PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 18 September 2019

Sinopsis I Wanna Hear Your Song Episode 26

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yi Young akan pulang kaget melihat rumah Jang Yoon digeledah, lalu buru bersembunyi dan melihat pesan dari Jang Yoon sebelumnya “ Aku di kantor polisi untuk interogasi. Aku akan meneleponmu setelah selesai. Mari makan. Ada yang ingin kusampaikan.”
“Apa yang terjadi padanya?” ucap Yi Young panik lalu mencoba menelp tapi tak diangkat.
“Berita terbaru. Kantor Polisi Seobu Gyeonggi telah menangkap Jang, pianis Shinyoung Philharmonic atas tuduhan pembunuhan Yoon yang ditemukan tewas di gedung Shinyoung Philharmonic. Dia sedang diinterogasi.”
“Polisi menemukan rekaman Yoon dan Jang berkelahi di dekat motel di Myeongnyun-dong. Mereka mencurigainya sebagai pembunuh dan telah menahannya, Autopsi akan dilakukan..”
Semua anggota menonton berita tak menyangka kalau Jang Yoon membunuh seseorang,  Eun Joo mendengarnya langsung memperingatkan agar berhati-hati dengan ucapanya. Ia menegasan aklau Jangan asal mengoceh karena Belum ada yang bisa dipastikan.
Yi Young pun melihat berita online diponselnya "'Pianis Jang Ditangkap atas pembunuhan Yoo, Yang ditemukan tewas di Gedung Shinyoung Philharmonic'" Ia melihat "Jenny" terus menelp tapi tak diangkat. 


Tuan Jang sudah menunggu diruangan, Jang Yoon pun menemui ayahnya. Tuan Jang mengeluh dengan tingkah anaknya yang menolak mendengar ucapanya. Jang Yoon pun kesal kalau Ayahnya datang untuk memberitahu itu saja.
“Apakah kau pelakunya?” tanya Tuan Jang ingin tahu, Jang Yoon mengaku hampir ingin membunuhnya.
“Tapi bukan aku. Lalu Kapan aku bisa keluar?” tanya Jang Yoon, Tuan Jang menjawab Jang Yoon punya 48 jam.
“Jika mereka tidak bisa menemukan bukti selama itu, maka kau akan dibebaskan. Bagaimana mungkin mereka menahanmu hanya karena rekaman CCTV itu?” keluh Tuan Jang
“Dua hari? Itu terlalu lama. Aku harus keluar sekarang... Dengar. Aku tahu siapa yang mengambil barang-barang Young Gil.” Akui Jang Yoon.
“Siapa pelakunya?” tanya Tuan Jang, Jang Yoon menyebut nama  Nam Joo Wan. Tuan Yoon tak percaya kalau yang dimaksud adalah Konduktor itu.
“Benar... Dia mungkin juga membunuh Ian. Kang Myeong Suk juga terlibat dalam hal ini. Aku tidak bisa tetap di sini. Tolong keluarkan aku. Ayah datang ke orkestra kami dengan sebuah motif. Kita harus bertindak sekarang.” Ucap Jang Yoon
“Ayah tahu itu” kata Tuan Yoon, Jang Yoon pun meminta agar menjelaskan ini padanya. Tuan Yoon bertanya siapa yang dimaksud.
“Yi Young. Dia pasti terkejut, tapi tidak ada cara bagiku untuk menghubunginya. Ki Sang di luar, kan? Dia tahu nomor teleponnya.” Ucap Jang Yoon.
“Ayah harus bilang apa padanya?” tanya Tuan Yoon, Jang Yoon terlihat gugup.
“Pokoknya... Jangan melakukan apa pun tanpa rencana dan untuk berhati-hati. Bahwa aku akan segera dibebaskan.” Ucap Jang Yoon khawatir.
“Dia akan mengunjungimu, kan? Kau bisa memberitahunya sendiri.” Ucap Tuan Jang lalu keluar ruangan. 


Joo Wan duduk sambil menatap tanganya seperti tak menyangka kalau sudah membunuh orang. Tuan Kang mendekatinya bertanya apaaha sudah  membawanya dan Di mana menemukannya. Joo Wan mengaku  Di dalam kotak penyimpanan milik Tuan Yoon.
“Di situkah dia menyembunyikannya? Dasar anak bodoh. Bagaimanapun, serahkan.” Ucap Tuan Kang. Joo Wan hanya bisa tersenyum.
“Kau baru saja menyeringai? Kenapa?” kata Tuan Kang, Joo Wan mengejak Tuan Kang tidak bisa memikirkan tempat sesederhana itu.
“Di saat-saat seperti ini, aku tidak mengerti bagaimana kau mempertahankan posisimu selama ini. Kau pasti beruntung sejauh ini.” Ejek Joo Wan.
“Hei, kau tidak menahan diri, bukan?  Aku melakukan semua keinginanmu. Aku memastikan mereka punya tersangka lain, bukan kau. Berikan.”tegas Tuan Kang
“Kau harus membantuku sedikit lagi.” Ucap Joo Wan, Tuan Kang pikir sudah membantunya selama ini.
“Berapa banyak bantuan yang bisa kuberikan?” keluh Tuan Kang, Joo Wan meminta kalau ingin tetap di Shinyoung Philharmonic.
“Aku yakin itu tugas mudah untukmu. Lagi pula, kau bahkan melakukan pembunuhan.” Ucap Joo Wan. Tuan Kang kesal bertanya apakah Joo Wan sudah tak ingin yang lain lagi.
“Setelah kecelakaan tahun lalu, Apa kau menyuruh Yoon Young Gil membongkar mobilnya?” ucap Joo Wan. Tuan Kang heran Joo Wan menanyakan hal itu.
“Kau sangat bebal. Yoon Young Gil memintaku untuk memberitahumu. Orang-orang bukan satu-satunya yang memiliki mata.” Kata Joo Wan.
“Apa? Apa maksudmu? Benarkah Yoon Young Gil mengatakan itu? Kapan? Apa Kamu benar-benar membunuh Yoon Young Gil?” kata Tuan Yoon.
“Apa maksudmu? Jang Yoon membunuh Yoon Young Gil.” Kata Joo Wan merasa tak bersalah. 



Yi Young masih duduk di ruangan, Joo Wan masuk melihat Yi Young berpikir kalau sudah pulang. Yi Young membahas kalau Joo Wan  sudah melihat berita dan merasa tidak terkejut. Joo Wan malah bertanya balik apaka ia tidak tampak terkejut bagi Yi Young.
“Apa kau lega? Sepertinya suasana hatimu sedang baik padahal bukan dia pembunuhnya. Yoon dijebak untuk itu.” Ucap Yi Young
“Tugas polisilah mencari tahu siapa pembunuhnya.” Kata Joo Wan, Yi Young mengaku yakin kalau Joo Wan bertemu Yoon Young Gil hari itu.
“Aku jelas melihat bunga itu. Tepat sebelum pertunjukan, di mana kamu? Saat itulah kamu bertemu dengannya, bukan?” ucap Yi Young
“Tidak. Aku tidak bertemu dengannya.” Kata Joo Wan berbohong, Yi Young mengaku tidak mempercayainya.
“Tidakkah kau ingat sudah berapa kali kau berbohong kepadaku selama ini? Kau berpura-pura tertarik kepadaku padahal sebenarnya kamu mengawasiku seandainya aku ingat kejadian setahun lalu dan mungkin ingat bahwa kamu membunuh Kim Ian.” Ucap Yi Young
“Bukankah itu benar? Apa yang akan kau lakukan jika aku ingat? Apa Kau juga akan membunuhku? Seperti kau membunuh Kim Ian dan Yoon Young Gil?” ucap Yi Young
“Kau tidak akan memercayai apa pun yang kukatakan kepadamu.” Kata Joo Wan.
“Bagaimana aku bisa memercayaimu? Kau menipuku, bibiku, dan pamanku. Kau berpura-pura menjadi keluargaku. Bahkan Kau datang ke rumahku, tertawa, dan makan bersama kami. Kau menjebak Yoon atas segalanya padahal dia tidak bersalah.” Ucap Yi Young kecawa.
“Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti itu? Serahkan dirimu... Pergilah sekarang dan serahkan dirimu. Semua itu perbuatanmu.. Pembohong... Pembunuh...  Bersihkan nama Yoon.” Tegas Yi Young
“Aku mengerti kau ingin aku membayar atas kejahatan Yoon. Tapi aku tidak melakukannya.” Ucap Joo Wan tetap menyangkal. 




Tuan Jang menunggu diruangan, saat itu pintu diketuk. Yi Young masuk memberikan hormat lalu memperkenalkan dirinya. Tuan Jang pun mempersilahkan diduk. Yi Young meminta maaf karena datang tiba-tiba seperti ini.
“Kudengar Anda membantu temanku. Aku meminta nomor telepon dan tempat Anda bekerja.” Ucap Yi Young
“Kau membicarakan Eun Joo.. Jadi Apa yang ingin kau bicarakan denganku?” kata Tuan Jang
“Aku ingin memberi tahu Anda apa yang kuketahui tentang kecelakaan yang dialami Kim Ian tahun lalu. Sebenarnya, aku kehilangan semua ingatanku tiga bulan sebelum dan setelah kecelakaan itu. Berkat Yoon, aku perlahan mendapatkan kembali ingatanku.” Akui Yi Young
“Apa yang kau ingat?” tanya Tuan Yoon tenang. Yi Young mengaku kalau ingat menikam Kim Ian dengan sebuah pisau. Tuan Yoon meminta agar Yi Young meneruskan ucapanya.
“Ada beberapa hal yang Yoon Young Gil katakan kepadaku sebelum dia tewas.” Akui Yi Young. Tuan Yoon ingin tahu Apa itu .
“Dia bilang ada orang lain di gudang tempat Kim Ian dan aku dikurung pada hari kecelakaan itu dan orang itu mungkin membunuh Kim Ian.” Cerita Yi Young.
“Siapa orang itu?” tanya Tuan Yoon, Yi Young pun menyebut Konduktor itu. Tuan Jang pun mengaku Sebenarnya anaknya memberitahusesuatu yang mirip.
“Yoon tidak membunuh Yoon Young Gil. Anda tahu dia tidak akan membunuh siapa pun. Aku yakin ada yang salah.” Ucap Yi Young yakin.
Tuan Jang mengaku sudah tahu itu,  dan Yi Young kalau pasti belum mengunjunginya, Yi Young hanya bisa terdiam. Tuan Jang memberitahu kalau Jang Yoon menyuruh menyampaikan beberapa pesan untuknya, tapi menyurugh agar Yi Young dengar sendiri saja. 



Akhirnya Yi Young pergi ke kantor polisi untuk kunjungan lalu terdiam diatas kertas, dan menuliskan nama asli Jang Yoon yaitu “Jang Do Hoon" . Jang Yoon masuk ruangan melihat Yi Young datang mengeluh kalau datang berkunjung.
Keduanya terlihat canggung, tapi akhirnya langsung tersenyum duduk bertatapan di ruangan pertemuan. Yi Young mengaku Lucu melihat Jang Yoon di kantor polisi lalu mengejeknya kalau menangis di dalam sel. Jang Yoon hanya bisa tersenyum.
“Aku akan membawakanmu pakaian dan makanan besok pagi. Kau mau makan apa?” ucap Yi Young.
“Apa saja, selain supmu.” Kata Jang Yoon mengejek, Yi Young hanya bisa cemberut tapi keduanya kembali tersenyum.
“Ini kali terakhir kau akan berkunjung. Aku tidak akan keluar menemuimu meski kamu datang. Jangan mencoba bertindak sendirian. Itu berbahaya. Tunggu sampai aku keluar. Paham?” ucap Jang Yoon. Yi Young menganguk mengerti. 
“Omong-omong, Apa kau kenal Profesor Kang Myeong Suk dari Shinyoung College of Music? Dia ada di dewan direksi.” Ucap Jang Yoon.
“Ya... Dia bertanggung jawab atas alat musik tiup. Kenapa kamu bertanya?” kata Yi Young
“Seakrab apa konduktor dengan profesor?” tanya Jang Yoon. Yi Young pikir kalau mereka cukup akrab.
“Kudengar Profesor Kang membayar studi Maestro Nam di luar negeri. Kenapa?” tanya Yi Young
“Nam Joo Wan dan Profesor Kang berkaitan. Kau harus berhati-hati. Aku akan segera keluar. Jangan khawatir..” Pesan Jang Yoon. Yi Young menganguk mengerti. 



Joo Wan merapihkan barang-barang Tuan Yoon, lalu menemukan beberapa surat seperti akan dibuang dan ia pun menyimpan pulpen sebagai barang bukti yang diberikan Yi Young. Setelah itu seperti dibuang untuk menghilangkan bukti.

Yi Young berjalan di lorong bertemu dengan Michael, Michael menanyakan kabar Jang Yoon.  Yi Young mengaku Tidak ada tapi hanya tahu kalau akan dipindahkan ke rutan. Michael ingin tahu Sudah berapa hari. Yi Young menjawab Enam hari.
“Aku membaca artikelnya, tapi tidak ada bukti. Aku tidak mengerti kenapa surat penahanan dikeluarkan. Dia tidak akan pergi ke luar negeri.Apa Kau sudah mengunjunginya?” tanya Michael
“Aku pergi setiap hari, tapi dia tidak mau menemuiku.” Cerita Yi Young sedih
“Selain itu, apakah kau akan terus rehat dari pelajaranmu?” tanya Michael. Yi Young meminta maaf.
“Aku mengerti kau melalui banyak hal, tapi aku hanya akan membiarkanmu rehat sampai pekan ini. Jika kau tidak datang pekan depan, maka kau tidak akan bisa lagi belajar dariku lagi.” Tegas Michael. Yi Young hanya bisa diam saja. 


Yi Young masuk ke ruangan latihan yang kosong, sebelumnya Jang Yoon sering berlatih disana. Ia pun masih mengingat saat Jang Yoon memainkan lagu yang dinyanyikan saat dirumah sakit. 
Air matanya mengalir, tiba-tiba ponselnya berdering dan kaget melihat nama "Pak Tuli Nada" Ia langsung mengangkatnya. Jang Yoon bertanya “Mau makan sesuatu? Sudah lama kita tidak bertemu.” 

Yi Young berlari pulang ke rumah dan kaget melihat Jang Yoon sudah berdiri didepan rumah. Keduanya saling mengubar senyum, Yi Young pun mendekat bartanya Bagaimana bisa Jang Yoon keluar, karea mengira tidak akan bertemu lagi setelah mendengar akan dipindahkan ke rutan.
“Ada proses untuk memeriksa legalitas penahanan. Pengadilan membebaskanku karena kurangnya bukti. Tapi aku masih harus diselidiki.” Cerita Jang Yoon.
“Apa pun itu, aku sangat lega kau sudah bebas.” Akui Yi Young bahagia.
“Aku berencana menemui seseorang hari ini. Kau harus ikut denganku setelah kita makan. Kau kenal dia.” Ucap Jang Yoon. Yi Young bingung siapa yang dikenalnya. 

Jang Yoon ternyata bertemu dengan Tuan Song, ingin tahu tentang  Bolpoin. Tuan Song mengingatnya dan menurutnya  Jika Shinyoung Philharmonic memberikan Ian  sebagai hadiah gratis, mungkin ia juga memilikinya. Tapi sudah beberapa tahun saat bekerja sebagai profesor.
“Apakah mereka hanya memberikannya kepada para profesor?” tanya Jang  Yoon. Tuan Song pikir seperti itu.
“Kenapa kamu bertanya?” tanya Tuan Song, Jang Yoon menutupi mengaku bukan apa-apa, Tuan Yoon pun menanyakan keadaan Jang Yoon
“Ya, tentu saja... Seperti yang kau lihat, aku sangat sehat.” Ucap Jang Yoon bangga.
“Semua orang khawatir saat mereka melihat berita. Omong-omong, aku senang kau dibebaskan.” Ucap Tuan Song.
“Aku masih harus diselidiki.” Kata Jang Yoon tertunduk sedih, Tuan Song yakin Jang Yoon  tidak melakukan apa pun, jadi akan segera bebas.
“Aku sudah berencana meneleponmu setelah mendengar kau bermain dengan Shinyoung Philharmonic. Tapi aku tidak tahu hal seperti ini akan terjadi. Kudengar kau ikut audisi untuk bergabung di Shinyoung Philharmonic.” Ucap Tuan Song.
Jang Yoon membenarkan, Tuan Song pun memuji kalau Jang Yoon memang bagus, lalu mengaku cukup terkejut saat mengetahiui Jang Yoon yang memakai nama Ian. Bahkan tidak memberi tahu Nona Yoon tentang itu karena berpikir mungkin Jang Yoon punya alasan pribadi.
“Tidak ada alasan besar di balik itu.” Akui Jang Yoon, Tuan Song tahu kalau Jang Yoon hanya memakai nama mendiang adiknya karena merindukannya.
“Apa Kau bertemu Yi Young di Shinyoung Philharmonic?” tanya Tuan Song saat melihat Yi Young datang melambaikan tangan membawakan kopi. Jang Yoon membenarkan.
“Aku tahu Ian melewati banyak kesulitan, tapi aku juga membuat Yi Young melalui banyak hal. Aku yang memaksanya bekerja sebagai asisten Ian. Kecelakaan itu terjadi saat mereka menuju rumahku.” Ucap Tuan Song.
Jang Yoon pikir itu hanya kecelakaan. Tuan Yoon merasa tak enak lalu  bertanya apakah Yi Young masih lajang, karena Seingatnya Yi Young itu dahulu menyukai seseorang. Jang Yoon kaget adiknya Pernah menyukai seseorang.
“Ya, Ian sering tersiksa karena hal itu dan selalu menemuiku untuk meminta saranku.” Cerita Tuan Yoon. Jang Yoon kaget mendengarnya.
“Kamu tidak tahu betapa dia mengganggu pria tua ini. Dia sangat menyukai Yi Young, tapi dia tidak bisa mengajaknya berkencan karena sepertinya dia jatuh cinta dengan orang lain.” Keluh Tuan Yoon.
“Ian dan Yi Young tidak berkencan saat itu?” kata Jang Yoon tak percaya.  Tuan Song pikir Yi Young dan Ian tak pernah berhubungan.
Yi Young datang membawakan kopi, Jang Yoon menatapnya seperti merasa bersalah berpikir kalau Yi Young dan Ian memiliki hubungan.  Yi Young pun hanya tersenyum pada Tuan Song. 




Yi Young berjalan bersama dengan Jang Yoon dan melihat kalau banyak yang dipikirkan. Jang Yoon mengelak lalu menyuruh untuk masuk saja. Saat itu Bibi Hong melihat Yi Young dan Jang Yoon ada didepan toko.
“Omong-omong, hal yang mungkin disembunyikan Yoon Young Gil... Aku menggeledah rumah bibiku dan toko bunga, tapi aku tidak bisa menemukan apa pun. Aku tidak bisa memahami apa yang dia sembunyikan, dan aku tidak yakin benarkah dia menyembunyikan sesuatu. Dia selalu berbohong.” Ucap Yi Young
“Baik, aku akan mengurus sisanya... Sebaiknya kamu masuk.” Kata Jang Yoon lalu pergi lebih dulu.
Yi Young membalikan badan melihat bibinya keluar toko, lalu bertanya kenapa tak masuk dan mengajaknya masuk saja. Bibi Hong menatap sedih melihat Jang Yoon yang pergi. 


Jang Yoon pergi ke ruangan CCTV menyapa petugas, Petugas kaget melihat Jang Yoon bertanya Apa yang terjadi dan apakah sudah dibebaskan. Jang Yoon mengaku baru dibebaskan sore ini. Petugas pun mengucap syukur karena mereka semua khawatir.
“Aku datang hari ini untuk merapikan barang-barangku, dan aku kebetulan kehilangan partiturku yang penting. Aku harus menemukannya. Tapi aku sudah datang ke mana-mana hari ini, jadi, aku lupa di mana aku menghilangkannya.” Cerita Jang Yoon.
“Bolehkah aku memeriksa rekaman dari siang ini mulai dari pukul 14.00 hingga 16.00?” tanya Jang Yoon.
“Tentu saja. Itu tidak sulit... Mulai dari pukul 14.00 hingga 16.00. Silakan lihat. Aku harus berpatroli.” Ucap Petugas. Jang Yoon pun melihat CCTV untuk menemukan sesuatu. 


Nyonya Hong selesai masak, Soo Young bertanya apakah ayahnya pulang terlambat. Nyonya Hong membenarkan karenateman-temannya datang jauh-jauh dari Seosan. Jadi tidak mungkin pulang lebih awal. Ia pun berharap suaminya tidak minum terlalu banyak.
“Kenapa kau tidak bisa makan dengan benar? Kau Makan ini juga. Jangan makan nasi saja.” Ucap Bibi Hong mengambil ikan dari tangan Soo Young.
“Astaga, yang benar saja.” Keluh Soo Young mengeluh, Yi Young pun menaru piring kembali meminta bibinya tak khawatir karena pasti akan makan.
“Aku yakin tidak ada yang tahu aku diperlakukan buruk di rumah.” Keluh Soo Young kesal.
Nyonya Hong tak peduli langsung memberikan potongan ikan untuk Yi Young, Yi Young tiba-tiba teringat dengan ucapan Tuan Yoon  “Ibuku sering mendengarkan lagu ini.”
“Jadi, aku selalu siap. Aku selalu menyimpan kartu rahasia. Jika aku meninggal, tolong cari itu. Siapa tahu? Mungkin aku meninggalkan hadiah untukmu.” Ucap Tuan Yoon terakhir kali
“Aku harus pergi ke suatu tempat sebentar.” Ucap Yi Young lalu bergegas pergi. Bibi Hong binggung kemana Yi Young pergi karena belum selesai makan.



Jang Yoon pergi melihat tangga mencari sesuatu, tiba-tiba melihat Joo Wan ada dilantai atas melonggokan kepalanya. Joo Wan mengejek kalau Jang Yoon sudah keluar lebih cepat dari dugaannya. Jang Yoon tahu kalau Joo Wan ingin dirinya tinggal lebih lama.
“Kau mulai membuntutiku begitu kau dibebaskan?” sindir Joo Wan. Jang yoon pun ingin tahu alasan Joo Wan datang ke tangga darurat.
“Apa Kau mengingat kembali caramu membunuh seorang pria di sini?” ejek Jang Yoon.
“Bagaimana denganmu? Kenapa mengikutiku ke sini?” sindir Joo Wan.
“Aku berusaha mencari tahu bagaimana kau naik ke sini tanpa tertangkap kamera. Konyolnya, itu terlalu sederhana. Minta tim keamanan menginvestasikan lebih banyak uang.” Balas Jang Yoon.
“Lakukan apa pun yang ingin kau lakukan di sini.” Ucap Joo Wan melangkah pergi.
“Kau pikir aku akan takut padamu dan melarikan diri hanya karena kamu memenjarakanku? Jangan menipu dirimu. Kau mengambil tas dari gudang Yoon Young Gil, bukan? Kamera pengawas menangkapmu. Kau mengambil tas itu lebih dahulu karena bukti pembunuhan ada di dalam tas itu. Apa aku salah?” ucap Jang Yoon mendorong Joo Wan ditepi tangga.
“Jika kamu penasaran, carilah sendiri.”kata Joo Wan mengejek. 


Yi Young pergi ke cafe piringan hitam menemui si paman mengaku punya pertanyaan tentang pelanggan tetap di sini. Si paman pun ingin tahu Pelanggan tetap yang mana. Yi Young menjawab Pria yang tewas dalam kecelakaan.
“Pria yang tewas di gedung orkestra, bukan? Apa yang ingin kamu tanyakan tentangnya?” kata paman.
“Aku bertanya-tanya apakah dia memintamu menyimpan barangnya di sini.” Tanya Yi Young
“Kau benar-benar datang. Sebenarnya aku menunggumu.” Ungkap paman. Yi Young kaget mendengarnya
“Pria yang tewas itu mengatakan sesuatu yang aneh hari itu. Entah apa yang merasukinya.” Cerita paman.
Yi Young ingin tahu apa yang dikatakan Tuan Yoon, Si paman menceritkan alau Saat wanita seusia Yi Young  datang  dan meminta barangnya, maka menyuruh memberikannya dan itu sebagai hadiah. Yi Young kaget mengetahui "Hadiah".
Paman pun mencarinya hadiah yang sudah disiapkan dari Tuan Yoon, saat itu Yi Young kaget melihat Tuan Kang yang datang dan terngat yang dikatakan Jang Yoon “Omong-omong, kau kenal Profesor Kang Myeong Suk dari Shinyoung College of Music?”
“Dia ada di dewan direksi. Nam Joo Wan dan Profesor Kang berkaitan. Kamu harus berhati-hati.” Yi Young panik karena takut Tuan Kang mencelakainya karena memiliki hadiah yang disimpan oleh Tuan Yoon.
Bersambung ke episode 27

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar