PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
[Episode 14: Kau Membuatku Ingin Menjadi Pria
yang Lebih Baik]
Sun Kyeol
dan Oh Sol sarapan bersama dengan wajah tertawa bahagia. Sun Kyeol dengan
senyuman mengusap wajah Oh Sol karena ada sisa roti di bibirnya. Oh Sol
tersenyum lalu minum susu digelasnya. Sun Kyeol langsung tersenyum kembali
melihatnya.
“Ada Kumis
susu, mirip anak-anak.” Ejek Sun Kyeol. Oh Sol ikut tersenyum lalu menghapus di
bibirnya.
“Mungkinkah
sengaja menyisakan supaya aku membersihkannya?” goda Sun Kyeol. Oh Sol mengelak
karena sudah hilang.
Akhirnya
Sun Kyeol berjongkok didepan Oh Sol, akan membersihkanya tapi langsung
menciumnya. Oh Sol tersenyum melihatnya, akhirnya saling memberikan ciuman pagi
hari.
Pesan
dari Oh Dol masuk “Kau mati sekarang.” Oh Sol panik membacanya. Sun Kyeol
bertanya Apa ada masalah. Oh Sol mengaku kemarin akan mengabari Ayah tapi lupa mengirimkan
pesan. Sun Kyeol pun ikut panik.
“Tunggu.
Akan kuantar pulang.” Ucap Sun Kyeol mengejar Oh Sol bergegas pulang. Oh Sol
menolak
“Bakal
gawat kalau dia tahu kita bersama. Nanti aku telepon.. Oke” ucap Oh Sol keluar
dari rumah. Sun Kyeol tak bisa menahanya.
“Buat
hari ini, Hwaiting!” ucap Oh Sol kembali membuka pintu lalu memberikan tanda
cinta, Sun Kyeol pun tak bisa menahan senyuman malu.
Oh Sol
mengendap-ngendap pulang ke rumah, saat itu Oh Dol keluar dari toilet mengejek
kakaknya yang semalaman tanpa mengabari dan berpikir kalau melakukan ini
sepanjang waktu di Busan. Oh So hanya bisa tersenyum karena adiknya belum
berangkat sekolah.
“Lalu Ayah
mana?” tanya Oh Sol. Oh Dol melirik ke arah dapur. Oh Sol panik melihat ayahnya
mengasah pisau lalu memotong kepala ikan dengan cepat.
“Semalaman
tidur di mana anak nakal?!!” ucap Tuan Gil dengan tatapan sinis.
“Ayah... Di
Ju Yeon! Aku tidur di rumah Ju Yeon.” Akui Oh Sol berbohong dengan cepat.
Oh Dol
tiba-tiba menelp Joo Yeon ingin memastikan apakah O Sol tidur di rumahnya. Oh Sol panik karena
mungkin kebohonganya terungkap. Joo Yeon membenarkan kalau Oh Sol tepar sesudah minum bir dengan ayam goreng.
“Kenapa? Apa
Dia tak menelepon rumah?” ucap Joo Yeon, Oh Dol mengerti lalu menutup telpnya.
Oh Sol pun bisa bernafas lega.
“Kau
mabuk dan tepar sepanjang waktu. Untuk apa ponselmu?” kata Tuan Gil marah.
“Maaf,
Ayah... Tadinya mah mau nelepon, tapi lupa.” Ucap Oh Sol. Tuan Gil akhirnya
percaya menyuruh anaknya mandi lalu makan karena akan membuat makarel rebus.
“Hei....
Sadarkan dirimu! Kau di ada luar dengan kekasihmu.” Ucap Oh Dol pada sang kakak
lalu masuk kamar.
“Terima
kasih banyak, Joo Yeon.” Kata Oh Sol akhirnya berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Sun Kyeol
berbicara dengan Oh Sol merasa harus mengajak Joo Yeon makan enak karena bisa
berpikir cerdas banget. Ia lalu berpikir kalau
sepertinya Oh Sol sudah melakukan ini berkali-kali. Oh Sol mengaku bukan
seperti itu.
“Apa Kau
tak pergi ke kantor? Kau terus mencoba berkelahi denganku.” Ucap O Sol kesal
“Kau
tetep imut walaupun sedang berdebat denganku... Aku rindu. Gimana ini? Aku
terlalu rindu... Bagaimana aku akan menunggu?” keluh Sun Kyeol lalu melihat
sekeliling kantor memastikan tak ada orang orang.
Sun Kyeol
tanpa malu-malu memberikan ciuman di ponselnya lalu bertanya apakah Oh Sol bisa
merasakan yang ada dihatinya. Dong Hyun, Jae min dan Young Sik melihat sikap
Sun Kyeol bermesraan di telp hanya bisa melonggo, lalu menjerit karena
tiba-tiba tubuh mereka merinding.
“Aku juga
rindu... Semoga harimu menyenangkan... Hwaiting!” ucap Oh Sol lalu tersenyum
membalas ciuman Sun Kyeol
Senior
Choi Gun melihat Choi Gun tinggal di Korea lebih lama dari yang diduga, lalu
bertanya apakah memutuskan untuk tinggal selamanya. Choi Gun mengaku masih
merenungkannya. Seniornya pikir kalau
Choi Gun mungkin bisa menebak, meminta untuk datang
“Bagaimana
jika bekerja bersama kami, Apa Kau akan menerima tawaran itu?” ucap Senior Choi
Gun
“Terima
kasih atas tawarannya, tapi hatiku belum siap. Maafkan aku, Sunbae.” Kata Choi
Gun
“Yah...
Memang pasti seperti itu. Apa Kau memutuskan untuk kembali ke Rochester? Kudengar
beberapa saat yang lalu mereka menawarkanmu peran profesor asosiasi.” Kata
Senior Choi Gun
“Itu
bukan satu-satunya alasan. Aku hanya ingin tetap seperti yang sudah kulakukan
sebelumnya. Juga, ada masalah pribadi yang harus kuurus.”jelas Choi Gun
“Coba kau
Pikirkan lagi. Aku benci membiarkan dokter fenomenal sepertimu pergi.” Kata
Senior Choi Gun
“Terima
kasih atas kata-kata baikmu.” Kata Choi Gun lalu melihat sosok Tuan Cha menaiki
eskalator dan meminta tolong pada Sunbae-nya sebuah bantuan.
Joo Yeon
duduk bersama dengan Oh Sol sambil mengodanya kalaupepatah bilang wajah yang
adil mungkin menyembunyikan hati yang busuk. Oh Sol hanya bisa tersenyum, Joo
Yeon makin mengejek apakah Oh Sol menyukainya bersama dengan Sun Kyeol.
“Kalian Ngapain
aja semalaman?” goda Joo Yeon, Oh Sol pikir apa lagi yang mereka lakukan.
“Sudah kuberi
tahu. Kami makan ramyeon dan menonton film.” Kata Oh Sol
“Hei, apa
lagi yang kalian lakukan sesudah menonton film?” kata Joo Yeon makin mengoda.
“Hei, tak
seperti yang kau pikirkan.” Kata Oh Sol, Joo Yeon malah makin mengodanya karena
mereka sudah sama-sama dewasa.
“Pokoknya,
kau berhutang banyak padaku... Kau Tahu kan?” ucap Joo Yeon, Oh Sol menyakinkan
kalau akan membayarnya.
“Jangan
pikir akan kulupakan.” Tegas Joo Yeon. Oh Sol pun memeluk Joo Yeon sebagai
temanya.
“Min Jun,
kau tahu aku sangat mencintaimu, kan? Kau sangat cerdas dan cantik. Siapa pria beruntung
yang akan memilikimu?” ucap Oh Sol memuji lalu melihat sesuatu di tas Joo Yeon.
“Hei, apa
ini? Bukankah ini punya O Dol?” kata Oh Sol, Joo Yeon panik melihatnya.
“O Dol
menjatuhkan ini, jadi aku sudah memungutnya.” Akui Joo Yeon berbohong
“Dasar si
Brengsek itu... Dia menghormati lencana itu. Apa yang dia pikirkan? Hei,
berikan padaku, nanti akan kuberikan padanya.” Ucap Oh Sol. Joo Yeon menolak
karena akan memberikan sendiri pada Oh Dol.
“Hei, kau
terlambat... Bukankah seharusnya pergi? Lihat jam.” Kata Joo Yeon. Oh Sol pun
panik karena Sun Kyeol yang pasti sudah menunggunya lalu bergegas pergi.
“Senyuman
itu... Memberiku perasaan buruk.” Ucap Joo Yeon melihat senyuman temanya.
Sun Kyeol
berjalan melihat Oh Sol yang bermain pasir. Oh Sol dengan anak kecil lainya
bertanya apakah yakin kehilangan itu di sini. Si anak membenarkan. Oh Sol
mencari sesuatu dipasir seharusnya bisa menemukanya.
“Gil O
Sol..” ucap Sun Kyeol memanggil pacarnya. Oh Sol menengok melihat Sun Kyeol
datang tapi kembali mencari sesuatu.
“Kau Sedang
cari apa?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol menjawab Gigi. Sun Kyeol bingung kenapa Oh
Sol mencari gigi
“Bocah ini
gigi depannya hilang kemarin, tapi itu Tak boleh sampai hilang.” Ucap Oh Sol.
Anak kecil didepan Oh Sol memperlihatkan giginya yang ompong.
“Apa
Ahjussi kekasihnya?” tanya si anak polos. Sun Kyeol hanya bisa tersenyum
dianggap "Kekasih" Oh Sol
“.Benar, kekasihnya... Ahjussi kekasihnya.” Kata Sun Kyeol malu-malu.
Sun Kyeol
mengingat saat masih kecil mendekati seorang wanita lalu mengatakan kalau ingin
main pasir juga. Tiba-tiba Oh Sol berteriak bahagia karena menemukan gigi yang
jatuh dipasir. Si anak pun mengucapkan
terima kasih lalu pamit pergi.
“Kenapa
menatapku begitu?” tanya Oh Sol binggung melihat Sun Kyeol tersenyum. Sun Kyeol
mengaku baru ingat masa kecilnya.
“Masa
kecilmu? Apa kau kehilangan gigi juga?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku bukan
seperti itu.
“Trauma...
Ketika masih kecil, ada gadis menjentikkan upil-nya ke dalam mulutku. Tiba-tiba
aku ingat.” Cerita Sun Kyeol
“Apa Upil
masuk ke mulutmu? Wah... Lucu sekali. Apa itu yang memberimu mysophobia?” ucap
Oh Sol sambil bertawa.
“Berhenti
tertawa... Aku berbicara mengenai traumaku di sini.” Keluh Sun Kyeol. Oh Sol
tetap tertawa karena merasa sangat lucu.
“Bagaimana
upilnya bisa masuk ke... Sebenarnya, hal serupa terjadi ketika aku masih kecil.
Aku masih ingat dengan jelas. Ada anak laki-laki yang rapi yang mengenakan sepatu
enamel mengkilap. Dia berjalan ke arahku dan bilang, "Bermainlah
denganku." Pada saat itu, aku menjentikkan upilku, dan langsung masuk ke
mulutnya.” Cerita Oh Sol. Sun Kyeol mengerutkan dahi.
“Tahukah
apa yang terjadi selanjutnya?” ucap Oh Sol. Sun Kyeol menduga temanya itu
pingsan
“Betul...
Tapi aku menyelamatkannya dengan memberinya nafas buatan. Itu Daebak, kan?”
kata Oh Sol bangga. Sun Kyeol tak percaya mendengarnya tentang Nafas buatan
“Aku
memberikan Nafas buatan... Dia benar-benar menyukaiku.” Ucap Oh Sol yakin. Sun
Kyeol tak yakin kalau pria itu menyukai Oh Sol
“Sesudah
hari itu, dia kembali setiap hari dan mengintip ke arahku. Dia pasti pemalu dan
bersembunyi sepanjang waktu. Dia tak bisa berjalan ke arahku.” Cerita Oh Sol
“Bagaimana
jika dia takut, bukannya merasa malu?” kata Sun Kyeol. Oh Sol pikir tak ada
alasan untuk takut.
“Aku
masih ingat wajahnya memerah karena bersemangat.” Ucap Oh Sol tak percaya
dengan yang dikatakan Sun Kyeol
“Itu...
Bagaimana kabar bonekamu? Boneka bayi kotor yang biasa kau bawa di punggungmu. Aku
juga ingat itu.” Kata Sun Kyeol
Oh Sol
binggung Sun Kyeol bisa mengetahuinya, lalu menduga anak kecil itu adalah Sun
Kyeol. Sun Kyeol membenarkan kalau ia anak itu. Oh Sol benar-benar tak percaya
kalau mereka seperti ditakdirkan bersama, lalu memastikan kalau Sun Kyeol
memang tak menyukainya tapi takut.
“Emmmm....
Gimana ya, itu... kupikir aku menyukaimu. Aku selalu menyukaimu.” Akui Sun
Kyeol. Oh Sol tak percaya mendengarnya hanya bisa tertawa.
Oh Sol
mengambil boneka saat masih sekolah bertemu dengan Sun Kyeol lalu menatapnya
diatas tempat tidur, lalu berpikir takdir mereka. Ia pun menjerit bahagia
karena seperti keduanya bertemu kembali
karena takdir.
Sun Kyeol
berusaha tidur tapi wajah bahagia tak bisa ditutupi, senyum-senyum sendiri. Oh
Sol mengirimkan pesan, “Si Upil mau tidur. Selamat malam, Si Sepatu Enamel. Tak boleh
mimpi buruk lagi.”Dengan foto dengan bonekanya.
Sun Kyeol
langsung berguling-guling kegirangan karena Oh Sol yang menurutnya sangat imut.
Pagi hari
Oh Sol
membersihkan kamar, mengelap jendela rumahnya dengan bentuk love seperti ingin
memberikan tanda cinta untuk Sun Kyeol. Ia memberikan kolong tempat tidurnya
tak percaya kalau sangat kotor dan akhirnya bisa menemukan apa pun.
Ia menemukan
foto saat masih remaja bersama dengan ibunya, sementara ayah dan adik Oh Sol
melonggo tak percaya melihat Oh Sol yang membersihkan kamarnya padahal selama
ini mandi saja jarang, apalagi membersihkan kamar.
“Apa ini?
Kenapa tiba-tiba dia seperti itu?” ucap Tuan Gil sambil memiringkan kepalanya.
Oh Dol berpikir kalau sesuatu terjadi.
“Selamat
pagi... Kalian Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Choi Gun masuk untuk sarapan
melihat dua pria yang melonggo.
“Nunaku...
Dia sedang bersih-bersih.” Ucap Oh Dol. Tuan Gil merasa takut langsung
bersembunyi dibalik Choi Gun begitu juga Oh Dol tapi Choi Gun tersenyum melihat
Oh Sol yang berubah juga menjadi bersih.
Oh Sol
mencuci selimutnya diatap tak percaya kalau air jadi sangat kotor dan selimut
itu yang menyelimutinya setiap malam. Choi Gun datang membawakan air hangat
untuk Oh Sol yang sedang mencuci selimutnya.
“wah...
Hangat. Ini lebih menyenangkan dari yang kukira. Rasanya sangat enak melihat selimut
jadi bersih.” Ucap Oh Sol tersenyum bahagia.
“Aku
senang, melihatmu tersenyum.” Komentar Choi Gun, Oh Sol terlihat bingunng
“Kedepannya
kuharap kau akan selalu tersenyum, seperti hari ini. Kesulitan apa pun yang kau
hadapi, kuharap kau akan selalu bisa tersenyum.” Pesan Choi Gun.
“Kenapa
kau tiba-tiba mengatakan itu?” tanya Oh Sol makin binggung
“Hanya saja
setiap hubungan seperti itu. Kau tak selalu bisa bahagia. Apa pun yang
menunggumu di depan, kau harus selalu kuat. Itu saran Oppa.” Ucap Choi Gun lalu
merasa haus dan menawarkan Oh Sol minum.
Choi Gun
memasak air didapur, Oh Sol melihat struk pembelian bunga di Youngwon, M24 Toserba diatas meja
makan, lalu bertanya Apa yang dilakukan
Choi Gun disana karena Itu rumah pemakaman ibunya. Choi Gun terlihat gugup
mencoba mencari alasan.
“Ahjussi
pasti meninggalkannya di sana... Dia menjadi pelupa akhir-akhir ini.” Ucap Choi
Gun lalu mengalihkan dengan bertanya berapa sendok gulanya. Oh Sol menjawab Berapa saja.
Malam
hari
Oh Sol
berbicara ditelp dengan Sun Kyeol kalau
ingin memberitahu sebelum memberi tahu orang lain, berpikir bekerja di Cheongso
Yojeong tak bermanfaat dan tak pernah menyadari seberapa besar kamarnya selain
itu tak tahu bersih-bersih bisa sangat bermanfaat.
“Sesudah
bertemu kau, aku banyak berubah... Sebagai aku yang lebih baik.” Ucap Oh Sol
“Aku tak
bisa membayangkan versi yang lebih baik darimu daripada saat ini.” Komentar Sun
Kyeol. Oh Sol melihat foto dirinya dengan sang ibu.
“Omong-omong,
Ibumu memberitahuku, dia merasa minta maaf untuk kejadian waktu itu dan bilang
tak bisa pergi melihatmu dulu.” Kata Oh Sol
“Aku
senang mendengarnya. Aku benci ketika dia tiba-tiba menerobos masuk.” Kata Sun
Kyeol terlihat masih marah
“Ayolah,
jangan seperti itu. Tidak bisakah mendekati Ibumu duluan sekali ini saja?” kata
Oh Sol memohon. Sun Kyeol mengeluh dirinya yang harus menemui ibunya.
Nyonya
Cha sedang menyuruh dua pria untuk menempatkan cermin dibutiknya, lalu kaget
melihat dibelakangnya ada Sun Kyeol yang datang. Tuan Kim melihat Sun Kyeol
yang datangpun menyapanya. Nyonya Cha tak percaya anaknya mau datang.
“Aku
hanya butuh pakaian.” Akui Sun Kyeol lal berkomentar Terlihat lebih keren dari
yang dikira. Nyonya Cha tak percaya dengan pujian anaknya.
“Terlihat
keren.... Tokomu.” Ucap Sun Kyeol menegaskan, Senyuman Nyonya Cha pun tak bisa
ditutupi.
“Ibu
menghias tempat ini satu per satu. Semuanya mulai dari furniture hingga konsep
desain. Apa Kau lihat pakaian di sana? Ibu bahkan merancang itu. Apa kau ingin
lihat itu?” ucap Nyonya Cha ingin memperlihatkan tapi kembali duduk.
“Maaf.
Ibu tahu kau sibuk dan aku sangat konyol.” Kata Nyonya Cha merasa bersalah.
“Kau bisa
Tunjukkan padaku. Tak apa.” Ucap Sun Kyeol. Nyonya Cha makin tak percaya lalu
bergegas mengambilkanya.
“Ini
bahkan diperkenalkan pada pekan mode di Paris. Kau Tahu Miranda Kerr, kan? Dia
bilang akan senang mencoba pakaianku.” Ucap Nyonya Cha memperlihatkan baju
hasil rancanganya. Sun Kyeol melihat gambar crayon kaos.
“Yah..
Itu Gambar yang kau gambar waktu masih kecil. Kau mengirimkannya kepadaku ketika
tinggal di Amerika. Kau mendapat pujian di TK untuk pertama kalinya.” Cerita
Nyonya Cha bangga.
“Bukan
aku. Tapi Geum Ja mungkin mengirimnya.” Kata Sun Kyeol sedikit sinis.
“Aku sangat
bersyukur kau dibesarkan dengan sangat baik.. Oh Yah.. Kudengar kau berkencan
dengan O Sol... Aku juga sangat menyukainya. Dia tak mudah putus asa, cerdas,
cantik juga.” Ucap Nyonya Cha penuh semangat. Sun Kyeol pun hanya bisa tersipu
malu mendengarnya.
“Apa Kau
ingin pergi ke resort ketua Cha bersama? Aku akan memberitahunya untuk
mendisinfeksi tempat itu dan mengundangmu.” Ucap Nyonya Cha
“Tidak..Di
tempat lain selain rumahku masih tak nyaman.” Kata Sun Kyeol menolak.
“Jangan-jangan...
kau hanya berkencan di dalam rumah? Tidak benar, kan?” kata Nyonya Cha panik.
Sun Kyeol mengaku memang seperti itu.
“Kau
hanya Di dalam rumah?” kata Nyonya Cha tak percaya dengan yang dilakukan
anaknya.
Oh Sol
mencari resep di internet akan masak apa hari ini. Sun Kyeol hanya duduk diam
seperti sedikit gugup. Oh Sol membahas Sun Kyeol yang bertemu dengan ibunya.
Sun Kyeol membenar kalau Hanya memeriksa keadaan ibunya.
“Kau bertingkah
seolah tak akan pergi Tapi kau pergi juga” ejek Oh Sol
“Hanya
saja, aku butuh pakaian baru, kau juga bilang harus menemuinya.” Ucap Sun Kyeol
“Aigoo...
Kerja bagus, Daepyo-nimku.” Goda Oh Sol sambil menepuk bokong Sun Kyeol. Sun
Kyeol panik bertanya apa yang dilakukanya.
“Aku
Memujimu.” Kata Oh Sol bangga, Sun Kyeol mengeluh karena dirinya bukan bayi.
“Wahh..
Film ini, "Be With You". Sekarang masih tayang. Aku benar-benar ingin
menonton lagi di bioskop... Maukah menonton bersama?” ucap Oh Sol lalu tersadar
kalau Sun Kyeol tak mungkin bisa pergi.
“Ya, ayo
pergi bersama... Aku benar-benar ingin lihat juga... Apa itu, "Be With
You"... Ayo kita pergi.” Ucap Sun Kyeol tak ingin membuat Oh Sol kecewa.
“Tidak
apa-apa... Setelah dipikir-pikir, aku sudah melihatnya.jadi Tidak perlu keluar
dan melihatnya lagi.” Kata Oh Sol bisa mengerti.
“Tapi
akan terasa berbeda jika melihatnya di bioskop... Ayo kita menonton, Kita dapat
pergi.” Kata Sun Kyeol
“Aku Sungguh
tak apa-apa dirumah saja.” Kata Oh Sol. Tapi Sun Kyeol merasa dirinya tak tak
baik-baik saja jadi mengajak Oh Sol pergi karena ingin menontonya juga.
Oh Sol
berjalan di bioskop tapi binggung karena tak ada orang. Sun Kyeol datang
menghampirinya. Oh Sol pikir Sun Kyeol
datang lebih awal. Sun Kyeol menaku ada janji di dekat bioskop dan
mengajak masuk karena sudah beli tiket.
“Bagaimana
popcorn dan film?” ucap Sun Kyeol, Oh Sol pun menyetujuinya lalu berjalan penuh
semangat.
“Dong
Hyeon, Young Sik, persiapkan.” Ucap Sun Kyeol dari alat dibalik jaketnya.
Dua pria
dengan topeng menjadi pelayan di depan kasir,
Oh Sol memelei popcorn karamel, lalu bertanya minum apa yang diinginkan
Sun Kyeol. Sun Kyeol dengan gugup meminta apa saja. Oh Sol akhirnya memesan
cola lalu membayarnya.
“Aku Sudah
lama tak ke bioskop.” Ucap Oh Sol terlihat bahagia.
“Apa
begitu? Kita bisa sering datang dari sekarang.” Kata Sun Kyeol lalu panik
melihat kerja Young Sik yang tak bisa mematikan mesin minuman.
Dong Hyun
memberikan popcorn lebih dulu lalu membantu Young Sik yang panik karena colanya
tumpah. Akhirnya Cola berhasil diberikan
untuk Oh Sol dan Sun Kyeol lalu melambaikan tangan layaknya pegawai yang ikut
bahagia dengan kencan bosnya.
Sun Kyeol
pun meminta Jae Min berbicara dibalik jasnya, Oh Sol merasa karyawan itu begitu aneh karena Suaranya
terdengar seperti Young Sik. Sun Kyeol mencoba menyakinkan kalau itu tak
mungkin dan mengajak Oh Sol bergegas masuk untuk menonton filmnya.
“Wow! Kalian
berdua terlihat serasi... Sepasang kekasih nikmati filmnya dan
bersenang-senanglah.” Ucap Jae Min saat Oh Sol memberikan tiket bioskopnya.
“Apa kau
sudah mencuci rambut?” goda Jae Min, Oh Sol binggung. Sun Kyeol dengan
wajah kesal mengajak Oh Sol seger masuk
saja lalu memberikan kode untuk membunuh Jae Min setelah ini.
Keduanya
sudah duduk di bioskop, Oh Sol bingung karena tak ada orang. Sun Kyeol mengaku
ada reservasi grup tapi dibatalkan jadi itu sebabnya kosong. Keduanya terlihat
gugup, tapi akhirnya cair setelah Sun Kyeol mengenggam erat tangan Oh Sol.
Saat film
diputar, Sun Kyeol sibuk menatap wajah Oh Sol yang menonton dengan serius. Oh
Sol sadar lalu menatap Sun Kyeol tapi pacarnya itu berpura-pura sedang
menonton, akhirnya memberikan ciuman di pipinya. Sun Kyeol melonggo kaget.
Sun Kyeol
pun membalas dengan ciuman di bibir Oh Sol, keduanya menatap senyuman lalu Oh
Sol menyadarkan kepala di bahu Oh Sol.
Mereka
akhirnya pulang bersama, Sun Kyeol bertanya apakah Oh Sol menikmati filmnya. Oh Sol mengau menyukai
layar lebar. Dan Senang rasanya bisa bersama pacarnya di bioskop. Sun Kyeol pun
bisa tersenyum bahagia dengan saling berpegangan tangan.
“Apa Kau
ingin nonton bisbol lain kali? Kudengar
ada banyak konser belakangan ini. Bagaimana kalau konser?” ucap Oh Sol penuh
semangat. Sun Kyeol terlihat panik.
“Kenapa?
Apa konser tak bisa?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku bisa.
“Jika kau
ingin pergi, kau bisa minta saja. Jika kau minta, tentu saja kita bisa pergi.”
Ucap Sun Kyeol
“Terima
kasih untuk hari ini... Pasti sulit untuk Oppa.” Kata Oh Sol. Sun Kyeol
bertanya apa maksudnya.
“Karenaku,
kau kesulitan... Kau tak harus menyewa seluruh teater dan bersih-bersih seperti
itu.” Ucap Oh Sol. Sun Kyeol tak percaya kalau Oh Sol bisa mengetahuinya.
“Tempat
itu benar-benar kosong pada akhir pekan. Aku sangat Bodoh jika tak tahu dan ada
bau desinfektan. Aku sangat akrab dengan itu.” Kata Oh Sol
“Maafkan
aku. Aku hanya ingin menikmati kencan biasa denganmu. Alih-alih makan dan
menonton film di rumah. Aku ingin berpegangan tangan seperti ini, berjalan
bersama, dan ke bioskop. Kau melalui kesulitan gara-gara aku.” Ucap Sun Kyeol
sedih
“Jangan
katakan itu... Nyatanya ada kau di sisiku seperti ini membuatku sangat
bahagia.” Ungkap Oh Sol mengoda. Sun Kyeol pun bisa tersenyum.
Choi Gun
mengejek Sun Kyeol yang romantis banget
karena menyewa seluruh teater untuk kencannya, karena berpikir hal seperti itu hanya terjadi di film. Sun
Kyeol meminta agar Berhentilah mengolok-oloknya karena tak dalam mood untuk
itu.
“Aku tak
mengolok-olokmu, Aku benar-benar terkesan... Tapi aku ingin tahu apa yang
merasukimu menghubungiku duluan. Dan kau bahkan memberiku teh lezat ini.” Kata
Choi Gun
“Yah, tak
ada-apa.... Ini mengenai mysophobiaku. Apa Kau tak akan mengobatinya? Kudengar
kau cukup terkenal.” Kata Sun Kyeol seperti menantang.
“Itu
semacam jawaban. Impresif... Itu jawaban yang sangat bagus... Baiklah... Apa
Kau sekarang sudah lebih siap untuk berubah?”tanya Choi Gun memastikan.
“Tidak
juga, tapi aku merasa tak nyaman. Terutama belakangan ini... Kenyataan aku
berbeda dari yang lain terasa seperti gangguan. Aku tak pernah merasa seperti
ini sebelumnya.” Akui Sun Kyeol
“Dan apa
alasannya? Kau baik-baik saja dengan gaya hidupmu sebelumnya. Kenapa tiba-tiba
merasa tak nyaman dengan itu? Itu yang kutanyakan.” Ucap Choi Gun
“Karena
Gil O Sol... Karena Gil O Sol, aku ingin berubah. Ada banyak hal yang ingin
kulakukan dengannya.” Akui Sun Kyeol
“Perubahan
yang bagus... Apapun alasannya, kau akhirnya mau berubah.” Kata Choi Gun
tiba-tiba mendekat
“Lalu
bisakah aku maju dan anggap... Kau siap secara mental untuk melakukan apa pun jika
aku memintamu untuk melakukannya?” kata Choi Gun bicara dengan wajah sangat
dekat.
"Apa
pun"?” kata Sun Kyeol panik. Choi Gun menegaskan kalau akan melakukan Apa
pun. Sun Kyeol pun setuju
“Kemudian
mulai hari ini, kita akan berusaha memperbaiki masalahmu.” Kata Choi Gun. Sun
Kyeol seperti pasrah akan melakukanya.
Sun Kyeol
mengemudikan mobilnya, Choi Gun mengeluh meminta agar menyingkirkan penutup plastik mobilnya
karena tak nyaman, dan suara nya
benar-benar membuat jengkel. Sun Kyeol meminta agar jangan melakukanya dengan
wajah panik.
“Bukankah
kau bilang membutuhkan bantuanku?” ejek Choi Gun
“Omong-omong,
mau pergi kemana ini?” tanya Sun Kyeol penasaran.
“Aku akan
membawamu ke... Bagaimana mengatakannya, ya? Ini sedikit perjalanan untuk terapi
perilaku kognitifmu.” Ucap Choi Gun yakin . Sun Kyeol binggung dianggap
Perjalanan
“Kita
juga bisa menyebutnya "pelatihan".” Kata Choi Gun dengan senyuman
bahagia.
Bersambung
ke part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar