PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 02 Januari 2019

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Yi Hyun terlihat kesal melihat Dokter Lee yang datang, wajahnya kesal sambil makan batang seledri, sementara Dokter Lee dengan penuh semangat mengeluarkan banyak makanan diatas meja. Sementara Ok Nam berjalan bertemu dengan pohon yang mengajaknya mengobrol.
“Bagaimana kabar kalian?” tanya Ok Nam, Pohon menjawab dengan daun yang bergoyang. Ia  lalu memberitahu kalau   akan pergi ke rumah Profesor Jung.
“Hari ini dia mengundangku makan malam.” Kata Ok Nam dengan wajah bahagia. 

Saat itu Ok Nam bertemu dengan Geum di depan rumah, bertanya mau kemana. Geum mengatakan akan pergi ke kampus dan bertanya balik.  Ok Nam memberitahu kalau Profesor Jung mengundangnya makan malam dan mengajak Geum yang harus datang.

“Jangan pergi.” Ucap Geum menahan lengan Ok Nam, Ok Nam bertanya apakah terjadi sesuatu
“Apa Anda yakin Profesor Jung adalah orang yang kau tunggu? Mungkin bukan dia.” Kata Geum. Ok Nam terlihat binggung. 


Di dalam rumah
Dokter Lee sudah selesai menata makanan, lalu membuka jaketnya karena merasa sangat panas. Yi Hyun mengeluh tapi langsung menutup matanya dan panik karena Dokter Lee mengunakan pakaian yang terbuka.
Saat itu di rumah para tanaman saling berbicara. “Apa rencana wanita itu? Bukankah dia mengenakan itu untuk menggodanya? Tentu saja! Jika kita tidak bertindak, sesuatu akan terjadi. Kita harus memberi tahu Bu Peri.”

Di luar rumah, tanaman memberitahu Ok Nam kalau ada keadaan gawat menyuruh masuk karena keadaannya yang sangat penting. Ok Nam bisa mendengarnya, Ok Nam memberitahu Geum kalau  harus segera masuk ke rumah.
“Rumah? Apa Maksudnya rumah Anda?” tanya Geum. Ok Nam menegaskan itu rumah Geum dan Yi Hyun. Geum terlihat binggung. 

Di dalam rumah, Yi Hyun tak percaya kalau Dokter Lee  yang datang untuk membawakan sup rumput laut. Dokter Lee pikir kalau ini  paling menakjubkan adalah memasak semua ini. Yi Hyun mengaku kalau  akan menikmatinya, tapi nanti.
“Kenapa kau harus bersikap aneh tepat di hari dan waktu ini? Tamu yang sangat penting akan datang hari ini. Waktunya hampir tiba jadi Pergilah. Aku akan menikmati makanan yang kau bawa.” Ucap Yi Hyun
“Apa yang kau lakukan?” keluh Dokter Lee bingung, Yi Hyun memohon agar kali ini saja melakukanya.
“Apa Kau mengusirku? Siapa yang akan datang?” tanya Dokter Lee mendorong Dokter Lee keluar pintu. 

Saat itu Geum membuka pintu, Yi Hyun dan Dokter Lee kaget melihat yang datang. Dokter Lee heran melihat Geum malah datang ke rumahnya. Yi Hyun terlihat gugup, Ok Nam akhirnya memperlihatkan wajahnya lalu  berkomentar malam ini indah. Dokter Lee kaget melihat Ok Nam yang ikut datang. 

Di meja makan sudah banyak makan,  Yi Hyun mengajak merkea makan  walau tidak ada nasi untuk menyantapnya. Geum bingung melihat diatas meja kalau hidangan timur bertemu dengan barat. Ok Nam pun akan mulai makan
“Rasanya cukup enak.” Ucap Ok Nam makan, Yi Hyun mulai makan dan langsung mengumpat. Geum pun mencoba lalu mengeluh kalau rasanya asin.
“Berhentilah main-main denganku. Aku mengikuti resep di internet secara tepat.” Keluh Dokter Lee
“Kau mencicipinya saat memasaknya, kan?” kata Yi Hyun. Dokter Lee menganguk.
“Kurasa rasanya pas.” Ucap Dokter Lee mencicipinya. Ok Nam pun berpikir kalau rasanya cukup enak.
“Bu Peri, berbohong akan membuatmu sakit perut.” Komentar Geum. Dokter Lee mulai mengumpat marah.
“Hidangan ini lezat.” Ucap Ok Nam mencicipi makanan lain, Yi Hyun yakin karena sudah membuatnya sendiri.
“Saus seladanya, maksudku sausnya. Aku menyiapkan semua bahan yang ada di dalamnya.” Kata Yi Hyun bangga.  Ok Nam memuji kalau rasanya sangat enak.
“Bukankah kau hendak ke lab?” ucap Yi Hyun menepuk pundak Geum.
“Kukatakan kepadanya bahwa aku bertemu denganmu. Kau bilang ada urusan penting di lab.” Ucap Dokter Lee seperti ingin Geum pergi juga.
“Geum, apa terjadi sesuatu?” tanya Yi Hyun curiga, Geum terlihat binggung lalu mengajak untuk minum-minum
“Kau bilan Minum-minum? Mendadak sekali. Bukankah kau akan ke lab?” ucap Yi Hyun
“Setelah kupikir-pikir, aku tidak harus pergi.” Kata Geum. Yi Hyun pikir  tidak bisa memberinya alkohol dalam kunjungan pertamanya.
“Selain itu, Nona Seon mungkin bukan peminum.” Kata Yi Hyun. Geum bertanya apakah Ok Nam keberatan. Ok Nam mengaku Tidak masalah.
“Minuman itu milik ibumu. Kita menghabiskan yang kubeli tempo hari. Ayo minum ini.” Kata Geum mengeluarkan botol wiski. Yi Hyun pikir  Minuman itu terlalu kuat.




Flash Back
Peri Yi Ji memberitahu kalau isi gelas dan pantulkan bulan pada minuman. Dan Jika membakar bulan itu, mereka mendapat anggur hwawol lalu memberikan minumanya. Geum dimasalalu memuji Anggur hwawol buatan Yi Ji paling nikmat di kayangan.
“Surat cintamu... Maaf aku membacanya.” Akui Peri Yi Ji, saat itu surat itu terbang menutup wajah Yi Ji saat itu membaca suratnya.
“Kau tidak berani memberikan surat itu. Kenapa kau selalu membawanya?”e ejek Peri Yi Ji
“Aku yakin kau tahu alasannya.” Komentar Geum, Yi Ji tak mengerti maksudnya.
“Kau sama seperti aku. Kau membawa surat tanpa bisa memberikannya kepada penerimanya. Kau bisa Katakan jika aku salah.” Ucap Geum mengambil surat yan dibawa Yi Ji. Yi Jin menyuruh Geum berhenti mengambil kembali suratnya.
"Dalam mimpi tanpa harapan, aku menanam bunga yang tidak akan mekar." Itu adalah lagu buatan Peri Pelindung yang populer di kayangan akhir-akhir ini. Menanam bunga yang tidak akan mekar adalah hal bodoh dan menyedihkan untuk dilakukan.” Ucap Geum
“Meski bunga itu tidak mekar, aku tetap akan menanamnya.” Kata Yi Ji dengan senyuman. 



Semua akhirnya minum bersama, Dokter Lee melihat pot yang dibawa Ok Nam menyindir kalau memberi pot yang sama kepada Geum. Ok Nam bertanya Pasien apa yang ditangani hari ini.  Dokter Lee malah balik bertanya alasan Ok Nam datang.
“Apa kau tidak kedinginan mengenakan gaun itu?” ejek Ok Nam. Dokter Lee ingin tahu Kapan akan kembali ke Gyeryong.
“Bukankah gaunmu agak kekecilan untukmu?” ucap Ok Nam, Dokter Lee mengeleh Ok Nam yang terus berada di sekitar Profesor Jung
“Bukankah tidak nyaman mengenakan gaun itu?” ucap Ok Nam. Dokter Lee mengaku rasanya nyaman.
“Bukankah kau yang berpakaian tidak nyaman?” ejek Dokter Lee marah.

Yi Hyun melihat Dokter Lee yang marah menyatakan kalau kalah menyurhnya agar minum sampai habis. Dokter Lee mengeluh kalau Ok Nam  tidak boleh terus menanyakan hal yang sama. Ok Nam pikir tak ada yang salah.
“Kau tak salah.. Inti permainannya adalah mengajukan pertanyaan acak. Tidak ada yang salah soal menanyakan topik yang sama. Kau cukup membuat lawanmu terkecoh. Profesor Lee, akui kekalahanmu dan minum sampai habis..” Ucap Yi Hyun
“Tidak kusangka kau begitu mudah terpengaruh Aku tidak pernah terpengaruh oleh ucapan.” Komentar Yi Hyun, Dokter Lee yang kesal memilih untuk minum.
“Ini terasa nikmat... Kapan kau belajar membuat koktail?” ucap Dokter Lee
“Aku beri tahu... Jika bertekad, aku mampu melakukan apa pun.” Ucap Yi Hyun
"Pria yang kukenal tidak pernah melakukan tipuan. Dia mengalami ketidaknyamanan karena jujur dan keras kepala, tapi selalu menanggungnya.” Kata Ok Nam sedih  
“Nona Seon, sudah lama aku ingin menanyakan ini. Siapa pria yang kau cari?” tanya Dokter Lee
“Aku tahu kau sedang membahas pria itu.” Ucap Ok Nam, Dokter Lee pin ingin tahu siapa itu. Yi Hyun dan Geum gugup memilih untuk minum.
“Suamiku.” Kata Ok Nam, Dokter Lee binggung Ok Nam mencari suaminya.
“Bagaimana kau bisa tidak mengenali suamimu? Anggap saja ucapanmu benar, tapi apa kau tidak tahu siapa suami yang kau sayangi itu? Itu lebih menggelikan daripada fakta bahwa kamu peri berusia 699 tahun. Bagaimana bisa kau melupakan pria yang begitu kamu cintai? Kau tidak boleh menyebutnya cinta.” Komentar Dokter Lee 

"Akhir Joseon"
Ok Nam menangis menatap baju suaminya, saat itu Peri Goo melihat Ok Nam bertanya kenapa menangis. Ok Nam mengaku tidak bisa mengingat wajahnya. Peri Goo tak mengerti maksudnya meminta Ok Nam agar Berhenti menangis dan katakan ada apa.
“Kemarin aku masih mengingat wajahnya dengan jelas, tapi sekarang wajahnya lenyap dari ingatanku.” Ucap Ok Nam
“Kau bilang peri bisa kehilangan kemampuannya jika sudah lama tidak menempati posisinya. Kau menikah dengan pria itu dan tinggal di Bumi selama puluhan tahun. Mungkin dewa merasa kesal. Aku juga lupa cara terbang.” Kata Peri Goo.

Ok Nam mengingatnya terlihat sedih, Yi Hyun melihatnya lalu membela Ok Nam memberitahu Dokter Lee kalau kejadiannya 699 tahun silam karena pasti tak ingat. Ia menegaskan kalau Ok Nam bukan anggota Mensa International seperti dirinya.
“Wajah suami bukan soal matematika. Kenapa kau membahas itu?” keluh Dokter Lee kesal
“Sepertinya aku sedang dihukum. Aku ditinggalkan hanya dengan kepiluan dan tidak bisa mengingat wajahnya.” Kata Ok Nam
“Tidak... Dilupakan oleh istri tersayang terasa lebih menyakitkan daripada Anda tidak bisa mengingat dia. Pasti suami Anda yang sedang dihukum.” Ucap Geum.
“Apa Kau penyair, ya? Kau mengusulkan agar kita minum-minum. Berhentilah melantur dan minumlah.” Ejek Yi Hyun


Suasana terlihat sedih, Dokter Lee marah melihat tatapan Yi Hyun mengarah pada Ok Nam lalu meminta Cola karena mendadak merasa sesak. Yi Hyun pikir Minum Cola tidak akan menyelesaikannya lalu mengejek temanya itu dokter dan minum Cola untuk gangguan pencernaan.
“Benar. Aku menutup luka dengan doenjang dan minum Cola untuk gangguan pencernaan. Aku juga meresepkan sup dongchimi untuk pasien yang sakit perut.” Ucap Dokter Lee marah
“Sikap angkuhmu sama sekali tidak membantu.” Komentar Yi Hyun
“Cepat belilah kola bersama Geum.” Kata Dokter Lee, Yi Hyun mengeluh Kebiasaan minum Dokter Lee yang cukup buruk.
“Apa Anda menginginkan sesuatu, Bu Peri?” tanya Geum bangun, Ok Na mengaku tak ada berpesan agar hati-hati dijalan. Akhirnya Yi Hyun pun mengikutinya. 

“Kau pasti cukup akrab dengan Profesor Jung. Maaf karena menyelamu, tapi aku menyukai dia. Aku paham kau seorang peri dan hidup selama 699 tahun, tapi jangan ganggu dia. Dia orang yang sangat kucintai.” Ucap Dokter Lee blak-blakan.
“Kau... Apa?” ucap Ok Nam kaget Dokter Lee menegaskan kalau hendak memberitahunya hari ini, tapi rencananya gagal.
“Tapi Aku tetap akan segera melakukannya. Aku akan mengenakan pakaian yang lebih mengejutkan dan melakukan ini. Apa Kau tahu langkah bersandar, meremas, dan menggesek dalam merayu? Aku akan melakukan tiga langkah itu untuk membuatnya menyukaiku. Aku tahu kau tidak bisa. Peri tidak bisa melakukan hal semacam itu.” Ucap Dokter Lee. Ok Nam terlihat kaget
“Aku sudah selesai bicara.” Ucap Dokter Lee, Ok Nam mengerti dan ingin memberikan saran.
“Dahulu dia menyukai model rambut bentuk kupu-kupu. Rambutmu terlalu pendek untuk model rambut itu. Selain itu, bagaimana jika kau telanjang saja daripada mengenakan gaun terbuka seperti ini?” ejek Ok Nam, Dokter Lee melirik sinis.
“Saat pertama kami bertemu di air terjun, tidak ada sehelai benang pun di tubuhku.. Aku telanjang bulat... Saat aku mendekati dia, pikirannya tidak terkendali.” Ucap Ok Nam,Dokter Lee tak ingin mendengarnya meminta Ok Nam berhenti bicara. 



Yi Hyun keluar dari minimarket sambil menyanyi dengan lisik "Kim Geum menulis cerita erotis saat larut malam, Kim Geum sangat menyombongkan bunga teratainya, Tapi sekarang aku juga memilikinya" Geum mengeluh kalau rap yang dibuat Yi Hyun itu payah sekali.  
"Siapa kamu berhak menilai rapku?" balas Yi Hyun, Geum akhirnya tak peduli dengan wajah kesal
“Kenapa akhir-akhir ini kau marah kepadaku? Kau menakutkan.” Kata Yi Hyun. Geum menolak.
“Apa karena Nona Seon?” tanya Yi Hyun, Geum bertanya apakah Yi Hyun  akan mendadak mengundang Ok Nam lagi ke rumah. Yi Hyun pikir tak ada yang salah.
“Kau harus Beri tahu aku lebih dahulu. Rasanya tidak nyaman.” Keluh Geum
Saat itu Yi Hyun menerima pesan dari Dokter Lee  “Sudah larut malam. Kami pamit.” Lalu terlihat marah karena tadi menyuruh berbelanja. Ia memberitahu kalau Geum kalau dua wanita itu pulang karena sudah larut malam. Geum langsung berlari dengan wajah panik. 


Geum berlari ke rumah sudah tak ada Ok Nam akhirnya pergi ke rumahnya mencoba mengedor pintu. Tapi Yi Hyun menahanya, agar Geum tak  menggedor pintunya dan Jangan ganggu Ok Nam. Geum terlihat binggung. Yi Hyun ingin mengatakan sesuatu.
“Aku menyukai Ok Nam... Ada perasaan yang harus kukatakan kepadamu.” Kata Yi Hyun. Geum tak percaya mendengarnya.
“Mungkin saja aku orang yang dia cari selama ini... Geum, jadi... Jangan menyukai Ok Nam.” Kata Yi Hyun. Geum tak bisa berkata-kata. 

Ok Nam mencoba tidur tapi pikiranya mengingat saat Geum menahanya lalu berkata “Apa Anda yakin Profesor Jung adalah orang yang ditunggu? Mungkin bukan dia.” Ok Nam terlihat sangat gelisah dan berusaha untuk tidur.
Ok Nam membuka pintu kaget melihat suaminya dan bertanya kenapa baru pulang. Saat itu Dokter Lee datang mengaku Yi Hyun sebagai suaminya. Ok Nam tak mau kalah kalau Yi Hyun adalah suaminya, keduanya saling tarik tangan Yi Hyun mengaku sebagai pria miliknya. Yi Hyun hanya diam saja.
“Aku menunggunya selama 699 tahun. Aku tidak mau kehilangan dia tepat di depan mataku.” Tegas Ok Nam
“Walau mempelajari kedokteran saat berusia 20 tahun, aku mencintai dia jauh sebelumnya. Sekarang dia suamiku.” Balas Dokter Lee. Ok Nam tak teriam akhirnya keduanya saling tarik menarik. Akhirnya Yi Hyun melepaskan keduanya.
“Nona Seon... Aku minta maaf... Aku, Jung Yi Hyun, telah terpikat oleh tiga langkah yaitu bersandar, meremas, dan menggesek.” Ucap Yi Hyun. Ok Nam tak mengerti maksudnya.
“Aku tidak bisa menahan pendekatan fisiknya... Maaf karena mudah terpikat.” Tegas Yi Hyun akhirnya mencium dokter Lee. Ok Nam melihatnya terlihat sangat shock. 



Ok Nam terbangun dengan wajah panik dan terlihat pucat. Jeom Soon membawa makanan melihat ibunya bertanya apakah sakit. Ok Nam hanya mengaku hanya tidur lebih lama. Jeom Soon pun memberikan minum ibunya agar bisa tenang.
“Ibu mengalami mimpi yang sangat buruk.” Akui Ok Nam ketika sudah mulai tenang.
“Wajah Ibu sangat pucat. Apa Kemarin terjadi sesuatu di rumah Ayah?” tanya Jeom Soon. Ok Nam ragu untuk menceritakan dan tak ingin membahasnya.
“Mari makan dahulu. Aku mencoba memasak.” Ucap Jeom Soon. Ok Nam memuji anaknya sudah dewasa.
“Ibu memasak setidaknya 150.000 makanan untukku selama aku bereinkarnasi lima kali. Aku bisa melakukan sebanyak ini.” Kata Jeom Soon. Ok Nam terlihat hanya diam saja.
“Kenapa? Apa Ibu tidak berselera makan? Apa Mau kubantu memakannya?” tanya Jeom Soon khawatir. Ok Nam mengajak akan mulai makan. 


Geum masuk ke dalam lab melihat Kyung Sik seperti tidur di lab lagi semalam, lalu berjalan perlahan agar tak membangunkanya. Akhirnya Geum melihat gelas kopinya dan bertanya-tanya “Apa Bu Peri tidur nyenyak semalam?”
Dua mahasiswa melonggo melihat ada tiga orang yang berbaring di rumput dan akan menelp 911. Peri Park terbangun lalu melihat sekeliling dan membangukan Peri Oh. Si mahasiswa menanyakan keadaan ketiganya. Peri Oh melihat ada di kampus terlihat bahagia.
“Akhirnya kita sampai... Kita sudah sampai. Apa ini Universitas Yiwon?” tanya Peri Oh. Dua mahasiswa menganguk.
“Kita ada di Universitas Yiwon.” Jerit Peri Oh bahagia.
Dua mahasiswa melihatnya memastikan keadaannya baik-baik saja. Peri  Goo mengaku baik-baik saja sambil menangis. Dua mahasiswa memilih untuk pergi dengan wajah ketakutan.
“Sekarang aku merasa sangat emosional. Akhirnya kita bisa bertemu dengan Peri Seon. Bagaimana nasib kita tanpa kacang ajaib Penyihir Park?” jerit Peri Goo sambil menangis haru.
“Kenapa kalian menangis di pagi yang indah? Kini masa sulit telah berlalu.”ucap Peri Oh yang mengengam tangan Peri Park
“Bisakah kau melepaskan tanganku?”ucap Peri Park yang menangis karena kesakitan.
“Kapan kau menjadi begitu kuat? Mulai sekarang jangan menyentuhku. Kau bisa menggores tubuhku. Jika kau menyentuhku sekali lagi, aku tidak akan menerimanya.”keluh Peri Park kesal, Peri Oh terlihat binggung karena tangan bisa membuat Peri Park kesakitan. 


Ibu Geum pulang kerumah mengau merasa jauh lebih baik karena menurutnya Germanium memang efektif sesuai rumornya. Ia melihat ada sup rumput laut didapur dan tersenyum bahagia karena berpikir Dokter Lee bisa memberikan pada Yi Hyun, lalu mencobanya.
“Kenapa rasanya seperti ini? Dasar Berandal. Aku menyuruhnya merayu Profesor dengan sajian lezat. Apa Dia malah menyiksanya dengan rumput laut?”keluh Ibu Geum 

Dokter Lee datang membawa banyak barang terlihat kesal dengan ucapan Ok Nam yang mengaku tidak ada sehelai benang pun di tubuhnya. Ia menegaskan Yi Hyun tidak akan pernah membeli kopinya lagi karena sudah punya kopi seduhan tangan hingga kopi dingin.
Yi Hyun masuk kampus tak sengaja bertemu dengan Geum, Saat itu Geum melihat dasi yang dipakai oleh Yi Hyun lalu berusaha untuk menahan hatina. 

Sementara Ok Nam menumbuk kopinya, terlihat kesal tanpa sadar kopinya keluar dari tempatnya. Saat melamun, Ok Nam kembali mengingat tentang mimpinya saat Yi Hyun yang mencium dokter Lee.
Ok Nam pun berteriak agar tak boleh terjadi seperti itu, wajahnya terlihat binggung karena Yi Hyun belum datang padahal sudah lewat jam 9 pagi. 

Yi Hyun sudah masuk ke dalam kelas, mahasiswa wanita berkomentar Yi Hyun memakai dasi itu lagi, lalu bertanya apakah Yi Hyun memang makin pantas memakainya.  Sementara mahasiswa dibelakang berpiir memakai dasi itu. Mahasiswa lain berpikir mereka akan tercekik dasi itu.
“Prinsip Hardy-Weinberg menyatakan bahwa dengan tidak adanya...” ucap Yi Hyun tiba-tiba seperti merasakan seseorang yang bicara
“Apa kau hidup seakan-akan sudah lupa?” ucap Peri Yi Ji, Yi Hyun mencoba untuk tak mengubrisnya kembali tak mengajar.
“Tuntaskan pembalasan dendammu... Pembalasan dendam.” Bisik Peri Yi Ji sambil mencekik leher Yi Hyun
Dua mahasiswa melihat Yi Hyun seperti tercekik memastikan kalau baik-baik saja. Yi Hyun akhirnya bisa bernafas mengaku mendadak merasa pening. Mahasiswa menawarkan kopi dan akan membelinya. Yi Hyun menolak karena mereka sedang kuliah dan mengajak untuk lanjut belajar. 


Tiga peri berjalan keliling kampus. Peri Oh pikir merkea  sudah lewat jalan ini dan mengeluh karena mereka hanya berputar-putar. Peri Park pikir  Pasti jauh lebih mudah jika Tuan Goo bisa terbang dan melihat sekeliling dengan nada menyindir.
“Kau tahu, saat pertama kami bertemu, kupikir Tuan Gu akan menjadi teman yang berguna karena sayapnya, tapi lihatlah kita sekarang.” Ejek Tuan Park
“Jangan begitu kejam... Berkat aku, setidaknya kita punya merpati sebagai selimut.” Kata Tuan Goo
“Aku akan mengatakan ini karena kamu membahasnya. Hanya dua ekor merpati yang menghampiri kita semalam. Keduanya tidak akan datang jika bukan karena remah roti. Tanpa tempat tinggal dan bantuan merpati, aku akan segera mati karena hipotermia.” Tegas Tuan Park marah
“Aku minta maaf.” Ucap Tuan Goo, Tuan Park kesal padahal baru mulai mengeluh.
“Bagaimana bisa aku melanjutkan jika kau sudah meminta maaf? Apa Sekarang kau tidak bisa diganggu?” kata Tuan Park
“Hanya saja, semua ucapanmu benar.” Akui Tuan Goo. Nyonya Oh meminta mereka berhenti meributkan siapa yang lebih baik dan lebih buruk.
“Apa hanya aku yang merasa lapar?” tanya Nyonya Oh, Tuan Park mengaku Perutnya keroncongan hingga terasa sakit.
“Tuan Gu, kau bilang punya teman di sekitar Seoul dan tahu semua restoran enak.” Ucap Nyonya Oh
“Aku mengambil makanan dari kapal.Apa Kau mau memakannya?” tanya Tuan Goo. Tuan Park pikir makanan itu pasti sudah basi
“Tapi Aku akan tetap memakannya.” Ucap Tuan Park, akhirnya mereka pun mencoba mencari tempat duduk untuk makan. 



Yi Hyun baru saja selesai mengaja, Peri Yi Ji seperti kembali mengangguk dan kembali mencekik. Yi Hyun pun memegang lehernya karena seperti tak bisa bernafas. Mahasiswa pria melihat tingkah Yi Hyun berpikir sekarang pasti mendalami metode berakting.
“Begitulah cara dia membuat wanita membelikannya kopi dan sebagainya.” Ucap Mahasiswa pria.
Yi Hyun akhirnya terbebas dari cekikan dilehernya, wajahnya terlihat panik dan kebingungan. 

Tiga peri duduk di bangku taman, Nyonya Oh mengajak mereka untuk membayangkan menyendok nasi kukus, Nasinya seakan-akan berendam di Pemandian Peri dengan warna Putih dan berkilau. Keduanya merasakan ada nasi panah yang mengepul.
“Sekarang bayangkan menyantap nasi putih itu. Kau Ambil kimchi matang yang sudah dibilas dengan air, lalu gulung sepotong yellowtail di dalamnya. Begitu masuk ke dalam mulut, ikan mentahnya akan terasa enak dan kenyal, sedangkan kimchi matangnya akan terasa renyah.” Ucap Tuan Goo yang terlihat senang.
“Bayangkan daun labu kukus... Isi dengan sesendok nasi yang baru matang dan sejumput gochujang. Lalu celupkan ssam itu ke dalam semur doenjang dan makanlah. Mungkin langit-langit mulut kita akan terbakar.” Kata Tuan Park tak bisa menahan wajahnya yang kelaparan.
“Bagaimana? Bisakah kalian membayangkan rasanya?” kata Nyonya Oh dan mereka pun mulai makan ikan asin yang dibawa Tuan Goo. 


Saat itu sebuah camera merekam ketiganya, Kyung Sul pun berdiri dibelakang kamera bertanya apakah mereka sedang syuting film dan seorang aktor. Ketiganya melonggo binggung. Kyung Sul pun memperkenalkan diri mengaku sebagai calon sutradara film.
“Selama ini aku hanya merekam dokumenter, tapi akan segera merekam film juga. Hubungi aku jika kalian tertarik dengan film independen. Sekarang Aku harus masuk kelas jadi Hubungi aku.” Ucap Kyung Sul memberikan kartu namanya.

Tuan Goo menerima kartu dan membacanya dari jauh,  Tuan Park memastikan kalau Film yaing dimaksudnya gambar bergerak. Tuan Goo pikir begitu, lalu dengan gaya seperti aktor berpikir akan mencobanya. Tuan Park mengejek kalau Tuan Goo itu tak bisa memainkan peran apa pun.
“Itu konyol. Sutradara itu sepertinya tertarik kepadaku. Itulah sebabnya dia memberiku kartu namanya. Dia sangat tertarik kepadaku.” Kata Tuan Goo bangga. Tuan Park makin mengejek.
“Apa Kalian ingat kaca bulat yang dia bawa?” ucap Tuan Park. Tuan Goo pikir itu kamera.
“Ya. Benda itu selalu menyorotku. Orang yang dimaksud oleh sutradara itu adalah aku.” Kata Tuan Park bangga
“Kau melantur lagi. Kaca bulat itu lebih besar daripada mata sapi tetangga kita. Bisa saja benda itu menyorot kamu atau aku dan kita tidak bisa mengetahuinya.” Kata Tuan Goo
“Tuan Gu, Apa kau tidak becermin? Bagimana bisa orang sepertimu menjadi aktor?” ejek Tuan Park
“Aku sungguh menyarankan kamu pergi ke sungai dan melihat bayanganmu sendiri. Di antara kita berdua, wajahku lebih tampan.” Komentar Tuan Goo
“Hanya karena bertubuh tinggi dan ramping, bukan berarti kau tampan!” balas Tuan Park yang kembali saling adu mulut
“Apa kita kemari untuk menjadi aktor? Kenapa kalian meributkan hal konyol? Sekarang Membayangkan makanan sudah tidak berhasil untukku. Jika kalian sudah selesai makan, mari mencari Peri Seon.” Ucap Nyonya Oh kesal
“Bagaimana kita bisa mengelilingi kampus setelah makan teri saja? Kakiku sangat lemas.” Keluh Tuan Park
“Berhenti melantur dan bangunlah... Persediaan teri kita tinggal sedikit. Jadi Mari mencari dia sebelum kita kehabisan makanan. Apa Kau mau mati kelaparan?” kata Nyonya Oh, akhirnya mereka berdua kembali berjalan.

Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar