PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 30 Mei 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Seorang pria marah dan siap memukul Kang Bae, Kang Bae ketakutan langsung menutupi wajahnya tapi seseorang menahan tangan si pria sebelu menyentuh wajahnya. Kang Bae membuka mata dan kaget, ternyta Yeo Rin yang ada didepanya.
Begitu juga Yeo Rin karena bertemu untuk yang kedua kalinya. Si pria terlihat marah mencoba melepaskan tangan Yeo Rin. Tapi Yeo Rin bisa menahan tangan si pria sampai membuatnya untuk turun. Kang Bae hanya bisa melonggo Yeo Rin punya kekuatan seperti itu.
“Kami sudah mengecek  kembali barang ini, dan ternyata ini dibeli secara daring. Tak ada diskon jika belanja daring, lalu bawa ke sini dan minta pengembalian penuh.” Ucap Jin Dong datang
“Kau sudah dengar, 'kan? Ada lagi yang ingin kau katakan? Bila kau ingin bicara dengan tubuhmu, maka aku bisa menjadi lawanmu.” Kata Yeo Rin. Si pria ketakutan langsung bergegas pergi meminta maaf. 


Akhirnya Yeo Rin dan Kang Bae saling bertanya “Mengapa kau ada di sini?” Yeo Rin langsung menduga Kang Bae itu mau mencuri lagi. Kang Bae menyangkal dan mengaku karyawan swalayan ini. Yeo Rin tak percaya dengan ucapan Kang Bae
“Apa aku bodoh? Apa Kau pikir aku akan tertipu lagi olehmu? Ayo ikut ke bagian keamanan.” Ucap Yeo Rin menarik tangan Kang Bae.
“ Mari bicara baik-baik tanpa bertengkar denganku.” Kata Wol Ju akhirnya datang membantu. 

Ketiganya pun duduk di ruangan, Yeo Rin ingin tahu siapa mereka sebenarnya.  Kang Bae terlihat bingung, Yeo Rin mebahsa mereka menyusup ke hotel kelas atas dan membeberkan informasi penting ke media.
“Sepertinya kau bukan karyawan swalayan biasa.” Ucap Yeo Rin. Kang bae ingin memberitahu kalau Kami sebenarnya adalah...
“ Kami tak bisa jelaskan begitu saja.” Ucap Wol Ju. Yeo Rin ingin tahu Apa sebenarnya.
“Apa Kalian sebenarnya agen rahasia atau Robin Hood?” keluh Yeo Rin kesal. Wol Ju  mengeluh dianggap Robin Hood.
“Mereka bergerak atas kemauannya sendiri. Namun, kami bekerja keras untuk memenuhi target yang ditetapkan.” Jelas Wol Ju
“Target yang ditetapkan? Apa Kalian bekerja untuk BIN atau sejenisnya?” tanya Yeo Rin
“Bisa dikatakan seperti itu. Namun, sebenarnya,  kami lebih besar.” Ucap Wol Ju. Kang Bae bingung karena Wol Ju mulai berbohong.
“Lebih besar? Apa Ada organisasi seperti itu di Korea?” kata Yeo Rin tak percaya.
“Di Korea?Kau harus coba membayangkan lebih luas dari negara kita. Benar, lebih luas dari itu.” Ucap Wol Ju
“Nona Wol-ju, apa boleh jelaskan semuanya?”tanya Kang Bae kebingungan.
“Dia orang biasa. Aku bisa mengatasi masalah target kemarin karena gadis ini, jadi, anggap ini hadiah kecil... Lupakan itu. Masuklah, Pak Smith.” Ucap Wol Ju. 


“Agen Ju, itu keterlaluan. Kau mengungkap jati dirimu, dan bukan itu saja, kau memanggilku! Apa ini sungguh terjadi?” ucap Tuan Smit marah masuk ruangan
“Siapa dia?” tanya Yeo Rin bingung. Wol Ju akhirnya meminta maaf atas masalah ini Namun, lebih baik kalau Tuan Smith datang untuk menjelaskan padanya secara langsung
“Maaf karena membiarkan warga biasa terlibat kekacauan ini. Namaku John Smith.” Kata Tuan Smith
“Aku sepertinya sering melihatmu. Kita pernah bertemu?” kata Yeo Rin
“Kau tentu sering melihatnya di dalam berita. Coba Lihat ini.” Kata Wol Ju memperlihatkan ponselnya.
Kang Bae dan Yeo Rin melihat [JOHN SMITH MENJADI DIREKTUR CIA BARU] lalu  melonggo kalau dia dari CIA dan dia adalah direktur CIA. Tuan Smith mengaku Wol Ju itu baru masuk tim kami, jadi, masih belum tahu hal ini.


Akhirnya mereka pun keluar dari RUANG ISTIRAHAT, Wol Ju pikir kalau sekarang sudah jelas. Yeo Rin membenarkan lalu memperingatkan Kang bae agar jangan sok tahu atau sok kenal dan mengancam Kalau tidak, Kang bae bisa mati.
“Itu juga yang kuharapkan dari awal.” Akui Kang Bae. Yeo Rin memberitahu kalau kehilangan pekerjaa sebagai pengawal karena mereka.
“Untuk masalah itu, aku minta maaf kepadamu.” Kata Kang Bae membungkuk meminta maaf.
“Karena itu, jangan berbicara apa pun tentang aku dalam swalayan ini. Jangan menyapaku juga. Bila rumor yang ada tersebar lagi, aku sungguh tak bisa bekerja.” Ucap Yeo Rin
“Baiklah. Jangan khawatir.” Kata Kang Bae. Yeo Rin pun pamit pergi lebih dulu. 

“Halo, senang bertemu denganmu. Namaku Han Kang-bae.” Ucap Kang Bae dengan bahasa inggris menyapa Tuan Smith.
“Hei, hentikan. Ini sudah selesai. Jangan terlalu tegang.” Balas Tuan Smith. Kang Bae tak percaya kalau Tuan Smith itu mahir berbahasa Korea.
“Apa kau mengenalku?” tanya Kang Bae. Tuan Smit mengaku sudah pasti karean tak mungkin bisa melupakanya.
“Apa? Kau sungguh tak kenal aku?”kata Tuan Smith akhirnya berubah menjadi Manager Gwi. Kang Bae hanya bisa melonggo.
“Kau benar-benar tidak bisa membaca situasi. Sepertinya kau tak bisa normal hanya dengan memperbaiki tubuhmu. Aku mencemaskanmu.” Keluh Wol Ju lalu mengajak berbelanja.
“Aku akan cari mi, kau cari sayuran.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi mengerti dan pamit pada Kang Bae yang masih terpana.
“Apa Dia fasih berbahasa Inggris?” ucap Wol Ju tak percaya. 


Wol Ju menghabiskan stock mie pada rak. Seorang nenek datang melihat Wol Ju membeli banyak mie langsung menghampirinya mengeluh karena borong semua mienya dan meminta agar memberikan beberapa bungkus saja.
“Aku tak bisa memberinya. Permisi.” Ucap Wol Ju tak peduli. Sang neenk menahanya meminta agar memberikan satu bungkus saja.
“Cucuku hari ini berkata ingin makan mi, jadi, berikan satu saja.” Kata Sang nenek memohon
“Maaf, nanti malam aku ada acara. Aku pamit.” Ucap Wol Ju tak peduli. 

Sang nenek akhirnya terus mengikuti Wol Ju,  Wol Ju merasakan lalu meninggalkan trollynya. Sang nenek akan mengambilnya, Wol Ju langsung berteriak marah, sang nenek pun kaget merasa Jantungnya hampir saja jatuh.
“Apa kau hendak mencuri belanjaanku?” ucap Wol Ju. Sang nenek mengeluh dianggap Mencuri
“Kau belum membayar ini, jadi, belum sepenuhnya milikmu. Lagi pula, ada orang tua sepertiku yang ingin makan mi dengan cucunya. Apa Kau tak bisa beri satu saja?” kata sang nenek
“Orang sepertimu selalu menggunakan umur sebagai senjata ampuh. Perlu kita buka umur masing-masing?” ucap Wol Ju
“Astaga. Aku baru kali ini bertemu wanita muda yang menantangku soal umur. Baiklah. Ayo kita buka. Berapa umurmu? Dua puluh? Dua puluh satu?”kata si nenek
“Apa? Kau pikir aku 20 tahun? Apa aku terlihat semuda itu, Nek?” kata Wol Ju tiba-tiba berubah jadi imut
“Benar! Wajahmu terlihat sangat muda dan kulitmu masih putih kenyal seperti itu. Lihat alis dan rambutmu. Mereka masih berwarna hitam seperti anak kecil saja” ucap Si nenek
“Dan Lihat tanganmu sekarang. Tanganmu sangat halus seperti tidak pernah bekerja kasar sekali pun dalam hidupmu. Kau Lihat saja sendiri!” ucap Si nenek
“Nenek ini benar-benar melihatku dengan sangat baik... Nenek! Apa Kau ingin makan mi nanti? Bagaimana? Apa ini cukup untukmu?”ucap Wol Ju bahagia memberikan beberapa bungkus mie. 


Keduanya akhirnya duduk didepan supermarket sambil minum jus, Wol Ju meminta maaf karena sebagai yang masih muda ini telah membuat masalah dengannya tadi. Si nenek mengaku tak masalah karena Itu bisa saja terjadi bahakan Wol Ju sampai belikan minuman juga.
“Kau sepertinya lahir di keluarga berpendidikan.” Ucap Nenek melihat WolJu
“Namun, kau berkata ingin makan mi, tak beli daging dan sayur juga?” tanya Wol Ju
“Mi masakanku tak butuh daging dan sayur. Saat ini orang membuat mi dengan telur dan daging. Namun, untuk kami yang dulu miskin, itu sesuatu yang sulit kami dapatkan.” Cerita Si nenek
“Kau tinggal mencuci kimci yang sudah matang, dan potong sesuai selera. Aduk kimci dengan kecap dan minyak wijen, lalu taruh di atas mi. Itu memberi rasa yang gurih. Kau bisa tambahkan kuah rebusan ikan teri ke dalamnya dan itu menjadi sangat enak. Cucuku sangat suka dengan mi buatanku itu.” Cerita si nenek.
“Jadi, kau menggunakan kimci matang dan minyak wijen.”kata Wol Ju mendapatkan ide masak.
“Namun, ada acara besar apa sampai beli mi sebanyak ini?” tanya Si nenek. Wol Ju mengaku akan berjualan di sebuah acara olahraga nanti.
“Berjualan? Tapi Nona, kau bilang kau belum menikah, 'kan? Bagaimana dengan cucuku? Dia bekerja di Pusat Kepuasan Pelanggan. Apa kau mau bertemu dia?” kata Si nenek. Wol Ju bingung mendengar Pusat Kepuasan Pelanggan?
“Namanya Choi Jin-dong. Dia sangat rajin dan baik.” Kata Si nenek Jin Dong. Wol Ju kaget mendengar namaChoi Jin-dong lalu melihat jam tangan kalau Waktu berjalan cepat sekali.
“Aku sangat sibuk, jadi, aku pergi dulu, Nek.” ucapWol Ju lalu bergegas pergi.



Di depan kedai terlihat [KEDAI MISTIS - HARI INI TUTUP] Wol Ju mempersiapkan semua barang lalu bertanya pada Manager Gwi  Apa pekerjaannya dulu. Manager Gwi memastikan kalau Maksudnya di kehidupan sebelumnya.Wol Ju membenarkan.
“Aku dulu bekerja sebagai... Apa namanya? Tapi Mengapa kau bertanya?” kata Manager Gwi
“Kau pintar menulis. Mungkin dulu kau bekerja di bidang itu.” Kata Wol Ju
“Apa? Pintar menulis?  Ini seni menulis indah. Dulu aku belajar membuatnya di Pusat Budaya. Kubayar 30.000 won untuk enam kali pertemuan, biaya bahan terpisah.” Kata Manager Gwi
“Benar juga. Bila dilihat masa lalu atau masa depanmu, kau bukan bangsawan.” Ejek Wol Ju
“Kau ini... Bila kau lihat dengan benar, aku ini...” ucap Manager Gwi. Wol Ju tak ingin membahasnya lagi.
“Lupakan saja. Aku malas membicarakannya. Hal lain sudah siap, 'kan? Mari kita cek. Pertanyaan kuis benar atau salah sudah dibuat.” Kata Wol Ju memeriksa catatan.
“Aku pikir kau malas ikut acara, ternyata sebaliknya.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju mengaku sangat suka.
“Aku tak perlu dengarkan manusia, tapi bisa naik tingkat dengan mudah.” Ucap Wol Ju
“Benar juga. Maka, Kang-bae tak diperlukan. Tak ada pekerjaan.” Kata Manager Gwi
“Apa maksudmu? Kita akan ada banyak tamu grup. Untuk apa bos ikut melayani bila ada pekerja?” kata Wol Ju
“Kau tak beri dia istirahat. Baiklah. Gunakan dia semaksimal mungkin selagi dia masih ada di sini.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju pikir sudah selesai dan mengajak pergisekarang saja.
“Apa Kang-bae tak ikut?” tanya Manager Giw. Wol Ju mengak u sudah beri jalur cepat.


Kang Bae berjalan melihat Yeo Rin yang berjalan didepanya, lalu mengingat saat Yeo Rin diatas tubuhnnya diruanngan Tuan Choi.
“Kau mendengar suara bel, 'kan? Tak apa. Aku bisa mendengarkannya, jadi, cerita saja padaku. Benar, silakan cerita.” Ucap Kang Bae. Yeo Rin terliha kesal mengumpat kalau Kang Bae itu mesum.
“Apa dia tak ada masalah? Atau sentuhanku tak bereaksi? Apa kira-kira alasannya? Sepertinya aku harus sentuh lagi. Aku ingin sentuh...” gumam Kang Bae dan kaget melihat Yeo Rin sudah ada didalam depanya. 

“Ada apa? Mengapa kau mengikutiku?” ucap Yeo Rin. Kang Bae menyangkal kalau Mengikutinya.
“Kau terus mengikuti dari swalayan hingga ke sini, 'kan? Apa yang kau inginkan?” ucap Yeo Rin. Kang Bae mengaku Bukan begitu.
“Aku juga pergi ke arah sini... Aku berkata jujur. Aku sungguh ke arah sini.” Ucap Kang Bae menujuk ke arah depanya. Yeo Rin pun menyuruh agar Kang Bae pergi lebih dulu.
“Namun, apa kau benar-benar tak merasakan apa pun padaku?” tanya Kang Bae memastikan.
“Merasakan? Tentu ada.” Ucap Yeo Rin. Kang Bae terlihat bahagia kalau memang ada.
“Kau membuatku merasa canggung, kesal, dan tak nyaman, sehingga aku sama sekali tak mau berhubungan denganmu.”ucap Yeo Rin. Kang Bae ketakutan memilih untuk kabur. 


Kang Bae pun masuk ke Kedai memanggil [KEDAI MISTIS] ingin memberitahu Wol Ju kalau wanita itu benar-benar tak... lalu terdiam karena bukan kedai biasa tapi lapangan besar  dan seorang pria memanggil “Perwakilan arwah dari Seoul, Perwakilan arwah dari Provinsi Chungcheong Selatan.”
Kan Bae bingung melihat ada yang membawa papan bertuliskan “Perwakilan arwah dari Provinsi Jeolla Selatan.” Lalu bertanya-tanya Di mana ini sebenarnya? Akhirnya Ia keluar tanpa sadar dibagian depan [HARI INI TUTUP] lalu memastikan kalau sekeliling kedai masih sama.
“Ini benar kedainya. Tapi Ada apa ini? Mengapa aku ke sini lagi?” ucap Kang Bae bingung karena melihat lapanngan besar setelah masuk kedai. 

“Hei, Kang-bae! Kemarilah! Apa Kau sudah datang?” panggil Manager Gwi yang sibuk masak.
“Kita ada di mana, Manager Gwi ?” tanya Kang Bae bingung. Manager Gi pikir Kang Bae tahu kalau ini Dunia Mimpi.
“Hari ini adalah Kontes Lotre Dunia Mimpi yang diadakan setiap tahun. Anggap ini kontes olahraga arwah.” Ucap Manager Gwi.
“Kau bilang Arwah? Jadi, semua orang yang ada di sini sudah wafat? Lalu, mengapa lotre?” tanya Kang Bae.
“Pemenang kontes hari ini bisa beri tahu keturunannyanomor lotre yang akan menang. Orang yang menang lotre setelah memimpikan leluhurnya adalah keturunan pemenang Kontes Lotre!” jelas Manage Gwi 

Kang Bae melihat papan nama “Perwakilan arwah dari Provinsi Chungcheong Utara.” Lalu bertanya apakah mereka berjualan saja hari ini. Wol Ju mengeluh kalau pikir Kang Bae seperti itu menurutnya  Untuk apa datang ke sini bila hanya berjualan saja.
“Semua orang di sini mencemaskan keluarga mereka. Bila kita bisa masuk ke dalam mimpi keluarga pemenang, satu kasus terhitung selesai. Dengan kata lain, acara ini sangat menguntungkan kita.” Kata Wol Ju.
“ Perwakilan arwah dari Pulau Jeju... Meja nomor tiga.” Kata Wol Ju memberikan pesanan pada Kang Bae dan memberikan celemek 

Di sebuah meja tiga orang kakek duduk bersam, salah satu kakek menegaskan harus dapat nomor lotre untuk tahun ini karena Cucunya harus hidup dalam kemewahan juga. Seorang kakek lain mengeluh mendengarnya.
“Keluarga kalian sudah punya rumah sendiri, 'kan? Anakku masih hidup di kamar sempit dengan sewa bulanan.”ucap Seorang pria dengan label nama LEE BANG-DEUK
“Aku merasa sangat bersalah karena tak bisa mewariskan hal baik untuknya. Hei, setidaknya kau masih bisa mewariskan sesuatu kepada keluargamu. Coba Lihat aku. Tak ada satu punyang bisa kuwariskan untuk keluargaku.”kata Tuan Choi
“Kata orang, kemiskinan diturunkanselama tiga generasi. Namun, keluargaku sudah mengalaminya selama lima generasi. Apa-apaan ini?” kata Tuan Choi 

Kang Bae datang memebrikan  pajeon diatas meja.  Tuan Lee pun yakin kalau pasti bisa karena harus menghentikan kemiskinan yang dialami keluarganya. Ia pun berteriak “Jin-dong! Tunggu aku!” Kang Bae kaget mendengar nama “Jin Dong”
“Choi Seok-pan? Choi Jin-dong? Apa kau leluhur dari Jin-dong yang bekerja di Swalayan Kapeul?” tanya Kang Bae
“Benar, aku leluhurnya. Bagaimana kau bisa tahu tentang cicitku?” ucap Tuan Choi
“Halo, namaku Han Kang-bae... Aku teman kerja Jin-dong.” Kata Kang bae. Tuan Choi langsung menyapa dan mengaku senang sekali bertemu.
“Namun, bagaimana kau bisa ke tempat ini? Astaga, kau sudah harus pergi di usia semuda ini? Sedih sekali aku melihatnya. Mengapa kau bisa pergi dari dunia secepat ini?” ucap Tuan Choi sedih. Kang Bae terihat bingung.
“Aku tak bisa jelaskan, tapi begitulah.” Ucap Kang Bae.Tuan Choi membenarkan kalau tak ada yang tahu kapan mereka harus berpulang.
“Karena kau sudah kemari, lakukanlah banyak perbuatan baik, agar di kehidupan berikutnya, kau berumur panjang.Jadi Siapa namamu?” ucap Tuan Choi
“Han Kang-bae.” Kata Kang Bae. Tuan Choi pun memberikan semangat akhirnya keduanya saling memberikan semangat
“Orang itu benar-benar berisik.” Keluh seorang kakek yang duduk dibelakangnya.



Kang Bae kembali, Manager Gwi memanggilnya agar menyapa seseorang yaitu Malaikat Kematian, ketua Dunia Yeomra jadi bisa memanggilnya Manager Yeom. Kang Bae ketakutan langsung berdiri dibelakang manager Gwi dan menyapanya.
“Aku pernah melihatmu di rumah sakit waktu itu. Meski saat itu mungkin kau tak melihatku.” Ucap Manager Yeom
“Bu Andong? Mungkin aku bisa melihatmu karena kita ada di Dunia Mimpi.” Kata Kang Bae. Manager Yeom membenarkan.
“Namun, bila sedang tidak bertugas, kau juga bisa melihatku di Dunia Nyata. Kita bisa minum bersama nanti. Kau pasti banyak kesulitan bekerja dibawah pemilik kedai yang pemarah. Wajahmu tampak pucat.”kata Manager Gwi
“Sudahlah, jangan berbicara terus. Lebih baik kau mulai saja kontesnya. Cepat, mulai!” ucap Wol Ju. 

Spanduk besar terlihat di depan [KONTES LOTRE DUNIA MIMPI 2020] Manager Yeom memberitahu Dikarenakan Kontes Lotre Dunia Mimpi akan segera dimulai, mereka mohon para arwah bisa mulai berkumpul di tengah lapangan sekarang juga.Tuan Choi bergegas berbaris.
“Ayo kita tunjukkan kemampuan kita hari ini!” ucap Tuan Choi. Manager Yeom pun memintaagar jangan sampai terluka.
“Kakek Seok-pan, semangat!” teriak Kang Bae. Wol Ju pun berharap Siapa pun! Menanglah membawa kipas dengan wajah bahagia.
Tuan Kim menatap sinis pada Tuan Choi memberitahu kalau ada bangsawan yang datang. Tuan Choi pun akhirnya menunduk, Kang Bae pun memberikan semangat pada kakek temanya. 

Di rumah, Mie buatan Nenek Jin Dong terlihat sangat sederhana tapi Jin Dong makan dengan lahap. Sang nenek meminta agar cucunya makanlah pelan-pelan. Jin Dong menganguk mengerti lalu tiba-tiba neneknya membahas drama
“ Namun, Jin-dong... Apa hubungan di antara mereka berdua?” tanya Nenek Jin Dong
“Ayah pemeran utama wanita itu ternyata ayah pemeran utama pria, Nek. Ayah itu ingin memeriksa hatinya untuk diberikan ke anaknya, tapi ternyata dokternya musuh anak laki-laki itu.” Jelas Jin Dong. Sang nenek pun menganguk mengerti.
“Begitu rupanya. Jika begitu, dokter itu akan melakukan apa pun untuk pemeran utama wanita ini. Dia mungkin akan memanipulasi hasil tes hati dari ayah itu, lalu pemeran utama wanita bingung saat tahu fakta itu. Ceritanya sangat mudah ditebak.” Kata Nenek Jin Dong
“Astaga, Nenek benar-benar pintar. Nenekku bisa menjadi penulis cerita.” Kata Jin Dong memuji. Nenek Jin Dong pun senang mendengarnya.
“Nenek... Ambil ini.” Ucap Jin Dong mengeluarkan buku tabungan dan mematikan TV. Nenek Jin Dong bertanya apa itu.
“Ini biaya operasi pinggang Nenek. Aku mengumpulkan uangnya sudah lama dan bulan ini sudah cukup.” Kata Jin Dong
“Simpan saja untukmu. Tabungan cucu kecilku tak bisa kupakai.”kata Nenek
“Cucu kecil? Nenek bilang aku kecil? Aku sudah 29 tahun, Nek.” Ucap Ji Dong
“Itu alasannya. Sebentar lagi kau akan berumur 30 tahun. Kau harusnya bersiap untuk menikah. Untuk apa kau pakai untuk nenek?” ucap  Nenek Jin Dong
“Aku butuh sepuluh tahun lagi untuk biaya menikah. Karena itu, mari kita obati pinggang Nenek dulu.” Ucap Jin Dong
“Kau ingin nenek menunggu sepuluh tahun untuk melihatmu menikah? Beraninya kau bicara seperti itu. Dengarkan nenek saja dan menikahlah tahun depan.” Ucap Nenek Jin Dong
“Ayolah. Kita operasi saja pinggangmu agar Nenek bisa tidur nyenyak.” Kata Jin Dong memohon
“Dokter berkata, operasi pun tak akan membuat perbedaan besar karena umurku sudah sangat tua. Nenek akan lebih berhati-hati dengan pinggulku sekarang, jadi, simpan saja untukmu. Cepat simpan ini!” tegas Nenek Jin Dong memukul cucunya. 



Manager Gwi memulai Kuis benar atau salah Dunia Mimpi dan Pertanyaan pertama adalah tentang pengetahuan umum. Ia bertanya “Siput memiliki gigi. Benar atau salah?” Kang Bae dan Wol Ju sudah siap dengan papan bebasr didepan panggung.
“Siput memakan daun perlahan. Kalau begitu, pasti ada giginya! Kalau tidak... Benar. Jawabannya pasti benar.” Ucap Tuan Choi dan langsung berdiri memegang kayu yang dipegang Wol Ju.
“Pak... Berdiri di belakang. Mundur sedikit.” ucap Wol Ju. Tuan Choi akhirnya berjalan mundur dan saat itu Manager Gwi memberitahu kaalu Jawabannya benar!
Tuan Choi berteriak bahagia, Manager Gwi meminta Bagi yang tereliminasi bisa segera naik Kereta Cepat Alam Baka. Pertandingan yang kedua, Tuan Choi berhasil mengambil permen pada tumpukan tempung dan menjadi pemenang.
Sementara Tuan Kim menang dengan cara yang curang, Wol Ju melonggo bingung, Kang Bae dan Manager Gwi pun tak bisa berkata-kata. 


Permainan berikutnya, berjalan dibawah tiang. Tuan Choi yakin kalau Pinggulnya sangat hebat untuk hal ini dan akhirnya berhasil lolos, Tapi beberapa arwah tak bisa melewatiny dan terjatuh. Tuan Kim melakukan dengan cara yang curang.
“Aku tak lihat dia tadi.” Ucap Manager Gwi bingung akhirnya memberitahu kalau Tuan Kim Berhasil!

Akhirnya hanya tinggal Tuan Cho dan Tuan Kim saja dengan dua suduh yang berbeda. Kang Bae memberikan semangat kalau pasti bisa. Manager Gwi memberitahu Babak final Kontes Lotre Dunia Mimpi 2020 dan meminta agar Tarung satu kaki.
“Choi Seok-pan versus Kim Du-yeong, Kim Du-yeong versus Choi Seok-pan. Siapa yang akan menjadi pemenang? Permainan akan dimulai sekarang! Kedua pemain silakan maju!” ucap Manager Gwi
“Apa orang rendahan sepertimu bisa mengalahkan bangsawan sepertiku? Walau keturunan miskin kami sama sekali tak memiliki hati yang miskin. “  gumam Tuan Lee
“Aku pasti akan menang dan membuat masa depan cicitku menjadi sangat cerah!” kata Tuan Choi
Keduanya mengangkat satu kaki dan siap saling menyerang, Tuan Kim kembali menyerang dengan kecurangan. Tuan Choi menahan rasa sakit dan berpikir kalau tidak boleh kalah seperti ini.
“Ini saatnya menggunakan jurus andalanku, Pinggul Tornado!” kata Tuan Choi. Saat itu semua melonggo melihat Tuan Choi mulai terbang dan akhirnya bisa membuat Tuan Kim jatuh.
“Pemenang Kontes Lotre Dunia Mimpi adalah Choi Seok-pan!” teriak Manager Gwi.  Kang bae pun ikut gembira melihatnya.
Manager Yeom pun memberikan papan hadiah [KONTES LOTRE DUNIA MIMPI 2020 -PEMENANG: CHOI SEOK-PAN, MEMENANGKAN NOMOR LOTRE DI MIMPI KETURUNAN] Tuan Kim terlihat sangat marah melihatnya.
“Dia berhasil! Dia berhasil menang kontes ini!” jerit Kang Bae bahagia.
“Hei, ada apa denganmu? Bukan kau yang memenangkannya, Dia selalu berempati dengan orang lain.” Keluh Manage Gwi
“Orang lain? Ini tentang Jin-dong! Jin-dong akan berhenti kerja bila seperti ini. Kakek Seok-pan! Kau pasti bisa!” ucap Kang Bae. Tuan Choi pun membalasnya.
“Dasar orang rendahan menyebalkan.” Keluh Tuan Kim sinis. 


Jin Dong memanggil Pelanggan pertama, ada yang bisa dibantu di PUSAT KEPUASAN PELANGGAN. Tuan Choi datang memberitahu  NOMOR 7. Jin Dong bingung karena  Sekarang saatnya Pelanggan pertama jadi meminta agar menunggu dulu. Tuan Choi memberikan NOMOR 11
“Apa ini semua?” tanya Jin Dong bingung melihat deratan angka yang diberikan Tuan Choi. Tuan Choi memuji kalau Jin Dong sudah bekerja keras. Jin Dong tertidur pulas dalam mimpi dikamarnya. 

Manager Yeom berdiri ditepi sungai memastikan kalau Semua arwah yang ikut kontes sudah kembali ke Alam Baka, Assitantnya mengaku sudah semua kecuali yang tinggal untuk bersih-bersih.
“Kalau begitu, mari kembali ke pekerjaan kita sebenarnya. Berikan daftarnya.” Ucap Manager Yeom
“Ini adalah daftar yang harus kau jemput besok.”kata Ass-nya. Manager Yeom pun ingin melihatnya dan terlihat kaget. 

Wol Ju datang memberitahu Manager Yeom kalau baru saja datang. Manager Yeom terlihat gugup bertanya apakah berhasil memberi tahu nomor lotre ke anak itu. Wol Ju menganguk menurutnya mereka itu tak pernah gaga.
‘Lupakan itu. Bila Jin-dong menang lotre, pastikan jumlah dendam yang kubereskan naik.” Kata Wol Ju bahagia.
“Baiklah.. Kau bisa segera kembali ke Alam Baka. Bila terlalu lama di Dunia Mimpi, rohmu bisa menjadi lemah.” Kata Manager Yeom pada Tuan Choi. Tuan Choi menganguk mengerti.
“Aku baru lihat ini... Apa ini model baru? Bagus sekali. Sepertinya Yeomra Chung mulai mendapat dana tambahan.” Kata Wol Ju mengintip tak baru dan langsung ingi melihatnya. 

Wol Ju kaget melihat daftar [CHOI JIN-DONG 21 APRIL 2020, WAFAT KARENA KECELAKAAN] Ia langsung berteriak kaget kalau Choi Jin-dong akan mati Semua pun kaget kalau Jin-dong akan meninggal. Tuan Choi pun melihat daftarnya "21 April"?
“Itu besok... Bagaimana bisa ini terjadi kepadanya? Apa Dia akan meninggal? Jin-dong keturunanku akan meninggal? Cicit kesayanganku, mengapa dia harus meninggal?” kata Tuan Choi
“Tak mungkin... Jin-dong akan meninggal?” kata Kang Bae ikut panik dan ingin tahu alasanya.
“Lalu targetku? Bagaimana dengan targetku?”ucap Wol Ju. Manager Gwi menjawabTentu saja tidak akan dihitung.
“Aku padahal sudah membuat mie dan bekerja sukarela seharian!” keluh Wol Ju kesal
“Nona Wol-ju, bukan itu masalahnya sekarang. Bagaimana dengan Jin-dong?”kata Kang Bae
“Kumohon, coba pikirkan lagi.” Kata Tuan Choi memohon. Manager Yeom mengaku Ini bukan hal yang bisa diputuskan.
“Jangan terlalu dingin untuk masalah ini. Dia dibesarkan neneknya di rumah yang sangat sederhana, tapi dia anak yang sangat baik dan tidak pernah melakukan kesalahan. Namun, sekarang dia harus meninggal tanpa bisa menikah? Bagaimana bisa dia pergi meninggalkan dunia seperti ini?” kata Tuan Choi memohon
“Aku padahal tak boleh seperti ini. Namun, hatiku lemah karenanya.” Gumam Manager Yeom
“Aku memohon padamu. Tolong selamatkan dia. Tolong dia.”pinta Tuan Choi
“Seok-pan. Sebenarnya masih ada cara untuk menyelamatkan dia. Bila kita mau mengubah keputusan Tuhan, kita harus mengubah pikiran-Nya. Jika begitu, kita perlu sesuatu yang besar untuk membuat Dia berpikir kembali. “ kata Manager Yeom
“Namun, setelah kuperiksa, perbuatan baikmu tak cukup untuk mengubah itu.” Jelas Manager Yeom
“Kalau begitu aku harus berbuat apa?” tanya Tuan Choi. Manager Yeom pikir Ada satu cara terakhir untuk ini.
Semua langsung berkumpul ingin tahu apa itu caranya. Manager Gwi terlihat ragu untuk memberitahu caranya. Wol Ju langsung memberikan tatapan macamnya yang siap membunuh.
***
Bersambung ke part 2


 Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar