PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Nyonya
Cha sibuk menjejerkan foto wanita diatas meja seperti ingin memilihkan calon
istri untuk anaknya. Oh Sol dan Sun Kyeol akhirnya masuk rumah, Nyonya Cha pun
menyambut anaknya tapi heran karena Oh Sol pulang bersama dengan anaknya. Oh
Sol kaget menyapa Nyonya Cha dengan sopan, bertanya kenapa datang larut malam.
“Kenapa Kau
sangat terkejut? Kenapa kalian berdua pulang bersama?” tanya Nyonya Cha sinis.
“Kenapa
kau menerobos ke sini lagi tanpa menelepon? Lalu Apa itu?” keluh Sun Kyeol
melihat ada banyak foto wanita diatas meja. Nyonya Cha meminta agar melihatnya.
“Aku
bertanya-tanya dan menerima foto-foto wanita cantik di sekitar sini.”ucap
Nyonya Cha penuh semangat.
“Kenapa
kau terus melakukan ini? Aku bilang tak tertarik.” Tegas Sun Kyeol tak ingin Oh
Sol sakit hati.
“Kenapa kau
tak tertarik? Kau bilang suka wanita.” Ucap Nyonya Cha polos. Sun Kyeol bingung
menjelaskan.
“Coba Lihat.
Aku akan membiarkanmu bertemu siapa pun selama kau menyukainya.” Keluh Nyonya
Cha. Sun Kyeol meminta Nyonya Cha agar menghentikanya.
“Apa ada
wanita yang kau suka? Apa itu sebabnya?” tanya Nyonya Cha penasaran
“Ya ada.
Aku suka seseorang...” akui Sun Kyeol, Nyonya Cha kaget ingin tahu siapa
orangnya.
“Tunggu sebentar.
Buatkan jus dengan banyak es di dalamnya.”ucap Nyonya Cha menyuruh Oh Sol, Oh
Sol pun akan pergi kedapur tapi tangan Sun Kyeol menahanya.
“Dia
wanita yang aku suka. Jadi kuharap mulai sekarang kau berhenti melakukan
hal-hal seperti ini.”tegas Sun Kyeol
Oh Sol
kaget berusaha melepaskan tanganya tapi Sun Kyeol terus mengenggamnya. Nyonya
Cha tak percaya, Oh Sol berusah menyangkal meminta Nyonya Cha tak perlu mengkhawatirkan
itu. Sun Kyeol malah semakin menegaskan aklau Wanita yang disuka adalah Gil O
Sol.
“Tunggu,
tunggu sebentar. Apa yang terjadi? Jadi maksudmu wanita ini yang kau suka? Gil O
Sol?” ucap Nyonya Cha memastikan. Sun Kyeol membenarkan tapi Oh Sol
menyangkalnya.
“Katamu
kau tak memutuskan untuk pindah karena suka Sun Kyeol, Kau bilang datang ke sini untuk bekerja.” Kata
Nyonya Cha
“Ya, aku
pindah ke sini untuk bekerja.” Akui Oh Sol, Nyonya Cha ingin tahu pekerjaan apa
dengan menyindir kalau itu adalah Merayunya. Sun Kyeol marah pada ucapan
ibunya.
“Jawab
aku. Sejak kapan?” kata Nyonya Cha marah, Oh Sol dengan gugup mengaku Sun Kyeol
yang merayunya. Sun Kyeol kaget tapi akhirnya pasrah.
“Apa? Itu
tak masuk akal... Hei, kenapa Sun Kyeol merayumu?” kata Nyonya Cha tak percaya.
Sun Kyeol langsung membenarkan ucapan Oh Sol
“Tapi ini
cinta sepihak untuk sekarang.” Akui Sun Kyeol malu. Nyonya Cha tak percaya
kalau anaknya yang menyukai Oh Sol.
“Tapi Sebaliknya
kau menyukainya?” kata Nyonya Cha. Sun Kyeol tak menyangkalnya, Oh Sol ingin melepaskan
tanganya tapi Sun Kyeol terus mengenggamnya.
Pagi hari
Di sebuah
restoran, Oh Sol terlihat gugup lalu bertanya alasan Nyonya Cha yang ingin
berjumpa tiba-tiba. Nyonya Cha pikir tidak penting betapa kerasnya berusaha
untuk memahami situasinya, jadi benar-benar-benar tak mengerti apa yang sedang
terjadi.
“Kenapa
kau tak menyukai Sun Kyeol?” ucap Nyonya Cha. Oh Sol terlihat binggung.
“Maksudku,
mungkinkah kau untuk tak menyukainya? Dia tampan, kaya, dan sukses. Dia
sempurna, namun cintanya hanya sepihak. Astaga, tak bisa kupercaya... Apa karena
kepribadiannya?” ucap Nyonya Cha ingin tahu. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
“Ahh...
Pasti Benar... Dia adalah anakku, tapi dia kadang-kadang menyangkal. Aku
mengakuinya... “ kata Nyonya cha
“Tidak,
dia sama sekali tak menyangkal... Dia orang yang luar biasa begitu kau
mengenalnya.” Kata Oh Sol membela
Kau mengenalnya dengan sangat baik. Lalu
kenapa? Apa itu... karena mysophobia-nya? Apa Kau pikir itu menyusahkan?” ucap
Nyonya Cha. Oh Sol mengaku bukan seperti itu.
“Sepertinya
kau masih tak mengerti karena kau masih muda. Apa kau tahu betapa hebatnya
berkencan dengan pria yang bersih? Orang yang cerewet tapi bersih jauh lebih baik
daripada pria yang tak pernah mandi dan bau. Itu jauh lebih baik.” Tegas Nyonya
Cha membela anaknya.
“Tentu
saja... Saat ini, aku bahkan tak mampu untuk menilai apa seseorang bersih atau
tidak.” Akui Oh Sol
“Lalu apa
masalahnya? Apa yang tak kau sukai dari Sun Kyeol?” tanya Nyonya Cha
“Yah, bukan
karena aku tak menyukainya. Maksudku Haruskah kukatakan itu karena perbedaan
antara status sosial kita? Dia jauh dari jangkauanku.” Ucap Oh Sol
“Aku tak dapat
berkata-kata. Ini konyol... Kau masih muda. Kenapa kau harus berpikir seperti
itu?” keluh Nyonya Cha
Oh Sol
tak bisa berkata-kata, Nyonya Cha pikir Oh Sol itu cukup lancang dan blak-blakan jadi itu
kelebihannya. Oh Sol merasa tak seperti itu karean sangat menjaga etika, dan menahan lidahku
sepanjang waktu. Nyonya Cha pun mengeluh tak tahu alasan anaknya menyukai Sun
Kyeol.
“Kenapa
dia menyukaiku? Itu menyebabkan masalah bagi kita berdua.” Ucap Oh Sol bingung.
“Apa
mungkin... Apa ayahku mengatakan sesuatu kepadamu? Apa Dia melarangmu berkencan
dengannya? Apa dia bilang akan ada konsekuensi?” kata Nyonya Cha menduga. Oh
Sol hanya bisa melotot kaget tanpa bisa berbicara.
Nyonya
Cha masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya mengajak bicara. Tuan Cha marah karena
anaknya yang berani menerobos masuk ke kantornya, menyindir tak akan tumbuh
dewasa padahal akan segera berusia 50 tahun.
“Ya, aku
akan segera berusia 50, jadi aku harus mengatakan tugasku. Jangan ikut campur
dalam kehidupan cinta Sun Kyeol.” Tegas Nyonya Cha memperingati. Tuan Cha
terlihat binggung.
“Aku tak
ingin dia menjalani kehidupan yang menyedihkan sepertiku. Dia sudah cukup
menderita... Kau tahu itu.” Kata Nyonya Cha membela anaknya.
“Apa yang
kau bicarakan? Apa Sun Kyeol menyukai seseorang sekarang?” tanya Tuan Cha
kaget.
“O Sol...
Dia menyukainya... Ketika aku mengandung Sun Kyeol, kau memisahkanku dari
ayahnya. Jangan pernah berpikir berani memisahkan mereka. Jika kau melakukannya,
maka tak akan kubiarkan.” Tegas Nyonya Cha
“Berjanjilah
padaku, Ayah. Jika O Sol menyembuhkan mysophobia-nya, maka kau akan membiarkan
mereka berdua.” Ucap Nyonya Cha. Tuan Cha terlihat binggung.
“Berhenti
melontarkan omong kosong, pergi... Sekarang!” teriak Tuan Cha. Nyonya Cha
merengek pada ayah lalu berjalan keluar ruangan.
Saat itu
Dokter Kim masuk rumah, Nyonya Cha menyapanya bertanya kenapa datang ke
rumahnya, Dokter Kim mengaku untuk
menemui ketua ingin tahu apakah ada di ruanganya. Nyonya Cha membenarkan.
Dokter Cha akan pergi tapi Nyonya Cha memanggilnya.
“Jadi
maksudmu "Shock Therapy" dapat melihatkan hasilnya, kan?”tanya Nyonya
Cha berbicara disisi ruangan lainya.
“Ya... Tapi
kau harus persiapkan untuk segara kemungkinan...” kata Dokter Kim. Nyonya Cha
mengerti dan mengucapkan terimakasih.
Di ruang
rapat
Sun Kyeol
sedang rapat dengan timnya, saat itu Sek Kwon melihat telpnya bergetar lalu
meminta izin keluar ruangan untuk menerima telepon. Tuan Cha menelp Sek Kwon,
kalau ingin mencari tahu sebanyak
mungkin informasi tentang Oh Sol
“Ya, apa
pun yang dapat kau temukan... Apa saja dan segalanya tentang dia.”perintah Tuan
Cha. Sek Kwon mengerti.
Nyonya
Cha menelp Oh Sol menyuruh agar pulang kerumahnya, Oh Sol binggung karena
diminta pulang ke rumah. Nyonya Cha menyuruh Oh sol segera pergi saja dan tetap
di rumah sampai menghubunginya, lalu memperingatan kalau Sun Kyeol menelp agar
jangan diangkat.
“Tapi
kenapa tiba-tiba...” tanya Sun Kyeol bingung. Nyonya Cha berjanji akan menjelaskan semuanya nanti.
“Untuk
saat ini, lakukan saja apa yang kukatakan. Mengerti?” kata Nyonya Cha lalu
menutup ponselnya. Oh Sol benar-benar dibuat binggung.
Joo Yeon
berbicara dengan petugas parkir merasa kalau
tak sulit untuk dilakukan jadi meminta untuk memeriksanya. Tapi si paman
malah mendorong Joo Yeon sampai terjatuh,
Joo Yeon meminta agar petugas agar bisa memeriksanya.
“Kenapa,
hanya bagian itu saja yang hilang di antara semua rekaman CCTV?” ucap Joo Yeon
curiga. Si pria mengeluh Joo Yeon sangat
keras kepala.
“Kami tak
memilikinya karena tak ada! Kau tak akan pernah menemukannya bahkan jika kau
terus datang, pergilah!” kata si paman marah lalu berjalan pergi.
“Kalian
semua berkolusi bersama, kan? Kalian membantu para penjahat itu, kan? Para
preman itu memukulnya lebih dulu. Kenapa hanya rekaman itu yang hilang?” teriak
Joo Yeon lalu merasakan kakinya yang sakit.
Ketika
Joo Yeon membalikan badan kaget melihat Oh Dol, lalu mencoba menjelaska kalau
tadi hanya jatuh sendiri. Oh Dol menyuruh Joo Yeon agar Berhenti berbohong karena sudah melihat
semuanya. Joo Yeon menahan Oh Dol yang ingin membalas dendam. Oh Dol menyuruh
Joo Yeon agar minggir. Joo Yeon tetap menahan pergi. Oh Dol tetap menyuruh
minggi.
“Hei..
Apa? Kau akan memukulnya? Apa Kau benar-benar ingin berhenti berolahraga?”
teriak Joo Yeon marah
“Ya.. aku
tak peduli... Lalu Kenapa kau meminta rekaman CCTV? Kenapa kau terus ikut
campur urusanku?” kata Oh Dol marah
“Aku
merasa bertanggung jawab. Jika sesuatu terjadi padamu, bagaimana aku akan
menghadapi O Sol? Bagaimana aku akan menghadapi ayahmu?” ucap Joo Yeon
“Itu
bukan salahmu... Aku yang memukul orang itu. Jadi kenapa kau melakukannya? Kenapa?”
kata Oh Dol
“Aku
mendengar komite disiplin akan diadakan. Apa yang akan kau lakukan sekarang?”ucap
Joo Yeon lalu menangis. Oh Dol tak bisa tahan melihat Joo Yeon menangis lalu
memeluknya meminta agar Berhenti menangis. Joo Yeon masih saja terus menangis.
Keduanya akhirnya
duduk di taman, Oh Dol bertanya apakah Joo Yeon K sudah selesai menangis
sekarang. Joo Yeon merasa kalau tadi sangat memalukan. Oh Dol hanya bisa tersenyum,
Joo Yeon lalu berdiri pergi karena lapar dan mengajaknya pergi.
Oh Dol
menatap Joo Yeon lalu memberikan jaketnya, Joo Yeon binggung Oh Dol melihat rok
Joo Yeon terlalu pendek jadi bisa melindungi dirinya. Joo Yeon pikir model
roknya memang harus pendek.
“Pasti
tak nyaman untuk masuk... Ayo Cepat. Aku lapar.” Ucap Oh Dol memakai jaketnya
untuk menutupi rok Joo Yeon.
Tuan Gil
sibuk masuk, Choi Gun masuk rumah bersemangat melihat Tuan Gil yang memasak Japchae
dan bertanya Apa ini hari istimewa. Tuan Gil menyuruh agar mencicipinya dan
menanyakan rasanya. Choi Gun memuji kalau rasanya enak.
“Oh Sol
sedang berlibur... Dia tiba-tiba memberitahuku hari ini.” Ucap Tuan Gil penuh
semangat. Choi Gun terlihat binggung. Saat itu terdengar suara Oh Sol pulang
dengan wajah bahagia.
Tuan Cha
menyambut anak perempuanya yang pulang, heran karena sampai begitu cepat. Oh
Sol membawakan oleh-oleh untuk ayahnya mengaku kalau KTX sangat cepat. Tuan Cha
berpikir kalau tak harus membawa apa pun. Oh Sol pikir tak masalah membawakan
sesuatu untuk ayahnya.
“Kabarmu
baik, kan?” tanya Oh Sol menyapa. Choi Gun pun menyapa Oh Sol karena sudah lama
tak jumpa.
“Wajahmu
agak kecokelatan.” Komentar Tuan Gil. Oh Sol mengaku karena tinggal di dekat
laut lalu menanyakan adiknya.
“Dia akan
segera pulang... Kau belum makan, kan?” kata Tuan Gil mengajak duduk karena makanan
akan segera siap. Oh Sol pikir tak perlu terburu-buru. Choi Gun heran Oh Sol
yang sedang berlibur. Oh Sol mengaku terjadi begitu saja.
Sek Kwon
mencari tentang Oh Sol dari “Lamaran pekerjaan” dan tertulis [Hidupku terbalik ketika ibuku meninggal.]
Saat itu Sun Kyeol masuk memberitahu kalau permintaan kuotasi sudah dikonfirmasi
dan dikirim kepadanya. Sek Kwon mengerti kalau akan melihatnya.
“Ye Joon
pasti sudah menunggumu. Bukankah seharusnya kau pulang ke rumah?” ucap Sun
Kyeol
“Ya. Aku
akan pergi sesudah memeriksa email.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol dengan ramah
mengucapkan Terima kasih untuk hari ini.
Sun Kyeol
mencoba menelp Oh Sol tak juga diangkat, akhirnya mengirimkan pesan “Aku dalam
perjalanan pulang ke rumah.” Oh Sol sedang makan bersama dengan keluarganya
terlihat gugup tak ingin mengangkat telp Sun Kyeol
“Jadi
kapan cabang Busan akan dibuka?” tanya Tuan Gil. Oh Sol terlihat gugup.
“Oh,
minggu depan... Saat terbuka, aku akan sangat sibuk. Itu sebabnya aku libur
sekarang.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil pikir ide yang bagus.
“Omong-omong,
kenapa semua yang kau beli dari Cina? Kau bisa mendapatkannya di sini.” Keluh Tuan
Gil
“Nah,
itu, sesuatu dari Korea mahal di Busan juga.” Kata Oh Sol membela diri. Joo
Yeon juga membela kalau sulit mendapatkan ikan dari Korea bahkan di dekat laut.
“Bagaimana
kabarnya dengan komite disiplin untuk O Dol?” tanya Oh Sol mencoba untuk
mengalihkan pembicaraan.
“Jangan
terlalu khawatir. Pelatih dan koleganya banyak membantu. Itu akan baik-baik
saja.” Kata Tuan Gil lalu Joo Yeon memberikan lauk untuk Oh Dol. Choi Gun yang
mendengarnya bisa ikut senang.
Nyonya
Cha terlihat gugup berbicara di telp ingin tahu kedaanya. Di sebuah ruangan
seperti ada pesta topeng dengan DJ. Sek Kim menceritaan Semuanya berjalan sesuai rencana dan ini akan
menjadi terapi kejut yang sempurna.
“Sek
Kim.. Tim medis menunggu di luar, kan?” ucap Nyonya Cha memastikan. Sek Kim
membenarkan.
Sun Kyeol
akan masuk rumah mendengar suara musik dari rumahnya, lalu masuk memanggil Gil
O Sol tapi tak ada sahutan. Suara musik makin trus terdengar, Sun Kyeol
melonggo kaget melihat rumahnya banyak orang.
Oh Sol
tak menjawab saat Sun Kyeol menelp sesuai dengan perintah Nyonya Cha. Sun Kyeol
terlihat tak bisa nafas karena banyak orang akhirnya masuk ke dalam kamar mandi
tanpa ada orang. Oh Sol mencuci piring hanya melihat ponselnya tanpa
mengangkatnya.
“Kenapa
dia tak menjawab? O Sol, jawab teleponnya.” Ucap Sun Kyeol yang butuh pertolongan.
Oh Sol hanya diam tanpa mau mengangkatnya.
“Kau
lebih baik istirahat... Aku saja yang melakukannya.” Ucap Choi Gun mendekati Oh
Sol
“Tidak,
aku akan melakukannya. Aku hampir selesai.” Kata Oh Sol. Choi Gun pun mengajak
untuk melakukannya bersama.
Oh Sol
hanya diam saja melihat ponselnya yang berdering, Choi Gun bertanya apakah Oh
Sol yang tak akan menjawab telpnya. Oh
Sol terlihat binggung. Choi Gun tahu kalau sudah berdering lama. Sun Kyeol
sudah jatuh lemas pelahan memanggil Oh Sol dengan ponsel yang jatuh.
“Mungkinkah,
ada masalah?” tanya Choi Gun. Oh Sol mengaku
tak ada masalah.
“Lalu,
serahkan ini padaku, kau bicaralah dengannya... Sepertinya dia cukup putus asa.”
Kata Choi Gun. Oh Sol pun menganguk mengerti.
Oh Sol
akhirnya mengangkat telp Sun Kyeol, tapi Sun Kyeol hanya bisa memanggil Oh Sol
dengan setengah nafasnya. Oh Sol panik bertanya apakah Sun Kyeol mendengar suaranya.
Tuan Cha
binggung apa yang mendesak sampai anaknya harus keluar selarut ini. Oh sol
meminta maaf mengaku Masalah muncul di perusahaan lalu bergegas keluar rumah. Choi
Gun mengejar Oh Sol yang sudah kelelahan keluar dari rumah, mengajak untuk pergi
bersama.
Oh Sol
masuk rumah memanggil Sun Kyeol , lalu melonggo kaget karena ada pesta dan
banyak orang. Choi Gun pun tak bisa berkata-kata melihat rumah Sun Kyeol yang
banyak orang padahal sangat phobia dengan keramaian. Oh Sol berteriak agar Keluar rumah, tapi
semua orang tak peduli.
Akhirnya
keduanya mencoba masuk kekerumunan, Choi Gun mencari Sun Kyeol dalam kerumunan.
Oh Sol melihat stopkontak dan mencabutnya, akhirnya musik DJ mati, lalu
berteriak marah menyuruh semua orang keluar rumah.
Choi Gun
menemukan Sun Kyeol di kamar mandi dan memastikan kalau masih bernafas. Oh Sol
melihat Sun Kyeol langsung berteriak panik agar bisa sadar, Sun Kyeol sedikit
melihat Oh Sol sepertinya sebelum pingsan.
Akhirnya Sun
Kyeol berbaring ditempat tidurnya, Oh Sol menatapnya dengan wajah khawatir. Choi
Gun berdiri didepan pintu menyakinkan Sun Kyeol akan baik-baik saja sekarang
jadi Jangan terlalu khawatir. Oh Sol sangat khawatir memegang tangan Sun Kyeol.
Sek Kwon
berbicara di telp, bertanya apakah sudah memeriksa apa yang diminta dan kaget
karena tahu tentang Kematian karena kecelakaan. Ia pun ingin tahu kapan dan
orang itu menjawab Insiden Jungang-dong.
“Maksudmu,
Ibunya Gil O Sol salah satu korban dari insiden AG Group?” ucap Sek Kwon kaget
dan kembali melihat surat lamaran kerja Oh Sol.
Oh Sol
merawat Sun Kyeol dengan terus memegang tanganya, Choi Gun melihat dari depan
pintu akhirnya memilih untuk menutup pintu kamar membiarkan keduanya. Oh Sol
tahu kalau Sun Kyeol pasti sangat takut
karena menderita sendiri.
“Aku tak
tahu akan seperti ini... Maaf... aku datang terlambat.” Ucap Oh Sol sedih.
Beberapa
saat kemudian Choi Gun masuk kamar melihat Oh Sol yang tertidur, tapi tangan
Sun Kyeol yang memegang tangan Oh Sol. Akhirnya Ia hanya memberikan jaket untuk
Oh Sol dan menatap Sun Kyeol seperti merelakan cintanya.
Sun Kyeol
akhirnya tersadar dari tidurnya, teringat sebelumnya sempat sadar kalau Oh Sol
yang memanggil namanya dengan wajah panik. Ia pun bangun dan tak melihat Oh Sol
lalu panik memanggil Oh Sol keluar kamar. Oh Sol baru saja keluar dari kamar
senang melihat Sun Kyeol sudah sadar.
“CEO, kau
sudah bangun. Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?” tanya Oh Sol tapi
Sun Kyeol langsung berlari memeluk Oh Sol.
“Kau tak
tahu betapa khawatirnya aku. Kupikir sesuatu yang buruk terjadi, betapa
takutnya aku.” Akui Sun Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata
“Mulai
sekarang, jangan pergi ke mana pun. Selama 24 jam kau harus tetap di
sampingku... Mengerti, Oh Sol?”kata Sun Kyeol menatap Oh So. Oh Sol dengan
senyuman mengaku akan melakukanya.
“Aku tak
akan pergi ke mana pun... Ayo kita bersama 24 jam.” Ucap Oh Sol.
Sun Kyeol
hanya bisa menangis mendengarnya, lalu mereka pun mencium Oh Sol. Keduanya pun
berciuman seperti sudah tak bisa menahan rasa cinta yang ditahan selama ini.
“Jangan
pergi kemana pun... Kau sudah berjanji padaku.” Kata Sun Kyeol memastikan
“Aku tak
akan pergi ke mana pun. Aku akan tetap di sampingmu.” Ucap Oh Sol
Sun Kyeol
akhirnya menciuman kembali Oh Sol dan Oh Sol pun melingkarkan tanganya di leher
Sun Kyeol seperti sudah merasakan nyaman dan tak peduli lagi dengan peringatan
Tuan Cha.
Bersambung
ke episode 13
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Whoaaaa makin seruuuuu
BalasHapus