PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Didalam
mimpi, Kang Bae binggung duduk disamping Byeong dan mengunakan setelan jas.
Pemimpin meminta agar mohon perkenalkan dirinya dalam bahasa Inggris dan
memanggilHan Kang-bae. Kang Bae bingung apakah ia juga harus melakukannya.
“Tentu.
Jika tidak, kenapa datang? Bila tak mau
wawancara, silakan keluar.” Ucap Pemimpin. Sung Jae un melihat Wol Ju yang
duduk dengan Manager Gwi sebagai “PEWAWANCARA”
“Tidak,
akan kulakukan... Dalam bahasa Inggris? Halo.. Namaku Han Kang-bae. Aku
baik-baik saja, terima kasih. Kalau kalian?” ucap Kang Bae mengunakan bahasa
inggri seperti anak SD.
“Dia
seperti anak kecil.” Keluh Wol Ju. Manager Gwi memuji kalau Ucapannya jelas.
“Halo,
namaku Park Byeong-jae. Sebelum melanjutkan, aku merasa terhormat bisa berada
di sini. Aku adalah lulusan Universitas Hankuk jurusan Manajemen Hotel.” Ucap
Byeong Jae dengan bahasa inggris yang lancar.
“Saat
liburan kuliah, aku pernah bekerja paruh waktu di Hotel Sangil sebentar, tapi aku
mendapat banyak pengalaman. Aku yakin aku lebih memahami Hotel Sangil daripada
orang lain di sini. Aku ingin mendapat kesempatan untuk mengembangkan karier,
pengalaman, dan keterampilanku di perusahaan ini. Terima kasih.”ucap Byeong
Jae.
Kang Bae
yang duduk disamping Byeong Jae hanya bisa melonggo lalu memujinya kalau itu Hebat.
Tapi pemimpin seperti tak peduli, Pria yang ada disampingnya pun mengunakan
bahasa inggris mengatakan “Hai, namaku Byun Sang-ho.”
Wol Ju
heran apakah hanya itu saja. Sang Ho menganguk tapi Pemimpin malah memujinya
Hanya dengan beberapa kata, maka bisa merasakan ambisnya, menurutnya Sederhana
memang yang terbaik. Wol Ju dan Kang Bae tak percaya mendengarnya.
“Kalau
begitu, kami bisa tahu pendapat kalian soal keistimewaan hotel kami?” tanya
wakil
“Hotel
Sangil memiliki kasino, taman air, bahkan arena konser besar sebagai atraksi
yang menarik. Semua itu merupakan hasil dari visi yang dimiliki, dan ide untuk
budaya, resor, juga pengembangan area bermain yang ada. Seperti visi tersebut,
aku ingin memimpin tren perhotelan sebagai karyawan Hotel Sangil. Terima kasih.”
Kata Byeong Jae.
“Kalau
aku... Jadi...Aku setuju dengan pendapatnya.” Ucap Kang Bae menunjuk ke arah
Byeng Jae. Wol Ju mengeluh Kang Bae aneh.
“Kalau
begitu, apa pendapat Byun Sang-ho?” tanya pemimpin. Sang Ho mengaku tak tahu
banyak, tapi prasmanannya enak.
“Ada apa
dengan orang gila ini?” keluh Wol Ju. Keduanya merasa sudah menduga kalau paham
keistimewaan hotel mereka
“Dia
orang yang dibutuhkan Hotel Sangil.” Kata si pemimpin. Wol Ju dan Manager
Gwi hanya bisa menatap bingung.
Wol Ju
berkomentar Proses wawancara tadi aneh. Manager Gwi pun melhat Byeong Jae tampil
hebat dalam wawancaranya Tapi para petinggi sama sekali tak mendengarkannya.
Kang Bae mengaku tadi dengar dari obrolan pelamar lain di toilet.
“Ini
hanya formalitas. Dia pasti diterima berkat orang tuanya.” Cerita Kang Bae.
“Ini jelas mencurigakan. Di
mana masalah sebenarnya? Apa Byeong-jae tak ada ingatan lain soal Hotel
Sangil?” kata Manager Gwi. Wol Ju pikir mereka. Wol Ju pikir mereka harus cari
lagi lalu menjetikan jarinya
Di depan
hotel, Byeong Jae ditahan oleh pengawal yang akan masuk dan mengaku tak ingin
melakukan hal lain tapi Hanya ingin tanya alasannya. Pengawal menolaknya karena
sudah diumumkan tidak terpilih. Dilobby, Wol Ju ingin tahu Ada apa ini?
“Dia pasti
gagal pada proses rekrutmen.” Kata Si wanita. Si pria pikir kalau Entah dia
bodoh atau terlalu polos kalau pria itu mau masuk tanpa orang dalam
“Dia
jelas mampu. Harus ada orang dalam?” kata Manager Gwi. Si wanita tahu Byeong
Jae jelas bisa bekerja di sini, tapi tak akan bisa dipromosikan tanpa orang
dalam.
“Kudengar
ada putra anggota parlemen menjadi karyawan baru kita. Tidak hanya itu, ada
putri jaksa dan keponakan pemilik surat kabar. Semua yang diterima sangat
hebat.” Ucap Si pria
“Semua? Semua
karyawan baru punya koneksi? Apa Mereka masuk karena nepotisme?” ucap Kang Bae
tak percaya
“Sejak
kapan nilai penting di sini? Kau sudah lama bekerja di sini. Tapi kau siapa? Baru
kali ini aku melihatmu.” Komentar si wanita. Kang Bae terlihat bingung.
Saat itu
seoran memberitahu kalau Pimpinan datang. Mereka semua langsung berdiri didepan
pintu membungkuk memberikan hormat. Saat itu Byeong Jae meminta alasan gagal di
rekrutmen ini dan Apa standar penerimaan karyawan di sini
“Dia
dilahirkan gagal... Aku bisa apa? Bila tak terima, dia harus menyalahkan orang
tuanya.” Ucap Tuan Choi lalu masuk ke dalam gedung. Wol Ju menatap dengan mata
berkaca-kaca.
Flash Back
Wol Ju
berlari masuk rumah memohon tolong sambil menangis. Tapi pengawal mengeluh kalau tak boleh
melakukan. Akhirnya Tuan Choi jaman dulu keluar dari rumah bertanya Ada ribut
apa tengah malam begini. Wol Ju memberitahu Ibunya telah dibunuh.
“Seseorang
membakar kuil dan menusuk... Tolong cari pelakunya!” ucap Wol Ju
“Bukankah
kau pantas menerimanya?” komentar Tuan Choi. Wol Ju tak percaya kalau pejabat
bisa mengatakan hal itu.
“Seorang
warga negara ini dibunuh secara tidak adil.” Ucap Wol Ju. Tuan Choi pikir tidak
seperti itu.
“Tidak
semua warga sama di hadapan hukum. Apa harus buat keributan di malam hari hanya
karena kematian seorang dukun?” ucap Tuan Choi
“Apa?
"Seorang dukun"? Kenapa bisa bilang begitu? Seseorang mati! Aku
bilang, seseorang mati!” teriak Wol Ju marah mencengkram baju Tuan Choi
“Dasar
lancang! Bila tak terima, silakan protes kepada leluhurmu, ibumu yang miskin, hingga
leluhurmu yang paling awal. Siapa menyuruhmu lahir dari keluarga rendahan? Benar,
'kan?” kata Tuan Choi mendorong Wol Ju sampai terjatuh.
“Tunggu
apa lagi? Bawa dia keluar!” perintah Tuan Choi. Akhirnya Wol Ju ditarik paksa
keluar. Wol Ju menatap sinis pada Tuan Choi
Dan
akhirnya Wol Ju terlihat menatap berkaca-kaca pada Tuan Choi yang masih sama
saja sifatany dikehidupannya.
Byung Jae
akhirnya terbangun meminta maaf karena tertidur. Wol Ju pikir tak perlu meminta
maaf lalu memperlihatkan sebuah foto di ponselnya dan bertanya apakah tahu dia,
Byeong Jae mengaku tahu kalau Pria itu diwawancara dengannya.
“Dia
unggah foto di medsos, dia diterima di Hotel Sangil.” Ucap Wol Ju. Byeong Jae
tak percaya Orang ini diterima dan menurutnya itu Tidak mungkin.
“Jelas
mungkin. Kenapa? Coba lihat. Dia putra anggota parlemen. Ayahnya dan pimpinan
Hotel Sangil terlihat akrab, 'kan? Dari awal, kau sudah mustahil diterima. Apa Kau
mengerti?” ucap Wol Ju memperlihatkan foto Tuan Choi dengan Sang Ho
“Tapi
bagaimana mungkin? Hotel Sangil perusahaan swasta. Apa ini masuk akal?” ucap
Byeong Jae.
“Tentu
tidak. Intinya, beberapa hal tak masuk akal dalam hidup ini.” Kata Wol Ju
“Kalau
begitu, aku dan ratusan pelamar lain hanya dijadikan pemanis saja? Aku sudah
menyusahkan orang tua dan pacarku, saat aku hanya menjadi pemanis.” Kata Byeong
Jae.
“Byeong-jae,
ini bukan karena kau tak kompeten...” kata Managar Gwi.
“Itu
lebih baik! Lebih baik aku gagal karena tak kompeten. Tapi ini? Sesuatu yang
tak bisa diubah hingga aku dilahirkan kembali. Kenapa mereka seperti ini kepada
kami?” teriak Byeong Jae marah dan melangkah pergi.
Kang Bae
dan Manager Gwi bingung, tiba-tiba Wol Ju mengebrak meja dan membuat keduanya
kaget. Wol Ju menegaskan kalau mereka harus bersiap besok. Manager Gwi bingung
bersiap kemana. Wol Ju menjaabawa ke Hotel
Sangil.
“Apa
Untuk menolong Byeong-jae? Aku harus apa? Aku siap untuk apa pun.” Ucap Kang
Bae penuh semangat.
“Hei,
tunggu sebentar... Bila kau ingin melabrak orang itu, butuh bukti kuat. Kau
tahu ini tak bisa diselesaikan dengan trik seperti di Dunia Mimpi. Para
politisi dan pebisnis juga terlibat di sini. Apa Kau mau merusak negara ini
hanya karena anak itu?” kata Manager Gwi
“Aku tak
peduli soal politik, atau negara akan kacau setelahnya. Pimpinan Choi berengsek
itu... Biar kuurus sendiri.” Kata Wol Ju
Perusahaan
PENGAWAL GANG HAN, Pimpinan terihat tak percaya dengan yang dikatakan Yeo Rim.
Yeo Rin mengaku tak bisa kerja di sana dan meminta agar ganti kliennya karean tak
ingin membuang bakatnya. Pimpinanya heran Yeo Rin membahas "Membuang
bakat"
“Apa Kau
bekerja tanpa upah di sini? Apa yang masuk ke rekeningmu bukan uang?” kata Si
Pria
“Pimpinan
Choi itu penjahat. Yang perlu dilindungi adalah korban Pimpinan Choi. Setelah
tahu itu, bagaimana bisa aku menjaganya? Aku tak bisa bekerja bila harus
begini. Aku bahkan tak bisa makan dan tidur.
“Kang
Yeo-rin... Aku bersikap lunak karena kau hebat, tapi jangan salah paham. Kau
pengawal, bukan polisi. Pengawal yang melindungi orang yang membayar jasanya.
Orang seperti Pimpinan Choi, yang beri kita upah untuk makan!” tegas Pimpinan.
Yeo Rin ingin bicara.
“Apa kau Bisa
bayar denda tiga kali lipat? Astaga. Bersikaplah profesional, Yeo-rin. Tetap
diam sampai kontrakmu dengan Pimpinan Choi habis. Mengerti?” ucap Si pria.
Wol Ju
berjalan di lorong dengan pakaian seperti pembawa minum untuk tamu, saat akan
masuk Yeo Rim menahanya Tapi Wol Ju menyuruhnya minggir sampai akhirnya Tuan
Choi yang sedang makan berteriak marah karena ada yang mengetuk pintu.
“Siapa
itu? Sudah kubilang jangan...” teriak Tuan Choi. Wol Ju langsung membuka pintu
dan Tuan Choi langsung terkesima.
“Aku tak
pesan minuman.” Kata Tuan Choi gemetar melihat Wol Ju terlihat sangat sexy dan
menawan.
“Anda
tamu penting kami hari ini. Karena itu, kubawakan yang spesial untuk Anda,
Pimpinan Choi. Ini gratis.” Bisik Wol Ju mengoda.
“Astaga...
Begitukah? Kalau begitu, bisa tuangkan untukku?” kata Tuan Choi. Wol Ju pun
melayaninya.
Di hotel
Tuan Choi
masuk ke hotel dengan Kang Bae sebagai pengawalnya, wakilnya pun menyapa Tuan
Choi membahas kalau ada janji dengan Anggota Parlemen Byun. Tuan Choi
membenarkan tapi Ada yang tertinggal. Wkil mengaku baru kali pertama melihat
pengawal prianya.
“Lalu Ke
mana Kang Yeo-rin?” tanya Wakil. Tuan Choi mengaku kalau dengar dia lebih bagus
dari Yeo-rin jadi sengaja mengantinya.
“Coba
Lihat. Dia tampak gagah dan bisa diandalkan, 'kan?” kata Tuan Choi. Si wakil
membenarkan. Mereka pun bergegas pergi.
Saat
sampai lift, Tuan Choi terlihat berbeda membungkuk pada pegawai wanita dengan
sopan. Ia lalu mendekat bertanya Ruang kerja Pimpinan di lantai berapa. Si
pegawai bingung dan akhirnya meminta maaf kalau lupa memencetnya.
“Maafkan
aku, Pak... Tapi Dari mana bau bawang bombai ini?” ucap Si wanita. Tuan Choi
malu akhirnya berpindah tempat dengan Kang Bae.
Mereka
pun sampai di ruangan Tuan Choi, Kang Bae langsung memuji kalau itu Keren karena
benar-benar berhasil menipu mereka. Manager Gwi langsung menganti wajahnya
dengan bangga kalau dirinya itu hebat,
dan mengaku Penampilan ini tak tahan lama.
“Ini
menguras energi... Kulitku tertarik... Apa Kau kaget?”Aku masih tak terbiasa.
Wol-ju belum mengabari?” tanya Manager Gwi
“Ya,
belum. Apa ada masalah?” tanya Kang Bae.
Yeo Rin
masuk ke dalam restoran memberitahu ada
orang mencurigakan masuk ke hotel dan Sepertinya dia mengincar daftar VIP
mereka. Tuan Choi kaget dan langsung bergegas pergi lalu masuk ke dalam ruangan
yang sudah berantakan.
“Ada apa
ini? Astaga. Di mana petugas keamanannya?” keluh Tuan Choi marah dan langsung
mengambil buku berisi Usb dan bisa bernafas lega.
“Pengawal
Kang.. Putar semua kamera pengawas dan tangkap pelakunya!” teriak Tuan Choi
“Pelakunya
tak mungkin mengganti diska lepas ini, 'kan?” ucap Tuan Choi memastikan pada
buku yang berisi USB. Wol Ju ingin memeriksanya,tapi tiba-tiba seperti
berguncang seperti terjadi gempa.
“Astaga!
Siapa yang membangunkan dia?”keluh Wol Ju.
Wol Ju
keluar dari mimpi dan menemui Yeo Rin yang membangunkan Tuan Choi menyuruh agar
menghentikanya. Yeo Rin bertanya siapa Wol Ju yang berani masuk. Wol Ju
mengeluh kalau ia yang harus tanya, apakah boleh membangunkan Pimpinan Choi
yang sedang tidur.
“ApaKau
taruh apa di makanannya?” tanya Yeo Rin marah. Wol Ju bertanya Ada masalah,berpura-pura tak tahu
“Dia juga
mempermainkan pekerjaan dan hidup orang lain.”keluh Wol Ju. Yeo Ri terus
berusaha membangunkan Tuan Choi.
“Astaga.
Jangan bangunkan dia!” keluh Wol Ju menahan Yeo Rin tapi malah dilawan dengan
Yeo Rin yang jago bela diri.
“Lihat
dirimu. Tampaknya aku bisa bertarung setelah istirahat lama.” Keluh Wol Ju ingn
melawan tapi Tuan Choi terbangun mengeluh karena berisik sekali
Wol Ju
bergegas keluar dari restoran menelp Manager Gwi kalau Ada diska lepas di dalam buku Tapi tak melihat judulnya karena Pimpinan sudah
bangun jadi memintaa agar cepat mencarinya. Keduanya kebingungan karena Tidak
menemukan apapun pada rak buku.
Di lobby,
Wakil menyapa Tuan Choi dengan Yeo Rin tapi bingung karena sebelumnya sudah
naik. Tuan Choi kaget kalau Ada yang naik dan masuk ke ruangannya. Wakil
membenarkan kalau Tuan Choi sudah naik ke ruangannya tapi sekarang ada dilobby.
“Apa yang
kau bicarakan? Cepat kirim keamanan ke atas!” teriak Tuan Choi
Manager
Gwi akhirnya menemukan USB pada buku dirak paling atas. Tiba-tiba terdengar
pengawal yang akan datang, Keduanya bingung dan harus apa yang dilakukan. Beberapa pengawal akhirnya datang dan Manager
Gwi sengaja berdiri didalam ruangan.
“Pasti
ada kesalahpahaman... Aku salah masuk ruangan.” Ucap Manager Gwi. Tuan Choi pun
langsung menyuruh segera menangkapnya.
“Tangkap
dia! Jika lolos, kalian semua tamat!” teriak Tuan Choi ikut keluar saat Manager
Gwi kabur.
Yeo Rin
akan keluar dan melihat pantulan cermin saat Kang Bae bersembunyi, lalu keluar
menutup pintu.Kang Bae pun berafas lega memegang USB ditanganya, tapi Yeo Rin
kembali membuka pintu dan membuat Kang Bae terlonjak kaget.
“Kembalikan
benda yang kau curi dari ruangan ini.” Ucap Yeo Rin. Kang Bae dengan pakaian
yang sama mengaku kalau sama-sama pengawal dan berusaha kabur tapi Yeo Rin bisa
langsung melumpukanya.
“Mau ke
mana?” kata Yeo Rin menahan Kang Bae dengan tongkatnya.Kang bae dengan sengaja
menjatuhkan tongkat dan membuat keduanya saling bertumpuk dengan Kang Bae
menyetuh bahunya.
“Tak
apa... Cerita saja bila ada masalah.” Ucap Kang Bae terus menepuknya. Yeo Rin
bingung
“Kau
mendengar suara bel, 'kan? Tak apa. Aku siap mendengarkan, jadi, ceritakanlah. Benar,
silakan cerita.” Kata Kang Bae. Yeo Rin mengumpat Kang Bae itu mesum.
“Kenapa
kau begini? Cerita saja!” ucap Kang Bae. Yeo Rin bingung menceritakan apa dan
langsung membangikan tubuh Kang Bae.
“Serahkan
barangnya.” Kata Yeo Rin. Kang bae pikir ini aneh karena seharusnya mulai
cerita.
“Apa Kau
tak merasa apa pun?” tanya Kang Bae. Yeo Rin menyuruh agar Berhenti berbicara. Yeo Rin pun mencari USB
di dalam baju Kang Bae.
“Jangan
sembarangan menyentuh tubuh orang. Di situ... jangan.” Kata Kang Bae merasa
geli karena menyentuh bagian bokongnya.
“Diam
saja, bila tak mau patah tulang.” Ucap Yeo Rim akhirnya menemukan disaku celana
“Hei. Kau
tahu apa isi diska lepas itu? Itu bukti bahwa Pimpinan Choi merekrut karyawan
baru lewat permintaan. Semua karyawan baru tahun ini masuk karena nepotisme.
Kami ingin membeberkan itu. Jadi Kami sedang melakukan hal baik.” Ucap Kang
Bae.
“Tugasku...
melindungi diri dan milik klien yang membayarku.” Kata Yeo Rin lalu medengar
laporan dari anak buahnya
“Ketua
Kang, dia berhasil lolos. Bagaimana di sana?” ucap anak Buah Yeo Rin. Yeo Rin
ingin memberitahu tapi Kang Bae lebih dulu bicara.
“Dengan
uang, apa kita berhak merusak hidup orang? Apa Kau juga mau merusak hidup orang
dengan
melindungi klienmu? Ada orang yang lulus dengan nilai bagus, dapat nilai
sempurna pada ujian tertulis, dan punya banyak sertifikat keahlian,tapi
tetap gagal.” Kata Kang Bae.
Saat membungkuk didepan Tuan Choi mengingat yang dikatakan tentang Byung Jae “Dia dilahirkan gagal. Aku bisa apa?” Kang Bae memberitahu Bila tak terima, maka Byung Jae. harus menyalahkan orang tuanya. Yeo Rin pun mengingat saat Byung Jae mencoba berbicara dengan Tuan Choi
“Dia
tertipu oleh pimpinan itu, dan usahanya menjadi sia-sia. Orang yang dia cintai
juga pergi. Apa tugasmu membiarkan dia terus merusak hidup orang lain? Apa
tugasmu melindungi orang yang akan terus merusak hidup ratusan hingga ribuan
orang?” kata Kang Bae.
Anak
buahnya terus memanggil “Ketua Kang?” Kang Bae memberitahu mereka bisa menangkap dia dengan itu jadi
meminta pertolonganya. Yeo Rin terlihat bimbang akhirnya melepaskan Kang bae
dan memberikan USBnya.
“Apa kau
memberi ini kepadaku? Apa Kau mengerti tujuan kami? Terima kasih.” Ucap Kang
Bae bahagian dan akan pergi.
“Hei...Belok
kiri dan jalan terus... Tangga staf ada di sana. Kau bisa keluar lewat sana.” Ucap
Yeo Rin melempar ID Cardnya. Kang Bae melihat ID Card PENGAWAL GANG HAN KANG
YEO-RIN lalu bergegas pergi.
Di depan
lobby, Kang Bae dikejar beberapa pengawal dan terlhat bingung. Saat itu Wol Ju
sudah ada didepan dengan mobil memanggil Kang Bae. Kang Bae pun berhasil kabur.
Tuan Choi
keluar dari hotel, Wartawan langsung bertanya “Anda rekrut karyawan secara tak
adil? Berapa orang yang direkrut?” Tuan Choi pun menyangkal semuanya kalau Ini
semua rekayasa dan Pencemaran nama baik!.
Tuan Choi
diruangan kebingungan dengan judul berita [SANGIL DICURIGAI CURANG SOAL
REKRUTMEN KARYAWAN] Tiga Orang lainya pun berpukul, salah seoran pejabat
mengeluh Tuan Choi bisa membuat kegaduhan seperti ini.
“Jika aku
terkena masalah di pemilihan, kau harus tanggung jawab.” Keluh Si calon anggat
DPR
“Kalian
benar-benar membuatku kesal. Saat butuh bantuan, kalian bicara manis dan bilang
kita keluarga. Di situasi begini, kalian harusnya menunjukkan bahwa kita kompak
dan selesaikan masalah ini bersama. Benar, Pak Jaksa?”ucapTuan Choi meminta
bantuan.
“Benar.
Coba kutelepon seseorang Ini perusahaan tempat cucuku bekerja. Aku tentu harus
melindunginya, 'kan?.”ucap Jaksa mengeluarkan ponsel dan menelp seseorang
“Mohon
bantu aku, Pak.” Kata Tuan Choi. Jaksa pun meminta Tuan Choi agar bisa tenang.
“Halo,
ini aku... Ini tentang masalah nepotismedan korupsi Hotel Sangil. Hentikan saja
kasusnya. Tutup saja dan sebut ini hanya ide jahat seseorang yang gagal
diterima tahun ini. Benar, selesaikan kasusnya seperti itu.” Kata Jaksa lalu
menutup telpnya.
“Loyalitas
memang lebih erat daripada hubungan darah. Bukankah ini kekuatan dari keluarga?”
ejek Tuan Choi. Mereka pun tertawa bahagia dan langsung minum bersama.
Saat itu tanpa sadar ada kamera yan menempel
dibagian atas, pelayan yang mengantar minuman pun keluar, wajahnya tersenyum
bahagia dan saat itu Manager Gwi pun langsung berubah, jalanya sebagai pria tak
bisa diubah dengan sepatu heelsnya.
Didalam
mobil, Kang Bae sibuk menuliskan email dengan [LAMPIRKAN FAIL: SANGIL] lalu
mengirimnya. Ia pun langsung berteriak bahagia saat sudah mengirimnya.Wol Ju
pun tak percaya mendengarny. Kang Bae mengaku sudah mengirim videonya. Wol Ju
lansung memujjinya.
***
Pegawai
masuk ruangan memberitahu Tuan Choi kalau keadaanya gawat an membisikan
sesuatu. Tuan Choi langsung menyuruh agar menyalakan TV, berita mulai tersiar.
“Ini video
yang baru kami terima dari pengirim anonim. Video ini menunjukkan orang-orang yang
terlibat kasus Hotel Sangil, dan Choi Kang-hyun, pimpinan Hotel Sangil.”
Rekaman
Video dalam ruangan pun diputar. Tuan Choi panik melihatnya lalu bertanya marah
Siapa yang merekam ini? Di mana kameranya? Cepat cari!” semua pun kebingungan
yang akan mereka lakukan sekarang karena kedok mereka sudah terbongkar.
Byeong
Jae pun menonton berita di kamar kostnya “Dengan video ini, Choi Kang-hyun tak bisa berkelit lagi atas
tuduhan nepotisme dan korupsi. Choi Kang-hyun dan para pejabat lain langsung
ditangkap, dan surat penahanannya akan segera keluar.”
Saat itu
Byeong Jae menerima telp mengaku dari tim audit Hotel Sangil dan memastikan
kalau ini nomor telp Park Byeong-jae. Byeong Jae membenarkan bertanya ada apa
menelpnya.
“Kami
meminta maaf atas perlakuan tak adil dalam proses rekrutmen tahun ini. Kami
melihat kau tak diterima meski mendapat nilai tertinggi. Setelah berdiskusi, kami
sepakat untuk menerimamu tanpa syarat tambahan” ucap pegawai Hotel.
Di sebuah
restoran gurita tumis pedas, Byeong Jae Dan Yu Mi saling suap-suapan dan
terlihat sangat pasangan yang bahagia. Diluar restoran, mengeluh pada Byeong
Jae padahal bersusah payah membuat dia dapat kerja, tapi makan di tempat lain.
“Manusia
memang tidak tahu terima kasih.” Keluh Wol Ju kesal
“Biarkan
saja. Ini restoran penuh kenangan untuk mereka. Tapi aku iri dengannya. Meski
berpegangan tangan tanpa bicara apa pun, mereka saling memahami.” Ucap Kang Bae
“Kenapa
iri? Kau juga bisa pegang semua orang dan mereka akan cerita kepadamu.” Kata Manager
Gwi
“Bukan
itu intinya. Dia ingin berpegangan tangan dengan seorang wanita.” Jelas Wol Ju.
Manager Gwi pun mengerti.
“Tidak.
Bukan itu. Inti ucapanku, punya seseorang yang mengerti kita tanpa banyak
bicara! Semua orang yang kupegang berbicara tanpa henti. Tapi aku bisa sembuh bila
membantu tujuh orang lagi. Benar, Nn. Wol-ju?” ucap Kang Bae memastikan. Wol
Ju pikir bisa.
“Kang-bae,
bertahanlah sebentar lagi. Bila ingin berpegangan tangan, kau bisa pegang
tanganku dulu. Apa kau Mau mencengkeram?” kata Manager Gwi. Kang Bae langsung
menolaknya dengan wajah ketakutan.
“Kenapa?
Kau tampak menginginkannya. Kupegang tanganmu. Kemari.” Kata Manager Gwi. Kang
Bae kabur dan mereka pun kejar-kejaran seperti anak kecil
***
Saat
mengikuti perlombaan, kita bisa menjadi juara satu, dua, atau terakhir. Tapi
kita semua memulai dari titik yang sama. Akibat orang yang memakai uang dan
kekuasaan di titik awal, kau menjadi kesulitan. Walau kau pikir berhasil karena
sudah bekerja, ini baru titik permulaan hidupmu.” Gumam Wol Ju
“Semoga
kau bisa bertahan di medan perang kehidupan. Semoga kau dan pacarmu bisa saling
menguatkan..Terserah mereka mau berbuat apa.” Gumam Wol Ju lalu kesal melihat
kedua saling berciuman sambil maka gurita.
“Anak-anak
itu tidak tahu batas. Mereka seharusnya ke motel saja. Terserah! Kini mereka
harus berusaha sendiri.” Keluh Wol Ju lalu pergi mengejark Kang Bae dan Manager
Gwi.
Manager
Gwi masuk ke kedai dengan tiga karung kecil bawang bombay. Kan Bae melihat
papan bertambah jadi 999.993 kurang 7 orang lagi. Manager Gwi mengeluh dengan Kang
Bae hanya diam saja karena harus bersiap untuk buka dan melempar celemek.
Kang be
teringatd dengan ID Card saku celananya dan harus kembalikan ini. Manager Gwi bertanya
Apa itu dan berpikir kalau itu Milik pengawal. Kang Bae membenarkan dan belum
berterima kasih kepadanya lalu memastikan kalau tak bisa ke hotel itu lagi.
“Beri tahu
aku, bila kau ingin ditikam. Jadi Tak usah jauh-jauh ke sana.” Ucap Wol Ju siap
dengan pisaunya.
“Benar.
Aku tak akan ke sana. Tapi ada hal aneh terjadi waktu itu. Pengawal itu
bersentuhan denganku, tapi tak ada reaksi apa pun.” Cerita Kang bae.
“Bersentuhan,
tapi tak ada reaksi? Apa Kau tak salah ingat?” ucap Manager Gwi tak percaya
“Dia tak
bereaksi apa pun! Pengawal itu memegang bagian ini, pahaku, dan... Pokoknya,
dia orang pertama yang tak bereaksi.” Kata Kang Bae sambil tersenyum mengingat
kejadian saat Yeo Rin memegang bokongnya.
“Mungkin
tak punya masalah Atau dia tak ingin cerita apa pun.” Ucap Manager Gwi. Kang
bae pun mempercayakiny dan masih memegang ID Card” KANG YEO-RIN”
Disebuah
bar, temanya berkata Bersulang untuk pembela keadilan Kang Yeo-rin. Yeo Rin
mengeluh dengan panggila Pembela keadilan karena ia itu pengangguran dan tak
tahu kalau kalau itu terekam kamera pengawas jadi langsung dipecat.
“Cari
kantor lain. Orang hebat sepertimu...” ucap temanya. Yeo Rin mengeluh agar Jangan
bicara omong kosong.
“Aku
adalah pengawal yang membuat klienku dipenjara. Kini namaku masuk daftar hitam
bisnis keamanan. Aku tak ada tempat bekerja lagi. Sial! Aku pasti sudah gila.
Andai aku tak bertemu pria itu.” Ucap Yeo Rin
“Apa dia
tampan? Bila kau sampai luluh...” komentar temanya. Yeo Rin menegaskan tidak
“Pria itu
terlihat lemah dan mirip wanita Dia bukan tipe idamanku. Jauh sekali.” ucap Yeo
Rin
“Kau
belum pernah berpacaran, 'kan? Mungkin kau tak tahu tipemu sendiri.” Ejek temanya.
“Kau
minta dipukul, ya? Bukankah kita bertemu untuk menghiburku?” keluh Yeo Rin. Temanya
meminta maaf.
“Tapi aku
tetap bangga kepadamu. Berkat kau, banyak orang terselamatkan.” Kata temanya.
“Hidupku sendiri rusak karena
menolong orang lain. Seumur hidup, aku hanya berolahraga dan bela diri. Bisa
bekerja apa selain menjadi pengawal? Susah mencari pekerjaan lain.” Keluh Yeo
Rin
[SWALAYAN
KAPEUL]
Seorang
pria marah karena tidak bisa mendapat uangnya kembali padahal membeli barangnay
di sini dua hari lalu. Kang Bae meminta maaf karena struknya hilang jadi harus
harus cek dulu... Si pria tak terima karena dianggap berbohong.
“Tak bisa
dengan kata-kata saja, ya? Aku harus gunakan tubuhku agar kau mengerti. Dasar
menyebalkan!” ucap si pria mulai melepaskan bajunya.
Kang Bae
panik melihat ada banyak tattojadi pasti sering berkelahi. Si pria sudah siap
melayangkan pukulanya. Kang Bae pun ketakutan menutupi wajahnya dengan tangan. Saat
itu seseorang menahan sipria yang akan memukul Kang Bae.
Akhirnya
Kang Bae mengangkat kepalanya dan kaget ternyata Yeo Rin yang menahan tangan si
pria. Yeo Rin pun kaget melihat Kang bae akhirnya bertemu lagi di supermarket.
Bersambung ke episode 4
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar