PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Oh Sol
berjalan bersama dengan Choi Gun yakin kalau sudah mendengar semuanya, Choi Gun
pikir mengenai undangan lalu mengejek kalau rumah yang bagus, tapi tak kedap
suara dan Sepertinya dibangun buru-buru. Oh Sol hanya menahan tawa mendengar
candaan Choi Gun.
“Kau
bahkan berbohong padaku mengenai pergi ke Busan. Kau sudah menjadi pembohong yang
lebih baik... Kupikir orang yang kau sukai... adalah Jang Sun Kyeol.” Komentar
Choi Gun
“Aku
membaca ini di sebuah buku. Semua orang cenderung berbicara dan bertindak
dengan cara yang menguntungkan mereka.” Ucap Oh Sol
“Apa Kau
sebut itu keuntungan? Bagiku, itu tampak tak menguntungkan.” Komentar Choi Gun.
Oh Sol hanya tersenyum lalu keduanya kembali berjalan bersama.
Oh Sol
sedang membersihkan lantai. Sun Kyeol keluar kamar memberitahu kalau Hari ini
pulang larut, karena harus pergi ke acara penerbitan buku. Oh Sol mengerti
mengucapkan Semoga harinya menyenangkan seperti wajahnya terlihat tak peduli.
Sun Kyeol terlihat kecewa dengan wajah Oh Sol.
Sun Kyeol
masuk ke sebuah tempat seperti perpustakaan, Hye Won sedang berbincang-bincang
dengan beberapa wartawan lalu melihat Sun Kyeol datang, menyapanya dengan
sopan. Ia memberitahu kalau Sun Kyeol datang terlambat karena Acara sudah
selesai.
“Aku benci
kerumunan orang.. Maafkan aku...” kata Sun Kyeol.
Di rumah
Oh Sol
terlihat duduk dengan galau memikirkan apakah Sun Kyeol akan bersama Hye Won sekarang. Ia pikir kalau Sun Kyeol itu mengesankan
bahkan jika tak berdandan pun lalu menyadarkan diri karena memikirkan Sun Kyeol
padahal tak boleh terjadi.
“Semoga
tak terjadi masalah apa pun.... Tapi kenapa aku kecewa? Kenapa sekecewa ini?”
ucap Oh Sol yang frustasi dan Geum Ja seperti mendengar rasa frustasi Oh Sol.
Hye Won
mengaku bingung, harus atau tidak mengundang Sun Kyeol, tapi Sekarang merasa sangat gembira jadi mengumpulkan
keberanian untuk mengundangnya. Sun Kyeol membahas tentang hari sebelumnya
meminta maaf karena pergi begitu saja dan sikapnya sangat kasar.
“Kau bisa
meminta maaf nanti dan Kedepannya kau bisa bersikap baik.” Ucap Hye Won.
“Tidak...
Ini bukan tentang meminta maaf... Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu... Kudengar
kau menyukaiku... Terima kasih, tapi aku tak tertarik padamu... Dan kedepannya
juga, aku takkan. punya perasaan untukmu.” Tegas Sun Kyeol. Hye Won terlihat
kaget mengatakan Sun Kyeol yang blak-blakan.
“Bukan
berarti kau tak menarik atau tak baik bagiku.... Itu Hanya karena aku suka
orang lain... Sejujurnya, aku sedikit patah hati hari ini karena cintaku. Ada
waktu ketika aku ingin memanfaatkanmu hanya untuk menyakitinya. Kurasa orang
sepertiku memang lelaki pecundang.” Akui Sun Kyeol
“Jadi... Kesimpulannya
kau menolakku.” Kata Hye Won. Sun Kyeol meminta maaf
“Bisakah
kau berhenti meminta maaf? Aku malu.” Ungkap Hye Won, Saat itu seseorang
mengambil gambar keduanya.
Nyonya
Cha berteriak bahagia dan Tuan Yang duduk disampingnya memberikan suapan buah.
Nyonya Cha bahagia melihat berita ["JTVC Kim Hye Won Berkencan dengan
Pengusaha J"]
"Keduanya
sudah saling bertemu, Sejak bertemu di acara TV untuk pertama kalinya."
Nyonya
Cha melihat foto Hye Won lainya berkomentar kalau gaun yang dipakain itu ia
yang memilihnya.
Di kantor
Jae Min
dkk berkumpul melihat berita yang sama, Jae Min mengaku selalu
penasaran wanita seperti apa yang akan dikencani pria rewel dan ternyata
jawabanya adalah Kim Hye Won. Young Sik juga tak percaya kalau Hye Won yang
menjadi pacar Sun Kyeol
“Malaikatku
direbut seperti ini.” Jerit Jae Min kesal.
“Apa kita
akan terus bermalas-malasan? Ayo selesaikan pekerjan.” Kata Dong Hyuk. Jae Min
menegaskan kalau Sun Kyeol yang mengencani Kim Hye Won.
“Kukatakan
itu tak benar... Segera publikasikan koreksi... Aku bilang aingin koreksi
dipublikasikan... Aku Kukatakan itu tak benar. Kenapa...” jerit Sun Kyeol mara
masuk ke dalam ruangan lalu telp di tutup tapi telp lain masuk.
“Tidak,
itu tak benar... Orang yang kusukai bukan Kim Hye Won... Tidak, aku tak bilang aku suka wanita lain...
Apa?!!! Aku berencana menikahinya?!! Tidak, itu tak benar sama sekali... Aku
memintamu untuk mempublikasikan koreksi.” Jerit Sun Kyeol
Jae Min
dan Young Sik mendengarnya hanya bisa terdiam. Sun Kyeol mengumpat kesal karena
berita itu tak salah tapi telp sudah ditutup akhirnya berjalan pergi.
Joo Yeon
sedang berkencan, prianya membahas Kim Hye Won terkena skandal Dengan CEO dari
beberapa perusahaan pembersih. Joo Yeon tak percaya mendengarnya lalu melihat
foto Sun Kyeol dengan Hye Won, umpatanya pun keluar dengan cepat. Si pria
melonggo kaget mendengar Joo Yeon yang bisa mengumpat dengan kasar.
Oh Sol
menerima telp dari Joo Yeon mengaku sudah membaca artikel itu juga menurutnya Pasangan
itu serasi. Joo Yeon tak percaya komentar Oh Sol yang menganggap mereka
"Pasangan serasi" dan bisa
mengatakan itu. Oh Sol pikir memang Mereka pasangan yang serasi jadi tak
ada yang mengatakan hal itu.
“Astaga,
dasar bodoh.. Ayo keluar dan minum.” Ucap Joo Yeon untuk menghibur. Oh Sol
menolak karena sibuk.
“Aku
sangat baik-baik saja dan aku menyuruhnya pergi ke acara itu... Aku sungguh tak
apa, mengerti?” tegas Oh Sol menyakinkan dan akan mengubunginya nanti lalu menutup
telpnya.
Saat itu
Choi Gun datang membawa koran seperti sangat marah karena berita ["JTVC Kim Hye Won Eonnaunseo Berkencan
dengan Pengusaha J"] lalu memanggi Oh Sol. Oh Sol bertanya ada apa melihat
Choi Gun membanting koran.
Tapi Choi
Gun malah memperlihatkan brosur "Timed Sale" Hanya 30 Menit yaitu
promosi Lobster harga murah. Oh Sol tersenyum bahagia.
Keduanya
akhirnya sampai di supermarket, Choi Gun memastikan Oh Sol itu bersiap. Oh Sol
menarik lengan bajunya dengan trolly. Choi Gun memberitahu rencara kalau harus
lari ke bagian makanan laut secepatnya. Saat itu pegawai memberitahu akan
dimulai promosi lobbster murah.
Semua
ibu-ibu bergegas dengan trollynya, Oh Sol bersama dengan Sun Kyeol berlari untuk sampai di meja lobster, berebutan
dengan ibu-ibu lainya. Oh Sol akhirnya berhasil memegang Lobster terakhir tapi
bibi lain juga ikut memegangnya. Choi Gun melihat si wanita ternyata pasienya,
wanita peramal.
Oh Sol
duduk dengan wanita peramal, sementara Choi Gun memesan makanan. Si Wanita
peramal memintar maaf pada Oh Sol berjanji
akan memberikan pengembalian uang untuk jimat itu dan tahu kalau
melakukan itu untuk mendapatkan pekerjaan.
“Kau datang
menemuiku di musim semi... Dan namamu...” ucap si wanita melihat catatannya.
“Sudahlah...
Aku tak yakin apa itu memang karena jimat, tapi aku memang mendapat pekerjaan.”
Kata Oh Sol
“Gil O
Sol? Nona... Apa namamu Gil O Sol?” tanyak si wanita peramal kaget. Oh Sol
membenarkan.
“Maaf
membuat wanita menunggu... Para pemenang dapat menikmati tusuk sate kue beras
ini.” Kata Choi Gun.
“Dia,
kan? Nona yang kau cari.” Kata si peramal. Oh Sol binggung kenapa mengatakan
yang dicari. Choi Gun terlihat gugup.
“Dia merasa
sangat bersalah karena tak bisa mengungkapkan dirinya padahal dia tak melakukan
kesalahan.” Kata Si peramal.
Choi Gun
langsung memberikan makan ke mulut peramal agar tak lagi bicara. Oh Sol
terlihat penasaran dan Choi Gun hanya bisa diam saja.
Keduanya
turun dari mobil, Oh Sol akan membantu membawakan barang. Choi Gun menolaknya
karena bisa membawa keduanya. Oh Sol pun ingin tahu maksud ucapan peramal tadi.
Choi Gun mengerti ucapan kalau mencari Oh Sol.
“Jangan
salah paham... Aku bukan penguntit.” Kata Choi Gun. Oh Sol menegaskan kalau tak
membicarakan hal itu.
“Dia
bilang kau merasa sangat bersalah tentang sesuatu. Apa Kau berutang permintaan
maaf kepadaku untuk sesuatu?” tanya Oh Sol. Choi Gun mengerti dan mengaku bukan
apa-apa.
“Coba lihat...
Aku lihat benar... Kau merasa
bersalah... Kau pasti menyembunyikan sesuatu dariku...Jadi Apa itu?” ucap Oh
Sol penasaran
“Ya,
"menyembunyikan" bukanlah kata yang tepat.” Komentar Choi Gun.
“Apa itu
sesuatu yang sulit dikatakan? Maka kau tak perlu memberitahuku. Aku tak tahu kau
merasa bersalah karena apa. Tapi terus terang, banyak sekali ucapan terimakasih
yang harus kuberi padamu.” Kata Oh Sol
Saat itu
Sun Kyeol baru pulang melihat keduanya berbicara wajahnya terlihat marah karena
cemburu. Oh Sol tahu kalau Choi Gun
sengaja membawanya keluar karena mrasa sangat kesal dengan berita kencan
Sun Kyeol.
“Tapi
menghabiskan waktu bersamamu seperti ini membuatku lebih baik. Kalau
dipikir-pikir, Kau seperti yogurt ini... Sama seperti yogurt ini, kau memberiku
hiburan kapan pun aku membutuhkannya.” Ucap Oh Sol memegang youghurt kesukaanya.
“Seandainya
jika... Bagaimana jika aku adalah orang itu? Orang yang membawamu penghibur... setiap
tahun.” Kata Choi Gun
Sun Kyeol
tak bisa menahan amarahnya dengan sengaja menyalakan lampu jauh dan menyilaukan
keduanya lalu membunyikan klakson. Oh Sol bisa melihat dari kejauhan kalau itu
mobil Sun Kyeol. Choi Gun pikir ini Waktu yang tepat. Oh Sol tak mendengar
bertanya apa yang dikatakan Choi Gun.
Choi Gun
mengaku bukan apa-apa lalu mengajak Oh Sol masuk saja. Tapi Oh Sol yakin kalau
Choi Gun bilang sesuatu. Choi Gun mengaku hanya mengantuk. Oh Sol heran Choi
Gun yang mengantuk jam segini. Choi Gun tak ingin berlama-lama mengajak masuk
saja.
“Aku
sangat kekanak-kanakan... Apa yang kulakukan sekarang?” ucap Sun Kyeol
kebingungan didalam mobil.
Oh Sol
dan Choi Gun sudah ada di dapur, Sun Kyeol masuk rumah. Choi Gun memperlihatkan
lobster di tanganya dengan bangga Terlihat enak menceritakan O Sol harus
berlari secepat Usain Bolt hari ini untuk mendapatkan lobsternya. Sun Kyeol
terlihat jijik.
“Baunya
tak sedap. Kenapa di rumah...” kata Sun Kyeol mendengus kesal
“Oh
Sol... Siapkan alatnya.” Ucap Choi Gun dengan sengaja memeluk bahu Oh Sol. Oh
Sol menganguk mengerti dan Sun Kyeol terlihat cemburu.
“Kenapa
kau makan itu? Akan ada banyak sampah sesudahnya.” Keluh Sun Kyeol. Choi Gun
seperti tak peduli karena akan membersikan bagian perut lobster. Keduanya
terlihat serasi, Sun Kyeol pun memilih untuk pergi.
Akhirnya
Sun Kyeol duduk di ruang tengah sambil membaca buku, Oh Sol dan Choi Gun masih
sibuk memasak lobster didapur. Sun Kyeol
yang kesal akhirnya menonton TV dan berita kencanya muncul, tiba-tiba Oh Sol
datang menanyakan mentega. Sun Kyeol panik langsung mematikan TV.
“CEO.... Mentega
yang di kulkas ada di mana?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol pikir Mungkin di rak
paling atas. Oh Sol mengerti dan akan pergi.
“Tunggu...
Apa kau membaca artikel... hari ini...” kata Sun Kyeol gugup dan terdengar
teriakan Choi Gun meminta Oh Sol mengambilkan mentega. Oh Oh Sol pun bergegas
pergi.
“Kita
hampir siap... Tinggal di masukan ke dalam oven, jadi Bersiapla untuk makan.”
Teriak Choi Gun
“Aku tak
ingin makan lobster... Nikmati saja sendiri. Aku benci lobster.” Kata Sun Kyeol
marah lalu masuk ke dalam kamar.
“ Yah...
Tak sopan jika aku menolak makanan...” ucap Sun Kyeol lalu membuka pintu dan
ingin bicara tapi Oh Sol dan Choi Gun terlihat sedang mengobrol tak
memperdulikanya.
“Apa ada
anggur?” tanya Oh Sol. Choi Gun pikir ada karena Sun Kyeol punya segalanya. Sun
Kyeol akhirnya menutup pintu dengan wajah kesal.
Sun Kyeol
meluapkan amarah dengan memukul bantal dan juga kasur. Saat itu Oh Sol dan Choi
Gun sudah siap untuk makan lobster yang terlihat sangat enak. Oh Sol melihat
warna lobsternya Bagus dan merah. Choi Gun pikir kalau melakukannya dengan
baik.
“Aku juga
ingin makan... Apa Kau keberatan?” tanya Sun Kyeol duduk disamping Choi Gun.
“Tidak.
Aku sudah menunggumu jadi Makan yang banyak.” Ucap Choi Gun
Mereka
pun mulai makan bersama, Oh Sol terlihat penuh semangat dengan bangga kalau tadi lari sangat cepat,
Choi Gun memuji Oh Sol yang hampir terbang bahakn tak percaya mereka berlari...
Sun Kyeol ingin memotong pembicaran mengeluh kalau daging lobsternya keras
berpikir itu adri Cina.
“Kenapa
kita tak membuka anggur sekarang? Bagaimana membukanya? Ini Tak bisa terbuka,
Apa ada pembuka?” ucap Choi Gun.
“Apa Kau
butuh pembuka? Kupikir kita pernah menggunakannya jadi Akan kuperiksa kamarku.”
Kata Oh Sol
“Tidak,
aku saja, kau tetap makan” ucap Choi Gun bergegas pergi. Oh Sol akan mengambil
minum dengan wajah gugup.
“Gil O
Sol.. Apa Kau baca artikel hari ini?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol berpura-pura tak
tahu bertanya tentang artikel apa.
“Apa itu
tentang Sun Kyeol dan Kim Hye Won berkencan?” kata Oh Sol. Sun Kyeol menegaskan
kalau ini tak benar.
“Kau bisa
Bawa dia ke sini kapan-kapan... Aku penggemar berat dia... Aku Bisa dapat tanda
tangannya, kan? Apa itu akan membuatnya tak nyaman?” ucap Oh Sol penuh semangat
“Baiklah...
Aku akan melakukan” kata Sun Kyeol tak bisa membela diri dan saat suasana
terasa canggung.
Choi Gun
datang memberitahu kalau sudah menemukan pembuka wine, lalu binggung melihat
suasana yang berbeda.
Sun Kyeol
duduk dikamar mencoba mengetik pesan “ Artikel-artikel itu tak benar, Aku
menolaknya, Kukatakan padanya aku suka orang lain.” Tapi akhirnya menghapus
kembali pesan untuk Oh Sol.
“Kau tak
tahu perasaanku.” Tulis Sun Kyeol tapi memikirkan apakah cocok mengatakan hal
itu, tapi jarinya tak sengaja menyentuh tanda kirim.
Wajah Sun
Kyeol langsung panik, saat itu Oh Sol masuk bertanya Apa ada deterjen dapur ada lagi, karena Botolnya
kosong.Sun Kyeol mencoba tenang memberitahu akalu Deterjen dapur ada di ruang utilitas. Oh Sol
mengerti akan keluar kamar.
“Gil O
Sol.. Ponselmu dimana?” tanya Sun Kyeol. Oh Sol mengingat kalau Ponselnya
sedang di charger di kamar dan bertanya balik kenapa Sun Kyeol menanyakan hal
itu.
“Maksudku
ponselku... Aku tak dapat menemukannya.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol melirik kalau
ada diatas tempat tidur. Sun Kyeol pun berpura-pura baru menemukannya.
“Apa Kau
tahu di mana ruang utilitas? Ada di sudut... Akan ada banyak deterjen dapur di
sana.” Ucap Sun Kyeol. Oh Sol menganguk.
Sun Kyeol
mencoba diam-diam masuk ke kamar Oh Sol dengan cara mengendap-ngendap tanpa
harus terlihat oleh Sun Kyeol. Ia
langsung menutup hidungnya saat membuka kamar Oh Sol yang berantakan, lalu
mencari ponsel Oh Sol.
Ternyata
Ponsel Oh Sol sedang di charger, Sun Kyeol melihat pesan yang masuk tapi belum
dibaca dan ingin menghapusnya. Tapi Ponsel Oh Sol ada Sandinya, ia pun berusaha
untuk membukanya tapi beberapa kali salah menebaknya.
Oh Sol
memberitahu kalau mengambil sampah lalu kaget melihat Sun Kyeol ada dikamarnya.
Sun Kyeol kaget melihat Oh Sol masuk kamar. Oh Sol bertanya apa yang dilakukan
Sun Kyeol dalam kamarnya. Sekarang. Sun Kyeol terlihat binggung.
Oh Sol
mengambil ponselnya lalu melihat ponselnya membaca pesan Sun Kyeol “Kau tak
tahu perasaanku.”. Ia yakin kalau Sun Kyeol salah kirim seperti tak ingin
mengubrisnya. Sun Kyeol mengaku kalau tak seperti itu dan memang mengirimkannya
untuk Oh Sol.
“Artikel-artikel
itu tak benar... Aku meminta koreksi juga. Aku sudah membereskan masalah dengan
Hye Won.” Jelas Sun Kyeol
“Kenapa
kau mengatakannya padaku?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku tak ingin itu
mengganggu Oh Sol
“Tidak...
maksudku... Aku...merasa itu menggangguku... Orang yang kusuka... Adalah Gil O
Sol” akui Sun Kyeol berani
“Sudah
kubilang aku tak punya...” kata Oh Sol menolak dan Sun Kyeol mengaku tak
peduli.
“Kau tak
harus berkencan denganku. Aku hanya ingin memberitahu. yang ada di dalam
hatiku.” Tegas Sun Kyeol. Oh Sol tak bisa berkata-kata.
Choi Gun
duduk di meja kerjanya melihat artikel berjudul [6 Tahun Sesudah Insiden Lokasi Konstruksi Jungang-dong]
dan juga [Catatan Medis Jang Sun Kyeol] lalu
berita [CEO
Cheongso Yojeong adalah Cucu Ketua Grup AG] wajahnya terlihat sangat
serius.
Sun Kyeol
masuk ruangan heran melihat Choi Gun yang sudah duduk disofat bertanya caranya masuk
ke ruanganya yang steril. Choi Gun mengaku memberitahu sebagai dokter Sun Kyeol
jadi mengizinkanya masuk. Sun Kyeol pun heran karena Choi Gun pergi tanpa pamit
kemarin.
“Kau
bilang kepadaku untuk tak usah pamit... Makanya aku baru pergi begitu saja.”
Kata Choi Gun.
“Kau
sangat patuh.” Ejek Sun Kyeol. Choi Gun pikir itu pasti karena Sudah tugasnya untuk mendengarkan pasiennya.
“Sekarang,
karena kita sudah saling mengenal, jadi dapatkah kita memulai terapi? Sudah
saatnya kau berhenti berusaha menghindar sekarang.” Kata Choi Gun
“Aku akan
jujur padamu... Aku tak tahu berapa banyak kakekku membayarmu untuk ini, tapi aku
tak akan menerima terapimu. Jadi jangan buang waktu.” Kata Sun Kyeol
“Kenapa? Katamu
kau akan menerimanya saat itu.” Komentar Choi Gun
“Saat
itu, aku tak punya pilihan... Bagaimanapun, akan kuberitahu dia bahwa kau melakukan
pekerjaanmu, jangan khawatirkan uang.” tegas Sun Kyeol
“Selain
uang, kau mungkin punya tujuan lain, kan?” komentar Sun Kyeol
“Kalau
dipikir-pikir, kau memang mirip dengan dia... Dengan kakekmu... Apa itu
sebabnya kalian berselisih? Karena kutub magnet selalu bertolakan.” Balas Choi
Gun
“Siapa
kau berani berkata begitu? Aku tak tahu betapa berbedanya dokter sepertimu,
tapi aku tak punya niat untuk mengubah atau memperbaiki penyakitku. Jadi berhentilah
mencampuri hidupku.” Balas Sun Kyeol
“Aku juga
tak mau... Tapi ini sudah tanggung... Sekarang, aku ingin ikut campur... Kita
sudahi basa-basinya. Bagaimana kalau kita bersepakat, seperti yang dilakukan
orang dewasa.” Ucap Choi Gun. Sun Kyeol mengeluh mendengar kata Bersepakat.
“Aku
sadar... Kau mungkin muak melihatku di dalam rumahmu. Tapi aku harus
mengobatimu. Jika kau tak ingin terjebak denganku di rumah itu selamanya, kenapa
kita tak memulai konseling kita? Jika seandainya tak berhasil, maka aku akan
menyerah dan pergi. Jadi Bagaimana?” ucap Sun Kyeol
“Bukankah
ini kesepakatan yang menggiurkan? Kau pulang kerja jam 6 dan datang ke rumah
jam 7... Akan kutunggu, jadi berdandanlah.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol hanya
menghela nafas.
Sek Kwon
bertanya pada Choi Gun apakah Obrolannya berjalan lancar dan kabar Oh Sol. Choi
Gun ingin tahu Sek Kwon berada di pihak
siapa, Sek Kwon binggung apa maksudnya.
Choi Gun mengaku biasanya tak suka berpihak.
“Tapi aku
tak yakin apa kau teman atau musuh.” Ucap Choi Gun. Sek Kwon terlihat gugup.
Oh Sol
sudah menunggu di restoran, Jae Min, Young Sik dan Dong Hyuk datang dengan
wajah bahagia melihat Oh Sol. Jae Min memeluk Oh Sol bahkan mencium rambutnya
memastikan kalau itu memang mantan rekan kerjanya dan mengeuh karena belum
meneleponnya.
“Nun-nim,
apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Young Sik. Oh Sol mengaku kalau hanya merindukan
mereka jadi mengajaknya bertemu. Semua terlihat bahagia.
Choi Gun
hanya berdua dengan Sun Kyeol bertanya apakah Oh Sol pergi ke suatu tempat. Sun
Kyeol menjawab kalau sengaja menyuruh Oh Sol keluar untuk mencari udara segar.
Choi Gun pikir Jika orang lain... Terutama seseorang yang di sayangi Sun Kyeol
ada di sebelahnya maka akan sulit untuk
menjawab dengan jujur.
“Dasar...
Tidak perlu mengkhawatirkanku... Kalau begitu, kenapa kita tak mulai saja?
Sebelum aku berubah pikiran.” Ucap Sun Kyeol
“Jika kau
duduk di sana dengan tangan terlipat seperti seseorang yang memiliki masalah
serius, Aku tak tahu apa yang harus kutanyakan.” Komenta Choi Gun
“Bukankah
tugasmu untuk menjawab semua jenis konseling? Jika tak bisa, itu berarti kau
tak kompeten.” Balas Sun Kyeol
“Jika itu
yang kau inginkan, Baiklah kalau begitu, ayo kita mulai. Karena aku kompeten, Ayo
kita coba.” Kata Choi Gun. Sun Kyeol
hanya bisa menghela nafas.
“Jujur,
aku terkejut. Kau mengundang seseorang ke ruang paling pribadimu... yang ingin
kau lindungi. Kau dapat menganggap dirimu hampir sepenuhnya sembuh tapi
sayangnya. itu hanya berlaku untuk O Sol.” Kata Choi Gun.
“Sebelum
itu, biarkan aku bertanya satu hal. Sebenarnya, apa tujuanmu datang ke sini?”
kata Sun Kyeol. Choi Gun tak mengerti pertanyaan itu.
“Kulihat
kau mengungkapkan perasaanmu kepada O Sol. Kenapa? Apa kau takut aku akan
mengambil seseorang yang kau sukai? Itukah alasannnya ?” ucap Sun Kyeol
“Karena
kau lihat, kau pasti tahu itu... Bahwa aku dicampakkan olehnya hari itu.” Ucap
Choi Gun.
Sun Kyeol
baru tahu Choi Gun dicampakkan. Choi Gun pikir
Jika sudah selesai bertanya, maka mereka bisa memulai lagi sesi
konselingnya.
Oh Sol
dkk mulai minum dan makan daging bersama. Sun Kyeol mengirimkan pesan “Sesi
konseling berakhir, Kau bisa pulang sekarang.” Akhirnya Oh Sol pun pamit pergi
pada tiga rekan kerjanya. Jae Min mengeluh karena Oh Sol yang pulang secepat
ini dan harus tinggal lebih lama. Young Sik bahkan mengajak untuk pergi karaoke
dan makan sup mabuk.
“Ini
menjengkelkan, Nun-nim... Sudah begitu lama kita tak berkumpul bersama.” Ucap
Young Sik.
“Tidak,
hari ini sampai sini saja... Kita bisa bertemu lagi lain kali.” Ucap Dong Hyuk
pun menyetujuinya. Oh Sol berjanji bisa
bertemu lain kali.
Choi Gun
bertanya apakah Oh Sol bersenang-senang dengan temannya. Oh Sol menganguk lalu
bertanya keberadaan Sun Kyeol sekarang. Sun Kyeol keluar dari kamar, Oh Sol
mencium bajunya meminta maaf karena habis dari warung BBQ, jadi mungkin bau dan
akan mandi dulu secepatnya.
“Tidak
perlu, kau santai saja... Dan Pelan-pelan, jangan khawatir.” Ucap Sun Kyeol
lalu kembali masuk kamar.
“Konselingmu
efektif.” kata Oh Sol. Choi Gun dengan bangga kalau dirinya berbakat.
Saat itu
ponsel Choi Gun berdering, mengangkat telp dari paman. Oh Sol menduga kalau itu
dari ayahnya. Choi Gun kaget kalau Tuan Gil membahas tentang Kekasihnya padahal
tak punya kekasih.
Di rumah
Si wanita
yang mengaku pacar Choi Gun sedang menarik rambut Oh Dol meminta agar
mengatakan dimana keberadaannya Choi Gun sekarang. Oh Dol mengeluh kesakitan
merasa wanita itu sudah gila. Si wanita menyuruh Choi Gun akan segera datang ke
tempatnya.
“Di mana
Choi? Dimana dia? Katakan dimana dia!” teriak Si wanita.
“Kau
Dengar, kan? Dia benar-benar sudah gila.... Kau Cepat ke sini... Di sini kacau
sekarang.” Ucap Tuan Gil ketakutan.
“Apa kau
sedang berbicara dengan Choi? Apa ahjussi yang menyembunyikan Choi?” teriak si
wanita. Tuan Gil mengelengkan kepala dengan wajah ketakutan lalu memberitahu
kalau Choi Gun sedang ada dijalan.
Si wanita
tak bisa menahan amarahnya menarik kepala Oh Dol dan ayahnya dalam rumah. Oh
Dol meminta ayahnya agar menelp Choi Gun lagi. Si wanita berteriak agar jangan
sembunyikan Choi darinya.
Oh Sol
bertanya apakah ada masalah. Choi Gun akan bergegas pergi akan memberitahunya nanti.
Oh Sol binggung Kenapa Choi Gun buru-buru pergi dan berpikir ada masalah
dirumahnya. Saat itu Sun Kyeol keluar
kamar bertanya apakah Choi Gun sudah pergi. Oh Sol memberitahu kalau Choi Gun punya
urusan mendesak
“Kenapa? Apa
kau butuh sesuatu?” tanya Oh Sol. Sun Kyeol mengaku tak ada.
“Apa Kau
punya rencana malam ini? Apa kau Habis bertemu seseorang?” tanya Sun Kyeol
“Aku
bertemu Yeong Sik dan para Oppa.” Kata Oh Sol, Sun Kyeol menganguk mengerti.
“Apa Kau
memberi tahu mereka tinggal di sini?” tanya Sun Kyeol, Oh Sol mengeleng karena
tak mungkin untuk memberitahu mereka.
“Pasti
sudah lama tak bertemu... Kau pulang lebih awal. Kau seharusnya mengobrol lebih
banyak dan luangkan waktumu bermain dengan mereka.” Kata Sun Kyeol
“Tidak,
aku hanya khawatir...” ucap Oh Sol. Sun Kyeol kaget kalau Oh Sol itu
mengkhawatirkanya.
“Tidak,
bukan kau.. Itu... Karena kalian berdua
tak berhubungan baik satu sama lain, Aku khawatir kalian mungkin bertengkar dan...”
ucap Oh Sol gugup lalu merasa tubuhnya bau daging bergegas pamit pergi karena
ingin mandi dan ganti baju. Wajah Sun Kyeol langsung bersemu merah dengan
jantung yang berdegup kencang.
Oh Sol
dalam kamar mandi merasa Tiba-tiba sesuatu terasa canggung lalu mencoba untuk
menyadarkan diri dan berpegang teguh pada prinsipnya kalau tak boleh berkencan
dengan Sun Kyeol.
Sun Kyeol
sedang bersadar di dinding dengan wajah bersemu merah mengingat yang dikatakan
Choi Gun “Karena
kau melihat, kau pasti tahu itu. Hari itu aku dicampakan olehnya.” Wajah
Sun Kyeol terlihat sangat bahagia.
Oh Sol
akhirnya keluar dari kamar mandi, Sun Kyeol berbasi-basi bertanya pada Oh Sol
yang sudah selesai mandi. Oh Sol melihat Sun Kyeol yang masih terbangun tengah
malam. Sun Kyeol mengaku hanya ingin
minum sesuatu. Oh Sol mengaku juga haus karena baru saja mandi.
“Aku
ingin minum juga.” Ucap keduanya bersama. Oh Sol pun menyuruh Sun Kyeol
mengambil minum lebih dulu saja. Sun Kyeol langsung meminum habis botol
ditanganya.
“Tunggu
Sebentar! Ini... Seharusnya tak boleh.” Kata Oh Sol melihat Sun Kyeol meminum
dengan banyak. Sun Kyeol tiba-tiba merasakan sesuatu.
“Apa Tenggorokanmu
panas? Ini anggur yang sangat kuat. Ini semanggi semak...” kata Oh Sol
Sun Kyeol
langsung mabuk, merasa tiba-tiba terasa panas, akhirnya tak bisa berdiri tegak.
Oh Sol bisa menahan tubuh Sun Kyeol sebelum jatuh. Sun Kyeol terlihat
benar-benar tak sadarkan diri.
Oh Sol
dengan susah payah membawa Sun Kyeol masuk kamar sambil mengeluh karena sangat
berat, dan meminum alkohol yang sangat kuat. Akhirnya Oh Sol sama-sama
membanting badanya di atas tempat tidur bersama dengan Sun Kyeol.
Sun Kyeol
terlihat sangat mabuk tak bisa membuka matanya, Oh Sol menatap Sun Kyeol lalu
mengeluh wajahnya, meminta maaf karena
tak tahu perasaannya.
“Bukan,
karena pura-pura tak tahu.” Akui Oh Sol. Saat itu Sun Kyeol terbangun memegang
tangan Oh Sol lalu mendekatkan wajahnya. Oh Sol terlihat terkejut. Keduanya
saling menatap.
Bersambung
ke episode 12
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan..
hihihi...
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tinggal Klik disini, buat
yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun
ini
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Makin penasaran.please dilanjut yah
BalasHapuskok...ep 11 ya🤔
BalasHapusEpsd 12.part 2 ko isinya 11 ya.. perbaiki donk min udah penasaran pk bgt nih
BalasHapusDitungguuuuuuu kak
BalasHapuskok ep 12 nya jadi ep 11?
BalasHapusKapan ini diperbaikinya admin.... please... part 2 nya min....
BalasHapusMin, utk Epi 12 part 2, isinya sama dgn di Epi 11 part 2. Tlg di perbaiki ya min. Biar kami tdk penasaran dgn cerita yg loss. Thx
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus