PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 19 September 2019

Sinopsis I Wanna Hear Your Song Episode 27

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yi Young kaget melihat Tuan Kang datang ke tempat yang sama. Tuan Kang pun tersenyum merasa terkejut dan menghampirinya. Yi Young pun mencoba santai menyapa gurunya lalu teringat yang dikatakan Jang Yoon.
“Nam Joo Wan dan Profesor Kang memiliki kaitan. Kau harus berhati-hati.” Ucap Jang Yoon.
“Kau tinggal di dekat sini?” tanya Tuan Kang, Yi Young mengaku tidak. Tuan Kang pun ingin tahu bagaimana Yi Young tahu tempat ini.
“Terkadang aku datang ke sini untuk mendengarkan musik.” Ucap Yi Young melihat kearah paman yang sibuk mencari sesuatu.
“Duduklah. Kau mau minum sesuatu?” tanya Tuan Kang, Yi Young langsung menolak dan mengaku baru mau pergi.
“Pak... Aku akan kembali lain kali.” Ucap Yi Young pada paman, Si paman binggung karena Yi Young sudah mau pergi.
“Ada telepon penting dari rumah. Aku akan mendengarkan musikmu lain kali.” Ucap Yi Young dengan memberikan kode.
Si paman mengerti, Yi Young pun meminta maaf pada Tuan Kang karena harus pergi lalu bergegas pergi. Tuan Kang terdiam seperti memikirkan sesuatu, Si paman hanya terdiam memegang sebuah CD yang dititipkan padanya. 


Jang Yoon masih mendorong Joo Wan ke tepi tangga dan ingin tahu caranya Joo Wan membunuh Yoon Young Gil, apakah dengan mendorongnya dari pinggir tangga. Joo Wan mengingat saat tak sengaja mendorong Tuan Yoon dan membuatnya terjatuh.
“Kau membunuh seseorang, lalu tampil di panggung. Apa kau sudah puas membunuh dengan tanganmu yang berlumuran darah? Namun, Apa kau masih ingin dikagumi orang lain?”sindir Jang Yoon.
“Lalu bagaimana denganmu? Kamu tersangkanya, bukan aku. Kamu akhirnya terpuruk, kan?” ucap Joo Wan akhirnya mendorong Jang Yoon.
“Maaf mengecewakanmu, tapi aku belum mencapai titik terendahku. Aku akan mencari apa pun yang telah kau sembunyikan. Dan aku akan menyaksikanmu menghantam titik terendah.” Tegas Jang Yoon. Joo Wan akan pergi berkomentar kalau Jang Yoon, semoga berhasil.


Yi Young bergegas pergi dari "Kafe Gorae" Tuan Kang bergegas mengejarnya mengaku sudah lama tidak minum dengan muridnya, lalu heran karena Yi Young menghindar. Yi Young mengaku tidak menghindar tapi memang ada janji.
“Kau mau ke mana? Aku punya waktu luang. Aku akan mengantarmu.” Ucap Tuan Kang
“Bukankah Anda mengunjungi kafe itu untuk mendengarkan musik? Aku bisa pergi sendiri.” Kata Yi Young
“Aku akan mengantarmu.” Tegas Tuan Kang memaksa Yi Young untuk ikut denganya. 

Yi Young gugup didalam mobil Tuan Kang, akhirnya Tuan Kang lebih dulu bicara pada Yi Young membahas Keadaan sedang sibuk belakangan ini, karena Ada kasus pembunuhan, dan kini ada tersangka. Dan Sebentar lagi hari jadi ke-20, tapi citra yayasan mereka telah ternoda.
“Ini juga sangat menegangkan bagiku. Kudengar kamu membantu Maestro Nam. Bagaimana pekerjaanmu?” ucap Tuan Kang. Yi Young mengaku Baik-baik saja.
“Apa Anda pelanggan tetap di kafe itu?” tanya Yi Young, Tuan Kang mengaku hanya berkunjung sesekali.
“Bukankah kau terlalu muda untuk ke sana?” komentar Tuan Kang, Yi Young memberanikan diri bertanya apakah Tuan Kang mengenal Yoon Young Gil.
“Jasadnya ditemukan di gedung orkestra kita baru-baru ini. Sebenarnya, dia sering datang ke tempat itu.” Ucap Yi Young. Tuan Kang seolah tak tahu.
“Itu kabar baru... Tapi Bagaimana kau tahu soal itu?” tanya Tuan Kang curiga.
“Dahulu dia bekerja paruh waktu di toko keluarga kami. Saat itulah aku tahu.” Kata Yi Young berbohong. Tuan Kang kaget Tuan Yoon berkerja di toko keluarga Yi Young.
“Profesor, kenapa Anda ke kafe itu? Kurasa itu bukan tempat yang sering Anda kunjungi. Omong-omong, apa Anda kenal Yoon Young Gil?” tanya Yi Young sengaja memancing
“Pertanyaan macam apa itu? Bagaimana aku bisa mengenal pria itu? Apa kau mendengar sesuatu?”tanya Tuan Kang mencoba menyangkal. Yi Young mengaku bukan seperti itu.
“Lalu kenapa kau menanyakan pertanyaan aneh seperti itu?” keluh Tuan Kang, Yi Young pun akhirnya hanya bisa meminta maaf.
“Kenapa kau melakukan sesuatu yang akan kamu sesali? Jangan semudah itu berasumsi aku terlibat kasus pembunuhan. Aku merasa tersinggung.” Komentar Tuan Kang, Yi Young pun hanya bisa terdiam 

Tuan Kang mengantar Yi Young sampai di ujung gang memastikan kalau rumahnya sudah dekat. Yi Young membenarkan, Tuan Kang langsung berkomentar kalau tempat tinggal Yi Young itu lereng yang curam. Yi Young tak menguburisnya mengucapkan Terima kasih untuk tumpangannya.
“Hei.. Apa Kau sering bertemu dengan pria itu sebelum dia tewas?” tanya Tuan Kang curiga. Yi Young sedikit panik.
“Katamu dia bekerja di toko keluargamu. Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu sebelum dia tewas?” tanya Tuan Kang
“Tidak... Kami juga tidak dekat.”kata Yi Young berbohong, Tuan Kang pun kembali bertanya.
“Apa polisi tahu kau pernah bertemu dengannya?” tanya Tuan Kang, Yi Young mengaku tak tahu.
“Sepertinya kau harus menjaga mulutmu itu. Kau tidak berhati-hati dengan ucapanmu dan mengoceh sesukamu. Kenapa kau mengunjungi tempat yang kerap dikunjungi mendiang? Apa manfaatnya bagimu?” ucap Tuan Kang memperingati Yi Young.
“Jika tidak berhati-hati, kau bisa terlibat kasus pembunuhan ini. Kau terlalu muda untuk melewati itu, kan? Jangan takut. Aku hanya memintamu berhati-hati.” Sindir Tuan Kang. 



Yi Young hanya bisa terdiam dengan tangan yang masih ditahan oleh Tuan Kang. Seseroang tiba-tiba datang bertanya siapa pria yang berani menahan Yi Young. Tuan Kang melihat Jang Yoon yang datang mengaku sangat tak percaya bertemu dengannya lagi.
“Kau Masuklah. Cepat... Lalu Kunci pintunya.” Ucap Jang Yoon menyuruh Yi Young pergi.
“Ayolah. Apa tersangka pembunuhan diperbolehkan berkeliaran bebas? Apa yang terjadi pada hukum negara kita?” sindir Tuan Kang.
“Maaf, tapi pengadilan membebaskanku. Kenapa kau mengantar Yi Young?” kata Jang Yoon curiga.
“Apa salah jika seorang guru mengantar muridnya? Aku hanya mengantarnya pulang.” Kata Tuan ang
“Memaksa orang masuk ke mobilmu itu penculikan. Kau tahu itu?” sindir Jang Yoon akhirnya tak ingn membahasnya lagi.
“Apa kamu yang menekan polisi untuk menangkapku? Kenapa kamu melakukan itu?” ucap Jang Yoon menuduh. Tuan kang menyangkalnya.
“Aku lihat Joo Wan membawa tas dari kotak penyimpanan Young Gil. Setelah itu, aku ditangkap. Apa tas itu berisi kelemahanmu? Apa Joo Wan menyuruhmu melakukan ini?” ucap Jang Yoon yakin
“Astaga. Imajinasimu liar sekali.” ejek Tuan Kang terus saja menyangkal.
“Kuperingatkan kau. Berhentilah mengancam orang lain dan tetap diam saja di rumah. Akan kupastikan aku segera memenjarakanmu, Mengerti?” tegas Jang Yoon.
“Mengancamku tanpa bukti adalah tindakan kejahatan.. Apa Kau tahu itu?” komentar Tuan Kang
“Tentu saja. Aku dipenjara karena menjadi tersangka pembunuhan. Menurutmu melakukan kejahatan seperti itu akan membuatku goyah?”tega Jang Yoon 


Tuan Kang duduk didalam mobil sambil mengumpat  lalu teringat yang dikatakan Jang Yoon “Adikku meninggal setahun lalu. Dia ditikam dan ditabrak mobil.” Setelah itu pertemuan rahasia Joo Wan dengan Tuan Kang
“ Nam Joo Wan menuduhmu membunuhnya! Pasti ada alasan kenapa murid tersayangmu mengatakan sesuatu seperti itu. Aku merekam percakapan yang kalian lakukan. Aku akan memikirkan kapan dan bagaimana cara menggunakannya.”
Dan ucapan Jang Yoon yang terakhir kali “Apa tas itu berisi kelemahanmu? Apa Joo Wan menyuruhmu melakukan ini?” dan ucapan Joo Wan “Yoon Young Gil memintaku memberitahumu. Orang bukan satu-satunya yang memiliki mata. Kau tampak lumayan bagi seseorang yang telah melalui banyak hal.”
Tuan Kang pun menatap kearah kamera mobilnya yang mungkin bisa merekam kejadian yang sebenarnya. 


Jang Yoon seperti sengaja menunggu seorang, Eun Joo melihat Jang Yoon langsung bertanya  Kapan dibebaskan. Jang Yoon menjawab  Hari ini. Eun Joo pun ingin tahu apakah Polisi tidak mencurigainya lagi. Jang Yoon menjawab dibebaskan karena kurang bukti untuk saat ini.
“Apa semuanya lancar dengan albumnya?” tanya Jang Yoon, Eun Joo mengeluh agar Jang Yoon Berhentilah bersikap seolah-olah peduli.
“Kenapa kau ingin menemuiku?” tanya Eun Joo akhirnya bersandar di dinding.
“Pada hari Yoon Young Gil meninggal, aku pergi ke pusat penyimpanan tempat dia menyimpan barangnya, dan aku melihat Nam Joo Wan di sana. Ternyata dia mengambil tas Yoon Young Gil.” Cerita Jang Yoon. Eun Joo tak percaya mendengarnya.
“Jangan bilang kau pikir Maestro Nam yang membunuhnya. Untuk apa dia melakukan sesuatu seperti itu?” ucap Eun Joo tak percaya
“Kau tahu Yoon Young Gil-lah yang menabrak adikku dengan mobil, bukan? Hanya dia yang tahu apa yang terjadi hari itu, selain Yi Young.” jelas Jang Yoon
“Apa Dia saksi?” tanya Eun Joo, Jang Yoon membenarkan  dan memberitahu alau Ingatan Yi Young akhirnya kembali.
“Dia dikurung di sebuah gudang bersama adikku, dan Nam Joo Wan tiba-tiba masuk dengan pisau.” Cerita Jang Yoon. Eun Jo masih tak yakin mendengar pisau.
“Yang akan kukatakan sekarang hanyalah tebakanku. Kurasa senjata yang membunuh adikku ada di dalam tas Yoon Young Gil yang diambil Nam Joo Wan.” Jelas Jang Yoon.
Eun Joo ingin tahu apa itu bendanya. Jang Yoon memberitahu  itu adalah Bolpoin yang dibagikan oleh Shinyoung College of Music kepada para profesor jadi meminta Eun Joo agar membantu untuk menemukan itu. Eun Joo tak percaya kalau Jang Yoon meminta tolong padanya dan ingin tahu alasanya.
“Kau melibatkan dirimu secara sukarela. Bukankah itu karena Nam Joo Wan?” komentar Jang Yoon.
“Jangan terburu-buru menyimpulkan. Mungkin bukan Maestro Nam pelakunya. Kmu tidak punya bukti yang kuat. Kau hanya menebak. Bagaimana aku bisa mempercayaimu?” kata Eun Joo.
“Aku punya rekaman video Nam Joo Wan mengambil tas itu.” Kata Jang Yoon memperlihatkan ponselnya.
“Itu tidak membuktikan dia membunuh seseorang.” Kata Eun Joo masih mencoba menyangkal.
“Itu masih membuktikan bahwa dia terlibat dengan Yoon Young Gil. Profesor Kang, Yoon Young Gil, dan Nam Joo Wan. Mereka saling berkaitan. Apa Kau akan membiarkan Nam Ju Wan lolos seperti ini? Kau masih menyukainya, bukan?” kata Jang Yoon. Eun Joo hanya bisa diam saja. 

Akhirnya Eun Joo datang ke rumah Joo Wan, Joo Wan membuka pintu dengan wajah lusuh menyuruh masuk.  Eun Joo bertanya apakah Joo Wan minum banyak. Joo Wan mengakuinya walaupun masih terlihat sangat dan merasa kalau Eun Joo datang ingin melihatnya terpuruk.
“Kenapa kau kemari?” tanya Joo Wan sambil meminum wine. Eun Joo menceritakan kalau bertemu Jang Yoon tepat sebelum ke sini. Joo Wan seolah tak peduli.
“Dia bilang kau ada di TKP kecelakaan Kim Ian tahun lalu. Dia juga bilang bahwa kaulah yang membunuh Yoon Young Gil.” Ucap Eun Joo
“Jadi, Apa kau kemari karena memercayai perkataannya? Apa Kau kemari untuk menuduhku melakukan pembunuhan?” kata Joo Wan sinis.
“Keterlibatanmu dengan Profesor Kang menggangguku. Aku tahu persis bahwa dia membantumu belajar di luar negeri saat kau kuliah. Apa Kau sudah menangani semua pekerjaan kotornya sejak saat itu?” tanya Eun Joo memastikan.
“Apa dia yang membantumu mendapatkan posisi tetap di Shinyoung Philharmonic? Apa kau terlibat dalam kecelakaan yang terjadi tahun lalu karena dia?” kata Eun Joo
“Ini tidak seperti yang kamu pikirkan.” Ucap Joo Wan, Eun Joo pun ingin tahu lalu apa itu. Joo Wan hanya diam saja.
“Aku tahu kau tidak akan memberitahuku. Tapi sejujurnya aku sangat khawatir.” Akui Eun Joo.
“Jangan mengkhawatirkan aku, dan fokuslah pada kariermu. Itu yang terbaik untukmu.” Kata Joo Wan santai
“Kau membuatnya terdengar sangat mudah, tapi tidak. Kau tidak membunuh Yoon Young Gil, bukan?” ucap Eun Joo
“Kenapa kau menambahkan ini?” keluh Joo Wan, Eun Joo mengaku  juga tidak mau pecaya Joo Wan membunuhnya.
“Tapi jika kau benar-benar membunuh seseorang, kuharap kau menyerahkan diri. Dengan demikian, semua waktu yang kuhabiskan untuk menyukaimu tidak akan sia-sia.” Ucap Eun Joo, Joo Wan hanya bisa terdiam.



Yi Young membuka pintu rumahnya, senyuman Jang Yoon terlihat dan menyuruhnya masuk. Ia tahu kalau Jang Yoon pasti belum makan malam, Jang Yoon mengaku memang belum dan ingin tahu apakah Yi Young sudah membeli bahan makanan. Yi Young menganguk.
“Kau pasti masih terkejut karena Profesor Kang. Kenapa repot-repot? Kau seharusnya menelepon jika lapar. Kita bisa pergi makan.” Ucap Jang Yoon.
“Aku tidak mau makan di luar pada hari seperti ini. Lagi pula, aku tidak begitu terkejut. Menurutmu apa yang kubeli?” kata Yi Young menyembunyikan dibalik bdanya.
“Apa yang kau sembunyikan?” tanya Jang Yoon, Yi Young dengan bangga memperlihatkan tahu ditanganya.
“Apa Kau ingin aku makan itu?” keluh Jang Yoon, Yi Young menganguk. Karena Jang Yoon yang dibebaskan dari rutan.
“Lupakan saja. Aku tidak menginginkannya.”ucap Jang Yoon, Yi Young menegaskan kalau Jang Yoon  tidak bisa menolak.
“Makan tahu berarti kau tidak akan pernah dipenjara lagi. Buatlah dirimu nyaman dan tunggu. Aku akan membuatkanmu tahu dengan kimchi tumis.” Ucap Yi Young penuh semangat.
Jang Yoon kaget kalau Yi Young akan memasak. Yi Young menganguk. Jang Yoon teringat saat dirumah sakit sup buatan Yi Young terlalu asin dan menyuruh agar duduk saja, tapi Yi Young malah menyuruh Jang Yoon  istrirahat. Jang Yoon tetap memaksa kalau ia yang akan memasaknya.


Akhirnya ada potongan tahu dan tumis kimchi buatan Jang Yoon. Yi Young mengambil potongan tahu, lalu mengoda apakah ingin disuap. Jang Yoon tersenyum langsung menolaknya. Yi Young akhirnya mencoba sendiri dan memuji masakan Jang Yoon lezat, Jang Yoon tersenyum mendengarnya.
“Di mana kau bertemu Profesor Kang?” tanya Jang Yoon, Yi Young menjawab Di kafe LP.
“Aneh melihatnya di sana, jadi, aku bertanya kenapa dia datang dan apakah dia mengenal Yoon Young Gil.” Cerita Yi Young
“Kenapa kau menanyakan hal seperti itu kepadanya?” keluh Jang Yoon.
“Kurasa apa yang kau katakan kepadaku benar. Profesor Kang jelas terkait dengan kasus ini.” Cerita Yi Young
“Apa kata pemilik kafe?” tanya Jang Yoon, Yi Young menceritakan kalau  Yoon Young Gil rupanya meninggalkan hadiah untuknya.
“Tapi aku tidak tahu apa itu. Profesor Kang tiba-tiba muncul, jadi, aku pergi.” cerita Yi Young
“Yoon Young Gil mungkin tewas karena dia tahu siapa yang sebenarnya membunuh Ian. Aku penasaran apa yang dia tinggalkan untukmu.” Komentar Jang Yoon.
“Mungkin bukan sesuatu yang penting. Tapi Aku akan ke sana lagi.” Kata Yi Young. Jang Yoon meminta agar menelpnya sebelum pergi karena ikut dengannya. Yi Young menganguk setuju.
“Kalau dipikir-pikir, bukankah itu sangat aneh? Kelas yang kuambil bersama Eun Joo. Kau asisten dosen di kelas itu, jadi, kita pasti pernah bertemu beberapa kali beberapa tahun lalu, tanpa saling mengenal.” Komentar Yi Young.
Jang Yoon pikir benar juga, Yi Young pun bertanya paakah Jang Yoon mengingantnya. Jang Yoon menganguk. Yi Young tak percaya mendengarnya.  Jang Yoon pun mengaku kalau tak mengingat Yi Young sama sekali.
“Apa pun itu, itu sangat menarik. Kurasa orang yang ditakdirkan bertemu akhirnya akan bertemu. Apakah kau kesal karena aku tidak memanggilmu dengan nama aslimu?” ucap Yi Young
“Tidak, aku mengerti.  Aku tahu sulit melakukan itu secara mendadak.” Komentar Jang Yoon.
“Aku akan memanggilmu dengan nama aslimu saat lebih terbiasa.” Kata Yi Young, Jang Yoon menganguk mengerti. Yi Young pun menyebut nama "Jang Do Hoon".




Soo Young menelp adik sepupunya, karena tiba-tiba pergi di tengah makan malam dan bertanya apakah tidak pulang malam ini. Yi Young mengaku  akan tidur di rumahnya malam ini dan memberitahu kalau Jang Yoon dibebaskan. Soo Young mengaku sudah tahu.
“Ibuku bilang setelah kamu pergi dan tampak gelisah.” Cerita Soo Young. Yi Young kaget kalau Bibi Hong tahu.
“Dia pasti melihatnya mengantarmu pulang. Apa dia dibebaskan karena dianggap tidak bersalah?” tanya Soo Young
“Dia dibebaskan karena kurangnya bukti.. Sudah kubilang, bukan? Dia tidak akan pernah membunuh seseorang.” Ungkap Jang Yoon.
“Itu bagus, tapi jauhi dia mulai sekarang. Kau juga di tengah insiden itu. Jika ini berantakan, mereka mungkin akan membahas kecelakaan tahun lalu. Apa Kau mengerti?” kata Soo Young
“Maaf, tapi aku tidak bisa. Apa pun yang kau katakan, aku akan melakukan apa yang bisa kulakukan. Sampai jumpa.” Ucap Yi Young

Soo Young pun tak bisa berkata-kata dengan sikap adiknya yang keras kepala. Lalu melihat buku harian yang disimpanya, terlihat tulisan Yi Young  "Ayo lulus audisinya! Aku akan menguasai dunia timpani, Karya terbaik Mozart"
Ia pun melihat sebuah foto bertuliskan  "Jang Do Hoon" dan terlihat seperti Yi Young menyukai Do Hoon. 

Jang Yoon menonton video yang disimpanya, percayakan Joo Wan dengan Tuan Kang “Maksudmu aku membunuh dua orang? Kau pikir aku pembunuh? Aku tidak berkeliaran membunuh orang. Beraninya kau bicara seperti itu?”
“Profesor Kang, bisakah kau berhenti berpura-pura tidak bersalah?” ucap Joo Wan
Jang Yoon akhirnya "Menyalin" dari laptopnya lalu melihat pohon kaktus lalu menaruh diatas meja. 

Flash Back
Bibi Hong datang ke tempat Jang Yoon, mengingatkan kalau mereka  pernah bertemu, di toko bunganya. Jang Yoon membenarkan kalau  pergi membeli bunga untuk peringatan kematian adiknya. Bibi Hong terlihat gugup sebelum bicara.
“Sebenarnya, aku datang untuk meminta bantuan walau tahu aku tidak berhak. Aku tidak ingin kau dekat dengan Yi Young. Aku terus memberitahunya, tapi dia tidak mau mendengarkanku, jadi, aku datang sendiri untuk memintanya.” Ucap Bibi Hong, Jang Yoon hanya bisa terdiam.
“Kau bisa mengkritikku dan menyebutku egois. Tapi tidak ada orang tua di dunia ini yang akan membiarkan anak mereka menemui pria yang diduga melakukan pembunuhan.” Ucap Bibi Hong.
“Entah kau benar-benar bersalah atas kejahatan itu atau tidak. Yang kuinginkan untuk Yi Young adalah bertemu pria biasa yang akan menyayanginya tanpa kisah sedih seperti itu.” Kata Bibi Hong, Jang Yoon masih tetap diam.
“Sejujurnya, jika dia tetap bersamamu, menurutmu akankah dia bisa melupakan kecelakaan tahun lalu walau hanya sejenak? Dan hal yang sama berlaku untukmu.” Kata Bibi Hong.
Jang Yoon pun menatap ke arah tanaman milik Bibi Hong terlihat kebingungan. 


Joo Wan duduk di ruangan, Yi Youn datang memberikan lembar partitur tanpa bicara. Joo Wan menyindir kalau Yi Young tidak akan bicara dengannya sekarang. Yi Young mengaku tidak tahu harus berkata apa padanya. Saat itu Jang Yoon masuk.
“Apa Kau ingin menemuiku?” tanya Jang Yoon, Joo Wan membenarkan lalu menyuruh masuk.
“Kau sudah melewati kesulitan. Omong-omong, kau tidak perlu datang latihan mulai hari ini. Aku tahu kau akan merasa itu tidak adil, tapi orkestra ini prioritasku.” Ucap Joo Wan.
“Aku mengerti. Aku akan patuh.” Kata Jang Yoon, Yi Young kaget mendengarnya.
“Mulai kini, kamu tidak akan bermain untuk konser hari jadi ke-20” tegas Joo Wan.
“Kuharap kau tidak menyuruhku berhenti dan meninggalkan orkestra.” Ucap Jang Yoon.
“Jangan berlebihan. Ini hanya untuk sementara seperti kataku. Aku ingin kau terus berlatih secara pribadi. Silakan pergi.” komentar Joo Wan sinis. Jang Yoon pun keluar ruangan. 


Yi Young yang mendengarnya berkomentar kalau Joo Wan  tidak perlu mengusirnya dari latihan. Joo Wan langsung menyindi Sejak kapan seorang asisten mencampuri caranya menangani orkestra. Yi Young pun hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Apa Kau akan tetap bekerja di lingkungan yang tidak ramah ini?” tanya Joo Wan. Yi Young menganguk. Joo Wan ingin tahu alasanya.
“Aku akan tetap di sisimu sampai kau memberitahuku sendiri semua perbuatanmu.” Tegas Yi Young.
“Kita akan bekerja sama untuk waktu yang lama.” Tegas Joo Wan seolah tak bersalah apapun. 

Nyonya Yoon sedang membahas sesuatu dengan Nona Yang, saat itu pintu ruangan diketuk. Jang Yoon pun masuk, Nona Yang gugp melihat Jang Yoon datang setelah dituduh sebagai pembunuh Tuan Yoon.
“Selamat datang kembali. Pasti sangat berat bagimu... Nona Yang, bisa ambilkan kopi?” kata Nyonya Yoon. Nona Yang pun dengan gugup menganguk mengerti dan bergegas pergi. 

Keduanya pun duduk sambil menikmati kopi, Nyonya Yoon mengaku ingin tahu persis apa yang terjadi pada Jang Yoon kemarin. Jang Yoon mengaku sudah dibebaskan karena kurangnya bukti tapi masih akan diselidiki oleh polisi.
“Kau sungguh tidak berkaitan dengan pria yang tewas di sini, bukan?” tanya Nyonya Yoon memastikan.
“Aku tidak membunuhnya.” Tegas Jang Yoon, Nyonya Yoon mengaku percaya pada Jang Yoon.
“Tapi aku menghadapi banyak tekanan dari banyak pihak. Jadi, kenapa kau ingin menemuiku hari ini?” tanya Nyonya Yoon.
“Kau bertanggung jawab menangani semuanya dengan mulus di sini, kan?” komentar Jang Yoon.
“Aku tidak tahu kau tertarik dengan posisiku.” Kata Nyonya Yoon masih dengan senyuman.
“Aku sangat tertarik dengan Shinyoung Philharmonic. Aku meminta sekretaris ayahku untuk membawakanku berkas akuntansi selama 10 tahun terakhir. Sekretarisnya ini sangat kompeten.” Kata Jang Yoon memperlihtkan berkas "Sewa untuk Fasilitas"
“Sekretaris ini menemukan semua yang kalian sembunyikan.” Ucap Jang Yoon. Nyonya Yoon terlihat panik.
“Aku tahu perbuatanmu di orkestra ini. Kau mengambil uang sewa fasilitas dari pendanaan perusahaan. Kau membuat laporan palsu untuk pengeluarannya. Lalu Apa ini? "Sewa tempat dan anggaran untuk instrumen". Kau bahkan mengambil biaya jasa.” Ucap Jang Yoon.
“Dan ini tidak ada di dalam berkas, tapi laporan kartu kredit Direktur Utama luar biasa.” Sindir Jang Yoon. Nyonya Yoon tak ingin membahasnya meminta agar menghentikan ucapanya.
“Aku tidak punya pilihan untuk mempertahankan orkestra ini. Dan itu juga tugasku.” Tegas Nyonya Yoon membela diri.
“Aku yakin begitu. Tapi menurutmu berapa tahun yang akan kamu terima jika jaksa mendapatkannya? Apa Kau terima dijadikan kambing hitam?” ucap Jang Yoon.
“Pak Jang... Kenapa kau seperti ini kepadaku? Apa maumu?” tanya Nyonya Yoon.
“Pimpinan Jang menyuruhku menyampaikan sebuah pesan. Dia memintamu memberinya sesuatu yang lebih besar jika kau ingin mengubur ini. Kau harus memikikrna Bersama alasan yang memungkinkan untuk memecat Nam Joo Wan.” Tegas Jang Yoon.



Nona Yang mengetik sesuatu dalam ponselnya sambil melihat ke dalam ruangan, Jang Yoon sengaja mendekat  bertanya apaah Konduktor tidak ada di dalam. Nona Yang kaget mengaku kalau Joo Wan tidak di dalam dan bergegas pergi. Jang Yoo menahanya.
“Aku ingin bertanya, Nona Yang... Hari itu, sebelum konser, konduktor menghilang, jadi, kudengar kamu mencarinya ke mana-mana.  Berapa orang yang mencarinya setelah sadar dia menghilang?” tanya Jang Yoon.
“Tiga... Nona Yoon, Yi Young, dan aku.” Ucap Nona Yang, Jang Yoon menganguk mengerti.
“Kau tahu tangga tempat Yoon Young Gil tewas? Hari itu, apakah kamu pergi ke dekat pintu darurat dekat tangga?” tanya Jang Yoon.
“Tidak, aku... Aku tidak memeriksa bagian itu.” Akui Nona Yang, Jang Yoon pun mencoba mempercayainya dan mempersilahkan pergi. Nona Yang pun bergegas pergi, tapi wajah Jang Yoon seperti merasakan sesuatu.
Bersambung ke episode 28

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar