PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Ha Ri
pulang ke rumah membuka sekaleng bir dan menonton film saat itu film romance
Jung Woo Sung dengan adegan terkenal.
“Jika kau
minum ini, itu berarti kita akan bersama-sama.” Ucap si pria.
“Bagaimana
jika aku tidak meminumnya?” kata Siwanit
“Maka
kita tidak akan pernah bertemu lagi.” Balas si pria dan akhirnya langsung
mencium si wanita.
Ha Ri
yang menonton mengelh kalau sangat iri pada sitokoh wanita. Sementara dirumah,
Yi Sang menonton film pembunuhan tapi ketakutan sendiri meremas bantal dan
langsung mematikan TV. Ia langsung mencoba bersikap seperti pria yang
pemberani.
Ha Ri
akan pergi ke kantor, tiba-tiba mendengar suara dari lantai bawah, lalu
berpikir ibunya yang datang. Akhirnya Ia menuruni tangga dan memastikan tapi
ternyata Jae Young ada di lantai bawah. Ia pun marah melihat Jae Young ada
dirumahnya.
“Aku
pindah ke sini kemarin.” Kata Jae Young. Ha Ri seperti tak percaya ingin
memastikan pendengaranya.
“Apa Kau
pindah ke rumah kami?” tanya Ha Ri. Jae Young membenarkan. Ha Ri dengan nada
tinggi ingin tahu alasanya pindah ke rumahnya
“Aku
warga sini kan.” Ucap Jae Young. Ha Ri mengeluh kesal kalau itu tidak masuk
akal.
“Hei, apa
ibuku mengizinkanmu menyewa tempat ini? “ ucap Ha Ri tak percaya.
“Dialah
yang menawarkannya untuk membiarkanku tinggal di sini. “ kata Jae Young. Ha Ri
merasa ibunya yang tidak pernah memberi tahu tentang ini.
“Kau pasti
lelah. Ayo makan sarapan.” Kata Jae Young. Ha Ri langsung menolaknya.
“Hei! Apa Kau ini sedang bercanda? Keluar!” teriak
Ha Ri marah. Jae Young langsung duduk seperti sedang merajuk di sisi rumah
lainya.
“Aku tidak
punya tempat untuk pergi” ucap Jae Young. Ha Ri pikir Jae Young kehilangan
rumah karena Jeong Won?
“Apa
masalahmu? Mengapa aku harus kehilangan rumah? Kami bercerai karena dia. Dia bahkan membayar kembali uang yang dipinjamnya
sebagai tunjangan.
“Setidaknya
dia punya hati nurani. Bocah jahat itu.”
Ucap Ha Ri. Jae Young pun menyetujuinya.
“Bagaimana
dia bisa melakukan itu padaku? “ keluh Jae Young. Ha Ri membalas kalau Jae
Young tak punya hati nurani.
“Apa Kau
tiba-tiba muncul dalam 5 tahun dan punya nyali untuk mengobrol denganku? Bagaimana
kau bisa memandangku seolah tidak pernah terjadi apa-apa?” sindir Ha Ri
“Ya sudah,
aku tidak akan melihatmu.” Kata Jae Young membalikan badanya. Ha Ri hanya bisa
menghela nafas panjang.
“Sejujurnya,
Aku sepertinya tidak bisa membesarkan putriku seorang diri. Orang tuaku ingin aku tinggal bersama mereka
di Amerika. Tapi bagaimana aku
bisa? Temanku, hanya dirimu yang bisa aku
percayai dan bisa diandalkan.” Ucap Jae Young tertunduk sedih.
“Setelah
sekian lama? Jeong Won membenciku, jadi kau tidak berpikir dua kali tentang
memotongku dari hidupmu. Tapi sekarang
dia telah meninggalkanmu, Kau kembali kesini, Lalu apa aku berpura-pura tidak
melihatnya?” ucap Ha Ri tak bisa menahan amarahnya.
“Putriku
Do Ah ada disana. Bicaralah padaku lagi setelah kau menyapanya.” Kata Jae Young
menunjuk ke arah kamar.
Ha Ri
bergegas masuk ke dalam kamar melihat Do Ah sedang bermain sendirian dan
melihat mencium bau dari rambut anak temanya. Ia pun mengeluh Jae Young yang
tidak memandikan anakny sendiri.
Jae Young
piki Bayi seharusnya tak berantakan seperti ini tapi menurutnya Ini praktis
normal.
“Mengapa
botolnya sangat kecil? Saat delapan bulan, dia harus minum setidaknya 240ml.”
Ucap Ha Ri marah
“Bagaimana
kau tahu... Apa Do Ah sudah berumur
delapan bulan?” kata Jae Young
“Kau
menggambar sedotan pendek saat datang ke Ayah.
Astaga, malangnya. Aku merasa bersalah padamu, Do Ah.” Ucap Ha Ri
“Dia
menggemaskan, kan?” ucap Jae Young melihat Ha Ri yang mengendong Do Ah keluar
ruangan.
“Ya, dan
itulah sebabnya aku memberikanmu sehari.
Kau memiliki waktu hingga besok untuk pergi... Wah Kapan dia semanis
ini? Apa dia sudah berusia delapan
bulan?” ucap Ha Ri tak peduli walaupun Do Ahterlihat manis dimatanya.
“Kapan
kita tidak punya tempat lain untuk pergi?” keluh Jae Young.
“Baiklah.
Aku memiliki tenggat waktu untuk dipenuhi, jadi aku akan kembali jam 2
pagi. Tinggalkan bayinya dan pindahlah.”
Kata Ha Ri
“Kembalikan
dia atau aku akan memanggil polisi.” Ucap Jae Young mengancam,
Ha Ri pun
mengembalikan pada Jae Young saat Do Ah menangis. Jae Young pun menenangkan
anaknya mengejek Ha Ri yang menakutkan meminta agar jangan nangis karena Ha Ri
iu Wanita jahat!
Ha Ri
menelp ibunya mengeluh kalau Nyonya Lee itu seperti ibunya Jae Young. Nyonya
Lee mengau itu menyakitkannya karean saat melihatnya pergi dari wanita yang
membuatnya jadi seperti itu. Jadi Merea akan
memberikan kamar untuknya saat makan. dan lihat apakah dia memberi makan putrinya
dengan benar.
“Dia juga
telah menenggelamkan dirinya dalam alkohol, sehingga kita bisa
menghentikannya. Mengapa begitu sulit?”
kata Nyonya Lee
“Dia
bercerai, tidak sakit parah. Mengapa
kita perlu merawatnya? “ keluh Ha Ri
“Baiklah.
Dia bisa pergi, tapi aku juga mengusirmu.” Ucap Nyonya Lee mengancam,
“Apa?
Mengapa?” tanya Ha Ri kaget, Nyonya Lee menegskan kalau Ini rumahnya, bukan
milik Ha Ri
“Aku
membiarkanmu tinggal di sana bebas sewa, tapi kau bertindak seperti
pemiliknya. Dengan siapa kau berani menceramahiku untuk memberikan kamarku?”
ucap Nyonya Lee
“Kau
benar-benar ibunya, bukan? Hanya itu yang masuk akal.” Ucap Ha Ri tak percaya
dengan sikap ibunya.
“Aku
sebenarnya tidak keberatan menukar anak-anak. Sekarang, tutup teleponnya. Aku harus kembali
ke latihanku.” Kata Nyonya Lee. Ha Ri tak percaya dengan sikap ibunya.
Di rumah,
Jae Young terlihat santai makan snack lalu makan ramyun dan minum soju.
Sementara Ha Ri bertemu dengan pegawai seperti bingung membahas tentang Tahap
persalinan,
Ha Ri
menjelaskan Pemerintah mendukung lebih banyak pasangan tidak subur sekarang, jadi mereka pikir bisa memilih pasangan tidak
subur, meminta pemerintah untuk membayar prosedurnya, dan menulis sepotong
mendalam sampai mereka melahirkan.
“Kedengarannya
bagus.. Apa Kau tahu program di mana seseorang mengalami kehamilan? Atasanku sebenarnya menyarankan sesuatu yang
baru. Jika kau menerimanya, maka melemparkan
idemu akan menjadi lebih mudah.” Ucap si Pria.
“Ide baru
apa ini?” tanya Ha Ri. Si pria menjawab Calon
ayah yang mengalami kehamilan semakin tua.
“Atasanku
diam-diam menyarankan, Kesegaran bagi seorang jurnalis untuk menulis bagian
yang mendalam tentang bagaimana seseorang bisa hamil.” Jelas Si pria. Ha Ri tak
percaya mendengarnya dan ingin tahu kenapa itu harus dirinya.
Akhirnya
Ha Ri pun mengunakan bantalan seperti wanita hamil dan harus duduk diset foto.
Yeon Ho meminta agar Ha Ri bisa tersenyum. Ha Ri mengeluh kalau harus sejauh
ini mendapatkan uangnya untuk iklannya.
“Aku akan
memastikan bahwa semua orang tahu tentang pengorbananmu. Mari kita pikirkan
tentang kumpulan sukacitamu dan tersenyumlah.” Ucap Tuan Nam sudah siap dengan
camera.
“Namanya
"tidak terduga".” Kata Ha Ri. Tuan Nam pikir Itu nama yang menakutkan
untuk bayi yang belum lahir.
“Itu
karena bayi itu datang kepadaku secara tak terduga.” Ucap Ha Ri.
“Karena
itu masalahnya, beri aku senyuman yang tak terduga.” Ucap Tuan Nam
Akhirnya
semua berkumpul mencoba mengalihkan pandangan Ha Ri seperti layaknya bayi agar
mau tersenyum. Ha Ri pun akhirya memberikan senyuman untuk iklan.
Tuan Nam
pun memeriksa hasil foto iklan Ha Ri dilayar komputer Sementara Ha Ri menatap
tubuhnya dicermin seperti tak percaya kalau ia terlihat seperti wanita hamil
dan merasa bahagia. Yeon Hoo ingin melepaskan bajunya.
“Biarkan
saja. Aku akan memakainya dalam perjalanan pulang. Aku lebih suka memiliki pengalaman
penuh.” Ucap Ha Ri
Di sebuah
mall, Yeon Ho bertanya pada Sang Hee apa semuanya baik-baik saja di studio,
karena Sepertinya Tuan Nam hampir tidak bisa mempekerjakannya. Sang Hee
menceritakan kalau Tuan Nam berbagi ruang untuk sewanya.
“Aku
dengar nama Yi Sang.” Ucap Sang Hee. Ha Ri kaget mendengarnya.
“Mengapa?
Bagaimana kalian berdua saling kenal?” tanya Sang Hee. Ha Ri mengaku tidak
kenal dia.
“Mereka
pergi kencan buta.” Ucap Yeon Ho. Sang Hee tak percaya kalau keduanya pernah
kencan. Ha Ri mengaku Bukan itu masalahnya...
“Tapi Dia
mengutuknya, Dia menaruh paku tepat di hatinya.Aku benar-benar percaya bahwa
itulah alasan mengapa Kau belum bisa berkencan.” Ucap Yeon Ho mengejek
“Haruskah
dia benar-benar disebutkan saat ini? Aku
lelah sekali, kau tahu. “ keluh Ha Ri
Saat itu
Sang Hee melihat spot yang bagus dan meminta agar Ha Ri berpose di sini. Yi
Sang terlihat berjalan dibelakang mereka tanpa disadari Ha Ri. Ha Ri pun
melihat hasil fotonya di kamera.
“Aku
pernah melihatnya sekali sebelumnya, dan dia tampak sehat-sehat saja.” Ucap Sang
Hee.
“Dia
orang gila yang menyamar.” Kata Ha Ri terlihat sangat marah.
Flash Back
2017
Yi Sang
datang ke sebuah acara bermain lempar panah sendirian, dari kejauhan Ha Ri
melihat dari kejauhan lalu memastikan pada Tuan Nam kalau itu orangnya. Tuan Nam memberitahu namanya Han Yi Sang. Dia
salah satu fotografer terpanas saat ini,
dan dua tahun lebih tua dari Ha Ri.
“Bagaimana
aku harus mengatakan ini? Sepertinya dia
punya cerita sendiri.” Ucap Ha Ri malu-malu.
“Apa itu
pemecah kesepakatannya?” kata Tuan Nam. Ha Ri mengeluh kalau Akan aneh untuk
tidak memilikinya diusia segitu.
“Tidak
heran radarku melihatnya.” Ucap Ha Ri. Tuan Nam memastikan kalau Ha Ri yakin
dengan hal itu.
“Tidak
semua orang sempurna. Yang penting
adalah dia masih normal.” Ucap Ha Ri
“Tunggu
sebentar. Aku belum berbicara dengannya sejak dia kembali dari luar negeri. Kau
Tetap di sini.” Ucap Tuan Nam. Ha Ri menganguk mengerti.
Tuan Nam
akhirnya menghampiri Yi Sang., Ha Ri melihat dari kejauhan. Yeon Ho mendekat
temanya lalu mengejek kalau melihatnya datang untuk berbisnis tapi akhirnya
akan menikah tahun depan.
“Nah,
jika dia pria yang tepat, maka aku akan menenggelamkan gigiku padanya.” Ucap Ha
Ri yakin
***
Tuan Nam
mendekati Yi Sang mengingat kalau wanita yang pernah dikatan sebelumnya dan
menujuk ke arah Ha Ri. Ha Ri dan Yeon Ho langsung membalikan badan, sambil
menutup wajahnya dengan balon. Yi Sang heran dengan Ha Ri malah menutupi
wajahnya.
“Dia
pemalu, itu saja. .. Aku berjanji untuk memperkenalkannya dengan bujangan yang
gagah. “ kata Tuan Nam
“Aku
tidak tertarik dengan pernikahan.” Tegas Yi Sang. Tuan Nam heran bertanya Sejak
kapan?
“Saat
ini.” Jawab Yi Sang. Tuan Nam bingung ingin tahu alasanya.
Sementara
Ha Ri yain kalau harus berkencan dengannya selama setahun, Yeo Hoo heran Ha Ri
sudah berpikir jauh padahal bahkan belum bertemu dengannya. Ha Ri yakin kalau itu artinya mereka akan
bertemu hari ini, kencan selama satu tahun, dan menikah tahun depan.
“Kenapa
harus menikah? Kau tak akan kesepian... Tetap melajang lebih
mudah.” Ucap Yeon Ho heran
“Bagaimana
kau bisa hidup tanpa keluarga? Aku ingin
suami yang bisa aku panggil juga sahabatku dan memiliki 2 putra dan 2
putri. Tapi Karena aku sudah terlalu
tua, aku mau dua anak. “ kata Ha Ri yakin
***
Yi Sang
menegaskan tidak tertarik pada istri yang suka mengomel, bahkan lebih suka
mendapat cukup uang untuk dirinya sendiri,
agak mempusingkan anak-anak yang menyerang hidupnya, lalu tetap memiliki
TV untuk dirinya sendiri. Tuan Nam hanya bisa melonggo.
“Aku
mendengarmu, jadi lihat matanya dan tatapannya akan tertuju padamu. Kau tahu
seperti apa penonton itu. Kau harus berkata "Sungguh? Astaga." Saran Yeon
Hoo
“Kau
harus Bersemangatlah dengan apa yang dia katakan. Saat kau melakukan itu,... sentuhlah dia
dengan lembut dan halus. “ ucap Yeon Ho
“Apa Sentuh
dia ketika kita baru saja bertemu?” kata HaRi bingung.
“Ha Ri, Sentuhan
adalah yang terpenting. Dengan Satu sentuhan saja bisa menyebabkan ciuman
pertamaku dengan suamiku.” Jelas Yeon Ho. Ha Ri tak percaya sudah melangkah ke
Ciuman
“Tapi kita
bahkan belum jatuh cinta.” Ucap Ha Ri bingung.
Sementara
Yi Sang mengeluh Mengapa orang menilai pernikahan sebagai prioritas, menurutnya
itu bukan hanya kuno namun agak tercela. Ia pikir mereka itu manusia gua yang
mencoba melestarikan spesies. Ha Ri mengerti.
“Mari
kita tidak membicarakannya lagi, oke?” kata Tuan Nam tak bisa membantah.
Ha Ri
menatap wajahnya di cermin toilet terlihat sangat percaya diri, lalu saat
keluar melihat Yi Sang berjalan keluar gedung. Ia pun berlari menghampiri, Yi
Sang melihat Ha Ri berusaha untuk menjauh, tapi Ha Ri tak gentar berusaha terus
mendekat.
“Kau
pasti menyukai salju.” Ucap Ha Ri memulai pembicaraan.Yi Sang membenarkan.
“Aku
juga. ..Tuan Nam ...” ucap Ha Ri dan langsung disela oleh Yi Sang yan memanggil
Soo Chul ...
“Aku
dengar kau lulusan perguruan tinggi dengan Tuan Nam.” Ucap Ha Ri. Yi Sang
membenarkan.
“Aku Jang
Ha Ri. aku reporter di "The Baby".
Senang bertemu denganmu.” Ucap Ha Ri. Yi Sang mengerti tapi seperti tak
peduli.
Ha Ri
mengingat yang dikatakan Yeon Ho “Satu sentuhan saja bisa menyebabkan ciuman
pertamaku dengan suamiku.” Lalu mencoba memegang lengan Yi Sang lebih dulu
membahas kalau Yi Sang itu seorang
fotografer yang hebat.
“Apakah keahlianmu
dalam iklan majalah?” tanya Ha Ri. Yi Sang seperti ta suka dengan Skinship
mengeluh yang dilakukan Ha Ri.
“Kau
membuat kesan yang besar padaku ketika aku pertama kali melihatmu.” Akui Ha Ri
“Apa
kesepakatanmu? Kau tidak perlu
takut. Bagaimana jika aku ini orang
jahat?” ucap Yi Sang
“Kau
bukan orang jahat. .. Kau tidak terlihat seperti itu. Aku bisa mengetahuinya.” Ucap Ha Ri yakin
“Apa Kau
bilang , sehingga kau bisa jatuh cinta pada pandangan pertama? Jika kau merasa seperti takdir menarikmu kepadaku
... Itu lebih konyol.” Ucap Yi sang
“Permisi.
Yang aku lakukan hanyalah memperkenalkan diri.” Kata Ha Ri merasa tak ada yang
salah.
“Siapa
yang memperkenalkan diri mereka secara agresif? Jika kau merasakan sesuatu
untukku, keinginan itu dipicu oleh hormon. Jadi, jangan menghipnotis dirimu
dengan fantasi romantis.” Ejek Yi Sang lalu berjalan pergi.
“Tunggu,
jadi ... Kau bilang aku memberikanmu keinginan denganmu untuk melakukan
sesuatu? Kau juga bukan tipeku.” Tegas Ha
Ri
“Nona
Jang Ha Ri. Aku tahu kita baru saja bertemu, tetapi izinkan aku memberimu
beberapa saran. Jika kau kesepian, Pelihara saja seekor anjing. “ ucap Ha Ri
menyindir
Ha Ri pun
menyadari, Yi Sang itu benar-benar psikopat. Yi Sang memilih bantak dan
bertanya apakah memiliki satu dengan dua garis diatasnya. Si pegawai mengaku
tak ada dan satu-satunya desainnya.
“Akan
lebih baik jika kainnya memiliki kilauan dan beberapa sulaman di sekitar
sini. Apa Kau memiliki sesuatu seperti
itu?” tanya Yi Sang. Pegawai menjawab tidak ada.
Yeon Ho
pun terlihat mengumpat kesal. Sang Hee meminta agar Ha R Jangan khawatir karena
Yi Sang sangat populer, jadi pasti mendapatkan studionya sendiri. Ha Ri pun bisa
mengucap syukur mendengarnya.
“Bahkan
jika aku bertemu dengannya dan kebetulan dia mengenalikumaka Aku akan pura-pura
tidak mengenalnya” ucap Ha Ri lalu terdiam karena melihat Yi Sang berjalan
didepanya.
“Sial.
Aku kehilangan waktu untuk menghindarinya.” Keluh Ha Ri menutup bajunya karena
tak ingin terlihat hamil.
Yeon Ho
dan Sang Hee memilih untuk kabur. Ha Ri mengingat yang dikatakan Yi Sang “Pelihara
saja seekor anjing.” Akhirnya Ha Ri dengan wajah percaya diri memperlihatkan
perutnya yang sedang hamil. Yi Sang hanya menatapnya lalu berjalan medekat.
Ha Ri
mengangkat tanganya untuk menyapa tapi Yi Sang malah berlalu begitu saja. Yi
Sang ternyata ingin melihat poster -Pra-penjualan Rilisan Terbatas Keluarga
Batu Moai- HaRi ta percaya kalau hampir bilang, "Lama tidak bertemu."
Lalu bergegas pergi.
“Apa yang
dia katakan? Apa dia mengenalimu?” tanya Yeon Ho. Ha Ri mengaku mengabaikannya
duluan
“Kupikir
kau mengatakan sesuatu... Berhentilah berpura-pura. “ ucap Yeon Ho. Ha Ri tiba-tiba
perutnya terasa sakit. Yeon Ho merasa kasihan bertanya Apa itu sangat
menyakitkan?
“Kalian
duluan saja. Aku akan mengambil beberapa obat dan pergi ke kantor.” Ucap Ha Ri
bergegas pergi
“Ada apa
dengan dia?”tanya Sang Hee. Yeon Ho menjawab Kram menstruasi lalu mengajak
pergi.
Ha Ri
mencoba membuka botol obatnya tapi tanganya tak bisa dan obatnya pun jatuh di
kolong kursi. Ia berusaha membungkuk mengambilnya, saat berdiri dua orang anak
menabraknya menumpahkan air pada celananya. Ia pun dengan senyuman mengaku tak
masalah menyuruh keduanya pergi saja.
Dua orang
bibi lewat dan melihat Ha Ri dengan celana yang basah berpikir kalau ketubannya
pecah jadi harus ke rumah sakit. Ha Ri bingung mencoba menyangkalnya tapi dua
bibi sudah lebih dulu panik berpikir harus memanggil ambulance karena Ha Ri pasti
mengalami kontraksi!
“Dia
harus pergi ke rumah sakit! Bayinya bakal mau keluar. Ini pertamamu, kan?” ucap
si bibi. Ha Ri mengelengkan kepala menahan rasa sakitnya.
“Apa ini
bayi keduamu? Bukankah bayinya bakal keluar lebih cepat?”ucap sibibi lagi. Ha
Ri mencoba menyangkalnya.
“Ini
ketiganya! Astaga! Dia sangat tangguh!
Dia wanita yang kuat! Kau harus pergi ke rumah sakit.” Ucap si bibi lalu menarik
Ha Ri pergi menuju lift.
Tapi Lift
ternyata lama, mereka pun membawa Ha Ri menaiki eskalatornya.Ha Ri kebingung
mencoba menjelaskan, Saat itu keduanya bertemu Yi Sang dan memanggilnya “Ahjussi”
memberitahu kalau Ha Ri mengalami kontraksi.
Yi Sang
hanya bisa terdiam, Ha Ri pun mencoba menahan malu karena akan terlihat
kebohonganya. Keduanya pun mencoba menyelak Yi Sang untuk Minggir. Yi Sang tak
habis pikir kalau dipanggil Ahjussi padahal tidak setua itu.
Si bibi
pun membawa Ha Ri ke parkiran dan meminta untuk bertahan. Ha Ri mencoba
menjelaskan kalau baik-baik saja. Bibi
yang lain mencoba mencari mobil dengan kuncinya tapi lupa menaruhnya. Yi Sang
mendengar keributan saat akan naik ke dalam mobil
“Permisi.
Biarkan aku membantu.” Ucap Yi Sang akhirnya mengendong Ha Ri. Keduanya pun
mengucap terima kasih dan bisa bersyukur. Ha Ri hanya bisa menutup wajahnya
karena malu.
“Di mana
rumah sakitmu?” tanya Yi Sang setelah membawa Ha Ri ke dalam mobil. Ha Ri
mengeluh pada Dua bibi yang melakukan itu padanya.
“Jangan
khawatir. Aku akan membawamu ke sana.” Ucap Yi Sang menutu pintu mobilnya. Ha
Ri mengeluh kalau baik-baik saja.
“Tidak,
aku baik-baik saja. aku sungguh-sungguh...” kata Ha Ri tapi Yi Sang malah
membuat mobil melaju makin kencang. Ha Ri pun meminta agar pelan-pelan sambil menarik
sabuk pengamanya.
Ha Ri tak
bisa menahan rasa sakitnya menarik rambut Yi Sang seperti orang yang aan
melahirkan. Yi Sang meringis kesakitan sambil meminta agar Ha Ri bisa
melepaskan rambutnya lalu memberitahu kalau Ketuban Ha Ri yang pecah!
“Sudah
kubilang aku baik-baik saja.” Keluh Ha Ri. Yi Sang sambil meringis kesakitan
pun meminta maaf.
“Bukankah
dia akan melahirkan sebentar lagi?” ucap Yi Sang. Perawat memberitahu Dokternya akan segera datang.
“Kapan kau
mulai mengalami kontraksinya? Biarkan aku periksa.” Ucap Dokter IGD datan.
Ha Ri
panik langsung menutup perutnya, Dokter bingung akhirnya hanya memeriksa dari
bagian atas perutnya. Yi Sang pikir Ha Ri yang
mau melahirkan. Dokter memintaa agar menyiapkan pemindai USG. Ha Ri
makin panik kalau harus "USG"
“Bolehkah
aku berbicara dengan walinya?” kata Dokter. Yi Sang bingung karena bukan
walinya.
“Aku
perlu berbicara denganmu tentang ...” ucap Dokter berusaha mengajaknya pergi
menjauh.
Ha Ri
mencoba untuk kabur karean pasti akan malu tentang kebohonganya. Ketiganya pun mencoba mengejar Ha Ri, tapi Ha
Ri sudah tak bisa menahan menahan rasa sakitnya akhirnya jatuh pingsan. Yi Sang
dan dokter hanya bisa melonggo.
Beberapa saat
kemudian, Ha Ri terbangun dan Doter meminta agar Periksa tekanan darahnya. Ha
Ri menatap sekeliling terlihat bingung karena ternyata masih dirumah sakit.
Jae Young
melihat Do Ah yang berantakan setelah makan, tapi kainya kotor dan mengeluh
karena tidak ada kainnya. Ia pun teringat sesuatu karena ada kain bersih dan
meminta Do Ah akan segera kembali lalu masuk ke rumah Ha Ri yang ada dilantai
atas.
Ha Ri
bertemu dengan dokter, lalu diberitahu kalau menderita endometriosis. Ha Ri terlihat kaget, Dokter menjelasan Jika
Ha Ri bisa melihat CT Scan, benjolan besar ini adalah tanda-tanda endometriosis
jadi itulah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat.
“Mengapa
kau hanya menahan rasa sakitnya?” ucap Dokter. Ha Ri terlihat bingung bertanya Apa
ini sesuatu yang sangat serius.
“Tidak,
Kau akan baik-baik saja setelah kau dioperasi. Kau juga mengikuti tes AMH
sehingga kau bisa membekukan telurmu. Tesnya tertulis ovariummu it berusia 40
tahun.” Jelas Dokter. Ha Ri terdiam.
“Sejujurnya,
setelah kau sudah melewati 35 tahun, ovariummu tidak dalam kondisi terbaik. Jadi
sejujurnya aku tidak menyarankanmu untuk membekukan telurmu. Kau harus
melakukannya di usia 20-an atau awal 30-an.
Tapi umurmu sudah 39 tahun, dan sudah terlambat. “ jelas Dokter
“Jadi,
apa mungkin itu bisa?” tanya Ha Ri terlihat sangat shock.
“Dalam kasusmu
ini, itu akan sulit untuk mengumpulkan
telur yang sehat dan dalam kondisi terbaik.
Bahkan jika kita berhasil membekukannya,
telurnya bisa saja rusak ketika mencairkannya saat dibuahi. “ ucap
Dokter
“Apa ini
masih bisa dilakukan?”tanya Ha Ri masih berharap agar bisa hamil.
“Kesempatan
bagimu untuk hamil secara alami di bawah 7%. Setelah kau mencapai usia 40-an,
Angkannya turun jadi 5%. Dan begitu kau berusia di atas 43 tahun, tingkat
keberhasilan untuk IVF. turun hingga kurang dari 10%.” Ucap Dokter
“Ada
kemungkinan 90% bahwa kau bisa mengalami keguguran sebelum kau hamil 10
mingguan.” Jelas Dokter. Ha Ri menatap sedih
“Apa itu
berarti aku tidak akan pernah bisa punya anak?Apa itu mustahil bagiku?”tanya Ha
Ri yang sangat menginginkan anak.
“Sudah
sulit bagimu untuk hamil. Tetapi jika
kau menjalankan operasi endometriosis, Kau tidak bisa hamil selama setahun
karena kau akan menggunakan narkoba. Kau
kehilangan telurnya setiap bulan, jadi apa yang akan terjadi setelah satu
tahun? Peluangmu untuk hamil akan semakin rendah.” ucap Dokter
Ha Ri
terlihat sangat shock terlihat linglung lalu keluar dari rumah sakit berpikir harus
pergi ke apotek. Yeon Ho menelp bertanya keberadaanya. Ha Ri masih tergucang
bingung tentang keberadaanya Yeon He heran karena Ha Ri belum kembali ke
kantor.
***
Sementara
di rumah, Jae Young yakin kalau Ha Ri pasti membawa beberapa pakaian bayi dari
kantor lalu mencari dilaci, tapi ia terdiam saat melihat laci dibawah semua
perlengkapan bayi dan ada label diatasnya.
[Sepatu
yang akan membawa bayiku ke tempat terbaik, Botol bayi yang akan membantu
bayiku tumbuh dewass,]
Ha Ri
berjalan dengan wajah linglung akhirnya dudu dengan wajah kebingungan dan
lemas.
Flash back
Ha Ri
duduk di meja restoran melihat lembaran kertas “Tuliskan apa yang kau inginkan
ketika kau dewasa kelak?” Ibunya melayani pelanggan yang datang, lalu berbicara
pada Ha Ri kalau bisa jadi orang yang kaya dan sangat pintar, tapi tidak ada
yang bisa mengalahkan seseorang yang bahagia.
“Itu
karena kebahagiaan adalah hal yang paling sulit didapat di dunia ini. Tapi aku
berharap kau bisa mencapai itu, Ha Ri. “ ucap Ibunya.
Ha Ri pun
dengan sangat yakin menuliskan di kolom -Ibu- Ibunya bingung anaknya yang ingin
menjadi seorang ibu. Ha Ri melihat ibunya adalah orang yang paling bahagia di
dunia bahkan selalu tersenyum setiap kali melihat bayi.
“Setiap
anak menyukai ibu mereka. Impianku
adalah menjadi seorang ibu. “ ucap Ha Ri yakin.
Ha Ri
mengingat impianya menjadi seorang -Ibu- tapi impianya pupus dengan penyakit
dan juga umurnya. Yi Sang datang
bertanya apa yang sedang dilakukan di sini. Ha Ri menghapus air matanya
mengaku mencari toko apotek.
“Ini
bukan akhir dari semuanya. Tapi mengapa
rasanya semua sudah berakhir? Tidak,
tidak mungkin.” Gumam Ha Ri mencoba untuk tenang akhirnya menatap Yi Sang.
“Apa kau
ingin menikahiku?” ucap Ha Ri yang sangat mengingikan anak. Yi Sang melonggo kaget.
Bersambung
ke episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar