PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Sun Kyeol
akhirnya melakukan operasi dan kehilangan banyak darah. Saat itu Sun Kyeol didalam
hatinya memanggil nama Oh Sol. Akhirnya Oh Sol datang dengan wajah panik
menanyakan nama pasien Sun Kyeol. Pergawai memberitahu ada di ruang pemulihan
VIP Tepat di sudut ruangan.
“Kenapa
kau kemari? Cepat Pulang, Kau seharusnya tak berada di sini.” Ucap Tuan Cha
sinis melihat Oh Sol yang datang
“Tidak...
Kaulah yang seharusnya tak ada di sini. Kaulah yang membuat CEO Jung berada di
sini. Kau sudah mengakibatkan cucumu satu-satunya kecelakaan. Kau juga sudah
mengakibatkan orang yang tak bersalah meninggal. Kaulah penyebab semuanya. “
ucap Oh Sol berani bicara.
“Aku tak
akan lagi lari darimu, atau pun menghindarimu. Aku tak akan bersembunyi karena
takut. Aku juga takkan lagi berduka atas meninggalnya Ibuku. Karena kaulah orang
yang seharusnya menderita. CEO Jung tak pantas mendapatkan rasa sakit ini. Kaulah
seharunya yang menderita.” Tegas Oh Sol lalu meminta Tuan Cha minggir.
“Aku
harus pergi menemui CEO Jung” ucap Oh Sol berani melewati. Tuan Cha hanya bisa
menatap Oh Sol dengan penuh amarah.
Oh Sol masuk
ruangan shock melihat Sun Kyeol dengan alat bantu nafas, lalu mendekati nya
memberitahu kalau sudah datang. Sun Kyeol tetap diam dan Oh Sol pun hanya bisa
menangis melihatnya.
“CEO
Jung.. aku membuatmu menunggu, kan? Maafkan
aku” ucap Oh Sol terus menangis.
Nyonya
Cha panik mengetahui keadaan anaknya, Tuan Park meminta Nyonya Cha tenang dan
mengejarnya. Saat akan pergi Nyonya Cha bertemu dengan ayahnya, Tuan Park
menahan tak boleh pergi sendiri karena akan pergi sebagai gantinya.
“ Apa Kau
datang dari rumah sakit? Bagaimana Sun Kyeol?” tanya Nyonya Cha. Tuan Cha hanya
diam saja.
“Ayah!
Kaulah yang membuatnya seperti itu! Apa Sesudah menghancurkan hidupku, kau juga
harus menghancurkan hidupnya juga? Apa Kau bahagia sekarang? Apa Hatimu
bahagia?” teriak Nyonya Cha histeris
“Jika Sun
Kyeol tak bangun, Aku akan membencimu selama sisa hidupku. Aku akan membenci
dan membencimu sampai kumati. Apa Kau mengerti?” tegas Nyonya Cha marah
Oh Sol
menatap Sun Kyeol memohon agar bangun, karena sudah datang. Ia tak percaya
melihat tangan Sun Kyeol yang terluka juga. Sun Kyeol masih tetap diam.
“Aku tak
tulus mengatakan ingin berpisah. Aku berbohong ketika bilang membencimu...
Sekarang Betapa aku merindukanmu.... Aku sangat merindukanmu... Sesudah berpisah
dengan kau... Setiap malam... Setiap pagi...” ucap akui Oh Sol sambil menangis
Dari belakang
pintu, Sek Kwon yang akan masuk melihat Oh Sol sedang menangis akhirnya menahan
diri
“Kuharap
itu hanyalah mimpi. Betapa berharapnya aku itu hanyalah mimpi yang akan lenyap
ketika terbangun... Aku tahu itu bukan salahmu... Aku tahu itu bukan pilihanmu.
Jika kau tak bangun seperti ini, aku tak tahu harus berbuat apa... Betapa aku
merindukanmu... Aku harus pergi... Aku takkan kembali sesudah pergi. Jika kau
rindu, bukalah matamu... Bangun, kumohon.” Ucap Oh Sol lalu keluar dari
ruangan. Sun Kyeol mengerakan sedikit tanganya.
Di ruang
tunggu
Oh Sol
berbicara dengan Sek Kwon kalau sudah
dengar dari Dong Hyun dan ingin tahu Apa yang akan terjadi pada perusahaan. Sek
Kwon mengatakan Rapat umum sudah ditunda
karena kecelakaan CEO Jung, Tapi tak ada yang akan berubah.
Itu Karena
lebih dari setengah perusahaan milik AG Group. Segalanya akan berubah sesuai keinginan
Tuan Cha” jelas Sek Kwon
“Kenapa
dia melakukan ini pada CEO Jung? Dia kakeknya.. Tapi... Kenapa dia sangat kasar
padanya?” kata Oh Sol tak percaya
“Maafkan
aku... Aku sudah memberikan rasa sakit yang tak tertahankan padamu dan CEO Jung
Itu semua salahku. Tuan Cha memintaku bekerja untuk CEO Jung, tapi Tak tahu akan menjadi seperti ini, kusarankan
agar kau tetap dekat dia. Itu saranku... Aku sangat menyesal, sungguh.” Cerita Sek
Kwon
“Kau
harus meminta pengampunan pada CEO Jung, bukan aku... Dia mempercayaimu lebih
dari siapa pun.” Kata Oh Sol. Sek Kwon hanya bisa menangis.
Alat
bantu nafas sudah dilepas, Oh Sol datang memberikan ciuman untuk Sun Kyeol yang
tertidur. Sun Kyeol pun terbangun kaget melihat Oh Sol sudah ada didepanya, Oh
Sol menyapa dengan senyuman bertanya apakah Tidurnya nyenyak.
“Cepat
bangun... Sampai kapan akan berbaring terus? Apa Kau akan kembali? Bangunlah
sekarang.” Ucap Oh Sol lalu berjalan keluar dari kamar.
Sun Kyeol
akhirnya turun dari tempat tidur bergegas keluar dari kamar memanggil Oh Sol,
tapi Oh Sol tak ada dirumahnya dan terus memanggilnya.
Saat itu
juga mata Sun Kyeol terbuka dan memastikan kalau pandanganya lebih dulu. Nyonya
Cha sedang tertidur dan Tuan Park melihat Sun Kyeol membuka mata dan langsung
membangunkan Nyonya Cha. Nyonya Cha mengeluh karena pagi-pagi sudah berisik,
sampai akhirnya tersadar kalau Sun Kyeol
sudah membuka matanya.
“Apa Kau
sudah bangun? Apa Kau mengenali Ibu? akan kupanggil dokter.” Ucap Nyonya Cha
senang
“Apa yang
terjadi? Kenapa aku disini?” tanya Sun Kyeol binggung
“Kau
sudah berbaring di sini selama seminggu.” Kata Nyonya Cha
Saat itu
Sun Kyeol seperti mengingat yang dikatakan Oh Sol “Aku pergi sekarang. Jika
rindu, bukalah matamu... Bangun. Kumohon.” Lalu memanggil nama Oh Sol. Nyonya
Cha terlihat binggung.
Dokter
akhirnya datang menanyakan apakah tahu sedang dimana. Sun Kyeol melepaskan
infusnya karena harus bertemu dengan Oh Sol. Dokter menahanya karena belum
boleh meninggalkan tempat tidur. Sun Kyeol tak peduli ingin tetap turun, tapi
tubuhnya belum stabil.
Perawat dan
dokter menahanya sebelum jatuh, meminta agar tetap tenang serta belum boleh
bergerak. dan saat itu Sek Kwon datang keduanya saling menatap dan Sun Kyeol
terlihat marah melihat Sek Kwon.
Sek Kwon
akhirnya ditinggal bersama dengan Sun Kyeol diruangan. Sun Kyeol ingin tahu keadaann
perusahaan, Sek Kwon tak bisa menjawab karena semua kacau balau. Sun Kyeol bisa
mengerti meminta agar segera pergi saja. Sek Kwon berjanji akan kembali lagi. Sun Kyeol menolaknya.
“Jangan...
Aku bukan CEO dari Cheongso Yojeong lagi. Dan kau bukan orang yang kukenal.
Kita tak perlu bertemu lagi.” Ucap Sun Kyeol dingin
“Semoga
lekas sembuh, CEO Jung” kata Sek Kwon lalu melangkah pergi.
Di dalam
mobil, Sek Kwon hanya bisa menangis karena sudah mengkhianati kesetiaan Sun
Kyeol. Anaknya yang duduk dibelakang memberikan sapu tangan untuk ibunya, Sek Kwon pun mengucpakan Terima kasih pada Ye
Joon.
Nyonya Cha
berbicara pada anaknya kalau Saat ini tak
yakin apa ini saat yang tepat untuk memberitahukan hal ini. Ia pun dengan yakin
memberitahu kalau Oh Sol memang datang mengunjungi anaknya, tapi meminta untuk tak memberitahu Sun Kyeol
“O Sol
sudah datang setiap hari. Dia datang duduk di sampingmu lalu diam-diam pergi. Dia
bilang, takkan pernah kembali, tapi dia tak bisa menahannya. Dia bilang akan
terus kembali hanya sampai kau bangun, dan Dia datang setiap hari... Setiap
hari O Sol ada di sampingmu.” Cerita Nyonya Cha
Oh Sol
pun dengan sangat telaten menemani Sun Kyeol saat tak sadarkan diri. Bahkan Nyonya Cha juga sempat duduk bersama Oh Sol agar bisa tetap kuat menemani anaknya.
Sun Kyeol
seperti tak percaya kalau yang dalam mimpinya memang kejadian sebenarnya. Nyonya
Cha memberitahu kalau Sudah waktunya O Sol datang.
Di rumah
Oh Sol
sudah bersiap-siap untuk pergi, lalu mendengar pembicaran ayahnya dengan Choi
Gun di meja makan. Tuan Gil mengucap syukur bertanya Apa O Sol tahu kalau Sun Kyeol
sudah bangun. Choi Gun pikir belum
“Dia pasti
akan senang... Dia akan lebih bahagia ketika melihat wajahnya di rumah sakit.” Kata
Tuan Gil. Choi Gun tak percaya Tuan Gil sudah tahu kalau O Sol mengunjungi Sun
Kyeol
“Bagaimana
aku tidak tahu ketika dia pulang setiap malam dengan mata bengkak? Meskipun dia
tak berkata apa pun, pasti sulit baginya. Dan Bukannya aku tak bisa mengerti. Tapi
apa yang bisa dia lakukan? Dan tidak seharusnya begitu.” Kata Tuan Gil
mengerti. Oh Sol terus mendengarnya dari depan pintu.
Sun Kyeol
gelisah mondar mandir diruangan menunggu Oh Sol, tapi tak kunjung datang.
Sementara dirumah Oh Sol memilih untuk menjemur pakaian di atap, Choi Gun
datang bertanya apakah Oh Sol tak pergi
ke rumah sakit. Oh Sol menjawab kalau tak akan pergi dari sekarang.
“Kenapa
tidak? Apa Kau dengar CEO Jung sudah bangun?” ucap Choi Gun. Oh Sol pun
mengucap syukur. Choi Gun mengartikan kalau Oh Sol mendengar karena pembicaran
dengan Tuan Gil.
“Aku hanya memikirkan diri sendiri selama ini.
Apa yang dipikirkan ayah ketika dia melihatku akan menemuinya jadi Aku tak akan
pergi mulai saat ini. Karena dia sudah bangun, sudah cukup bagiku.” Ucap Oh Sol.
Nyonya
Cha masuk kamar memberitahu anaknya kalau bisa pulang sekarang, tapi tak ada
dikabar dan panik keluar ruangan ingin tahu kemana Sun Kyeol pergi.
Tuan Cha
sedang berdiri dijembatan, Sek-nya mengajak masuk karena di luar dingin. Saat itu Sun Kyeol datang
menemui kakeknya. Tuan Cha pikir melihat Sun Kyeol datang jauh-jauh, sepertinya
sudah baikkan sekarang. Sun Kyeol meminta Tuan Cha agar membiarkan keluarga Gil
O Sol hidup dengan tenang.
“Kupikir
kau akan berbicara mengenai perusahaan terlebih dahulu. Dia sepertinya gadis
yang teguh, Jauh lebih kuat dari dirimu. Jadi Karena kau sudah baikan sekarang,
bergabunglah Grup AG. Maka aku akan dapat memberimu bantuan.” Ucap Tuan Cha
memberikan tawaran
“Kau
sepertinya masih ingin membuat kesepakatan denganku.” Komentar Sun Kyeol. Tuan
Cha tak mengerti maksudnya.
“Ketika
kau mengirimku ke Amerika di luar kehendakku, kau bilang ini kepadaku. Bahwa
ketika aku kembali,maka kau akan melepaskanku. Cheongso Yojeong, Gil O Sol
juga. Bagimu, semua yang berharga bagiku tampak seperti alat untuk
mengendalikan hidupku.” Sindir Sun Kyeol
“Apa yang
ingin kau katakan?” ucap Tuan Cha tak ingin berbelit-belit.
“Dari saat
aku meninggalkan rumah sakit untuk datang ke sini dan menjumpaimu, aku memiliki
secercah harapan. Karena cucumu selamat dari kecelakaan, mungkin kau mengabulkan keinginanku tanpa persyaratan apa
pun. Tapi aku salah.” Ucap Sun Kyeol seperti merasa menyesal
“Seharusnya
aku tahu lebih baik... Aku mengunjungi situs kecelakaan dari enam tahun lalu. Aku
ingin meminta maaf atas namamu. Kupikir itu satu-satunya caraku bisa
menahannya. Dan Jika aku melakukan itu, kupikir mungkin kau akan dapat menerima
pengampunan atas kesalahanmu. Karena saat itu aku tak pernah membayangkan keluarga
orang yang kucintai, adalah korban.” Cerita Sun Kyeol
“Itu
kecelakaan... Tidak ada yang bisa kita lakukan.” Tegas Tuan Cha merasa tak
bersalah.
“Tidak...
Itu salahmu... Itu adalah bencana karena keputusanmu yang buruk. “ kata Sun Kyeol
“Aku... hanya
mencoba yang terbaik untuk menepati tanggal janji. Aku mengikuti semua prosedur
yang tepat dan sudah memberikan kompensasi yang wajar. Ucap Tuan Cha
“Tepat
dan masuk akal, semua didasarkan pada standarmu. Sama seperti bagaimana kau memperlakukanku
selama ini. Meskipun sudah terlambat, kunjungilah para korban. Meminta maaf dan
pengampunan dengan tulus... Ini hal terakhir yang kuminta darimu sebagai
seorang cucu.” Kata Sun Kyeol
Tuan Cha
hanya bisa memanggil cucunya, tapi Sun Kyeol sudah pergi meninggalkanya.
Oh Sol
baru saja keluar dari kamar melihat adiknya yang sudah bangun, keduanya
terlihat canggung. Oh Sol memberitahu sudah membuat sarapan. Oh Dol bartanya
apa yang ada ditanganya. Oh Sol memberitahu kalau ini petisi.
“Nuna...
Ayo berhenti... Apa yang bisa kita ubah dengan selembar kertas itu? Berhentilah
membuang-buang tenagamu pada sesuatu yang sia-sia.” Kata Oh Dol
“Kita bisa
mengubahnya. Selama tak menyerah, kita bisa mengubah apa pun itu. Ayo terus
lakukan taekwondo, oke?” kata Oh Sol menyakinkan.
“Kau
berhenti dari pekerjaanmu sesuka hati. Kenapa kau melakukan ini padaku? Apa itu
membuatmu puas? Ah.... Tidak, apa itu karena rasa bersalah? Apa karena kau
ingin terus berkencan dengan pria yang membunuh Ibu?!!” ucap Oh Dol marah.
“Ya.... Apa
yang kau katakan semuanya benar... Mungkin karena rasa bersalah, dan aku
mungkin mencoba untuk hidup melaluimu. Tapi O Dol... Aku tak akan bertemu
dengannya lagi... Aku tak akan pernah melihatnya mulai saat ini.” Ucap Oh Sol
menyakinkan.
“O Dol,
sejujurnya, sesudah aku berhenti menjadi atlet, Aku menyesalinya setiap hari.
Aku bilang pada diri sendiri "aku baik-baik saja", tapi itu tak
benar...Aku...jika berusaha cukup keras, maka Aku bisa hidup dengan baik
seperti orang lain Tapi itu tak mungkin.” Cerita Oh Sol. Oh Dol hanya tertunduk
sedih
“Saat
itu, Aku berlari... Seorang pengecut yang melarikan diri dapat mencoba tapi
memiliki batasan... Sulit untuk melangkah lebih jauh juga. Bagiku, satu-satunya
hal yang bisa kulakukan adalah bertahan. Kuharap kau tak mengulangi
kesalahanku... Kuharap kau tak menyerah, atau melarikan diri sepertiku...Nuna
akan melakukan apa pun sebisaku, Sebelum menyesal. Itu yang ingin kulakukan
sekarang.” Tegas Oh Sol menyakinkan.
Sun Kyeol
bertemu dengan hakim memberikan berkas daftar
orang yang ditambahkan ke komite disiplin dan Sedikit investigasi jelas akan
membuktikan bahwa itu diisi dengan orang-orang yang terkait dengan AG. Hakim
pikir mungkin kebetulan.
“Tapi aku
punya bukti untuk mendukung itu bukan kebetulan. Semuanya ada di sana.” Kata Sun
Kyeol yakin
“Secara
harfiah ini hanya bukti tak langsung. Apa yang bisa kau lakukan dengan ini?”
ucap Hakim
“Bukti
tak langsung? Kita akan melihat bagaimana bukti tak langsung itu berubah
menjadi kebenaran.” Kata Sun Kyeol
Oh Sol
sambil berjalan berbicara di telp dengan pelatih, kalau sedang dalam perjalanan
untuk mengirimkan dokumen meminta agar Jangan khawatir, karena O Dol akan
melanjutkan taekwondo dan yakin adiknya pasti kuat.
Saat itu
Oh Sol dan Sun Kyeol tak sengaja bertemu didepan gedung pengadilian.
Akhirnya
keduanya duduk dibangku taman, suasana terasa canggung. Oh Sol mengaku sudah
mendengar Sun Kyeol yang keluar dari rumah sakit dan bertanya apakah sudah
pulih sepenuhnya. Sun Kyeol mengaku belum Tapi tak memiliki masalah dalam
menjalani rutinitas sehari-hari.
“Lalu apa
Kabarmu baik? Sepertinya kau makin kurus.” Ucap Sun Kyeol, Oh Sol tak
menyadarinya.
“Ada
perlu apa kau datang kemari?” tanya Oh Sol, Sun Kyeol pikir tak bisa hanya diam
menunggu.
“Meski
begitu, tak akan mudah... Kakekmu, pria yang menakutkan..” ucap Oh Sol
“Maaf...
Itu Gara-gara aku.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol pamit pergi dulu
“Terimakasih
untuk semuanya... Waktu yang kuhabiskan denganmu adalah momen ajaib. Kedepannya
juga akan selalu kuingat moment itu... Selamanya.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol
mengulurkan tanganya.
“Aku tak
pernah benar mengucapkan salam perpisahan. Hiduplah dengan baik. Walaupun
begitu... Kau sudah hidup dengan baik.” Kata Oh Sol tapi Sun Kyeol seperti tak
ingin bersentuhan dan tangan yang penuh luka tak ingin berjabat tangan.
Bersambung
ke episode 16
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar