PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 30 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sun Kyeol akhirnya melakukan operasi dan kehilangan banyak darah. Saat itu Sun Kyeol didalam hatinya memanggil nama Oh Sol. Akhirnya Oh Sol datang dengan wajah panik menanyakan nama pasien Sun Kyeol. Pergawai memberitahu ada di ruang pemulihan VIP Tepat di sudut ruangan.
“Kenapa kau kemari? Cepat Pulang, Kau seharusnya tak berada di sini.” Ucap Tuan Cha sinis melihat Oh Sol yang datang
“Tidak... Kaulah yang seharusnya tak ada di sini. Kaulah yang membuat CEO Jung berada di sini. Kau sudah mengakibatkan cucumu satu-satunya kecelakaan. Kau juga sudah mengakibatkan orang yang tak bersalah meninggal. Kaulah penyebab semuanya. “ ucap Oh Sol berani bicara.
“Aku tak akan lagi lari darimu, atau pun menghindarimu. Aku tak akan bersembunyi karena takut. Aku juga takkan lagi berduka atas meninggalnya Ibuku. Karena kaulah orang yang seharusnya menderita. CEO Jung tak pantas mendapatkan rasa sakit ini. Kaulah seharunya yang menderita.” Tegas Oh Sol lalu meminta Tuan Cha minggir.
“Aku harus pergi menemui CEO Jung” ucap Oh Sol berani melewati. Tuan Cha hanya bisa menatap Oh Sol dengan penuh amarah. 


Oh Sol masuk ruangan shock melihat Sun Kyeol dengan alat bantu nafas, lalu mendekati nya memberitahu kalau sudah datang. Sun Kyeol tetap diam dan Oh Sol pun hanya bisa menangis melihatnya.
“CEO Jung..  aku membuatmu menunggu, kan? Maafkan aku” ucap Oh Sol terus menangis.
Nyonya Cha panik mengetahui keadaan anaknya, Tuan Park meminta Nyonya Cha tenang dan mengejarnya. Saat akan pergi Nyonya Cha bertemu dengan ayahnya, Tuan Park menahan tak boleh pergi sendiri karena akan pergi sebagai gantinya.
“ Apa Kau datang dari rumah sakit? Bagaimana Sun Kyeol?” tanya Nyonya Cha. Tuan Cha hanya diam saja.
“Ayah! Kaulah yang membuatnya seperti itu! Apa Sesudah menghancurkan hidupku, kau juga harus menghancurkan hidupnya juga? Apa Kau bahagia sekarang? Apa Hatimu bahagia?” teriak Nyonya Cha histeris
“Jika Sun Kyeol tak bangun, Aku akan membencimu selama sisa hidupku. Aku akan membenci dan membencimu sampai kumati. Apa Kau mengerti?” tegas Nyonya Cha marah 


Oh Sol menatap Sun Kyeol memohon agar bangun, karena sudah datang. Ia tak percaya melihat tangan Sun Kyeol yang terluka juga. Sun Kyeol masih tetap diam.
“Aku tak tulus mengatakan ingin berpisah. Aku berbohong ketika bilang membencimu... Sekarang Betapa aku merindukanmu.... Aku sangat merindukanmu... Sesudah berpisah dengan kau... Setiap malam... Setiap pagi...” ucap akui Oh Sol sambil menangis
Dari belakang pintu, Sek Kwon yang akan masuk melihat Oh Sol sedang menangis akhirnya menahan diri
“Kuharap itu hanyalah mimpi. Betapa berharapnya aku itu hanyalah mimpi yang akan lenyap ketika terbangun... Aku tahu itu bukan salahmu... Aku tahu itu bukan pilihanmu. Jika kau tak bangun seperti ini, aku tak tahu harus berbuat apa... Betapa aku merindukanmu... Aku harus pergi... Aku takkan kembali sesudah pergi. Jika kau rindu, bukalah matamu... Bangun, kumohon.” Ucap Oh Sol lalu keluar dari ruangan. Sun Kyeol mengerakan sedikit tanganya. 


Di ruang tunggu
Oh Sol berbicara dengan Sek Kwon kalau  sudah dengar dari Dong Hyun dan ingin tahu Apa yang akan terjadi pada perusahaan. Sek Kwon mengatakan  Rapat umum sudah ditunda karena kecelakaan CEO Jung, Tapi tak ada yang akan berubah.
Itu Karena lebih dari setengah perusahaan milik AG Group. Segalanya akan berubah sesuai keinginan Tuan Cha” jelas Sek Kwon  
“Kenapa dia melakukan ini pada CEO Jung? Dia kakeknya.. Tapi... Kenapa dia sangat kasar padanya?” kata Oh Sol tak percaya
“Maafkan aku... Aku sudah memberikan rasa sakit yang tak tertahankan padamu dan CEO Jung Itu semua salahku. Tuan Cha memintaku bekerja untuk CEO Jung,  tapi Tak tahu akan menjadi seperti ini, kusarankan agar kau tetap dekat dia. Itu saranku... Aku sangat menyesal, sungguh.” Cerita Sek Kwon
“Kau harus meminta pengampunan pada CEO Jung, bukan aku... Dia mempercayaimu lebih dari siapa pun.” Kata Oh Sol. Sek Kwon hanya bisa menangis. 


Alat bantu nafas sudah dilepas, Oh Sol datang memberikan ciuman untuk Sun Kyeol yang tertidur. Sun Kyeol pun terbangun kaget melihat Oh Sol sudah ada didepanya, Oh Sol menyapa dengan senyuman bertanya apakah Tidurnya nyenyak.
“Cepat bangun... Sampai kapan akan berbaring terus? Apa Kau akan kembali? Bangunlah sekarang.” Ucap Oh Sol lalu berjalan keluar dari kamar.
Sun Kyeol akhirnya turun dari tempat tidur bergegas keluar dari kamar memanggil Oh Sol, tapi Oh Sol tak ada dirumahnya dan terus memanggilnya.  
Saat itu juga mata Sun Kyeol terbuka dan memastikan kalau pandanganya lebih dulu. Nyonya Cha sedang tertidur dan Tuan Park melihat Sun Kyeol membuka mata dan langsung membangunkan Nyonya Cha. Nyonya Cha mengeluh karena pagi-pagi sudah berisik, sampai akhirnya tersadar kalau  Sun Kyeol sudah membuka matanya.
“Apa Kau sudah bangun? Apa Kau mengenali Ibu? akan kupanggil dokter.” Ucap Nyonya Cha senang
“Apa yang terjadi? Kenapa aku disini?” tanya Sun Kyeol binggung
“Kau sudah berbaring di sini selama seminggu.” Kata Nyonya Cha
Saat itu Sun Kyeol seperti mengingat yang dikatakan Oh Sol “Aku pergi sekarang. Jika rindu, bukalah matamu... Bangun. Kumohon.” Lalu memanggil nama Oh Sol. Nyonya Cha terlihat binggung.


Dokter akhirnya datang menanyakan apakah tahu sedang dimana. Sun Kyeol melepaskan infusnya karena harus bertemu dengan Oh Sol. Dokter menahanya karena belum boleh meninggalkan tempat tidur. Sun Kyeol tak peduli ingin tetap turun, tapi tubuhnya belum stabil.
Perawat dan dokter menahanya sebelum jatuh, meminta agar tetap tenang serta belum boleh bergerak. dan saat itu Sek Kwon datang keduanya saling menatap dan Sun Kyeol terlihat marah melihat Sek Kwon. 

Sek Kwon akhirnya ditinggal bersama dengan Sun Kyeol diruangan. Sun Kyeol ingin tahu keadaann perusahaan, Sek Kwon tak bisa menjawab karena semua kacau balau. Sun Kyeol bisa mengerti meminta agar segera pergi saja. Sek Kwon berjanji akan kembali  lagi. Sun Kyeol menolaknya.
“Jangan... Aku bukan CEO dari Cheongso Yojeong lagi. Dan kau bukan orang yang kukenal. Kita tak perlu bertemu lagi.” Ucap Sun Kyeol dingin
“Semoga lekas sembuh, CEO Jung” kata Sek Kwon lalu melangkah pergi.
Di dalam mobil, Sek Kwon hanya bisa menangis karena sudah mengkhianati kesetiaan Sun Kyeol. Anaknya yang duduk dibelakang memberikan sapu tangan untuk ibunya,  Sek Kwon pun mengucpakan Terima kasih pada Ye Joon.

Nyonya Cha berbicara pada anaknya kalau  Saat ini tak yakin apa ini saat yang tepat untuk memberitahukan hal ini. Ia pun dengan yakin memberitahu kalau Oh Sol memang datang mengunjungi anaknya, tapi  meminta untuk tak memberitahu Sun Kyeol
“O Sol sudah datang setiap hari. Dia datang duduk di sampingmu lalu diam-diam pergi. Dia bilang, takkan pernah kembali, tapi dia tak bisa menahannya. Dia bilang akan terus kembali hanya sampai kau bangun, dan Dia datang setiap hari... Setiap hari O Sol ada di sampingmu.” Cerita Nyonya Cha
Oh Sol pun dengan sangat telaten menemani Sun Kyeol saat tak sadarkan diri. Bahkan Nyonya Cha juga sempat duduk bersama Oh Sol agar bisa tetap kuat menemani anaknya. 



Sun Kyeol seperti tak percaya kalau yang dalam mimpinya memang kejadian sebenarnya. Nyonya Cha memberitahu kalau Sudah waktunya O Sol datang.
Di rumah
Oh Sol sudah bersiap-siap untuk pergi, lalu mendengar pembicaran ayahnya dengan Choi Gun di meja makan. Tuan Gil mengucap syukur bertanya Apa O Sol tahu kalau Sun Kyeol sudah bangun. Choi Gun pikir belum
“Dia pasti akan senang... Dia akan lebih bahagia ketika melihat wajahnya di rumah sakit.” Kata Tuan Gil. Choi Gun tak percaya Tuan Gil sudah tahu kalau O Sol mengunjungi Sun Kyeol
“Bagaimana aku tidak tahu ketika dia pulang setiap malam dengan mata bengkak? Meskipun dia tak berkata apa pun, pasti sulit baginya. Dan Bukannya aku tak bisa mengerti. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dan tidak seharusnya begitu.” Kata Tuan Gil mengerti. Oh Sol terus mendengarnya dari depan pintu. 


Sun Kyeol gelisah mondar mandir diruangan menunggu Oh Sol, tapi tak kunjung datang. Sementara dirumah Oh Sol memilih untuk menjemur pakaian di atap, Choi Gun datang bertanya apakah Oh Sol  tak pergi ke rumah sakit. Oh Sol menjawab kalau tak akan pergi dari sekarang.
“Kenapa tidak? Apa Kau dengar CEO Jung sudah bangun?” ucap Choi Gun. Oh Sol pun mengucap syukur. Choi Gun mengartikan kalau Oh Sol mendengar karena pembicaran dengan Tuan Gil.
 “Aku hanya memikirkan diri sendiri selama ini. Apa yang dipikirkan ayah ketika dia melihatku akan menemuinya jadi Aku tak akan pergi mulai saat ini. Karena dia sudah bangun, sudah cukup bagiku.” Ucap Oh Sol. 


Nyonya Cha masuk kamar memberitahu anaknya kalau bisa pulang sekarang, tapi tak ada dikabar dan panik keluar ruangan ingin tahu kemana Sun Kyeol pergi.
Tuan Cha sedang berdiri dijembatan, Sek-nya mengajak masuk karena  di luar dingin. Saat itu Sun Kyeol datang menemui kakeknya. Tuan Cha pikir melihat Sun Kyeol datang jauh-jauh, sepertinya sudah baikkan sekarang. Sun Kyeol meminta Tuan Cha agar membiarkan keluarga Gil O Sol hidup dengan tenang.
“Kupikir kau akan berbicara mengenai perusahaan terlebih dahulu. Dia sepertinya gadis yang teguh, Jauh lebih kuat dari dirimu. Jadi Karena kau sudah baikan sekarang, bergabunglah Grup AG. Maka aku akan dapat memberimu bantuan.” Ucap Tuan Cha memberikan tawaran
“Kau sepertinya masih ingin membuat kesepakatan denganku.” Komentar Sun Kyeol. Tuan Cha tak mengerti maksudnya.
“Ketika kau mengirimku ke Amerika di luar kehendakku, kau bilang ini kepadaku. Bahwa ketika aku kembali,maka kau akan melepaskanku. Cheongso Yojeong, Gil O Sol juga. Bagimu, semua yang berharga bagiku tampak seperti alat untuk mengendalikan hidupku.” Sindir Sun Kyeol
“Apa yang ingin kau katakan?” ucap Tuan Cha tak ingin berbelit-belit.
“Dari saat aku meninggalkan rumah sakit untuk datang ke sini dan menjumpaimu, aku memiliki secercah harapan. Karena cucumu selamat dari kecelakaan, mungkin kau  mengabulkan keinginanku tanpa persyaratan apa pun. Tapi aku salah.” Ucap Sun Kyeol seperti merasa menyesal
“Seharusnya aku tahu lebih baik... Aku mengunjungi situs kecelakaan dari enam tahun lalu. Aku ingin meminta maaf atas namamu. Kupikir itu satu-satunya caraku bisa menahannya. Dan Jika aku melakukan itu, kupikir mungkin kau akan dapat menerima pengampunan atas kesalahanmu. Karena saat itu aku tak pernah membayangkan keluarga orang yang kucintai, adalah korban.” Cerita Sun Kyeol
“Itu kecelakaan... Tidak ada yang bisa kita lakukan.” Tegas Tuan Cha merasa tak bersalah.
“Tidak... Itu salahmu... Itu adalah bencana karena keputusanmu yang buruk. “ kata Sun Kyeol
“Aku... hanya mencoba yang terbaik untuk menepati tanggal janji. Aku mengikuti semua prosedur yang tepat dan sudah memberikan kompensasi yang wajar. Ucap Tuan Cha
“Tepat dan masuk akal, semua didasarkan pada standarmu. Sama seperti bagaimana kau memperlakukanku selama ini. Meskipun sudah terlambat, kunjungilah para korban. Meminta maaf dan pengampunan dengan tulus... Ini hal terakhir yang kuminta darimu sebagai seorang cucu.” Kata Sun Kyeol
Tuan Cha hanya bisa memanggil cucunya, tapi Sun Kyeol sudah pergi meninggalkanya. 



Oh Sol baru saja keluar dari kamar melihat adiknya yang sudah bangun, keduanya terlihat canggung. Oh Sol memberitahu sudah membuat sarapan. Oh Dol bartanya apa yang ada ditanganya. Oh Sol memberitahu kalau ini petisi.
“Nuna... Ayo berhenti... Apa yang bisa kita ubah dengan selembar kertas itu? Berhentilah membuang-buang tenagamu pada sesuatu yang sia-sia.” Kata Oh Dol
“Kita bisa mengubahnya. Selama tak menyerah, kita bisa mengubah apa pun itu. Ayo terus lakukan taekwondo, oke?” kata Oh Sol menyakinkan.
“Kau berhenti dari pekerjaanmu sesuka hati. Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa itu membuatmu puas? Ah.... Tidak, apa itu karena rasa bersalah? Apa karena kau ingin terus berkencan dengan pria yang membunuh Ibu?!!” ucap Oh Dol marah.
“Ya.... Apa yang kau katakan semuanya benar... Mungkin karena rasa bersalah, dan aku mungkin mencoba untuk hidup melaluimu. Tapi O Dol... Aku tak akan bertemu dengannya lagi... Aku tak akan pernah melihatnya mulai saat ini.” Ucap Oh Sol menyakinkan.
“O Dol, sejujurnya, sesudah aku berhenti menjadi atlet, Aku menyesalinya setiap hari. Aku bilang pada diri sendiri "aku baik-baik saja", tapi itu tak benar...Aku...jika berusaha cukup keras, maka Aku bisa hidup dengan baik seperti orang lain Tapi itu tak mungkin.” Cerita Oh Sol. Oh Dol hanya tertunduk sedih
“Saat itu, Aku berlari... Seorang pengecut yang melarikan diri dapat mencoba tapi memiliki batasan... Sulit untuk melangkah lebih jauh juga. Bagiku, satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah bertahan. Kuharap kau tak mengulangi kesalahanku... Kuharap kau tak menyerah, atau melarikan diri sepertiku...Nuna akan melakukan apa pun sebisaku, Sebelum menyesal. Itu yang ingin kulakukan sekarang.” Tegas Oh Sol menyakinkan. 

Sun Kyeol bertemu dengan hakim memberikan berkas  daftar orang yang ditambahkan ke komite disiplin dan Sedikit investigasi jelas akan membuktikan bahwa itu diisi dengan orang-orang yang terkait dengan AG. Hakim pikir mungkin kebetulan.
“Tapi aku punya bukti untuk mendukung itu bukan kebetulan. Semuanya ada di sana.” Kata Sun Kyeol yakin
“Secara harfiah ini hanya bukti tak langsung. Apa yang bisa kau lakukan dengan ini?” ucap Hakim
“Bukti tak langsung? Kita akan melihat bagaimana bukti tak langsung itu berubah menjadi kebenaran.” Kata Sun Kyeol 


Oh Sol sambil berjalan berbicara di telp dengan pelatih, kalau sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan dokumen meminta agar Jangan khawatir, karena O Dol akan melanjutkan taekwondo dan yakin adiknya pasti kuat.
Saat itu Oh Sol dan Sun Kyeol tak sengaja bertemu didepan gedung pengadilian.
Akhirnya keduanya duduk dibangku taman, suasana terasa canggung. Oh Sol mengaku sudah mendengar Sun Kyeol yang keluar dari rumah sakit dan bertanya apakah sudah pulih sepenuhnya. Sun Kyeol mengaku belum Tapi tak memiliki masalah dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

“Lalu apa Kabarmu baik? Sepertinya kau makin kurus.” Ucap Sun Kyeol, Oh Sol tak menyadarinya.
“Ada perlu apa kau datang kemari?” tanya Oh Sol, Sun Kyeol pikir tak bisa hanya diam menunggu.
“Meski begitu, tak akan mudah... Kakekmu, pria yang menakutkan..” ucap Oh Sol
“Maaf... Itu Gara-gara aku.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol pamit pergi dulu
“Terimakasih untuk semuanya... Waktu yang kuhabiskan denganmu adalah momen ajaib. Kedepannya juga akan selalu kuingat moment itu... Selamanya.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol mengulurkan tanganya.
“Aku tak pernah benar mengucapkan salam perpisahan. Hiduplah dengan baik. Walaupun begitu... Kau sudah hidup dengan baik.” Kata Oh Sol tapi Sun Kyeol seperti tak ingin bersentuhan dan tangan yang penuh luka tak ingin berjabat tangan.
Bersambung ke episode 16
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar