Jin Hyuk
datang menarik Soo Hyun ke balkon hotel, mereka pun berciuman untuk pertama
kalinya disaat tahun baru datang. Keduanya terlihat semakin saling mencintai
dengan saling berpelukan.
Sementara
dari kejauhan, Woo Suk dengan topengnya melihat keduanya, wajahnya sangat sedih
seperti tak percaya ternyata Soo Hyun sudah bersama dengan pria lain. Ia pun
akhirnya menuju ke pintu lift, wajahnya terlihat sangat sendu.
Pelayan
di toko sandwich melongo melihat Jin Hyuk dan Soo Hyun datang. Keduanya
akhirnya saling menatap binggung, akhirnya Jin Hyuk memesan sandiwch keju
ekstra ditambahkan selada dan alpukat. Akhirnya mereka duduk di depan jendela.
“Apa Kau
belum makan apa pun?” tanya Soo Hyun melihat Jin Hyuk mulai melahap
sandwichnya.
“Ya, ini hari
terakhir tahun ini, jadi, semua begitu
sibuk di Sokcho. Aku kemari begitu selesai bekerja karena Pak Nam datang menjemputku.” Kata Jin
Hyuk
“Omong-omong,
tempat ini sungguh tidak masalah?” tanya Jin Hyuk khawatir.
“Ya, lagi
pula tidak ada siapa pun di sini. Apa Kau merasa tidak nyaman?” tanya Soo Hyun.
Jin Hyuk
mengaku tak seperti itu lalu kembali makan sandwich yang menurutnya sangat
enak. Soo Hyun pikir kalau Jin Hyuk itu pasti lapar sekali. Jin Hyuk meminum
sodanya, lalu bercerita kalau Pak Nam
membiarkan duduk di kursi Soo Hyun dalam mobil. Soo Hyun tak percaya
mendengarnya.
“Sek Jang
pernah bertanya padanya apakah dia boleh duduk di sana. Tapi Pak Nam tidak
pernah mengizinkannya.” Cerita Soo Hyun
“Dia
bialng "Aku tidak datang untuk menjemputmu, Jin Hyuk. Aku datang untuk
menjemput kekasih bosku." Kata Jin Hyuk bangga. Soo Hyun bisa tersenyum
“Kau
senang aku ada di sini, kan?” goda Jin Hyuk. Soo Hyun mengeluh Jin Hyuk yang bertanya,
jika sudah tahu jawabannya.
“Karena
aku ingin mendengarmu mengatakannya.” Ungkap Jin Hyuk.
“Ini awal
tahun baru yang paling menyenangkan.” Bisik Soo Hyun
“Astaga,
kau sungguh harus ikut kontes menulis. Kau makin andal setiap harinya.” Ejek Jin
Hyuk tersenyum bahagia
Keduanya
terlihat sangat bahagia, Soo Hyun pikir Jin Hyuk harus kembali. Jin Hyuk
membenarkan kalau pekerjaan dimulai pukul 9 pagi. Soo Hyun pikir akan
mengantarnya. Jin Hyuk menolak karena akan tidur di bus lalu berpikir kalau
untuk berkencan larut malam.
"Berkencan
larut malam"?” ucap Soo Hyun binggung. Jin Hyuk pikir bisa datang bekerja
tepat waktu jika naik bus pagi pertama.
“Kau
harus bekerja di hari pertama tahun baru. Aku merasa bersalah karena aku
Presdirnya. Kau akan sangat lelah.” Kata Soo Hyun sedih
“Aku akan
kembali sekarang jika kamu tidak ingin keluar.” Goda Jin Hyuk cemberut. Soo
Hyun mengeluh karena Jin Hyuk mengejek licik sekali.
“Jika kau
tidak keberatan, mari menonton film bersama. “ucap Jin Hyuk
Soo Hyun
mengingat saat makan malam bersama. Jin Hyuk pikir kalau Soo Hyun tak ingin
melakukanya. Soo Hyun mengajak untuk lakukan
semuanya. Karena mereka tidak akan bisa melakukan semuanya. Soo Hyun tersenyum
lalu bertanya film apa yang akan mereka tonton.
“Entahlah...
Kuharap mereka masih menyediakan tiket di hari seperti ini. Adakah film yang
ingin Ibu tonton?” tanya Jin Hyuk
“Apa saja
filmnya? Aku tidak tahu persis.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk dengan bangga kalau
tahu banyak hal mengenai film laris di Hongjae-dong. Soo Hyun mengejek Jin Hyuk
yang andal dalam segala hal.
Di dalam
ballroom, Tuan Park akan mulai memilih pemenang hadiah yang beruntung yaitu
menginap di hotel. Eun Ji membawa papan bertuliskan "Menginap satu malam
gratis di Hotel Donghwa" Tuan Park penasaran siapakah orang beruntung yang
akan menerima hadiahnya.
“Angka
pertamanya adalah dua.” Ucap Tuan Park. Dae Chan melihat kartunya melihat ada
nomor dua.
“....Tiga!
Selamat.” Kata Tuan Park. Dae Chan berteriak bahagia kalau ia pemenangnya.
Sek Jang
terlihat ikut bahagia melihat pria yang menari bersamanya menjadi pemenang. Jin
Myung dan Hye In pun ikut senang memberikan tepuk tangan. Tuan Park pun
bertanya rencana Dae Chan menggunakan hadiahnya.
“Aku akan
menggunakannya sendiri.” Ucap Dae Chan bangga, Tuan Park kaget karena ternyata
pemenang melajang. Dae Chan mengaku untuk saat ini masih sendiri.
“Baiklah.
Kalau begitu, bagaimana jika kau gunakan peluang ini untuk melepaskan topengmu dan
menangkan cintamu ke publik?” ucap Tuan Park. Hye In dan Jin Myung panik
berharap Dae Chan tak membuka topengnya.
Dae Chan
setuju akan membuka topengnya, Sek Jang kaget melihat ternyata Dae Chan, pria
yang paling dibencinya dan mengeluh karena tadi menari bersama.
Dae Chan
mengaku ada wanita cantik yang tadi menari bersamaknya jadi meminta agar
melepaskan topengnya juga. Sek Jang sudah keluar dari ruangan. Dae Chan
binggung karena wanita itu sudah pergi.
Sek Jang
bergegas pergi dari ballroom. Dae Chan dan Jin Myung mengejarnya sambil
menuruni tangga. Sek Jang menutup wajahnya dengan topeng, Jin Myung akhirnya
tahu kalau Sek Jang itu sekertaris Soo Hyun. Sek Jang mengaku tidak tahu mereka
akan saling bertemu seperti ini jadi segera pamit pergi. Dae Chan menahanya ingin tahu kenapa sikapnay
seperti ini. Sek Jang tak mengerti.
“Kupikir
tadi kau sempat tertarik padaku, tapi setelah topeng kita dilepas, kau bersikap
seolah tidak mengenalku.” Ucap Dae Chan.
“Kau
bilang Tertarik? Mustahil. Itu sebuah pesta. Serta, kurasa kita tidak terlalu
senang saat bertemu.” Ucap Sek Jang
“Benar,
kita tidak senang untuk saling bertemu, tapi tidak ada alasan untuk bersikap
seperti orang asing... Di sana juga ada Jin Hyuk dan bosmu.” Kata Dae Chan. Sek
Jang pun ingin tahu lalu kenapa
“Pasti
ini sudah takdir jadi Kita harus minum bersama sekali lagi.” Ucap Jin Myung
“Kami
sudah menutup kedai untuk datang hari ini. Coba Lihat. Kami akan terlihat
sangat muram jika berdua saja.” Kata Dae Chan sinis.
“Jika
sekretaris cantik ini bermurah hati dan menemani kami,maka kami akan sangat
bersenang-senang.” Kata Jin Myung menyenggol Dae Chan agar bersikap ramah.
“Bagaimana
dengan satu bir saja? Kumohon?” kata Jin Myung memohon. Sek Jang mengaku sibuk
tapi menyetujuinya akan minum walaupun tak bisa lama.
Jin Hyuk
dan Soo Hyun akhirnya sampai bioskop. Jin Hyuk menawarkan untuk membeli
popcorn. Soo Hyun malah mengejek Jin Hyuk kalau lebih suka cumi-cumi. Jin Hyuk
hanya tersenyum lalu mengajak membeli Popcorn dan minum.
“Ini
cukup kosong.” Komentar Soo Hyun melihat bangku bioskop disekeliling mereka.
“Mungkin
seleraku tidak terlalu bagus.” Bisik Jin Hyuk, Soo Hyun mengaku kalau menyukainya.
Keduanya
terlihat bahagia menonton bersama, Jin Hyuk berani mengenggam tangan Soo Hyun
seperti pasangan. Soo Hyun pun menyadarkan kepalanya dibahu Jin Hyuk, Jin Hyuk
bisa tersenyum lalu akhirnya menyadarkan juga kepalanya.
Jin
Myung, Dae Chan dan Sek Jang minum bersama. Saat itu Sek Jang terlihat sudah
mulai mabuk. Dae Chan menanyakan keadaan Sek Jang sekarang. Sek Jang mengaku alkohol
terasa sangat manis hari ini jadi begitu cepat mempengaruhinya.
“Sebenarnya,
tidak ada yang kumakan hari ini, karena aku tidak mau gemuk.” Ucap Sek Jang.
Jin Myung menyuruh Sek Jang makan saja.
“Permisi,
boleh aku pesan satu lagi?” kata Sek Jang, Dae Chan menahanya.
“Hei... Beri
tahu alamatmu dahulu. Kuantar pulang jika kau mabuk.” ucap Dae Chan.
“Apa ini?
Kenapa kau ingin tahu alamatku?” kata Sek Jang Dae Chan mengeluh kalau Sek Jang
ingin ditinggalkan di restoran jika mabuk nanti.
“Aku
sungguh baik-baik saja. Aku antusias akan hal itu, tapi ternyata kamu lagi, Lee
Dae Chan.” Keluh Sek Jang
“Begitu
pula denganku. Kedua pihak kecewa, mengerti?” balas Dae Chan
“Ayolah,
semuanya. Ini tahun baru... Selamat Tahun Baru. Bahagia, bahagia.. Mari minum.”
Ucap Jin Myung menyudahi adu mulut keduanya.
“Kakakmu
dibuang ke Sokcho, dan Apa kau senang? Mungkin kalian berdua tidak akrab.” Ucap
Sek Jang. Jin Myung binggung mengatakan kakaknya.
“Kakakmu...
Kim Jin Hyuk. Bukankah dia kakakmu?” kata Sek Jang. Jin Myung mengaku kalau
kakaknya dipindahkan ke sana dan tidak dibuang karean tidak melakukan
kesalahan.
“Hei...
Dia mabuk jadi Dia bicara melantur setelah mabuk.” kata Dae Chan
“Apa Kau
tidak tahu? Dia menyentuh rambut harimau yang tidur.. Jin Hyuk menarik rambut
harimau yang sangat mengerikan. Sungguh situasi yang berantakan. Situasi Jin
Hyuk kacau, begitu pula wanita ini.” Kata Sek Jang lalu tertidur.
Dae Chan
binggung melihat Sek Jang yang sudah tidur, Jin Myung terdiam mendengar ucapan
Sek Jang. Dae Chan panik melihat Sek
Jang yang tidur, Jin Myung tiba-tiba langsung keluar dari restoran.
Jin Hyuk
masih menonton film dengan Soo Hyun yang masih bersadar dibahunya, saat itu
ponselnya berdering tapi Jin Hyuk tak mengangkatnya. Jin Myung panik menelp
kakaknya memohon agar bisa mengangkat telpnya, seperti ingin memastikan.
Saat itu
lampu film selesai, Soo Hyun masih bersadar sampai akhirnya lampu bioskop
menyala, keduanya terlihat tak puas karena film sudah selesai tapi masih tetap
duduk dalam ruangan. Pegawai memberitahu pintu keluarnya karena film sudah
selesai.
Di depan
rumah, Woo Suk ada didalam mobil melihat jam tanganya sudah pukul 5 pagi tapi
Soo Hyun yang belum juga pulang.
Soo Hyun
mengantar Jin Hyuk sampai depan pintu halte, Jin Hyuk merasa Waktu berlalu begitu cepat . Soo Hyun pikir akan
begitu sibuk dengan semua tamu yang akan keluar hari ini. Jin Hyuk pikir bisa
habiskan waktu bahagia jadi bersedia melalukanya demi mendapatkan itu.
“Jangan
lakukan apa pun hari ini dan beristirahatlah.” Ucap Jin Hyuk
“Jangan
khawatirkan aku. Aku akan baik-baik saja.” Tegas Soo Hyun
“Aku
yakin itu. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu” balas Jin yuk
“Sebaiknya
kau pergi atau nanti akan ketinggalan bus.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk pun pamit
pergi keluar dari mobil.
Jin Hyuk
melambaikan tangan dengan wajah bahagia berpisah dengan Soo Hyun. Soo Hyun pun
membalasnya lalu menaikan jendela mobilnya. Jin Hyuk tiba-tiba berhenti
melangkah lalu berjalan kembali ke arah Soo
Hyun meminta agar membuka jendelanya.
Soo Hyun
menurunkan jendela mobilnya, tiba-tiba Jin Hyuk memberikan kecupan dibibirnya
sebagai salam perpisahan. Jin Hyuk tersenyum bahagia, Soo Hyun yang terlihat
masih shock akhirnya tersenyum bahagia. Jin Hyuk pun pulang ke Sockho dengan
penuh semangat.
Woo Suk
masih menunggu didepan rumah Soo Hyun, sampai akhirnya melihat Soo Hyun pulang
ke rumah mengemudikan mobilnya, seperti tak percaya kalau Soo Hyun berkencan
sepanjang malam dengan Jin Hyuk.
Sek Jang
terbangun dari tidurnya lalu panik melihat tidur diatas bangku dan berasa dalam
restoran. Dae Chan akhirnya masuk restoran, Sek Jang bertanya apa yang terjadi.
Dae Chan mengeluh pada Sek Jang yang dari awal minum begitu banyak
“Seharusnya
kau membawaku ke hotel.” Keluh Sek Jang merapihkan rambutnya.
“Aku
ingin jadi pria baik dan berusaha memesankan hotel dengan kupon yang
kumenangkan, tapi semua kamarnya penuh. Apa yang harus kulakukan?” jelas Dae
Chan.
“Tapi
tetap saja, kenapa kau membiarkan aku di sini?” kata Sek Jang kesal
“Pada
dasarnya aku menyelamatkanmu, tapi kini kau marah padaku. .. Wahh.. Sulit
dipercaya.” Kata Dae Chan akhirnya mengajak untuk pergi. Sek Jang ingin tahu
kemana.
“Ke
sauna.”jawab Dae Chan. Sek Jan ingin tahu apakah jaraknya dekat restoran.
“Ada di
dekat sini. Setelah ke sauna, mari makan sup... Astaga, pengarku sangat parah
dan Punggungku sakit.” Ucap Dae Chan
mengeluh. Sek Jang akhirnya bergegas mengikutinya sambil membawa tasnya.
Keduanya
akhirnya makan sup pegar, Dae Chan memberikan obat diatas meja karena tahu Sek
Jang yang Semalam k minum banyak sekali jadi menyuruh untuk minum karena akan
meredakan pengarnya. Sek Jang tak percaya melihat sikap perhatian Dae Chan lalu
mengucapkan terima kasih karena sudah membantunya.
“Soal Jin
Hyuk... Maksudmu apa dia diasingkan ke Sokcho?” ucap Dae Chan. Sek Jang
terlihat gugup
“Dia
hanya dipindahtugaskan, bukan dibuang.”ucap Sek Jang. Dae Chan ingat kalau Sek
Jang bilang semalam kalau Jin Hyuk dibuang.
“Jin
Myung panik begitu mendengarnya.” Cerita Dae Chan. Sek Jang kaget kalau
mengatakan hal itu.
“Lalu apa
maksudmu dengan mengusik ketenangan Taegyeong? Apa artinya?” tanya Dae Chan.
“Aku hanya
mabuk dan bicara asal.” Akui Sek Jang. Dae Chan merasa ada yang aneh saat Jin
Hyuk bilang dimutasi.
“Hotel
itu baru dan sangat rapi, pemandangan lautnya juga indah.” Ucap Sek Jang
mencoba mencari alasan.
Dae Chan
terlihat masih tak percaya, Sek Jang memeriksa ponselnya dan kaget melihat
berita "Presdir Cha Soo Hyun Menikmati Kencan Tahun Baru.... Cha Soo Hyun,
pemilik Hotel Donghwa, terlihat berkencan" Wajah Sek Jang panik dan marah
karena Terjadi lagi lalu berjalan keluar restoran. Dae Chan terlihat bingung
melihatnya.
Tuan Nam
baru saja selesai sarapan, melihat Sek Jang menelpnya lalu mengangat telp
dengan wajah bahagia mengucapkan “Selamat Tahun Baru.” Sek Jang menegaskan
kalau bukan saatnya bergembira dan Keadaan sekarang darurat.
“Apa Terjadi
sesuatu pada Bu Cha?” tanya Tuan Nam. Sek Jang bertanya apakah Tuan Nam semalam
tidak bersama Soo Hyun.
“Ada foto
dia bersama Jin Hyuk beredar di internet.” Kata Sek Jang panik
“Ini
Bukan masalah besar, jadi Kau tidurlah... Memangnya kenapa kalau pasangan muda
berkencan? Kaulah yang aneh.” Ucap Tuan Nam santai.
“Bukan
saatnya kau bicara sesantai itu... Dunia ini tidak seromantis yang kau
pikirkan, orang bahkan bergosip dan semuanya tidak terkendali.” jerit Sek Jang
kesal
“Selamat
Tahun Baru, Min Ji.” Kata Tuan Nam lalu menutup telpnya. Sek Jang berteriak
memanggil Tuan Nam.
“Cinta
itu seperti bersin, Tidak bisa dihentikan... Sama seperti serdawa.” Ucap Tuan
Nam
Woo Suk
tertidur di kamarnya tanpa selimut. Ibunya masuk kamar memberikan foto diatas
kasur, bertanya apakah mau bertemu ketiganya atau satu saja yang disukai. Woo
Suk mengeluh apa yang dilakukan ibunya.
“Mau
sampai kapan kau tidur sendirian di kamar ini?” ucap Nyonya Kim. Wo Suk mengaku
mau mandi.
“Ibu
tidak akan izinkan Cha Soo Hyun tidur di kamar ini. Ada fotonya bersama pria
lain sejak awal tahun. Taegyeong juga menjadi kata kunci pencarian terbanyak,
bahkan Namamu juga. Jadi Temui mereka bertiga.” Tegas Nyonya Kim lalu keluar
dar kamar.
Woo Suk
baru bangun tidur melihat ponselnya melihat berita "Presdir Cha Soo Hyun Menikmati Kencan
Tahun Baru" dengan Jin Hyuk.
Soo Hyun
juga duduk dikamarnya sambil menikmati teh baru membaca berita. Sek Jang dan
Ibunya menelp tapi sengaja tak diangkat.
Nyonya Jin kesal karena anaknya yang tak mau mengangkat telpnya, lalu
menegaskan akan membuatnya menyesal dan akan menyingkirkannya.
“Apa Kamu
akan membiarkan Soo Hyun seperti ini? Dia bahkan tidak menjawab teleponku.”
Ucap Nyonya Jin mengadu pada suaminya yang baru keluar kamar.
“Pasti
ada alasannya.” Kata Tuan Cha santai. Nyonya Jin menegaskan kalau Masalah ini
bukan hanya terkait dengan Soo Hyun.
“Biar aku
temui dia, berhenti menghubunginya.” Kata Tuan Cha. Nyonya Jin mengeluh dengan
sikap suaminya.
“Satu-satunya
anakku malah sama sekali tidak membantu.” Keluh Nyonya Jin marah
Jin Hyuk
sibuk melayani tamu yang akan Check Out dari hotel. Saat itu beberapa pegawai
membahas Jin Hyuk kalau itu orang yang ada diberita dengan CEO Cha. Manager
mendengar pegawainya bergosip langsung memperingatinya agar fokus. Jin Hyuk tak
enak hati meminta izin keluar sebentar.
“Apa Kau
tidur pulas?” tanya Jin Hyuk menelp pacarnya lebih dulu. Soo Hyun mengaku saat
bangun dan semuanya berisik lagi.
“Apa Kau
baik-baik saja?” tanya Soo Hyun khawatir. Jin Hyuk mengaku sudah menduga akan seperti ini.
“Sungguh
sulit menutupi kecantikan Ibu.” Kata Jin Hyuk memuji. Soo Hyun memberitahu
Wajah Jin Hyuk yang juga terlihat.
“Wajahku
terlihat tampan... Aku Lebih tampan di foto, kan? Ucap Jin Hyuk bangga
“Kau Lebih
tampan saat dilihat langsung.” Balas Soo Hyun ikut memuji. Keduanya terlihat tertawa bahagia.
“Ibu
Cha... Semuanya ini sudah sewajarnya terjadi. Kita sudah memperkirakannya.
Jadi, jangan cemaskan apa pun. Aku akan baik-baik saja.” Kata Jin Hyuk
memastikan dengan memberitahu kalau cuaca di Sockho sangat tenang.
“Apa Kau
mendengarkanku?” tanya Jin Hyuk tak mendengar suara Soo Hyun.
“Aku
lapar jadi Aku harus mencari makan.” Kata Soo Hyun. Jin Hyuk menyuruh Soo Hyun
untuk makan yang enak dan banyak.
Ibu Jin
Hyuk keluar rumah untuk membuang sampah, Salah satu ada dirumah melihat
ponselnya lalu memastikan kalau yang difoto adalah Jin Hyuk. Ibu Jin Hyuk
melihat berita "Presdir Cha Soo
Hyun Menikmati Kencan Tahun Baru" lalu wajahnya kaget lalu mengaku tak
tahu.
“Jin Myung!
Ayo keluar sebentar.. Coba Lihat ini... Yang di artikel ini Jin Hyuk, kan?”
kata Ibu Jin Hyuk panik
“Bukan,
mungkin dia hanya mirip.” Kata Jin Myung menangkan ibunya. Ibu Ibu Jin Hyuk
yakin kalau itu anaknya.
“Presdir
itu mungkin mentraktirnya makan karena pekerjaannya bagus.” Kata Jin Myung
santai
“Apa Dia
mengirimnya ke Sokcho, tapi mentraktirnya karena kerjanya bagus? Lalu kenapa
mereka pergi ke bioskop? Kapan foto ini diambil?” kata Ibu Jin Hyuk penasaran.
“Kudengar
Jin Hyuk dan Presdir itu hanya berteman. Di mana, ya? Ah.. Kuba. Kudengar
mereka bertemu di sana... Wah.. Kenapa dia mau mengencaninya?.” Ucap Jin Myung
mengeluh
“Memang
kakakmu kurang apa?” kata Ibu Jin Hyuk kesal, Jin Myung meminta agar ibunya tidak
bisa objektif karena anaknya.
“Apa Kau
yakin mereka hanya teman yang pergi bersama?” tanya Ibu Jin Hyuk. Jin Myung
menyakinkan kalau ini bukan masalah besar memeluk ibunya.
Ibu Jin
Hyuk duduk dikamarnya menatap ada sepatu dan juga boneka diatas buffet. Ia
mengingat saat bertanya tentang Sepatu
wanita itu ada di kamar Jin Hyuk. Ayahnya juga kaget anaknya menyimpan sepatu
wanita.
“Sepatu
itu... Itu hanya kenang-kenangan dari perjalananku ke Kuba. Aku akan
menggunakannya sebagai properti untuk foto.” Kata Jin Hyuk menyakinkan.
“Kuba? Kalau
mereka bertemu di Kuba...” kata Ibu Jin Hyuk merasakan sesuatu tentang anaknya.
Tuan Cha
menelp anaknya. Soo Hyun pun mengangkat dengan senang hati. Tuan Cha mengajak
untuk makan untuk merayakan tahun baru bersama. Soo Hyun langsung tersenyum
menyetuuinya.
“Restoran
ini mahal, kau yang bayar, Penghasilanmu lebih besar.” Goda Tuan Cha. Soo Hyun
membalas kalau seharusnya ke tempat yang lebih murah saja.
“Apa Ayah
sudah baca artikel itu?” tanya Soo Hyun, Tuan Cha mengaku sudah
“Nama
ayah juga jadi topik terpanas di internet.” Kata Soo Hyun meminta maaf.
“Ini kali
pertama nama ayah disebut di berita.” Komentar Tuan Cha. Soo Hyun pikir kali
ini berbeda.
“Ya.. Apa
Ada berita apa dari Taegyeong?” tanya Tuan Cha. Soo Hyun yakin tidak lama lagi
akan diserang.
“Apa Kamu
bisa menghadapinya?” tanya Tuan Cha. Soo Hyun merasa Perlawanan adalah pertahanan yang terbaik.
“Apa Kau
berniat melawan mereka?” ucap Tuan Cha. Soo Hyun mengaku sudah
mempersiapkannya.
“Sepertinya
sudah waktunya Tapi aku cemas. Pertarunganku mungkin akan menghambat karier
Ayah.” Kata Soo Hyun merasa tak enak hati.
“Selama
ini ayah hanya menjadi penghambat bagimu.” Ucap Tuan Cha. Soo Hyun merasa tak
enak hati.
“Kau
Pikirkanlah dirimu sendiri... Pertarungan ini pasti sulit. Namun, bagaimana
dengan pemuda itu? Pasti menyakitkan melihat orang yang kamu sayangi mengalami
kesulitan karena kau.” Kata Tuan Cha. Soo Hyun hanya bisa terdiam.
“Kita
sudah terbiasa menjadi sorotan publik, tapi selama ini dia menjalani hidup
normal. Hilangnya kehidupan normal itu juga menyakitkan. Kau sendiri
mengetahuinya. Taegyeong tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.” Ucap Tuan
Cha menasehatinya lalu mengajak makan bersama. Soo Hyun seperti mulai
memikirkan.
Saat itu
Jin Hyuk mencoba menelp Soo Hyun tapi tak diangkat. Saat itu Jin Myung menelp
dan Jin Hyuk mengangkatnya menyap sang adik. Jin Myung mengaku penasaran kenapa
Kakaknya tidak menjawab panggilannya tapi dari media sosial bisa memberitahu jawabannya.
“Foto
Kakak terlihat keren.” Puji Jin Myung. Jin Hyuk dengan bangga pasti keren
karena dirinya sangat tampan.
“Apa Ayah
dan ibu juga tahu?” tanya Jin Hyuk. Jin Myung mengaku tak tahu.
“Jangan
cemas, pastikan saja Kakak tidak lupa minum vitamin. Kakak tahu mereka hanya
membelikannya untukmu.” Ejek Jin Myung. Jin Hyun mengau bisa membelinya
sendiri.
“Semuanya
baik-baik saja, kan?” tanya Jin Myung memastikan. Jin Hyuk mengaku baik-baik
saja karena baru pergi beberapa hari.
“Kakak akan
pulang saat libur kerja, kan? Kau harus pulang agar aku bisa makan daging.”
Ucap Jin Myung. Jin Hyuk setuju kaan pulang ke rumah.
Jin Myung
bertanya apakah kakaknya sudah makan. Jin Hyuk mengaku sudah dan bertanya
balik. Jin Myung mengaku Sebentar lagi a mau makan dengan Dae Cha n karena tadi
membawakan kami sup tteok. Jin Hyuk pun menyuruh adiknya makan saja.
“Dia
benar-benar terlalu baik, kenapa tidak cemaskan diri sendiri?” ucap Jin Myung
menutup telpnya.
Jin Hyuk
memberi beberapa botol bir dan coklat lalu melihat toko buah seperti mengingat
tentang keluarganya. Sementara Soo Hyun masih tetap dalam kamar terlihat
memikirkan semua.
Pagi hari
Di hotel
Sokcho
Seorang
tamu bersama dengan anaknya yang menangis meminta agar mencari cara untuk
menemukannya. Pegawai hotel memberitahu kalau
Seprai sudah dibawa ke ruang cuci jadi akan mengirimkan kalau
menemukannya.
“Tapi putriku
tidak mau ke mana-mana tanpa boneka beruang itu.” Ucap ibu anak yang menangis.
“Apa Bisa
kita cari nanti saja? Mereka pasti butuh waktu lama untuk menemukannya.” Kata Si
pegawai. Jin Hyuk yang melihat dari meja receptionis berjongkok mendekati anak
yah nangis.
“Kau
kehilangan temanmu, kan” ucap Jin Hyuk dan membuat si anak berhenti menangis.
“Apa Ibu
yakin boneka itu tertinggal di seprai?” tanya Jin Hyuk. Si ibu membenarkan
“kami
sudah keluar saat dia mulai muntah karena sakit perut. Kami masuk sebentar
untuk mengganti pakaiannya, tapi dia pasti menaruhnya beserta seprai.” Jelas si
ibu. Jin Hyuk meminta tamu untuk menunggu sebentar
“Aku akan
mencoba mencari temanmu. Bisakah kau menunggu sambil makan es krim dengan
ibumu? Kami punya es krim yang sangat lezat. Aku sendiri sudah makan dua es
krim. Bisakah kau menunggu di sini dan tidak menangis?” kata Jin Hyuk
menenangkan si anak.
“Tapi akan
ada terlalu banyak seprai kotor di sana.” Ucap Pegawai hotel. Jin Hyuk
mengaakan kalau akan mencobanya.
“Dia akan
terus menangis tanpa bonekanya.” Kata Jin Hyuk. Si pegawai meminta maaf karena
merepotkan.
“Aku
tidak bisa menjamin apa pun, tapi aku akan berusaha cepat.” Kata Jin Hyuk
menunggu. Ibu pun mengajak anaknya untuk makan es krim untuk menunggu.
Tumpukan seprai
kotor ada disudut ruangan, Si pegawai takp percaya kalau Jin Hyuk akan
memeriksa semua ini. Jin Hyuk mengaku akan melakukannya tanpa mengganggu
pekerjaan mereka. Si pegawai merasa tak yakin, tapi Jin Hyuk dengan mengunakan
masker mencarinya dalam tumpukan seprai.
Di ruang
tunggu, Si ibu binggung anaknya yang menolak makan es krim dan melihat kalau sudah
dua jam. Jin Hyuk masih terus mencari, sampai akhirnya dua pegawai kembali
membawa seprai kotor, tak pecaya kalau
Jin Hyuk masih mencarinya. Pegawai pria pikir Jin Hyuk tidak akan berhasil dan tidak
akan menemukannya.
Jin Hyuk
terus mencarinya, sampai akhirnya menemukan boneka jatuh dari sarung bantal.
Wajah Jin Hyuk pun terlihat bahagia karena berhasil menemukannya.
Jin Hyuk
berlari ke ruang tunggu, Ibunya tersenyum bahagia melihat boneka anaknya
kembali. Jin Hyuk mengoda sang anak yang tertidur, llau memberitahu kalau sudah
datang dan memintanya bangun. Si anak bangun lalu tersenyum melihat bonekanya
kembali.
“Boneka
beruangku! Ini boneka beruangku.” Jerit si anak bahagia. Ibunya tersenyum
melihat anaknya yang terlihat senang.
“Coba Lihat?
Sudah kubilang aku akan menemukannya.” Kata Jin Hyuk bangga. Ibu Jin Hyuk
meminta anaknya agar mengatakan "terima kasih".
“Terima
kasih Ahjussi” ucap si anak-anak dan ibunya juga mengucapkan Terima kasih
banyak.
“Tidak
apa-apa. Aku juga senang telah menemukannya.” Ungkap Jin Hyuk senang bisa
membantu.
Jin Hyuk
kembali melayani tamu yang akan check out, lalu memanggil tamunya karena
ponselnya tertinggal. Sebuah kamera mengambil foto Jin Hyuk yang melayani tamu
dengan ramah. Manager berdiri di samping si ibu yang anaknya di tolong oleh Jin
Hyuk.
Si ibu
tersenyum lalu memberikan kartu namanya,
Manager membaca nama "Kang Soo Jin, Jurnalis"
Bersambung
ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
suka bacanya, hurufnya aku suka, berlanjut ya....chayooo
BalasHapus