PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 27 Juni 2016

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 13 Part 1

Dan Tae duduk di meja depan melihat jam di ponselnya, 3:20 PM dala hatinya bergumam pasti ersangka  sudah pergi sekarang, karena Tidak mungkin hanya duduk diam setelah melihat teks yang dikirimkanya.
Mobil Dae Chul melaju dengan kencang, lalu Lima menit kemudian, mobil Dan Tae melalui jalan yang sama, dan Tiga menit kemudian, mobil Joon Soo pun melalui jalan yang sama karena tujuan mereka pun juga sama. 

Nyonya Yum terlihat gelisah dalam mobil melihat tas berisi uang, mencari-cari kakaknya yang belum juga datang. Di jalan sisi lainnya, ternyata Dae Chul menabrak para pengendara sepeda, salah satu seperti terluka parah. Dae Chul turun mencoba menanyakan keadaanya.
Perhatikan kemana kau mengemudi. Kau hampir membunuh kita semua.” Ucap salah satu pengemudi sepeda.
Aku minta maaf... dan sangat menyesal. Aku mengakui bahwa itu adalah 100 persen salahku dan akan mengurus semua biaya rumah sakitnya. Tapi aku harus pergi ke suatu tempat sekarang,jadi bisa aku membayar semuanya nanti kan?” ucap Dae Chul memberikan kartu namanya.
Pengemudi sepeda menelp seseorang mengatakan tempat kejadian sekitar 3 sampai 4 km dari Blue Sky Arboretum jadi meminta agar cepat datang memberikan bantuan, setelah itu berbicara lagi pada Dae Chul.
Tidak, kau tidak boleh pergi begitu saja sekarang. Kalau kau pergi, itu berarti tabrak lari. Dia terluka karena tertabrak oleh mobilmu. Kau harus ikut dengan kami ke rumah sakit.” Ucap Pengemudi sepeda
Ini adalah kecelakaan. Bukankah seharusnya kita menghubungi polisi terlebih dahulu?” ucap salah satu pengemudi lainya,
Kita perlu untuk mengambil gambar dari lokasinya terlebih dahulu. Mungkin kita harus memanggil perusahaan asuransi terlebih dahulu.” Kata si pengemudi sepeda
Baiklah, baiklah. Aku mengerti.... Biarkan aku melakukan satu panggilan telepon. Aku memohon padamu.” Kata Dae Chul mulai panik dan menyingir sebentar untuk menelp. 

Nyonya Yum mengangkat telp dari kakaknya bertanya kenapa datang terlambat, Dae Chul mengatakan pada adiknya mungkin tidak bisa pergi sekarang. Nyonya Yum binggung kenapa lalu bagaimana dengannya sekarang
Aku hampir sampai di sana, tapi aku terlibat dalam sebuah tabrakan kecil. Aku terjebak di sini.” Jelas Dae Chul pada adiknya.
Astaga. Lalu apa yang harus aku lakukan?” tanya Nyonya Yum panik
Karena aku tidak bisa pergi ke sana, sebagai gantinya kau harus pergi ke arboretum.Sekarang Sudah hampir waktunya, jadi cepat pergi. Kalau videonya beredar luas secara online, aku bisa mati dan Kau juga tidak akan aman. Kau tidak terlalu jauh, jadi cepat pergi.” Ucap Dae Chul, Nyonya Yum mengerti dan menutup telpnya. 

Joon Soo masuk lebih dulu ke arboretum dalam hatinya bergumam Orang yang muncul di sini... adalah tersangka yang menculik kakakku. Lalu Dan Tae pun masuk setelah mengisi bensinya lebih dulu. Joon Soo lebih dulu sampai ke tempat bangku yang terlihat dalam video.
Ia melihat sosok wanita berkacamata hitam sudah berdiri disana, dengan membawa tas cukup besar seperti sedang mencari-cari seseorang. Nyonya Yum membuka kacamatanya, Joon Soo kaget ternyata ibunya yang ada disana. Nyonya Yum masih mencari-cari siapa yang datang mengambil uangnya.
Joon Soo berjalan mundur tak percaya ternyata ibunya yang menculik Joon Pyo. Akhirnya ia keluar dengan wajah kebinggungan karena mengetahui ternyata yang menculik saudara tirinya adalah ibunya sendiri. Dan Tae berjalan masuk ke arboretum, sesampai di bangku taman tak ada siapapun disana.
Dan Tae melihat sudah pukul lima kurang satu menit, dalam hatinya pun bergumam Apa yang sedang terjadi? Apa tersangkanya belum datang?

Nyonya Yum sudah balik arah pulang dengan mengemudikan mobilnya. 
Flash Back
Nyonya Yum masih menunggu di taman dengan wajah gelisah, tiba-tiba seorang kakek pembersih taman datang memberitahu kalau seseorang mengatakan padanya untuk memberikan kertas yang ada ditanganya. Nyonya Yum membaca "Pertukaran secara langsung telah dibatalkan. Segera tinggalkan lokasi." Akhirnya pun ia keluar dari taman dengan terburu-buru
Joon Soo bertemu dengan si kakek bertanya apakah sudah menyerahkan kertasnya. Si kakek mengatakan sudah memberikannya. Joon Soo pun memberikan uang 50rb won sebagai imbalan dan tak lupa mengucapkan terimakasih. 

Dan tae masih menunggu ditaman, sambil bergumam Apa yang sedang terjadi? Apa tersangkanya tidak akan muncul? Lalu melihat jam sudah pukul lima lewat 3 menit
Haruskah aku bersembunyi dan melihat? gumam Dan Tae lalu berjalan ke balik semak melihat dari kejauhan kursi taman menunggu siapa yang akan datang.
Joon Soo berjalan dengan mata seperti marah, tiba-tiba kakinya menginjak batang pohon dan melihat didepanya sudah ada Dan Tae yang mengamati ke arah kursi taman.  Ia pun buru-buru bersembunyi, Dan Tae tiba-tiba menengok dengan mata dinginnya, tak melihat siapapun di jalan menuju  arboretum
Tersangkanya tidak muncul... Apa yang harus aku lakukan sekarang?” gumam Dan Tae lalu berjalan pergi meninggalkan arboretum
Joon Soo melihat Dan Tae yang pergi meninggalkan arboretum, lalu berlari ke arah yang berlawanan agar tak bertemu. 

Joon Soo sudah sampai rumahnya terlihat merenung, teringat kembali saat melihat di kursi taman sosok ibunya yang membawa tas besar seperti menunggu seseorang.
Akhirnya ia masuk ke kamar ibunya yang terlihat sedang berbaring karena kelelahan, lalu menanyakan keadaanya. Nyonya Yum mengatakan sakit kepala, dan seluruh tubuhnya sakit. Padahla ia harus pergi ke bioskop dan makan malam bersama anaknya tapi merasa tidak enak badan.
Apa kau sudah minum obat?” tanya Joon Soo dengan nada khawatir, Nyonya Yum mengatakan sudah
Jangan mengira ini sudah selesai hanya karena aku tidak bisa menepati janjiku hari ini. Berjanjilah kau akan menetapkan hari lain untuk kita bisa menghabiskan waktu bersama-sama.” Kata Nyonya Yum merengek. Joon Soo mengerti
Nyonya Yum melihat anaknya yang menatapnya terus, Joon Soo mengatakan tak apa-apa lalu menyuruh ibunya untuk Istirahatlah. Nyonya Yum pun menyuruh anaknya harus makan malam. Joon Soo mengatakan harus pergi ke suatu tempat. Nyonya Yum mengingatkan anaknya  Jangan melewatkan waktu makan, Joon Soo mengerti lalu keluar kamarnya. 

Joon Soo pergi ke bar minum sendirian, seperti pikiran kacau mengetahui kalau ibunya sendiri yang menculik Joon Pyo. Sementara Dan Tae sudah duduk dibelakang meja dalam rumahnya, matanya mendelik dengan tatapan dingin.
Kenapa tersangkanya tidak muncul hari ini? Aku yakin bahwa tersangkanya akan muncul hari ini. gumam Dan Tae 

Gong Shim melihat buku tentang lukisan art dikamarnya, melihat ponselnya berdering dan Joon Soo yang menelp, lalu bertanya-tanya kenapa menelpnya selarut ini lalu mengangkatnya. Joon Soo minta maaf karena menelepon selarut ini. Gong Shim mengatakan Tidak masalah.
“Ini Sudah malam, kan?” kata Joon Soo, Gong Shim pikir tak perlu dipikirkan.
“Gong Shim, aku sedikit mabuk sekarang dan tidak seharusnya meneleponmu. Maaf....” kata Joon Soo
Apa kau tidak ada di rumah? Apa kau sendirian?” tanya Gong Shim
Aku hanya... minum sedikit” ucap Joon Soo
Gong Shim pun bertanya keadaan Joon Soo sekarang, dengan nada panik.   Joon Soo mengatakan hanya ingin meneleponnya, lalu akan menutup teleponnya sekarang dan meminta maaf. Gong Shim binggung bertanya-tanya apa yang terjadi, lalu menelp kembali Joon Soo menanyakan keberadanya sekarang. 

Gong Shim pun sudah menuntun Joon Soo keluar dari bar, meminta agar bertahan sebentar saja. Joon Soo terlihat setengah sadar berdiri. GongShim pun memberhentikan taksi, menyuruh Joon Soo untuk masuk. Tapi Joon Soo menyurh Gong Shim yang harus masuk karena akan mengantarnya pulang.
Tidak apa-apa. Kau harus pulang dan beristirahat, jadi Masuklah” ucap Gong Shim
Sudah malam. Aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian. Kau Masuklah.” Kata Joon Soo
Kalau begitu kita akan pergi ke lingkunganku terlebih dahulu. Tapi kau harus segera pulang, oke?” kata Gong Shim, Joon Soo berjanji akan segara pulang dan menyuruhnya masuk. Keduanya pun naik mobil bersama-sama. 

Ditaman
Gong Shim berlari membawa sebotol air minum, duduk disamping Joon Soo ingin memberikan minum lebih dulu. Tapi kepala Joon Soo malah bersandar dibahunya, seperti mulai tertidur. Gong Shim kaget dan binggung ketika ingn menarik bahunya, kepala Joon Soo mengikutinya. Dengan wajah kebinggungn memikirkan yang harus dilakukan.
Dan Tae baru selesai mandi melihat ponselnya yang berdering, Gong Shim menelp Dan Tae meminta membantunya. Dan Tae bertanya apa yang terjadi dan dimana keberadaanya sekarang.
Aku di taman di lingkungan tempat tinggal kita. Direktur Suk sedang mabuk sekarang. Jadi Aku terjebak di sini.” Ucap Gong Shim
“Apa Kau bersama Joon Soo sekarang?” tanya Dan Tae
Iya. Tolong kemari dan bantu aku.” Ucap Gong Shim, Dan Tae pun mengatakan  akan segera ke sana. Gong Shim berharap agar Dan Tae Cepat datang.

Gong Shim berusaha menahan pundaknya yang terasa pegal karena Joon Soo yang terus tertidur dengan bersandar, bahkan punggungnya pun terasa pegal. Dan Tae berlari ke taman terdiam melihat Joon Soo yang bersandar di pundak Gong Shim.
Akhirnya Gong Shim menyadari Dan Tae sudah datang lalu menyuruhnya untuk segera membantunya. Dan Tae pun mendekat bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Gong Shim mengatakan tidak tahu apa yang terjadi.
Tapi dia minum banyak sendirian hari ini. Dan Dia sudah mabuk saat meneleponku. Aku keluar karena khawatir padanya. Setelah aku tiba, dia lebih mabuk daripada saat aku meneleponnya. Aku mencoba untuk membawanya dia pulang dengan mendapatkan taksi Tapi dia bersikeras untuk mengantarku pulang terlebih dulu. Itulah yang terjadi.” Cerita Gong Shim
Kau sudah menjaganya dengan baik.” Kata Dan Tae
“Sejujur, aku sangat tidak nyaman sekarang. Jadi Tolong aku.” Pinta Gong Shim
Dan Tae pun menarik badan Joon Soo,  Gong Shim pun akhirnya bisa berdiri dengan melepaskan otot-otot bagian pundak dan pinggangnya. Dan Tae berusah membangunkan Joon Soo, tapi Joon Soo terlihat tak sadarkan dirinya. Ia pikir Joon Soo itu sudah pingsan jadi mereka harus membawanya pulang dan meminta bantuan Gong Shim untuk menaruh di punggungnya. Gong Shim pun membantu Dan Tae agar bisa mengendong Joon Soo pulang.  Keduanya pun meninggalkan taman bersama-sama. 

Gong Shim menarik alat tidur dari lemari, Dan Tae menyuruh untuk membuka setengah saja, setelah itu meminta Gong Shim memastikan kepala Joon Soo tak terbentur. Gong Shim pun sudah meniapkan bantal, Joon Soo terlihat sudah tertidur pulas setelah minum cukup banyak.
Dia pasti sangat tidak nyaman.” Ucap Dan Tae sambil melepaskan dasi di lehernya, Gong Shim mengucapkan terimakasih karena sudah membantu.
Tidak masalah... Kau pasti lebih lelah.” Ucap Dan Tae, keduanya menatap Joon Soo yang tertidur setelah mabuk.
Aku heran kenapa dia minum sangat banyak.” Kata Gong Shim, Dan Tae pun juga seperti itu lalu Gong Shim meyuruh untuk istirahat. Dan Tae pun mengucapkan terimakasih. 

Pagi hari
Dan Tae makan es krim didepan rumah, Joon Soo masih tertidur dikamar Dan Tae, lalu terbangun seperti tak sadarkan diri dan bertanya-tanya keberadaanya sekarang. Sambil memegang kepalanya yang terasa sakit, berdiri melihat di kalender tanggal 25 diberi lingkaran dan tertulis  (Kunjungi ayah di Hyuan Memorial Park)
Setelah itu melihat papan nama  (Pengacara Ahn Dan Tae) di sisi kamarnya, akhirnya menyadari kalau sedang berada di tempat Dan Tae. Teringat kembali saat di arboretum, melihat Dan Tae yang pergi tanpa mengetahui siapa pelaku penculik Joon Pyo. 

Gong Shim membawa nampak berisi minuman, Dan Tae memberitahu Joon Soo belum bangun, lalu bertanya apa yang dibawanya, Gong Shim memberitah jus detoks dan mencoba membuatnya. Joon Soo akhirnya keluar kamar, Gong Shim pun menyapanya lebih dulu.
Apa kau merasa baik-baik saja?” tanya Dan Tae melihat wajah Joon Soo seperti tak bersemangat, Joon Soo mengatakan  baik-baik saja.
Apa kau ingat yang terjadi kemarin?” tanya Dan Tae
Apa kau yang membawa aku ke sini, Gong Shim?” ucap Joon Soo, Gong Shim membenarkan
“ Presdir... kau haru coba, Ini akan membantu meringankan mabukmu. Aku akan membawa lebih banyak sup mabuk yang kubuatkan untukmu.” Ucap Gong Shim
Tidak perlu,  Aku harus pergi.” Ucap Joon Soo, Dan Tae binggung karena Seharusnya Joon Soo makan dulu sedikit sup mabuk.
Aku harus pergi ke suatu tempat. Terima kasih untuk semalam, Goo Shim. Maaf sudah mengganggumu, Dan Tae. Kalau begitu aku akan segera pergi.” Ucap Joon Soo buru-buru pergi.
Aku khawatir dengan dia.” Ucap Dan Tae sambil memakan es krimnya 

Nyonya Nam pergi ke ruanga keluarga, bertanya apakah mereka  sudah membuat kunjungan hari ini. Tuan Suk mengatakan sudah pergi lebih awal di pagi hari dan berpesan agar Hati hati dalam perjalanan. Ibu Dae Hwang pun berpesan hal yang sama, Nyonya Nam pun pergi meninggalkan rumah diantar oleh Nyonya Yum.
Wanita tua itu benar-benar malang. Pada hari peringatan kematian anaknya, dia mengunjunginya sendirian.Akan jauh lebih baik kalau dia memiliki cucu di sisinya. Dengan begitu dia tidak akan kesepian.” Ucap Ibu Dae Hwang sedih
Seberapa sering pun kita meminta dia untuk pergi bersama-sama, dia mengatakan kalau dia tidak ingin pergi bersama kami.” Ucap Dae Hwang
Itu sebabnya aku menyebut dia wanita tua keras kepala.” Keluh Ibu Dae Hwang kesal, Ibu Joon Soo kembali setelah mengantar ibu mertua tirinya.
Tapi aku tidak percaya sudah lebih dari 20 tahun sejak... Ayah Joon Pyo meninggal akibat kecelakaan mobil.” Kata Ibu Dae Hwang

Joon Soo pulang kerumah, Ibunya terlihat panik karena anaknya seharusnya tidak tidur di luar tidak peduli berapa banyak minum karena sangat mengkhawatir, bahkan wajahnya terlihat pucat. Joon Soo mengatakan baik-baik saja lalu bertanya balik keadaan ibunya.  Nyonya Yum merasa baik sekarang dan tidak sakit lagi.
Joon Soo.... Kau tahu hari ini adalah hari peringatan kematian pamanmu, kan?” kata ayahnya, Joon Soo terdiam
Ini hari saat ayah Joon Pyo meninggal dunia.” Kata neneknya, Joon Soo mengatakan mengingatnya.
Kau juga harus... pergi dan mengunjunginya. Kami sudah mengunjungi dia tadi pagi.” Ucap Tuan Suk
Baiklah, aku akan mengunjunginya. Ngomong-ngomong, nama dari rumah pemakamannya adalah... Hyuan, kan?” kata Joon Soo, Ayahnya membenarkan nama pemakamanya “Taman Makam Hyuan.

Mata Joon Soo melotot seperti mengingat sesuatu. Ibunya melihat wajah anaknya berbeda bertanya apa yang terjadi. Joon Soo mengatakan tidak apa-apa dan langsung masuk kamarnya. 
Joon Soo menangis dikamarnya, mengingat saat dirumah Dan Tae dilingkari tanggal 25 dan tertulis (Kunjungi ayah di Taman Makam Hyuan) dan itu nama tempat yang sama, lalu bertanya-tanya “Apa yang terjadi di sini?
Sebelumnya saat makan bersama, Joon Soo melihat Dan Tae tak makan sushi dalam telurnya. Dan Tae mengatakan alergi telur. Joon Soo mengatakan kalau ia alergi telur, karena Ayah sangat alergi terhadap telur juga.
Ini benar-benar aneh. Apa kau tidak merasa kalau entah bagaimana kita terhubung dengan baik?” kata Dan Tae
Dengan tubuh bergetar dan menangis, Joon Soo berpikir dan menduga-duga kalau Dan Tae adalah Joon Pyo yang dicari-carinya selama ini. wajahnya mulai kebinggungan sambil memegang kepalanya. 


Dan Tae berdiri di tempat penyimpanan abu ruangan VIP, menatap foto didepanya. Joon Soo berjalan masuk ke tempat pemakaman,  Dan Tae melihat nama yang ada didalam kotak  (Suk Young Jin dan Ha Eun Jeong) dengan foto Nyonya Yum serta suaminya. Dan Tae terus menatap foto ibunya, seperti mengingat-ingat.
Joon Soo akan sampai ke tempat makan pamanya, Nyonya Nam datang berteriak memanggil cucunya, saat itu juga di dala terlihat Dan Tae yang sedang melihat ayahnya. Joon Soo menemui neneknya yang terlihat merasa kesakitan dibagian dadanya, Joon Soo panik langsung menuntun Neneknya berjalan keluar dari pemakaman. Dan Tae keluar melihat sosok pria yang membawa seorang nenek dari belakang. 

Didepan
Joon Soo meminta sopir agar membawa neneknya langsung ke rumah sakit dan akan mengikutinya dari belakang. Neneknya meminta tak perlu khawatir, menolak untuk ke dokter
“Aku sudah merasa lebih baik sekarang dan hanya merasa pusing tadi.” Ucap Nyonya Nam, Joon Soo terlihat masih khawatir melihat keadaan neneknya.
Aku hanya perlu beristirahat.” Ucap Nenek Na, Joon Soo meminta agar neneknya pergi ke dokter agar bisa berjaga-jaga.
Nenek Nam mengerti dan menyuruh Joon Soo Pergi kunjungi pamannya. Joon Soo mengerti dan meminta agar neneknya beristirahat lalu membantunya masuk ke dalam mobil. Akhirnya Joon Soo kembali ke tempat pamanya, diruangan sudah tak ada siapapun dan Dan Tae sudah tak ada disana, dengan wajah kebinggungan seperti merasa yakin Dan tae itu datang ke tempat makam pamanya. 

Dan Tae masuk ke sebuah restoran yang cukup sepi, lalu menuruni tangga setelah itu masuk ruangan dengan senyuman memanggil neneknya. Nyonya Nam tersenyum memanggil nama Joon Pyo pada Dan Tae. Keduanya duduk bersama, Nyonya Nam pun memegang tangan cucunya mengatakan nyaris saja hampir ketahuan oleh Joon Soo.
Aku senang itu tidak terjadi. Itu semua berkat kau.” Kata Dan Tae
“Apa Kau tidak mengira Joon Soo mengetahui tentang sesuatu ?” ucap Nyonya Nam, Dan Tae pikir tidak dan hanya kebetulan.
Joon Pyo.... Sampai kapan kita harus bertemu secara sembunyi-sembunyi?” kata Nyonya Nam,
Nenek.... Kau berjanji untuk tidak memanggilku Joon Pyo.Sampai kau bisa menyebutku cucumu, Joon Pyo, maka tolong panggil aku Dan Tae.” Ucap Dan Tae, Nyonya Nam mengerti.
Tidak peduli apa kau Joon Pyo... atau Dan Tae. Aku akhirnya menemukan cucuku. Sejak aku menemukanmu Aku merasa seperti hidup dalam mimpi. Saat kau mengatakan kepadaku bahwa kau Joon Pyo, Kupikir... aku bisa mati tanpa penyesalan.” Ungkap Nyonya Nam tersenyum bahagia. 


[15 hari lalu]
Dan Tae bertemu dengan Nyonya Nam di restoran yang sama, menanyakan hal yang sama. Nyonya Nam melihat  Dan Tae terlihat lelah karena menghilang selama sekitar satu bulan, lalu bertanya Apa yang terjadi. Dan Tae terlihat kebinggungan mengucapkan sesuatu. Nyonya Nam meminta agar Dan Tae mengatakan saja.
Kurasa... aku menemukan Joon Pyo.” Kata Dan Tae, Nyonya Nam berdiri dan kaget mengetahui cucunya akhirnya ditemukan.
Apa katamu? Kau menemukan Joon Pyo,Benarkah? Ahn... Ahn Dan Tae, Katakan kepadaku. Apa kau benar-benar menemukan Joon Pyo-ku? Dimana dia sekarang?” ucap Nyonya Nam panik kebinggungan ingin segera tahu keberadaan cucunya.

Dan Tae memberikan berkas yang dibawanya, Nyonya Nam melihat Hasil Uji Genetik yang dimintanya, Dan Tae membenarkan kalau Ini adalah hasil yang diterima sebelumnya, dan satunya konfirmasi hubungan darah menurut hasil tes genetik Joon Pyo. Nyonya Nam melihat hasilnya cocok, 99,99% yang artinya orang itu adalah cucu, lalu bertanya keberadaan cucunya.
Kurasa... aku Joon Pyo.” Ucap Dan Tae, Nyonya Nam melonggo lalu melihat dibagian atasnya (Nam Soon Cheon, Ahn Dan Tae).
Dan Tae mendekat dengan mata berkaca-kaca memanggil Nyonya Nam dengan panggilan “nenek”. Nyonya Nam langsung memeluk cucunya,menangis bertanya kemana saja selama ini, tak percaya ternyata cucunya sangat dekat dengannya, Dan Tae pun menangis karena mengetahui jati dirinya, Nenek Nam bersyukur bisa bertemu dengan cucunya. Dan Tae meminta maaf menangis.
Joon Pyo.... Jangan pernah meninggalkanku lagi.” Kata Nenek Nam
Aku tidak akan meninggalkanmu dan tidak akan pergi ke mana pun.” Ucap Dan Tae sambil menangis dipelukan neneknya. 


[12 Hari yang lalu]
Dan Tae mengatakan Sampai mereka menemukan tersangkanya, tidak ada yang boleh tahu bahwa dirinya Joon Pyo, selain neneknya. Mereka harus menjaga rahasia ini bagaimanapun caranya. Nenek Nam mengerti. Karena cucunya bersikeras untuk menangkap tersangkanya, maka mereka harus melakukan itu.
Orang yang menculikku ada di Grup Star. Dalam rangka untuk mencari dia, Aku butuh posisi dalam perusahaan.” Kata Dan Tae, Nenek Nam mengerti
Aku harus aktif dalam perusahaan tanpa hambatan. Untuk melakukannya, aku akan membutuhkan bantuanmu.” Ucap Dan Tae
Kurasa menjadi sekretaris ketua akan sesuai. Kalau begitu aku akan menunjuk sekretarisku yang sekarang ke posisi lain dan membuat posisi itu kosong. Apa itu terdengar baik bagimu? ” Kata Nenek Nam, Dan Tae pun setuju. 

[10 hari yang lalu]
Tuan Nam dan Tuan Yum tertunduk ketika melihat Nyonya Nam masuk ruangan. Nenek Nam mengomel karena keduanya memerintahkan sekretaris untuk pergi. Tuan Suk kaget mengetahui Dan Tae sebagai  sekretaris dari Nyonya Nam.
Aku mempekerjakannya untuk sementara karena kita memiliki posisi sekretaris yang kosong.” Tegas Nyonya Nam
Keduanya keluar ruaangan, Nyonya Nam tersenyum bahagia bisa mengelabuhi keduanya. Dengan kedipan satu matanya, diberikan pada cucunya. Dan Tae membalas dengan kedipan mata juga. 

Nenek Nam menghapus air matanya, Dan Tae bertanya kenapa neneknya terus menangis. Nyonya Nam menceritaakn Setiap kali berpikir tentang hari saat Dan Tae  mengatakan padanya bahwa ia adalah  Joon Pyo, membuatnya tidak bisa berhenti menangis.
Nenek.... Kupikir tersangka akan muncul di arboretum, Tapi tidak ada yang muncul.” Cerita Dan Tae
Joon Pyo.... Aku tidak perlu mencari tersangkanya lagi. Aku bersyukur kau sudah kembali. Aku lebih khawatir jika kau mungkin terkena bahaya, saat mencari tersangka. Aku hanya ingin memberitahu semua orang bahwa aku menemukan Joon Pyo.Aku ingin tinggal bersamamu dan pergi kemanapun bersama-sama.” Kata Nenek Nam
Maaf, Nenek.... Tolong menunggu sedikit lebih lama lagi. Tersangka itu tidak hanya menculikku, tapi dia juga membuat ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil. Dan dia juga... orang yang sama yang membuat ayahku menjadi koma. Aku harus menangkap tersangka itu bagaimanapun caranya. Jadi tolong tunggu sedikit lebih lama, Nenek.” Ucap Dan Tae, Nyonya Nam mengerti

Pasti sangat berat untukmu.... Lalu Apa kau... punya kabar bagus?” tanya Nenek Nam
Nenek.... Sesuatu... sedang aku pikirkan akhir-akhir ini. Ada seorang gadis yang sangat aku sukai.” Cerita Dan Tae
Nyonya Nam tersenyum bahagia mendengarnya lalu bertanya siapa orangnya, karena harus memperkenalkan kepada dirinya, lalu merasakan jantungnya berdebar begitu cepat. Dan Tae tertunduk, Nyonya Nam ingin tahu siapa wanita yang disukai oleh cucu kesayanganya.
Aku benar-benar menyukainya. Tapi aku tidak bisa mengatakan kepadanya bahwa aku menyukainya. Ini menyiksaku dan sangat menyesal. Sejujurnya, aku tidak tahu apa aku Joon Pyo atau Dan Tae lagi. Aku berasumsi harus hidup sebagai Dan Tae sampai menangkap tersangkanya. Dan Juga, ayah yang membesarkanku... ada dalam keadaan di mana dia bisa meninggal kapan saja.” Kata Dan Tae kebingungan.

Nenek.... Aku tidak ingin gadis yang aku suka mengetahui tentang... semua kekacauan yang aku alami. Aku ingin memperlakukan dia Secara jujur. Tapi kalau aku tidak bisa menceritakan apapun tentang diriku, bagaimana aku bisa menerima perasaannya? Aku menyukainya, tapi tidak bisa mengatakannya. Ini sangat sulit.” Ungkap Dan Tae
Apa yang akan kau lakukan kalau dia salah paham dan meninggalkanmu?”kata Nenek Nam
Itu yang paling aku takutkan karena Aku tidak ingin kehilangan dia.” Ucap Dan Tae
Maafkan aku...kau harus melalui begitu banyak perasaan sakit hati.” Kata Nyonya Nam sambil memegang tangan cucunya
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



5 komentar:

  1. Waaaaahhhh akhirnya keluar juga. Ternyata nenek udah tau yaaa.

    BalasHapus
  2. Tau soundtrack yg gong shim sama dan tae di mobil? Nyari2 lagunya ga ketemu-katemu.

    BalasHapus
  3. Tau soundtrack yg gong shim sama dan tae di mobil? Nyari2 lagunya ga ketemu-katemu.

    BalasHapus
  4. Kakak.kenapa sebagian sinopsisnya ketika dibuka tidak ada jadi sehsedih hikz

    BalasHapus
  5. Wowo trimkasih ya sinopsisnya...

    BalasHapus