PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Seorang menarik koper ke restoran
Misaeng, lalu duduk dengan membanting kopernya. Hyun Jung hanya bisa terdiam
melihat tamu yang datang, tenyata Yu Ri datang dengan mata seperti baru saja
menangis dan datang ke tempat Hyun Jung.
Hyun Jung seperti tak peduli melayani
pelanggan yang lain dulu. Yu Ri akhirnya mengeluh pada Hyun Jung kalau Kang Hwa
seorang penipu bukan suami menurutnya Semua ucapannya saat pacaran, itu palsu. Hyun Jung mendengarkan sambil
mengelap piring.
“Senior dia bilang, sekalinya mengalah, harus terus mengalah. Itu sebabnya dia tak
mau mengalah. Kenapa dia keras kepala sekali?” keluh Yu Ri kesal
“Kau juga keras kepala. Dia terus
bekerja selama 29 tahun, bagaimana bisa
mendadak menganggur? “ ucap Hyun Jung
“Hyun-jung! Bukan itu masalahnya! Dia
keras kepala.” Teriak Yu Ri kesal
“Tipikal pengantin baru. Kalian
menggemaskan.” Goda Hyun Jung. Yu Ri terlihat makin kesal
“Jo Kang-hwa memang berandalan. Dia
yang bersalah! Jadi Makan saja lebih dahulu. Katamu belum makan?” ucap Hyun
Jung memberikan makan.
“Tidak, aku tak mau makan.” Kata Yu Ri
tapi perutnya berbunyi dengan kerasa karena lapar.
“Bahkan arwah yang sudah makan akan
terlihat lebih menarik... Ayo. Cepat makan.” Kata Hyun Jung
“Aku sangat kesal sekarang, bagaimana
aku bisa makan? Hyun-jung... Sepertinya aku salah memilih suami.” Keluh Yu Ri
“Baiklah, aku mengerti. Makan saja.”
Ucap Hyun Jung mencoba menenangkan Yu Ri lagi.
“Jika dia tak minta maaf, aku tak mau
pulang.” Tegas Yu Ri. Hyun Jung mengerti mengajak untuk makan saja.
“Dahulu, saat aku tak bisa memprediksi kematianku, aku terlalu sibuk
dengan apa yang aku rasakan< tanpa memikirkan sesuatu yang sebenarnya lebih
penting.”
Seorang wanita duduk didepan Hyun Jung.
Hyun Jung menyuruh ia makan dulu setelah itu baru bicara. Yu Ri yang sudah jadi
arwah ingin makan tapi tak bisa memakanya. Si wanita masih marah mengatakan sedang
tak nafsu makan.
“Benar. Aku mengerti... Tetap saja, kau
harus makan.” Ucap Hyun Jung. Yu Ri membuka mulutnya lebar-lebar tapi tetap tak
bisa makan.
“Aku Benar-benar akan putus kali ini.”
Kata si wanita marah. Hyun Jung pun menyuruh Yu Ri agar putus saja.
“Kau Mau putus pun tetap harus makan.
Jadi Cepat, buka mulutmu. Silakan dimakan.” Kata Hyun Jung. Yu Ri pun hanya
bisa menatap wanita lain yang bisa makan.
“Walaupun merasa menderita, aku masih bisa memakan sesuatu, masih
bisa menyentuh orang yang kucintai, masih bisa bernapas dan hidup. Namun,
setelah kematian, aku baru menyadari betapa indahnya hal ini.”
[EPISODE
3: MENYADARI BAHWA KEINDAHAN HIDUP HANYA MEMUNGKINKAN SETELAH MATI]
Yu Ri memeluk erat Seo Woo yang selama ini tak bisa disentuhnya, Kang Hwa melihat orang yang memeluk anaknya dan hanya bisa terdiam. Yu Ri pun tersadar melihat Kang Hwa hanya bisa terdiam. Kang Hwa pun jatuh karena shock.
Akhirnya Yu Ri pun memilih untuk kabur,
Kang Hwa akhirnya mengejarnya dan memanggil “Cha Yu-ri” tapi Yu Ri berpura-pura
kalau Kang Hw itu salah orang...Kang Hwa menariknya dan menatapnya dengan dalam
untuk memastikanya.
“Apa... Bagaimana... Bagaimana bisa...”
ucap Kang Hwa kebingungan. Yu Ri hanya bisa diam saja.
Yu Ri dan Kang Hwa pergi ke sebuah
restoran, Kang Hwa terus menatap Yu Ri seperti ingin memastikan lagi. Yu Ri pun
hanya bisa tertunduk diam sambil bergumam kalau dirinya yang bodoh karena bisa tertangkap basah.
“Apa aku harus mengatakan semuanya?”
gumam Yu Ri.
Kang Hwa mendengar penjelasan Yu Ri
dengan santai mengaku bisa mengertiJika dalam 49 hari Yu Ri bisa menemukan
tempatnya maka dapat hidup kembali seperti semula.
“Apa Tempatmu sebagai istriku? Astaga,
bagaimana ini... Tempat itu sudah tak kosong lagi. Aku sudah punya istri lagi.”
Ucap Kang Hwa.
“Apa? Seo-woo dapat melihat arwah? Apa Kau
kemari untuk menyingkirkannya? Begitu rupanya. Aku mengerti sekarang. Kau
seharusnya bilang dari awal.”ucap Kang Hwa mendengar penjelasan lain.
“Tunggu... Tapi, kenapa Seo-woo bisa
melihat arwah? Jangan-jangan... Apa Kau terus mengikuti kami setelah menjadi
arwah? Ini Menakutkan sekali.” komentar Kang Hwa.
Yu Ri membayangkan reaksi Kang Hwa
tentang keadaanya berpikir tak bisa mengatakan itu. Ia mengigit sedotanya sambil bergumam
“Seandainya jadi mereka, aku pun akan takut. Apa yang harus kukatakan?” Kang
Hwa melihat Yu Ri yang mengigit sedotan dan hanya bisa terdiam.
Di layar terlihat [PENGUMUMAN KELULUSAN
UJIAN KEDOKTERAN] Yu Ri terlihat sanga gugup mengigit sedotanya. Kang Hwa yang
melihat melarang Yu R melakukanya karena itu kebiasaan buruk. Yu Ri mengeluh
agar Kang Hwa itu diam saja karena sangat gugup.
“Aku yang seharusnya gugup, bukan kau.”
Kata Kang Hwa tersenyum. Yu Ri pun hanya bisa diam saja.
Kang Hwa seperti tak percaya mencubit
pipinya, Yu Ri pun ikut mencubit pipi Kang Hwa menegaskan kalau ini bukan
mimpi. Kang Hwa hanya bisa terdiam menatap Yu Ri yang bisa menyentuhnya. Yu Ri
pun tak peduli dan berpikir lebih baik pura-pura bodoh saja.
“Di dunia ini, banyak orang yang
mirip.” Gumam Yu Ri. Kang Hwa memperlihatkan ID Card yang sudah dicoret-coret.
“Seseorang yang punya kebiasaan
coret-coret begini hanya ada satu orang. Kau orangnya. Aku yakin kau orangnya,
tapi bagaimana... Bagaimana bisa kau muncul di hadapanku... Bagaimana ini bisa
terjadi?” ucap Kang Hwa. Yu Ri hanya diam saja.
“Katakan... Ayolah, jawab aku...
Katakan...” ucap Kang Hwa penasaran. Yu Ri masih tetap diam saja.
Di rumah, Min Jung menunggu menatap Seo
Woo yang sudah duduk disampingnya tapi wajahnya gelisah melihat ponselnya.
Flash
Back
Min Jung panik mencari-cari Seo Woo
sampai akhirnya melihat suaminya yang datang mengendong Seo Woo. Ia langsung
mengendong Seo Woo ingin tahu darimana saja dan Apa yang telah terjadi. Kang
Hwa hanya diam saja terlihat masih shock.
“Maafkan aku... Temanku... Dia...” ucap
Kang Hwa. Min Jung ingin tahu teman yang mana?
“Kenapa lancang membawa anak kita... Ada
apa? Kau seperti melihat hantu.” Kata Min Jung marah
“Kau pulang saja, aku harus pergi ke
suatu tempat.” Kata Kang Hwa lalu berlari pergi. Min Jung memanggil suaminya
tapi sudah berlari jauh.
Kang Hwa mendengar cerita Yu Ri kalau
Saat terbangun sudah ada di rumah duka. Yu Ri mengangguk. Kang Hwa ingin tahu Lalu,
bagaimana dengan ingatannya dan sudah empat tahun berlalu, Apa menyadarinya. Yu
Ri mengaku Tidak tahu dan tak ingat apa pun.
“Aku ingat saat meninggal. Tapi, ketika
terbangun, waktu sudah berlalu.” Akui Yu Ri. Kang Hwa hanya bisa melonggo
mendengarnya.
“Bukankah kau seharusnya reinkarnasi?
Benar. Itu juga tak masuk akal.” Ucp Kang Hwa.
“ Ini maksudku, semua tak masuk akal.
Aku bahkan tak percaya. Aku jelas-jelas sudah meninggal. Bagaimana aku bisa
hidup kembali? Mungkinkah...” ucap Yu Ri
“Kenapa? Kau ingat sesuatu?” kata Kang
Hwa. Yu Ri langsung berpikir Hadiah
liburan!
“Mungkin itu alasannya? Selama 49 hari.
Karena di atas sana, aku berlaku seperti tahanan teladan... Maksudku, arwah teladan.”
Ucap Yu Ri
“Apa Kau mendapatkan hadiah hari libur?
Siapa yang memberikannya?” tanya Kang Hwa.
“Mungkin... Misalnya... Dewa?” ucap Yu
Ri menunjuk ke atas. Kang Hwa terdiam mendengar "Dewa".
Yu Ri hanya bisa menghela nafas lalu
melihat tangan Kang Hwa yang sudah memakai cincin kawin lainya. Kang Hwa
langsung menyembunyikanya, lalu pesan di
ponselnya berdering. Min Jun mengirimkan pesan [APA YANG TERJADI?]
“Permisi, aku mau ke toilet sebentar.”
Ucap Yu Ri untuk mengurangi rasa canggung. Kang Hwa pun mempersilahkanya.
Di rumah, Min Jung gelisah karena Kang
Hwa yang belum juga membalas pesannya. Akhirnya Ia bertanya pada Seo Woo, hari
ini pergi dengan siapa. Apakah Bukan Bibi Pengasuh. Seo Woo menjawab “Bibi yang
cantik.” Min Jung kaget mendengarnya.
“Apa Perempuan? Lalu Seo-woo, kenapa
tanganmu terluka? Apa tujuannya membawa anak orang lain?” ucap Min Jung
bingung.
Yu Ri mengintip dari balik pintu
mengaku tak ingin ini terjadi jad harus
pergi dari sini. Kang Hwa masih menunggu Kang Hwa dan kaget melihat Yu Ri yang
berlari kabur dan berusaha mengejarnya. Yu Ri berusaha kabur tapi Kang Hwa
bertanya Mau ke mana
“Aku... Sebenarnya...” ucap Yu Ri
bingung. Kang Hwa ingin tahu Ada apa dan Kenapa terus melarikan diri?
“Aku Kang... Aku Kang-hwa. Jo Kang-hwa.”
Ucap Kang Hwa. Yu Ri menganguk mengetahuinya.
“Jo Kang-hwa... Bukan begitu, aku
sangat terkejut... Aku tak ingin ini terjadi. Aku bahkan tak tahu keadaanmu.
Maksudku... Ini... Kurasa kita butuh waktu untuk berpikir. Itu maksudku.” Jelas
Yu Ri.
Kang Hwa akhirnya membawa Yu Ri ke
Hotel, lalu memperingatkan Jangan berkeliaran di luar dan menginap saja di
sini. Ia berjanji akan kembali besok
lalu memberikan kartunya agar Yu Ri membeli makanan. Yu Ri pun mengucapkan Terima
kasih.
“Cepatlah pergi.” kata Yu Ri. Kang Hwa
tersadar akhirnya berjalan pergi tapi seperti tak ingin meninggalkan Yu Ri
sendirian.
“Jangan pergi ke mana pun... Tetaplah
di sini. Mengerti? Tetaplah di sini... Aku pamit pergi.” Ucap Kang Hwa
memperingati.
“Kang-hwa...” panggil Yu Ri. Kang Hwa
langsung berlar mendekat ingin tahu ada apa dan apakah Yu Ri ingin bicara.
“Maafkan aku karena membawa Seo-woo.”
Ucap Yu Ri lalu masuk kedalam kamar. Kang Hwa pun hanya bisa diam saja.
Kang Hwa akhirnya keluar dari hotel
tapi beberapa bolak balik didepan seperti ingin menemui Yu Ri kembali tapi
ragu. Sementara Yu Ri berbaring di tempat tidur mengeluh kalau sangat bodoh
karena bisa ketahuan dan memikirkan yang terjadi sekarang.
Ia lalu menatap tanganya yang memang
nyata, teringat kembali saat memeluk Seo Woo dan menyapanya untuk pertama
kalinya.
Di restoran, Geun Sang melihat istrinya
masuk lalu mencobanya dan berkomentar kalau makananya terlihat enak. Ia lalu
berkomentarkalau Sepertinya itu Yu-ri benar ada. Hyun Jung berteriak tak
percaya. Geun Sang memberitahu tentang Arwah.
Hyun Jung langsung memukulnya.
“Jangan bicara sembarangan!
Apa?!!!Yu-ri itu arwah? Kau mau mati?” teriak Hyun Jung marah
“Aku juga melihatnya. Aku sekilas
seperti melihat Yu-ri. Bibiku bilang aku punya indera keenam.”kata Geun Sang
“Jangan dimakan! Berhenti.” Kata Hyun
Jung kembali memukul suaminya. Geun Sang mengeluh kesakitan dan meminta berhenti!
“Jangan dimakan! Kau makan banyak!!”
teriak Hyun Jung, Geun Sang membalas kalau kejam sekali dan Rasanya tak enak.
Saat itu pelanggan melihat keduanya
beradu mulut langsung hanya bisa melonggo melihatnya. Hyun Jung pun menyapa
pelangganya agar bisa kembali makan. Geun Sang keluar kamar memanggil sang
istri kalau anak merkea Ha-Jun terbangun karena Hyun Jung.
“Ha-jun, anakku.” Ucap Hyun Jung
menyapa anaknya dengan gaya imut.
“Kau terbangun karena ibu teriak? Tidak
apa-apa. Ayah akan memarahi Ibumu... Mari marahi bersama... Dasar kuda nil!
Matilah!” teriak Geun Sang. Hyun Jung mengejar Geun Sang sampai ke dalam rumah.
“Maaf. Silakan makan.. Aku membesarkan
dua anak laki-laki. Walau begitu, dia seorang neuropsikiatri. Dia sudah gila,
jadi seperti itu.” Ucap Hyun Jung pada pelanggan.
“Kuda nil! Matilah kau! Pergi kau dari
toko kami! Jangan mengobrol dengan pelanggan... Pergilah dari sini.” Kata Geun
Sang melempar Hyun Jung dengan makaroni goreng. Hyun Jung pun kembali mengejar
Geun Sang.
Di depan restoran MISAENG, Kang Hwa mondar mandir terlihat kebingungan
karena menurutnya masuk akal. Tapi ia piki
Mungkin saj karena baru melihatnya dengan matanya, lalu berpikir apa
yang harus diperbuat olehnya.
“Pertama, aku harus memberi tahu orang
tua Yu-ri. Aku akan Memberi tahu mereka, lalu... tapi Apa yang harus kukatakan?
Apa... Bahwa aku sudah menikah lagi? Aku tak bisa mengatakan itu kepada Yu-ri.”
Ucap Kang Hwa bingung.
“Apa Kau bisa melihat Yu-ri?” kata Hyun
Jung. Kang Hwa kagetmelihat Hyun Jung sudah ada didepanya.
“Bagaimana kau tahu?” tanya Kang Hwa
heran. Hyun ung memberitahu teman Kang Hwa itu hidup di rumahnya.
“Banyak orang yang mirip di dunia ini,
apa kau akan terus begini? Ada apa denganmu?” keluh Hyun Jung
“Hyun Jung...Dengar, tapi jangan
kaget... Dia bukan hanya mirip.” Kata Kang Hwa. Hyun Jung seperti mulai percaya dan berpikir
Geun-sang salah lihat.
“Bukan begitu... Jangan terkejut...
Yu-ri... hidup kembali.” bisik Kang Hwa. Hyun Jung seperti tak terkejut.
“Aku bilang Yu-ri hidup kembali.” kata
Kang Hwa heran melihat Hyun Jung tak kaget.
“Syukurlah. Bagus sekali, dasar gila!”
ucap Hyun Jung yang langsung menyumpal mulut Kang Hwa dengan makanan lalu
berjalan pergi.
“Sungguh! Aku tak bohong. Hyun-jung!”teriak
Kang Hwa, Hyun Jung seperti tak peduli langsung berjalan pergi.
Kang Hwa hanya diam saja di kamar. Min
Jung membersihkan wajahnya memberitahu kalau Seo-woo terjatuh dan Tangannya
terluka lalu bertanya Siapa wanita itu. Kang Hwa tersadar dari lamunannya dan
bertanya apa Kenapa?
“Apa kau mendengarku?” tanya Min Jung.
Kang Hwa menganguk tapi akhirnya meminta maaf karena sedang banyak pikiran.
“Apa katamu tadi? Maafkan aku...
Seo-woo sempat menghilang karena kesalahanku.” Ucap Kang Hwa
“Apa maksudmu? Kenapa kau bersalah?”
kata Min Jung heran. Kang Hwa ingin
memberitahu Sebenarnya...
“Temanku mengenal Seo-woo, jadi, dia
membawanya. Aku yang salah. Aku seharusnya memberitahumu dari awal. Maafkan
aku.” Akui Kang Hwa.
“Siapa temanmu itu?” tanya Min Jung.
Kang Hwa bingung lalu mengaku Hanya teman.
“Kukenalkan lain kali... Ah Sudah pukul
berapa sekarang? Ayo kita tidur. Cepat tidur.” Ucap Kang Hwa buru tidur. Min
Jung hanya bisa menatapnya.
Kang Hwa pun tertidur saat Min Jung
naik ke tempat tidur saat itu pesan masuk bertubi-tubi. Kang Hwa panik mengeluh
malam-malam mendapatkan pesan lalu terlihat panik melihat pesan yang masuk.
Kang Hwa pun ikut melihat ada pesan TRANSAKSI KARTU, sebanyak AYAM 21.000 WON
dan pesan lainya.
“Astaga. Ini banyak sekali. Bukan main...
Mereka juniorku. Aku memberi mereka kartuku untuk digunakan saat sif malam.. Tapi...
Astaga... Sepertinya mereka sangat lapar.” Ucap Kang Hwa. Min Jung menatap curiga pada suaminya.
Di depan hotel, dua valley dan penjaga
hanya bisa melonggo. Yu Ri menunggu kurir makanan dengan wajah bahagia, mulai
dari ayam goreng sampai pizza, tak lupa mengucapka Terima kasih.
Akhirnya Ia membuka semua makanan yang
dipesan dengan wajah bahagia karena penuh dengan makanan diatas meja. Yu Ri
mulai makan jajangmyeon,lalu pizza
seperti acara mukbang di dalam kamarnya. Ia teringat sesuatu lalu membuka
kulkas.
Ia mengambil bir dingin dan mulai
meminum lalu merasakan segar sekali rasanya. Ia pikir Jika tertidur maka hari ini akan terbuang
percuma lalu menyalakan TV dan menonton drama “MY MISTER” lalu melihat drama
yang sudah ditunggu olehnya drama berjudul “MULKIMCHI BUATAN DIA”
“Kenapa? Rasanya sangat familiar?”
tanya Sang istri. Sang Suami terlihat bingung dan kaget.
“Bagaimana kau bisa...Di IGD dan
restoran...” kata sang istri marah dan langsung menyiram suaminya.
Flash
Back
Yu Ri sedang asik menonton drama
tiba-tiba channel diganti, Min Jung mengajak nonton berita. Yu Ri mengumpat
kesal lalu memarahi Kang Hwa kalau sedang menonton drama jadi meminta agar ganti
salurannya!
“Sejak kapan kau suka menonton berita? Kau
sangat menyukai drama! Kalian benar-benar menyebalkan. Cepat kembalikan.
Ayolah! Sekarang bagian klimaksnya.” Teriak Yu Ri kesal.
Kang Hwa dan Min Jung tak mendengar,
mereka duduk sambil makan ayam goreng. Air liur Yu Ri langsung menetes karena
mendengar suara kriuk makanan Min Jung.
“Sangat menyedihkan menjadi arwah.” Keluh
Yu Ri kesal
Yu Ri yang sudah menjadi manusia pun
memuaskan diri untuk menonton drama kesukaannya tanpa ada yang menganggu dan
akhirnya tertidur pulas. Di Tv terlihat acara makanan yang sangat nikmat, Tuan
Jang melihat kalau itu enak sekali.
“Tentu saja. Itu penuh dengan ayam. Semua
yang digoreng pasti enak.” Ucap Nyonya Sung.
“Rasa yang kita tahu itu berbahaya.
Mungkin lebih baik tak tahu. Jika bisa kembali ke masa lalu, aku takkan menyisakan
ayam, dan hanya sisakan sebelum aku mati.” Kata Hye Jin
“Jika bisa kembali, jangan bunuh diri!
Apa kau masih mau mati setelah makan itu?” keluh Nenek Jung
“Padahal dunia sudah berubah, tapi
sajen tak berubah sejak zaman Dinasti Joseon. Setidaknya ganti menu sajen
setiap tahun. Selama 54 tahun, selalu makanan yang sama! Ini bukan film Oldboy!”
teriak Nyonya Sung kesal.
“Menantuku!” ucap seorang pria datang.
Nyonya Sung langsung menyapa ayah menantu sambil menunduk patuh.
“Beraninya kau berteriak seperti itu! Seperti
wanita tak waras saja!” ucap sang ayah mertua.
“Maafkan aku. Mari kuantar masuk.” Kata
Nyonya Sung mengantar ayah mertuanya.
Nyonya Seo yang melihatnya mengeluh
dengan ayah menantu dan bertanya-tanya ke mana putranya dan Kenapa selalu
mengganggu menantunya. Nenek Jung kesal karena ayah menantu Nyonya Sung sudah
mati masih merepotkan menantunya.
“Benar. Siapa anak kandungmu? Dasar tak
adil!” teriak Nyonya Seo kesal saat itu seorang pria berkacamata mendengar dan
langsung memalingkan wajahnya.
“Tapi, Yu-ri sudah lama tak terlihatPasti
terjadi sesuatu dengannya.A Apa Tidak ada yang melihatnya?” tanya Nenek Jung
heran.
“Aku tidak melihatnya. Kau?” tanya Hye
Jin. Nyonya Seo gugup mengaku tidak melihatnya juga dan bertanya pada anggota
keluarganya. Keduanya langsung menjawab kalau tak melihatnya.
Yu Ri terbangun dari tidurnya dengan
suara Mi Dong yang memberitahu “Dari 49 hari, tersisa 47 hari lagi. Sudah
kubilang, jangan berada dekat anak kecil! Energi anak kecil sangat lemah”
“Aku harus menuntaskannya... Dimulai
dari anak itu. Aku tak boleh bersantai.” Ucap Yu Ri yakin.
Sementara di rumah sakit, Dokter Jang
memberitahu Kang Hwa kalau harus mulai
pengobatannya. Kang Hwa hanya bisa tertunduk, Dokter Jang piir tak masuk akal Seorang
dokter di RS Universitas punya fobia dan tak bisa masuk kamar bedah.
“Ini sudah sampai komite disiplin!”
ucap Dokter Jang. Kang Hwa tetap diam, sementara Geun Sang kaget mengetahui
tentang tindakan disiplin
“Apa Kau takut? Tidak cocok denganmu.
Ini Lucu sekali.” kata Geun Sang
“Seharusnya cukup beri peringatan saja.
Apa yang kau lakukan?” ucap Tuan Jang kebingungan. Kang Hwa melepaskan ID
memberikan pada Geun Sang
“ Apa Kau mau mengundurkan diri?” tanya
Geun Sang. Kang Hwa mengatakan tak ada pasien jadi mau pulang.
Dokter Jang kaget melihat sikap Kang
Hwa, begitu juga Geun Sang berkomentar temanya itu sudah gila.
Kang Hwa berjalan di lorong berpikir
harus berbuat sesuatu Yaitu Pertama, harus memberi tahu orang tua Yu-ri.
Lalu... Geun Sang mengikuti temanya mengeluh kalau Kang Hwa sudah gila dan ingin dipecat, lalu bertanya ad apa
dengan temanya dan Mau pergi ke mana
“Kau takkan percaya. Aku memberi tahu
istrimu, tapi nyaris dipukul.” Kata Kang Hwa
“Aku saja dipukuli karena bernapas. Katakan
kepadaku. Katakan kepadaku, baru bisa kuputuskan..”ucap Geun Sang.
“Sungguh? Aku yakin kau takkan percaya.”
Ucap Kang Hwa. Geun Sang menegaskan akan percaya jadi meminta agar cepat
katakan.
“Yu-ri hidup kembali.” ucap Kang Hwa.
Geun Sang kaget Kang Hwa juga kembali mengulang ucapanya. Geun Sang mengerti.
“Kang-hwa, kemari.” Kata Geun Sang akan
memeriksa suhu tubuh temanya.
“Sudah kuduga kau tak percaya. Jangan
ganggu aku. Unggah saja foto-fotomu.”
Keluh Kang Hwa kesal. Geun Sang meminta temanya mendekat dan merasa
kasihan.
“Hei! Kepalamu pasti terbentur!” teriak
Geun Sang kasihan.
Nyonya Seo duduk di lobby hotel sambil
mengeluh Bahkan dengan mengikuti Yu Ri takkan
tahu cara dia menjadi manusia jadi harus tanya langsung. Young Sim bertanya
cari dimana. Nyonya Seo pikir Banyak tempat yang bisa dicari dan mudah mencarinya.
“Tapi, kenapa kita harus berbohong dengan
yang lainnya di rumah duka? Jika semua ikut mencari, bukankah lebih mudah?”
kata Tuan Jang
“Dasar bodoh... Jika begitu, nanti
semua arwah akan minta tolong macam-macam, lalu apa?Bagaimana dengan permohonan
kita?” keluh Nyonya seo.
“Astaga. Kau sangat pintar... Benar
juga! Dia bisa melihat manusia dan arwah.” Ucap Tuan Seo bahagia.
Young Sim menyuruh Tuan Seo agar diam
saja, saat itu ada hantu didepan mereka dengan pakaian yang sexy disamping pria
yang sedang memainkan handphone. Nyonya Seo bahagia melihat ada seseorang yang
datang.
Ternyata anak mereka yang paling bontot
baru keluar dari hotel. Nyonay Seo
menyapa anaknya bertanya apa yang
dilakukan di kamar semalaman dan terlihat semakin kurus dalam semalam. Young
Sim pikir mereka sudah jelas anak mereka masuk bersama perempuan.
“Mustahil hanya mengobrol saja. Pasti
lebih dari mengobrol.” Ucap Young Sim. Nyony Seo mengejek anaknya berandal
kecil!
“Rapat. Mereka fokus rapat di kamar.” Kata
Tuan Jung. Tiba-tiba sang anak merasakan sakit. Mereka pun panik melihat
anaknya karena sakit. Sang anak pun bergegas pergi seperti sakit perut.
Bersambung ke Part 2
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar