PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 22 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
[Episode 13: I Will Be Your Shoulder to Lean On]
Oh Sol berdiri didepan pintu bertanya apakah masih belum selesai. Sun Kyeol berteriak dari dalam kalau sudah hampir selesai. Oh Sol mengeluh karena sudah dua jam dan ingin tahu sampai kapan harus menunggu didepan pintu.
“Apa maksudmu sampai kapan? Kau harus diam sampai aku keluar.” Ucap Sun Kyeol berteriak dari dalam kamar mandi
“Kenapa aku harus melakukan ini?” keluh Oh Sol. Sun Kyeol pikir sudah mengatakan sebelumnya.
“Aku mungkin pingsan lagi saat mandi dan juga... Pokoknya, jangan pergi ke mana pun, tetap diam di sana.” Ucap Sun Kyeol
Oh Sol pun hanya bisa diam saja dengan wajah cemberut. Sun Kyeol tak mendengar suara Oh Sol berteriak memanggilnya untuk memastikan masih ada didepan kamar mandi . Oh Sol pun berteriak menyahut. Sun Kyeol menegaskan kalau Oh Sol tak boleh kemana-mana.
“Aku mengerti, segera selesaikan mandimu.” Ucap Oh Sol lalu memainkan sandal Sun Kyeol yang sama dengan wajah tersenyum.


Saat itu bunyi suara, Oh Sol akhirnya pergi keluar rumah. Sun Kyeol memanggil Oh Sol tapi tak mendengar sahutan dari pacarnya. Akhirnya Sun Kyeol keluar dengan rambut masih basah memanggil Oh Sol dan Oh Sol akhirnya kembali masuk rumah. Sun Kyeol bertanya darimana Oh Sol
“Aku menaruh cucian di dalam pengering tadi dan segera kembali.” kata Oh Sol lalu melihat rambut Sun Kyeol yang  masih basah
“Rambutmu belum kering... Segera keringkan rambutmu.” Ucap Oh Sol mendorong Sun Kyeol masuk ke kamar mandi.
“Kau Berdiri di sini, tunggu sampai aku kembali. Mengerti?” perintah Sun Kyeol dari depan pintu.
“Aku mengerti, segera kembali keringkan rambutmu.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan akan memeriksanya sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Tiba-tiba pintu dibuka dan Sun Kyeol memanggil Oh Sol dan Oh Sol masih tetap ada didepan pintu dan menyuruh agar segera mengeringkan rambutnya. Sun Kyeol akhirnya percaya masuk kedalam kamar mandai dan Oh Sol mengangkat telpnya.
“Dokter.. Baru saja aku akan menghubungimu.” Ucap Oh Sol berbicara dengan Choi Gun.
“Jang Sun Kyeol, Apa baik-baik saja?” tanya Choi Gun. Oh Sol mengaku Sun Kyeol sepertinya baik-baik saja. Choi Gun pun mengucap syukur.
“Kemarin kenapa tak pamit dulu?” ucap Oh Sol tak enak hati.
“Kau mengalami semua masalah itu. Ayahmu tahu aku melihatmu berangkat, dan dia mungkin akan berpikir aneh jika aku tak kembali. Aku sudah mejelaskan kepada keluargamu, jangan terlalu khawatir.” Ucap Choi Gun
Oh Sol pun mengucapkan terimakasih untuk semuanya. Choi Gun berpesan agar Oh Sol menjaga Sun Kyeol baik-baik karena pasti sangat takut dan meminta menghubungi jika terjadi sesuatu. Setelah menutup telp Choi Gun menatap ke arah cafe, ada Sek Kwon yang duduk dengan wajah tegang. 



Oh Sol memberikan bubur untuk Sun Kyeol, tapi sang pacar hanya diam menatapnya. Ia berpikir kalau Sun Kyeol masih sakit dengan wajah panik mengajak untuk pergi ke rumah sakit. Sun Kyeol mengaku bukan seperti itu,  tapi merasa tak punya tenaga untuk angkat sendok. Oh Sol hanya bisa tersenyum mendengarnya.
“ternyata Menjadi sakit sudah mengubahmu menjadi bayi.” Ejek Oh Sol yang siap menyuapinya. Sun Kyeol membuka mulut tapi bubur yang masih panas melukai bibirnya.
“Apa terlalu panas? Apa kau baik-baik saja? Aku akan ambil air, Tunggu sebentar.” Kata Oh Sol bergegas. Sun Kyeol mengaku  baik-baik saja.
Oh Sol akan mengambil minum di kulkas, tapi Sun Kyeol menariknya lalu memangkunya, mengejek bertanya mau kemana.  Oh Sol terlihat gugup dan binggung. Sun Kyeol mengoda Oh Sol kalau sudah mengatakan agar tetap di sisinya setiap saat. Oh Sol tersenyum dan keduanya saling menatap, tapi ada seseorang yang menganggu dibawah.
“Geum Ja, kumohon... Cukup... Tak lihatkah kau ganggu?” keluh Sun Kyeol seperti tak suka melihat bermesraan dengan Oh Sol. Akhirnya Oh Sol turun dari pangkuan Sun Kyeol dan mulai menyuapinya. 
“Omong-omong, kenapa robot vakummu namanya "Geum Ja"? Apa ada cerita di baliknya?” tanya Oh Sol penasaran
“Itu nama pengasuhku... Kim Geum Ja... Dan.. robot itu hadiah terakhirnya untukku.” Cerita Sun Kyeol. Oh Sol binggung dianggap  "Hadiah terakhirnya"
“Dia meninggal lima tahun lalu... Kalian berdua pasti sudah sangat dekat. Dia menggantikan posisi Ibuku. Karena aku membuang semua barang lamaku, Robot itu barang satu-satunya yang tersisa membuatku ingat pada Geum Ja” cerita Sun Kyeol
“Itu sebabnya kau mencari kemana-mana. Dia Pasti sangat berharga bagimu.” Komentar Oh Sol
“Dan sekarang, ini bahkan lebih berharga... Kita berdua bisa bertemu berkat Geum Ja.” Kata Sun Kyeol dengan senyuman bahagia.
“Omong-omong, Kau suka aku dari mananya?” tanya Oh Sol penasaran. Sun Kyeol tak mengerti maksud ucapanya.
“Maksudku, kau dan aku sangat berbeda. Kepribadian, selera, gaya hidup dan kebiasaan kita.” Ucap Oh Sol
“Ingatkah hal pertama yang kau katakan saat tiba di rumahku? Kau bilang pasti ada alasan logis di balik kondisiku.” Ucap Sun Kyeol

Flash Back
Oh Sol datang pertama kali ke rumah Sun Kyeol mengaku  Pada awalnya, berpikir Sun Kyeol sangat cerewet tapi sekarang tidak begitu. Ia yakin Sun Kyeol  pasti punya alasan sendiri.
“Kau tak mengkritikku karena aneh... Kau bilang, aku pasti punya alasan.” Ucap Sun Kyeol terlihat senang. Oh Sol seperti tak sadar kalau mengatakan hal itu.
“ Tapi..., aku memang orang yang empati. “ kata Oh Sol bangga.
“Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa dimengerti. Kenyataan bahwa aku tak salah, tapi Aku hanya berbeda. Aku memang berbeda, dan kau mengerti.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol pun tersenyum. 

Sek Kwon membawas tentang Kecelakaan di Jungang-dong dan Choi Gun  tahu segalanya mengenai itu. Choi Gun malah heran Sek Kwon tak tahu karena berpikir Tuan Cha dan Sek Kwon cukup dekat.
“Apa Tuan Cha juga tahu Ibunda O Sol meninggal dalam kecelakaan itu?” tanya Choi Gun. Sek Kwon mengaku belum.
“Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika kebenaran terungkap, keduanya akan terluka.” Kata Sek Kwon gugup. 

Oh Sol sudah memakai pakaian rapih, Sun Kyeol langsung bertanya mau kemana. Oh Sol mengaku hanya ingin mau keluar sebentar. Sun Kyeol tetap ingin  tahu Oh Sol ingin pergi kemana dan berpikir untuk pergi bersama. Oh Sol menolak karena akan segera pulang jadi Sun Kyeol bisa istirahat saja.
“Ayo, ayo kita pergi bersama... Aku libur hari ini... Beri aku waktu sebentar. Aku cepat berganti pakaian.” Ucap Sun Kyeol berbgegas masuk ke dalam dress room. Oh Sol menolak tapi Sun Kyeol sudah pergi. 

Sun Kyeol mengemudikan mobilnya mengeluh Oh Sol yang tak memberitahu kalau akan pergi ke krematorium karena akan berpakaian dengan benar. Oh Sol tak enak hati karena bisa pergi sendiri. Sun Kyeol pikir Jika naik bus akan makan waktu.
“Apa Kau ingin aku menunggu lama?” goda Sun Kyeol, Oh Sol hanya bisa tersenyum mendengarnya.
“Dan Juga...aku harus beri salam sama Ibu.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol kaget Oh Sol memanggil seperti sudah jadi calon mertuanya.
Saat itu Oh Sol melihat ada anakn yang menyeberang jalan mengmabil bola lalu berteriak memperingatinya. Sun Kyeol panik langsung membanting stir dan menabrak sesuatu dengan wajah panik memastikan kalau Oh Sol tak terluka, Oh Sol terlihat masih shock, keduanya lalu teringat dengan anak kecil.
Sun Kyeol dan Oh Sol akhirnya turun dari mobil memastikan keadaan si anak dan meminta maaf.  Si anak kecil mengaku baik-baik saja lalu pergi dengan teman-temanya. Sun Kyeol lalu mengeluh dengan mobilnya yang menabrak lalu melonggo karena ternyata tumpukan sampah.
“Aku akan hubungi Sek Kwon” ucap Oh Sol. Sun Kyeol melarang karena mengatakan pada Sek Kwon kalau tak masuk karena izin sakit.
“Jika dia tahu aku ada di sini...” ucap Sun Kyeol bingung.  Oh Sol binggung karena Tempat itu akan segera ditutup.


Akhirnya Sun Kyeol menghentikan taksi dan meminta izn agar membuka jendela kursi belakang sebelum masuk. Supir taksi pun membuka jendela taksinya, Oh Sol seperti menahan malu dengan tingkah pacarnya. Sun Kyeol memastikan dalam mobil steril menyemprotkan spray.
“Apa yang kau lakukan sekarang?” keluh Supir taksi terbatuk-batuk.
“Ini sama sekali tak beracun. Jangan khawatir.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol menarik Sun Kyeol agar berhenti. Tapi Sun Kyeol tetap menyemprotkan Spray. 
Oh Sol dan Sun Kyeol akhirnya berada dalam taksi dengan tangan saling berpegangan dan beralasakan saputangan. Saat melalu jalan tak rata, mobil pun bergoyang, karena tak bersadar tangan Sun Kyeol memegang kursi agar tak jatuh. Oh Sol hanya bisa menatap panik.
“Oh.... Tanganku.. Pak supir , kuingatkan kau untuk bersihin kuman setidaknya sekali sehari.” Keluh Sun Kyeol panik
“Bersihin kuman? Aku mengelap semua kursi dengan kain sekali sehari.” Kata sopir taksi. Sun Kyeol panik mengetahui kalau dibersihkan dengan lap. 

Sun Kyeol dan Oh Sol pun akhirnya diturunkan di tengah jalan, Sun Kyeol meminta maaf karena diri jadi harus turun. Oh Sol pikir  akan naik bus saja. Sun Kyeol bingung kaena Oh Sol yang tetap harus pergi dengan buas. Oh Sol mengangguk.
“Sekarang juga hubungilah Sek Kwon.. Aku akan pergi sendiri.” Ucap Oh Sol
“Bagaimana aku bisa membiarkanmu pergi sendiri? Aku sudah sejauh ini.” Keluh Sun Kyeo. Oh Sol melihat busnya sudah tiba dan bergegas pergi berjanji akan kembali dengan cepat. 


Oh Sol akhirnya naik bus dengan santai, saat itu terdengar suara keluhan sopir seperti penumpang baru yang tak pernah naik bus sebelumnya. Oh Sol melonggo melihat Sun Kyeol naik mobil dan membayar uang 50ribu won, akhirnya uang receh yang banyak keluar dari mesin.
“CEO... Bisakah ambil pegangan saja?” ucap Oh Sol risih karena Sun Kyeol memang bahunya.
“Bagaimana bisa? Itu bekas siapa saja.” Kata Sun Kyeol ketakutan. Oh Sol menyuruh Sun Kyeol mengunakan Sarung tangan. Sun Kyeol mengaku lupa membawanya.
“Ada banyak kursi kosong. Kenapa tak duduk saja?” kata Oh Sol, Sun Kyeol tak bisa duduk dengan bekas orang lain.
“Kalau begitu, Biarkan aku duduk setidaknya.” Ucap Oh Sol akan duduk., Sun Kyeol menahanya karena harus berpegangan pada Oh Sol
“Kenapa kau mengikutiku...” keluh Oh Sol kesal tapi akhirnya menahan amarahnya.
“Ini naik bus pertamaku.” Akui Sun Kyeol, Akhirnya Oh Sol membiarkan Oh Sol memegang bahunya.
Saat itu bus berhenti di halte, para bibi masuk bus langsung terkesima dengan Sun Kyeol yang terlihat tampan dan sangat muda. Sun Kyeol panik mencoba menghindar. Oh Sol meihat Sun Kyeol ketakutan akhirnya memilih untuk turun dari bus. 


Oh Sol yang kesal akhirnya melepaskan tangan Sun Kyeol. Sun Kyeol tak tahu kalau tiba-tiba ramaih dan ingin tahu apa yang akan dilakukan. Oh Sol kesal dengan pertanyaan Sun Kyeol, karena jawabanya sudah pasti harus jalan kaki lah.
“Itu gara-gara Ajumma-ajumma... Maaf.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol sudah tak peduli berjalan lebih dulu menyuruh Sun Kyeol agar bergegas.

Keduanya akhirnya berjalan dibawah pohon yang rindang, Sun Kyel pikir jalanya cukup jauh lalu panik karea Ada serangga di bahunya meminta untuk disingkirkan. Oh Sol tertawa karena bukan serangga atau sesuatu yang kotor.
“Bukan karena kotor... Lalu apa?” ucap Sun Kyeol panik. Oh Sol mengambilkanya dan memperlihatkan kalau itu hanya ranting jatuh.
“Apa Kau takut serangga?” goda Oh Sol. Sun Kyeol mengelak. Oh Sol pun hanya tertawa karena pacarnya itu memang penakut. Sun Kyeol terus mengelak, akhirnya Oh Sol mengandengan tangan Sun Kyeol berjalan pergi.
“Aku tak takut tapi Aku hanya kaget.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol makin mengoda Sun Kyeol benar-benar takut. Sun Kyeol mengelak dan meminta untuk ganti topik pembicaraan karena Oh Sol yang terus mengejeknya. 

Akhirnya mereka sampai di krematorium, Sun Kyeol melihat nama [Jung Hye Won] lalu menyapa ibu Oh Sol memperkenalkan namanya, Jung Sun Kyeol sebagai kekasihnya Gil Oh Sol. Oh Sol hanya bisa tersenyum
“Aku selalu ingin menjumpaimu... Sekarang akhirnya aku bisa menyapamu.” Ucap Sun Kyeol pada ibu Oh Sol
“Aku sudah memberi salam, jadi akan menunggu di luar.” Kata Sun Kyeol.Oh Sol binggung karena bisa keluar bersama.
“Pasti ada hal-hal yang ingin kau katakan padanya sendirian. Jangan pedulikan aku, kau Santai saja... Bicaralah padanya dengan santai.” Kata Sun Kyeol pengertian.

Oh Sol akhirnya berjongkok didepan tempat terakhir ibunya, melihat foto saat dengan ibunya.  Ia bertanya kabar ibunya, merasa keadaanya ini sangat hebat dengan bangga memberitah kalau Sun Kyeol adalah orang yang disukai.
“Dia tinggi dan baik... Ibu pasti mencintainy jika bertemu dengannya... Tapi Sayang sekali... Ibu tahu, kan? Ibu mengawasi, kan?” ucap Oh Sol terus menatap foto ibunya
“Memikirkan O Dol, harusnya tak kulakukan ini, Sungguh seharusnya tak kulakukan ini... Tapi Aku Harus bagaimana, Ibu?” ucap Oh Sol binggung dengan keadaanaya. 

Sun Kyeol duduk dibangku memuji kalau ibu Oh Sol sungguh cantik. Oh Sol dengan bangga pasti cantik karena dia adalah ibunya. Sun Kyeol menegaskan kalau Bukan hanya wajahnya, tapi hatinya juga dan Oh Sol sangat mirip Ibunya.
“Jika dia bertemu denganmu, maka dia akan menyukaimu. Kau juga mirip sangat mirip Ibumu.” Komentar Oh Sol
“Apa Kau pikir begitu? Di mananya yang mirip?” keluh Sun Kyeol
“Wajahmu sama... Tapi yang terpenting, kau terlihat dingin pada awalnya, tapi nyatanya, kau baik hati dan bijaksana. Bahakn Kau juga sedikit imut.” Komentar Oh Sol mengoda.
“Kau tak bilang Ibuku seperti itu, kan?” kata Sun Kyeol malu, Oh Sol pikir Sun Kyeol dengan ibunya itu sama.
“Jika dia bijaksana, maka dia tak akan menerobos ke rumahku seperti itu. Apalagi, mengadakan pesta aneh di rumahku. Hanya dengan memikirkan hari itu, seberapa merindingnya diriku” ungkap Sun Kyeol kesal
“Jangan menaruh dendam padanya. Dia melakukannya demi kau” kata Oh Sol, Sun Kyeol mengeluh karena tak merasa seperti itu.
“Berkatnya, kita bisa bersama sekarang.” Kata Oh Sol menyakikan.
“Ibu dan kakekku selalu seperti itu. Mereka tak peduli dengan apa yang kurasa sedikit pun. Mereka selalu mengekangku. Aku sangat benci sedari kecil. Padahal hal-hal seperti itu takkan menyembuhkan mysophobiaku.” Ucap Sun Kyeol
“Maafkan aku.” Kata Oh Sol, Sun Kyeol binggung tiba-tiba Oh Sol meminta maaf?
“Cukup itu saja... Ayo kita bicarakan tentang kita.” Kata Oh Sol tak ingin memperpanjang masalah. Sun Kyeol kaget dan binggung.
“Duduk di tempat seperti ini, menunggu bus. Aku bisa melakukan banyak hal untuk pertama kalinya sejak aku bertemu denganmu.” Akui Sun Kyeol terlihat bahagia.
Oh Sol tidur dikamarnya, terlihat gugup karena tujuan datang untuk membuat Sun Kyeol sembuh dari fobianya, tapi malah membuat dirinya tak bisa menolak perasaan Sun Kyeol dan melanggar perjanjian Tuan Cha.

Pagi hari
Sun Kyeol yang bahagia menyapa semua pegawai dengan penuh semangat, bahkan membantu pegawainya untuk membersikan dengan cara yang benar tanpa ada teriakn marah atau nada sinis.
Sementara Oh Sol pergi menemui Sek Kwon mengaku sudah memikirkannya jadi memutuskan sepertinya tak bisa melanjutkan kerja ini lagi. Ia pikir  Menyembuhkan mysophobia Sun Kyeol  bukan sesuatu yang bisa dilakukan sejak awal.
“Lebih penting lagi, ini bukan sesuatu yang diinginkan Sun Kyeol. Aku tak ingin memanfaatkan dia  untuk kepentingan pribadiku lagi. Aku juga tak ingin menipunya.” Ucap Oh Sol
“Apa maksudmu menipu dia?” tanya Sek Kwon bingung.
“Sejujurnya, ketika aku bertemu dengan si kakek terakhir kali, aku membuat janji dengan dia. Aku berjanji tak akan pernah berkencan dengan Sun Kyeol atau punya perasaan untuknya.”cerita Oh Sol
“Apa Tuan Cha menyuruhmu berjanji?” tanya Sek Kwon kaget.
“Setelah kupikir-pikir, aku mengerti kenapa dia membuat janji. Tapi saat ini, aku sudah melanggar janji itu.” Kata Oh Sol mengakuinya.
“Aku sudah tahu, Dia tertarik padamu. Kuharap kalian berdua berjalan baik juga. Lalu bagaimana dengan adikmu?” tanya Sek Kwon
“Aku akan mencari jalan lain. Aku akan mencoba apa saja. Aku yakin akan ada jalan lain.” Kata Oh Sol yakin. 


Sun Kyeol pulang kerumah dengan wajah bahagia, tapi binggung melihat koper yang ada diruang tamu.  Oh Sol mengaku akan pulang ke rumah. Sun Kyeol binggung dan kaget, Oh Sol mengucapkan terimakasih atas semuanya dan Sek Kwon akan mencari asisten rumah lain untuk Sun Kyeol
“Apa maksudmu? Apa itu berarti kau berhenti kerja? Kenapa tiba-tiba begitu? Apa ada masalah?” ucap Sun Kyeol panik
“Tidak, tak ada masalah... Hanya saja aku ingin memulai denganmu dari awal lagi.” Akui Oh Sol
“Kau bilang, Mulai lagi dari awal? Bisakah kau berbicara dengan cara yang bisa kumengerti? Lalu bagaimana dengan masalah yang kau katakan? Apa Sudah kau urus? Kau bilang ada alasan harus tinggal di rumahku.” Ucap Sun Kyeol bingung.
“Tidak.” Kata Oh Sol, Sun Kyeol pun ingin tahu alasan sebenarnya. Oh Sol menaku kalau alasan pindah untuk mengurus masalah itu.
“Apa maksudnya masalah itu? Apa Itu alasan kau pergi?” tanya Sun Kyeol penasaran.
“Nanti aku akan memberitahumu semuanya saat semua sudah terselesaikan. Sampai saat itu, tolong percaya padaku dan tunggu sebentar.” Kata Oh Sol
“Kenapa tiba-tiba begitu? Tanpa memberitahuku dulu.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol meminta maaf.
“Tapi bahkan jika aku pindah dari rumah ini, itu tak berarti aku pergi selamanya. Hubungan kita akan sama dan Tidak ada yang berubah.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol tak bisa berkata-kata hanya bisa menghela nafas. 



Tuan Cha bertanya apakah sudah melihat dengan yang diminta,  Sek Kwon mengaku masih melihat-lihatnya. Tuan Cha mengerti, Sek Kwn mengaku ada yang ingin menanyakan sesuatu, Tuan Cha mempersilahkan. Sek Kown ingin tahu alasan Tuan Cha  membuat Gil O Sol  berjanji tak akan berkencan dengan Sun Kyeol
“Apa dia memberitahumu itu? Aku berencana untuk mengoper AG Group kepada Sun Kyeol. Mereka tentu tak cocok satu sama lain.” Kata Tuan Cha
“Gil O Sol sudah memutuskan untuk berhenti bekerja.” Ucap Sek Kwon. Tuan Cha mengerti
“Lalu...Temukan orang yang cocok untuk dimasukkan ke dalam komite disiplin mengenai adiknya.” Kata Tuan Cha licik
“Apa kau benar-benar harus melangkah sejauh ini? Aku tak berpikir ini demi Sun Kyeol “ komentar Sek Kwon
“Aku tak punya waktu. Untuk menjadikannya penggantiku, maka aku harus memperbaiki penyakitnya tidak peduli apa yang diperlukan.” Kata Tuan Cha. Sek Kwon mengeluh dengan sikap Tuan Cha. 


Tuan Gil melonggo bingung melihat Oh Sol pulang dengan koper dan berpikir  sudah dipecat. Oh Sol binggung, Tuan Gil mulai mengumpat lalu ingin bertemu dengan CEO-nya karena Sun Kyeol yang datang  ketika  membutuhkan ananya dan sekarang memecat anaknya.
“Di mana aku meletakkan kartu nama bedebah itu?” ucap Tuan Gil marah
“Ayah! Aku memutuskan untuk berhenti... Itu keputusanku.” Kata Oh Sol. Tuan Gil dan adiknya hanya bisa melonggo.
“Maksudku... Apa aku seseorang yang selalu dipecat?” keluh Oh Sol Tuan Gil mengaku bukan seperti itu.
“Hanya saja wajahmu muram.” Ucap Tuan Cha.  Choi Gun masuk melihat Oh Sol pulang berpikir akan dipecat.
“Ya ampun... Kenapa kalian seolah mengintrogasiku?” keluh Oh Sol. Tuan Gil memberikan kode, Choi Gun tahu kalau tak dipecat. 


Mereka akhirnya duduk di meja makan, Oh Sol pikir mereka tidak perlu memanggang daging.Tapi Choi Gun dengan senang karena  daging sapi jauh lebih baik daripada daging babi, Oh Sol binggung apa yang terjadi dengan keluarganya.
“Kau Tidak perlu berkecil hati dan Lupakan semuanya, makan saja hari ini.”ucap Tuan Cha.
“Kapan aku berkecil hati? Tapi kenapa tak bertanya alasanku berhenti?” kata Oh Sol sedih
“Sepertinya karena terlalu sulit.” Ucap Tuan Cha lalu memberikan makan daging sebelum  gosong.
“Ini rasanya enak, Sudah sangat lama kita tak makan daging. Apa Ayah beli daging di sekitar sini? Pria itu sangat baik, kan?” puji Oh Sol pada ayahnya. Tuan Gil menyuruh anaknya segara makan saja.


“Maafkan aku, O Dol... Aku tak bisa membantumu. Aku berusaha keras untuk mengurusnya, tapi aku tak bisa membantumu.”ucap Oh Sol
“Apa yang kau bicarakan? Jangan meminta maaf. Aku senang ketika kau memberitahuku bahwa kau akan pergi ke Busan untuk bekerja. Jika kau tinggal di sini, yang akan kau lakukan hanyalah memikirkanku. Aku tak suka itu. Kau tak harus mengorbankan dirimu lagi untuk keluarga kita.” Ucap Oh Dol
“Kapan aku mengorbankan diri?” keluh Oh Sol, Oh Dol mengaku  senang kakaknya yang keluar dari agen kebersihan.
“Sekarang, lakukan sesuatu yang benar-benar ingin kau lakukan. Itulah yang Ayah dan aku harapkan.” Kata Oh Dol. Oh Sol hanya bisa diam menatap adiknya. 


Oh Sol akan keluar dari rumah, Choi Gun bertanya Apa akan pergi ke suatu tempat. Oh Sol mengaku ingin memeriksa apa yang akan terjadi pada O Do dan harus melakukan sesuatu sampai komite disiplin dibuka. Choi Gun pikir Oh Sol membuat keputusan yang benar. Oh Sol bertanya mengenai apa.
“Kupikir kau membuat pilihan yang tepat untuk keluar dari rumah Sun Kyeol.” Ucap Choi Gun. Oh Sol juga berpikir seperti itu.
“Tapi setiap kali aku memikirkan O Dol, aku merasa sangat bersalah.” Ucap Oh Sol
“O Dol juga tak akan menginginkan bantuan seperti itu. Maka dari itu, jangan merasa terlalu bersalah.” Kata Choi Gun.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar