PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Di sebuah
rumah sakit, terjadi suasana yang keteganganya. Jang Ha Ri terbaring diatas
ranjang dengan menahan rasa sakit. Perutnya terlihat hamil dan siap untuk
melahirkan, dengan wajah yang meringis kesakitan.
“Bu,
Tetaplah sadar... Bertahanlah. Kita hampir sampai. .. Kau harus tetap sadar,
Paham? Ya, tetaplah sadar.” Ucap Dokter mendorong Ha Ri untuk masuk ruang
operasi.
“Tolong
tetap tersadar. Baiklah, ayo lakukan ini. Sekarang, dorong! Bagus! Kau perlu bernafas. Sekali lagi.
Dorong! Sekali lagi. Dorong! “ucap
Dokter saat Ha Ri sudah ada diruang operasi.
Ha Ri pun
berusaha keras untuk mengeluarkan dari dalam perutnya.
Ha Ri
berjalan dilorong rumah sakit dan terdengar suara dari dalam ruangan bayi.
Seorang ibu melihat kalau didepanya itu sangat mengemaskan. Ha Ri pun tersenyum
bahagia mendengarnya lalu mengetuk jendela dan sang ibu pun menoleh.
“Ha Ri,
bayimu sangat menggemaskan. Kau ingin melihatnya? Ayo. Mari kita pergi ke
ibumu, sayangku... Itu ibumu.” Ucap Sang ibu mengendongnya.
“Ibu...”kata
Ha Ri tak percaya ternyata anaknya seorang anak anjing yang memang terlihat
lucu.
Ha Ri
terbangun dari tidurnya yang membuat penumpangnya kaget melihatnya. Ia pun
tersadar kalau tadi hanya mimpi dan berada dalam bus, lalu mencoba menatap ke
arah jendela bus. Saat itu terdengar suara dari radio dari speaker.
"Halo, umurku 39 tahun, dan
aku melajang. Aku melajang kemarin, dan aku melajang hari ini. Jadi besok aku
mungkin masih melajang juga. Aku belum bisa bertemu dengan pria untuk waktu
yang lama."
“Dan sekarang, cinta seperti
keajaiban yang mungkin tidak pernah terpikir olehku. Tapi aku masih punya
harapan, jadi tolong tunjukkan padaku keajaiban kecil dengan mengirimiku
beberapa makanan ringan?"
“Nona Jang Ha Ri, aku benar-benar
bisa terhubungan. Tapi izinkan aku
memberi tahumu bahwa keajaiban kecil...
Kau sangat berharap itu menjadi kenyataan. Kau memenangkan undian, jadi kau diberikan
sekotak makanan ringan!”
Ha Ri
yang sedang berjalan sambil mendengarkan siaran radio melompat bahagia
mendengarnya.
Seorang
dokter tahu kalau nama pasienya Jang Ha Ri. Umu 39 tahun. Dan masih lajang. Ia
yakin kalau Ha Ri pernah berhubungan seks sebelumnya, Ha Ri membenarkan yaitu Itu
di tahun 2010 selama Olimpiade Musim Dingin Vancouver.
“Apa Itu
10 tahun yang lalu? Jadi kau tak melakukan hubungan seks baru-baru ini?” kata
sang dokter dengan nada mengejek
“Aku memang
pergi kencan buta tapi... “ ucap Ha Ri gugup. Dokter pun bertanya Kapan
menyelesaikan menstruasinya
“Sebulan
yang lalu. Dan Sudah waktunya yang berikutnya.
Akhir-akhir ini, Aku mulai mengalami kram menstruasi yang sangat
buruk. Bulan lalu, aku hampir pingsan
karena rasa sakitnya. Aku bahkan harus pergi ke UGD.” Ucap Ha Ri
“Lalu mengapa
kau tidak memeriksanya? “ tanya Dokter heran. Ha Ri megaku terlalu sibuk bekerja siang dan malam.
“Aku juga
tidak punya banyak waktu hari ini, jadi aku hanya ingin obat penghilang rasa
sakit lalu pulang setelah aku mengikuti tes AMH-nya. Itu berarti aku hanya perlu tes darah, kan? “kata
Ha Ri
“Kadar
hormonmu akan memberi tahu kami usia ovariummu dan berapa banyak telur yang
tersisa. Apa Kau berencana memiliki
bayi? Lalu Kapan kau akan menikah? “
tanya Dokter
“Aku tidak
tahu kapan aku akan menikah. Aku lebih
mendesak untuk hamil daripada menikah. Jadi
aku ingin membekukan telurku. Aku ingin membeku beberapa telurku yang paling
sehat sampai akhirnya aku menemukan satu yang cocok. “ ucap Ha Ri yakin.
Ha Ri
akhirnya keluar dengan senyuman bahagia membawa lembaran resepnya, saat itu
terlihat seorang pria tampan berjalan dengan jas panjang. Wajah Ha Ri langsung
sumringah dan tiba-tiba pria itu memanggilnya. Ha Ri makin tersenyum.
“Permisi...
Apa ada apotek didekat sini?” tanya Si pria. Ha Ri terlihat gugup lalu menujuk
kalau apotik ada diseberang jalan. Tapi saat itu si pria membuka jas dan
memperlihatkan kelaminya.
“Hei! Aku
panggil polisi.. Kau Tetap di sana! Hei! “ teriak Ha Ri mengeluarkan ponselnya.
Si pria
berusaha kabur dan terus memperlihatkan alat kelaminya. Ha Ri terus berteriak
akhirnya melempar sekop dan si pria tak sengaja menginjaknya dan jatuh pingsan
karena mengenai kelaminya. Ha Ri pun memanggil orang sekitar dan berusah menelp
polisi kalau Ada orang mesum.
[Episode 1: Kau Ingin Tahu Mengapa Aku Tidak
Bisa Menikah?]
Ha Ri
masuk ke sebuah toko barang antik, temanya datang menghampiri. Park Yeon Ho
bertanya apakah Ha Ri benar-benar akan membekukan telurnya. Ha Ri menganguk
dengan sangat yakin.
“Mengapa
kau mau memiliki seorang anak? Aku muak dengan mereka hanya dengan melihat
mereka.” Keluh Yeon Ho
“Bagaimana
mungkin membenci anak-anak? Aku langsung
jatuh cinta hanya dengan melihat mereka. “ kata Ha Ri yang sangat memiliki anak
“Sulit
menemukan wanita sepertimu. Siapa yang mau punya bayi hari ini? Aku tidak akan menikah jika suamiku bersikeras
ingin punya anak. “ kata Yeon Heo
“Bagaimana
kau bisa menikah dengan pria yang tidak menginginkan punya anak?”balas Ha Ri
lalu menemukan sesuatu yang dicarinya.
Ha Ri
melihat dua jenis mic ditanganya,lalu bertanya pada Yeon Ho Mana yang lebih
bagus. Yeon Ho menunjuk pada mic hitam, tapi Ha Ri malah memilih mic standing
dengan bentuk kotak lalu melangkah pergi. Yeon Ho mengeluh Mengapa meminta
pendapatnya kalau Ha Ri akhirnya memilih sendiri.
Di sebuah
ruangan terlihat kesibukan, Ha Ri dengan wajah bahagia menaruh mic diatas meja.
Lalu beberapa saat kemudian, sebuah kotak besar dibuka ,Pororo datang ke studio
dengan pasanganya. Ha Ri pun duduk mewawancarainya
“Hai,
Pororo. .. Aku melihatmu bersama temanmu.
Kau sudah dicintai selama 13 tahun sekarang sejak debutmu ditahun
2003. Apa rahasiamu?”
“Bisakah
kau memberi tahu kami mengapa orang-orang menganggapmu begitu memesona?”
“Apa ada
alasan mengapa kacamatamu selalu begitu?”
Ha Ri
mewawanacari tokoh pororo yang disukai anak-anak dan ibu, lalu menyelesaikan
sesi wawancara.
Kim Sang
Hee sibuk dengan ponselnya lalu dengan wajah sumringah mengataan kalau sudah
menemukannya, terlihat dilayar ponsel wajah Han Yi Sang di sebuah account SNS.
Ia lalu berteriak memanggil Tuan Nam kalau sudah menemukanya.
“Sang
Hee, tolong jangan berlari.” Keluh Tuan Nam. Sang Hee memberitahu kalau sudah
menemukannya.
“Kau
menemukannya?” kata Tuan Nam. Sang Hee memberitahu kalau Dia ada di Outstagram. . Itu dia, bukan?”
kata Sang Hee memperlihatkan account dari ponselnya.
“Ya, itu
Han Yi Sang. “ ucap Tuan Nam memastikan. San Hee mengaku melihat dia sudah
kembali ke Korea.
“Apa yang
telah dia lakukan?” keluh Tuan Nam lalu melihat “Postingan 13, Pengikut 4,
Mengikuti 0”
Ia
melihat foto saat salju turun dan dibalik itu semua, Yi Sang berjalan ditengah
salju yang lebat lalu mengambil foto dengan kameranya. Ia pn memposting dengan
caption “Pertama
kalinya aku di Outstagram.”
Foto yang
lainya, Yi Sang sibuk mengikuti kelas menjahit dan tak terbiasa sampai tanganya
terusuk jarum. Ia pun menguploud foto dengan caption “Pertama kalinya aku melakukan bordir.”
Foto
dibawahnya, Yi Sang terlihat sedang berolahraga lari. Ia terlihat sangat
kelelahan dan berhenti saat semua orang sedang mencoba garis finish. Saat itu
fotonya tertulis caption “Pertama kalinya aku berlari maraton.”
Ia pun
mencoba permainan ekstrem yang dilempar jauh ke awan. Ia pun menuliskan caption
“Pertama kalinya
aku berada di katapel manusia!” Seperti
kehidupan pertamanya diuploud pada media sosialnya.
Tuan Nam
pikir Yi Sang itu Luar biasa. Sang Hee pikir Yi Sang tidak hanya punya uang namun
banyak waktu di tangannya, bahkan idupnya pasti menyenangkan. Ia pun merasakan
kalau Yi Sang itu bahagia hanya dengan melihat dari postingan social medianya.
“Tapi
jangan katakan padanya ke Nona Jang.”pinta Tuan Nam. Sang Hee ingin tahu
alasanya.
“Karena
aku menghargai hidupku.” Ucap Tuan Nam dengan tatapa kosong.
Saat itu
seorang wanita datang mendorong kereta bayi, Ha Ri pun menyapanya dan melihat
seorang bayi dalam kereta dengan senyuman bahagia.
Disebuah
apartement, seorang pria berbicara di telp Apa Aku boleh pulangkan?” Si ibu
pikir kalau Ha Ri pasti membuatnya takut
danakan melempar keluar sekali tahu akan pulang, tapi menurutnya tak ada yang
bisa dilakukan oleh Ha Ri.
“Ini
rumahku, bukan miliknya. Jangan khawatir
tentang dia dan lakukan apapun yang kau mau. .. Semangatlah. Baiklah.” Ucap
sang ibu lalu menutup telpnya.
“Hari
yang bagus untuk mendatangkan malapetaka.” Kata si ibu dan terlihat
spanduk -Tarian Aerobik yang
menyenangkan-
Lee Ok
Ran pun sibuk menjadi guru Aerobik dengan penuh semangat. Si pria yang terlihat
terpuruk menatap ke arah jendela rumah, seperti kehidupanya yang terpuruk
“Kau
sudah cukup menyulitkan. Sudah saatnya kau menjalani kehidupan yang layak. Makan makanan yang di atas rata-rata. dan
kenakan pakaian yang bersih.” Ucap Yoon Jae Young lalu menghampiri anaknya.
“Ah, ini
Ayah! .. Ah, Aku akan mempekerjakanmu pengasuh terbaik yang pernah ada. .. Terima
kasih sudah menggantungnya di sana, putriku. Astaga, kau manis sekali.Kau suka
ini? “ ucap Jae Young pada anaknya.
Ha Ri
terlihat bahagia menatap bayi yang menurutnya sangat menggemaskan. Yeon Ho menyindir Akankah model kita tertidur
sekarang karena perutnya sudah kenyang. Ha Ri yakin Si manis Ji Yul tertawa dan
tersenyum ketika dia tidak lapar lagi.
“Benar
kan, Si Nona Tersenyum? Lucunya. “ ucap Ha Ri terlihat sangat senang melihat seorang bayi.
“Dia
tidak akan tidur karena dia ingin bermain.
Rutinitas hariannya adalah bermain, makan, lalu tertidur. “ ucap Ibu Ji
Ah
“Lebih
baik baginya untuk makan, bermain, dan tertidur. Aku yakin kau tertidur saat menyusui.” Kata
Ha Ri.
“Bagaimana
kau tahu?” kata Ibu Ji Ah sambil minum kopi. Ha Ri pikir Itu biasa di antara
bayi yang bermain, makan lalu tertidur.
“Juga,
aku melihatmu minum kopi. Kau tidak
cukup sering menyusui, dan itu membuatmu terjaga di malam hari.” Komentar Ha Ri
“Kau ini
Sherlock? Kau membuatku takut sekarang.” Keluh Yeon Ho menatap temanya.
“Aku
benar-benar harus berhenti merawatnya di malam hari. “ucap Ibu Ji Ah.
“Menyimpan
jurnal harian rutinnya akan menunjukkan kepadamu perubahan apa yang
dibutuhkan. Beri dia makan selama satu
jam, biarkan dia bermain, dan tidur siang selama dua jam. Ikuti itu selama beberapa hari, dan itu akan
terjadi secara alami padanya.” Jelas Ha Ri yang sangat fasih
“Kau
harus segera menikah dan merawat anakmu sendiri.” Kata wanita.Ha Ri hanya diam
saja.
Jae Young
menatap rumah tingkah dua dan berkomentar kalau itu Rumah yang bagus. Ia pun
melihat dari pintu ingin tahu yang ada didalam rumah. Sementara ditempat
lainya, terlihat kesibukan barang-barang yang dimasukkan ke dalam gedung dan Yi
Sang menungu diluar.
“Majalah
dan agen periklanan menelepon tanpa henti sekarang mereka tahu kau sudah
kembali.” ucap temanya.
“Kau mau
memaksaku kembali bekerja padahal aku belum selesai hiatusnya? “ keluh Yi Sang
“Tiga
tahun lebih dari cukup. Apa Kau akan
benar-benar menolak pemotretan dengan List-A?” tanya temanya. Yi Sang
menganguk.
“Kenapa?”
tanya temanya. Yi Sang menjawab Karena temanya itu yang menyarankannya.
“Memangnya
kau ini masih bocah? Haruskah kau seperti itu saat aku ada di sini membantumu
pindah?” keluh temanya.
“Kau
membuatku tidak nyaman jadi taruhlah itu.” Ucap Yi Sang, temanya membalas kalau
Ini adalah caranya untuk menyayangi Yi Sang
“Tanda
tangani dengan agensiku... Terus kau bakal bilang apa?” kata temanya. Yi Sang
langsung menjawab tak mau. Temanya pun tak memaksa lalu berjalan pergi.
Yi Sang membuka
SNSnya, lalu melihat banyak komentar yang masuk. Tuan Nam terus menuliskan
komentar pada setiap postingan.
“Kau
punya waktu untuk berlari maraton tapi tidak meneleponku?”
“Kau
punya waktu terbang kemana-mana tapi tidak duduk denganku?”
“Kau
punya waktu untuk pergi ke taman hiburan tapi tidak menghubungiku?”
“Kau
punya waktu untuk menjahit tapi tidak membalas pesanku?”
Yi Sang
tak memperdulikanya dan langsung menutup ponselnya.
Ha Ri
sedang berjalan dengan Yeon Ho lalu terdengar suara teriakan “Bibi!” Ha Ri
melihat Choi Kang EuDdeum, melambaikan padanya lalu mengeluh juniornya yang
memanggilnya bibi. Yeon Ho pun juga tak percaya Kang EuDdeum memanggil temanya
bibi.
“Rupanya,
aku seusia dengan bibi bungsunya. .. Luar biasa. Apa dia tidak tahu bahwa ini
tempat kerjanya?” ucap Ha RI
“Kenapa
kau tidak bilang apa-apa?” keluh Yeon Ho. Ha Ri pikir tak tahu cara
bicaranya.
“Aku
selalu memanjakannya.” Ucap Ha Ri mengingat kejadian saat menyanyi bersama, Ha
Ri terlihat sangat dekat dengan Kang EuDdeum
Yeon Ho
ta percaya kalau temanya hanya diam saja. Ha Ri tak tahu haru berkata apa
karena kepalanya tiba-tiba merasa pusing.
“Tiba-tiba
aku tidak dapat menyalahkannya karena aku sedang mabuk. Jika dia tidak terlalu bodoh, dia akan
mengubah cara hidupnya. “ kata Ha Ri
“Apa Kau
sudah kembali dari wawancaranya?” tanya Ha Ri saat Kang Eunddeum datang.
“Yah, aku
sudah kembali dari rapatnya. Aku bisa menyimpannya sendiri sekarang.” Ucap Kang
Eun Ddeum bahagia.
“Aku
bangga padamu.” Kata Ha Ri lalu melangkah pergi mencoba untuk tak membahasnya
lagi.
Ha Ri
berjalan masuk lobby lalu merasakan sakit dan langsung membungkuk. Yeon Ho
bertanya ada apa, Ha Ri mengaku Kram menstruasi terlihat tak enak hati karena
ada Kang Eun Ddeum tapi Kang Eun merasa terbiasa karena sudah menjalankan tugas
untuk ibunya ketika sedang menstruasi.
“Dia
mengajariku bahwa menstruasi bukanlah hal yang memalukan.” Ucap Kang Eun.
“Apa
Sakit sekali ? Aku tidak bisa memberikanmu air sekarang. Kata Yeon Ho mencoba
memapah temanya..”
“Biarkan
aku membantu Maaf, dia sedang kram menstruasi” teriak Kang Eun tiba-tiba
meminta agar memberikan jalan. Yeon Ho hanya bisa melonggo.
“Bisakah
kau memegangnya untuk kami?” teriak Kang Eun. Ha Ri panik berusaha bergegas
masuk menghindari Kang Eun.
“Aku
minta maaf karena ini, tapi dia sedang mengalami kram menstruasi.
Hati-hati. Tolong biarkan dia memotong
antrean. Dia mengalami kram menstruasi. “ ucap Kang Eun mencoba berdiri didepan
antrinya.
Ha Ri
yang malu mencoba menutupi wajahnya dengan tanya. Kang Eun yang tak peka
memastikan kalau baik-baik saja dan bertanya Apa itu menyakitkan, Apakah bisa
mengangkat kepalanya. Ha Ri masih tetap menutup wajahnya karena malu, beberapa
orang pun menahan tawanya.
Saat
pintu lift terbuka. Kang Eun langsung memanggil Ha Ri “Bibi” agar masuk ke
dalam lift. Ha Ri buru-buru masuk dan langsung membalikan badanya ke arah
dinding. Kang Eun mencoba mengingat-ingat yang dikatakan ibunya lagi.
“Dia
menggambarkan rasa sakit itu sangat menyakitkan. Nona Jang, bertahanlah di
sana. Lalu Apa yang kau lakukan untuk
kram menstruasinya?” ucap Kang Eun
Akhirnya
Lift berhenti, Ha Ri buru-buru keluar sambil menahan malu. Kang Eun melihat Ha
Ri yang masih memegang perutnya merasa Rasa sakit itu pasti tak tertahankan. Beberapa
orang melihatnya dan ingin tahu siapa wanita itu.
“Oh, dia
Wakil Manajer Jang Ha Ri dari "The Baby". “ ucap Kang Eun santai dan
membuat Yeon Ho hanya bisa melonggo.
“Apa Dia
benar-benar tidak peka dengan sakitnya? Aku khawatir Ha Ri akan dipanggil Bibi.”
Kata Yeon Hoo mengeluh kesal.
Yeon Ho
sibuk bermain games diponselnya, sementara yang lain terlihat terkantuk-kantuk
sedang mengentik artikel. Ha Ri memanggil Hyo Jo, Hyo Jo panik karena sedang
mencari lowongan kerja yang lain. Yeon Ho pun buru-buru menutup ponselnya dan
berusaha sibuk.
“Hyo
Joo... Apa ini? Inikah yang mereka inginkan?” tanya Ha Ri melihat artikel "Infertilitas dapat diobati dengan tonik
herbal."
“Dr.Ko
bilang dia mendapatkan paten untuk perawatan tonik herbalnya, dan meminta kita
untuk menekankan hal itu.” Jelas Hyo Joo
“Namun,
Kau tidak dapat menuliskan apa pun yang mereka katakan.” Keluh Ha Ri
“Jangan
digugat. Kita sudah jadi itik jelek di perusahaan. “ ucap Hyo Jo
“Pilihan
apa yang kita miliki? Ini halaman Periklanan. Aku terlalu hebat untuk bertarung.” Ucap Ha Ri
lalu mengebrak meja, membangukan So Yoon yang tertidur dan keluar ruangan.
Ha Ri
datang ke ruangan Tuan Kim Chul Jung yang sibuk bermain handphone. Tuan Kim
mengeluh kaget melihat Ha Ri yang datang dan menakutan. Ha RI ingin tahu Haruskah
menulis bagian iklan Dr. Ko seperti itu.
“Ini
lumayan bagus. "Ini memiliki efek yang sangat baik untuk mengobati
infertilitas." Begitulah cara
mereka menulisnya.” Ucap Tuan Kim santai.
“Itu dia
lagi. Hanya karena namamu tidak ada di situ.
Jika ada orang yang mengeluh, reporter yang namanya tertulis di situ
harus bertanggung jawab.” Kata Ha Ri
“Astaga.
Berhentilah bersikap tidak profesional.. Mereka ingin berhenti beriklan dengan
kita. Aku bekerja sangat keras. untuk mendapatkan ini. Bekerja samalah kali ini.” Kata Tuan Kim
“Beberapa
pembaca tahu bahwa potongan iklan ini adalah iklan, tapi beberapa percaya artikelnya
dan pergi ke mereka. Dan ini tentang
infertilitas. Bayangkan betapa putus asanya mereka. Apa Kau mau bertanggung jawab jika ini semua
bohong?” kata Ha Ri
“Mengapa
aku yang harus bertanggung jawab?” ucap Tuan Kim mulai panik. Ha Ri pun
menegaskan kalau tak akan mencetaknya.
“Aku
benar-benar tidak ingin melakukan ini, tapi kita akan kehilangan biaya iklannya,
jadi aku akan melaporkan ini kepada atasan.” Ucap Tuan Kim mengancam. Ha Ri
pikir itu bagus dan Tuan Kim melihat ke arah ruangan seperti akan masuk kandang
macan.
Tuan Kim
masuk ruangan melapor pada Tuan Joo Seung Tae kalau Nona Jang ingin membuang
iklannya. Tuan Joo bingung, Tuan Kim memberitahu kalau itu Iklan tentang tonik herbal... Tiba-tiba
Ha Ri masuk ruangan dan langsung berbaring disofa.
“Nona
Jang, bangun. Bangunlah... Tolong bangun.” Ucap Tuan Kim panik melihat Ha Ri
yang berbaring seperti sedang merajuk.
“Aku tahu
aku memujimu, namun kau tidak bisa melakukan ini. Itu sebabnya aku melakukan ini. Kau melanggar otoritas pengeditanku tanpa
berpikir, jadi aku akan berbaring di sini tanpa berpikir. “ ucap Ha Ri marah
“Sebenarnya,
Kau ini bukan pemimpin redaksi. Kau
hanya bertindak sebagai pemimpin redaksi. “kata Tuan Kim kesal
“Itu
sebabnya aku berbaring di sini di tempat Nona Shim. Kau merindukannya? Haruskah aku memanggilnya
masuk?” ucap Ha Ri
“Tidak...Mengapa
kau memanggil seseorang yang beristirahat setelah melahirkan? Nona Jang... Ini sebabnya kau tidak bisa
menikah.” Kata Tuan Kim. Ha Ri kesal Tuan Kim yang membahasnya lagi.
“Kau
perlu memperhatikan apa yang kau katakan sebelum aku membuatmu membayarnya.” Kata
Ha RI marah
“Baiklah.
Aku mengerti, jadi bangunlah. Ayo bicara.” Ucap Tuan Jo. Ha Ri pun menegasan Aakan
menghapus artikelnya.
“Baiklah,
tapi karena Editingnya menghapusnya,. Maka Editing harus bertanggung jawab.” Tegas
Tuan Jo. Ha Ri menganguk mengerti.
“Karena
itu mempengaruhi pendapatan departemen kita.” Kata Ha Ri. Tuan Jo bertanya
apakah sudah selesai. Ha Ri mengangguk lalu berjalan keluar.
“Nona
Jang. Tetap dsini dan mengobrol denganku..” ucap Tuan Jo. Ha Ri mengerti
kembali duduk. Tuan Kim ingin berhenti tapi Tuan Jo tetap menyuruhnya pergi.
Tuan Nam
menatap Yi Sang yang duduk disampingnya seperti ingin mengodanya. Yi Sang menegaskan
kalau tidak ingin berkencan dengannya. Tuan Nam mengeluh menegaskan kalau sudah
menikah dan punya anak dan mengaku karena sudah lama tak melihatnya jadi merasa
senang bisa bertemu.
“Aku
bahkan menyiapkan minuman kesukaanmu. Kau belum ke studio kami untuk sementara
waktu, bukan? Apa kau mau tur keliling ?” tanya Tuan Nam penuh semangat.
“Aku
sudah melihat sekeliling.” Kata Yi Sang dan Tuan Nam pun kembali duduk.
“Aku menganggap perjalananmu lancar. Kau akan
kembali bekerja, kan?” kata Tuan Nam. Yi Sang terlihat menatap dingin.
“Aku cuma
nanya doang. Aku yakin kau akan mendapatkan banyak tawaran pekerjaan, Meskipun
kau mengambil hiatus yang panjang. Jadi
Ku pikir kau akan membutuhkan studio sesegera mungkin” jelas Tuan Nam,
“Akan
sangat sulit untuk menemukan studionya, karena Sewanya pada naik. Kau membutuhkan
semua peralatan baru juga. Aku hanya
memikirkanmu. Semuanya buruk secara
keseluruhan, jadi kupikir. akan jadi lebih baik untuk berbagi studio denganku.”
Jelas Tuan Nam
“Aku Tak
mau... Bukankah Jang Ha Ri bekerja di "The Baby"?” kata Yi Sang
“Astaga.
Kau bahkan ingat namanya.” Ejek Tuan Nam. Yi Sang hanya bisa terdiam saja dan
meminum winenya.
Ha Ri
memanggil Soo Yoo bertanya apa yang
terjadi pada cerita tentang anak yang mengambil hidungnya. So Yoon seperti
sedang menyumpal hidungnya mengunakan tissue karena mimisan lalu mengakumasih
memilihnya.
“Berhentilah
mengambilnya, dan berikan padaku. Hyo Joo, apa yang sedang kau kerjakan?” ucap
Ha Ri. Hyo Joo mengaku tetap mengerjakan masalah yang itu.
“Berhentilah
memerasnya. Selesaikan itu. ..Yeon Ho..” ucap Ha Ri. Yeon Ho mengaku hampir selesai dengan bagian sembelitnya.
“Baiklah.
Sudah waktunya untuk berhenti.” Kata Ha Ri. Soo Yoon pun meminta izin agar
mereka bisa istirahat karena kelaparan.
“Haruskah
kita makan camilan?” ucap Ha Ri. Semua langsung berteriak bahagia dan mengucap
syukur.
Mereka
membuka kotak yang berisi cemilan, Hyo Joo bertanya Apa ada yang lain, seperti
perhiasan atau pakaian. Ha Ri pikir mereka tak tahu kalau sudah membuat
kesengsaraan pribadinya menjadi cerita untuk semua orang hanya untuk memberi
makan pada timnya.
“Mereka
pasti sangat mengasihanimu jika mereka memilih ceritamu.” Ucap Soo Yoon dengan
mulut penuh makanan.
“Soo
Yoon, Kau punya keterampilan yang tak tertandingi dalam menyakiti perasaan
orang lain.” Keluh Ha Ri. Yeon Ho meminta agar Jangan terlalu sensitif.
“Kenapa
kau tidak punya pacar?” kata Hyo Joo polos.Keduanya menatap dengan wajah panik.
“Kau kan
sangat menarik dan sukses. Apa Kau terlalu pemilih?” ucap Hyo Jo. Soo Yeon Oh
mengeluh kalau Hyo Jo yang membicarakan itu
“Dia
mungkin tidak melihatnya, tapi dia mudah jatuh cinta. Dia jatuh cinta pada pak tua.” Ucap Yeon Ho
tertawa mengejek. Mereka pun tertawa mengejek Ha Ri yang gampangan.
“Benar
juga. Aku sangat gampangan, tapi tetap saja, kan?” ucap Ha Ri pasrah
“ Tapi
pria Yang itu yang masih terbaik. Dia
jatuh cinta pada seorang pria di depan studio dalam tiga detik.” Kata Yeon Ho
“Seberapa
seksinya dia?” tanya Hyo Jo. Ha Ri mengeluh temanya yang terlalu terbuka.
“Dia
tidak seksi. Tapi Dia menangis. Aku
tidak pernah melihat ada pria menangis sebelumnya. Mereka mengatakan air mata seorang pria adalah buat hati yang menangis” ucap Ha Ri.
Flash Back
Ha Ri
menatap Yi Sang yang sedang menatap salju yang turun, saat itu Y Sang seperti
baru saja menetaskan obat mata. Ha Ri pun melihat Yi Sang yang meneteskan air
mata dan membuatnya langsung jatuh cinta.
Yi Sang pikir
kalau Ha Ri benar-benar gila. Tuan Nam mengumpat Yi Sang itu Psikopat,menurutnya
Ha Ri tidak seburuk itu. Yi Sang pikir Tuan Nam itu melihat sorot matanya. Tuan Nam mengaku tidak mau melihatnya.
“Aku
tidak suka wanita yang agresif. “ kata Yi Sang sambil menghela nafas.
Hyo
Joo penasaran apakah Ha Ri sudah
memukulnya. Ha Ri menjawab kalau pria itu psikopat gila. Yeon Ho hanya bisa
tertawa mendengarnya. Ha Ri pun meminta agar melupakan pria itu karena
hanya perlu punya anak.
“Apa yang
harus aku lakukan? Aku berusia 40 tahun ke depan. “ ucap Ha Ri kebinungan.
“Kau
dapat menikah dengan cepat dan punya bayi secepatnya.” Kata So Yoon.
“Dengan
siapa? Di mana dan bagaimana dia akan bertemu dengannya? “ ucap Yeon Ho
“Kau bisa
Mendaftar untuk layanan perjodohan. “ ucap Soo Yoon sambil terus makan.
“Dulu aku
seorang VVIP di Get Married karena aku adalah "materi
pernikahan". Sekarang, aku mendapat
telepon dari layanan pernikahan kedua. “ucap Ha Ri
“Teman-teman,
Berhentilah mengatakan hal-hal yang tidak berguna. Temukan pria kaya yang tampan.” Kata Yeon Ho
“Pria
kaya yang tampan tidak akan pernah berkencan dengan wanita tua. “ kata Hyo Jo
dengan tawa mengejek. Soo Yoon pun menyetujuinya.
“Choi Hyo
Joo. .. Kau tidak tahu setengahnya. . Sulit untuk berkencan dengan pria normal. Satu-satunya pria yang layak aku kencani seusiaku
adalah sudah menikah. atau yang sudah mati. “ sindir Ha Ri. Keduanya pun hanya
bisa terdiam
“Siapa
yang harus menikah hari ini? Kau harus
tetap melajang sepanjang hidupmu.” Kata So Yoon.
“Dia ...
Dia benar. Temanku juga tidak berkencan.
Dia pikir itu menyedihkan untuk terobsesi dengan kencan dan pernikahan. “
kata Hyo Joo menyakinan.
“Lalu
apakah aku akan melawan tren saat ini?” kata Ha Ri. Yeon Joo pikir H Ri bisa
mengatakan itu.
“Sepertinya
Generation Z sulit memahamimu.” Kata Yeon Ho. Ha Ri mengeluh karena paling
membenci temanya itu
“Masalahnya
mungkin ... Kau terlalu terobsesi dengan
pernikahan dan memiliki bayi. “ucap Yeon Ho.
“Astaga,
aku sangat lelah. .. Aku sangat lelah. ..Haruskah aku menceritakan kisah
menyeramkan kepada kalian? Aku ini masa depan kalian...” ucap Ha Ri lalu
melangkah pergi.
Hyo Joo
dan So Yoon sedang minum langsung tersedak mengeluh karena Ha Ri itu masa depannya dan akan berakhir
seperti seniornya. Yeon Joo pikir kalau keduanya itu dalam masalah besar.
Ha Ri kembali
ke meja kerjanya melihat artikel yang baru diposting, lalu mulai membaca
komentarnya.
“Apa kepala
editor baru itu melajang? Kau mengatakan
mengerti wanita yang baru saja menjadi ibu.
Tapi aku dapat dengan mudah mengatakan bahwa kau belum menikah.”
“Apa yang
diketahui seorang wanita lajang tentang pengasuhan anak? Apa seorang wanita lajang diperbolehkan
menulis artikel tentang pengasuhan anak?
Seorang ibu tidak bisa menjadi jurnalis.
Pekerjaan itu membutuhkan terlalu banyak kerja lembur, dan kau bahkan
hampir tidak bisa pulang.”
“Apa yang
mereka katakan di majalah semuanya benar.
Tapi sulit untuk melakukan apa yang mereka katakan ketika kau
benar-benar menjadi seorang ibu. Membaca tentang pengasuhan anak berbeda dengan
pengasuhan anak yang sebenarnya.”
Ha Ri
hanya bisa terdiam mengingat yang dikatakan Ibu Ji Ah “Tapi kau tidak akan tahu
karena kau bukan seorang ibu.” Lalu mengingat
yang dikatakan Tuan Joo sebelumnya.
Flash Back
Tuan Joo
menawarkan untuk pindah ke "Unik" atau "House" karean sudah
bekerja di "The Baby" terlalu lama. Ha Ri hanya bisa terdiam. Tuan Joo pikir Ha Ri
akan sulit dipromosikan setelah Nona Shim kembali dan bahkan jika posisi
pemimpin redaksi menjadi kosong,
“Kau
tidak akan bisa mendapatkan posisi itu. .. Kau tahu itu kan... wanita lajang
tidak bisa menjadi pemimpin redaksi "The Baby". Kata Tuan Joo
“Bukannya
aku tak bilang mau menikah. Aku ingin punya bayi. Begitu aku mulai berkencan,
aku akan hamil sebelum pernikahan.” Ucap Ha Ri menyakinkan.
“Dan kapan
itu akan terjadi? “ tanya Tuan Jo. Ha Ri tak bisa menjawab hanya bisa
mengepalkan tanganya.
“Jangan
tinggal di tempat di mana ada peluang kecil bagimu untuk tumbuh. Pergi ke tempat di mana kau bisa menjadi
pemimpin redaksi. Aku mengatakan ini
untukmu sendiri.” Ucap Tuan Jo.
Ha Ri
hanya bisa terdiam di depan meja kerjanya, seperti tak ada harapan untuk perkerjaan
kalau tak memiliki bayi.
Tuan Nam
memberitahu Yi Sang kalau Ha Ri bahkan jarang datang, karena dia adalah wakil
manajer, jadi tidak akan bertemu dan terus menyakinn kalau Yi Sang sudah
menemukan tempat risioner. Yi Sang tak peduli akan melangkah pergi.
“Aku
pindah hari ini, itu ada di dekat taman di Hangang-dong.” Ucap Yi Sang
“Kau
bilang "Hangang-dong"? "Taman"?” ucap Tuan Nam binggung
lalu mengeluh saat Yi Sang pergi karena rumahnya itu kenapa harus di lingkungan
Ha Ri.
Yi Sang
masuk ke dalam sebuah restoran, Pemilik pun menyapanya, beberapa meja sudah
terisi dan Ha Ri duduk dibagian pojong. Yi Sang melihat papan tulis -Menu: Apa Pun Hari
Ini, Apapun yang Dilayani Pemilik- lalu bertanya apa maksud tulisanya.
“Itu menu
baru hari ini. .. Pacific saury gratin. Rasanya tidak mencurigakan. Kau harus mencobanya.” Ucap Si paman. Semua
menatap termasuk Ha Ri lalu memberikan kode untuk tak memesan.
“Boleh...
Aku pesan itu” kata Yi Sang. Semua hanya bisa menghela nafas. Si paman pun
pergi akan memberinya sepasang sumpit baru.
“Kedengarannya
enak.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun membalikan badanya tanpa sadar kalau satu
restoran dengan Yi Sang.
Ha Ri tak
menghabiskan makanan dan langsung pergi meninggalkan meja lalu membayarnya. Si paman
bertanya Bagaimana rasanya, dengan gugup Ha Ri menjawab kalau Enak sekali
berbohong dan bergegas pergi. Saat itu Yi Sang tak melihat Ha Ri yang keluar.
Yi Sang
akhirnya membaca artikel -Wawancara dengan Pororo- dengan wajah Ha Ri disampingnya. Paman
membawakan pesanan untuk Yi Sang diatas meja, wajah Yi Sang terihat senang
melihat makanan yang penampilanya terasa enak.
Tapi saat
Ia memakanya langsung mengambil tissue dan mengeluarkan makan karena rasanya
tak enak.
Bersambung ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar