PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 16 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 12 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Nyonya Cha sibuk menjejerkan foto wanita diatas meja seperti ingin memilihkan calon istri untuk anaknya. Oh Sol dan Sun Kyeol akhirnya masuk rumah, Nyonya Cha pun menyambut anaknya tapi heran karena Oh Sol pulang bersama dengan anaknya. Oh Sol kaget menyapa Nyonya Cha dengan sopan, bertanya kenapa datang larut malam.
“Kenapa Kau sangat terkejut? Kenapa kalian berdua pulang bersama?” tanya Nyonya Cha sinis.
“Kenapa kau menerobos ke sini lagi tanpa menelepon? Lalu Apa itu?” keluh Sun Kyeol melihat ada banyak foto wanita diatas meja. Nyonya Cha meminta agar melihatnya.
“Aku bertanya-tanya dan menerima foto-foto wanita cantik di sekitar sini.”ucap Nyonya Cha penuh semangat.

“Kenapa kau terus melakukan ini? Aku bilang tak tertarik.” Tegas Sun Kyeol tak ingin Oh Sol sakit hati.
“Kenapa kau tak tertarik? Kau bilang suka wanita.” Ucap Nyonya Cha polos. Sun Kyeol bingung menjelaskan.
“Coba Lihat. Aku akan membiarkanmu bertemu siapa pun selama kau menyukainya.” Keluh Nyonya Cha. Sun Kyeol meminta Nyonya Cha agar menghentikanya.
“Apa ada wanita yang kau suka? Apa itu sebabnya?” tanya Nyonya Cha penasaran
“Ya ada. Aku suka seseorang...” akui Sun Kyeol, Nyonya Cha kaget ingin tahu siapa orangnya.
“Tunggu sebentar. Buatkan jus dengan banyak es di dalamnya.”ucap Nyonya Cha menyuruh Oh Sol, Oh Sol pun akan pergi kedapur tapi tangan Sun Kyeol menahanya.
“Dia wanita yang aku suka. Jadi kuharap mulai sekarang kau berhenti melakukan hal-hal seperti ini.”tegas Sun Kyeol
Oh Sol kaget berusaha melepaskan tanganya tapi Sun Kyeol terus mengenggamnya. Nyonya Cha tak percaya, Oh Sol berusah menyangkal meminta Nyonya Cha tak perlu mengkhawatirkan itu. Sun Kyeol malah semakin menegaskan aklau Wanita yang disuka adalah Gil O Sol.
“Tunggu, tunggu sebentar. Apa yang terjadi? Jadi maksudmu wanita ini yang kau suka? Gil O Sol?” ucap Nyonya Cha memastikan. Sun Kyeol membenarkan tapi Oh Sol menyangkalnya.
“Katamu kau tak memutuskan untuk pindah karena suka Sun Kyeol,  Kau bilang datang ke sini untuk bekerja.” Kata Nyonya Cha
“Ya, aku pindah ke sini untuk bekerja.” Akui Oh Sol, Nyonya Cha ingin tahu pekerjaan apa dengan menyindir kalau itu adalah Merayunya. Sun Kyeol marah pada ucapan ibunya.
“Jawab aku. Sejak kapan?” kata Nyonya Cha marah, Oh Sol dengan gugup mengaku Sun Kyeol yang merayunya. Sun Kyeol kaget tapi akhirnya pasrah.
“Apa? Itu tak masuk akal... Hei, kenapa Sun Kyeol merayumu?” kata Nyonya Cha tak percaya. Sun Kyeol langsung membenarkan ucapan Oh Sol
“Tapi ini cinta sepihak untuk sekarang.” Akui Sun Kyeol malu. Nyonya Cha tak percaya kalau anaknya yang menyukai Oh Sol.
“Tapi Sebaliknya kau menyukainya?” kata Nyonya Cha. Sun Kyeol tak menyangkalnya, Oh Sol ingin melepaskan tanganya tapi Sun Kyeol terus mengenggamnya. 




Pagi hari
Di sebuah restoran, Oh Sol terlihat gugup lalu bertanya alasan Nyonya Cha yang ingin berjumpa tiba-tiba. Nyonya Cha pikir tidak penting betapa kerasnya berusaha untuk memahami situasinya, jadi benar-benar-benar tak mengerti apa yang sedang terjadi.
“Kenapa kau tak menyukai Sun Kyeol?” ucap Nyonya Cha. Oh Sol terlihat binggung.
“Maksudku, mungkinkah kau untuk tak menyukainya? Dia tampan, kaya, dan sukses. Dia sempurna, namun cintanya hanya sepihak. Astaga, tak bisa kupercaya... Apa karena kepribadiannya?” ucap Nyonya Cha ingin tahu. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
“Ahh... Pasti Benar... Dia adalah anakku, tapi dia kadang-kadang menyangkal. Aku mengakuinya... “ kata Nyonya cha
“Tidak, dia sama sekali tak menyangkal... Dia orang yang luar biasa begitu kau mengenalnya.” Kata Oh Sol membela
 Kau mengenalnya dengan sangat baik. Lalu kenapa? Apa itu... karena mysophobia-nya? Apa Kau pikir itu menyusahkan?” ucap Nyonya Cha. Oh Sol mengaku bukan seperti itu.
“Sepertinya kau masih tak mengerti karena kau masih muda. Apa kau tahu betapa hebatnya berkencan dengan pria yang bersih? Orang yang cerewet tapi bersih jauh lebih baik daripada pria yang tak pernah mandi dan bau. Itu jauh lebih baik.” Tegas Nyonya Cha membela anaknya.
“Tentu saja... Saat ini, aku bahkan tak mampu untuk menilai apa seseorang bersih atau tidak.” Akui Oh Sol
“Lalu apa masalahnya? Apa yang tak kau sukai dari Sun Kyeol?” tanya Nyonya Cha
“Yah, bukan karena aku tak menyukainya. Maksudku Haruskah kukatakan itu karena perbedaan antara status sosial kita? Dia jauh dari jangkauanku.” Ucap Oh Sol
“Aku tak dapat berkata-kata. Ini konyol... Kau masih muda. Kenapa kau harus berpikir seperti itu?” keluh Nyonya Cha
Oh Sol tak bisa berkata-kata, Nyonya Cha pikir Oh Sol itu  cukup lancang dan blak-blakan jadi itu kelebihannya. Oh Sol merasa tak seperti itu karean  sangat menjaga etika, dan menahan lidahku sepanjang waktu. Nyonya Cha pun mengeluh tak tahu alasan anaknya menyukai Sun Kyeol.
“Kenapa dia menyukaiku? Itu menyebabkan masalah bagi kita berdua.” Ucap Oh Sol bingung.
“Apa mungkin... Apa ayahku mengatakan sesuatu kepadamu? Apa Dia melarangmu berkencan dengannya? Apa dia bilang akan ada konsekuensi?” kata Nyonya Cha menduga. Oh Sol hanya bisa melotot kaget tanpa bisa berbicara. 


Nyonya Cha masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya mengajak bicara. Tuan Cha marah karena anaknya yang berani menerobos masuk ke kantornya, menyindir tak akan tumbuh dewasa padahal akan segera berusia 50 tahun.
“Ya, aku akan segera berusia 50, jadi aku harus mengatakan tugasku. Jangan ikut campur dalam kehidupan cinta Sun Kyeol.” Tegas Nyonya Cha memperingati. Tuan Cha terlihat binggung.
“Aku tak ingin dia menjalani kehidupan yang menyedihkan sepertiku. Dia sudah cukup menderita... Kau tahu itu.” Kata Nyonya Cha membela anaknya.
“Apa yang kau bicarakan? Apa Sun Kyeol menyukai seseorang sekarang?” tanya Tuan Cha kaget.
“O Sol... Dia menyukainya... Ketika aku mengandung Sun Kyeol, kau memisahkanku dari ayahnya. Jangan pernah berpikir berani memisahkan mereka. Jika kau melakukannya, maka tak akan kubiarkan.” Tegas Nyonya Cha
“Berjanjilah padaku, Ayah. Jika O Sol menyembuhkan mysophobia-nya, maka kau akan membiarkan mereka berdua.” Ucap Nyonya Cha. Tuan Cha terlihat binggung.
“Berhenti melontarkan omong kosong, pergi... Sekarang!” teriak Tuan Cha. Nyonya Cha merengek pada ayah lalu berjalan keluar ruangan. 


Saat itu Dokter Kim masuk rumah, Nyonya Cha menyapanya bertanya kenapa datang ke rumahnya,  Dokter Kim mengaku untuk menemui ketua ingin tahu apakah ada di ruanganya. Nyonya Cha membenarkan. Dokter Cha akan pergi tapi Nyonya Cha memanggilnya.
“Jadi maksudmu "Shock Therapy" dapat melihatkan hasilnya, kan?”tanya Nyonya Cha berbicara disisi ruangan lainya.
“Ya... Tapi kau harus persiapkan untuk segara kemungkinan...” kata Dokter Kim. Nyonya Cha mengerti dan mengucapkan terimakasih. 

Di ruang rapat
Sun Kyeol sedang rapat dengan timnya, saat itu Sek Kwon melihat telpnya bergetar lalu meminta izin keluar ruangan untuk menerima telepon. Tuan Cha menelp Sek Kwon, kalau ingin  mencari tahu sebanyak mungkin informasi tentang Oh Sol
“Ya, apa pun yang dapat kau temukan... Apa saja dan segalanya tentang dia.”perintah Tuan Cha. Sek Kwon mengerti.

Nyonya Cha menelp Oh Sol menyuruh agar pulang kerumahnya, Oh Sol binggung karena diminta pulang ke rumah. Nyonya Cha menyuruh Oh sol segera pergi saja dan tetap di rumah sampai menghubunginya, lalu memperingatan kalau Sun Kyeol menelp agar jangan diangkat.
“Tapi kenapa tiba-tiba...” tanya Sun Kyeol bingung. Nyonya Cha berjanji  akan menjelaskan semuanya nanti.
“Untuk saat ini, lakukan saja apa yang kukatakan. Mengerti?” kata Nyonya Cha lalu menutup ponselnya. Oh Sol benar-benar dibuat binggung.


Joo Yeon berbicara dengan petugas parkir merasa kalau  tak sulit untuk dilakukan jadi meminta untuk memeriksanya. Tapi si paman malah mendorong Joo Yeon sampai terjatuh,  Joo Yeon meminta agar petugas agar bisa memeriksanya.
“Kenapa, hanya bagian itu saja yang hilang di antara semua rekaman CCTV?” ucap Joo Yeon curiga. Si pria mengeluh Joo Yeon  sangat keras kepala.
“Kami tak memilikinya karena tak ada! Kau tak akan pernah menemukannya bahkan jika kau terus datang, pergilah!” kata si paman marah lalu berjalan pergi.
“Kalian semua berkolusi bersama, kan? Kalian membantu para penjahat itu, kan? Para preman itu memukulnya lebih dulu. Kenapa hanya rekaman itu yang hilang?” teriak Joo Yeon lalu merasakan kakinya yang sakit.

Ketika Joo Yeon membalikan badan kaget melihat Oh Dol, lalu mencoba menjelaska kalau tadi hanya jatuh sendiri. Oh Dol menyuruh Joo Yeon agar  Berhenti berbohong karena sudah melihat semuanya. Joo Yeon menahan Oh Dol yang ingin membalas dendam. Oh Dol menyuruh Joo Yeon agar minggir. Joo Yeon tetap menahan pergi. Oh Dol tetap menyuruh minggi.
“Hei.. Apa? Kau akan memukulnya? Apa Kau benar-benar ingin berhenti berolahraga?” teriak Joo Yeon marah
“Ya.. aku tak peduli... Lalu Kenapa kau meminta rekaman CCTV? Kenapa kau terus ikut campur urusanku?” kata Oh Dol marah
“Aku merasa bertanggung jawab. Jika sesuatu terjadi padamu, bagaimana aku akan menghadapi O Sol? Bagaimana aku akan menghadapi ayahmu?” ucap Joo Yeon
“Itu bukan salahmu... Aku yang memukul orang itu. Jadi kenapa kau melakukannya? Kenapa?” kata Oh Dol
“Aku mendengar komite disiplin akan diadakan. Apa yang akan kau lakukan sekarang?”ucap Joo Yeon lalu menangis. Oh Dol tak bisa tahan melihat Joo Yeon menangis lalu memeluknya meminta agar Berhenti menangis. Joo Yeon masih saja terus menangis. 


Keduanya akhirnya duduk di taman, Oh Dol bertanya apakah Joo Yeon K sudah selesai menangis sekarang. Joo Yeon merasa kalau tadi sangat memalukan. Oh Dol hanya bisa tersenyum, Joo Yeon lalu berdiri pergi karena lapar dan mengajaknya pergi.
Oh Dol menatap Joo Yeon lalu memberikan jaketnya, Joo Yeon binggung Oh Dol melihat rok Joo Yeon terlalu pendek jadi bisa melindungi dirinya. Joo Yeon pikir model roknya memang harus pendek.
“Pasti tak nyaman untuk masuk... Ayo Cepat. Aku lapar.” Ucap Oh Dol memakai jaketnya untuk menutupi rok Joo Yeon. 

Tuan Gil sibuk masuk, Choi Gun masuk rumah bersemangat melihat Tuan Gil yang memasak Japchae dan bertanya Apa ini hari istimewa. Tuan Gil menyuruh agar mencicipinya dan menanyakan rasanya. Choi Gun memuji kalau rasanya enak.
“Oh Sol sedang berlibur... Dia tiba-tiba memberitahuku hari ini.” Ucap Tuan Gil penuh semangat. Choi Gun terlihat binggung. Saat itu terdengar suara Oh Sol pulang dengan wajah bahagia. 

Tuan Cha menyambut anak perempuanya yang pulang, heran karena sampai begitu cepat. Oh Sol membawakan oleh-oleh untuk ayahnya mengaku kalau KTX sangat cepat. Tuan Cha berpikir kalau tak harus membawa apa pun. Oh Sol pikir tak masalah membawakan sesuatu untuk ayahnya.
“Kabarmu baik, kan?” tanya Oh Sol menyapa. Choi Gun pun menyapa Oh Sol karena sudah lama tak jumpa.
“Wajahmu agak kecokelatan.” Komentar Tuan Gil. Oh Sol mengaku karena tinggal di dekat laut lalu menanyakan adiknya.
“Dia akan segera pulang... Kau belum makan, kan?” kata Tuan Gil mengajak duduk karena makanan akan segera siap. Oh Sol pikir tak perlu terburu-buru. Choi Gun heran Oh Sol yang sedang berlibur. Oh Sol mengaku terjadi begitu saja.


Sek Kwon mencari tentang Oh Sol dari “Lamaran pekerjaan” dan tertulis  [Hidupku terbalik ketika ibuku meninggal.] Saat itu Sun Kyeol masuk memberitahu kalau permintaan kuotasi sudah dikonfirmasi dan dikirim kepadanya. Sek Kwon mengerti kalau akan melihatnya.
“Ye Joon pasti sudah menunggumu. Bukankah seharusnya kau pulang ke rumah?” ucap Sun Kyeol
“Ya. Aku akan pergi sesudah memeriksa email.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol dengan ramah mengucapkan Terima kasih untuk hari ini.

Sun Kyeol mencoba menelp Oh Sol tak juga diangkat, akhirnya mengirimkan pesan “Aku dalam perjalanan pulang ke rumah.” Oh Sol sedang makan bersama dengan keluarganya terlihat gugup tak ingin mengangkat telp Sun Kyeol
“Jadi kapan cabang Busan akan dibuka?” tanya Tuan Gil. Oh Sol terlihat gugup.
“Oh, minggu depan... Saat terbuka, aku akan sangat sibuk. Itu sebabnya aku libur sekarang.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil pikir ide yang bagus.
“Omong-omong, kenapa semua yang kau beli dari Cina? Kau bisa mendapatkannya di sini.” Keluh Tuan Gil
“Nah, itu, sesuatu dari Korea mahal di Busan juga.” Kata Oh Sol membela diri. Joo Yeon juga membela kalau sulit mendapatkan ikan dari Korea bahkan di dekat laut.
“Bagaimana kabarnya dengan komite disiplin untuk O Dol?” tanya Oh Sol mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
“Jangan terlalu khawatir. Pelatih dan koleganya banyak membantu. Itu akan baik-baik saja.” Kata Tuan Gil lalu Joo Yeon memberikan lauk untuk Oh Dol. Choi Gun yang mendengarnya bisa ikut senang. 


Nyonya Cha terlihat gugup berbicara di telp ingin tahu kedaanya. Di sebuah ruangan seperti ada pesta topeng dengan DJ. Sek Kim menceritaan  Semuanya berjalan sesuai rencana dan ini akan menjadi terapi kejut yang sempurna.
“Sek Kim.. Tim medis menunggu di luar, kan?” ucap Nyonya Cha memastikan. Sek Kim membenarkan.
Sun Kyeol akan masuk rumah mendengar suara musik dari rumahnya, lalu masuk memanggil Gil O Sol tapi tak ada sahutan. Suara musik makin trus terdengar, Sun Kyeol melonggo kaget melihat rumahnya banyak orang.
Oh Sol tak menjawab saat Sun Kyeol menelp sesuai dengan perintah Nyonya Cha. Sun Kyeol terlihat tak bisa nafas karena banyak orang akhirnya masuk ke dalam kamar mandi tanpa ada orang. Oh Sol mencuci piring hanya melihat ponselnya tanpa mengangkatnya.
“Kenapa dia tak menjawab? O Sol, jawab teleponnya.” Ucap Sun Kyeol yang butuh pertolongan. Oh Sol hanya diam tanpa mau mengangkatnya.
“Kau lebih baik istirahat... Aku saja yang melakukannya.” Ucap Choi Gun mendekati Oh Sol
“Tidak, aku akan melakukannya. Aku hampir selesai.” Kata Oh Sol. Choi Gun pun mengajak untuk melakukannya bersama. 
Oh Sol hanya diam saja melihat ponselnya yang berdering, Choi Gun bertanya apakah Oh Sol yang tak akan menjawab telpnya.  Oh Sol terlihat binggung. Choi Gun tahu kalau sudah berdering lama. Sun Kyeol sudah jatuh lemas pelahan memanggil Oh Sol dengan ponsel yang jatuh.
“Mungkinkah, ada masalah?” tanya Choi Gun. Oh Sol mengaku  tak ada masalah.
“Lalu, serahkan ini padaku, kau bicaralah dengannya... Sepertinya dia cukup putus asa.” Kata Choi Gun. Oh Sol pun menganguk mengerti.
Oh Sol akhirnya mengangkat telp Sun Kyeol, tapi Sun Kyeol hanya bisa memanggil Oh Sol dengan setengah nafasnya. Oh Sol panik bertanya apakah Sun Kyeol mendengar suaranya.
Tuan Cha binggung apa yang mendesak sampai anaknya harus keluar selarut ini. Oh sol meminta maaf mengaku Masalah muncul di perusahaan lalu bergegas keluar rumah. Choi Gun mengejar Oh Sol yang sudah kelelahan keluar dari rumah, mengajak untuk pergi bersama.




Oh Sol masuk rumah memanggil Sun Kyeol , lalu melonggo kaget karena ada pesta dan banyak orang. Choi Gun pun tak bisa berkata-kata melihat rumah Sun Kyeol yang banyak orang padahal sangat phobia dengan keramaian.  Oh Sol berteriak agar Keluar rumah, tapi semua orang tak peduli.
Akhirnya keduanya mencoba masuk kekerumunan, Choi Gun mencari Sun Kyeol dalam kerumunan. Oh Sol melihat stopkontak dan mencabutnya, akhirnya musik DJ mati, lalu berteriak marah menyuruh semua orang keluar rumah.
Choi Gun menemukan Sun Kyeol di kamar mandi dan memastikan kalau masih bernafas. Oh Sol melihat Sun Kyeol langsung berteriak panik agar bisa sadar, Sun Kyeol sedikit melihat Oh Sol sepertinya sebelum pingsan. 


Akhirnya Sun Kyeol berbaring ditempat tidurnya, Oh Sol menatapnya dengan wajah khawatir. Choi Gun berdiri didepan pintu menyakinkan Sun Kyeol akan baik-baik saja sekarang jadi Jangan terlalu khawatir. Oh Sol sangat khawatir memegang tangan Sun Kyeol.
Sek Kwon berbicara di telp, bertanya apakah sudah memeriksa apa yang diminta dan kaget karena tahu tentang Kematian karena kecelakaan. Ia pun ingin tahu kapan dan orang itu menjawab Insiden Jungang-dong.
“Maksudmu, Ibunya Gil O Sol salah satu korban dari insiden AG Group?” ucap Sek Kwon kaget dan kembali melihat surat lamaran kerja Oh Sol. 

Oh Sol merawat Sun Kyeol dengan terus memegang tanganya, Choi Gun melihat dari depan pintu akhirnya memilih untuk menutup pintu kamar membiarkan keduanya. Oh Sol tahu kalau Sun Kyeol  pasti sangat takut karena menderita sendiri.
“Aku tak tahu akan seperti ini... Maaf... aku datang terlambat.” Ucap Oh Sol sedih.
Beberapa saat kemudian Choi Gun masuk kamar melihat Oh Sol yang tertidur, tapi tangan Sun Kyeol yang memegang tangan Oh Sol. Akhirnya Ia hanya memberikan jaket untuk Oh Sol dan menatap Sun Kyeol seperti merelakan cintanya. 

Sun Kyeol akhirnya tersadar dari tidurnya, teringat sebelumnya sempat sadar kalau Oh Sol yang memanggil namanya dengan wajah panik. Ia pun bangun dan tak melihat Oh Sol lalu panik memanggil Oh Sol keluar kamar. Oh Sol baru saja keluar dari kamar senang melihat Sun Kyeol sudah sadar.
“CEO, kau sudah bangun. Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?” tanya Oh Sol tapi Sun Kyeol langsung berlari memeluk Oh Sol.
“Kau tak tahu betapa khawatirnya aku. Kupikir sesuatu yang buruk terjadi, betapa takutnya aku.” Akui Sun Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata
“Mulai sekarang, jangan pergi ke mana pun. Selama 24 jam kau harus tetap di sampingku... Mengerti, Oh Sol?”kata Sun Kyeol menatap Oh So. Oh Sol dengan senyuman mengaku akan melakukanya.
“Aku tak akan pergi ke mana pun... Ayo kita bersama 24 jam.” Ucap Oh Sol. 
Sun Kyeol hanya bisa menangis mendengarnya, lalu mereka pun mencium Oh Sol. Keduanya pun berciuman seperti sudah tak bisa menahan rasa cinta yang ditahan selama ini.  
“Jangan pergi kemana pun... Kau sudah berjanji padaku.” Kata Sun Kyeol memastikan
“Aku tak akan pergi ke mana pun. Aku akan tetap di sampingmu.” Ucap Oh Sol
Sun Kyeol akhirnya menciuman kembali Oh Sol dan Oh Sol pun melingkarkan tanganya di leher Sun Kyeol seperti sudah merasakan nyaman dan tak peduli lagi dengan peringatan Tuan Cha.
Bersambung ke episode 13
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: