PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 29 Januari 2019

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 14 Part 1


PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

[Episode 14: Kau Membuatku Ingin Menjadi Pria yang Lebih Baik]
Sun Kyeol dan Oh Sol sarapan bersama dengan wajah tertawa bahagia. Sun Kyeol dengan senyuman mengusap wajah Oh Sol karena ada sisa roti di bibirnya. Oh Sol tersenyum lalu minum susu digelasnya. Sun Kyeol langsung tersenyum kembali melihatnya.
“Ada Kumis susu, mirip anak-anak.” Ejek Sun Kyeol. Oh Sol ikut tersenyum lalu menghapus di bibirnya.
“Mungkinkah sengaja menyisakan supaya aku membersihkannya?” goda Sun Kyeol. Oh Sol mengelak karena sudah hilang.
Akhirnya Sun Kyeol berjongkok didepan Oh Sol, akan membersihkanya tapi langsung menciumnya. Oh Sol tersenyum melihatnya, akhirnya saling memberikan ciuman pagi hari.
Pesan dari Oh Dol masuk “Kau mati sekarang.” Oh Sol panik membacanya. Sun Kyeol bertanya Apa ada masalah. Oh Sol mengaku kemarin akan  mengabari Ayah tapi lupa mengirimkan pesan.  Sun Kyeol pun ikut panik.
“Tunggu. Akan kuantar pulang.” Ucap Sun Kyeol mengejar Oh Sol bergegas pulang. Oh Sol menolak
“Bakal gawat kalau dia tahu kita bersama. Nanti aku telepon.. Oke” ucap Oh Sol keluar dari rumah. Sun Kyeol tak bisa menahanya.
“Buat hari ini, Hwaiting!” ucap Oh Sol kembali membuka pintu lalu memberikan tanda cinta, Sun Kyeol pun tak bisa menahan senyuman malu. 


Oh Sol mengendap-ngendap pulang ke rumah, saat itu Oh Dol keluar dari toilet mengejek kakaknya yang semalaman tanpa mengabari dan berpikir kalau melakukan ini sepanjang waktu di Busan. Oh So hanya bisa tersenyum karena adiknya belum berangkat sekolah.
“Lalu Ayah mana?” tanya Oh Sol. Oh Dol melirik ke arah dapur. Oh Sol panik melihat ayahnya mengasah pisau lalu memotong kepala ikan dengan cepat.
“Semalaman tidur di mana anak nakal?!!” ucap Tuan Gil dengan tatapan sinis.
“Ayah... Di Ju Yeon! Aku tidur di rumah Ju Yeon.” Akui Oh Sol berbohong dengan cepat. 
Oh Dol tiba-tiba menelp Joo Yeon ingin memastikan apakah  O Sol tidur di rumahnya. Oh Sol panik karena mungkin kebohonganya terungkap. Joo Yeon membenarkan kalau Oh Sol  tepar sesudah minum bir dengan ayam goreng.
“Kenapa? Apa Dia tak menelepon rumah?” ucap Joo Yeon, Oh Dol mengerti lalu menutup telpnya. Oh Sol pun bisa bernafas lega.
“Kau mabuk dan tepar sepanjang waktu. Untuk apa ponselmu?” kata Tuan Gil marah.
“Maaf, Ayah... Tadinya mah mau nelepon, tapi lupa.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil akhirnya percaya menyuruh anaknya mandi lalu makan karena akan membuat makarel rebus.
“Hei.... Sadarkan dirimu! Kau di ada luar dengan kekasihmu.” Ucap Oh Dol pada sang kakak lalu masuk kamar.
“Terima kasih banyak, Joo Yeon.” Kata Oh Sol akhirnya berjalan masuk ke dalam kamarnya.


Sun Kyeol berbicara dengan Oh Sol merasa harus mengajak Joo Yeon makan enak karena bisa berpikir cerdas banget. Ia lalu berpikir kalau  sepertinya Oh Sol sudah melakukan ini berkali-kali. Oh Sol mengaku bukan seperti itu.
“Apa Kau tak pergi ke kantor? Kau terus mencoba berkelahi denganku.” Ucap O Sol kesal
“Kau tetep imut walaupun sedang berdebat denganku... Aku rindu. Gimana ini? Aku terlalu rindu... Bagaimana aku akan menunggu?” keluh Sun Kyeol lalu melihat sekeliling kantor memastikan tak ada orang orang.
Sun Kyeol tanpa malu-malu memberikan ciuman di ponselnya lalu bertanya apakah Oh Sol bisa merasakan yang ada dihatinya. Dong Hyun, Jae min dan Young Sik melihat sikap Sun Kyeol bermesraan di telp hanya bisa melonggo, lalu menjerit karena tiba-tiba tubuh mereka merinding.
“Aku juga rindu... Semoga harimu menyenangkan... Hwaiting!” ucap Oh Sol lalu tersenyum membalas ciuman Sun Kyeol 

Senior Choi Gun melihat Choi Gun tinggal di Korea lebih lama dari yang diduga, lalu bertanya apakah memutuskan untuk tinggal selamanya. Choi Gun mengaku masih merenungkannya. Seniornya pikir kalau  Choi Gun mungkin bisa menebak, meminta untuk datang
“Bagaimana jika bekerja bersama kami, Apa Kau akan menerima tawaran itu?” ucap Senior Choi Gun
“Terima kasih atas tawarannya, tapi hatiku belum siap. Maafkan aku, Sunbae.” Kata Choi Gun
“Yah... Memang pasti seperti itu. Apa Kau memutuskan untuk kembali ke Rochester? Kudengar beberapa saat yang lalu mereka menawarkanmu peran profesor asosiasi.” Kata Senior Choi Gun
“Itu bukan satu-satunya alasan. Aku hanya ingin tetap seperti yang sudah kulakukan sebelumnya. Juga, ada masalah pribadi yang harus kuurus.”jelas Choi Gun
“Coba kau Pikirkan lagi. Aku benci membiarkan dokter fenomenal sepertimu pergi.” Kata Senior Choi Gun
“Terima kasih atas kata-kata baikmu.” Kata Choi Gun lalu melihat sosok Tuan Cha menaiki eskalator dan meminta tolong pada Sunbae-nya sebuah bantuan. 




Joo Yeon duduk bersama dengan Oh Sol sambil mengodanya kalaupepatah bilang wajah yang adil mungkin menyembunyikan hati yang busuk. Oh Sol hanya bisa tersenyum, Joo Yeon makin mengejek apakah Oh Sol menyukainya bersama dengan Sun Kyeol.
“Kalian Ngapain aja semalaman?” goda Joo Yeon, Oh Sol pikir apa lagi yang mereka lakukan.
“Sudah kuberi tahu. Kami makan ramyeon dan menonton film.” Kata Oh Sol
“Hei, apa lagi yang kalian lakukan sesudah menonton film?” kata Joo Yeon makin mengoda.
“Hei, tak seperti yang kau pikirkan.” Kata Oh Sol, Joo Yeon malah makin mengodanya karena mereka sudah sama-sama dewasa.
“Pokoknya, kau berhutang banyak padaku... Kau Tahu kan?” ucap Joo Yeon, Oh Sol menyakinkan kalau akan membayarnya.
“Jangan pikir akan kulupakan.” Tegas Joo Yeon. Oh Sol pun memeluk Joo Yeon sebagai temanya.
“Min Jun, kau tahu aku sangat mencintaimu, kan? Kau sangat cerdas dan cantik. Siapa pria beruntung yang akan memilikimu?” ucap Oh Sol memuji lalu melihat sesuatu di tas Joo Yeon.
“Hei, apa ini? Bukankah ini punya O Dol?” kata Oh Sol, Joo Yeon panik melihatnya.
“O Dol menjatuhkan ini, jadi aku sudah memungutnya.” Akui Joo Yeon berbohong
“Dasar si Brengsek itu... Dia menghormati lencana itu. Apa yang dia pikirkan? Hei, berikan padaku, nanti akan kuberikan padanya.” Ucap Oh Sol. Joo Yeon menolak karena akan memberikan sendiri pada Oh Dol.
“Hei, kau terlambat... Bukankah seharusnya pergi? Lihat jam.” Kata Joo Yeon. Oh Sol pun panik karena Sun Kyeol yang pasti sudah menunggunya lalu bergegas pergi.
“Senyuman itu... Memberiku perasaan buruk.” Ucap Joo Yeon melihat senyuman temanya. 



Sun Kyeol berjalan melihat Oh Sol yang bermain pasir. Oh Sol dengan anak kecil lainya bertanya apakah yakin kehilangan itu di sini. Si anak membenarkan. Oh Sol mencari sesuatu dipasir seharusnya bisa menemukanya.
“Gil O Sol..” ucap Sun Kyeol memanggil pacarnya. Oh Sol menengok melihat Sun Kyeol datang tapi kembali mencari sesuatu.
“Kau Sedang cari apa?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol menjawab Gigi. Sun Kyeol bingung kenapa Oh Sol mencari gigi
“Bocah ini gigi depannya hilang kemarin, tapi itu Tak boleh sampai hilang.” Ucap Oh Sol. Anak kecil didepan Oh Sol memperlihatkan giginya yang ompong.
“Apa Ahjussi kekasihnya?” tanya si anak polos. Sun Kyeol hanya bisa tersenyum dianggap "Kekasih" Oh Sol
“.Benar, kekasihnya... Ahjussi kekasihnya.” Kata Sun Kyeol malu-malu.
Sun Kyeol mengingat saat masih kecil mendekati seorang wanita lalu mengatakan kalau ingin main pasir juga. Tiba-tiba Oh Sol berteriak bahagia karena menemukan gigi yang jatuh dipasir.  Si anak pun mengucapkan terima kasih lalu pamit pergi. 


“Kenapa menatapku begitu?” tanya Oh Sol binggung melihat Sun Kyeol tersenyum. Sun Kyeol mengaku baru ingat masa kecilnya.
“Masa kecilmu? Apa kau kehilangan gigi juga?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku bukan seperti itu.
“Trauma... Ketika masih kecil, ada gadis menjentikkan upil-nya ke dalam mulutku. Tiba-tiba aku ingat.” Cerita Sun Kyeol
“Apa Upil masuk ke mulutmu? Wah... Lucu sekali. Apa itu yang memberimu mysophobia?” ucap Oh Sol sambil bertawa. 

“Berhenti tertawa... Aku berbicara mengenai traumaku di sini.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol tetap tertawa karena merasa sangat lucu.
“Bagaimana upilnya bisa masuk ke... Sebenarnya, hal serupa terjadi ketika aku masih kecil. Aku masih ingat dengan jelas. Ada anak laki-laki yang rapi yang mengenakan sepatu enamel mengkilap. Dia berjalan ke arahku dan bilang, "Bermainlah denganku." Pada saat itu, aku menjentikkan upilku, dan langsung masuk ke mulutnya.” Cerita Oh Sol. Sun Kyeol mengerutkan dahi.
“Tahukah apa yang terjadi selanjutnya?” ucap Oh Sol. Sun Kyeol menduga temanya itu pingsan
“Betul... Tapi aku menyelamatkannya dengan memberinya nafas buatan. Itu Daebak, kan?” kata Oh Sol bangga. Sun Kyeol tak percaya mendengarnya tentang Nafas buatan
“Aku memberikan Nafas buatan... Dia benar-benar menyukaiku.” Ucap Oh Sol yakin. Sun Kyeol tak yakin kalau pria itu menyukai Oh Sol
“Sesudah hari itu, dia kembali setiap hari dan mengintip ke arahku. Dia pasti pemalu dan bersembunyi sepanjang waktu. Dia tak bisa berjalan ke arahku.” Cerita Oh Sol
“Bagaimana jika dia takut, bukannya merasa malu?” kata Sun Kyeol. Oh Sol pikir tak ada alasan untuk takut.
“Aku masih ingat wajahnya memerah karena bersemangat.” Ucap Oh Sol tak percaya dengan yang dikatakan Sun Kyeol
“Itu... Bagaimana kabar bonekamu? Boneka bayi kotor yang biasa kau bawa di punggungmu. Aku juga ingat itu.” Kata Sun Kyeol
Oh Sol binggung Sun Kyeol bisa mengetahuinya, lalu menduga anak kecil itu adalah Sun Kyeol. Sun Kyeol membenarkan kalau ia anak itu. Oh Sol benar-benar tak percaya kalau mereka seperti ditakdirkan bersama, lalu memastikan kalau Sun Kyeol memang tak menyukainya tapi takut.
“Emmmm.... Gimana ya, itu... kupikir aku menyukaimu. Aku selalu menyukaimu.” Akui Sun Kyeol. Oh Sol tak percaya mendengarnya hanya bisa tertawa.



Oh Sol mengambil boneka saat masih sekolah bertemu dengan Sun Kyeol lalu menatapnya diatas tempat tidur, lalu berpikir takdir mereka. Ia pun menjerit bahagia karena seperti keduanya bertemu  kembali karena takdir.
Sun Kyeol berusaha tidur tapi wajah bahagia tak bisa ditutupi, senyum-senyum sendiri. Oh Sol mengirimkan pesan, “Si Upil mau tidur. Selamat malam, Si Sepatu Enamel. Tak boleh mimpi buruk lagi.”Dengan foto dengan bonekanya.
Sun Kyeol langsung berguling-guling kegirangan karena Oh Sol yang menurutnya sangat imut. 

Pagi hari
Oh Sol membersihkan kamar, mengelap jendela rumahnya dengan bentuk love seperti ingin memberikan tanda cinta untuk Sun Kyeol. Ia memberikan kolong tempat tidurnya tak percaya kalau sangat kotor dan akhirnya bisa menemukan apa pun.
Ia menemukan foto saat masih remaja bersama dengan ibunya, sementara ayah dan adik Oh Sol melonggo tak percaya melihat Oh Sol yang membersihkan kamarnya padahal selama ini mandi saja jarang, apalagi membersihkan kamar.
“Apa ini? Kenapa tiba-tiba dia seperti itu?” ucap Tuan Gil sambil memiringkan kepalanya. Oh Dol berpikir kalau sesuatu terjadi.
“Selamat pagi... Kalian Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Choi Gun masuk untuk sarapan melihat dua pria yang melonggo.
“Nunaku... Dia sedang bersih-bersih.” Ucap Oh Dol. Tuan Gil merasa takut langsung bersembunyi dibalik Choi Gun begitu juga Oh Dol tapi Choi Gun tersenyum melihat Oh Sol yang berubah juga menjadi bersih. 
Oh Sol mencuci selimutnya diatap tak percaya kalau air jadi sangat kotor dan selimut itu yang menyelimutinya setiap malam. Choi Gun datang membawakan air hangat untuk Oh Sol yang sedang mencuci selimutnya.
“wah... Hangat. Ini lebih menyenangkan dari yang kukira. Rasanya sangat enak melihat selimut jadi bersih.” Ucap Oh Sol tersenyum bahagia.
“Aku senang, melihatmu tersenyum.” Komentar Choi Gun, Oh Sol terlihat bingunng
“Kedepannya kuharap kau akan selalu tersenyum, seperti hari ini. Kesulitan apa pun yang kau hadapi, kuharap kau akan selalu bisa tersenyum.” Pesan Choi Gun.
“Kenapa kau tiba-tiba mengatakan itu?” tanya Oh Sol makin binggung
“Hanya saja setiap hubungan seperti itu. Kau tak selalu bisa bahagia. Apa pun yang menunggumu di depan, kau harus selalu kuat. Itu saran Oppa.” Ucap Choi Gun lalu merasa haus dan menawarkan Oh Sol minum. 


Choi Gun memasak air didapur, Oh Sol melihat struk pembelian bunga  di Youngwon, M24 Toserba diatas meja makan,  lalu bertanya Apa yang dilakukan Choi Gun disana karena Itu rumah pemakaman ibunya. Choi Gun terlihat gugup mencoba mencari alasan.
“Ahjussi pasti meninggalkannya di sana... Dia menjadi pelupa akhir-akhir ini.” Ucap Choi Gun lalu mengalihkan dengan bertanya berapa sendok gulanya.  Oh Sol menjawab Berapa saja.

Malam hari
Oh Sol berbicara ditelp dengan Sun Kyeol kalau  ingin memberitahu sebelum memberi tahu orang lain, berpikir bekerja di Cheongso Yojeong tak bermanfaat dan tak pernah menyadari seberapa besar kamarnya selain itu tak tahu bersih-bersih bisa sangat bermanfaat.
“Sesudah bertemu kau, aku banyak berubah... Sebagai aku yang lebih baik.” Ucap Oh Sol
“Aku tak bisa membayangkan versi yang lebih baik darimu daripada saat ini.” Komentar Sun Kyeol. Oh Sol melihat foto dirinya dengan sang ibu.
“Omong-omong, Ibumu memberitahuku, dia merasa minta maaf untuk kejadian waktu itu dan bilang tak bisa pergi melihatmu dulu.” Kata Oh Sol
“Aku senang mendengarnya. Aku benci ketika dia tiba-tiba menerobos masuk.” Kata Sun Kyeol terlihat masih marah
“Ayolah, jangan seperti itu. Tidak bisakah mendekati Ibumu duluan sekali ini saja?” kata Oh Sol memohon. Sun Kyeol mengeluh dirinya yang harus menemui ibunya. 


Nyonya Cha sedang menyuruh dua pria untuk menempatkan cermin dibutiknya, lalu kaget melihat dibelakangnya ada Sun Kyeol yang datang. Tuan Kim melihat Sun Kyeol yang datangpun menyapanya. Nyonya Cha tak percaya anaknya mau datang.
“Aku hanya butuh pakaian.” Akui Sun Kyeol lal berkomentar Terlihat lebih keren dari yang dikira. Nyonya Cha tak percaya dengan pujian anaknya.
“Terlihat keren.... Tokomu.” Ucap Sun Kyeol menegaskan, Senyuman Nyonya Cha pun tak bisa ditutupi.
“Ibu menghias tempat ini satu per satu. Semuanya mulai dari furniture hingga konsep desain. Apa Kau lihat pakaian di sana? Ibu bahkan merancang itu. Apa kau ingin lihat itu?” ucap Nyonya Cha ingin memperlihatkan tapi kembali duduk.
“Maaf. Ibu tahu kau sibuk dan aku sangat konyol.” Kata Nyonya Cha merasa bersalah.
“Kau bisa Tunjukkan padaku. Tak apa.” Ucap Sun Kyeol. Nyonya Cha makin tak percaya lalu bergegas mengambilkanya.
“Ini bahkan diperkenalkan pada pekan mode di Paris. Kau Tahu Miranda Kerr, kan? Dia bilang akan senang mencoba pakaianku.” Ucap Nyonya Cha memperlihatkan baju hasil rancanganya. Sun Kyeol melihat gambar crayon kaos.
“Yah.. Itu Gambar yang kau gambar waktu masih kecil. Kau mengirimkannya kepadaku ketika tinggal di Amerika. Kau mendapat pujian di TK untuk pertama kalinya.” Cerita Nyonya Cha bangga.
“Bukan aku. Tapi Geum Ja mungkin mengirimnya.” Kata Sun Kyeol sedikit sinis.
“Aku sangat bersyukur kau dibesarkan dengan sangat baik.. Oh Yah.. Kudengar kau berkencan dengan O Sol... Aku juga sangat menyukainya. Dia tak mudah putus asa, cerdas, cantik juga.” Ucap Nyonya Cha penuh semangat. Sun Kyeol pun hanya bisa tersipu malu mendengarnya.
“Apa Kau ingin pergi ke resort ketua Cha bersama? Aku akan memberitahunya untuk mendisinfeksi tempat itu dan mengundangmu.” Ucap Nyonya Cha
“Tidak..Di tempat lain selain rumahku masih tak nyaman.” Kata Sun Kyeol menolak.
“Jangan-jangan... kau hanya berkencan di dalam rumah? Tidak benar, kan?” kata Nyonya Cha panik. Sun Kyeol mengaku memang seperti itu.
“Kau hanya Di dalam rumah?” kata Nyonya Cha tak percaya dengan yang dilakukan anaknya. 

Oh Sol mencari resep di internet akan masak apa hari ini. Sun Kyeol hanya duduk diam seperti sedikit gugup. Oh Sol membahas Sun Kyeol yang bertemu dengan ibunya. Sun Kyeol membenar kalau Hanya memeriksa keadaan ibunya.
“Kau bertingkah seolah tak akan pergi Tapi kau pergi juga” ejek Oh Sol
“Hanya saja, aku butuh pakaian baru, kau juga bilang harus menemuinya.” Ucap Sun Kyeol
“Aigoo... Kerja bagus, Daepyo-nimku.” Goda Oh Sol sambil menepuk bokong Sun Kyeol. Sun Kyeol panik bertanya apa yang dilakukanya.
“Aku Memujimu.” Kata Oh Sol bangga, Sun Kyeol mengeluh karena dirinya bukan bayi.
“Wahh.. Film ini, "Be With You". Sekarang masih tayang. Aku benar-benar ingin menonton lagi di bioskop... Maukah menonton bersama?” ucap Oh Sol lalu tersadar kalau Sun Kyeol tak mungkin bisa pergi.
“Ya, ayo pergi bersama... Aku benar-benar ingin lihat juga... Apa itu, "Be With You"... Ayo kita pergi.” Ucap Sun Kyeol tak ingin membuat Oh Sol kecewa.
“Tidak apa-apa... Setelah dipikir-pikir, aku sudah melihatnya.jadi Tidak perlu keluar dan melihatnya lagi.” Kata Oh Sol bisa mengerti.
“Tapi akan terasa berbeda jika melihatnya di bioskop... Ayo kita menonton, Kita dapat pergi.” Kata Sun Kyeol
“Aku Sungguh tak apa-apa dirumah saja.” Kata Oh Sol. Tapi Sun Kyeol merasa dirinya tak tak baik-baik saja jadi mengajak Oh Sol pergi karena ingin menontonya juga. 


Oh Sol berjalan di bioskop tapi binggung karena tak ada orang. Sun Kyeol datang menghampirinya. Oh Sol pikir Sun Kyeol  datang lebih awal. Sun Kyeol menaku ada janji di dekat bioskop dan mengajak masuk karena sudah beli tiket.
“Bagaimana popcorn dan film?” ucap Sun Kyeol, Oh Sol pun menyetujuinya lalu berjalan penuh semangat.
“Dong Hyeon, Young Sik, persiapkan.” Ucap Sun Kyeol dari alat dibalik jaketnya. 

Dua pria dengan topeng menjadi pelayan di depan kasir,  Oh Sol memelei popcorn karamel, lalu bertanya minum apa yang diinginkan Sun Kyeol. Sun Kyeol dengan gugup meminta apa saja. Oh Sol akhirnya memesan cola lalu membayarnya.
“Aku Sudah lama tak ke bioskop.” Ucap Oh Sol terlihat bahagia.
“Apa begitu? Kita bisa sering datang dari sekarang.” Kata Sun Kyeol lalu panik melihat kerja Young Sik yang tak bisa mematikan mesin minuman.
Dong Hyun memberikan popcorn lebih dulu lalu membantu Young Sik yang panik karena colanya tumpah.  Akhirnya Cola berhasil diberikan untuk Oh Sol dan Sun Kyeol lalu melambaikan tangan layaknya pegawai yang ikut bahagia dengan kencan bosnya. 

Sun Kyeol pun meminta Jae Min berbicara dibalik jasnya, Oh Sol merasa  karyawan itu begitu aneh karena Suaranya terdengar seperti Young Sik. Sun Kyeol mencoba menyakinkan kalau itu tak mungkin dan mengajak Oh Sol bergegas masuk untuk menonton filmnya.
“Wow! Kalian berdua terlihat serasi... Sepasang kekasih nikmati filmnya dan bersenang-senanglah.” Ucap Jae Min saat Oh Sol memberikan tiket bioskopnya.
“Apa kau sudah mencuci rambut?” goda Jae Min, Oh Sol binggung. Sun Kyeol dengan wajah  kesal mengajak Oh Sol seger masuk saja lalu memberikan kode untuk membunuh Jae Min setelah ini. 

Keduanya sudah duduk di bioskop, Oh Sol bingung karena tak ada orang. Sun Kyeol mengaku ada reservasi grup tapi dibatalkan jadi itu sebabnya kosong. Keduanya terlihat gugup, tapi akhirnya cair setelah Sun Kyeol mengenggam erat tangan Oh Sol.
Saat film diputar, Sun Kyeol sibuk menatap wajah Oh Sol yang menonton dengan serius. Oh Sol sadar lalu menatap Sun Kyeol tapi pacarnya itu berpura-pura sedang menonton, akhirnya memberikan ciuman di pipinya. Sun Kyeol melonggo kaget.
Sun Kyeol pun membalas dengan ciuman di bibir Oh Sol, keduanya menatap senyuman lalu Oh Sol menyadarkan kepala di bahu Oh Sol. 


Mereka akhirnya pulang bersama, Sun Kyeol bertanya apakah Oh Sol  menikmati filmnya. Oh Sol mengau menyukai layar lebar. Dan Senang rasanya bisa bersama pacarnya di bioskop. Sun Kyeol pun bisa tersenyum bahagia dengan saling berpegangan tangan.
“Apa Kau ingin nonton bisbol lain kali?  Kudengar ada banyak konser belakangan ini. Bagaimana kalau konser?” ucap Oh Sol penuh semangat. Sun Kyeol terlihat panik.
“Kenapa? Apa konser tak bisa?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku bisa.
“Jika kau ingin pergi, kau bisa minta saja. Jika kau minta, tentu saja kita bisa pergi.” Ucap Sun Kyeol 
“Terima kasih untuk hari ini... Pasti sulit untuk Oppa.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol bertanya apa maksudnya.
“Karenaku, kau kesulitan... Kau tak harus menyewa seluruh teater dan bersih-bersih seperti itu.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol tak percaya kalau Oh Sol bisa mengetahuinya.
“Tempat itu benar-benar kosong pada akhir pekan. Aku sangat Bodoh jika tak tahu dan ada bau desinfektan. Aku sangat akrab dengan itu.” Kata Oh Sol
“Maafkan aku. Aku hanya ingin menikmati kencan biasa denganmu. Alih-alih makan dan menonton film di rumah. Aku ingin berpegangan tangan seperti ini, berjalan bersama, dan ke bioskop. Kau melalui kesulitan gara-gara aku.” Ucap Sun Kyeol sedih
“Jangan katakan itu... Nyatanya ada kau di sisiku seperti ini membuatku sangat bahagia.” Ungkap Oh Sol mengoda. Sun Kyeol pun bisa tersenyum. 



Choi Gun mengejek Sun Kyeol yang  romantis banget karena menyewa seluruh teater untuk kencannya, karena berpikir  hal seperti itu hanya terjadi di film. Sun Kyeol meminta agar Berhentilah mengolok-oloknya karena tak dalam mood untuk itu.
“Aku tak mengolok-olokmu, Aku benar-benar terkesan... Tapi aku ingin tahu apa yang merasukimu menghubungiku duluan. Dan kau bahkan memberiku teh lezat ini.” Kata Choi Gun
“Yah, tak ada-apa.... Ini mengenai mysophobiaku. Apa Kau tak akan mengobatinya? Kudengar kau cukup terkenal.” Kata Sun Kyeol seperti menantang.
“Itu semacam jawaban. Impresif... Itu jawaban yang sangat bagus... Baiklah... Apa Kau sekarang sudah lebih siap untuk berubah?”tanya Choi Gun memastikan.
“Tidak juga, tapi aku merasa tak nyaman. Terutama belakangan ini... Kenyataan aku berbeda dari yang lain terasa seperti gangguan. Aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya.” Akui Sun Kyeol
“Dan apa alasannya? Kau baik-baik saja dengan gaya hidupmu sebelumnya. Kenapa tiba-tiba merasa tak nyaman dengan itu? Itu yang kutanyakan.” Ucap Choi Gun
“Karena Gil O Sol... Karena Gil O Sol, aku ingin berubah. Ada banyak hal yang ingin kulakukan dengannya.” Akui Sun Kyeol
“Perubahan yang bagus... Apapun alasannya, kau akhirnya mau berubah.” Kata Choi Gun tiba-tiba mendekat
“Lalu bisakah aku maju dan anggap... Kau siap secara mental untuk melakukan apa pun jika aku memintamu untuk melakukannya?” kata Choi Gun bicara dengan wajah sangat dekat.
"Apa pun"?” kata Sun Kyeol panik. Choi Gun menegaskan kalau akan melakukan Apa pun. Sun Kyeol pun setuju
“Kemudian mulai hari ini, kita akan berusaha memperbaiki masalahmu.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol seperti pasrah akan melakukanya.


Sun Kyeol mengemudikan mobilnya, Choi Gun mengeluh meminta agar  menyingkirkan penutup plastik mobilnya karena  tak nyaman, dan suara nya benar-benar membuat jengkel. Sun Kyeol meminta agar jangan melakukanya dengan wajah panik.
“Bukankah kau bilang membutuhkan bantuanku?” ejek Choi Gun
“Omong-omong, mau pergi kemana ini?” tanya Sun Kyeol penasaran.
“Aku akan membawamu ke... Bagaimana mengatakannya, ya? Ini sedikit perjalanan untuk terapi perilaku kognitifmu.” Ucap Choi Gun yakin . Sun Kyeol binggung dianggap Perjalanan
“Kita juga bisa menyebutnya "pelatihan".” Kata Choi Gun dengan senyuman bahagia.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar