PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 13 Juni 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ha Ri pergi ke dapur melihat Jae Young minum sendirian lalu bertanya apakah ibunya sudah tidur. Jae Young menganguk.  Ha Ri akhirnya dudk didepan Jae Young memberitahu kalau Ibunya sudah memergokinya jadi meminta pada temanya.
“Jika dia bertanya soal I-sang, bilang saja kau tidak tahu. Jangan menjelekkannya.” Ucap Ha Ri lalu melihat  Jae Young dengan tatapan kosong
“Ada apa? Semua baik-baik saja?” tanya Ha Ri. Jae Young pikir  Andai tidak bertemu Jeong-won, entah apa yang akan terjadi pada mereka.
“Kita pasti akan seperti ini. Kenapa? Apa Kau menyesal bertemu Jeong-won?” tanya Ha Ri. Jae Young membenarkan.
“Kurasa aku kehilangan kehidupan asliku karena bertemu dengannya.” Ucap Jae Young menyesal
“Bagaimana kau bisa melupakan cinta hebat yang kau miliki? Aku masih ingat dengan jelas.” Kata Ha Ri 


Flash Back
Ha Ri duduk di depan Jeong Won, lalu Ia  mengaku banyak mendengar tentang Ha Ri senang akhirnya bertemu dengannya dan memujinya  cantik. Ha Ri bingung. Jeong Won lalu mengeluh karena Jae Young tidak bilang Ha Ri itu cantik.
“Dia punya mata, hidung, dan mulut di wajahnya. Tapi dia tidak begitu cantik.” Kata Jae Young mengejek. Ha Ri kesal mendengarnya.
“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud buruk.” Kata Jeong Won. Jae Young mengeluh kalau pacarnya itu tak perlu meminta maaf
“Jika kau melakukan kesalahan, yaitu kau sangat cantik sampai dia tidak tahan.”kata Jae Young memuji.
“Ayolah. Kau mempermalukanku di depan temanmu.” Kata Jeong Won tertawa malu.
“Jangan malu. Itu yang sebenarnya.” Ucap Jae Young. Ha Ri yang melihat keduanya seperti menahan mual karena seperti obat nyamuk. 


Ha Ri ingat kalau keduanya n bersikap seolah-olah hanya ada mereka di dunia ini. Ia pun memberitahu Jae Young kalau Hal yang dilewatkan dan penyesalan juga bagian dari hidupnya.
“Meski kembali ke masa lalu, kau akan pilih bersama Jeong-won.” Kata Ha Ri yakin
“Aku tidak perlu kembali ke masa lalu. Karena aku tahu penyesalanku.” Kata Jae Young
“Kau seharusnya bersikap baik kepadanya saat bersamanya.” Kata Ha Ri  sambil memakan ikan asin.
“Aku memang mencintai Jeong-won sampai mati. Andai aku lebih baik kepadanya, dia tidak mungkin meninggalkanku. Aku menyesalinya berkali-kali. Tapi sekarang, aku tidak peduli lagi padanya Manusia berubah-ubah..” Ungkap Jae Young. Ha Ri tak berkomentar hanya menatap bingung. 


Ha Ri masuk ruangan melihat kosong dan bertanya Apa yang terjadiadn bertanya apakah Mereka keluar. Yeon Joo memberitahu kalau Mereka bilang akan mencari barang baru. Ha Ri mengeluh kalau dua anak buahnya itu bermain-main.
“Apa kata mereka?” tanya Yeon Joo. Ha Ri memberitahu kalau Mereka mengomel soal penurunan penjualan.
“Serta kita harus hati-hati memilih model sampul.. Tapi Bagaimana dengan Kang Hyo-ju?” kata Ha Ri
“Pasti bagus jika dia mau, tapi dia tidak mau. Selain itu Banyak orang bertanya tentang obat perangsang ovulasi setelah membaca artikel tentang pasangan mandul. Mungkin kita harus meliputnya.” Ucap Yeon Joo
“Benar. Banyak orang mandul belakangan ini... Cobalah. Beberapa obat bisa disensor. Beri aku daftar obatnya dahulu.” Ucap Ha Ri
“Aku akan memeriksakannya. Kalau begitu, aku juga akan mencari barang baru.” Kata Yeon Joo sudah siap pergi.
“Baiklah. Bersenang-senanglah. Semoga berhasil.”kata Ha Ri mengejek

Eu Ddeum datang ke tempat Ha Ri. Ha Ri melihatnya den berpikir aklau Eu Ddeum ada rapat. Eu Ddeum bertanya apakah Ha Ri senggang pada hari Sabtu. Ha Ri pikir Jika tidak ada urusan khusus,maka  akan ada janji temu. Dan ingin tahu kenapa menanyakan hal itu.
“Bisakah kita melakukan hal istimewa?” kata Eu Ddeum. Ha Ri pikri Itu akan sulit.
“Oh... Traktiran yang kau sebut tempo hari?” kata Ha Ri mengingatnya. Eu Ddeum membenarkan.
“Tolong luangkan waktu untukku. Sampai jumpa hari Sabtu!” kata Eu Ddeum bergegas pergi.
“Tunggu. Eu-ddeum. Kenapa dia harus memilihku sebagai mentornya? Ini canggung.” Kata Ha Ri heran. 
Hyo Joo duduk dengan Eu Ddeum lalubertanya Kmakan siang apa hari ini. Eu Ddeum memberitahu Pak Kim mentraktirnya makan siang dan Biasanya tidak, tapi karena memberinya CD Precious bertanda tangan yang merupakan barang langka.
“Kau bekerja dengan baik. Lalu Apa pekerjaan orang tuamu?Apa Kau punya saudara? Kau tinggal di mana?” tanya Hyo Joo mengebu-gebu
“Aku tinggal di apartemen studio. Pertemuan ini soal apa?” tanya Eu Ddeum bingung
“Ini pelatihan keanggotaan. Kita kebetulan sering bekerja bersama. Untuk efisiensi kerja yang lebih baik, kita harus saling mengenal lebih baik. Jadi, apa kau tahu ukuran cincinnya?” ucap Hyo Joo dengan sengaja membuat ukuran cincin dengan plastik sedotan.
“Aku mengukurnya diam-diam.” kata Eu Ddeum bahagia. Hyo Joo berkomentar kalau Eun Ddeum lebih penuh rahasia daripada dugaannya.
“Jadi, kapan kau akan menyatakan perasaanmu kepadanya?” tanya Hyo Joo penasaran
“Sabtu ini.” Kata Eu Ddeum. Hyo Joo pun menganguk mengerti. Eu Ddeum dibuat bingung. Hyo Joo hanya bisa tersenyum karean ingin diberikan cincin.


[Salon]
“Bayangkan kariermu dipertaruhkan dan jadikan aku kata sifat "manis" versi manusia.” ucap Hyo Joo memegang rambutnya. Si wanita terihat bingung maksudnya.
“Hari ini, aku akan menjadi kenangan tidak terlupakan bagi seorang pria.” Kata Hyo Joo
[Toko Perhiasan]
“Aku ingin membeli cincin Cartier.” Kata Eu Ddeum. Si pegawai mengeluarkan cincinya dari etalase.
“Apa ini cincin Cartier? Dan Ini ukuran cincinnya.” Kata Eu Ddeum dengan senyuman bahagia memberikan ukuran jari Ha Ri dari sumpit anak-anak.


Hyo Joo sudah siap didalam cafe menuruh ponselnya diatas meja dan siap menerima telp. Eu Ddeum keluar dari toko menep Ha Ri apakah bisa keluar sekarang. Ha Ri memberitahu kalau ada di Restoran Jo Jo. Eu Ddeum mengatakan kalau di Restoran Jo Jo.
Ha Ri sudah menunggu, Eu Ddeum datang dengan senyuman lalu kaget melihat Ha Ri dan  Yi Sang saling berpegangan tangan. Ia memastikan kalau keduanya sedang bermain, seperti permainan panco.
“Begini, kami berpacaran.” Akui Yi Sang. Eu Ddeum terlihat shock. Ha Ri pun meminta agar merahasiakan ini dari Pak Kim
“Jika dia tahu, semua orang akan tahu.” Kata Ha Ri. Saat itu pemilik melihat Eu Ddeum datang jadi akan mengambi kursi lagi.
Eu Ddeum yang shock memilih untuk berjalan mundur, Ha Ri bingung bertanya Eu-ddeum mau ke mana. Eu Ddeum terlihat sangat kecewa karena ternyata Ha Ri sudah berkencan. 


Sementara Ha Ri terus memegang tangan Yi Sang tak tahu yang sebenarnya. Yi Sang meminta Jika Eu-ddeum ingin bertemu berdu dengannya maka  harus menolak.
“Jika dia ingin menunjukkan tarian topeng Bongsan, kau tidak boleh menemuinya.” Kata Yi Sang.
“Apa Eu-ddeum belajar melakukan tarian topeng Bongsan? Aku penasaran.” ucap Ha Ri
“Jika kau penasaran, aku akan mempelajarinya. Tarian topeng Bongsan.” Ucap Yi Sang mengoda. Ha Ri tertawa meminta agar Jangan lakukan itu.
“Tapi kau akan baik-baik saja jika Eu-ddeum tahu tentang kita? Dia baik dan lugu. Aku ragu dia akan memberi tahu orang-orang.” Kata Yi Sang.  Ha Ri merasa Yi Sang jangan khawatir.
“Semua orang di perusahaan kecuali Pak Kim tahu tentang kalian.” Ucap Paman Jo. Ha Ri kaget kalau Semuanya
“Tentu saja, kami juga punya mata. Jika kalian ingin menyembunyikannya, jangan bersentuhan. Jika tidak bisa melakukan itu, publikasikan saja hubungan kalian. Sulit sekali berpura-pura tidak tahu tentang kalian.” Kata si paman.
Ha Ri dan Yi Sang yang sudah melepaskan tanganya meminta maaf. Sipaman akhirnya pergi. Ha Ri pikir  tidak ada yang tahu. Yi sang merasa harus mengawasi banyak orang. Ha Ri bingng apa maksudnya Mengawasi. Yi sang bertanya apakah Yun Jae-young akan terus tinggal di rumahnya.
“Ya, sampai dia memutuskan untuk pindah. Ibuku memperlakukannya seperti putranya sendiri. Aku yakin itu mengganggumu, tapi lupakan saja. Dia merasa dirinya adalah kakakku. Dia bersikap seperti penghalang. Jangan hiraukan dia.” Uap Ha Ri menenangkan
“Baiklah. Tidak akan.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun mengajak mereka mium bir setelah makan ini. Yi Sang langsung menyetujuinya. 



Eu Ddeum masih berjalan tanpa arah, Hyo Joo kesal karena sudah menunggu tapi Eu Ddeum tak menelpnya, Akhirnya ia menelp Eu Ddeum  tapi ponselnya tak aktif.  Eu Ddeum sedang berjalan akan menyebrangi jalan dan menatap cincinya yang tak jadi diberikan pada Ha Ri. 

Ha Ri pindah ke bar untuk minum bersama, saat itu Jae Young menelp. Ja Young bertanya keberadan Ha Ri. Ha Ri mengaku Di bar dekat rumahnya dan berpikir kalau ingin dibelikan sesuatu saat pulang. Jae Young mengaku tidak butuh membeli apa pun.
“Hei... Ada apa dengannya?” ucap Ha Ri heran melihat Jae Young yang menutup telpnya dan melihat kalau mereka tadinya hanya satu minuman menjadi banyak minuman.
“Kau sudah mencicipi udang di sini?” ucap Yi Sang yang bersikap manis karena mabuk. Ha Ri menjawab Rasanya hambar.
“Salah! Hanya aku yang mabuk.” ucap Yi Sang. Ha Ri tersenyum menyapa Yi Sang yang imut sudah lama tak bertemu. Yi Sang menyangkalnya.
“Apa Mau kuantar pulang?” tanya Ha Ri. Yi sang bertanya balik apakah Ha Ri mau ke rumahnya.
“Astaga, tidak. Aku memintamu mengganti bohlam, tapi bukan yang ini. “ kata Ha Ri
“Aku ingin membawamu ke rumahku sekarang jika aku bisa. Seharusnya kau lewat jalan raya sekarang. Tapi aku tidak bisa lewat jalan raya bersamamu.” Ucap Yi Sang. Ha Ri bingung apa maksudnya Jalan raya?
“Kecepatan kita tidak sama, jadi, akan ada kecelakaan.” Kata Yi Sang. Ha Ri bertanya apa maksudnya.
“Jangan bicarakan alasannya. Jangan itu. Aroma ramyeon sedap. Apa Kau mau ramyeon?” kata Yi Sang mengoda.
“Ramyeon? Ramyeon apa? Ramyeon di panci, Jin Ramyeon, atau mi mangkuk? Yang mana?” ucap Jae Young tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah dan juga penuh keringat.
Ha Ri hanya bisa melongo melihat Jae Young yang datang. Jae Young langsug memesan bir. Dan mengaku berjalan-jalan di sekitar sini dan melihat Ha Ri minum banyak bir padahal sudah larut.
“Hei, sebaiknya kau segera pulang.” Ucap Ha Ri. Yi Sang tiba-tiba berbisik.
“Hei, Ha-ri... Mau makan ramyeon di rumahku?” kata Yi Sang. Jae Young yang minum langsung tersedak mendengarnya.
“Aku akan ikut. Aku suka ramyeon. Buatkan aku jjajang ramyeon dengan daging iga. Apa Kita bertiga akan pergi? Kita berdua saja.Apa Kau ikut? Apa? Tidak mungkin hanya kita berdua? Ada apa? Tidak bisakah kita pergi? Aku hanya ingin kita berdua.” Ucap Jae Young dengan cepat.
“Habiskan minumannya dan pergi.” kata Ha Ri menahan amarah. 



Ha Ri akhirnya membuat jajangmyeon, lalu bertanya apakah Jae Young ingin makan juga dan terlihat sangat marah. Jae Young mengatakan kalau tak mau. Ibunya datang bertanya apakah Ha Ri makan Ramyeon semalam ini. Ha Ri mengaku tiba-tiba menginginkannya.
“Kau bilang tidak mau.” Keluh Ha Ri karena melihat Jae Young mengambil ramyunya.
“Apa Kau percaya itu? Jujurlah. Apa Kau tidak tahu aku akan minta sesuap?” kata Jae Young. Ha Ri mengeluh kalau akan memukulnya suatu hari nanti.
“Bi Ok-ran, dia hendak pergi ke rumah pria untuk makan ramyeon setelah minum-minum.” Kata Jae Young mengadu. Ha Ri kesal mendengarnya.
“Apa salahnya?” ucap Nyonya Lee. Jae Young memberitahu Arti di balik makan ramyeon di rumah pria... Ha Ri memperingatkan
“Bukankah dia tinggal sendirian?” kata Jae Young. Ha Ri mengelu kala Jae Young pikir akan pergi jika dia tinggal dengan tiga generasi keluarganya
“Apa Kau dengar itu? Bi Ok-ran, dia lepas kendali.” Ucap Jae Young mengadu.
“Kenapa kau mencampuri kehidupan pribadinya?”keluh Nyonya Lee. Jae Young kaget mendengar respon ibu Ha Ri.
“Apa Dia hanya mencoba tidur denganmu?” tanya Nyonya Lee. Ha Ri mengaku Tidak menurutnya Yi Sang sangat berhati-hati.
“Dia tidak akan mengundangku ke rumahnya atau datang ke rumahku.” Kata Ha Ri
“Selapar apa pun kau, harus ada tahapan dan urutan yang tepat. Airnya bahkan belum mendidih. Bagaimana kau bisa memasukkan minyak?” kata Jae Young memberikan perumpaan.
“Airnya sudah 100 derajat Celsius.” Kata Ha Ri kesal. Jae Young tak percaya 100 derajat Celsius.
“Apa Pria itu tidak memasak ramyeon dengan suhu itu? Pria sejati membuat ramyeon dengan tangannya jika mencapai 100 derajat Celsius! Astaga.” Kata Jae Young penuh semangat.
“Mungkin dia kewalahan karena tahu aku menginginkan anak.” Ucap Ha Ri dengan wajah sedih. 



Nyonya Le memotong daun bawang didapur lalu mengingat yang dikatakan Jae Young sebelumnya.
“Bi Ok-ran, mungkin sebaiknya aku tinggal bersamamu. Kita bisa tinggal bersama seperti ini. Aku juga sudah melakukannya.” Ucap Jae Young melirik pada Do Ah karena sudah memiliki anak.
Nyonya Lee mencoba agar tak memikirkanya. 

Ha Ri duduk dimeja kerjanya mengingat yang dikatakn Yi Sang saat mabuk “Kau seharusnya lewat jalan raya sekarang. Tapi aku tidak bisa lewat jalan raya bersamamu.” Akhirnya malam pun datang, Ha Ri pikir Waktu cepat berlalu dan menyuruh pulang.
“So-yoon,. Apa Kita menerima produk rumah tangga? Produk yang harus dirakit manual?” tanya Ha Ri
“Ada satu produk, semacam produk pembersih.”kata So Yoon mengambil salah satu tas. Ha Ri langsung mengambilnya dan mengucapakan Terima kasih. So Yoon ingin memberitahu tapi Ha Ri sudah bergegas pergi.
Ha Ri pulang ke rumah dan langsung berganti pakaian untuk bersiap-siap kencan. 

Di rumah, Yi Sang terlihat gugup mencoba untuk membuat posisi duduk yang terlihat sexy, lalu membuka kancing bajunya. Saat itu bel rumahnya berbunyi, Yi Sang menenangkan diri lebih dulu sebelum membuka pintu dan bersikap sexy melihat Ha Ri didepan rumahnya.
“Kau belum makan malam, bukan?” ucap Yi Sang. Ha Ri mengaku sudah makan malam.
“Apa kau Mau sesuatu?” tanya Yi Sang. Ha Ri pikir Tidak perlu lalu melihat sesuatu dan sedikit terkejut ada foto tangan dan obat disampingnya. Yi Sang datang memberikan minum.
“Apa yang harus kau rakit sendiri?” tanya Yi Sang penasaran. Ha Ri  mengaku dasuatu benda kecil yang membuatmu memikirkannya setiap kali memakainya sambil membuka tasnya.  
“Pembersih toilet otomatis.” Kata Ha Ri menahan malu, Yi Sang hanya tersenyum melihatnya. 
Akhirnya Ha Ri memasang dibagian dalam air WC duduk, Yi Sang bertanya apakah butuh bantuan. Ha Ri merasa Tidak perlu lalu memberitau Ini pembersih toiletyang membersihkan dan menghemat waktu pembersihan toiletmu selama setahun.
“Kau tidak perlu membersihkan toilet selama setahun.” Kata Ha Ri membaca buku petunjuk.
“Apa Kau akan membaca semuanya?” ejek Yi Sang. Ha Ri mengaku baru membaca tiga baris dengan senyuman malu.
“Aku memikirkan banyak hal.”akui Yi Sang. 


Keduanya pun duduk disofa sambil berpegangan tangan, Ha Ri meminta izin mengatakan ini jika Yi Sang merasa tertekan. Yi Sang mengaku tidak memikirkan apa pun karena  Saat ini yang dipikirkan hanyalah diri Ha Ri. Keduanya mulai mendekat dan ingin berciuman tapi saat itu pengeras suara terdengar.
“Pengumuman dari kantor manajemen. Strata kami mendukung hidup sehat untuk anak-anak dan remaja. Karena itu, dimohon jangan merokok dan bersikap tidak pantas.” Ucap seorang pria.
“Aku belum pernah mendengarnya.” Kata Yi Sang bingung. Ha Ri menahan rasa kecewa berkomentar kalau Pengumuman bagus.
Keduanya mencoba untuk tetap ingin berciuman tapi tiba-tiba terdengar kembali dari pengeras suara “Ini petugas keamanan.. Sistemnya rusak...Mesinnya tidak bisa mati. Harap bersabar.” Dan pengumuman yang pertama terus berulang-ulang.
Yi Sang panik mencoba mematikan suara dari interkom tapi tak berhasil, Ha Ri hanya bisa tertawa  berkomentar kalau Apartemen yang bagus dan Waktu yang tepat.


Akhirnya Yi Sang mengatar Ha Ri pulang, wajah Ha Ri terlihat kecewa dan Yi Sang seperti merasa bersalah dan tak ingin bertemu dengan Ha Ri. Ia pun memberikan diri, memastikan Ha Ri belum mengganti bohla di depan pintunya. Ha Ri dengan senyuman sumringah mengaku belum.
“Mau kubantu menggantinya?” kata Yi Sang mencari alasan. Ha Ri menganguk setuju.
Saat menaiki tangga, Jae Young keluar dari rumah membawa bohlam. Ha Ri menatap bingung. akhirnya mereka pun terpaksa untuk berpisah kalau Ha Ri dengan wajah Waktu yang tepat. kesal mengaku tidak tahan dengan Jae Young.  Yi Sang melampiaskan amarah dengan berteriak sambil berlari. 

[Klinik Wanita Dahan]
Dokter memberitahu kalau  Benjolannya bertambah besar sedikit. Ha Ri jadi tahu Itu sebabnya kramnya makin parah. Dokter pikir kalau Rasanya pasti sangat sakit. Dan Masih ada beberapa bulan sebelum tes, lalu bertanya apakah Ha Ri akan menunda operasinya?
“Apa Kau sudah menjalankan rencanamu?” tanya Dokter. Ha Ri mengaku Rencana itu ditangguhkan untuk saat ini.
“Kini aku sudah punya pacar.” Akui Ha Ri. Dokter pikir Maka, hal penting saat ini bukan pereda nyeri.
“Kau datang tepat waktu untuk ovulasi. Aku akan meresepkan suntikan yang akan membantu kehamilan. Kau harus bekerja keras untuk hamil dalam masa ovulasi.” Ucap Dokter melihat catatan dikomputernya.
“Aku memang terburu-buru, tapi saat ini sulit bagiku untuk melakukannya.” Kata Ha Ri. Dokter pun tak bisa berkata apa-apa. 


Yi Sang duduk sambil termenung mengingat tulisan permohonan sebelumnya “Kuharap keinginan Ha-ri terwujud” lalu menelp Ha Ri bertanya apakah sudah makan. Ha Ri mengaku sudah
“Kapan kau akan selesai hari ini?” tanya Yi Sang gugup. Ha Ri pikri Seharusnya tidak lama.
“Ada yang ingin kukatakan kepadamu. Aku akan menunggu di depan kantor.” Kata Yi Sang. Ha Ri mengerti. 

Yeon Joo memberitahu  Daftar obat perangsang ovulasi, seperti yang di minta tempo hari. Ha Ri mengambilnya. Yeon Joo mengatakan kalau Tim Akuntansi meminta perjanjian subkontrak studio jad menaruhnya di studio.
Ha Ri mengerti dan bergegas pergi, tanpa melihat “Daftar Obat Perangsang Ovulasi” salah satunya ada obat yang sama di rumah Yi Sang. 

Jae Young masuk rumah bertanya pada Nyonya Lee di mana kereta bayi Do-ah, karena Do-ah ingin tidur siang denga wajah kebingungan. Nyonya Lee memberitahu Ada di pintu dan menunjuknya. Jae Young terlihat bingung.
“Bagaimana kau bisa melewatkannya?” keluh Nyonya Lee. Jae Young pun bingung karena bisa melewatkannya
“Belakangan ini kau tampak aneh... Jae-young... Apa Kau menyukai Ha-ri?” tanya Nyonya Lee. Jae Young membenarkan. Nyonya Lee kaget mendengarnya.
“Aku menyukainya, tapi tidak tahu harus bagaimana. Bi Ok-ran. Aku harus bagaimana?” ucap Jae Young bingung. Nyonya Lee hanya bisa terdiam. 


So Yoon sibuk dibalik layar dan Tuan Nam memastikan sinar lampu pada layar agar terlihat bayangan. Soo Yoon lalu memberitahu kalau Ini untuk "Sinyal Seks Sukses Versus Tidak Sukses Pasangan Suami Istri." Yi Sang hanya terdiam.
“Kita harus memotret siluet pria dan wanita.” Kata So Yoon. Yi Sang bingung bertanya bicara dengan siapa.
“Aku? Kenapa kau mengatakan itu kepadaku?” kata Yi Sang bingung. So Yoo menegaskan Karena Su-cheol akan menjadi fotografer.
“Hanya ada satu pria dan wanita di sini... Kau dan aku.” Ucap Soo Yoon malu-malu.
“Tidak. Aku ada di sini.” Ucap Ha Ri datang dan akan menjadi modelnya. 

Keduanya berdiri didepan layar. Tuan Nam meminta Yi Sang berdiri lebih dekat. Ha Ri pun berbisik mengaku Ada yang ingin ditanyakan. Yi Sang membalas ada apa. Ha Ri mengaku tidak ingin menekannya.
“Kau mencoba menyukai anak-anak karena aku, bukan?” kata Ha Ri. Yi Sang menganguk.
“Kita belum menikah atau bertunangan. Aku tahu aneh rasanya untuk membahas ini. Tapi bagiku, pernikahan lebih sulit daripada anak-anak. Bayi menjadi keluargaku yang harus kucintai saat dia lahir.” Ucap Ha Ri
“Tapi kurasa aku harus menikahi seseorang yang selalu berada di sisiku sampai aku mati. Aku tidak ingin menikah hanya karena aku hamil.”jelas Ha Ri. Yi Sang menganguk mengerti.
“Namun, sudah terlambat bagiku. Jika ditunda lagi, mungkin aku harus menyerah untuk hamil.” Kata Ha Ri
“Ha-ri, bisa maju selangkah? Bagus. I-sang, bisa maju juga? Berhenti.” Kata Tuan Nam memberikan perintah dan keduanya makin lebih dekat.
“Aku tidak tahu akan merasa seperti ini, tapi jika aku hamil, kuharap bayi itu adalah bayiku dan kekasihku.” Kata Ha Ri. Yi Sang terlihat gugup meremas tanganya.  
“Aku juga berharap aku bisa menjadi kekasihmu. Tapi... Aku tidak bisa punya anak.”akui Yi Sang. Ha Ri kaget mendengarnya.
Bersambung ke episode 11

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar