PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 27 Januari 2019

Sinopsis Romance is a Bonus Book Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Eun Ho memeriksa berkas novel sambil berkomentar ceritanya bagus, tetapi keterampilan menulis lalu mencoba mencetaknya. Tapi printernya tak jalan, lalu mengecek dibagian stopkontak ternyata tak di colok.
“Astaga, wanita sialan ini... Aku mengatakan kepadanya untuk tidak mendekati meja ku.. Aku tidak bisa memaafkan ini. Aku akan memecatnya meskipun Dan Yi memperkenalkan aku padanya.” Ucap Eun Ho mengomel.
Saat itu print CV Dan Yi malah yang keluar dari mesin print,  Eun Ho melihat CV Dan Yi berpikir kalau temanya itu datang ke rumahnya dan heran karena tiba-tiba berusaha mendapatkan pekerjaan. 

Dan Yi terlihat gugup di rumah mengirimkan pesan pada anaknya “Apakah kau pergi ke rumah sakit? Bisakah kau meneleponku? < Aku tidak bisa tidur karena sangat khawatir. “
Akhirnya Jae Hui mengirimkan pesan “Ibu, aku mengirimimu pesan teks karena kamu mungkin tertidur.  Rupanya, aku menderita enteritis. Dokter mengatakan itu bukan masalah serius.  Aku hanya harus menginap satu harus bisa keluar besok. Aku akan menelepon begitu aku keluar. “
Dan Yi pun bisa bernafas lega anaknya yang bisa ke rumah sakit. 

Dan Yi bangun dengan panik karena ada wawancara dan sudah telat, tapi terdengar suara seperti alat yang merobohkan rumahnya. Saat keluar sudah banyak alat berat merobohkan bagian pagar rumahnya. Petugas melihat Dan Yi keluar dari rumah menyuruh pegawainya berhenti merobohkan rumah.
“Hei, apakah kau tidak memeriksa apakah ada orang di dalam?” teriak petugas marah pada anak buahnya. Dan Yi hanya bisa melonggo.
“Apa yang kau lakukan di sini? Tidak bisakah kau membaca tanda-tandanya? Bagaimana dia bisa masuk? Kau tidak bisa begitu saja memasuki rumah orang lain seperti itu.” Ucap pegawai marah. Dan Yi hanya bisa meminta maaf.
“Aku benar-benar minta maaf, tetapi barang-barang ku ada di dalam.” Kata Dan Yi. Pegawai menyuruh Dan Yi segera berkemas lalu pergi.
“Jika pemiliknya tahu, kau akan dituntut karena melanggar dan masuk.” Tegas Si pegawai.  Dan Yi pun meminta maaf lalu masuk ke dalam rumah mengambil barang-barangnya.
Dengan tas ditangan dan juga baju untuk interview berjalan keluar rumah. Para pegawai melihat Dan Yi itu tunawisma karena tinggal di sana tanpa listrik dan air. Dan Yi pun berjalan dengan wajah tertunduk. 

Tas Dan Yi dan tanaman daun bawangnya ada dihalte, sementara Dan Yi dalam sebuah toilet mengosok gigi dan mencuci wajahnya. Ia menyakin diri kalau akan mengkhawatirkan besok ketika datang karena Matahari akan bersinar lagi besok.
“Aku tidak punya tempat untuk pergi, tapi masih akan pergi ke wawancara ku hari ini.” Ucap Dan Yi menyakinkan diri mencoba menarik senyuman dibibirnya.
Dan Yi kembali ke halte melihat kakinya yang leceh dan merasa perlu membeli plester. Saat itu bus datang, beberapa orang berlari membuat sepatunya yang tertendang dan terlempar ke kolong bus. Dan Yi panik mencoba mengambilnya tapi sepatunya malah terlempar ke tengah jalan.
Ia mencoba mengambil tapi banyak mobil yang lalu lalang, dan akhirnya mencoba mengambil saat dua bus berhenti. Tapi ketika bus lewat, sepatunya sudah tak ada ditengah jalan. Wajahnya kebingungan dan juga sedih karena akan gagal wawancara tanpa sepatu.
“Halo, aku Kang Dan Yo, aku ada wawancara di perusahaan mu hari ini... Tapi ku rasa aku tidak bisa datang ke wawancara hari ini. Jadi aku bertanya, apakah aku bisa pergi besok.” Ucap Dan Yi meminta izin. Tapi seperti tak bisa.
“Lalu bisakah kau setidaknya menundanya selama satu jam? Aku tahu kau punya aturan... Tapi aku berjanji akan tiba di sana dalam satu jam.” Kata Dan Yi menahan tangisnya.
“Aku tahu kau tidak peduli dengan situasi pribadi ku... Bukannya aku tidak bisa. Aku memilih untuk tidak melakukannya. Aku harus mengambil tiga jalur kereta bawah tanah yang berbeda dan bagaimanapun juga tidak akan mudah untuk bepergian ... Selain itu, aku ragu kau bahkan akan mempekerjakan ku... Baik. Terserah! Aku akan mencari pekerjaan lain.” Ucap Dan Yi tak bisa menahan sedihnya lagi. 


Dan Yi pun berjalan dengan sepatunya, tiba-tiba hujan dengan deras. Ia berlari ke minimarket untuk membeli payung, pesan dari Jae Hui masuk Ibu, Aku sudah keluar dari rumah sakit.  Aku akan mengirimimu tagihan rumah sakit,  jadi kirimkan aku uang.”
Akhirnya Dan Yi tak jadi membeli payung dan keluar dari minimarket lalu membuang sepatunya.  Saat akan masuk ke rumah Eun Ho tak bisa masuk teringat pesan Eun Ho yang akan mengubah kode sandi pintu jadi tak boleh menyuruh PRT datang ke rumahnya.
Dan Yi dengan baju basah kuyup mencoba menelp Eun Ho agar membuka pintu. Tapi Eun Ho seperti sangat marah tak mengangkat telpnya. Eun Ho memakai payung masuk ke dalam sebuah cafe memesan kopi mandheling dengan satu balok es.
Seorang wanita sudah menunggu dan duduk didepan Eun Ho memberitahu kalau pergi kencan buta dan akan menikah. Eun Ho berkomentara kalau wanitaitu pasti sibuk karena mengingat ini baru tiga minggu lalu ingin tahu Pria seperti apa dia.
“Apakah itu yang harus kau katakan?” ucap si wanita marah
“Ini pertanyaan penting karena kau akan menikah dengannya.” Komentar Eun Ho
“Apakah kau yakin kami berkencan? Apakah kau bahkan pernah mencintaiku?” ucap Si wanita marah
“Kau tahu bagaimana aku... Aku tipe yang tak memberi jalan bagi orang lain. Pernikahan? Ini bukan untukku.” Ucap Eun Ho marah
Si wanita terlihat sangat marah memegang gelasnya, Eun Ho menahanya lalu membuka jaketnya lebih dulu lalu mempersilakan  lakukan seperti yang diinginkan. Si wanita akhirnya menyiram wajah Eun Ho dan tak lupa menyiram juga jaket yang sudah dibuka.
Eun Ho panik tak bisa menahan tangan wanitanya, karena masih harus makai jaketnya. Si wanita marah karena Eun Ho yang tidak tahu cinta bahkan tidak percaya itu ada sambil mengumpat marah dan berjalan pergi.



Dan Yi tanpa mengunakan sepatunya berjalan masuk ke minimarket membeli sebotol soju. Dua orang pelajar hanya bisa melonggo melihat Dan Yi tanpa alas kaki, basah kuyup dan juga kakinya yang kotor.  
Eun Ho akhirnya melihat ponselnya ada 5 miss call dari Dan Yi dan bergumam “Dan Yi adalah alasannya, Aku tidak percaya pada cinta.” Ia menatap keluar jendela cafe masih turun hujan deras.
Dan Yi berdiri didepan etalase menatap gaun pengantin yang terlihat anggun, pikiran melayang ke masa lalunya.

Flash Back
Dong Min memasang cincin di jari manis Dan Yi, senyuman dan tepuk tangan tamu pun membuat pesta mereka akhirnya meriah. Eun Ho pun juga terlihat senang karena Dan Yi menikah dengan Dong Min, Tapi Dan Yi menatap Eun Ho seperti menutupi perasaan sejujurnya.
“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Eun Ho dengan mulutnya. Dan Yi hanya bisa mengangguk. Sementara Dong Min bahagia bisa menikah dengan Dan Yi. 


Dan Yi ingin berteriak marah tapi Eun Ho lebih dulu bicara kalau baru melihat Dan Yi yang menelpnya. Dan Yi ingin tahu keberadan Eun Ho karena mengubah kode sandi pintunya. Eun Ho menegaskan kembali kala  akan memecat pembantu rumah tangga.
“Kenapa kau tidak mengangkat telpnya?” ucap Dan Yi, Eun Ho mengaku tadi sibuk karena dicampakan. Dan Yi ingin tahu alasanya.
“Dia orang yang aneh... Bukankah dia yang meninggalkan bra-nya?” ucap Dan Yi heran
“Dia bilang aku tidak tahu cinta.” Kata Eun Yi.
“Memang benar bahwa pria tidak tahu apa-apa tentang cinta. Aku ragu kau berbeda.”ucap Dan Yi
“Itu semua karena kau.” Ucap Eun Ho menyalakan. Dan Yi bertanya-tanya apa yang pernah dilakukan.
“Tidak ada yang perlu kau ketahui... Lalu Apakah kau datang ke tempat ku kemarin? Aku melihat resume mu. Apakah kau mencari pekerjaan?” tanya Eun Ho
“Ini sudah berakhir sekarang, Tidak ada yang akan mempekerjakan seseorang yang berusaha untuk kembali setelah istirahat karir. Hidup ini sangat menyebalkan” keluh Dan Yi
“Aku tidak diinginkan dan tidak punya tempat.  Bahkan Akun bank ku akan kosong setelah aku mengirim Jae-hui semua yang tersisa.
“Aku pikir bisnis Dong Min baik-baik saja. Lalu Di mana kau sekarang?” tanya Eun Ho  
“Aku di ujung hidupku... Aku tidak punya tempat. Jadi pria berikutnya yang aku temui,  tidak peduli siapa dia, aku hanya akan mengikutinya.  Malam ini, aku akan...” ucap Dan Yi pasrah dan tiba-tiba seorang pria tua mabuk datang menghampirinya 


Eun Ho memanggil Dan Yi dengan nada panik. Dan Yi memilih untuk menutup telpnya dan menarik tanganya sambil berkata kalau hidupnya memang berantakan tapi tak akan pergi dengan orang asing. Si pria mengajak Dan Yi agar minum bersama saj. Dan Yi mulai mengumpat karena berani menyentuhnya. Si pria tetap meminta agar menghiburnya. 

“Hei Lepaskan dia! Maaf sudah terlambat.” Teriak seorang pria bernama Ji Seon Joon lalu mengumpat marah .
“Kau harus bahwa ini bukan karena aku takut melawanmu jadi jaga dirimu” ucap si pria mabuk lalu berjalan pergi. Dan Yi binggung melihat tangan Seon Joon memegang tanganya.
“Apakah kau baik-baik saja?”tanya Seon Joon lalu tersadar dengan tanganya yang menyentuh Dan Yi lalu meminta maaf.
Aku melihat dari lantai atas dan kau sepertinya sedang dalam masalah.” Ucap Seon Joon. Dan Yi pun berterimakasih  
“Aku bisa menangkisnya, tetapi sangat menghargainya.” Ucap Dan Yi lalu melihat tatapan Seon Joon aneh karena tak pernah melihat seseorang tanpa sepatu sebelumnya
“Tidak pernah bahkan saat ini bukan musim panas.” Ucap Seon Joon lalu meminta Dan Yi untuk duduk di kursi taman.
“Aku mungkin terdengar gila untuk mu karena aku pikir itulah bagaimana aku terdengar, tapi aku punya sepasang sepatu. Bagaimana kau memikirkan ini terserah padamu, tapi aku bukan pria yang selalu membawa sepatu wanita.” Ucap Seon Joon mengeluarkan sepatu dan memasakan pada kaki Dan Yi.
Seon Joon pikir sepatunya itu cocok dengan Dan Yi, Dan Yi hanya bisa tertawa melihatnya Seon Joo binggung kenapa Dan Yi malah tersenyum. Dan Yi mengaku kalau sepatu itu miliknya. 


Flash Back
Seon Joon sedang menunggu bus diseberang jalan, melihat Dan Yi kebingungan karena sepatunya terlempar dan tak bisa mengambilnyanya. Seon Joon layaknya seorang laki-laki mencoba untuk mengambilnya walaupun beberapa mobil membunyikan klakson.
Dan Yi kebingungan karena sepatunya tak ada diseberang jalan, Seon Joo melambaikan tangan untuk memberitahu. Tapi Dan Yi sudah menangis sambil menelp akhirnya Seon Joon mencoba mengembalikan tapi Dan Yi sudah pergi.
Saat hujan turun dengan deras, Seon Joon membeli payung di minimarket melihat ditong sampah ada sepatu yang sama milik Dan Yi lalu mengambilnya dan dimalam hari tak sengaja bertemu denganya.

“ Aku melihat seorang wanita sambil menunggu bus hari ini. < Dia kehilangan sepatu.  Aku berharap mengembalikannya padanya,  tapi dia sudah lama hilang. Aku mencari-cari dia,  tapi yang kutemukan hanyalah sepatu satunya, aku tidak bisa membuang sepasang sepatu yang bagus, tetapi aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan dengan sepatu ini.” Cerita Seon Joon.
“Aku bertemu pemilik sepatu seperti keajaiban. Bagaimana ceritanya? Padahal aku hanya mengada-ada.” Akui Seon Joon
“Setiap wanita menyukai cerita itu. Ini seperti cerita Cinderella.  Namun, Aku terlalu tua untuk percaya pada dongeng seperti itu. Dengan memikirkan diselamatkan oleh seorang ksatria berbaju zirah terlalu dibuat-buat bagi ku untuk percaya. Aku lebih suka menulis kisah hidup ku sendiri.” Kata Dan Yi
Seon Joo bertanya apakah Dan Yi tidak kedinginan. Dan Yi memang dingin tapi menurutnya hidup memang memiliki hari-hari yang dingin. Hujan kembali turun, Dan Yi akan bergegas pergi membawa barang-barangnya.
“Ini hadiah untukmu, Terima kasih telah menemukan sepatu ku dan Hanya itu yang ku miliki... Kau bisa potong di mana bagian hijau berakhir, jadi  kau tidak perlu membeli daun bawang untuk sementara waktu.” Ucap Dan Yi memberikan tanaman daun bawang. Seon Joo pun memberikan payung
“Tapi Tidak ada cara untuk mengembalikannya. Selain itu, Aku sudah basah kuyup.” Ucap Dan Yi. Seon Joo menyuruh agar mengambil saja. 



Eun Ho baru saja selesai makan buah, terdengar suara bel rumahya, lalu membuka pintu saat melihat Dan Yi datang dengan basah kuyup. Dan Yi akhirnya masuk memberikan tasnya, Eun Ho pikir Dan Yi dan  Dong-min sedang bertengkar lalu datang dengan basah kuyup?
“Bisakah kau mendapatkan segelas air hangat?” ucap Dan Yi duduk disofa. Eun Ho pun masuk ke dapur.
“Aku membeku dan kedinginan” ucap Dan Yi mengambil selimut. Eun Ho ingin tahu apa yang terjadi dan apa yang dibawa Dan Yi dengan tas yang besar.
“Mengapa kau menelepon sebelumnya?” tanya Eun Ho lalu memberikan segelas air hangat.
“Aku akan tidur di sini.. Bisakah aku tidur di rumah mu? Ini hanya untuk malam ini.” Ucap Dan Yi
“Apakah kau lari dari rumah?” kata Eun Ho, Dan Yi tak menjawab memilih naik ke lantai atas.
“Kenapa kau naik ke atas?.. Mereka bilang pertengkaran percintaan kekasih tidak pernah bertahan lama. Jadi..” ucap Eun Ho menahannya, tapi Dan Yi berteriak marah
“ Cha Eun-ho! Aku akan menginap hanya untuk malam ini. Aku tidak punya tempat untuk pergi hari ini.” Teriak Dan Yi. Eun Ho pun melepaskan tangan Dan Yi membiarkan ke gudang rumahnya.
Dan Yi membuka kotak kardus yang disimpan dalam rumah, Sementara Eun Ho binggung apa terjadi berpikir untuk menelepon Dong-min, tapi menurutnya tak mungkin untuk menelp Dong Min lebih dulu. 


Dan Yi sarapan dalam diam, Eun Ho menatapnya sambil memberikan lauk untuk Dan Yi ingin tahu apa yang terjadi. Dan Yi hanya diam saja, En Ho melihat CV yang ada di ruang kerjanya ingin tahu kenapa dengan it menurutnya Dan Yi banyak menyembunyikan sesuatu darinya. Dan Yi hanya diam saja.
“Apa kau benar-benar tidak akan memberi tahu ku?” ucap Eun Ho, Dan Yi terus makan tanpa berhenti.
“Oke, aku akan berhenti bertanya, kau bisa makan pelan - pelan... Aku mengerti, kau mungkin tidak ingin membicarakannya... Ada saat-saat seperti itu dalam hidup.” Ucap Eun Ho sabar.
“Aku harap bisa sewa pembantu rumah tangga lain.” Kata Eun Ho, Dan Yi mengatakan kalau akan menjadi pembantu rumah tangganya.
“Apa yang merasukimu? Apa kau tidak akan pulang?” ucap Eun Ho, Dan Yi mengaku tidak punya rumah untuk pulang.
“Aku bercerai setahun yang lalu.” Akui Dan Yi, Eun Ho pikir Dan Yi membuat novel baru
“Itu tidak mungkin, karena  aku tidak tahu itu... Kau harus Cuci piring karena aku membiarkan mu menginap semalam Dan pulanglah. Aku akan menghubungi mu nanti.” ucap Eun Ho akan pergi bekerja. 
“Apakah Dong-min menipu mu? Itu tidak mungkin benar,kan?” kata Eun Ho saat masuk ke dalam mobilnya.
Dan Yi mencuci piring, lalu tak sengaja melihat amplop coklat dan melihat selembaran [MEREKRUT KARYAWAN BARU UNTUK SETENGAH TAHUN 2019] Ia pun berpikir kalau melamar tapi ragu karena tidak akan mendapatkan pekerjaan.


 “Apa gunanya gelar dan kualifikasi lainnya? Mereka tidak berguna. Bukannya aku bisa membuangnya. Aku berharap ada lulusan sekolah menengah.” Ucap Dan Yi melihat harus Lulusan Perguruan Tinggi
Tiba-tiba mata Dan Yi dibagian [TIM DUKUNGAN TUGAS: POSISI SEMENTARA- TIDAK DIBUTUHKAN GELAR SERTIFIKAT PENGALAMAN KERJA] Wajah Dan Yi pun tersenyum sumringah.
Dan Yi masih melihat lembaran kerja dilantai atas, Eun Ho mencoba menelp tapi Dan Yi memilih tak mengangkatnya. Eun Ho mengirimkan pesan
“Dan Yi apa kau pulang?  Kamu bilang bercerai karena marah, kan? Aku tidak akan membiarkannya tergelincik jika si brengsek itu benar-benar berselingkuh.  Aku akan memanggilnya brengsek. Aku khawatir. Panggil aku besok. “ 

Dan Yi terus melihat selebaran dan akhirnya Hae Ri keluar dari ruangan wawancara pegawai baru. Hae Ri pun memanggil 3 calon pegawai baru,  Lee Ji Young, Kim Min Chul dan Kang Dan Yi. Sementara di ruangan sudah ada Ko Yun Seon, Presdir Kim Jae Min dan Cha Eun Ho.
“Jangan bertanya panjang lebar, kau langsung Potong pendek.” Ucap Presdir Kim.
“Apakah itu cara kita harus mempekerjakan karyawan?” ucap Eun Ho,
Saat itu Eun Ho melihat nama Kang Dan Yi terlihat kaget dan memastikan dengan foto didalam resume, ternyata memang itu temanya. Dan Yi masuk ke dalam ruangan. Eun Ho kaget melihat temanya yang sudah menikah mencari pekerjaan lagi.
Bersambung ke episode 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar