Sun Kyeol
duduk di meja makan dengan wajah sedih, Oh Sol memberikan sarapan untuk
pacarnya, dengan bangga kalau makanan itu sangat enak. Sun Kyeol terdiam
menatap Oh Sol yang duduk didepanya.
“Wahh..
Kau Sungguh. Sudah kubilang jangan minum kopi dengan perut kosong... Segeralah
makan.” Ucap Oh Sol dengan senyuman bahagia.
Tapi
ternyata Sun Kyeol hanya duduk sendiri di meja makan tanpa ada sarapan yang
lengkap.
Sun Kyeol
duduk di ruangan menelp Oh Sol ingin tahu apakah sampai rumah dengan selamat
kemarin, karena belum menelepon dan ingin tahu apakah punya waktu, tapi Oh Sol
yang sibuk meminta maaf tak bisa bicara dan akan menghubunginya nanti. Ia pun
bertemu dengan pelatih Oh Dol.
“Apa kau
masih sakit?” tanya Sek Kwon masuk ruangan Sun Kyeol
“Aku tak
tahu menyukai seseorang akan membuat merasa sangat kesepian.” Ucap Sun Kyeol.
Sek Kwon tak mengerti maksudnya.
“Saat ini
sedang mengencani seseorang, tapi rasanya lebih kesepian daripada awalnya... Maksudku,
temanku dari Minnesota. Aku sedang berbicara tentang dia.” Akui Sun Kyeol. Sek
Kwon hanya bisa diam
Pelatih
menjelaskan kalau sekolah bahkan mengajukan petisi dan sudah melakukan semua
yang mereka bisa jadi hanya akan menunggu saja.
Oh Sol mengerti dan yakin kalau O Dol tak akan pernah memukul siapa pun
tanpa alasan.
“Jika ada
saksi, aku bisa mencoba memberi tahu komite disiplin bahwa itu tak adil, tapi
tak ada yang menyaksikan apa yang terjadi.” Jelas Pelatih. Oh Sol seperti
memikirkanya.
Young Sik
berbicara di telp meminta Oh Dol agar jangan khawatir karena akan menjamin tak
ada hal buruk yang akan terjadi dan akan mencoba mencari tahu siapa yang ada di
komite disiplin.
“O Sol
pasti sangat mengkhawatirkanmu sekarang... Baiklah. Jangan ragu untuk
menghubungiku kapan saja.” Kata Young Sik lalu menutup telp
“O Sol
pasti ditekankan. Dia seharusnya memberitahuku apa yang sedang terjadi.” Kata
Jae Min ikut sedi
“Komite
disipliner? Apa yang terjadi dengan adik O Sol?” tanya Sun Kyeol yang tak
sengaja mendengar. Jae Min dan Young Sik melonggo bingung Sek Kwon yang ada
disamping Sun Kyeol terlihat binggung.
Oh Sol
membagikan brosur untuk mencari Saksi, beberapa mengambil tapi ada juga
membuangnya begitu saja. Saat itu Sun Kyeol datang mengambil dengan sarung
tangan, Oh Sol kaget melihat Sun Kyeol yang datang menemuinya.
“Apa ini
hal yang tak bisa kau katakan padaku?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol kaget melihatnya.
“Hatiku
terluka... Aku sedih mengetahui betapa kau seperti tak menganggapku.” Ucap Oh
Sol. Sun Kyeol hanya diam saja. Saat itu Jae Min dkk datang dengan membawakan
beberapa tangkai bunga.
“Baiklah
kalau begitu... Apa Kalian sudah bersiap?” kata Sun Kyeol. Ketiganya menjawab
siap.
“Maka, ayo
mulai.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol dan Sun Kyeol pun saling menatap sambil
tersenyum.
“Kau bisa
mendapatkan satu... Atlet pekerja keras muda salah tuduh... Halo, kami sedang
mencari saksi.” Ucap Jae Min.
“Kami
sedang mencari saksi. Ada banyak berandal yang nongkrong di daerah ini...” ucap
Young Sik penuh semangat.
“Ini adalah
strategi yang aku gunakan ketika memulai bisnis. Ini cara terbaik mendapatkan
orang.” Jelas Sun Kyeol
Oh Sol
tak berhenti tersenyum karena Sun Kyeol membantunya, saat itu di mobil Sek Kwo
melihat semuanya dan ditanganya ada sebuah USB, tatapan terlihat ragu.
Jae Mi
dkk duduk ditaman, seperti tak percaya karena
Tidak ada yang menyaksikan kejadian itu. Young Sik berteriak marah mengumpat
“Dasar pengecut” yang membuat Oh Sol dan Sun Kyeol sampai kaget. Jae Min menyuruh Young Sik lebih baik diam
saja.
“Terima
kasih atas bantuan kalian, semuanya... Terima kasih, Young Sik. Para Oppa juga.”
Ucap Oh Sol
“Jangan
katakan itu. Aku bahkan bisa memberimu bintang di langit jika kau ingin. Kau
tahu, kan? Aku mencintaimu, O Sol.” Kata Jae Min memeluk Oh Sol memberikan
semangat.
“Dia
bilang "Cinta"? Hei... Lepaskan dia. Kau ingin melekat padanya setiap
peluang yang kau dapatkan.” Teriak Sun Kyeol menarik rambut Jae Min karena
cemburu.
“Kenapa
kau seperti ini?” keluh Jae Min bingung, Sun Kyeol heran menanyakan hal itu.
"Me
Too". Apa Kau tak tahu "Me Too"? Kau tahu, Ini masalah sosial
yang serius akhir-akhir ini, Apa yang baru saja kau lakukan padanya dapat dianggap
sebagai pelecehan seksual di tempat kerja... Kau benar-benar melewati batas.”
Ucap Sun Kyel marah
“Kenapa
kau terlalu protektif terhadap O Sol?” ucap Jae Min binggung.
“Meskipun
dia meninggalkan perusahaan, dia masih seperti keluarga kita. Karyawanku
seperti keluarga bagiku. Aku menganggap setiap karyawan sebagai
keluargaku. Ini adalah pola pikir dasar yang
dimiliki oleh CEO yang baik, dasar brengsek! ” Kata Sun Kyeol membela diri
Jae Min
menganguk mengerti, Dong Hyun bisa tahu akhirnya pamit pergi pada Sun Kyeol dan
mengajak Jae Min serta Kyung Sik untuk meninggalkan keduanya. Dong Hyun meminta
Oh Sol agar memberitahu kalau butuh
bantuan lagi dan Jangan stres sendirian. Sun Kyeol menyuruh mereka pergi saja.
Oh Sol
tersenyum lalu mengajak mereka pergi juga Sun Kyeol mengeluh dan mengajak agar
jalan dulu karena sangat merindukan Oh Sol sepanjang hari. Oh Sol hanya menatap
pacarnya. Sun Kyeol binggung melihat tatapan Oh Sol seperti itu
“Bisakah
kau berjalan lebih dekat ke sini?” ucap Oh Sol. Sun Kyeol hanya terdiam, tapi
Oh Sol memintanya agar lebih mendekat.
Akhirnya
Sun Kyeol melangkah mendekat, Oh Sol langsung memberikan pelukan untuk
pacarnya. Sun Kyeol kaget dan panik karena akan banyak orang yang melihat. Tapi
Oh Sol tak peduli memeluk erat pacarnya.
“Aku pun
sangat merindukanmu sepanjang hari. Karena saat ini kita bersama, aku merasa
jauh lebih baik.” Ungkap Oh Sol menatap Sun Kyeol lalu memeluknya kembali.
“Ini hal
yang benar untuk dilakukan.” Bisik Oh Sol. Sun Kyeol terlihat masih gugup, tapi
akhirnya mengeluarkan tanganya dan memeluk Oh Sol dengan erat tanpa sarung
tangan.
“Adikmu,
semuanya akan baik-baik saja. Jangan khawatir.” Kata Sun Kyeol menenangkan Oh
Sol. Keduanya saling menatap dan kembali berpelukan.
Sun Kyeol
mengantar Oh Sol pulang tahu kalau pasti sangat kesulitan karena berhenti dari
pekerjaan dan adiknya mendapat masalah. Lalu Ia menduga gara-gara itu Oh Sol tak berkencan dengan
siapa pun sambil mengeluh karena tak tahu.
“Tidak,
itu bukan satu-satunya alasan.” Akui Oh Sol
“Beberapa
saat yang lalu, kau bilang berurusan dengan sesuatu yang memalukan. Apa ini
atau ada sesuatu yang lain yang tak kuketahui?” ucap Sun Kyeol penasaran.
Oh Sol
ingin menjawab tapi ada telp ke ponselnya, Tuan Gil bersama dengan Oh Dol dan
Choi Gun terlihat sangat bahagia melihat rekaman CCTV. Joo Yeon menelp kalau masalah
O Dol sudah selesai. Oh Sol tak percaya mendengarnya dan mengaku kalau akan
langsung pulang.
“Semuanya
baik sekarang dan Semuanya selesai.” Ucap Oh Sol penuh semangat. Sun Kyeol
ingin tahu apa maksudnya.
“Masalah
adikku... Cepat. Ayo pergi.” Kata Oh Sol penuh semangat akan segera pulang.
Tuan Gil
berbicara ditelp memastikan semua akan diselesaikan dengan CCTV ini, lalu
terima kasih banyak dan akan menghubungi kembali. Joo Yeon memastikan kalau
semua sudah selesai, Tuan Gil yakin kalau Keadilan selalu menang dengan bangga
berteriak semangat
“Apa yang
terjadi? CCTV apa?” tanya Oh Sol akhirnya masuk rumah.
“Ahjussi Dokter
menemukannya. Seseorang meninggalkannya di depan rumah.” Ucap Joo Yeon ikut
senang.
“Apa yang
kubilang? Kubilang semuanya akan baik-baik saja. Majulah Hanguk! Ah... Tunggu
sebentar. Aku harus menonton pertandingan sepak bola, pindahkan ke saluran 15.”
Ucap Tuan Cha. Joo Yeon mengeluh karena drama dibatalka.
“CEO,
kenapa.. Apa Kau ingin menonton sepak bola bersama kami?” tanya Tuan Cha
menyadari Sun Kyeol datang kerumahnya. Sun Kyeol yang sebelumnya ikut bahagia
terlihat binggung.
Oh Sol
dan Sun Kyeol seperti sedang disidang, Tuan Gil yang kaget sampai mengeluarkan
air minumnya kembali kedalam gelas. Sun Kyeol pun terlihat menahan mual karena
jorok. Tuan Gil tak percaya kalau keduanya berkencan. Sun Kyeol membenarkan.
“Berikan
putrimu untuk... Maksudku, izinkan aku berkencan dengan putrimu.” Ucap Sun
Kyeol berani
“Bravo.
Itu yang kubicarakan... Pria harus berani.” Kata Joo Yeon penuh semangat.
“Dasar Gadis
nakal, apa kau keluar dari pekerjaanmu karena ini?” ucap Tuan Cha marah. O Sol
mengaku bukan seperti itu.
“Oh, aku
hampir lupa, karena kau masih di sini, ayo makan malam bersama. Makan malam
bersama kami, Menantu Sun” ucap Tuan Gil. Oh Sol kaget ayahnya bisa mengatakan
hal itu.
“Omo,
omo. Selamat, Sun Kyeol”goda Joo Yeon mendukung. Sun Kyeol pun mengucapkan
terimakasih atas dukunganya.
“Apa
Namamu O Dol? Adikmu wajahmu sangat mirip O Sol.” Ucap Joo Yeon mencoba dekat
dengan adik iparnya.
“Jang Sun
Kyeol.. Itu di lantai, ada serangga.” Kata Choi Gun mengoda. Sun Kyeol panik
bersembunyi didepan Oh Sol. Choi Gun mengejek kalau hanya bercanda. Oh Sol
hanya bisa tersenyum.
Mereka
pun makan bersama, seperti makan bubur ayam bersama-sama dengan potongan ayam
besar. Tuan Chan menyuruh mereka bisa makan dengan tangan. Sun Kyeol terlihat
jijik melihatnya. Tuan Choi pun makan
tanpa peduli dengan tanganya yang belepotan.
“Apa kau
mau minum? Biar kutuangkan untukmu, Menantu Sun.” Ucap Tuan Gil. Sun Kyeol
ketakutan karena gelasnya ada bekas tangan Tuan Gil makan.
“Ayah...
Dia harus mengemudi.” Ucap Oh Sol mencegahnya. Tuan Gil mengerti Sun Kyeol
membawa mobilnya dan seharusnya tak minum.
“Kau tak
boleh minum dan mengemudi. Bahkan segelas sudah cukup untuk membuatmu dalam
kesulitan. Tapi, Apa seorang CEO tanpa sopir?” ucap Tuan Gil heran. Sun Kyeol
pun tak bisa berkata-kata.
“Baiklah
kalau begitu... Coba kau lihat... Kau bisa makan bagian paha, Aku beli ayam
terbaik yang kutemukan di pasar hari ini.” Kata Tuan Gil memberikan potongan
ayam besar
Sun Kyeol
hanya bisa diam, karena sangat jijik. Tuan Gil mengeluh menyuruh agar Sun Kyeol
segera memakanya. Oh Sol tak enak hati,
mengaku pada ayahnya kalau Sun Kyeol itu alergi ayam dan lupa memberitahumu
sebelumnya.
“Oh, aku hampir
membuat kesalahan besar. Apa Dia alergi ayam? Padahal O Sol dan aku lahir di Tahun Ayam
Jago.” Ucap Tuan Gil
“Tidak,
aku akan memakannya.” Kata Sun Kyeol tak ingin kalah, Tuan Gil pun memberikan
ayamnya. Sun Kyeol berusaha mendekatkan tangan.
“Ya,
Paha! Aku bisa memakannya, kan?” kata Choi Gun yang sedari melihatnya langsung
memakanya. Tuan Gil pun pasrah karena siapa pun boleh memakannya.
Sun Kyeol
melihat kedekatan keduanya seperti cemburu, bahkan Choi Gun meminum gelas
dengan banyak jejak tangan Tuan Gil. Sun Kyeol pun ingin memastikan apakah
rekaman CCTV menyelesaikan masalah. Dol Sol mengaku tak tahu tapi itu akan
dipertimbangkan Dan itu mungkin menurunkan penaltinya. Oh Sol pun mengucap
syukur.
“Akhirnya
dipecahkan... Tapi, siapa yang meninggalkan itu?Apa Di depan rumah kita?” tanya
Oh Sol. Tuan Gil juga tak tahu.
Sun Kyeol
pamit dengan Tuan Gil didepan rumah, begitu juga dengan Oh Dol dan Joo Yeon,
lalu terlihat sinis pada Choi Gun. Tuan
Choi pikir mereka berdua pernah bertemu sebelumnya. Sun Kyeol mengaku tidak,
Choi Gun mengaku pernah.
“Kita
bertemu ketika kau berjalan pulang ke rumah” ucap Choi Gun.
“Wahh... Dan
Apa kau masih mengenalinya? Kau punya mata yang tajam. Dia sangat pintar dan
berbakat. Seseorang seperti dia seharusnya menjadi hakim, pengacara, atau
dokter.” Ucap Tuan Gil bangga.
Choi Gun
tersenyum bahagia mendapat pujian sementara Sun Kyeol terlihat kesal, lalu
mengeluh kalau Seseorang seperti Choi Gun pantasnya jadi dukun beranak. Oh Sol
akhirnya pamit untuk mengantar Sun Kyeol sampai ke depan parkiran.
Joo Yeon
mengajak Tuan Gil masuk rumah, Oh Dol berbisik pada Choi Gun kalau ada dipihaknya.
Choi Gun tak mengerti maksudnya. Oh Dol mengeluh dengan sikap Choi Gun
menegaskan kalau pria harus setia. Choi Gun hanya bisa tersenyum bahagia.
Sun Kyeol
berjalan bergandengan dengan pacarnya mengaku senang semuanya berjalan baik
untuk adik Oh Sol. Oh Sol mengaku sangat khawatir tapi ternyata selalu ada
jalan. Oh Sol pikir Sekarang semuanya berjalan dengan baik
“Kenapa
kau tak datang ke rumahku sebentar dan makan ramyun?” ucap Sun Kyeol. Oh Sol
terlihat gugup diajak makan ramyun.
“Ahh...
Mungkin lain kali makannya... Keluargaku sedang menunggu.” Ucap Oh Sol gugup.
Sun Kyeol mengerti.
“Selamat
malam, Oppa.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol kaget karena Oh Sol yang memanggil “Oppa”
“Kita
sedang berkencan... Jadi aku bisa memanggil Oppa.” Kata Oh Sol malu-malu. Sun
Kyeol tersenyum bahagia. Oh Sol pun menyuruh Sun Kyeol segera berjalan pulang.
“Oppa
pulang ya.” Kata Sun Kyeol tersenyum bahagia, mereka pun berpisah dengan
senyuman bahagia.
Young Sik
dan Oh Dol berjalan bersama, mengaku walaupun belum mengatakan apapun tapi
Pamannya yang mengenal seorang anggota komite, mengatakan kalau kasus Oh Dol bukan
masalah besar.
“Yah,
itu... Aku tak membantumu untuk hadiah atau apa pun.” Kata Young Sik
Saat itu
Oh Dol berhenti karena melihat Joo Yeon duduk bersama seorang pria dalam cafe.
Joo Yeon tersenyum bahagia pada pria yang duduk didepanya.
Young Sik
akhirnya sadar Oh Dol sudah tak ada disampingnya. Oh Dol pamit lebih dulu pada
Young Sik. Young Sik mengeluh karena sedang berbicara dengan dan ingin tahu ada
apa. Oh Dol mengaku tak ada apa-apa.
Beberapa
saat kemudian, Oh Dol sudah menarik Joo Yeon keluar cafe. Joo Yeon mengeluh
meminta agar melepaskan tanganya karena terasa sakit. Oh Dol akhirnya
melepaskan tanganya meminta agar Joo Yeon berhenti kencan buta.
“Berhentilah
terlibat dengan orang-orang yang tak berguna.” Tegas Oh Dol. Joo Yeon kesal
karena dianggap pria yang ditemuinya "Tak berguna"
“Apa yang
kau tahu? Pria itu bekerja di perusahaan besar. Dia bahkan memiliki apartemen.”
Ucap Joo Yeon
“Min Joo
Yeon!” teriak Oh Dol, Joo Yeon kaget Oh Dol memangil namanya. Karena ia adalah
seperti kakak perempuanya.
“Nuna...
Kau... mulai hari ini milikku.” Ucap Oh Dol. Joo Yeon hanya bisa melonggo
mendengarnya.
“Dengan
memenangkan medali emas di Olimpiade, aku bisa mendapatkan pensiun. Aku mungkin juga membuat beberapa iklan dan
membeli apartemen. Berkencanlah denganku.”kata Oh Dol yakin. Joo Yeon pikir Oh
Dol sudah gila.
“Aku
serius. Aku bersumpah pada bendera nasional. Jika aku berhasil ke tim nasional,
Aku akan mengajakmu kencan sebelum yang lain.” Tegas Oh Dol lalu memberikan
jaket untuk Joo Yeon.
Joo Yeon
melonggo binggung, Oh Dol yang malu berjalan pergi tapi memberikan tanda cinta.
Joo Yeon bisa tersenyum.
Oh Sol
bertemu dengan Nyonya Cha di butiknya, Nyonya Cha kaget kalau Oh Sol pindah
dari tempat Sun Kyeol, berpikir karena dirinya dan merasa bersalah kalau
seharusnya tak melakukan itu. Oh Sol terlihat gugup akan mengaku sesuatu.
“Aku
ber... Aku berkencan dengan... CEO Jung” akui Oh Sol. Nyonya Cha kaget
mendengarnya.
“Ini
semua berkatmu, Nyonya Cha.. Akan kupastikan membalasmu nanti.” ucap Oh Sol
dengan senyuman bahagia. Nyonya Cha seperti masih tak percaya mendengarnya.
“Dan
juga, bisakah aku memulai memanggilmu "ibu" sekarang, ibu mertua?”
ucap Oh Sol. Nyonya Cha tak percaya mendengarnya.
“Wahh...
Sudah hampir waktunya Oppa pulang kerja. Aku akan menemuimu dengan Oppa lain
kali. Terima kasih untuk kopinya.” Kata Oh Sol lalu pamit pergi.
Nyonya
Cha hanya bisa melonggo mendengar anaknya yang dipanggil “ Oppa” dan ibu
mertua, lalu tersenyum bahagia karena tak biasa mendengarnya.
Sek Kwon
duduk dengan Sun Kyeol ingin tahu apa yang akan dibicarakan. Sun Kyeol terlihat
gugup, kalau dirinya adalah Minnesota. Sek Kwon hanya menahan senyuman. Sun
Kyeol menceritakan kalau temanya dari Minnesota yang selalu diberi saran oleh Sek
Kwon.
“Sebenarnya,
itu... aku... Kau Kaget, kan?” ucap Sun Kyeol yakin. Sek Kwon hanya tersenyum
lalu mengaku sudah mengetahuinya. Sun Kyeol hanya bisa melonggo
“Selamat,
CEO Jung.. Tolong beri tahu O Sol bahwa
aku juga memberi selamat padanya.”kata Sek Kwon
“Apa Kau
tahu? Terima kasih... Ini semua berkatmu, Sek Kwon. Aku tak tahu bagaimana aku
harus berterima kasih.” Ucap Sun Kyeol
“Aku
memiliki beberapa pekerjaan untuk diurus.” Ucap Sek Kwon lalu pamit pergi.
Sun Kyeol
membuka ponselnya, pesan Oh Sol masuk “CEO Jung , aku di sini. Cepat.” Wajah Sun
Kyeol tersenyum.
Young
Sik, Jae Min melonggo melihat Oh Sol dan Sun Kyeol yang bergandengan. Jae Min
tak percaya Oh Sol itu berkencan yang menurutnya tak mungkin. Oh Sol dan Sun
Kyeol saling menatap dengan senyuman. Sun Kyeol malu-malu Oh Sol mengaku yang
meminta agar memberitahu teman-temanya.
“Aku
merasa senang untukmu, tapi ini buruk bagi kami. Kenapa bisa seperti ini?”
jerit Jae Min
“Makanya
itu... Terutama kau, Jae Min... Kau sebaiknya berhati-hati. Jangan coba
mendekati O Sol. Jika kau menyentuhnya, maka akan aku patahkan jarimu.” Ucap Sun
Kyeol memperingati. Jae Min masih tak percaya.
“Selamat,
O Sol. Selamat, CEO Jung... Kalian terlihat serasi.” Kata Dong Hyun. Oh Sol pun
mengucapkan terima kasih.
Oh Sol
dan Sun Kyeol pun akhirnya berjalan dengan tangan saling bergandengan. Oh Sol bertanya Apa yang ingin dilakukan
sekarang, lalu berpikir mereka bisa kencan. Sun Kyeol setuju dan mengajak pulang masak sesuatu yang enak
“Wah,
cuaca di luar sangat bagus... Bagaimana kita bisa pulang? Pada situasi saat
ini, kita harus pergi ke Sungai Han-gang berpegangan tangan dan berjalan...”
ucap Oh Sol lalu terdiam karena Sun Kyeol yang takut dengan keramaian.
“Tidak
perlu.. Ayo kita pulang.”kata Oh Sol.
Sun Kyeol pikir tak masalah mengajak Oh Sol agar pergi ke Sungai Han.
“Kau tahu
sendiri aku sudah naik taksi dan bus? Aku sudah melakukan semuanya. Berpegangan
tangan dan berjalan sudah jadi hobi favoritku. Ayo pergi ke Sungai Han-gang”
ucap Sun Kyeol tersenyum bahagia berjalan dengan Oh Sol
“Ini Belum
terlalu larut. Haruskah pulang?” kata Oh Sol, Sun Kyeol menolak.
“Aku ingin
seperti ini, Memegang tanganmu Dan jalan-jalan seperti ini....” Ucap Sun Kyeol
Keduanya
berjalan bersama, saat itu datang pria membawa anjing. Sun Kyeol ketakutan
langsung bersembunyi dibalik Oh Sol. Oh Sol hanya bisa tersenyum. Sun Kyeol pun
mencoba kembali seperti pria berani mengajak segera pergi karena udara terasa
sangat segar.
“Wahh... Dinginnya...
Tiba-tiba aku tak mau jalan-jalan lagi.” Ucap Oh Sol merangkul lengan Sun Kyeol
“Aku
ingin makan ramyeon di dalam rumah yang hangat.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol seperti
mendapatkan kembang api
“Ramyeon?”
ucap Sun Kyeol tersepu malu, Oh Sol pikir Sun Kyeol akan membuatkn ramyun
untuknya.
Akhirnya Sun
Kyeol membuat semangkuk ramyun, dan menyuruh Oh Sol makan. Oh Sol pun mulai makan, Sun Kyeol tiba-tiba
meminta maaf. Oh Sol bertanya untuk apa. Sun Kyeol merasa bersalah karena tak
bisa menemani Oh Sol di Sungai Han.
“Kenapa
meminta maaf untuk itu? Akulah yang ingin ke rumahmu. Berkencan di rumah jauh lebih baik, bukankah
begitu? Sesudah selesai makan ini, Apa ingin menonton film? Berkencan di
bioskop...” ucap Oh Sol lalu terdiam karena Sun Kyeol tak suka keramaian.
“Aku
ingin nonton film bersama, Di TV... Di rumah.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol pun
merasa bersalah.
Keduanya
duduk di sofa dengan saling berpegangan tangan, Oh Sol gugup melihat adegan
kiss di TV lalu merasa tiba-tiba merasa haus. Tapi langsung tersedak karena
adegan romancenya makin intens. Sun Kyeol panik melihat Oh Sol memastikan
keadaanya.
“Apa Kau
baik-baik saja? Coba lihat... Aku akan menghapusnya... Semuanya ada di bibirmu.”
Ucap Sun Kyeol membersihkan bibir Oh Sol. Keduanya terlihat gugup setelah
bertatapan.
“Aku...
Sepertinya aku harus pulang... Ini Sudah larut.” Kata Oh Sol akan bergegas
pergi.
“Tunggu
Sebentar... Tidak bisa... Tidak bisakah kau tinggal lebih lama Atau jika sudah
larut, kau bisa bermalam di sini.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol terlihat gugup.
“Maksudku,
kamarmu masih tersedia. Dan filmnya masih jalan, kau juga tahu itu” kata Sun Kyeol.
Oh Sol mengerti seperti pikiranya salah sangka.
“Tapi
ayahku akan khawatir dan O Dol juga.” Mereka semua tahu hubungan kita sekarang.
Jadi menghabiskan malam agak sedikit...” kata Oh Sol. Sun Kyeol mengerti
“Maafkan
aku... Seharusnya aku lebih mengerti.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol pun pamit pergi.
Sun Kyeol ingin mengantarya tapi Oh Sol menolak langsung mengambil jaket dan
keluar dari rumah.
Oh Sol
didepan pintu rumah terlihat gugup, lalu berpikir untuk kembali berpamitan dan
masuk rumah, tapi pikirinya kembali mengingatkan kalau harus pulang ke rumah.
Sun Kyeol
membuka pintu kaget melihat Oh Sol ternyata masih ada didepan rumahnya. Oh Sol
pun kaget karena pintu tiba-tiba terbuka, lalu dengan berani mengatakan kalau
hari ini akan menginap. Sun Kyeol melonggo seperti tak percaya.
Oh Sol
akhirnya memberikan kecupan untuk menyakinkan, Sun Kyeol pun tak mau
menghilangkan kesempatanya dan langsung mencium Oh Sol, bahkan mengendongnya
dan mendudukan diatas counter dapur. Oh Sol pun seperti menikmati ciuman yang
selama ini ditahan karena tak boleh menerima pesaan Sun Kyeol.
Bersambung
ke episode 14
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar