PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Manager
Park datang langsung meminta maaf pada pelanggan, mengaku Tampaknya kurang becus melatih karyawan. Mi Ran dan Kang
Bae hanya bisa berdiri dengan wajah tertunduk. Manager Park langsung memarahi
Mi Ran.
“Song
Mi-ran, walau banyak orang memuji hasil pekerjaanmu, kau tak bisa seperti ini.
Apa Kau mau dipecat? Cepat berlutut dan minta maaf.” Ucap Manager Park
“Pak... Pelanggan
itu tadi juga menghina Mi-ran. Sepertinya mereka harus saling minta maaf.” Kata
Kang Bae membela.
“Mengapa
kau ikut campur? Karyawan kontrak berani sekali di sini. Song Mi-ran, cepat
berlutut!” ucap Manager Park. Mi Ran menahan air matanya memilih untuk pergi.
Manager
Park tak percaya melihat tingkah Mi Ran. Si pelangan mulai mengeluh kesal, Manager Park pun menegaskan kalau akan
bertanggung jawab.
Di kedai,
Manager Gwi mengomel kalau Wol Ju yang berhenti karena seharusn beri tahu bahwa
ia adalah hantu berusia 500 tahun dan menulisnya. Wol Ju mengeluh kalau marah saja untuk sementara dan langsung
melepasnya.
“Itu dia.
Mengapa kau harus tiba-tiba marah saat itu? Orang pasti berpikir kau ini
pahlawan atau pejuang keadilan. Bukankah kau benci semua manusia dan tak mau
bicara dengan mereka?” kata Manager Gwi
“Kau
benar. Aku benci manusia, apalagi pria berengsek itu. Ada masalah?”kata Wol Ju
“Kalau
aku lihat, kau bukan membenci manusia. Sejak dulu kala, ada sesuatu yang
tersimpan dalam hatimu. Apa itu? Seperti...” ucap Manager Gwi curiga
menatapnya. Wol Ju terlihat gugup
“Kau
memang lahir dengan karakter pemarah. Itu tak bisa dibenarkan. Benar-benar
pemarah yang menyebalkan. Itu dia alasannya.” Kata Manager Gwi.
“Apa?
Dasar kau ini. Hei, mau ke mana? Kau tak bekerja?” tanya Wol Ju melihat Manager
Gwi bersiap
“Atasan
dan kau menekanku. Biarkan aku melepas stresku sebentar.” Kata Manager Gwi.Wol
Ju hanya bisa mengumpat Manager Gwiitu Menyebalkan sekali.
Kang Bae
berjalan pulang dan kaget melihat Mi Ran di pinggir jalan dan akan menyeberang
jalan. Mi Ra langsung berjalan dengan sengaja ingin menabrakan diri pada sebuah
truk. Kang Bae langsung berlari
menghalanginya, truk pun berhenti.
“Hei, apa
masalahmu? Kau gila? Kau Mati saja di tempat lain. Apa Kau mau menghancurkan
hidupku? Sialan.” Teriak Pengemudi truk. Mi Ran terdiam melihat hidupnya
diselamatkan.
Mi Ran
akhirnya meminta maaf untuk banyak hal
di hari ini lalu bergegas pergi sampa menyampaikan Hati-hati di jalan. Kang Bae
menahanya bertanya apakah ada yang menunggu
di rumah, seperti Keluarga atau teman. Mi Ran menjawab Tidak ada.
“Kalau
begitu, apa mau makan bersama? Aku lapar.” Kata Kang Bae.
Wol Ju
akhirnya menjamu Mi Ran di kedainya mengaku tidak memberi ssamjang spesial ini ke
semua orang jad meminta agar mencobanya. Mi Ran memuji rasanya enak. Wol Ju
tahu Hidup terasa sulit untuk Mi Ran. Mi Ran mengaku tidak.
“Bukan
hanya aku yang sulit, tapi Semua orang begitu.” Ucap Mi Ran. Wol Ju
membenarkan.
“Semua
orang berjuang. Namun, tak semua orang ingin ditabrak mobil.” Kata Wol Ju
“Untuk
itu, aku hanya termenung, jadi, tidak...” kata Mi Ran. Wol Ju yakin Pasti
banyak yang berengsek.
“Mereka
mengataimu dan memarahimu. Kau kesal, 'kan? Aku akan hapus semua
kecemasanmu...” ucap Wol Ju mencobanya.
“Tidak..
Aku masih bisa menghadapi itu.” Kata Mi
Ran. Wol Ju mengerti kalau Bukan itu alasannya
“Lalu
mengapa kau mau bunuh diri tadi?” tanya Wol Ju. Mi Ran mengaku Tidak ada
apa-apa.
“Wah..
Dia membuatku gila. Berapa kali harus aku minta dia untuk bercerita?” keluh Wol
Ju.
Saat itu
Kang Bae datang menyap Mi Ran yang pasti menunggu lama lalu melihat Wol Ju. Ia
mengingat Wol Ju itu wanita yang ada di swalayan tadi. Wol Ju pun tak
menyangkalnya. Kang Bae langsung
mengucapkan Terima kasih dan memujinya kalau tadi keren.
“Kau
pergi ke mana?”tanya Mi Ran. Kang Bae memberitahu kalau membeli obat.
“Jepitan
tadi sepertinya menggores rahangmu. Coba oleskan obat.” Kata Kang Bae.
“Terima
kasih. Aku yang seharusnya membeli obat untukmu. Wajahmu terluka karenaku,
'kan?” ucap Wol Ju
“Aku
tidak apa-apa.” Kata Kang Bae. Wol Ju pikir tidak dan ingin melihatnya. Kang
Bae mencoba menghindar dan tak sengaja bersentuhan dengan Wol Ju.
“Tadi aku
melompat ke depan truk karena Pak Park.” Ucap Mi Ran. Kang Bae bingung dan Wol
Ju tak percaya Mi Ran tiba-tiba bercerita padahal tadi bilang tak masalah.
“Bila ada
waktu, apa kau mau mendengarkan ceritaku?” kata Mi Ran. Wol Ju tak percaya
mendengarnya.
“Tentu,
aku punya banyak waktu. Aku akan dengarkan ceritamu.” Kata Kang Bae.
Foto Mi
Ran menjadi pegawai bulanan terlihat dipapan. Mi Ran pun menyapa semua pelangan
dengan senyuman bahagia memberikan tester makanan.
“Seperti
yang kau tahu, aku masuk sebagai karyawan kontrak lalu jadi karyawan tetap. Aku
berusaha bertahan menghadapi semua pelanggan menyebalkan itu. Namun...”
Manager
Park memberikan Selamat sudah menjadi Karyawan Bulan Ini pada Mi Ran. Mi Ran
pun mengucapkan Terima kasih menurutnya Ini semua karena Manager Park. Manager
Park senang kalau Mi Ran bisa mengetahuinya lalu mencoba memegangnya.
“Itu karena
aku tahu banyak tentangmu. Banyak hal yang aku tahu... Ohh Benar juga. Orang
tuamu sudah meninggal. Adikmu ikut tes universitas lagi. Untuk membantu adikmu,
harus cepat menjadi karyawan tetap.” Kata Manager Park mulai mengoda dan
mengancam Mi Ran.
Mi Ran
hanya diam saja membenarkan ucapan Manager Park. Manager Park pun memegang
tangan Mi ran memperingatkan agar jaga sikapnya untuk beberapa bulan ini Bila melakukan
maka akan membantunya menjadi karyawan tetap karena punya hak penentu di sini.
“Jadi, kau
juga harus memperlakukanku dengan baik. Mengerti?” ucap Manager sambil meraba
badan Mi Ran ditangga. Mi Ran panik dan tak bisa melawanya.
“Orang
lain bisa berpikir aku melecehkanmu. Mi-ran hanya mengingatkanku pada adikku.
Aku menyayangimu. Itu saja.” Ucap Manager Park.
Saat
istirahat makan, Manager Park sengaja duduk disamping Mi Ran dan berpura-pura
sendoknya terjatuh. Saat mengambilnya tanganya dengan sengaja memegang kaki Mi
Ran.
“Hidupku
terasa seperti di neraka. Walau kutahan, saat sampai di rumah aku tak bisa menahan
amarahku sama sekali. Itu membuatku lebih menyedihkan.”
Mi Ran
minum soju sampai dirumah melampiaskan amarah yang terpendam dan berterika
histeris. Lalu saat esok paginya, Mi Ran harus bisa tersenyum lebar seolah
tanpa masalah pada hidupnya.
“Besok
paginya, aku harus bekerja dengan tersenyum. Aku harus hidup.”
“Aku
harusnya...” ucap Wol Ju dan Kang Bae
langsung menyela kala harusnya menarik
lidahnya keluar dan mulai ikut mengumpat.
“Orang
yang menggunakan kekuasaan untuk menekan orang lain di pekerjaan memang paling
berengsek. Jadi, apa yang mau kau lakukan? Kau mau apakan dia?” kata Wol Ju
penuh semangat.
“Aku tak
ingin lakukan apa pun padanya. Aku hanya ingin dia tahu rasanya berada dalam
posisi terpojok.” Kata Mi Ran.
“Hei,
keluar dan pergi ke kanan.” Ucap Wol Ju. Kang Bae bingung. Wol Ju memberitahu Toilet
ada di luar sebelah kanan.
“Cuci
mukamu... Aku ingin bicara berdua dengannya... Tunggu. Makan ini dan sadarlah.”
Kata Wol Ju. Kang Bae senang memakai obat anti mabuk lalu pamit pergi.
“Kau
ingin dia tahu rasanya sangat terpojok. Baiklah, aku mengerti. Karena itu, ayo
minum... Biasanya aku tak berbagi minuman dengan siapa pun... Habiskan
sekaligus.” Ucap Wol Ju dan Mi Ran meminum air ajaib yang dimilki oleh Mi Ran.
“Mengapa
aku tiba-tiba mengantuk?” kata Mi Ran setelah minum yang dberikan oleh Wol Ju.
DUNIA
MIMPI: MIMPI MI-RAN
Mi Ran
masuk ke sebuah ruangan CCTV terlihat semua yang sudah dilakukan padanya. Sementara
Manager Park melihat Mi Ran langsung mendekat padahal Semua orang sudah pulang
tapi masih bekerja. Wol Ju mengaku menunggu Manager Park.
“Aku suka keagresifanmu hari ini.”
Kata Manager Park ingin memegang bokong Mi Ran.
“Apa Kau
suka? Haruskah aku lebih agresif lagi?” Ucap Wol Ju. Manager Park kaget
bertanya Siapa wanita itu.
“Siapa
lagi? Aku Wol-ju dari Kedai Mistis.” Kata Wol Ju. Manager Park mencoba kabur
ketakutan.
Tapi Wol
Ju bisa pindah ke tempat lain dengan cepat, Manager Park terlihat sangat shock
karen Wol Ju bisa pindah dengan cepat.
Akhirnya Ia mengambil pisau untuk mengancam Wol Ju agar Jangan mendekat
kalau tidak akan membunuhnya.
Kang Bae
selesai ke toilet dan akan kembali tapi kebingungan karena melihat [KEDAI
MISTIS] seperti dilalui banyak orang tanpa terlihat siapapun. Ia kebingungan
mencoba mengucek-ngucek matanya dan berpikir terlalu banyak minum karena
akhirnya bisa melihat dengan jelas.
“Tapi Ke
mana pemiliknya pergi?” ucap Kang Bae bingung lalu melihat Mi Ran yang tertidur
pulas diatas meja.
“Mi-ran,
bangunlah. Ayo kita pulang... Mi-ran.” Ucap Kang Bae tapi malah membuat dirinya
masuk ke dalam dunia mimpi Mi Ran.
Kang Bae
bingung melihat sekeliling dan mendengar suara Manager Park yang mengancam
dengan pisau. Ia pun akhirnya mendorong trolly dan membuat Manager Park tak
sadarkan diri diatas trolly menjatuhkan pisaunya.
“Hei, apa
ini? Sedang apa kau di sini?” ucap Wol Ju. Kang Bae pun juga bingung tiba-tiba
ada ditempatnya berkerja.
“Kukira
aku masuk ke kedai.” Ucap Kang Bae. Wol Ju kaget kalau Ketika kembali tadi,
Kang Bae bisa melihat kedai. Kang Bae membenarkan.
“Bagaimana
bisa? Siapa kau? Apa Kantor Inspeksi mengirimmu?” ucap Wol Ju marah
“Apa? Aku
bekerja di Pusat Kepuasan Pelanggan.” Jawab Kang Bae yang tak mengerti.
“Jawab
aku dengan benar! Mustahil manusia bisa masuk ke mimpi orang lain.” Teriak Wol
Ju
“Apa? Ini
mimpi orang lain? Mimpi siapa?” tanya Kang Bae. Wol Ju menjawab kalau Mimpi
gadis tadi.
Saat itu
Manager Gwi datang. Wol Ju mengeluh datang lama sekali. Manager Gwi mengeluh
kalau sudah mengatakan, pergi melepas stres dan merasa segar sekarang. Kang Bae
pun membahas saat ini masuk ke dalam mimpi Mi-ran.
“Apa yang
kalian lakukan di sini?” tanya Kang Bae. Wol Ju bingung untuk menjelaskannya.
“Kami
mewujudkan keinginan orang dalam mimpi, bahkan membalaskan dendam orang. Itu
yang kami lakukan. Sederhananya, kami
seperti roh. Kau dapat melihat kami sebagai salah satu yang mirip dengan
mereka. Kau hanya perlu tahu itu.” Ucap Manager Gwi
“Kami selesaikan
masalah dalam mimpi. Apa kau harus jelaskan itu sekarang?” kata Manager Gwi
mulai kebingungan.
“Manusia
masuk ke mimpi Mi-ran. Ini masalah besar.” Kata Wol u. Manager Gwi melihat
sesuatu yang bersinar diatas kepala Kang bae.
“Sepertinya
karena penglihatan spiritualnya terbuka.” Ucap Manager Gwi. Kang Bae bingung
apa yang terbuka.
“Mana
mungkin? Dia bukan pastor atau biksu.”ucap Wol Ju tak percaya. Manager Gwi pun
tahu kalau Kang Bae itutampak istimewa.
“Penglihatan
spiritualnya tak terkunci saat lahir. Sejak kecil, banyak orang tak puas dan
meminta bantuanmu, 'kan?” kata Manager Gwi. Kang Bae membenarkan.
“Jadi, itu
alasannya dia bisa di sini?” tanya Wol Ju. Manager Gwi pkir Itu bisa saja
terjadi.
“Dia akan
lupa semua saat bangun, jadi, jangan terlalu khawatir.” Ucap Manager Gwi.
“Jadi,
aku hidup begini karena penglihatan spiritualku terbuka. Jika kau bisa
memecahkan masalah, bisakah mengubah watak seseorang?” kata Kang Bae
“Tentu
saja. Tak ada kata mustahil dalam kamusku.” Ucap Wol Ju. Kang Bae pun memujinya
hebat sekali.
“Lantas,
bisakah membantuku...” ucap Kang Bae dan saat itu Manager Gwi melihat Manager
Park yang melarikan diri.
Mereka
pun berlari mengejar sampai diatap gedung, Wol Ju pun melupuhkanya dengan
melempar tusuk kondenya, Manager Park pun terjatuh dan langsung meminta maaf
dengan kaki Wol Ju diatas dadanya.
“Karena
inilah aku terus bekerja. Mereka yang berpikir ada di atas orang lain. Mereka
yang bermain dengan pekerjaan dan hidup orang lain. Betapa menyenangkannya
melihat orang seperti itu ketakutan.” Ucap Wol Ju
“Tolong
maafkan aku sekali ini saja.” Kata Manager Park. Kang Bae yang melihatnya hanya
bisa melonggo
“Bagaimana
rasanya sangat terpojok? Karena kau, ada orang yang ingin bunuh diri. Kau tahu?
Kau tak hanya bos yang mengerikan. Tapi Kau juga pembunuh karakter orang lain.”
Ucap Wol Ju. Manager Park meminta agar melepaskanya. Wol Ju pun melepaskanya.
“Si
berengsek itu. Apa Kulempar saja?” tanya Manager Gwi menahan Manager Park yang
akan kabur.
“Tak usah
bertanya. Cepat lempar!” teriak Wol Ju marah. Manager Park memohon dan berjanji
akan hidup baik mulai sekarang.
“Baiklah,
karena hatiku sedang senang, aku maafkan kau. Jadi, kuharap kau menjadi lebih
baik.. Ayo Jangan menangis. Ada apa? .” Ucap Manager Gwi lalu tersadar Manager
Park mengompol karena ketakutan.
Akhirnya
Manager Gwi pun langsung melempar Manager Park dan Kang Bae pun hanya bisa
melongggo bertanya Apa Pak Park benar-benar jatuh dari atap, Wol Ju pikir itu
Beruntungnya karena Dia akan jadi lebih tinggi.
Mi Ran
yang ada di ruangan CCTV melihat semuanya hanya bisa menangis ketakutan lalu
mengunci pintu meminta agar jangan masuk. Kang Bae yang akan masuk pun bingung
memanggil Mi Ran agar keluar. Mi Ran menegaskan kalau Kang bae. tak boleh lihat
ini.
“Mi-ran,
keluarlah. Sekarang sudah tak apa.” Ucap Kang Bae. Wol Ju memberitahu Pintu
terkunci dari dalam.
“Dia
menguncinya? Memang di dalam ada apa?” tanya Kang Bae bingung. Manager Gwi
memberitahu Ini Ruang Kamera Pengawas.
“Dia pasti
sedang menonton kenangan yang telah dia lalui... Hei. Mi-ran, apa kau bodoh?
Apa Kau takut ada yang lihat kenangan itu? Apa kau malu? Mengapa kau malu? Kau
tak salah apa-apa. Mengapa korban bertingkah seperti pelaku?” ucap Kang Bae meminta
agar Mi Ran segera keluar.
“Keluar dan
tunjukkan semua kenangan itu kepada Pak Park. Pelaku sebenarnya yang harus malu
dan ketakutan. Kau Tidak usah takut. Kau lihat cara mereka memarahi Pak Park,
'kan? Apa Kau tahu dia sampai kencing di celana karena takut? Ini Benar-benar
seru.” Ungkap Kang Bae tak bisa menahan tawa.
“Kau
tertawa. Itu Lucu, 'kan? Tapi sayang sekali, ini semua hanya mimpi. Ketika kau
bangun nanti, kau harus marahi dia langsung.” Ucap Kang Bae bisa mendengar Mi
Ran sedikit tertawa.
“Hei,
sudah. Hentikan itu... Hei, jangan keluar sama sekali. Teruslah hidup dikerjai
oleh orang seperti Pak Park. Sia-sia aku masuk dan membalas dendam untuknya. Kau
tak berhak mendapat ini.” Ucap Wol Ju marah menendang pintu
“Kau ini
benar-benar tak sabar. Ayo kita pergi saja.” Kata Manager Choi mengajak Wol Ju
pergi.
Saat itu
pintu terbuka dan Mi Ran keluar langsung meminta maaf. Wol Ju langsung memarahi Mi Ran yang masih
belum sadar rupanya dan mengeluh karena minta maaf lalu menegaskan agar Jangan
minta maaf. Mi Ran pun hanya diam saja.
“Apa nama
kedai tempat kau minum tadi? Nama kedainya adalah Kedai Mistis. Di kedai itu,
aku dan kau, semua menjadi bos. Kita semua satu level. Mengapa kau malah kecil
hati? Kau harusnya memaki dia sekarang.” Ucap Wol Ju menasehati.
“Bertingkahlah
seolah kau punya cakar dan mengaumlah seolah kau punya taring.. Mengerti?” ucap
Wol Ju. Mi Ran pun mengerti.
“Akan
kulakukan. Aku akan hidup seperti itu.” Kata Mi Ran berjanji.
Pagi hari
Kang Bae
terbangun dan bingung, bertanya-tanya Kapan pulang karena tiba-tiba sudah ada
ditempat tidur. Ia pikir kalau minum terlalu banyak. Sementara di supermarket
Mi Ran memberikan hasil rekaman CCTV manager Park yang melakuan pelecehan.
“Ini
sudah jelas... Dia bisa diberi hukuman, bahkan tuntutan hukum.” Ucap Ketua. Mi
Ran pun mengucapkan Terima kasih.
“Ini
pasti tak mudah bagimu. Terima kasih sudah memberitahuku.” Kata Ketua. Mi Ran
pun bisa bernafas lega.
Mi Ran
sedang berkerja, si pelanggan pria datang langsung Maaf soal kemarin jadi akan
bayar biaya... Mi Ran menolak karena tidak terluka. Si pria mengaku kalau
kemarin memang salah. Mi Ran melonggo bingung mendengarnya.
“ Maaf.
Aku seharusnya tidak seperti itu. Mohon maafkan aku. Maaf sekali.” ucap si
pria. Mi Ran pun menganguk mengerti.
Flash Back
Si pria
terbangun dari tidurnya kaget melihat Manager Gwi sudah ada dikamarnya lalu
bertanya “Siapa kau?” Manager Gwi mengaku kalau sebutanya Seorang peri daging.Si
pria bingung. Manager Gwi tahu priaitu sangat suka daging.
“Jadi kau
Makan ini... Makan selagi kau bisa daripada membuat keributan di swalayan.” Ucap
manager Gwi langsung menyumpat makanan dimulut si pria sampai penuh.
“Ikuti
aku. "Aku akan makan di rumah dan coba sampel di swalayan." Kata Manager
Choi meminta agar mengatakan yang benar.
“Aku akan
makan di rumah... "Aku akan makan di rumah dan coba sampel di
swalayan." Kata Si pria.
“Bila
buat keributan lagi, kau akan bertemu wanita gila... Tidak. Maksudku, wanita
yang serius. Jadi, ingat ini baik-baik. Mengerti?” ucap Manager Gwi. Si pria
menganguk mengerti.
Mi Ran
menangis haru karena Baru kali pertama mendengar seseorang meminta maaf
padanya. Kang Bae melihat dari kejauhan lalu menghampirinya dan bertanya ada
apa. Mi Ran mengaku Tidak apa dan menminta maaf kemarin.
“Aku
terlalu mabuk, 'kan? Terima kasih sudah mengantarku.” Ucap Mi Ran. Kang Bae
bingung kalau mengantarkannya pulang
“Bukankah
begitu?” kata Mi Ran. Kang Bae juga tak tahu karena juga tak ingat, menurutnya Sepertinya
ada hal seru juga tadi malam.
“Benarkah?
Aku juga ingat sampai kita makan daging bakar di kedai. Mungkin karena banyak
makan, aku merasa sangat senang pagi ini.” Kata Mi Ran. Keduanya pun saling
memberikan semangat.
Kang Bae
pergi ke lantai atas, tiba-tiba teringat saat Manager Gwi yang melempar Tuan
Park dengan sangat tinggi. Ia pun yakin kalau itu tak mungkin dan itu mimpinya
saja. Ia berjalan lalu menemukan tusuk konde lalu tiba-tiba mengingat saat Wol
Ju melepaskanya untuk melempar pada Manager Choi
“Tidak.
Itu benar-benar terjadi... Itu bukan mimpi.. Tunggu. Bila itu benar terjadi,
maka Pak Park seharusnya sudah meninggal. Jadi, aku benar-benar masuk ke mimpi
Mi-ran? Itu tak mungkin terjadi. Lalu tusuk konde ini?”ucap Kang Bae
kebingungan.
Di kedai,
Manager Park bertanya Ke mana tusuk konde Wol Ju sampai pakai sumpit. Wol Ju
pikir Sepertinya terjatuh di atap kemari dan akan mengambilnya Nanti lalu
mengajak mereka bersulang karena Sudah lama tak dapat klien.
“Ketua Yeom,
untuk apa ke sini?” ucap Manage Gwi menyapa. Tuan Yeom menyuruh duduk saja. Wol
Ju tak peduli memilih untuk tetap minum tanpa menyapanya.
“Kau tak
berdiri ternyata.” Keluh Tuan Yeom. Wol Ju ingin tahu Tuan Yeon akan marah apa
lagi padanya.
“Apa yang
kau pakai? Terbuat dari kelambu?” ejek Tuan Yeon. Wol Ju pkr Seperti yang
dilihat, mereka sedang berpesta.
“Karena
aku bintangnya, maka aku harus menggunakan baju yang pas untuk perayaan ini.” Ucap
Wol Ju bangga.
“Ini
bukan waktu untuk berpesta. Aku datang karena Yeomradaewang.” Kata Tuan Yeom.
Wol Ju mengeluh Dia selalu banyak bicara dan bertanya Ada apa sekarang?
“Wol-ju,
dengar ini. Aku memperpanjang waktu tugasmu karena perbuatan baikmu saat kau
hidup. Tapi setelah ini, tak bisa lagi. Kau punya waktu sebulan. Bila tak bisa
penuhi target 100.000 orang itu, kau akan dikirim ke neraka. Ingat itu baik-baik.
Selesai.” Ucap wanita yang terlihat di layar.
“Apa?
Sebulan? Apa maksudnya?” kelih Wol Ju. Tuan Yeon pun ingin tahu Wol Ju dapat klien
baru setelah berapa lama, apakah Empat bulan
“Bukan,
enam bulan.” Kata Manager Gwi bangga. Tuan Yeom tak percaya Manager Gwi yang
bangga.
“Aku
kirim kau untuk mengawasi dia. Tapi kau ikut bermain bersama?Coba Lihat ini
baik-baik.” Kata Tuan Yeo memperlihatkan GRAFIK PERFORMA KEDAI MISTIS
“Yeomradaewang
mendapat banyak kritik, jadi, kau tak bisa lari lagi.” Ucap Tuan Yeon. Wol Ju
ingin tahu Kritik apa
"Dia
hanya minum dan makan di Dunia Nyata. Apakah itu hukuman? Berhenti membuang
waktu dan cepat kirim dia ke neraka." Itu yang mereka katakan. Namun, itu
bukan yang kami...” kata Tuan Yeom
“Lalu?Apa
Dia akan mengirimku ke neraka? Baiklah. Kirim saja aku ke sana. Aku bekerja
keras selama 500 tahun, tapi dia akan kirim aku ke neraka karena kurang
beberapa orang? Aku seperti karyawan magang yang dimanfaatkan saja.” Keluh Wol
Ju marah
“Ini yang
dinamakanpenyalahgunaan kekuasaan. Aku sudah tak bisa menahan ini.Aku pergi
saja ke neraka. Bawa aku Cepat bawa aku sekarang. Ayo!”terak Wol Ju. Manager
Gwi mencoba menahanya.
“Jangan
hentikan. Minggir!” teriak Wol Ju. Manager Gwi meminta agar Wol Ju tenang.
“Hentikan.
Berhenti sekarang.” Teriak Manager Gwi dan akhirnya Tuan Yeon memperingatkan
Manager Gwi agar mengajari Wol Ju dengan baik \
Akhirnya Tuan
Yeon mengeluh Wol Ju yang penuh emosi. Wol Ju pikir Itu karena terlalu lama
menunggu. Tuan Yeom memberitahu kala Waktu yang diberikan Yeomradaewang
biasanya 300 tahun. Namun, Wol Ju yang terus
minta perpanjangan hingga mendapat 500 tahun.
“Kau
melotot seperti itu. Mau pukul aku lagi? Pokoknya, bekerja keraslah. Aku pergi
dulu. Semangat!” ucap Tuan Yeon lalu melangkah pergi tak bisa melihat Wol Ju
menatap sinis.
“Hei,
Yeombujang! Dia benar-benar membuatku kesal. Jadi Waktunya sebulan?” ucap Wol
Ju kesal. Manager Gwi meminta Wol Ju tenang.
Kang Bae
pulang ke rumah memastikankalau Itu bukan mimpi dan sungguh terjadi, Tapi ia
masih bertanya-tanya Mimpi atau kenyataan, lalu berpikir Bila memang nyata...dan
menatap tusuk konde ditanganya mengingat sata masuk ke dalam mimpi Mi Ran.
“Jika kau
bisa memecahkan masalah, bisakah mengubah watak seseorang?” tanya Kang bae
“Tentu
saja. Tak ada kata mustahil dalam kamusku.” Ucap Wol Ju. Kang Bae pun langsung
bergegas pergi.
Wol Ju
sibuk memakai jaketnya, Manager Gwi bertanya
Mau ke mana Wol Ju pkir harus sebar kupon gratis karean tak ada pilihan
lain dan waktunya sebulan. Manager Gwi pikir kalau Wol Ju akan pergi Jembatan
Han lagi. Wol Ju membenarkan.
“Siapa
tahu aku bisa bertemu orang yang mau bunuh diri. Alangkah baiknya bila ada
magnet untuk orang penuh masalah seperti itu.” Keluh Wol Ju
“Itu mustahil.
Mana ada hal seperti itu.” Kata Manager Gwi.
Wol Ju
terdiam, saat itu mengingat ucapan Mi Ran pada Kang Bae “Bila ada waktu, apa
kau mau mendengarkan ceritaku?” dan Manager Choi tahu kalau Sejak kecil, banyak
orang tak puas dan meminta bantuan Kang Bae.
“Ahh..
Benar sekali... Aku menemukannya.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi bingung Menemukan
apa
“ Dia
magnet... Aku menemukan magnet... Tunggu, aku tak ada waktu sekarang... Aku
pergi dulu.”kata Wol Ju lalu bergegas pergi.
Kang Bae
melihat Wol Ju berlari ke arahnya langsung melambaikan tangan dan
terengah-engah menghampirinya. Wol Ju menyapa Kang Bae si pria Istimewa. Kang
Bae memastikan kalau Tadi malam itu nyata, Wol Ju terlihat kebingungan.
“Kau
bilang kau roh yang mengatasi dendam orang.Apa Kau juga bisa bantu aku? Bagiku,
kau adalah harapan terakhirku.” Ucap Kang Bae.
“Baiklah...
Aku akan bantu... Tidak hanya itu, aku akan bantu apa pun.” Kata Wol Ju. Kang
Bae tak percaya mendengarnya.
“Namun,
kau harus beri aku sesuatu.” Ucap Wol Ju. Kang Bae mengaku membawanya sekarang.
“Kau
mencari ini, 'kan?” kata Kang Bae memperlihatkan tusuk kondenya. Wol Ju
langsung mengambilnya kalau Ini memang
milikya.
“Bukan
ini.” Ucap Wol Ju. Kang Bae bingung kalau begitu apa.Wol Ju heran Kang Bae yang
masih bertanya
“Tentu
saja tubuhmu... Aku butuh tubuhmu.” Ucap Wol Ju. Kang Bae bingung. Wol Ju tersenyum
mengingat pesan ibunya
“Kau takkan sendiri. Ketika kau
kesepian, pegang erat tusuk konde ini. Ia akan mengantarkanmu kepada orang yang
kau cari”
Bersambung ke Episode 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar