PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 01 Maret 2020

Sinopsis Hi Bye Mama Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Seorang menarik koper ke restoran Misaeng, lalu duduk dengan membanting kopernya. Hyun Jung hanya bisa terdiam melihat tamu yang datang, tenyata Yu Ri datang dengan mata seperti baru saja menangis dan datang ke tempat Hyun Jung.
Hyun Jung seperti tak peduli melayani pelanggan yang lain dulu. Yu Ri akhirnya mengeluh pada Hyun Jung kalau Kang Hwa seorang penipu bukan suami menurutnya Semua ucapannya saat pacaran,  itu palsu. Hyun Jung mendengarkan sambil mengelap piring.
“Senior dia bilang, sekalinya mengalah,  harus terus mengalah. Itu sebabnya dia tak mau mengalah. Kenapa dia keras kepala sekali?” keluh Yu Ri kesal
“Kau juga keras kepala. Dia terus bekerja selama 29 tahun, bagaimana bisa  mendadak menganggur? “ ucap Hyun Jung
“Hyun-jung! Bukan itu masalahnya! Dia keras kepala.” Teriak Yu Ri kesal
“Tipikal pengantin baru. Kalian menggemaskan.” Goda Hyun Jung. Yu Ri terlihat makin kesal
“Jo Kang-hwa memang berandalan. Dia yang bersalah! Jadi Makan saja lebih dahulu. Katamu belum makan?” ucap Hyun Jung memberikan makan.
“Tidak, aku tak mau makan.” Kata Yu Ri tapi perutnya berbunyi dengan kerasa karena lapar.
“Bahkan arwah yang sudah makan akan terlihat lebih menarik... Ayo. Cepat makan.” Kata Hyun Jung
“Aku sangat kesal sekarang, bagaimana aku bisa makan? Hyun-jung... Sepertinya aku salah memilih suami.” Keluh Yu Ri
“Baiklah, aku mengerti. Makan saja.” Ucap Hyun Jung mencoba menenangkan Yu Ri lagi.
“Jika dia tak minta maaf, aku tak mau pulang.” Tegas Yu Ri. Hyun Jung mengerti mengajak untuk makan saja.

“Dahulu, saat aku tak bisa memprediksi kematianku, aku terlalu sibuk dengan apa yang aku rasakan< tanpa memikirkan sesuatu yang sebenarnya lebih penting.”
 Seorang wanita duduk didepan Hyun Jung. Hyun Jung menyuruh ia makan dulu setelah itu baru bicara. Yu Ri yang sudah jadi arwah ingin makan tapi tak bisa memakanya. Si wanita masih marah mengatakan sedang tak nafsu makan.
“Benar. Aku mengerti... Tetap saja, kau harus makan.” Ucap Hyun Jung. Yu Ri membuka mulutnya lebar-lebar tapi tetap tak bisa makan.
“Aku Benar-benar akan putus kali ini.” Kata si wanita marah. Hyun Jung pun menyuruh Yu Ri agar putus saja.
“Kau Mau putus pun tetap harus makan. Jadi Cepat, buka mulutmu. Silakan dimakan.” Kata Hyun Jung. Yu Ri pun hanya bisa menatap wanita lain yang bisa makan.
“Walaupun merasa menderita, aku masih bisa memakan sesuatu, masih bisa menyentuh orang yang kucintai, masih bisa bernapas dan hidup. Namun, setelah kematian, aku baru menyadari betapa indahnya hal ini.”

[EPISODE 3: MENYADARI BAHWA KEINDAHAN HIDUP HANYA MEMUNGKINKAN SETELAH MATI]

 Yu Ri memeluk erat Seo Woo yang selama ini tak bisa disentuhnya, Kang Hwa melihat orang yang memeluk anaknya dan hanya bisa terdiam. Yu Ri pun tersadar melihat Kang Hwa hanya bisa terdiam. Kang Hwa pun jatuh karena shock.
Akhirnya Yu Ri pun memilih untuk kabur, Kang Hwa akhirnya mengejarnya dan memanggil “Cha Yu-ri” tapi Yu Ri berpura-pura kalau Kang Hw itu salah orang...Kang Hwa menariknya dan menatapnya dengan dalam untuk memastikanya.
“Apa... Bagaimana... Bagaimana bisa...” ucap Kang Hwa kebingungan. Yu Ri hanya bisa diam saja.
Yu Ri dan Kang Hwa pergi ke sebuah restoran, Kang Hwa terus menatap Yu Ri seperti ingin memastikan lagi. Yu Ri pun hanya bisa tertunduk diam sambil bergumam kalau dirinya yang bodoh karena  bisa tertangkap basah.
“Apa aku harus mengatakan semuanya?” gumam Yu Ri. 


Kang Hwa mendengar penjelasan Yu Ri dengan santai mengaku bisa mengertiJika dalam 49 hari Yu Ri bisa menemukan tempatnya maka dapat hidup kembali seperti semula.
“Apa Tempatmu sebagai istriku? Astaga, bagaimana ini... Tempat itu sudah tak kosong lagi. Aku sudah punya istri lagi.” Ucap Kang Hwa. 
“Apa? Seo-woo dapat melihat arwah? Apa Kau kemari untuk menyingkirkannya? Begitu rupanya. Aku mengerti sekarang. Kau seharusnya bilang dari awal.”ucap Kang Hwa mendengar penjelasan lain.
“Tunggu... Tapi, kenapa Seo-woo bisa melihat arwah? Jangan-jangan... Apa Kau terus mengikuti kami setelah menjadi arwah? Ini Menakutkan sekali.” komentar Kang Hwa. 

Yu Ri membayangkan reaksi Kang Hwa tentang keadaanya berpikir tak bisa mengatakan itu.  Ia mengigit sedotanya sambil bergumam “Seandainya jadi mereka, aku pun akan takut. Apa yang harus kukatakan?” Kang Hwa melihat Yu Ri yang mengigit sedotan dan hanya bisa terdiam.
 Flash Back
Di layar terlihat [PENGUMUMAN KELULUSAN UJIAN KEDOKTERAN] Yu Ri terlihat sanga gugup mengigit sedotanya. Kang Hwa yang melihat melarang Yu R melakukanya karena itu kebiasaan buruk. Yu Ri mengeluh agar Kang Hwa itu diam saja karena sangat gugup.
“Aku yang seharusnya gugup, bukan kau.” Kata Kang Hwa tersenyum. Yu Ri pun hanya bisa diam saja. 

Kang Hwa seperti tak percaya mencubit pipinya, Yu Ri pun ikut mencubit pipi Kang Hwa menegaskan kalau ini bukan mimpi. Kang Hwa hanya bisa terdiam menatap Yu Ri yang bisa menyentuhnya. Yu Ri pun tak peduli dan berpikir lebih baik pura-pura bodoh saja.
“Di dunia ini, banyak orang yang mirip.” Gumam Yu Ri. Kang Hwa memperlihatkan ID Card yang sudah dicoret-coret.
“Seseorang yang punya kebiasaan coret-coret begini hanya ada satu orang. Kau orangnya. Aku yakin kau orangnya, tapi bagaimana... Bagaimana bisa kau muncul di hadapanku... Bagaimana ini bisa terjadi?” ucap Kang Hwa. Yu Ri hanya diam saja.
“Katakan... Ayolah, jawab aku... Katakan...” ucap Kang Hwa penasaran. Yu Ri masih tetap diam saja. 

Di rumah, Min Jung menunggu menatap Seo Woo yang sudah duduk disampingnya tapi wajahnya gelisah melihat ponselnya.
Flash Back
Min Jung panik mencari-cari Seo Woo sampai akhirnya melihat suaminya yang datang mengendong Seo Woo. Ia langsung mengendong Seo Woo ingin tahu darimana saja dan Apa yang telah terjadi. Kang Hwa hanya diam saja terlihat masih shock.
“Maafkan aku... Temanku... Dia...” ucap Kang Hwa. Min Jung ingin tahu teman yang mana?
“Kenapa lancang membawa anak kita... Ada apa? Kau seperti melihat hantu.” Kata Min Jung marah
“Kau pulang saja, aku harus pergi ke suatu tempat.” Kata Kang Hwa lalu berlari pergi. Min Jung memanggil suaminya tapi sudah berlari jauh. 

Kang Hwa mendengar cerita Yu Ri kalau Saat terbangun sudah ada di rumah duka. Yu Ri mengangguk. Kang Hwa ingin tahu Lalu, bagaimana dengan ingatannya dan sudah empat tahun berlalu, Apa menyadarinya. Yu Ri mengaku Tidak tahu dan tak ingat apa pun.
“Aku ingat saat meninggal. Tapi, ketika terbangun, waktu sudah berlalu.” Akui Yu Ri. Kang Hwa hanya bisa melonggo mendengarnya.
“Bukankah kau seharusnya reinkarnasi? Benar. Itu juga tak masuk akal.” Ucp Kang Hwa.
“ Ini maksudku, semua tak masuk akal. Aku bahkan tak percaya. Aku jelas-jelas sudah meninggal. Bagaimana aku bisa hidup kembali? Mungkinkah...” ucap Yu Ri
“Kenapa? Kau ingat sesuatu?” kata Kang Hwa. Yu Ri langsung berpikir  Hadiah liburan!
“Mungkin itu alasannya? Selama 49 hari. Karena di atas sana, aku berlaku seperti tahanan teladan... Maksudku, arwah teladan.” Ucap Yu Ri
“Apa Kau mendapatkan hadiah hari libur? Siapa yang memberikannya?” tanya Kang Hwa.
“Mungkin... Misalnya... Dewa?” ucap Yu Ri menunjuk ke atas. Kang Hwa terdiam mendengar "Dewa".
Yu Ri hanya bisa menghela nafas lalu melihat tangan Kang Hwa yang sudah memakai cincin kawin lainya. Kang Hwa langsung menyembunyikanya,  lalu pesan di ponselnya berdering. Min Jun mengirimkan pesan [APA YANG TERJADI?]
“Permisi, aku mau ke toilet sebentar.” Ucap Yu Ri untuk mengurangi rasa canggung. Kang Hwa pun mempersilahkanya. 


Di rumah, Min Jung gelisah karena Kang Hwa yang belum juga membalas pesannya. Akhirnya Ia bertanya pada Seo Woo, hari ini pergi dengan siapa. Apakah Bukan Bibi Pengasuh. Seo Woo menjawab “Bibi yang cantik.” Min Jung kaget mendengarnya.
“Apa Perempuan? Lalu Seo-woo, kenapa tanganmu terluka? Apa tujuannya membawa anak orang lain?” ucap Min Jung bingung. 

Yu Ri mengintip dari balik pintu mengaku  tak ingin ini terjadi jad harus pergi dari sini. Kang Hwa masih menunggu Kang Hwa dan kaget melihat Yu Ri yang berlari kabur dan berusaha mengejarnya. Yu Ri berusaha kabur tapi Kang Hwa bertanya Mau ke mana
“Aku... Sebenarnya...” ucap Yu Ri bingung. Kang Hwa ingin tahu Ada apa dan Kenapa terus melarikan diri?
“Aku Kang... Aku Kang-hwa. Jo Kang-hwa.” Ucap Kang Hwa. Yu Ri menganguk mengetahuinya.
“Jo Kang-hwa... Bukan begitu, aku sangat terkejut... Aku tak ingin ini terjadi. Aku bahkan tak tahu keadaanmu. Maksudku... Ini... Kurasa kita butuh waktu untuk berpikir. Itu maksudku.” Jelas Yu Ri.



Kang Hwa akhirnya membawa Yu Ri ke Hotel, lalu memperingatkan Jangan berkeliaran di luar dan menginap saja di sini. Ia berjanji  akan kembali besok lalu memberikan kartunya agar Yu Ri membeli makanan. Yu Ri pun mengucapkan Terima kasih.
“Cepatlah pergi.” kata Yu Ri. Kang Hwa tersadar akhirnya berjalan pergi tapi seperti tak ingin meninggalkan Yu Ri sendirian.
“Jangan pergi ke mana pun... Tetaplah di sini. Mengerti? Tetaplah di sini... Aku pamit pergi.” Ucap Kang Hwa memperingati.
“Kang-hwa...” panggil Yu Ri. Kang Hwa langsung berlar mendekat ingin tahu ada apa dan apakah Yu Ri ingin bicara.
“Maafkan aku karena membawa Seo-woo.” Ucap Yu Ri lalu masuk kedalam kamar. Kang Hwa pun hanya bisa diam saja.
Kang Hwa akhirnya keluar dari hotel tapi beberapa bolak balik didepan seperti ingin menemui Yu Ri kembali tapi ragu. Sementara Yu Ri berbaring di tempat tidur mengeluh kalau sangat bodoh karena bisa ketahuan dan memikirkan yang terjadi sekarang.
Ia lalu menatap tanganya yang memang nyata, teringat kembali saat memeluk Seo Woo dan menyapanya untuk pertama kalinya.

Di restoran, Geun Sang melihat istrinya masuk lalu mencobanya dan berkomentar kalau makananya terlihat enak. Ia lalu berkomentarkalau Sepertinya itu Yu-ri benar ada. Hyun Jung berteriak tak percaya.  Geun Sang memberitahu tentang Arwah. Hyun Jung langsung memukulnya.
“Jangan bicara sembarangan! Apa?!!!Yu-ri itu arwah? Kau mau mati?” teriak Hyun Jung marah
“Aku juga melihatnya. Aku sekilas seperti melihat Yu-ri. Bibiku bilang aku punya indera keenam.”kata Geun Sang
“Jangan dimakan! Berhenti.” Kata Hyun Jung kembali memukul suaminya. Geun Sang mengeluh kesakitan dan meminta berhenti!
“Jangan dimakan! Kau makan banyak!!” teriak Hyun Jung, Geun Sang membalas kalau kejam sekali dan Rasanya tak enak. 

Saat itu pelanggan melihat keduanya beradu mulut langsung hanya bisa melonggo melihatnya. Hyun Jung pun menyapa pelangganya agar bisa kembali makan. Geun Sang keluar kamar memanggil sang istri kalau anak merkea Ha-Jun terbangun karena Hyun Jung.
“Ha-jun, anakku.” Ucap Hyun Jung menyapa anaknya dengan gaya imut.
“Kau terbangun karena ibu teriak? Tidak apa-apa. Ayah akan memarahi Ibumu... Mari marahi bersama... Dasar kuda nil! Matilah!” teriak Geun Sang. Hyun Jung mengejar Geun Sang sampai ke dalam rumah.
“Maaf. Silakan makan.. Aku membesarkan dua anak laki-laki. Walau begitu, dia seorang neuropsikiatri. Dia sudah gila, jadi seperti itu.” Ucap Hyun Jung pada pelanggan.
“Kuda nil! Matilah kau! Pergi kau dari toko kami! Jangan mengobrol dengan pelanggan... Pergilah dari sini.” Kata Geun Sang melempar Hyun Jung dengan makaroni goreng. Hyun Jung pun kembali mengejar Geun Sang. 


Di depan restoran MISAENG,  Kang Hwa mondar mandir terlihat kebingungan karena menurutnya masuk akal. Tapi ia piki  Mungkin saj karena baru melihatnya dengan matanya, lalu berpikir apa yang harus diperbuat olehnya.
“Pertama, aku harus memberi tahu orang tua Yu-ri. Aku akan Memberi tahu mereka, lalu... tapi Apa yang harus kukatakan? Apa... Bahwa aku sudah menikah lagi? Aku tak bisa mengatakan itu kepada Yu-ri.” Ucap Kang Hwa bingung. 

“Apa Kau bisa melihat Yu-ri?” kata Hyun Jung. Kang Hwa kagetmelihat Hyun Jung sudah ada didepanya.
“Bagaimana kau tahu?” tanya Kang Hwa heran. Hyun ung memberitahu teman Kang Hwa itu hidup di rumahnya.
“Banyak orang yang mirip di dunia ini, apa kau akan terus begini? Ada apa denganmu?” keluh Hyun Jung
“Hyun Jung...Dengar, tapi jangan kaget... Dia bukan hanya mirip.” Kata Kang Hwa. Hyun  Jung seperti mulai percaya dan berpikir Geun-sang salah lihat.
“Bukan begitu... Jangan terkejut... Yu-ri... hidup kembali.” bisik Kang Hwa. Hyun Jung seperti tak terkejut.
“Aku bilang Yu-ri hidup kembali.” kata Kang Hwa heran melihat Hyun Jung tak kaget.
“Syukurlah. Bagus sekali, dasar gila!” ucap Hyun Jung yang langsung menyumpal mulut Kang Hwa dengan makanan lalu berjalan pergi.
“Sungguh! Aku tak bohong. Hyun-jung!”teriak Kang Hwa, Hyun Jung seperti tak peduli langsung berjalan pergi. 


Kang Hwa hanya diam saja di kamar. Min Jung membersihkan wajahnya memberitahu kalau Seo-woo terjatuh dan Tangannya terluka lalu bertanya Siapa wanita itu. Kang Hwa tersadar dari lamunannya dan bertanya apa Kenapa?
“Apa kau mendengarku?” tanya Min Jung. Kang Hwa menganguk tapi akhirnya meminta maaf karena sedang banyak pikiran.
“Apa katamu tadi? Maafkan aku... Seo-woo sempat menghilang karena kesalahanku.” Ucap Kang Hwa
“Apa maksudmu? Kenapa kau bersalah?” kata Min Jung heran. Kang Hwa ingin  memberitahu Sebenarnya...
“Temanku mengenal Seo-woo, jadi, dia membawanya. Aku yang salah. Aku seharusnya memberitahumu dari awal. Maafkan aku.” Akui Kang Hwa.
“Siapa temanmu itu?” tanya Min Jung. Kang Hwa bingung lalu mengaku Hanya teman.
“Kukenalkan lain kali... Ah Sudah pukul berapa sekarang? Ayo kita tidur. Cepat tidur.” Ucap Kang Hwa buru tidur. Min Jung hanya bisa menatapnya.
Kang Hwa pun tertidur saat Min Jung naik ke tempat tidur saat itu pesan masuk bertubi-tubi. Kang Hwa panik mengeluh malam-malam mendapatkan pesan lalu terlihat panik melihat pesan yang masuk. Kang Hwa pun ikut melihat ada pesan TRANSAKSI KARTU, sebanyak AYAM 21.000 WON dan pesan lainya.
“Astaga. Ini banyak sekali. Bukan main... Mereka juniorku. Aku memberi mereka kartuku untuk digunakan saat sif malam.. Tapi... Astaga... Sepertinya mereka sangat lapar.” Ucap Kang Hwa.  Min Jung menatap curiga pada suaminya. 


Di depan hotel, dua valley dan penjaga hanya bisa melonggo. Yu Ri menunggu kurir makanan dengan wajah bahagia, mulai dari ayam goreng sampai pizza, tak lupa mengucapka Terima kasih.
Akhirnya Ia membuka semua makanan yang dipesan dengan wajah bahagia karena penuh dengan makanan diatas meja. Yu Ri mulai makan jajangmyeon,lalu  pizza seperti acara mukbang di dalam kamarnya. Ia teringat sesuatu lalu membuka kulkas.
Ia mengambil bir dingin dan mulai meminum lalu merasakan segar sekali rasanya. Ia pikir  Jika tertidur maka hari ini akan terbuang percuma lalu menyalakan TV dan menonton drama “MY MISTER” lalu melihat drama yang sudah ditunggu olehnya drama berjudul “MULKIMCHI  BUATAN DIA”
“Kenapa? Rasanya sangat familiar?” tanya Sang istri. Sang Suami terlihat bingung dan kaget.
“Bagaimana kau bisa...Di IGD dan restoran...” kata sang istri marah dan langsung menyiram suaminya. 


Flash Back
Yu Ri sedang asik menonton drama tiba-tiba channel diganti, Min Jung mengajak nonton berita. Yu Ri mengumpat kesal lalu memarahi Kang Hwa kalau sedang menonton drama jadi meminta agar ganti salurannya!
“Sejak kapan kau suka menonton berita? Kau sangat menyukai drama! Kalian benar-benar menyebalkan. Cepat kembalikan. Ayolah! Sekarang bagian klimaksnya.” Teriak Yu Ri kesal.
Kang Hwa dan Min Jung tak mendengar, mereka duduk sambil makan ayam goreng. Air liur Yu Ri langsung menetes karena mendengar suara kriuk makanan Min Jung.
“Sangat menyedihkan menjadi arwah.” Keluh Yu Ri kesal 

Yu Ri yang sudah menjadi manusia pun memuaskan diri untuk menonton drama kesukaannya tanpa ada yang menganggu dan akhirnya tertidur pulas. Di Tv terlihat acara makanan yang sangat nikmat, Tuan Jang melihat kalau itu enak sekali.
“Tentu saja. Itu penuh dengan ayam. Semua yang digoreng pasti enak.” Ucap Nyonya Sung.
“Rasa yang kita tahu itu berbahaya. Mungkin lebih baik tak tahu. Jika bisa kembali ke masa lalu, aku takkan menyisakan ayam, dan hanya sisakan sebelum aku mati.” Kata Hye Jin
“Jika bisa kembali, jangan bunuh diri! Apa kau masih mau mati setelah makan itu?” keluh Nenek Jung
“Padahal dunia sudah berubah, tapi sajen tak berubah sejak zaman Dinasti Joseon. Setidaknya ganti menu sajen setiap tahun. Selama 54 tahun, selalu makanan yang sama! Ini bukan film Oldboy!” teriak Nyonya Sung kesal.
“Menantuku!” ucap seorang pria datang. Nyonya Sung langsung menyapa ayah menantu sambil menunduk patuh.
“Beraninya kau berteriak seperti itu! Seperti wanita tak waras saja!” ucap sang ayah mertua.
“Maafkan aku. Mari kuantar masuk.” Kata Nyonya Sung mengantar ayah mertuanya. 


Nyonya Seo yang melihatnya mengeluh dengan ayah menantu dan bertanya-tanya ke mana putranya dan Kenapa selalu mengganggu menantunya. Nenek Jung kesal karena ayah menantu Nyonya Sung sudah mati masih merepotkan menantunya.
“Benar. Siapa anak kandungmu? Dasar tak adil!” teriak Nyonya Seo kesal saat itu seorang pria berkacamata mendengar dan langsung memalingkan wajahnya.
“Tapi, Yu-ri sudah lama tak terlihatPasti terjadi sesuatu dengannya.A Apa Tidak ada yang melihatnya?” tanya Nenek Jung heran.

“Aku tidak melihatnya. Kau?” tanya Hye Jin. Nyonya Seo gugup mengaku tidak melihatnya juga dan bertanya pada anggota keluarganya. Keduanya langsung menjawab kalau tak melihatnya.

Yu Ri terbangun dari tidurnya dengan suara Mi Dong yang memberitahu “Dari 49 hari, tersisa 47 hari lagi. Sudah kubilang, jangan berada dekat anak kecil! Energi anak kecil sangat lemah”
“Aku harus menuntaskannya... Dimulai dari anak itu. Aku tak boleh bersantai.” Ucap Yu Ri yakin. 

Sementara di rumah sakit, Dokter Jang memberitahu Kang Hwa kalau  harus mulai pengobatannya. Kang Hwa hanya bisa tertunduk, Dokter Jang piir tak masuk akal Seorang dokter di RS Universitas punya fobia dan tak bisa masuk kamar bedah.
“Ini sudah sampai komite disiplin!” ucap Dokter Jang. Kang Hwa tetap diam, sementara Geun Sang kaget mengetahui tentang tindakan disiplin
“Apa Kau takut? Tidak cocok denganmu. Ini Lucu sekali.” kata Geun Sang
“Seharusnya cukup beri peringatan saja. Apa yang kau lakukan?” ucap Tuan Jang kebingungan. Kang Hwa melepaskan ID memberikan pada Geun Sang
“ Apa Kau mau mengundurkan diri?” tanya Geun Sang. Kang Hwa mengatakan tak ada pasien jadi  mau pulang.
Dokter Jang kaget melihat sikap Kang Hwa, begitu juga Geun Sang berkomentar temanya itu sudah gila. 

Kang Hwa berjalan di lorong berpikir harus berbuat sesuatu Yaitu Pertama, harus memberi tahu orang tua Yu-ri. Lalu... Geun Sang mengikuti temanya mengeluh kalau Kang Hwa sudah gila  dan ingin dipecat, lalu bertanya ad apa dengan temanya dan Mau pergi ke mana
“Kau takkan percaya. Aku memberi tahu istrimu, tapi nyaris dipukul.” Kata Kang Hwa
“Aku saja dipukuli karena bernapas. Katakan kepadaku. Katakan kepadaku, baru bisa kuputuskan..”ucap Geun Sang.
“Sungguh? Aku yakin kau takkan percaya.” Ucap Kang Hwa. Geun Sang menegaskan akan percaya jadi meminta agar cepat katakan.
“Yu-ri hidup kembali.” ucap Kang Hwa. Geun Sang kaget Kang Hwa juga kembali mengulang ucapanya. Geun Sang mengerti.
“Kang-hwa, kemari.” Kata Geun Sang akan memeriksa suhu tubuh temanya.
“Sudah kuduga kau tak percaya. Jangan ganggu aku. Unggah saja foto-fotomu.”  Keluh Kang Hwa kesal. Geun Sang meminta temanya mendekat dan merasa kasihan.
“Hei! Kepalamu pasti terbentur!” teriak Geun Sang kasihan. 


Nyonya Seo duduk di lobby hotel sambil mengeluh  Bahkan dengan mengikuti Yu Ri takkan tahu cara dia menjadi manusia jadi harus tanya langsung. Young Sim bertanya cari dimana. Nyonya Seo pikir Banyak tempat yang bisa dicari dan mudah mencarinya.
“Tapi, kenapa kita harus berbohong dengan yang lainnya di rumah duka? Jika semua ikut mencari, bukankah lebih mudah?” kata Tuan Jang
“Dasar bodoh... Jika begitu, nanti semua arwah akan minta tolong macam-macam, lalu apa?Bagaimana dengan permohonan kita?” keluh Nyonya seo.
“Astaga. Kau sangat pintar... Benar juga! Dia bisa melihat manusia dan arwah.” Ucap Tuan Seo bahagia.
Young Sim menyuruh Tuan Seo agar diam saja, saat itu ada hantu didepan mereka dengan pakaian yang sexy disamping pria yang sedang memainkan handphone. Nyonya Seo bahagia melihat ada seseorang yang datang. 

Ternyata anak mereka yang paling bontot baru keluar dari hotel.  Nyonay Seo menyapa anaknya bertanya  apa yang dilakukan di kamar semalaman dan terlihat semakin kurus dalam semalam. Young Sim pikir mereka sudah jelas anak mereka masuk bersama perempuan.
“Mustahil hanya mengobrol saja. Pasti lebih dari mengobrol.” Ucap Young Sim. Nyony Seo mengejek anaknya berandal kecil!
“Rapat. Mereka fokus rapat di kamar.” Kata Tuan Jung. Tiba-tiba sang anak merasakan sakit. Mereka pun panik melihat anaknya karena sakit. Sang anak pun bergegas pergi seperti sakit perut.

Bersambung ke Part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar