PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 14 Mei 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ha Ri pulang ke rumah membuka sekaleng bir dan menonton film saat itu film romance Jung Woo Sung dengan adegan terkenal.
“Jika kau minum ini, itu berarti kita akan bersama-sama.” Ucap si pria.
“Bagaimana jika aku tidak meminumnya?” kata Siwanit
“Maka kita tidak akan pernah bertemu lagi.” Balas si pria dan akhirnya langsung mencium si wanita.
Ha Ri yang menonton mengelh kalau sangat iri pada sitokoh wanita. Sementara dirumah, Yi Sang menonton film pembunuhan tapi ketakutan sendiri meremas bantal dan langsung mematikan TV. Ia langsung mencoba bersikap seperti pria yang pemberani. 

Ha Ri akan pergi ke kantor, tiba-tiba mendengar suara dari lantai bawah, lalu berpikir ibunya yang datang. Akhirnya Ia menuruni tangga dan memastikan tapi ternyata Jae Young ada di lantai bawah. Ia pun marah melihat Jae Young ada dirumahnya.
“Aku pindah ke sini kemarin.” Kata Jae Young. Ha Ri seperti tak percaya ingin memastikan pendengaranya.
“Apa Kau pindah ke rumah kami?” tanya Ha Ri. Jae Young membenarkan. Ha Ri dengan nada tinggi ingin tahu alasanya pindah ke rumahnya
“Aku warga sini kan.” Ucap Jae Young. Ha Ri mengeluh kesal kalau itu tidak masuk akal.
“Hei, apa ibuku mengizinkanmu menyewa tempat ini? “ ucap Ha Ri tak percaya.
“Dialah yang menawarkannya untuk membiarkanku tinggal di sini. “ kata Jae Young. Ha Ri merasa ibunya yang tidak pernah memberi tahu tentang ini.
“Kau pasti lelah. Ayo makan sarapan.” Kata Jae Young. Ha Ri langsung menolaknya.
“Hei!  Apa Kau ini sedang bercanda? Keluar!” teriak Ha Ri marah. Jae Young langsung duduk seperti sedang merajuk di sisi rumah lainya.
“Aku tidak punya tempat untuk pergi” ucap Jae Young. Ha Ri pikir Jae Young kehilangan rumah karena Jeong Won?
“Apa masalahmu? Mengapa aku harus kehilangan rumah? Kami bercerai karena dia.  Dia bahkan membayar kembali uang yang dipinjamnya sebagai tunjangan.
“Setidaknya dia punya hati nurani.  Bocah jahat itu.” Ucap Ha Ri. Jae Young pun menyetujuinya.
“Bagaimana dia bisa melakukan itu padaku? “ keluh Jae Young. Ha Ri membalas kalau Jae Young tak punya hati nurani.
“Apa Kau tiba-tiba muncul dalam 5 tahun dan punya nyali untuk mengobrol denganku? Bagaimana kau bisa memandangku seolah tidak pernah terjadi apa-apa?” sindir Ha Ri
“Ya sudah, aku tidak akan melihatmu.” Kata Jae Young membalikan badanya. Ha Ri hanya bisa menghela nafas panjang.
“Sejujurnya, Aku sepertinya tidak bisa membesarkan putriku seorang diri.  Orang tuaku ingin aku tinggal bersama mereka di Amerika.  Tapi bagaimana aku bisa?  Temanku, hanya dirimu yang bisa aku percayai dan bisa diandalkan.” Ucap Jae Young tertunduk sedih.
“Setelah sekian lama? Jeong Won membenciku, jadi kau tidak berpikir dua kali tentang memotongku dari hidupmu.  Tapi sekarang dia telah meninggalkanmu, Kau kembali kesini, Lalu apa aku berpura-pura tidak melihatnya?” ucap Ha Ri tak bisa menahan amarahnya.
“Putriku Do Ah ada disana. Bicaralah padaku lagi setelah kau menyapanya.” Kata Jae Young menunjuk ke arah kamar. 



Ha Ri bergegas masuk ke dalam kamar melihat Do Ah sedang bermain sendirian dan melihat mencium bau dari rambut anak temanya. Ia pun mengeluh Jae Young yang tidak memandikan anakny sendiri.
Jae Young piki Bayi seharusnya tak berantakan seperti ini tapi menurutnya Ini praktis normal.
“Mengapa botolnya sangat kecil? Saat delapan bulan, dia harus minum setidaknya 240ml.” Ucap Ha Ri marah
“Bagaimana kau tahu...  Apa Do Ah sudah berumur delapan bulan?” kata Jae Young
“Kau menggambar sedotan pendek saat datang ke Ayah.  Astaga, malangnya. Aku merasa bersalah padamu, Do Ah.” Ucap Ha Ri 

“Dia menggemaskan, kan?” ucap Jae Young melihat Ha Ri yang mengendong Do Ah keluar ruangan.
“Ya, dan itulah sebabnya aku memberikanmu sehari.  Kau memiliki waktu hingga besok untuk pergi... Wah Kapan dia semanis ini?  Apa dia sudah berusia delapan bulan?” ucap Ha Ri tak peduli walaupun Do Ahterlihat manis dimatanya.
“Kapan kita tidak punya tempat lain untuk pergi?” keluh Jae Young.
“Baiklah. Aku memiliki tenggat waktu untuk dipenuhi, jadi aku akan kembali jam 2 pagi.  Tinggalkan bayinya dan pindahlah.” Kata Ha Ri
“Kembalikan dia atau aku akan memanggil polisi.” Ucap Jae Young mengancam,
Ha Ri pun mengembalikan pada Jae Young saat Do Ah menangis. Jae Young pun menenangkan anaknya mengejek Ha Ri yang menakutkan meminta agar jangan nangis karena Ha Ri iu Wanita jahat! 

Ha Ri menelp ibunya mengeluh kalau Nyonya Lee itu seperti ibunya Jae Young. Nyonya Lee mengau itu menyakitkannya karean saat melihatnya pergi dari wanita yang membuatnya jadi seperti itu. Jadi Merea  akan memberikan kamar untuknya saat makan. dan lihat apakah dia memberi makan putrinya dengan benar.
“Dia juga telah menenggelamkan dirinya dalam alkohol, sehingga kita bisa menghentikannya.  Mengapa begitu sulit?” kata Nyonya Lee
“Dia bercerai, tidak sakit parah.  Mengapa kita perlu merawatnya? “ keluh Ha Ri
“Baiklah. Dia bisa pergi, tapi aku juga mengusirmu.” Ucap Nyonya Lee mengancam,
“Apa? Mengapa?” tanya Ha Ri kaget, Nyonya Lee menegskan kalau Ini rumahnya, bukan milik Ha Ri
“Aku membiarkanmu tinggal di sana bebas sewa, tapi kau bertindak seperti pemiliknya.  Dengan siapa kau  berani menceramahiku untuk memberikan kamarku?” ucap Nyonya Lee
“Kau benar-benar ibunya, bukan? Hanya itu yang masuk akal.” Ucap Ha Ri tak percaya dengan sikap ibunya.
“Aku sebenarnya tidak keberatan menukar anak-anak.  Sekarang, tutup teleponnya. Aku harus kembali ke latihanku.” Kata Nyonya Lee. Ha Ri tak percaya dengan sikap ibunya. 

Di rumah, Jae Young terlihat santai makan snack lalu makan ramyun dan minum soju. Sementara Ha Ri bertemu dengan pegawai seperti bingung membahas tentang Tahap persalinan,
Ha Ri menjelaskan Pemerintah mendukung lebih banyak pasangan tidak subur sekarang,  jadi mereka pikir bisa memilih pasangan tidak subur, meminta pemerintah untuk membayar prosedurnya, dan menulis sepotong mendalam sampai mereka melahirkan.
“Kedengarannya bagus.. Apa Kau tahu program di mana seseorang mengalami kehamilan?  Atasanku sebenarnya menyarankan sesuatu yang baru.  Jika kau menerimanya, maka melemparkan idemu akan menjadi lebih mudah.” Ucap si Pria.
“Ide baru apa ini?” tanya Ha Ri. Si pria menjawab  Calon ayah yang mengalami kehamilan semakin tua.
“Atasanku diam-diam menyarankan, Kesegaran bagi seorang jurnalis untuk menulis bagian yang mendalam tentang bagaimana seseorang bisa hamil.” Jelas Si pria. Ha Ri tak percaya mendengarnya dan ingin tahu kenapa itu harus dirinya. 


Akhirnya Ha Ri pun mengunakan bantalan seperti wanita hamil dan harus duduk diset foto. Yeon Ho meminta agar Ha Ri bisa tersenyum. Ha Ri mengeluh kalau harus sejauh ini mendapatkan uangnya untuk iklannya.
“Aku akan memastikan bahwa semua orang tahu tentang pengorbananmu. Mari kita pikirkan tentang kumpulan sukacitamu dan tersenyumlah.” Ucap Tuan Nam sudah siap dengan camera.
“Namanya "tidak terduga".” Kata Ha Ri. Tuan Nam pikir Itu nama yang menakutkan untuk bayi yang belum lahir.
“Itu karena bayi itu datang kepadaku secara tak terduga.” Ucap Ha Ri.
“Karena itu masalahnya, beri aku senyuman yang tak terduga.” Ucap Tuan Nam
Akhirnya semua berkumpul mencoba mengalihkan pandangan Ha Ri seperti layaknya bayi agar mau tersenyum. Ha Ri pun akhirya memberikan senyuman untuk iklan. 

Tuan Nam pun memeriksa hasil foto iklan Ha Ri dilayar komputer Sementara Ha Ri menatap tubuhnya dicermin seperti tak percaya kalau ia terlihat seperti wanita hamil dan merasa bahagia. Yeon Hoo ingin melepaskan bajunya.
“Biarkan saja. Aku akan memakainya dalam perjalanan pulang. Aku lebih suka memiliki pengalaman penuh.” Ucap Ha Ri 

Di sebuah mall, Yeon Ho bertanya pada Sang Hee apa semuanya baik-baik saja di studio, karena Sepertinya Tuan Nam hampir tidak bisa mempekerjakannya. Sang Hee menceritakan kalau Tuan Nam berbagi ruang untuk sewanya.
“Aku dengar nama Yi Sang.” Ucap Sang Hee. Ha Ri kaget mendengarnya.
“Mengapa? Bagaimana kalian berdua saling kenal?” tanya Sang Hee. Ha Ri mengaku tidak kenal dia.
“Mereka pergi kencan buta.” Ucap Yeon Ho. Sang Hee tak percaya kalau keduanya pernah kencan. Ha Ri mengaku Bukan itu masalahnya...
“Tapi Dia mengutuknya, Dia menaruh paku tepat di hatinya.Aku benar-benar percaya bahwa itulah alasan mengapa Kau belum bisa berkencan.” Ucap Yeon Ho mengejek
“Haruskah dia benar-benar disebutkan saat ini?  Aku lelah sekali, kau tahu. “ keluh Ha Ri
Saat itu Sang Hee melihat spot yang bagus dan meminta agar Ha Ri berpose di sini. Yi Sang terlihat berjalan dibelakang mereka tanpa disadari Ha Ri. Ha Ri pun melihat hasil fotonya di kamera.
“Aku pernah melihatnya sekali sebelumnya, dan dia tampak sehat-sehat saja.” Ucap Sang Hee.
“Dia orang gila yang menyamar.” Kata Ha Ri terlihat sangat marah. 

Flash Back
2017
Yi Sang datang ke sebuah acara bermain lempar panah sendirian, dari kejauhan Ha Ri melihat dari kejauhan lalu memastikan pada Tuan Nam kalau itu orangnya.  Tuan Nam memberitahu namanya Han Yi Sang. Dia salah satu fotografer terpanas saat ini,  dan dua tahun lebih tua dari Ha Ri.
“Bagaimana aku harus mengatakan ini?  Sepertinya dia punya cerita sendiri.” Ucap Ha Ri malu-malu.
“Apa itu pemecah kesepakatannya?” kata Tuan Nam. Ha Ri mengeluh kalau Akan aneh untuk tidak memilikinya diusia segitu.
“Tidak heran radarku melihatnya.” Ucap Ha Ri. Tuan Nam memastikan kalau Ha Ri yakin dengan hal itu.
“Tidak semua orang sempurna.  Yang penting adalah dia masih normal.” Ucap Ha Ri
“Tunggu sebentar. Aku belum berbicara dengannya sejak dia kembali dari luar negeri. Kau Tetap di sini.” Ucap Tuan Nam. Ha Ri menganguk mengerti. 
Tuan Nam akhirnya menghampiri Yi Sang., Ha Ri melihat dari kejauhan. Yeon Ho mendekat temanya lalu mengejek kalau melihatnya datang untuk berbisnis tapi akhirnya akan menikah tahun depan.
“Nah, jika dia pria yang tepat, maka aku akan menenggelamkan gigiku padanya.” Ucap Ha Ri yakin
***
Tuan Nam mendekati Yi Sang mengingat kalau wanita yang pernah dikatan sebelumnya dan menujuk ke arah Ha Ri. Ha Ri dan Yeon Ho langsung membalikan badan, sambil menutup wajahnya dengan balon. Yi Sang heran dengan Ha Ri malah menutupi wajahnya.
“Dia pemalu, itu saja. .. Aku berjanji untuk memperkenalkannya dengan bujangan yang gagah. “ kata Tuan Nam
“Aku tidak tertarik dengan pernikahan.” Tegas Yi Sang. Tuan Nam heran bertanya Sejak kapan?
“Saat ini.” Jawab Yi Sang. Tuan Nam bingung ingin tahu alasanya. 


Sementara Ha Ri yain kalau harus berkencan dengannya selama setahun, Yeo Hoo heran Ha Ri sudah berpikir jauh padahal bahkan belum bertemu dengannya.  Ha Ri yakin kalau itu artinya mereka akan bertemu hari ini, kencan selama satu tahun, dan menikah tahun depan.
“Kenapa harus menikah?   Kau tak akan kesepian... Tetap melajang lebih mudah.” Ucap Yeon Ho heran
“Bagaimana kau bisa hidup tanpa keluarga?  Aku ingin suami yang bisa aku panggil juga sahabatku dan memiliki 2 putra dan 2 putri.  Tapi Karena aku sudah terlalu tua, aku mau dua anak. “ kata Ha Ri yakin
***
Yi Sang menegaskan tidak tertarik pada istri yang suka mengomel, bahkan lebih suka mendapat cukup uang untuk dirinya sendiri,  agak mempusingkan anak-anak yang menyerang hidupnya, lalu tetap memiliki TV untuk dirinya sendiri. Tuan Nam hanya bisa melonggo. 


“Aku mendengarmu, jadi lihat matanya dan tatapannya akan tertuju padamu. Kau tahu seperti apa penonton itu. Kau harus berkata "Sungguh? Astaga." Saran Yeon Hoo
“Kau harus Bersemangatlah dengan apa yang dia katakan.  Saat kau melakukan itu,... sentuhlah dia dengan lembut dan halus. “ ucap Yeon Ho
“Apa Sentuh dia ketika kita baru saja bertemu?” kata HaRi bingung.
“Ha Ri, Sentuhan adalah yang terpenting. Dengan Satu sentuhan saja bisa menyebabkan ciuman pertamaku dengan suamiku.” Jelas Yeon Ho. Ha Ri tak percaya sudah melangkah ke Ciuman
“Tapi kita bahkan belum jatuh cinta.” Ucap Ha Ri bingung. 
Sementara Yi Sang mengeluh Mengapa orang menilai pernikahan sebagai prioritas, menurutnya itu bukan hanya kuno namun agak tercela. Ia pikir mereka itu manusia gua yang mencoba melestarikan spesies. Ha Ri mengerti.
“Mari kita tidak membicarakannya lagi, oke?” kata Tuan Nam tak bisa membantah.

Ha Ri menatap wajahnya di cermin toilet terlihat sangat percaya diri, lalu saat keluar melihat Yi Sang berjalan keluar gedung. Ia pun berlari menghampiri, Yi Sang melihat Ha Ri berusaha untuk menjauh, tapi Ha Ri tak gentar berusaha terus mendekat.
“Kau pasti menyukai salju.” Ucap Ha Ri memulai pembicaraan.Yi Sang membenarkan.
“Aku juga. ..Tuan Nam ...” ucap Ha Ri dan langsung disela oleh Yi Sang yan memanggil Soo Chul ...
“Aku dengar kau lulusan perguruan tinggi dengan Tuan Nam.” Ucap Ha Ri. Yi Sang membenarkan.
“Aku Jang Ha Ri. aku reporter di "The Baby".  Senang bertemu denganmu.” Ucap Ha Ri. Yi Sang mengerti tapi seperti tak peduli.
Ha Ri mengingat yang dikatakan Yeon Ho “Satu sentuhan saja bisa menyebabkan ciuman pertamaku dengan suamiku.” Lalu mencoba memegang lengan Yi Sang lebih dulu membahas kalau Yi Sang itu  seorang fotografer yang hebat.
“Apakah keahlianmu dalam iklan majalah?” tanya Ha Ri. Yi Sang seperti ta suka dengan Skinship mengeluh yang dilakukan Ha Ri.
“Kau membuat kesan yang besar padaku ketika aku pertama kali melihatmu.” Akui Ha Ri
“Apa kesepakatanmu?  Kau tidak perlu takut.  Bagaimana jika aku ini orang jahat?” ucap Yi Sang
“Kau bukan orang jahat. .. Kau tidak terlihat seperti itu.  Aku bisa mengetahuinya.” Ucap Ha Ri yakin
“Apa Kau bilang , sehingga kau bisa jatuh cinta pada pandangan pertama?  Jika kau merasa seperti takdir menarikmu kepadaku ... Itu lebih konyol.” Ucap Yi sang
“Permisi. Yang aku lakukan hanyalah memperkenalkan diri.” Kata Ha Ri merasa tak ada yang salah.
“Siapa yang memperkenalkan diri mereka secara agresif? Jika kau merasakan sesuatu untukku, keinginan itu dipicu oleh hormon. Jadi, jangan menghipnotis dirimu dengan fantasi romantis.” Ejek Yi Sang lalu berjalan pergi.
“Tunggu, jadi ... Kau bilang aku memberikanmu keinginan denganmu untuk melakukan sesuatu?  Kau juga bukan tipeku.” Tegas Ha Ri
“Nona Jang Ha Ri. Aku tahu kita baru saja bertemu, tetapi izinkan aku memberimu beberapa saran. Jika kau kesepian, Pelihara saja seekor anjing. “ ucap Ha Ri menyindir 




Ha Ri pun menyadari, Yi Sang itu benar-benar psikopat. Yi Sang memilih bantak dan bertanya apakah memiliki satu dengan dua garis diatasnya. Si pegawai mengaku tak ada dan satu-satunya desainnya.
“Akan lebih baik jika kainnya memiliki kilauan dan beberapa sulaman di sekitar sini.  Apa Kau memiliki sesuatu seperti itu?” tanya Yi Sang. Pegawai menjawab tidak ada.
Yeon Ho pun terlihat mengumpat kesal. Sang Hee meminta agar Ha R Jangan khawatir karena Yi Sang sangat populer, jadi pasti mendapatkan studionya sendiri. Ha Ri pun bisa mengucap syukur mendengarnya.
“Bahkan jika aku bertemu dengannya dan kebetulan dia mengenalikumaka Aku akan pura-pura tidak mengenalnya” ucap Ha Ri lalu terdiam karena melihat Yi Sang berjalan didepanya.
“Sial. Aku kehilangan waktu untuk menghindarinya.” Keluh Ha Ri menutup bajunya karena tak ingin terlihat hamil.
Yeon Ho dan Sang Hee memilih untuk kabur. Ha Ri mengingat yang dikatakan Yi Sang “Pelihara saja seekor anjing.” Akhirnya Ha Ri dengan wajah percaya diri memperlihatkan perutnya yang sedang hamil. Yi Sang hanya menatapnya lalu berjalan medekat.
Ha Ri mengangkat tanganya untuk menyapa tapi Yi Sang malah berlalu begitu saja. Yi Sang ternyata ingin melihat poster -Pra-penjualan Rilisan Terbatas Keluarga Batu Moai- HaRi ta percaya kalau   hampir bilang, "Lama tidak bertemu." Lalu bergegas pergi.
“Apa yang dia katakan? Apa dia mengenalimu?” tanya Yeon Ho. Ha Ri mengaku mengabaikannya duluan
“Kupikir kau mengatakan sesuatu... Berhentilah berpura-pura. “ ucap Yeon Ho. Ha Ri tiba-tiba perutnya terasa sakit. Yeon Ho merasa kasihan bertanya Apa itu sangat menyakitkan?
“Kalian duluan saja. Aku akan mengambil beberapa obat dan pergi ke kantor.” Ucap Ha Ri bergegas pergi
“Ada apa dengan dia?”tanya Sang Hee. Yeon Ho menjawab Kram menstruasi lalu mengajak pergi. 



Ha Ri mencoba membuka botol obatnya tapi tanganya tak bisa dan obatnya pun jatuh di kolong kursi. Ia berusaha membungkuk mengambilnya, saat berdiri dua orang anak menabraknya menumpahkan air pada celananya. Ia pun dengan senyuman mengaku tak masalah menyuruh keduanya pergi saja.
Dua orang bibi lewat dan melihat Ha Ri dengan celana yang basah berpikir kalau ketubannya pecah jadi harus ke rumah sakit. Ha Ri bingung mencoba menyangkalnya tapi dua bibi sudah lebih dulu panik berpikir harus memanggil ambulance karena Ha Ri pasti mengalami kontraksi!
“Dia harus pergi ke rumah sakit! Bayinya bakal mau keluar. Ini pertamamu, kan?” ucap si bibi. Ha Ri mengelengkan kepala menahan rasa sakitnya.
“Apa ini bayi keduamu? Bukankah bayinya bakal keluar lebih cepat?”ucap sibibi lagi. Ha Ri mencoba menyangkalnya.
“Ini ketiganya!  Astaga! Dia sangat tangguh! Dia wanita yang kuat! Kau harus pergi ke rumah sakit.” Ucap si bibi lalu menarik Ha Ri pergi menuju lift.
Tapi Lift ternyata lama, mereka pun membawa Ha Ri menaiki eskalatornya.Ha Ri kebingung mencoba menjelaskan, Saat itu keduanya bertemu Yi Sang dan memanggilnya “Ahjussi” memberitahu kalau Ha Ri mengalami kontraksi.
Yi Sang hanya bisa terdiam, Ha Ri pun mencoba menahan malu karena akan terlihat kebohonganya. Keduanya pun mencoba menyelak Yi Sang untuk Minggir. Yi Sang tak habis pikir kalau dipanggil Ahjussi padahal tidak setua itu.
Si bibi pun membawa Ha Ri ke parkiran dan meminta untuk bertahan. Ha Ri mencoba menjelaskan kalau baik-baik saja.  Bibi yang lain mencoba mencari mobil dengan kuncinya tapi lupa menaruhnya. Yi Sang mendengar keributan saat akan naik ke dalam mobil
“Permisi. Biarkan aku membantu.” Ucap Yi Sang akhirnya mengendong Ha Ri. Keduanya pun mengucap terima kasih dan bisa bersyukur. Ha Ri hanya bisa menutup wajahnya karena malu.
“Di mana rumah sakitmu?” tanya Yi Sang setelah membawa Ha Ri ke dalam mobil. Ha Ri mengeluh pada Dua bibi yang melakukan itu padanya.
“Jangan khawatir. Aku akan membawamu ke sana.” Ucap Yi Sang menutu pintu mobilnya. Ha Ri mengeluh kalau baik-baik saja.

 Yi Sang mengemudikan mobilnya. Ha Ri mengeluh kesakitan. Yi Sang melihat bertanya dimana rumah sakitnya. Ha Ri meminta agar menurunkan ke apotek mana pun. Yi Sang pikir  tidak seharusnya kesan jadi akan membawanya ke rumah sakit terdekat.
“Tidak, aku baik-baik saja. aku sungguh-sungguh...” kata Ha Ri tapi Yi Sang malah membuat mobil melaju makin kencang. Ha Ri pun meminta agar pelan-pelan sambil menarik sabuk pengamanya. 



Ha Ri tak bisa menahan rasa sakitnya menarik rambut Yi Sang seperti orang yang aan melahirkan. Yi Sang meringis kesakitan sambil meminta agar Ha Ri bisa melepaskan rambutnya lalu memberitahu kalau Ketuban Ha Ri yang pecah!
“Sudah kubilang aku baik-baik saja.” Keluh Ha Ri. Yi Sang sambil meringis kesakitan pun meminta maaf.
“Bukankah dia akan melahirkan sebentar lagi?” ucap Yi Sang. Perawat memberitahu  Dokternya akan segera datang.
“Kapan kau mulai mengalami kontraksinya? Biarkan aku periksa.” Ucap Dokter IGD datan.
Ha Ri panik langsung menutup perutnya, Dokter bingung akhirnya hanya memeriksa dari bagian atas perutnya. Yi Sang pikir Ha Ri yang  mau melahirkan. Dokter memintaa agar menyiapkan pemindai USG. Ha Ri makin panik kalau harus "USG"
“Bolehkah aku berbicara dengan walinya?” kata Dokter. Yi Sang bingung karena bukan walinya.
“Aku perlu berbicara denganmu tentang ...” ucap Dokter berusaha mengajaknya pergi menjauh.
Ha Ri mencoba untuk kabur karean pasti akan malu tentang kebohonganya.  Ketiganya pun mencoba mengejar Ha Ri, tapi Ha Ri sudah tak bisa menahan menahan rasa sakitnya akhirnya jatuh pingsan. Yi Sang dan dokter hanya bisa melonggo.
Beberapa saat kemudian, Ha Ri terbangun dan Doter meminta agar Periksa tekanan darahnya. Ha Ri menatap sekeliling terlihat bingung karena ternyata masih dirumah sakit. 



Jae Young melihat Do Ah yang berantakan setelah makan, tapi kainya kotor dan mengeluh karena tidak ada kainnya. Ia pun teringat sesuatu karena ada kain bersih dan meminta Do Ah akan segera kembali lalu masuk ke rumah Ha Ri yang ada dilantai atas. 

Ha Ri bertemu dengan dokter, lalu diberitahu kalau menderita endometriosis.  Ha Ri terlihat kaget, Dokter menjelasan Jika Ha Ri bisa melihat CT Scan, benjolan besar ini adalah tanda-tanda endometriosis jadi itulah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat.
“Mengapa kau hanya menahan rasa sakitnya?” ucap Dokter. Ha Ri terlihat bingung bertanya Apa ini sesuatu yang sangat serius.
“Tidak, Kau akan baik-baik saja setelah kau dioperasi. Kau juga mengikuti tes AMH sehingga kau bisa membekukan telurmu. Tesnya tertulis ovariummu it berusia 40 tahun.” Jelas Dokter. Ha Ri terdiam.
“Sejujurnya, setelah kau sudah melewati 35 tahun, ovariummu tidak dalam kondisi terbaik. Jadi sejujurnya aku tidak menyarankanmu untuk membekukan telurmu. Kau harus melakukannya di usia 20-an atau awal 30-an.  Tapi umurmu sudah 39 tahun, dan sudah terlambat. “ jelas Dokter
“Jadi, apa mungkin itu bisa?” tanya Ha Ri terlihat sangat shock.
“Dalam kasusmu ini, itu akan sulit  untuk mengumpulkan telur yang sehat dan dalam kondisi terbaik.  Bahkan jika kita berhasil membekukannya,  telurnya bisa saja rusak ketika mencairkannya saat dibuahi. “ ucap Dokter
“Apa ini masih bisa dilakukan?”tanya Ha Ri masih berharap agar bisa hamil.
“Kesempatan bagimu untuk hamil secara alami di bawah 7%. Setelah kau mencapai usia 40-an, Angkannya turun jadi 5%. Dan begitu kau berusia di atas 43 tahun, tingkat keberhasilan untuk IVF. turun hingga kurang dari 10%.” Ucap Dokter
“Ada kemungkinan 90% bahwa kau bisa mengalami keguguran sebelum kau hamil 10 mingguan.” Jelas Dokter. Ha Ri menatap sedih
“Apa itu berarti aku tidak akan pernah bisa punya anak?Apa itu mustahil bagiku?”tanya Ha Ri yang sangat menginginkan anak.
“Sudah sulit bagimu untuk hamil.  Tetapi jika kau menjalankan operasi endometriosis, Kau tidak bisa hamil selama setahun karena kau akan menggunakan narkoba.  Kau kehilangan telurnya setiap bulan, jadi apa yang akan terjadi setelah satu tahun? Peluangmu untuk hamil akan semakin rendah.” ucap Dokter


Ha Ri terlihat sangat shock terlihat linglung lalu keluar dari rumah sakit berpikir harus pergi ke apotek. Yeon Ho menelp bertanya keberadaanya. Ha Ri masih tergucang bingung tentang keberadaanya Yeon He heran karena Ha Ri belum kembali ke kantor.
***
Sementara di rumah, Jae Young yakin kalau Ha Ri pasti membawa beberapa pakaian bayi dari kantor lalu mencari dilaci, tapi ia terdiam saat melihat laci dibawah semua perlengkapan bayi dan ada label diatasnya.
[Sepatu yang akan membawa bayiku ke tempat terbaik, Botol bayi yang akan membantu bayiku tumbuh dewass,]
Ha Ri berjalan dengan wajah linglung akhirnya dudu dengan wajah kebingungan dan lemas. 

Flash back
Ha Ri duduk di meja restoran melihat lembaran kertas “Tuliskan apa yang kau inginkan ketika kau dewasa kelak?” Ibunya melayani pelanggan yang datang, lalu berbicara pada Ha Ri kalau bisa jadi orang yang kaya dan sangat pintar, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan seseorang yang bahagia.
“Itu karena kebahagiaan adalah hal yang paling sulit didapat di dunia ini. Tapi aku berharap kau bisa mencapai itu, Ha Ri. “ ucap Ibunya.
Ha Ri pun dengan sangat yakin menuliskan di kolom -Ibu- Ibunya bingung anaknya yang ingin menjadi seorang ibu. Ha Ri melihat ibunya adalah orang yang paling bahagia di dunia bahkan selalu tersenyum setiap kali melihat bayi.
“Setiap anak menyukai ibu mereka.  Impianku adalah menjadi seorang ibu. “ ucap Ha Ri yakin. 

Ha Ri mengingat impianya menjadi seorang -Ibu- tapi impianya pupus dengan penyakit dan juga umurnya. Yi Sang datang  bertanya apa yang sedang dilakukan di sini. Ha Ri menghapus air matanya mengaku mencari toko apotek.
“Ini bukan akhir dari semuanya.  Tapi mengapa rasanya semua sudah berakhir?  Tidak, tidak mungkin.” Gumam Ha Ri mencoba untuk tenang akhirnya menatap Yi Sang.
“Apa kau ingin menikahiku?” ucap Ha Ri yang sangat mengingikan  anak. Yi Sang melonggo kaget.
Bersambung ke episode 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar