Ibu Geum
memanggil anaknya saat masuk rumah, Geum menyambut ibunya didepan pintu melihat
Ibunya pulang cepat, padahal bilang akan pulang nanti sore. Ibu Geum
memberitahu ada banyak makanan dan rasanya lengan nya akan putus karena membawa
ke rumah anaknya.
“Seharusnya
Ibu meneleponku.” Ucap Geum membantu membawakan kotak makanan ke dapur.
“Kau bilang
ponselmu hilang. Apa Kau belum menemukannya?” kata Ibu Geum. Geum hanya diam
saja karena ponselnya diberikan pada Ok Nam,
“Ibu
membawa dotorimuk favorit Profesor Jung.” Kata Ibu Geum saat itu Yi Hyun bangun
dari tidur. Ibu Geum terlihat senang dan Yi Hyun dengan sopan menyapa Ibu Geum
yang akhirnya kembali.
“Astaga.
Tumben kau bangun siang... Mandilah selagi aku menyiapkan makanan.” Kata Ibu
Geum melihat Yi Hyun
Saat itu
Ibu Geum mulai menyanyi di dapur, Yi
Hyun dan Geum saling berpapasan terlihat canggung. Lalu Yi Hyun kaget melihat
tangan Geum yang terluka. Yi Hyun memberikan obat ditangan Geum dalam terluka,
Geum mengeluh karena terasa sakit.
“Kapan
ini terjadi hingga masih terasa sakit? Apa Kemarin?” tanya Yi Hyun. Geum
menyangkal.
“Tanganku
terjepit pintu.” Akui Geum berbohong. Yi Hyun melihat Ini bukan luka terjepit pintu.
“Kejadiannya
di pintu depan.” Ucap Geum mencari alasan. Yi Hyun mengeluh Geum itu musuh
bebuyutan pintu
“Kau
selalu lupa kombinasi kodenya dan sekarang tanganmu terluka. Luka semacam ini
harus segera diobati.” Kata Yi Hyun. Geum menganguk mengerti. Yi Hyun melihat
Geum tidak serius.
Geum
ingin tahu Apa yang terjadi kemarin,
karena Yi Hyun tidak pernah mengalami klaustrofobia. Yi Hyun malah menanyakan
apakah Geum mengantar Nona Seon pulang. Geum mengatakan kalau Ok Nam bilang
akan pulang sendiri.
“Dia
sangat mencemaskanmu.” Kata Geum. Yi Hyun menyalahkan Geum karena menyarankan
permainan kekanak-kanakan itu.
Saat itu
Yi Hyun dan Geum melihat Ok Nam sedang berjalan ke arah mereka. Ok Nam menyapa
keduanya terlihat bahagia, Geum seperti merasa tak enak hati. Ok Nam mendekat
dan memberikan botol minuman kalau menyeduhkan kopi untuk Yi Hyun.
“Kau
bilang kopiku menangkal mimpi buruk.” Ucap Ok Nam, Yi Hyun pikir Ok Nam tidak
perlu repot-repot.
“Profesor,
aku harus pergi ke laboratorium.” Ucap Geum lalu pamit pada Ok Nam seperti tak
ingin mengangunya. Ok Nam menahan Geum tapi Geum menyurh keduanya mengobrol
saja.
Geum
mencoba menenangkan diri diatas gedung, dengan memandang pemandangan dari atas
lalu terdengar suara Ok Nam memanggilnya, wajah Geum bahagia berpikir Ok Nam
datang menemuinya. Tapi ternyata semua hanya halusinasinya saja.
Geum
keluar dari atapi ingin masuk lab, saat itu pikiranya kembali saat Ok Nam
memeluk Yi Hyun mengatakan “Aku tidak akan meninggalkanmu.” Wajahnya terlihat
sedih.
Yi Hyun
dan Ok Nam duduk ditaman, Ok Nam berkomentar kalau Yi Hyun punya ingatan yang tidak terlupakan. Ok Nam
mengelak kalau tidak ada hal semacam itu. Ok Nam menegaskan kalau hantu bisa
tertipu, tapi peri seperti dirinya tidak bisa.
“Bagaimana
kau bisa mengingat tahun Pertempuran Myeongnyang kemarin?” tanya Yi Hyun
“Apa Kau
akan menceritakan kisahmu jika kuceritakan kisahku?” ucap Ok Nam. Yi Hyun pikir
tidak ada yang perlu diceritakan.
“Aku
bertanya kepada tanaman di ruangan itu.” Akui Ok Nam. Yi Hyun mengejek kalau Ok
Nam itu curang
“Sebagai
peri, kau tidak boleh curang.” Komentar Yi Hyun. Ok Nam pikir Yi Hyun akhirnya
percaya kalau i bisa bicara dengan tanaman.
“Bukankah
kau bilang aku harus menerima sesuatu apa adanya?” kata Yi Hyun lalu
menenangkan diri sambil minum yang dibawakan Ok Nam,
“Kau
pasti sudah tahu, Aku terus bermimpi buruk, tapi mimpinya selalu sama. Aku
terkunci di dalam ruangan yang gelap dan sempit, lalu melihat ke luar melalui
celah. Aku sangat kelaparan hingga tidak mampu bergerak. Lalu Aku melihat gagak
terbang sedang menunggu kematianku. Aku merasa sedih dan marah..” Cerita Yi
Hyun
“Entah
apakah kau akan memercayaiku, tapi mungkin itu ingatan masa lalumu.” Kata Ok
Nam, Yi Hyun binggung dengan masa lalunya.
“Tidak
perlu kembali ke masa lalu, tapi Aku paham rasanya ditinggalkan.” Kata Yi Hyun
“Apa itu
berkaitan dengan kebencianmu terhadap ulang tahunmu?” tanya Ok Nam, Yi Hyun
seperti tak ingin membahasnya meminta agar menghentikanya.
“Bukankah
ini terlalu banyak sebagai ganti kisah kecuranganmu?” keluh Yi Hyun
“Jika kau
ingin menceritakan semuanya kepada seseorang, datanglah kepadaku. Kapan pun
waktunya, aku akan menunggu.” Kata Ok Nam
“Seandainya
saja aku orang yang kau nantikan.” Ucap Yi Hyun lalu keduanya saling
berpandangan.
“Aku
ingin menunjukkan sesuatu... Ini Kejutan.” Kata Yi Hyun lalu membuka kemejanya.
“Wah... Kau
memakai kaus itu. Maafkan keterampilan menyulamku yang payah... Lain kali, aku
akan membuat kaki bangaunya lebih panjang.” Kata Ok Nam terlihat bahagia.
“Tunggu...
Apa Ini bangau? Kupikir ini merpati berkaki panjang.” Ucap Yi Hyun. Ok Nam
memberitahu kalau itu bukan merpati, tapi bangau.
“Aku
ingin memiliki sesuatu... Ssambab..” kata Yi Hyun. Ok Nam menyakin kalau yang
dimaksud bungkusan daun teratai
“Bukan,
tapi tanaman teratai... Geum sangat menyombongkan bunganya.” Ucap Yi Hyun.
“Apa
Bunga teratainya sudah mekar?” tanya Ok Nam. Yi Hyun memastikan kalau Ok Nam
akan memberinya.
“Memelihara
bunga itu akan membuatku merasa ada di dekatmu. Siapa yang tahu? Mungkin aku
juga berhenti bermimpi buruk.” Kata Yi Hyun, Ok Nam berjanji akan memberikany.
Yi Hyun terlihat bahagia mendengarnya.
“Karena
kemarin aku berutang kepadamu, hari ini aku akan mengundangmu makan malam.”
Kata Yi Hyun. Ok Nam dengan senang hati dan berjanji akan membawa makanan.
“Tidak
perlu, kau Datanglah dengan tangan kosong Tapi jangan terlalu berharap.” Ucap
Yi Hyun
Kyung Sik
berada di lab mengaku mendengarnya dengan jelas berkata "Apa hebatnya
bedebah itu? Atau dia bilang, "Sial". Jung Min tak percaya kalau Dokter
Lee bisa memaki saja sudah mengejutkan dan berpikir sedang memaki Geum dan
menurutnya Ini tidak masuk akal. Saat itu Geum datang.
“Kenapa
kau tampak murung? Kau bahkan tidak menyapa. Apa Masalah cinta?” ucap Jung Min.
Geum mengeluh mendengarnya.
“Siapa
kekasihmu? Bajumu tampak kuno. Apa Dia lebih tua daripada kau?” ucap Jung Min.
Geum terlihat binggung.
“Geum... Jangan
membuatnya begitu memalukan... Kau bukan pemain lompat galah. Melampaui batas
usia atau status demi cinta sama sekali tidak cocok untukmu. Ini Sangat berbeda
dari sifatmu.” Kata Young Sik. Geum heran dengan tingkah dua temanya.
“Kau
berlagak bodoh. Lupakan saja... Aku menentang hubungan kalian.” Kata Young Sik
kesal
Saat itu
Geum menerima telp dari ibunya, lalu menanyakan tentang Profesor Lee Ham Suk
dan mengatakan kalau sudah memberitahu Dokter Lee jadi bisa langsung masuk saja
ke kantornya.
“Apa Dia
mengenalkan ibunya kepadanya?” kata Young Sik kaget ternyata Dokter Lee dan ibu
Geum berteman.
Ibu Geum
sudah ada dalam ruangan melihat sekeliling, Dokter Lee meminta agar Ibu Geum
tidak perlu sungkan lalu memberikan minum, mengetahui kalau datang karena lutut
sakit jadi berdiri akan membuatnya makin sakit. Akhirnya Ibu Geum pun duduk
dikursi yang nyaman untuk bersandar.
“Periksalah
ke dokter ortopedi untuk mengobati lutut yang sakit... Aku psikiater.” Ucap
Dokter Lee. Ibu Geum meminum lebih
menghilangkan dahaga.
“Aku tahu
lututku yang sakit tidak bisa diobati di sini.” Kata Ibu Geum. Dokter Lee heran
ingin tahu alasan datang menemuinya.
“Sejak
hari itu, aku berpikir keras selama berhari-hari. Aku merestuimu sebagai
pasangan untuk profesor putraku.” Kata Ibu Geum. Dokter Lee bingung dan kaget
“Karena
kalian berdua bermata runcing, aku cemas anak kalian mungkin akan memiliki mata
yang dua kali lebih runcing. Itu membuatku berpikir keras selama beberapa
malam, tapi kurasa selain itu kau baik. Aku memutuskan untuk membantumu.” Ucap
ibu Geum dengan logat bicara yang khas.
“Aku
tidak mengerti maksud Anda.” Kata Dokter Lee seperti ingin mengelak.
“Tempo
hari kau seperti orang gila dan mengumpat karena seseorang di toilet. Bukankah
itu soal Profesor Jung?” kata Ibu Geum.
Flash Back
Dalam
kamar mandi, Dokter Lee berteriak marah “Tubuhku tinggi dan ramping. Aku cerdas. Kulitku mulus,
dadaku besar, dan proporsi tubuhku bagus. Aku juga seksi. Dasar Bodoh.”
Dokter
Lee mencoba mengelak, tapi akhirnya mengaku dan meminta agar rahasiakan itu.
Ibu Geum tahu kalau Dokter Lee pasti cemas kalau ia akan membocorkannya, tapi
menyakinkan kalau ia bisa membungkam mulutnya. Dokter Lee pun mengartikan Ibu
Geum akan menjaga rahasianya.
“Sepertinya
dia tidak tepercaya.” Keluh Ibu Geum melihat sikpa Dokter Lee.
“Hari ini
adalah kesempatan emas. Tempo hari kau menumpahkan sup rumput laut. Jadi,
Profesor Jung tidak bisa memakannya di hari ulang tahunnya. Dia pasti merasa
murung sekarang.” Ucap Ibu Geum tapi Yi Hyun terlihat sedang tidur dikamarnya.
“Jika
wanita sepertimu menjaganya dengan baik dengan makanan lezat di waktu seperti
ini, maka dia akan langsung menyukaimu. Hari ini dia akan jatuh cinta
kepadamu.” Kata Ibu Geum. Dokter Lee baru mengetahuinya.
“Pria mudah
terpengaruh oleh makanan” kata Ibu Geum, Dokter Lee pikir Profesor Jung tidak
begitu suka makan.
“Lupakan
saja tentang hal itu, Kami tinggal serumah... Aku memberitahumu cara
mendapatkan hatinya... Tapi Jika menurutmu itu bukan jawabannya, apa boleh
buat?” kata Ibu Geum melihat Dokter Lee ragu.
“Tidak,
kurasa Anda benar... Haruskah aku mengunjungi rumahnya? Ada banyak restoran
enak.” Kata Dokter Lee
“Wanita
yang terlalu pintar sepertimu biasanya payah soal berkencan. Begitu malam makin
larut, maka aku akan naik ke lantai atas dan meninggalkan kalian berdua. Jadi,
datanglah ke rumahnya.” Ucap Ibu Geum membuat rencana.
Dokter
Lee seperti mendapatkan kembang api
dengan senyuman mengatakan tidak
akan melupakan kebaikan Ibu Geum. Ibu Geum mengeluh tak perlu melakukan itu
karena melakukannya hanya karena kasihan dan frustrasi soal Profesor Jung.
“Jangan
mengganggu dia... Dekati dia dengan baik.” Pesan Ibu Geum. Dokter Lee menganguk
mengerti dan meminta agar jangan cemas.
Ok Nam
melihat anaknya sedang berdandan lalu berkomentar karena memakai riasan tebal, terlihat seperti mochi.
Jeom Soon mengeluh Jangan melebih-lebihkan. Ok Nam bertanya apakah Jeom Soon
sudah selesai menulis. Jeom Soon mengaku sudah pasti.
“Itu
Bagus... Berarti malam ini kau senggang, kan?” kata Ok Nam. Jeom Soon ingin
tahu kenapa
“Profesor
Jung mengundang kita makan malam.” Ucap Ok Nam. Jeom Soon binggung apakah ia
juga harus ikut.
“Kita keluarga.
Bukankah seharusnya kau juga datang?” kata Ok Nam. Jeom Soon meminta maaf pada
ibunya karena ada urusan.
“Ini Sudah
lama aku merencanakannya dan tidak bisa membatalkannya.” Ucap Jeom Soon. Ok Nam
ingin tahu ada urusan apa.
“Merekam
film.” Ucap Jeom Soon. Ok Nam bertanya apakah yang dimaksud Gambar bergerak.
Jeom Soon membenarkan.
“Kenapa
mereka membutuhkan kau?” tanya Ok Nam, Jeom Soon mengatakan mereka butuh
penulis untuk itu dan ia sebagai penulisnya.
“Semoga
itu tidak terlalu berbahaya.” Kata Ok Nam khawatir. Jeom Soon mengaku tak
mungkin karena dirinya cukup kuat.
“Teman
yang bermain denganmu. Apa mereka orang baik?” tanya Ok Nam. Jeom Soon berpikir
tentang Temannya lalu mengaku kalau orang baik.
“Aku
harus pergi. Nikmatilah makan malamnya.” Kata Jeom Soon lalu bergegas pergi.
Jeom Soon
berlari keluar rumah menyapa Nyonya Oh yang ada dikedai dan bergegas pergi.
Nyonya Oh mengeluh kalau sudah meminjamkannya sepatunya dan Jeom Soon merusak
haknya. Ia pun bertanya-tanya Di mana
Jeom Soon melihatnya, karena selalu mengikuti semua tren.
“Apa baju
ini terlalu mencolok?” pikir Nyonya Oh lalu mengumpat kesal karena gamesnya
kalah dan harus menghancurkan orang bodoh yang menyerang kastelnya kemarin.
Saat itu
Kyung Sul datang menyapa Nyonya Oh yang bekerja hari ini, Nyonya Oh terlihat
senang melihat Kyung Sul langsung melayaninya bertanya Kopi seperti apa yang
disukainya, apakah Kopi yang kaya rasa,
Apa Kopi yang mudah ditelan, Seberapa kadar asamnya?, Masam atau manis?
“Kopi
yang berbeda dari tempo hari.” Kata Kyung Sul. Nyonya Oh menganguk mengerti.
“Apa Kau
juga membuat kopi dingin? Aku pesan yang itu dengan banyak es.” Kata Kyung Sul
“Kenapa
tidak memesan kopi seduh panas yang nikmat?
Apa Kau masih bermain games? Apa kau mau main bersama lain kali?” tanya
Nyonya Oh.
“Ide
bagus... Tapi Karena sudah punya pacar, aku tidak bisa sering bermain.” Kata
Kyung Sul. Nyonya Oh langsung lemas mendengarnya.
“Dia
mahasiswi di sini dan sangat menggemaskan... Aku akan mengajaknya kemari.” Kata
Kyung Sul terlihat bahagia lalu beranjak pergi. Nyonya Oh terlihat shock
mendengar Kyung Sul sudah punya pacar.
“Baiklah...
Sayang sekali... Aku mungkin merelakan kastelku, tapi tidak akan merelakanmu...
Siapa dia?.. Tunggu saja.” Ucap Nyonya Oh terlihat sangat marah dan akhirnya
tertawa seperti nenek sihir.
Jeom Soon
sedang duduk ditaman melihat sepasang pria dan wanita sedang berkencan terlihat
sangat iri. Kyung Sul melihat Jeom Soon, memanggilnya Seon Jeong Soo tapi Jeom Soon tak sadar
namanya di panggil hanya diam saja, akhirnya Kyung Sul datang menepuk pundak
Jeom Soon.
“Kau
melihat apa? Apa Kau tidak dengar panggilanku?” tanya Kyung Sul. Jeom Soon
mengaku tidak dengar. Kyung Sul pikir kalau memanggil dengan lantang.
“Baju itu
pasti sedang trend” komentar Kyung Suil. Jeom Soon seperti tak percaya
“Aku
hanya memakai baju yang dibelikan ibuku. Aku tidak tahu soal tren. Hobiku membaca.”
Kata Jeom Soon
“Kau tidak
seperti gadis zaman sekarang.” Komentar Kyung Sul menatap Jeom Soon.
“Jangan
menatapku begitu... Aku tidak berias dan malu soal itu.” Kata Jeom Soon malu
“Kulitmu
sangat pucat, mengingat itu bukan riasan. Apa Kau mau minum kopi? Aku sudah
minum dari cangkir.” Kata Kyung Sul berbohong memberikan gelas kopinya. Jeom
Soon pun meminumnya.
“Apa Kau
tahu truk kopi di samping perpustakaan? Truk kopi itu sangat terkenal. Mari
pergi ke sana suatu saat.” Ucap Kyung Sul. Jeom Soon kaget mendengarnya
“Apa Kau
pernah pergi ke sana?” tanya Jeom Soon memastikan. Kyung Sul membenarkan.
“Mereka
bilang ada nenek barista, tapi aku hanya melihat wanita berpenampilan aneh...
Ahh.. Benar. Wanita itu juga mengenakan baju ini.” Kata Kyung Sul
Jeom Soon
panik mengajak pergi saja. Kyung Sul langsung memuji Jeom Soon yang lebih
cantik lalu mengandeng tangan Jeom Soon. Jeom Soon terlihat kaget langsung
melepaskanya. Kyung Sul kaget berpkir Jeom Soon yang tak suka di pegang
tanganya.
“Sekarang
bagaimana?” tanya Kyung Sul pindah ke sisi kiri. Jeom Soo memikirkan tentang
tanganya.
“Ya, aku
sudah melihatnya. Katakan jika kamu sudah nyaman. Menurutku tanganmu cantik.”
Kata Kyung Sul santai. Jeom Soon pun membiarkan Kyung Sul mengandeng tanganya.
Geum akan
minum kopi lalu wajahnya terlihat sedih karena Ok Nam tak ada dikedai kopi,
lalu teringat kembali saat hujan turun mendengar ucapan Ok Nam dengan Yi Hyun.
“Apa kau
suamiku? Orang yang selama ini kutunggu. Benarkah kau orangnya?” ucap Ok
Nam. Geum hanya bisa diam saja.
Sementara
Ok Nam melihat barang yang ditinggalkan oleh suaminya di masa lalu dan masih
menyimpanya.
Flash Back
Ok Nam
melihat barang yang digantung untuknya sebelum pergi, Seekor rusa datang
menghampiri tahu kalau Ok Nam kehilangan gaun bersayapnya lalu berpesan agar Berhati-hatilah
dengan pria yang tinggal bersamanya.
“Kenapa
aku teringat hal itu di hari seperti ini?” ucap Ok Nam bingung.
Di rumah,
Yi Hyun sibuk didapur membuat makanan untuk Ok Nam yang akan datang. Sementara
Dokter Lee terlihat gelisah ada di depan rumah Yi Hyun lalu menelp Ibu Geum,
Ibu Geum ada di sauna bertanya apakah Dokter Lee sudah menyiapkan semua
makanannya
“Aku
memasak dengan susah payah.” Kata Dokter Lee.
Ibu Geu mengeluh karena sudah menawarkan diri untuk membantunya.
“Lalu Bagaimana
rasanya?” tanya Ibu Geum. Dokter Lee menegaskan yang penting usahanya.
“Omong
kosong apa itu? Percuma jika makanannya terasa tidak enak.” Kata Ibu Geum.
Dokter Lee panik dan bertanya apa yang harus dilakukan
“Aku
hanya bercanda... Orang-orang Seoul tidak punya selera humor.” Ejek Ibu Geum.
Dokter lee mengaku hanya sedang gugup dan gemetar.
“Apa kau
Im Byeong Soo? Hanya Im Byeong Soo yang boleh bergoyang.” Ucap Ibu Geum kembali
mengoda Dokter Lee yang gemetar.
“Aku ada
di luar. Apa Anda ada di dalam?” tanya Dokter Lee. Ibu Geum menegaskandirinya bukan
lobak di dalam kimchi.
“Untuk
apa aku menghadiri momen penting seperti itu? Aku sudah pergi dan berada di
sauna.” Kata Ibu Geum
“Anda
tidak perlu pergi.” Ucap Dokter Lee. Ibu Geum pikir memang harus pergi.
“Di hari
semacam inilah sejarah tercipta.. Wahh.. aku Harus mengajarimu banyak hal
terasa agak melelahkan.” Komentar Ibu Geum.
“Aku
melihat Geum... Dia akan pulang.” Kata Dokter Lee dari kejauhan. Ibu Geum menyuruh
Dokter Lee untuk pergi ke tempat lain karena tidak boleh ada di sana.
“Aku akan
menutup telepon dan berbaring di ruang germanium. Semoga berhasil.” Kata Ibu
Geum.
Dokter
Lee baru saja menutup telp, Geum berjalan mendekati Dokter Lee ingin tahu Sedang
apa di rumahnya. Dokter Lee mengaku butuh bantuannya kalau akan menyatakan
perasaan kepada Yi Hyun. Geum kaget karena cerita hubungan cintanya persegi
empat.
“Aku
sangat menyukai dia... Dengan tetap berteman dengannya akan membuatku tersiksa.
Jadi Aku akan menyatakan perasaanku.” Ucap Dokter Lee
“Apa dia
tahu soal itu?” tanya Geum, Dokter Lee
yakin kalau Yi Hyun tak tahu kalau sangat lamban.
“Lalu Andai
dia tahu, mungkinkah aku kemari dan membawa banyak makanan? Jadi, bisakah kau
menginap di laboratorium malam ini? Aku akan menyatakannya hari ini.” Ucap
Dokter Lee. Geum pun menganguk mengerti. Dokter Lee pun mengucapkan Terima
kasih.
“Aku
sangat antusias.” Kata Dokter Lee akan bergegas masuk. Geum memberitahu Dokter
Lee kalau pintunya kelewatan.
Peri Oh
sudah menunggu di sisi kapal dengan gelisah berpikir dua temanya menolak
usulnya karena belum datang, mengaku ingin pergi hari ini agar bisa buang air
besar. Saat itu Peri Goo datang perlahan-lahan. Peri Oh mengeluh karena hanya
datang sendirian.
“Kami
memutuskan bergerak satu per satu agar tidak ketahuan.” Bisik Peri Goo dan
memastikan kalau itu pasti bukan dirinya. Peri Oh terlihat binggung apa yang
dimaksudnya.
“Orang
yang kau cintai.” Kata Peri Goo. Nyonya Oh mengelu kalau Peri Goo yang tidak
suka jika menyukainya.
“Aku
tidak bilang begitu, tapi Hatiku tidak bisa menerimanya.” Kata Peri Goo.
“Sebagai
merpati, kau bisa terbang... Penyihir Park punya kacang ajaib. Peri Seon bisa
memakai semua air semaunya dan bisa menumbuhkan pohon. Lalu Bagaimana denganku?
Aku juga peri, tapi tidak punya bakat khusus.” Kata Peri Oh kesal
“Kau
belajar dan membaca buku.” Kata Peri Goo. Peri Oh mengaku mereka tidak melakukannya.
“Itu
hanya pencitraanku... Tapi ternyata aku juga punya bakat khusus. Selama hidup
ratusan tahun, aku melihat banyak teman lama meninggal karena usia tua di Bumi.
Walau situasinya tidak pasti, mereka tahu kapan akan meninggal.” Ucap Peri Oh.
Peri Goo pikir bisa mengingatnya.
“Bakatku
yang sepertinya terlupakan kembali kepadaku di kapal ini. Sepertinya sudah
saatnya aku pergi juga.” Ucap Peri Oh
“Jangan
begitu. Kau tidak akan pergi ke mana-mana.” Kata peri Goo menengangkan.
“Tidak
ada yang abadi di dunia ini... Begitu pun aku.” Kata Peri Oh sedih saat itu
Peri Park datang memanggil keduanya.
Tapi
mulut Peri Park malah dibekap oleh suami Peri Oh lalu mengancam agar memberikan
kacangnya. Tuan Goo mengumpat si pria itu memang pencuri. Si pria ingin
mengambil kacang, Nyonya Oh terlihat marah karena tahu alasan belum saatnya mati.
“Dasar
pencuri keji, kau suami yang terburuk.” Ucap Nyonya Oh marah dan langsung
menampar suaminya. Kedua pria terlihat kaget melihatnya, Suaminya menerima
pukulan mengumpat Nyonya Oh gila
“Aku
jatuh cinta kepada Penyihir Park yang bodoh... Tentu saja aku gila.” Kata
Nyonya Oh. Tuan Goo berkomentar kalau ternyata bukan dirinya.
“Aku peri
cinta, jadi Bakat khususku adalah cinta.” Tegas Nyonya Goo. Tuan Park menegaskan kalau itu cinta sepihak
“Kekuatanku
tidak terbatas saat melindungi orang yang kucintai!” ucap Nyonya Oh marah lalu
mendoron suaminya sampai terjatuh, dan mengajak untuk memegang tanganya.
“Kita akan
langsung menuju Peri Seon... Sekarang kita sungguh berangkat!.” Ucap Nyonya Oh
lalu melempar kacangnya. Si pria binggung melihat ketiganya sudah hilang.
Ok Nam
sedang berbicara dengan tananan memberitau kalau akan bertemu dengan temannya
di sana karena mendengar tanaman lainya sudah berbunga. Si tanaman ingin tahu
apakah harus mendengarkan dengan saksama. Ok Nam tak mengerti maksudnya.
“Aku akan
memberimu informasi yang kau butuhkan. Di rumah itu, mungkin aku akan
mendapatkan informasi.”kata tanaman.
“Rupanya
kau cukup nakal... Aku tidak ingin tahu soal apa pun. Jaga saja dia dengan
baik.. Hanya itu keinginanku.” Ucap Ok Nam. Tanaman pun membenarkan.
Geum yang
sedang lesu duduk di taman melihat anak kecil yang sedang membaca permen kapas,
pikiran mengingat saat dalam mimpinya bersama Ok Nam makan awan dilangit. Saat
itu seorang anak datang mendekat Geum memberikan permen kapasnya berpikir kalau
mengingikanya.
“Maaf... Aku
sungguh minta maaf.” Kata Geum pamit pergi seperti sangat malu.
Geum
melihat Ok Nam berjalan ke arahnya dengan membawa sesuatu. Ok Nam bertanya apakah Geum mau pergi ke suatu
tempat. Geum mengaku akan ke kampu dan bertanya balik. Ok Nam memberitahu
Profesor Jung mengundangnya makan malam.
“Kau juga
harus datang.” Ucap Ok Nam akan masuk rumah, Geum langsung menahanya.
“Jangan
pergi.” Kata Geum. Ok Nam binggung bertanya Apa terjadi sesuatu
“Apa Anda
yakin orang yang ditunggu adalah Profesor Jung? Mungkin bukan dia.” Kata Geum.
Keduanya saling menatap.
Epilog
"Di hari yang sama 2 tahun
silam, kami bertemu untuk kali pertama"
Kyung Sul
sudah menunggu diruangan, Dokter Lee pikir Kyung Sul marah karena ibunyya menyuruh datang. Kyung
Sul meminta maaf karena Selama ini berpura-pura menjadi teman hanya karena
merasa iri, Karena nilainya bagus, maka orang akan masuk universitas bagus.
“Ibuku
selalu ingin aku menjadi seperti dia. Aku berniat berusaha untuk menjadi lebih
seperti dia, tapi akhirnya malah menirukan dia.” Ucap Kyung Sul
“Begitu
rupanya. Tidak perlu meminta maaf kepadaku. Aku tidak memarahimu dan tidak
berniat mengkritikmu. Aku hanya ingin mendengar ceritamu.” Kata Dokter lee
“Sepertinya
ceritaku selalu membuat orang merasa tidak nyaman.” Kata Kyung Sul
“Siapa
yang merasa tidak nyaman denganmu?” tanya Dokter Lee. Kyung Sul menjawab itu adalah Ibunya.
“Jika ibu
kita menganggap jati diri kita tidak nyaman, artinya hidup kita berakhir.” Kata
Kyung Sul terlihat sedih tapi wajahnya tersenyum licik karena Dokter Lee bisa
mempercayainya.
Bersambung
ke episode 9
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar