PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 Mei 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 




Didalam mimpi, Kang Bae binggung duduk disamping Byeong dan mengunakan setelan jas. Pemimpin meminta agar mohon perkenalkan dirinya dalam bahasa Inggris dan memanggilHan Kang-bae. Kang Bae bingung apakah ia juga harus melakukannya.
“Tentu. Jika tidak, kenapa datang?  Bila tak mau wawancara, silakan keluar.” Ucap Pemimpin. Sung Jae un melihat Wol Ju yang duduk dengan Manager Gwi sebagai “PEWAWANCARA”
“Tidak, akan kulakukan... Dalam bahasa Inggris? Halo.. Namaku Han Kang-bae. Aku baik-baik saja, terima kasih. Kalau kalian?” ucap Kang Bae mengunakan bahasa inggri seperti anak SD.
“Dia seperti anak kecil.” Keluh Wol Ju. Manager Gwi memuji kalau Ucapannya jelas.
“Halo, namaku Park Byeong-jae. Sebelum melanjutkan, aku merasa terhormat bisa berada di sini. Aku adalah lulusan Universitas Hankuk jurusan Manajemen Hotel.” Ucap Byeong Jae dengan bahasa inggris yang lancar.
“Saat liburan kuliah, aku pernah bekerja paruh waktu di Hotel Sangil sebentar, tapi aku mendapat banyak pengalaman. Aku yakin aku lebih memahami Hotel Sangil daripada orang lain di sini. Aku ingin mendapat kesempatan untuk mengembangkan karier, pengalaman, dan keterampilanku di perusahaan ini. Terima kasih.”ucap Byeong Jae.
Kang Bae yang duduk disamping Byeong Jae hanya bisa melonggo lalu memujinya kalau itu Hebat. Tapi pemimpin seperti tak peduli, Pria yang ada disampingnya pun mengunakan bahasa inggris mengatakan “Hai, namaku Byun Sang-ho.”
Wol Ju heran apakah hanya itu saja. Sang Ho menganguk tapi Pemimpin malah memujinya Hanya dengan beberapa kata, maka bisa merasakan ambisnya, menurutnya Sederhana memang yang terbaik. Wol Ju dan Kang Bae tak percaya mendengarnya.
“Kalau begitu, kami bisa tahu pendapat kalian soal keistimewaan hotel kami?” tanya wakil
“Hotel Sangil memiliki kasino, taman air, bahkan arena konser besar sebagai atraksi yang menarik. Semua itu merupakan hasil dari visi yang dimiliki, dan ide untuk budaya, resor, juga pengembangan area bermain yang ada. Seperti visi tersebut, aku ingin memimpin tren perhotelan sebagai karyawan Hotel Sangil. Terima kasih.” Kata Byeong Jae.
“Kalau aku... Jadi...Aku setuju dengan pendapatnya.” Ucap Kang Bae menunjuk ke arah Byeng Jae. Wol Ju mengeluh Kang Bae aneh.
“Kalau begitu, apa pendapat Byun Sang-ho?” tanya pemimpin. Sang Ho mengaku tak tahu banyak, tapi prasmanannya enak.
“Ada apa dengan orang gila ini?” keluh Wol Ju. Keduanya merasa sudah menduga kalau paham keistimewaan hotel mereka
“Dia orang yang dibutuhkan Hotel Sangil.” Kata si pemimpin. Wol Ju dan Manager Gwi hanya bisa menatap bingung. 



Wol Ju berkomentar Proses wawancara tadi aneh. Manager Gwi pun melhat Byeong Jae tampil hebat dalam wawancaranya Tapi para petinggi sama sekali tak mendengarkannya. Kang Bae mengaku tadi dengar dari obrolan pelamar lain di toilet.
“Ini hanya formalitas. Dia pasti diterima berkat orang tuanya.” Cerita Kang Bae.
“Ini jelas mencurigakan. Di mana masalah sebenarnya? Apa Byeong-jae tak ada ingatan lain soal Hotel Sangil?” kata Manager Gwi. Wol Ju pikir mereka. Wol Ju pikir mereka harus cari lagi lalu menjetikan jarinya

Di depan hotel, Byeong Jae ditahan oleh pengawal yang akan masuk dan mengaku tak ingin melakukan hal lain tapi Hanya ingin tanya alasannya. Pengawal menolaknya karena sudah diumumkan tidak terpilih. Dilobby, Wol Ju ingin tahu Ada apa ini?
“Dia pasti gagal pada proses rekrutmen.” Kata Si wanita. Si pria pikir kalau Entah dia bodoh atau terlalu polos kalau pria itu mau masuk tanpa orang dalam
“Dia jelas mampu. Harus ada orang dalam?” kata Manager Gwi. Si wanita tahu Byeong Jae jelas bisa bekerja di sini, tapi tak akan bisa dipromosikan tanpa orang dalam.
“Kudengar ada putra anggota parlemen menjadi karyawan baru kita. Tidak hanya itu, ada putri jaksa dan keponakan pemilik surat kabar. Semua yang diterima sangat hebat.” Ucap Si pria
“Semua? Semua karyawan baru punya koneksi? Apa Mereka masuk karena nepotisme?” ucap Kang Bae tak percaya
“Sejak kapan nilai penting di sini? Kau sudah lama bekerja di sini. Tapi kau siapa? Baru kali ini aku melihatmu.” Komentar si wanita. Kang Bae terlihat bingung. 


Saat itu seoran memberitahu kalau Pimpinan datang. Mereka semua langsung berdiri didepan pintu membungkuk memberikan hormat. Saat itu Byeong Jae meminta alasan gagal di rekrutmen ini dan Apa standar penerimaan karyawan di sini
“Dia dilahirkan gagal... Aku bisa apa? Bila tak terima, dia harus menyalahkan orang tuanya.” Ucap Tuan Choi lalu masuk ke dalam gedung. Wol Ju menatap dengan mata berkaca-kaca. 


Flash Back
Wol Ju berlari masuk rumah memohon tolong sambil menangis.  Tapi pengawal mengeluh kalau tak boleh melakukan. Akhirnya Tuan Choi jaman dulu keluar dari rumah bertanya Ada ribut apa tengah malam begini. Wol Ju memberitahu Ibunya telah dibunuh.
“Seseorang membakar kuil dan menusuk... Tolong cari pelakunya!” ucap Wol Ju
“Bukankah kau pantas menerimanya?” komentar Tuan Choi. Wol Ju tak percaya kalau pejabat bisa mengatakan hal itu.
“Seorang warga negara ini dibunuh secara tidak adil.” Ucap Wol Ju. Tuan Choi pikir tidak seperti itu.
“Tidak semua warga sama di hadapan hukum. Apa harus buat keributan di malam hari hanya karena kematian seorang dukun?” ucap Tuan Choi
“Apa? "Seorang dukun"? Kenapa bisa bilang begitu? Seseorang mati! Aku bilang, seseorang mati!” teriak Wol Ju marah mencengkram baju Tuan Choi
“Dasar lancang! Bila tak terima, silakan protes kepada leluhurmu, ibumu yang miskin, hingga leluhurmu yang paling awal. Siapa menyuruhmu lahir dari keluarga rendahan? Benar, 'kan?” kata Tuan Choi mendorong Wol Ju sampai terjatuh.
“Tunggu apa lagi? Bawa dia keluar!” perintah Tuan Choi. Akhirnya Wol Ju ditarik paksa keluar. Wol Ju menatap sinis pada Tuan Choi 
Dan akhirnya Wol Ju terlihat menatap berkaca-kaca pada Tuan Choi yang masih sama saja sifatany dikehidupannya. 


Byung Jae akhirnya terbangun meminta maaf karena tertidur. Wol Ju pikir tak perlu meminta maaf lalu memperlihatkan sebuah foto di ponselnya dan bertanya apakah tahu dia, Byeong Jae mengaku tahu kalau Pria itu diwawancara dengannya.
“Dia unggah foto di medsos, dia diterima di Hotel Sangil.” Ucap Wol Ju. Byeong Jae tak percaya Orang ini diterima dan menurutnya itu Tidak mungkin.
“Jelas mungkin. Kenapa? Coba lihat. Dia putra anggota parlemen. Ayahnya dan pimpinan Hotel Sangil terlihat akrab, 'kan? Dari awal, kau sudah mustahil diterima. Apa Kau mengerti?” ucap Wol Ju memperlihatkan foto Tuan Choi dengan Sang Ho
“Tapi bagaimana mungkin? Hotel Sangil perusahaan swasta. Apa ini masuk akal?” ucap Byeong Jae.
“Tentu tidak. Intinya, beberapa hal tak masuk akal dalam hidup ini.” Kata Wol Ju
“Kalau begitu, aku dan ratusan pelamar lain hanya dijadikan pemanis saja? Aku sudah menyusahkan orang tua dan pacarku, saat aku hanya menjadi pemanis.” Kata Byeong Jae.
“Byeong-jae, ini bukan karena kau tak kompeten...” kata Managar Gwi.
“Itu lebih baik! Lebih baik aku gagal karena tak kompeten. Tapi ini? Sesuatu yang tak bisa diubah hingga aku dilahirkan kembali. Kenapa mereka seperti ini kepada kami?” teriak Byeong Jae marah dan melangkah pergi. 


Kang Bae dan Manager Gwi bingung, tiba-tiba Wol Ju mengebrak meja dan membuat keduanya kaget. Wol Ju menegaskan kalau mereka harus bersiap besok. Manager Gwi bingung bersiap kemana.  Wol Ju menjaabawa ke Hotel Sangil.
“Apa Untuk menolong Byeong-jae? Aku harus apa? Aku siap untuk apa pun.” Ucap Kang Bae penuh semangat.
“Hei, tunggu sebentar... Bila kau ingin melabrak orang itu, butuh bukti kuat. Kau tahu ini tak bisa diselesaikan dengan trik seperti di Dunia Mimpi. Para politisi dan pebisnis juga terlibat di sini. Apa Kau mau merusak negara ini hanya karena anak itu?” kata Manager Gwi
“Aku tak peduli soal politik, atau negara akan kacau setelahnya. Pimpinan Choi berengsek itu... Biar kuurus sendiri.” Kata Wol Ju 


Perusahaan PENGAWAL GANG HAN, Pimpinan terihat tak percaya dengan yang dikatakan Yeo Rim. Yeo Rin mengaku tak bisa kerja di sana dan meminta agar ganti kliennya karean tak ingin membuang bakatnya. Pimpinanya heran Yeo Rin membahas "Membuang bakat"
“Apa Kau bekerja tanpa upah di sini? Apa yang masuk ke rekeningmu bukan uang?” kata Si Pria
“Pimpinan Choi itu penjahat. Yang perlu dilindungi adalah korban Pimpinan Choi. Setelah tahu itu, bagaimana bisa aku menjaganya? Aku tak bisa bekerja bila harus begini. Aku bahkan tak bisa makan dan tidur.
“Kang Yeo-rin... Aku bersikap lunak karena kau hebat, tapi jangan salah paham. Kau pengawal, bukan polisi. Pengawal yang melindungi orang yang membayar jasanya. Orang seperti Pimpinan Choi, yang beri kita upah untuk makan!” tegas Pimpinan. Yeo Rin ingin bicara.
“Apa kau Bisa bayar denda tiga kali lipat? Astaga. Bersikaplah profesional, Yeo-rin. Tetap diam sampai kontrakmu dengan Pimpinan Choi habis. Mengerti?” ucap Si pria. 


Wol Ju berjalan di lorong dengan pakaian seperti pembawa minum untuk tamu, saat akan masuk Yeo Rim menahanya Tapi Wol Ju menyuruhnya minggir sampai akhirnya Tuan Choi yang sedang makan berteriak marah karena ada yang mengetuk pintu.
“Siapa itu? Sudah kubilang jangan...” teriak Tuan Choi. Wol Ju langsung membuka pintu dan Tuan Choi langsung terkesima.
“Aku tak pesan minuman.” Kata Tuan Choi gemetar melihat Wol Ju terlihat sangat sexy dan menawan.
“Anda tamu penting kami hari ini. Karena itu, kubawakan yang spesial untuk Anda, Pimpinan Choi. Ini gratis.” Bisik Wol Ju mengoda.
“Astaga... Begitukah? Kalau begitu, bisa tuangkan untukku?” kata Tuan Choi. Wol Ju pun melayaninya. 

Di hotel
Tuan Choi masuk ke hotel dengan Kang Bae sebagai pengawalnya, wakilnya pun menyapa Tuan Choi membahas kalau ada janji dengan Anggota Parlemen Byun. Tuan Choi membenarkan tapi Ada yang tertinggal. Wkil mengaku baru kali pertama melihat pengawal prianya.
“Lalu Ke mana Kang Yeo-rin?” tanya Wakil. Tuan Choi mengaku kalau dengar dia lebih bagus dari Yeo-rin jadi sengaja mengantinya.
“Coba Lihat. Dia tampak gagah dan bisa diandalkan, 'kan?” kata Tuan Choi. Si wakil membenarkan. Mereka pun bergegas pergi. 

Saat sampai lift, Tuan Choi terlihat berbeda membungkuk pada pegawai wanita dengan sopan. Ia lalu mendekat bertanya Ruang kerja Pimpinan di lantai berapa. Si pegawai bingung dan akhirnya meminta maaf kalau lupa memencetnya.
“Maafkan aku, Pak... Tapi Dari mana bau bawang bombai ini?” ucap Si wanita. Tuan Choi malu akhirnya berpindah tempat dengan Kang Bae. 

Mereka pun sampai di ruangan Tuan Choi, Kang Bae langsung memuji kalau itu Keren karena benar-benar berhasil menipu mereka. Manager Gwi langsung menganti wajahnya dengan bangga kalau dirinya itu hebat,  dan mengaku Penampilan ini tak tahan lama.
“Ini menguras energi... Kulitku tertarik... Apa Kau kaget?”Aku masih tak terbiasa. Wol-ju belum mengabari?” tanya Manager Gwi
“Ya, belum. Apa ada masalah?” tanya Kang Bae.

Yeo Rin masuk ke dalam restoran memberitahu  ada orang mencurigakan masuk ke hotel dan Sepertinya dia mengincar daftar VIP mereka. Tuan Choi kaget dan langsung bergegas pergi lalu masuk ke dalam ruangan yang sudah berantakan.
“Ada apa ini? Astaga. Di mana petugas keamanannya?” keluh Tuan Choi marah dan langsung mengambil buku berisi Usb dan bisa bernafas lega.
“Pengawal Kang.. Putar semua kamera pengawas dan tangkap pelakunya!” teriak Tuan Choi
“Pelakunya tak mungkin mengganti diska lepas ini, 'kan?” ucap Tuan Choi memastikan pada buku yang berisi USB. Wol Ju ingin memeriksanya,tapi tiba-tiba seperti berguncang seperti terjadi gempa.
“Astaga! Siapa yang membangunkan dia?”keluh Wol Ju. 

Wol Ju keluar dari mimpi dan menemui Yeo Rin yang membangunkan Tuan Choi menyuruh agar menghentikanya. Yeo Rin bertanya siapa Wol Ju yang berani masuk. Wol Ju mengeluh kalau ia yang harus tanya, apakah boleh membangunkan Pimpinan Choi yang sedang tidur.
“ApaKau taruh apa di makanannya?” tanya Yeo Rin marah. Wol Ju bertanya  Ada masalah,berpura-pura tak tahu
“Dia juga mempermainkan pekerjaan dan hidup orang lain.”keluh Wol Ju. Yeo Ri terus berusaha membangunkan Tuan Choi.
“Astaga. Jangan bangunkan dia!” keluh Wol Ju menahan Yeo Rin tapi malah dilawan dengan Yeo Rin yang jago bela diri.
“Lihat dirimu. Tampaknya aku bisa bertarung setelah istirahat lama.” Keluh Wol Ju ingn melawan tapi Tuan Choi terbangun mengeluh karena berisik sekali

Wol Ju bergegas keluar dari restoran menelp Manager Gwi kalau  Ada diska lepas di dalam buku Tapi  tak melihat judulnya karena Pimpinan sudah bangun jadi memintaa agar cepat mencarinya. Keduanya kebingungan karena Tidak menemukan apapun pada rak buku.
Di lobby, Wakil menyapa Tuan Choi dengan Yeo Rin tapi bingung karena sebelumnya sudah naik. Tuan Choi kaget kalau Ada yang naik dan masuk ke ruangannya. Wakil membenarkan kalau Tuan Choi sudah naik ke ruangannya tapi sekarang ada dilobby. 
“Apa yang kau bicarakan? Cepat kirim keamanan ke atas!” teriak Tuan Choi 

Manager Gwi akhirnya menemukan USB pada buku dirak paling atas. Tiba-tiba terdengar pengawal yang akan datang, Keduanya bingung dan harus apa yang dilakukan.  Beberapa pengawal akhirnya datang dan Manager Gwi sengaja berdiri didalam ruangan.
“Pasti ada kesalahpahaman... Aku salah masuk ruangan.” Ucap Manager Gwi. Tuan Choi pun langsung menyuruh segera menangkapnya.
“Tangkap dia! Jika lolos, kalian semua tamat!” teriak Tuan Choi ikut keluar saat Manager Gwi kabur.
Yeo Rin akan keluar dan melihat pantulan cermin saat Kang Bae bersembunyi, lalu keluar menutup pintu.Kang Bae pun berafas lega memegang USB ditanganya, tapi Yeo Rin kembali membuka pintu dan membuat Kang Bae terlonjak kaget.
 “Kembalikan benda yang kau curi dari ruangan ini.” Ucap Yeo Rin. Kang Bae dengan pakaian yang sama mengaku kalau sama-sama pengawal dan berusaha kabur tapi Yeo Rin bisa langsung melumpukanya.
“Mau ke mana?” kata Yeo Rin menahan Kang Bae dengan tongkatnya.Kang bae dengan sengaja menjatuhkan tongkat dan membuat keduanya saling bertumpuk dengan Kang Bae menyetuh  bahunya.
“Tak apa... Cerita saja bila ada masalah.” Ucap Kang Bae terus menepuknya. Yeo Rin bingung
“Kau mendengar suara bel, 'kan? Tak apa. Aku siap mendengarkan, jadi, ceritakanlah. Benar, silakan cerita.” Kata Kang Bae. Yeo Rin mengumpat Kang Bae itu mesum.
“Kenapa kau begini? Cerita saja!” ucap Kang Bae. Yeo Rin bingung menceritakan apa dan langsung membangikan tubuh Kang Bae.
“Serahkan barangnya.” Kata Yeo Rin. Kang bae pikir ini aneh karena seharusnya mulai cerita.
“Apa Kau tak merasa apa pun?” tanya Kang Bae. Yeo Rin menyuruh agar  Berhenti berbicara. Yeo Rin pun mencari USB di dalam baju Kang Bae.
“Jangan sembarangan menyentuh tubuh orang. Di situ... jangan.” Kata Kang Bae merasa geli karena menyentuh bagian bokongnya.
“Diam saja, bila tak mau patah tulang.” Ucap Yeo Rim akhirnya menemukan disaku celana
“Hei. Kau tahu apa isi diska lepas itu? Itu bukti bahwa Pimpinan Choi merekrut karyawan baru lewat permintaan. Semua karyawan baru tahun ini masuk karena nepotisme. Kami ingin membeberkan itu. Jadi Kami sedang melakukan hal baik.” Ucap Kang Bae.
“Tugasku... melindungi diri dan milik klien yang membayarku.” Kata Yeo Rin lalu medengar laporan dari anak buahnya
“Ketua Kang, dia berhasil lolos. Bagaimana di sana?” ucap anak Buah Yeo Rin. Yeo Rin ingin memberitahu tapi Kang Bae lebih dulu bicara.
“Dengan uang, apa kita berhak merusak hidup orang? Apa Kau juga mau merusak hidup orang
dengan melindungi klienmu? Ada orang yang lulus dengan nilai bagus, dapat nilai sempurna pada ujian tertulis, dan punya banyak sertifikat keahlian,tapi tetap gagal.” Kata Kang Bae. 

 Saat membungkuk didepan Tuan Choi mengingat yang dikatakan tentang Byung Jae “Dia dilahirkan gagal. Aku bisa apa?” Kang Bae memberitahu Bila tak terima, maka Byung Jae. harus menyalahkan orang tuanya. Yeo Rin pun mengingat saat Byung Jae mencoba berbicara dengan Tuan Choi
“Dia tertipu oleh pimpinan itu, dan usahanya menjadi sia-sia. Orang yang dia cintai juga pergi. Apa tugasmu membiarkan dia terus merusak hidup orang lain? Apa tugasmu melindungi orang yang akan terus merusak hidup ratusan hingga ribuan orang?” kata Kang Bae.
Anak buahnya terus memanggil “Ketua Kang?” Kang Bae memberitahu  mereka bisa menangkap dia dengan itu jadi meminta pertolonganya. Yeo Rin terlihat bimbang akhirnya melepaskan Kang bae dan memberikan USBnya.
“Apa kau memberi ini kepadaku? Apa Kau mengerti tujuan kami? Terima kasih.” Ucap Kang Bae bahagian dan akan pergi.
“Hei...Belok kiri dan jalan terus... Tangga staf ada di sana. Kau bisa keluar lewat sana.” Ucap Yeo Rin melempar ID Cardnya. Kang Bae melihat ID Card PENGAWAL GANG HAN KANG YEO-RIN lalu bergegas pergi.
Di depan lobby, Kang Bae dikejar beberapa pengawal dan terlhat bingung. Saat itu Wol Ju sudah ada didepan dengan mobil memanggil Kang Bae. Kang Bae pun berhasil kabur.
Tuan Choi keluar dari hotel, Wartawan langsung bertanya “Anda rekrut karyawan secara tak adil? Berapa orang yang direkrut?” Tuan Choi pun menyangkal semuanya kalau Ini semua rekayasa dan Pencemaran nama baik!.
Tuan Choi diruangan kebingungan dengan judul berita [SANGIL DICURIGAI CURANG SOAL REKRUTMEN KARYAWAN] Tiga Orang lainya pun berpukul, salah seoran pejabat mengeluh Tuan Choi bisa membuat kegaduhan seperti ini.
“Jika aku terkena masalah di pemilihan, kau harus tanggung jawab.” Keluh Si calon anggat DPR
“Kalian benar-benar membuatku kesal. Saat butuh bantuan, kalian bicara manis dan bilang kita keluarga. Di situasi begini, kalian harusnya menunjukkan bahwa kita kompak dan selesaikan masalah ini bersama. Benar, Pak Jaksa?”ucapTuan Choi meminta bantuan.
“Benar. Coba kutelepon seseorang Ini perusahaan tempat cucuku bekerja. Aku tentu harus melindunginya, 'kan?.”ucap Jaksa mengeluarkan ponsel dan menelp seseorang
“Mohon bantu aku, Pak.” Kata Tuan Choi. Jaksa pun meminta Tuan Choi agar bisa tenang.
“Halo, ini aku... Ini tentang masalah nepotismedan korupsi Hotel Sangil. Hentikan saja kasusnya. Tutup saja dan sebut ini hanya ide jahat seseorang yang gagal diterima tahun ini. Benar, selesaikan kasusnya seperti itu.” Kata Jaksa lalu menutup telpnya.
“Loyalitas memang lebih erat daripada hubungan darah. Bukankah ini kekuatan dari keluarga?” ejek Tuan Choi. Mereka pun tertawa bahagia dan langsung minum bersama. 


Saat  itu tanpa sadar ada kamera yan menempel dibagian atas, pelayan yang mengantar minuman pun keluar, wajahnya tersenyum bahagia dan saat itu Manager Gwi pun langsung berubah, jalanya sebagai pria tak bisa diubah dengan sepatu heelsnya. 

Didalam mobil, Kang Bae sibuk menuliskan email dengan [LAMPIRKAN FAIL: SANGIL] lalu mengirimnya. Ia pun langsung berteriak bahagia saat sudah mengirimnya.Wol Ju pun tak percaya mendengarny. Kang Bae mengaku sudah mengirim videonya. Wol Ju lansung memujjinya.
***
Pegawai masuk ruangan memberitahu Tuan Choi kalau keadaanya gawat an membisikan sesuatu. Tuan Choi langsung menyuruh agar menyalakan TV, berita mulai tersiar.
“Ini video yang baru kami terima dari pengirim anonim. Video ini menunjukkan orang-orang yang terlibat kasus Hotel Sangil, dan Choi Kang-hyun, pimpinan Hotel Sangil.”
Rekaman Video dalam ruangan pun diputar. Tuan Choi panik melihatnya lalu bertanya marah Siapa yang merekam ini? Di mana kameranya? Cepat cari!” semua pun kebingungan yang akan mereka lakukan sekarang karena kedok mereka sudah terbongkar. 


Byeong Jae pun menonton berita di kamar kostnya “Dengan video ini, Choi Kang-hyun tak bisa berkelit lagi atas tuduhan nepotisme dan korupsi. Choi Kang-hyun dan para pejabat lain langsung ditangkap, dan surat penahanannya akan segera keluar.”
Saat itu Byeong Jae menerima telp mengaku dari tim audit Hotel Sangil dan memastikan kalau ini nomor telp Park Byeong-jae. Byeong Jae membenarkan bertanya ada apa menelpnya.
“Kami meminta maaf atas perlakuan tak adil dalam proses rekrutmen tahun ini. Kami melihat kau tak diterima meski mendapat nilai tertinggi. Setelah berdiskusi, kami sepakat untuk menerimamu tanpa syarat tambahan” ucap pegawai Hotel.

Di sebuah restoran gurita tumis pedas, Byeong Jae Dan Yu Mi saling suap-suapan dan terlihat sangat pasangan yang bahagia. Diluar restoran, mengeluh pada Byeong Jae padahal bersusah payah membuat dia dapat kerja, tapi makan di tempat lain.
“Manusia memang tidak tahu terima kasih.” Keluh Wol Ju kesal
“Biarkan saja. Ini restoran penuh kenangan untuk mereka. Tapi aku iri dengannya. Meski berpegangan tangan tanpa bicara apa pun, mereka saling memahami.” Ucap Kang Bae
“Kenapa iri? Kau juga bisa pegang semua orang dan mereka akan cerita kepadamu.” Kata Manager Gwi
“Bukan itu intinya. Dia ingin berpegangan tangan dengan seorang wanita.” Jelas Wol Ju. Manager Gwi pun mengerti.
“Tidak. Bukan itu. Inti ucapanku, punya seseorang yang mengerti kita tanpa banyak bicara! Semua orang yang kupegang berbicara tanpa henti. Tapi aku bisa sembuh bila membantu tujuh orang lagi. Benar, Nn. Wol-ju?” ucap Kang Bae memastikan. Wol Ju pikir bisa.
“Kang-bae, bertahanlah sebentar lagi. Bila ingin berpegangan tangan, kau bisa pegang tanganku dulu. Apa kau Mau mencengkeram?” kata Manager Gwi. Kang Bae langsung menolaknya dengan wajah ketakutan.
“Kenapa? Kau tampak menginginkannya. Kupegang tanganmu. Kemari.” Kata Manager Gwi. Kang Bae kabur dan mereka pun kejar-kejaran seperti anak kecil  
*** 


Saat mengikuti perlombaan, kita bisa menjadi juara satu, dua, atau terakhir. Tapi kita semua memulai dari titik yang sama. Akibat orang yang memakai uang dan kekuasaan di titik awal, kau menjadi kesulitan. Walau kau pikir berhasil karena sudah bekerja, ini baru titik permulaan hidupmu.” Gumam Wol Ju
“Semoga kau bisa bertahan di medan perang kehidupan. Semoga kau dan pacarmu bisa saling menguatkan..Terserah mereka mau berbuat apa.” Gumam Wol Ju lalu kesal melihat kedua saling berciuman sambil maka gurita.
“Anak-anak itu tidak tahu batas. Mereka seharusnya ke motel saja. Terserah! Kini mereka harus berusaha sendiri.” Keluh Wol Ju lalu pergi mengejark Kang Bae dan Manager Gwi. 


Manager Gwi masuk ke kedai dengan tiga karung kecil bawang bombay. Kan Bae melihat papan bertambah jadi 999.993 kurang 7 orang lagi. Manager Gwi mengeluh dengan Kang Bae hanya diam saja karena harus bersiap untuk buka dan melempar celemek.
Kang be teringatd dengan ID Card saku celananya dan harus kembalikan ini. Manager Gwi bertanya Apa itu dan berpikir kalau itu Milik pengawal. Kang Bae membenarkan dan belum berterima kasih kepadanya lalu memastikan kalau tak bisa ke hotel itu lagi.
“Beri tahu aku, bila kau ingin ditikam. Jadi Tak usah jauh-jauh ke sana.” Ucap Wol Ju siap dengan pisaunya.
“Benar. Aku tak akan ke sana. Tapi ada hal aneh terjadi waktu itu. Pengawal itu bersentuhan denganku, tapi tak ada reaksi apa pun.” Cerita Kang bae.
“Bersentuhan, tapi tak ada reaksi? Apa Kau tak salah ingat?” ucap Manager Gwi tak percaya
“Dia tak bereaksi apa pun! Pengawal itu memegang bagian ini, pahaku, dan... Pokoknya, dia orang pertama yang tak bereaksi.” Kata Kang Bae sambil tersenyum mengingat kejadian saat Yeo Rin memegang bokongnya.
“Mungkin tak punya masalah Atau dia tak ingin cerita apa pun.” Ucap Manager Gwi. Kang bae pun mempercayakiny dan masih memegang ID Card” KANG YEO-RIN” 


Disebuah bar, temanya berkata Bersulang untuk pembela keadilan Kang Yeo-rin. Yeo Rin mengeluh dengan panggila Pembela keadilan karena ia itu pengangguran dan tak tahu kalau kalau itu terekam kamera pengawas jadi langsung dipecat.
“Cari kantor lain. Orang hebat sepertimu...” ucap temanya. Yeo Rin mengeluh agar Jangan bicara omong kosong.
“Aku adalah pengawal yang membuat klienku dipenjara. Kini namaku masuk daftar hitam bisnis keamanan. Aku tak ada tempat bekerja lagi. Sial! Aku pasti sudah gila. Andai aku tak bertemu pria itu.” Ucap Yeo Rin
“Apa dia tampan? Bila kau sampai luluh...” komentar temanya. Yeo Rin menegaskan tidak
“Pria itu terlihat lemah dan mirip wanita Dia bukan tipe idamanku. Jauh sekali.” ucap Yeo Rin
“Kau belum pernah berpacaran, 'kan? Mungkin kau tak tahu tipemu sendiri.” Ejek temanya.
“Kau minta dipukul, ya? Bukankah kita bertemu untuk menghiburku?” keluh Yeo Rin. Temanya meminta maaf.
“Tapi aku tetap bangga kepadamu. Berkat kau, banyak orang terselamatkan.” Kata temanya.
“Hidupku sendiri rusak karena menolong orang lain. Seumur hidup, aku hanya berolahraga dan bela diri. Bisa bekerja apa selain menjadi pengawal? Susah mencari pekerjaan lain.” Keluh Yeo Rin


[SWALAYAN KAPEUL]
Seorang pria marah karena tidak bisa mendapat uangnya kembali padahal membeli barangnay di sini dua hari lalu. Kang Bae meminta maaf karena struknya hilang jadi harus harus cek dulu... Si pria tak terima karena dianggap berbohong.
“Tak bisa dengan kata-kata saja, ya? Aku harus gunakan tubuhku agar kau mengerti. Dasar menyebalkan!” ucap si pria mulai melepaskan bajunya.
Kang Bae panik melihat ada banyak tattojadi pasti sering berkelahi. Si pria sudah siap melayangkan pukulanya. Kang Bae pun ketakutan menutupi wajahnya dengan tangan. Saat itu seseorang menahan sipria yang akan memukul Kang Bae.
Akhirnya Kang Bae mengangkat kepalanya dan kaget ternyata Yeo Rin yang menahan tangan si pria. Yeo Rin pun kaget melihat Kang bae akhirnya bertemu lagi di supermarket.
Bersambung ke episode 4
Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar