PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Jae Young
mencari nama di ponselnya “Raja Sperma” lalu bertanya apakah tahu nomor telepon Yi sang. Yi Sang membuka
pintu dan menyuruh Jae Young masuk. Jae Young pun masuk ke rumah Yi Sang lalu
berkomentar cukup mewah, sesuai dugaanya.
“Kau
tinggal sendirian. Tidak perlu ruang seluas ini.” Komentar Jae Young
“Kau kemari
bukan untuk melihat rumahku. Duduklah. Apa kau Mau teh? Atau minuman keras jika
pembicaraan ini akan lama.” Kata Yi Sang
“Kita
tidak bisa membahas ini sambil minum teh. Mari tetap sadar. Jika tidak, aku
mungkin akan memukulmu.” Kata Jae Young mulai serius.
“Kalau
begitu, mari bicara sambil berdiri.” Kata Yi Sang. Jae Young pun setuju.
“Jawab
aku. Apa masalah seriusnya? Jika kau akan putus dengannya, lakukan dengan
cepat. Kau tahu dia tidak punya waktu. Kau membuang waktu dan kesempatannya.
Dia tidak punya banyak waktu untuk berpikir. “ tegas Jae Young
“Jangan
membuatnya menyia-nyiakan perasaannya. Kau tahu dia sudah lama menantikan ini.”
Ucap Jae Young
“Kenapa
kau tidak bisa mendukungnya?” keluh Yi Sang. Jae Young mengaku tetap
mengkhawatirkannya meski Ha Ri sangat bahagia,
“apalagi
saat dia murung dan menderita seperti sekarang. Jadi Mana bisa aku dukung
kalian? Aku cukup dekat dengannya untuk mengurus pria yang bukan untuknya. Aku
akan terus mencampuri hubungan kalian.Bisakah kau menerimanya seumur hidupmu?.”ucap
Jae Young
“Aku akan
menganggapnya tambahan dalam memacari Ha-ri” ucap Yi Sang
“Aku akan
memisahkan kalian berdua. Aku tidak menyukaimu. Tidak pernah. Tampaknya kalian
berdua menghadapi masalah sejak awal. Kau butuh seseorang untuk menghentikanmu.
Aku akan menjadi seperti ibu mertua yang mencampuri hubungan kalian.” Ucap Jae
Young dengan nada tinggi.
“Sebagai
temannya atau sebagai pria? Aku hanya akan melawanmu jika kau pria baginya.
Pastikan peranmu. Saat ini, kau tidak tampak seperti teman atau pria baginya.”
Ucap Yi Sang
“Baiklah.
Mari lihat apa yang terjadi kepadamu.” Ucap Jae Young. Yi sang pun
mempersilahkan dan akan melihat menjadi seperti apa.
Akhirnya
malam makin larut, Hyo Joo akhirnya terbangun dan tersadar kalau ada dikantor
polisi lalu menatap Eu Ddeum yang menemaninya. Eu Ddeum pun tersadar dari
tidurnya.
Hyo Joo
terlihat bingung langsung memberikan jasn Eu Dddeum dan menahan malu. Eu Ddeum
hanya bisa tersenyum melihat Hyo Joo yang menahan malu.
Yi Sang
menunggu Ha Ri didepan rumah, saat itu Nyonya Lee keluar rumah dan melihat
teman sekelasnya Yi sang lalu bertanya sedang apa disini. Yi Sang mengaku menunggu pacarnya. Nyonya Lee bingung
Yi Sang membahas Pacarnya.
“Selain
aku dan putriku, tidak ada wanita lain di sini...” kata Nyonya Lee bingung.
“Apa Kau
ibunya Ha-ri?” kata Yi Sang melonggo bingung, Nyonya Lee pun tak percaya kalau
Wanita yang mencuri hatinya adalah putrinya yaitu Ha Ri.
Ia
langsung berlari kearah Yi Sang dengan memegang tangan dengan wajah bahagia
karena tidak percaya ini. Yi Sang pun bahagia ternyata sudah bertemu dengan ibu
mertuanya. Saat itu Jae Young baru
keluar bingung melihat Nyonya Lee memegang tangan Yi Sang.
“Bi
Ok-ran.. Apa Bibi mengenalnya? Kalian terlihat sangat dekat. Kalian bahkan
berpegangan tangan.” Ucap Jae Young
“Begini, kami
tidak begitu dekat. Kami... Kami bersama di kerajinan kulit.” Kata Nyonya Lee
melepaskan tanganya
"Kami"?
"Bersama"?” kata Jae Young tak percaya. Nyonya Lee mengaku mereka ke lokakarya yang
sama.
“Kami
ambil kelas terpisah. Tidak ada apa-apa di antara kami.” Kata Nyonya Lee
“Kau baru
saja bilang aku menantumu... Baru saja.” Ucap Yi Sang. Nyonya Lee bingung. Jae
Young pun bingung dianggap "Menantu"
“Ha-ri
pergi pagi-pagi... Kau juga harus bekerja. Kau juga harus mengantar Do-ah ke
pusat penitipan dan bekerja. Aku juga harus masuk kelas aerobikku. Sampai
jumpa.” Kata Nyonya Lee berjalan pergi dari rumah menghindari keduanya.
Akhirnya
Yi Sang dan Jae Young berjalan bersama,
Yi Sang membahas Tadi Nyonya Lee yang bilang kalau ia adalah menantunya, Jae
Young tak mau mendengarnya lalu memberitahu kalau Bi Ok-ran menyetujuinya dan Kejadiannya
sudah lama sekali.
“Mari
bekerja saja.” Kata Yi Sang. Jae Young mengeluh kalau memang akan bekerja. Yi
Sang pun masuk ke dalam mobil dan pergi. Jae Young hanya bisa menatap menahan
amarahnya.
So Yoon
dan pacarnya melihat seorang wanita datang lalu menuju ke studio foto, Mereka
tak percaya kalau itu Jeon Tae-hee, si pacar terkesima karena Ini kali
pertamanya melihat selebritas. Soo Yoon pun juga seperti itu merasa tak percaya
artis yang canti.
“Bagaimana
orang terlihat menawan memakai baju ungu? Sungguh, dia yang paling...” ucap Si
pacar terhenti kalau ada So Yoon disampingnya.
“Dia
cantik.” Kata Soo Yoon sinis. Si pacar berpura-pura tak peduli dan
bertanya Apa dia cantik.
“Dia memang
cantik... Dia juga cantik memakai baju ungu. Kurasa aku tidak akan pernah pakai
baju ungu lagi. Habiskan.” Kata So Yoon kesal. Si pria merasa bersalah dan
mencoba agr mengendalikan dirinya.
So Yoon
berlari bersama dengan Yeon Ho ke dalam ruangan memberitahu kalau Jeon Tae-hee
dan memanggil semua timnya. Ha Ri yang ada diruangan seolah tak peduli. Yeon Ho
memberitahu kalau Jeon Tae-hee datang ke studio. Hyo Joo langsung bersiap
dengan make upnya.
“Kudengar
Pak Han yang mengatur pemotretannya.” Kata So Yoon. Yeon ho Ho pun
memperlihatkan foto Yi Sang dengan Tae Hee
“Pak Han
dan Jeong Tae-hee terlihat seperti sahabat. Kita memperlakukan Pak Han dengan
buruk. Dia pantas dapat yang lebih baik.” Kata So Yoon merasa bersalah.
“Agensinya
punya studio sendiri, tapi ingin Pak Han kerjakan foto sampul. Artinya Jeon
Tae-hee merekrutnya... Ayolah! Aku menyebut Pak Han fotografer payah karena dia
memotret terbalik.” Kata Yeon Hoo
“Sungguh,
aku tidak tahu dia punya rencana. Seharusnya aku sadar diri. Astaga “ ucap Yeon
Ho. Ha Ri tak peduli.
“Kenapa
kau melakukan itu? Tidak apa-apa.” Kata
So Yoon. Yeon Ho memikirkan apakah Yi Sang tidak menyukainya.
“Aku
sangat khawatir. Tapi Bagaimana dia kenal secara pribadi? Aku khawatir.
Bagaimana ini?”ucpa Yeon Ho gugup
Ha Ri
tetap tak peduli, Tiba-tiba Yeon Ho beridi dan mengajak pergi. Mereka bingung
melihat Yeon Ho yang sudah mulai make up. Yeon Ho bingung berpikir Yeon Ho itu
akan pemotretan Yeon Ho pikir tak alasan dirinya tampak buru ketika Jeon
Tae-hee harus datang
“Nona
Jang. Ayo.” Kata Yeon Ho. Ha Ri bingung kenapa harus pergi.
“Kita
harus merekrut Jeon Tae-hee. Aku?” kata Ha Ri bingung.
Yi Sang
sibuk mengambil foto Tae Hee yang terlihat santai didepan kamera. Tiga wanita
melihat dari samping dengan wajah iri, Hyo Joo pikir Dengan gaya rambut dan
riasan, bisa secantik dia. So Yoon mengejek Reinkarnasi akan lebih mudah.
“Jangan
seperti itu. Dia begitu karena ingin jadi selebritas juga.” Ucap Yeon Ho. Yi
Sang terus memuji Tae Hee yang pintar bergaya.
“Tolong
perbaiki riasan dan rambutnya.” Ucap Yi Sang. Tae Hee pun menghampiri timnya.
Dua wanita
ingin melihat hasil foto pada Yi Sang, sambil merangkul lenganya mengaku suka
potongan ini. Lalu wanita yang lain mengaku suka dengan foto yang lain dan
memuji kalau Yi Sang fotografer andal. Tiga wanita itu terlihat kesal.
“Kenapa dia
terus mengedip? Apa kelopak matanya berkedut?” keluh Yeon Ho kesal
“Lepaskan
pergelangan tangannya atau kupatahkan pergelangan tanganmu. Dia wilayah Nona
Jang.” Kata Hyo Joo marah
“Mau
bantu dia menandai wilayahnya?” ucap So Yoon. Mereka pun setuju akan melakukan.
Saat itu
Ha Ri datang dengan map ditanganya, tiga wanita langsung memberikan kode kalau
Yi Sang yang didekati wanita dan para gadis itu menggodanya jadi Katakan
sesuatu. Yi Sang menatap Ha Ri yang datang. Ha Ri seolah tak peduli dan
langsung bergegas pergi.
Ha Ri
pergi ke ruangan ganti Tae Hee. Yeon Hoo dkk memberitahu kalau Tae Hee akan
berganti pakaian lalu pamit pergi sambil memberikan semangat. Saat itu Tae Hee
pun datang, Ha Ri pun menyapanya sebagain editor utama "The Baby".
“Hai.
Senang bertemu denganmu. Kau pernah mencoba mewawancaraiku, bukan? Aku ingat
"The Baby" menghubungiku beberapa kali.” Ucap Tae Hee setelah melihat
kartu nama Tae Hee.
“Tentu
saja. Karena kau Jeon Tae-hee. Aku juga menulis ulasan esaimu soal pengasuhan
anak.” Ucap Ha Ri
“Maaf,
tapi aku harus menolak jika kau ingin mewawancaraiku. Aku tidak mau wawancara
kecuali kenal reporternya. Banyak wartawan mengarang cerita, bukan artikel.”
Kata Tae Hee sinis
“Kalau
begitu, kau bisa menjadikanku reporter yang kau kenal.” Ucap Hae Ri. Si make up
artis pun meninggalkan keduanya agar enak berbicara.
“Kurasa
kita berdua saling memahami sebagai selebritas dan reporter. Tapi kita tidak
saling tahu banyak. Bagaimana kalau kau
bicara sebentar denganku dan mengenalku? Jika menurutmu aku bisa dipercaya, izinkan
aku mewawancaraimu.” Ucap Ha Ri memohon, suasana terasa canggung dan akhirnya
hanya bisa tertawa.
“Aku akan
menerima wawancara asal Pak Han meminta. Omong-omong, apa hubungan kalian?”
kata Tae Hee.
“Begini,
Pak Han...” ucap Ha Ri gugup, saat itu Yi Sang datang mengeluh karena melibatkannya.
“Nona Jang
yang mencoba mewawancaraimu. Kau bisa memercayainya. Dia orang terbaik yang
pernah bekerja denganku. Bekerja dengan para ibu, dia tidak belajar trik
murahan, tapi belajar cara menggerakkan hati orang.” Kata Yi Sang. Ha Ri
terlihat gugup.
“Kau tidak
perlu mencoba untuk dikenal. Sekalipun tidak banyak bicara, kau akan dikenal.
Saat sudah selesai dirias, ayo kembali ke pemotretan.” Kata Yi Sang. Ha Ri
hanya tetap diam seperti merasa tak enak hati dibantu oleh Yi Sang.
Eun Young
sibuk menulis “Aspirasi setelah dipekerjakan..” lalu terlihat kebingungan dan
melihat nama di ponselnya “Berandal Menyebalkan” dan mengangkatnya. Jae Young
mengeluh karena temanyalama sekali menjawabnya. Eun Young kesal mengaku kalau sibuk.
“Apa
rencanamu malam ini? Mari kita bertemu.” Kata Jae Young. Eun Young ingin tahu
alasan Jae Young itu ingin menemuinya.
“Kutraktir
makan malam. Luangkan waktu untukku.” Kata Jae Young. Eun Young pun langsug
setuju dan setelah itu mengumpat kesal kala Jae Young itu Menyebalkan sekali.
Akhirnya
Jae Young pun mentraktir Eu Young ayam goreng, Eun Young bahagia karena itu
lezat da mulai makan. Jae Young ingin tahu pakahHa-ri putus dengannya. Eun
Young kaget bertanya apakh secepat itu dan ingin tahu alasanya.
“Itu bukan
pernyataan, tapi pertanyaan. Apa Dia memberitahumu sesuatu?” kata Jae Young.
Eun Young menjawab Tidak.
“Pasti
ada yang salah dengannya.” Kata Jae Young. Eun Young mengeluh Jae Young yang
mengabaikan peringatannya.
“Kenapa
kau membelikanku ayam dan memeriksa hubungan mereka selarut ini? Apa tujuanmu?”
kata Eun Young kesal
“Kenapa
kau tidak menyetujuiku? Apa lagi yang tidak kau sukai dariku selain aku duda
beranak satu?” ucap Jae Young
“Aku
paham kau harus mengatakan segalanya untuk merebut hati Jeong-won. Haruskah
bertindak sejauh itu?” keluh Eun Young. Jae Young tak mengerti maksudnya.
“Aku
membencimu karena kau tidak sadar melukainya bahkan setelah menyakitinya.” Kata
Jae Young.
Flash Back
Jae Young
terlihat lusuh dengan tangan diinfus menelp Ha Ri bertanya apakah sudah
dijalan. Ha Ri membenarkan tapi Jae Young merasa meragukannya, lalu
memperingatkan Jangan teralihkan dan cepat datang, karena sangat lelah.
“Wahh... Sungguh?
Kenapa kau memerintahku? Aku tidak butuh ini saat membawakanmu pakaian dalam
bersih.” Kata Ha Ri kesal
“Aku
meneleponmu dengan posisi yang paling sopan.” Ucap Jae Young
“Dengar,
Jae-young. Ini kali terakhir kau memintaku membawakan pakaian dalammu. Jika
Jeong-won tahu, dia akan tersinggung.” Tegas Ha Ri
“Dia juga
belum pulang selama seminggu. Aku yakin dia akan mengerti.” Kata Jae Young
Jae Young
tertidur lelap dengan ponsel ditanganya, Jeong Won datang melihat Jae Young dan
wajahnya terlihat bahagia. Jae Young arkhinya terbangun dan langsung duduk
tegak mengaku sangat lelah lalu bertanya
apakah Jeong Won bisa tidur
“Aku harus
pulang, mandi, dan tidur.” Kata Jeong Won lalu mencium bau badan Jae Young
“Kau juga
harus mandi. Apa Ada pakaian dalam bersih?” tanya Jeong Won. Jae Young
mengatakan Ha-ri membawakan pakaian dan
pakaian dalam bersih.
“Dia
membawakanmu pakaian dalammu?” kata Jeong Won terlihat cemburu. Jae Young
membenarkan.
“Dia
temanku dan aku meminta bantuannya. Jadi Bukan apa-apa.” Kata Jae Young. Jeong
Won kesal langsung keluar ruangan.
“Jeong-won..
Apa Kau marah karena hal ini?” kata Jae Young akhirnya pergi mengejarnya sampai
ke lobby.
“ Jika
aku tidak marah, kita harus putus.” Kata Jeong Won. Jae Young mengeluh pacarnya
yang mengatakan hal semenakutkan itu?
“Aku
merasa sangat tidak nyaman karena sahabatmu wanita. Dia pergi ke rumahmu kapan
pun dia mau dan menyentuh pakaian dalammu. Bagaimana aku bisa paham?” kata
Jeong Wo kesal
“Aku
sudah sebulan tidak pulang. Kau hampir tidak bisa tidur. Hanya dia yang bisa
membantuku.” Jelas Jae Young
“Kalau
begitu, bolehkah teman priaku menyentuh pakaian dalamku?” kata Jeong Won.
“Jeong-won...
Dia bukan teman wanita. Dia seperti adikku. Dia keluarga.” Kata Jae Young
“Tapi dia
bukan adikmu.” Ucap Jeong Won marah . Jae Young menegaskan kalau ini Jenis kelamin
tidak berlaku bagi mereka.
“Kami berteman
sejak dalam kandungan. Kenapa kau cemburu karena hal sepele?” keluh Jae Young
Saat itu
Ha Ri datang melihat keduanya seperti bertengkar lalu memanggil Jae-young. Jae
Young meminta Ha Ri menunggu, Jeong Won menegaksan tidak suka hubungan semacam
ini lalu menegaskan Jika menikahi Jae Young juga akan tinggal dengannya.
Ha Ri
yang sedang menunggu tiba-tiba ditabrak oleh dua orang dan langsung menjatuhkan
semua pakaian. Mereka hanya bisa meminta maaf tapi tak membantunya. Jae Young
akhirnya berlari membantu Ha Ri memastikan baik-baik saja. Jeong Won terlihat
marah dan memilih pergi.
Jae Young
melihat Jeong Won yang pergi akhirnya meminta maaf pada Ha Ri dan akan
menelpnya. Ha Ri mengeluh kalau Jae Young bawa pakaian dalamnya. Jae Young tak
peduli karena harus mengejar Jeong Won, akhirnya Ha Ri menitipkan pakain pada
perawat dan berjalan pulang
“Aku bisa
melakukannya. Kenapa tidak bisa? Aku tidak akan menemui Ha-ri. Kini kau penting
bagiku.” Ucap Jae Young dilantai atas. Ha Ri bisa mendengar ucapan Jae Young
“Kau
sungguh bisa melakukannya?” kata Jeong Won. Jae Young menegaskan tidak akan menemui
Ha-ri lagi.
“Aku
tidak akan menemuinya mulai sekarang. Aku akan melakukannya.” Kata Jae Young
“Aku
tidak percaya mengira dia temanku.” Ucap Ha Ri kesal dan melangkah pergi.
Jae Young
tak percaya kalau Ha-ri mendengarnya.
Eun Young meberitahu kalau Ha Ri bisa
memahami Jae Youg tapi itu tetap membuatnya sedih. Bahkan Setelah itu, jae
Young berhenti menelepon dan tahu temanya menikah lewat ibunya.
“Jika kau
meninggalkan sahabatmu, seharusnya kau bahagia dengannya. Astaga, aku tidak
tahu lagi...Wahh. Aku harus membeli ayam goreng untuk anak-anakku.” Kata Eun
Young lalu memesan Satu ayam goreng dan satu ayam bumbu.
Ha Ri
sedang ada dirumah lalu membuka pintu untuk Jae Young dan bertanya Ada apa lagi
kali ini. Jae Young langsung menyelonong masuk ke kamar mandi lalu mengambil
pakaian kotornya. Ha Ri bingung
Kapan Jae Young memasukkannya
“Benar.
Kenapa kau mencuci pakaianku? Seharusnya kau membentakku dan berkata tidak bisa
melakukannya. Kenapa memaklumiku? Aku tidak pantas.” Ucap Jae Young kesal. Ha
Ri bingung
“Kau
marah saat aku mencuci bajumu. Seharusnya kau menyuruhku pergi. Jangan biarkan
aku masuk hidupmu lagi. Dasar bodoh...” ucap Jae Young lalu akan keluar dari
kamar mandi
“Kenapa
kau memahamiku seolah-olah tak terjadi apa-apa? Maafkan aku.” Kata Jae Young.
Ha Ri bingung dengan tingkah temanya dan hanya diam saja.
[Jambi
Studio]
Tuan Nam
sibuk mengambil foto tapi dua anak kembar terus mengarahkan pandanganya pada
camera dan tak terlihat natural.
Akhirnya Ie meminta agar mereka Bersikaplah alami dan Jangan membuat
huruf V. Tapi si anak tetap melakukanya.
“Anak-anak,
jangan lakukan ini... Bermainlah dengan mereka. Apa Kalian ingat ucapan ibu?
Saat berfoto, boleh membuat huruf V atau tidak?” ucap Eun Young mengarahkan
anaknya.
“Ibu
menyuruh kami begitu.” Kata si anak yang pertama. Eun Young serba salah
memberitahu kalau lakukan itu hanya saat berfoto dengannya.
“Jangan lakukan
itu saat dia memotretmu.” Kata Eun Young. Si anak merasa harus melakukan itu
saat berfoto.
“Dia
tidak sedang memotret. Jangan melihat ke sini. Kalian main saja.’ Ucap Eun
Young
“Tapi dia
memotret kami.”kata si anak. Eun Young tak bisa menahan emosi dan akan marah
tapi Tuan Nam menahanya
“Mungkin
lebih baik jika kau tidak melihat mereka.” Kata Tuan Nam, akhirnya Eun Young
pun berjalan mundur.
Tuan Nam
pun mengaja dua anak kembali foto agar bisa tersenyum lebar. Saat itu Yi Sang
datang dengan wajah lesu menyapa semua orang, Eun Young melihat Yi Sang yang
datang seperti terkesima melihat pacar temanya.
“Eu-ddeum,
kau bilang mejanya bisa berubah bentuk.” Kata Tuan Nam. Eu Ddeum pun mengambil
meja dan memasangnya.
“Anak-anak,
aku menyiapkan hal luar biasa. Tebak aku punya apa untuk kalian. Aku akan
menyembunyikan agar-agar ini di dalam sini. Kalian baru boleh membuat huruf V dengan
jari jika menemukannya.”ucap Eu Ddeum seperti membuat permainan harta karun.
Eu Ddeum
meminta keduanya agar menutup mata lebih dulu. Hyo Joo menatap Eu Ddeum kalau
dia pintar sekali. Tuan Nam bertanya apakah Eu-ddeum,Hyo Joo mengelak bukan
tapi sedang membicarakan meja. Tuan Nam akhirnya bisa mengambil foto dengan
cara yang alami.
Eun Young
memegang dua anaknya tapi dua anaknya berlari menaiki tangga walaupun
memintanya agar pelan-pelan. Ha Ri sudah menunggu dan bertanya apakah
Pemotretannya berjalan lancar. Eun Young mengeluh kalau anaknya hanya
menyebabkan masalah.
“Apa Kau
tidak sibuk?” tanya Eun Young, Ha Ri mengaku membolos karena temanyalalu
mengandeng satu anak Eun Young untuk pergi bersama.
Dua anak
Eun Young sibuk bermain ditaman, Ha Ri
dan Eun Young duduk bersama. Eun Young ingin tahu kapan He RI akan memperkenalka
Yi Sang kepadanya. Ia pun penasaran apakah Berpacaran terasa menyenangka dan
Apa bagian terbaiknya
“Begini...”
ucap Ha Ri sedih. Eun Young bingung bertanya ada apa, apakah Terjadi sesuatu
dengan mereka.
“Semuanya
hebat.. Aku selalu ingin bersamanya, aku merindukannya begitu dia pergi, dan
bagian terbaiknya bisa melakukan hal-hal yang hanya dilakukan oleh orang
intim.” Akui Ha Ri
Ha Ri
mengingat saat Yi Sang yang menemaninya bermain tembak-tembaka lalu menepuk
bahunya ketika menangis. Yi Sang pun menemaninya saat makan siang dan mereka
berkencan seperti yang lainnya, bahkan berjalan bergandengan tanpa ragu.
“Bisa
berpelukan tanpa merasa aneh. Dia menjadi dirinya sendiri, hal-hal kecil
familier tentang dirinya yang hanya diketahui olehku.Dicintai terasa
menyenangkan. Bahkan saat aku merasa rendah diri, dia ada untukku.” Ungkap Ha
Ri
“Dia
kekasihku yang ada untukku. Apa yang harus kulakukan? Dia sepertiku. Rupanya,
sulit baginya untuk punya anak.” Akui Ha Ri. Eun Young hanya bisa terdiam
melihat Ha Ri yang bercerita dengan mata berkaca-kaca.
Jae Young
keluar dari klinik pamit dengan perawat karena harus ke toilet. Saat itu Yi
Sang baru saja keluar dan bertemu dengan Jae Young dilorong. Jae Young melihat
di papan bagian depan [Dokter Urologi Moon Soo - Klinik kemandulan pria]
“Apa ini?”
kata Jae Young kaget. Yi Sang hanya diam menutupi obat yang dibawanya lalu
berjalan pergi. Jae Young akhirnya mengejar Yi Sang.
“Aku
tidak akan mengatakan apa pun padanya. Akhiri hubungan kalian. Dia tidak bisa
putus karena terlalu lembut. Dia merasa bersalah karena meninggalkan orang
sakit. Jangan buat dia menanggung ini dan tinggalkan dia.” Kata Jae Young
“Kami
akan mengurus hubungan kami.” Tegas Yi Sang yang tak goyah dengan pendirianya.
“ Jika kau
punya masalah ini sejak awal, seharusnya kau tidak memulai ini.” Kata Jae Young
marah
“Aku
memulainya karena tidak bisa mengakhirinya.” Tegas Yi Sang. Jae Young mengeluh
Yi Sang itu egois.
“Pikirkan
Ha-ri. Apa Kau pantas mendapatkannya?” ucap Jae Young marah. Yi Sang langsung
membalasnya.
“Bagaimana
denganmu? Apa Kau merasa pantas mendapatkannya?” kata Yi Sang lalu berjalan
pergi.
Jae Young
langsung menelp Ha Ri dan ingin tahu keberadanya sekarang.
Akhirnya
keduanya bertemu dijalan, Jae Young ingin tahu apakah Ha Ri tahu yang salah
dengan Yi sang. Ha Ri hanya diam. Jae Young tak percaya kalau Ha Ri sudah tahu
tapi masih berpacaran. Ha Ri heran
Bagaimana Jae Young bisa tahu
“Putuskan
dia. Dia bukan pria yang tepat untukmu.” Kata Jae Young marah
“Meninggalkan
orang semudah itu bagimu?” tanya Ha Ri sinis karena sebelumnya Jae Young
meninggalkanya.
“Tidak
mudah meninggalkanmu atau Jeong-won. Tapi saat itu, kukira aku akan menyesal
jika meninggalkan Jeong-won.” Akui Jae Young
“Lantas,
kenapa kau menyuruhku meninggalkannya?” tanya Ha Ri. Jea Young mengaku Karena saat ini,menyesal
telah meninggalkan Ha ri.
“Apa pun
pilihanmu, kau akan menyesal meninggalkannya. Pikirkan apa yang akan lebih
menyedihkan, meninggalkan I-sang atau calon bayimu.” Kata Jae Young. Ha Ri
mengaku tak tahu
“Ha-ri, hubungan
kalian hanya akan makin sulit. Apa kau yakin tidak akan menyesali hal yang
tidak kau pilih sepertiku?” kata Jae Young
Saat itu
Ha Ri melihat Yi sang yang menelpnya, dan berjalan pergi. Jae Young menahanya
tapi Ha ri melepaskan tangan Jae Young kalauakan menemuinya.
Yi Sang
sudah menunggu dan melihat Ha Ri datang lalu Ha Ri bertanya apakah bertemu dengan Jae-young. Yi
Sang mengaku Bukan apa-apa Jadi Ha Ri tidak perlu memikirkannya. Ha Ri ingin
tahu apa yang dilakukan. Yi Sang tahu Ini masalah hidup yang penting bagi Ha
Ri.
“Mari
pikirkan apa yang bisa kita lakukan bersama. Aku akan mencoba apa pun yang bisa
kulakukan...” ucap Yi Sang.
“Bagaimana
jika tidak ada keajaiban? Bagaimana jika aku salah? Lantas, aku harus
bagaimana?” ucap Ha Ri
“Kita
harus gigih soal apa yang kita mulai. Andai tahu ini akan terjadi, aku tidak
memulainya.” Ucap Yi Sang menyakinkan
“Aku
tidak percaya lagi pada kita.” Kata Ha Ri lalu melangkah pergi. Yi Sang hanya
bisa menatapnya.
“Pikirkan
satu hal saja untuk saat ini. Kau tidak keberatan kehilangan aku?” tanya Yi
Sang. Ha Ri terus melangkah pergi. Yi Sang pun tak bisa berbua apa-apa.
Ha Ri
berjalan sambil menangis lalu mengingat semua kenangan dengan Yi Sang dan
ucapanya di rumah sakit.
“Jika
wanita harus memilih antara kekasihnya atau anaknya, akankah dia memilih
anaknya tanpa ragu?”
“Kekasihnya.
Aku tidak melepasnya. Seorang anak adalah keajaiban, tapi bagiku yang belum
menemukan kekasihnya selama 10 tahun, cinta juga keajaiban. Itu bukan
kesalahan.” Kata Ha Ri
Akhirnya
Ha Ri berlari kearah Yi Sang dan langsung memeluknya dari belakang karena Yi
Sang membalikan badanya. Yi Sang kaget karena akhirnya Ha Ri kembali padanya.
Ha Ri mengaku tidak bisa dan tak ingin kehilangan Yi Sang.
Bersambung
ke episode 12
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar