PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Yi Young
akan pulang kaget melihat rumah Jang Yoon digeledah, lalu buru bersembunyi dan
melihat pesan dari Jang Yoon sebelumnya “ Aku di kantor polisi untuk
interogasi. Aku akan meneleponmu setelah selesai. Mari makan. Ada yang ingin
kusampaikan.”
“Apa yang
terjadi padanya?” ucap Yi Young panik lalu mencoba menelp tapi tak diangkat.
“Berita
terbaru. Kantor Polisi Seobu Gyeonggi telah menangkap Jang, pianis Shinyoung
Philharmonic atas tuduhan pembunuhan Yoon yang ditemukan tewas di gedung
Shinyoung Philharmonic. Dia sedang diinterogasi.”
“Polisi
menemukan rekaman Yoon dan Jang berkelahi di dekat motel di Myeongnyun-dong.
Mereka mencurigainya sebagai pembunuh dan telah menahannya, Autopsi akan
dilakukan..”
Semua
anggota menonton berita tak menyangka kalau Jang Yoon membunuh seseorang, Eun Joo mendengarnya langsung memperingatkan
agar berhati-hati dengan ucapanya. Ia menegasan aklau Jangan asal mengoceh
karena Belum ada yang bisa dipastikan.
Yi Young
pun melihat berita online diponselnya "'Pianis Jang Ditangkap atas
pembunuhan Yoo, Yang ditemukan tewas di Gedung Shinyoung Philharmonic'" Ia
melihat "Jenny" terus menelp tapi tak diangkat.
Tuan Jang
sudah menunggu diruangan, Jang Yoon pun menemui ayahnya. Tuan Jang mengeluh
dengan tingkah anaknya yang menolak mendengar ucapanya. Jang Yoon pun kesal
kalau Ayahnya datang untuk memberitahu itu saja.
“Apakah
kau pelakunya?” tanya Tuan Jang ingin tahu, Jang Yoon mengaku hampir ingin
membunuhnya.
“Tapi
bukan aku. Lalu Kapan aku bisa keluar?” tanya Jang Yoon, Tuan Jang menjawab
Jang Yoon punya 48 jam.
“Jika
mereka tidak bisa menemukan bukti selama itu, maka kau akan dibebaskan. Bagaimana
mungkin mereka menahanmu hanya karena rekaman CCTV itu?” keluh Tuan Jang
“Dua
hari? Itu terlalu lama. Aku harus keluar sekarang... Dengar. Aku tahu siapa
yang mengambil barang-barang Young Gil.” Akui Jang Yoon.
“Siapa
pelakunya?” tanya Tuan Jang, Jang Yoon menyebut nama Nam Joo Wan. Tuan Yoon tak percaya kalau yang
dimaksud adalah Konduktor itu.
“Benar...
Dia mungkin juga membunuh Ian. Kang Myeong Suk juga terlibat dalam hal ini. Aku
tidak bisa tetap di sini. Tolong keluarkan aku. Ayah datang ke orkestra kami
dengan sebuah motif. Kita harus bertindak sekarang.” Ucap Jang Yoon
“Ayah
tahu itu” kata Tuan Yoon, Jang Yoon pun meminta agar menjelaskan ini padanya.
Tuan Yoon bertanya siapa yang dimaksud.
“Yi
Young. Dia pasti terkejut, tapi tidak ada cara bagiku untuk menghubunginya. Ki
Sang di luar, kan? Dia tahu nomor teleponnya.” Ucap Jang Yoon.
“Ayah
harus bilang apa padanya?” tanya Tuan Yoon, Jang Yoon terlihat gugup.
“Pokoknya...
Jangan melakukan apa pun tanpa rencana dan untuk berhati-hati. Bahwa aku akan
segera dibebaskan.” Ucap Jang Yoon khawatir.
“Dia akan
mengunjungimu, kan? Kau bisa memberitahunya sendiri.” Ucap Tuan Jang lalu keluar
ruangan.
Joo Wan
duduk sambil menatap tanganya seperti tak menyangka kalau sudah membunuh orang.
Tuan Kang mendekatinya bertanya apaaha sudah
membawanya dan Di mana menemukannya. Joo Wan mengaku Di dalam kotak penyimpanan milik Tuan Yoon.
“Di situkah
dia menyembunyikannya? Dasar anak bodoh. Bagaimanapun, serahkan.” Ucap Tuan
Kang. Joo Wan hanya bisa tersenyum.
“Kau baru
saja menyeringai? Kenapa?” kata Tuan Kang, Joo Wan mengejak Tuan Kang tidak
bisa memikirkan tempat sesederhana itu.
“Di
saat-saat seperti ini, aku tidak mengerti bagaimana kau mempertahankan posisimu
selama ini. Kau pasti beruntung sejauh ini.” Ejek Joo Wan.
“Hei, kau
tidak menahan diri, bukan? Aku melakukan
semua keinginanmu. Aku memastikan mereka punya tersangka lain, bukan kau.
Berikan.”tegas Tuan Kang
“Kau
harus membantuku sedikit lagi.” Ucap Joo Wan, Tuan Kang pikir sudah membantunya
selama ini.
“Berapa
banyak bantuan yang bisa kuberikan?” keluh Tuan Kang, Joo Wan meminta kalau ingin
tetap di Shinyoung Philharmonic.
“Aku yakin
itu tugas mudah untukmu. Lagi pula, kau bahkan melakukan pembunuhan.” Ucap Joo
Wan. Tuan Kang kesal bertanya apakah Joo Wan sudah tak ingin yang lain lagi.
“Setelah
kecelakaan tahun lalu, Apa kau menyuruh Yoon Young Gil membongkar mobilnya?”
ucap Joo Wan. Tuan Kang heran Joo Wan menanyakan hal itu.
“Kau
sangat bebal. Yoon Young Gil memintaku untuk memberitahumu. Orang-orang bukan
satu-satunya yang memiliki mata.” Kata Joo Wan.
“Apa? Apa
maksudmu? Benarkah Yoon Young Gil mengatakan itu? Kapan? Apa Kamu benar-benar
membunuh Yoon Young Gil?” kata Tuan Yoon.
“Apa
maksudmu? Jang Yoon membunuh Yoon Young Gil.” Kata Joo Wan merasa tak bersalah.
Yi Young
masih duduk di ruangan, Joo Wan masuk melihat Yi Young berpikir kalau sudah
pulang. Yi Young membahas kalau Joo Wan
sudah melihat berita dan merasa tidak terkejut. Joo Wan malah bertanya
balik apaka ia tidak tampak terkejut bagi Yi Young.
“Apa kau
lega? Sepertinya suasana hatimu sedang baik padahal bukan dia pembunuhnya. Yoon
dijebak untuk itu.” Ucap Yi Young
“Tugas
polisilah mencari tahu siapa pembunuhnya.” Kata Joo Wan, Yi Young mengaku yakin
kalau Joo Wan bertemu Yoon Young Gil hari itu.
“Aku
jelas melihat bunga itu. Tepat sebelum pertunjukan, di mana kamu? Saat itulah
kamu bertemu dengannya, bukan?” ucap Yi Young
“Tidak.
Aku tidak bertemu dengannya.” Kata Joo Wan berbohong, Yi Young mengaku tidak
mempercayainya.
“Tidakkah
kau ingat sudah berapa kali kau berbohong kepadaku selama ini? Kau berpura-pura
tertarik kepadaku padahal sebenarnya kamu mengawasiku seandainya aku ingat
kejadian setahun lalu dan mungkin ingat bahwa kamu membunuh Kim Ian.” Ucap Yi
Young
“Bukankah
itu benar? Apa yang akan kau lakukan jika aku ingat? Apa Kau juga akan
membunuhku? Seperti kau membunuh Kim Ian dan Yoon Young Gil?” ucap Yi Young
“Kau
tidak akan memercayai apa pun yang kukatakan kepadamu.” Kata Joo Wan.
“Bagaimana
aku bisa memercayaimu? Kau menipuku, bibiku, dan pamanku. Kau berpura-pura
menjadi keluargaku. Bahkan Kau datang ke rumahku, tertawa, dan makan bersama kami.
Kau menjebak Yoon atas segalanya padahal dia tidak bersalah.” Ucap Yi Young
kecawa.
“Bagaimana
bisa kau melakukan hal seperti itu? Serahkan dirimu... Pergilah sekarang dan
serahkan dirimu. Semua itu perbuatanmu.. Pembohong... Pembunuh... Bersihkan nama Yoon.” Tegas Yi Young
“Aku
mengerti kau ingin aku membayar atas kejahatan Yoon. Tapi aku tidak
melakukannya.” Ucap Joo Wan tetap menyangkal.
Tuan Jang
menunggu diruangan, saat itu pintu diketuk. Yi Young masuk memberikan hormat
lalu memperkenalkan dirinya. Tuan Jang pun mempersilahkan diduk. Yi Young
meminta maaf karena datang tiba-tiba seperti ini.
“Kudengar
Anda membantu temanku. Aku meminta nomor telepon dan tempat Anda bekerja.” Ucap
Yi Young
“Kau
membicarakan Eun Joo.. Jadi Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” kata Tuan
Jang
“Aku
ingin memberi tahu Anda apa yang kuketahui tentang kecelakaan yang dialami Kim
Ian tahun lalu. Sebenarnya, aku kehilangan semua ingatanku tiga bulan sebelum
dan setelah kecelakaan itu. Berkat Yoon, aku perlahan mendapatkan kembali
ingatanku.” Akui Yi Young
“Apa yang
kau ingat?” tanya Tuan Yoon tenang. Yi Young mengaku kalau ingat menikam Kim
Ian dengan sebuah pisau. Tuan Yoon meminta agar Yi Young meneruskan ucapanya.
“Ada
beberapa hal yang Yoon Young Gil katakan kepadaku sebelum dia tewas.” Akui Yi
Young. Tuan Yoon ingin tahu Apa itu .
“Dia
bilang ada orang lain di gudang tempat Kim Ian dan aku dikurung pada hari
kecelakaan itu dan orang itu mungkin membunuh Kim Ian.” Cerita Yi Young.
“Siapa
orang itu?” tanya Tuan Yoon, Yi Young pun menyebut Konduktor itu. Tuan Jang pun
mengaku Sebenarnya anaknya memberitahusesuatu yang mirip.
“Yoon
tidak membunuh Yoon Young Gil. Anda tahu dia tidak akan membunuh siapa pun. Aku
yakin ada yang salah.” Ucap Yi Young yakin.
Tuan Jang
mengaku sudah tahu itu, dan Yi Young
kalau pasti belum mengunjunginya, Yi Young hanya bisa terdiam. Tuan Jang
memberitahu kalau Jang Yoon menyuruh menyampaikan beberapa pesan untuknya, tapi
menyurugh agar Yi Young dengar sendiri saja.
Akhirnya Yi
Young pergi ke kantor polisi untuk kunjungan lalu terdiam diatas kertas, dan
menuliskan nama asli Jang Yoon yaitu “Jang Do Hoon" . Jang Yoon masuk
ruangan melihat Yi Young datang mengeluh kalau datang berkunjung.
Keduanya
terlihat canggung, tapi akhirnya langsung tersenyum duduk bertatapan di ruangan
pertemuan. Yi Young mengaku Lucu melihat Jang Yoon di kantor polisi lalu
mengejeknya kalau menangis di dalam sel. Jang Yoon hanya bisa tersenyum.
“Aku akan
membawakanmu pakaian dan makanan besok pagi. Kau mau makan apa?” ucap Yi Young.
“Apa
saja, selain supmu.” Kata Jang Yoon mengejek, Yi Young hanya bisa cemberut tapi
keduanya kembali tersenyum.
“Ini kali
terakhir kau akan berkunjung. Aku tidak akan keluar menemuimu meski kamu
datang. Jangan mencoba bertindak sendirian. Itu berbahaya. Tunggu sampai aku
keluar. Paham?” ucap Jang Yoon. Yi Young menganguk mengerti.
“Omong-omong,
Apa kau kenal Profesor Kang Myeong Suk dari Shinyoung College of Music? Dia ada
di dewan direksi.” Ucap Jang Yoon.
“Ya... Dia
bertanggung jawab atas alat musik tiup. Kenapa kamu bertanya?” kata Yi Young
“Seakrab
apa konduktor dengan profesor?” tanya Jang Yoon. Yi Young pikir kalau mereka
cukup akrab.
“Kudengar
Profesor Kang membayar studi Maestro Nam di luar negeri. Kenapa?” tanya Yi
Young
“Nam Joo
Wan dan Profesor Kang berkaitan. Kau harus berhati-hati. Aku akan segera
keluar. Jangan khawatir..” Pesan Jang Yoon. Yi Young menganguk mengerti.
Joo Wan
merapihkan barang-barang Tuan Yoon, lalu menemukan beberapa surat seperti akan
dibuang dan ia pun menyimpan pulpen sebagai barang bukti yang diberikan Yi
Young. Setelah itu seperti dibuang untuk menghilangkan bukti.
Yi Young
berjalan di lorong bertemu dengan Michael, Michael menanyakan kabar Jang Yoon. Yi Young mengaku Tidak ada tapi hanya tahu
kalau akan dipindahkan ke rutan. Michael ingin tahu Sudah berapa hari. Yi Young
menjawab Enam hari.
“Aku
membaca artikelnya, tapi tidak ada bukti. Aku tidak mengerti kenapa surat
penahanan dikeluarkan. Dia tidak akan pergi ke luar negeri.Apa Kau sudah
mengunjunginya?” tanya Michael
“Aku
pergi setiap hari, tapi dia tidak mau menemuiku.” Cerita Yi Young sedih
“Selain
itu, apakah kau akan terus rehat dari pelajaranmu?” tanya Michael. Yi Young
meminta maaf.
“Aku
mengerti kau melalui banyak hal, tapi aku hanya akan membiarkanmu rehat sampai
pekan ini. Jika kau tidak datang pekan depan, maka kau tidak akan bisa lagi
belajar dariku lagi.” Tegas Michael. Yi Young hanya bisa diam saja.
Yi Young
masuk ke ruangan latihan yang kosong, sebelumnya Jang Yoon sering berlatih
disana. Ia pun masih mengingat saat Jang Yoon memainkan lagu yang dinyanyikan
saat dirumah sakit.
Air
matanya mengalir, tiba-tiba ponselnya berdering dan kaget melihat nama "Pak
Tuli Nada" Ia langsung mengangkatnya. Jang Yoon bertanya “Mau makan
sesuatu? Sudah lama kita tidak bertemu.”
Yi Young
berlari pulang ke rumah dan kaget melihat Jang Yoon sudah berdiri didepan
rumah. Keduanya saling mengubar senyum, Yi Young pun mendekat bartanya Bagaimana
bisa Jang Yoon keluar, karea mengira tidak akan bertemu lagi setelah mendengar
akan dipindahkan ke rutan.
“Ada
proses untuk memeriksa legalitas penahanan. Pengadilan membebaskanku karena
kurangnya bukti. Tapi aku masih harus diselidiki.” Cerita Jang Yoon.
“Apa pun
itu, aku sangat lega kau sudah bebas.” Akui Yi Young bahagia.
“Aku
berencana menemui seseorang hari ini. Kau harus ikut denganku setelah kita
makan. Kau kenal dia.” Ucap Jang Yoon. Yi Young bingung siapa yang dikenalnya.
Jang Yoon
ternyata bertemu dengan Tuan Song, ingin tahu tentang Bolpoin. Tuan Song mengingatnya dan
menurutnya Jika Shinyoung Philharmonic
memberikan Ian sebagai hadiah gratis,
mungkin ia juga memilikinya. Tapi sudah beberapa tahun saat bekerja sebagai
profesor.
“Apakah
mereka hanya memberikannya kepada para profesor?” tanya Jang Yoon. Tuan Song pikir seperti itu.
“Kenapa
kamu bertanya?” tanya Tuan Song, Jang Yoon menutupi mengaku bukan apa-apa, Tuan
Yoon pun menanyakan keadaan Jang Yoon
“Ya,
tentu saja... Seperti yang kau lihat, aku sangat sehat.” Ucap Jang Yoon bangga.
“Semua
orang khawatir saat mereka melihat berita. Omong-omong, aku senang kau
dibebaskan.” Ucap Tuan Song.
“Aku
masih harus diselidiki.” Kata Jang Yoon tertunduk sedih, Tuan Song yakin Jang
Yoon tidak melakukan apa pun, jadi akan
segera bebas.
“Aku sudah
berencana meneleponmu setelah mendengar kau bermain dengan Shinyoung
Philharmonic. Tapi aku tidak tahu hal seperti ini akan terjadi. Kudengar kau
ikut audisi untuk bergabung di Shinyoung Philharmonic.” Ucap Tuan Song.
Jang Yoon
membenarkan, Tuan Song pun memuji kalau Jang Yoon memang bagus, lalu mengaku
cukup terkejut saat mengetahiui Jang Yoon yang memakai nama Ian. Bahkan tidak
memberi tahu Nona Yoon tentang itu karena berpikir mungkin Jang Yoon punya
alasan pribadi.
“Tidak
ada alasan besar di balik itu.” Akui Jang Yoon, Tuan Song tahu kalau Jang Yoon hanya
memakai nama mendiang adiknya karena merindukannya.
“Apa Kau
bertemu Yi Young di Shinyoung Philharmonic?” tanya Tuan Song saat melihat Yi
Young datang melambaikan tangan membawakan kopi. Jang Yoon membenarkan.
“Aku tahu
Ian melewati banyak kesulitan, tapi aku juga membuat Yi Young melalui banyak
hal. Aku yang memaksanya bekerja sebagai asisten Ian. Kecelakaan itu terjadi
saat mereka menuju rumahku.” Ucap Tuan Song.
Jang Yoon
pikir itu hanya kecelakaan. Tuan Yoon merasa tak enak lalu bertanya apakah Yi Young masih lajang, karena
Seingatnya Yi Young itu dahulu menyukai seseorang. Jang Yoon kaget adiknya Pernah
menyukai seseorang.
“Ya, Ian
sering tersiksa karena hal itu dan selalu menemuiku untuk meminta saranku.” Cerita
Tuan Yoon. Jang Yoon kaget mendengarnya.
“Kamu
tidak tahu betapa dia mengganggu pria tua ini. Dia sangat menyukai Yi Young, tapi
dia tidak bisa mengajaknya berkencan karena sepertinya dia jatuh cinta dengan
orang lain.” Keluh Tuan Yoon.
“Ian dan Yi
Young tidak berkencan saat itu?” kata Jang Yoon tak percaya. Tuan Song pikir Yi Young dan Ian tak pernah
berhubungan.
Yi Young
datang membawakan kopi, Jang Yoon menatapnya seperti merasa bersalah berpikir
kalau Yi Young dan Ian memiliki hubungan. Yi Young pun hanya tersenyum pada Tuan Song.
Yi Young
berjalan bersama dengan Jang Yoon dan melihat kalau banyak yang dipikirkan.
Jang Yoon mengelak lalu menyuruh untuk masuk saja. Saat itu Bibi Hong melihat
Yi Young dan Jang Yoon ada didepan toko.
“Omong-omong,
hal yang mungkin disembunyikan Yoon Young Gil... Aku menggeledah rumah bibiku
dan toko bunga, tapi aku tidak bisa menemukan apa pun. Aku tidak bisa memahami
apa yang dia sembunyikan, dan aku tidak yakin benarkah dia menyembunyikan
sesuatu. Dia selalu berbohong.” Ucap Yi Young
“Baik,
aku akan mengurus sisanya... Sebaiknya kamu masuk.” Kata Jang Yoon lalu pergi
lebih dulu.
Yi Young
membalikan badan melihat bibinya keluar toko, lalu bertanya kenapa tak masuk
dan mengajaknya masuk saja. Bibi Hong menatap sedih melihat Jang Yoon yang
pergi.
Jang Yoon
pergi ke ruangan CCTV menyapa petugas, Petugas kaget melihat Jang Yoon bertanya
Apa yang terjadi dan apakah sudah dibebaskan. Jang Yoon mengaku baru dibebaskan
sore ini. Petugas pun mengucap syukur karena mereka semua khawatir.
“Aku
datang hari ini untuk merapikan barang-barangku, dan aku kebetulan kehilangan
partiturku yang penting. Aku harus menemukannya. Tapi aku sudah datang ke
mana-mana hari ini, jadi, aku lupa di mana aku menghilangkannya.” Cerita Jang
Yoon.
“Bolehkah
aku memeriksa rekaman dari siang ini mulai dari pukul 14.00 hingga 16.00?”
tanya Jang Yoon.
“Tentu
saja. Itu tidak sulit... Mulai dari pukul 14.00 hingga 16.00. Silakan lihat.
Aku harus berpatroli.” Ucap Petugas. Jang Yoon pun melihat CCTV untuk menemukan
sesuatu.
Nyonya
Hong selesai masak, Soo Young bertanya apakah ayahnya pulang terlambat. Nyonya
Hong membenarkan karenateman-temannya datang jauh-jauh dari Seosan. Jadi tidak
mungkin pulang lebih awal. Ia pun berharap suaminya tidak minum terlalu banyak.
“Kenapa
kau tidak bisa makan dengan benar? Kau Makan ini juga. Jangan makan nasi saja.”
Ucap Bibi Hong mengambil ikan dari tangan Soo Young.
“Astaga,
yang benar saja.” Keluh Soo Young mengeluh, Yi Young pun menaru piring kembali
meminta bibinya tak khawatir karena pasti akan makan.
“Aku
yakin tidak ada yang tahu aku diperlakukan buruk di rumah.” Keluh Soo Young
kesal.
Nyonya
Hong tak peduli langsung memberikan potongan ikan untuk Yi Young, Yi Young
tiba-tiba teringat dengan ucapan Tuan Yoon
“Ibuku sering mendengarkan lagu ini.”
“Jadi,
aku selalu siap. Aku selalu menyimpan kartu rahasia. Jika aku meninggal, tolong
cari itu. Siapa tahu? Mungkin aku meninggalkan hadiah untukmu.” Ucap Tuan Yoon
terakhir kali
“Aku
harus pergi ke suatu tempat sebentar.” Ucap Yi Young lalu bergegas pergi. Bibi
Hong binggung kemana Yi Young pergi karena belum selesai makan.
Jang Yoon
pergi melihat tangga mencari sesuatu, tiba-tiba melihat Joo Wan ada dilantai
atas melonggokan kepalanya. Joo Wan mengejek kalau Jang Yoon sudah keluar lebih
cepat dari dugaannya. Jang Yoon tahu kalau Joo Wan ingin dirinya tinggal lebih
lama.
“Kau
mulai membuntutiku begitu kau dibebaskan?” sindir Joo Wan. Jang yoon pun ingin
tahu alasan Joo Wan datang ke tangga darurat.
“Apa Kau
mengingat kembali caramu membunuh seorang pria di sini?” ejek Jang Yoon.
“Bagaimana
denganmu? Kenapa mengikutiku ke sini?” sindir Joo Wan.
“Aku
berusaha mencari tahu bagaimana kau naik ke sini tanpa tertangkap kamera. Konyolnya,
itu terlalu sederhana. Minta tim keamanan menginvestasikan lebih banyak uang.” Balas
Jang Yoon.
“Lakukan
apa pun yang ingin kau lakukan di sini.” Ucap Joo Wan melangkah pergi.
“Kau
pikir aku akan takut padamu dan melarikan diri hanya karena kamu
memenjarakanku? Jangan menipu dirimu. Kau mengambil tas dari gudang Yoon Young
Gil, bukan? Kamera pengawas menangkapmu. Kau mengambil tas itu lebih dahulu
karena bukti pembunuhan ada di dalam tas itu. Apa aku salah?” ucap Jang Yoon
mendorong Joo Wan ditepi tangga.
“Jika
kamu penasaran, carilah sendiri.”kata Joo Wan mengejek.
Yi Young
pergi ke cafe piringan hitam menemui si paman mengaku punya pertanyaan tentang
pelanggan tetap di sini. Si paman pun ingin tahu Pelanggan tetap yang mana. Yi
Young menjawab Pria yang tewas dalam kecelakaan.
“Pria
yang tewas di gedung orkestra, bukan? Apa yang ingin kamu tanyakan tentangnya?”
kata paman.
“Aku
bertanya-tanya apakah dia memintamu menyimpan barangnya di sini.” Tanya Yi
Young
“Kau
benar-benar datang. Sebenarnya aku menunggumu.” Ungkap paman. Yi Young kaget
mendengarnya
“Pria
yang tewas itu mengatakan sesuatu yang aneh hari itu. Entah apa yang
merasukinya.” Cerita paman.
Yi Young
ingin tahu apa yang dikatakan Tuan Yoon, Si paman menceritkan alau Saat wanita
seusia Yi Young datang dan meminta barangnya, maka menyuruh
memberikannya dan itu sebagai hadiah. Yi Young kaget mengetahui
"Hadiah".
Paman pun
mencarinya hadiah yang sudah disiapkan dari Tuan Yoon, saat itu Yi Young kaget
melihat Tuan Kang yang datang dan terngat yang dikatakan Jang Yoon “Omong-omong,
kau kenal Profesor Kang Myeong Suk dari Shinyoung College of Music?”
“Dia ada
di dewan direksi. Nam Joo Wan dan Profesor Kang berkaitan. Kamu harus berhati-hati.”
Yi Young panik karena takut Tuan Kang mencelakainya karena memiliki hadiah yang
disimpan oleh Tuan Yoon.
Bersambung
ke episode 27
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar