[Episode 13: I Will Be Your Shoulder to Lean
On]
Oh Sol
berdiri didepan pintu bertanya apakah masih belum selesai. Sun Kyeol berteriak
dari dalam kalau sudah hampir selesai. Oh Sol mengeluh karena sudah dua jam dan
ingin tahu sampai kapan harus menunggu didepan pintu.
“Apa
maksudmu sampai kapan? Kau harus diam sampai aku keluar.” Ucap Sun Kyeol
berteriak dari dalam kamar mandi
“Kenapa
aku harus melakukan ini?” keluh Oh Sol. Sun Kyeol pikir sudah mengatakan
sebelumnya.
“Aku
mungkin pingsan lagi saat mandi dan juga... Pokoknya, jangan pergi ke mana pun,
tetap diam di sana.” Ucap Sun Kyeol
Oh Sol
pun hanya bisa diam saja dengan wajah cemberut. Sun Kyeol tak mendengar suara
Oh Sol berteriak memanggilnya untuk memastikan masih ada didepan kamar mandi .
Oh Sol pun berteriak menyahut. Sun Kyeol menegaskan kalau Oh Sol tak boleh
kemana-mana.
“Aku
mengerti, segera selesaikan mandimu.” Ucap Oh Sol lalu memainkan sandal Sun
Kyeol yang sama dengan wajah tersenyum.
Saat itu
bunyi suara, Oh Sol akhirnya pergi keluar rumah. Sun Kyeol memanggil Oh Sol
tapi tak mendengar sahutan dari pacarnya. Akhirnya Sun Kyeol keluar dengan
rambut masih basah memanggil Oh Sol dan Oh Sol akhirnya kembali masuk rumah.
Sun Kyeol bertanya darimana Oh Sol
“Aku
menaruh cucian di dalam pengering tadi dan segera kembali.” kata Oh Sol lalu
melihat rambut Sun Kyeol yang masih
basah
“Rambutmu
belum kering... Segera keringkan rambutmu.” Ucap Oh Sol mendorong Sun Kyeol
masuk ke kamar mandi.
“Kau
Berdiri di sini, tunggu sampai aku kembali. Mengerti?” perintah Sun Kyeol dari
depan pintu.
“Aku
mengerti, segera kembali keringkan rambutmu.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan
akan memeriksanya sambil masuk ke dalam kamar mandi.
Tiba-tiba
pintu dibuka dan Sun Kyeol memanggil Oh Sol dan Oh Sol masih tetap ada didepan
pintu dan menyuruh agar segera mengeringkan rambutnya. Sun Kyeol akhirnya
percaya masuk kedalam kamar mandai dan Oh Sol mengangkat telpnya.
“Dokter..
Baru saja aku akan menghubungimu.” Ucap Oh Sol berbicara dengan Choi Gun.
“Jang Sun
Kyeol, Apa baik-baik saja?” tanya Choi Gun. Oh Sol mengaku Sun Kyeol sepertinya
baik-baik saja. Choi Gun pun mengucap syukur.
“Kemarin
kenapa tak pamit dulu?” ucap Oh Sol tak enak hati.
“Kau
mengalami semua masalah itu. Ayahmu tahu aku melihatmu berangkat, dan dia
mungkin akan berpikir aneh jika aku tak kembali. Aku sudah mejelaskan kepada
keluargamu, jangan terlalu khawatir.” Ucap Choi Gun
Oh Sol
pun mengucapkan terimakasih untuk semuanya. Choi Gun berpesan agar Oh Sol
menjaga Sun Kyeol baik-baik karena pasti sangat takut dan meminta menghubungi jika
terjadi sesuatu. Setelah menutup telp Choi Gun menatap ke arah cafe, ada Sek
Kwon yang duduk dengan wajah tegang.
Oh Sol
memberikan bubur untuk Sun Kyeol, tapi sang pacar hanya diam menatapnya. Ia
berpikir kalau Sun Kyeol masih sakit dengan wajah panik mengajak untuk pergi ke
rumah sakit. Sun Kyeol mengaku bukan seperti itu, tapi merasa tak punya tenaga untuk angkat
sendok. Oh Sol hanya bisa tersenyum mendengarnya.
“ternyata
Menjadi sakit sudah mengubahmu menjadi bayi.” Ejek Oh Sol yang siap
menyuapinya. Sun Kyeol membuka mulut tapi bubur yang masih panas melukai
bibirnya.
“Apa
terlalu panas? Apa kau baik-baik saja? Aku akan ambil air, Tunggu sebentar.”
Kata Oh Sol bergegas. Sun Kyeol mengaku
baik-baik saja.
Oh Sol
akan mengambil minum di kulkas, tapi Sun Kyeol menariknya lalu memangkunya,
mengejek bertanya mau kemana. Oh Sol
terlihat gugup dan binggung. Sun Kyeol mengoda Oh Sol kalau sudah mengatakan
agar tetap di sisinya setiap saat. Oh Sol tersenyum dan keduanya saling
menatap, tapi ada seseorang yang menganggu dibawah.
“Geum Ja,
kumohon... Cukup... Tak lihatkah kau ganggu?” keluh Sun Kyeol seperti tak suka
melihat bermesraan dengan Oh Sol. Akhirnya Oh Sol turun dari pangkuan Sun Kyeol
dan mulai menyuapinya.
“Omong-omong,
kenapa robot vakummu namanya "Geum Ja"? Apa ada cerita di baliknya?”
tanya Oh Sol penasaran
“Itu nama
pengasuhku... Kim Geum Ja... Dan.. robot itu hadiah terakhirnya untukku.”
Cerita Sun Kyeol. Oh Sol binggung dianggap
"Hadiah terakhirnya"
“Dia
meninggal lima tahun lalu... Kalian berdua pasti sudah sangat dekat. Dia
menggantikan posisi Ibuku. Karena aku membuang semua barang lamaku, Robot itu
barang satu-satunya yang tersisa membuatku ingat pada Geum Ja” cerita Sun Kyeol
“Itu sebabnya
kau mencari kemana-mana. Dia Pasti sangat berharga bagimu.” Komentar Oh Sol
“Dan
sekarang, ini bahkan lebih berharga... Kita berdua bisa bertemu berkat Geum Ja.”
Kata Sun Kyeol dengan senyuman bahagia.
“Omong-omong,
Kau suka aku dari mananya?” tanya Oh Sol penasaran. Sun Kyeol tak mengerti
maksud ucapanya.
“Maksudku,
kau dan aku sangat berbeda. Kepribadian, selera, gaya hidup dan kebiasaan
kita.” Ucap Oh Sol
“Ingatkah
hal pertama yang kau katakan saat tiba di rumahku? Kau bilang pasti ada alasan
logis di balik kondisiku.” Ucap Sun Kyeol
Flash
Back
Oh Sol
datang pertama kali ke rumah Sun Kyeol mengaku
Pada awalnya, berpikir Sun Kyeol sangat cerewet tapi sekarang tidak
begitu. Ia yakin Sun Kyeol pasti punya
alasan sendiri.
“Kau tak
mengkritikku karena aneh... Kau bilang, aku pasti punya alasan.” Ucap Sun Kyeol
terlihat senang. Oh Sol seperti tak sadar kalau mengatakan hal itu.
“ Tapi...,
aku memang orang yang empati. “ kata Oh Sol bangga.
“Untuk
pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa dimengerti. Kenyataan bahwa aku tak
salah, tapi Aku hanya berbeda. Aku memang berbeda, dan kau mengerti.” Ucap Sun
Kyeol. Oh Sol pun tersenyum.
Sek Kwon
membawas tentang Kecelakaan di Jungang-dong dan Choi Gun tahu segalanya mengenai itu. Choi Gun malah
heran Sek Kwon tak tahu karena berpikir Tuan Cha dan Sek Kwon cukup dekat.
“Apa Tuan
Cha juga tahu Ibunda O Sol meninggal dalam kecelakaan itu?” tanya Choi Gun. Sek
Kwon mengaku belum.
“Apa yang
harus kita lakukan sekarang? Jika kebenaran terungkap, keduanya akan terluka.”
Kata Sek Kwon gugup.
Oh Sol
sudah memakai pakaian rapih, Sun Kyeol langsung bertanya mau kemana. Oh Sol
mengaku hanya ingin mau keluar sebentar. Sun Kyeol tetap ingin tahu Oh Sol ingin pergi kemana dan berpikir
untuk pergi bersama. Oh Sol menolak karena akan segera pulang jadi Sun Kyeol
bisa istirahat saja.
“Ayo, ayo
kita pergi bersama... Aku libur hari ini... Beri aku waktu sebentar. Aku cepat
berganti pakaian.” Ucap Sun Kyeol berbgegas masuk ke dalam dress room. Oh Sol
menolak tapi Sun Kyeol sudah pergi.
Sun Kyeol
mengemudikan mobilnya mengeluh Oh Sol yang tak memberitahu kalau akan pergi ke
krematorium karena akan berpakaian dengan benar. Oh Sol tak enak hati karena
bisa pergi sendiri. Sun Kyeol pikir Jika naik bus akan makan waktu.
“Apa Kau
ingin aku menunggu lama?” goda Sun Kyeol, Oh Sol hanya bisa tersenyum
mendengarnya.
“Dan
Juga...aku harus beri salam sama Ibu.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol kaget Oh Sol
memanggil seperti sudah jadi calon mertuanya.
Saat itu
Oh Sol melihat ada anakn yang menyeberang jalan mengmabil bola lalu berteriak
memperingatinya. Sun Kyeol panik langsung membanting stir dan menabrak sesuatu
dengan wajah panik memastikan kalau Oh Sol tak terluka, Oh Sol terlihat masih
shock, keduanya lalu teringat dengan anak kecil.
Sun Kyeol
dan Oh Sol akhirnya turun dari mobil memastikan keadaan si anak dan meminta
maaf. Si anak kecil mengaku baik-baik
saja lalu pergi dengan teman-temanya. Sun Kyeol lalu mengeluh dengan mobilnya
yang menabrak lalu melonggo karena ternyata tumpukan sampah.
“Aku akan
hubungi Sek Kwon” ucap Oh Sol. Sun Kyeol melarang karena mengatakan pada Sek
Kwon kalau tak masuk karena izin sakit.
“Jika dia
tahu aku ada di sini...” ucap Sun Kyeol bingung. Oh Sol binggung karena Tempat itu akan segera
ditutup.
Akhirnya
Sun Kyeol menghentikan taksi dan meminta izn agar membuka jendela kursi
belakang sebelum masuk. Supir taksi pun membuka jendela taksinya, Oh Sol
seperti menahan malu dengan tingkah pacarnya. Sun Kyeol memastikan dalam mobil
steril menyemprotkan spray.
“Apa yang
kau lakukan sekarang?” keluh Supir taksi terbatuk-batuk.
“Ini sama
sekali tak beracun. Jangan khawatir.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol menarik Sun Kyeol
agar berhenti. Tapi Sun Kyeol tetap menyemprotkan Spray.
Oh Sol
dan Sun Kyeol akhirnya berada dalam taksi dengan tangan saling berpegangan dan
beralasakan saputangan. Saat melalu jalan tak rata, mobil pun bergoyang, karena
tak bersadar tangan Sun Kyeol memegang kursi agar tak jatuh. Oh Sol hanya bisa
menatap panik.
“Oh....
Tanganku.. Pak supir , kuingatkan kau untuk bersihin kuman setidaknya sekali
sehari.” Keluh Sun Kyeol panik
“Bersihin
kuman? Aku mengelap semua kursi dengan kain sekali sehari.” Kata sopir taksi.
Sun Kyeol panik mengetahui kalau dibersihkan dengan lap.
Sun Kyeol
dan Oh Sol pun akhirnya diturunkan di tengah jalan, Sun Kyeol meminta maaf
karena diri jadi harus turun. Oh Sol pikir
akan naik bus saja. Sun Kyeol bingung kaena Oh Sol yang tetap harus pergi
dengan buas. Oh Sol mengangguk.
“Sekarang
juga hubungilah Sek Kwon.. Aku akan pergi sendiri.” Ucap Oh Sol
“Bagaimana
aku bisa membiarkanmu pergi sendiri? Aku sudah sejauh ini.” Keluh Sun Kyeo. Oh
Sol melihat busnya sudah tiba dan bergegas pergi berjanji akan kembali dengan
cepat.
Oh Sol
akhirnya naik bus dengan santai, saat itu terdengar suara keluhan sopir seperti
penumpang baru yang tak pernah naik bus sebelumnya. Oh Sol melonggo melihat Sun
Kyeol naik mobil dan membayar uang 50ribu won, akhirnya uang receh yang banyak
keluar dari mesin.
“CEO... Bisakah
ambil pegangan saja?” ucap Oh Sol risih karena Sun Kyeol memang bahunya.
“Bagaimana
bisa? Itu bekas siapa saja.” Kata Sun Kyeol ketakutan. Oh Sol menyuruh Sun
Kyeol mengunakan Sarung tangan. Sun Kyeol mengaku lupa membawanya.
“Ada
banyak kursi kosong. Kenapa tak duduk saja?” kata Oh Sol, Sun Kyeol tak bisa
duduk dengan bekas orang lain.
“Kalau
begitu, Biarkan aku duduk setidaknya.” Ucap Oh Sol akan duduk., Sun Kyeol
menahanya karena harus berpegangan pada Oh Sol
“Kenapa
kau mengikutiku...” keluh Oh Sol kesal tapi akhirnya menahan amarahnya.
“Ini naik
bus pertamaku.” Akui Sun Kyeol, Akhirnya Oh Sol membiarkan Oh Sol memegang
bahunya.
Saat itu
bus berhenti di halte, para bibi masuk bus langsung terkesima dengan Sun Kyeol
yang terlihat tampan dan sangat muda. Sun Kyeol panik mencoba menghindar. Oh
Sol meihat Sun Kyeol ketakutan akhirnya memilih untuk turun dari bus.
Oh Sol
yang kesal akhirnya melepaskan tangan Sun Kyeol. Sun Kyeol tak tahu kalau
tiba-tiba ramaih dan ingin tahu apa yang akan dilakukan. Oh Sol kesal dengan
pertanyaan Sun Kyeol, karena jawabanya sudah pasti harus jalan kaki lah.
“Itu
gara-gara Ajumma-ajumma... Maaf.” Kata Sun Kyeol. Oh Sol sudah tak peduli
berjalan lebih dulu menyuruh Sun Kyeol agar bergegas.
Keduanya
akhirnya berjalan dibawah pohon yang rindang, Sun Kyel pikir jalanya cukup jauh
lalu panik karea Ada serangga di bahunya meminta untuk disingkirkan. Oh Sol
tertawa karena bukan serangga atau sesuatu yang kotor.
“Bukan
karena kotor... Lalu apa?” ucap Sun Kyeol panik. Oh Sol mengambilkanya dan
memperlihatkan kalau itu hanya ranting jatuh.
“Apa Kau
takut serangga?” goda Oh Sol. Sun Kyeol mengelak. Oh Sol pun hanya tertawa
karena pacarnya itu memang penakut. Sun Kyeol terus mengelak, akhirnya Oh Sol
mengandengan tangan Sun Kyeol berjalan pergi.
“Aku tak
takut tapi Aku hanya kaget.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol makin mengoda Sun Kyeol
benar-benar takut. Sun Kyeol mengelak dan meminta untuk ganti topik pembicaraan
karena Oh Sol yang terus mengejeknya.
Akhirnya
mereka sampai di krematorium, Sun Kyeol melihat nama [Jung Hye Won] lalu
menyapa ibu Oh Sol memperkenalkan namanya, Jung Sun Kyeol sebagai kekasihnya
Gil Oh Sol. Oh Sol hanya bisa tersenyum
“Aku
selalu ingin menjumpaimu... Sekarang akhirnya aku bisa menyapamu.” Ucap Sun
Kyeol pada ibu Oh Sol
“Aku
sudah memberi salam, jadi akan menunggu di luar.” Kata Sun Kyeol.Oh Sol
binggung karena bisa keluar bersama.
“Pasti
ada hal-hal yang ingin kau katakan padanya sendirian. Jangan pedulikan aku, kau
Santai saja... Bicaralah padanya dengan santai.” Kata Sun Kyeol pengertian.
Oh Sol
akhirnya berjongkok didepan tempat terakhir ibunya, melihat foto saat dengan
ibunya. Ia bertanya kabar ibunya, merasa
keadaanya ini sangat hebat dengan bangga memberitah kalau Sun Kyeol adalah
orang yang disukai.
“Dia
tinggi dan baik... Ibu pasti mencintainy jika bertemu dengannya... Tapi Sayang
sekali... Ibu tahu, kan? Ibu mengawasi, kan?” ucap Oh Sol terus menatap foto
ibunya
“Memikirkan
O Dol, harusnya tak kulakukan ini, Sungguh seharusnya tak kulakukan ini... Tapi
Aku Harus bagaimana, Ibu?” ucap Oh Sol binggung dengan keadaanaya.
Sun Kyeol
duduk dibangku memuji kalau ibu Oh Sol sungguh cantik. Oh Sol dengan bangga
pasti cantik karena dia adalah ibunya. Sun Kyeol menegaskan kalau Bukan hanya
wajahnya, tapi hatinya juga dan Oh Sol sangat mirip Ibunya.
“Jika dia
bertemu denganmu, maka dia akan menyukaimu. Kau juga mirip sangat mirip Ibumu.”
Komentar Oh Sol
“Apa Kau
pikir begitu? Di mananya yang mirip?” keluh Sun Kyeol
“Wajahmu
sama... Tapi yang terpenting, kau terlihat dingin pada awalnya, tapi nyatanya, kau
baik hati dan bijaksana. Bahakn Kau juga sedikit imut.” Komentar Oh Sol
mengoda.
“Kau tak
bilang Ibuku seperti itu, kan?” kata Sun Kyeol malu, Oh Sol pikir Sun Kyeol
dengan ibunya itu sama.
“Jika dia
bijaksana, maka dia tak akan menerobos ke rumahku seperti itu. Apalagi, mengadakan
pesta aneh di rumahku. Hanya dengan memikirkan hari itu, seberapa merindingnya
diriku” ungkap Sun Kyeol kesal
“Jangan
menaruh dendam padanya. Dia melakukannya demi kau” kata Oh Sol, Sun Kyeol
mengeluh karena tak merasa seperti itu.
“Berkatnya,
kita bisa bersama sekarang.” Kata Oh Sol menyakikan.
“Ibu dan
kakekku selalu seperti itu. Mereka tak peduli dengan apa yang kurasa sedikit
pun. Mereka selalu mengekangku. Aku sangat benci sedari kecil. Padahal hal-hal
seperti itu takkan menyembuhkan mysophobiaku.” Ucap Sun Kyeol
“Maafkan
aku.” Kata Oh Sol, Sun Kyeol binggung tiba-tiba Oh Sol meminta maaf?
“Cukup
itu saja... Ayo kita bicarakan tentang kita.” Kata Oh Sol tak ingin memperpanjang
masalah. Sun Kyeol kaget dan binggung.
“Duduk di
tempat seperti ini, menunggu bus. Aku bisa melakukan banyak hal untuk pertama
kalinya sejak aku bertemu denganmu.” Akui Sun Kyeol terlihat bahagia.
Oh Sol
tidur dikamarnya, terlihat gugup karena tujuan datang untuk membuat Sun Kyeol
sembuh dari fobianya, tapi malah membuat dirinya tak bisa menolak perasaan Sun
Kyeol dan melanggar perjanjian Tuan Cha.
Pagi hari
Sun Kyeol
yang bahagia menyapa semua pegawai dengan penuh semangat, bahkan membantu
pegawainya untuk membersikan dengan cara yang benar tanpa ada teriakn marah
atau nada sinis.
Sementara
Oh Sol pergi menemui Sek Kwon mengaku sudah memikirkannya jadi memutuskan
sepertinya tak bisa melanjutkan kerja ini lagi. Ia pikir Menyembuhkan mysophobia Sun Kyeol bukan sesuatu yang bisa dilakukan sejak awal.
“Lebih
penting lagi, ini bukan sesuatu yang diinginkan Sun Kyeol. Aku tak ingin
memanfaatkan dia untuk kepentingan
pribadiku lagi. Aku juga tak ingin menipunya.” Ucap Oh Sol
“Apa
maksudmu menipu dia?” tanya Sek Kwon bingung.
“Sejujurnya,
ketika aku bertemu dengan si kakek terakhir kali, aku membuat janji dengan dia.
Aku berjanji tak akan pernah berkencan dengan Sun Kyeol atau punya perasaan
untuknya.”cerita Oh Sol
“Apa Tuan
Cha menyuruhmu berjanji?” tanya Sek Kwon kaget.
“Setelah
kupikir-pikir, aku mengerti kenapa dia membuat janji. Tapi saat ini, aku sudah melanggar
janji itu.” Kata Oh Sol mengakuinya.
“Aku
sudah tahu, Dia tertarik padamu. Kuharap kalian berdua berjalan baik juga. Lalu
bagaimana dengan adikmu?” tanya Sek Kwon
“Aku akan
mencari jalan lain. Aku akan mencoba apa saja. Aku yakin akan ada jalan lain.”
Kata Oh Sol yakin.
Sun Kyeol
pulang kerumah dengan wajah bahagia, tapi binggung melihat koper yang ada
diruang tamu. Oh Sol mengaku akan pulang
ke rumah. Sun Kyeol binggung dan kaget, Oh Sol mengucapkan terimakasih atas
semuanya dan Sek Kwon akan mencari asisten rumah lain untuk Sun Kyeol
“Apa
maksudmu? Apa itu berarti kau berhenti kerja? Kenapa tiba-tiba begitu? Apa ada
masalah?” ucap Sun Kyeol panik
“Tidak,
tak ada masalah... Hanya saja aku ingin memulai denganmu dari awal lagi.” Akui
Oh Sol
“Kau
bilang, Mulai lagi dari awal? Bisakah kau berbicara dengan cara yang bisa
kumengerti? Lalu bagaimana dengan masalah yang kau katakan? Apa Sudah kau urus?
Kau bilang ada alasan harus tinggal di rumahku.” Ucap Sun Kyeol bingung.
“Tidak.”
Kata Oh Sol, Sun Kyeol pun ingin tahu alasan sebenarnya. Oh Sol menaku kalau
alasan pindah untuk mengurus masalah itu.
“Apa
maksudnya masalah itu? Apa Itu alasan kau pergi?” tanya Sun Kyeol penasaran.
“Nanti
aku akan memberitahumu semuanya saat semua sudah terselesaikan. Sampai saat
itu, tolong percaya padaku dan tunggu sebentar.” Kata Oh Sol
“Kenapa
tiba-tiba begitu? Tanpa memberitahuku dulu.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol meminta
maaf.
“Tapi
bahkan jika aku pindah dari rumah ini, itu tak berarti aku pergi selamanya.
Hubungan kita akan sama dan Tidak ada yang berubah.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol tak
bisa berkata-kata hanya bisa menghela nafas.
Tuan Cha
bertanya apakah sudah melihat dengan yang diminta, Sek Kwon mengaku masih melihat-lihatnya. Tuan
Cha mengerti, Sek Kwn mengaku ada yang ingin menanyakan sesuatu, Tuan Cha
mempersilahkan. Sek Kown ingin tahu alasan Tuan Cha membuat Gil O Sol berjanji tak akan berkencan dengan Sun Kyeol
“Apa dia
memberitahumu itu? Aku berencana untuk mengoper AG Group kepada Sun Kyeol. Mereka
tentu tak cocok satu sama lain.” Kata Tuan Cha
“Gil O
Sol sudah memutuskan untuk berhenti bekerja.” Ucap Sek Kwon. Tuan Cha mengerti
“Lalu...Temukan
orang yang cocok untuk dimasukkan ke dalam komite disiplin mengenai adiknya.”
Kata Tuan Cha licik
“Apa kau
benar-benar harus melangkah sejauh ini? Aku tak berpikir ini demi Sun Kyeol “
komentar Sek Kwon
“Aku tak
punya waktu. Untuk menjadikannya penggantiku, maka aku harus memperbaiki
penyakitnya tidak peduli apa yang diperlukan.” Kata Tuan Cha. Sek Kwon mengeluh
dengan sikap Tuan Cha.
Tuan Gil
melonggo bingung melihat Oh Sol pulang dengan koper dan berpikir sudah dipecat. Oh Sol binggung, Tuan Gil
mulai mengumpat lalu ingin bertemu dengan CEO-nya karena Sun Kyeol yang
datang ketika membutuhkan ananya dan sekarang memecat
anaknya.
“Di mana
aku meletakkan kartu nama bedebah itu?” ucap Tuan Gil marah
“Ayah!
Aku memutuskan untuk berhenti... Itu keputusanku.” Kata Oh Sol. Tuan Gil dan
adiknya hanya bisa melonggo.
“Maksudku...
Apa aku seseorang yang selalu dipecat?” keluh Oh Sol Tuan Gil mengaku bukan
seperti itu.
“Hanya
saja wajahmu muram.” Ucap Tuan Cha. Choi
Gun masuk melihat Oh Sol pulang berpikir akan dipecat.
“Ya
ampun... Kenapa kalian seolah mengintrogasiku?” keluh Oh Sol. Tuan Gil
memberikan kode, Choi Gun tahu kalau tak dipecat.
Mereka
akhirnya duduk di meja makan, Oh Sol pikir mereka tidak perlu memanggang daging.Tapi
Choi Gun dengan senang karena daging
sapi jauh lebih baik daripada daging babi, Oh Sol binggung apa yang terjadi
dengan keluarganya.
“Kau
Tidak perlu berkecil hati dan Lupakan semuanya, makan saja hari ini.”ucap Tuan
Cha.
“Kapan
aku berkecil hati? Tapi kenapa tak bertanya alasanku berhenti?” kata Oh Sol
sedih
“Sepertinya
karena terlalu sulit.” Ucap Tuan Cha lalu memberikan makan daging sebelum gosong.
“Ini
rasanya enak, Sudah sangat lama kita tak makan daging. Apa Ayah beli daging di
sekitar sini? Pria itu sangat baik, kan?” puji Oh Sol pada ayahnya. Tuan Gil
menyuruh anaknya segara makan saja.
“Maafkan
aku, O Dol... Aku tak bisa membantumu. Aku berusaha keras untuk mengurusnya, tapi
aku tak bisa membantumu.”ucap Oh Sol
“Apa yang
kau bicarakan? Jangan meminta maaf. Aku senang ketika kau memberitahuku bahwa
kau akan pergi ke Busan untuk bekerja. Jika kau tinggal di sini, yang akan kau
lakukan hanyalah memikirkanku. Aku tak suka itu. Kau tak harus mengorbankan
dirimu lagi untuk keluarga kita.” Ucap Oh Dol
“Kapan
aku mengorbankan diri?” keluh Oh Sol, Oh Dol mengaku senang kakaknya yang keluar dari agen
kebersihan.
“Sekarang,
lakukan sesuatu yang benar-benar ingin kau lakukan. Itulah yang Ayah dan aku
harapkan.” Kata Oh Dol. Oh Sol hanya bisa diam menatap adiknya.
Oh Sol
akan keluar dari rumah, Choi Gun bertanya Apa akan pergi ke suatu tempat. Oh
Sol mengaku ingin memeriksa apa yang akan terjadi pada O Do dan harus melakukan
sesuatu sampai komite disiplin dibuka. Choi Gun pikir Oh Sol membuat keputusan
yang benar. Oh Sol bertanya mengenai apa.
“Kupikir
kau membuat pilihan yang tepat untuk keluar dari rumah Sun Kyeol.” Ucap Choi
Gun. Oh Sol juga berpikir seperti itu.
“Tapi setiap
kali aku memikirkan O Dol, aku merasa sangat bersalah.” Ucap Oh Sol
“O Dol
juga tak akan menginginkan bantuan seperti itu. Maka dari itu, jangan merasa
terlalu bersalah.” Kata Choi Gun.
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar