PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 04 Februari 2017

Sinopsis Tomorrow With You.Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Im Yo Hwan terlihat sedang bertanding bermain games komputers, 3 komentator yang menonton memberikan komentar kalau pertandingan terlihat sangat memanas. Yo Hwan terlihat sedang bertanding melawan robot yang ikut bermain games dari komputer.  Akhirnya Im YoHwan menang  dengan tagline berita [Im Yo Hwan mengalahkan robot buatan Alpha Craft.]
Seorang pria yang menonton pertandingan terdengar bahagia, memuji Yo Hwan memang hebat karena Bahkan dengan pengembangan Robot Alpa tidak dapat mengalahkan. Lalu berjalan ke bagian dress room mencari pakaian yang akan digunakanya setelah itu pergi keluar rumah. 

[Desember 2018: Masa depan]
Suasana sedang natal, Beberapa menyanyikan lagu natal di pinggir jalan. Berita Yo Hwan masih di tampilkan pada layar besar. Si pria melihat kalau 2018 akan segera berakhir dan teringat dengan Ulang tahun Se Young tidak lama lagi, lalu bertanya-tanya apa yang harus dibelikanya dan melihat sebuah toko didepanya. Akhirnya terlihat sosok pria yang menuruni tangga subway. 

Pria bernama Yoo So Joon menaiki kereta yang melaju dengan kencang dalam lorong, saat itu terlihat semua orang sibuk dengan ponselnya. Lampu kereta tiba-tiba mati dan waktu berubah.
[Juni 2016: Masa sekarang]
So Joon duduk di kereta dengan tanpa banyak penumpang, Pemberitahuan dari pengeras suara “Stasiun berikutnya adalah Namyeong.” So Joon duduk tenang dalam kereta.
“Aku adalah seorang time traveler. Aku melakukan perjalanan ke masa depan melalui subway. Kau mungkin bertanya-tanya apa masa depanmu. Tapi, aku tidak bisa jawab semuanya. Aku tidak tertarik dengan urusan kehidupan orang lain.” 

Seorang fotographer meminta semua pendamping pengantin tersenyum ke kamera. Lee Gun Sook mengunakan pakaian pengantin dengan Kim Yong Jin, salah satu yang menjadi pendampingnya adalah Song Ma Rin dengan memperlihatkan gaya berdiri seperti model.
“Para pengantar pengantin sepertinya tidak dekat dengan pengantin wanita.” Komentar Si fotographer. Gun Sook menyangkal kalau mereka  sangat dekat.
“Apa Kau tahu betapa terkenalnya profesi fotografer itu Kau harus tahu kalau itu adalah kehormatan.” Bisik Gun Sook pada semua temanya agar bisa bersikap baik
Fotographer meminta Ma Rin agar berdiri seperti biasa saja dan meminta agar lebih merapat. Aku jadi terkejut. Kupikir kau sudah melakukannya sebelumnya. Yong Jin si penganti pria binggung dengan tanganya, Si Fotographer mengaku kaget karena mengetahui kalau ini  pernikahan pertamanya dan mulai mengambil gambar.  Gun Sook  mengancam tidak ingin terima uang pernikahan bila gambarnya kacau.

So Joon turun dari mobil sportnya, Ki Doong menelp menanyakan dari mana So Joon karena pergi tanpa pamit. So Joon menceritakan  kalau yang baru dilihat Im Yo Hwan dan Alpha Craft bertanding di tahun 2018. Ki Doong menolak untuk diberitahu hasilnya.
Akhirnya So Joon bertemu dengan Ki Doong dengan memberikah hadiah ulang tahun untuk Se Young.  Ki Doong mengeluh pada So Joon yang akan datang tanpa memberitahu dan seperti sombong saat pergi.
Se Young melihat mood Soo Joon sedang baik, So Joon memberitahu kalau Im Yo Hwan menang lalu memberikan sekotak hadiah dengan mengucapkan Selamat ulang tahun, setelah itu pamit pergi karena ada janji jadi meminta mereka rayakan berdua saja. Ki Doong terlihat kesal temanya pergi begitu saja.
So Joon kembali datang memberitahu Se Young kalau Hadiah ini produknya sangat baru, bahkan belum ada konsepnya. Se Young binggung hadiah apa yang diberikan So Joon padanya lalu mengucapkan terimakasih. Ki Doong ingin tahu apa yang akan dilakukan Soo Joon itu. Soo Joon berjalan keluar memberitahu akan melakukan sesuatu menyangkut masalah hidup dan mati. Saat itu sebuah alarm peringatan masuk [Song Ma Rin kecelakaan mobil jam 4:14 p.m]

Semua pendamping pengantin berkumpul, merasa tak percaya  Gun Sook meminta mereka untuk menjadi pengantar pengantin, berpikir kalau Gun Sook itu tak tahu kalau mereka semua tidak suka padanya. Oh So Ri pikir mereka itu sudah tidak menyukainya selama 15 tahun jadi tak mungkin Gun Sook tidak tahu.
“Dia pura-pura tidak tahu selama 15 tahun. Dia bahkan sudah menikah. Jadi jauhi saja dia Bahkan Ma Rin bisa melakukan itu.” Ucap So Ri
“Kenapa Ma Rin jadi seperti itu? Walaupun kalian datang, aku tidak berpikir Ma Rin akan datang.” Komentar temanya berambut panjang
“Aku tidak paham tentang gadis itu. Song Ma Rin mungkin sudah mati di dalam. Apa Kalian pikir dia menerima sesuatu dari Gun Sook secara diam-diam?” komentar teman yang lainya yakin.

Ma Ri membawa sebuah map dengan menyapa fotographer,  mengaku sebagai penggemar dan senang bertemu denganya. Si Fotographer melirik sinis,  melihat Ma Rin yang mendekainya. Ma Ri membahas tentang Suami Gun Sook, lalu berkomentar kalau Fotographer itu pasti menjadi teman baik pengantin pria karena sduah melihat cara memotret foto pribadi dan yang lainnya.
“Kau pasti fotografer dan kelihatan seperti memegang portofolio. Apa Kau mau berikan itu padaku?” ucap si fotographer.
“Apakah kebetulan Anda butuh asisten?” tanya Ma Rin yang membutuhkan perkerjaan. Si fotographer langsun menolak portofolio
“Kau ini Bap Soon, si aktris cilik ‘kan? Ini tidak biasa. Kau lebih terkenal dariku dan Hal-hal membuatmu tidak semangat.” Komentar si fotographer.
“Anda Memang punya mata yang besar Tidak ada yang pernah mengakuiku. Bap Soon masih anak-anak. Aku kelihatan ingin jadi umur 6 tahun.” Kata Ma Rin mencoba melucu. 

Gun Sook tiba-tiba datang memanggil nama Bap Soon, lalu berkomentar kalau temanya sangat beruntung karena Kalau bukan karena Yong Jin, kapan lagi bisa melihat karya si fotographer. Sang Fotographer memilih untuk pergi dengan menegaskan kalau tidak bisa menerimanya.
“Apa Kau ingin membujuknya untuk dapat kerja? Aku akan minta maaf padanya atas namamu.” Ucap Gun Sook, Ma Rin memilih untuk pergi mengikuti sang fotographer. 

Ma Rin mengikutinya bertanya apakah sang Fotographer memiliki teman  yang bikin tekanan darah naik, walaupun status mereka bertemu tapi khawatir kalau temanya itu  membongkar rahasianya, bahkan tidak bersamanya, mendengar temanya itu menghinanya.
“Gun Sook dan aku kelihatan seperti teman. Kita bukan sembarang pengantar pengantin. Tapi, aku datang kemari untuk bertemu dengan Anda. Anda lihat betapa bersinarnya, diriku dengan senyum sebelumnya, 'kan?” ucap Ma Rin mencoba merayu sang fotographer.

“Bap Soon.” Ucap Sang fotographer. Ma Rin memberitahu nama sebenarnya Song Ma Rin. Fotographer itu berkomenar Ma Rin yang bahkan tidak tahu malu.
“Aku mungkin tidak mengambil jurusan fotografi tapi aku sudah mempelajari itu selama tujuh tahun. Aku tidak hanya meminta Anda untuk melihatnya. Setiap kali Anda punya waktu, Apa Anda bisa lihat portofolioku sekali? Bahkan ketika Anda di kamar mandi, anda bisa melihatnya sekali saja?” ucap Ma Rin terus mengejarnya.
Si fotographer akhirnya mengeluh sebagai hari yang menjengkelkan dan mengambil map milih Ma Rin, dan kembali mengeluh karena berat. Ma Rin langsung mengucapkan terima kasih seperti sangat berharap banyak. 


So Joon lewat di taman melihat Ma Rin, yang mengenalnya sebagai Seorang mantan aktris cilik yang sangat terkenal karena perannya sebagai Bap Soon. Mereka kembali mengambil gambar untuk kesekian kalinya.  Beberap orang yang melihat mengenal Ma Rin sebagai si aktris cilik itu.
“Hari ini, aku akan mengubah takdirnya. Karena dia mungkin akan selamat oleh tanganku.” Gumam So Joon 

[20 menit sebelum kecelakaan]
So Joon berjalan lebih dulu, Ma Ri menolak untuk makan bersama dengan teman-temanya.  So Joon sudah bisa mengetahui kalau Ma Rin itu akan menolek makan dan pergi ke minimarket untuk membeli ramen cup. Ma Ri mencari ramen yang mana sekarang tapi ia mengurungkan niatnya saat melhat sosok pria yang ada di dekatnya.
“Kenapa aku terus lihat pria yang mengikutiku? Aneh sekali” keluh Ma Rin lalu bergegas keluar dari minimarket. 

[5 menit sebelum kecelakaan]
So Joon keluar dari mini market,  menarik tangan Ma Rin. Ma Rin kaget karena So Joon yang memanggil namanya. So Joon kebingungan lalu mengajak untuk bicara sebentar. Ma Rin langsung menolak, So Jooon mengajak untuk minum satu cangkir kopi saja. Ma Rin benar-benar dibuat binggun dengan tingkah pria yang tak dikenalnya. So Joon kembali memegang tangan Ma Rin, Ma Rin langsung menutup badannya ketakutan
“Apa Kau kenal aku? Aku bahkan tidak mengenalmu.” Ucap Ma Rin
“Kau harusnya tidak takut seperti itu” pikir So Joon,
“Kau agak aneh dan Menakutkan.”kata Ma Rin bergegas pergi, Soo Joon mengaku meminta waktu 5 menit saja. Ma Rin tak mau tahu memilih untuk pergi ke zebra cross. 

So Joon seperti bisa melihat kejadian saat Ma Rin yang tertabrak truk, akhirnya ia berteriak mengaku kalau sudah menatap Ma Rin dan memujinya sangat cantik jadi ingin mengajaknya minum kopi bersama. Ma Rin membalikan badan bertanya bagiamana So Joon bisa mengetahui namanya.
“Kau sangat terkenal.... Bap Soon...” akui Soo Joon, Ma Rin tak ingin membahasnya lagi.
“Kata-katamu begitu berat buatku. Aku tidak kelihatan seperti seorang selebriti.Dan juga, aku bilang begini karena kau menggangguku. Dan Sebenarnya, lupakan saja...Kau berlebihan sekali.” Ucap Ma Rin akan menyebrang jalan.
“Tidak, katakan saja padaku. Tak masalah” kata So Joon terus mendekati Ma Rin 

[2 menit sebelum kecelakaan]
So Joon menahan Ma Rin agar bisa bicara denganya,  karena  penasaran. Ma Rin pikir kalau memang So Joon penasaran dan ingin bicara maka ia  harus menyelesaikannya.
“Kau meraih tanganku dan juga menyentuhku. Kau pura-pura jatuh cinta padaku dan bilang aku cantik. Aku merasa dilecehkan, dan ini bukanlah mood yang baik.”komentar Ma Rin
“Itu mungkin karena banyak pria yang mengikutimu dan mereka memujimu cantik. Kau pasti capek dan Karena faktor capek, jadi kau kelihatan mudah marah, 'kan? Aku bisa lihat yang terjadi dan bisa mengerti. Yah, kita datang untuk saling memahami sekarang jadi Mari kita minum kopi.” Ucap So Joon tetap mengajaknya minum kopi.
Ma Rin tetap menolaknya dan ingin segera menyebrang, saat itu sebuah mobil truk lewat. So Joon langsung menariknya karena hampir saja menabrak Ma Rin karena sangat dekat sekali jaraknya.


“Permisi... Harusnya kau tidak melakukan ini.” Ucap Ma Rin memperlihatkan tanganya yang kembali di pegang oleh So Joon. So Joon binggung apa yang harus dikatakanya.
“Kau kelihatan canggung.”ucap Ma Rin sebelum pergi saat itu terdengar bunyi suara seperti tabrakan.
Alarm So Joon berbunyi membaca notenya   [Song Ma Rin kecelakaan mobil jam 4:14 p.m] makanya langsung melotot kaget karena dugaanya itu salah kalau Ma Rin tak bisa diselamatkan. 

Ma Rin sudah tergeletak di jalan, So Joon berusaha membangunkanya. Si pengemudi keluar dari mobil kebinggungan karena tidak menabraknya. So Joon sudah tahu,  Si pengemudi menceritakan Ma Rin yang berjalan seperti model lalu pingsan, menurutnya ketakutan.  So Joon mengeluh kalau Ma Rin harus pingsan ditengah jalan lalu meminta agar dipanggil ambulance. 

Terlihat gambar film saat jaman penjajahan, seorang anak duduk dipangkuan wanita sambil makan .
“Bap Soon... Drama 50 episode tahun 1991, "Tomorrow's Morning". Dia berperan sebagai putri pejuang kemerdekaan yang hanya ingin minta sesuap nasi. Apa ini Komedi? Semua rakyat menangis minta nasi. Semua rakyat tertawa minta nasi.”
So Joon sudah ada dirumah sakit menemani Ma Rin lalu melihat berita tentang Ma Rin,  terlihat judul[Dia Sedang Apa Sekarang? Trauma Bap Soon Muncul Kembali] dengan gambar seperti sedang tertidur karena mambuk.
Video saat Ma Ri mabuk tersebar internet, dengan komentar [Bap Soon di Itaewon sungguh pingsan. Hidup susah seperti dia.] Lalu video yang lainya dengan caption [Bap Soon yang menyedihkan sedang menari, ini Mengejutkan.]

Banyak orang yang berkomentar kalau Ma Rin melakukan hal yang saam sebelumnya jadi tak mau melihanya seperti ingin diperhatikan. Ma Rin duduk dalam cafe, seperti sedang curhat dengan temanya ingin hidup bebas, tapi ternyata hanya duduk sendirian seperti sedang berhalusinasi. 
“Setelah melalui semua rasa malu ini, kau akan berpikir dia hidup tenang. Dia memang sangat suka alkohol. Kenapa dia hidup seperti ini?” ucap So Joon melihat hasil pencarian, lalu mengingat saat Ma Rin mengatakan  kalau agak canggung tapi yang aneh malah membuat  frustasi.


“Siapa di situ?” tanya Ma Ri yang mulai tersadar, So Joon memberitahu kalau ia adalah pria canggung yang sebelumnya.
Ma Rin panik kalau dirinya itu kecelakaan mobil.  So Jon menegaska kalau bukan kecelakaan mobil tapi Ma Rin hanya pingsan bahkan tidak terluka. Ma Rin merasa kalau dirinya terkena tabrak lagi, So Joon pikir Ma Rin tak tahu apapun jadi meminta agar berbicara dengan Dokter.
“Periksalah dirimu karena Sangat bagus bila kau melewati semua pemeriksaan ini.” Pesan So Joon, Ma Rin heran karena So Joon seperti memperdulikanya.
“Kalau aku membantumu, jangan berpikir aku hanya mengada-ada saja.” Kata Soo Joon
Ma Rin ingin bangun tapi Soo Joon mendorongnya agar berbaring,  karena belum sepenuhnya sembuh. Ma Rin terlihat gugup saat Soo Joon menyentuh bahunya dan merasa kalau bukan wanita yang bicara dengan cara berbaring,  Soo Joon bertanya apakah Ma Rin itu adalah wanita canggung, tapi menurutnya bukan lalu pamit pergi lebih dulu.
“Kalau takdir mempertemukan kita, nanti kita akan ketemu lagi” kata So Joon, Ma Rin benar-benar tak mengerti dengan tingkah So Joon. 


Nyonya Cha Boo Sim datang terburu-buru masuk ruang sakit,  memberitahu perawat yang lewat didepanya kalau anaknya masuk rumah sakit dibawa ke ruang UGD bernama Song Ma Rin. Perawat meminta agar Nyonya Cha pergi ke bagian informasi.
“Tapi, putriku bukan orang normal. Dia terkenal, seorang aktris. Dia adalah selebriti.” Ucap Nyonya Cha, perawat menunjuk ke arah meja informasi, Akhirnya Nyonya Cha pun pergi ke bagian informasi
“Permisi. Di mana Bap Soon-ku? Dia muncul di TV dan bilang "beri aku nasi".” Kata Nyonya Cha, Si perawat sempat binggung sampai akhirnya Ma Rin keluar memanggil ibunya. 

Nyonya Cha langsung ikut keluar rumah sakit bersama anaknya menanyakan keadaanya lebih dulu. Ma Rin kesal ibunya yang mencari sebagai Bap Soon meminta agar jangan melakukanya karena  Orang-orang akan tertawa.
“Hei, siapa yang akan tertawa? Siapa juga yang tidak tahu Bap Soon? Tanganmu mungkin tidak rileks. Ayo ke tempat pijatAku kenal orang-orang yang suka memijat.” Ucap Nyonya Cha.
“Siapa? Apa itu Pria yang Ibu kencani sekarang?” kata Ma Rin kesal, Nyonya Cha memberitahu Bisnis pria itu sedang berantakan.
“Kenapa bisa Ibu tetap kencan dengan orang seperti dia?” keluh Ma Rin, Nyonya Cha meminta anaknya tak banyak bicara dan lebih baik bertemu saja dengan calon ayah tirinya.
“Kenapa harus ketemu dengan pacar Ibu? Lagipula Ibu masih pacaran selama satu bulan.” Ungkap Ma Rin
Nyonya Cha mengaku berbohong, Ma Rin menduga ibunya yang  menggunakan namanya lagi, lalu bertanya apa yang kali ini yang membohonginya. Nyonya Cha terlihat binggung. Ma Rin berpikir ibunya kalau Bap Soon belajar di luar negeri, kerja sebagai fotografer Atau menikah dengan pria kaya.
“Aku tidak mau orang-orang melihat kita seperti itu.” Ucap Nyonya Cha tak ingin anaknya direndahkan oleh orang lain.
“Kalau begitu, Ibu bisa bilang kalau aku bukan putrimu. Itu mudah saja”kata Ma Rin menghentikan taksi, Nyonya Cha hanya bisa geram melihat anaknya yang pergi.
Ia akhirnya kebinggan karena sudah lebih dulu janji dengan pacar barunya untuk bertemu dengan Ma Rin padahal sudah berusaha agar anaknya bisa  mendapat pijatan.


Sopir taksi bertanya kemana tujuan Ma Rin, Ma Rin tersadar dari lamunan lalu melihat sekeliling dan meminta agar diturunkan didepan karena ada yang teringgal. Sopir taksi terdengar hanya bisa mengeluh. Ma Rin menaiki bus dengan wajah sedih. Sementara So Joon menulis dalam buku harianya. 
“Hari ini adalah yang pertama kalinya aku bertemu Song Ma Rin di kehidupan nyata. Ini juga pertama kalinya aku menyelamatkan seseorang sejak aku pergi menembus waktu. Kenapa terlihat aneh, bila aku dan wanita itu akan mati di hari yang sama? Aku harus tahu lagi. Ini juga pertanyaan kenapa aku harus mengetahuinya.”

Ma Rin melihat Bit Nam membuat Pose Milan-style dengan pakaian seharga 9,900 Won dan mulai mengambil fotonya, Tapi menurutnya tidak akan membantu dengan penjualan jadi melakukannya setelah menjadi model untuk barang bermerek.
“Mari kita lakukan “internet shopping mall style.” Ucap Ma Rin, Bit na menanyakan kapan akan selesai. Ma Rin pikir sampai matahari terbit
“Aku akan mengenakan pakaian yang lebih dari harga itu. Kau bahkan memotret pakaian seharga 9,900 Won. Haruskah kita berakhir seperti ini?” keluh Bit Na
“Bit Na, jangan berpikir bila kau khawatir tentang hidup kita Kita tidak khawatir.Aku tidak punya pengalaman, atau kekhawatiran. Tunjukkan ekspresi seperti itu.” Kata Ma Rin memberikan semangat pada temanya. Lalu mereka pun akan berganti pakaian pada kostum berikutnya. 

Gun Sook menelp sedang melakukan perawat pada kukunya, Ma Rin telihat terpaksa menangkatna. Gun Sook memanggil Bap Soon bertanya apa yang sedang dilakukan. Ma Rin mengaku kaaalu sedang sibuk dan ingin menutup telpnya.
“Kenapa kau selalu saja sibuk? Kau memang orang yang paling sibuk di dunia. Aku ada banyak yang harus dibeli. Setidaknya bantu aku bawakan belanjaanku.” Ucap Gun Sook. Ma Rin merasa kalau ia bukan budaknya.
“Kau amat memalukan. Haruskah aku minta tolong padamu tanpa imbalan? Sudah jelas kau bilang tidak.” Kata Gun Sook. Ma Rin mengaskan kalau hari ini benar-benar sibuk.
“Apa Kau tahu, bagaimana kau berikan portofolio pada fotografer itu? Aku bicara dengan Yong Jin-ku dan katanya dia menawarkan keputusan yang baik. Kau akan datang, 'kan? Aku tidak punya waktu ini.” Ucap Gun Sook, Ma Rin mengumpat temanya itu menyebalkan dan merasa kalau tidak perlu itu karena takut untuk berkoneksi dengan temanya, serta akan menyelesaikan bakatnya sendiri. 

Ma Rin akhirnya mengantar Gun Sook pergi ke mall,  Gun Woo suaminya Yong Jin itu adalah bintang real estate dengan julukan My Rich serta jabatan adalah presdir berpangkat tinggi dari sebuah perusahaan investasi real estate. Ma Rin seperti tak ingin mendengarnya mulai mengeluh dengan melihat piring yang harganya mahal. Tapi menurutnya kalau itu sebuah seni bukan piring biasa.
“Fotografer yang cari uang,itu berkat Yong Jin.Dia mati-matian ingin kerja samadengan Yong Jin.Itu sebabnya dia mengambil foto pernikahan kami. Kau bilang Seni?Semuanya pada sama ketika datang seperti uang.” Ucap Gun Sook 
“Aku penasaran apa yang dia pikirkan tentang foto hasil karyaku.” Kata Ma Rin
“Ini kelihatan rumitbila meminta sesuatu seperti itu.Bukannya aku selalu memberitahu untuk menyadarkan dirimu.Aku sungguh malu di hadapan Yong Jin.” Keluh Gun Woo
“Jadi Kau ini mau dimintai bantuan atau tidak?Kita harus memberi dan menerima apa yang kita janjikan.Kesepakatan harus akurat,dan lebih cepat selesai.” Tegas Ma Rin
“Lebih baik lupakan saja mimpimu itudan menikah saja.Oh ya. Yong Jin punya sekretaris yang menjalankan semua tugasnya.Harus kuperkenalkan padamu?” kata Gun Wook menawarkan diri.
Ma Rin seperti menahan amarahnya, Gun Sook membanggakan sek Yong Jin yang begitu ramah dengan orang-orang. Ma Rin makin kesal menyuurh Gun Sook membeli semua peralatan rumah tangga saja dengan menariknya,  Gun Sook mengaku kalau hanya ingin melihat saja dan  akan membelinya dengan ibunya. Ma Rin makin kesal karena untuk apa temanya itu menelp dan menyuruh agar segara membeli semuanya
“Aku tidak ingin beli dan ingin bicara denganmu tentang Yong Jin.” Ungkap Gun Sook, Ma Rin tak ingin Gun Sook membahas Yong Jin lalu mendekati seorang pegawai mall.
“Pemisi... apa Kau tahu piring yang suka bertanya,"siapa yang akan membayar mahal untuk itu ini?" Coba perlihatkan Dia pasti akan suka” kata Ma Rin, pegawai itu pun menunjukan piring yang dicarinya, sementara Gun Sook terlihat cemberut. 


Yong Jin baru masuk kantor dengan sekertarisnya, dengan memperingatkan kalau berhati-hati saat berkata-kata. Sek Hwang mengerti lalu mereka pun masuk ke dalam lift. Tiba-tiba Ki Doong datang ingin menahan lift,  dan melihat Direkturnya dengan menyapanya apakah sudah makan.
“Apa Kau akan naik dengan kami? Kami lagi buru-buru.” Ucap Sek Hwang menghadangnya. Ki Doong heran tak bisa masuk bersama, Yong Jin menyuruh Ki Doong agar naik lift yang berikutnya.
Saat itu So Joon masuk lift, semua langsung memberikan hormat dan Ki Doong pun mengikuti dibelakangnya. So Joonlangsung menyindir apakah mereka ingin ikut naik lift bersama. Yong Jin dan  Sek Hwang ingin keluar lalu So Joon menahanya karena hanya bercanda mengatakanya. 

Mereka berempat berada dalam satu lift, So Joon mendengar Yong Jin yang menikah, Yong Jin membenarkan. So Joon bertanya  Apakah itu pernikahan kedua. Yong Jin mengelengkan kepala. So Joon menebak itu pernikahan ketiga dan memujinya sebagai pria yang begitu terampil.
“Ini Pernikahan pertama, maksudku Pernikahan pertamaku.” Ungkap Yong Jin
“Ah, kau jadi lajang lama sekali sebelum menikah... ternyta kau begitu praktis. Aku dengar , istrimu bukannya 10 tahun lebih muda, 'kan? Tapi Ini curang namanya.” Komentar So Joon seperti nada mengejek.
Yong Jin dengan rendah hati membenarkan, So Joon langsung memberikan pujian dengan mengangkat jempolnya menurutnya itu  sangat keren. Ki Doong pun melakukan hal yang sama. 

Yong Jin memberikan presentasi rencana tahap kedua pembangunan akan selesai dalam 25 tahun, kalau kota Jangho akan menjadi metropolitan baru Chungcheong menurutnya Ini wajar bila pembangunan harusnya sudah dimulai.
“Ada populasi yang terendah.. Lebih dari apa pun, akan ada pertumbuhan penduduk yang rendah. Itulah sebabnya semua orang hanya menguji kadar air. Namun, menurut data yang kuhimpun, sekarang sudah waktunya untuk masuk.” Jelas Yong Jin percaya diri
“Kau selalu bicara tentang Jangho. Kita jaminkan kalau jalan raya akan dibangun.” Komentar Direktur Wang
“Direktur Wang, percayalah. Aku punya sumber yang sangat baik untuk ini.” Kata Yong Jin yakin
“Apa kau punya dasar yang kuat untuk itu?” tanya pegawai yang lain
“Mulai awal tahun ini, biaya tanah akan berubah. Tempat yang dibiayai tanah tidak berubah. Artinya hal-hal akan berubah dari sana.”kata Yong Jin menyakinkanya.
So Joon terlihat hanya duduk memainkan ponselnya. Sementara Direktur Wang menyela kalau semua yang dikatakan Yong Jin  hanya rumor, dan orang-orang pada menyangkalnya. Yong Jin menegaskan kalau mereka akan melanjutkannya, maka Baekje Group akan membeli semua tanah.Direktur Wang kaget mendengarnya.
“Tapi Ini adalah off the record. Mereka sedang dalam proses pembelian. Itu sebuah berita.” Kata Yong Jin, Direktur Wang tak percaya karena dirinya itu tak tahu. Yong Jin 


So Joon terlihat berhasil menyelesaikan satu tahap gamesnya, Yong Jin merasa mereka mungkin terlambat tapi harus tetap melakukan. Soo Joon dengan menatap ponselnya memberikan pendapat kalau  tempat itu tidak terlihat baik lalu menuruni tangga berjalan ke bagian depan.
“tempat itu dekat Jangho, ayo kita ke sampingnya.” Ucap So Joon menunjuk peta dengan lasernya.
“Itu daerah pegunungan, Ketua.” Ucap Yong Jin, So Joon pikir itu bagus karena Tanah itu akan menjadi murah di sana. Yong Jin memberitahu kalau itu adalah gunung.
“Jadi berapa harganya?” tanya So Joon, Yong Jin bertanya apa yang akan dilakukan So Jong dengan tanah gunung
“Ini hanya perasaan. Apa aku sungguh membuat dompet kosong? Menurut informasiku... Di sinilah kita melakukan pembunuhan. Tenang dan cepat. Kau Tahu 'kan?” ucap So Joon.

“Lalu kita harus tahu di mana kau mendapat informasi sehingga kita bisa mengerti.” Tanya Yong Jin
“Kalau begitu, bolehkah kau memberitahutahu di mana mendapat informasi Direktur Kim? Informasi yang kaukumpulkan saat minum dan bermain golf tapi informasiku lebih akurat.” Komentar So Joon
Yong Jin pikir So Joon tak bisa seperti ini menurutnya itu tak benar,  So Joon berjanji akan memberitahu bila sudah saatnya jadi meminta agar mempercayainya saja. Yong Jin menegaskan kalau ia memiliki data dan bisa memperlihatkannya. So Joon bisa memberikan jaminan dengan pilihan rencananya. Yong Jin tetap bersikukuh kalau memiliki data.
“Ini tidak benar.... Tidak ada yang benar. Tidak ada... jadi Mari akhiri rapat ini.” Kata So Joon sedikit meninggikan suaranya lalu keluar ruangan. Ki Doong pun ikut keluar. 

Sek Hwang berjalan bersama dengan Yong Jin sambil mengeluh kalau mereka seharusnya  tak perlu harus repot-repot siapkan rapat bila sikapnya menjadi seperti itu. Menurutnya kalau So Joon melingkari peta itu maka sudah jelas wlalupun mereka kalau Ketua So Joon memang  lebih baik. Yong Jin terlihat berusaha menahan emosi
 “Aku tidak tahu di mana Ketua Yoo mendapat informasi itu. Apa Dia ada kenalan? Apa Dia sungguh tinggal sendiri? Aku memikirkannya, dan kurasa dia kenal dengan keluarga kaya atau... Anak haram dari politisi. Dia mungkin punya rahasia tentang kelahirannya.” Komentar Sek Hwang mulai berbicara omong kosong.
Yong Jin tak bis menahan emosi menyuruh Sek Hwang diam, Sek hwang pun menganguk mengerti kalau akan tetap tenang.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar