PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Tuan Jang
bertemu dengan Nyonya Seo ingin tahu Apakah ada alasan tiba-tiba ingin
menemuinya. Nyonya Seo yakin kalau Tuan
Janbg pasti sangat khawatir karena putranya belakangan ini Jadi menelepon
secepatnya. Tuan Jang mengerti.
“Kurasa putraku
hanya menodai reputasi Shinyoung Philharmonic, jadi, memalukan untuk mengatakan
ini, tapi dia tidak membunuh siapa pun. Dia dijebak.” Ucap Tuan Jang, Nyonya
Seo kaget mengetahui Dijebak
“Apa Dia
difitnah atas kejahatan orang lain?” ucap Nyonya Seo sangat kaget.
“Bolehkah
aku berbagi rahasiaku kepadamu hari ini?” kata Tuan Jang,Nyonya Seo pun
mempersilahkan.
“Beri
tahu aku. Aku suka rahasia.” Ucap Nyonya Seo penasaran. Tuan Jang mengingatkan
Beberapa saat yang lalu, Yoon Young Gil terjatuh dari tangga dan tewas.
“Aku
mendapati bahwa dia pengemudi tabrak lari yang membunuh seorang pianis bernama
Kim Ian setahun lalu.” Ucap Tuan Jang.
“Benar.
Aku juga mendengar itu dari berita. Tapi apa hubungannya dengan rahasiamu?”
tanya Nyonya Seo.
“Pianis yang
tewas dalam kecelakaan itu sebenarnya adalah putraku.” Kata Tuan Jang. Nyonya
Seo kaget untuk kedua kalinya.
“Kami
terpisah saat dia masih sangat belia, jadi, aku jarang melihatnya.” Akui Tuan
Jang. Nyonya Seo masih tak percaya.
Itu sebabnya
aku bilang itu rahasia. Tapi tahukah kau? Beberapa saat yang lalu, aku mengunjungi
putra sulungku, Yoon. Dan dia menceritakan kisah yang sangat menarik.” Ucap
Tuan Jang
Nyonya
Seo ingin tahu cerita apa itu , Tuan Jang memberitahu Konduktor, Nam Joo Wan, Profesor
Kang Myeong Suk, dan mendiang Yoon Young Gil terkait dengan kematian putranya.
Nyonya Seo tak percaya mendengarnya.
Tuan Jang mengaku hanya mengatakan apa yang didengar.
“Jika
orang-orang tahu konduktor dan menantu ayahmu terlibat dalam kasus pembunuhan,
bagaimana kau akan menghadapi akibatnya? Tapi aku agak khawatir.” Ucap Tuan
Jang.
Tuan Kang
didalam mobil tak percaya kalau Tuan Jang
mengatakan itu. Nyonya Seo yang duduk disampingnya membenarkan lalu
berkomentar kalau dipikir-pikir, memang ada yang janggal, dan bertany-tanya Kenapa
pengemudi kecelakaan tabrak lari itu tewas di gedung orkestra mereka.
“Apa Kau
yakin tidak terlibat dengan kecelakaan itu?” ucap Nyonya Seo memastikan.
“Yang
benar saja... Kenapa kau menyeretku ke dalam hal itu? Aku tidak berkaitan
dengannya. Meskipun aku melakukannya, Kim Ian dan pengemudinya sudah tewas. Kita
tidak akan mendapatkan apa pun dengan menggali itu lagi.” Ucap Tuan Kang
“Aku
hanya ingin Jang Yoon dinyatakan bersalah, jadi, semua ini akan hilang.” Tegas
Tuan Kang. Nyonya Seo pun tak bisa berkata-kata.
Joo Wan
berada di kantor polisi, Detektif pun memastikan keadaan Joo Wan lebih dulu. Joo Wan pikir seperti itu lalu Polisi mengaku
hanya agar kecewa karena Pengadilan membebaskan tersangka kasus ini. Dan
merasa tidak perlu menginterogasi Joo
Wan lagi.
“Tapi ada
sesuatu yang harus kuperiksa.” Kata polisi. Joo Wan pun mempersilahkan.
“Saat aku
menyelidiki kasus ini, sepertinya kau cukup dekat dengan Profesor Kang Myeong
Suk. Dia membiayai kuliahmu di luar negeri dan membayar biaya kuliahnya. Dia
bahkan merekomendasikanmu untuk posisi konduktor.” Ucap Polisi.
“Saat aku
masih kuliah, dia mengurusku dengan baik.” Kata Joo Wan santai. Polisi piki
kalau keduanya pasti akrab. Joo Wan pura-pura tak mengerti maksudnya.
“Aku hanya
bertanya apakah kalian akur.” Ucap polisi, Joo Wan mengaku mereka bertengkar
sesekali.
“Pernahkah
kalian bertengkar karena mendiang Yoon Young Gil?” tanya polisi. Joo Wan
mengaku pernah. Polisi ingin tahu kapan itu
“Pada
malam saat jasadnya ditemukan. Dia menanyaiku apakah aku tiba-tiba membunuhnya.
Aku mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Aku mengatakannya karena
emosi.” Akui Joo Wan.
“Kenapa
Profesor Kang bertanya apakah kau membunuh Yoon Young Gil?” tanya polisi.
“Aku
tidak tahu. Kau bisa Panggil dia dan tanyakan.” Ucap Joo Wan masih tetap
santai.
“Sebenarnya,
seseorang mengirimiku video sebagai informasi investigasi.” Ucap Polisi
memperlihatkan video dilaptopnya.
Flash
Back
“Kau telah
meragukanku selama setahun. Kamu punya bukti bahwa aku membunuh Kim Ian? Beri
aku buktinya. Tunjukkan buktinya sebelum kamu menuduhku.” Ucap Tuan Kang
“Bukankah
Yoon Young Gil punya bukti itu?” kata Joo Wan. Tuan Kang tak habis pikir kalau
Joo Wan berpikir membunuh Yoon Young Gil karena ingin menyembunyikan miliknya.
Joo Wan
menonton hanya bisa tertawa, Polisi mengaku tidak bisa mendengar ucapannya
dengan jelas, tapi di tengah-tengah video, kalau Joo wan bertanya pada Profesor
Kang apakah dia membunuh Yoon Young Gil karena Yoon Young Gil punya bukti
Profesor Kang membunuh Kim Ian.
“Bukankah
kau bilang begitu?” ucap Polisi ingin memastikan, Joo Wan mengaku tidak begitu
ingat.
“Menurutku,
Profesor Kang, Yoon Young Gil, dan Kim Ian memiliki kaitan. Benarkah Yoon Young
Gil penggemarmu? Tidak lebih, tidak kurang?” kata polisi. Joo Wan membenarkan.
Jang Yoon
pergi ke atap, teringa saat bertanya pada Nona Yang “Apa Kau tahu tangga tempat
Yoon Young Gil tewas? Hari itu, apakah kau pergi ke dekat pintu darurat dekat
tangga?” Nona Yang mengaku tidak
memeriksa bagian itu. Saat itu ia melihat jendela yang bisa ke arah tangga.
Nona Yang
keluar ruangan, Jang Yoon memanggilnya tapi Nona Yang mencoba untuk kabur. Jang
Yoon heran karena Nona Yang menghindar., Nona Yang menyangkalnya kalau tidak
menghindar. Jang Yoon pikir kalau Nona Yang itu menghindar begitu melihatnya.
Nona Yang pun tetap menyangkalnya.
“Yang
benar saja. Kamu terus menyangkalnya,.. Nona Yoo Da.” Ucap Jang Yoon.
“Aku
bukan Yoo Da... Cepat Minggir.” Kata Nona Yang, Jang Yoon menahan Nona Yang
agar tak pergi.
“Anggap
saja kamu bukan Yoo Da. Tapi apa Kau sudah makan?” tanya Jang Yoon. Nona Yang
terlihat binggung.
“Apa Mau
makan denganku?” tanya Jang Yoon, Nona Yang menolaknya. Jang Yoon pun ingin
tahu Apa yang Nona Yang sukai selain makanan.
Nona Yang
bahagia karena Jang Yoon membelikan kue untuknya. Jang Yoon kembali
membahas Pada hari konser, apakah Nona
Yang pergi ke mana mencari konduktor. Nona Yang mengaku tidak ingat. Jang Yoon
pikir Nona Yang itu jangan mudah menyerah.
“Cobalah
mengingatnya. Kau ingat dengan jelas bahwa kamu tidak pergi ke pintu darurat tempat
Yoon Young Gil ditemukan”ucap Jang Yoon. Noan Yang mengaku tak tahu.
“Apa kau
tidak memeriksa atap? Pasti kau akan ingat jika kau ada di sana.”ucap Jang Yoon
terus berusaha mencari tahu.
“Aku akan
pergi saja jika kau terus mengajukan pertanyaan seperti itu.” Ucap Nona Yang
kesal.
Jang Yoon
menahanya lalu meminta maaf dan menyuruh Nona Yang duduk, bahkan menyuruh agar
memesan yang dinginkanya. Nona Yang senang karena boleh memakannya. Jang Yoon
pun mempersilahkanya,Nona Yang pun memesan satu kue lagi.
“Kau suka
Maestro Nam, kan?” ucap Jang Yoon, Nona Yang kaget dan ingin tahu siapa yang
mengatakannya.
“Ayolah...
Yoo Da terus menyerang Yi Young. Dia bilang Yi Young adalah pudel, bahwa dia
arogan, dan seterusnya. Aku tidak perlu membacanya untuk tahu.”ungkap Jang
Yoon.
“Sejujurnya,
dia memang pudel... Dia diserang karena dia pantas...” kata Nona Yang lalu
tersadar kalau kecepolsan.
“Kau
melihatnya hari itu, bukan? Di mana kau melihatnya? Jika kau menutupinya karena
menyukainya, maka kau membuat kesalahan. Itu menahan informasi.” Ucap Jang Yoon
menyadarkan.
“Aku tidak
melindunginya... Bukan begitu.” Tegas Nona Yang, Jang Yoon pun ingin tahu apa
jadinya.
“Aku
sangat takut.” Ungkap Nona Yang, Jang Yoon pun ingin tahu apa yang dilihat Nona
Yang dan memberitahukanya.
“Hari
itu, aku mencari Maestro Nam di lorong. Kupikir mungkin dia ke luar karena
gugup. Lalu Aku keluar dari gedung.”cerita Nona Yang. Jang Yoon penasaran agar
Nona Yang meneruskan ceritanya.
“Aku
mencari di taman atap. Tapi aku tidak bisa menemukannya di sana. Kemudian, aku
melihat seseorang dari jendela.” Cerita Nona Yang
Nona Yang
tak ingin menceritkan memilih untuk kabur kelaur. Jang Yoon mengejarnya tapi
binggung karena Nona Yang sudah tak terlihat.
Nona Yang
ternyata bersembunyi di dalam tangga darurat disamping gedung, Ia mengingat
saat itu Joo Wan dan Tuan Yoon sepert sedang berkelahi lalu merekam dengan
ponselnya dan melihat kalau Tuan Yoon jatuh dari tangga.
Tuan Kang
terlihat sangat frustasi mengetahui kalau Jang Yoon merekam mereka. Joo Wan
mengeluh karena Tuan Kang yang mengangap kalau sedang bercanda dan memberitahu
kalau Polisi punya video itu bahkan melihatnya.
“Sial.
Wajahku terlihat. Mereka akan segera memanggilku.” Ucap Tuan Kang kesal
“Apa Kau
takut?” ejek Joo Wan, Tuan Kang mengaku tidak takut tapi hanya kesal.
“Kau yang
membunuh Young Gil, jadi, kenapa aku harus terlibat?” ucap Tuan Kang. Joo Wan
pikir Tidak ada bukti.
“Jika kau
terus bersikap seperti ini, mereka akan kuberi tahu bahwa kau membunuh Ian
setahun lalu Atau kau mau menyerahkan diri?” ucap kata Joo Wan
“Untuk
apa? Hanya penjahat yang menyerahkan diri. Aku akan berpura-pura dan mengatakan
aku penjahat. Tidak ada saksi, dan Yi Young tidak ingat. Hanya kau dan aku yang
ingat kejadian malam itu, jadi, untuk apa aku menyerahkan diri?” tegas Tuan
Kang.
“Joo
Wan... Jika kita pura-pura tidak tahu, semuanya akan baik-baik saja. Hei,
pikirkan keluargamu. Apa Kau tidak kasihan pada nenekmu yang membesarkanmu?
Bagaimana dengan pekerjaanmu? Bisakah kau merelakan impianmu? Musik sangat
berarti bagimu.”ucap Tuan Kang menyadarkan.
“Apa Kau
sungguh percaya Yi Young tidak akan ingat apa pun Dia sudah ingat aku berada di
gudang itu. Ini hanya masalah waktu.” Ucap Joo Wan. Tuan Kang tak bisa
berkata-kata
Jang Yoon
menunggu Nona Yang di depan ruangan, Nona Yang langsung pergi. Jang Yoon
menahanya. Nona Yang memperingati Jang Yoon kalau akan melaporkannya. Jang Yoon
menegaskan kalau tidak mencoba mengganggunya.
“Aku
hanya ingin meminta bantuan. Biar kujelaskan. Kamu tahu adikku meninggal
setahun lalu, kan?” kata Jang Yoon.
“Ya, aku
melihat beritanya.” Ucap Nona Yang, Jang Yoon mengaku sedang mencari pembunuh
yang membunuh adiknya.
“Aku
yakin kau menyaksikan perbuatan pembunuh itu. Aku tahu kau tidak menyaksikan
kematian adikku, tapi aku percaya kau memegang kunci untuk membuatnya bicara.
Jika kau melihat sesuatu, tolong katakan kepadaku. Kumohon.” Pinta Jang Yoon.
“Aku
tidak akan memberi tahu siapa pun. Aku berjanji. Kumohon.” Kata Jang Yoon, Nona
Yoon hanya diam saja.
Jang Yoon
menelp seseorang mengaku tiba lebih awal dari dugaan jadi aka masuk dan
membawanya dan kalau ia tak keluar saat tiba maka boleh masuk ke dalam. Paman melihat Yi Young senang akhirnya datang
lagi ke cafenya.
“Halo,
maaf aku harus pergi terburu-buru kemarin. Kamu di sini untuk mengambil apa yang
ditinggalkan pria itu, bukan? Tunggu. Aku menyimpannya untukmu.” Ucap si paman
memberikan CD
“Inikah
barangnya?” tanya Yi Young binggung, si paman membenarkaan dan itu adalah lagu
pemakaman. Yi Young mengetahuinya.
“Pria itu
hanya mendengarkan lagu-lagu lama. Entah kenapa dia menyimpan itu.” Jelas paman
“Inikah
barangnya? Apa dia meninggalkan hal lain?” tanya Yi Young binggung. Si paman mengaku hanya itu saja.
“Terima
kasih... Aku akan mampir lain kali untuk mendengarkan musikmu.” Ucap Yi Young.
“Kita
bertemu lagi, Yi Young.” kata Tuan Kang ternyat sudah duduk di dalam cafe. Yi
Young kaget akhirnya langsung kabur.
Tuan Kang
pun mengejarnya meminta untuk berhenti karena hanya ingin bicara. Tapi Yi Young
tetap bergegas meninggalkan "Kafe Gorae" dan mencari persembunyian di
di lorong gelap. Tuan Kang pun tak bisa menemukan.
“Profesor
Kang ada di kafe.. Aku kabur, tapi dia terus mengejarku. Aku di dekat kafe...” ucap
Yi Young menelp Jang Yoon, lalu kaget
melihat Tuan Kang datang dan langsung kembali kabur.
Jang Yoon
mendengar teriakan Tuan Kang pun ikut bergegas pergi. Tuan Jang terus mengejar
Yi Young, sampai akhirnya Yi Young menelp Jang Yoon memberitahu keberadaanya,
tapi saat itu melihat seorang remaja menyebrang jalan tanpa melihat ada mobil
disampingnya.
Yi Young
mencoba menyelamatkanya, saat itu matanya sepert merasakan sesuatu dengan lampu
yang menyilaukan mata. Jang Yoon pun melihat Yi Young yang tertabrak mobil.
Flash Back
["Satu tahun lalu"]
Yi Young
cemberut di dalam mobil sambil mendengarkan musik, Ian mengaku akan mengizinkanmu
bertemu dengannya dan tahu Yi Young ingin bertemu denganya, jadi akan membantu.
Yi Young bisa sedikit senang. Ian pikir Yi Young pasti sangat senang.
“Maafkan
aku.” Ucap Yi Young, Ian tak ingin mendengarnya tapi hanya ingin Yi Young agar
membantunya.
“Tersenyumlah
sampai kita tiba di rumah Profesor Song. Aku tidak ingin kita menjadi canggung.
Mengerti?” kata Ian. Yi Young menganguk mengerti.
Mereka
akhirnya melewati jalan pertigaan lalu Ian melihat kalau ada mobil yang aneh.
Yi Young binggung apa maksudnya. Ian
memberitahu kalau Mobil hitam tepat di belakang mereka seperti sedang
mengikuti. Yi Young bingung kenapa mereka diikuti.
Akhirnya
Tuan Yoon yang mengemudikan mobil dengan sengaja menabrakan mobil Ian
didepanya. Ian kaget mobilnya sempat terdorong,lalu memastikan Yi Young
baik-baik saja. Yi Young menganguk walaupun ketakutan. Ian pun menyuruh Yi
Young agar memegang bagian atas mobil.
Ian pun
mencoba menghindar tapi Tuan Yoon tersenyum mengerjarnya. Dan akhirnya mereka
pun bisa memilih jalur yang berbeda. Tuan Yoon pun tak terlihat dibelakang. Yi
Young pikir kalau Ini tidak boleh terjadi dan harus menelepon polisi.
Yi Young
mencari ponsel dalam tasnya, tapi tiba-tiba dari samping terlihat lampu yang
sangat menyilaukan dan akhirnya menabrak mobil Ian. Akhirnya mobil berputar dan
badan keduanya terombang-ambing dalam mobil.
Keduanya
dibawa ke dalam gudang dengan mata tertutup, Yi Young hanya bisa menangis. Ian
menenangkan Yi Young agar jangan menangis karena hanya suara petir dan menyuruh
agar menarik napas dalam-dalam Lalu buang napas. Yi Young merasa belum tenang
“Apa Kau
ingin aku membuatmu tertawa dalam 10 detik saja?” tanya Ian. Yi Young ingin
tahu caranya. Ian langsung menyanyi dengan suara sumbangnya. Yi Young pun
tertawa mendengar suara sumbang Ian yang menyanyi.
“Coba
Lihat? Kau tertawa.” Ucap Ian bangga, Yi Young mengejek Ian benar-benar penyanyi yang payah.
“Yi
Young.. Ada sesuatu yang tidak pernah kukatakan kepadamu. Tapi kurasa aku harus
memberitahumu sekarang.”ucap Ian. Yi Young ingin tahu apa itu.
Saat itu
pintu gudang terbuka, Yi Young berteriak siapa yang datang. Dan mendengar bunyi
pisau yang dibawanya. Ian pun panik, Yi Young meminta agar jangan mendekat tapi
Joo Wan terus mendekat dan Ian berteriak meminta agar jangan mendekat.
Tapi Joo
Wan malah membuka ikatan tangan Yi Young, tapi Yi Young malah menendanya dan
pisaunya pun terjatuh lalu diambil untuk mengancam agar tak mendekatinya.
“Kau Lari
dari sini.” Ucap Joo Wan, Yi Young dengan mata tertutup ingin tahu siapa yang
bicara denganya.
“Kau
tidak punya waktu. Mereka akan segera datang. Gunakan pisau ini untuk
membebaskan diri.” Kata Joo Wan akan pergi. Ian tiba-tiba bisa tahu kalau Joo
Wan yang datang. Yi Young pun bisa melihat wajah Joo Wan yang menolongnya.
“Berhenti
membuang-buang waktu dan pergi dari sini!”tegas Joo Wan lalu keluar dari
gudang.
Akhirnya
Ian dan Yi Young keluar gudang dengan hujan yang turun deras, Yi Young terjatuh
dan sepatu terlepas. Ian pun menolongnya
mengambilnya. Saat itu sebuah mobil didepan Yi Young, Ian mencoba
menolongnya.
Tapi tangan
Yi Young memegang pisau tak sengaja menusuk ke perut Ian, Ian pun tergeletak
diatas rumput dan Yi Young melihat tanganya penuh darah langsung berteriak
histeris.
Yi Young
tak sadarkan diri, dibawa kelorong rumah sakit. Jang Yoon terlihat panik begitu
juga Soo Young lalu menyuruh Jang Yoon agar menunggu diluar. Jang Yoon terlihat
gugup menunggu keadan Yi Young, saat itu bibi Hong keluar.
“Kenapa
kau masih di sini? Kenapa kau di sini? Pergi! Menjauhlah dari Yi Young!
Menjauhlah darinya! Sudah kubilang menjauh!”teriak Bibi Hong sambl memukul Jang
Yoon. Jang Yoon hanya bisa tertunduk diam.
Soo Young
melihat ibunya menarik agar masuk ke dalam kamar. Tapi Nyonya Hong terus
berteriak histeris agar Jang pergi menjauh. dari Yi Young dan jangan ganggu
dia.
Soo Young
akhirnya keluar dari ruangan, meminta maaf pada Jang Yoon karena tidak akan
bisa bertemu dengann Yi Young walaupun tetap di rumah sakit jadi meminta pergi
saja. Jang Yoon pikir akan pergi setelah melihatnya bangun.
“Bukankah
sudah cukup? Tolong jangan ganggu dia. Paramedis memberitahuku apa yang terjadi.
Aku tahu tidak ada yang salah, tapi aku masih membencimu.” Ucap Soo Young
“Pikirkan
semua perbuatanmu kepadanya. Dia menghapus semua ingatannya karena merasa
sangat bersalah telah menikam adikmu. Tapi kau tiba-tiba muncul dan mulai
mempermainkan hidupnya. Kau memperlakukannya seperti pembunuh dan terus
mencurigainya.” Ucap Soo Young
“Kau melukainya
dan membuatnya menangis! Lihat akibat perbuatanmu! Kau yang menyebabkan ini!”
teriak Soo Young marah.
“Maafkan
aku... Tapi biarkan aku melihat wajahnya sebelum aku pergi. Kumohon... Aku akan
pergi setelah melihatnya.”kata Jang Yoon memohon.
“Kau
tidak pantas menemuinya. Sejak dia bertemu denganmu, aku jarang melihat dia
tersenyum bahagia. Dia selalu sangat tertekan. Teganya kamu melakukan ini
kepada orang yang kamu sukai? Jika Yi Young tidak bangun, semua itu salahmu.” Ucap
Soo Young. Jang Yoon pun hanya bisa diam saja.
Yi Young
masih tak sadarkan diri, Nyonya Hong
dengan penuh kasih sayang memegang tanganya dengan wajah sedih. Soo Young pun
masuk seperti berharap agar sepupunya segera sadar. Sementara Jang Yoon tetap
saja menunggu didepan ruangan.
Saat itu
pesan dari "Yang Soo Jung" masuk, wajah Jang Yoon kaget melihat isi
pesanya. “Kurasa kau harus menyimpan video ini, bukan aku. Aku sangat takut,
jadi, hanya ini yang bisa kulakukan. Maafkan aku.” Saat itu lah Jang Yoon bisa
melihat saat Joo Wan mendorong Tuan Yoon dari pinggir tangga.
Bersambung ke episode 29
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar