PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ha Ri
pergi ke dapur melihat Jae Young minum sendirian lalu bertanya apakah ibunya
sudah tidur. Jae Young menganguk. Ha Ri
akhirnya dudk didepan Jae Young memberitahu kalau Ibunya sudah memergokinya
jadi meminta pada temanya.
“Jika dia
bertanya soal I-sang, bilang saja kau tidak tahu. Jangan menjelekkannya.” Ucap
Ha Ri lalu melihat Jae Young dengan
tatapan kosong
“Ada apa?
Semua baik-baik saja?” tanya Ha Ri. Jae Young pikir Andai tidak bertemu Jeong-won, entah apa yang
akan terjadi pada mereka.
“Kita pasti
akan seperti ini. Kenapa? Apa Kau menyesal bertemu Jeong-won?” tanya Ha Ri. Jae
Young membenarkan.
“Kurasa aku
kehilangan kehidupan asliku karena bertemu dengannya.” Ucap Jae Young menyesal
“Bagaimana
kau bisa melupakan cinta hebat yang kau miliki? Aku masih ingat dengan jelas.”
Kata Ha Ri
Flash Back
Ha Ri
duduk di depan Jeong Won, lalu Ia
mengaku banyak mendengar tentang Ha Ri senang akhirnya bertemu dengannya
dan memujinya cantik. Ha Ri bingung.
Jeong Won lalu mengeluh karena Jae Young tidak bilang Ha Ri itu cantik.
“Dia
punya mata, hidung, dan mulut di wajahnya. Tapi dia tidak begitu cantik.” Kata Jae
Young mengejek. Ha Ri kesal mendengarnya.
“Maafkan
aku. Aku tidak bermaksud buruk.” Kata Jeong Won. Jae Young mengeluh kalau
pacarnya itu tak perlu meminta maaf
“Jika kau
melakukan kesalahan, yaitu kau sangat cantik sampai dia tidak tahan.”kata Jae
Young memuji.
“Ayolah.
Kau mempermalukanku di depan temanmu.” Kata Jeong Won tertawa malu.
“Jangan
malu. Itu yang sebenarnya.” Ucap Jae Young. Ha Ri yang melihat keduanya seperti
menahan mual karena seperti obat nyamuk.
Ha Ri
ingat kalau keduanya n bersikap seolah-olah hanya ada mereka di dunia ini. Ia
pun memberitahu Jae Young kalau Hal yang dilewatkan dan penyesalan juga bagian
dari hidupnya.
“Meski
kembali ke masa lalu, kau akan pilih bersama Jeong-won.” Kata Ha Ri yakin
“Aku tidak
perlu kembali ke masa lalu. Karena aku tahu penyesalanku.” Kata Jae Young
“Kau seharusnya
bersikap baik kepadanya saat bersamanya.” Kata Ha Ri sambil memakan ikan asin.
“Aku
memang mencintai Jeong-won sampai mati. Andai aku lebih baik kepadanya, dia
tidak mungkin meninggalkanku. Aku menyesalinya berkali-kali. Tapi sekarang, aku
tidak peduli lagi padanya Manusia berubah-ubah..” Ungkap Jae Young. Ha Ri tak
berkomentar hanya menatap bingung.
Ha Ri
masuk ruangan melihat kosong dan bertanya Apa yang terjadiadn bertanya apakah
Mereka keluar. Yeon Joo memberitahu kalau Mereka bilang akan mencari barang
baru. Ha Ri mengeluh kalau dua anak buahnya itu bermain-main.
“Apa kata
mereka?” tanya Yeon Joo. Ha Ri memberitahu kalau Mereka mengomel soal penurunan
penjualan.
“Serta
kita harus hati-hati memilih model sampul.. Tapi Bagaimana dengan Kang Hyo-ju?”
kata Ha Ri
“Pasti
bagus jika dia mau, tapi dia tidak mau. Selain itu Banyak orang bertanya tentang
obat perangsang ovulasi setelah membaca artikel tentang pasangan mandul. Mungkin
kita harus meliputnya.” Ucap Yeon Joo
“Benar.
Banyak orang mandul belakangan ini... Cobalah. Beberapa obat bisa disensor.
Beri aku daftar obatnya dahulu.” Ucap Ha Ri
“Aku akan
memeriksakannya. Kalau begitu, aku juga akan mencari barang baru.” Kata Yeon
Joo sudah siap pergi.
“Baiklah.
Bersenang-senanglah. Semoga berhasil.”kata Ha Ri mengejek
Eu Ddeum
datang ke tempat Ha Ri. Ha Ri melihatnya den berpikir aklau Eu Ddeum ada rapat.
Eu Ddeum bertanya apakah Ha Ri senggang pada hari Sabtu. Ha Ri pikir Jika tidak
ada urusan khusus,maka akan ada janji
temu. Dan ingin tahu kenapa menanyakan hal itu.
“Bisakah
kita melakukan hal istimewa?” kata Eu Ddeum. Ha Ri pikri Itu akan sulit.
“Oh... Traktiran
yang kau sebut tempo hari?” kata Ha Ri mengingatnya. Eu Ddeum membenarkan.
“Tolong
luangkan waktu untukku. Sampai jumpa hari Sabtu!” kata Eu Ddeum bergegas pergi.
“Tunggu.
Eu-ddeum. Kenapa dia harus memilihku sebagai mentornya? Ini canggung.” Kata Ha
Ri heran.
Hyo Joo
duduk dengan Eu Ddeum lalubertanya Kmakan siang apa hari ini. Eu Ddeum
memberitahu Pak Kim mentraktirnya makan siang dan Biasanya tidak, tapi karena
memberinya CD Precious bertanda tangan yang merupakan barang langka.
“Kau
bekerja dengan baik. Lalu Apa pekerjaan orang tuamu?Apa Kau punya saudara? Kau
tinggal di mana?” tanya Hyo Joo mengebu-gebu
“Aku
tinggal di apartemen studio. Pertemuan ini soal apa?” tanya Eu Ddeum bingung
“Ini
pelatihan keanggotaan. Kita kebetulan sering bekerja bersama. Untuk efisiensi
kerja yang lebih baik, kita harus saling mengenal lebih baik. Jadi, apa kau
tahu ukuran cincinnya?” ucap Hyo Joo dengan sengaja membuat ukuran cincin
dengan plastik sedotan.
“Aku
mengukurnya diam-diam.” kata Eu Ddeum bahagia. Hyo Joo berkomentar kalau Eun
Ddeum lebih penuh rahasia daripada dugaannya.
“Jadi,
kapan kau akan menyatakan perasaanmu kepadanya?” tanya Hyo Joo penasaran
“Sabtu
ini.” Kata Eu Ddeum. Hyo Joo pun menganguk mengerti. Eu Ddeum dibuat bingung.
Hyo Joo hanya bisa tersenyum karean ingin diberikan cincin.
[Salon]
“Bayangkan
kariermu dipertaruhkan dan jadikan aku kata sifat "manis" versi
manusia.” ucap Hyo Joo memegang rambutnya. Si wanita terihat bingung maksudnya.
“Hari
ini, aku akan menjadi kenangan tidak terlupakan bagi seorang pria.” Kata Hyo
Joo
[Toko
Perhiasan]
“Aku
ingin membeli cincin Cartier.” Kata Eu Ddeum. Si pegawai mengeluarkan cincinya
dari etalase.
“Apa ini
cincin Cartier? Dan Ini ukuran cincinnya.” Kata Eu Ddeum dengan senyuman
bahagia memberikan ukuran jari Ha Ri dari sumpit anak-anak.
Hyo Joo
sudah siap didalam cafe menuruh ponselnya diatas meja dan siap menerima telp.
Eu Ddeum keluar dari toko menep Ha Ri apakah bisa keluar sekarang. Ha Ri
memberitahu kalau ada di Restoran Jo Jo. Eu Ddeum mengatakan kalau di Restoran
Jo Jo.
Ha Ri
sudah menunggu, Eu Ddeum datang dengan senyuman lalu kaget melihat Ha Ri
dan Yi Sang saling berpegangan tangan.
Ia memastikan kalau keduanya sedang bermain, seperti permainan panco.
“Begini,
kami berpacaran.” Akui Yi Sang. Eu Ddeum terlihat shock. Ha Ri pun meminta agar
merahasiakan ini dari Pak Kim
“Jika dia
tahu, semua orang akan tahu.” Kata Ha Ri. Saat itu pemilik melihat Eu Ddeum
datang jadi akan mengambi kursi lagi.
Eu Ddeum
yang shock memilih untuk berjalan mundur, Ha Ri bingung bertanya Eu-ddeum mau
ke mana. Eu Ddeum terlihat sangat kecewa karena ternyata Ha Ri sudah berkencan.
Sementara
Ha Ri terus memegang tangan Yi Sang tak tahu yang sebenarnya. Yi Sang meminta Jika
Eu-ddeum ingin bertemu berdu dengannya maka harus menolak.
“Jika dia
ingin menunjukkan tarian topeng Bongsan, kau tidak boleh menemuinya.” Kata Yi
Sang.
“Apa
Eu-ddeum belajar melakukan tarian topeng Bongsan? Aku penasaran.” ucap Ha Ri
“Jika kau
penasaran, aku akan mempelajarinya. Tarian topeng Bongsan.” Ucap Yi Sang
mengoda. Ha Ri tertawa meminta agar Jangan lakukan itu.
“Tapi kau
akan baik-baik saja jika Eu-ddeum tahu tentang kita? Dia baik dan lugu. Aku
ragu dia akan memberi tahu orang-orang.” Kata Yi Sang. Ha Ri merasa Yi Sang jangan khawatir.
“Semua
orang di perusahaan kecuali Pak Kim tahu tentang kalian.” Ucap Paman Jo. Ha Ri
kaget kalau Semuanya
“Tentu
saja, kami juga punya mata. Jika kalian ingin menyembunyikannya, jangan
bersentuhan. Jika tidak bisa melakukan itu, publikasikan saja hubungan kalian.
Sulit sekali berpura-pura tidak tahu tentang kalian.” Kata si paman.
Ha Ri dan
Yi Sang yang sudah melepaskan tanganya meminta maaf. Sipaman akhirnya pergi. Ha
Ri pikir tidak ada yang tahu. Yi sang
merasa harus mengawasi banyak orang. Ha Ri bingng apa maksudnya Mengawasi. Yi
sang bertanya apakah Yun Jae-young akan terus tinggal di rumahnya.
“Ya,
sampai dia memutuskan untuk pindah. Ibuku memperlakukannya seperti putranya
sendiri. Aku yakin itu mengganggumu, tapi lupakan saja. Dia merasa dirinya
adalah kakakku. Dia bersikap seperti penghalang. Jangan hiraukan dia.” Uap Ha
Ri menenangkan
“Baiklah.
Tidak akan.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun mengajak mereka mium bir setelah makan
ini. Yi Sang langsung menyetujuinya.
Eu Ddeum
masih berjalan tanpa arah, Hyo Joo kesal karena sudah menunggu tapi Eu Ddeum
tak menelpnya, Akhirnya ia menelp Eu Ddeum
tapi ponselnya tak aktif. Eu
Ddeum sedang berjalan akan menyebrangi jalan dan menatap cincinya yang tak jadi
diberikan pada Ha Ri.
Ha Ri
pindah ke bar untuk minum bersama, saat itu Jae Young menelp. Ja Young bertanya
keberadan Ha Ri. Ha Ri mengaku Di bar dekat rumahnya dan berpikir kalau ingin
dibelikan sesuatu saat pulang. Jae Young mengaku tidak butuh membeli apa pun.
“Hei... Ada
apa dengannya?” ucap Ha Ri heran melihat Jae Young yang menutup telpnya dan
melihat kalau mereka tadinya hanya satu minuman menjadi banyak minuman.
“Kau
sudah mencicipi udang di sini?” ucap Yi Sang yang bersikap manis karena mabuk. Ha
Ri menjawab Rasanya hambar.
“Salah! Hanya
aku yang mabuk.” ucap Yi Sang. Ha Ri tersenyum menyapa Yi Sang yang imut sudah
lama tak bertemu. Yi Sang menyangkalnya.
“Apa Mau
kuantar pulang?” tanya Ha Ri. Yi sang bertanya balik apakah Ha Ri mau ke
rumahnya.
“Astaga,
tidak. Aku memintamu mengganti bohlam, tapi bukan yang ini. “ kata Ha Ri
“Aku ingin
membawamu ke rumahku sekarang jika aku bisa. Seharusnya kau lewat jalan raya
sekarang. Tapi aku tidak bisa lewat jalan raya bersamamu.” Ucap Yi Sang. Ha Ri
bingung apa maksudnya Jalan raya?
“Kecepatan
kita tidak sama, jadi, akan ada kecelakaan.” Kata Yi Sang. Ha Ri bertanya apa
maksudnya.
“Jangan bicarakan
alasannya. Jangan itu. Aroma ramyeon sedap. Apa Kau mau ramyeon?” kata Yi Sang
mengoda.
“Ramyeon?
Ramyeon apa? Ramyeon di panci, Jin Ramyeon, atau mi mangkuk? Yang mana?” ucap
Jae Young tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah dan juga penuh keringat.
Ha Ri
hanya bisa melongo melihat Jae Young yang datang. Jae Young langsug memesan
bir. Dan mengaku berjalan-jalan di sekitar sini dan melihat Ha Ri minum banyak
bir padahal sudah larut.
“Hei,
sebaiknya kau segera pulang.” Ucap Ha Ri. Yi Sang tiba-tiba berbisik.
“Hei,
Ha-ri... Mau makan ramyeon di rumahku?” kata Yi Sang. Jae Young yang minum
langsung tersedak mendengarnya.
“Aku akan
ikut. Aku suka ramyeon. Buatkan aku jjajang ramyeon dengan daging iga. Apa Kita
bertiga akan pergi? Kita berdua saja.Apa Kau ikut? Apa? Tidak mungkin hanya
kita berdua? Ada apa? Tidak bisakah kita pergi? Aku hanya ingin kita berdua.”
Ucap Jae Young dengan cepat.
“Habiskan
minumannya dan pergi.” kata Ha Ri menahan amarah.
Ha Ri
akhirnya membuat jajangmyeon, lalu bertanya apakah Jae Young ingin makan juga
dan terlihat sangat marah. Jae Young mengatakan kalau tak mau. Ibunya datang
bertanya apakah Ha Ri makan Ramyeon semalam ini. Ha Ri mengaku tiba-tiba
menginginkannya.
“Kau
bilang tidak mau.” Keluh Ha Ri karena melihat Jae Young mengambil ramyunya.
“Apa Kau
percaya itu? Jujurlah. Apa Kau tidak tahu aku akan minta sesuap?” kata Jae
Young. Ha Ri mengeluh kalau akan memukulnya suatu hari nanti.
“Bi
Ok-ran, dia hendak pergi ke rumah pria untuk makan ramyeon setelah minum-minum.”
Kata Jae Young mengadu. Ha Ri kesal mendengarnya.
“Apa
salahnya?” ucap Nyonya Lee. Jae Young memberitahu Arti di balik makan ramyeon di
rumah pria... Ha Ri memperingatkan
“Bukankah
dia tinggal sendirian?” kata Jae Young. Ha Ri mengelu kala Jae Young pikir akan
pergi jika dia tinggal dengan tiga generasi keluarganya
“Apa Kau
dengar itu? Bi Ok-ran, dia lepas kendali.” Ucap Jae Young mengadu.
“Kenapa
kau mencampuri kehidupan pribadinya?”keluh Nyonya Lee. Jae Young kaget
mendengar respon ibu Ha Ri.
“Apa Dia
hanya mencoba tidur denganmu?” tanya Nyonya Lee. Ha Ri mengaku Tidak menurutnya
Yi Sang sangat berhati-hati.
“Dia tidak
akan mengundangku ke rumahnya atau datang ke rumahku.” Kata Ha Ri
“Selapar
apa pun kau, harus ada tahapan dan urutan yang tepat. Airnya bahkan belum
mendidih. Bagaimana kau bisa memasukkan minyak?” kata Jae Young memberikan
perumpaan.
“Airnya
sudah 100 derajat Celsius.” Kata Ha Ri kesal. Jae Young tak percaya 100 derajat
Celsius.
“Apa Pria
itu tidak memasak ramyeon dengan suhu itu? Pria sejati membuat ramyeon dengan
tangannya jika mencapai 100 derajat Celsius! Astaga.” Kata Jae Young penuh
semangat.
“Mungkin
dia kewalahan karena tahu aku menginginkan anak.” Ucap Ha Ri dengan wajah
sedih.
Nyonya Le
memotong daun bawang didapur lalu mengingat yang dikatakan Jae Young
sebelumnya.
“Bi
Ok-ran, mungkin sebaiknya aku tinggal bersamamu. Kita bisa tinggal bersama
seperti ini. Aku juga sudah melakukannya.” Ucap Jae Young melirik pada Do Ah
karena sudah memiliki anak.
Nyonya
Lee mencoba agar tak memikirkanya.
Ha Ri
duduk dimeja kerjanya mengingat yang dikatakn Yi Sang saat mabuk “Kau
seharusnya lewat jalan raya sekarang. Tapi aku tidak bisa lewat jalan raya
bersamamu.” Akhirnya malam pun datang, Ha Ri pikir Waktu cepat berlalu dan
menyuruh pulang.
“So-yoon,.
Apa Kita menerima produk rumah tangga? Produk yang harus dirakit manual?” tanya
Ha Ri
“Ada satu
produk, semacam produk pembersih.”kata So Yoon mengambil salah satu tas. Ha Ri
langsung mengambilnya dan mengucapakan Terima kasih. So Yoon ingin memberitahu
tapi Ha Ri sudah bergegas pergi.
Ha Ri
pulang ke rumah dan langsung berganti pakaian untuk bersiap-siap kencan.
Di rumah,
Yi Sang terlihat gugup mencoba untuk membuat posisi duduk yang terlihat sexy,
lalu membuka kancing bajunya. Saat itu bel rumahnya berbunyi, Yi Sang
menenangkan diri lebih dulu sebelum membuka pintu dan bersikap sexy melihat Ha
Ri didepan rumahnya.
“Kau
belum makan malam, bukan?” ucap Yi Sang. Ha Ri mengaku sudah makan malam.
“Apa kau
Mau sesuatu?” tanya Yi Sang. Ha Ri pikir Tidak perlu lalu melihat sesuatu dan
sedikit terkejut ada foto tangan dan obat disampingnya. Yi Sang datang
memberikan minum.
“Apa yang
harus kau rakit sendiri?” tanya Yi Sang penasaran. Ha Ri mengaku dasuatu benda kecil yang membuatmu
memikirkannya setiap kali memakainya sambil membuka tasnya.
“Pembersih
toilet otomatis.” Kata Ha Ri menahan malu, Yi Sang hanya tersenyum melihatnya.
Akhirnya
Ha Ri memasang dibagian dalam air WC duduk, Yi Sang bertanya apakah butuh
bantuan. Ha Ri merasa Tidak perlu lalu memberitau Ini pembersih toiletyang membersihkan
dan menghemat waktu pembersihan toiletmu selama setahun.
“Kau tidak
perlu membersihkan toilet selama setahun.” Kata Ha Ri membaca buku petunjuk.
“Apa Kau
akan membaca semuanya?” ejek Yi Sang. Ha Ri mengaku baru membaca tiga baris
dengan senyuman malu.
“Aku
memikirkan banyak hal.”akui Yi Sang.
Keduanya
pun duduk disofa sambil berpegangan tangan, Ha Ri meminta izin mengatakan ini jika
Yi Sang merasa tertekan. Yi Sang mengaku tidak memikirkan apa pun karena Saat ini yang dipikirkan hanyalah diri Ha Ri. Keduanya
mulai mendekat dan ingin berciuman tapi saat itu pengeras suara terdengar.
“Pengumuman
dari kantor manajemen. Strata kami mendukung hidup sehat untuk anak-anak dan
remaja. Karena itu, dimohon jangan merokok dan bersikap tidak pantas.” Ucap seorang
pria.
“Aku
belum pernah mendengarnya.” Kata Yi Sang bingung. Ha Ri menahan rasa kecewa
berkomentar kalau Pengumuman bagus.
Keduanya
mencoba untuk tetap ingin berciuman tapi tiba-tiba terdengar kembali dari
pengeras suara “Ini petugas keamanan.. Sistemnya rusak...Mesinnya tidak bisa
mati. Harap bersabar.” Dan pengumuman yang pertama terus berulang-ulang.
Yi Sang
panik mencoba mematikan suara dari interkom tapi tak berhasil, Ha Ri hanya bisa
tertawa berkomentar kalau Apartemen yang
bagus dan Waktu yang tepat.
Akhirnya
Yi Sang mengatar Ha Ri pulang, wajah Ha Ri terlihat kecewa dan Yi Sang seperti
merasa bersalah dan tak ingin bertemu dengan Ha Ri. Ia pun memberikan diri,
memastikan Ha Ri belum mengganti bohla di depan pintunya. Ha Ri dengan senyuman
sumringah mengaku belum.
“Mau
kubantu menggantinya?” kata Yi Sang mencari alasan. Ha Ri menganguk setuju.
Saat
menaiki tangga, Jae Young keluar dari rumah membawa bohlam. Ha Ri menatap
bingung. akhirnya mereka pun terpaksa untuk berpisah kalau Ha Ri dengan wajah Waktu
yang tepat. kesal mengaku tidak tahan dengan Jae Young. Yi Sang melampiaskan amarah dengan berteriak
sambil berlari.
[Klinik
Wanita Dahan]
Dokter
memberitahu kalau Benjolannya bertambah
besar sedikit. Ha Ri jadi tahu Itu sebabnya kramnya makin parah. Dokter pikir
kalau Rasanya pasti sangat sakit. Dan Masih ada beberapa bulan sebelum tes,
lalu bertanya apakah Ha Ri akan menunda operasinya?
“Apa Kau
sudah menjalankan rencanamu?” tanya Dokter. Ha Ri mengaku Rencana itu
ditangguhkan untuk saat ini.
“Kini aku
sudah punya pacar.” Akui Ha Ri. Dokter pikir Maka, hal penting saat ini bukan
pereda nyeri.
“Kau datang
tepat waktu untuk ovulasi. Aku akan meresepkan suntikan yang akan membantu
kehamilan. Kau harus bekerja keras untuk hamil dalam masa ovulasi.” Ucap Dokter
melihat catatan dikomputernya.
“Aku
memang terburu-buru, tapi saat ini sulit bagiku untuk melakukannya.” Kata Ha
Ri. Dokter pun tak bisa berkata apa-apa.
Yi Sang
duduk sambil termenung mengingat tulisan permohonan sebelumnya “Kuharap
keinginan Ha-ri terwujud” lalu menelp Ha Ri bertanya apakah sudah makan. Ha Ri
mengaku sudah
“Kapan
kau akan selesai hari ini?” tanya Yi Sang gugup. Ha Ri pikri Seharusnya tidak
lama.
“Ada yang
ingin kukatakan kepadamu. Aku akan menunggu di depan kantor.” Kata Yi Sang. Ha
Ri mengerti.
Yeon Joo
memberitahu Daftar obat perangsang
ovulasi, seperti yang di minta tempo hari. Ha Ri mengambilnya. Yeon Joo
mengatakan kalau Tim Akuntansi meminta perjanjian subkontrak studio jad menaruhnya
di studio.
Ha Ri mengerti
dan bergegas pergi, tanpa melihat “Daftar Obat Perangsang Ovulasi” salah
satunya ada obat yang sama di rumah Yi Sang.
Jae Young
masuk rumah bertanya pada Nyonya Lee di mana kereta bayi Do-ah, karena Do-ah
ingin tidur siang denga wajah kebingungan. Nyonya Lee memberitahu Ada di pintu
dan menunjuknya. Jae Young terlihat bingung.
“Bagaimana
kau bisa melewatkannya?” keluh Nyonya Lee. Jae Young pun bingung karena bisa
melewatkannya
“Belakangan
ini kau tampak aneh... Jae-young... Apa Kau menyukai Ha-ri?” tanya Nyonya Lee.
Jae Young membenarkan. Nyonya Lee kaget mendengarnya.
“Aku
menyukainya, tapi tidak tahu harus bagaimana. Bi Ok-ran. Aku harus bagaimana?”
ucap Jae Young bingung. Nyonya Lee hanya bisa terdiam.
So Yoon
sibuk dibalik layar dan Tuan Nam memastikan sinar lampu pada layar agar
terlihat bayangan. Soo Yoon lalu memberitahu kalau Ini untuk "Sinyal Seks
Sukses Versus Tidak Sukses Pasangan Suami Istri." Yi Sang hanya terdiam.
“Kita
harus memotret siluet pria dan wanita.” Kata So Yoon. Yi Sang bingung bertanya
bicara dengan siapa.
“Aku? Kenapa
kau mengatakan itu kepadaku?” kata Yi Sang bingung. So Yoo menegaskan Karena
Su-cheol akan menjadi fotografer.
“Hanya ada
satu pria dan wanita di sini... Kau dan aku.” Ucap Soo Yoon malu-malu.
“Tidak.
Aku ada di sini.” Ucap Ha Ri datang dan akan menjadi modelnya.
Keduanya berdiri
didepan layar. Tuan Nam meminta Yi Sang berdiri lebih dekat. Ha Ri pun berbisik
mengaku Ada yang ingin ditanyakan. Yi Sang membalas ada apa. Ha Ri mengaku tidak
ingin menekannya.
“Kau
mencoba menyukai anak-anak karena aku, bukan?” kata Ha Ri. Yi Sang menganguk.
“Kita
belum menikah atau bertunangan. Aku tahu aneh rasanya untuk membahas ini. Tapi
bagiku, pernikahan lebih sulit daripada anak-anak. Bayi menjadi keluargaku yang
harus kucintai saat dia lahir.” Ucap Ha Ri
“Tapi
kurasa aku harus menikahi seseorang yang selalu berada di sisiku sampai aku
mati. Aku tidak ingin menikah hanya karena aku hamil.”jelas Ha Ri. Yi Sang
menganguk mengerti.
“Namun, sudah
terlambat bagiku. Jika ditunda lagi, mungkin aku harus menyerah untuk hamil.” Kata
Ha Ri
“Ha-ri,
bisa maju selangkah? Bagus. I-sang, bisa maju juga? Berhenti.” Kata Tuan Nam
memberikan perintah dan keduanya makin lebih dekat.
“Aku tidak
tahu akan merasa seperti ini, tapi jika aku hamil, kuharap bayi itu adalah
bayiku dan kekasihku.” Kata Ha Ri. Yi Sang terlihat gugup meremas tanganya.
“Aku juga
berharap aku bisa menjadi kekasihmu. Tapi... Aku tidak bisa punya anak.”akui Yi
Sang. Ha Ri kaget mendengarnya.
Bersambung
ke episode 11
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar