PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Nyonya
Hong memegang tangan Yi Young dengan berharap agar bisa cepat sadar. Soo Young
pun menatap sepupunya dengan tatapan sedih, Jang Yoon hanya bisa menangis
dibangku tanpa bisa bertemu dengan Yi Young saat itu pesan dari "Yang Soo
Jung" masuk ke ponselnya.
“Kurasa
harusnya kau yang menyimpan video ini, bukan aku. Aku sangat takut, jadi, hanya ini yang bisa kulakukan. Maafkan aku.”
Jang Yoon
melotot kaget melihat video Joo Wan yang tak sengaja mendorong Tuan Yoon dari
atas tangga.
Sementara
Joo Wan duduk diam dalam ruangan sambil minum saat itu bel rumahnya berbunyi.
Tuan Kang masuk rumah bertanya apakah punya minuman di rumah. Joo Wan mengeluh
karena Tuan Kang mencari minuman di rumahnya.
“Bawakan
aku segelas apa pun yang kau punya. Aku baru-baru ini terlibat dalam insiden
menyebalkan.” Ucap Tuan Kang
“Insiden
apa?” tanya Joo Wan sambil memberikan segelas wine. Tuan Kang yakin Joo Wan ingat
apa yang dikatakan Yoon Young Gil kepadanya.
“Bahwa
bukan hanya orang-orang yang punya mata. Itu menggangguku, jadi, aku memeriksa
keberadaannya. Aku pergi ke kafe yang sering dikunjungi Yoon Young Gil. Dan aku
bertemu Yi Young di sana.” Cerita Tuan Kang
“Yi Young
ada di kafe itu?” ucap Joo Wan kaget. Tuan Kang pikir kalau Yi Young itu tidak
berhati-hati.
“Aku
bertemu dengannya hari ini dan kemarin. Sepertinya pemilik kafe memberinya
sebuah CD. Aku penasaran, jadi, aku memanggil namanya untuk bicara. Tapi Begitu
melihatku, dia melarikan diri.” Ungkap Tuan Kang. Joo Wan pun ingin tahu
kelanjutanya.
“Aku
mengejarnya untuk bertanya kenapa dia melarikan diri. Sayangnya, dia mengalami
kecelakaan.” Ucap Tuan Kang
Joo Wan
kaget mengetahui Yi Young Kecelakaan.
Tuan Kang mengaku Sulit untuk memberitahu Joo Wan apa yang terjadi, tapi menurutnya Yi Young terluka, karena tertabrak mobil. Joo
Wan makin kaget mendengarnya dan ingin tahu keberadaan Yi Young sekarang.
“Mungkin
di rumah sakit.” Ucap Tuan Kang santai. Joo Wan tak percaya kalau Yi Young
tertabrak mobil tapi Tuan Kang tidak membawanya ke rumah sakit dan malah datang
ke rumahnya dengan nada penuh amarah.
“Kenapa
kau membentakku? Aku tidak menabraknya dengan mobilku. Itu terjadi karena
seorang murid SMA melompat ke depan mobil.” Jelas Tuan Kang dengan nada tinggi.
Joo Wan pun langsung bergegas pergi.
Joo Wan
pergi kerumah sakit bertemu dengan Jang Yoon yang masih menunggu. Jang Yoon
dengan tatapan sinis bertanya kenapa Joo Wan datang ke rumah sakit. Joo Wan
mengaku kalau Profesor Kang memberitahunya.
“Aku akan
cepat melihatnya” ucap Joo Wan saat Jang Yoon yang menghadangnya saat akan
masuk.
“Apa yang
dia katakan kepadamu? Apa Dia bilang, dia adalah penyebabnya? Beraninya kau
menemuinya di sini. Apa kau sudah gila?” kata Jang Yoon marah.
“Aku
hanya ingin melihatnya. Karena itu kau juga di sini.” Kata Joo Wan akhirnya
masuk ke ruang rawat.
Joo Wan
menatap sedih Yi Young yang masih mengunakan alat bantu nafas, bibi Hong
tertidur sambil memgang tangan keponakanya. Joo Wan terus menatap seperti penuh
rasa bersalah. Bibi Hong akhirnya terbangun dan kaget melihat Joo Wan yang
datang.
“Bagaimana
kau tahu...” tanya Bibi Hong, Joo Wan meminta maaf lebih dulu karena datang
larut malam.
“Aku baru
mendengar soal kecelakaan itu.” Ucap Joo Wan. Bibi Hong bisa mengerti.
“Terima
kasih sudah datang selarut ini. Dia belum bangun.” Kata Bibi Hong. Joo Wan
langsung meminta maaf.
“Kenapa
kau meminta maaf? Orang lain melakukan ini kepadanya.” Kata Bibi Hong.
Joo Wan
akhirnya keluar dari ruangan, Jang Yoon langsung mengajaknya untuk bicara
diluar. Keduanya pun duduk dibangku
taman rumah sakit, Jang Yoon dengan nada menyindir ingin tahu perasaan Joo wan setelah melihat Yi Young terluka di ranjang
“Langsung
ke intinya saja.” Ucap Joo Wan tak mengubris pertanyaan Jang Yoon.
“Seseorang
mengirimiku sebuah video kau membunuh Yoon Young Gil. Apa kau mau menontonnya?”
ucap Jang Yoon memberikan ponselnya.
“Kau
berhasil menemukannya. Selamat.” Komentar Joo Wan santai setelah melihat
videonya.
“Kau
berbohong kepadaku. Apa Hanya itu yang bisa kau katakan kepadaku? Kau
membunuhnya karena dia tahu kejadian setahun lalu, bukan?” kata Jang Yoon yakin
“Kami
berkelahi dan dia terdorong. Kau juga menonton video itu, jadi, kau pasti tahu.”
Ucap Joo Wan
“Kau bisa
menangkapnya.” Kata Jang Yoon, Joo Wan mengaku tak bisa melakukanya.
“Kenapa
kau tidak segera menelepon rumah sakit?” ucap Jang Yoon, Joo Wan beralasan harus memimpin konser dan Orang-orang sudah menunggu.
“Apa itu
alasanmu?” keluh Jang Yoon tak percaya. Joo Wan pikir hanya mengatakan yang
sebenarnya.
“Maafkan
aku, tapi pendapatmu tidak selalu benar.”kata Joo Wan, Jang Yoon pun ingin Joo
Wan mangatakan sesuatu yang benar.
“Siapa
yang membunuh Ian? Hari itu, Yi Young, Ian, Yoon Young Gil, dan kau ada di
lokasi kecelakaan. Dan dua dari mereka tewas. Yoon Young Gil adalah salah satu
orang yang menyaksikan kematian Ian.” Tegas Jang Yoon.
“Dan
video yang kumiliki sekarang membuktikan bahwa kau membunuh saksi mata, Yoon
Young Gil. Dari sudut pandangku, aku hanya bisa berpikir kau juga membunuh Ian.
Semua situasi ini mengarah kepadamu. Kenapa kau terus menyangkalinya?” ucap
Jang Yoon.
“Bukankah
kau membunuh Yoon Young Gil karena dia melihatmu membunuh Ian?” ucap Jang Yoon
terus mendesak.
“Tidak. Aku
tidak berniat membunuhnya.” Kata Joo Wan terus menyangkal Tapi Jang Yoon
menegaskan kalau Joo Wan tetap saja membunuhnya.
“Serahkan
dirimu. Aku akan memberimu kesempatan. Beri tahu polisi siapa yang membunuh
Ian.” Ucap Jang Yoon memberikan saran.
“Bagaimana
bisa? Aku tidak tahu siapa pelakunya.” Ucap Joo Wan , Jang Yoon pikir Joo Wan harus tahu ada yang membuatnya
hampir gila sekarang.
“Aku
sempat mencurigai Yi Young membunuh Ian, terluka, dan merundungnya. Kau baru saja
melihat kondisinya, bukan? Seorang gadis tdak berdosa terbaring di tempat
tidur. Apa Kau tidak merasa sedikit bersalah?” kata Jang Yoon.
Joo Wan
hanya diam saja, Jang Yoon yakin kalau Joo Wan tahu semua yang terjadi setahun
lalu dan ingin tahu alasan tidak memberitahunya. Joo Wan masih tetap diam. Jang
Yoon mengingatkan kalau Joo Wan tak bicara maka
akan ada korban lain.
“Apa Kau
mau melihat orang lain terluka atau mati? Apa Yi Young berikutnya? Jadi Siapa
yang membunuh Ian?” ucap Jang Yoon.
“Aku
tidak tahu.” Ucap Joo Wan, Jang Yoo meminta agar Joo Wan mengatakan saja.
“Berapa
kali harus kukatakan yang tidak kuketahui? Aku tidak melihatnya. Dan itu Hanya
saja kau tidak memercayaiku.”tegas Joo Wan lalu melangkah pergi. Jang Yoon pun
hanya bisa diam saja.
Jang Yoon
melihat Bibi Hong pergi meninggalkan ruangan, lalu perlahan masuk ke ruangan Yi
Young. terlihat Yi Young masih tak sadarkan diri, wjah Jang Yoon masih terlihat
sangat khawatir.
Sementara
Nyonya Yoon diruangan menerima telp tentang Yi Young dan ingin tahu Separah
apakah lukanya dan akan mengunjunginya. Setelah menutup telp Ia teringat dengan
yang dikatakan oleh Jang Yoon sebelumnya.
“Kau
mengambil uang sewa untuk fasilitas dari pendanaan perusahaan. Kau membuat laporan
palsu untuk pengeluaran. Dan itu tidak ada di dalam fail-fail ini, tapi laporan
kartu kredit Direktur Utama luar biasa. Tapi berapa tahun yang akan kamu terima
jika jaksa tahu soal ini? Kurasa kau akan jadi kambing hitam. Apa tidak
masalah?”
Nyonya
Yoon terlihat khawatir lalu melihat ponselnya dan kaget sebuah forum
bertuliskan "Yoo Da, Nam Ju Wan itu pembunuh” [Nam Ju Wan itu pembunuh. Aku
melihat semuanya. Kau membunuh Yoon
Young Gil, bukan? Kamu mendorongnya dari tangga.]
Nyonya
Yoon kaget langsung memanggil Nona Yang, Nona Yang panik langsung berdiri
sambil menutup telpnya. Nyonya Yoon
meminta agar Nona Yang membantu Maestro Nam untuk saat ini. Nona Yang bingung
karena ada Yi Young.
“Dia mengalami
kecelakaan. Dia terluka. Dia tidak akan datang untuk sementara waktu.” Ucap
Nyonya Yoon lalu keluar ruangan. Nona Yang pun terlihat gugup.
Nyonya
Yoon menemui Joo Wan diruanganya bertanya apakah sudah dengar soal Yi Young.
Joo Wan mengaku sudah. Nyonya Yang pun
memberitahu kalau Nona Yang akan membantunya sampai Yi Young kembali dan
bertanya paakah sudah membaca unggahan di forum internet.
“Aku
sudah melihatnya” kata Joo Wan. Nyonya Yoon meminta agar Joo Wan Jangan terusik
dengan hal itu.
“Aku harus
melakukan sesuatu tentang Yoo Da. Aku berencana melaporkan ini ke polisi.” Ucap
Nyonya Yoon santai.
“Apa Kau
tidak penasaran berita itu benar atau tidak?” tanya Joo Wan. Nyonya Yoon pikir Sembilan
dari sepuluh cerita itu palsu.
“Aku
tidak boleh goyah. Bagaimana menurutmu? Pasti anggota orkestra akan gelisah. Jika
kamu tidak mau latihan hari ini, mereka akan kukabari.” Kata Nyonya Yoon.
“Lupakan
saja. Aku akan melakukannya... Tolong beri tahu mereka.” Kata Joo Wan masih
tetap ingin latihan.
Jang Yoon
melihat Tuan Kang sedang bicara dengan anak muridnya. Tuan Kang dengan ramah
membahas mereka yang akan bersiap untuk kompetisi dan ingin tahu pendapat
tentang Profesor Kim. Mereka berkomentar kalau Prof Kim itu hebat.
“Kalian
harus tampil dengan baik. Suaminya akan menjadi juri. Bekerja keraslah.” Ucap
Tuan Kang lalu berjalan pergi.
Jang Yoon
langsung mendorong dan mencekiknya dengan lengan, Tuan Kang kaget tiba-tiba
diserang sambil mengumpat menyuruh agar melepaskan karena ini dianggap penyerangan.
“Sudah
kuperingatkan untuk bersembunyi, bukan?” ucap Jang Yoon marah. Tuan Kang makin
mengumpat kesal karena pasti ini berhubungan dengan Yi Young?
“Kenapa
kau menyalahkanku karena dia terluka? Seharusnya kau menyalahkan gadis SMA itu yang
berjalan di depan mobil. Kau mendengarku?” ucap Tuan Kang
“Aku tahu
kau bekerja sama dengan Joo Wan. Kau
yang bertanggung jawab di sini, bukan? Aku tahu universitas ini sekelompok
dengan Shinyoung Philharmonic. Tunggu saja. Akan kubongkar semua rahasia
kotormu, mengerti?” ucap Jang Yoon mengancam.
“Dasar
berengsek. Kau masih belum dewasa. Seharusnya kau lebih tahu. Membongkar apa?
Kau pikir aku akan membiarkanmu? Kau pasti kurang ajar karena mendapat dukungan
ayahmu. Tapi jika kau datang menemuiku lagi, aku akan melaporkanmu.” Ucap Tuan
Kang akhirnya terlepas dari cengkraman Jang Yoon lalu mengeluh karena mengalami
hari yang buruk.
Ki Sang
membawakan ice kopi untuk Jang Yoon menunggunya lalu bertanya Apa Yi Young
sudah siuman. Jang Yoon menjawab belum dan ingin tahu apa yang dikatakan oleh
ayahnya. Ki Sang memberitahu Tuan Jang berencana
menyerahkan ke kejaksaan.
“Kau
harus terus mengawasinya. Pasti dia tahu cara meloloskan diri.” Ucap Jang Yoon.
“Benar.
Apa rencanamu tentang Nona Yoon?” tanya Ki Sang. Jang Yoo mengaku akan
menemuiknya.
“Hei...
Kau tampak sangat lesu. Pulang dan beristirahatlah.” Ucap Ki Sang, Jang Yoon
pikir akan mengunjungi rumah sakit. Ki Sang pun menganguk mengerti.
Nona Yang
gugup didepan ruangan,melihat Joo Wan yang datang langsung meminta agar beristirahat
saja hari ini. Joo Wan ingin tahu alasan dan berpikir ada masalah. Nona Yang
dengan gugup menjelaskan Para pimpinan dan para anggota sedang berkumpul.
“Mereka
membahas pemboikotan latihan hari ini.” Jelas Nona Yang. Joo Wan pun ingin tahu
keberadaan mereka.
Nona Wang
melihat anggota yang datang ke aksi pemboikotan seperti tak percaya apa yang
dilihatnya. Ia mengaku Selain cerita yang diunggah hari ini, kasus pembunuhan
baru-baru ini menyebabkan keributan besar jadi sengaja meminta merkea berkumpul
agar bisa membicarakannya secara terbuka alih-alih saling berbisik.
“Apa yang
harus kita bicarakan? Bukankah kita harus menanyakan pada Maestro Nam apakah
dia benar-benar pembunuh?” ucap Seo Jin santai.
“Hei, kau
mau bertanya apakah dia membunuh seseorang atau tidak?” keluh Jenny yang duduk
disampingnya.
“Pokoknya,
menurutku memboikot latihan itu tidak tepat. Lagi pula, itu hanya satu unggahan
di forum internet.” Ucap Michael
Saat itu
Joo Wan datang bertanya apa yang sedang mereka lakukan diluar ruangan dan tidak
mau latihan. Nona Yang meminta maaf karena
ingin mendengar pendapat mereka, yang belakangan ini ada banyak omongan.
“Maestro
Nam... Apa cerita yang diunggah hari ini benar? Benarkah kau membunuh
seseorang?” uca Seo Jin blak-blakan. Jenny tak percaya temannya itu terlalu
berani.
“Itu
tidak layak dan tidak perlu dijawab. Latihan kita akan dimulai dalam 15 menit. Kalian
tidak perlu datang jika tidak mau. Tapi jika aku tidak bisa menerima alasan
kalian tidak datang, maka aku akan bersikap gigih.” Ucap Joo Wan lalu berjalan
masuk lebih dulu.
Akhirnya
satu persatu anggota memilih untuk masuk ruangan untuk latihan, Nona Yang pun
terlihat bingung.
Jang Yoon
bertemu dengan Nona Yang menyindir
karena mengunggahnya padahal sebelumnya mengaku takut. Nona Yang mengaku
sudah memikirkannya karena Entah si korban orang baik atau bukan, tapi intinya Joo
Wan sudah menghilangan nyawanya.
“Dan aku
menyaksikannya.” Ucap Nona Yang. Jang Yoon menegaskan kalau Polisi akan tahu
soal ini dan menginterogasi Nona Yang.
“Lalu aku
harus bagaimana?” tanya Nona Yang binggung, Jang Yoon pikir Nona Yang punya
banyak foto dan video yang diambil secara ilegal di ponselnya.
“Sebaiknya
segera hapus semuanya.” Ucap Jang Yoon lalu masuk ke "Ruang
Konduktor"
Jang Yoon
menatap meja yang biasanya di duduki Yi Young, tapi sekarang kosong. Joo Wan
masuk ruangan bertanya alasan Jang Yoon
datang ke ruanganya. Jang Yoon medengar Joo wan latihan hari ini lalu
memujinnya kalau cukup mengagumkan.
“Apa Kau
datang untuk bicara sarkastis?” keluh Joo Wan merasa Jang Yoon itu
menyindirnya.
“Kapan
kau berencana ke kantor polisi? Jika tidak, mereka akan mendatangimu lebih
dahulu, dan itu hanya akan menambah hukumanmu.” Ucap Jang Yoon mengingatkan.
“Bukankah
itu yang kau inginkan? Kau punya buktinya, kenapa belum mengirimkannya?” kata
Joo Wan.
“Jika kau
ditangkap sekarang, kau tidak akan mengakui tentang kematian adikku. Kau tidak
akan memberi mereka ruang untuk bertanya. Setelah mendengar semua jawaban yang kumau,
aku akan memenjarakanmu.” Ucap Jang Yoon
“Apa yang
akan kau lakukan jika tahu siapa pembunuh Ian? Tidak ada bukti dan saksinya
tewas.” Kata Joo Wan.
“Itu akan
kurenungkan setelah tahu siapa yang membunuh Ian. Apa kau akan sesantai ini
jika adikmu dibunuh? Yang ingin kuketahui sangat sederhana. Siapa yang membunuh
Ian?” ucap Jang Yoon terus memaksa.
“Ini
kesempatan terakhirmu. Jika kamu tidak menjawabku sekarang, aku akan merilis
video milikku ini. Saat aku melakukan itu, kau akan dikenal sebagai pembunuh yang
membunuh Yoon Young Gil dan Ian. Apa Kau tidak keberatan?” sindir Jang Yoon.
“Biar
kuulangi sekali lagi. Aku tidak membunuh Ian. Aku tidak menyembunyikan apa pun.
Tidak ada lagi yang bisa kukatakan. Kau tidak percaya padaku. Tidak ada bukti
dan aku tidak menyaksikan kematiannya.” Tegas Joo Wan. Jang Yoon pun hanya bisa
diam saja.
Saat itu
Soo Young sedang menjagar adik sepupunya lalu melihat Yi Young membuka mata
perlahan. Yi Young seperti mencoba memulihkan kesadaranya dan bisa melihat
kakak sepupunya. Soo Young pun mengaku lega melihat Yi Young akhirnya sadar.
“Semua
orang khawatir karena kau terlalu lama untuk bangun.” Ungkap Soo Young.
“Bagaimana
gadis itu?” tanya Yi Young masih ingat, Soo Young mejawab kalau Dia baik-baik
saja.
“Dia
datang ke sini bersama keluarganya dan berterima kasih.” Ceriat Soo Young. Yi
Young pun mengucap syukur.
“Lalu Di
mana Bibi?” tanya Yi Young, Soo Young memberitahu ibunya berjaga semalaman lalu pulang dan akan
membawa tambahan pakaian.
Soo Young
melihat ponselnya yang berdering, lalu memberitahu kalau timnya sedang
mencarinya dan akan segera kembali. Ia meminta agar Yi Young Jangan
mengkhawatirkan apa pun dan beristirahatlah, lalu bergegas pergi.
Yi Young
sedang tertidur lalu kaget melihat Tuan Kang yang datang. Tuan Kang langsung
memperingatkan Yi Young untuk diam. Sementara Di ruangan, Jang Yoon tak percaya
kalau Joo Wan mengaku Tidak ada bukti.
Ia ingat
sata melihat CCTV bahwa Joo Wan mengambil
tas Yoon Young Gil dan Itu sudah menjadi bukti. Ia pun ingin tahu alasan
mengambil dan Apa isi tas itu.
“Tidak
ada bukti di dalam tas itu. Itu hanya sekumpulan barang tidak berguna.” Ucap
Joo Wan.
“Seperti
apa? Pulpen? Ini milik Profesor Kang, bukan? Karena itulah Ian tewas, Yi Young
hilang ingatan, dan akhirnya kau membunuh Yoon Young Gil. Apa yang ada di dalam
pulpen itu?” tanya Jang Yoon penasaran.
“Uang
yang Profesor Kang gelapkan dari Universitas Shinyoung. Itu catatan setiap sen
yang dia gelapkan.” Jawab Joo Wan.
“Apa Kau
berpartisipasi dalam bagian mana?” tanya Jang Yoon, Joo Wan mengaku tidak
berpartisipasi dan hanya menjadi korban.
“Jangan
menyebut dirimu korban setelah membunuh seseorang. Dia memberiku dana bantuan. Dia
sudah lama mendukungku dan dia masih melakukannya.” Ucap Jang Yoon.
“Begitulah
aku bisa menyelesaikan studiku dan mendapat posisi tetap di Shinyoung
Philharmonic.” Komentar Joo Wan.
“Anggap
saja kau tidak membunuh Ian. Tapi apa itu berarti kau diam saja soal
kematiannya karena uang yang kau terima? Apa kau berpura-pura tidak tahu soal
kematiannya dan menerima posisi tetap sebagai balasannya? Benarkah?”ucap Jang
Yoon.
Joo Wan
membenarkan, Jang Yoon ingin tahua
apakah Ada hal lain yang ingin Joo Wan ketahui, karena Profesor Kang datang ke
kafe dua kali yang kerap dikunjungi Yoon Young Gil jadi meminta agar mengatakan
semuanya sekarang.
“Profesor
Kang mencari sesuatu. Dia berusaha tidak menunjukkannya, tapi dia terlihat
sangat gelisah.” Ungkap Joo Wan.
“Apa yang
dia cari?” tanya Jang Yoon, Joo Wan mengaku tak tahu. Dan hanya ada sesuatu
yang disebutkan Yoon Young Gil.
“Dia
tidak menjelaskan apa itu, dan itu bisa saja bohong.” Kata Joo Wan, Jang Yoon
ingin tahu apa itu.
“Dia
bertanya apakah aku berpikir tidak ada saksi mata dari kecelakaan Ian dan bukan
hanya manusia yang melihat banyak hal.” Ucap Joo Wan. Jang Yoon tak mengerti
apa maksudnya.
“Apa itu
artinya Yoon Young Gil punya semacam bukti?” kata Jang Yoon, Joo Wan pun juga
tak tahu.
“Itu bisa
saja bohong, atau mungkin saja rekaman pelaku.Jika Profesor Kang berusaha keras
mencarinya, artinya dia seorang pembunuh. Mungkin saja, bukan? Mau percaya atau
tidak, itu terserah kepadamu. Dia bilang dia mau melakukan penyelidikan sendiri
karena memikirkan perkataan Yoon Young Gil, dan saat itulah dia bertemu Yi
Young.” jelas Joo Wan.
“Omong-omong,
apa Yi Young menerima sesuatu dari Yoon Young Gil?” taya Joo Wan.
Jang Yoon
mengingat yang dikatakan Yi Young sebelumnya. “ Yoon Young Gil tampaknya
meninggalkan hadiah untukku. Tapi aku tidak tahu apa itu. Profesor Kang
tiba-tiba muncul, jadi, aku pergi.” lalu bergegas keluar ruangan.
Saat itu
dirumah sakit, Tuan Kang masuk lift dan Jang Yoon bergegas masuk ruangan dan
terlihat Yi Young seperti sesak nafas. Ia pani menanyakan keadaan Yi Young. Yi
Young dengan terbata-bata memberitahu Profesor Kang baru saja pergi.
“Dia
mengambil CD yang ditinggalkan Yoon Young Gil untukku. Kamu harus menemukannya.
Aku baru ingat apa itu. CD itu milik Ian.” Ucap Yi Young. Jang Yoon pun
bergegas mengajar Tuan Kang.
Tuan Kang
sudah masuk mobil dan memastikan tak ada yang melihat lalu membuka CD yang
dimilki Yi Young. Ia heranm karena harus lagu pemakaman, lalu membuka semua CD
dan ingin tahu apa yang disimpan dalam CD.
“Apa?
Tidak ada isinya.” Ucap Tuan Kang kesal lalu merobek-robek dan melihat Jang
Yoon dari kejauhan.
Jang Yoon
mencari Tuan Kang, tapi Tuan Kang sudah pergi dan hanya melihat potongan CD
yang dibuang oleh Tuan Kang.
Jang Yoon
melihat dari depan ruangan, Yi Young masih terlihat kesusahan bernafas. Soo
Young meminta Yi Young tenang dan Tarik napas yang dalam lalu meminta perawat
memanggil Dokter. Jang Yoon menatap Yi
Young dengan wajah sedih memegang CD ditanganya.
“Tidak
apa-apa, Yi Young... Perlahan... Tarik napas perlahan. Tenanglah.” Ucap Soo
Young menenangkan. Jang Yoon pun memilih untuk pergi meninggalkan Yi Young.
Nyonya
Seo melihat suaminya minum banyak lalu bertanya kenapa terlihat sangat lesu.
Tuan Kang mengaku Ada banyak hal yang dipikirkan, lalu memberitahu baru bertemu
Jaksa Lee karena menelepon pagi ini dan memintanya segera bertemu.
“Kurasa
kejaksaan mengetahui sesuatu tentang kita. Mereka mungkin akan segera
bertindak.Adakah hal khusus yang kamu dengar dari Jaksa Lee?”ucap Tuan Kang.
“Kami
jarang mengobrol. Apa yang kudengar darinya? Tapi apa mereka akan bertindak?”
kata Nyonya Seo gugup.
“Jika
mereka bertindak, lalu mau apa lagi? Mereka akan menyelidiki kita. Kurasa
Pimpinan Jang punya koneksi dengan kejaksaan. Dia sudah jelas melakukan apa pun
untuk memojokkan kita.” Jelas Tuan Kang
“Apa ini
ada kaitannya dengan kematian pelaku tabrak lari kecelakaan Kim Ian itu?
Bukankah kau dan Jaksa Lee bekerja sama tahun lalu untuk menutup kasusnya? Apa
yang kalian lakukan?” ucap Nyonya Seo marah.
“Itu
tidak penting sekarang. Kejaksaan akan bertindak. Apa Kau lupa? Universitas dan
yayasan seni terhubung. Jika aku jatuh, maka kau juga akan jatuh. Minta Nona
Yoon melakukan sesuatu. Jika ada masalah, buat dia yang disalahkan.” Jelas Tuan
Kang.
Nyonya
Seo duduk dibangku belakang ingin tahu pendapat Nyonya Yoon apakah sungguh
berpikir Pimpinan Jang mencoba menyerang mereka. Nyonya Yoon mengaku tidak
yakin Tapi menurutnya kasus pembunuhan belakangan ini sedikit mengganggunya.
“Tampaknya
semua terkait dengan kasus itu. Apa pun itu, kita harus bersiap untuk
penyelidikan kejaksaan. Aku akan menyingkirkan buku besar yang kumiliki.” Kata
Nyonya Yoon.
“Tidak...
Tidak perlu melakukan itu. Aku ingin kau memberiku semua buku besar mengenai
yayasan. Aku akan meminta Pengacara Oh mengambilnya besok. Kau harus istirahat
sekarang.” Ucap Nyonya Seo.
"Istirahat"?
Apa maksudmu?” tanya Nyonya Yoon bingung. Nyonya Seo pikir Nyonya Yoon yang
bertanggung jawab karena bekerja dengan buruk dalam mengelola dana yayasan.
“Kau bertanggung
jawab atas segalanya. Kau tetap akan mendapat imbalan atas kerja kerasmu. Aku
akan memberimu vila milikku di LA.” Ucap Nyonya Seo.
“Untuk
apa kau memberiku vila itu?” tanya Nyonya Yoon binggung, Nyonya Seo mengajak
untuk mereka permudah semuanya.
“Jika ada
masalah, kau hanya akan dipenjara selama setahun. Tapi itu tidak akan terjadi
kepadaku atau Profesor Kang. Itu juga akan menyebabkan keributan. Tapi aku berjanji
akan mempekerjakanmu lagi begitu kau dibebaskan. Kau bisa menggantikan Presdir
Ko. Pikirkan baik-baik.” Ucap Nyonya Seo. Nyonya Yoon hanya bisa diam saja.
Jenny
menemui Yi Young di rumah sakit, Yi Young
bertanya apakah hanya berlatih. Jenny membenarkan kalau berlatih tapi
tidak bisa fokus karena Kondisi Maestro Nam sedang lesu. Ia memberitahu kalau Seseorang
mengunggah tulisan bahwa Joo Wan membunuh seseorang.
“Aku
yakin dia juga tidak ingin bekerja.” Cerita Jenny, Yi Young terdiam dan
terlihat sedikit gugup.
“Jenny...
Maaf, tapi bisakah kamu menghubungi Yoon untukku?” tanya Yi Young memohon. Jenny
bingung kenapa Yi Young meminta menelp Jang Yoon.
“Apa Dia
tidak datang?” tanya Jenny, Yi Young mengaku Jang Yoon datang tadi tapi bibinya
dan Soo Young tidak mengizinkannya masuk.
“Soo
Young juga membawa ponselku, jadi, aku tidak bisa menghubunginya. Bisakah kau
melakukan itu untukku?” ucap Yi Young memohon. Jenny pun menganguk mengerti.
Jenny
mendorong Yi Young ke taman dan melihat Yoon sudah datang lalu memberitahu akan
kembali sejam lagi. Jang Yoon pun mengucapkan terim kasih lalu mendorong Yi
Young dan ingin tahu keadaanya. Yi Young
mengaku pasti sakit.
“Kakiku sakit.
Dan kepalaku juga sakit. Lenganku juga sakit. Apa Kau baik-baik saja? Bagaimana
dengan CD yang diambil Profesor Kang?”tanya Yi Young.
“Dia
menghancurkannya. Kurasa dia merusaknya untuk memeriksa bagian dalamnya. Sesuatu
bisa saja disembunyikan di dalamnya. Entah dia menemukan sesuatu di dalamnya
atau tidak. Jadi, apa itu milik Ian?” ucap Jang Yoon.
“Ya... Karena
syok akibat kecelakaan itu, aku mendapatkan kembali ingatanku tahun lalu. CD
itu diputar di mobil Ian hari itu.” Cerita Yi Youn mengingat saat Ian
mengemudikan mobil dengan lagu itu.
“Kurasa
setelah kecelakaan itu, Yoon Young Gil mengambilnya dan mengembalikannya
kepadaku. Tapi aku tidak tahu kenapa dia mengambilnya. Apa Kau ingat pulpen
itu?” ucap Yi Young. Jang Yoon menganguk.
“Aku
memberikannya kepada Ian. Setelah penampilannya bersama Asia Philharmonic, kuberikan
kepadanya di ruang tunggu.” Cerita Yi Young.
Flash Back
"Satu tahun lalu"
Yi Young
membawa buket mencari Ian dalam ruang tunggu tapi tak ada dalam ruangan. Ia
akhirnya menaruh buket diatas meja, lalu merapihkan baju yang akan dipakai oleh
Ian. Ia pun tak sengaja melihat pulpen
yang jatuh dilantai da melihat tertulis "Shinyoung College of Music"
Bersambung
ke "Episode 30"
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar