Gwi yangsudah berjalan lebih dulu.
Nyonya
Shin kaget mendengar Menuntaskan dendam 100.000 orang dan Ternyata Wol-ju
dihukum seperti itu. Ia pun ingin tahu apa yang terjadi bila dia berhasil.
Manager Yeom memberitahu kalau Wol-ju dan Putra Mahkota akan dilahirkan
kembali, dan mereka takkan pernah bertemu lagi.
“Ini Sayang
sekali, 'kan?” kata Manager Yeom. Nyonya
Shin tak percaya kalau seperti itu saja.
“Aku
harap kesalahpahaman bisa diluruskan sebelumnya.” Kata Nyonya Shin yang masih
merasa bersalah.
“Bagaimana
jika kau membantu mereka?” ucap Manager Yeom. Nyonya Shin bingung kalau bisa
membantu.
“Apa
Wol-ju mau mendengarkanku saat aku memberi tahu semuanya?” kata Nyonya Shin tak
yakin
“Tentu
tidak bila hanya kata-kata. Namun, kau bisa menunjukkan kebenarannya. Kenangan
takkan pernah bohong. Pikat Wol-ju ke Dunia Mimpi-mu. Kenangan kehidupan
sebelumnya akan menunjukkan bahwa Putra Mahkota tak bersalah.” Cerita Manager
Yeom mulai menghasut.
“Setelah
itu, kau bisa memberi tahu Weol-ju bahwa Manager Gwi adalah Putra Mahkota.
Dengan begitu, mereka berdua bisa kembali seperti dulu.” Kata Manager Yeom
tersenyum licik.
Manager
Gwi pergi ke tempat Samsin dan langsung mengacak-ngacak laci. Samsin melihatnya
meminta agar Manager Gwi berhenti dan mengeluhh karena mereka selalu
mengganggu. Manager Gwi tak peduli terus mencari diseluruh laci.
“Apa aku
tampak gampangan?” ucap Samsin marah. Manager Gwi ingin tahu Di mana kontrak
pemindahan dosa itu
“Cepat
berikan padaku!” kata Manager Gwi, Samsin memberitahu sebelumnya kalau sudah tidak
ada di sini.
“Kontrak
itu sudah disetujui oleh Yeomradaewang.” Kata Samsin. Manager Gwi yakin itu Bohong
dan pasti disembunyikan di sini.
“Hon. Yi
Hon!” teriak Samsin. Manager Gwi menegaskan kalau Tak bisa membiarkan dia pergi tanpa
mengatakan yang sebenarnya, tanpa melakukan apa pun, lagi.
“Maafkan
aku.” Kata Samsin ikut sedih melihat Manager Gwi yang menangis.
“Kau
bukan orang asing bagi kami. Mengapa melakukan ini? Kau mengenal Wol-ju, 'kan?”kata
Manager Gwi
“Benar...
Aku tentu tahu perasaan terdalam yang dia miliki.” Kata Samsin
“Lalu,
mengapa kau begini? Kau harusnya hentikan dia. Walau Wol-ju membuat onar, kau
harus berusaha sekeras mungkin untuk menghentikannya!” teriak Manager Gwi marah
“Menurutmu
aku menginginkan ini terjadi? Ini karena aku kenal Wol-ju. Ini karena aku
sangat mengenalnya. Hentikan. Yang kau lakukan... sudah cukup.”kata Samsin
“Tidak...
Bila Weol-ju tak selamat, aku sama seperti diam saja.” Kata Manager Gwi lalu
beranjak pergi.
“Apa yang
harus kulakukan dengan mereka?” ucap Samsin bingung dengan keadaanya.
Yeo Rin
duduk sendirian diruang tunggu. KangBae datang melihat Yeo Rin menyapanya bertanya apa tak makan siang. Yeo Rin mengak tak
lapar. Kang Bae tahu ada toko kue enak di
depan swalayan.
“Mau
pergi bersamaku?” ucap Kang Bae dengan senyuman bahagia. Seperti Yeo Rin tak
bisa menolaknya.
Kang Bae
memberikan dua potong kue, Yeo Rin menatapnya lalu mulai mencoba dan mengaku
Enak sekali. Kang Bae pun merasa beruntung karena Yeo Rin sukda dan menyuruh
agar tetap harus makan walau tak lapar karena masih harus bekerja sepanjang
petang.
“Aku
kemarin sangat bodoh, kan?” kata Yeo Rin. Kang Bae tak merasa sepert itu.
“Pria itu
yang salah. Kau tak melakukan apa pun.”kata Kang Bae dengan wajah menyakinkan.
“Kang
Yeo-rin, sang Perisak Kencan. Itu dulu julukanku. Itu karena tiap pria yang aku
sukai akan kabur saat aku menyatakan cinta.” Cerita Yeon Rin. Kang Bae ingin
tahu alasanya.
“Entahlah.
Tiba-tiba mereka berkata aku ini mengerikan. Mereka pucat seperti melihat hantu
di depanku. Karena itu, aku tak mau berpacaran. Aku tak bisa lagi menerima rasa
benci dari orang yang kusayangi. Itu juga alasanku menolak cintamu.” Cerita Yeo
Rin sedih
“Apa kau
tahu julukanku saat di panti asuhan dulu? Anak yang Dikutuk.” Cerita Kang Bae.
Yeo Ri kaget mendengarnya.
“Semua orang
selalu alami hal tak baik bila bersamaku. Karena itu, aku selama ini hidup dengan
menghindari orang di sekitarku. Seperti kelomang. Atau kura-kura?” cerita Kang
Bae sambil memperagakan dengan tanganya.
“Namun,
aku kini tak ingin menghindari perasaan yang ada di dalam hatiku. Hal pertama
yang membuatku berani untuk hal ini adalah kau, Yeo-rin.” Kata Kang Bae. Yeo
Rin kaget kalau itu dirinya.
“Namun,
kau pernah berkata bahwa kau tak merasakan apa pun saat menyentuhku.” Kata Yeo
Rin
“Maksudku
adalah... aku lega bahwa tak terjadi hal buruk saat aku menyentuhmu.” Jelas
Kang Bae. Yeo Rin mengerti.
“Tak
masuk akal bila tak merasakan apa pun saat bersamamu. Hanya duduk di depanmu
seperti ini membuatku sangat gugup dan bahagia.” Akui Kang Bae gugup.
“Kalau
begitu, aku juga akan memberanikan diri. Aku menyukaimu, Kang-bae... Aku akan menyukaimu...
Aku boleh menyukaimu, 'kan?” kata Yeo Rin. Kang bae melonggo mendengarnya dan
akhirnya tersenyum bahagia.
Wol Ju
mendengar cerita Kang Bae tersenyum bahagia sudah berhasil. Kang Bae juga tak
percaya karena Yeo-rin padahal terus tak mengakui perasaannya padanya Namun,
dia tak bisa membohonginya sama sekali, menurutnya ini semua karena Wol Ju dan
Manager Gwi.
“Kalau
kau berterima kasih, kau bisa pulang lebih cepat. Ini hari yang penting. Ini
hari pertama kalian berpacaran. Jangan mengupas telur di sini. Pergilah
berkencan dengan Yeo-rin. Ayo cepat pergi” ucap Wol Ju penuh semangat.
“Kalau
begitu, aku pergi... Sampai jumpa besok.” Kata Kang Bae keluar kedai.
Saat itu
pintu terbuka, Wol Ju heran Kang Bae yang datang lagi. Tapi bukan Kang Bae yang
datang tapi tapi Nyonya Shin. Wol Ju pun dengan sinis bertanya Ada apa, Mengapa
datang ke sini lagi. Nyonya Shin pikir belum
memakan tteokbokki yang dipesan waktu itu.
“Bolehkah
kupesan lagi?” kata Nyonya Shin. Wol Ju meminta maaf menurutnyaada restoran
makanan ringan kau bisa Makan di sana saja.
“Aku
hanya tak ingin makan sendiri. Bukankah kedai seperti ini adalah tempat untuk
orang sepertiku? Tentu lebih baik bila kau bisa minum bersamaku.” Kata Nyonya
Shi
“Mengapa
aku harus minum bersamamu?” kata Wol Ju makin sinis.
“Bila kau
tak mau minum bersama, apa kau mau dengarkan ceritaku?” kata Nyonya Shin
“Ada
cerita apa dari orang dengan pakaian bermerek kepada aku yang seperti ini?”
sindir Wol Ju
“Entahlah.
Lubang dalam hati ini tak bisa ditutup oleh barang bermerek apa pun. Ada
seorang pria. Kami saling mencintai, bahkan berjanji akan menikah. Namun, orang
tuanya tak setuju.” Ucap Nyonya Shin
“Cerita
yang sering kudengar. Mengapa mereka tak setuju?” tanya Wol Ju
“Alasan?
Semua menjadi alasan bila mereka tak setuju. Tak mau menantu penata busana, tak
mau menantu dengan wajah seperti ini, tak mau menantu yang rendah diri karena
tak bisa mendidik anak.” Ungkap Nyonya Shin
“Sampai
akhirnya, mereka menentang karena pekerjaan orang tuaku.” Kata Nyonya Shin
“Lalu?
Mengganti orang tua? Seberapa hebatnya mereka sampai harus seperti itu?” keluh
Wol Ju
“Walau
begitu, pria yang kucintai menggenggam tanganku, dan memintaku percaya padanya.
Dia berkata ingin melindungiku. Aku percaya hal itu dan mencoba bertahan,
tapi...” cerita Nyony Shin. Wol Ju penasaran dengan kelanjutanya.
“Tiba-tiba
dia mengumumkan akan menikah dengan wanita lain. Setelah itu, aku tak bisa
menghubunginya lagi.” Kata Nyonya Shin
“Dasar
gila! Untuk apa dia menjanjikan itu padamu?” kata Wol Ju marah
“Mengapa
dia seperti itu padaku? Aku masih penasaran. Apa aku berbuat kesalahan?” ucap
Nyonya Shin
“Kau tak
berbuat kesalahan apa pun. Setelah mengkhianatimu, dia tak berani menghadapimu
dan menghilang.” Kata Wol Ju
“Namun,
kita tak tahu pasti. Kita belum mendengar penjelasannya langsung. Jadi, kau
penasaran dengan alasan pria itu?” kata Nyonya Shin
“ Karena
aku kesal mendengarnya, aku mentraktirmu alkohol. Ya? Minumlah. Lepaskan semua
perasaan tak enak dalam dirimu.” Ucap Wol Ju. Nyonya Shin pun meminum
mengucapkan Terima kasih lalu tertidur.
Wol Ju
akhirnya masuk ke dunia mimpi dengan
penuh amarhah akan mendengar alasan pria itu lalu Jika dia mencoba membuat
alasan payah, maka akan... tapi saat membuka pintu Wol Ju mengingat Tempat ini adalah... istana.
“Jangan
sampai aku melihatmu lagi. Bila aku melihat wajahmu lagi, kau takkan bisa
kembali hidup-hidup. Aku dengar kau tinggal dengan ibumu. Dia sudah
membesarkanmu susah payah. Tak seharusnya kau melakukan hal yang bisa
membahayakannya, 'kan?” ucap Ibu ratu mengancam Wol Ju.
“Wanita
itu sungguh reinkarnasi ratu.” Kata Wol Ju melihat dirinya yang masih muda
terlihat sangat tertekan.
Ratu
berjalan dengan pelayan membahas kala Pernikahan Putra Mahkota tinggal lima
hari lagi jadi meminta agar Persiapkan semua dengan baik dan hati-hati. Pelayan
mengerti dan meminta agar tak perlu cemas. Wol Ju melihat dari kejauhan.
“Calon istrinya
dari keluarga terhormat, yaitu putri Kim Jin. Tidak hanya itu, dia juga cantik
dan pintar. Bukankah ini keberuntungan bagi negara kita?” ucap Ibu Ratu
bahagia. Pelayan pun mengucapkan terimakasih
“Aku ingin
segera melihat negara ini dipimpin oleh Putra Mahkota dan istrinya.” Kata Ratu.
Wol Ju menatapnya dalam diam.
Raja
akhirnya mengunakan pakaian kerjaan dan siap menikah. Ratu memji anaknya yang terlihat sangat tampan dan luar biasa dengan
pakaian ini. Ia pun sebagai ibu mejadi lega meliahtanya
“Bukankah
ini semua demi negara dan keluarga kerajaan?” kata Pangeran.
“Kau
ternyata hidup bahagia setelah aku meninggal. Kalau begitu, mengapa kau seperti itu padaku? Mengapa...”teriak
Wol Ju marah. Manager Gwi datang.
“Ayo
keluar.”ucap Manager Gwi menarik Wol Ju. Tapi Wol Ju merasa perlu bertanya
sesuatu padanya.
“Sudah
kukatakan, jangan lakukan ini. Ayo keluar!” teriak Manager Gwi marah dan
menariknya keluar
Wol Ju
akhirnya menyiram Nyonya Shin dengan air. Nyonya Shin pun terbangun. Wol Ju
tahu kalau waja dan suara ternyata Nyonya Shin ternyata memang ratu dan ingin
tahu alasan Nyonya Shin datang ke tempatnya.
“Apa ada
yang ingin kau rebut? Setelah kau menginjakku dan ibuku habis-habisan, apa kau
datang menonton penderitaanku? Aa Kau ingin mentertawakan hidupku?”ucap Wol Ju
marah mencengkram baju Nyonya Shin
“Walau
itu kenangan semata, tapi aku memang bersalah. Ada satu hal yang kau tak
ketahui. Aku hanya tunjukkan kebenaran...” kata Nyonya Shin
“Cukup! Shin
Ji-hye, tolong pergi.” Kata Manager Gwi. Wol Jun melarang meminta agar memberitahu
kebenarannya
“Sebenarnya,
500 tahun yang lalu, Putra Mahkota...” kata Nyonya Shin dan Manager Gwi
langsung menyuruh Nyonya Shin untuk pergi.
Manager
Gwi pun akhirnya bertemu dengan Nyonya Shin dicafe ingin tahu apa yang
sebenarnya dilakukan. Nyonya Shin mengaku dengar dari Kim Jin, kalau Wol Ju
bisa melihat kenangan lewat mimpi seseorang jadi hanya ingin menunjukkan kebenarannya.
“Ini
semua untukmu.” Kata Nyonya Shin. Manager Gwi mengeluh kalau Nyonay Shin itu
ternyata masih sama saja.
“Bila
kalian berdua bersatu lagi, dendam lamaku yang terpendam ini akan
terselesaikan. Wol-ju juga akan lebih dekat dengan 100.000 kasus. Ini baik
untuk semua orang. Benar, bukan?” kata Nyonya Shin
“Bila
Weol-ju menolongmu sekarang, dia akan pergi ke neraka.” Kata Manager Gwi.
Nyonya Shin melonggo tak percaya
“Aku
mohon dengarkan kata-kataku. Kau bukan ratu atau ibuku lagi. Karena itu, jangan
ikut campur dengan masalah kami lagi dan hidup saja sebagai Shin Ji-hye. Aku
mohon padamu.” Kata Manager Gwi.
Nyonya
Shin hanya bisa terdiam sementara Wol Ju yang ada di dalam kedai hanya duduk
sambil melamun.
Sementara
terjadi keributan di ruangan Nyonya Yeom. Dua penjaga menahan manager Gwi kalau
tak boleh seperti ini. Manager Gwi mengaku tahu peraturan di sini jadi meminta
agar melepaskanya. Nyonya Yeom melihat Manager Gwi yang datang menyuruh mereka
agar melepaskanya.
“Maafkan
aku. Aku masuk tiba-tiba seperti ini karena terburu-buru.” Kata Manager Gwi.
Nyonya Yeom tak percayaTerburu-buru dan ingin tahu alasanya.
“Apa kau
ingat ketika aku dipindahkan ke Kedai Mistis setahun lalu?” kata Manager Gwi
“ Saat
aku bertanya imbalan yang kau inginkan setelah menjadi detektif dengan tingkat penangkapan
tertinggi selama 500 tahun, kau minta untuk dikirim ke kedai itu agar bisa
bersama Wol-ju, 'kan?” kata Nyonya Yeom
“Ya, dan
kau yang memberitahuku Weol-ju mungkin dikirim ke neraka karena terlalu lama memecahkan
100.000 kasus. Bukankah kau mengirimku ke sana karena kau mencemaskan Wol-ju?
Namun, mengapa kau begini?” keluh Manager Gwi
“Apa dosa
Weol-ju begitu buruk hingga layak dikirim ke neraka setelah dihukum selama 500
tahun?” kaa Manager Gwi tak terima.
“Pengungkapan
rahasia adalah dosa besar. Seseorang harus bertanggung jawab. Itu adalah hukum
Alam Baka. Kau juga tahu benar akan hal itu. Wol-ju sendiri yang setuju dengan
hukuman ini. Aku tak bisa hentikan dia.” Kata Nyonya Yeom
“Tak bisa
hentikan dia? Kalau begitu, aku percaya kau juga tak bisa menghentikanku. Aku
akan mengambil alih tanggung jawab itu dari Wol-ju.” Kata Manager Gwi. Nyonya
Yeom kaget mendengarnya.
“Kau
sudah menebus semua dosamu saat berada di Kepolisian Alam Baka. Dengan bekerja
sukarela di Kedai Mistis, kau sudah lakukan semua yang bisa...” ucap Nyonya
Yeom tak percaya.
“Dosa
yang kutebus adalah dosa membunuh teman masa kecilku dan diriku sendiri. Dosaku
meninggalkan Wol-ju meninggal sendirian belum bisa aku tebus.” Kata Manager Gwi
“Pada
akhirnya, ini tentang Wol-ju lagi.” Keluh Nyonya Yeon. Manager Gwi memohon
sambil berlutut
“Kumohon...
izinkan aku. Biarkan aku ke neraka menggantikannya.”kata Manager Gwi.
Sementara
dikedai terlihat tak seperti biasanya. Manager Kim datang bertanya Apa Shin Ji-hye
tidak datang lagi ke sini. Wol Ju menceritakan Dia datang lagi bahkan Tidak
hanya itu, Nyonya shin memikatku ke Dunia Mimpi dan menunjukkan kepadanya bahwa
dia adalah ratu.
“Benarkah?
Apa kau melihat hal lain?” kata Tuan Kim penasaran. Wol Ju memberitahu kalau
Manager Gwi datang. Tuan Kim langsung mengumpat kesal.
“Namun,
mengapa wanita itu melakukan hal itu padamu?” kata Manager Kim berpura-pura tak
tahu.
“Dia ingin
menunjukkan kebenarannya. Entah apa maksudnya. Ini menggangguku, jadi, kurasa
aku ingin menemuinya lagi.” Ucap Wol Ju
“Benar,
itu ide bagus. Kau tak boleh biarkan terus begitu Sepertinya lebih baik kau ke
sana sebelum Manager Gwi datang.” Kata Tuan
Kim mulai menghasut.
Manager
Gwi tiba-tiba datang dengan senyuman bahagia memanggil Wol Ju lalu melihat
Manager Gwi dan langsung memeluknya kalau sudah berhasil. Tuan Kim tak mengerti
apa maksudnya. Manager Gwi memberitahu kalau Kontrak Wol Ju baru saja
dibatalkan.
Tuan Kim
yang kaget dan marah langsung mendorong Manager Gwi. Manager Gwi bingung tiba-tiba
Tuan Kim yang mendorongnya. Tuan Kim meminta maaf mengaku terlalu senang sampai
tak sengaja mendorongnya. Wol Ju pun mulai memastikan apa yang dikatakan
Manager Gwi tadi.
“Kau tak
ingat siapa aku? Aku mengancam Nyonya Yeom bernegosiasi, dan selesaikan
semuanya!”kata Manager Gwi
“Ceritakan
dengan jelas padaku. Itu tak mungkin terjadi dengan mudah.” Kata Wol Ju tak
percaya
“Tentu
saja tak mudah. Karena itu, aku ikut campur. Ada sesuatu yang jatuh ke tanganku
saat bekerja sebagai detektif... Bom nuklir.” Kata Manager Gwi. Tuan Kim tak
mengerti maksud Bom nuklir.
“Selama
bekerja sebagai detektif, kau mengetahui rahasia kotor para petinggi sekalipun
tak berniat mengetahuinya. Itu insting detektif. Aku mengumpulkan semua rahasia
itu ke dalam berkas dan memberikannya kepada mereka.” Kata Manager Gwi
berbohong
“Hei...
Kau punya hal seperti itu?” kata Wol Ju.
Manager Gwi menyakinkan kalau ucapanya benar.
“Aku
gunakan dokumen penting itu untuk menyelesaikan masalahmu. Kau berutang besar
padaku.” Kata Manager Gwi bangga
“Tentu
saja. Terima kasih.” Ucap Wol Ju terlihat bisa tenang. Tuan Kim tak terima
ingin memastikan
“Kalau
begitu, Apa Wol-ju tak harus ke neraka sekalipun
menuntaskan 100.000 kasus?” tanya Tuan Kim
“Dia harus
membereskan 100.000 kasus agar tak dikirim ke neraka. Kita harus bergegas. Waktu
kita terbuang karena kontrak berengsek itu.” Kata Manager Gwi. Tua Kim yang
kesal pun bergegas pergi.
Wol Ju
mengambil tasnya, Manager Gwi bertanya mau keman. Wol Ju mengaku mau bertemu
ratu. Manager Gwi panik bertanya ada urusan apa dan berbohong kalau Shin Ji-hye
sedang melakukan perjalanan bisnis ke Paris. Wol Ju pun mulai percaya.
“Dia
menghubungiku dan meminta maaf padamu. Dia bilang akan di luar negeri untuk
sementara waktu dan memintaku menghiburmu.” Kata Manager Gwi
“Ada yang
tak pas... Dia tahu aku tak menyukainya.Kenapa dia menunjukkan kehidupan
sebelumnya? Kapan dia kembali?” kata Wol Ju penasaran
“Hentikan.
Target kita sekarang lebih penting. Kau hampir berakhir di neraka. Tolong jangan
berulah. Lebih baik kau pergi belanja. Semua bahan penting kita seperti garam, bawang
putih, daun bawang...” kata manager Gwi melihat bahan-bahan.
“Semua
sudah habis. Beri tahu Kang-bae juga kau batal ke neraka. Dia pasti cemas.” Kata
Manager Gwi mencoba untuk menghalangi bertemu dengan Nyonya Shin.
“Baiklah,
aku pergi.” kata Wol Ju. Manager Gwi pun meminta Wol Ju agar berhati-hati
mencoba agar tetap tenang sebelum Wol Ju pergi.
“Dia tak
boleh bertemu Shin Ji-hye? Aku dapat kartu namanya kemarin. Di mana, ya?” kata
Manager Gwi.
Saat itu
di toko baju, Nyonya Shin mengingat kejadian sebelumnya. Ia mengingat saat Tuan
Kim memberitahu kalau Wol Ju harus Menuntaskan dendam 100.000 orang dan ingin
tahu apa yang terjadi bila dia berhasil.
“Wol-ju
dan Putra Mahkota akan dilahirkan kembali.” kata Manager Gwi. Tapi itu
berbanding terbalik dengan ucapan Manager Gwi yang sanga marah padanya.
“Wol-ju
akan lebih dekat dengan 100.000 kasus. Ini baik untuk semua orang. Benar,
bukan?” ucap Nyonya Shin
“Bila Wol-ju
menolongmu sekarang, dia akan pergi ke neraka.”teriak Manager Gwi marah
“Putra
Mahkota tak mungkin berbohong padaku.< Kalau begitu, Kim Jin yang berbohong?
Mengapa? Untuk apa?” gumam Nyonya Shin dan akhirnya memutuskan harus bertemu
Putra Mahkota dulu.
Saat itu
Tuan Kim datang, Nyonya Shin heran Tuan Kim yang datang ke tempatnya.Tuan Kim
melihat Nyonya Shin yang sudah bersiap pergi. Nyonya Shin membenarkan kalau
gagal saat terakhir bertemu jadi akan temui Wol Ju dan coba meluruskan
kesalahpahaman itu.
“Mengapa
kau seperti ini?” kata Nyonya Shin bingung tiba-tiba Tuan Kim menahan dengan
memegang bahunya sangat kencang.
“Karena
Putra Mahkota terus berulah, rencanaku harus berubah. Aku datang untuk bilang
kau takkan bisa meluruskan kesalahpahaman mereka.”ucap Tuan Kim sinis. Nyonya
Shin bingung.
“Aku...akan
menghilangkan kau sekarang.”kata Tuan Kim. Nyonya Shin tak mengerti apa
maksudnya.
“Siapa
kau sebenarnya?” tanya Nyonya Shin bingung. Tuan Kim pikir Dengan wajah ini, semua orang mengungkapkan
pendapat mereka
“Semua
hal menjadi mudah. Ini kali pertama ayahku membantuku.” Ucap Tuan Kim akhirnya
memperlihatkan wujud aslinya.
“Won-hyung,
bagaimana kau...” kata Nyonya Shin melongo kaget ternyata bukan Tuan Kim
“Aku cukup
menikmati waktuku di neraka hingga aku kemari untuk membawa putramu dan Wol-ju.
Tidakkah kau senang?” kata Won Hyung
“ Setelah
sekian lama, kau masih mahir menipu dan menyiksa orang.” Komentar Nyonya Shin
sinis.
“Aku tak
menyangka bisa mendengar pujian itu darimu, Yang Mulia. Kalau begitu, selamat
tinggal.” Kata Won Hyung dan langsung mengeluarkan kekuatan jahatnya.
Wol Ju
pergi ke supermarket melihat Kang Bae dan Yeo Rin membereskan trolly
bersama-sama. Ia pun merasa senang
karena sepasang kekasih itu. Yeo Rin berkomentar kalau Kang-bae tak bisa istirahat karena menolongnya dan
mengucapkan Terima kasih sudah membantu.
“Apa ini
hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu.” Ucap Kang Bae
mengoda.Yeo Rin tersipu malu mendengarnya.
Wol Ju
terdiam mengingat kalimat yang sama dikatakan oleh pangeran padanya “Apa ini
hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu.” Kang Bae kembali
membuat gombalan.
“Kau
sebenarnya sama dengan troli ini.” Kata Kang Bae. Yeo Rin bingung kalau sama
dengan troli ini
“Aku
ingin membawamu ke mana pun dan memberimu semua hal indah di dunia, tapi aku
tak bisa membawamu pulang. Kapan pun melihatmu, aku kagum sekaligus putus asa.”kata
Kang Bae.
Wol Ju
mengingat saat menikmati bulan bersama Pangeran mengatakan “Wol-ju... Kau tahu
bahwa kau mirip bulan?” Wol Ju tak mengerti maksudnya
“Bulan bersinar
sangat terang dan kecil hingga muat di antara jemariku, tapi aku takkan pernah
bisa membawanya pulang. Kapan pun kulihat, aku kagum sekaligus putus asa.” Ucap
Pangeran
“Jangan
menggodaku seperti itu.” Keluh Yeo Rin malu dan bergegas pergi. Saat itu Kang
Bae melihat Wol Ju
“Nona
Wol-ju, kau ingin berbelanja?” sapa Kang Bae. Wol Ju ingin tahu Dari mana mendengar itu. Kang Bae tak
mengerti maksudnya.
“Kata-katamu
tadi. "Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta
padamu." "Aku takkan pernah bisa membawanya pulang, sehingga putus
asa." Yang baru kau katakan.”kata Wol
Ju penasaran.
“Kalimat
itu. Bagaimana? Yeo-rin menyukainya, 'kan?” kata Kang Bae bahagia.
“Dari
mana kau mendengarnya? Siapa yang mengatakan itu?”kata wol Ju penasaran
“Siapa
lagi? Dari manager Gwi. Dia berkata dia berhasil
berpacaran karena ini. Ini jauh lebih baik dari lelucon festival rok, 'kan?”
ucap Kang bae bahagia. Wol Ju tak percaya mendengarnya.
Akhirnya
Wol Ju berjalan pulang mengingat yang dikatakan Manager Gwi selama ini “Bila
menginginkan seseorang, katakan, "Aku ingin menjadi orang yang kau
butuhkan." Dia pasti ingin bersama orang yang dicintainya...
"Pada
saat ibuku meninggal, apa yang kulakukan? Aku tetap tak tahu apa-apa."
Rasa bersalah dan rasa terpojok itu...” ucap Manager Gwi saat di restoran
daging.
“Orang
yang memahamimu... sekarang ada dua.” Kata Manager Gwi saat Wol Ju mengaku yang
dipercayai hanya ibunya
“Apa
kehidupanmu sesulit itu sampai kau ingin melupakan segalanya? Apa Dia seperti
itu? Pria yang kau suka. Kau ternyata membencinya.” Ucap Manager Gwi merasa Wol
Ju tak mengingat kenangan tentang pangeran.
“Kau tahu
alasanku menjadi detektif selama 500 tahun dan apa yang kulalui untuk berada di
sini? Aku tak bisa membiarkanmu berakhir di Neraka Kepunahan.” Kata Manager Gwi
marah mengetahui kebenaran tentang Wol Ju.
Di kedai,
Manager Gwi melihat kartu nama Nyonya Shin tapi tak tak menjawab teleponnya. Saat
itu Wol Ju datang, Manager Gwi panik langsung menyembunyikan kartu nama dan
bertanya Mengapa sudah kembali. Wol Ju
hanya menatapnya. Manager Gwi pikir Wol Ju tak jadi belanja.
“Ada apa?
Apa terjadi sesuatu?” tanya Manager Gwi bingung dengan tatapan Wol Ju
“Siapa...
kau sebenarnya?” tanya Wol Ju menahan air matanya. Manager Gwi tak mengerti
maksudnya.
“Siapa
kau sebenarnya?” tanya Wol Ju penuh amarah.
Bersambung
ke episode 11
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar